SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
STUDI PERBANDINGAN DINDING PENAHAN TANAH BERTINGKAT
DENGAN DINDING PENAHAN TANAH LANGSUNG TINGGI 15 M (STUDI
KASUS KABUPATEN PASURUAN)
Agus Siswanto
ABSTRAK
Dengan data yang ada pada dinding penahan tanah langsung setinggi 15 m dari
dasar tanah pondasi, dibandingkan dengan dinding penahan tanah bertingkat, masing
masing dengan tinggi 7.59 m dari dasar pondasi, berapa perbedaan biaya pelaksanaan
masing - masing, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan.
Dengan informasi hasil pengujian tanah, didapatkan bahwa sudut geser dalam ∅ =
12,500
, dan kohesivitas tanah C = 0,6 kg/m2
, serta Daya Dukung Tanah (DDT) hasil sondir
pada kedalaman 1 - 6 meter qc sebesar 69 kg/cm2
, dapat disimpulkan dinding bertingkat.
Biaya dinding penahan tanah dengan tinggi 15 m dari tanah dasar pondasi dengan
pasangan batu kali dengan campuran spesi 1 PC : 4 Pasir dengan biaya pelaksanaan Rp.
14.640.584,52,-. Sedang biaya pelaksanaan dinding penahan tanah bertingkat sebesar Rp.
10.276.460,- Sehingga dinding penahan tanah bertingkat lebih murah sebesar
Rp.3.364.124,52.
Dengan demikian dinding penahan tanah bertingkat lebih efisien, karena
dimensinya lebih kecil dari dinding penahan tanah langsung, dengan tinggi 15 m diatas
tanah dasar pondasi.
Kata kunci : Dinding penahan tanah langsung, Dinding penahan tanah bertingkat
1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dinding penahan tanah atau
retaining wall adalah suatu struktur yang
digunakan agar tanah pada lembah tidak
longsor karena sudut geser tanah yang
rendah. Longsoran tanah selain
menyebabkan gangguan pada wilayah di
bawahnya, juga luas tanah yang dimiliki
tidak hilang.
Tekanan tanah yang bekerja
sebagai tekanan tanah aktif adalah berada
dibagian belakang dinding, sedang
tekanan tanah pasif, yaitu reaksi tekanan
tanah di depan dinding, akibat gaya dan
tekanan tanah aktif. Tekanan tanah aktif
ini sangat dipengaruhi oleh tinggi
dinding, sehingga dimensi dinding untuk
menahan geser dan guling akan menjadi
besar. Hal ini dari sisi ekonomis
perencanaan sangat berpengaruh terhadap
biaya.
Untuk mendapatkan efisiensi
biaya pelaksanaan, maka dimungkinkan
memperkecil dimensi dinding penahan
tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan
membagi dinding penahan tanah menjadi
beberapa bagian, dengan melakukan
terasering, atau dinding bertingkat.
Dengan menggunakan data dari
pembangunan dinding penahan tanah di
villa Indah yang berlokasi
Kabupaten Pasuruan yang telah dianalisis
terdahulu, maka diberikan alternatif
dengan terasering, sehingga didapatkan
nilai efisiensi dengan memberikan
perbandingan biaya.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam skripsi
ini akan membahas beberapa
pokok dalam kaitan dengan
penahan tanah, berupa :
a. Bagaimana dimensi dinding
penahan tanah yang efektif
konstruksi bertingkat dua.
b. Berapa besar tekanan
c. Berapa dimensi dindng,
struktur aman.
d. Berapa perbedaan biay
tinggi dan bertingkat.
1.3.TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Menerapkan hasil studi
perencanaan yang didasarkan pada
pustaka dan proses belajar
mengajar, untuk mendapatkan
dimensi dinding penahan tanah
yang efisien.
b. Memberikan kemampuan analisis
dan penulisan terhadap masalah
masalah yang timbul.
villa Indah yang berlokasi di Tretes,
telah dianalisis
diberikan alternatif
dengan terasering, sehingga didapatkan
dengan memberikan
RUMUSAN MASALAH
masalah dalam skripsi
membahas beberapa masalah
aitan dengan dinding
dinding
yang efektif dengan
konstruksi bertingkat dua.
besar tekanan tanah aktif.
Berapa dimensi dindng, agar
perbedaan biaya alternatif
rtingkat.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Menerapkan hasil studi
perencanaan yang didasarkan pada
pustaka dan proses belajar
mengajar, untuk mendapatkan
dimensi dinding penahan tanah
Memberikan kemampuan analisis
penulisan terhadap masalah-
masalah yang timbul.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. KEKUATAN GESER TANAH
Nilai kekuatan geser tanah
digunakan untuk perencanaan bangunan
tehnik sipil, antara lain :
a. Menetapkan daya dukung tanah
b. Menghitung tekanan tanah yang
bekerja pada
tanah.
c. Menghitung stabilitas lereng.
Dalam menentukan kekuatan
geser tanah tergantung kepada aspek
aspek seperti dibawah ini :
a. Tahanan geser antara butiran
butiran tanah.
b. Kohesi atau lekatan pada
permukaan butiran tanah, yang
didasarkan pada jenis tanah dan
kepadatannya.
Gambar 2.1 Grafik tegangan normal dan
kekuatan geser.
Sumber : Mekanika Tanah 1 (Herlin I,
dkk)
2.2. TEKANAN TANAH
Tekanan tanah adalah gaya yang
bekerja pada bidang vertikal karena
adanya tanah yang ditahan. Atau gaya
yang bekerja pada dinding penahan tanah.
Pada dasrnya tekanan tanah dalam
KAJIAN PUSTAKA
KEKUATAN GESER TANAH
Nilai kekuatan geser tanah
digunakan untuk perencanaan bangunan
tehnik sipil, antara lain :
Menetapkan daya dukung tanah
Menghitung tekanan tanah yang
bekerja pada dinding penahan
Menghitung stabilitas lereng.
Dalam menentukan kekuatan
geser tanah tergantung kepada aspek-
aspek seperti dibawah ini :
Tahanan geser antara butiran-
Kohesi atau lekatan pada
permukaan butiran tanah, yang
pada jenis tanah dan
Gambar 2.1 Grafik tegangan normal dan
Sumber : Mekanika Tanah 1 (Herlin I,
TEKANAN TANAH
Tekanan tanah adalah gaya yang
bekerja pada bidang vertikal karena
adanya tanah yang ditahan. Atau gaya
bekerja pada dinding penahan tanah.
Pada dasrnya tekanan tanah dalam
kondisinya mempunyai 3 kemungkinan,
yaitu :
a. Dalam keadaan diam.
b. Dalam keadaan aktif.
c. Dalam keadaan pasif.
Sifat tanah yang menentukan
besarnya tekanan tanah berdasarkan
penyelidikan tanah di laboratorium
adalah :
a. Berat volume tanah
b. Sudut geser dalam
c. Kohesi tanah
2.3. DINDING PENAHAN TANAH
Dinding penahan tanah adalah
suatu konstruksi untuk menahan tanah
Gambar 2.2
Sumber : Mekanika tanah 1 (Herlin I, dkk)
3. METODE PERENCANAAN
3.1. URAIAN UMUM
Sistematika perencanaan dinding
penahan tanah, berdasarkan dari
informasi hasil penyelidikan tanah,
berupa sudut geser dan kohesivitas tanah.
kondisinya mempunyai 3 kemungkinan,
Dalam keadaan diam.
Dalam keadaan aktif.
Dalam keadaan pasif.
Sifat tanah yang menentukan
besarnya tekanan tanah berdasarkan
h di laboratorium
DINDING PENAHAN TANAH
Dinding penahan tanah adalah
suatu konstruksi untuk menahan tanah
agar tidak longsor, dalam hal ini dinding
kolam termasuk dalam konstruksi
dinding penahan
perencanaan dinding penahan tanah
sangat dipengaruhi oleh teori Rankine
