SlideShare a Scribd company logo
1 of 82
LAPORAN AKHIR PROGRAM KKN UNUSIDA BERDAYA
DESA JIKEN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
TAHUN 2022
Disusun Oleh:
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
TAHUN 2022
1. Abdur Rohman (31419003) 11. Maya Sulistiawati (31419073)
2. Adam Alfino Ramadoni
(C14180039)
12. Muhammad Faiq Fikrillah
(23419020)
3. Amilatul Rosidah (32419022) 13. Muhammad Sholehuddin
(B24180033)
4. Desy Alfitriani (42419022) 14. Moehamad Dwiki Yulianto
(23419018)
5. Fayanda Himatul Aliyah
(42419029)
15. Ngudi Tulus Widodo
(23419043)
6. Ikhwan Syaifudin (13419006) 16. Nora Valentina Febrianti
(23419024)
7. Intan Dewi Aliffah (42419039) 17. Shofiyun nisa’ (42419074)
8. Laila Madaniyah (42419048) 18. Siti Rahayu Primayanti
(12419019)
9. Lailatul Ma’rufah (31419072) 19. Ulin Ni’matul Mujibah
(41419040)
10. M. Rizky Rahmat (31419068)
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan..................…………………………………………….ii
Daftar Isi......................................……………………………………………iii
Kata Pengantar............................……………………………………………iv
Daftar Tabel.................................……………………………………………vi
Daftar Gambar.............................…………………………………………...vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................…………………………………………….1
1.2 Pokok Permasalahan................…………………………………………….3
1.3 Tujuan ....................................…………………………………………….3
1.4 Manfaat....................................…………………………………………….3
BAB II PROFIL LOKASI KKN UNUSIDA BERDAYA
2.1 Kondisi geografis.....................…………………………………………….5
2.2 Kondisi demografis..................…………………………………………….5
2.3 Kondisi potensi Desa/Kelurahan ………………………………………….8
BAB III PROGRAM KERJA KKN UNUSIDA BERDAYA
3.1 Jenis Program ........................…………………………………………….9
3.2 Tujuan ...................................…………………………………………...10
3.3 Sasaran ..................................…………………………………………...11
3.4 Strategi Pelaksanaan .............…………………………………………...12
3.5 Penanggung Jawab Pelaksanaan …………………………………………13
BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM
4.1 Pelaksanaan Program kegiatan KKN UNUSIDA BERDAYA dan hasil
yang dicapai ........................... …………………………………………........14
v
4.2 Kendala-kendala yang dihadapi
………………………………………….14
4.3 Alternatif pemecah kendala ..………………………………………..…..15
4.4 Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan KKN UNUSIDA
BERDAYA..15
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ...............................……………………………………………68
5.2 Saran-saran..............................………………………………………....…68
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan segala karunia
serta rahmatnya sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan KKN ini dengan keadan
yang sangat luar biasa serta sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW yang telah mengajari kita dari jalan
kegelapan menuju jalan terang benerang.
Juli tanggal 25 kami memliki tugas dari kampus kami yakni KKN (Kuliah Kerja
Nyata) yang mana kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan mahasisawa yang mana
didalamnya terdapat kegiatan edukasi terhadap masyarakat yang mana bisa dikatakan
sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat, kegiatan ini juga menjadi urusan
yang paling penting bagi seorang mahasiswa karena mahasiswa lah yang menjadi
penolong utama barisan masyarakat jadi momen kegiatan KKN ini menjadi tugas yang
sangat mulia bagi kami sebagai mahasiswa.
Desa Jiken kecamatan tulangan menjadi tempat kami melaksanakan KKN
UNUSIDA 2022 beranggotakan 19 mahasiswa kami memulai jalan pengabdian ini
pada tanggal 25 Juli 2022 hingga berakhir pada tanggal 31 Agustus 2022, sekitar 2
program kerja yaitu 1 program wajib dan 1 program unggulan demi menunjang
kegiatan kami di desa dan harapan kami bisa mengedukasi warga serta masyarakat
desa Jiken. Didalam KKN 2022 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, lokasi
kegiatan di Desa Jiken, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Dalam topik
garapan kegiatan ini ialah penghijauan didesa jiken melalui penanaman toga yang ada
di desa dengan mensosialisasikan pengembangan pengelolahan sampah di desa Jiken
menjadi bermanfaat bagi masyarakat desa Jiken dengan kegiatan tersebut kami
vi
berharap desa Jiken semakin memiliki inovasi serta motivasi untuk bisa
memanfaatkan sampah yang ada di desa.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
melancarkan kegiatan KKN ini, kami sampaikan kepada :
1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya.
2. Orang Tua yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
3. Bapak Dr. H. Fatkul Anam, M.SI, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo.
4. Bapak Putra Uji Deva Satrio, S. Sn., M.Sn selaku Dosen Pembimbing Lapangan
yang telah mendampingi dan memberikan bimbingan selama KKN serta selama
pembuatan laporan.
5. Bapak Mohammad Najib, S.HI. Muhammad Mansur Yafi, M.T. Lukman Hakim,
M.T. selaku Monev KKN.
6. Bapak Budiono selaku kepala desa Jiken beserta staf, yang telah memberikan izin
kepada mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata serta menyediakan sarana
serta fasilitas kepada KKN Berkhidmat dan Besdaya di Desa Jiken, kecematan
Tulangan, kabupaten Sidoarjo.
7. Masyarakat Desa Jiken yang telah menerima kami dengan tangan terbuka serta
kerja sama dan bantuannya.
8. Segenap KARTAR SUMBER BARU Desa Jiken yang membantu berjalanya proker
kami.
9. Kepada Ibu Ibu PKK dan KADER yang antusias membantu serta membimbing
kami
10. Keluarga tercinta yang telah mendukung kami sepenuhnya.
11. Segenap pihak yang telah membantu kesuksesan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
Berkhidmat dan Berdaya Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo tahun 2022.
Semoga semua yang membantu dalam proses belajar di masyarakat serta berbagai
macam kegiatan selama pelaksanaan KKN mendapat Rahmat dan ridho serta balasan
dari ALLAH SWT.Kami menyadari bawahsanya laporan atau buku ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran akan membantu kami.
Sidoarjo, 28 Agustus 2022
vii
TIM Penyusun
viii
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Batas Wilayah Desa Jiken.
Tabel 2.2 Data Tingkat Pendidikan.
Tabel 2.3 Data Mata Pencaharian Pokok.
Tabel 2.4 Data Tenaga Kerja.
Tabel 2.5 Data Kualitas Angkatan Kerja.
Tabel 2.6 Kriteria Penilaian Guru dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran permainan bola terbang untuk meningkatkan
keterampilan motorik kasar anak usia dini.
Tabel 2.7 Kriteria Penilaian untuk Pencapaian Keterampilan Motorik Kasar
Anak Usia Dini Melalui Permainan Bola Terbang.
Tabel 2.8 Skor Penilaian Anak untuk Pencapaian Deskriptor.
ix
Daftar Gambar
Gambar 3.1 Santri Membaca Al-qur’an Dengan Metode Tartil.
Gambar 3.2 Membaca Nadzom Amsilati Secara Bersama-sama.
Gambar 3.3 Membaca Surah Pendek Dengan Menyimaknya.
Gambar 3.4 Membaca Al-qur’an Kembali Maju Kedepan Dengan
Menggunakan Microfon Secara Bergantian.
Gambar 3.5 Membaca Al-qur’an secara Bersama-sama Dengan
Menggunakan Metode Tartil.
Gambar 3.6 Membaca Al-qur’an Dengan Maju Kedepan Secara Bergantian.
Gambar 3.7 Foto Bersama Santri TPQ Imaduddin Jiken Tulangan.
Gambar 3.8 Penyerahan Kenang – Kenangan Kepada Ustadzah TPQ
Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo.
Gambar 3.9 Permainan Bola Terbang Di TK DWP Jiken Tulangan.
Gambar 3.10 Kegiatan Survei Responden UMKM Di Desa jiken.
Gambar 3.11 Rilis Logo UMKM CV. Faris Collection.
Gambar 3.12 Rilis Website CV. Faris Collection.
Gambar 3.13 Tampilan Website Profile CV. Faris Collection.
Gambar 3.14 Penimbangan Berat Badan.
Gambar 3.15 Pemberian Imunisasi Campak dan Rubela.
Gambar 3.16 Pemberian Vitamin A.
Gambar 3.17 Pemberian Hadiah.
Gambar 3.18 Pemberian Makanan Sehat.
Gambar 3.19 Foto Bersama Kader Posyandu Desa Jiken Tulangan Sidoarjo.
Gambar 3.20 Pemberian Kenang – Kenangan Kepada Desa Jiken Tulangan
Sidoarjo.
Gambar 3.21 Foto Bersama Kader Posyandu Desa Jiken Tulangan Sidoarjo.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program yang
memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat). Ketiga aspek Tri Dharma
Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan porsi yang harmonis dan
terpadu. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertujuan untuk
memberikan pengalaman kerja nyata di lapangan dalam membentuk
mental dan sikap mandiri serta tanggung jawab dalam pelaksanaannya.
Selain itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga bertujuan untuk membantu
masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Dengan demikian
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wujud nyata kepedulian
perguruan tinggi untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada di
lingkungan penduduk. Sebagai mahasiswa yang menjadi agen perubahan
dituntut untuk mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah
dimiliki selama menempuh pendidikan dibangku kuliah. Sebagai agent of
change mahasiswa harus dapat memberikan inspirasi sekaligus membantu
memecahkan berbagai macam permasalahan yang ada di masyarakat,
seperti kurangnya minat belajar anak dalam mempelajari ilmu al-quran,
kurangnya promosi di media social dan jarang dikenal, kurangnya siswa
TK dalam merespon guru dan kurangnya edukasi guru terhadap murid,
kurangnya sarana dan prasarana dalam kegiatan posyandu seperti media
bermain untuk balita yang sedang menunggu giliran agar tidak merasakan
rasa takut dan kurangnya partisipasi orangtua untuk rutin dating dalam
kegiatan posyandu yang ada dalam masyarakat sekitar.
Sesuai dengan tema yang telah disepakati, yakni “UNUSIDA
BERDAYA (Berkhidmah dan Berkarya di Desa” segala program dan
kegiatan yang berhubungan dengan tema besar tersebut akan dilakukan
dan menyesuaikan atas kebutuhan serta kondisi lingkungan masyarakat
sekitar. Yang akhirnya, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini
diharapkan dapat menjadi sarana untuk mahasiswa dalam pengaplikasian
2
ilmu pengetahuannya secara nyata sehingga dapat memberikan manfaat
dalam melakukan pemberdayaan perekonomian masyarakat sekitar.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik ini dilaksanakan mulai tanggal 27 Juli
2022 sampai tanggal 31 Agustus 2022 yang bertempat di Desa Jiken
Kecamatan Tulangan. Adapun program yang akan dilaksanakan yakni
program yang tidak jauh dari tema besar yang telah diusung sesuai
dengan buku pedoman Kuliah Kerja Nyata Universitas Nahdlatul Ulama
Sidoarjo Berkhidmah dan Berkarya (KKN UNUSIDA BERDAYA) guna
terlaksananya dukungan dan penguatan program yang telah dilakukan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah, tidak hanya itu kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini bertujuan untuk mempertahankan Desa
Jiken agar tetap asri melalui penghijauan, program tersebut yaitu
penanaman tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga (disingkat
TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai
obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik
di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk
membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka
memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat
atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat,
khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman
obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di
bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap
keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan
memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
pengobatan keluarga.
Adapun kunci keberhasilan program ini adalah hasil dari
kerjasama berbagai pihak yang terlibat serta penerapan ilmu pengetahuan
yang dimiliki oleh mahasiswa dari hasil studinya pada bangku kuliah
dengan output untuk meningkatkan peran sivitas akademik Universitas
Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA).
3
1.2 Pokok Permasalahan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dimaksudkan untuk membantu
memberikan pemahaman mengenai penghijauan dan mempertahankan
lingkungan agar tetap asri, dan kami juga memberikan partisipasi kami
dalam lingkup Pendidikan (mengajar TPQ dan TK), Sosial (Posyandu),
Bisnis (UMKM)Namun saat ini, sesuai dengan analisis sementara
menyatakan bahwa masyarakat Desa Jiken pada umumnya belum faham
bahkan acuh terhadap lingkungan sekitar.
1.3 Tujuan
a. Untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa Universitas Nahdlatul
Ulama Sidoarjo dalam mempertahankan pedesaan yang hijau dan asri.
b. Untuk bersinergi dengan pemangku kepentingan dalam rangka
percepatan pemulihan ekonomi sekaligus beradaptasi dengan gaya
hidup di desa jiken.
c. Untuk mendorong sikap (tanggap aksi) mahasiswa Universitas
Nahdlatul Ulama Sidoarjo dalam menangani problematika yang ada di
dunia pendidikan.
d. Untuk mendukung dan menguatkan program pemberdayaan
masyarakat secara umum, sekaligus pemulihan ekonomi secara khusus
e. Untuk mensinergikan potensi dan pengetahuan yang dimiliki
mahasiswa dengan pengetahuan dan realita yang dihadapi masyarakat.
1.4 Manfaat
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Nahdlatul Ulama
Sidoarjo dengan tema “UNUSIDA BERDAYA (Berkhidmah dan Berkarya
di Desa” yang mana mengemban tugas pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan potensi desa. Sebagai program pengabdian masyarakat
yang dilakukan oleh mahasiswa program ini bertujuan untuk melatih
mahasiswa dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya (IPTEKSBUD) yang diperoleh dari bangku perkuliahan untuk
diterapkan dalam memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat
sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar. Yang kedua dimaksudkan untuk
4
melatih dan mengembangkan soft skills dan karakter mahasiswa dalam
memahami kondisi masyarakat guna menumbuhkan rasa empati terhadap
masyarakat.
1. Bagi masyarakat
a. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik ini akan sangat bermanfaat untuk
memperoleh dan memecahkan suatu masalah tentang problematika yang ada
di dunia pendidikan, percepatan pemulihan ekonomi, serta mempertahankan
desa yang hijau dan asri.
b. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dapat menyatukan Universitas
Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) dengan masyarakat sebagai bagian
dari sosialisasi dan promosi yang efektif untuk meningkatkan anime
masyarakat dalam melanjutkan jenjang karier di Universitas Nahdlatul
Ulama Sidoarjo.
c. Masyarakat dapat merumuskan dari permasalahan program kerja desa.
2. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) ini dapat menambah
wawasan belajar dan bekerja kepada para mahasiswa tentang
1. Dapat mengimplementasikan pengetahuan kepada masyarakat
2. Melatih rasa kerja sama terhadap kelompok KKN
3. Melatih kemampuan problem sloving
4. Menambah pengalaman mahasiswa
5. Melatih rasa kepeduliaan terhadap sesame
3. Bagi Perguruan tinggi
1. Sebagai umpan balik hasil belajar mengajar mahasiswa diperguruan tinggi
dan ditunjukan kepada masyarakat desa jiken.
2. Untuk memenuhi salah satu pecapaian tujuan dari perguruan tinggi yaitu
menghasilkan sarjana yang unggul terbaik dan berkualitas.
3. Membangkitkan nama universitas sebagai lembaga yang mampu
mengembangkan kompetensi social bagi masyarakat dan kompetensi
kepribadian mahasiswa.
5
BAB II
PROFIL LOKASI KKN UNUSIDA BERDAYA
2.1 Kondisi Geografis
Desa Jiken adalah salah satu desa yang terletak di wilayah kecamatan
Tulangan, kabupaten Sidoarjo, provinsi Jawa Timur. Secara geografis desa Jiken
memiliki luas wilayah 131,534 ha. Dengan jarak tempuh ke ibu kota kecamatan 4,1
km dan ibu kota kabupaten sejauh 5,8 km. Desa Jiken terdiri dari dari dua wilayah
dusun, yaitu: Dusun Jiken dan Dusun Bringin. Adapun batas wilayah desa Jiken,
kecamatan Tulangan sebagai berikut:
Sebelah barat Desa Gelang, kecamatan Tulangan
Sebelah timur Desa Pesawaan, kecamatan Porong
Sebelah utara Desa Pangkemiri, kecamatan Tulangan
Sebelah selatan Desa Ploso, Desa Waung, Kecamatan
Krembung
Tabel 2.1 : Batas wilayah desa Jiken
Sesuai dengan Data dari Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) desa Jiken
terdiri dari 15 rukun tetangga (RT) yang tergabung sebanyak 3 rukun warga (RW).
2.2 Kondisi Demografis
Secara Demografis, desa Grabagan, kecamatan Tulangan merupakan
pemukiman yang cukup padat mencapai 1.200 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk
kurang lebih 2.504 jiwa yang terdiri dari 1.282 jiwa berjenis kelamin laki – laki dan
sebanyak 1.222 jiwa berjenis kelamin perempuan dengan presentase kenaikan
perkembangan jumlah penduduk sebesar 0,35% tiap tahun, yang tersebar sebanyak
2.504 jumlah kepala keluarga. Dengan begitu, desa Jiken memiliki beragam etnis yang
ada, seperti: Jawa. Berikut potensi sumber daya manusia yang ada di desa Jiken:
A. Data Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu pendorong dalam kemajuan peningkatan
kesejahteraan ekonomi masyarakat desa Jiken. Klasifikasi data pendidikan
ini diperoleh dari data administrasi kasi pemerintahan desa, sebagai data
yang akurat dan valid pada tahun 2022.
6
Tingkat Pendidikan Laki - Laki Perempuan
Usia 3 – 6 tahun yang belum masuk
Taman Kanak-Kanak (TK) dan
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
50 orang
30 orang
Usia 7 – 12 tahun yang ada di
tingkat Sekolah Dasar
60 orang 40 orang
Jumlah Total 180 orang
Tabel 2.2: Data tingkat pendidikan
B. Data Mata Pencaharian Pokok
Sebagian besar warga masyarakat desa Jiken, secara umum bermata
pecaharian sebagai petani atau buruh tani, ini dikarenakan sebanyak 95,62 ha
adalah lahan persawahan, yang berada di bidang subsektor pertanian padi
sawah. Berikut data mata pencaharian warga masyarakat desa Grabagan yang
bersumber dari data kepemilikan oleh pemerintahan desa.
Jenis Pekerjaan Laki - Laki Perempuan
Petani 110 orang 27 orang
Buruh Tani 30 orang 30 orang
Pegawai Negeri Sipil 29 orang 11 orang
Perawat 0 orang 3 orang
Bidan 0 orang 1 orang
Tentara Nasional Indonesia
(TNI) 7 orang
0 orang
Kepolisian Negara Republik
Indonesia (POLRI) 3 orang
0 orang
Pedagang Keliling 25 orang 34 orang
7
Karyawan Perusahaan
Swasta 275 orang
289 orang
Jumlah Total
Penduduk
874 orang
Tabel 2.3: Data Mata Pencaharian Pokok
C. Data Agama/Aliran Kepercayaan
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 2.504 jiwa, desa Jiken seluruh
warga masyarakat beragama Islam.
D. Data Tenaga Kerja
Berdasarkan data yang diterima, kondisi ekonomi masyarakat desa Jiken
terdiri dari beberapa sektor mata pencaharian, mulai dari sektor pertanian,
sektor perdagangan, sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga.
Berikut klasifikasi data tenaga kerja masyarakat desa Jiken.
Tenaga Kerja Laki – Laki Perempuan
Penduduk usia 15 – 39 tahun 300 orang 296 orang
Penduduk usia 56 tahun ke atas 250 orang 350 orang
Jumlah 550 orang 646 orang
Total Jumlah 2.392 orang
Tabel 2.4: Data Tenaga Kerja
E. Data Kualitas Angkatan Kerja
Dibawah ini adalah data konkrit klasifikasi angkatan kerja yang diperoleh
dari data pemerintahan desa Jiken
Angkatan Kerja Laki - Laki Perempuan
Penduduk usia 18 – 56 tahun
yang buta aksara dan huruf/angka
latin
0 orang 0 orang
Penduduk usia 18 – 56 tahun
yang tidak tamat Sekolah Dasar
(SD)
0 orang 0 orang
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang 115 orang 100 orang
8
tamat Sekolah Dasar (SD)
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang
tamat Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP)
127 orang 130 orang
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang
tamat Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas (SLTA)
131 orang 142 orang
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang
tamat Perguruan Tinggi
15 orang 9 orang
Jumlah 388 orang 381 orang
Tabel 2.5: Data kualitas angkatan kerja
2.3 Kondisi Potensi Desa/Kelurahan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai pengabdian diri kepada masyarakat yang
terjun secara langsung bermula dari observasi wilayah sebelum tampil di depan
masyarakat luas, tahapan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi masyarakat dalam
segi kultur sosial, struktur pemerintahan, ekonomi, dan keagamaan. Dengan jumlah
kepala keluarga sebanyak 2.504 jiwa memiliki luas wilayah 131,534 ha yang terdiri
dari berbagai klasifikasi usia, pendidikan, mata pecaharian, etnis budaya, serta aliran
kepercayaan yang telah disebutkan diatas. mayoritas bermata pencaharian sebagai
petani dan buruh tani.
BAB III
9
PROGRAM KERJA KKN UNUSIDA BERDAYA
3.1 Jenis Program
Mengingat Kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN) kini sudah bebas dari Covid-
19 berbeda dengan yang sebelumnya, dengan banyaknya ruang gerak yang juga
sesuai dengan tema besar yang telah diusung yakni “UNUSIDA BERDAYA
(Berkhidmat dan Berkarya di desa” menjadikan segala program kerja yang
dilaksanakan tidak jauh dari tema besar yang telah ditetapkan. Berikut beberapa
program kerja yang dilakukan:
3.1.1 Program Kerja Pengaruh Penggunaan Metode Amstilati dan
Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an.
Program kerja ini dirumuskan setelah melakukan observasi yang
dilakukan sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat sebagai
program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam membaca Al-Qur’an dan membantu mengajarkan metode
Amstilati. Program kerja ini dibuat untuk mengasah ketrampilan yang
dimiliki siswa yang kebanyakan hanya bermain HP di rumah setelah
sekolah. Sehingga menjadi alternatif guna meningkatkan motivasi
siswa dalam membaca Al-Qur’an di zaman sekarang.
3.1.2 Program Kerja Permainan Bola Terbang untuk Meningkatkan
Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK DHARMA
WANITA Jiken Tulangan.
Berdasarkan pengamatan di lingkungan masyarakat, Pada anak usia
taman kanak – kanak kemampuan berkembang mereka sangat terlihat.
Salah satu kemampuan anak – anak yang berkembang dengan pesat
adalah kemampuan fisik dan motoriknya. Dalam kaitannya dengan
perkembangan motorik anak, perkembangan motorik berhubungan
dengan perkembangan kemampuan gerak anak. Program kerja ini
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Motorik Kasar anak,
khususnya anak – anak TK.
10
3.1.3 Program Kerja Pengaruh Promosi Produk Menggunakan Media Website
Terhadap Cv Faris Convection.
Berdasarkan pengamatan di lingkungan masyarakat, Produk UKM merupakan
industri kecil dan menengah lokal yang membutuhkan dukungan intensif untuk
pengembangannya, karena dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di
pinggiran dan pedesaan menjadi masyarakat yang mandiri. Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan perspektif yang lebih luas tentang bagaimana
promosi produk UKM perlu dilakukan secara besar-besaran agar produk UKM
lebih dikenal dan penjualannya dapat menembus pasar yang lebih luas.
3.1.4 Program Kerja Posyandu Maju Balita Ceria di Desa Jiken Kecamatan
Tulangan Sidoarjo.
Berdasarkan pengamatan di lingkungan masyarakat Pos pelayanan terpadu
(Posyandu) di Desa Jiken cukup aktif. Posyandu tersebut memberikan pelayanan
dan pemantauan kesehatan dengan sasaran seluruh masyarakat/keluarga,
utamanya adalah bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, dan, ibu menyusui.
Dalam hal ini peran yang besar adalah peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
yang secara langsung berhadapan dengan berbagai permasalahan
kemasyarakatan termasuk masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat.
Program kerja ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Jiken
terhadap program posyandu, peran posyandu dalam meningkatkan kualitas
kesehatan ibu dan anak, dan posyandu sebagai pusat kesehatan masyarakat.
3.2 Tujuan
3.2.1 Tujuan Program Kerja Pengaruh Penggunaan Metode Amstilati
dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al-
Qur’an.
Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam membaca Al-Qur’an dan membantu mengajarkan
metode Amstilati. Program kerja ini juga dibuat untuk mengasah
