Bab 3 membahas tentang kimia unsur, meliputi kelimpahan unsur di alam, sifat unsur logam dan nonlogam beserta senyawanya, unsur radioaktif dan penggunaan radioisotop. Juga dibahas sifat kimia gas mulia, halogen, logam alkali, logam alkali tanah, dan unsur transisi periode ketiga dan keempat. Dijelaskan pula proses pembuatan dan penggunaan natrium serta senyawa dan aplikasinya.
Logam alkali tanah memiliki sifat kimia yang mirip dengan logam alkali namun lebih reaktif. Unsur-unsur logam alkali tanah yaitu Be, Mg, Ca, Sr, Ba dan Ra memiliki jari-jari atom yang besar dan mudah melepaskan dua elektron valensi, sehingga membentuk ion dengan bilangan oksidasi +2. Senyawanya memiliki berbagai kegunaan namun juga berpotensi berbahaya bagi kesehatan jika terpapar dalam jang
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan logam alkali dan alkali tanah dalam tabel periodik. Ia menjelaskan ciri khas masing-masing golongan seperti sifat fisik, titik leleh dan didih, energi ionisasi, jari-jari ion, dan reaksi kimia mereka.
Teks tersebut membahas tentang golongan logam alkali IA dan IIA, termasuk litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Logam-logam ini sangat reaktif karena mudah melepaskan elektron, dan membentuk basa kuat. Teks tersebut juga menjelaskan sifat, reaksi kimia, cara pembuatan, dan kegunaan dari unsur-unsur golongan alkali tersebut.
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)mfarsih
Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri dari skandium hingga seng. Dokumen menjelaskan sifat kimia dan fisika unsur-unsur tersebut serta keberadaan mereka di alam, termasuk proses ekstraksi besi dan tembaga. Informasi ini berguna untuk mempelajari kereaktifan logam transisi.
Bab 3 membahas tentang kimia unsur, termasuk kelimpahan unsur di alam, sifat unsur logam dan nonlogam beserta senyawa-senyawa mereka, unsur radioaktif dan penggunaan radioisotop. Juga dibahas sifat kimia gas mulia, halogen, logam alkali, dan unsur transisi periode keempat beserta ion kompleksnya. Pembuatan natrium dan penggunaannya serta senyawa natriumnya juga dijelaskan.
Logam alkali tanah memiliki sifat kimia yang mirip dengan logam alkali namun lebih reaktif. Unsur-unsur logam alkali tanah yaitu Be, Mg, Ca, Sr, Ba dan Ra memiliki jari-jari atom yang besar dan mudah melepaskan dua elektron valensi, sehingga membentuk ion dengan bilangan oksidasi +2. Senyawanya memiliki berbagai kegunaan namun juga berpotensi berbahaya bagi kesehatan jika terpapar dalam jang
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan logam alkali dan alkali tanah dalam tabel periodik. Ia menjelaskan ciri khas masing-masing golongan seperti sifat fisik, titik leleh dan didih, energi ionisasi, jari-jari ion, dan reaksi kimia mereka.
Teks tersebut membahas tentang golongan logam alkali IA dan IIA, termasuk litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Logam-logam ini sangat reaktif karena mudah melepaskan elektron, dan membentuk basa kuat. Teks tersebut juga menjelaskan sifat, reaksi kimia, cara pembuatan, dan kegunaan dari unsur-unsur golongan alkali tersebut.
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)mfarsih
Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri dari skandium hingga seng. Dokumen menjelaskan sifat kimia dan fisika unsur-unsur tersebut serta keberadaan mereka di alam, termasuk proses ekstraksi besi dan tembaga. Informasi ini berguna untuk mempelajari kereaktifan logam transisi.
Bab 3 membahas tentang kimia unsur, termasuk kelimpahan unsur di alam, sifat unsur logam dan nonlogam beserta senyawa-senyawa mereka, unsur radioaktif dan penggunaan radioisotop. Juga dibahas sifat kimia gas mulia, halogen, logam alkali, dan unsur transisi periode keempat beserta ion kompleksnya. Pembuatan natrium dan penggunaannya serta senyawa natriumnya juga dijelaskan.
Makalah ini membahas tentang korosi di lingkungan SMA Negeri 1 Kota Lubuklinggau. Korosi merupakan masalah yang terjadi di sekolah ini karena fasilitasnya yang sudah berumur. Korosi dapat memperpendek masa pakai fasilitas sekolah dan menyebabkan kerugian materiil. Untuk itu, makalah ini bertujuan mengetahui potret korosi di sekolah, akar masalahnya, dampaknya, dan upaya pencegahann
Dokumen ini membahas tentang reaksi unsur-unsur golongan IIA yaitu berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium dan radium dengan oksigen, air dan halogen. Unsur-unsur golongan IIA ini memiliki dua elektron valensi sehingga mempunyai bilangan oksidasi +2 dan mudah kehilangan elektron, membentuk ikatan ionik dan bereaksi dengan berbagai zat untuk membentuk senyawa. Unsur-unsur golongan IIA ini memiliki
Presentasi ini membahas tentang unsur kimia mangan, termasuk sejarah penemuan, sifat fisika dan kimia, keberadaan, senyawa, kegunaan, dan aplikasi di laboratorium. Unsur ini pertama kali diisolasi pada tahun 1774 dan memiliki bilangan oksidasi antara +2 hingga +7. Mangan digunakan dalam industri baja, pigmen, dan baterai. Senyawanya seperti MnO, MnO2, dan KMnO4 memiliki berbagai a
Unsur-unsur periode ketiga meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat seperti jumlah elektron valensi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan, sedangkan jari-jari atom dan daya pereduksi menurun. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan penting dalam industri dan kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur transisi periode keempat dalam sistem periodik, mulai dari pengertian, sifat-sifat khas, konfigurasi elektron, sifat fisik, bilangan oksidasi, warna, keaktifan katalitik, sifat magnetik, ion kompleks, dan informasi mengenai 10 unsur transisi tersebut seperti sumber daya alam, proses ekstraksi, dan pemanfaatannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang logam alkali, termasuk definisi, konfigurasi elektron, sifat fisika dan kimia, reaksi khas, warna nyala, pembuatan, dan kegunaan logam alkali dan senyawanya. Logam alkali terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium, yang semuanya memiliki 1 elektron valensi dan mudah melepaskan elektron untuk membentuk ion positif. Natrium hidroksida, natrium k
Mangan adalah logam transisi yang mudah teroksidasi, berwarna abu-abu kemerahan, dan merupakan unsur ke-12 paling melimpah di kerak bumi. Mangan dapat membentuk berbagai senyawa dengan tingkat oksidasi antara +2 hingga +7.