dan Coulomb.
Teori Rankine lebih biasa
digunakan dalam analisis, karena lebih
mudah digunakan, dalam hal ini Rankine
menganggap bahwa tekanan
sejajar dengan arah muka tanah. Jadi
apabila muka tanah datar, maka arah
tekanan tanah aktif juga mendatar. Dan
pada dinding miring bagian dalam tempat
kedudukan tekanan tanah aktif, maka
dianggap permukaan dinding tegak lurus.
Gambar 2.2 Pembagian tegangan pada dinding menurut Rankine
Sumber : Mekanika tanah 1 (Herlin I, dkk)
METODE PERENCANAAN
Sistematika perencanaan dinding
penahan tanah, berdasarkan dari
informasi hasil penyelidikan tanah,
berupa sudut geser dan kohesivitas tanah.
Dengan informasi tersebut dapat
dianalisis tekanan tanah aktif dan tekanan
tanah pasif.
Metode perencanaan yang
diuraikan dalam penulisan dapat dibuat
sistematika seperti gambar 3.1.
agar tidak longsor, dalam hal ini dinding
kolam termasuk dalam konstruksi
dinding penahan tanah. Dalam
perencanaan dinding penahan tanah
sangat dipengaruhi oleh teori Rankine
Teori Rankine lebih biasa
digunakan dalam analisis, karena lebih
mudah digunakan, dalam hal ini Rankine
menganggap bahwa tekanan tanah adalah
sejajar dengan arah muka tanah. Jadi
apabila muka tanah datar, maka arah
tekanan tanah aktif juga mendatar. Dan
pada dinding miring bagian dalam tempat
kedudukan tekanan tanah aktif, maka
dianggap permukaan dinding tegak lurus.
Pembagian tegangan pada dinding menurut Rankine
Dengan informasi tersebut dapat
dianalisis tekanan tanah aktif dan tekanan
Metode perencanaan yang
diuraikan dalam penulisan dapat dibuat
sistematika seperti gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram alir perencanaan dinding penahan tanahGambar 3.1 Diagram alir perencanaan dinding penahan tanahGambar 3.1 Diagram alir perencanaan dinding penahan tanah
3.2. METODE PERENCANAAN
Skema metode perencanaan
adalah suatu pola pemikiran dari
prencana, guna mendapatkan suatu
sistematika perencanaan yang efisien dan
efektif dalam menghasilkan karya
perencanaan.
Dimulai dengan mendapatkan
informasi untuk perencanaan berupa hasil
pengujian tanah, dan hasil survey
terhadap harga satuan bahan dan upah,
selanjutnya adalah:
a. Menganalisis koefisien tekanan
tanah aktif dengan rumus 2 – 9,
untuk menganalisis tekanan tanah
aktif dengan rumus Pa = ½ Ka tn
h2
.
b. Mendimensi dinding penahan tanah
dengan menggunakan pedoman-
pedoman perencanaan dimensi
dinding penahan tanah tipe
gravitasi.
c. Mengontrol dimensi dinding
penahan tanah bagian atas dengan
rumus - rumus 2 - 13 untuk kontrol
terhadap geser, rumus 2 - 20 untuk
kontrol terhadap guling dan rumus
2 - 26 untuk kontrol dimensi
pondasi dinding penahan tanah.
d. Menganalisis beban merata akibat
beban dinding penahan tanah
bagian atas.
e. Mengontrol dimensi dinding
penahan tanah bagian bawah
dengan rumus - rumus kontrol
geser, guling dan DDT terhadap
pondasi dinding penahan tanah.
f. Setelah dimensi dinding penahan
tanah aman terhadap guling, geser
dan dimensi pondasi aman terhadap
DDT, maka dianalisis volume
setiap alternatif bentuk dinding
penahan tanah.
g. Menganalisis volume bahan spesi
untuk jenis campuran yang
ditentukan setiap satuan kerja.
h. Menganalisis harga satuan jenis
pekerjaan terdiri dari harga bahan,
upah, alat-alat lain.
i. Membuat rencana anggaran biaya
alternatif 1 dan alternatif 2 untuk
dibandingkan.
j. Dibuat kesimpulan atas
perbandingan harga antara
aalternatif 1 dan alternatif 2.
k. Dibuat saran-saran yang berkaitan
dengan perencanaan.
4. PEMBAHASAN MASALAH
4.1. PERENCANAAN GAYA PADA
DINDING PENAHAN TANAH
Kondisi fisik tanah dasar adalah
kondisi nyata tanah dimana bangunan
tersebut didirikan, dengan melakukan
pengujian-pengujian sebagai berikut :
a. Contoh tanah diambil sampai
pada kedalaman 6 meter dari
muka tanah asli.
b. Jenis merupakan silt clay yang
keras, sehingga pada sampai
kedalaman 6 meter dibawah muka
Gambar 4.1. Potongan melintang dinding penahan tanah versi 1.
Dengan bentuk awal dinding
penahan tanah setinggi 15 meter dari
dasar pondasi, maka direncanakan suatu
dinding penahan tanah seperti pada
gambar 4.2, yaitu alternatif 2, dimana
dinding penahan tanah bertingkat,
walaupun dinding bagian atas membebani
Gambar 4.2. Potongan melintang d
Jenis merupakan silt clay yang
keras, sehingga pada sampai
kedalaman 6 meter dibawah muka
tanah asli merupakan
dengan DDT tinggi.
c. Pengujian untuk kontrol dilakukan
dengan CPT atau sondir.
Gambar 4.1. Potongan melintang dinding penahan tanah versi 1.
Dengan bentuk awal dinding
penahan tanah setinggi 15 meter dari
dasar pondasi, maka direncanakan suatu
dinding penahan tanah seperti pada
gambar 4.2, yaitu alternatif 2, dimana
dinding penahan tanah bertingkat,
walaupun dinding bagian atas membebani
dinding dibawah sebagai beban merata.
Dalam hal ini air tanah sangat dalam,
sehingga tekanan air tanah pada dinding
diabaikan. Sedangkan akibat tekanan air
hujan, diberikan pematusan agar mengalir
keluar dari belakang dinding.
Gambar 4.2. Potongan melintang dinding penahan tanah versi 2.
tanah asli merupakan tanah
dengan DDT tinggi.
Pengujian untuk kontrol dilakukan
dengan CPT atau sondir.
Gambar 4.1. Potongan melintang dinding penahan tanah versi 1.
g dibawah sebagai beban merata.
Dalam hal ini air tanah sangat dalam,
sehingga tekanan air tanah pada dinding
diabaikan. Sedangkan akibat tekanan air
hujan, diberikan pematusan agar mengalir
keluar dari belakang dinding.
inding penahan tanah versi 2.
Dari gambar tersebut, dari dinding
penahan tanah A dan B adalah sebagai
berikut :
Tinggi dinding = hA = hB = 7,50 meter
Tebal pondasi = tA = 2,00 meter
4.1.1. ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH A (ATAS)
Gambar 4.3. Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah bagian atas
Tinggi akibat kohesivitas seperti
pada gambar 4.3, dengan pemasangan
pipa pematusan air hujan, sehingga
tekanan air hujan diabaikan adalah :
AB = 2c√ = 2 x 0,6 x
kg/m2
DE = t.Ka. ht = 1700 x 0,64 x 7,50 =
8160 kg/m2
EF = t.Ka. ht - 2c√ = 8160
8159,04 kg/m2
Dari gambar tersebut, dari dinding
penahan tanah A dan B adalah sebagai
= 7,50 meter
= 2,00 meter
Lebar dasar pondasi = B
Ujung pondasi ke dinding = x
Lebar puncak dinding = b
Jarak dinding = d =1,50
ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH A (ATAS)
Gambar 4.3. Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah bagian atas
Tinggi akibat kohesivitas seperti
pada gambar 4.3, dengan pemasangan
pipa pematusan air hujan, sehingga
tekanan air hujan diabaikan adalah :
= 2 x 0,6 x √0,64 = 0,96
= 1700 x 0,64 x 7,50 =
= 8160 – 0,96 =