ketrampilan yang dimiliki siswa. Selain belajar Al-Qur;an, siswa
juga bisa belajar Amstilati agar lebih termotivasi untuk terus
membaca Al-Qur;an.
11
3.2.2 Tujuan Program Kerja Permainan Bola Terbang untuk
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini di
TK DHARMA WANITA Jiken Tulangan.
Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
Motorik Kasar anak, khususnya anak – anak TK. Program ini juga
bertujuan untuk melatih kefokusan, kekompakan, keseimbangan, dan
melatih kualitas geraknya anak-anak.
3.2.3 Tujuan Program Kerja Pengaruh Promosi Produk Menggunakan Media
Website Terhadap Cv Faris Convection.
Program kerja ini bertujuan untuk memberikan perspektif yang lebih luas
tentang bagaimana promosi produk UKM perlu dilakukan secara besar-
besaran agar produk UKM lebih dikenal sosial media dan penjualannya dapat
menembus pasar yang lebih luas.
3.2.4 Tujuan Program Kerja Posyandu Maju Balita Ceria di Desa Jiken
Kecamatan Tulangan Sidoarjo.
Program kerja ini untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Jiken terhadap
program posyandu, peran posyandu dalam meningkatkan kualitas kesehatan
ibu dan anak, dan posyandu sebagai pusat kesehatan masyarakat. Dan juga
memiliki peranan penting dalam meningkatan kualitas kesehatan ibu dan
anak melalui proses pelayanan kesehatan seperti melaksanakan
pelayanan , KB, gizi, imunisasi, penanggulangan diare, dan KIA.
3.3 Sasaran
3.3.1 Program Kerja Pengaruh Penggunaan Metode Amstilati dan
Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an.
Sasaran dari Program TPQ yakni: Seluruh siswa TPQ Imaduddin Jiken
Tulangan Sidoarjo.
3.3.2 Program Kerja Permainan Bola Terbang untuk Meningkatkan
Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK DHARMA
WANITA Jiken Tulangan.
Sasaran dari Program TK yakni: Seluruh siswa TK DHARMA
WANITA Jiken Tulangan Sidoarjo.
12
3.3.3 Program Kerja Pengaruh Promosi Produk Menggunakan Media Website
Terhadap Cv Faris Convection.
Sasaran dari Program UMKM yakni: Pemilik bisnis UMKM Cv Faris
Convection Jiken Tulangan Sidoarjo.
3.3.4 Program Kerja Posyandu Maju Balita Ceria di Desa Jiken
Kecamatan Tulangan Sidoarjo.
Sasaran dari Program Posyandu yakni: Balita beserta orang tuanya
desa Jiken Tulangan Sidoarjo
3.4 Strategi Pelaksanaan
3.4.1 Program Kerja Pengaruh Penggunaan Metode Amstilati dan
Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an.
Adapun Strategi pelaksanaanya, penulis mewawancarai pemilik TPQ
untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pembelajaran di TPQ,
yakni kendala dalam membaca Al-Qur’an di TPQ tersebut. Dan juga
apa saja yang mempengaruhi siswa TPQ dalam ketidakhadirannya saat
mengaji.
3.4.2 Program Kerja Permainan Bola Terbang untuk Meningkatkan
Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK DHARMA
WANITA Jiken Tulangan.
Melakukan penelitian pada keterampilan motorik anak
• Mengajak seluruh siswa TK A dan B bermain bola terbang
• melaksanakan permainan bola terbang bersama siswa TK DWP
• menentukan hasil penelitian siklus 1 dan siklus 2 pada
peningkatan psikomotorik anak
3.4.3 Program Kerja Pengaruh Promosi Produk Menggunakan Media
Website Terhadap Cv Faris Convection.
 Mewawancarai pemilik UMKM di desa tersebut apa saja jenis usaha
yang di miliki.
 Menanyakan masalah apa yang menjadi kendala dalam bisnis pemilik
UMKM.
13
 Memberikan solusi pada pemilik UMKM cara pemasaran yang tepat di
era zaman sekarang agar usaha yang dimiliki bisa lebih meluas dan
berkembang.
3.4.4 Program Kerja Posyandu Maju Balita Ceria di Desa Jiken
Kecamatan Tulangan Sidoarjo.
 Sosialisasi pemantauan pertumbuhanmelalui penimbangan bulanan.
 Menyusun menu makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna.
 Melakukan imunisasi untuk penanggulangan campak dan rubella.
3.5 Penanggung Jawab Pelaksanaan
3.5.1 Program Kerja Pengaruh Penggunaan Metode Amstilati dan
Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an.
Penanggung jawab program kerja ini antara lain: Desy Alfitriani,
Fayanda Himatul Aliyah, Ikhwan Syaifudin, M. Rizky Rahmat,
Shofiyun nisa’.
3.5.2 Program Kerja Permainan Bola Terbang untuk Meningkatkan
Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK DHARMA
WANITA Jiken Tulangan.
Penanggung jawab program kerja ini antara lain: Intan Dewi Aliffah,
Lailatul Ma’rufah, Maya Sulistiawati, Ulin Ni’matul Mujibah
3.5.3 Program Kerja Pengaruh Promosi Produk Menggunakan Media
Website Terhadap Cv Faris Convection.
Penanggung jawab program kerja ini antara lain: Abdur Rohman,
Adam Alfino Ramadoni, Muhammad Sholehuddin, Ngudi Tulus
Widodo, Nora Valentina Febrianti
3.5.4 Program Kerja Posyandu Maju Balita Ceria di Desa Jiken
Kecamatan Tulangan Sidoarjo.
Penanggung jawab program kerja ini antara lain: Amilatul Rosidah,
Laila Madaniyah, Muhammad Faiq Fikrillah, Moehamad Dwiki
Yulianto, Siti Rahayu Primayanti
14
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
4.1 Pelaksanaan Program Kegiatan KKN UNUSIDA BERDAYA dan hasil yang
dicapai
4.1.1 Pengenalan dan pemaparan program kerja
Sebelum melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, sudah sepatutnya
untuk melakukan perijinan terlebih dahulu dalam melakukan kegiatan. Ini
menjadi tahap awal sebeluim melaksanakan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan pengenalan ini dimaksudkan sebagai adaptasi awal dan pengenalan
lingkungan sekitar. Dimulai dari bertamu kepada kepala desa pada tanggal 21
juli 2022
Gambar 4.1 Perizinan Kepada Bapak Kepala Desa Jiken Tulangan
Tidak hanya itu di hari yang sama Bapak Kepala Desa juga menjelaskan
keadaan wilayah desa guna mencari tahu tentang persoalan yang ada di
desa yang bertujuan untuk mendapatkan solusi dengan tepat melalui
program kerja yang sesuai dengan mempertimbangkan efisiensi dan
efektivitas.
4.2 Kendala kendala yang dihadapi
Dengan adanya berbagai kegiatan yang dilaksanakan, menurut penulis
ditemui berbagai masalah dan kendala yang perlu di pecahkan dan dihadapi
diantaranya:
1. Di lingkungan masyarakat desa Jiken Tulangan Sidoarjo
- Fakumnya karang taruna di daerah setempat
- Kurangnya peran orang tua dalam mendidik karakter siswa
- Di zaman modern ini banyaknya siswa yang berlebihan dalam
pemakaian gadget/hp
15
- Banyaknya guru yang kurang berperan aktif dalam memotivasi siswa
agar rajin berangkat ke sekolah maupun TPQ
- Kurangnya wawasan pelaku UMKM tentang marketing digital
dikarenakan infrastruktur internet kurang merata dan SDM yang masih
belum paham tentang pemasaran melalui media sosial.
- Kurangnya sarana dan prasarana dalam kegiatan posyandu
- Kurangnya partisipasi prang tua untuk rutin dalam kegiatan posyandu
balita
4.3 Alternatif pemecah kendala
Dengan adanya kendala–kendala yang disampaikan diatas maka penulis mencoba
menyusun beberapa strategi untuk mengatasi hal tersebut. Adapun strategi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Dengan fakumnya karang taruna di desa setempat, kelompok penulis
mencoba
2. lebih aktif dengan lebih sering menanyakan informasi tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan melalui ketua karang taruna, kepala desa, kepala dusun,
hingga masyarakat setempat.
3. Membangun komunikasi yang baik, memberikan contoh yang baik terhadap
anak.
4. Penulis menghimbau para orang tua untuk Membatasi waktu pemakaian
hp,dan mengajak siswa untuk melakukan kegiatan lain tanpa menggunakan
gadget/hp.
5. Penulis membantu guru dalam memotivasi siswa agar bersemangat
berangkat ke sekolah/TPQ dan disetiap hari kamis penulis memberikan
motivasi kepada siswa bahwa terlalu berlebihan dalam bermain gadget
memberikan dampak buruk bagi perkembangan belajar siswa.
6. Berusaha memaksimalkan pemasarannya hanya menggunakan marketing
perseorangan agar tetap bisa bertahan dan bersaing dengan konveksi lainnya.
Dan upaya yang dilakukan Penulis yakni memberikan pelatihan pemasaran
digital dan pembuatan website untuk pemasaran online
7. Semakin cinta posyandu dengan pembuatan media yang menyenangkan
balita seperti media bermain (balon dan permen) sehingga balita dapat
menunggu dengan senang tanpa menangis dan merasa takut.
8. Memberikan himbauan dan penambahan wawasan tentang pentingnya
posyandu kepada orang tua agar rutin datang ke posyandu.
4.4 Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan KKN UNUSIDA BERDAYA.
Masyarakat desa Jiken sangat terbuka dan mendukung penuh mahasiswa KKN
dalam melaksanakan program yang telah direncanakan sebelumnya, masyarakat
desa Jiken mengharapkan adanya keberlanjutan hasil program KKN baik dalam hal
formal, maupun non formal untuk kemajuan desa Jiken dan seluruh pihak yang
berkaitan.
16
PENGARUH PENGGUNAAN METODE AMSILATI
DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA
PENGARUH PENGGUNAAN METODE AMSILATI DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN
MEMBACA AL-QUR’AN SISWA
Desy Alfitriani1, Fayanda Himatul Aliyah2, Ikhwan Syaifudin3,
Muhammad Rizky Rahmat4, Shofiyun Nisa’5
1Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas
Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 3Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 4Management, Fakultas Ekonomi, Universitas
Nahdlatul Ulama Sidoarjo 5Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Desyalfitriani1820@gmail.com,fayandaaliyah@gmail.com,ikhwan.sfd@gmail.com,
rizkyrahmat1993@gmail.com, shofiyund27@gmail.com
Abstract
There are many variants of the Al-Qur’an teaching method used in the Al-Qur'an
Education Park, one of which is the Tartil method. This method is considered quite
effective in determining the success of learning the Al-Qur’an at TPQ. We use the
method amstiati and motivation to learn. This method is one of the things that also
affects student achievement. The amstillation and learning motivation method is a new
science that is able to encourage and encourage students to study hard and train
children's memory. The purpose of this study was to determine the effect of the
amstilati method on students' ability to read the Al-Qur’an..The results showed that
there was a significant effect between the use of the amstiati method and learning
motivation on the ability to read the Koran. This means that there is a significant
effect between the use of the amstilati method and learning motivation on the ability to
read the Qur'an.
Keywords:
17
Amsilati Method, Learning Motivation, Reading Al-Qur'an
Abstrak
Metode pengajaran Al-Quran yang digunakan taman pendidikan Al-Quran cukup
banyak variannya, salah satunya yang berkembang di taman pendidikan Al-Quran
jiken adalah metode tartil. Metode ini dianggap cukup efektif menentukan
keberhasilan belajar Al-Quran di TPQ. Kami menggunakan tambahan Metode yaitu
metode amsilati dan motivasi belajar. Metode ini salah satu hal yang juga berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa. Metode amstilati dan motivasi belajar merupakan ilmu
baru yang mampu mendorong dan memberikan semangat kepada peserta didik agar
giat belajar dan melatih daya ingat anak. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh metode amsilati terhadap kemampuan membaca Al-Quran
siswa. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan
metode amsilati dan motivasi belajar terhadap kemampuan membaca Al-Quran.
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode amsilati dan
motivasi belajar terhadap kemampuan membaca Al-Quran.
Kata Kunci:
Metode Amsilati, Motivasi Belajar, Membaca Al-Quran.
1. PENDAHULUAN
Penegasan Judul
Judul peneitian ini adalah “PENGARUH PENGGUNAAN METODE AMSILATI
DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-
QUR’AN DI TPQ IMADUDDIN JIKEN SIDOARJO”
METODE TARTIL
Tartil adalah disusun dari kata Ratala yang berarti serasi dan indah ucapan atau
kalimat yang disusun secara rapid dan diucapkan dengan baik dan benar.Membaca nya
secara perlahan sambil memperjelas huruf-huruf berhenti dan memulai, sehingga
pembaca dan pendengarnya dapat memahami dan menghayati kandungan pesannya.
Metode Tartil dalam hal ini adalah suatu cara untuk membaca Al-Qur’an terhadap
peserta didik dengan berpedoman pada buku Tartil yang disusun oleh H.Gazali,
SMIQ, M.A. Kemampuan membaca Al-Qur’an adalah kesanggupan, kecakapan, dan
kekuatan seseorang dalam membaca Al-Qur’an secara tartil dan memahami maksud
18
serta mengerti makna yag terkandung dalam bacaan. Dalam kemampuan membaca Al-
Qur’an yang harus dicapai yaitu ilmu tajwid dan makhorijul huruf yang baik dan
benar. Pembelajaran Membaca Al-Qur‟an menurut Muhaimin merupakan upaya
membelajarkan siswa. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses
interaksi antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan
pendidik. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahan tulis. Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir, memiliki
posisi penting dalam system ajaran islam. Hal ini karena Al-Qur‟an merupakan firman
Allah SWT sebagaimana yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-
Qur‟an adalah mu‟jizat yang terbesar dan teragung dikaruniakan oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Kemudian Nabi
diperintahkan Allah SWT agar menyampaikan kepada seluruh umat manusia. Al-
Qur‟an sebagai kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai
mukjizat atas kerasulannya, diturunkan melalui malaikat jibril, dengan lafal-lafal nya
yang berbahasa arab dan maknanya yang benar, terhimpun dalam mushaf, dimulai
dengan surat Al-fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas. Firman Allah SWT Q.S.
Al-Qiyamah ayat 17-18 : Artinya : “Sesungguhnya atas tanggungan kamilah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila
Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu”. (Q.S Al-Qiyamah :
17-18). Dari penjelasan diatas bahwa membaca Al-Qur’an tidak sama dengan
membaca buku atau majalah, sebab membaca Al-Qur’an saja sudah termasuk ibadah.
Membaca Al-Qur’an berarti proses yang dilakukan dalam melihat serta mempelajari
isi dari apa yang tertuis baik dalam Al-Qur’an atau Tartil dengan melisankan atau
hanya dalam hati sesuai dengan kaidah ilmu tajwidnya.
Metode tartil adalah metode membaca Al-Qur’an dengan cara membaca pelan
dan tenang sesuai dengan hukum-hukum ilmu tajwid dan tanda-tanda waqof. Setiap
proses pembelajaran yang berlangsung tidak lepas dari dimensi afektif. Dimensi
kecerdasan sikap atau kepribadian. Hal ini sama pentingnya dengan dua dimensi
lainnya, yaitu dimensi kognitif dan psikomotorik.
Metode tartil yang digunakan dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an proses
pembelajarannya mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif dengan memberikan
19
pengetahuan tentang pengenalan huruf-huruf Al-Qur’an, tanda baca, cara
membacanya dan penulisannya. Dengan ranah afektif diharapkan siswa mampu
membiasakan membaca Al-Qur’an. Ranah psikomotorik agar siswa mampu
mempraktikkan cara membaca Al-Qur’an dengan tartil sesuai dengan hukum ilmu
tajwid, makhorijul huruf dan ketentuan-ketentuan dalam Al-Qur’an. Teknis
pembelajaran metode tartil tersebut yaitu ustadz/ustadzahnya membacakan atau
memberikan contoh membaca Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya kemudian santri satu-
persatu menirukan dengan urut, setelah para santri faham dan bisa membaca dengan
benar kemudian para santri menghafalkan surat-surat pendek atau juz amma dan
disimak oleh ustadz/ustadzahnya satu persatu sampai benar-benar hafal.
TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo yaitu lokasi tempat penulis
mengadakan penelitian. Di TPQ ini penulis mengajar Al-Qur’an menggunakan metode
tartil di kelas marhalah ula (tingkatan awal dalam Al-Qur’an). Berdasarkan uraian
diatas, penulis tertarik bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran membaca tartil
yang digunakan dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di TPQ Imaduddin untuk
dapat meningkatkan kualitas membaca Al-Qur’an secara baik dan benar, maka yang
dimaksud dengan judul penelitian ini yaitu “PENGARUH PENGGUNAAN
METODE AMSILATI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN
MEMBACA AL-QUR’AN DI TPQ IMADUDDIN JIKEN SIDOARJO”
METODE PENGAJARAN AMSILATI
Amsilati adalah sebuah kitab yang disampaikan dengan metode Amsilati pula,
yaitu metode praktis untuk mendalami Al-qur‟an dan membaca kitab kuning bagi para
pemula. Metode tersebut diberi nama ”Amsilati” yang terinspirasi dari metode belajar
cepat membaca Al-quran, yakni ”Qiro'ati”. Jika dalam metode Qiro'ati orang bisa
belajar membaca Al-qur‟an dengan cepat, maka dengan metode Amsilati orang juga
akan dapat membaca dan memahami kitab ‘’gundul’’ kitab tanpa harakat. KH.
Taufiqul Hakim mengatakan: Terdorong dari metode Qiro'ati yang mengupas cara
membaca yang ada harokatnya, saya ingin menulis yang bisa digunakan untuk
membaca yang tidak ada harokatnya. Terbetiklah nama Amsilati yang berarti beberapa
contoh dari saya yang sesuai dengan akhiran "ti" dari Qiro'ati. Metode Amsilati juga
disusun mengingat sulitnya mempelajari ilmu alat untuk membaca kitab kuning
terutama bagi tingkat pemula, baik anak-anak maupun dewasa. Kitab-kitab Qawa’id
20
klasik yang menjadi rujukan dalam belajar Qawa’id kurang terfokus pada materi
pembahasannya. Dalam metode Amsilati, menghafal dan praktik merupakan kegiatan
mutlak dalam proses pembelajaran. Karena dengan kegiatan tersebut para murid akan
dapat dengan mudah mengingat dan memahami kaidah- kaidah bahasa Arab yang
merupakan inti dari kitab Amsilati.
Di TPQ Imaduddin Jiken Sidoarjo, penulis mengajarkan Al-Qur’an dengan
menggunakan metode tartil serta penulis mengajarkan nadzom amsilati didalamnya.
Nadzom ialah untaian kata-kata yang terikat oleh padalisan (larik, baris) dan pada
(bait) Cara pengajaran nadzom amsilati di TPQ Imaduddin yakni dengan membagikan
sebuah qoidati dan membaca nadhom amsilati bersama sama. Untuk nadzom amsilati
di baca dengan cara di nyanyikan menggunakan sya’ir lagu. Kami mengajari satu-
persatu dengan jilid yang sesuai. Seperti marhalah ula (tingkatan awal dalam Al-
Qur’an), marhalah wushto (tingkatan tengah dalam Al-Qur’an), marhalah a’la
(tingkatan akhir dalam Al-Qur’an) penulis gabungkan disebuah aula untuk pengajaran
menggunakan metode amsilati, karna menurut penulis, kelas tartil dasar kurang efektif
jika menggunakan metode amsilati. Jadi, semua siswa diajari amsilati jilid satu semua,
pengajarannya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Tidak terlalu cepat artinya
tidak terlalu mengikuti kemauan anak-anak yang cerdas, sementara bagi anak yang
tidak mampu mengikuti tidak terlalu lambat artinya tidak menuruti kemauan anak
yang lambat, sehingga anak yang pandai-pandai jadi jenuh dan meremehkan pelajaran.
Anak yang memang sangat lambat, ditinggal agar hanyut sampai khatamnya jilid satu.
Metode ini diusahakan dalam waktu sebulan atau 30 hari bisa khatam satu jilid. Sehari
1 kali pertemuan, masing-masing 30 menit. Dengan perincian 10 menit pertama
mengulangi Rumus Qoidati pelajaran kemarin, 10 menit penambahan materi, 10 menit
terakhir menghafalkan rumus Qaidah dari pelajaran yang diajarkan tadi, kemudian
bisa mengikuti tes tertulis dan lisan. Anak yang mencapai nilai 9 koma naik ke jilid II,
sementara anak yang nilainya kurang dari 9 koma mengulangi dari jilid awal. Jilid dua
pun proses pengajarannya sama, pada saat mengulangi jilid I, bila ada anak baru, anak
tersebut bisa langsung mengikuti pelajaran walaupun sudah sampai tengah. Kemudian
di tes, bila ternyata bisa 9 koma, maka naik. Bila tidak, maka mengulangi dari awal.
Berarti kenaikan kelas waktunya hanya sebulan atau 30 hari. Terkait dengan
pembelajaran dikelas, prestasi yang diperoleh murid tergantung pada tingkat
21
kecerdasan dan waktu belajar. Artinya anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang
baik namun memiliki waktu belajar yang relatif singkat akan sebanding dengan anak
yang memiliki tingkat kecerdasan yang kurang namun memiliki waktu belajar yang
relatif lama. Dengan demikian dapat mencapai penguasaan yang sempurna terhadap
materi yang disajikan, apabila kualitas pembelajaran dan kesempatan waktu belajar
diprogram sesuai dengan kebutuhan masing-masing murid.
Kelebihan Metode Amtsilati Ada beberapa kelebihan yang dimilki metode amsilati
ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Peletakan rumus disusun secara sistematis
b) Contoh diambil dari Alquran dan Alhadits
c) Siswa dituntut untuk aktif, semangat, komunikatif dan dialogis.
d) Siswa dapat menjadi guru bagi teman- temannya
Evaluasi metode amtsilati belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung
tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran, pengalaman belajar dan hasil
belajar. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas cara belajar dan mengajar yang telah
dilakukan benar-benar tepat atau tidak serta untuk mengetahui hasil prestasi siswa,
maka perlu diadakannya evaluasi. Demikian halnya dengan pelaksanaan metode
amsilati, evaluasi diadakan dengan dua cara:
a) Lisan
Tes lisan merupakan tes yang diberikan guru kepada murid, yakni
dengan cara guru memberikan pertanyaan kepada murid secara langsung,
dan dijawab oleh murid secara langsung juga. Adapun tes lisan dilaksanakan
dengan tiga tahap, yaitu pada awal pertemuan murid mengulang rumus
Qaidah materi yang lalu. Kedua, pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung ustadzah memberikan pertanyaan ala Amtsilati. Ketiga, yakni
ketika murid telah selesai satu jilid sebagai syarat kenaikan jilid.
b) Tulisan
Tes secara tertulis ini merupakan tes yang diberikan ustadzah kepada
murid, yakni dengan cara ustadzah memberikan pertanyaan yang sudah
ditulis dilembaran, kemudian murid menjawab di lembaran pula yang sudah
disediakan. Tes ini dilaksanakan ketika murid sudah selesai mempelajari
22
satu jilid sebagai syarat kenaikan jilid. Dalam pelaksanaan tes kenaikan jilid,
tes tertulis terlebih dahulu dilaksanakan sebelum tes lisan.
MOTIVASI BELAJAR
Motif berasal dari bahasa latin yaitu movere yang artinya bergerak. Motif yang
di istilahkan needs adalah dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan
(Ahmadi,1999).Perilaku manusia senantiasa dilatarbelakangi motif dan motivasi.
Beragamnya motif dan motivasi mewarnai kehidupan manusia, misalnya makan karena
lapar, ingin mendapat kasih sayang, ingin diterima lingkungan dan sebagainya (Ahmadi,
1998/1999). Pendapat para ahli dalam literatur yang dibaca oleh penulis, bahwa
pengertian motif dan motivasi hampir sama dan tidak ditemukan perbedaan arti yang
mendasar. Maksud dan pengertiannya sama, hanya berbeda dalam memformulasikan
kalimat pada motif dan kalimat pada motivasi saja. Sedangkan arti yang terkandung
dalam motif dan motivasi sebenarnya memiliki persamaan.Oleh karena itu dalam
penjelasan berikutnya pada tulisan ini tidak dibedakan antara motif dan motivasi.
Berdasarkan uraian di atas jelas kiranya bahwa motivasi berkaitan erat dengan
suatu tujuan.Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula
motivasinya.Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.
Penjelasan mengenai fungsi-fungsi motivasi adalah: 1. Mendorong manusia untuk
bertindak/berbuat. Motivasi berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberikan
energi/kekuatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. 2. Menentukan arah
perbuatan. Yakni ke arah perwujudan tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah
penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Makin jelas
tujuan itu, makin jelas pula jalan yang harus ditempuh. 3. Menyeleksi perbuatan.
Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna
mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan.
Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, bahwa kelangsungan
dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor
intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor non intelektual lain yang tidak kalah
penting dalam menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan
seseorang siswa untuk memotivasi dirinya. Mengutip pendapat Daniel Goleman (2004:
23
44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan
80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan
emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri,
mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati
serta kemampuan bekerja sama. Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar,
sebab adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya
motivasi akan melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam
belajar, seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan
berhasil dengan maksimal. Motivasi memegang peranan yang amat penting dalam
belajar. Dalam proses pembelajaran peserta didik dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan
verbal, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan
siswa menjadi faktor penting guru dalam proses pembelajaran. Dimana dalam proses
belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan
berbekas. Sehingga guru memiliki tanggung jawab yang besar terhadap proses
pembelajaran peserta didik dalam berupaya mewujudkan perubahan sikap dan tingkah
laku.
Guru sebagai seorang pendidik harus tahu apa yang diinginkan oleh siswa dan
siswi. Seperti kebutuhan untuk berprestasi, karena setiap siswa memiliki kebutuhan
untuk berprestasi yang berbeda satu sama lainnya. Tidak sedikit siswa yang memiliki
motivasi berprestasi yang rendah, mereka cenderung takut gagal dan tidak mau
menanggung resiko dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi. Meskipun banyak juga
siswa yang memiliki motivasi untuk berprestasi yang tinggi.Siswa memiliki motivasi
berprestasi tinggi kalau keinginan untuk sukses benar-benar berasal dari dalam diri
sendiri. Siswa akan bekerja keras baik dalam diri sendiri maupun dalam bersaing
dengan siswa lain. Siswa yang datang ke sekolah memiliki berbagai pemahaman
tentang dirinya sendiri secara keseluruhan dan pemahaman tentang kemampuan mereka
sendiri khususnya.Mereka mempunyai gambaran tertentu tentang dirinya sebagai
manusia dan tentang kemampuan dalam menghadapi lingkungan. Ini merupakan cap
atau label yang dimiliki siswa tentang dirinya dan kemungkinannya tidak dapat dilihat
24
oleh guru namun sangat mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Gambaran itu mulai
terbentuk melalui interaksi dengan orang lain, yaitu keluarga dan teman sebaya maupun
orang dewasa lainnya, dan hal ini mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.
Berdasarkan pandangan di atas dapat diambil pengertian bahwa siswa datang ke
sekolah dengan gambaran tentang dirinya yang sudah terbentuk.Meskipun demikian
adanya, guru tetap dapat mempengaruhi maupun membentuk gambarang siswa tentang
dirinya itu, dengan tujuan agar tercapai gambaran tentang masing-masing siswa yang
lebih positif. Apabila seorang guru suka mengkritik, mencela, atau bahkan merendahkan
kemampuan siswa, maka siswa akan cenderung menilai diri mereka sebagai seorang
yang tidak mampu berprestasi dalam belajar. Akibatnya minat belajar menjadi turun.
Sebaliknya jika guru memberikan penghargaan, bersikap mendukung dalam menilai
prestasi siswa, maka lebih besar kemungkinan siswa-siswa akan menilai dirinya sebagai
orang yang mampu berprestasi. Penghargaan untuk berprestasi merupakan dorongan
untuk memotivasi siswa untuk belajar. Dorongan intelektual adalah keinginan untuk
mencapai suatu prestasi yang hebat, sedangkan dorongan untuk mencapai kesuksesan
termasuk kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk berprestasi.
Strategi menumbuhkan motivasi belajar Ada beberapa strategi yang dapat
digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar
hendaknya seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus
(TIK) yang akan dicapai siswa. Tidak cukup sampai di situ saja, tapi guru juga
bisa memberikan penjelasan tentang pentingnya ilmu yang akan sangat
berguna bagi masa depan seseorang, baik dengan norma agama maupun
sosial. Makin jelas tujuan, maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah. Memberikan hadiah untuk siswa-siswi yang berprestasi. Hal ini akan
sangat memacu siswa untuk lebih giat dalam berprestasi, dan bagi siswa yang
belum berprestasi akan termotivasi untuk mengejar atau bahkan mengungguli
siswa yang telah berprestasi. Hadiah di sini tidak perlu harus yang besar dan
mahal, tapi bisa menimbulkan rasa senang pada murid, sebab merasa dihargai
karena prestasinya. Kecuali pada setiap akhir semester, guru bisa memberikan
hadiah yang lebih istimewa (seperti buku bacaan) bagi siswa ranking 1-3.
25
3. Saingan/kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya
untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi
yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan
penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. Bisa
dimulai dari hal yang paling kecil seperti, “beri tepuk tangan bagi si Budi…”,
“kerja yang bagus…”, “wah itu kamu bisa…”.
5. Hukuman. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat
proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa
tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
Hukuman di sini hendaknya yang mendidik, seperti menghafal, mengerjakan
soal, ataupun membuat rangkuman. Hendaknya jangan yang bersifat fisik,
seperti menyapu kelas, berdiri di depan kelas, atau lari memutari halaman
sekolah. Karena ini jelas akan menganggu psikis siswa.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah
dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik, khususnya bagi
mereka yang secara prestasi tertinggal oleh siswa lainnya. Di sini guru
dituntut untuk bisa lebih jeli terhadap kondisi anak didiknya. Ingat ini bukan
hanya tugas guru bimbingan konseling (BK) saja, tapi merupakan kewajiban
setiap guru, sebagai orang yang telah dipercaya orang tua siswa untuk
mendidik anak mereka.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. Ajarkan kepada siswa cara belajar
yang baik, entah itu ketika siswa belajar sendiri maupun secara kelompok.
Dengan cara ini siswa diharapkan untuk lebih termotivasi dalam pengulangan
pelajaran ataupun menambah pemahaman dengan buku-buku yang
mendukung.
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.
9. Menggunakan metode yang bervariasi. Guru hendaknya memilih metode
belajar yang tepat dan bervariasi, yang bisa membangkitkan semangat siswa,
yang tidak membuat siswa merasa jenuh, dan yang tak kalah penting adalah
bisa menampung semua kepentingan siswa. Sperti Cooperative Learning,
Contectual Teaching & Learning (CTL), Quantum Teaching, PAKEM,
26
mapun yang lainnya. Karena siswa memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-
beda satu sama lainnya. Ada siswa yang hanya butuh 5 menit untuk
memahami suatu materi, tapi ada siswa yang membutuhkan 25 menit baru ia
bisa mencerna materi. Itu contoh mudahnya. Semakin banyak metode
mengajar yang dikuasai oleh seorang guru, maka ia akan semakin berhasil
meningkatkan motivasi belajar siswa.
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Baik
itu media visual maupun audio visual.
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan
kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun
dalam kehidupan lainnya. Upaya meningkatkan motivasi belajar supaya meningkatkan
motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar di sekolah, ada beberapa langkah yang
dapat dilakukan oleh guru yaitu:
1. Memberi Angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
belajarnya.Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang
baik.Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang
baik.Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang
sangat kuat.Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka
tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna.
Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan
sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah Dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada
bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah
diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi
sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada
saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang
terbaik.
4. Ego-Involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja
keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk
27
kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara
untuk dapat meningkatkan motivasi. .
5. Memberi Ulangan Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan
diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena
akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat
motivasi. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk
belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa
pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk
dapat meningkatkannya.
7. Pujian Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan
baik, maka perlu diberikan pujian.Pujian adalah bentuk reinforcement yang
positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga
harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang
menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan
membangkitkan harga diri.
8. Hukuman, adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan
secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi.
Seorang guru harus berupaya untuk membangkitkan kembali kinginan siswa
dalam belajar. Upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru yaitu dengan cara :
1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan
belajar yang di alaminya
2. Meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan
kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar.
3. Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar.
4. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat
pada perilaku belajar.
Fungsi Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena
motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa.
mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu: 1. Mendorong manusia untuk berbuat.
Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan. 2. Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,
28
dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
2. HASIL DAN DISKUSI
Berdasarkan hasil kemampuan membaca Al-Quran yang dilakukan pada saat
kegiatan belajar mengajar menggunakan metode amstilati, diperoleh bahwa santri masih
kurang lancar dalam membaca Al-Quran serta belum mempraktekkan ilmu tajwidnya
kedalam bacaan Al-Quran. Para santri dinyatakan hanya bisa baca saja belum bisa
menerapkan kaidah tajwidnya sehingga saat pelafalan makhraj dan tajwid belum sesuai
dengan standar bacaan. Contohnya, ketika membaca surah pendek, para santri banyak
yang kurang lancar, masih ada yang melafalkan huruf Alif dan ‘Ain, Ha dan Kha masih
tertukar ketika mengeluarakan bunyi hurufnya. Sedangkan huruf Alif dan ‘Ain dalam
penempatan makhraj nya berbeda begitu pula dengan Ha dan Kha. Begitu pula dengan
membaca hukum bacaan ikhfa’. Ikhfa’ merupakan menutupi atau menyamarkan. Yang
dimaksud dengan menutupi atau menyamarkan ini adalah menyembunyikan huruf
tertentu ke dalam huruf yang ada setelahnya. Cara membaca ikhfa adalah dibaca dengan
ghunnah atau bunyi dengung.. Oleh sebab itu sangat penting bagi santri mengetahui
dasar ilmu tajwid tidak hanya mempermudah namun juga untuk meningkatkan
kemampuan membaca Al-Quran secara fasih dan benar.
Sebagaimana menurut Aquami menyatakan bahwa kemampuan membaca Al-
Quran merupakan keterampilan santri dalam melafalkan huruf-huruf yang diucapkan
sesuai dengan makharijul huruf. Dalam hal ini kemampuan membaca Al-Quran
dikategorikan tinggi, sedang, rendah. (Aquami, 2018). Oleh karena itu, dalam
mengucapkan huruf-huruf kita harus mengetahui letak keluarnya bunyi huruf karena
terdapat perbedaan bunyi yang keluar sehingga mengubah arti dan makna ayat Al-
Quran yang ketika di ucapkan tidak sesuai dengan letak keluarnya bunyi Al-Quran.
Untuk kemampuan membaca Al-Quran santri sebenarnya sudah bisa namun belum
fasih. Ada sebagian santri yang sudah menerapkan ilmu tajwidnya dan ada juga yang
belum. Bagi santri yang masih kurang baik dalam membaca Al-Quran. Proses dalam
pembelajaran terlebih dahulu di awali dengan teori lalu di terapkan kedalam bentuk
29
tulisan serta di peraktekkan. Pada saat santri diminta untuk mencari contoh hukum
tajwid dalam Al Quran hambatannya ada saja santri yang masih belum paham tetapi
saat mengajarkan tajwid dengan cara membaca langsung memasukkan dan
memperaktekkan bacaan yang sesuai kaidah tajwid mereka sedikit mengerti.
Setelah teori tersampaikan dan mempraktekkan pengucapan makharijul huruf
selanjutnya santri diperintahkan untuk membaca Al-Quran secara bersamaan. Pendidik
pun ikut serta dalam mencontohkan bacaan yang diikuti oleh seluruh santri guna
melatih santri untuk membaca Al-Quran sesuai dengan kaidah tajwidnya. Kemudian
pendidik mengecek bacaan santri satu persatu. Santri yang tidak di tunjuk ikut
menyimak bacaan temannya. Sedangkan Untuk pendidik sendiri juga menyimak dan
meluruskan bagaimana pelafalan makhraj huruf tersebut sehingga santri ada perubahan
setiap harinya. Bagi santri yang masih kurang dalam bacaan Al-Quran nya pendidik
memberi bimbingan dan bantuan kepada temannya yang sudah baik bacaannya untuk
dijadikan mentor bagi santri yang masih kurang namun masih dalam dampingan
pendidik. Setiap proses pembelajaran Al-Quran yang menggunakan metode amstilati
membuat santri mengalami perubahan yang signifikan. Yang pada awalnya santri
masih sangat terbata-taba dalam membaca Al-Quran namun setelah menggunakan
metode amstilati santri tau bagaimana pelafalan makhraj dan ilmu tajwid ketika
membaca Al-Quran. Hal ini senada dengan pendapat Syaifullah (2017) bahwa
kemampuan membaca adalah kecakapan santri dalam memperagakan bacaan Al-Quran
melaui 3 kompenen yaitu: Makhraj, tajwid, dan kelancaran bacaan.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa meningkatkan motivasi belajar
Al-Quran pada anak melalui metode amsilati dapat berpengaruh terhadap kemampuan
membaca Al-Quran. Karena dalam setiap pertemuan terdapat peningkatan pada santri
dalam membaca Al-Quran baik dari segi makhraj maupun kelancaran. Pelaksaan
metode amstilati merupakan salah satu metode yang mendukung dalam mempercepat
kelancaran dan menjaga dari kesalahan-kesalahan dalam pelafalan makhraj. Dan di TPQ
Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo, kami mengajarkan Al-Qur’an dengan
menggunakan metode tartil serta kami mengajarkan nadzom amsilati didalamnya. Cara
pengajaran nadzom amsilati di TPQ Imaduddin yakni dengan membagikan sebuah
qoidati dan membaca nadhom amsilati. Untuk nadhom amsilati di baca dengan cara di
nyanyikan menggunakan sya’ir lagu. Kami mengajari satu persatu dengan jilid yang
30
sesuai. Dan di TPQ Imaduddin kami memberikan semangat berupa motivasi belajar.
Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan
menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa.
3. GAMBAR DAN PENJELASAN
Gambar 3.1 : Santri membaca Al-qur’an dengan metode tartil
Gambar 3.2 : Membaca nadzom Amsilati secara bersama-sama
31
Gambar 3.3 : Membaca Surah Pendek dengan menyimaknya
Gambar 3.4 : Membaca Al-qur’an kembali maju ke depan dengan menggunakan
mikrofon secara bergantian
Gambar 3.5 : Membaca Al-Qur’an secara bersama-sama dengan menggunakan metode
tartil
32
Gambar 3.6 : Membaca Al-Qur’an dengan maju ke depan secara bergantian
Gambar 3.7 : Foto bersama santri TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo
33
Gambar 3.8 : Penyerahan kenang-kenangan kepada ustadzah TPQ Imaduddin Jiken
Tulangan Sidoarjo
4. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan diskusi pada bab sebelumnya, dalam penelitian ini
disimpulkan bahwa metode amsilati untuk meningkatkan motivasi belajar pada santri
TPQ Imaudiddin Jiken Tulangan Sidoarjo. Metode amstilati merupakan salah satu
metode yang mendukung dalam mempercepat kelancaran dan menjaga dari kesalahan-
kesalahan dalam pelafalan makhraj. Dan di TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo,
kami mengajarkan Al-Qur’an dengan menggunakan metode tartil serta kami
mengajarkan nadzom amsilati didalamnya. Hasil dari penelitian yang dilakukan
menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar al-quran pada anak melalui metode
amstilati dapat berpengaruh terhadap kemampuan membaca Al-Quran. Hal ini
membuktikan bahwa metode amsilati dapat meningkatkan pemahaman dan
memotivasi hasil belajar santri TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo, karena sudah
mencapai kriteria keberhasilan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil dan diskusi, peneliti sampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Pihak TPQ metode membaca nadzom Amsilati di TPQ diharapkan mampu
diterapkan pada kelas marhalah lain guna meningkatkan motivasi belajar santri.
2. Bagi Ustadz/ustadzah penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
ustadz/ustadzah untuk menerapkan metode membaca nadzom amsilati, karena
metode ini mampu meningkatkan motivasi belajar santri.
34
3. Bagi Santri selama proses pembelajaran dengan metode membaca nadzom
amsilati diharapkan santri mampu meningkatkan semangat dalam belajar Al-
Qur’an.
35
PERMAINAN BOLA TERBANG UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK
KASAR ANAK USIA DINI DI TK DWP JIKEN
TULANGAN
Intan Dewi Aliffah1*, Ulin Ni’matul Mujibah2, Maya Sulistiawati3, Lailatul
Ma’rufah4
1Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Sidoarjo,2Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Sidoarjo3,4Menejemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Sidoarjo *email :
intanbhayangkari934@gmail.com
Abstract
Gross motor development is one that needs to be considered by all parties, especially
parents because of its urgency in the growth and development of early childhood.
Gross motor development when hampered will affect the achievement of child
maturity. Gross motor development is divided into 3 aspects, namely basic locomotor
movements, non-locomotor basic movements, and manipulative basic movements. The
problem found in the DWP Kindergarten in Jiken Village is that children's gross
motor skills are still low due to conventional learning that does not directly touch
motor skills. This is shown from the observations of the achievement of gross motor
skills as many as 0 - 2 children (0% - 14.28%). One way to improve gross motor skills
in early childhood is through flying ball games. The results of the study of Gross
Motor Skills at the DWP Kindergarten in Jiken Tulangan Village showed that in the
first cycle of action there was an increase of 3-5 children (21.42% - 35.71%). Cycle II
action after reflecting there was an increase in the number of children for each
indicator as many as 6-8 children (42.85% -57.14%). In the third cycle of action there
was an increase which showed that as many as 10-12 children (71.42% - 85.71%) for
each indicator. So with these results the research on flying ball game is considered
successful in improving children's gross motor skills in TK DWP Jiken Tulangan
Village
36
Keywords: Early Childhood, Gross Motor Skills, Flying Ball Game
Abstrak
Perkembangan motorik kasar merupakan salah satu yang perlu diperhatikan oleh
semua pihak khususnya orang tua karena urgensinya dalam tumbuh kembang anak
usia dini.Perkembangan motorik kasar ketika terhambat akan mempengaruhi
terhadap pencapaian kematangan anak. Perkembangan motorik kasar terbagi
menjadi 3 aspek yaitu gerak dasar Lokomotor, gerak dasar Non Lokomotor, dan
gerak dasar Manipulatif. Masalah yang ditemukan di TK DWP Desa Jiken masih
rendahnya keterampilan Motorik Kasar Anak yang disebabkan pembelajaran yang
masih konvensional yang kurang menyentuh motorik secara langsung . Hal tersebut
ditunjukan dari hasil observasi pencapaian keterampilan motorik kasar sebanyak 0 –
2 anak (0 % – 14,28 %). Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan motorik
kasar anak usia dini melalui permainan bola terbang. Hasil penelitian Keterampilan
Motorik Kasar pada TK DWP Desa Jiken Tulangan menunjukan pada tindakan siklus
I terjadi peningkatan sebanyak 3 – 5 anak (21,42% - 35,71%). Tindakan Siklus II
setelah melakukan refleksi terjadi peningkatan pencapaian jumlah anak untuk setiap
indikatornya sebanyak 6 – 8 anak (42,85% -57,14%). Pada tindakan siklus III terjadi
peningkatan yang menunjukan bahwa sebanyak 10 – 12 anak (71,42% - 85,71%)
untuk setiap indikatornya. Sehingga dengan hasil tersebut penelitian permainan bola
terbang dianggap berhasil mampu meningkatkan keterampilan motorik kasar anak
pada TK DWP Desa Jiken Tulangan
Kata Kunci : Anak Usia Dini, Keterampilan Motorik Kasar, Permainan Bola Terbang
1. PENDAHULUAN
Rentang usia sejak dilahirkan sampai usia 6 tahun ini adalah usia yang sangat
menetukan pembentukan karakter, kepribadian dan sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya
(Sujiono,2009). Pada masa ini sering dikenal sebagai masa keemasan anak (golden age)
bagi anak karena berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan telah mengalami
masa yang cepat dalam rentang perkembangan manusia. Makanan yang bergizi
37
seimbang dan stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Pendidikan Anak usia dini juga diartikan sebagai jenjang pendidikan
sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, non formal dan informal.
Pada anak usia taman kanak – kanak kemampuan perkembangan akan sangat
terlihat. Salah satu kemampuan anak yang berkembang dengan pesat adalah
kemampuan fisik dan motoriknya. Dalam kaitannya dengan perkembangan motorik
anak, perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak
anak. gerak merupakan unsur utama di dalam pengembangan motorik anak. Oleh sebab
itu, perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui
berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan. Jika anak banyak bergerak
maka akan semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh anak ketika anak makin
terampil menguasai gerakan motoriknya. Selain kondisi badan semakin sehat karena
banyak bergerak, anak juga akan menjadi lebih percaya diri dan mandiri. Anak menjadi
semakin yakin dalam melakukan segala kegiatan yang dilakukannya. Perkembangan
motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada
dasarnya, perkembangan motorik anak sejalan dengan kematangan saraf ototnya,
sehingga setiap gerakan merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai
bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan motorik kasar
berupa koordinasi gerakan tubuh seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung,
melempar, menangkap dan sebagainya. Kegiatan tersebut diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan koordinasi gerakan motorik kasar.
Pada hakikatnya, semua anak memiliki keterampilan motorik kasar namun
dalam tingkatan yang bervariasi. Sebagian anak memiliki motorik kasar yang baik,
namun di sisi lain ada anak yang memiliki hambatan dalam perkembangan motorik
kasar sehingga lebih lambat dari anak yang lainnya. Hambatan perkembangan motorik
kasar terbagi menjadi beberapa faktor seperti faktor penyakit, faktor lingkungan serta
38
kepribadian. Faktor penyakit yang dapat memperlambat perkembangan motorik kasar
salah satunya adalah spina bifina. Penyakit tersebut terjadi diakibatkan kelainan
pertumbuhan sumsum tulang belakang yang mengakibatkan perkembangan motorik
menjadi terhambat. Faktor lingkungan serta kepribadian juga dapat menghambat
perkembangan motorik kasar. Anak yang tidak memiliki kesempatan untuk belajar
seperti anak yang oleh orangtuanya sering digendong, sehingga tidak dibiarkan bebas
untuk bergerak dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik
kasar. Pada saat usia lima tahun pertama dalam kehidupan anak, motorik kasar inilah
lebih dominan berkembang. Motorik kasar anak, berkembang sejalan dengan
pertambahan usia dan kematangan saraf serta otot-otot anak. Menurut Sudjiono (2007)
menjelaskan mengenai efek penting dari peningkatan kemampuan motorik kasar Secara
langsung pertumbuhan motorik kasar anak menentukan keterampilannya dalam
bergerak. Sementara itu secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan
kemampuan motorik kasar anak mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri
dan orang lain. Ini semua akan tercermin dari pola penyesuaian diri anak secara umum.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa keterampilan motorik kasar yang di dalamnya
tercakup keterampilan gerak sangat diperlukan anak untuk bermain. Metode dalam
kegiatan ini dibagi menjadi 2 yaitu: mekanisme permainan dan manfaat permainan
2.1 Mekanisme Permainan Bola Terbang
Permainan adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama pada
masa pra sekolah. Menurut Ingrid (2008) mengatakan “Play, as well as learning, are
natural components of children every lives“ Bermain serta belajar bagi anak usia dini
merupakan komponen keseharian yang tidak dapat dipisahkan. Dunia anak adalah dunia
bermain. Dalam kehidupan anak – anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan
aktifitas bermain. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan
kemampuan tertentu pada anak. Menurut Solehudin (1997) permainan juga”
mengembangkan keterampilan intelektual disaat anak terlibat dalam aktifitas – aktifitas
yang menuntut pikirannya. Disaat anak bertukar pikiran melalui bahasa, melukis,
membuat keputusan dan memecahkan masalah, dan disaat merasakan perbedaan antara
fantasi dan realitas adalah contoh dari momen – momen bermain yang dapat
berkontribusi terhadap pengembangan kemampuan intelektual anak.
39
Menurut Mulyadi (2008) Bermain secara umum sering dikaitkan dengan
kegiatan anak – anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat 5 pengertian permainan
adalah sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak :
1. Tidak memiliki nilai ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat instrinsik
2. Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih
oleh anak.
3. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak
Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan
bermain, seperti kreatifitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial
dan sebagainya.
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
1. Kertas
2. Bola kecil
Langkah-langkah Permainan Bola Terbang
1) Seluruh anak dibagi menjadi 2 kelompok dengan jumlah yang sama banyak.
2) Lalu anak dibariskan berbanjar (berderet kebelakang), barisan menghadap
satu arah dan jarak antar barisan kira – kira satu rentangan tangan.
3) Setelah dibariskan seluruh siswa duduk berhadapan.
4) Permainan dimulai pada saat guru memberikan hitungan 1-3 lalu anak yang
berhadapan memegang bola memindahkan bola tersebut dengan kertas dan
memutarkan tangannya ke samping melalui kertas dan memberikan bola
tersebut kepada teman yang berada di sampingnya.
5) Anak yang menerima bola akan memindahkan bola tersebut dengan cara
yang sama.
6) Pada saat bola tersebut diterima oleh anak yang duduk paling terakhir maka
anak tersebut akan menyalurkan bola ke samping kiri atau kanan sampai 2X
putaran.
7) Untuk menentukan pemenangnya maka guru harus menentukan kecepatan
mereka dalam menyalurkan bola terbang sampai finish.
40
8) Barisan tercepat mendapatkan poin maksimal yang ditentukan oleh guru
itulah pemenangnya.
2.2 Manfaat Permainan Bola Terbang
1. Meningkatkan motorik kasar anak.
2. Melatih kefokusan anak
3. Melatih kekompakan anak
4. Melatih keseimbangan anak
5. Mampu meningkatkan kualitas geraknya
2. HASIL PENERAPAN PERMAINAN BOLA TERBANG
Kegiatan ini diikuti oleh 25 siswa beserta 6 guru yang terdiri dari 2 guru TK dan
4 Mahasiswa KKN. Mereka dengan antusias mengikuti kegiatan ini. Hasil kegiatan
pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan keterampilan motorik kasar pada anak
usia dini. Melalui permainan bola terbang yang dilaksanakan, siswa TK kelas A dan B
dapat meningkatkan motorik kasar anak, melatih kefokusan, menambah kekompakan,
melatih keseimbangan, serta meningkatkan kualitas geraknya.
3.1 Permainan Bola Terbang di TK DWP
3.2 Permainan Bola Terbang TK A dan TK B
3.9 Permainan Bola Terbang di TK DWP Jiken Tulangan
41
Proses permainan bola terbang, siswa diajak untuk memegang kertas, dengan
cara mereka duduk dalam dua baris behadap-hadapan dan memegang per anak satu
kertas kemudian diberikan bola dalam keranjang yang akan disalurkan melalui kertas
yang dipegang oleh masing-masing siswa. Bola akan terbang melalui kertas dengan 2
putaran bolak balik, yang tercepat sampai di ujung dan masuk keranjang adalah
pemenangnya.
3. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi 2. Hal itu untuk
mengetahui kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan permainan bola
terbang untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dan penilaian
keterampilan motorik kasar anak melalui permainan bola terbang anak. Untuk Kriteria
penilaian Guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran permainan bola
terbang untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini dapat dilihat di
tabel dibawah ini menurut Aqib (2009) :
Tabel 2.6 Kriteria Penilaian Guru dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran permainan bola terbang untuk meningkatkan keterampilan motorik
kasar anak usia dini.
No. Kriteria Penilaian Nilai Persentase
1 Sangat Baik 4,00 - 3,00 100 % - 90%
2 Baik 2,99 – 2,00 89% - 70%
3 Cukup 1,99 – 1,00 69% - 50%
4 Kurang 0,99 – 0,00 49% - 30%
Peneliti menggunakan presentase statistik sederhana untuk mengetahui
kemampuan permainan bola terbang untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar
anak usia dini. Untuk melihat kriteria penilaian keterampilan motoik kasar anak usia
dini dapat dilihat di tabel dibawah ini :
Tabel 2.7 Kriteria Penilaian untuk Pencapaian Keterampilan
Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan Bola Terbang.
42
No. Kriteria Penilaian Simbol
1 Berkembang Sangat Baik BSB
2 Berkembang Sesuai
Harapan
BSH
3 Mulai Berkembang MB
4 Belum Berkembang BB
Data observasi aktivitas guru dalam merencakan, melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan aktifitas anak selama kegiatan belajar mengajar berlangsung
dianalisis dengan menggunakan penghitungan persentase. Penghitungannya sebagai
berikut :
Keterangan :
P = Persentase yang dicari
F = Frekuensi atau banyaknya deskriptor kemampuan guru / anak yang muncul
N = Jumlah aktivitas keseluruhan
Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan Bola
Terbang. Kriteria penilaian Berkembang Sangat Baik telah mencapai 3 deskriptor ,
kriteria penilaian Berkembang Sesuai Harapan telah mencapai 2 deskriptor, kriteria
penilaian Mulai Berkembang telah mencapai 1 deskriptor, dan kriteria penilaian
Belum Berkembang telah mencapai 0 deskriptor / belum mencapai deskriptor satu
pun.
Tabel 2.8 Skor Penilaian Anak untuk Pencapaian Deskriptor
No. Kriteria Penilaian Pencapaian Deskriptor
1 Berkembang Sangat Baik 3
2 Berkembang Sesuai
Harapan
2
3 Mulai Berkembang 1
43
4 Belum Berkembang 0
4. KESIMPULAN
Permainan bola terbang yang telah dilaksanakan mendapatkan antusiasme yang
tinggi dari para siswa dan guru. Para peserta yang tertarik mengikuti permainan
bola terbang sebanyak 25 siswa. Siswa menjadi termotivasi untuk menjaga
kekompakan dan meningkatkan motoric kasar mereka . Selain itu melatih
keseimbangan anak dan meningkatkan kualitas geraknya.
44
PENGARUH PROMOSI PRODUK MENGGUNAKAN
MEDIA WEBSITE TERHADAP CV FARIS
CONVECTION
PENGARUH PROMOSI PRODUK MENGGUNAKAN
MEDIA WEBSITE TERHADAP CV FARIS
CONVECTION
Ngudi Tulus Widodo1, Nora Valentina Febrianti2, Abdur Rohman3, Adam Alfino
Romadoni4, Muhammad Solehuddin5
1Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo,
2Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
3Management, Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
4Management, Fakultas Ekonomi, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 5Desain
Komunikasi Visual, FakultasIlmu Komputer, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Abstract
UMKM products are local small and medium-sized industries that require intensive
support for their development, because they can improve the living standards of
people in the periphery and rural areas to become independent communities. This
study aims to provide a broader perspective on how the promotion of UMKM products
needs to be carried out on a large scale so that UMKM products are better known and
their sales can penetrate a wider market. This research is based on the application of
quantitative research methods using questionnaires and interviews with respondents.
Keywords:
Quantitative research methods, websites, UMKM, Promotion
Abstrak
Produk UKM merupakan industri kecil dan menengah lokal yang membutuhkan
dukungan intensif untuk pengembangannya, karena dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat di pinggiran dan pedesaan menjadi masyarakat yang mandiri. Penelitian
ini bertujuan untuk memberikan perspektif yang lebih luas tentang bagaimana promosi
45
produk UKM perlu dilakukan secara besar-besaran agar produk UKM lebih dikenal
dan penjualannya dapat menembus pasar yang lebih luas. Penelitian yang dilakukan
didasarkan pada penerapan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
pengumpulan data kuesioner dan wawancara dengan responden.
Kata Kunci:
Metode penelitian kuantitatif, website, UMKM, Promosi
4. PENDAHULUAN
Penegasan judul peneitian ini adalah “PENGARUH PROMOSI PRODUK
MENGGUNAKAN MEDIA WEBSITE TERHADAP CV FARIS CONVECTION”
UMKM
UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pada
dasarnya, UMKM adalah arti usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok,
badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Indonesia sebagai negara berkembang
menjadikan UMKM sebagai pondasi utama sektor perekonomian masyarakat, hal ini
dilakukan untuk mendorong kemampuan kemandirian dalam berkembang pada
masyarakat khsusunya dalam sektor ekonomi.
Perkembangan UMKM di Indonesia terus meningkat dari segi kualitasnya, hal
ini dikarenakan dukungan kuat dari pemerintah dalam pengembangan yang dilakukan
kepada para pegiat usaha UMKM, yang mana hal tersebut sangat penting dalam
mengantisipasi kondisi perekonomian ke depan serta menjaga dan memperkuat struktur
perekonomian nasional.
Kriteria UMKM
Ada beberapa kriteria-kriteria tertentu supaya sebuah usaha dapat dikatakan
sebagai UMKM, berikut ini adalah penjelasannya:
1. Usaha Mikro
Sebuah usaha bisa dikatakan sebagai UMKM bila memiliki keuntungan dari
usahanya sebesar Rp. 300.000.000, dan memiliki aset atau kekayaan bersih
46
minimal sebanyak Rp. 50.000.000. Kriteria dalam UMKM adalah sebuah usaha
yang dimiliki oleh suatu lembaga atau badan usaha, atau perseorangan.
2. Usaha Kecil
Usaha kecil adalah usaha yang memiliki pendapatan atau keuntungan dengan
jumlah yang lebih kecil. Hasil keuntungan dari penjualan yang masuk kategori
usaha kecil ini berkisar dari angka Rp. 300.000.000 sampai dengan Rp.
2.500.000.000.
3. Usaha Menengah
Usaha menengah adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang, lembaga, atau
kelompok yang berpatokan dengan peraturan UU. Untuk dapat disebut sebagai
usaha menengah, terdapat dua ciri-ciri. Pertama, usaha menengah memiliki
keuntungan dari usahanya sebesar Rp. 2.500.000.000 sampai dengan RP.
50.000.000.000 dalam satu tahun. Sementara kekayaan bersih yang dimiliki oleh
usaha menengah adalah sebesar Rp. 500.000.000 dalam satu tahun.
Undang-undang yang Mengatur UMKM
Secara lebih jelas, pengertian UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, disebutkan bahwa pengertian UMKM
didefinisikan sesuai dengan jenis usahanya, yaitu:
 Usaha Mikro Usaha Mikro merupakan usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam UU tersebut.
 Usaha Kecil Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau
Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
UU tersebut.
 Usaha Menengah Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
47
Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam UU tersebut.
 Usaha Besar Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan
oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau
swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di
Indonesia.
Dalam Undang-Undang ini juga mengatur beragam aspek terkait UMKM, seperti asas
dan ujuan serta prinsip dan pemberdayaannya. Asas dan tujuannya yaitu bahwa Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah berasaskan:
1. Kekeluargaan
2. Kemandirian
3. Demokrasi ekonomi
4. Kebersamaan
5. Berkelanjutan
6. Berwawasan lingkungan
7. Keseimbangan kemajuan
8. Efisiensi berkeadilan
9. Kesatuan ekonomi nasional.
Di Indonesia prinsip pemberdayaan dan tujuan pemberdayaan UMKM juga diatur
sebagai berikut:
1. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan UMKM untuk
berkarya dengan prakarsa sendiri
2. Pengembangan usaha yang berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar
3. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel dan berkeadilan
4. Peningkatan daya saing UMKM
5. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian secara terpadu
48
Kelima hal tersebut dijadikan sebagai prinsip dalam pengembangan dan
pemberdayaan UMKM yang dilakukan sebagai tujuan untuk mewujudkan struktur
perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan. Hal lain juga
untuk mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri,
serta meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, Menengah dalam pembangunan daerah,
penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan
pengentasan rakyat dari kemiskinan.
Website
Adalah suatu dokumen berupa kumpulan halaman web yang saling terhubung
dan isinya terdiri dariberbagai informasi berbentuk teks, suara, gambar, video, dan
lainnya, dimana semua data tersebut disimpan pada server hosting.
Untuk membuka sebuah website maka pengguna harus memiliki perangkat
(computer dan smartphone) yang terkoneksi dengan internet atau intranet. Halaman
website atau web umumnya berbentuk dokumen dalam format Hyper Text Markup
Language (HTML), yang dapat diakses melalui HTTP atau HTTPS, suatu protokol
yang menyampaikan berbagai informasi dari server website untuk ditampilkan kepada
para user atau pemakai melalui web browser.
Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan
angka sebagai dasar untuk membuat generalisasi tentang suatu fenomena. Ini
menekankan analisis numerik data menggunakan teknik komputasi. Angka-angka yang
digunakan dalam analisis statistik berasal dari skala objektif pengukuran unit analisis
yang disebut variabel. Ada empat jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, rasio,
dan interval (lihat 4 Skala Pengukuran Statistik).
Data yang akan menjadi dasar untuk menjelaskan suatu fenomena, oleh karena
itu, dapat dikumpulkan melalui survei. Survei tersebut menggunakan instrumen yang
memerlukan input numerik atau pengukuran langsung parameter yang menjadi ciri
subjek penyelidikan (misalnya pH, oksigen terlarut, salinitas, kekeruhan, dan
konduktivitas untuk mengukur kualitas air). Angka-angka ini kemudian akan dianalisis
49
menggunakan perangkat lunak aplikasi statistik yang sesuai untuk mengungkap
hubungan atau perbedaan yang signifikan antar variabel. Output berfungsi sebagai dasar
untuk membuat kesimpulan dan generalisasi penelitian.
KARAKTERISTIK METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Tujuh karakteristik membedakan metode penelitian kualitatif dari yang
kualitatif. Karakteristik metode penelitian kuantitatif disebutkan dalam daftar berikut.
1. Mengandung variabel terukur instrumen pengumpulan data berisi item yang
meminta karakteristik terukur dari populasi. karakteristik yang terukur ini
disebut sebagai variabel penelitian seperti usia, jumlah anak, status pendidikan,
dan status ekonomi.
2. Gunakan instrumen penelitian terstandar instrumen pengumpulan data
meliputi kuesioner, polling, atau survei. instrumen standar yang telah diuji
sebelumnya memandu pengumpulan data sehingga memastikan keakuratan,
keandalan, dan validitas data. Pra-pengujian membantu mengidentifikasi area
dalam instrumen penelitian yang perlu direvisi. itu memastikan bahwa
responden memberikan jawaban yang diharapkan atau memenuhi maksud
peneliti untuk memenuhi tujuan penelitian.
3. Mengasumsi distribusi penduduk normal untuk analisis data data kuantitatif
yang lebih andal, kurva distribusi populasi normal lebih disukai daripada
distribusi non-normal. hal ini membutuhkan populasi yang besar, yang
jumlahnya tergantung pada bagaimana karakteristik populasi tersebut bervariasi.
hal ini membutuhkan kepatuhan terhadap prinsip random sampling untuk
menghindari bias peneliti dalam menafsirkan hasil yang mengalahkan tujuan
penelitian.
4. Menyajikan data dalam tabel, grafik, atau gambar data yang diperoleh
dengan menggunakan metode kuantitatif disusun dengan menggunakan tabel,
grafik, atau gambar yang menggabungkan sejumlah besar data untuk
50
menunjukkan kecenderungan, hubungan, atau perbedaan antar variabel. ini
menumbuhkan pemahaman kepada pembaca atau klien dari penyelidikan
penelitian.
5. Gunakan metode yang dapat diulang peneliti dapat mengulangi metode
kuantitatif untuk memverifikasi atau mengkonfirmasi temuan dalam pengaturan
lain. hal ini memperkuat validitas penemuan atau temuan inovatif sehingga
menghilangkan kemungkinan kesimpulan palsu atau keliru.
6. Dapat memprediksi hasil model atau rumus kuantitatif yang berasal dari
analisis data dapat memprediksi hasil. skenario jika-maka dapat dibangun
menggunakan perhitungan matematis yang kompleks dengan bantuan komputer.
7. Gunakan perangkat pengukur Instrumen digital atau elektronik canggih
digunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data kuantitatif dari lapangan.
Instrumen memastikan pengumpulan data yang objektif dan akurat asalkan
dikalibrasi. Kalibrasi berarti instrumen yang digunakan peneliti sesuai dengan
pengukuran instrumen referensi yang dianggap standar.
Karakteristik metode penelitian kuantitatif yang tercantum dalam artikel ini
membuat pendekatan penelitian ini populer di kalangan peneliti. Penggunaan metode
penelitian kualitatif, bagaimanapun, adalah tepat pada isu-isu atau masalah yang tidak
perlu memerlukan kuantifikasi atau eksplorasi di alam.
DATA PENELITIAN
1. Tidak ada target produksi
2. Promosi penjualan melalui sales
3. Memiliki 50 orang pegawai
4. Berdiri pada tahun 1995
5. Penurunan produksi hingga 30% saat covid 19
6. Abah Santoso sebagai owner CV Faris Convection
7. Konvesi segala jenis baju ataupun pakaian
51
8. Memiliki 6 hari kerja
5. HASIL DAN DISKUSI
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelaku
UMKM di Desa Jiken yang menjadi responden penelitan belum memanfaatkan media
sosial dalam memasarkan produknya. Adanya berbagai pembatasan selama ini,
membuat pelaku UMKM berusaha memaksimalkan pemasaran hanya menggunakan
marketing perseorangan agar tetap bisa bertahan dan bersaing. Beberapa tantangan
dan hambatan yang dihadapi oleh pelaku UMKM berkaitan dengan pemasaran melalui
media sosial yang ditemukan karena faktor internal terkait kualitas sumber daya
manusia yang masih rendah untuk mengelola pemasaran dengan media sosial dan
faktor eksternal yang terkait dengan infrastruktur akses internet yang masih belum
merata. Saran Melihat secara umum keadaan UMKM di Desa Jiken, berbagai upaya
yang dapat dilakukan untuk lebih memberdayakan UMKM salah satunya dalam
bidang pemasaran digital melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan
digitalisasi baik oleh Dinas Koperasi dan UMKM maupun pihak swasta, lembaga
swadaya masyarakat, universitas yang mempunyai minat sama untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia UMKM dalam bidang pemasaran digital. Cakupan
yang dapat di peroleh dalam melakukan sosialisai pemasaran menggunakan media
sosial, para pelaku UMKM akan memilih menggabungkan antara messenger dan
media sosial. Instagram platform media sosial yang paling banyak diminati oleh
pelaku UMKM untuk mendukung pemasaran produknya karena berbagai kelebihan
yang dimilikinya
52
6. GAMBAR DAN PENJELASAN
Gambar 3.10 Kegiatan Survey Responden UMKM di Desa Jiken
53
Gambar 3.11 Rilis Logo UMKM CV. Faris Collection
Gambar 3.12 Rilis Website CV. Faris Collection
Gambar 3.13 Tampilan Website Profile CV. Faris Collection
54
55
POSYANDU MAJU BALITA CERIA
DI DESA JIKEN
KECAMATAN TULANGAN SIDOARJO
Siti Rahayu Primayanti1, Amilatul Rosidah2, Laila Madaniyah3, Muammad Faiq
Fikrillah4, Moehamad Dwiki Yulianto5
1Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo,
2Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 3Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nahdlatul
Ulama Sidoarjo, 4Teknik Informatika, Fakultas Ilmu dan Komputer, Universitas
Nahdlatul Ulama Sidoarjo 5Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Abstract
Integrated service post (Posyandu) is an extension of the Puskesmas that provides
health services and monitoring targeting the entire community/family, especially
newborns, infants, toddlers, pregnant women, and breastfeeding mothers. In this case,
a major role is the role of Integrated Service Posts (Posyandu) which directly deal
with various social problems including health problems faced by the community. This
study aims to determine the perception of the people of Jiken Village towards the
posyandu program, the role of posyandu in improving the quality of maternal and
child health, and posyandu as a community health center. The priority setting of the
problems raised in this study is how the role of Posyandu cadres in Jiken Village in
improving the quality of public health, especially mothers and children. Data
collection was obtained through interviews and observations. Posyandu has an
important role in improving the quality of maternal and child health through health
service processes such as implementing family planning services, nutrition,
immunization, diarrhea control, and MCH. Respondents in this study were posyandu
cadres, village PKK cadres, medical personnel, and posyandu members. The results of
the study show that public perception of the Posyandu Program is quite positive,
Posyandu has an important role in improving the quality of maternal and child health
through the health service process, and Posyandu has become a center for public
health information.
56
Keywords: posyandu, health services, maternal and child health
Abstrak
Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang
memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan dengan sasaran seluruh
masyarakat/keluarga, utamanya adalah bayi baru lair, bayi, balita, ibu hamil, dan, ibu
menyusui. Dalam hal ini peran yang besar adalah peran Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) yang secara langsung berhadapan dengan berbagai permasalahan
kemasyarakatan termasuk masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Kajian
ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Jiken terhadap program
posyandu, peran posyandu dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, dan
posyandu sebagai pusat kesehatan masyarakat. Penetapan prioritas permasalahan yang
dikemukakan dalam kajian ini yakni bagaimana peran kader posyandu Desa Jiken
dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak.
Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi. Posyandu memiliki
peranan penting dalam meningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak melalui proses
pelayanan kesehatan seperti melaksanakan pelayanan , KB, gizi, imunisasi,
penanggulangan diare, dan KIA. . Responden dalam penelitian ini adalah para kader
posyandu, para kader PKK Desa, tenaga medis, dan para anggota posyandu. Hasil
penelitian menujukkan bahwa Persepsi masyarakat terhadap Program Posyandu cukup
postif, Posyandu memiliki peranan penting dalam meningkatan kualitas kesehatan ibu
dan anak melalui proses pelayanan kesehatan, dan Posyandu sudah menjadi pusat
informasi kesehatan masyarakat.
Kata kunci: posyandu, pelayanan kesehatan, kesehatan ibu dan anak
1. PENDAHULUAN
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar (Kementerian Kesehatan RI 2012).
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx

More Related Content

Similar to LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx

Laporan akhir kkn unusida berdaya. siti robiatul adawiyah D24180122 docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. siti robiatul adawiyah D24180122 docxLaporan akhir kkn unusida berdaya. siti robiatul adawiyah D24180122 docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. siti robiatul adawiyah D24180122 docxrobiatuladawiyah63
 
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA KELOMPOK 24.pdf
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA KELOMPOK 24.pdfLAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA KELOMPOK 24.pdf
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA KELOMPOK 24.pdfLutfiHelmiati
 
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA BERDAYA 2020LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA BERDAYA 2020NurLailatulHabibah
 
Duwi nofiana d24180070 kkn unusida berdaya_pgsd
Duwi nofiana d24180070 kkn unusida berdaya_pgsdDuwi nofiana d24180070 kkn unusida berdaya_pgsd
Duwi nofiana d24180070 kkn unusida berdaya_pgsdDuwiNoviana
 
Laporan KKN Unusida 2020
Laporan KKN Unusida 2020Laporan KKN Unusida 2020
Laporan KKN Unusida 2020Ayik Ameame
 
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2021 (As'ad Nasrulloh)
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2021 (As'ad Nasrulloh)Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2021 (As'ad Nasrulloh)
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2021 (As'ad Nasrulloh)omixkimaw
 
Laporan Akhir KKN UNUSIDA Desa Kedungpeluk
Laporan Akhir KKN UNUSIDA Desa Kedungpeluk Laporan Akhir KKN UNUSIDA Desa Kedungpeluk
Laporan Akhir KKN UNUSIDA Desa Kedungpeluk AlfinaRahmaMawatdah
 
Laporan Akhir KKN QURRATA A`YUN
Laporan Akhir KKN QURRATA A`YUNLaporan Akhir KKN QURRATA A`YUN
Laporan Akhir KKN QURRATA A`YUNQurrataAyun16
 
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docxLaporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docxrobiatuladawiyah63
 
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 10.pdf
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 10.pdfLAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 10.pdf
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 10.pdfAfifUbaidillah5
 

Similar to LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx (20)

Laporan akhir kkn unusida berdaya. siti robiatul adawiyah D24180122 docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. siti robiatul adawiyah D24180122 docxLaporan akhir kkn unusida berdaya. siti robiatul adawiyah D24180122 docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. siti robiatul adawiyah D24180122 docx
 
Laporan akhir KKN
Laporan akhir KKN Laporan akhir KKN
Laporan akhir KKN
 
04 Nabilla Aprilianti
04 Nabilla Aprilianti04 Nabilla Aprilianti
04 Nabilla Aprilianti
 
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA KELOMPOK 24.pdf
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA KELOMPOK 24.pdfLAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA KELOMPOK 24.pdf
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA KELOMPOK 24.pdf
 
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA BERDAYA 2020LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
LAPORAN AKHIR KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
 
Duwi nofiana d24180070 kkn unusida berdaya_pgsd
Duwi nofiana d24180070 kkn unusida berdaya_pgsdDuwi nofiana d24180070 kkn unusida berdaya_pgsd
Duwi nofiana d24180070 kkn unusida berdaya_pgsd
 
Laporan KKN Unusida 2020
Laporan KKN Unusida 2020Laporan KKN Unusida 2020
Laporan KKN Unusida 2020
 
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2021 (As'ad Nasrulloh)
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2021 (As'ad Nasrulloh)Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2021 (As'ad Nasrulloh)
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2021 (As'ad Nasrulloh)
 
LPJ KKN 22 (1).pdf
LPJ KKN 22 (1).pdfLPJ KKN 22 (1).pdf
LPJ KKN 22 (1).pdf
 
Kkn selesai
Kkn selesaiKkn selesai
Kkn selesai
 
KKN UNUSIDA 2020
KKN UNUSIDA 2020KKN UNUSIDA 2020
KKN UNUSIDA 2020
 
Kkn 2021 UNUSIDA
Kkn 2021 UNUSIDA Kkn 2021 UNUSIDA
Kkn 2021 UNUSIDA
 
Proposal kkn
Proposal kknProposal kkn
Proposal kkn
 
LAPORAN AKHIR KEGIATAN-KKN 9.pdf
LAPORAN AKHIR KEGIATAN-KKN 9.pdfLAPORAN AKHIR KEGIATAN-KKN 9.pdf
LAPORAN AKHIR KEGIATAN-KKN 9.pdf
 