Strategi Dakwah Para Mubalig Dalam Penyebaran Islam di Indonesiasabilal123
pada ppt ini menjelaskan tentang bagaimana para mubalig untuk menyebarkan agama islam ke idonesia dengan berbagai cara slah satunya menceritakan kisah-kisah nabi dan rasul serta dengan cara berdagang.
Korosi besi dapat dipercepat oleh udara, air, dan larutan asam. Larutan asam seperti HCl dan cuka menghasilkan lebih banyak gelembung daripada udara dan air, menunjukkan korosi yang lebih cepat. Udara membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan efek korosi.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan logam alkali tanah, mencakup sifat fisik dan kimia, reaksi kimia, dan kegunaan berbagai logam alkali tanah seperti berilium, magnesium, kalsium, stronsium, dan barium.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelimpahan 15 unsur kimia utama dalam kerak bumi, dimulai dari golongan IA (hidrogen, litium, sodium, kalium, rubidium, cesium, dan francium) hingga golongan IIIA (boron, aluminium, gallium, indium, dan talium). Unsur-unsur tersebut memiliki kelimpahan yang bervariasi, dengan hidrogen sebagai unsur paling melimpah di alam.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang gas mulia, yang terdiri dari helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Gas-gas mulia tersebut memiliki sifat yang sama seperti elektron valensi 8, gas monoatomik, dan semakin reaktif seiring penurunan energi ionisasi dari atas ke bawah dalam golongan yang sama.
Unsur kimia terdapat melimpah di alam dalam berbagai bentuk, baik sebagai unsur bebas maupun dalam senyawa. Beberapa unsur terbanyak menurut persentase massanya adalah oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium, dan sodium. Bijih merupakan sumber penting untuk memperoleh logam dan mineral berharga secara ekonomis. Contoh bijih yang ditemukan di Indonesia antara lain bauksit, hematit, emas, mangan, t
Makalah ini membahas tentang korosi di lingkungan SMA Negeri 1 Kota Lubuklinggau. Korosi merupakan masalah yang terjadi di sekolah ini karena fasilitasnya yang sudah berumur. Korosi dapat memperpendek masa pakai fasilitas sekolah dan menyebabkan kerugian materiil. Untuk itu, makalah ini bertujuan mengetahui potret korosi di sekolah, akar masalahnya, dampaknya, dan upaya pencegahann
Dokumen ini membahas tentang reaksi unsur-unsur golongan IIA yaitu berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium dan radium dengan oksigen, air dan halogen. Unsur-unsur golongan IIA ini memiliki dua elektron valensi sehingga mempunyai bilangan oksidasi +2 dan mudah kehilangan elektron, membentuk ikatan ionik dan bereaksi dengan berbagai zat untuk membentuk senyawa. Unsur-unsur golongan IIA ini memiliki
Presentasi ini membahas tentang unsur kimia mangan, termasuk sejarah penemuan, sifat fisika dan kimia, keberadaan, senyawa, kegunaan, dan aplikasi di laboratorium. Unsur ini pertama kali diisolasi pada tahun 1774 dan memiliki bilangan oksidasi antara +2 hingga +7. Mangan digunakan dalam industri baja, pigmen, dan baterai. Senyawanya seperti MnO, MnO2, dan KMnO4 memiliki berbagai a
Unsur-unsur periode ketiga meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat seperti jumlah elektron valensi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan, sedangkan jari-jari atom dan daya pereduksi menurun. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan penting dalam industri dan kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur transisi periode keempat dalam sistem periodik, mulai dari pengertian, sifat-sifat khas, konfigurasi elektron, sifat fisik, bilangan oksidasi, warna, keaktifan katalitik, sifat magnetik, ion kompleks, dan informasi mengenai 10 unsur transisi tersebut seperti sumber daya alam, proses ekstraksi, dan pemanfaatannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang logam alkali, termasuk definisi, konfigurasi elektron, sifat fisika dan kimia, reaksi khas, warna nyala, pembuatan, dan kegunaan logam alkali dan senyawanya. Logam alkali terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium, yang semuanya memiliki 1 elektron valensi dan mudah melepaskan elektron untuk membentuk ion positif. Natrium hidroksida, natrium k
Mangan adalah logam transisi yang mudah teroksidasi, berwarna abu-abu kemerahan, dan merupakan unsur ke-12 paling melimpah di kerak bumi. Mangan dapat membentuk berbagai senyawa dengan tingkat oksidasi antara +2 hingga +7.
Strategi Dakwah Para Mubalig Dalam Penyebaran Islam di Indonesiasabilal123
pada ppt ini menjelaskan tentang bagaimana para mubalig untuk menyebarkan agama islam ke idonesia dengan berbagai cara slah satunya menceritakan kisah-kisah nabi dan rasul serta dengan cara berdagang.