hz = =
, ,
,
Tinggi segitiga CEF adalah CE = BE
CB = 7,50 – 0,001 = 7,499 m
Tekanan tanah aktif pada pias 1 meter
panjang dinding berbentuk segitiga CEF,
sebesar :
Pa = ½ Ka tn h2
= ½ x 1700 x 0,64 x
7,499 = 30.591,84 kg/meter
Lebar dasar pondasi = BA = 5,00 meter
ung pondasi ke dinding = x=1,00meter
Lebar puncak dinding = bA =0,80meter
Jarak dinding = d =1,50meter
Gambar 4.3. Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah bagian atas
= 0,001 m
Tinggi segitiga CEF adalah CE = BE –
0,001 = 7,499 m
Tekanan tanah aktif pada pias 1 meter
dinding berbentuk segitiga CEF,
= ½ x 1700 x 0,64 x
7,499 = 30.591,84 kg/meter
4.1.2. ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH B (BAWAH)
Gambar 4.4 Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah
Tinggi akibat kohesivitas seperti pada
gambar 4.4, analog dengan perhitungan
dinding penahan tanah A, maka
hx = 2c√ = 2 x 0,6 x
kg/m2
DE = t.Ka. ht = 1700 x 0,64 x 7,50 =
8160 kg/m2
EF = t.Ka. ht - 2c√ = 8160
8159,04 kg/m2
4.2. ANALISA BIAYA KONSTRUKSI
4.2.1. VOLUME PEKERJAAN
Alternatif 1 adalah dinding
penahan setinggi 15 meter, seperti pada
gambar 4.4, untuk dianalisis volumenya.
Pekerjaan plesteran pada pondasi tidak
ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH B (BAWAH)
Gambar 4.4 Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah
Tinggi akibat kohesivitas seperti pada
gambar 4.4, analog dengan perhitungan
dinding penahan tanah A, maka
= 2 x 0,6 x √0,64 = 0,96
= 1700 x 0,64 x 7,50 =
= 8160 – 0,96 =
hz = =
, ,
,
Tinggi segitiga CEF adalah CE = BE
CB = 7,50 – 0,001 = 7,499 m
Tekanan tanah aktif pada pias 1 meter
panjang dinding berbentuk segitiga CEF,
sebesar :
Pa = ½ Ka tn h2
= ½ x 1700 x 0,64 x
7,499 = 30.591,84 kg/meter
ANALISA BIAYA KONSTRUKSI
VOLUME PEKERJAAN
Alternatif 1 adalah dinding
penahan setinggi 15 meter, seperti pada
gambar 4.4, untuk dianalisis volumenya.
Pekerjaan plesteran pada pondasi tidak
diplester, sehingga analisis volume
plesteran hanya pada dinding depan saja,
yang tampak, sehingga volume ple
= 1,25 x 13,50 = 16,88 m
Gambar 4.4 Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah bagian bawah
= 0,001 m
Tinggi segitiga CEF adalah CE = BE –
0,001 = 7,499 m
Tekanan tanah aktif pada pias 1 meter
panjang dinding berbentuk segitiga CEF,
= ½ x 1700 x 0,64 x
7,499 = 30.591,84 kg/meter
diplester, sehingga analisis volume
plesteran hanya pada dinding depan saja,
yang tampak, sehingga volume plesteran
= 1,25 x 13,50 = 16,88 m2
.
Gambar 4.5 Potongan melintang dinding penahan tanah alternatif I
Tabel 4.1 Perhitungan volume alternatif I dalam pias 1 meter panjang
Alternatif II bagian at
dinding penahan setinggi 7,50 meter,
seperti pada gambar 4.6, untuk dianalisis
volumenya. Pekerjaan plesteran pada
Gambar 4.6 Din
Pekerjaan perencanaan alternatif
II adalah perencanaan dinding penahan
Gambar 4.5 Potongan melintang dinding penahan tanah alternatif I
Tabel 4.1 Perhitungan volume alternatif I dalam pias 1 meter panjang
Alternatif II bagian atas adalah
dinding penahan setinggi 7,50 meter,
seperti pada gambar 4.6, untuk dianalisis
volumenya. Pekerjaan plesteran pada
pondasi tidak diplester, sehingga analisis
volume plesteran hanya pada dinding
depan saja yang tampak, sehingga :
Gambar 4.6 Dinding penahan tanah bagian atas
Pekerjaan perencanaan alternatif
II adalah perencanaan dinding penahan
tanah dengan bertingkat bagian atas
seperti pada gambar 4.6 diatas, dengan
Gambar 4.5 Potongan melintang dinding penahan tanah alternatif I
Tabel 4.1 Perhitungan volume alternatif I dalam pias 1 meter panjang
pondasi tidak diplester, sehingga analisis
volume plesteran hanya pada dinding
depan saja yang tampak, sehingga :
tanah dengan bertingkat bagian atas
seperti pada gambar 4.6 diatas, dengan
volume plesteran adalah = 1,25 x 5,00 =
Tabel 4.2 Perhitungan volume alternatif II bagian atas
Pekerjaan perencanaan alternatif
II adalah perencanaan dinding penahan
tanah dengan bertingkat bagian bawah
Gambar 4.7 dinding penahan tanah bagian bawah
Tabel 4.3 Perhitungan volume alternatif II bagian bawah
Volume total pasangan alternatif II =
22,00 + 47,50 = 69,50 m3
lah = 1,25 x 5,00 = 6,25m2
.
Tabel 4.2 Perhitungan volume alternatif II bagian atas
Pekerjaan perencanaan alternatif
II adalah perencanaan dinding penahan
tanah dengan bertingkat bagian bawah
seperti pada gambar 4.7 dibawah dengan
volume plesteran adalah = 1,25 x 5,00 =
6,25 m
Gambar 4.7 dinding penahan tanah bagian bawah
Tabel 4.3 Perhitungan volume alternatif II bagian bawah
alternatif II = Volume total plesteran alternatif II =
6,25 x 2 = 12,50 m
Tabel 4.2 Perhitungan volume alternatif II bagian atas
seperti pada gambar 4.7 dibawah dengan
volume plesteran adalah = 1,25 x 5,00 =
6,25 m2
.
Tabel 4.3 Perhitungan volume alternatif II bagian bawah
Volume total plesteran alternatif II =
6,25 x 2 = 12,50 m2
.
4.2.2. ANALISA BIAYA
PELAKSANAAN
Analisis biaya pelaksanaan
diuraikan dalam pekerjaan pasangan batu
kali dengan campuran 1 PC : 4 pasir,
maka analisa harga satuan pekerjaan
adalah :
a. Pasangan pondasi batu kali 1 m
1 m3
PC = 1 x 0,760 PC dalam
perekat basah = 0,760 m
4 m3
pasir = 4 x 0,675 pasir
dalam perekat basah = 2,700 m
Total = 3,460 m3
Dalam 1 m3
pasangan batu kali
membutuhkan 0,45 m
dari komposisi campuran elemen
pasangan :
PC = 1 x
,
,
= 0,130 m
Pasir = 4 x
,
,
= 0,520 m
PC dengan volume 0,27 m
dengan PC berat 320 kg, maka
berat PC dalam campura
batu kali adalah :
PC =
,
,
x 320 = 154,10 kg.
ANALISA BIAYA
Analisis biaya pelaksanaan
diuraikan dalam pekerjaan pasangan batu
kali dengan campuran 1 PC : 4 pasir,
maka analisa harga satuan pekerjaan
Pasangan pondasi batu kali 1 m3
= 1 x 0,760 PC dalam
= 0,760 m3
= 4 x 0,675 pasir
dalam perekat basah = 2,700 m3
pasangan batu kali
membutuhkan 0,45 m3
spesi terdiri
dari komposisi campuran elemen
= 0,130 m3
.
= 0,520 m3
.
PC dengan volume 0,27 m3
sama
dengan PC berat 320 kg, maka
berat PC dalam campuran pondasi
x 320 = 154,10 kg.
b. Plesteran dinding tebal 10 mm
1 m3
PC = 1 x 0,760 PC dalam
perekat basah
6 m3
pasir
dalam perekat basah = 4,050 m
Total = 4,810 m
Dalam 1 m3
plesteran tebal 10 mm
membutuhkan 0,012 m
terdiri dari komposisi campuran
elemen plesteran :
PC = 1 x
,
,
Pasir = 6 x
,
,
PC dengan volume 0,27 m
dengan PC berat 320 kg, maka
berat PC dalam campuran
batu kali adalah :
PC =
,
,
x 320 = 2,96 kg.
Upah kerja dalam harga satuan
pekerjaan, diasumsikan 30% total
harga bahan, peralatan 10% total
harga bahan, jadi harga satuan
bahan adalah :
Tabel 4.4 Harga satuan bahan
Plesteran dinding tebal 10 mm
