SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
LAPORAN PENDAHULUAN ASMA
Gambar 4. Patofisiologi asma
Pathway Asma
PathwayAsma
Pathway Asma
Asma
PROSES KEPERAWATAN ASMA
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN ASMA
1. Pengkajian Primer Asma
a. Airway
Peningkatan sekresi pernafasan
Bunyi nafas krekles, ronchi, weezing
b. Breathing
Distress pernafasan : pernafasan cuping hidung, takipneu/bradipneu, retraksi.
Menggunakan otot aksesoris pernafasan
Kesulitan bernafas : diaforesis, sianosis
c. Circulation
Penurunan curah jantung : gelisah, latergi, takikardi
Sakit kepala
Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah
Papiledema
Urin output meurun
d. Dissability
Mengetahui kondisi umum dengan pemeriksaan cepat status umum dan neurologi
dengan memeriksa atau cek kesadaran, reaksi pupil.
2. Pengkajian Sekunder Asma
a. Anamnesis
Anamnesis pada penderita asma sangat penting, berguna untuk mengumpulkan
berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun strategi pengobatan. Gejala
asma sangat bervariasi baik antar individu maupun pada diri individu itu sendiri
(pada saat berbeda), dari tidak ada gejala sama sekali sampai kepada sesak yang
hebat yang disertai gangguan kesadaran.
Keluhan dan gejala tergantung berat ringannya pada waktu serangan. Pada
serangan asma bronkial yang ringan dan tanpa adanya komplikasi, keluhan dan
gejala tak ada yang khas. Keluhan yang paling umum ialah : Napas berbunyi,
Sesak, Batuk, yang timbul secara tiba-tiba dan dapat hilang segera dengan spontan
atau dengan pengobatan, meskipun ada yang berlangsung terus untuk waktu yang
lama.
b. Pemeriksaan Fisik
Berguna selain untuk menemukan tanda-tanda fisik yang mendukung diagnosis
asma dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, juga berguna untuk
mengetahui penyakit yang mungkin menyertai asma, meliputi pemeriksaan :
1) Status kesehatan umum
Perlu dikaji tentang kesadaran klien, kecemasan, gelisah, kelemahan suara bicara,
tekanan darah nadi, frekuensi pernapasan yang meningkatan, penggunaan otot-
otot pembantu pernapasan sianosis batuk dengan lendir dan posisi istirahat klien.
2) Integumen
Dikaji adanya permukaan yang kasar, kering, kelainan pigmentasi, turgor kulit,
kelembapan, mengelupas atau bersisik, perdarahan, pruritus, ensim, serta adanya
bekas atau tanda urtikaria atau dermatitis pada rambut di kaji warna rambut,
kelembaban dan kusam.
3) Thorak
a) Inspeksi
Dada di inspeksi terutama postur bentuk dan kesemetrisan adanya peningkatan
diameter anteroposterior, retraksi otot-otot Interkostalis, sifat dan irama
pernafasan serta frekwensi peranfasan.
b) Palpasi.
Pada palpasi di kaji tentang kosimetrisan, ekspansi dan taktil fremitus.
c) Perkusi
Pada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor sedangkan diafragma
menjadi datar dan rendah.
d) Auskultasi.
Terdapat suara vesikuler yang meningkat disertai dengan expirasi lebih dari 4
detik atau lebih dari 3x inspirasi, dengan bunyi pernafasan dan Wheezing.
c. Sistem pernafasan
1) Batuk mula-mula kering tidak produktif kemudian makin keras dan seterusnya
menjadi produktif yang mula-mula encer kemudian menjadi kental. Warna dahak
jernih atau putih tetapi juga bisa kekuningan atau kehijauan terutama kalau terjadi
infeksi sekunder.
2) Frekuensi pernapasan meningkat
3) Otot-otot bantu pernapasan hipertrofi.
4) Bunyi pernapasan mungkin melemah dengan ekspirasi yang memanjang disertai
ronchi kering dan wheezing.
5) Ekspirasi lebih daripada 4 detik atau 3x lebih panjang daripada inspirasi bahkan
mungkin lebih.
6) Pada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan:
Hiperinflasi paru yang terlihat dengan peningkatan diameter anteroposterior
rongga dada yang pada perkusi terdengar hipersonor.
Pernapasan makin cepat dan susah, ditandai dengan pengaktifan otot-otot bantu
napas (antar iga, sternokleidomastoideus), sehingga tampak retraksi suprasternal,
supraclavikula dan sela iga serta pernapasan cuping hidung.
7) Pada keadaan yang lebih berat dapat ditemukan pernapasan cepat dan dangkal
dengan bunyi pernapasan dan wheezing tidak terdengar(silent chest), sianosis.
d. Sistem kardiovaskuler
1) Tekanan darah meningkat, nadi juga meningkat
2) Pada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan:
takhikardi makin hebat disertai dehidrasi.
Timbul Pulsus paradoksusdimana terjadi penurunan tekanan darah sistolik lebih
dari 10 mmHg pada waktu inspirasi. Normal tidak lebih daripada 5 mmHg, pada
asma yang berat bisa sampai 10 mmHg atau lebih.
3) Pada keadaan yang lebih berat tekanan darah menurun, gangguan irama jantung.
Asma
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN ASMA YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea,
peningkatan produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan
membran kapiler – alveolar
3. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan
bronkus..
4. Nyeri akut; ulu hati berhubungan dengan proses penyakit.