Korosi besi dapat dipercepat oleh udara, air, dan larutan asam. Larutan asam seperti HCl dan cuka menghasilkan lebih banyak gelembung daripada udara dan air, menunjukkan korosi yang lebih cepat. Udara membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan efek korosi.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan logam alkali tanah, mencakup sifat fisik dan kimia, reaksi kimia, dan kegunaan berbagai logam alkali tanah seperti berilium, magnesium, kalsium, stronsium, dan barium.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelimpahan 15 unsur kimia utama dalam kerak bumi, dimulai dari golongan IA (hidrogen, litium, sodium, kalium, rubidium, cesium, dan francium) hingga golongan IIIA (boron, aluminium, gallium, indium, dan talium). Unsur-unsur tersebut memiliki kelimpahan yang bervariasi, dengan hidrogen sebagai unsur paling melimpah di alam.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang gas mulia, yang terdiri dari helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Gas-gas mulia tersebut memiliki sifat yang sama seperti elektron valensi 8, gas monoatomik, dan semakin reaktif seiring penurunan energi ionisasi dari atas ke bawah dalam golongan yang sama.
Unsur kimia terdapat melimpah di alam dalam berbagai bentuk, baik sebagai unsur bebas maupun dalam senyawa. Beberapa unsur terbanyak menurut persentase massanya adalah oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium, dan sodium. Bijih merupakan sumber penting untuk memperoleh logam dan mineral berharga secara ekonomis. Contoh bijih yang ditemukan di Indonesia antara lain bauksit, hematit, emas, mangan, t
TEMBAGA
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.
Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
1. Dokumen membahas tentang tugas kimia kelompok 1 yang membahas tentang kelimpahan unsur dan unsur alkali golongan 1.
2. Unsur-unsur ditemukan lebih banyak dalam bentuk senyawa alami di alam daripada bentuk bebas. Unsur golongan 1 adalah logam alkali yang sangat reaktif.
3. Sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali seperti titik leleh, didih, warna nyala dan energi ionisasi ber
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareIsmail Lathiif
Penjelasan tentang unsur kimia periode ke-3
Animated presentation
Chemistry education with Indonesian language
SMA kelas XII
sifat-sifat keperiodikan unsur
natrium
magnesium
aluminium
silicon
phosphorus
sulphur
chlorine
argon
Bab 3 membahas tentang kimia unsur, termasuk kelimpahan unsur di alam, sifat unsur logam dan nonlogam beserta penggunaannya, unsur radioaktif, dan penggunaan radioisotop. Unsur-unsur seperti gas mulia, logam, dan nonlogam ditemukan dalam bentuk bebas atau senyawa di alam. Sifat kimia unsur antara lain bergantung pada jari-jari atom, elektron valensi, dan energi ionisasi.
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaHariyani P
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah. Gas mulia memiliki sifat kimia yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya telah stabil, sedangkan halogen bersifat sangat reaktif. Alkali dan alkali tanah memiliki sifat basa dan mudah mengalami oksidasi.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia yang terdapat di alam beserta sifat-sifat dan kegunaannya. Termasuk di dalamnya adalah perbedaan golongan I A dan II A, sifat gas mulia, halogen, dan unsur radioaktif serta cara mengidentifikasi keberadaan unsur di alam.
Unsur periode ketiga memiliki sifat yang bervariasi antara sifat logam, nonlogam, dan metaloid. Sifat kimia mereka berkisar dari pereduksi kuat hingga pengoksidasi kuat tergantung elektronegativitasnya.
Aluminium merupakan unsur logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Silikon dan besi juga merupakan unsur-unsur yang melimpah di bumi. Unsur-unsur logam ini ditemukan dalam berbagai mineral dan batuan."
1. Unsur halogen terdapat pada golongan VIIIA dan meliputi fluorin, klorin, bromin, iodin, dan astatin.
2. Halogen memiliki sifat yang sangat reaktif karena energi ionisasi dan afinitas elektronnya yang tinggi.
3. Halogen dapat membentuk berbagai senyawa antar halogen dan dengan unsur lain melalui reaksi oksidasi dan reduksi.
Logam alkali adalah kelompok unsur-unsur yang berada di golongan I A pada tabel periodik unsur, yaitu Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr).
1. Dokumen tersebut membahas tentang soal dan pembahasan kimia unsur-unsur, termasuk logam alkali, logam alkali tanah, halogen, gas mulia, dan proses pengolahan beberapa unsur.
2. Terdapat informasi mengenai sifat-sifat kimia dan aplikasi berbagai unsur serta proses industri pengolahan beberapa unsur seperti besi, tembaga, dan aluminium.
3. Soal-soal tersebut mencakup berbagai aspek
Dokumen ini membahas sifat-sifat logam alkali seperti litium, natrium, kalium, rubidium, caesium dan fransium. Logam-logam alkali termasuk unsur golongan satu dan mempunyai sifat yang mirip seperti mudah bersifat ion, mudah larut dalam air, dan mudah membentuk senyawa. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa reaksi khas logam alkali seperti reaksi dengan oksigen, air, belerang dan nitrogen serta
Dokumen tersebut membahas sifat-sifat kimia dan fisika dari unsur-unsur kimia, termasuk logam alkali, logam alkali tanah, halogen, gas mulia, dan unsur transisi. Unsur-unsur tersebut dibedakan berdasarkan konfigurasi elektron, jari-jari atom, energi ionisasi, titik didih dan leleh, sifat kimiawa seperti kereaktifan, dan sifat fisika lainnya.