= 1 x 0,760 PC dalam
= 0,760 m3
= 6 x 0,675 pasir
dalam perekat basah = 4,050 m3
Total = 4,810 m3
plesteran tebal 10 mm
membutuhkan 0,012 m3
spesi
terdiri dari komposisi campuran
elemen plesteran :
= 0,002 m3
.
= 0,015 m3
.
PC dengan volume 0,27 m3
sama
dengan PC berat 320 kg, maka
berat PC dalam campuran pondasi
batu kali adalah :
x 320 = 2,96 kg.
Upah kerja dalam harga satuan
pekerjaan, diasumsikan 30% total
harga bahan, peralatan 10% total
harga bahan, jadi harga satuan
bahan adalah :
Harga satuan pekerjaan dapat
dianalisis seperti dibawah ini, dengan
menggunakan asumsi-asumsi untuk upah
dan peralatan, sehingga :
a. Pasangan pondasi batu kali 1 m
154,10 kg PC x Rp 600,
Rp 92.485,55
0,52 m3
pasir x Rp 25.000,
Rp 13.005,78
Total = Rp 105.491,33
Upah = 30% x Rp 105.491,33
= Rp 31.64,40
Peralatan = 10% x Rp 105.491,33
= Rp 10.549,13
Harga satuan pekerjaan pasangan
batu kali 1 PC : 4 pasir,
Bahan = Rp 105.491,33
Upah = Rp 31.647,40
Peralatan= Rp 10.549,13
Total = Rp 147.687,86
Dibulatkan = Rp 147.700,00
Tabel 4.5 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif I
Anggaran biaya alternatif II dapat
dilihat pada tabel 4.6 dimana volume
pekerjaan didasarkan pada analisa
Harga satuan pekerjaan dapat
dianalisis seperti dibawah ini, dengan
asumsi untuk upah
Pasangan pondasi batu kali 1 m3
154,10 kg PC x Rp 600,-- =
pasir x Rp 25.000,-- =
Total = Rp 105.491,33
= 30% x Rp 105.491,33
Peralatan = 10% x Rp 105.491,33
Harga satuan pekerjaan pasangan
batu kali 1 PC : 4 pasir,
105.491,33
= Rp 31.647,40
= Rp 10.549,13
= Rp 147.687,86
Dibulatkan = Rp 147.700,00
b. Strikan pasangan batu kali 1 m
PC : 6 Pasir
0,888 kg PC x Rp 600,
Rp 532,80
0,005 m3
pasir x Rp 25.000,
Rp 112,50
Total = Rp 645,30
Upah = 30% x Rp 645,30 =
Rp 193,59
Peralatan = 10% x Rp 645,30 =
Rp 64,53
Harga satuan pekerjaan pasangan
batu kali 1 PC : 6 pasir,
Bahan = Rp 645,30
Upah = Rp 193,59
Peralatan= Rp 64,53
Total = Rp 903,42
Dibulatkan = Rp 904
Anggaran biaya pelaksanaan
dinding penahan tanah berdasarkan
alternatif yang diajukan, tanpa biaya
galian dan buang tanah sebesar :
Tabel 4.5 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif I
Anggaran biaya alternatif II dapat
dilihat pada tabel 4.6 dimana volume
pekerjaan didasarkan pada analisa
volume diatas, dengan harga satuan
pekerjaan hasil analisis harga satuan
pekerjaan.
Strikan pasangan batu kali 1 m2
1
0,888 kg PC x Rp 600,-- =
pasir x Rp 25.000,-- =
= Rp 645,30
Upah = 30% x Rp 645,30 =
Peralatan = 10% x Rp 645,30 =
Harga satuan pekerjaan pasangan
batu kali 1 PC : 6 pasir,
= Rp 645,30
= Rp 193,59
= Rp 64,53
= Rp 903,42
Dibulatkan = Rp 904,00
Anggaran biaya pelaksanaan
dinding penahan tanah berdasarkan
alternatif yang diajukan, tanpa biaya
galian dan buang tanah sebesar :
Tabel 4.5 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif I
volume diatas, dengan harga satuan
pekerjaan hasil analisis harga satuan
Tabel 4.6 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif II
Dari hasil perhitungan anggaran
biaya setiap alternatif, maka tampak
bahwa alternatif I lebih mahal, dibanding
dengan alternatif II, karena alternatif II
dimensinya lebih kecil tetapi akibat
beban dinding penahan bagian atas, maka
terjadi beban merata yang membebani
dinding penahan bagian bawah, seperti
pada analisis dibawah :
a. Harga pekerjaan retaining wall
alternatif I =Rp 13.640.584,52
b. Harga pekerjaan retaining w
alternatif I =Rp 10.276.460,00
Selisih =Rp 3.346.124,52
5. PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil perencanaan terhadap
gaya-gaya yang bekerja pada dinding
penahan tanah yang direncanakan,
dengan informasi teknis hasil
penyelidikan tanah, dapat disi
a. Dinding penahan tanah
wall ) bertingkat, cukup efektif dan
aman untuk digunakan
yang tinggi, karena
aktif lebih kecil, hal ini
l 4.6 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif II
Dari hasil perhitungan anggaran
biaya setiap alternatif, maka tampak
bahwa alternatif I lebih mahal, dibanding
dengan alternatif II, karena alternatif II
dimensinya lebih kecil tetapi akibat
beban dinding penahan bagian atas, maka
terjadi beban merata yang membebani
dinding penahan bagian bawah, seperti
n retaining wall
Rp 13.640.584,52
retaining wall
Rp 10.276.460,00
Rp 3.346.124,52
hasil perencanaan terhadap
gaya yang bekerja pada dinding
penahan tanah yang direncanakan,
teknis hasil
dapat disimpulkan:
penahan tanah (retaining
bertingkat, cukup efektif dan
aman untuk digunakan pada tanah
karena tekanan tanah
kecil, hal ini disebabkan
tinggi efektif dinding penahan
tanah relatif pendek,
tinggi dibagi jumlah
hal ini tinggi 15 meter dibagi 2,
sehingga tinggi ti
b. Besar tekanan tanah aktif,
dindmg penahan tanah
tn h2
, sehingga Pa dipengaruhi oleh
ht atau tinggi efektif.
c. Biaya dinding penahan tanah
15 meter, dengan volume pasangan
1 PC : 4 Pasir dan plesteran sebesar
Rp. 13.640.5X4,52, lebih mahal
dengan dinding penahan
bertingkat
10.276.460,00, dengan selisih Rp.
3.364.124.52.
d. Dengan demikian untuk
penahan tanah dengan tinggi diatas
10 masih dapat
dibuat dengan cara
5.2. SARAN
Atas analisis
disimpulkan di atas, maka dalam
penahan tanah dapat disarankan:
l 4.6 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif II
tinggi efektif dinding penahan
tanah relatif pendek, dalam hal ini
jumlah tingkat, dalam
15 meter dibagi 2,
sehingga tinggi tiap tingkat 7,50 m.
tekanan tanah aktif, pada
dindmg penahan tanah Pa = ½ Ka
Pa dipengaruhi oleh
efektif.
Biaya dinding penahan tanah tinggi
dengan volume pasangan
1 PC : 4 Pasir dan plesteran sebesar
Rp. 13.640.5X4,52, lebih mahal
dengan dinding penahan tanah
bertingkat seharga Rp
10.276.460,00, dengan selisih Rp.
Dengan demikian untuk dinding
penahan tanah dengan tinggi diatas
10 masih dapat dikatakan murah
dengan cara bertingkat.
Atas analisis perencanaan yang
atas, maka dalam analisis
penahan tanah dapat disarankan:
a. Karena dinding penahan tanah
dengan tinggi 15 meter diatas
pondasi sangat riskan, karena
tekanan tanah aktif cukup besar,
disarankan untuk membuat
terasering dinding penahan tanah.
b. Dapat dilakukan penelitian lebih
lanjut tinggi efektif untuk dibuat
dinding penahan tanah bertingkat.
c. Agar lebih ramping, dapat
direncanakan dengan bahan beton
bertulang.
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, JE. 1993. Analisis dan Desain
Pondasi Jilid 2, Edisi ke 4. Jakarta
: Erlangga.
Hardiyatmo, Hary Christadi. 2002.
Teknik Pondasi Jilid I. Jakarta :
Erlangga.
Indrawahyuni, Herlin. 1987.Diktat
Mekanika Tanah 1. Malang : FT
Unibraw
.