5. Cemas berhubungan dengan kesulitan bernafas dan rasa takut
sufokasi.
6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan faktor psikologis dan biologis yang mengurangi
pemasukan makanan
7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan faktor-faktor pencetus
asma.
8. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan batuk persisten dan
ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh
9. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.
10. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif .
C. RENCANA KEPERAWATAN ASMA
RENCANA KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (NOC)
1 Bersihan jalan nafas tidak
efektif berhubungan dengan
tachipnea, peningkatan
produksi mukus, kekentalan
sekresi dan bronchospasme.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam, pasien mampu :
Respiratory status : Ventilation
Respiratory status : Airway patency
Aspiration Control,
Dengan kriteria hasil :
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas
yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu
(mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada pursed lips)
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak
merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara
nafas abnormal)
Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor
yang dapat menghambat jalan nafas
NIC :
Airway Man
Buka jala
perlu
Posisikan
Identifika
buatan
Pasang m
Lakukan
Keluarka
Auskultas
Lakukan
Berikan
Berikan
Atur inta
Monitor
2 Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan
perubahan membran kapiler –
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam, pasien mampu :
Respiratory Status : Gas exchange
NIC :
Airway Ma
alveolar Respiratory Status : ventilation
Vital Sign Status
Dengan kriteria hasil :
Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan
oksigenasi yang adekuat
Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari
tanda tanda distress pernafasan
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas
yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu
(mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada pursed lips)
Tanda tanda vital dalam rentang normal
Buka jal
perlu
Posisikan
Identifika
buatan
Pasang m
Lakukan
Keluarka
Auskultas
Lakukan
Berika b
Barikan
Atur inta
Monitor
Respiratory
Monitor
Catat pe
tambahan, re
Monitor
Monitor
hiperventilas
Catat lok
Monitor
Auskultas
ventilasi dan
Tentukan
dan ronkhi p
Auskultas
hasilnya
3 Pola Nafas tidak efektif
berhubungan dengan
penyempitan bronkus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam, pasien mampu :
Respiratory status : Ventilation
Respiratory status : Airway patency
Vital sign Status
Dengan Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas
yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu
NIC :
Airway Ma
Buka jala
perlu
Posisikan
Identifika
buatan
(mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada pursed lips)
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak
merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara
nafas abnormal)
Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan)
Pasang m
Lakukan
Keluarka
Auskultas
Lakukan
Berikan
Berikan
Atur inta
Monitor
Terapi Oksi
Bersihkan mu
Pertahankan
Atur peralatan
Monitor aliran
Pertahankan
Observasi ad
Monitor adan
Vital sign M
Monitor TD,
Catat adanya
Monitor VS s
Auskultasi TD
Monitor TD,
Monitor kuali
Monitor freku
Monitor suara
Monitor pola
Monitor suhu
Monitor siano
Monitor ada
bradikardi, p
Identifikasi p
4 Nyeri akut; ulu hati
berhubungan dengan proses
penyakit.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam, pasien mampu :
Pain Level,
Pain control,
Comfort level
NIC :
Pain Manag
Lakukan pen
karakteristik,
Dengan Kriteria Hasil :
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,
frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang normal
Observasi rea
Gunakan te
pengalaman
Kaji kultur ya
Evaluasi peng
Evaluasi be
ketidakefekti
Bantu pasien
dukungan
Kontrol lingk
ruangan, pen
Kurangi fakto
Pilih dan
farmakologi
Kaji tipe dan
Ajarkan tenta
Berikan analg
Evaluasi keef
Tingkatkan is
Kolaborasikan
tidak berhasi
Monitor pene
Analgesic A
Tentukan lok
pemberian o
Cek instruksi
Cek riwayat a
Pilih analges
ketika pembe
Tentukan pilih
Tentukan ana
Pilih rute pem
teratur
Monitor vita
pertama kali
Berikan analg
Evaluasi efek
5 Cemas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 NIC :
kesulitan bernafas dan rasa
takut sufokasi.
x 24 jam, pasien mampu :
Anxiety control
Coping
Impulse control
Dengan Kriteria Hasil :
Klien mampu mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala cemas
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
Vital sign dalam batas normal
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan
tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya
kecemasan
Anxiety Red
Gunakan
Nyatakan
Jelaskan
prosedur