Laporan Akhir KKN UNUSIDA Desa Kedungpeluk
Laporan Akhir KKN UNUSIDA Desa Kedungpeluk Laporan Akhir KKN UNUSIDA Desa Kedungpeluk
Laporan Akhir KKN UNUSIDA Desa Kedungpeluk
 
Laporan Akhir KKN QURRATA A`YUN
Laporan Akhir KKN QURRATA A`YUNLaporan Akhir KKN QURRATA A`YUN
Laporan Akhir KKN QURRATA A`YUN
 
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docxLaporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docx
 
Laporan KKN.pdf
Laporan KKN.pdfLaporan KKN.pdf
Laporan KKN.pdf
 
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 10.pdf
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 10.pdfLAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 10.pdf
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 10.pdf
 
Laporan KKN.pdf
Laporan KKN.pdfLaporan KKN.pdf
Laporan KKN.pdf
 

Recently uploaded

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (7)

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 14 JIKEN TULANGAN.docx

  • 1. LAPORAN AKHIR PROGRAM KKN UNUSIDA BERDAYA DESA JIKEN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO TAHUN 2022 Disusun Oleh: LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO TAHUN 2022 1. Abdur Rohman (31419003) 11. Maya Sulistiawati (31419073) 2. Adam Alfino Ramadoni (C14180039) 12. Muhammad Faiq Fikrillah (23419020) 3. Amilatul Rosidah (32419022) 13. Muhammad Sholehuddin (B24180033) 4. Desy Alfitriani (42419022) 14. Moehamad Dwiki Yulianto (23419018) 5. Fayanda Himatul Aliyah (42419029) 15. Ngudi Tulus Widodo (23419043) 6. Ikhwan Syaifudin (13419006) 16. Nora Valentina Febrianti (23419024) 7. Intan Dewi Aliffah (42419039) 17. Shofiyun nisa’ (42419074) 8. Laila Madaniyah (42419048) 18. Siti Rahayu Primayanti (12419019) 9. Lailatul Ma’rufah (31419072) 19. Ulin Ni’matul Mujibah (41419040) 10. M. Rizky Rahmat (31419068)
  • 2. ii
  • 3. iii
  • 4. iv DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan..................…………………………………………….ii Daftar Isi......................................……………………………………………iii Kata Pengantar............................……………………………………………iv Daftar Tabel.................................……………………………………………vi Daftar Gambar.............................…………………………………………...vii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................…………………………………………….1 1.2 Pokok Permasalahan................…………………………………………….3 1.3 Tujuan ....................................…………………………………………….3 1.4 Manfaat....................................…………………………………………….3 BAB II PROFIL LOKASI KKN UNUSIDA BERDAYA 2.1 Kondisi geografis.....................…………………………………………….5 2.2 Kondisi demografis..................…………………………………………….5 2.3 Kondisi potensi Desa/Kelurahan ………………………………………….8 BAB III PROGRAM KERJA KKN UNUSIDA BERDAYA 3.1 Jenis Program ........................…………………………………………….9 3.2 Tujuan ...................................…………………………………………...10 3.3 Sasaran ..................................…………………………………………...11 3.4 Strategi Pelaksanaan .............…………………………………………...12 3.5 Penanggung Jawab Pelaksanaan …………………………………………13 BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM 4.1 Pelaksanaan Program kegiatan KKN UNUSIDA BERDAYA dan hasil yang dicapai ........................... …………………………………………........14
  • 5. v 4.2 Kendala-kendala yang dihadapi ………………………………………….14 4.3 Alternatif pemecah kendala ..………………………………………..…..15 4.4 Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan KKN UNUSIDA BERDAYA..15 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ...............................……………………………………………68 5.2 Saran-saran..............................………………………………………....…68 KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan segala karunia serta rahmatnya sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan KKN ini dengan keadan yang sangat luar biasa serta sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah mengajari kita dari jalan kegelapan menuju jalan terang benerang. Juli tanggal 25 kami memliki tugas dari kampus kami yakni KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang mana kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan mahasisawa yang mana didalamnya terdapat kegiatan edukasi terhadap masyarakat yang mana bisa dikatakan sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat, kegiatan ini juga menjadi urusan yang paling penting bagi seorang mahasiswa karena mahasiswa lah yang menjadi penolong utama barisan masyarakat jadi momen kegiatan KKN ini menjadi tugas yang sangat mulia bagi kami sebagai mahasiswa. Desa Jiken kecamatan tulangan menjadi tempat kami melaksanakan KKN UNUSIDA 2022 beranggotakan 19 mahasiswa kami memulai jalan pengabdian ini pada tanggal 25 Juli 2022 hingga berakhir pada tanggal 31 Agustus 2022, sekitar 2 program kerja yaitu 1 program wajib dan 1 program unggulan demi menunjang kegiatan kami di desa dan harapan kami bisa mengedukasi warga serta masyarakat desa Jiken. Didalam KKN 2022 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, lokasi kegiatan di Desa Jiken, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Dalam topik garapan kegiatan ini ialah penghijauan didesa jiken melalui penanaman toga yang ada di desa dengan mensosialisasikan pengembangan pengelolahan sampah di desa Jiken menjadi bermanfaat bagi masyarakat desa Jiken dengan kegiatan tersebut kami
  • 6. vi berharap desa Jiken semakin memiliki inovasi serta motivasi untuk bisa memanfaatkan sampah yang ada di desa. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu melancarkan kegiatan KKN ini, kami sampaikan kepada : 1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. 2. Orang Tua yang selalu memberikan dukungan dan semangat. 3. Bapak Dr. H. Fatkul Anam, M.SI, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo. 4. Bapak Putra Uji Deva Satrio, S. Sn., M.Sn selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah mendampingi dan memberikan bimbingan selama KKN serta selama pembuatan laporan. 5. Bapak Mohammad Najib, S.HI. Muhammad Mansur Yafi, M.T. Lukman Hakim, M.T. selaku Monev KKN. 6. Bapak Budiono selaku kepala desa Jiken beserta staf, yang telah memberikan izin kepada mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata serta menyediakan sarana serta fasilitas kepada KKN Berkhidmat dan Besdaya di Desa Jiken, kecematan Tulangan, kabupaten Sidoarjo. 7. Masyarakat Desa Jiken yang telah menerima kami dengan tangan terbuka serta kerja sama dan bantuannya. 8. Segenap KARTAR SUMBER BARU Desa Jiken yang membantu berjalanya proker kami. 9. Kepada Ibu Ibu PKK dan KADER yang antusias membantu serta membimbing kami 10. Keluarga tercinta yang telah mendukung kami sepenuhnya. 11. Segenap pihak yang telah membantu kesuksesan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Berkhidmat dan Berdaya Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo tahun 2022. Semoga semua yang membantu dalam proses belajar di masyarakat serta berbagai macam kegiatan selama pelaksanaan KKN mendapat Rahmat dan ridho serta balasan dari ALLAH SWT.Kami menyadari bawahsanya laporan atau buku ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran akan membantu kami. Sidoarjo, 28 Agustus 2022
  • 8. viii Daftar Tabel Tabel 2.1 Batas Wilayah Desa Jiken. Tabel 2.2 Data Tingkat Pendidikan. Tabel 2.3 Data Mata Pencaharian Pokok. Tabel 2.4 Data Tenaga Kerja. Tabel 2.5 Data Kualitas Angkatan Kerja. Tabel 2.6 Kriteria Penilaian Guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran permainan bola terbang untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini. Tabel 2.7 Kriteria Penilaian untuk Pencapaian Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan Bola Terbang. Tabel 2.8 Skor Penilaian Anak untuk Pencapaian Deskriptor.
  • 9. ix Daftar Gambar Gambar 3.1 Santri Membaca Al-qur’an Dengan Metode Tartil. Gambar 3.2 Membaca Nadzom Amsilati Secara Bersama-sama. Gambar 3.3 Membaca Surah Pendek Dengan Menyimaknya. Gambar 3.4 Membaca Al-qur’an Kembali Maju Kedepan Dengan Menggunakan Microfon Secara Bergantian. Gambar 3.5 Membaca Al-qur’an secara Bersama-sama Dengan Menggunakan Metode Tartil. Gambar 3.6 Membaca Al-qur’an Dengan Maju Kedepan Secara Bergantian. Gambar 3.7 Foto Bersama Santri TPQ Imaduddin Jiken Tulangan. Gambar 3.8 Penyerahan Kenang – Kenangan Kepada Ustadzah TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo. Gambar 3.9 Permainan Bola Terbang Di TK DWP Jiken Tulangan. Gambar 3.10 Kegiatan Survei Responden UMKM Di Desa jiken. Gambar 3.11 Rilis Logo UMKM CV. Faris Collection. Gambar 3.12 Rilis Website CV. Faris Collection. Gambar 3.13 Tampilan Website Profile CV. Faris Collection. Gambar 3.14 Penimbangan Berat Badan. Gambar 3.15 Pemberian Imunisasi Campak dan Rubela. Gambar 3.16 Pemberian Vitamin A. Gambar 3.17 Pemberian Hadiah. Gambar 3.18 Pemberian Makanan Sehat. Gambar 3.19 Foto Bersama Kader Posyandu Desa Jiken Tulangan Sidoarjo. Gambar 3.20 Pemberian Kenang – Kenangan Kepada Desa Jiken Tulangan Sidoarjo. Gambar 3.21 Foto Bersama Kader Posyandu Desa Jiken Tulangan Sidoarjo.
  • 10. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat). Ketiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan porsi yang harmonis dan terpadu. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata di lapangan dalam membentuk mental dan sikap mandiri serta tanggung jawab dalam pelaksanaannya. Selain itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Dengan demikian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wujud nyata kepedulian perguruan tinggi untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada di lingkungan penduduk. Sebagai mahasiswa yang menjadi agen perubahan dituntut untuk mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki selama menempuh pendidikan dibangku kuliah. Sebagai agent of change mahasiswa harus dapat memberikan inspirasi sekaligus membantu memecahkan berbagai macam permasalahan yang ada di masyarakat, seperti kurangnya minat belajar anak dalam mempelajari ilmu al-quran, kurangnya promosi di media social dan jarang dikenal, kurangnya siswa TK dalam merespon guru dan kurangnya edukasi guru terhadap murid, kurangnya sarana dan prasarana dalam kegiatan posyandu seperti media bermain untuk balita yang sedang menunggu giliran agar tidak merasakan rasa takut dan kurangnya partisipasi orangtua untuk rutin dating dalam kegiatan posyandu yang ada dalam masyarakat sekitar. Sesuai dengan tema yang telah disepakati, yakni “UNUSIDA BERDAYA (Berkhidmah dan Berkarya di Desa” segala program dan kegiatan yang berhubungan dengan tema besar tersebut akan dilakukan dan menyesuaikan atas kebutuhan serta kondisi lingkungan masyarakat sekitar. Yang akhirnya, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mahasiswa dalam pengaplikasian
  • 11. 2 ilmu pengetahuannya secara nyata sehingga dapat memberikan manfaat dalam melakukan pemberdayaan perekonomian masyarakat sekitar. Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik ini dilaksanakan mulai tanggal 27 Juli 2022 sampai tanggal 31 Agustus 2022 yang bertempat di Desa Jiken Kecamatan Tulangan. Adapun program yang akan dilaksanakan yakni program yang tidak jauh dari tema besar yang telah diusung sesuai dengan buku pedoman Kuliah Kerja Nyata Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Berkhidmah dan Berkarya (KKN UNUSIDA BERDAYA) guna terlaksananya dukungan dan penguatan program yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah, tidak hanya itu kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini bertujuan untuk mempertahankan Desa Jiken agar tetap asri melalui penghijauan, program tersebut yaitu penanaman tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga. Adapun kunci keberhasilan program ini adalah hasil dari kerjasama berbagai pihak yang terlibat serta penerapan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa dari hasil studinya pada bangku kuliah dengan output untuk meningkatkan peran sivitas akademik Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA).
  • 12. 3 1.2 Pokok Permasalahan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dimaksudkan untuk membantu memberikan pemahaman mengenai penghijauan dan mempertahankan lingkungan agar tetap asri, dan kami juga memberikan partisipasi kami dalam lingkup Pendidikan (mengajar TPQ dan TK), Sosial (Posyandu), Bisnis (UMKM)Namun saat ini, sesuai dengan analisis sementara menyatakan bahwa masyarakat Desa Jiken pada umumnya belum faham bahkan acuh terhadap lingkungan sekitar. 1.3 Tujuan a. Untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo dalam mempertahankan pedesaan yang hijau dan asri. b. Untuk bersinergi dengan pemangku kepentingan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi sekaligus beradaptasi dengan gaya hidup di desa jiken. c. Untuk mendorong sikap (tanggap aksi) mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo dalam menangani problematika yang ada di dunia pendidikan. d. Untuk mendukung dan menguatkan program pemberdayaan masyarakat secara umum, sekaligus pemulihan ekonomi secara khusus e. Untuk mensinergikan potensi dan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dengan pengetahuan dan realita yang dihadapi masyarakat. 1.4 Manfaat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo dengan tema “UNUSIDA BERDAYA (Berkhidmah dan Berkarya di Desa” yang mana mengemban tugas pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan potensi desa. Sebagai program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa program ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya (IPTEKSBUD) yang diperoleh dari bangku perkuliahan untuk diterapkan dalam memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar. Yang kedua dimaksudkan untuk
  • 13. 4 melatih dan mengembangkan soft skills dan karakter mahasiswa dalam memahami kondisi masyarakat guna menumbuhkan rasa empati terhadap masyarakat. 1. Bagi masyarakat a. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik ini akan sangat bermanfaat untuk memperoleh dan memecahkan suatu masalah tentang problematika yang ada di dunia pendidikan, percepatan pemulihan ekonomi, serta mempertahankan desa yang hijau dan asri. b. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dapat menyatukan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) dengan masyarakat sebagai bagian dari sosialisasi dan promosi yang efektif untuk meningkatkan anime masyarakat dalam melanjutkan jenjang karier di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo. c. Masyarakat dapat merumuskan dari permasalahan program kerja desa. 2. Bagi Mahasiswa Dengan adanya Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) ini dapat menambah wawasan belajar dan bekerja kepada para mahasiswa tentang 1. Dapat mengimplementasikan pengetahuan kepada masyarakat 2. Melatih rasa kerja sama terhadap kelompok KKN 3. Melatih kemampuan problem sloving 4. Menambah pengalaman mahasiswa 5. Melatih rasa kepeduliaan terhadap sesame 3. Bagi Perguruan tinggi 1. Sebagai umpan balik hasil belajar mengajar mahasiswa diperguruan tinggi dan ditunjukan kepada masyarakat desa jiken. 2. Untuk memenuhi salah satu pecapaian tujuan dari perguruan tinggi yaitu menghasilkan sarjana yang unggul terbaik dan berkualitas. 3. Membangkitkan nama universitas sebagai lembaga yang mampu mengembangkan kompetensi social bagi masyarakat dan kompetensi kepribadian mahasiswa.
  • 14. 5 BAB II PROFIL LOKASI KKN UNUSIDA BERDAYA 2.1 Kondisi Geografis Desa Jiken adalah salah satu desa yang terletak di wilayah kecamatan Tulangan, kabupaten Sidoarjo, provinsi Jawa Timur. Secara geografis desa Jiken memiliki luas wilayah 131,534 ha. Dengan jarak tempuh ke ibu kota kecamatan 4,1 km dan ibu kota kabupaten sejauh 5,8 km. Desa Jiken terdiri dari dari dua wilayah dusun, yaitu: Dusun Jiken dan Dusun Bringin. Adapun batas wilayah desa Jiken, kecamatan Tulangan sebagai berikut: Sebelah barat Desa Gelang, kecamatan Tulangan Sebelah timur Desa Pesawaan, kecamatan Porong Sebelah utara Desa Pangkemiri, kecamatan Tulangan Sebelah selatan Desa Ploso, Desa Waung, Kecamatan Krembung Tabel 2.1 : Batas wilayah desa Jiken Sesuai dengan Data dari Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) desa Jiken terdiri dari 15 rukun tetangga (RT) yang tergabung sebanyak 3 rukun warga (RW). 2.2 Kondisi Demografis Secara Demografis, desa Grabagan, kecamatan Tulangan merupakan pemukiman yang cukup padat mencapai 1.200 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk kurang lebih 2.504 jiwa yang terdiri dari 1.282 jiwa berjenis kelamin laki – laki dan sebanyak 1.222 jiwa berjenis kelamin perempuan dengan presentase kenaikan perkembangan jumlah penduduk sebesar 0,35% tiap tahun, yang tersebar sebanyak 2.504 jumlah kepala keluarga. Dengan begitu, desa Jiken memiliki beragam etnis yang ada, seperti: Jawa. Berikut potensi sumber daya manusia yang ada di desa Jiken: A. Data Pendidikan Pendidikan adalah salah satu pendorong dalam kemajuan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa Jiken. Klasifikasi data pendidikan ini diperoleh dari data administrasi kasi pemerintahan desa, sebagai data yang akurat dan valid pada tahun 2022.
  • 15. 6 Tingkat Pendidikan Laki - Laki Perempuan Usia 3 – 6 tahun yang belum masuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 50 orang 30 orang Usia 7 – 12 tahun yang ada di tingkat Sekolah Dasar 60 orang 40 orang Jumlah Total 180 orang Tabel 2.2: Data tingkat pendidikan B. Data Mata Pencaharian Pokok Sebagian besar warga masyarakat desa Jiken, secara umum bermata pecaharian sebagai petani atau buruh tani, ini dikarenakan sebanyak 95,62 ha adalah lahan persawahan, yang berada di bidang subsektor pertanian padi sawah. Berikut data mata pencaharian warga masyarakat desa Grabagan yang bersumber dari data kepemilikan oleh pemerintahan desa. Jenis Pekerjaan Laki - Laki Perempuan Petani 110 orang 27 orang Buruh Tani 30 orang 30 orang Pegawai Negeri Sipil 29 orang 11 orang Perawat 0 orang 3 orang Bidan 0 orang 1 orang Tentara Nasional Indonesia (TNI) 7 orang 0 orang Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) 3 orang 0 orang Pedagang Keliling 25 orang 34 orang
  • 16. 7 Karyawan Perusahaan Swasta 275 orang 289 orang Jumlah Total Penduduk 874 orang Tabel 2.3: Data Mata Pencaharian Pokok C. Data Agama/Aliran Kepercayaan Dengan jumlah penduduk yang mencapai 2.504 jiwa, desa Jiken seluruh warga masyarakat beragama Islam. D. Data Tenaga Kerja Berdasarkan data yang diterima, kondisi ekonomi masyarakat desa Jiken terdiri dari beberapa sektor mata pencaharian, mulai dari sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Berikut klasifikasi data tenaga kerja masyarakat desa Jiken. Tenaga Kerja Laki – Laki Perempuan Penduduk usia 15 – 39 tahun 300 orang 296 orang Penduduk usia 56 tahun ke atas 250 orang 350 orang Jumlah 550 orang 646 orang Total Jumlah 2.392 orang Tabel 2.4: Data Tenaga Kerja E. Data Kualitas Angkatan Kerja Dibawah ini adalah data konkrit klasifikasi angkatan kerja yang diperoleh dari data pemerintahan desa Jiken Angkatan Kerja Laki - Laki Perempuan Penduduk usia 18 – 56 tahun yang buta aksara dan huruf/angka latin 0 orang 0 orang Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) 0 orang 0 orang Penduduk usia 18 – 56 tahun yang 115 orang 100 orang
  • 17. 8 tamat Sekolah Dasar (SD) Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 127 orang 130 orang Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 131 orang 142 orang Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tamat Perguruan Tinggi 15 orang 9 orang Jumlah 388 orang 381 orang Tabel 2.5: Data kualitas angkatan kerja 2.3 Kondisi Potensi Desa/Kelurahan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai pengabdian diri kepada masyarakat yang terjun secara langsung bermula dari observasi wilayah sebelum tampil di depan masyarakat luas, tahapan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi masyarakat dalam segi kultur sosial, struktur pemerintahan, ekonomi, dan keagamaan. Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 2.504 jiwa memiliki luas wilayah 131,534 ha yang terdiri dari berbagai klasifikasi usia, pendidikan, mata pecaharian, etnis budaya, serta aliran kepercayaan yang telah disebutkan diatas. mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. BAB III