Dokumen ini membahas sifat-sifat gas mulia, halogen, dan alkali. Gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil sehingga sukar bereaksi, sedangkan halogen terdapat sebagai senyawa karena sangat reaktif. Alkali bersifat reduktor kuat dan dapat bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen.
1. BAB 3
KIMIA UNSUR
3.1 Kelimpahan Unsur-unsur di Alam
3.2 Sifat-sifat Unsur
3.3 Pembuatan dan Manfaat
Beberapa Unsur Logam dan
Senyawanya
3.4 Pembuatan dan Manfaat
Beberapa Unsur Nonlogam dan
Senyawanya
3.5 Unsur Radioaktif
3.6 Penggunaan Radioisotop
2. Keberadaan Unsur-unsur di Kulit Bumi
a. Sekitar 90 jenis unsur terdapat di alam, sisanya merupakan
unsur buatan. Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai
unsur bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa.
b. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon,
dan radon) terdapat sebagai unsur bebas.
c. Beberapa unsur logam, yaitu emas, platina, perak, dan
tembaga, juga ditemukan dalam bentuk bebas dan senyawa.
d. Beberapa unsur nonlogam, yaitu oksigen, nitrogen,
belerang, dan karbon.
e. Bahan-bahan alam yang mengandung unsur atau senyawa
tertentu dalam kadar yang relatif besar disebut mineral.
f. Mineral yang secara komersial digunakan sebagai sumber
logam disebut bijih.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Sifat-sifat Kimia Gas Mulia
a. Radon ternyata dapat bereaksi spontan dengan fluorin,
sedangkan xenon memerlukan pemanasan atau
penyinaran untuk memulai reaksi.
b. Kripton lebih sukar, hanya bereaksi dengan fluorin jika
disinari atau jika diberi loncatan muatan listrik.
c. Sementara itu helium, neon, dan argon, ternyata lebih
sukar lagi bereaksi dan belum berhasil dibuat suatu
senyawa dari ketiga unsur itu.
d. Kereaktifan gas mulia bertambah besar sesuai dengan
pertambahan jari-jari atomnya, yaitu dari atas ke bawah.
11. Struktur Halogen
a. Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai
molekul diatomik (X2).
b. Molekul X2 dapat mengalami disosiasi menjadi atom-
atomnya.
X2(g) 2X(g)
c. Kestabilan molekul halogen (X2) berkurang dari Cl2 ke I2.
d. Hal itu sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya,
sehingga energi ikatan dari Cl–Cl ke I–I berkurang.
e. Akan tetapi, energi ikatan F–F ternyata lebih kecil
daripada ikatan Cl–Cl karena kecilnya jari-jari atom
fluorin.
12. Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas,
bromin berupa zat cair yang mudah menguap,
sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim.
Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfir tidak
membuat unsur itu meleleh, tetapi langsung
menguap (menyublim).
Wujud Halogen
13. Warna dan Aroma Halogen
a. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau
muda (“kloros” berarti hijau), bromin berwarna merah
tua, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin
berwarna ungu.
b. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta
bersifat racun.
Kelarutan Halogen
Kelarutan dalam air berkurang dari fluorin ke iodin.
14. Halogen merupakan kelompok
unsur nonlogam yang paling reaktif.
Namun demikian, kereaktifannya
menurun dari fluorin ke iodin.
Sifat-sifat Kimia
15. Reaksi-reaksi Halogen
a. Reaksi dengan logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam
menghasilkan halida logam dengan bilangan
oksidasi tertinggi.
b. Reaksi dengan hidrogen
Semua halogen bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrogen halida (HX).
c. Reaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentu
Halogen bereaksi dengan sejumlah nonlogam
dan metaloid.
16. d. Reaksi dengan air
Fluorin bereaksi hebat dengan air
membentuk HF dan membebaskan
oksigen.
e. Reaksi dengan basa
Klorin, bromin, dan iodin mengalami
reaksi disproporsionasi dalam basa.
f. Reaksi antarhalogen
Antarhalogen dapat bereaksi membentuk
senyawa antarhalogen.
17. Daya Oksidasi Halogen
Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Daya pengoksidasi
halogen menurun dari atas ke bawah. Sebaliknya, daya reduksi ion
halida (X–) bertambah dari atas ke bawah. Jadi, I– merupakan
reduktor terkuat, sedangkan F– merupakan reduktor terlemah.
Daya oksidasi halogen atau daya pereduksi ion halida dicerminkan
oleh potensial elektrodenya.
Semakin positif harga potensial elektrode, semakin mudah
mengalami reduksi, berarti merupakan pengoksidasi kuat.
18. Reaksi Pendesakan Antarhalogen
Halogen yang bagian atas dapat mengoksidasi halida
yang bagian bawahnya, tetapi tidak sebaliknya.
Contoh:
Klorin dapat mendesak bromin, tetapi sebaliknya
bromin tidak dapat mendesak klorin.
Cl2(g) + 2NaBr(aq) → 2NaCl(aq) + Br2(l)
Br2(l) + 2NaCl(aq) → (tidak ada reaksi)
19.
20. Reaksi-reaksi Logam Alkali
1. Reaksi dengan Air
Semua logam alkali bereaksi dengan air
membentuk basa dan gas hidrogen.
2L(s) + 2H2O(l) 2LOH(aq) + H2(g)
2. Reaksi dengan Hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan
gas hidrogen membentuk hidrida, suatu senyawa ion
yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi –1.
2L(s) + H2(g) 2LH(s)
21. 3. Reaksi dengan Oksigen
Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida,
peroksida atau superoksida.
4L(s) + O2(g) 2L2O(s) L
Jika oksigen berlebihan, natrium dapat membentuk peroksida.
2Na(s) + O2(g) Na2O2(s)
Kalium, rubidium, dan sesium dapat membentuk superoksida
dalam oksigen berlebihan.