Pahami p
Temani
takut
Berikan
prognosis
Dorong k
Lakukan
Dengarka
Identifika
Bantu pa
Dorong
persepsi
Instruksik
Barikan
6 Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan faktor
psikologis dan biologis yang
mengurangi pemasukan
makanan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam, pasien mampu :
Nutritional Status : food and Fluid Intake
Nutritional Status : nutrient Intake
Weight control
Dengan Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan
tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidk ada tanda tanda malnutrisi
Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC :
Nutrition M
Kaji adanya a
Kolaborasi d
nutrisi yang
Anjurkan pas
Anjurkan pas
Berikan subst
Yakinkan di
mencegah ko
Berikan mak
ahli gizi)
Ajarkan pasie
Monitor jumla
Berikan infor
Kaji kemam
dibutuhkan
Nutrition M
BB pasien da
Monitor adan
Monitor tipe
Monitor inter
Monitor lingk
Jadwalkan pe
Monitor kulit
Monitor turgo
Monitor keke
Monitor mual
Monitor kada
Monitor mak
Monitor pertu
Monitor puca
Monitor kalo
Catat adany
cavitas oral.
Catat jika lida
7 Kurang pengetahuan
berhubungan dengan faktor-
faktor pencetus asma.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam, pasien mampu :
Kowlwdge : disease process
Kowledge : health Behavior
Dengan Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman
tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program
pengobatan
Pasien dan keluarga mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali
apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan
lainnya
NIC :
Teaching : d
Berikan pen
proses penya
Jelaskan pa
berhubungan
tepat.
Gambarkan t
dengan cara
Gambarkan p
Identifikasi k
Sediakan info
tepat
Hindari harap
Sediakan ba
pasien denga
Diskusikan p
mencegah ko
pengontrolan
Diskusikan p
Dukung pasi
opinion deng
Eksplorasi ke
tepat
Rujuk pasien
cara yang tep
Instruksikan
pada pember
8 Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan batuk
persisten dan
ketidakseimbangan antara
suplai oksigen dengan
kebutuhan tubuh.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam, pasien mampu :
Energy conservation
Activity tolerance
Self Care : ADLs
Dengan Kriteria Hasil :
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai
peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs)
secara mandiri
NIC :
Activity The
Kolaborasikan
dalammerenc
Bantu klien
dilakukan
Bantu untuk
kemampuan
Bantu untuk
diperlukan u
Bantu untuk
krek
Bantu untuk
Bantu klien u
Bantu pasien
beraktivitas
Sediakan pen
Bantu pasien
Monitor resp
9 Defisit perawatan diri
berhubungan dengan
kelemahan fisik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam, pasien mampu :
Self care : Activity of Daily Living (ADLs)
Dengan Kriteria Hasil :
Klien terbebas dari bau badan
Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan
untuk melakukan ADLs
Dapat melakukan ADLS dengan bantuan
NIC :
Self Care as
Monitor kem
Monitor keb
diri, berpaka
Sediakan ba
melakukan s
Dorong klien
sesuai kemam
Dorong untuk
klien tidak m
Ajarkan klie
memberikan
melakukanny
Berikan aktiv
Pertimbangka
sehari-hari.
10 Resiko infeksi dengan faktor
resiko prosedur invasif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam, pasien mampu :
Immune Status
Risk control
Dengan Kriteria Hasil :
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah
timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal
Menunjukkan perilaku hidup sehat
NIC :
Infection Co
Bersihkan
Pertahank
Batasi pe
Instruksik
berkunjung d
Gunakan
Cuci tang
Gunakan
Pertahank
Ganti let
dengan petun
Gunakan
kandung ken
Tingkatka
Berikan
Infection Pr
Monitor
Monitor
Monitor
Batasi pe
Saring pe
Partahank
Pertahank
Berikan
Inspeksi
panas, draina
Inspeksi
Dorong m
Dorong m
Dorong i
Instruksik
Ajarkan
Ajarkan
Laporkan
Laporkan
DAFTAR PUSTAKA
Almazini, P. 2012. Bronchial Thermoplasty Pilihan Terapi Baru untuk Asma
Berat. Jakrta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi
6. Jakarta: EGC
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.
GINA (Global Initiative for Asthma) 2006.; Pocket Guide for Asthma Management and
Prevension In Children. www. Dimuat dalam www.Ginaasthma.org
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Jersey:Upper Saddle River
Linda Jual Carpenito, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 . Jakarta: EGC
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Purnomo. 2008. Faktor Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asma
Bronkial Pada Anak. Semarang: Universitas Diponegoro
Ruhyanudin, F. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Kardio
Vaskuler. Malang : Hak Terbit UMM Press
Saheb, A. 2011. Penyakit Asma. Bandung: CV medika
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika
Sundaru H. 2006 Apa yang Diketahui Tentang Asma, JakartaDepartemen Ilmu Penyakit
Dalam, FKUI/RSCM
Suriadi. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I. Jakarta: Sagung Seto