  • 18. 9 PROGRAM KERJA KKN UNUSIDA BERDAYA 3.1 Jenis Program Mengingat Kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN) kini sudah bebas dari Covid- 19 berbeda dengan yang sebelumnya, dengan banyaknya ruang gerak yang juga sesuai dengan tema besar yang telah diusung yakni “UNUSIDA BERDAYA (Berkhidmat dan Berkarya di desa” menjadikan segala program kerja yang dilaksanakan tidak jauh dari tema besar yang telah ditetapkan. Berikut beberapa program kerja yang dilakukan: 3.1.1 Program Kerja Pengaruh Penggunaan Metode Amstilati dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an. Program kerja ini dirumuskan setelah melakukan observasi yang dilakukan sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat sebagai program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam membaca Al-Qur’an dan membantu mengajarkan metode Amstilati. Program kerja ini dibuat untuk mengasah ketrampilan yang dimiliki siswa yang kebanyakan hanya bermain HP di rumah setelah sekolah. Sehingga menjadi alternatif guna meningkatkan motivasi siswa dalam membaca Al-Qur’an di zaman sekarang. 3.1.2 Program Kerja Permainan Bola Terbang untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK DHARMA WANITA Jiken Tulangan. Berdasarkan pengamatan di lingkungan masyarakat, Pada anak usia taman kanak – kanak kemampuan berkembang mereka sangat terlihat. Salah satu kemampuan anak – anak yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik dan motoriknya. Dalam kaitannya dengan perkembangan motorik anak, perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak anak. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Motorik Kasar anak, khususnya anak – anak TK.
  • 19. 10 3.1.3 Program Kerja Pengaruh Promosi Produk Menggunakan Media Website Terhadap Cv Faris Convection. Berdasarkan pengamatan di lingkungan masyarakat, Produk UKM merupakan industri kecil dan menengah lokal yang membutuhkan dukungan intensif untuk pengembangannya, karena dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di pinggiran dan pedesaan menjadi masyarakat yang mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan perspektif yang lebih luas tentang bagaimana promosi produk UKM perlu dilakukan secara besar-besaran agar produk UKM lebih dikenal dan penjualannya dapat menembus pasar yang lebih luas. 3.1.4 Program Kerja Posyandu Maju Balita Ceria di Desa Jiken Kecamatan Tulangan Sidoarjo. Berdasarkan pengamatan di lingkungan masyarakat Pos pelayanan terpadu (Posyandu) di Desa Jiken cukup aktif. Posyandu tersebut memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan dengan sasaran seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, dan, ibu menyusui. Dalam hal ini peran yang besar adalah peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang secara langsung berhadapan dengan berbagai permasalahan kemasyarakatan termasuk masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Program kerja ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Jiken terhadap program posyandu, peran posyandu dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, dan posyandu sebagai pusat kesehatan masyarakat. 3.2 Tujuan 3.2.1 Tujuan Program Kerja Pengaruh Penggunaan Metode Amstilati dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al- Qur’an. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam membaca Al-Qur’an dan membantu mengajarkan metode Amstilati. Program kerja ini juga dibuat untuk mengasah ketrampilan yang dimiliki siswa. Selain belajar Al-Qur;an, siswa juga bisa belajar Amstilati agar lebih termotivasi untuk terus membaca Al-Qur;an.
  • 20. 11 3.2.2 Tujuan Program Kerja Permainan Bola Terbang untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK DHARMA WANITA Jiken Tulangan. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Motorik Kasar anak, khususnya anak – anak TK. Program ini juga bertujuan untuk melatih kefokusan, kekompakan, keseimbangan, dan melatih kualitas geraknya anak-anak. 3.2.3 Tujuan Program Kerja Pengaruh Promosi Produk Menggunakan Media Website Terhadap Cv Faris Convection. Program kerja ini bertujuan untuk memberikan perspektif yang lebih luas tentang bagaimana promosi produk UKM perlu dilakukan secara besar- besaran agar produk UKM lebih dikenal sosial media dan penjualannya dapat menembus pasar yang lebih luas. 3.2.4 Tujuan Program Kerja Posyandu Maju Balita Ceria di Desa Jiken Kecamatan Tulangan Sidoarjo. Program kerja ini untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Jiken terhadap program posyandu, peran posyandu dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, dan posyandu sebagai pusat kesehatan masyarakat. Dan juga memiliki peranan penting dalam meningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak melalui proses pelayanan kesehatan seperti melaksanakan pelayanan , KB, gizi, imunisasi, penanggulangan diare, dan KIA. 3.3 Sasaran 3.3.1 Program Kerja Pengaruh Penggunaan Metode Amstilati dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an. Sasaran dari Program TPQ yakni: Seluruh siswa TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo. 3.3.2 Program Kerja Permainan Bola Terbang untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK DHARMA WANITA Jiken Tulangan. Sasaran dari Program TK yakni: Seluruh siswa TK DHARMA WANITA Jiken Tulangan Sidoarjo.
  • 21. 12 3.3.3 Program Kerja Pengaruh Promosi Produk Menggunakan Media Website Terhadap Cv Faris Convection. Sasaran dari Program UMKM yakni: Pemilik bisnis UMKM Cv Faris Convection Jiken Tulangan Sidoarjo. 3.3.4 Program Kerja Posyandu Maju Balita Ceria di Desa Jiken Kecamatan Tulangan Sidoarjo. Sasaran dari Program Posyandu yakni: Balita beserta orang tuanya desa Jiken Tulangan Sidoarjo 3.4 Strategi Pelaksanaan 3.4.1 Program Kerja Pengaruh Penggunaan Metode Amstilati dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an. Adapun Strategi pelaksanaanya, penulis mewawancarai pemilik TPQ untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pembelajaran di TPQ, yakni kendala dalam membaca Al-Qur’an di TPQ tersebut. Dan juga apa saja yang mempengaruhi siswa TPQ dalam ketidakhadirannya saat mengaji. 3.4.2 Program Kerja Permainan Bola Terbang untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK DHARMA WANITA Jiken Tulangan. Melakukan penelitian pada keterampilan motorik anak • Mengajak seluruh siswa TK A dan B bermain bola terbang • melaksanakan permainan bola terbang bersama siswa TK DWP • menentukan hasil penelitian siklus 1 dan siklus 2 pada peningkatan psikomotorik anak 3.4.3 Program Kerja Pengaruh Promosi Produk Menggunakan Media Website Terhadap Cv Faris Convection.  Mewawancarai pemilik UMKM di desa tersebut apa saja jenis usaha yang di miliki.  Menanyakan masalah apa yang menjadi kendala dalam bisnis pemilik UMKM.
  • 22. 13  Memberikan solusi pada pemilik UMKM cara pemasaran yang tepat di era zaman sekarang agar usaha yang dimiliki bisa lebih meluas dan berkembang. 3.4.4 Program Kerja Posyandu Maju Balita Ceria di Desa Jiken Kecamatan Tulangan Sidoarjo.  Sosialisasi pemantauan pertumbuhanmelalui penimbangan bulanan.  Menyusun menu makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna.  Melakukan imunisasi untuk penanggulangan campak dan rubella. 3.5 Penanggung Jawab Pelaksanaan 3.5.1 Program Kerja Pengaruh Penggunaan Metode Amstilati dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an. Penanggung jawab program kerja ini antara lain: Desy Alfitriani, Fayanda Himatul Aliyah, Ikhwan Syaifudin, M. Rizky Rahmat, Shofiyun nisa’. 3.5.2 Program Kerja Permainan Bola Terbang untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK DHARMA WANITA Jiken Tulangan. Penanggung jawab program kerja ini antara lain: Intan Dewi Aliffah, Lailatul Ma’rufah, Maya Sulistiawati, Ulin Ni’matul Mujibah 3.5.3 Program Kerja Pengaruh Promosi Produk Menggunakan Media Website Terhadap Cv Faris Convection. Penanggung jawab program kerja ini antara lain: Abdur Rohman, Adam Alfino Ramadoni, Muhammad Sholehuddin, Ngudi Tulus Widodo, Nora Valentina Febrianti 3.5.4 Program Kerja Posyandu Maju Balita Ceria di Desa Jiken Kecamatan Tulangan Sidoarjo. Penanggung jawab program kerja ini antara lain: Amilatul Rosidah, Laila Madaniyah, Muhammad Faiq Fikrillah, Moehamad Dwiki Yulianto, Siti Rahayu Primayanti
  • 23. 14 BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM 4.1 Pelaksanaan Program Kegiatan KKN UNUSIDA BERDAYA dan hasil yang dicapai 4.1.1 Pengenalan dan pemaparan program kerja Sebelum melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, sudah sepatutnya untuk melakukan perijinan terlebih dahulu dalam melakukan kegiatan. Ini menjadi tahap awal sebeluim melaksanakan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan pengenalan ini dimaksudkan sebagai adaptasi awal dan pengenalan lingkungan sekitar. Dimulai dari bertamu kepada kepala desa pada tanggal 21 juli 2022 Gambar 4.1 Perizinan Kepada Bapak Kepala Desa Jiken Tulangan Tidak hanya itu di hari yang sama Bapak Kepala Desa juga menjelaskan keadaan wilayah desa guna mencari tahu tentang persoalan yang ada di desa yang bertujuan untuk mendapatkan solusi dengan tepat melalui program kerja yang sesuai dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas. 4.2 Kendala kendala yang dihadapi Dengan adanya berbagai kegiatan yang dilaksanakan, menurut penulis ditemui berbagai masalah dan kendala yang perlu di pecahkan dan dihadapi diantaranya: 1. Di lingkungan masyarakat desa Jiken Tulangan Sidoarjo - Fakumnya karang taruna di daerah setempat - Kurangnya peran orang tua dalam mendidik karakter siswa - Di zaman modern ini banyaknya siswa yang berlebihan dalam pemakaian gadget/hp
  • 24. 15 - Banyaknya guru yang kurang berperan aktif dalam memotivasi siswa agar rajin berangkat ke sekolah maupun TPQ - Kurangnya wawasan pelaku UMKM tentang marketing digital dikarenakan infrastruktur internet kurang merata dan SDM yang masih belum paham tentang pemasaran melalui media sosial. - Kurangnya sarana dan prasarana dalam kegiatan posyandu - Kurangnya partisipasi prang tua untuk rutin dalam kegiatan posyandu balita 4.3 Alternatif pemecah kendala Dengan adanya kendala–kendala yang disampaikan diatas maka penulis mencoba menyusun beberapa strategi untuk mengatasi hal tersebut. Adapun strategi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dengan fakumnya karang taruna di desa setempat, kelompok penulis mencoba 2. lebih aktif dengan lebih sering menanyakan informasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan melalui ketua karang taruna, kepala desa, kepala dusun, hingga masyarakat setempat. 3. Membangun komunikasi yang baik, memberikan contoh yang baik terhadap anak. 4. Penulis menghimbau para orang tua untuk Membatasi waktu pemakaian hp,dan mengajak siswa untuk melakukan kegiatan lain tanpa menggunakan gadget/hp. 5. Penulis membantu guru dalam memotivasi siswa agar bersemangat berangkat ke sekolah/TPQ dan disetiap hari kamis penulis memberikan motivasi kepada siswa bahwa terlalu berlebihan dalam bermain gadget memberikan dampak buruk bagi perkembangan belajar siswa. 6. Berusaha memaksimalkan pemasarannya hanya menggunakan marketing perseorangan agar tetap bisa bertahan dan bersaing dengan konveksi lainnya. Dan upaya yang dilakukan Penulis yakni memberikan pelatihan pemasaran digital dan pembuatan website untuk pemasaran online 7. Semakin cinta posyandu dengan pembuatan media yang menyenangkan balita seperti media bermain (balon dan permen) sehingga balita dapat menunggu dengan senang tanpa menangis dan merasa takut. 8. Memberikan himbauan dan penambahan wawasan tentang pentingnya posyandu kepada orang tua agar rutin datang ke posyandu. 4.4 Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan KKN UNUSIDA BERDAYA. Masyarakat desa Jiken sangat terbuka dan mendukung penuh mahasiswa KKN dalam melaksanakan program yang telah direncanakan sebelumnya, masyarakat desa Jiken mengharapkan adanya keberlanjutan hasil program KKN baik dalam hal formal, maupun non formal untuk kemajuan desa Jiken dan seluruh pihak yang berkaitan.
  • 25. 16 PENGARUH PENGGUNAAN METODE AMSILATI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA PENGARUH PENGGUNAAN METODE AMSILATI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA Desy Alfitriani1, Fayanda Himatul Aliyah2, Ikhwan Syaifudin3, Muhammad Rizky Rahmat4, Shofiyun Nisa’5 1Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 3Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 4Management, Fakultas Ekonomi, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 5Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Desyalfitriani1820@gmail.com,fayandaaliyah@gmail.com,ikhwan.sfd@gmail.com, rizkyrahmat1993@gmail.com, shofiyund27@gmail.com Abstract There are many variants of the Al-Qur’an teaching method used in the Al-Qur'an Education Park, one of which is the Tartil method. This method is considered quite effective in determining the success of learning the Al-Qur’an at TPQ. We use the method amstiati and motivation to learn. This method is one of the things that also affects student achievement. The amstillation and learning motivation method is a new science that is able to encourage and encourage students to study hard and train children's memory. The purpose of this study was to determine the effect of the amstilati method on students' ability to read the Al-Qur’an..The results showed that there was a significant effect between the use of the amstiati method and learning motivation on the ability to read the Koran. This means that there is a significant effect between the use of the amstilati method and learning motivation on the ability to read the Qur'an. Keywords:
  • 26. 17 Amsilati Method, Learning Motivation, Reading Al-Qur'an Abstrak Metode pengajaran Al-Quran yang digunakan taman pendidikan Al-Quran cukup banyak variannya, salah satunya yang berkembang di taman pendidikan Al-Quran jiken adalah metode tartil. Metode ini dianggap cukup efektif menentukan keberhasilan belajar Al-Quran di TPQ. Kami menggunakan tambahan Metode yaitu metode amsilati dan motivasi belajar. Metode ini salah satu hal yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Metode amstilati dan motivasi belajar merupakan ilmu baru yang mampu mendorong dan memberikan semangat kepada peserta didik agar giat belajar dan melatih daya ingat anak. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode amsilati terhadap kemampuan membaca Al-Quran siswa. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode amsilati dan motivasi belajar terhadap kemampuan membaca Al-Quran. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode amsilati dan motivasi belajar terhadap kemampuan membaca Al-Quran. Kata Kunci: Metode Amsilati, Motivasi Belajar, Membaca Al-Quran. 1. PENDAHULUAN Penegasan Judul Judul peneitian ini adalah “PENGARUH PENGGUNAAN METODE AMSILATI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR’AN DI TPQ IMADUDDIN JIKEN SIDOARJO” METODE TARTIL Tartil adalah disusun dari kata Ratala yang berarti serasi dan indah ucapan atau kalimat yang disusun secara rapid dan diucapkan dengan baik dan benar.Membaca nya secara perlahan sambil memperjelas huruf-huruf berhenti dan memulai, sehingga pembaca dan pendengarnya dapat memahami dan menghayati kandungan pesannya. Metode Tartil dalam hal ini adalah suatu cara untuk membaca Al-Qur’an terhadap peserta didik dengan berpedoman pada buku Tartil yang disusun oleh H.Gazali, SMIQ, M.A. Kemampuan membaca Al-Qur’an adalah kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan seseorang dalam membaca Al-Qur’an secara tartil dan memahami maksud
  • 27. 18 serta mengerti makna yag terkandung dalam bacaan. Dalam kemampuan membaca Al- Qur’an yang harus dicapai yaitu ilmu tajwid dan makhorijul huruf yang baik dan benar. Pembelajaran Membaca Al-Qur‟an menurut Muhaimin merupakan upaya membelajarkan siswa. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahan tulis. Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir, memiliki posisi penting dalam system ajaran islam. Hal ini karena Al-Qur‟an merupakan firman Allah SWT sebagaimana yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Al- Qur‟an adalah mu‟jizat yang terbesar dan teragung dikaruniakan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Kemudian Nabi diperintahkan Allah SWT agar menyampaikan kepada seluruh umat manusia. Al- Qur‟an sebagai kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai mukjizat atas kerasulannya, diturunkan melalui malaikat jibril, dengan lafal-lafal nya yang berbahasa arab dan maknanya yang benar, terhimpun dalam mushaf, dimulai dengan surat Al-fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas. Firman Allah SWT Q.S. Al-Qiyamah ayat 17-18 : Artinya : “Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu”. (Q.S Al-Qiyamah : 17-18). Dari penjelasan diatas bahwa membaca Al-Qur’an tidak sama dengan membaca buku atau majalah, sebab membaca Al-Qur’an saja sudah termasuk ibadah. Membaca Al-Qur’an berarti proses yang dilakukan dalam melihat serta mempelajari isi dari apa yang tertuis baik dalam Al-Qur’an atau Tartil dengan melisankan atau hanya dalam hati sesuai dengan kaidah ilmu tajwidnya. Metode tartil adalah metode membaca Al-Qur’an dengan cara membaca pelan dan tenang sesuai dengan hukum-hukum ilmu tajwid dan tanda-tanda waqof. Setiap proses pembelajaran yang berlangsung tidak lepas dari dimensi afektif. Dimensi kecerdasan sikap atau kepribadian. Hal ini sama pentingnya dengan dua dimensi lainnya, yaitu dimensi kognitif dan psikomotorik. Metode tartil yang digunakan dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an proses pembelajarannya mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif dengan memberikan
  • 28. 19 pengetahuan tentang pengenalan huruf-huruf Al-Qur’an, tanda baca, cara membacanya dan penulisannya. Dengan ranah afektif diharapkan siswa mampu membiasakan membaca Al-Qur’an. Ranah psikomotorik agar siswa mampu mempraktikkan cara membaca Al-Qur’an dengan tartil sesuai dengan hukum ilmu tajwid, makhorijul huruf dan ketentuan-ketentuan dalam Al-Qur’an. Teknis pembelajaran metode tartil tersebut yaitu ustadz/ustadzahnya membacakan atau memberikan contoh membaca Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya kemudian santri satu- persatu menirukan dengan urut, setelah para santri faham dan bisa membaca dengan benar kemudian para santri menghafalkan surat-surat pendek atau juz amma dan disimak oleh ustadz/ustadzahnya satu persatu sampai benar-benar hafal. TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo yaitu lokasi tempat penulis mengadakan penelitian. Di TPQ ini penulis mengajar Al-Qur’an menggunakan metode tartil di kelas marhalah ula (tingkatan awal dalam Al-Qur’an). Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran membaca tartil yang digunakan dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di TPQ Imaduddin untuk dapat meningkatkan kualitas membaca Al-Qur’an secara baik dan benar, maka yang dimaksud dengan judul penelitian ini yaitu “PENGARUH PENGGUNAAN METODE AMSILATI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN DI TPQ IMADUDDIN JIKEN SIDOARJO” METODE PENGAJARAN AMSILATI Amsilati adalah sebuah kitab yang disampaikan dengan metode Amsilati pula, yaitu metode praktis untuk mendalami Al-qur‟an dan membaca kitab kuning bagi para pemula. Metode tersebut diberi nama ”Amsilati” yang terinspirasi dari metode belajar cepat membaca Al-quran, yakni ”Qiro'ati”. Jika dalam metode Qiro'ati orang bisa belajar membaca Al-qur‟an dengan cepat, maka dengan metode Amsilati orang juga akan dapat membaca dan memahami kitab ‘’gundul’’ kitab tanpa harakat. KH. Taufiqul Hakim mengatakan: Terdorong dari metode Qiro'ati yang mengupas cara membaca yang ada harokatnya, saya ingin menulis yang bisa digunakan untuk membaca yang tidak ada harokatnya. Terbetiklah nama Amsilati yang berarti beberapa contoh dari saya yang sesuai dengan akhiran "ti" dari Qiro'ati. Metode Amsilati juga disusun mengingat sulitnya mempelajari ilmu alat untuk membaca kitab kuning terutama bagi tingkat pemula, baik anak-anak maupun dewasa. Kitab-kitab Qawa’id
