SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Download to read offline
PROPOSAL KEGIATAN
KKN-PPM UNIMUS
PEMBERDAYAAN MASYARAKATDALAM MENINGKATKAN
KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN
MELALUI PROGRAM POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT
PASCA COVID- 19 DI KELURAHAN WONODRI, KOTA SEMARANG
Kelompok 5 :
Lokasi: Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang
Oleh:
No Nama NIM No Nama NIM
1 Muhammad Arwani G2A221006 8 Arif Pratama G2A221030
2 Anisa Nurul Hidayah G2E221044 9 Firman Sigit G2A221009
3 Setyoningsih G2A221008 10 Dewi Anis G2A221018
4 Dewi Hardeka Istiana G2A221015 11 Shinta Vidari Lukitasari G2E221013
5 Yayuk Setyaningsih G2A221039 12 Fahma Rahmadani S. G2B221045
6 Hijrah Maulana Yusuf G2A221037 13 Eva Juniati G2B221064
7 Astri Wahyuningrum G2A221033 14 Riadiningsih Mugi R. G2A221046
KKN PPM KELOMPOK LINTAS JALUR DAN KARYAWAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2023
PENGESAHAN PROPOSAL KEGIATAN KKN-PPM
UNIVERITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Tema Kegiatan KKN PPM : Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Meningkatkan Kesehatan Melalui Program
Pola Hidup Bersih Dan Sehat Pasca Covid- 19
Di Kelurahan Wonodri, Kota Semarang.
Lokasi Kegiatan : Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang
Selatan, Kota Semarang.
Nama Dosen Pembimbing
Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap
b. Jenis Kelamin
c. NIM
d. Fakultas/Prodi
Jumlah Anggota
Waktu Pelaksanaan KKN
Biaya yang diperlukan
a. Sumber dari
mahasiswa
b. Sumber lain
(sebutkan)
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Ns. Nikmatul Khayati, M. Kep
Muhammad Arwani
Laki –laki
G2A221006
Prodi S1 Ilmu Keperawatan
14 orang
30 Januari s.d 28 Februari 2023
Rp. 1.400.0000,-
Telah menyusun dan menyelesaikan proposal kegiatan kami untuk dilaksanakan
pada saat KKN-PPM tahun 2023.
Semarang, 17 Januari 2023
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan
Ns. Nikmatul Khayati, M. Kep
Koordinator Desa
Lurah Wonodri
Agus Santosa, ST.
NIP. 196601 10200701 1 011
SUSUNANKEPENGURUSAN
KETUA
Muhammad Arwani G2A221006 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
BENDAHARA
Dewi Hardeka Istiana G2A221015 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
SEKRETARIS
1. Anisa Nurul Hidayah G2E221044 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
2. Setyoningsih G2A221008 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
SIE. PERLENGKAPAN
1. Arif Pratama G2A221030 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
2. Riadiningsih Mugi R. G2A221046 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
3. Yayuk Setyaningsih G2A221039 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
4. Eva Juniati G2B221064 Prodi S1 Ilmu Gizi
5. Fahma Rahmadani S. G2B221045 Prodi S1 Ilmu Gizi
SIE. KOORDINASI LAPANGAN
1. Firman Sigit G2A221009 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
2. Astri Wahyuningrum G2A221033 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
3. Dewi Anis G2A221018 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
4. Shinta Vidari Lukitasari G2E221013 Prodi S1 Ilmu Kebidanan
SIE. DOKUMENTASI
Hijrah Maulana Yusuf G2A221037 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun proposal Kegiatan KKN ini. Proposal
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN-PPM) yang dilaksanakan di Kelurahan
Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Semarang. Sholawat serta salam tetap
tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Penyusunan proposal ini tentu tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan
bimbingan dari banyak pihak, terutama dosen pembimbing lapangan kami yang
membantu kami dalam penyusunan proposal KKN-PPM ini. Selain itu, segenap
warga Kelurahan Wonodri yang sudah membantu dan mengijinkan kami untuk
melaksanakan program di daerahnya. Tidak lupa pula, Kampus Universitas
Muhammadiyah Semarang selaku penyelenggara KKN-PPM yang telah
menyediakan wadah untuk kami mengembangkan ilmu yang didapat untuk
diterapkan di kehidupan nyata.Untuk itu, kami sangat mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya KKN-PPM ini.
Kami menyadari dalam penyusunan proposal masih terdapat kekurangan,
karenaitu kami terbuka untuk menerima kritik dan saran guna perbaikan kami di
masa mendatang.
Semarang, 17 Januari 2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. JUDUL
Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan
Kepedulian Lingkungan Melalui Program Pola Hidup Bersih dan Sehat Pasca
Covid- 19 di Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota
Semarang
B. ANALISIS SITUASI
Dampak COVID-19 secara merata mempengaruhi sendi-sendi
kehidupan masyarakat tidak terkecuali di daerah Kelurahan Wonodri
Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, karena membuat beberapa
aktivitas masyarakat yang juga dibatasi. Meski berbagai kebijakan telah
diberlakukan oleh pemerintah, namunmasyarakat masih perlu ditingkatkandan
diberdayakan agar kembali. Oleh karena itu, Universitas Muhammadiyah
Semarang (UNIMUS) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk
membantu masyarakat yang terkena dampak COVID-19.
KKN-PPM merupakan agenda wajib yang di selenggarakan Universitas
Muhammadiyah Semarang guna melaksanakan catur dharma yang mempunyai
salah satu poin utama berupa pengabdian masyarakat. KKN-PPM merupakan
manifestasi dari perwujudan catur dharma yang harus dan wajib di laksanakan
oleh setiap mahasiswa sebagai kaum akademisi yang nantinya akan menjadi
perumus dan problem solver bagi lingkungan sekitar dengan cara memberikan
kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan
pembanggunan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam
waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu.
Kegiatan KKN-PPM juga bisa menjadi salah satu upaya
mengembangkan potensi diri mahasiswa dan masyarakat untuk membentuk,
mengembangkan dan memberdayakan potensi dan sumber daya alam (SDA)
2
ataupun sumber dayamanusia (SDM) yang dimiliki. Kegiatan ini juga menjadi
salah satu upaya menjadikan wadah bagi masyarakat untuk menyelesaikan
permasalahan yang terjadi di lingkungannya baik di sektor di pendidikan,
ekonomi, sumber daya, kesehatan dan lingkungan. Kegiatan KKN ini
diharapkan memberikan penyadaran kepada masyarakat sekitar untuk bisa
lebih pro aktif menyikapi permasalahan dan dapat melihat potensi yang
dimiliki untuk dikembangkan secara maksimal. KKN di Universitas
Muhammadiyah Semarang ada dua macam yaitu KKN Kelompok dan KKN
Individu. Pengajuan proposal KKN Kelompok ini bertempat di Kelurahan
Wonodri.
Wonodri adalah salah satu Kelurahan yang terletak di Kecamatan
Semarang Selatan Kota Semarang, dan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Luas Wilayah dan Penggunaannya
Kelurahan Wonodri merupakan salah satu Kelurahan yang berada
diwilayah Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Kelurahan ini
memiliki luas daerah 86,25 Km². Batas wilayah Kelurahan Wonodri
Kecamatan Semarang Selatan yaitu:
a. Batas wilayah sebelah utara : Kelurahan Karang Kidul
b. Batas wilayah sebelah selatan : Kelurahan Tegalsari
c. Batas wilayah sebelah barat : Kelurahan Peleburan
d. Batas wilayah sebelah timur : Kelurahan Peterongan
2. Kondisi Demografi
a. Jumlah Penduduk
1) Total : 9.984 Jiwa
2) Kepala Keluarga : 3.182 KK
3) Laki-laki : 4.732 Jiwa
4) Perempuan : 5.252 Jiwa
b. Jumlah RT : 81 RT
c. Jumlah RW : 13 RW
3. Mata pencaharian (bagi umur 16 tahun ke atas)
a. Karyawan swasta : 2.438orang
b. Wiraswasta : 770 orang
3
c. Petani : 0 orang
d. Pertukangan : 865 orang
e. Buruh : 1.501 orang
f. Pensiunan : 167 orang
g. Nelayan : 0 orang
h. Pegawai Negeri Sipil : 1.230 orang
i. Jasa : 180 orang
4. Pendidikan (Bagi Umur 5 tahun ke atas)
a. Perguruan Tinggi : 1.230 orang
b. Tamat Akademi : 122 orang
c. Tamat SLTA : 1.898 orang
d. Tamat SLTP : 1.220 orang
e. Tamat SD : 1.130 orang
f. Tidak Sekolah : 164 orang
5. Fasilitas Pendidikan
a. PERGURUAN TINGGI : 3 unit
1) Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
2) STIE Widya Manggala
3) Akademi Teknik Wacana Manunggal
b. SMA : 3 unit
1) SMA Negeri 1 Semarang
2) SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
3) SMA SEDES SAPIENTIAE
c. SMP : 3 unit
1) SMP Sepuluh Nopember 1
2) SMP Maria Mediatrix
3) SMP Kanisius St. Yoris
d. SD : 3 unit
1) SDN Wonodri
2) SD Candi Baru
3) SDN Pleburan 01 Semarang
4
e. TK : 3 unit
1) TK Aisyiyah
2) TK Ma’had Islam
3) TK Kartika III-11
f. POS PAUD : 3 unit
1) Paud Anggrek
2) Paud Aisyiyah
3) Paud ABA 04
6. Prasarana Ibadah
a. Masjid : 7 buah
b. Mushola : 7 buah
c. Gereja : 3 buah
d. Pura : tidak ada
e. Vihara : tidak ada
f. Klenteng : tidak ada
7. Jumlah WUS/PUS
a. Kondom : 18 orang
b. Suntik : 428 orang
c. MOP/MOW : 1 / 119 orang
d. Pil : 84 orang
Puskesmas Pandanaran periode akhir Desember 2022 mendapatkan data
kunjungan Puskesmas dari warga Kelurahan Wonodri sebagai berikut:
No Diagnosa Sebaran di RW Jumlah
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
1. Acute
Pharingitis
8 2 7 7 8 1 1 4 2 - 7 7 - 54
2. Hipertensi - 4 1 6 6 - 1 4 5 - 2 2 - 31
3. DM - 3 1 2 6 - - 4 3 - 2 - - 21
4. Tension
Type
Headache
1 - - 4 4 3 - 2 - - 2 - - 16
5
5. Stunting 1 1 3 - 1 2 - 2 - - 2 - - 12
6. Covid 19 - - - - - - - - - - - - - 0
7. DBD 1
8. Periksa
Hamil
1 - - 6 5 - - 1 1 - - 1 - 15
Analisa Lingkungan awal di Kelurahan Wonodri dapat disimpulkan:
1. Lingkungan di Kelurahan Wonodri rawan tindakan kriminalitas, tapi tidak
terjadi rawan kecelakaan dan bencana.
2. Geografis dekat dengan RS Roemani Semarang sehingga bila ada
warganya yang sakit segera bisa dibawa ke RS tersebut.
3. Warga rutin melakukan gotong royong membersihkan lingkungan.
4. Tim relawan untuk membantu warganya yang tertimpa musibah sudah
terbentuk dan melaksanakan tugasnya.
5. Kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat Kelurahan Wonodri meliputi
Posyandu Balita, Posyandu Lansia, PKB, PKK, Posbindu, Posyandu
Remaja, Kelas Ibu Hamil, Senam Kesehatan Jantung, dan PJN. Kegiatan-
kegiatan tersebut membutuhkan inovasi karena berisi kegiatan pokok yang
monoton agar masyarakat lebih bersemangat mengikuti kegiatan-kegiatan
tersebut.
6. Sarana preventif dan promotive Covid-19 seperti tempat cuci tangan dan
poster-poster sudah banyak tersebar di sekitar pemukiman, tetapi warga
mulai abai menggunakan masker Ketika keluar rumah.
Tim KKN-PPM UNIMUS yang terdiri dari 3 Prodi Kesehatan; yaitu S1
Ilmu Keperawatan, S1 Ilmu Kebidanan dan S1 Ilmu Gizi, menganalisis data
berdasarkan sumber di atas serta mengacu pada empat pilar program posdaya
(pos pemberdayaan masyarakat) melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yakni
pendidikan, ekonomi, kesehatan,dan lingkungan hidup maka beberapa potensi
yang kami petakan antara lain :
1. Kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang mulai lesu pada Posyandu
Balita dan karena ditemukannya 12 kasus stunting maka perlu
disemarakkan dengan adanya lomba ibu dan balita, sosialisasi stunting,
6
makanan tambahan, pemeriksaan DDST dan sosialisasi pemeriksaan
IVA dan papsmear secara berkala sebagai tambahan.
2. Posyandu Lansia dengan data-data kunjungan dari Puskesmas
Pandanaran dengan diagnosa terbanyak sepertis acute pharyngitis,
Hipertensi, DM, Tension tipe headache maka KKN Unimus berencana
memberikan sosialisasi mengenai penyakit-penyakit tersebut.
3. Kelas Ibu hamil yang diadakan sebulan sekali di kelurahan tidak dihadiri
oleh para ibu hamil sesuai data. Tim KKN berharap, dengan mengisi
Senam hamil dan sharing seputar kehamilan dari info terbaru pada
kegiatan ini akan menarik minat kepadapara ibu hamil agar selalu datang
pada setiap pertemuan yang diadakan.
4. Kelurahan Wonodri mempunyai Kegiatan Rutin Senam Kesehatan
jantung yang diadakan seminggu tiga kali yaitu setiap hari rabu, jum’at
dan minggu. Tim KKN akan menghadiri setiap acara senam ini dengan
kegiatan bakti sosial pemeriksaan Tekanan Darah setiap senam dan
Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu setiap hari rabu. Sosialisa mengenai
Gaya Hidup Sehat pada Lansia yang mengacu pada Germas juga akan
kami laksanakan.
5. Pengendalian demam berdarah di Kelurahan Wonodri salah satunya
adalah dengan kegiatan PJN yang diadakan setiap hari jum’at, tim terdiri
dari tim puskesmas dan kelurahan yang bergilir ke tiap RW. Tim KKN
akan bergabung pada setiap kegiatan penjentikan, membantu
pemeriksaan penjentikan ke rumah-rumah warga dan membantu
pencatatan yang diperlukan.
Semua Kegiatan tersebut akan tetap mengutamakan Preventif dan
Promotif Covid-19 dengan cara memastikan tersedianya dan dipakainya
tempat cuci tangan dan hand sanitizer, penggunaan masker (bila ada warga
yang tidak membawa maka akan diingatkan dan disediakan untuk dipakai),
serta menerapkan prinsip social distancing.
7
C. TUJUAN DAN MANFAATKEGIATAN
Kegiatan KKN-PPM UNIMUS 2023 merupakan salah satu program
pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Semarang Selatan tepatnya
Kelurahan Wonodri. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tumbuh kembang anak
terutama pada balita dan mengisi acara posyandu balita.
2. Meningkatkan kesehatan lansia, memberikan sosialisasi tambahan saat
berjalannya posyandu lansia
3. Mengisi kegiatan posyandu remaja
4. Mengoptimalkan kelas ibu hamil
5. Melakukan sosialisasi PTM di Posbindu
6. Menambah kegiatan bakti social pada kegiatan Senam Kesehatan
Jantung.
7. Mengikuti Kegiatan PJN
Kegiatan KKN-PPM UNIMUS 2023 ini juga bermanfaat bagi pelaksana,
pemerintah dan masyarakat itu sendiri diantaranya:
1. Bagi Pelaksana
a. Meningkatkan implementasi ilmu, kemampuan, keahlian, dan sikap
dari hasil studi yang telah ditempuh.
b. KKN-PPM membantu mengembangkan kreativitas mahasiswa
dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di lingkungan
masyarakat.
c. Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator
dalam menghadapi kesulitan dan permasalahan yang ada di
masyarakat.
d. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara
kolaborasi dengan pendekatan multidisiplin
e. Meningkatkan empati dan kepedulian mahsiswa kepada
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
f. Sebagai upaya pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dalam
wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.
8
2. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan pemberdayagunaan sumber daya yang ada menjadi
sesuatu yang berguna.
b. Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat padaumumnya yang akan
bermanfaat bagi masa depan.
c. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan
serta melaksanakan dan pengembangan masyarakat.
d. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam
pemberdayaan daerah.
e. Meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
menyelesaikan permasalahan.
f. Terbentuknya link and match antara dunia pendidikan tinggi dengan
masyarakat sebagai stakeholder.
3. Bagi Pemerintah
a. Memberikan kontribusi terhadap negara dengan meningkatkan taraf
ekonomi.
b. Membantu pemerintah meningkatkan potensi masyarakat atas
sumber daya alam yang ada di daerah masing-masing tanpa
harus bergantung dengan bantuan dari pihak luar.
c. Memperoleh sumber daya manusia dalam mempercepat
pembangunan.
d. Melalui kuliah kerja nyata, mahasiswa dapat membantu
melancarkan program-program yang telah direncanakan pemerintah.
e. Terjalinnya hubungan antara pemerintah dengan lembaga perguruan
tinggi sebagai mitra kerja sejajar
9
BAB II
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
A. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
Dari analisis situasi terdapat permasalahan yang dapat dikaji lebih
lanjut oleh mahasiswa KKN-PPM UNIMUS sebagai suatu rencana program
kerja yang berorientasi pada masalah-masalah tersebut, kami akan
merencanakan program kerja kelompok dan individu. Program Kerja
kelompok yang akan kami laksanakan yaitu Pengenalan Bantuan Hidup
Dasar kepada perwakilan warga kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang
Selatan, Kota Semarang. Program Kerja individu secara bahu membahu
melaksanakan kegiatan meliputi:
1. Pengoptimalan posyandu balita dengan:
a. Lomba balita Sehat
b. Edukasi makanan pendamping
c. Lomba Ibu Cerdas
d. Sosialisasi Stunting
e. Pemantauan DDST
f. Penyuluhan IVA dan papsmear berkala
2. Pengoptimalan Posyandu Lansia dengan penyuluhan gaya hidup sehat
pada lansia disertai dengan sosialisasi:
a. DM
b. Hipertensi
c. Myalgia
d. Tension type headache
e. Acute Pharingitis
3. Pemberdayaan Posyandu remaja dengan cara:
a. Sosialisasi Kesehatan Reproduksi
b. Pendidikan seks pada karang taruna
4. Pemberdayaan Posbindu mengenai PTM
5. Mengisi kelas ibu hamil dengan sharing seputar kehamilan dan senam
ibu hamil
10
6. Pola Hidup Sehat salah satunya dengan Senam Kesehatan Jantung yang
diadakan secara rutin dan Sosialisasi gaya hidup sehat pada lansia.
7. Pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi demam berdarah dengan
cara PJN dan memonitor pelaksanaan 3M
B. METODE DAN RENCANA KEGIATAN
Sebelum pelaksanaan program kerja, perlu dirancang pembagian kerja dan
rencana kegiatan selama 4 minggu tersebut. Langkah-langkah yang dimaksud
ditujukan untuk mempermudah koordinasi dan memperlancar jalannya
program yang direncanakan dalam KKN-PPM UNIMUS 2023 ini. Untuk
mewujudkan tujuan yang diharapkan, maka perlu dilakukan beberapa
kegiatan yang terprogram dan berkesinambungan. Adapun langkah-langkah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Pembentukan kelompok KKN-PPM dari mahasiswa.
b. Survei dan analisis situasi kelurahan yang berpotensi menjadi