More Related Content

What's hot (20)

Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Askep ards
Askep ardsAskep ards
Askep ards
 
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASIPBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
 
Faringitis
FaringitisFaringitis
Faringitis
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi ok
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Penatalaksanaan gagal nafas pada pasien morbid obesitas dengan penyulit ppok,...
Penatalaksanaan gagal nafas pada pasien morbid obesitas dengan penyulit ppok,...Penatalaksanaan gagal nafas pada pasien morbid obesitas dengan penyulit ppok,...
Penatalaksanaan gagal nafas pada pasien morbid obesitas dengan penyulit ppok,...
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
 
APE.pptx
APE.pptxAPE.pptx
APE.pptx
 
Power point asma bronkial
Power point asma  bronkialPower point asma  bronkial
Power point asma bronkial
 
Tanatologi
TanatologiTanatologi
Tanatologi
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularFisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMADefinisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
 
Laporan kasus ppok
Laporan kasus ppokLaporan kasus ppok
Laporan kasus ppok
 

Viewers also liked

Frenchgreetings adapted from grace conley
Frenchgreetings adapted from grace conleyFrenchgreetings adapted from grace conley
Frenchgreetings adapted from grace conleyRhonda Daniels
 
Pacey Endangered Species
Pacey Endangered SpeciesPacey Endangered Species
Pacey Endangered Speciesebbett
 
Pinnacle Cart eCommerce - Product Demo 2012
Pinnacle Cart eCommerce - Product Demo 2012Pinnacle Cart eCommerce - Product Demo 2012
Pinnacle Cart eCommerce - Product Demo 2012Craig Fox
 
Rupee value & its impact on various sectors
Rupee value & its impact on various sectorsRupee value & its impact on various sectors
Rupee value & its impact on various sectorsNagarjuna Adiga
 
ISARCAMP 2014: Vivi d‘Angelo - Invasioni Digitali
ISARCAMP 2014: Vivi d‘Angelo - Invasioni DigitaliISARCAMP 2014: Vivi d‘Angelo - Invasioni Digitali
ISARCAMP 2014: Vivi d‘Angelo - Invasioni DigitaliISARNETZ
 
Kalrashukla Classes Rank Improvement Batch
Kalrashukla Classes Rank Improvement BatchKalrashukla Classes Rank Improvement Batch
Kalrashukla Classes Rank Improvement BatchKalrashukla Classes
 