More Related Content

What's hot

Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangAfret Nobel
 
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPAPRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPAUNIVERSITY OF PAPUA
 
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirEdi Supriyanto
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan yuliadiyuliadi2
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2pakkamba
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasialpian nur
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...Reski Aprilia
 
konfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukkonfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukNurhadi Akbar
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserKetut Swandana
 
Hand out struktur beton i
Hand out struktur beton iHand out struktur beton i
Hand out struktur beton iwina athfi
 

What's hot (19)

Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Perhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanahPerhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanah
 
Soiltest
SoiltestSoiltest
Soiltest
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
 
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPAPRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
 
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji Sondir
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan
 
Teknik pondasi 1
Teknik pondasi 1Teknik pondasi 1
Teknik pondasi 1
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 
Contoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapakContoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapak
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
 
pelat sni 2013
pelat sni 2013pelat sni 2013
pelat sni 2013
 
konfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukkonfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucuk
 
Mektan bab 10
Mektan bab 10Mektan bab 10
Mektan bab 10
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geser
 
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempakonsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
 
Hand out struktur beton i
Hand out struktur beton iHand out struktur beton i
Hand out struktur beton i
 
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdf
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdfPelat_1_Pengertian_pelat.pdf
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdf
 

Similar to 15 29-1-sm (1)

Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebingPp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebingriky irawan
 
20835 55984-1-pb
20835 55984-1-pb20835 55984-1-pb
20835 55984-1-pbAmdMdkr
 
Perhitungan Struktur Data Decoco.docx
Perhitungan Struktur Data Decoco.docxPerhitungan Struktur Data Decoco.docx
Perhitungan Struktur Data Decoco.docxPutuAgusSantosa1
 
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docxProposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docxMrLEVIATHAN1
 
396 763-6-pb
396 763-6-pb396 763-6-pb
396 763-6-pbAmdMdkr
 
Jurnal mekanika tanah
Jurnal mekanika tanahJurnal mekanika tanah
Jurnal mekanika tanahSeno Leegunz
 
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2cahyaagrounds
 
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...Vera Rohmadoniati
 
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...Debora Elluisa Manurung
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpileBustang Jalil
 
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.pptPerencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.pptKakekMerah18
 
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasiModifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasiYuko Riswandha
 
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfBahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfJuanCharlosWanggai
 
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)Irfan Yusuf
 

Similar to 15 29-1-sm (1) (20)

Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebingPp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
 
20835 55984-1-pb
20835 55984-1-pb20835 55984-1-pb
20835 55984-1-pb
 
Perhitungan Struktur Data Decoco.docx
Perhitungan Struktur Data Decoco.docxPerhitungan Struktur Data Decoco.docx
Perhitungan Struktur Data Decoco.docx
 
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docxProposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
 
Jurnal u ditch
Jurnal u ditchJurnal u ditch
Jurnal u ditch
 
Conduit
ConduitConduit
Conduit
 
396 763-6-pb
396 763-6-pb396 763-6-pb
396 763-6-pb
 
Jurnal mekanika tanah
Jurnal mekanika tanahJurnal mekanika tanah
Jurnal mekanika tanah
 
abstract
abstractabstract
abstract
 
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
 
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpile
 
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.pptPerencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
 
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasiModifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
 
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfBahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
 
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (9)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 

15 29-1-sm (1)