lokasi KKN-PPM. Setelah mendapatkan lokasi KKN-PPM
yang potensial, langkah selanjutnya menganalisis masalah dan
potensi yang dapat dikembangkan di kelurahan tersebut
c. Koordinasi antar personil yang tergabung dalam tim KKN-PPM
untuk merancang program .
d. Koordinasi dengan pihak kelurahan sasaran KKN-PPM dan
pihak- pihak lain yang mendukung pelaksanaan program tersebut.
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan akan dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Sosialisasi Kegiatan
1) Perkenalan tim KKN-PPM dengan warga Kelurahan Wonodri
Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang.
2) Memberikan gambaran program-program yang akan
dilaksanakan
3) Permohonan kerjasama dengan masyarakat agar program
dapat terlaksana dengan baik dan lancar
11
C. KEGIATAN
KEGIATAN KKN UNIMUSDIKELURAHAN WONODRI
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN INDIKATOR METODE
PERENCANAN PELAKSANAAN EVALUASI
1. Menyemarakkan
Posyandu Balita
a. Lomba Balita
Sehat
b. Edukasi
Makanan
Tambahan
c. Lomba Ibu
Cerdas
d. Sosialisasi
Stunting
e. Pemeriksaan
DDST
f. Penyuluhan IVA
dan papsmear
berkala
Agar masyarakat
terutama ibu
rumah tangga
dapat memantau
tumbuh kembang
buah hati
sekaligus
meningkatkan
asupan yang
bergizi pada
keluargasehingga
bisa mencegah
“shunting” dan
tidak lupa
menjaga
Kesehatan
dirinya.
Masyarakat
Kelurahan
Wonodri
a. Kegiatan
penyuluhan
didikuti oleh 2/3
keluarga yang
mempunyai
balita
b. Masyarakat
mengerti
pentingnya
pemberian
makanan sehat
untuk tumbuh
kembanganak
c. Masyarakat
mengerti dari
pengertian
hingga cara
pencegahan
“Shunting”
d. Para ibu juga
tidak lupa
mengabaikan
kesehatannya
dengan rutin
melakukan
pemeriksaan
a. Tim KKN
merencanakan
pelaksanaan
program lomba,
edukasi,pemeriksaan
DDST serta
pemberian makanan
sehat
b. Tim KKN
merencanakan
kolaborasidengan
kaderPosyandu
a. Tim KKN
melakukan
koordinasidengan
kaderPosyandu
b. Tim KKN
melaksanakan
kegiatan lomba,
edukasitentang
shunting,
pemeriksaan
tumbuh kembang
balita dan juga
makanan yang
sehat serta upaya
menjaga
Kesehatan para
ibu
c. Tim KKN
melaksanakan
pemberian
makanan sehat
a.Tim KKN
mengidentifikasi
pemahaman tentang
tumbuh kembang
balita ,makanan sehat
melalui lomba balita
sehat dan ibu cerdas.
b.Tim KKN
mengidentifikasi
pemahaman tentang
shunting
c. Tim KKN
mengevaluasi
pemberian makanan
sehat
d.Tim KKN
mengevaluasi
pemahaman kesadaran
ibu tentang
pemeriksaan berkala
IVA dan papsmear
e. Tim KKN
memberikan reward
kepada para pemenang
dan peserta aktif
12
IVA atau
papsmear
2. Mengoptimalkan
Kesehatan lansia
melalui Posyandu
Lansia
a. Sosialisasi Acute
Pharingitis
b. Sosialisasi
Hipertensi
c. Sosialisasi DM
d. Sosialisasi
Myalgia
e. Sosialisasi
Tension type
headache
Agar masyarakat
memahami
definisi, gejala,
pengobatan dan
pencegahan
penyakit-
penyakit tersebut
Masyarakat
Kelurahan
Wonodri
Masyarakat
memahamidefinisi,
gejala, pengobatan
dan pencegahan
dari penyakit:
a.Acute Pharingitis
b.Hipertensi
c. DM
d.Myalgia
e. Tension type
headache
a. Tim KKN
merencanakan
pelaksanaan program
sosialisasi penyakit-
penyakit tersebut
b. Tim KKN
merencanakan
kolaborasidengan
kaderPosyandu
a.Tim KKN
melakukan
koordinasi dengan
kaderPosyandu
b.Tim KKN
melaksanakan
kegiatan
penyuluhan
a.Tim KKN
mengidentifikasi
pemahaman tentang
materipenyuluhan
b.Tim KKN
memberikan reward
kepada para peserta
aktif
3. Pemberdayaan Giat
Remaja pada
posyandu Remaja
a. Penyuluhan
Kesehatan
reproduksi
b. Sosialisasi
Pendidikan seks
remaja
Agar para remaja
memahami
bagaimana
menjaga
Kesehatan
reproduksi dan
memahami
tentangseks
sehat
Masyarakat
Kelurahan
Wonodri
Para Remaja pada
posyandu Remaja
memahamitentang:
a.Penyuluhan
Kesehatan
reproduksi
b.Pendidikan seks
remaja
a. Tim KKN
merencanakan
pelaksanaan program
sosialisasi tersebut
b. Tim KKN
merencanakan
kolaborasidengan
kaderPosyandu
a.Tim KKN
melakukan
koordinasi dengan
kaderPosyandu
b.Tim KKN
melaksanakan
kegiatan
penyuluhan
a.Tim KKN
mengidentifikasi
pemahaman tentang
materipenyuluhan
b.Tim KKN
memberikan reward
kepada para peserta
aktif
4. Pemberdayaan
Posbindu dengan
sosialisasi PTM
Agar masyarakat
memahami
definisi, gejala,
pengobatan dan
pencegahan
Penyakit Tidak
Menular yang
disosialisasikan
Masyarakat
Kelurahan
Wonodri
Warga memahami
tentangPenyakit-
Penyakit Tidak
Menular yangbisa
muncul
a. Tim KKN
merencanakan
pelaksanaan program
sosialisasi tersebut
b. Tim KKN
merencanakan
kolaborasidengan
kaderPosyandu
a.Tim KKN
melakukan
koordinasi dengan
kaderPosyandu
b.Tim KKN
melaksanakan
kegiatan
penyuluhan
a.Tim KKN
mengidentifikasi
pemahaman tentang
materipenyuluhan
b.Tim KKN
memberikan reward
kepada warga tersebut
13
5. Memberi semangat
pada IBU-hamildi
kelas Ibu Hamil
dengan sharing
seputarkehamilan
dan senam hamil
Agar Para Ibu
Hamil lebih aktif
sharing dan
mengetahuilebih
banyak seputer
kehamilan dan
menjaga
Kesehatan
selama
kehamilan
Masyarakat
Kelurahan
Wonodri
a. Ibu Hamil
paham betum
mengenai
seputar
kehamilan
b. Ibu hamil
semangat
mengikuti kelas
sharing
c. Ibu hamil
mengikuti
senam dengan
lancar
a. Tim KKN
merencanakan
pelaksanaan
program kelasibu
hamil
b. Tim KKN
merencanakan
kolaborasidengan
kaderPosyandu
a. Tim KKN
melakukan
koordinasi dengan
kaderPosyandu
b. Tim KKN
melaksanakan
kegiatan sharing
kelas ibu hamil
c. Tim KKN
memandu senam
hamil
a. Tim KKN
mengidentifikasi hasil
kegiatan kelas ibu
hamil
b. Tim KKN
memberikan reward
kepada para peserta
aktif
6. Baktisosial pada
Senam Kesehatan
Jantungmelalui:
a. Pengecekan
Tensi
b. Pengecekan Gula
darah setiap hari
Rabu
c. Sosialisasi gaya
hidup sehat pada
lansia
Agar masyarakat
terutama lansia
selalu terjaga
kesehatannya
Masyarakat
Kelurahan
Wonodri
a. Kegiatan
penyuluhan
didikuti minimal
30 warga
Masyarakat
Kelurahan
Wonodri yang
mengikuti
senam
b. Masyarakat
mengerti
pentingnya gaya
hidup sehat pada
lansia
a. Tim KKN
merencanakan
koordinasi dengan
penggerak Kader
Senam
b. Tim KKN
merencanakan
pelaksanaan
program
edukasi,gaya hidup
sehat lansia serta
pemantauan GDS
dan tekanan darah
c. Tim KKN
merencanakan
pelaksanaan
program senam
lansia
a. Tim KKN
melakukan
koordinasi dan
sosialisasi kepada
warga masyarakat
b. Tim KKN
mengikuti senam
c. Tim KKN
melaksanakan
penyuluhan
d. Tim KKN
melaksanakan
pemeriksaan tensi
dan gula darah
a. Tim KKN bersama
mengevaluasi
pelaksanaan program
berdasarakan
indikator yang telah
ditentukan
b. Tim KKN
memberikan reward
kepada para
pemenangdan peserta
aktif
14
7. Tetap semangat
mencegah Demam
Berdarah dengan
kegiatan PJN setiap
hari jum’at
Agar masyarakat
terhindardari
penyakit demam
berdarah
Masyarakat
Kelurahan
Wonodri
a. Masyarakat tetap
bersemangat
melakukan
kegiatan
pemantauan
penjentikan
nyamuk
b. Masyarakat
peduli
lingkungan
sekitar dan
melaksanakan 3
M
Tim KKN
merencanakan
pelaksanaan program
penjentikan nyamuk
pada masyarakat
a.Tim KKN
melakukan
koordinasi dengan
kaderPKK ketika
melakukan
penjentikan
nyamuk
b.Tim KKN
melaksanakan
kegiatan
penjentikan
c. Tim KKN mengisi
ceklist bukti telah
dilakukan
penjentikan
a.Tim KKN
mengidentifikasi
pelaksanaan
pencegahan demam
berdarah
b.Tim KKN
mengidentifikasi
pelaksanaan 3 M
c.Tim KKN
mengevaluasihasil
penjentikan nyamuk
dan pelaksanaan
kegiatan tersebut
15
D. RANCANGAN EVALUASI
Jadwal pelaksanaan program dirinci pada table berikut:
NO NAMA PROGRAM WAKTU
PELAKSANAN
TEMPAT
PELAKSANAAN
PENANGGUNG
JAWAB DAN
PENGISI
I II III IV
1. Penyuluhan gaya hidup sehat
pada lansia
Balai Kelurahan Kelompok
2. Posyandu Balita
a. Lomba Balita Sehat RW 2 Perwakilan
b. Penyuluhan
Makanan
Pendamping
RW 3 Perwakilan
c. Penyuluhan Iva dan
papsmear
RW 4 Perwakilan
d. Lomba ibu cerdas RW 5 Perwakilan
e. Pemeriksaan DDST RW 6 Perwakilan
f. Penyuluhan
Stunting
RW 11 Perwakilan
2. Posyandu Lansia: Penyuluhan gaya hidup lansia disertai dengan sosialisasi:
a. DM RW 3 Perwakilan
b. Hipertensi RW 6 Perwakilan
c. Myalgia RW 7 Perwakilan
d. Tension Type
Headache
RW 9 Perwakilan
e. Acute Pharingitis RW 11 Perwakilan
3. Posyandu Remaja
16
Sosialisai Kesehatan
Reproduksi dan Pendidikan
seks pada remaja
Perwakilan
4. POSBINDU
Sosialisasi PTM RW 3 Perwakilan
5. Kelas Ibu Hamil
Senam Ibu Hamil Balai Kelurahan Perwakilan
6. Senam Kesehatan Jantung
Cek TD rutin setiap senam
seminggu 3x dan Cek GDS
gratis tiap hari rabu
RW 9 dan RW 11 Perwakilan
7. PJN
a. Mengikuti Kegiatan PJN
setiap hari jum’at
√ RW 2 Perwakilan
b. Mengikuti Kegiatan PJN
setiap hari jum’at
√ RW 3 Perwakilan
c. Mengikuti Kegiatan PJN
setiap hari jum’at
√ RW 4 Perwakilan
d. Mengikuti Kegiatan PJN
setiap hari jum’at
√ RW 5 Perwakilan
17
PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat sebagai bahan pertimbangan berbagai pihak yang
berkepentingan. Semoga apa yang dilaksanakan senantiasa dinilai ibadah oleh
Allah SWT dan kegiatan KKN-PPM ini bermanfaat bagi masyarakat, mahasiswa
KKN, dan Universitas Muhammadiyah Semarang.
LAMPIRAN PROGRAM KERJA KELOMPOK 5
1. Nama Kegiatan
Lomba Balita Sehat Wilayah Kelurahan Wonodri.
2. Tema Kegiatan
Balita Sehat Cikal Bakal Menuju Generasi Sehat.
3. Latar belakang
Peningkatan kecerdasan, produktivitas dan Sumber Daya Manusia (SDM)
dimulai dengan pembangunan pada masa kanak-kanak. Dalam keseluruhan
siklus hidup manusia, masa balita (usia bawah lima tahun) merupakan masa
yang paling menentukan dalam pembangunan manusia yang handal, karena
merupakan masa yang paling kritis terutama ditinjau dari aspek pertumbuhan
dan perkembangannya. Ironisnya tidak semua pihak menyadari bahwa tumbuh
dan berkembangnya generasi muda ini dimulai dari keluarga.
Peningkatan status gizi anak balita merupakan program unggulan kedua
dalam pembangunan Indonesia Sehat 2025. Selanjutnya biaya intervensi gizi
masyarakat yang berpengaruh positif pada peningkatan kualitas sumber daya
manusia harus dipandang sebagai biaya intervensi.
Gizi individu merupakan faktor yang amat penting karena merupakan zat
yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia sepanjang
hidupnya. Periode yang paling menentukan kualitas SDM adalah sampai usia
di bawah lima tahun. Selain faktor gizi, pertumbuhan dan perkembangan juga
tergantung pada proses sosial yang dilakukan orang dewasa terhadap anak.
Model UNICEF dalam Soekirman (2001) menyebutkan bahwa pola asuh anak
dapat mempengaruhi variabel yang langsung berhubungan dengan status gizi
yaitu konsumsi makanan dan penyakit infeksi. Dengan demikian dapat
dijadikan acuan bahwa jika terjadi kekeliruan dalam kegiatan pola asuh anak
balita jelas akan menurunkan kualitas makanan yang dikonsumsi dan
memperbesar peluang untuk mengalami penyakit infeksi. Kualitas dan
kuantitas makanan yang rendah dan penyakit infeksi dapat menurunkan status
gizi anak balita.
Oleh karena itu kegiatan Lomba Balita Sehat Wilayah Kelurahan Wonodri
ini merupakan momen yang sangat tepat sebagai sarana pembelajaran tentang
manfaat dari sebuah generasi sehat.
4. Tujuan kegiatan
a. Meningkatkan kesadaran ibu balita tentang pentingnya pemantauan
pertumbuhan balita
b. Memotivasi ibu balita dalam meningkatkan status gizi balita
c. Memotivasi kader posyandu agar mengetahui keadaan gizi balita serta
mendorong untuk tumbuh kembangnya balita
5. Manfaat kegiatan
a. Memberikan pemahaman dan pengetahuan ibu bagaimana pentingnya
pertumbuhan serta status gizi balita
b. Kader mengetahui bagaimana keadaan gizi balita
6. Sasaran
Kegiatan ini disasarkan kepada semua balita RW 2 di wilayah Wonodri
7. Jadwal dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal kegiatan dan tempat pelaksanaan Kegiatan sesuai pelaksanaan
Posyandu Balita RW 2
8. Metode Pelaksanaan
a. Peserta lomba di bagi menjadi dua kategori, yaitu :
- Kategori A ( balita berusia 6 - 24 bulan )
- Kategori B ( balita berusia 25 - 60 bulan )
b. Kegiatan ini memiliki 2 tahapan :
- Tahap I (Verifikasi berkas)
- Tahap II (Penilaian kriteria yang sudah ditentukan oleh panitia)
c. Pengumuman pemenang
9. Anggaran Biaya: 500.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang “Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) pada Balita untuk Memenuhi Gizi Balita di masa pertumbuhan di
Kelurahan Wonodri”.
2. Tema Kegiatan
Upaya peningkatan gizi balita di masa pertumbuhan balita denganmemberikan
makanan tambahan.
3. Latar Belakang
Masalah gizi dapat terjadi pada setiap siklus kehidupan, dimulai sejak
janin hingga menjadi bayi, anak, dewasa sampai usia lanjut. Saat ini Indonesia
menghadapi masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dalam bentuk Kurang Energi
Protein, kurang vitamin A, anemia dan gangguan akibat kurang Iodium dan
gizi lebih berkaitan denan timbulnya penyakit degenerative seperti Diabettes
Mellitus, jantung, hipertensi, dll. Masalah gizi kurang merupakan salah satu
faktor penyebab kematian bayi. Keadaan tersebut secara langsung disebabkan
oleh asupan gizi yang kurang mencukupi gizi balita. Oleh sebab itu untuk
membantu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat tentang anak balita,
pemerintah mengembangkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian
makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta
kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dankeamanan
pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.
4. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informamsi kepada masyarakat
mengenai pentingnya memberikan makanan tambahan pada balita di masa
pertumbuhannya.
5. Manfaat kegiatan
Setelah kegiatan ini adanya peningkatan pengetahuan kepada masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan balita pada masa pertumbuhan di kelurahan
Wonodri.
6. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah masyarakat di kelurahan Wonodri.
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan menyesuaikan jadwal posyandu.
8. Tempat Pelaksanaan
Tempat kegiatan menyesuaikan.
9. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan berupa:
a. Penyuluhan Kesehatan mengenai Pentingnya Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) pada Balita untuk Memenuhi Gizi Balita di masa
pertumbuhan menggunakan selebaran leaflet
b. Pembagian contoh makanan tambahan yang sehat dan bergizi
c. Tanya jawab dengan komunikan dan memberikan umpan balik yang
positif
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Penyuluhan Pentingnya Pemeriksaan IVA dan Papsmear Bagi WUS (Wanita
Usia Subur).
2. Tema Kegiatan
“Cegah Kanker Serviks agar Hidup Lebih Baik”.
3. Latar belakang
Saat ini, kanker menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah
penyakit kardiovaskuler. Di Indonesia sendiri, kanker serviks (leher rahim)
menempati peringkat kedua setelah kanker payudara. Oleh karena itu, deteksi
dini untuk mengetahui ada tidaknya kanker serviks (leher rahim) menjadi hal
penting. Selain angka kejadian yang tinggi, masalah utama lain pada kanker
serviks (leher rahim) adalah kunjungan pasien berkunjung ke RS sudah dalam
keadaan stadium lanjut. Padastadium ini karena proses penjalaran kanker telah
keluar sekitar rahim dan sudah menginfiltrasi dinding rahim, mengakibatkan
efektivitas pengobatan yang lengkap sekalipun hasilnya belum memuaskan dan
kematian yang diakibatkannya tinggi. Penyakit kanker serviks (leher rahim)
terbukti diakibatkan oleh Human Papiloma Virus (HVP). Berbagai studi
epidemilogi berhasil mengidentifikasi Faktor risiko yang signifikan dalam
pertumbuhan Cervikal Intraephitheial Neoplasia (CIN), tanda awal kanker
serviks (leher rahim), salah satu faktor risiko tersebut adalah merokok, di
samping pasangan sex yang berganti-ganti dan aktifitas sexual di usia muda
(<20 tahun).
Penyakit kanker rahim ini sebenarnya dapat di cegah melalui upaya
penapisan dini. Pencegahan dini tersebut dapat dilaksanakan
melalui pencegahan primer, baik melalui upaya penyuluhan, menerapkan
prilaku hidup bersih dan sehat, tidak berganti ganti pasangan, maupun dengan
pemberian immunisasi HPV pada usia remaja sebelum kontak sexual. Akan
tetapi immunisasi HPV tersebut tidak murah, harga vaksin saat ini masih
berkisar Rp. 550.000 - 600.000/dosis (persatu kali pemberian) sementara
pemberian Vaksin memerlukan tiga kali pemberian, atau setidaknya diperlukan
biaya untuk vaksinasi HPV Rp. 1,5 -2jt/orang. Karena itu pencegahan
sekunder menjadi pilihan lain. Saat ini ada beberapa pilihan pencegahan
sekunder dengan menggunakan metoda penapisan, antara lain IVA dan
Papsmear. Pencegahan tertier adalah upaya yang dilakukan pada penyakit
kanker leher rahim atau payudara dalam stadium lanjut agar tidak berkembang
dalam stadium yang lebih berat atau bila sampai pada stadium akhir penderita
diupayakan agar meninggal dalam keadaan tenang dan damai.
Karena itu upaya pencegahan kanker leher rahim dan payudara harus
dilaksanakan secara menyeluruh dari tahapan pencegahan primer-sekunder-
tersier secara komprehensif, karena pada saat ini didalam ada masyarakat yang
belum mengetahui bahaya kanker leher rahim dan payudara serta pentingnya
menjaga kesehatan. Di pihak lain ada ibu-ibu yang sudah berada dalam kondisi
pra kanker tapi tidak merasakan dan tidak mengetahui bahwa dirinya sudah
terpapar pra kanker. Ibu baru mengetahui setelah dilakukan penapisan, dan
bahkan ada yang sudah lebih lanjut menderita kanker dan perlu dicegah agar
jangan jatuh pada kondisi yang lanjut yang dapat mengurangi produktifitasnya
atau bahkan menghabiskan seluruh tabungannya untuk biaya pengobatan.
4. Tujuan kegiatan
a. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi perempuan
terkait dengan kanker leher rahim di kelurahan Wonodri
b. Melakukan sosialisasi tentang deteksi dini kanker leher rahim kepada
perempuan di kelurahan Wonodri
c. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan IVA tes
maupun papsmear di kelurahan Wonodri
5. Manfaat kegiatan
a. Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi perempuan
terkait dengan kanker leher rahim
b. Meningkatnya pengetahuan tentang deteksi dini kanker leher rahim
c. Meningkatnya pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan IVA tes
maupun papsmear
d. Tumbuhnya kesadaran para wanita untuk melaukan pemeriksaan IVA tes
maupun papsmear
6. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah WUS (Wanita Usia Subur) di kelurahan
Wonodri
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan akan dilaksanakan bersamaan dengan Posyandu Balita RW 4
8. Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan akan di lakukan di balai pertemuan RW 4 Kelurahan
Wonodri
9. Metode Pelaksanaan
a. Memberikan materi tentang kanker serviks (leher rahim)
b. Memberkan materi tentang pentingnya IVA tes maupun papsmear untuk
mencegah terjadinya kanker serviks (leher rahim)
c. Memberikan kesempatan pada para peserta untuk mengajukan pertanyaan
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Lomba Ibu Cerdas Wilayah Kelurahan Wonodri
2. Tema Kegiatan
“Ibu yang Cerdas akan menghasilkan Generasi Muda yang Cerdas, Kreatif dan
Inovatif”
3. Latar belakang
Kecerdasan asal mula katanya itu adalah cerdas yang artinya itu
kepintaran, kecerdikan, serta juga kecepatan dalam menanggapi suatu hal
terhadap saat dihadapkan kepada sebuah permasalahan serta cepat dalam
memahami dalam mendengarkannya suatu keterangan-keterangan. Kecerdasan
merupakan integritas pengembangan akal pikiran serta perilaku. Kecerdasan
merupakan keahlian demi dapat mengatasi permasalahan yang sedang dijalani,
pada konteks ini, masalahlah yang menuntutkan kemahiran dalam pikiran.
Berdasarkan pengamatan secara umum bahwa peran ibu sebagai
madrasatul ula sangatlah penting bagi pendidikan dan perkembangan anak
karena, pada masa kanak-kanak itulah anak mengalami masa golden age
dimana masa untuk anak akan mempelajari dan merekam banyak hal dari
lingkungan keluarganya. Ibu mempunyai peran dan tanggung jawab untuk
melahirkan generasi yang cerdas dan taqwa sehingga mampu memberi warna
bagi negeri tercinta dan mampu menjadikan bangsa yang siap dan mampu
memimpin serta menumbuhkan ide ide yang kreatif dan inovatif.
4. Tujuan kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas pengetahuan dan
menambah wawasan ibu – ibu terkait berbagai hal yang sedang berkembang
saat ini.
5. Manfaat kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatkan dan memajukan pengetahuan
serta wawasan para ibu-ibu di wilayah Kelurahan Wonodri.
6. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah Ibu-ibu balita RW. 6 kelurahan Wonodri
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan dilaksanakan menyesuaikan jadwal Posyandu Balita RW 6
8. Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan akan dilakukan di balai pertemuan RW 6 Kelurahan
Wonodri
9. Metode Pelaksanaan
a. Pendaftaran peserta lomba
b. Kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahapan :
1) Tahap Penyisihan 1
2) Tahap Penyisihan 2
3) Tahap Final
c. Pengumuman pemenang
10. Anggaran: Rp. 500.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Sosialisasi Deteksi Dini Perkembangan Anak dengan DDST ( Denver
Development Screening Test )
2. Tema Kegiatan
Tahu lebih awal, tertangani lebih awal , penanganan maksimal
3. Latar Belakang
Masa balita merupakan periode pertumbuhan dasar yang dapat
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia
ini otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat yang dikenal
dengan istilah Masa Emas (The Golden Age). Golden age merupakan dimana
periode yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak
secara cermat supaya lebih awal dapat mendeteksi apabila terjadi kelainan.
Pemantauan tersebut harus dilakukan secara teratur dan berkelanjutan
(Chamidah, 2009).
DDST bukan termasuk dalam tes diagnostik atau tes IQ. DDST
memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang
baik. Tes ini mudah dan cepat dalam penggunaannya (15-20 menit), dapat
diandalkan serta menunjukkan validitas yang tinggi. Penilaian DDST ini
menilai perkembangan anak dalam empat sektor, yang meliputi penilaian
personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar (Soetjiningsih &
Ranuh, 2012).
Permasalahan di RW 06 Kelurahan Wonodri adalah belum adanya
sosialisasi ulang pada kader posyandu baik yang lama maupun yang baru
untuk melakukan pemantauan perkembangan dengan menggunakan metode
DDST. Perlu adanya pemantauan DDST secara langsung pada anak yang
berada di Posyandu RW 06 Kelurahan Wonodri untuk mengetahui
perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya. Untuk mengatasi
permasalahan di atas, maka perlu diadakan sosialisasi ulang yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang deteksi dini dan pemantauan
perkembangan anak dengan DDST.
4. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kaderPosyandu
tentang Deteksi Dini Perkembangan Anak dengan DDST ( Denver
Development Screening Test )
5. Manfaat kegiatan
Setelah kegiatan ini terjadi peningkatan pemahaman masyarakat tentang
Deteksi Dini Perkembangan Anak dengan DDST ( Denver Development
Screening Test )
6. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah Kader Posyandu RW 06 Kelurahan Wonodri
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan menyesuaikan jadwal Kader Posyandu RW 06 Kelurahan
Wonodri
8. Tempat Pelaksanaan
Tempat kegiatan menyesuiakan.
9. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan berupa:
c. Penyampaian materi tentang Deteksi Dini Perkembangan Anak dengan
DDST ( Denver Development Screening Test )
d. Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan dan pemberian
feedback yang positif
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang “Pencegahan Stunting Melalui Upaya 1000 hari
Pertama Kehidupan di wilayah Kelurahan Wonodri”.
2. Tema Kegiatan
Upaya pencegahan stunting 1000 hari pertama kehidupan di wilayah Wonodri.
3. Latar Belakang
Usia balita merupakan usia dimana pertumbuhan dan perkembangan
terjadi sangat pesat. Dihitung sejak hari pertama kehamilan, kelahiran bayi
sampai usia 2 tahun atau yang dikenal dengan periode 1000 hari pertama
kehidupan manusia merupakan “periode emas” atau “periode kritis”
yang menentukan kualitas kehidupan. Stunting mulai dikenali sejak balita
memasuki umur 2 tahun, sehingga pencegahan stunting dilakukan
sejak sebelum kelahiran bayi. Perlunya partsipasi ibu hamil dalam
mencegah kelahiran bayi stunting.
4. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
dapat menumbuhkan insight tentang apa itu stunting serta bagaimana cara
pencegahannya. Sehingga anak sebagai generasi penerus bangsa dapat tumbuh
kembang dengan baik dan sesuai dengan usianya.
5. Manfaat kegiatan
a. Memberikan informasi kepada masyarakat upaya pencegahan stunting
b. Memotivasi masyarakat khususnya ibu hamil dan ibu menyusui untuk
menjaga kesehatan dan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
agar bisa mencegah stunting mulai dari keluarga.
6. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah ibu hamil, ibu menyusui dan masyarakat di kelurahan
Wonodri.
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan menyesuaikan jadwal posyandu.
8. Tempat Pelaksanaan
Tempat kegiatan menyesuaikan.
9. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan berupa:
a. Penyuluhan Kesehatan mengenai Pencegahan Stunting Melalui Upaya
1000 hari Pertama Kehidupan di wilayah Kelurahan Wonodri
menggunakan selebaran leaflet
b. Tanya jawab dengan komunikan dan memberikan umpan balik yang
positif
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang gaya hidup sehat lansia
2. Tema Kegiatan
“gaya hidup sehat, lansia sehat”
3. Latar Belakang
Adapun latar belakang kami memilih tema ini adalah Berdasarkan hasil
wawancara terhadaptokoh masyarakat di wilayah kelurahan Wonodri dperoleh
informasi beberapa kegiatan yang ada di wilayah tersebut salah satunya adalah
posyandu lansia maka untuk mengisi kegiatan tersebut dengan memberikan
penyuluhan kesehatan tentang penerapan gaya hidup sehat lansia.
4. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga lansia di
kelurahan Wonodri tentang penerapan gaya hidup sehat untuk menunjang
pemeliharaan kesehatan lansia.
5. Manfaat kegiatan
a. Meningkatkan kesadaran lansia tentang pentingnya penerapan gaya hidup
sehat
b. Meningkatkan tingkat kesehatan lansia dengan penerapan gaya hidup
sehat
6. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah warga masyarakat
kelurahan Wonodri yang termasuk kategori lansia
7. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan penyuluhan kesehatan akan dilaksanakan pada pelaksanaan
posyandu lansia
8. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan pada lokasi posyandu lansia
9. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan berupa:
a. Penyampaian materi tentang gaya hidup sehat lansia
b. Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan dan pemberian
feedback yang positif
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Penyuluhan tentang penyakit Diabetes Mellitus
2. Tema Kegiatan
Meningkatkan kualitas hidup penderita Diabetes Mellitus
3. Latar Belakang
Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan kategori yang ditandai oleh
kenaikan keadaan glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
Berdasarkan hasil pencarian data kesehatan warga masyarakat kelurahan
Wonodri yang ada di Puskesmas Pandanaran bulan Desember masih
didapatkan 21 orang penderita Diabetes Mellitus.
4. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat
untuk mencegah terjadinya penyakit Diabetes Mellitus
5. Manfaat Kegiatan
Setelah kegiatan ini dilakukan, terjadi peningkatan pemahaman masyarakat
tentang pencegahan DM dan meningkatkan penerapan pola hidup sehat setiap
warga masyarakat
6. Sasaran
Kegaitan ini di sasarkan kepada warga masyarakat wilayah Wonodri
khususnya lansia
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan rencana akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2023
8. Tempat Pelaksanaan
Tempat kegiatan menyesuaikan
9. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan berupa :
a. Penyampaian materi tentang penyakit DM
b. Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan dan pemberian
feedback yang positif
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang Penyakit Hipertensi
2. Tema Kegiatan
Meningkatkan kualitas hidup penderita Hipertensi
3. Latar Belakang
Adapun latar belakang kami memilih tema ini adalah berdasarkan hasil
wawancara terhadap tokoh masyarakat di wilayah kelurahan Wonodri di
peroleh informasi beberapa kegiatan yang adadi wilayah tersebut salah satunya
adalah posyandu lansia maka untuk mengisi kegiatan tersebut dengan
memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi.
Berdasarkan hasil pencarian data kesehatan warga masyarakat kelurahan
Wonodri yang ada di Puskesmas Pandanaran bulan Desember masih
didapatkan 31 orang penderita hipertensi.
4. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat
untuk mencegah terjadinya penyakit hipertensi
5. Manfaat Kegiatan
Setelah kegiatan ini dilakukan, terjadi peningkatan pemahaman masyarakat
tentang pencegahan hipertensi dan meningkatkan penerapan pola hidup sehat
setiap warga masyarakat.
6. Sasaran
Kegaitan ini di sasarkan kepada warga masyarakat wilayah Wonodri
khususnya lansia
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan menyesuaikan dari kelurahan Wonodri
8. Tempat Pelaksanaan
Tempat kegiatan menyesuaikan
9. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan berupa :
a. Penyampaian materi tentang penyakit hipertensi
b. Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan dan pemberian
feedback yang positif
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Sosialisasi mengenai Myalgia / Nyeri Otot
2. Tema Kegiatan
“Semangat bersama lansia bisa meningkatkan kualitas hidup dengan
bersahabat dengan nyeri otot”
3. Latar belakang
Nyeri sendi, tulang dan otot sering muncul pada pralansia dan lansia.
Gangguan yang terjadi akibat dari proses penuaan/aging process. Nyeri yang
terjadi tidakdapat diabaikan karena dapat mengganggu kualitas hidup pralansia
dan lansia. Nyeri sendi, tulang dan otot membutuhkan penanganan
komprehensif. Semangat dalam melakukan peningkatan kualitas hidup
merupakan salah satu upaya puskesmas untuk meningkatkan kualitas hidup
untuk mewujudkan hari tua yang lebih baik.
4. Tujuan kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas hidup lansia di
Puskesmas Wonodri
5. Manfaat kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas hidup lansia di
Puskesmas Wonodri
6. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah lansia di kelurahan Wonodri
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan akan dilaksanakan menyesuaikan jadwal posyandu lansia
8. Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan akan di lakukan di Posyandu Lansia RW 7
9. Metode Pelaksanaan
a. Persiapan tempat penyuluhan
b. Perkenalan dan pemberian materi
c. Tanya jawab dan diskusi
d. Pemberian dorprize dan reinforcement
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang tension type headache
2. Tema Kegiatan
Pengenalan gejala tension type headache
3. Latar Belakang
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat ditemukannya 16 kasus
penderita tension type headache pada warga kelurahan wonodri pada data
kesehatan bulan Desember 2023. Penderita tention type headache di kelurahan
wonodri sebagian besar adalah warga berusia diatas 45 tahun atau lansia. TTH
episodik sering atau TTH kronis dapat menyebabkan pasien tidak dapat bekerja dan
penurunan produktivitas pekerjaan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan stres
dan gangguan mood. Oleh karena itu perlu peningkatan pengetahuan warga terhadap
perawatan gejala Tension type headache.
4. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkana pengetahuan warga wonodri terutama lansia tentang
gejala tension type headache
b. Meningkatkan kemampuan warga dalam perawatan tension type
headache
5. Manfaat kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah agar warga dapat secara mandiri melakukan
perawatan terhadap gejala tension type hedache sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup lansia
6. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah warga lansia di kelurahan
wonodri
7. Jadwal Kegiatan
Waktu pelaksanaan Menyesuaikan
8. Tempat Pelaksanaan
Pada lokasi pelaksanaan posyandu lansia
9. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan berupa:
a. Penyampaian materi tentang tension type headache
b. Pemberian feedback yang positif dari audience terhadap materi yang
telah disampaikan dengan games dan pemberian doorprise
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang Acute Pharingitis
2. Tema Kegiatan
Pengenalan gejala dan tatalaksana Acute Pharingitis
3. Latar Belakang
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat ditemukannya 54
kasus penderita acute pharingitis pada warga kelurahan wonodri pada data
kesehatan bulan Desember 2023. Faringitis akut disebabkan oleh virus atau
bakteri dapat dicegah dan dilakukan penanganan mandiri, atu jika gejala tidak
kunjung sembuh masyarakat agar segera dihimbau segera mencari pertolongan
dokter. Faringitis akut yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi
seperti demam scarlet, demam rematik glomerulonephritis dan abses
peritonsillar yang biasanya disertai dengannyeri tenggorokan, disfagia, demam
dan dehidrasi. Lansia adalah komunitas rentan dengan daya tahan tubuh
menurun, oleh karena itu di Posyandu Lansia perlu sosialisasi Faringitis akut
untuk meningkatkan kualitas hidup lansia yang lebih baik.
4. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkana pengetahuan warga wonodri terutama lansia tentang
gejala Acute Pharingitis
b. Meningkatkan kemampuan warga dalam perawatan acute pharingitis
5. Manfaat kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah agar warga dapat secara mandiri melakukan
perawatan terhadap gejala Acute Pharingitis sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup lansia
6. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah warga lansia di kelurahan
wonodri
7. Jadwal Kegiatan
Waktu pelaksanaan menyesuaikan
8. Tempat Pelaksanaan
Pada lokasi pelaksanaan posyandu lansia
9. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan berupa:
a. Penyampaian materi tentang acute pharingitis
b. Pemberian feedback yang positif dari audience terhadap materi yang telah
disampaikan dengan games dan pemberian doorprise
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Pendidikan Seksualitas bagi Remaja
2. Tema Kegiatan
Remaja Generasa Milenial Berdaya dan Berkualitas
3. Latar belakang
Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang
menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai
sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau
mimpi basah bagi remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi remaja meliputi
fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Sehat yang dimaksudkan tidak
hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat
baik fisik, mental maupun sosial.
Masa remaja merupakan salah satu dari periode perkembangan manusia,
Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak – kanak
ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Usia
remaja dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18 22 tahun.
Sedangkanmenurut WHO remaja merupakan individuyang sedang mengalami