Power point4
Power point4Power point4
Power point4tross999
 
ISH - Messe Frankfurt 2013
ISH - Messe Frankfurt 2013ISH - Messe Frankfurt 2013
ISH - Messe Frankfurt 2013Komfovent
 

Viewers also liked (13)

Frenchgreetings adapted from grace conley
Frenchgreetings adapted from grace conleyFrenchgreetings adapted from grace conley
Frenchgreetings adapted from grace conley
 
Pacey Endangered Species
Pacey Endangered SpeciesPacey Endangered Species
Pacey Endangered Species
 
Saddle nose transcribed_lecture_2012
Saddle nose transcribed_lecture_2012Saddle nose transcribed_lecture_2012
Saddle nose transcribed_lecture_2012
 
Education column vol01
Education column vol01Education column vol01
Education column vol01
 
Pinnacle Cart eCommerce - Product Demo 2012
Pinnacle Cart eCommerce - Product Demo 2012Pinnacle Cart eCommerce - Product Demo 2012
Pinnacle Cart eCommerce - Product Demo 2012
 
Rupee value & its impact on various sectors
Rupee value & its impact on various sectorsRupee value & its impact on various sectors
Rupee value & its impact on various sectors
 
ISARCAMP 2014: Vivi d‘Angelo - Invasioni Digitali
ISARCAMP 2014: Vivi d‘Angelo - Invasioni DigitaliISARCAMP 2014: Vivi d‘Angelo - Invasioni Digitali
ISARCAMP 2014: Vivi d‘Angelo - Invasioni Digitali
 
in the eye of the bull
in the eye of the bullin the eye of the bull
in the eye of the bull
 
Kalrashukla Classes Rank Improvement Batch
Kalrashukla Classes Rank Improvement BatchKalrashukla Classes Rank Improvement Batch
Kalrashukla Classes Rank Improvement Batch
 
Monsanto
MonsantoMonsanto
Monsanto
 
Power point4
Power point4Power point4
Power point4
 
First aid kit
First aid kitFirst aid kit
First aid kit
 
ISH - Messe Frankfurt 2013
ISH - Messe Frankfurt 2013ISH - Messe Frankfurt 2013
ISH - Messe Frankfurt 2013
 

Similar to Laporan pendahuluan asma

Lp pnemonia
Lp pnemoniaLp pnemonia
Lp pnemoniaIma Kdr
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAmee Hidayat
 
Adult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress SyndromeAdult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress SyndromeArif WR
 
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxSurtiDepi
 
Askep pada masalah oksigenasi
Askep pada masalah oksigenasiAskep pada masalah oksigenasi
Askep pada masalah oksigenasiaryana_imam
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Operator Warnet Vast Raha
 
Askep tumor dan TB paru
Askep tumor dan TB paruAskep tumor dan TB paru
Askep tumor dan TB paruKampus-Sakinah
 
Ventilator askep
Ventilator askepVentilator askep
Ventilator askepImhe Imha
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiUmmiBalqis1
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Operator Warnet Vast Raha
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Laporan pendahuluan asma (20)

Lp pnemonia
Lp pnemoniaLp pnemonia
Lp pnemonia
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
BRONKITIS
BRONKITISBRONKITIS
BRONKITIS
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
 
Adult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress SyndromeAdult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress Syndrome
 
Lp askep bronkupneumonia
Lp askep bronkupneumoniaLp askep bronkupneumonia
Lp askep bronkupneumonia
 
Lp askep bronkupneumonia
Lp askep bronkupneumoniaLp askep bronkupneumonia
Lp askep bronkupneumonia
 
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
 
Askep pada masalah oksigenasi
Askep pada masalah oksigenasiAskep pada masalah oksigenasi
Askep pada masalah oksigenasi
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
 
Pertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasan
Pertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasanPertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasan
Pertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasan
 
Askep ventilasi mekanik
Askep  ventilasi mekanikAskep  ventilasi mekanik
Askep ventilasi mekanik
 
askep TB PARU
askep TB PARUaskep TB PARU
askep TB PARU
 
Askep tumor dan TB paru
Askep tumor dan TB paruAskep tumor dan TB paru
Askep tumor dan TB paru
 