L(s) + O2(g) LO2(s) (L = K, Rb, Cs)
22. Logam alkali bereaksi hebat dengan
halogen membentuk garam halida.
2L(s) + X2 → 2LX(s)
Reaksi dengan
Halogen
23.
24. Beberapa Reaksi Logam Alkali Tanah
1. Reaksi dengan Air
Kalsium, strontium, dan barium bereaksi baik
dengan air membentuk basa dan gas hidrogen.
Magnesium bereaksi sangat lambat dengan air
dingin dan sedikit lebih baik dengan air panas,
sedangkan berilium tidak bereaksi.
M(s) + 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g)
25. 2. Reaksi dengan Udara
Semua logam alkali tanah terkorosi terus-menerus
di udara membentuk oksida, hidroksida atau
karbonat, kecuali berilium dan magnesium.
2M(s) + O2(g) 2MO(s)
3M(s) + N2(g) M3N2(s)
3. Reaksi dengan Halogen (X2)
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen
membentuk garam halida.
M(s) + X2(g) MX2(s)
26. 4. Reaksi dengan asam dan basa
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam
kuat (seperti HCl) membentuk garam dan gas
hidrogen. Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.
Be juga bereaksi dengan basa kuat, membentuk
Be(OH)4 dan gas H2.2 –
28. Kelarutan Senyawa Logam Alkali Tanah
Salah satu perbedaan logam alkali dari alkali tanah adalah dalam hal
kelarutan senyawanya. Senyawa logam alkali pada umumnya mudah larut
dalam air, sedangkan senyawa logam alkali tanah banyak yang sukar larut.
32. a. Natrium, magnesium, dan aluminium merupakan logam
sejati.
b. Ketiga unsur itu merupakan konduktor listrik dan panas
yang baik, serta menunjukkan kilap logam yang khas.
c. Silikon tergolong metaloid dan bersifat semikonduktor.
Fosforus, belerang, dan klorin merupakan nonlogam.
Padatan ketiga unsur itu tidak menghantar listrik.
d. Secara kimia, sifat nonlogam dari fosforus, belerang, dan
klorin tercermin dari kemampuannya membentuk ion
negatif.
Sifat Logam dan Nonlogam
33. a. Daya pereduksi unsur-unsur periode ketiga
berkurang dari kiri ke kanan, sebaliknya daya
pengoksidasinya bertambah.
b. Jadi, pereduksi terkuat adalah natrium,
sedangkan pengoksidasi terkuat adalah klorin.
c. Kecenderungan tersebut sesuai dengan energi
ionisasi yang cenderung bertambah dari kiri ke
kanan.
Sifat Pereduksi dan Pengoksidasi Unsur
Periode Ketiga
34.
35. Sifat-sifat Umum Unsur Transisi
Unsur transisi mempunyai sifat-sifat khas yang
membedakannya dari unsur golongan utama, antara lain:
1. Sifat logam, semua unsur transisi tergolong logam dengan
titik cair dan titik didih yang relatif tinggi.
2. Bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan
magnet).
3. Membentuk senyawa-senyawa yang berwarna.
4. Mempunyai beberapa tingkat oksidasi.
5. Membentuk berbagai macam ion kompleks.
6. Berdaya katalitik, banyak unsur transisi atau senyawanya
yang berfungsi sebagai katalis, baik dalam proses industri
maupun dalam metabolisme.
37. Sifat Magnet
a. Unsur transisi periode keempat dan senyawa-senyawanya
umumnya bersifat paramagnetik.
b. Feromagnetisme hanya diperlihatkan oleh beberapa
logam, yaitu besi, kobal, dan nikel.
c. Sifat magnet zat berkaitan dengan konfigurasi
elektronnya.
d. Zat yang bersifat paramanetik mempunyai setidaknya
satu elektron tak berpasangan. Semakin banyak elektron
tak berpasangan, semakin bersifat paramagnetik.
38. Warna Senyawa Unsur Transisi
Periode Keempat
a. Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat
membentuk senyawa berwarna, baik dalam bentuk padat
maupun dalam larutan.
b. Warna senyawa dari unsur transisi juga berkaitan dengan
adanya subkulit d yang terisi tidak penuh.
c. Senyawa dari Sc dan Ti tidak berwarna karena subkulit
3d-nya kosong.
3+ 3+
d. Senyawa dari Zn juga tidak berwarna karena subkulit
3d-nya terisi penuh.
2+
40. Struktur Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terbentuk dari suatu kation tunggal (biasanya ion
logam transisi) yang terikat langsung pada beberapa anion atau molekul netral.
Ion kompleks terdiri dari ion atau atom pusat dan ligan-ligan.
Ligan-ligan terikat pada ion pusat melalui ikatan kovalen koordinat.
42. Bilangan Koordinasi
Jumlah ligan sederhana atau jumlah ikatan koordinasi yang
dibentuk oleh satu ion pusat disebut bilangan koordinasi ion
pusat itu.
Muatan Ion Kompleks
Muatan ion kompleks sama dengan jumlah muatan ion
pusat dengan ligan-ligannya.
43. Tata Nama Ion Kompleks
a. Nama ion kompleks, baik kation ataupun anion,
terdiri atas dua bagian yang ditulis dalam satu
kata. Bagian pertama menyatakan jumlah dan
nama ligan, bagian kedua menyatakan nama ion
pusat dan bilangan oksidasinya. Bilangan oksidasi
ion pusat ditulis dengan angka Romawi dalam
tanda kurung.
b. Bila terdapat lebih dari sejenis ligan, maka urutan
penulisannya adalah berdasarkan urutan abjad dari
nama ligan tersebut (ligan Cl– dianggap bermula
dengan huruf c bukan k).