masa peralihan yang secara berangsur–angsur mencapai kematangan seksual,
mengalami perubahan jiwa dari jiwa anak–anak menjadi dewasa dan
mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif
mandiri. Ada 2 aspek pokok dalam perubahan pada remaja, yakni perubahan
fisik atau biologis dan perubahan psikologis.
Masa remaja diawali dengan pertumbuhan yang sangat cepat, disebut
dengan pubertas. Dengan adanya perubahan yang cepat itu terjadilah
perubahan fisik yang dapat diamati seperti pertambahan tinggi dan berat badan
yang biasa disebut pertumbuhan dan kematangan seksual sebagai hasil
perubahan hormonal.
Masa remaja juga adalah masa transisi antara masa kanak–kanak dan masa
dewasa. Masa transisi seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan
padasituasi yang membingungkan, disatu pihak masih kanak–kanak dandi lain
pihak mereka harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Hal ini dapat
menimbulkan konflik dalam diri remaja yang sering menimbulkan banyak
tingkah laku yang aneh, canggung dankalau tidakdikontrol akan menimbulkan
kenakalan pada remaja salah satunya berupa risiko perilaku seksual berisiko.
Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang
sangat berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Secara umum
terdapat 4 (empat) faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi,
yaitu :
a. Faktor Sosial Ekonomi dan Demografi
Faktor ini berhubungan dengan kemiskinan, tingkat pendidikan yang
rendah dan ketidaktahuan mengenai perkembangan seksual dan proses
reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil.
b. Faktor Budaya dan Lingkungan
Faktor budaya dan lingkungan antara lain adalah praktik tradisional yang
berdampak buruk terhadapkesehatan reproduksi, keyakinan banyak anak
banyak rejeki dan informasi yang membingungkan anak dan remaja
mengenai fungsi dan proses reproduksi
c. Faktor Psikologis
Keretakan orang tua akan memberikan dampak pada kehidupan remaaj,
depresi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal
d. Faktor biologis
Faktor biologis antara lain cacat sejak lahir, cacat pada saluran
reproduksi, dan sebagainya
Pengaruh informasi global (paparan media audio-visual) yang semakin
mudah diakses justru memancing anak dan remaja untuk mengadaptasi
kebiasaan-kebiaasaan tidak sehat seperti merokok, minum minuman
berakohol, penyalahgunaan obat dan suntikan terlarang, perkelahian antar-
remaja atau tawuran (Iskandar, 1997). Pada akhirnya, secara kumulatif
kebiasaan-kebiasaan tersebut akan mempercepat usia awal seksual aktif serta
mengantarkan mereka pada kebiasaan berperilaku seksual yang berisiko tinggi,
karena kebanyakan remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat mengenai
kesehatan reproduksi dan seksualitas serta tidak memiliki akses terhadap
informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk kontrasepsi.
Banyak masalah yang akan timbul akibat mengabaikan kesehatan
reproduksi. Masalah-masalah yang timbul akibat kurangnya pengetahuan
terhadapkesehatan reproduksi yaitu Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD),
aborsi, perkawinan dan pernikahan dini, IMS atau PMS dan HIV/AIDS
(Marmi, 2013). Menurut data PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia) Jawa Tengah tahun 2010, remaja yang berhubungan seksual pra
nikah sebanyak 863 orang, hamil pra nikah 452 orang, Infeksi menular seksual
283 orang, masturbasi 337 orang, aborsi 244 orang. Kasus ini meningkat dari
tahun 2009 dimana kasus remaja yang berhubungan seksual pra nikah 765
orang, hamil pra nikah 367 orang, infeksi menular seksual 275 orang,
masturbasi 322 orang, aborsi 166 orang (PILAR PKBI, 2010).
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan angka – angka
tersebut adalah dengan melakukan edukasi edukasi kesehatan mengenai cara
perawatan organ reproduksi, edukasi mengenai perkembangan remaja saat
pubertas, edukasi kesehatan mengenai dampak pornografi, edukasi kesehatan
mengenai kehamilan tidak diinginkan (KTD) dan aborsi, edukasi kesehatan
mengenai HIV/AIDS dan infeksi menular seksual, serta edukasi kesehatan
mengenai pendewasaan usia pernikahan dengan melibatkan peran
Pemerintah, orang tua, dan juga peer group.
Dengan melakukan kegiatan tersebut diharapkan akan dapat
meningkatkan pengetahuan remaja, sehingga dapat meningkatkan
kesadaran remaja akan pentingnya masalah kesehatan reproduksi. Dan
menekan angka kejadian kasus – kasus kesehatan reproduksi remaja.
4. Tujuan Kegiatan
Memberi pengetahuan kepada remaja mengenai organ reproduksi
Memberikan pengetahuan cara menjaga organ reproduksi remaja
5. Manfaat Kegiatan
a. Remaja paham akan pengetahuan perubahan fisik pada masa pubertas
b. Remaja paham akan perubahan psikologis dalam masa pubertas
c. Remaja mendapat pengetahuan untuk menghadapi perubahan fisik atau
emosi dalam masa pubertas
d. Remaja medapatkan pengetahuan tentangcara menjaga organ reproduksi
e. Remaja mendapatkan edukasi tentang bahaya kehamilan pada remaja
f. Remaja mendapatkan edukasi tentang penyakit menular seksual
6. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja kelurahan Wonodri
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan akan di laksanakan pada hari Minggu
8. Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan akan di lakukan di balai pertemuan RW V Kelurahan
Wonodri
9. Metode Pelaksanaan
a. Pengukuran Berat badan, tensi, tinggi badan pada remaja dan dilakukan
konseling bagi remaja yang mempunyai keluhan kesehatan
b. Pemberian materi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
c. Memberkan gambaran tentang bahaya pergaulan bebas dan PMS
d. Memberikan kesempatan remja untuk mengajukan pertanyaan
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Sosialisasi Senam Kesehatan Jantung
2. Tema Kegiatan
Sehat dimasa muda hingga lansia dengan jantung yang sehat
3. Latar Belakang
Aktif secara fisik menjadi salah satu cara jitu untuk memelihara
kesehatan jantung. Jika dilakukan secara rutin, olahraga bisa memberikan
manfaat seperti meminimalisir risiko terjadinya gagal jantung dan membuat
jantung jadi lebih kuat.
Tak hanya itu, olahraga juga membantu tubuh memperoleh berat badan
yang ideal, mengontrol stres, kualitas tidur jadi lebih baik, tekanan darah tinggi
bisa menurun, mood serta kepercayaan diri lebih meningkat.
Senam jantung sehat merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan
untuk menjaga agar jantung terus bekerja dengan baik. Senam jantung sehat
membuat tubuh lebih berkeringat dan detak jantung menjadi lebih cepat.
Fungsi dari senam jantung sehat yaitu membuat aliran oksigen ke seluruh tubuh
meningkat, otot jantung lebih kuat, dan membuat fungsi jantung bekerja lebih
optimal.
Gerakan senam jantung sehat cukup bervariasi yaitu terdiri dari gerakan
senam aerobik atau kardio dasar. Kecepatannya juga beragam ada yang
intensitas ringan, sedang sampai berat. Beberapa gerakan senam jantung sehat
yaitu jalan di tempat, squat jump, burpees, gerakan memanjat, atau jumping
jacks.
4. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan jantung
5. Manfaat kegiatan
Setelah kegiatan ini terjadi peningkatan pemahaman masyarakat tentang
kesehatan jantung
6. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah warga kelurahan Wonodri usia dewasa muda hingga
lansia
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan menyesuaikan jadwal kegiatan setempat
8. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan menyesuaikan
9. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan berupa:
a. Mengikuti Senam Kesehatan Jantung yang dilaksanakan seminggu 3 kali
yaitu pada hari Rabu, Jum’at dan Minggu
b. Melakukan Pemeriksaan Tekanan Darah kepada warga yang mengikuti
senam pada hari Rabu, Jum’at dan Minggu
c. Melakukan pemeriksaan gula darah setiap hari Rabu kepada warga yang
mengikuti senam
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Sosialisasi Germas ( Gerakan Masyarakat Sehat )
2. Tema Kegiatan
Sehat dimasa muda hingga lansia dengan Germas
3. Latar Belakang
Negara berkembang termasuk Indonesia mengalami perubahan pola
penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Perubahan
pola penyakit ini disebabkan karena berubahnya perilaku manusia.
Kecenderungan kesakitan dan kematian akibat PTM ini menyebabkan beban
biaya kesehatan semakin tinggi karena penanganannya membutuhkan biaya
yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. Faktor risiko penyebab Penyakit
Tidak Menular (PTM) yang terkait dengan berubahnya gaya hidup masyarakat
diantaranya adalah :
a. Penduduk kurang beraktivitas fisik, contohnya banyak menghabiskan
waktu dengan menonton TV, bermain game dan terlalu lama di depan
komputer. Hal ini dapat menyebabkan faktor risiko kegemukan
b. Pola makan yang berubah dimana kecenderungan masyarakat untuk
makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam dan lemak dan
kurang makanan yang berserat seperti buah dan sayur menyebabkan
gangguan pencernaan.
c. Faktor risiko selanjutnya adalah minum minuman berakohol. Kebiasaan
minum minuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh
dan berisiko kematian.
d. Kebiasaan merokok, yang dapat menyebabkan bermacam macam
penyakit di antaranya kanker paru-paru, kanker mulut.
e. Stunting balita merupakan gambaran terjadinya gangguan pada
pertumbuhan fisik, pertumbuhan otak/kecerdasan, dan metabolisme
tubuh. Sedangkan bagi anak yang tidak di imunisasi dasar lengkap,
berisiko menimbulkan penyakit, kecacatan dan kematian.
f. Terdapat 7 langkah untuk melaksanakan Germas, yakni:
1) Melakukan Aktivitas Fisik
2) Budaya Konsumsi Buah dan Sayur
3) Tidak Merokok
4) Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
5) Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
6) Menjaga Kebersihan Lingkungan
7) Menggunakan Jamban Sehat.
8) Mengantisipasi persoalan tersebut, upaya promosi Kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat saat ini diarahkan pada implemtasi
kebijakan germas di masyarakat
4. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang 7
Program Germas 2023
5. Manfaat kegiatan
Setelah kegiatan ini terjadi peningkatan pemahaman masyarakat tentang 7
Program Germas 2023
6. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah Peseta Senam Kesehatan Jantung Kelurahan wonodri
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan menyesuaikan
8. Tempat Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan Menyesuaikan
9. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan berupa:
a. Penyampaian materi tentang 7 Program Germas 2023
b. Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan dan pemberian
feedback yang positif
10. Anggaran: Rp 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Kelas Ibu Hamil dan Senam Ibu Hamil
2. Tema Kegiatan
Jadilah Ibu Hamil yang Sehat Jiwa dan Raga
3. Latar Belakang
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak,
terutama pada kelompok yang paling rentan mengenai kesehatan yaitu ibu
hamil, bersalin dan bayi padamasa perinatal. Hal ini ditandaidengan tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan
pembangunan kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat
tercapai. Penyebarluasan penggunaan Buku KIA dilakukan melalui
Puskesmas, Rumah Sakit, kegiatan Posyandu dan lain-lain dengan tujuan agar
terjadi peningkatan pengetahuan danketerampilan dari para petugas Kesehatan
serta adanya peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat pula
dipakai sebagai alat pemantau kesehatan Ibu dan Anak, serta pendidikan dan
penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu. Kelas Ibu Hamil ini
merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil
dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untukmeningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos
penyakit menular dan akte kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih
banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang
diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan
posyandu. Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani
kasus per kasus namun memiliki kelemahan antara lain, pengetahuan yang
diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat konsultasi,
penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehinggai lmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja. Tidak ada
rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara lintas
sector dan lintas program. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak
berkesinambungan.Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas,
direncanakan metode pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang
direncanakan adalah pembahasan materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka
dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu-ibu
hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok belajar ini diberi nama
KELAS IBU HAMIL.
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur
kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal
10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan
sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan.
Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/ tenaga kesehatan dengan menggunakan
paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku
senam Ibu Hamil
4. Tujuan Kegiatan
a. Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/ kepercayaan/ adat istiadat
setempat, penyakit menular dan akte kelahiran
b. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/ bidan
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru, mitos/ kepercayaan/ adat istiadat setempat, penyakit
menular dan akte kelahiran
c. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan, perawatan kehamilan,
persiapan persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan
bayi baru lahir dan mitos/ kepercayaan/ adat istiadat setempat yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
5. Manfaat Kegiatan
a. Adanya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan ibu hamil dengan bidan/ tenaga kesehatan tentang
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos/
kepercayaan/ adat istiadat setempat, penyakit menular danakte kelahiran.
b. Menambah pengetahuan ibu, sikap dan perilaku ibu hamil tentang
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan, perawatan kehamilan,
persiapan persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan
bayi baru lahir dan mitos/ kepercayaan/ adat istiadat setempat yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
c. Meningkatkan rasa percaya diri pada ibu hamil selama merawat
kehamilannya.
6. Sasaran
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32
minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut
terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil.
7. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dilakukan minggu ke 3 bulan Februari 2023
8. Tempat Pelaksanaan
Tempat kegiatan menyesuaikan
9. Metode Pelaksanaan
a. Penjelasan dan uraian materi pertemuan kelas ibu hamil dari pertemuan
I s/d III dapat dilihat pada Pegangan Fasilitator, Buku KIA, lembar balik,
CD senam ibu hamil dan buku senam ibu hamil.
b. Pendekatan Kelas Ibu Hamil
1) Kelas ibu hamil dilaksanakan dengan menggunakan prinsip
Belajar Orang Dewasa (BOD).
2) Bidan memfokuskan pembelajaran pada upaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dengan menggunakan
lembar balik, KB-kit, food model, boneka bayi dll.
3) Sesuai dengan pendekatan BOD, metode yang digunakan adalah:
✓ Ceramah
✓ Tanya jawab
✓ Demonstrasi dan praktek
✓ Curah pendapat
✓ Penugasan (peserta ditugaskan membaca Buku KIA, dll)
✓ Simulasi
4) Pada awal pertemuan dimulai dengan pengenalan kelas ibu hamil
dan perkenalan sesama peserta dan fasilitator. Gunakan label
nama untuk peserta dan fasilitator.
5) Sharing session mengenai pengalaman selama kehamilan,
keluhan, membedah mitos yang dipandu oleh mahasiswa
kebidanan dengan sesi tanya jawab
6) Senam hamil yang dipanduoleh mahasiswa kebidanan yang telah
bersertifikasi pelatihan
10. Anggaran: Rp. 200.000
LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
NAMA :
NIM :
PRODI :
1. Nama Kegiatan
Pemantauan jentik nyamuk di wilayah kelurahan wonodri
2. Tema Kegiatan
Pencegahan DBD
3. Latar Belakang
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat kasus demam berdarah
dengue (DBD) merangkak naik tiga tahun terakhir. Bahkan, kasus naik tiga kali
lipat pada 2022. Berdasarkan data kesehatan puskesmas pandanaran bulan
Desember 2022 ditemukan satu pasien ter diagnosa DBD di wilayah kelurahan
wonodri, oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk rutin agar
dapat mencegah penambahan kasus DBD di wilayah kelurahan Wonodri.
4. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi adanya jentik nyamuk penyebab DBD secara berkala
b. Menurunkan populasi nyamuk penyebab DB
5. Manfaat kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui data adanya jentik nyamuk penyebab DBD di wilayah
kelurahan wonodri
b. Memcegah penambahan angka kasus DBD
6. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini seluruh bak mandi dan
penampungan air milik warga kelurahan wonodri
7. Jadwal Kegiatan
Hari jumat pagi jam 07.00 Wib
8. Tempat Pelaksanaan
Rumah-rumah penduduk kelurahan wonodri
9. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan berupa:
a. Pengecekan jentik nyamuk dibak mandi maupun pemanpungan air dirumah
warga baik di dalam maupun di luar rumah.
b. Pencatatan dan pelaporan hasil pemantauan
c. Sosialisasi hasil pemantauan kepada warga terhadap hasil pemantauan dan
pencegahan.
10. Anggaran Biaya: Rp. 200.000