  • 1. STUDI PERBANDINGAN DINDING PENAHAN TANAH BERTINGKAT DENGAN DINDING PENAHAN TANAH LANGSUNG TINGGI 15 M (STUDI KASUS KABUPATEN PASURUAN) Agus Siswanto ABSTRAK Dengan data yang ada pada dinding penahan tanah langsung setinggi 15 m dari dasar tanah pondasi, dibandingkan dengan dinding penahan tanah bertingkat, masing masing dengan tinggi 7.59 m dari dasar pondasi, berapa perbedaan biaya pelaksanaan masing - masing, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Dengan informasi hasil pengujian tanah, didapatkan bahwa sudut geser dalam ∅ = 12,500 , dan kohesivitas tanah C = 0,6 kg/m2 , serta Daya Dukung Tanah (DDT) hasil sondir pada kedalaman 1 - 6 meter qc sebesar 69 kg/cm2 , dapat disimpulkan dinding bertingkat. Biaya dinding penahan tanah dengan tinggi 15 m dari tanah dasar pondasi dengan pasangan batu kali dengan campuran spesi 1 PC : 4 Pasir dengan biaya pelaksanaan Rp. 14.640.584,52,-. Sedang biaya pelaksanaan dinding penahan tanah bertingkat sebesar Rp. 10.276.460,- Sehingga dinding penahan tanah bertingkat lebih murah sebesar Rp.3.364.124,52. Dengan demikian dinding penahan tanah bertingkat lebih efisien, karena dimensinya lebih kecil dari dinding penahan tanah langsung, dengan tinggi 15 m diatas tanah dasar pondasi. Kata kunci : Dinding penahan tanah langsung, Dinding penahan tanah bertingkat 1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinding penahan tanah atau retaining wall adalah suatu struktur yang digunakan agar tanah pada lembah tidak longsor karena sudut geser tanah yang rendah. Longsoran tanah selain menyebabkan gangguan pada wilayah di bawahnya, juga luas tanah yang dimiliki tidak hilang. Tekanan tanah yang bekerja sebagai tekanan tanah aktif adalah berada dibagian belakang dinding, sedang tekanan tanah pasif, yaitu reaksi tekanan tanah di depan dinding, akibat gaya dan tekanan tanah aktif. Tekanan tanah aktif ini sangat dipengaruhi oleh tinggi dinding, sehingga dimensi dinding untuk menahan geser dan guling akan menjadi besar. Hal ini dari sisi ekonomis perencanaan sangat berpengaruh terhadap biaya. Untuk mendapatkan efisiensi biaya pelaksanaan, maka dimungkinkan memperkecil dimensi dinding penahan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan membagi dinding penahan tanah menjadi beberapa bagian, dengan melakukan terasering, atau dinding bertingkat. Dengan menggunakan data dari pembangunan dinding penahan tanah di
  • 2. villa Indah yang berlokasi Kabupaten Pasuruan yang telah dianalisis terdahulu, maka diberikan alternatif dengan terasering, sehingga didapatkan nilai efisiensi dengan memberikan perbandingan biaya. 1.2. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam skripsi ini akan membahas beberapa pokok dalam kaitan dengan penahan tanah, berupa : a. Bagaimana dimensi dinding penahan tanah yang efektif konstruksi bertingkat dua. b. Berapa besar tekanan c. Berapa dimensi dindng, struktur aman. d. Berapa perbedaan biay tinggi dan bertingkat. 1.3.TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Menerapkan hasil studi perencanaan yang didasarkan pada pustaka dan proses belajar mengajar, untuk mendapatkan dimensi dinding penahan tanah yang efisien. b. Memberikan kemampuan analisis dan penulisan terhadap masalah masalah yang timbul. villa Indah yang berlokasi di Tretes, telah dianalisis diberikan alternatif dengan terasering, sehingga didapatkan dengan memberikan RUMUSAN MASALAH masalah dalam skripsi membahas beberapa masalah aitan dengan dinding dinding yang efektif dengan konstruksi bertingkat dua. besar tekanan tanah aktif. Berapa dimensi dindng, agar perbedaan biaya alternatif rtingkat. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : Menerapkan hasil studi perencanaan yang didasarkan pada pustaka dan proses belajar mengajar, untuk mendapatkan dimensi dinding penahan tanah Memberikan kemampuan analisis penulisan terhadap masalah- masalah yang timbul. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1. KEKUATAN GESER TANAH Nilai kekuatan geser tanah digunakan untuk perencanaan bangunan tehnik sipil, antara lain : a. Menetapkan daya dukung tanah b. Menghitung tekanan tanah yang bekerja pada tanah. c. Menghitung stabilitas lereng. Dalam menentukan kekuatan geser tanah tergantung kepada aspek aspek seperti dibawah ini : a. Tahanan geser antara butiran butiran tanah. b. Kohesi atau lekatan pada permukaan butiran tanah, yang didasarkan pada jenis tanah dan kepadatannya. Gambar 2.1 Grafik tegangan normal dan kekuatan geser. Sumber : Mekanika Tanah 1 (Herlin I, dkk) 2.2. TEKANAN TANAH Tekanan tanah adalah gaya yang bekerja pada bidang vertikal karena adanya tanah yang ditahan. Atau gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah. Pada dasrnya tekanan tanah dalam KAJIAN PUSTAKA KEKUATAN GESER TANAH Nilai kekuatan geser tanah digunakan untuk perencanaan bangunan tehnik sipil, antara lain : Menetapkan daya dukung tanah Menghitung tekanan tanah yang bekerja pada dinding penahan Menghitung stabilitas lereng. Dalam menentukan kekuatan geser tanah tergantung kepada aspek- aspek seperti dibawah ini : Tahanan geser antara butiran- Kohesi atau lekatan pada permukaan butiran tanah, yang pada jenis tanah dan Gambar 2.1 Grafik tegangan normal dan Sumber : Mekanika Tanah 1 (Herlin I, TEKANAN TANAH Tekanan tanah adalah gaya yang bekerja pada bidang vertikal karena adanya tanah yang ditahan. Atau gaya bekerja pada dinding penahan tanah. Pada dasrnya tekanan tanah dalam
  • 3. kondisinya mempunyai 3 kemungkinan, yaitu : a. Dalam keadaan diam. b. Dalam keadaan aktif. c. Dalam keadaan pasif. Sifat tanah yang menentukan besarnya tekanan tanah berdasarkan penyelidikan tanah di laboratorium adalah : a. Berat volume tanah b. Sudut geser dalam c. Kohesi tanah 2.3. DINDING PENAHAN TANAH Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi untuk menahan tanah Gambar 2.2 Sumber : Mekanika tanah 1 (Herlin I, dkk) 3. METODE PERENCANAAN 3.1. URAIAN UMUM Sistematika perencanaan dinding penahan tanah, berdasarkan dari informasi hasil penyelidikan tanah, berupa sudut geser dan kohesivitas tanah. kondisinya mempunyai 3 kemungkinan, Dalam keadaan diam. Dalam keadaan aktif. Dalam keadaan pasif. Sifat tanah yang menentukan besarnya tekanan tanah berdasarkan h di laboratorium DINDING PENAHAN TANAH Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi untuk menahan tanah agar tidak longsor, dalam hal ini dinding kolam termasuk dalam konstruksi dinding penahan perencanaan dinding penahan tanah sangat dipengaruhi oleh teori Rankine dan Coulomb. Teori Rankine lebih biasa digunakan dalam analisis, karena lebih mudah digunakan, dalam hal ini Rankine menganggap bahwa tekanan sejajar dengan arah muka tanah. Jadi apabila muka tanah datar, maka arah tekanan tanah aktif juga mendatar. Dan pada dinding miring bagian dalam tempat kedudukan tekanan tanah aktif, maka dianggap permukaan dinding tegak lurus. Gambar 2.2 Pembagian tegangan pada dinding menurut Rankine Sumber : Mekanika tanah 1 (Herlin I, dkk) METODE PERENCANAAN Sistematika perencanaan dinding penahan tanah, berdasarkan dari informasi hasil penyelidikan tanah, berupa sudut geser dan kohesivitas tanah. Dengan informasi tersebut dapat dianalisis tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif. Metode perencanaan yang diuraikan dalam penulisan dapat dibuat sistematika seperti gambar 3.1. agar tidak longsor, dalam hal ini dinding kolam termasuk dalam konstruksi dinding penahan tanah. Dalam perencanaan dinding penahan tanah sangat dipengaruhi oleh teori Rankine Teori Rankine lebih biasa digunakan dalam analisis, karena lebih mudah digunakan, dalam hal ini Rankine menganggap bahwa tekanan tanah adalah sejajar dengan arah muka tanah. Jadi apabila muka tanah datar, maka arah tekanan tanah aktif juga mendatar. Dan pada dinding miring bagian dalam tempat kedudukan tekanan tanah aktif, maka dianggap permukaan dinding tegak lurus. Pembagian tegangan pada dinding menurut Rankine Dengan informasi tersebut dapat dianalisis tekanan tanah aktif dan tekanan Metode perencanaan yang diuraikan dalam penulisan dapat dibuat sistematika seperti gambar 3.1.
  • 4. Gambar 3.1 Diagram alir perencanaan dinding penahan tanahGambar 3.1 Diagram alir perencanaan dinding penahan tanahGambar 3.1 Diagram alir perencanaan dinding penahan tanah