Ventilator askep
Ventilator askepVentilator askep
Ventilator askep
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasi
 
Ards
ArdsArds
Ards
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 

Laporan pendahuluan asma

  • 2. Gambar 4. Patofisiologi asma Pathway Asma PathwayAsma Pathway Asma
  • 3. Asma PROSES KEPERAWATAN ASMA A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN ASMA 1. Pengkajian Primer Asma a. Airway Peningkatan sekresi pernafasan Bunyi nafas krekles, ronchi, weezing b. Breathing Distress pernafasan : pernafasan cuping hidung, takipneu/bradipneu, retraksi. Menggunakan otot aksesoris pernafasan Kesulitan bernafas : diaforesis, sianosis c. Circulation Penurunan curah jantung : gelisah, latergi, takikardi Sakit kepala Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah Papiledema
  • 4. Urin output meurun d. Dissability Mengetahui kondisi umum dengan pemeriksaan cepat status umum dan neurologi dengan memeriksa atau cek kesadaran, reaksi pupil. 2. Pengkajian Sekunder Asma a. Anamnesis Anamnesis pada penderita asma sangat penting, berguna untuk mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun strategi pengobatan. Gejala asma sangat bervariasi baik antar individu maupun pada diri individu itu sendiri (pada saat berbeda), dari tidak ada gejala sama sekali sampai kepada sesak yang hebat yang disertai gangguan kesadaran. Keluhan dan gejala tergantung berat ringannya pada waktu serangan. Pada serangan asma bronkial yang ringan dan tanpa adanya komplikasi, keluhan dan gejala tak ada yang khas. Keluhan yang paling umum ialah : Napas berbunyi, Sesak, Batuk, yang timbul secara tiba-tiba dan dapat hilang segera dengan spontan atau dengan pengobatan, meskipun ada yang berlangsung terus untuk waktu yang lama. b. Pemeriksaan Fisik Berguna selain untuk menemukan tanda-tanda fisik yang mendukung diagnosis asma dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, juga berguna untuk mengetahui penyakit yang mungkin menyertai asma, meliputi pemeriksaan : 1) Status kesehatan umum Perlu dikaji tentang kesadaran klien, kecemasan, gelisah, kelemahan suara bicara, tekanan darah nadi, frekuensi pernapasan yang meningkatan, penggunaan otot- otot pembantu pernapasan sianosis batuk dengan lendir dan posisi istirahat klien. 2) Integumen Dikaji adanya permukaan yang kasar, kering, kelainan pigmentasi, turgor kulit, kelembapan, mengelupas atau bersisik, perdarahan, pruritus, ensim, serta adanya bekas atau tanda urtikaria atau dermatitis pada rambut di kaji warna rambut, kelembaban dan kusam. 3) Thorak
  • 5. a) Inspeksi Dada di inspeksi terutama postur bentuk dan kesemetrisan adanya peningkatan diameter anteroposterior, retraksi otot-otot Interkostalis, sifat dan irama pernafasan serta frekwensi peranfasan. b) Palpasi. Pada palpasi di kaji tentang kosimetrisan, ekspansi dan taktil fremitus. c) Perkusi Pada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor sedangkan diafragma menjadi datar dan rendah. d) Auskultasi. Terdapat suara vesikuler yang meningkat disertai dengan expirasi lebih dari 4 detik atau lebih dari 3x inspirasi, dengan bunyi pernafasan dan Wheezing. c. Sistem pernafasan 1) Batuk mula-mula kering tidak produktif kemudian makin keras dan seterusnya menjadi produktif yang mula-mula encer kemudian menjadi kental. Warna dahak jernih atau putih tetapi juga bisa kekuningan atau kehijauan terutama kalau terjadi infeksi sekunder. 2) Frekuensi pernapasan meningkat 3) Otot-otot bantu pernapasan hipertrofi. 4) Bunyi pernapasan mungkin melemah dengan ekspirasi yang memanjang disertai ronchi kering dan wheezing. 5) Ekspirasi lebih daripada 4 detik atau 3x lebih panjang daripada inspirasi bahkan mungkin lebih. 6) Pada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan: Hiperinflasi paru yang terlihat dengan peningkatan diameter anteroposterior rongga dada yang pada perkusi terdengar hipersonor. Pernapasan makin cepat dan susah, ditandai dengan pengaktifan otot-otot bantu napas (antar iga, sternokleidomastoideus), sehingga tampak retraksi suprasternal, supraclavikula dan sela iga serta pernapasan cuping hidung. 7) Pada keadaan yang lebih berat dapat ditemukan pernapasan cepat dan dangkal dengan bunyi pernapasan dan wheezing tidak terdengar(silent chest), sianosis.