More Related Content

Similar to 1. Proposal KKN Wonodri kota semarang Kelp 5.pdf

Kertas kerja under one roof
Kertas kerja under one roof Kertas kerja under one roof
Kertas kerja under one roof Zulaikha Nadwa
 
KERTAS KERJA PROGRAM UNDER ONE ROOF (UOR)
KERTAS KERJA PROGRAM UNDER ONE ROOF (UOR)KERTAS KERJA PROGRAM UNDER ONE ROOF (UOR)
KERTAS KERJA PROGRAM UNDER ONE ROOF (UOR)azizahomar
 
KERTAS KERJA PROGRAM 'UNDER ONE ROOF' (UOR)
KERTAS KERJA PROGRAM 'UNDER ONE ROOF' (UOR)KERTAS KERJA PROGRAM 'UNDER ONE ROOF' (UOR)
KERTAS KERJA PROGRAM 'UNDER ONE ROOF' (UOR)SharifahNorShairah
 
Kertas kerja under one roof (2) pdf
Kertas kerja under one roof (2) pdfKertas kerja under one roof (2) pdf
Kertas kerja under one roof (2) pdfIzzati Sh
 
Kertas kerja under one roof
Kertas kerja under one roofKertas kerja under one roof
Kertas kerja under one roofkirra94
 
Laporan akhir kkn aji)
Laporan akhir kkn aji)Laporan akhir kkn aji)
Laporan akhir kkn aji)ajisukma11
 
Laporan akir program kkn
Laporan akir program kknLaporan akir program kkn
Laporan akir program kknmithatwin
 
Laporan akhir kkn (1) dikonversi
Laporan akhir kkn (1) dikonversiLaporan akhir kkn (1) dikonversi
Laporan akhir kkn (1) dikonversiNatasyaNurHidayah
 
Laporan akhir kkn (sahal)
Laporan akhir kkn (sahal)Laporan akhir kkn (sahal)
Laporan akhir kkn (sahal)sahalarif
 
Laporan akhir kkn khatami
Laporan akhir kkn khatamiLaporan akhir kkn khatami
Laporan akhir kkn khatamiMrIpaank
 
Laporan kkn (new)
Laporan kkn (new)Laporan kkn (new)
Laporan kkn (new)sahalarif
 
Laporan akhir kkn (falach)
Laporan akhir kkn (falach)Laporan akhir kkn (falach)
Laporan akhir kkn (falach)falachainul
 
Laporan kkn komar
Laporan kkn komarLaporan kkn komar
Laporan kkn komarkhomaruddin
 
Laporan akhir kkn Lindatul Afidah
Laporan akhir kkn Lindatul AfidahLaporan akhir kkn Lindatul Afidah
Laporan akhir kkn Lindatul AfidahLindatulAfidah
 
Laporan kkn zainuri
Laporan kkn zainuriLaporan kkn zainuri
Laporan kkn zainurimuhamzen
 

Similar to 1. Proposal KKN Wonodri kota semarang Kelp 5.pdf (20)

Kertas kerja U.O.R pdf
Kertas kerja U.O.R pdfKertas kerja U.O.R pdf
Kertas kerja U.O.R pdf
 
Kertas kerja under one roof
Kertas kerja under one roof Kertas kerja under one roof
Kertas kerja under one roof
 
KERTAS KERJA PROGRAM UNDER ONE ROOF (UOR)
KERTAS KERJA PROGRAM UNDER ONE ROOF (UOR)KERTAS KERJA PROGRAM UNDER ONE ROOF (UOR)
KERTAS KERJA PROGRAM UNDER ONE ROOF (UOR)
 
KERTAS KERJA PROGRAM 'UNDER ONE ROOF' (UOR)
KERTAS KERJA PROGRAM 'UNDER ONE ROOF' (UOR)KERTAS KERJA PROGRAM 'UNDER ONE ROOF' (UOR)
KERTAS KERJA PROGRAM 'UNDER ONE ROOF' (UOR)
 
Kertas kerja under one roof (2) pdf
Kertas kerja under one roof (2) pdfKertas kerja under one roof (2) pdf
Kertas kerja under one roof (2) pdf
 
Laporan rw 04 sukabungah
Laporan rw 04 sukabungahLaporan rw 04 sukabungah
Laporan rw 04 sukabungah
 
Laporan kkn
Laporan kknLaporan kkn
Laporan kkn
 
Kertas kerja under one roof
Kertas kerja under one roofKertas kerja under one roof
Kertas kerja under one roof
 
Laporan akhir kkn aji)
Laporan akhir kkn aji)Laporan akhir kkn aji)
Laporan akhir kkn aji)
 
Laporan akir program kkn
Laporan akir program kknLaporan akir program kkn
Laporan akir program kkn
 
LAPORAN AKHIR KEGIATAN-KKN 9.pdf
LAPORAN AKHIR KEGIATAN-KKN 9.pdfLAPORAN AKHIR KEGIATAN-KKN 9.pdf
LAPORAN AKHIR KEGIATAN-KKN 9.pdf
 
Lailatul Fitriyah
Lailatul Fitriyah Lailatul Fitriyah
Lailatul Fitriyah
 
Laporan akhir kkn (1) dikonversi
Laporan akhir kkn (1) dikonversiLaporan akhir kkn (1) dikonversi
Laporan akhir kkn (1) dikonversi
 
Laporan akhir kkn (sahal)
Laporan akhir kkn (sahal)Laporan akhir kkn (sahal)
Laporan akhir kkn (sahal)
 
Laporan akhir kkn khatami
Laporan akhir kkn khatamiLaporan akhir kkn khatami
Laporan akhir kkn khatami
 
Laporan kkn (new)
Laporan kkn (new)Laporan kkn (new)
Laporan kkn (new)
 
Laporan akhir kkn (falach)
Laporan akhir kkn (falach)Laporan akhir kkn (falach)
Laporan akhir kkn (falach)
 
Laporan kkn komar
Laporan kkn komarLaporan kkn komar
Laporan kkn komar
 
Laporan akhir kkn Lindatul Afidah
Laporan akhir kkn Lindatul AfidahLaporan akhir kkn Lindatul Afidah
Laporan akhir kkn Lindatul Afidah
 
Laporan kkn zainuri
Laporan kkn zainuriLaporan kkn zainuri
Laporan kkn zainuri
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