45. Pembuatan Natrium
NaCl(l) Na+(l) + Cl–(l)
Katode : Na+(l) + e Na(l)
Anode : 2Cl–(l) Cl2(g) + 2e
Sel Downs
untuk
elektrolisisi
leburan NaCl
46. Penggunaan Natrium dan
Senyawa Natrium
1. Natrium
Penggunaan yang semakin penting dari natrium
adalah sebagai cairan pendingin (coolant) pada
reaktor nuklir.
Selain itu, karena merupakan reduktor kuat,
natrium digunakan pada pengolahan logam-logam
tertentu seperti litium, kalium, zirkonium dan
logam alkali yang lebih berat.
47. 2. Natrium Klorida (NaCl)
a. Natrium Klorida sebagai bahan baku untuk
membuat natrium, klorin, dan senyawa-
senyawa natrium seperti NaOH dan natrium
karbonat (Na2CO3);
b. dalam industri susu; mengawetkan ikan dan
daging;
c. mencairkan salju di jalan raya di negara yang
bermusim dingin;
d. regenerasi alat pelunak air;
e. pengolahan kulit;
f. sebagai bumbu masak.
48. 3. Natrium Hidroksida
Natrium hidroksida digunakan terutama dalam industri
sabun, detergen, pulp, dan kertas, pengolahan bauksit
untuk pembuatan aluminium, tekstil, plastik, pemurnian
minyak bumi, serta untuk membuat senyawa natrium
lainnya seperti natrium hipoklorit.
4. Natrium Karbonat
Natrium karbonat digunakan untuk pembuatan kaca.
5. Natrium Bikarbonat
Natrium bikarbonat disebut soda kue untuk memekarkan
adonan kue sehingga menjadi empuk karena adanya
rongga-rongga gas di dalamnya.
49. a. Kegunaan utama magnesium adalah untuk membuat
logam-campur.
b. Paduan magnesium dengan aluminium, yang disebut
magnalium, merupakan logam yang kuat tetapi ringan,
resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan
korosi.
c. Paduan itu digunakan untuk membuat komponen
pesawat terbang, rudal, bak truk, serta berbagai
peralatan lainnya.
d. Magnesium digunakan untuk membuat kembang api.
Penggunaan Magnesium
52. Penggunaan Aluminium dan Senyawanya
1. Sektor industri otomotif: untuk membuat bak truk dan komponen
kendaraan bermotor lainnya, untuk membuat badan pesawat terbang.
2. Sektor pembangunan perumahan: untuk kusen pintu dan jendela.
3. Sektor industri makanan: aluminium foil dan kaleng aluminium untuk
kemasan berbagai jenis produk makanan/minuman.
4. Sektor lainnya: untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan barang
kerajinan.
5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk
besi(III) oksida.
6. Termit digunakan untuk mengelas baja di tempat, misalnya untuk
menyambung rel kereta api.
53. Aluminium sulfat digunakan pada
pengolahan air minum, yaitu untuk
mempercepat koagulasi lumpur
koloidal.
Penggunaan Aluminium Sulfat
[Al2(SO4)3]
54. Gambar di samping merupakan
tanur tiup.
a. Bijih besi, kokas, dan batu kapur
dimasukkan dari bagian atas
tungku, dan udara panas
dihembuskan dari bagian
bawah.
b. Suhu maksimum terjadi di
bagian bawah tempat besi cair
dan terak dikumpulkan.
Pembuatan Besi
55. Penggunaan Besi
a. Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak
penggunaannya karena:
1. bijih besi relatif melimpah dan tersebar di berbagai
penjuru dunia;
2. pengolahan besi relatif mudah dan murah;
3. sifat-sifat besi mudah dimodifikasi.
b. Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja.
c. Baja adalah istilah yang digunakan untuk semua logam
campur (aliase) dari besi.
d. Salah satu contoh baja yang paling terkenal adalah baja
tahan karat (stainless steels), yang merupakan paduan besi
dengan kromium (14 –18%) dan nikel (7 – 9%).
56. Pembuatan Baja
Logam-logam campur dari besi disebut baja.
Perubahan yang harus dilakukan pada
pembuatan baja dari besi gubal, yaitu:
1. menurunkan kadar karbon dari 3 – 4%
menjadi 0 – 1,5%,
2. menghilangkan pengotor seperti Si, Mn,
dan P,
3. menambahkan logam-logam campur
seperti Ni dan Cr, sesuai dengan jenis
baja yang akan dibuat. Besi gubal cair dari tanur
tiup dituangkan ke dalam
tungku oksigen untuk
diubah menjadi baja.
58. Pembuatan Tembaga
a. Pengolahan tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi,
pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.
b. Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu.
c. Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang
mengandung 20 – 40% Cu.
d. Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi
sulfida menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap
berupa sulfida.
4CuFeS2 + 9O2 → 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
59. e. Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian
dilebur sehingga bahan tersebut mencair dan
terpisah menjadi dua lapisan.
f. Lapisan bawah disebut ”copper matte” yang
mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan
atas merupakan terak silikat yang antara lain
mengandung FeSiO3.
g. Selanjutnya, ”copper matte” dipindahkan ke dalam
tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi
reaksi redoks yang menghasilkan tembaga lepuh.
h. Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung
gelembung gas SO2 beku.
60. i. Tembaga lepuh mengandung 98 – 99% Cu dengan
berbagai jenis pengotor.
j. Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis.
k. Tembaga lepuh digunakan sebagai anode,
sedangkan tembaga murni digunakan sebagai
katodenya.
l. Elektrolit yang digunakan adalah larutan CuSO4.
m. Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke
katode.
n. Dengan menggunakan potensial tertentu, bahan
pengotor dapat terpisah.