  • 6. d. Sistem kardiovaskuler 1) Tekanan darah meningkat, nadi juga meningkat 2) Pada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan: takhikardi makin hebat disertai dehidrasi. Timbul Pulsus paradoksusdimana terjadi penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 10 mmHg pada waktu inspirasi. Normal tidak lebih daripada 5 mmHg, pada asma yang berat bisa sampai 10 mmHg atau lebih. 3) Pada keadaan yang lebih berat tekanan darah menurun, gangguan irama jantung. Asma B. DIAGNOSA KEPERAWATAN ASMA YANG MUNGKIN MUNCUL 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea, peningkatan produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme. 2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler – alveolar 3. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan bronkus.. 4. Nyeri akut; ulu hati berhubungan dengan proses penyakit. 5. Cemas berhubungan dengan kesulitan bernafas dan rasa takut sufokasi.
  • 7. 6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis dan biologis yang mengurangi pemasukan makanan 7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan faktor-faktor pencetus asma. 8. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan batuk persisten dan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh 9. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik. 10. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif . C. RENCANA KEPERAWATAN ASMA RENCANA KEPERAWATAN NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (NOC) 1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea, peningkatan produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu : Respiratory status : Ventilation Respiratory status : Airway patency Aspiration Control, Dengan kriteria hasil : Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal) Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas NIC : Airway Man Buka jala perlu Posisikan Identifika buatan Pasang m Lakukan Keluarka Auskultas Lakukan Berikan Berikan Atur inta Monitor 2 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler – Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu : Respiratory Status : Gas exchange NIC : Airway Ma
  • 8. alveolar Respiratory Status : ventilation Vital Sign Status Dengan kriteria hasil : Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) Tanda tanda vital dalam rentang normal Buka jal perlu Posisikan Identifika buatan Pasang m Lakukan Keluarka Auskultas Lakukan Berika b Barikan Atur inta Monitor Respiratory Monitor Catat pe tambahan, re Monitor Monitor hiperventilas Catat lok Monitor Auskultas ventilasi dan Tentukan dan ronkhi p Auskultas hasilnya 3 Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan bronkus Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu : Respiratory status : Ventilation Respiratory status : Airway patency Vital sign Status Dengan Kriteria Hasil : Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu NIC : Airway Ma Buka jala perlu Posisikan Identifika buatan
  • 9. (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal) Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan) Pasang m Lakukan Keluarka Auskultas Lakukan Berikan Berikan Atur inta Monitor Terapi Oksi Bersihkan mu Pertahankan Atur peralatan Monitor aliran Pertahankan Observasi ad Monitor adan Vital sign M Monitor TD, Catat adanya Monitor VS s Auskultasi TD Monitor TD, Monitor kuali Monitor freku Monitor suara Monitor pola Monitor suhu Monitor siano Monitor ada bradikardi, p Identifikasi p 4 Nyeri akut; ulu hati berhubungan dengan proses penyakit. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu : Pain Level, Pain control, Comfort level NIC : Pain Manag Lakukan pen karakteristik,
  • 10. Dengan Kriteria Hasil : Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal Observasi rea Gunakan te pengalaman Kaji kultur ya Evaluasi peng Evaluasi be ketidakefekti Bantu pasien dukungan Kontrol lingk ruangan, pen Kurangi fakto Pilih dan farmakologi Kaji tipe dan Ajarkan tenta Berikan analg Evaluasi keef Tingkatkan is Kolaborasikan tidak berhasi Monitor pene Analgesic A Tentukan lok pemberian o Cek instruksi Cek riwayat a Pilih analges ketika pembe Tentukan pilih Tentukan ana Pilih rute pem teratur Monitor vita pertama kali Berikan analg Evaluasi efek 5 Cemas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 NIC :