1. Proposal KKN Wonodri kota semarang Kelp 5.pdf

  • 1. PROPOSAL KEGIATAN KKN-PPM UNIMUS PEMBERDAYAAN MASYARAKATDALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT PASCA COVID- 19 DI KELURAHAN WONODRI, KOTA SEMARANG Kelompok 5 : Lokasi: Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang Oleh: No Nama NIM No Nama NIM 1 Muhammad Arwani G2A221006 8 Arif Pratama G2A221030 2 Anisa Nurul Hidayah G2E221044 9 Firman Sigit G2A221009 3 Setyoningsih G2A221008 10 Dewi Anis G2A221018 4 Dewi Hardeka Istiana G2A221015 11 Shinta Vidari Lukitasari G2E221013 5 Yayuk Setyaningsih G2A221039 12 Fahma Rahmadani S. G2B221045 6 Hijrah Maulana Yusuf G2A221037 13 Eva Juniati G2B221064 7 Astri Wahyuningrum G2A221033 14 Riadiningsih Mugi R. G2A221046 KKN PPM KELOMPOK LINTAS JALUR DAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2023
  • 2. PENGESAHAN PROPOSAL KEGIATAN KKN-PPM UNIVERITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Tema Kegiatan KKN PPM : Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Kesehatan Melalui Program Pola Hidup Bersih Dan Sehat Pasca Covid- 19 Di Kelurahan Wonodri, Kota Semarang. Lokasi Kegiatan : Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Nama Dosen Pembimbing Ketua Kelompok a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIM d. Fakultas/Prodi Jumlah Anggota Waktu Pelaksanaan KKN Biaya yang diperlukan a. Sumber dari mahasiswa b. Sumber lain (sebutkan) : : : : : : : : : Ns. Nikmatul Khayati, M. Kep Muhammad Arwani Laki –laki G2A221006 Prodi S1 Ilmu Keperawatan 14 orang 30 Januari s.d 28 Februari 2023 Rp. 1.400.0000,- Telah menyusun dan menyelesaikan proposal kegiatan kami untuk dilaksanakan pada saat KKN-PPM tahun 2023. Semarang, 17 Januari 2023 Menyetujui, Dosen Pembimbing Lapangan Ns. Nikmatul Khayati, M. Kep Koordinator Desa Lurah Wonodri Agus Santosa, ST. NIP. 196601 10200701 1 011
  • 3. SUSUNANKEPENGURUSAN KETUA Muhammad Arwani G2A221006 Prodi S1 Ilmu Keperawatan BENDAHARA Dewi Hardeka Istiana G2A221015 Prodi S1 Ilmu Keperawatan SEKRETARIS 1. Anisa Nurul Hidayah G2E221044 Prodi S1 Ilmu Keperawatan 2. Setyoningsih G2A221008 Prodi S1 Ilmu Keperawatan SIE. PERLENGKAPAN 1. Arif Pratama G2A221030 Prodi S1 Ilmu Keperawatan 2. Riadiningsih Mugi R. G2A221046 Prodi S1 Ilmu Keperawatan 3. Yayuk Setyaningsih G2A221039 Prodi S1 Ilmu Keperawatan 4. Eva Juniati G2B221064 Prodi S1 Ilmu Gizi 5. Fahma Rahmadani S. G2B221045 Prodi S1 Ilmu Gizi SIE. KOORDINASI LAPANGAN 1. Firman Sigit G2A221009 Prodi S1 Ilmu Keperawatan 2. Astri Wahyuningrum G2A221033 Prodi S1 Ilmu Keperawatan 3. Dewi Anis G2A221018 Prodi S1 Ilmu Keperawatan 4. Shinta Vidari Lukitasari G2E221013 Prodi S1 Ilmu Kebidanan SIE. DOKUMENTASI Hijrah Maulana Yusuf G2A221037 Prodi S1 Ilmu Keperawatan
  • 4. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun proposal Kegiatan KKN ini. Proposal Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN-PPM) yang dilaksanakan di Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Semarang. Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Penyusunan proposal ini tentu tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan bimbingan dari banyak pihak, terutama dosen pembimbing lapangan kami yang membantu kami dalam penyusunan proposal KKN-PPM ini. Selain itu, segenap warga Kelurahan Wonodri yang sudah membantu dan mengijinkan kami untuk melaksanakan program di daerahnya. Tidak lupa pula, Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang selaku penyelenggara KKN-PPM yang telah menyediakan wadah untuk kami mengembangkan ilmu yang didapat untuk diterapkan di kehidupan nyata.Untuk itu, kami sangat mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya KKN-PPM ini. Kami menyadari dalam penyusunan proposal masih terdapat kekurangan, karenaitu kami terbuka untuk menerima kritik dan saran guna perbaikan kami di masa mendatang. Semarang, 17 Januari 2023
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Kepedulian Lingkungan Melalui Program Pola Hidup Bersih dan Sehat Pasca Covid- 19 di Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang B. ANALISIS SITUASI Dampak COVID-19 secara merata mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat tidak terkecuali di daerah Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, karena membuat beberapa aktivitas masyarakat yang juga dibatasi. Meski berbagai kebijakan telah diberlakukan oleh pemerintah, namunmasyarakat masih perlu ditingkatkandan diberdayakan agar kembali. Oleh karena itu, Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk membantu masyarakat yang terkena dampak COVID-19. KKN-PPM merupakan agenda wajib yang di selenggarakan Universitas Muhammadiyah Semarang guna melaksanakan catur dharma yang mempunyai salah satu poin utama berupa pengabdian masyarakat. KKN-PPM merupakan manifestasi dari perwujudan catur dharma yang harus dan wajib di laksanakan oleh setiap mahasiswa sebagai kaum akademisi yang nantinya akan menjadi perumus dan problem solver bagi lingkungan sekitar dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembanggunan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu. Kegiatan KKN-PPM juga bisa menjadi salah satu upaya mengembangkan potensi diri mahasiswa dan masyarakat untuk membentuk, mengembangkan dan memberdayakan potensi dan sumber daya alam (SDA)
  • 6. 2 ataupun sumber dayamanusia (SDM) yang dimiliki. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya menjadikan wadah bagi masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungannya baik di sektor di pendidikan, ekonomi, sumber daya, kesehatan dan lingkungan. Kegiatan KKN ini diharapkan memberikan penyadaran kepada masyarakat sekitar untuk bisa lebih pro aktif menyikapi permasalahan dan dapat melihat potensi yang dimiliki untuk dikembangkan secara maksimal. KKN di Universitas Muhammadiyah Semarang ada dua macam yaitu KKN Kelompok dan KKN Individu. Pengajuan proposal KKN Kelompok ini bertempat di Kelurahan Wonodri. Wonodri adalah salah satu Kelurahan yang terletak di Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang, dan memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Luas Wilayah dan Penggunaannya Kelurahan Wonodri merupakan salah satu Kelurahan yang berada diwilayah Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Kelurahan ini memiliki luas daerah 86,25 Km². Batas wilayah Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang Selatan yaitu: a. Batas wilayah sebelah utara : Kelurahan Karang Kidul b. Batas wilayah sebelah selatan : Kelurahan Tegalsari c. Batas wilayah sebelah barat : Kelurahan Peleburan d. Batas wilayah sebelah timur : Kelurahan Peterongan 2. Kondisi Demografi a. Jumlah Penduduk 1) Total : 9.984 Jiwa 2) Kepala Keluarga : 3.182 KK 3) Laki-laki : 4.732 Jiwa 4) Perempuan : 5.252 Jiwa b. Jumlah RT : 81 RT c. Jumlah RW : 13 RW 3. Mata pencaharian (bagi umur 16 tahun ke atas) a. Karyawan swasta : 2.438orang b. Wiraswasta : 770 orang
  • 7. 3 c. Petani : 0 orang d. Pertukangan : 865 orang e. Buruh : 1.501 orang f. Pensiunan : 167 orang g. Nelayan : 0 orang h. Pegawai Negeri Sipil : 1.230 orang i. Jasa : 180 orang 4. Pendidikan (Bagi Umur 5 tahun ke atas) a. Perguruan Tinggi : 1.230 orang b. Tamat Akademi : 122 orang c. Tamat SLTA : 1.898 orang d. Tamat SLTP : 1.220 orang e. Tamat SD : 1.130 orang f. Tidak Sekolah : 164 orang 5. Fasilitas Pendidikan a. PERGURUAN TINGGI : 3 unit 1) Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang 2) STIE Widya Manggala 3) Akademi Teknik Wacana Manunggal b. SMA : 3 unit 1) SMA Negeri 1 Semarang 2) SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang 3) SMA SEDES SAPIENTIAE c. SMP : 3 unit 1) SMP Sepuluh Nopember 1 2) SMP Maria Mediatrix 3) SMP Kanisius St. Yoris d. SD : 3 unit 1) SDN Wonodri 2) SD Candi Baru 3) SDN Pleburan 01 Semarang
  • 8. 4 e. TK : 3 unit 1) TK Aisyiyah 2) TK Ma’had Islam 3) TK Kartika III-11 f. POS PAUD : 3 unit 1) Paud Anggrek 2) Paud Aisyiyah 3) Paud ABA 04 6. Prasarana Ibadah a. Masjid : 7 buah b. Mushola : 7 buah c. Gereja : 3 buah d. Pura : tidak ada e. Vihara : tidak ada f. Klenteng : tidak ada 7. Jumlah WUS/PUS a. Kondom : 18 orang b. Suntik : 428 orang c. MOP/MOW : 1 / 119 orang d. Pil : 84 orang Puskesmas Pandanaran periode akhir Desember 2022 mendapatkan data kunjungan Puskesmas dari warga Kelurahan Wonodri sebagai berikut: No Diagnosa Sebaran di RW Jumlah 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 1. Acute Pharingitis 8 2 7 7 8 1 1 4 2 - 7 7 - 54 2. Hipertensi - 4 1 6 6 - 1 4 5 - 2 2 - 31 3. DM - 3 1 2 6 - - 4 3 - 2 - - 21 4. Tension Type Headache 1 - - 4 4 3 - 2 - - 2 - - 16
  • 9. 5 5. Stunting 1 1 3 - 1 2 - 2 - - 2 - - 12 6. Covid 19 - - - - - - - - - - - - - 0 7. DBD 1 8. Periksa Hamil 1 - - 6 5 - - 1 1 - - 1 - 15 Analisa Lingkungan awal di Kelurahan Wonodri dapat disimpulkan: 1. Lingkungan di Kelurahan Wonodri rawan tindakan kriminalitas, tapi tidak terjadi rawan kecelakaan dan bencana. 2. Geografis dekat dengan RS Roemani Semarang sehingga bila ada warganya yang sakit segera bisa dibawa ke RS tersebut. 3. Warga rutin melakukan gotong royong membersihkan lingkungan. 4. Tim relawan untuk membantu warganya yang tertimpa musibah sudah terbentuk dan melaksanakan tugasnya. 5. Kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat Kelurahan Wonodri meliputi Posyandu Balita, Posyandu Lansia, PKB, PKK, Posbindu, Posyandu Remaja, Kelas Ibu Hamil, Senam Kesehatan Jantung, dan PJN. Kegiatan- kegiatan tersebut membutuhkan inovasi karena berisi kegiatan pokok yang monoton agar masyarakat lebih bersemangat mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. 6. Sarana preventif dan promotive Covid-19 seperti tempat cuci tangan dan poster-poster sudah banyak tersebar di sekitar pemukiman, tetapi warga mulai abai menggunakan masker Ketika keluar rumah. Tim KKN-PPM UNIMUS yang terdiri dari 3 Prodi Kesehatan; yaitu S1 Ilmu Keperawatan, S1 Ilmu Kebidanan dan S1 Ilmu Gizi, menganalisis data berdasarkan sumber di atas serta mengacu pada empat pilar program posdaya (pos pemberdayaan masyarakat) melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yakni pendidikan, ekonomi, kesehatan,dan lingkungan hidup maka beberapa potensi yang kami petakan antara lain : 1. Kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang mulai lesu pada Posyandu Balita dan karena ditemukannya 12 kasus stunting maka perlu disemarakkan dengan adanya lomba ibu dan balita, sosialisasi stunting,
  • 10. 6 makanan tambahan, pemeriksaan DDST dan sosialisasi pemeriksaan IVA dan papsmear secara berkala sebagai tambahan. 2. Posyandu Lansia dengan data-data kunjungan dari Puskesmas Pandanaran dengan diagnosa terbanyak sepertis acute pharyngitis, Hipertensi, DM, Tension tipe headache maka KKN Unimus berencana memberikan sosialisasi mengenai penyakit-penyakit tersebut. 3. Kelas Ibu hamil yang diadakan sebulan sekali di kelurahan tidak dihadiri oleh para ibu hamil sesuai data. Tim KKN berharap, dengan mengisi Senam hamil dan sharing seputar kehamilan dari info terbaru pada kegiatan ini akan menarik minat kepadapara ibu hamil agar selalu datang pada setiap pertemuan yang diadakan. 4. Kelurahan Wonodri mempunyai Kegiatan Rutin Senam Kesehatan jantung yang diadakan seminggu tiga kali yaitu setiap hari rabu, jum’at dan minggu. Tim KKN akan menghadiri setiap acara senam ini dengan kegiatan bakti sosial pemeriksaan Tekanan Darah setiap senam dan Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu setiap hari rabu. Sosialisa mengenai Gaya Hidup Sehat pada Lansia yang mengacu pada Germas juga akan kami laksanakan. 5. Pengendalian demam berdarah di Kelurahan Wonodri salah satunya adalah dengan kegiatan PJN yang diadakan setiap hari jum’at, tim terdiri dari tim puskesmas dan kelurahan yang bergilir ke tiap RW. Tim KKN akan bergabung pada setiap kegiatan penjentikan, membantu pemeriksaan penjentikan ke rumah-rumah warga dan membantu pencatatan yang diperlukan. Semua Kegiatan tersebut akan tetap mengutamakan Preventif dan Promotif Covid-19 dengan cara memastikan tersedianya dan dipakainya tempat cuci tangan dan hand sanitizer, penggunaan masker (bila ada warga yang tidak membawa maka akan diingatkan dan disediakan untuk dipakai), serta menerapkan prinsip social distancing.
  • 11. 7 C. TUJUAN DAN MANFAATKEGIATAN Kegiatan KKN-PPM UNIMUS 2023 merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Semarang Selatan tepatnya Kelurahan Wonodri. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tumbuh kembang anak terutama pada balita dan mengisi acara posyandu balita. 2. Meningkatkan kesehatan lansia, memberikan sosialisasi tambahan saat berjalannya posyandu lansia 3. Mengisi kegiatan posyandu remaja 4. Mengoptimalkan kelas ibu hamil 5. Melakukan sosialisasi PTM di Posbindu 6. Menambah kegiatan bakti social pada kegiatan Senam Kesehatan Jantung. 7. Mengikuti Kegiatan PJN Kegiatan KKN-PPM UNIMUS 2023 ini juga bermanfaat bagi pelaksana, pemerintah dan masyarakat itu sendiri diantaranya: 1. Bagi Pelaksana a. Meningkatkan implementasi ilmu, kemampuan, keahlian, dan sikap dari hasil studi yang telah ditempuh. b. KKN-PPM membantu mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. c. Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator dalam menghadapi kesulitan dan permasalahan yang ada di masyarakat. d. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara kolaborasi dengan pendekatan multidisiplin e. Meningkatkan empati dan kepedulian mahsiswa kepada permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. f. Sebagai upaya pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dalam wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.
  • 12. 8 2. Bagi Masyarakat a. Meningkatkan pemberdayagunaan sumber daya yang ada menjadi sesuatu yang berguna. b. Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat padaumumnya yang akan bermanfaat bagi masa depan. c. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan dan pengembangan masyarakat. d. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pemberdayaan daerah. e. Meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak dalam menyelesaikan permasalahan. f. Terbentuknya link and match antara dunia pendidikan tinggi dengan masyarakat sebagai stakeholder. 3. Bagi Pemerintah a. Memberikan kontribusi terhadap negara dengan meningkatkan taraf ekonomi. b. Membantu pemerintah meningkatkan potensi masyarakat atas sumber daya alam yang ada di daerah masing-masing tanpa harus bergantung dengan bantuan dari pihak luar. c. Memperoleh sumber daya manusia dalam mempercepat pembangunan. d. Melalui kuliah kerja nyata, mahasiswa dapat membantu melancarkan program-program yang telah direncanakan pemerintah. e. Terjalinnya hubungan antara pemerintah dengan lembaga perguruan tinggi sebagai mitra kerja sejajar
  • 13. 9 BAB II MATERI DAN METODE PELAKSANAAN KEGIATAN A. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH Dari analisis situasi terdapat permasalahan yang dapat dikaji lebih lanjut oleh mahasiswa KKN-PPM UNIMUS sebagai suatu rencana program kerja yang berorientasi pada masalah-masalah tersebut, kami akan merencanakan program kerja kelompok dan individu. Program Kerja kelompok yang akan kami laksanakan yaitu Pengenalan Bantuan Hidup Dasar kepada perwakilan warga kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Program Kerja individu secara bahu membahu melaksanakan kegiatan meliputi: 1. Pengoptimalan posyandu balita dengan: a. Lomba balita Sehat b. Edukasi makanan pendamping c. Lomba Ibu Cerdas d. Sosialisasi Stunting e. Pemantauan DDST f. Penyuluhan IVA dan papsmear berkala 2. Pengoptimalan Posyandu Lansia dengan penyuluhan gaya hidup sehat pada lansia disertai dengan sosialisasi: a. DM b. Hipertensi c. Myalgia d. Tension type headache e. Acute Pharingitis 3. Pemberdayaan Posyandu remaja dengan cara: a. Sosialisasi Kesehatan Reproduksi b. Pendidikan seks pada karang taruna 4. Pemberdayaan Posbindu mengenai PTM 5. Mengisi kelas ibu hamil dengan sharing seputar kehamilan dan senam ibu hamil
  • 14. 10 6. Pola Hidup Sehat salah satunya dengan Senam Kesehatan Jantung yang diadakan secara rutin dan Sosialisasi gaya hidup sehat pada lansia. 7. Pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi demam berdarah dengan cara PJN dan memonitor pelaksanaan 3M B. METODE DAN RENCANA KEGIATAN Sebelum pelaksanaan program kerja, perlu dirancang pembagian kerja dan rencana kegiatan selama 4 minggu tersebut. Langkah-langkah yang dimaksud ditujukan untuk mempermudah koordinasi dan memperlancar jalannya program yang direncanakan dalam KKN-PPM UNIMUS 2023 ini. Untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan, maka perlu dilakukan beberapa kegiatan yang terprogram dan berkesinambungan. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Pembentukan kelompok KKN-PPM dari mahasiswa. b. Survei dan analisis situasi kelurahan yang berpotensi menjadi lokasi KKN-PPM. Setelah mendapatkan lokasi KKN-PPM yang potensial, langkah selanjutnya menganalisis masalah dan potensi yang dapat dikembangkan di kelurahan tersebut c. Koordinasi antar personil yang tergabung dalam tim KKN-PPM untuk merancang program . d. Koordinasi dengan pihak kelurahan sasaran KKN-PPM dan pihak- pihak lain yang mendukung pelaksanaan program tersebut. 2. Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan akan dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Sosialisasi Kegiatan 1) Perkenalan tim KKN-PPM dengan warga Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. 2) Memberikan gambaran program-program yang akan dilaksanakan 3) Permohonan kerjasama dengan masyarakat agar program dapat terlaksana dengan baik dan lancar
  • 15. 11 C. KEGIATAN KEGIATAN KKN UNIMUSDIKELURAHAN WONODRI NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN INDIKATOR METODE PERENCANAN PELAKSANAAN EVALUASI 1. Menyemarakkan Posyandu Balita a. Lomba Balita Sehat b. Edukasi Makanan Tambahan c. Lomba Ibu Cerdas d. Sosialisasi Stunting e. Pemeriksaan DDST f. Penyuluhan IVA dan papsmear berkala Agar masyarakat terutama ibu rumah tangga dapat memantau tumbuh kembang buah hati sekaligus meningkatkan asupan yang bergizi pada keluargasehingga bisa mencegah “shunting” dan tidak lupa menjaga Kesehatan dirinya. Masyarakat Kelurahan Wonodri a. Kegiatan penyuluhan didikuti oleh 2/3 keluarga yang mempunyai balita b. Masyarakat mengerti pentingnya pemberian makanan sehat untuk tumbuh kembanganak c. Masyarakat mengerti dari pengertian hingga cara pencegahan “Shunting” d. Para ibu juga tidak lupa mengabaikan kesehatannya dengan rutin melakukan pemeriksaan a. Tim KKN merencanakan pelaksanaan program lomba, edukasi,pemeriksaan DDST serta pemberian makanan sehat b. Tim KKN merencanakan kolaborasidengan kaderPosyandu a. Tim KKN melakukan koordinasidengan kaderPosyandu b. Tim KKN melaksanakan kegiatan lomba, edukasitentang shunting, pemeriksaan tumbuh kembang balita dan juga makanan yang sehat serta upaya menjaga Kesehatan para ibu c. Tim KKN melaksanakan pemberian makanan sehat a.Tim KKN mengidentifikasi pemahaman tentang tumbuh kembang balita ,makanan sehat melalui lomba balita sehat dan ibu cerdas. b.Tim KKN mengidentifikasi pemahaman tentang shunting c. Tim KKN mengevaluasi pemberian makanan sehat d.Tim KKN mengevaluasi pemahaman kesadaran ibu tentang pemeriksaan berkala IVA dan papsmear e. Tim KKN memberikan reward kepada para pemenang dan peserta aktif
  • 16. 12 IVA atau papsmear 2. Mengoptimalkan Kesehatan lansia melalui Posyandu Lansia a. Sosialisasi Acute Pharingitis b. Sosialisasi Hipertensi c. Sosialisasi DM d. Sosialisasi Myalgia e. Sosialisasi Tension type headache Agar masyarakat memahami definisi, gejala, pengobatan dan pencegahan penyakit- penyakit tersebut Masyarakat Kelurahan Wonodri Masyarakat memahamidefinisi, gejala, pengobatan dan pencegahan dari penyakit: a.Acute Pharingitis b.Hipertensi c. DM d.Myalgia e. Tension type headache a. Tim KKN merencanakan pelaksanaan program sosialisasi penyakit- penyakit tersebut b. Tim KKN merencanakan kolaborasidengan kaderPosyandu a.Tim KKN melakukan koordinasi dengan kaderPosyandu b.Tim KKN melaksanakan kegiatan penyuluhan a.Tim KKN mengidentifikasi pemahaman tentang materipenyuluhan b.Tim KKN memberikan reward kepada para peserta aktif 3. Pemberdayaan Giat Remaja pada posyandu Remaja a. Penyuluhan Kesehatan reproduksi b. Sosialisasi Pendidikan seks remaja Agar para remaja memahami bagaimana menjaga Kesehatan reproduksi dan memahami tentangseks sehat Masyarakat Kelurahan Wonodri Para Remaja pada posyandu Remaja memahamitentang: a.Penyuluhan Kesehatan reproduksi b.Pendidikan seks remaja a. Tim KKN merencanakan pelaksanaan program sosialisasi tersebut b. Tim KKN merencanakan kolaborasidengan kaderPosyandu a.Tim KKN melakukan koordinasi dengan kaderPosyandu b.Tim KKN melaksanakan kegiatan penyuluhan a.Tim KKN mengidentifikasi pemahaman tentang materipenyuluhan b.Tim KKN memberikan reward kepada para peserta aktif 4. Pemberdayaan Posbindu dengan sosialisasi PTM Agar masyarakat memahami definisi, gejala, pengobatan dan pencegahan Penyakit Tidak Menular yang disosialisasikan Masyarakat Kelurahan Wonodri Warga memahami tentangPenyakit- Penyakit Tidak Menular yangbisa muncul a. Tim KKN merencanakan pelaksanaan program sosialisasi tersebut b. Tim KKN merencanakan kolaborasidengan kaderPosyandu a.Tim KKN melakukan koordinasi dengan kaderPosyandu b.Tim KKN melaksanakan kegiatan penyuluhan a.Tim KKN mengidentifikasi pemahaman tentang materipenyuluhan b.Tim KKN memberikan reward kepada warga tersebut
  • 17. 13 5. Memberi semangat pada IBU-hamildi kelas Ibu Hamil dengan sharing seputarkehamilan dan senam hamil Agar Para Ibu Hamil lebih aktif sharing dan mengetahuilebih banyak seputer kehamilan dan menjaga Kesehatan selama kehamilan Masyarakat Kelurahan Wonodri a. Ibu Hamil paham betum mengenai seputar kehamilan b. Ibu hamil semangat mengikuti kelas sharing c. Ibu hamil mengikuti senam dengan lancar a. Tim KKN merencanakan pelaksanaan program kelasibu hamil b. Tim KKN merencanakan kolaborasidengan kaderPosyandu a. Tim KKN melakukan koordinasi dengan kaderPosyandu b. Tim KKN melaksanakan kegiatan sharing kelas ibu hamil c. Tim KKN memandu senam hamil a. Tim KKN mengidentifikasi hasil kegiatan kelas ibu hamil b. Tim KKN memberikan reward kepada para peserta aktif 6. Baktisosial pada Senam Kesehatan Jantungmelalui: a. Pengecekan Tensi b. Pengecekan Gula darah setiap hari Rabu c. Sosialisasi gaya hidup sehat pada lansia Agar masyarakat terutama lansia selalu terjaga kesehatannya Masyarakat Kelurahan Wonodri a. Kegiatan penyuluhan didikuti minimal 30 warga Masyarakat Kelurahan Wonodri yang mengikuti senam b. Masyarakat mengerti pentingnya gaya hidup sehat pada lansia a. Tim KKN merencanakan koordinasi dengan penggerak Kader Senam b. Tim KKN merencanakan pelaksanaan program edukasi,gaya hidup sehat lansia serta pemantauan GDS dan tekanan darah c. Tim KKN merencanakan pelaksanaan program senam lansia a. Tim KKN melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada warga masyarakat b. Tim KKN mengikuti senam c. Tim KKN melaksanakan penyuluhan d. Tim KKN melaksanakan pemeriksaan tensi dan gula darah a. Tim KKN bersama mengevaluasi pelaksanaan program berdasarakan indikator yang telah ditentukan b. Tim KKN memberikan reward kepada para pemenangdan peserta aktif