  • 5. 3.2. METODE PERENCANAAN Skema metode perencanaan adalah suatu pola pemikiran dari prencana, guna mendapatkan suatu sistematika perencanaan yang efisien dan efektif dalam menghasilkan karya perencanaan. Dimulai dengan mendapatkan informasi untuk perencanaan berupa hasil pengujian tanah, dan hasil survey terhadap harga satuan bahan dan upah, selanjutnya adalah: a. Menganalisis koefisien tekanan tanah aktif dengan rumus 2 – 9, untuk menganalisis tekanan tanah aktif dengan rumus Pa = ½ Ka tn h2 . b. Mendimensi dinding penahan tanah dengan menggunakan pedoman- pedoman perencanaan dimensi dinding penahan tanah tipe gravitasi. c. Mengontrol dimensi dinding penahan tanah bagian atas dengan rumus - rumus 2 - 13 untuk kontrol terhadap geser, rumus 2 - 20 untuk kontrol terhadap guling dan rumus 2 - 26 untuk kontrol dimensi pondasi dinding penahan tanah. d. Menganalisis beban merata akibat beban dinding penahan tanah bagian atas. e. Mengontrol dimensi dinding penahan tanah bagian bawah dengan rumus - rumus kontrol geser, guling dan DDT terhadap pondasi dinding penahan tanah. f. Setelah dimensi dinding penahan tanah aman terhadap guling, geser dan dimensi pondasi aman terhadap DDT, maka dianalisis volume setiap alternatif bentuk dinding penahan tanah. g. Menganalisis volume bahan spesi untuk jenis campuran yang ditentukan setiap satuan kerja. h. Menganalisis harga satuan jenis pekerjaan terdiri dari harga bahan, upah, alat-alat lain. i. Membuat rencana anggaran biaya alternatif 1 dan alternatif 2 untuk dibandingkan. j. Dibuat kesimpulan atas perbandingan harga antara aalternatif 1 dan alternatif 2. k. Dibuat saran-saran yang berkaitan dengan perencanaan. 4. PEMBAHASAN MASALAH 4.1. PERENCANAAN GAYA PADA DINDING PENAHAN TANAH Kondisi fisik tanah dasar adalah kondisi nyata tanah dimana bangunan tersebut didirikan, dengan melakukan pengujian-pengujian sebagai berikut : a. Contoh tanah diambil sampai pada kedalaman 6 meter dari muka tanah asli.
  • 6. b. Jenis merupakan silt clay yang keras, sehingga pada sampai kedalaman 6 meter dibawah muka Gambar 4.1. Potongan melintang dinding penahan tanah versi 1. Dengan bentuk awal dinding penahan tanah setinggi 15 meter dari dasar pondasi, maka direncanakan suatu dinding penahan tanah seperti pada gambar 4.2, yaitu alternatif 2, dimana dinding penahan tanah bertingkat, walaupun dinding bagian atas membebani Gambar 4.2. Potongan melintang d Jenis merupakan silt clay yang keras, sehingga pada sampai kedalaman 6 meter dibawah muka tanah asli merupakan dengan DDT tinggi. c. Pengujian untuk kontrol dilakukan dengan CPT atau sondir. Gambar 4.1. Potongan melintang dinding penahan tanah versi 1. Dengan bentuk awal dinding penahan tanah setinggi 15 meter dari dasar pondasi, maka direncanakan suatu dinding penahan tanah seperti pada gambar 4.2, yaitu alternatif 2, dimana dinding penahan tanah bertingkat, walaupun dinding bagian atas membebani dinding dibawah sebagai beban merata. Dalam hal ini air tanah sangat dalam, sehingga tekanan air tanah pada dinding diabaikan. Sedangkan akibat tekanan air hujan, diberikan pematusan agar mengalir keluar dari belakang dinding. Gambar 4.2. Potongan melintang dinding penahan tanah versi 2. tanah asli merupakan tanah dengan DDT tinggi. Pengujian untuk kontrol dilakukan dengan CPT atau sondir. Gambar 4.1. Potongan melintang dinding penahan tanah versi 1. g dibawah sebagai beban merata. Dalam hal ini air tanah sangat dalam, sehingga tekanan air tanah pada dinding diabaikan. Sedangkan akibat tekanan air hujan, diberikan pematusan agar mengalir keluar dari belakang dinding. inding penahan tanah versi 2.
  • 7. Dari gambar tersebut, dari dinding penahan tanah A dan B adalah sebagai berikut : Tinggi dinding = hA = hB = 7,50 meter Tebal pondasi = tA = 2,00 meter 4.1.1. ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH A (ATAS) Gambar 4.3. Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah bagian atas Tinggi akibat kohesivitas seperti pada gambar 4.3, dengan pemasangan pipa pematusan air hujan, sehingga tekanan air hujan diabaikan adalah : AB = 2c√ = 2 x 0,6 x kg/m2 DE = t.Ka. ht = 1700 x 0,64 x 7,50 = 8160 kg/m2 EF = t.Ka. ht - 2c√ = 8160 8159,04 kg/m2 Dari gambar tersebut, dari dinding penahan tanah A dan B adalah sebagai = 7,50 meter = 2,00 meter Lebar dasar pondasi = B Ujung pondasi ke dinding = x Lebar puncak dinding = b Jarak dinding = d =1,50 ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH A (ATAS) Gambar 4.3. Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah bagian atas Tinggi akibat kohesivitas seperti pada gambar 4.3, dengan pemasangan pipa pematusan air hujan, sehingga tekanan air hujan diabaikan adalah : = 2 x 0,6 x √0,64 = 0,96 = 1700 x 0,64 x 7,50 = = 8160 – 0,96 = hz = = , , , Tinggi segitiga CEF adalah CE = BE CB = 7,50 – 0,001 = 7,499 m Tekanan tanah aktif pada pias 1 meter panjang dinding berbentuk segitiga CEF, sebesar : Pa = ½ Ka tn h2 = ½ x 1700 x 0,64 x 7,499 = 30.591,84 kg/meter Lebar dasar pondasi = BA = 5,00 meter ung pondasi ke dinding = x=1,00meter Lebar puncak dinding = bA =0,80meter Jarak dinding = d =1,50meter Gambar 4.3. Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah bagian atas = 0,001 m Tinggi segitiga CEF adalah CE = BE – 0,001 = 7,499 m Tekanan tanah aktif pada pias 1 meter dinding berbentuk segitiga CEF, = ½ x 1700 x 0,64 x 7,499 = 30.591,84 kg/meter
  • 8. 4.1.2. ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH B (BAWAH) Gambar 4.4 Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah Tinggi akibat kohesivitas seperti pada gambar 4.4, analog dengan perhitungan dinding penahan tanah A, maka hx = 2c√ = 2 x 0,6 x kg/m2 DE = t.Ka. ht = 1700 x 0,64 x 7,50 = 8160 kg/m2 EF = t.Ka. ht - 2c√ = 8160 8159,04 kg/m2 4.2. ANALISA BIAYA KONSTRUKSI 4.2.1. VOLUME PEKERJAAN Alternatif 1 adalah dinding penahan setinggi 15 meter, seperti pada gambar 4.4, untuk dianalisis volumenya. Pekerjaan plesteran pada pondasi tidak ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH B (BAWAH) Gambar 4.4 Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah Tinggi akibat kohesivitas seperti pada gambar 4.4, analog dengan perhitungan dinding penahan tanah A, maka = 2 x 0,6 x √0,64 = 0,96 = 1700 x 0,64 x 7,50 = = 8160 – 0,96 = hz = = , , , Tinggi segitiga CEF adalah CE = BE CB = 7,50 – 0,001 = 7,499 m Tekanan tanah aktif pada pias 1 meter panjang dinding berbentuk segitiga CEF, sebesar : Pa = ½ Ka tn h2 = ½ x 1700 x 0,64 x 7,499 = 30.591,84 kg/meter ANALISA BIAYA KONSTRUKSI VOLUME PEKERJAAN Alternatif 1 adalah dinding penahan setinggi 15 meter, seperti pada gambar 4.4, untuk dianalisis volumenya. Pekerjaan plesteran pada pondasi tidak diplester, sehingga analisis volume plesteran hanya pada dinding depan saja, yang tampak, sehingga volume ple = 1,25 x 13,50 = 16,88 m Gambar 4.4 Detail gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah bagian bawah = 0,001 m Tinggi segitiga CEF adalah CE = BE – 0,001 = 7,499 m Tekanan tanah aktif pada pias 1 meter panjang dinding berbentuk segitiga CEF, = ½ x 1700 x 0,64 x 7,499 = 30.591,84 kg/meter diplester, sehingga analisis volume plesteran hanya pada dinding depan saja, yang tampak, sehingga volume plesteran = 1,25 x 13,50 = 16,88 m2 .
  • 9. Gambar 4.5 Potongan melintang dinding penahan tanah alternatif I Tabel 4.1 Perhitungan volume alternatif I dalam pias 1 meter panjang Alternatif II bagian at dinding penahan setinggi 7,50 meter, seperti pada gambar 4.6, untuk dianalisis volumenya. Pekerjaan plesteran pada Gambar 4.6 Din Pekerjaan perencanaan alternatif II adalah perencanaan dinding penahan Gambar 4.5 Potongan melintang dinding penahan tanah alternatif I Tabel 4.1 Perhitungan volume alternatif I dalam pias 1 meter panjang Alternatif II bagian atas adalah dinding penahan setinggi 7,50 meter, seperti pada gambar 4.6, untuk dianalisis volumenya. Pekerjaan plesteran pada pondasi tidak diplester, sehingga analisis volume plesteran hanya pada dinding depan saja yang tampak, sehingga : Gambar 4.6 Dinding penahan tanah bagian atas Pekerjaan perencanaan alternatif II adalah perencanaan dinding penahan tanah dengan bertingkat bagian atas seperti pada gambar 4.6 diatas, dengan Gambar 4.5 Potongan melintang dinding penahan tanah alternatif I Tabel 4.1 Perhitungan volume alternatif I dalam pias 1 meter panjang pondasi tidak diplester, sehingga analisis volume plesteran hanya pada dinding depan saja yang tampak, sehingga : tanah dengan bertingkat bagian atas seperti pada gambar 4.6 diatas, dengan
  • 10. volume plesteran adalah = 1,25 x 5,00 = Tabel 4.2 Perhitungan volume alternatif II bagian atas Pekerjaan perencanaan alternatif II adalah perencanaan dinding penahan tanah dengan bertingkat bagian bawah Gambar 4.7 dinding penahan tanah bagian bawah Tabel 4.3 Perhitungan volume alternatif II bagian bawah Volume total pasangan alternatif II = 22,00 + 47,50 = 69,50 m3 lah = 1,25 x 5,00 = 6,25m2 . Tabel 4.2 Perhitungan volume alternatif II bagian atas Pekerjaan perencanaan alternatif II adalah perencanaan dinding penahan tanah dengan bertingkat bagian bawah seperti pada gambar 4.7 dibawah dengan volume plesteran adalah = 1,25 x 5,00 = 6,25 m Gambar 4.7 dinding penahan tanah bagian bawah Tabel 4.3 Perhitungan volume alternatif II bagian bawah alternatif II = Volume total plesteran alternatif II = 6,25 x 2 = 12,50 m Tabel 4.2 Perhitungan volume alternatif II bagian atas seperti pada gambar 4.7 dibawah dengan volume plesteran adalah = 1,25 x 5,00 = 6,25 m2 . Tabel 4.3 Perhitungan volume alternatif II bagian bawah Volume total plesteran alternatif II = 6,25 x 2 = 12,50 m2 .