  • 11. kesulitan bernafas dan rasa takut sufokasi. x 24 jam, pasien mampu : Anxiety control Coping Impulse control Dengan Kriteria Hasil : Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas Vital sign dalam batas normal Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan Anxiety Red Gunakan Nyatakan Jelaskan prosedur Pahami p Temani takut Berikan prognosis Dorong k Lakukan Dengarka Identifika Bantu pa Dorong persepsi Instruksik Barikan 6 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis dan biologis yang mengurangi pemasukan makanan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu : Nutritional Status : food and Fluid Intake Nutritional Status : nutrient Intake Weight control Dengan Kriteria Hasil : Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Tidk ada tanda tanda malnutrisi Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti NIC : Nutrition M Kaji adanya a Kolaborasi d nutrisi yang Anjurkan pas Anjurkan pas Berikan subst Yakinkan di mencegah ko Berikan mak ahli gizi) Ajarkan pasie Monitor jumla Berikan infor Kaji kemam dibutuhkan Nutrition M BB pasien da
  • 12. Monitor adan Monitor tipe Monitor inter Monitor lingk Jadwalkan pe Monitor kulit Monitor turgo Monitor keke Monitor mual Monitor kada Monitor mak Monitor pertu Monitor puca Monitor kalo Catat adany cavitas oral. Catat jika lida 7 Kurang pengetahuan berhubungan dengan faktor- faktor pencetus asma. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu : Kowlwdge : disease process Kowledge : health Behavior Dengan Kriteria Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya NIC : Teaching : d Berikan pen proses penya Jelaskan pa berhubungan tepat. Gambarkan t dengan cara Gambarkan p Identifikasi k Sediakan info tepat Hindari harap Sediakan ba pasien denga Diskusikan p mencegah ko pengontrolan Diskusikan p Dukung pasi opinion deng
  • 13. Eksplorasi ke tepat Rujuk pasien cara yang tep Instruksikan pada pember 8 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan batuk persisten dan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu : Energy conservation Activity tolerance Self Care : ADLs Dengan Kriteria Hasil : Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri NIC : Activity The Kolaborasikan dalammerenc Bantu klien dilakukan Bantu untuk kemampuan Bantu untuk diperlukan u Bantu untuk krek Bantu untuk Bantu klien u Bantu pasien beraktivitas Sediakan pen Bantu pasien Monitor resp 9 Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu : Self care : Activity of Daily Living (ADLs) Dengan Kriteria Hasil : Klien terbebas dari bau badan Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan ADLs Dapat melakukan ADLS dengan bantuan NIC : Self Care as Monitor kem Monitor keb diri, berpaka Sediakan ba melakukan s Dorong klien sesuai kemam Dorong untuk klien tidak m Ajarkan klie memberikan
  • 14. melakukanny Berikan aktiv Pertimbangka sehari-hari. 10 Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu : Immune Status Risk control Dengan Kriteria Hasil : Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi Jumlah leukosit dalam batas normal Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC : Infection Co Bersihkan Pertahank Batasi pe Instruksik berkunjung d Gunakan Cuci tang Gunakan Pertahank Ganti let dengan petun Gunakan kandung ken Tingkatka Berikan Infection Pr Monitor Monitor Monitor Batasi pe Saring pe Partahank Pertahank Berikan Inspeksi panas, draina Inspeksi Dorong m Dorong m Dorong i Instruksik Ajarkan Ajarkan
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Almazini, P. 2012. Bronchial Thermoplasty Pilihan Terapi Baru untuk Asma Berat. Jakrta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6. Jakarta: EGC Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC. GINA (Global Initiative for Asthma) 2006.; Pocket Guide for Asthma Management and Prevension In Children. www. Dimuat dalam www.Ginaasthma.org Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey:Upper Saddle River Linda Jual Carpenito, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 . Jakarta: EGC Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River Purnomo. 2008. Faktor Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asma Bronkial Pada Anak. Semarang: Universitas Diponegoro Ruhyanudin, F. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Kardio Vaskuler. Malang : Hak Terbit UMM Press Saheb, A. 2011. Penyakit Asma. Bandung: CV medika Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima Medika Sundaru H. 2006 Apa yang Diketahui Tentang Asma, JakartaDepartemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI/RSCM Suriadi. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I. Jakarta: Sagung Seto