  • 18. 14 7. Tetap semangat mencegah Demam Berdarah dengan kegiatan PJN setiap hari jum’at Agar masyarakat terhindardari penyakit demam berdarah Masyarakat Kelurahan Wonodri a. Masyarakat tetap bersemangat melakukan kegiatan pemantauan penjentikan nyamuk b. Masyarakat peduli lingkungan sekitar dan melaksanakan 3 M Tim KKN merencanakan pelaksanaan program penjentikan nyamuk pada masyarakat a.Tim KKN melakukan koordinasi dengan kaderPKK ketika melakukan penjentikan nyamuk b.Tim KKN melaksanakan kegiatan penjentikan c. Tim KKN mengisi ceklist bukti telah dilakukan penjentikan a.Tim KKN mengidentifikasi pelaksanaan pencegahan demam berdarah b.Tim KKN mengidentifikasi pelaksanaan 3 M c.Tim KKN mengevaluasihasil penjentikan nyamuk dan pelaksanaan kegiatan tersebut
  • 19. 15 D. RANCANGAN EVALUASI Jadwal pelaksanaan program dirinci pada table berikut: NO NAMA PROGRAM WAKTU PELAKSANAN TEMPAT PELAKSANAAN PENANGGUNG JAWAB DAN PENGISI I II III IV 1. Penyuluhan gaya hidup sehat pada lansia Balai Kelurahan Kelompok 2. Posyandu Balita a. Lomba Balita Sehat RW 2 Perwakilan b. Penyuluhan Makanan Pendamping RW 3 Perwakilan c. Penyuluhan Iva dan papsmear RW 4 Perwakilan d. Lomba ibu cerdas RW 5 Perwakilan e. Pemeriksaan DDST RW 6 Perwakilan f. Penyuluhan Stunting RW 11 Perwakilan 2. Posyandu Lansia: Penyuluhan gaya hidup lansia disertai dengan sosialisasi: a. DM RW 3 Perwakilan b. Hipertensi RW 6 Perwakilan c. Myalgia RW 7 Perwakilan d. Tension Type Headache RW 9 Perwakilan e. Acute Pharingitis RW 11 Perwakilan 3. Posyandu Remaja
  • 20. 16 Sosialisai Kesehatan Reproduksi dan Pendidikan seks pada remaja Perwakilan 4. POSBINDU Sosialisasi PTM RW 3 Perwakilan 5. Kelas Ibu Hamil Senam Ibu Hamil Balai Kelurahan Perwakilan 6. Senam Kesehatan Jantung Cek TD rutin setiap senam seminggu 3x dan Cek GDS gratis tiap hari rabu RW 9 dan RW 11 Perwakilan 7. PJN a. Mengikuti Kegiatan PJN setiap hari jum’at √ RW 2 Perwakilan b. Mengikuti Kegiatan PJN setiap hari jum’at √ RW 3 Perwakilan c. Mengikuti Kegiatan PJN setiap hari jum’at √ RW 4 Perwakilan d. Mengikuti Kegiatan PJN setiap hari jum’at √ RW 5 Perwakilan
  • 21. 17 PENUTUP Demikian proposal ini dibuat sebagai bahan pertimbangan berbagai pihak yang berkepentingan. Semoga apa yang dilaksanakan senantiasa dinilai ibadah oleh Allah SWT dan kegiatan KKN-PPM ini bermanfaat bagi masyarakat, mahasiswa KKN, dan Universitas Muhammadiyah Semarang.
  • 22. LAMPIRAN PROGRAM KERJA KELOMPOK 5 1. Nama Kegiatan Lomba Balita Sehat Wilayah Kelurahan Wonodri. 2. Tema Kegiatan Balita Sehat Cikal Bakal Menuju Generasi Sehat. 3. Latar belakang Peningkatan kecerdasan, produktivitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) dimulai dengan pembangunan pada masa kanak-kanak. Dalam keseluruhan siklus hidup manusia, masa balita (usia bawah lima tahun) merupakan masa yang paling menentukan dalam pembangunan manusia yang handal, karena merupakan masa yang paling kritis terutama ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangannya. Ironisnya tidak semua pihak menyadari bahwa tumbuh dan berkembangnya generasi muda ini dimulai dari keluarga. Peningkatan status gizi anak balita merupakan program unggulan kedua dalam pembangunan Indonesia Sehat 2025. Selanjutnya biaya intervensi gizi masyarakat yang berpengaruh positif pada peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dipandang sebagai biaya intervensi. Gizi individu merupakan faktor yang amat penting karena merupakan zat yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia sepanjang hidupnya. Periode yang paling menentukan kualitas SDM adalah sampai usia di bawah lima tahun. Selain faktor gizi, pertumbuhan dan perkembangan juga tergantung pada proses sosial yang dilakukan orang dewasa terhadap anak. Model UNICEF dalam Soekirman (2001) menyebutkan bahwa pola asuh anak dapat mempengaruhi variabel yang langsung berhubungan dengan status gizi yaitu konsumsi makanan dan penyakit infeksi. Dengan demikian dapat dijadikan acuan bahwa jika terjadi kekeliruan dalam kegiatan pola asuh anak balita jelas akan menurunkan kualitas makanan yang dikonsumsi dan memperbesar peluang untuk mengalami penyakit infeksi. Kualitas dan kuantitas makanan yang rendah dan penyakit infeksi dapat menurunkan status gizi anak balita.
  • 23. Oleh karena itu kegiatan Lomba Balita Sehat Wilayah Kelurahan Wonodri ini merupakan momen yang sangat tepat sebagai sarana pembelajaran tentang manfaat dari sebuah generasi sehat. 4. Tujuan kegiatan a. Meningkatkan kesadaran ibu balita tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan balita b. Memotivasi ibu balita dalam meningkatkan status gizi balita c. Memotivasi kader posyandu agar mengetahui keadaan gizi balita serta mendorong untuk tumbuh kembangnya balita 5. Manfaat kegiatan a. Memberikan pemahaman dan pengetahuan ibu bagaimana pentingnya pertumbuhan serta status gizi balita b. Kader mengetahui bagaimana keadaan gizi balita 6. Sasaran Kegiatan ini disasarkan kepada semua balita RW 2 di wilayah Wonodri 7. Jadwal dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Jadwal kegiatan dan tempat pelaksanaan Kegiatan sesuai pelaksanaan Posyandu Balita RW 2 8. Metode Pelaksanaan a. Peserta lomba di bagi menjadi dua kategori, yaitu : - Kategori A ( balita berusia 6 - 24 bulan ) - Kategori B ( balita berusia 25 - 60 bulan ) b. Kegiatan ini memiliki 2 tahapan : - Tahap I (Verifikasi berkas) - Tahap II (Penilaian kriteria yang sudah ditentukan oleh panitia) c. Pengumuman pemenang 9. Anggaran Biaya: 500.000
  • 24. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang “Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Balita untuk Memenuhi Gizi Balita di masa pertumbuhan di Kelurahan Wonodri”. 2. Tema Kegiatan Upaya peningkatan gizi balita di masa pertumbuhan balita denganmemberikan makanan tambahan. 3. Latar Belakang Masalah gizi dapat terjadi pada setiap siklus kehidupan, dimulai sejak janin hingga menjadi bayi, anak, dewasa sampai usia lanjut. Saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dalam bentuk Kurang Energi Protein, kurang vitamin A, anemia dan gangguan akibat kurang Iodium dan gizi lebih berkaitan denan timbulnya penyakit degenerative seperti Diabettes Mellitus, jantung, hipertensi, dll. Masalah gizi kurang merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi. Keadaan tersebut secara langsung disebabkan oleh asupan gizi yang kurang mencukupi gizi balita. Oleh sebab itu untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat tentang anak balita, pemerintah mengembangkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dankeamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. 4. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informamsi kepada masyarakat mengenai pentingnya memberikan makanan tambahan pada balita di masa pertumbuhannya.
  • 25. 5. Manfaat kegiatan Setelah kegiatan ini adanya peningkatan pengetahuan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan balita pada masa pertumbuhan di kelurahan Wonodri. 6. Sasaran Sasaran kegiatan adalah masyarakat di kelurahan Wonodri. 7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan menyesuaikan jadwal posyandu. 8. Tempat Pelaksanaan Tempat kegiatan menyesuaikan. 9. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan berupa: a. Penyuluhan Kesehatan mengenai Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Balita untuk Memenuhi Gizi Balita di masa pertumbuhan menggunakan selebaran leaflet b. Pembagian contoh makanan tambahan yang sehat dan bergizi c. Tanya jawab dengan komunikan dan memberikan umpan balik yang positif 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 26. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Penyuluhan Pentingnya Pemeriksaan IVA dan Papsmear Bagi WUS (Wanita Usia Subur). 2. Tema Kegiatan “Cegah Kanker Serviks agar Hidup Lebih Baik”. 3. Latar belakang Saat ini, kanker menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Di Indonesia sendiri, kanker serviks (leher rahim) menempati peringkat kedua setelah kanker payudara. Oleh karena itu, deteksi dini untuk mengetahui ada tidaknya kanker serviks (leher rahim) menjadi hal penting. Selain angka kejadian yang tinggi, masalah utama lain pada kanker serviks (leher rahim) adalah kunjungan pasien berkunjung ke RS sudah dalam keadaan stadium lanjut. Padastadium ini karena proses penjalaran kanker telah keluar sekitar rahim dan sudah menginfiltrasi dinding rahim, mengakibatkan efektivitas pengobatan yang lengkap sekalipun hasilnya belum memuaskan dan kematian yang diakibatkannya tinggi. Penyakit kanker serviks (leher rahim) terbukti diakibatkan oleh Human Papiloma Virus (HVP). Berbagai studi epidemilogi berhasil mengidentifikasi Faktor risiko yang signifikan dalam pertumbuhan Cervikal Intraephitheial Neoplasia (CIN), tanda awal kanker serviks (leher rahim), salah satu faktor risiko tersebut adalah merokok, di samping pasangan sex yang berganti-ganti dan aktifitas sexual di usia muda (<20 tahun). Penyakit kanker rahim ini sebenarnya dapat di cegah melalui upaya penapisan dini. Pencegahan dini tersebut dapat dilaksanakan melalui pencegahan primer, baik melalui upaya penyuluhan, menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat, tidak berganti ganti pasangan, maupun dengan
  • 27. pemberian immunisasi HPV pada usia remaja sebelum kontak sexual. Akan tetapi immunisasi HPV tersebut tidak murah, harga vaksin saat ini masih berkisar Rp. 550.000 - 600.000/dosis (persatu kali pemberian) sementara pemberian Vaksin memerlukan tiga kali pemberian, atau setidaknya diperlukan biaya untuk vaksinasi HPV Rp. 1,5 -2jt/orang. Karena itu pencegahan sekunder menjadi pilihan lain. Saat ini ada beberapa pilihan pencegahan sekunder dengan menggunakan metoda penapisan, antara lain IVA dan Papsmear. Pencegahan tertier adalah upaya yang dilakukan pada penyakit kanker leher rahim atau payudara dalam stadium lanjut agar tidak berkembang dalam stadium yang lebih berat atau bila sampai pada stadium akhir penderita diupayakan agar meninggal dalam keadaan tenang dan damai. Karena itu upaya pencegahan kanker leher rahim dan payudara harus dilaksanakan secara menyeluruh dari tahapan pencegahan primer-sekunder- tersier secara komprehensif, karena pada saat ini didalam ada masyarakat yang belum mengetahui bahaya kanker leher rahim dan payudara serta pentingnya menjaga kesehatan. Di pihak lain ada ibu-ibu yang sudah berada dalam kondisi pra kanker tapi tidak merasakan dan tidak mengetahui bahwa dirinya sudah terpapar pra kanker. Ibu baru mengetahui setelah dilakukan penapisan, dan bahkan ada yang sudah lebih lanjut menderita kanker dan perlu dicegah agar jangan jatuh pada kondisi yang lanjut yang dapat mengurangi produktifitasnya atau bahkan menghabiskan seluruh tabungannya untuk biaya pengobatan. 4. Tujuan kegiatan a. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi perempuan terkait dengan kanker leher rahim di kelurahan Wonodri b. Melakukan sosialisasi tentang deteksi dini kanker leher rahim kepada perempuan di kelurahan Wonodri c. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan IVA tes maupun papsmear di kelurahan Wonodri 5. Manfaat kegiatan a. Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi perempuan terkait dengan kanker leher rahim b. Meningkatnya pengetahuan tentang deteksi dini kanker leher rahim
  • 28. c. Meningkatnya pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan IVA tes maupun papsmear d. Tumbuhnya kesadaran para wanita untuk melaukan pemeriksaan IVA tes maupun papsmear 6. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah WUS (Wanita Usia Subur) di kelurahan Wonodri 7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan akan dilaksanakan bersamaan dengan Posyandu Balita RW 4 8. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan akan di lakukan di balai pertemuan RW 4 Kelurahan Wonodri 9. Metode Pelaksanaan a. Memberikan materi tentang kanker serviks (leher rahim) b. Memberkan materi tentang pentingnya IVA tes maupun papsmear untuk mencegah terjadinya kanker serviks (leher rahim) c. Memberikan kesempatan pada para peserta untuk mengajukan pertanyaan 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 29. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Lomba Ibu Cerdas Wilayah Kelurahan Wonodri 2. Tema Kegiatan “Ibu yang Cerdas akan menghasilkan Generasi Muda yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif” 3. Latar belakang Kecerdasan asal mula katanya itu adalah cerdas yang artinya itu kepintaran, kecerdikan, serta juga kecepatan dalam menanggapi suatu hal terhadap saat dihadapkan kepada sebuah permasalahan serta cepat dalam memahami dalam mendengarkannya suatu keterangan-keterangan. Kecerdasan merupakan integritas pengembangan akal pikiran serta perilaku. Kecerdasan merupakan keahlian demi dapat mengatasi permasalahan yang sedang dijalani, pada konteks ini, masalahlah yang menuntutkan kemahiran dalam pikiran. Berdasarkan pengamatan secara umum bahwa peran ibu sebagai madrasatul ula sangatlah penting bagi pendidikan dan perkembangan anak karena, pada masa kanak-kanak itulah anak mengalami masa golden age dimana masa untuk anak akan mempelajari dan merekam banyak hal dari lingkungan keluarganya. Ibu mempunyai peran dan tanggung jawab untuk melahirkan generasi yang cerdas dan taqwa sehingga mampu memberi warna bagi negeri tercinta dan mampu menjadikan bangsa yang siap dan mampu memimpin serta menumbuhkan ide ide yang kreatif dan inovatif. 4. Tujuan kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas pengetahuan dan menambah wawasan ibu – ibu terkait berbagai hal yang sedang berkembang saat ini.
  • 30. 5. Manfaat kegiatan Manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatkan dan memajukan pengetahuan serta wawasan para ibu-ibu di wilayah Kelurahan Wonodri. 6. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah Ibu-ibu balita RW. 6 kelurahan Wonodri 7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan dilaksanakan menyesuaikan jadwal Posyandu Balita RW 6 8. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan akan dilakukan di balai pertemuan RW 6 Kelurahan Wonodri 9. Metode Pelaksanaan a. Pendaftaran peserta lomba b. Kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahapan : 1) Tahap Penyisihan 1 2) Tahap Penyisihan 2 3) Tahap Final c. Pengumuman pemenang 10. Anggaran: Rp. 500.000
  • 31. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Sosialisasi Deteksi Dini Perkembangan Anak dengan DDST ( Denver Development Screening Test ) 2. Tema Kegiatan Tahu lebih awal, tertangani lebih awal , penanganan maksimal 3. Latar Belakang Masa balita merupakan periode pertumbuhan dasar yang dapat mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia ini otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat yang dikenal dengan istilah Masa Emas (The Golden Age). Golden age merupakan dimana periode yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat supaya lebih awal dapat mendeteksi apabila terjadi kelainan. Pemantauan tersebut harus dilakukan secara teratur dan berkelanjutan (Chamidah, 2009). DDST bukan termasuk dalam tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat dalam penggunaannya (15-20 menit), dapat diandalkan serta menunjukkan validitas yang tinggi. Penilaian DDST ini menilai perkembangan anak dalam empat sektor, yang meliputi penilaian personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar (Soetjiningsih & Ranuh, 2012). Permasalahan di RW 06 Kelurahan Wonodri adalah belum adanya sosialisasi ulang pada kader posyandu baik yang lama maupun yang baru untuk melakukan pemantauan perkembangan dengan menggunakan metode DDST. Perlu adanya pemantauan DDST secara langsung pada anak yang
  • 32. berada di Posyandu RW 06 Kelurahan Wonodri untuk mengetahui perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya. Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka perlu diadakan sosialisasi ulang yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang deteksi dini dan pemantauan perkembangan anak dengan DDST. 4. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kaderPosyandu tentang Deteksi Dini Perkembangan Anak dengan DDST ( Denver Development Screening Test ) 5. Manfaat kegiatan Setelah kegiatan ini terjadi peningkatan pemahaman masyarakat tentang Deteksi Dini Perkembangan Anak dengan DDST ( Denver Development Screening Test ) 6. Sasaran Sasaran kegiatan adalah Kader Posyandu RW 06 Kelurahan Wonodri 7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan menyesuaikan jadwal Kader Posyandu RW 06 Kelurahan Wonodri 8. Tempat Pelaksanaan Tempat kegiatan menyesuiakan. 9. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan berupa: c. Penyampaian materi tentang Deteksi Dini Perkembangan Anak dengan DDST ( Denver Development Screening Test ) d. Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan dan pemberian feedback yang positif 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 33. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang “Pencegahan Stunting Melalui Upaya 1000 hari Pertama Kehidupan di wilayah Kelurahan Wonodri”. 2. Tema Kegiatan Upaya pencegahan stunting 1000 hari pertama kehidupan di wilayah Wonodri. 3. Latar Belakang Usia balita merupakan usia dimana pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat. Dihitung sejak hari pertama kehamilan, kelahiran bayi sampai usia 2 tahun atau yang dikenal dengan periode 1000 hari pertama kehidupan manusia merupakan “periode emas” atau “periode kritis” yang menentukan kualitas kehidupan. Stunting mulai dikenali sejak balita memasuki umur 2 tahun, sehingga pencegahan stunting dilakukan sejak sebelum kelahiran bayi. Perlunya partsipasi ibu hamil dalam mencegah kelahiran bayi stunting. 4. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat dapat menumbuhkan insight tentang apa itu stunting serta bagaimana cara pencegahannya. Sehingga anak sebagai generasi penerus bangsa dapat tumbuh kembang dengan baik dan sesuai dengan usianya. 5. Manfaat kegiatan a. Memberikan informasi kepada masyarakat upaya pencegahan stunting b. Memotivasi masyarakat khususnya ibu hamil dan ibu menyusui untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan agar bisa mencegah stunting mulai dari keluarga.
  • 34. 6. Sasaran Sasaran kegiatan adalah ibu hamil, ibu menyusui dan masyarakat di kelurahan Wonodri. 7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan menyesuaikan jadwal posyandu. 8. Tempat Pelaksanaan Tempat kegiatan menyesuaikan. 9. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan berupa: a. Penyuluhan Kesehatan mengenai Pencegahan Stunting Melalui Upaya 1000 hari Pertama Kehidupan di wilayah Kelurahan Wonodri menggunakan selebaran leaflet b. Tanya jawab dengan komunikan dan memberikan umpan balik yang positif 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 35. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang gaya hidup sehat lansia 2. Tema Kegiatan “gaya hidup sehat, lansia sehat” 3. Latar Belakang Adapun latar belakang kami memilih tema ini adalah Berdasarkan hasil wawancara terhadaptokoh masyarakat di wilayah kelurahan Wonodri dperoleh informasi beberapa kegiatan yang ada di wilayah tersebut salah satunya adalah posyandu lansia maka untuk mengisi kegiatan tersebut dengan memberikan penyuluhan kesehatan tentang penerapan gaya hidup sehat lansia. 4. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga lansia di kelurahan Wonodri tentang penerapan gaya hidup sehat untuk menunjang pemeliharaan kesehatan lansia. 5. Manfaat kegiatan a. Meningkatkan kesadaran lansia tentang pentingnya penerapan gaya hidup sehat b. Meningkatkan tingkat kesehatan lansia dengan penerapan gaya hidup sehat 6. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah warga masyarakat kelurahan Wonodri yang termasuk kategori lansia
  • 36. 7. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan penyuluhan kesehatan akan dilaksanakan pada pelaksanaan posyandu lansia 8. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan pada lokasi posyandu lansia 9. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan berupa: a. Penyampaian materi tentang gaya hidup sehat lansia b. Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan dan pemberian feedback yang positif 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 37. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Penyuluhan tentang penyakit Diabetes Mellitus 2. Tema Kegiatan Meningkatkan kualitas hidup penderita Diabetes Mellitus 3. Latar Belakang Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan kategori yang ditandai oleh kenaikan keadaan glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Berdasarkan hasil pencarian data kesehatan warga masyarakat kelurahan Wonodri yang ada di Puskesmas Pandanaran bulan Desember masih didapatkan 21 orang penderita Diabetes Mellitus. 4. Tujuan Kegiatan Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya penyakit Diabetes Mellitus 5. Manfaat Kegiatan Setelah kegiatan ini dilakukan, terjadi peningkatan pemahaman masyarakat tentang pencegahan DM dan meningkatkan penerapan pola hidup sehat setiap warga masyarakat 6. Sasaran Kegaitan ini di sasarkan kepada warga masyarakat wilayah Wonodri khususnya lansia 7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan rencana akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2023 8. Tempat Pelaksanaan Tempat kegiatan menyesuaikan
  • 38. 9. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan berupa : a. Penyampaian materi tentang penyakit DM b. Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan dan pemberian feedback yang positif 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 39. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang Penyakit Hipertensi 2. Tema Kegiatan Meningkatkan kualitas hidup penderita Hipertensi 3. Latar Belakang Adapun latar belakang kami memilih tema ini adalah berdasarkan hasil wawancara terhadap tokoh masyarakat di wilayah kelurahan Wonodri di peroleh informasi beberapa kegiatan yang adadi wilayah tersebut salah satunya adalah posyandu lansia maka untuk mengisi kegiatan tersebut dengan memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi. Berdasarkan hasil pencarian data kesehatan warga masyarakat kelurahan Wonodri yang ada di Puskesmas Pandanaran bulan Desember masih didapatkan 31 orang penderita hipertensi. 4. Tujuan Kegiatan Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya penyakit hipertensi 5. Manfaat Kegiatan Setelah kegiatan ini dilakukan, terjadi peningkatan pemahaman masyarakat tentang pencegahan hipertensi dan meningkatkan penerapan pola hidup sehat setiap warga masyarakat. 6. Sasaran Kegaitan ini di sasarkan kepada warga masyarakat wilayah Wonodri khususnya lansia 7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan menyesuaikan dari kelurahan Wonodri