61. Penggunaan Tembaga
a. Tembaga adalah logam yang berwarna kuning merah dan
tergolong logam yang kurang aktif.
b. Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara perlahan-
lahan.
c. Mula-mula warnanya menjadi coklat karena terbentuknya
lapisan tipis CuO atau CuS.
d. Lama-kelamaan menjadi berwarna hijau karena
terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3.
e. Hal seperti itu sering terlihat pada patung atau barang
kerajinan yang terbuat dari tembaga atau perunggu.
62. a. Timah adalah logam yang relatif lunak, berwarna
putih perak dan tahan karat.
b. Timah terutama digunakan untuk membuat kaleng
kemasan, seperti untuk roti, susu, cat, dan buah.
c. Kegunaan lain dari timah adalah untuk membuat
logam campur, misalnya perunggu (paduan timah,
tembaga, dan zink) dan solder.
Timah
63. Kromium
a. Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras, dan
tahan karat.
b. Lebih dari separo produksi kromium digunakan dalam
industri logam dan sekitar sepertiga lainnya dalam refraktori
(pelapis tahan panas bagi tanur bersuhu tinggi).
Emas
Emas tergolong logam mulia, berwarna kuning mengkilap,
tahan karat, mudah ditempa dan dapat diukur.
64. Karbon dan Senyawa Karbon
Intan
a. Sebagian besar intan alam digunakan untuk
perhiasan.
b. Intan alam yang tidak cukup baik untuk
perhiasan dan intan buatan digunakan untuk
membuat alat pemotong kaca, gerinda, dan
mata bor.
65. Grafit
1. Sebagai anode dalam batu baterai dan dalam
berbagai proses industri yang menggunakan
elektrolisis, misalnya pada peleburan aluminium.
2. Grafit dicampur dengan tanah liat untuk
membuat pensil dan bahan kosmetik.
3. Bahan pelumas.
4. Sebagai komponen dalam pembuatan komposit.
66. Karbon Monoksida (CO)
1. Sebagai reduktor pada pengolahan
berbagai jenis logam, misalnya besi.
2. Sebagai bahan baku untuk membuat
metanol.
3. Merupakan komponen dari berbagai jenis
bahan bakar gas, seperti gas air dan gas
kokas.
67. Karbon Dioksida (CO2)
1. Karbon dioksida padat yang disebut
es kering (dry ice) digunakan sebagai
pendingin.
2. Untuk memadamkan kebakaran.
3. Untuk membuat minuman ringan
(soft drink).
68. Silikon
1. Silikon dibuat dari silika dengan kokas sebagai reduktor.
2. Penggunaan penting dari silikon adalah untuk membuat
transistor, chips komputer, dan sel surya.
3. Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni. Silikon
juga digunakan dalam berbagai jenis aliase dengan besi
(baja).
4. Baja biasa mengandung sekitar 0,03% silikon, baja silikon
mengandung sekitar 2,5 - 4% silikon, sedangkan durion
mengandung 15% silikon.
5. Durion bersifat keras tetapi rapuh dan sangat tahan karat.
6. Durion digunakan untuk membuat peralatan industri
yang berkontak dengan asam.
69. Dalam industri, nitrogen diperoleh dari udara.
Prosesnya berlangsung dalam dua tahap, yaitu:
1. pencairan udara, dan
2. distilasi bertingkat udara cair.
Nitrogen dan
Senyawa Nitrogen
70. 1. Sebagian besar produksi nitrogen digunakan untuk
membuat amonia (NH3).
2. Oleh karena sifatnya yang kurang reaktif, nitrogen
digunakan untuk membuat atmosfer inert dalam
berbagai proses yang terganggu oleh oksigen, misalnya
dalam industri elektronika.
3. Nitrogen juga digunakan sebagai atmosfer inert dalam
makanan kemasan untuk memperpanjang masa
penggunaannya.
4. Nitrogen cair digunakan sebagai pendingin untuk
menciptakan suhu sangat rendah.
Penggunaan Nitrogen
71. 1. Membuat pupuk, misalnya urea {CO(NH2)2}, dan ZA
{(NH4)2SO4}.
2. Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti
asam nitrat (HNO3), amonium klorida (NH4Cl), dan
amonium nitrat.
3. Dalam pabrik es, digunakan sebagai pendingin
(refrigerant) karena amonia cair mudah menguap dan
mempunyai kalor penguapan yang cukup besar.
4. Untuk membuat hidrazin, N2H4.
Penggunaan Amonia
72. 1. untuk membuat amonium nitrat, NH4NO3,
dan digunakan sebagai pupuk.
2. digunakan dalam percobaan di
laboratorium
3. digunakan dalam industri kimia seperti
industri bahan peledak, plastik, dan obat.
Penggunaan Asam Nitrat
73. Fosforus mempunyai dua bentuk alotropi,
yaitu fosforus putih dan fosforus merah.
Fosforus dan
Senyawa Fosforus
74. 1. Sumber fosforus terpenting yaitu batuan fosfat,
suatu bahan kompleks yang mengandung
flourapatit (Ca3(PO4)2.CaF2).
2. Senyawa Ca3(PO4)2 dipisahkan dari batuan fosfat
kemudian dipanaskan dengan pasir (SiO2) dan
kokas (C).
3. Uap fosforus yang terbentuk ditampung dalam
air.
Pembuatan Fosforus
75. 1. Sebagian besar produksi fosforus digunakan
untuk membuat asam fosfat.
2. Penggunaan akhir yang utama dari senyawa
fosforus adalah pupuk dan detergen.
3. Fosforus merah dan senyawa fosforus tertentu
digunakan pada pembuatan korek api.
4. Berbagai senyawa organofosfat digunakan
sebagai pestisida.