  • 11. 4.2.2. ANALISA BIAYA PELAKSANAAN Analisis biaya pelaksanaan diuraikan dalam pekerjaan pasangan batu kali dengan campuran 1 PC : 4 pasir, maka analisa harga satuan pekerjaan adalah : a. Pasangan pondasi batu kali 1 m 1 m3 PC = 1 x 0,760 PC dalam perekat basah = 0,760 m 4 m3 pasir = 4 x 0,675 pasir dalam perekat basah = 2,700 m Total = 3,460 m3 Dalam 1 m3 pasangan batu kali membutuhkan 0,45 m dari komposisi campuran elemen pasangan : PC = 1 x , , = 0,130 m Pasir = 4 x , , = 0,520 m PC dengan volume 0,27 m dengan PC berat 320 kg, maka berat PC dalam campura batu kali adalah : PC = , , x 320 = 154,10 kg. ANALISA BIAYA Analisis biaya pelaksanaan diuraikan dalam pekerjaan pasangan batu kali dengan campuran 1 PC : 4 pasir, maka analisa harga satuan pekerjaan Pasangan pondasi batu kali 1 m3 = 1 x 0,760 PC dalam = 0,760 m3 = 4 x 0,675 pasir dalam perekat basah = 2,700 m3 pasangan batu kali membutuhkan 0,45 m3 spesi terdiri dari komposisi campuran elemen = 0,130 m3 . = 0,520 m3 . PC dengan volume 0,27 m3 sama dengan PC berat 320 kg, maka berat PC dalam campuran pondasi x 320 = 154,10 kg. b. Plesteran dinding tebal 10 mm 1 m3 PC = 1 x 0,760 PC dalam perekat basah 6 m3 pasir dalam perekat basah = 4,050 m Total = 4,810 m Dalam 1 m3 plesteran tebal 10 mm membutuhkan 0,012 m terdiri dari komposisi campuran elemen plesteran : PC = 1 x , , Pasir = 6 x , , PC dengan volume 0,27 m dengan PC berat 320 kg, maka berat PC dalam campuran batu kali adalah : PC = , , x 320 = 2,96 kg. Upah kerja dalam harga satuan pekerjaan, diasumsikan 30% total harga bahan, peralatan 10% total harga bahan, jadi harga satuan bahan adalah : Tabel 4.4 Harga satuan bahan Plesteran dinding tebal 10 mm = 1 x 0,760 PC dalam = 0,760 m3 = 6 x 0,675 pasir dalam perekat basah = 4,050 m3 Total = 4,810 m3 plesteran tebal 10 mm membutuhkan 0,012 m3 spesi terdiri dari komposisi campuran elemen plesteran : = 0,002 m3 . = 0,015 m3 . PC dengan volume 0,27 m3 sama dengan PC berat 320 kg, maka berat PC dalam campuran pondasi batu kali adalah : x 320 = 2,96 kg. Upah kerja dalam harga satuan pekerjaan, diasumsikan 30% total harga bahan, peralatan 10% total harga bahan, jadi harga satuan bahan adalah :
  • 12. Harga satuan pekerjaan dapat dianalisis seperti dibawah ini, dengan menggunakan asumsi-asumsi untuk upah dan peralatan, sehingga : a. Pasangan pondasi batu kali 1 m 154,10 kg PC x Rp 600, Rp 92.485,55 0,52 m3 pasir x Rp 25.000, Rp 13.005,78 Total = Rp 105.491,33 Upah = 30% x Rp 105.491,33 = Rp 31.64,40 Peralatan = 10% x Rp 105.491,33 = Rp 10.549,13 Harga satuan pekerjaan pasangan batu kali 1 PC : 4 pasir, Bahan = Rp 105.491,33 Upah = Rp 31.647,40 Peralatan= Rp 10.549,13 Total = Rp 147.687,86 Dibulatkan = Rp 147.700,00 Tabel 4.5 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif I Anggaran biaya alternatif II dapat dilihat pada tabel 4.6 dimana volume pekerjaan didasarkan pada analisa Harga satuan pekerjaan dapat dianalisis seperti dibawah ini, dengan asumsi untuk upah Pasangan pondasi batu kali 1 m3 154,10 kg PC x Rp 600,-- = pasir x Rp 25.000,-- = Total = Rp 105.491,33 = 30% x Rp 105.491,33 Peralatan = 10% x Rp 105.491,33 Harga satuan pekerjaan pasangan batu kali 1 PC : 4 pasir, 105.491,33 = Rp 31.647,40 = Rp 10.549,13 = Rp 147.687,86 Dibulatkan = Rp 147.700,00 b. Strikan pasangan batu kali 1 m PC : 6 Pasir 0,888 kg PC x Rp 600, Rp 532,80 0,005 m3 pasir x Rp 25.000, Rp 112,50 Total = Rp 645,30 Upah = 30% x Rp 645,30 = Rp 193,59 Peralatan = 10% x Rp 645,30 = Rp 64,53 Harga satuan pekerjaan pasangan batu kali 1 PC : 6 pasir, Bahan = Rp 645,30 Upah = Rp 193,59 Peralatan= Rp 64,53 Total = Rp 903,42 Dibulatkan = Rp 904 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah berdasarkan alternatif yang diajukan, tanpa biaya galian dan buang tanah sebesar : Tabel 4.5 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif I Anggaran biaya alternatif II dapat dilihat pada tabel 4.6 dimana volume pekerjaan didasarkan pada analisa volume diatas, dengan harga satuan pekerjaan hasil analisis harga satuan pekerjaan. Strikan pasangan batu kali 1 m2 1 0,888 kg PC x Rp 600,-- = pasir x Rp 25.000,-- = = Rp 645,30 Upah = 30% x Rp 645,30 = Peralatan = 10% x Rp 645,30 = Harga satuan pekerjaan pasangan batu kali 1 PC : 6 pasir, = Rp 645,30 = Rp 193,59 = Rp 64,53 = Rp 903,42 Dibulatkan = Rp 904,00 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah berdasarkan alternatif yang diajukan, tanpa biaya galian dan buang tanah sebesar : Tabel 4.5 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif I volume diatas, dengan harga satuan pekerjaan hasil analisis harga satuan
  • 13. Tabel 4.6 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif II Dari hasil perhitungan anggaran biaya setiap alternatif, maka tampak bahwa alternatif I lebih mahal, dibanding dengan alternatif II, karena alternatif II dimensinya lebih kecil tetapi akibat beban dinding penahan bagian atas, maka terjadi beban merata yang membebani dinding penahan bagian bawah, seperti pada analisis dibawah : a. Harga pekerjaan retaining wall alternatif I =Rp 13.640.584,52 b. Harga pekerjaan retaining w alternatif I =Rp 10.276.460,00 Selisih =Rp 3.346.124,52 5. PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Dari hasil perencanaan terhadap gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah yang direncanakan, dengan informasi teknis hasil penyelidikan tanah, dapat disi a. Dinding penahan tanah wall ) bertingkat, cukup efektif dan aman untuk digunakan yang tinggi, karena aktif lebih kecil, hal ini l 4.6 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif II Dari hasil perhitungan anggaran biaya setiap alternatif, maka tampak bahwa alternatif I lebih mahal, dibanding dengan alternatif II, karena alternatif II dimensinya lebih kecil tetapi akibat beban dinding penahan bagian atas, maka terjadi beban merata yang membebani dinding penahan bagian bawah, seperti n retaining wall Rp 13.640.584,52 retaining wall Rp 10.276.460,00 Rp 3.346.124,52 hasil perencanaan terhadap gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah yang direncanakan, teknis hasil dapat disimpulkan: penahan tanah (retaining bertingkat, cukup efektif dan aman untuk digunakan pada tanah karena tekanan tanah kecil, hal ini disebabkan tinggi efektif dinding penahan tanah relatif pendek, tinggi dibagi jumlah hal ini tinggi 15 meter dibagi 2, sehingga tinggi ti b. Besar tekanan tanah aktif, dindmg penahan tanah tn h2 , sehingga Pa dipengaruhi oleh ht atau tinggi efektif. c. Biaya dinding penahan tanah 15 meter, dengan volume pasangan 1 PC : 4 Pasir dan plesteran sebesar Rp. 13.640.5X4,52, lebih mahal dengan dinding penahan bertingkat 10.276.460,00, dengan selisih Rp. 3.364.124.52. d. Dengan demikian untuk penahan tanah dengan tinggi diatas 10 masih dapat dibuat dengan cara 5.2. SARAN Atas analisis disimpulkan di atas, maka dalam penahan tanah dapat disarankan: l 4.6 Anggaran biaya pelaksanaan dinding penahan tanah alternatif II tinggi efektif dinding penahan tanah relatif pendek, dalam hal ini jumlah tingkat, dalam 15 meter dibagi 2, sehingga tinggi tiap tingkat 7,50 m. tekanan tanah aktif, pada dindmg penahan tanah Pa = ½ Ka Pa dipengaruhi oleh efektif. Biaya dinding penahan tanah tinggi dengan volume pasangan 1 PC : 4 Pasir dan plesteran sebesar Rp. 13.640.5X4,52, lebih mahal dengan dinding penahan tanah bertingkat seharga Rp 10.276.460,00, dengan selisih Rp. Dengan demikian untuk dinding penahan tanah dengan tinggi diatas 10 masih dapat dikatakan murah dengan cara bertingkat. Atas analisis perencanaan yang atas, maka dalam analisis penahan tanah dapat disarankan:
  • 14. a. Karena dinding penahan tanah dengan tinggi 15 meter diatas pondasi sangat riskan, karena tekanan tanah aktif cukup besar, disarankan untuk membuat terasering dinding penahan tanah. b. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tinggi efektif untuk dibuat dinding penahan tanah bertingkat. c. Agar lebih ramping, dapat direncanakan dengan bahan beton bertulang. DAFTAR PUSTAKA Bowles, JE. 1993. Analisis dan Desain Pondasi Jilid 2, Edisi ke 4. Jakarta : Erlangga. Hardiyatmo, Hary Christadi. 2002. Teknik Pondasi Jilid I. Jakarta : Erlangga. Indrawahyuni, Herlin. 1987.Diktat Mekanika Tanah 1. Malang : FT Unibraw .