  • 40. 8. Tempat Pelaksanaan Tempat kegiatan menyesuaikan 9. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan berupa : a. Penyampaian materi tentang penyakit hipertensi b. Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan dan pemberian feedback yang positif 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 41. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Sosialisasi mengenai Myalgia / Nyeri Otot 2. Tema Kegiatan “Semangat bersama lansia bisa meningkatkan kualitas hidup dengan bersahabat dengan nyeri otot” 3. Latar belakang Nyeri sendi, tulang dan otot sering muncul pada pralansia dan lansia. Gangguan yang terjadi akibat dari proses penuaan/aging process. Nyeri yang terjadi tidakdapat diabaikan karena dapat mengganggu kualitas hidup pralansia dan lansia. Nyeri sendi, tulang dan otot membutuhkan penanganan komprehensif. Semangat dalam melakukan peningkatan kualitas hidup merupakan salah satu upaya puskesmas untuk meningkatkan kualitas hidup untuk mewujudkan hari tua yang lebih baik. 4. Tujuan kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas hidup lansia di Puskesmas Wonodri 5. Manfaat kegiatan Manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas hidup lansia di Puskesmas Wonodri 6. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah lansia di kelurahan Wonodri 7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan akan dilaksanakan menyesuaikan jadwal posyandu lansia 8. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan akan di lakukan di Posyandu Lansia RW 7
  • 42. 9. Metode Pelaksanaan a. Persiapan tempat penyuluhan b. Perkenalan dan pemberian materi c. Tanya jawab dan diskusi d. Pemberian dorprize dan reinforcement 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 43. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang tension type headache 2. Tema Kegiatan Pengenalan gejala tension type headache 3. Latar Belakang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat ditemukannya 16 kasus penderita tension type headache pada warga kelurahan wonodri pada data kesehatan bulan Desember 2023. Penderita tention type headache di kelurahan wonodri sebagian besar adalah warga berusia diatas 45 tahun atau lansia. TTH episodik sering atau TTH kronis dapat menyebabkan pasien tidak dapat bekerja dan penurunan produktivitas pekerjaan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan stres dan gangguan mood. Oleh karena itu perlu peningkatan pengetahuan warga terhadap perawatan gejala Tension type headache. 4. Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. a. Meningkatkana pengetahuan warga wonodri terutama lansia tentang gejala tension type headache b. Meningkatkan kemampuan warga dalam perawatan tension type headache 5. Manfaat kegiatan Manfaat dari kegiatan ini adalah agar warga dapat secara mandiri melakukan perawatan terhadap gejala tension type hedache sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lansia 6. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah warga lansia di kelurahan wonodri
  • 44. 7. Jadwal Kegiatan Waktu pelaksanaan Menyesuaikan 8. Tempat Pelaksanaan Pada lokasi pelaksanaan posyandu lansia 9. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan berupa: a. Penyampaian materi tentang tension type headache b. Pemberian feedback yang positif dari audience terhadap materi yang telah disampaikan dengan games dan pemberian doorprise 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 45. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang Acute Pharingitis 2. Tema Kegiatan Pengenalan gejala dan tatalaksana Acute Pharingitis 3. Latar Belakang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat ditemukannya 54 kasus penderita acute pharingitis pada warga kelurahan wonodri pada data kesehatan bulan Desember 2023. Faringitis akut disebabkan oleh virus atau bakteri dapat dicegah dan dilakukan penanganan mandiri, atu jika gejala tidak kunjung sembuh masyarakat agar segera dihimbau segera mencari pertolongan dokter. Faringitis akut yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi seperti demam scarlet, demam rematik glomerulonephritis dan abses peritonsillar yang biasanya disertai dengannyeri tenggorokan, disfagia, demam dan dehidrasi. Lansia adalah komunitas rentan dengan daya tahan tubuh menurun, oleh karena itu di Posyandu Lansia perlu sosialisasi Faringitis akut untuk meningkatkan kualitas hidup lansia yang lebih baik. 4. Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. a. Meningkatkana pengetahuan warga wonodri terutama lansia tentang gejala Acute Pharingitis b. Meningkatkan kemampuan warga dalam perawatan acute pharingitis 5. Manfaat kegiatan Manfaat dari kegiatan ini adalah agar warga dapat secara mandiri melakukan perawatan terhadap gejala Acute Pharingitis sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lansia
  • 46. 6. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah warga lansia di kelurahan wonodri 7. Jadwal Kegiatan Waktu pelaksanaan menyesuaikan 8. Tempat Pelaksanaan Pada lokasi pelaksanaan posyandu lansia 9. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan berupa: a. Penyampaian materi tentang acute pharingitis b. Pemberian feedback yang positif dari audience terhadap materi yang telah disampaikan dengan games dan pemberian doorprise 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 47. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Pendidikan Seksualitas bagi Remaja 2. Tema Kegiatan Remaja Generasa Milenial Berdaya dan Berkualitas 3. Latar belakang Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi remaja meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Sehat yang dimaksudkan tidak hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun sosial. Masa remaja merupakan salah satu dari periode perkembangan manusia, Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak – kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Usia remaja dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18 22 tahun. Sedangkanmenurut WHO remaja merupakan individuyang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur–angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa anak–anak menjadi dewasa dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif mandiri. Ada 2 aspek pokok dalam perubahan pada remaja, yakni perubahan fisik atau biologis dan perubahan psikologis. Masa remaja diawali dengan pertumbuhan yang sangat cepat, disebut dengan pubertas. Dengan adanya perubahan yang cepat itu terjadilah perubahan fisik yang dapat diamati seperti pertambahan tinggi dan berat badan
  • 48. yang biasa disebut pertumbuhan dan kematangan seksual sebagai hasil perubahan hormonal. Masa remaja juga adalah masa transisi antara masa kanak–kanak dan masa dewasa. Masa transisi seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan padasituasi yang membingungkan, disatu pihak masih kanak–kanak dandi lain pihak mereka harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Hal ini dapat menimbulkan konflik dalam diri remaja yang sering menimbulkan banyak tingkah laku yang aneh, canggung dankalau tidakdikontrol akan menimbulkan kenakalan pada remaja salah satunya berupa risiko perilaku seksual berisiko. Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang sangat berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Secara umum terdapat 4 (empat) faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi, yaitu : a. Faktor Sosial Ekonomi dan Demografi Faktor ini berhubungan dengan kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan mengenai perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil. b. Faktor Budaya dan Lingkungan Faktor budaya dan lingkungan antara lain adalah praktik tradisional yang berdampak buruk terhadapkesehatan reproduksi, keyakinan banyak anak banyak rejeki dan informasi yang membingungkan anak dan remaja mengenai fungsi dan proses reproduksi c. Faktor Psikologis Keretakan orang tua akan memberikan dampak pada kehidupan remaaj, depresi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal d. Faktor biologis Faktor biologis antara lain cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi, dan sebagainya Pengaruh informasi global (paparan media audio-visual) yang semakin mudah diakses justru memancing anak dan remaja untuk mengadaptasi kebiasaan-kebiaasaan tidak sehat seperti merokok, minum minuman berakohol, penyalahgunaan obat dan suntikan terlarang, perkelahian antar-
  • 49. remaja atau tawuran (Iskandar, 1997). Pada akhirnya, secara kumulatif kebiasaan-kebiasaan tersebut akan mempercepat usia awal seksual aktif serta mengantarkan mereka pada kebiasaan berperilaku seksual yang berisiko tinggi, karena kebanyakan remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas serta tidak memiliki akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk kontrasepsi. Banyak masalah yang akan timbul akibat mengabaikan kesehatan reproduksi. Masalah-masalah yang timbul akibat kurangnya pengetahuan terhadapkesehatan reproduksi yaitu Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD), aborsi, perkawinan dan pernikahan dini, IMS atau PMS dan HIV/AIDS (Marmi, 2013). Menurut data PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Jawa Tengah tahun 2010, remaja yang berhubungan seksual pra nikah sebanyak 863 orang, hamil pra nikah 452 orang, Infeksi menular seksual 283 orang, masturbasi 337 orang, aborsi 244 orang. Kasus ini meningkat dari tahun 2009 dimana kasus remaja yang berhubungan seksual pra nikah 765 orang, hamil pra nikah 367 orang, infeksi menular seksual 275 orang, masturbasi 322 orang, aborsi 166 orang (PILAR PKBI, 2010). Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan angka – angka tersebut adalah dengan melakukan edukasi edukasi kesehatan mengenai cara perawatan organ reproduksi, edukasi mengenai perkembangan remaja saat pubertas, edukasi kesehatan mengenai dampak pornografi, edukasi kesehatan mengenai kehamilan tidak diinginkan (KTD) dan aborsi, edukasi kesehatan mengenai HIV/AIDS dan infeksi menular seksual, serta edukasi kesehatan mengenai pendewasaan usia pernikahan dengan melibatkan peran Pemerintah, orang tua, dan juga peer group. Dengan melakukan kegiatan tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan pengetahuan remaja, sehingga dapat meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya masalah kesehatan reproduksi. Dan menekan angka kejadian kasus – kasus kesehatan reproduksi remaja. 4. Tujuan Kegiatan Memberi pengetahuan kepada remaja mengenai organ reproduksi Memberikan pengetahuan cara menjaga organ reproduksi remaja
  • 50. 5. Manfaat Kegiatan a. Remaja paham akan pengetahuan perubahan fisik pada masa pubertas b. Remaja paham akan perubahan psikologis dalam masa pubertas c. Remaja mendapat pengetahuan untuk menghadapi perubahan fisik atau emosi dalam masa pubertas d. Remaja medapatkan pengetahuan tentangcara menjaga organ reproduksi e. Remaja mendapatkan edukasi tentang bahaya kehamilan pada remaja f. Remaja mendapatkan edukasi tentang penyakit menular seksual 6. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja kelurahan Wonodri 7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan akan di laksanakan pada hari Minggu 8. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan akan di lakukan di balai pertemuan RW V Kelurahan Wonodri 9. Metode Pelaksanaan a. Pengukuran Berat badan, tensi, tinggi badan pada remaja dan dilakukan konseling bagi remaja yang mempunyai keluhan kesehatan b. Pemberian materi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja c. Memberkan gambaran tentang bahaya pergaulan bebas dan PMS d. Memberikan kesempatan remja untuk mengajukan pertanyaan 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 51. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Sosialisasi Senam Kesehatan Jantung 2. Tema Kegiatan Sehat dimasa muda hingga lansia dengan jantung yang sehat 3. Latar Belakang Aktif secara fisik menjadi salah satu cara jitu untuk memelihara kesehatan jantung. Jika dilakukan secara rutin, olahraga bisa memberikan manfaat seperti meminimalisir risiko terjadinya gagal jantung dan membuat jantung jadi lebih kuat. Tak hanya itu, olahraga juga membantu tubuh memperoleh berat badan yang ideal, mengontrol stres, kualitas tidur jadi lebih baik, tekanan darah tinggi bisa menurun, mood serta kepercayaan diri lebih meningkat. Senam jantung sehat merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga agar jantung terus bekerja dengan baik. Senam jantung sehat membuat tubuh lebih berkeringat dan detak jantung menjadi lebih cepat. Fungsi dari senam jantung sehat yaitu membuat aliran oksigen ke seluruh tubuh meningkat, otot jantung lebih kuat, dan membuat fungsi jantung bekerja lebih optimal. Gerakan senam jantung sehat cukup bervariasi yaitu terdiri dari gerakan senam aerobik atau kardio dasar. Kecepatannya juga beragam ada yang intensitas ringan, sedang sampai berat. Beberapa gerakan senam jantung sehat yaitu jalan di tempat, squat jump, burpees, gerakan memanjat, atau jumping jacks.
  • 52. 4. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan jantung 5. Manfaat kegiatan Setelah kegiatan ini terjadi peningkatan pemahaman masyarakat tentang kesehatan jantung 6. Sasaran Sasaran kegiatan adalah warga kelurahan Wonodri usia dewasa muda hingga lansia 7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan menyesuaikan jadwal kegiatan setempat 8. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan menyesuaikan 9. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan berupa: a. Mengikuti Senam Kesehatan Jantung yang dilaksanakan seminggu 3 kali yaitu pada hari Rabu, Jum’at dan Minggu b. Melakukan Pemeriksaan Tekanan Darah kepada warga yang mengikuti senam pada hari Rabu, Jum’at dan Minggu c. Melakukan pemeriksaan gula darah setiap hari Rabu kepada warga yang mengikuti senam 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 53. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Sosialisasi Germas ( Gerakan Masyarakat Sehat ) 2. Tema Kegiatan Sehat dimasa muda hingga lansia dengan Germas 3. Latar Belakang Negara berkembang termasuk Indonesia mengalami perubahan pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Perubahan pola penyakit ini disebabkan karena berubahnya perilaku manusia. Kecenderungan kesakitan dan kematian akibat PTM ini menyebabkan beban biaya kesehatan semakin tinggi karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. Faktor risiko penyebab Penyakit Tidak Menular (PTM) yang terkait dengan berubahnya gaya hidup masyarakat diantaranya adalah : a. Penduduk kurang beraktivitas fisik, contohnya banyak menghabiskan waktu dengan menonton TV, bermain game dan terlalu lama di depan komputer. Hal ini dapat menyebabkan faktor risiko kegemukan b. Pola makan yang berubah dimana kecenderungan masyarakat untuk makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam dan lemak dan kurang makanan yang berserat seperti buah dan sayur menyebabkan gangguan pencernaan. c. Faktor risiko selanjutnya adalah minum minuman berakohol. Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan berisiko kematian.
  • 54. d. Kebiasaan merokok, yang dapat menyebabkan bermacam macam penyakit di antaranya kanker paru-paru, kanker mulut. e. Stunting balita merupakan gambaran terjadinya gangguan pada pertumbuhan fisik, pertumbuhan otak/kecerdasan, dan metabolisme tubuh. Sedangkan bagi anak yang tidak di imunisasi dasar lengkap, berisiko menimbulkan penyakit, kecacatan dan kematian. f. Terdapat 7 langkah untuk melaksanakan Germas, yakni: 1) Melakukan Aktivitas Fisik 2) Budaya Konsumsi Buah dan Sayur 3) Tidak Merokok 4) Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol 5) Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala 6) Menjaga Kebersihan Lingkungan 7) Menggunakan Jamban Sehat. 8) Mengantisipasi persoalan tersebut, upaya promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat saat ini diarahkan pada implemtasi kebijakan germas di masyarakat 4. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang 7 Program Germas 2023 5. Manfaat kegiatan Setelah kegiatan ini terjadi peningkatan pemahaman masyarakat tentang 7 Program Germas 2023 6. Sasaran Sasaran kegiatan adalah Peseta Senam Kesehatan Jantung Kelurahan wonodri 7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan menyesuaikan 8. Tempat Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan Menyesuaikan
  • 55. 9. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan berupa: a. Penyampaian materi tentang 7 Program Germas 2023 b. Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan dan pemberian feedback yang positif 10. Anggaran: Rp 200.000
  • 56. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Kelas Ibu Hamil dan Senam Ibu Hamil 2. Tema Kegiatan Jadilah Ibu Hamil yang Sehat Jiwa dan Raga 3. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan mengenai kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi padamasa perinatal. Hal ini ditandaidengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat tercapai. Penyebarluasan penggunaan Buku KIA dilakukan melalui Puskesmas, Rumah Sakit, kegiatan Posyandu dan lain-lain dengan tujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan danketerampilan dari para petugas Kesehatan serta adanya peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat pula dipakai sebagai alat pemantau kesehatan Ibu dan Anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu. Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untukmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos penyakit menular dan akte kelahiran. Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang
  • 57. diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun memiliki kelemahan antara lain, pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat konsultasi, penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehinggai lmu yang diberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara lintas sector dan lintas program. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL. Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/ tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil 4. Tujuan Kegiatan a. Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/ kepercayaan/ adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran b. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/ bidan tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
  • 58. perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru, mitos/ kepercayaan/ adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran c. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan, perawatan kehamilan, persiapan persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir dan mitos/ kepercayaan/ adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. 5. Manfaat Kegiatan a. Adanya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan ibu hamil dengan bidan/ tenaga kesehatan tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos/ kepercayaan/ adat istiadat setempat, penyakit menular danakte kelahiran. b. Menambah pengetahuan ibu, sikap dan perilaku ibu hamil tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan, perawatan kehamilan, persiapan persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir dan mitos/ kepercayaan/ adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. c. Meningkatkan rasa percaya diri pada ibu hamil selama merawat kehamilannya. 6. Sasaran Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. 7. Jadwal Kegiatan Kegiatan dilakukan minggu ke 3 bulan Februari 2023 8. Tempat Pelaksanaan Tempat kegiatan menyesuaikan
  • 59. 9. Metode Pelaksanaan a. Penjelasan dan uraian materi pertemuan kelas ibu hamil dari pertemuan I s/d III dapat dilihat pada Pegangan Fasilitator, Buku KIA, lembar balik, CD senam ibu hamil dan buku senam ibu hamil. b. Pendekatan Kelas Ibu Hamil 1) Kelas ibu hamil dilaksanakan dengan menggunakan prinsip Belajar Orang Dewasa (BOD). 2) Bidan memfokuskan pembelajaran pada upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dengan menggunakan lembar balik, KB-kit, food model, boneka bayi dll. 3) Sesuai dengan pendekatan BOD, metode yang digunakan adalah: ✓ Ceramah ✓ Tanya jawab ✓ Demonstrasi dan praktek ✓ Curah pendapat ✓ Penugasan (peserta ditugaskan membaca Buku KIA, dll) ✓ Simulasi 4) Pada awal pertemuan dimulai dengan pengenalan kelas ibu hamil dan perkenalan sesama peserta dan fasilitator. Gunakan label nama untuk peserta dan fasilitator. 5) Sharing session mengenai pengalaman selama kehamilan, keluhan, membedah mitos yang dipandu oleh mahasiswa kebidanan dengan sesi tanya jawab 6) Senam hamil yang dipanduoleh mahasiswa kebidanan yang telah bersertifikasi pelatihan 10. Anggaran: Rp. 200.000
  • 60. LAMPIRAN RINCIAN PROGRAM KERJA INDIVIDU NAMA : NIM : PRODI : 1. Nama Kegiatan Pemantauan jentik nyamuk di wilayah kelurahan wonodri 2. Tema Kegiatan Pencegahan DBD 3. Latar Belakang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) merangkak naik tiga tahun terakhir. Bahkan, kasus naik tiga kali lipat pada 2022. Berdasarkan data kesehatan puskesmas pandanaran bulan Desember 2022 ditemukan satu pasien ter diagnosa DBD di wilayah kelurahan wonodri, oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk rutin agar dapat mencegah penambahan kasus DBD di wilayah kelurahan Wonodri. 4. Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi adanya jentik nyamuk penyebab DBD secara berkala b. Menurunkan populasi nyamuk penyebab DB 5. Manfaat kegiatan Manfaat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui data adanya jentik nyamuk penyebab DBD di wilayah kelurahan wonodri b. Memcegah penambahan angka kasus DBD 6. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini seluruh bak mandi dan penampungan air milik warga kelurahan wonodri
  • 61. 7. Jadwal Kegiatan Hari jumat pagi jam 07.00 Wib 8. Tempat Pelaksanaan Rumah-rumah penduduk kelurahan wonodri 9. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan berupa: a. Pengecekan jentik nyamuk dibak mandi maupun pemanpungan air dirumah warga baik di dalam maupun di luar rumah. b. Pencatatan dan pelaporan hasil pemantauan c. Sosialisasi hasil pemantauan kepada warga terhadap hasil pemantauan dan pencegahan. 10. Anggaran Biaya: Rp. 200.000