Penggunaan Fosforus
76. Asam fosfat digunakan untuk membuat
pupuk superfosfat juga untuk membuat
detergen, bahan pembersih lantai,
insektisida, dan makanan hewan.
Penggunaan Asam Fosfat
77. 1. Untuk pernapasan para penyelam, angkasawan, atau
penderita penyakit tertentu.
2. Sebagian besar dari produksi oksigen digunakan dalam
industri baja, yaitu mengurangi kadar karbon dalam besi
gubal.
3. Bersama-sama dengan gas asetilena digunakan untuk
mengelas baja.
4. Oksigen cair bersama dengan hidrogen cair digunakan
sebagai bahan bakar roket untuk mendorong pesawat
ruang angkasa. Oksigen juga digunakan dalam berbagai
industri kimia untuk mengoksidasikan berbagai zat.
Penggunaan Oksigen
78. Belerang padat mempunyai dua bentuk alotropi, yaitu belerang
rombik dan belerang monoklinik.
Deposit belerang yang terdapat di bawah permukaan
ditambang menurut cara Frasch.
Belerang dan Senyawa Belerang
79. Penggunaan utama dari belerang adalah untuk
pembuatan asam sulfat.
Asam sulfat digunakan untuk:
1. industri pupuk
2. industri cat/zat warna
3. detergen
4. industri logam
Penggunaan Belerang
80. Fluorin digunakan untuk membuat senyawa
klorofluorokarbon (CFC) yang dikenal dengan
nama dagang freon.
Freon digunakan sebagai cairan pendingin pada
mesin-mesin pendingin seperti AC dan lemari es.
Flourin dan Senyawa Flourin
81. 1. Bromin digunakan terutama untuk membuat
etilenbromida, C2H4Br2, suatu aditif yang
dicampurkan ke dalam bensin bertimbel untuk
mengikat timbel sehingga tidak melekat pada
silinder atau piston.
2. Bromin juga digunakan untuk membuat AgBr.
Bromin dan Senyawa Bromin
82. 1. Iodin digunakan dalam obat-obatan.
2. Iodoform digunakan sebagai antiseptik.
3. Iodin juga digunakan untuk membuat perak
iodida yang digunakan bersama-sama dengan
AgBr dalam film fotografi.
4. Natrium iodat atau natrium iodida
dicampurkan ke dalam garam dapur.
Iodin dan Senyawa Iodin
83. Sinar-sinar radioaktif. Zat radioaktif alami dapat memancarkan tiga jenis sinar, yaitu sinar α,
β, γ. Sinar α dan β terdiri atas partikel bermuatan listrik, sedangkan sinar γ merupakan
gelombang elektromagnet. Sinar β bermuatan positif sehingga dibelokkan ke kutup negatif;
sinar bermuatan negatif sehingga dibelokkan ke kutup positif. Sinar γ tidak bermuatan,
sehingga tidak dipengaruhi medan magnet atau medan listrik. Partikel sinar β lebih ringan
daripada partikel sinar α, oleh karena itu sinar β mengalami pembelokan yang lebih besar.
Sinar-sinar Radioaktif
84. Daya tembus sinar alfa, beta, dan gamma.
Sinar alfa dapat ditahan oleh selembar kertas, sedangkan sinar
gamma dapat menembus pelat timbel yang cukup tebal.
85. Misalnya, peluruhan uranium yang disertai pemancaran partikel
alfa dipaparkan dengan persamaan inti sebagai berikut.
Persamaan Inti
Persamaan inti juga mengikuti azas kesetaraan.
Suatu persamaan inti dikatakan setara jika muatan (nomor atom)
dan massa di ruas kiri sama dengan di ruas kanan.
Untuk contoh di atas:
Jumlah muatan di ruas kiri = 92; di ruas kanan = 90 + 2 = 92.
Nomor massa di ruas kiri = 238; di ruas kanan = 234 + 4 = 238.
86. Reaksi transmutasi biasanya diringkaskan dengan
notasi sebagai berikut.
Transmutasi Buatan
dengan, T = inti sasaran (target)
x = partikel yang ditembakkan
y = partikel hasil
P = inti baru (produk)
87. Secara matematis, laju peluruhan dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut.
Laju Peluruhan
dengan, v = laju peluruhan (keaktifan), yaitu banyaknya
peluruhan dalam satu satuan waktu.
λ = tetapan peluruhan (serupa dengan k dalam
persamaan laju reaksi), nilainya bergantung pada
jenis radioisotop.
N = jumlah nuklida radioaktif dalam contoh.
89. Oleh karena keaktifan sebanding dengan
jumlah atom radioaktif, maka:
At = keaktifan pada waktu t
A0 = keaktifan awal
90. a. Bidang Kedokteran
Berbagai jenis radioisotop digunakan sebagai perunut
untuk mendeteksi (diagnosis) berbagai jenis penyakit
antara lain teknesium-99, talium-201, iodin-131, natrium-
24, xenon-133, fosforus-32, dan besi-59.
Radioisotop Sebagai Perunut
b. Bidang Kimia dan Biologi
Dalam ilmu kimia, perunut radioaktif digunakan untuk
mempelajari mekanisme reaksi dan proses biologis.
1. Mempelajari Kesetimbangan Dinamis
2. Mempelajari Reaksi Pengesteran
3. Mempelajari Mekanisme Reaksi Fotosintesis
91. a. Bidang Kedokteran
1. Steriliasasi radiasi
2. Terapi tumor atau kanker
Radioisotop Sebagai Sumber Radiasi
b. Bidang Pertanian
1. Pemulihan tanaman
2. Penyimpanan makanan
c. Bidang Pertanian
1. Pemeriksaan tanpa merusak
2. Pengawetan bahan