  • 29. 20 klasik yang menjadi rujukan dalam belajar Qawa’id kurang terfokus pada materi pembahasannya. Dalam metode Amsilati, menghafal dan praktik merupakan kegiatan mutlak dalam proses pembelajaran. Karena dengan kegiatan tersebut para murid akan dapat dengan mudah mengingat dan memahami kaidah- kaidah bahasa Arab yang merupakan inti dari kitab Amsilati. Di TPQ Imaduddin Jiken Sidoarjo, penulis mengajarkan Al-Qur’an dengan menggunakan metode tartil serta penulis mengajarkan nadzom amsilati didalamnya. Nadzom ialah untaian kata-kata yang terikat oleh padalisan (larik, baris) dan pada (bait) Cara pengajaran nadzom amsilati di TPQ Imaduddin yakni dengan membagikan sebuah qoidati dan membaca nadhom amsilati bersama sama. Untuk nadzom amsilati di baca dengan cara di nyanyikan menggunakan sya’ir lagu. Kami mengajari satu- persatu dengan jilid yang sesuai. Seperti marhalah ula (tingkatan awal dalam Al- Qur’an), marhalah wushto (tingkatan tengah dalam Al-Qur’an), marhalah a’la (tingkatan akhir dalam Al-Qur’an) penulis gabungkan disebuah aula untuk pengajaran menggunakan metode amsilati, karna menurut penulis, kelas tartil dasar kurang efektif jika menggunakan metode amsilati. Jadi, semua siswa diajari amsilati jilid satu semua, pengajarannya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Tidak terlalu cepat artinya tidak terlalu mengikuti kemauan anak-anak yang cerdas, sementara bagi anak yang tidak mampu mengikuti tidak terlalu lambat artinya tidak menuruti kemauan anak yang lambat, sehingga anak yang pandai-pandai jadi jenuh dan meremehkan pelajaran. Anak yang memang sangat lambat, ditinggal agar hanyut sampai khatamnya jilid satu. Metode ini diusahakan dalam waktu sebulan atau 30 hari bisa khatam satu jilid. Sehari 1 kali pertemuan, masing-masing 30 menit. Dengan perincian 10 menit pertama mengulangi Rumus Qoidati pelajaran kemarin, 10 menit penambahan materi, 10 menit terakhir menghafalkan rumus Qaidah dari pelajaran yang diajarkan tadi, kemudian bisa mengikuti tes tertulis dan lisan. Anak yang mencapai nilai 9 koma naik ke jilid II, sementara anak yang nilainya kurang dari 9 koma mengulangi dari jilid awal. Jilid dua pun proses pengajarannya sama, pada saat mengulangi jilid I, bila ada anak baru, anak tersebut bisa langsung mengikuti pelajaran walaupun sudah sampai tengah. Kemudian di tes, bila ternyata bisa 9 koma, maka naik. Bila tidak, maka mengulangi dari awal. Berarti kenaikan kelas waktunya hanya sebulan atau 30 hari. Terkait dengan pembelajaran dikelas, prestasi yang diperoleh murid tergantung pada tingkat
  • 30. 21 kecerdasan dan waktu belajar. Artinya anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang baik namun memiliki waktu belajar yang relatif singkat akan sebanding dengan anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang kurang namun memiliki waktu belajar yang relatif lama. Dengan demikian dapat mencapai penguasaan yang sempurna terhadap materi yang disajikan, apabila kualitas pembelajaran dan kesempatan waktu belajar diprogram sesuai dengan kebutuhan masing-masing murid. Kelebihan Metode Amtsilati Ada beberapa kelebihan yang dimilki metode amsilati ini, diantaranya adalah sebagai berikut: a) Peletakan rumus disusun secara sistematis b) Contoh diambil dari Alquran dan Alhadits c) Siswa dituntut untuk aktif, semangat, komunikatif dan dialogis. d) Siswa dapat menjadi guru bagi teman- temannya Evaluasi metode amtsilati belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran, pengalaman belajar dan hasil belajar. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas cara belajar dan mengajar yang telah dilakukan benar-benar tepat atau tidak serta untuk mengetahui hasil prestasi siswa, maka perlu diadakannya evaluasi. Demikian halnya dengan pelaksanaan metode amsilati, evaluasi diadakan dengan dua cara: a) Lisan Tes lisan merupakan tes yang diberikan guru kepada murid, yakni dengan cara guru memberikan pertanyaan kepada murid secara langsung, dan dijawab oleh murid secara langsung juga. Adapun tes lisan dilaksanakan dengan tiga tahap, yaitu pada awal pertemuan murid mengulang rumus Qaidah materi yang lalu. Kedua, pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung ustadzah memberikan pertanyaan ala Amtsilati. Ketiga, yakni ketika murid telah selesai satu jilid sebagai syarat kenaikan jilid. b) Tulisan Tes secara tertulis ini merupakan tes yang diberikan ustadzah kepada murid, yakni dengan cara ustadzah memberikan pertanyaan yang sudah ditulis dilembaran, kemudian murid menjawab di lembaran pula yang sudah disediakan. Tes ini dilaksanakan ketika murid sudah selesai mempelajari
  • 31. 22 satu jilid sebagai syarat kenaikan jilid. Dalam pelaksanaan tes kenaikan jilid, tes tertulis terlebih dahulu dilaksanakan sebelum tes lisan. MOTIVASI BELAJAR Motif berasal dari bahasa latin yaitu movere yang artinya bergerak. Motif yang di istilahkan needs adalah dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan (Ahmadi,1999).Perilaku manusia senantiasa dilatarbelakangi motif dan motivasi. Beragamnya motif dan motivasi mewarnai kehidupan manusia, misalnya makan karena lapar, ingin mendapat kasih sayang, ingin diterima lingkungan dan sebagainya (Ahmadi, 1998/1999). Pendapat para ahli dalam literatur yang dibaca oleh penulis, bahwa pengertian motif dan motivasi hampir sama dan tidak ditemukan perbedaan arti yang mendasar. Maksud dan pengertiannya sama, hanya berbeda dalam memformulasikan kalimat pada motif dan kalimat pada motivasi saja. Sedangkan arti yang terkandung dalam motif dan motivasi sebenarnya memiliki persamaan.Oleh karena itu dalam penjelasan berikutnya pada tulisan ini tidak dibedakan antara motif dan motivasi. Berdasarkan uraian di atas jelas kiranya bahwa motivasi berkaitan erat dengan suatu tujuan.Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motivasinya.Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang. Penjelasan mengenai fungsi-fungsi motivasi adalah: 1. Mendorong manusia untuk bertindak/berbuat. Motivasi berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberikan energi/kekuatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. 2. Menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang harus ditempuh. 3. Menyeleksi perbuatan. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan. Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, bahwa kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor non intelektual lain yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk memotivasi dirinya. Mengutip pendapat Daniel Goleman (2004:
  • 32. 23 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama. Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar, seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan berhasil dengan maksimal. Motivasi memegang peranan yang amat penting dalam belajar. Dalam proses pembelajaran peserta didik dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan siswa menjadi faktor penting guru dalam proses pembelajaran. Dimana dalam proses belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Sehingga guru memiliki tanggung jawab yang besar terhadap proses pembelajaran peserta didik dalam berupaya mewujudkan perubahan sikap dan tingkah laku. Guru sebagai seorang pendidik harus tahu apa yang diinginkan oleh siswa dan siswi. Seperti kebutuhan untuk berprestasi, karena setiap siswa memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang berbeda satu sama lainnya. Tidak sedikit siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah, mereka cenderung takut gagal dan tidak mau menanggung resiko dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi. Meskipun banyak juga siswa yang memiliki motivasi untuk berprestasi yang tinggi.Siswa memiliki motivasi berprestasi tinggi kalau keinginan untuk sukses benar-benar berasal dari dalam diri sendiri. Siswa akan bekerja keras baik dalam diri sendiri maupun dalam bersaing dengan siswa lain. Siswa yang datang ke sekolah memiliki berbagai pemahaman tentang dirinya sendiri secara keseluruhan dan pemahaman tentang kemampuan mereka sendiri khususnya.Mereka mempunyai gambaran tertentu tentang dirinya sebagai manusia dan tentang kemampuan dalam menghadapi lingkungan. Ini merupakan cap atau label yang dimiliki siswa tentang dirinya dan kemungkinannya tidak dapat dilihat
  • 33. 24 oleh guru namun sangat mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Gambaran itu mulai terbentuk melalui interaksi dengan orang lain, yaitu keluarga dan teman sebaya maupun orang dewasa lainnya, dan hal ini mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah. Berdasarkan pandangan di atas dapat diambil pengertian bahwa siswa datang ke sekolah dengan gambaran tentang dirinya yang sudah terbentuk.Meskipun demikian adanya, guru tetap dapat mempengaruhi maupun membentuk gambarang siswa tentang dirinya itu, dengan tujuan agar tercapai gambaran tentang masing-masing siswa yang lebih positif. Apabila seorang guru suka mengkritik, mencela, atau bahkan merendahkan kemampuan siswa, maka siswa akan cenderung menilai diri mereka sebagai seorang yang tidak mampu berprestasi dalam belajar. Akibatnya minat belajar menjadi turun. Sebaliknya jika guru memberikan penghargaan, bersikap mendukung dalam menilai prestasi siswa, maka lebih besar kemungkinan siswa-siswa akan menilai dirinya sebagai orang yang mampu berprestasi. Penghargaan untuk berprestasi merupakan dorongan untuk memotivasi siswa untuk belajar. Dorongan intelektual adalah keinginan untuk mencapai suatu prestasi yang hebat, sedangkan dorongan untuk mencapai kesuksesan termasuk kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk berprestasi. Strategi menumbuhkan motivasi belajar Ada beberapa strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut: 1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar hendaknya seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang akan dicapai siswa. Tidak cukup sampai di situ saja, tapi guru juga bisa memberikan penjelasan tentang pentingnya ilmu yang akan sangat berguna bagi masa depan seseorang, baik dengan norma agama maupun sosial. Makin jelas tujuan, maka makin besar pula motivasi dalam belajar. 2. Hadiah. Memberikan hadiah untuk siswa-siswi yang berprestasi. Hal ini akan sangat memacu siswa untuk lebih giat dalam berprestasi, dan bagi siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk mengejar atau bahkan mengungguli siswa yang telah berprestasi. Hadiah di sini tidak perlu harus yang besar dan mahal, tapi bisa menimbulkan rasa senang pada murid, sebab merasa dihargai karena prestasinya. Kecuali pada setiap akhir semester, guru bisa memberikan hadiah yang lebih istimewa (seperti buku bacaan) bagi siswa ranking 1-3.
  • 34. 25 3. Saingan/kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. 4. Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. Bisa dimulai dari hal yang paling kecil seperti, “beri tepuk tangan bagi si Budi…”, “kerja yang bagus…”, “wah itu kamu bisa…”. 5. Hukuman. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Hukuman di sini hendaknya yang mendidik, seperti menghafal, mengerjakan soal, ataupun membuat rangkuman. Hendaknya jangan yang bersifat fisik, seperti menyapu kelas, berdiri di depan kelas, atau lari memutari halaman sekolah. Karena ini jelas akan menganggu psikis siswa. 6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik, khususnya bagi mereka yang secara prestasi tertinggal oleh siswa lainnya. Di sini guru dituntut untuk bisa lebih jeli terhadap kondisi anak didiknya. Ingat ini bukan hanya tugas guru bimbingan konseling (BK) saja, tapi merupakan kewajiban setiap guru, sebagai orang yang telah dipercaya orang tua siswa untuk mendidik anak mereka. 7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. Ajarkan kepada siswa cara belajar yang baik, entah itu ketika siswa belajar sendiri maupun secara kelompok. Dengan cara ini siswa diharapkan untuk lebih termotivasi dalam pengulangan pelajaran ataupun menambah pemahaman dengan buku-buku yang mendukung. 8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok. 9. Menggunakan metode yang bervariasi. Guru hendaknya memilih metode belajar yang tepat dan bervariasi, yang bisa membangkitkan semangat siswa, yang tidak membuat siswa merasa jenuh, dan yang tak kalah penting adalah bisa menampung semua kepentingan siswa. Sperti Cooperative Learning, Contectual Teaching & Learning (CTL), Quantum Teaching, PAKEM,
  • 35. 26 mapun yang lainnya. Karena siswa memiliki tingkat intelegensi yang berbeda- beda satu sama lainnya. Ada siswa yang hanya butuh 5 menit untuk memahami suatu materi, tapi ada siswa yang membutuhkan 25 menit baru ia bisa mencerna materi. Itu contoh mudahnya. Semakin banyak metode mengajar yang dikuasai oleh seorang guru, maka ia akan semakin berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa. 10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Baik itu media visual maupun audio visual. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Upaya meningkatkan motivasi belajar supaya meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar di sekolah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh guru yaitu: 1. Memberi Angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik.Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja. 2. Hadiah Dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa. 3. Kompetisi Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik. 4. Ego-Involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk
  • 36. 27 kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi. . 5. Memberi Ulangan Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka. 6. Mengetahui Hasil Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya. 7. Pujian Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian.Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. 8. Hukuman, adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi. Seorang guru harus berupaya untuk membangkitkan kembali kinginan siswa dalam belajar. Upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru yaitu dengan cara : 1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar yang di alaminya 2. Meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar. 3. Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar. 4. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar. Fungsi Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa. mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu: 1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,
  • 37. 28 dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 2. HASIL DAN DISKUSI Berdasarkan hasil kemampuan membaca Al-Quran yang dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar menggunakan metode amstilati, diperoleh bahwa santri masih kurang lancar dalam membaca Al-Quran serta belum mempraktekkan ilmu tajwidnya kedalam bacaan Al-Quran. Para santri dinyatakan hanya bisa baca saja belum bisa menerapkan kaidah tajwidnya sehingga saat pelafalan makhraj dan tajwid belum sesuai dengan standar bacaan. Contohnya, ketika membaca surah pendek, para santri banyak yang kurang lancar, masih ada yang melafalkan huruf Alif dan ‘Ain, Ha dan Kha masih tertukar ketika mengeluarakan bunyi hurufnya. Sedangkan huruf Alif dan ‘Ain dalam penempatan makhraj nya berbeda begitu pula dengan Ha dan Kha. Begitu pula dengan membaca hukum bacaan ikhfa’. Ikhfa’ merupakan menutupi atau menyamarkan. Yang dimaksud dengan menutupi atau menyamarkan ini adalah menyembunyikan huruf tertentu ke dalam huruf yang ada setelahnya. Cara membaca ikhfa adalah dibaca dengan ghunnah atau bunyi dengung.. Oleh sebab itu sangat penting bagi santri mengetahui dasar ilmu tajwid tidak hanya mempermudah namun juga untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran secara fasih dan benar. Sebagaimana menurut Aquami menyatakan bahwa kemampuan membaca Al- Quran merupakan keterampilan santri dalam melafalkan huruf-huruf yang diucapkan sesuai dengan makharijul huruf. Dalam hal ini kemampuan membaca Al-Quran dikategorikan tinggi, sedang, rendah. (Aquami, 2018). Oleh karena itu, dalam mengucapkan huruf-huruf kita harus mengetahui letak keluarnya bunyi huruf karena terdapat perbedaan bunyi yang keluar sehingga mengubah arti dan makna ayat Al- Quran yang ketika di ucapkan tidak sesuai dengan letak keluarnya bunyi Al-Quran. Untuk kemampuan membaca Al-Quran santri sebenarnya sudah bisa namun belum fasih. Ada sebagian santri yang sudah menerapkan ilmu tajwidnya dan ada juga yang belum. Bagi santri yang masih kurang baik dalam membaca Al-Quran. Proses dalam pembelajaran terlebih dahulu di awali dengan teori lalu di terapkan kedalam bentuk
  • 38. 29 tulisan serta di peraktekkan. Pada saat santri diminta untuk mencari contoh hukum tajwid dalam Al Quran hambatannya ada saja santri yang masih belum paham tetapi saat mengajarkan tajwid dengan cara membaca langsung memasukkan dan memperaktekkan bacaan yang sesuai kaidah tajwid mereka sedikit mengerti. Setelah teori tersampaikan dan mempraktekkan pengucapan makharijul huruf selanjutnya santri diperintahkan untuk membaca Al-Quran secara bersamaan. Pendidik pun ikut serta dalam mencontohkan bacaan yang diikuti oleh seluruh santri guna melatih santri untuk membaca Al-Quran sesuai dengan kaidah tajwidnya. Kemudian pendidik mengecek bacaan santri satu persatu. Santri yang tidak di tunjuk ikut menyimak bacaan temannya. Sedangkan Untuk pendidik sendiri juga menyimak dan meluruskan bagaimana pelafalan makhraj huruf tersebut sehingga santri ada perubahan setiap harinya. Bagi santri yang masih kurang dalam bacaan Al-Quran nya pendidik memberi bimbingan dan bantuan kepada temannya yang sudah baik bacaannya untuk dijadikan mentor bagi santri yang masih kurang namun masih dalam dampingan pendidik. Setiap proses pembelajaran Al-Quran yang menggunakan metode amstilati membuat santri mengalami perubahan yang signifikan. Yang pada awalnya santri masih sangat terbata-taba dalam membaca Al-Quran namun setelah menggunakan metode amstilati santri tau bagaimana pelafalan makhraj dan ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran. Hal ini senada dengan pendapat Syaifullah (2017) bahwa kemampuan membaca adalah kecakapan santri dalam memperagakan bacaan Al-Quran melaui 3 kompenen yaitu: Makhraj, tajwid, dan kelancaran bacaan. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa meningkatkan motivasi belajar Al-Quran pada anak melalui metode amsilati dapat berpengaruh terhadap kemampuan membaca Al-Quran. Karena dalam setiap pertemuan terdapat peningkatan pada santri dalam membaca Al-Quran baik dari segi makhraj maupun kelancaran. Pelaksaan metode amstilati merupakan salah satu metode yang mendukung dalam mempercepat kelancaran dan menjaga dari kesalahan-kesalahan dalam pelafalan makhraj. Dan di TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo, kami mengajarkan Al-Qur’an dengan menggunakan metode tartil serta kami mengajarkan nadzom amsilati didalamnya. Cara pengajaran nadzom amsilati di TPQ Imaduddin yakni dengan membagikan sebuah qoidati dan membaca nadhom amsilati. Untuk nadhom amsilati di baca dengan cara di nyanyikan menggunakan sya’ir lagu. Kami mengajari satu persatu dengan jilid yang
  • 39. 30 sesuai. Dan di TPQ Imaduddin kami memberikan semangat berupa motivasi belajar. Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa. 3. GAMBAR DAN PENJELASAN Gambar 3.1 : Santri membaca Al-qur’an dengan metode tartil Gambar 3.2 : Membaca nadzom Amsilati secara bersama-sama
  • 40. 31 Gambar 3.3 : Membaca Surah Pendek dengan menyimaknya Gambar 3.4 : Membaca Al-qur’an kembali maju ke depan dengan menggunakan mikrofon secara bergantian Gambar 3.5 : Membaca Al-Qur’an secara bersama-sama dengan menggunakan metode tartil
  • 41. 32 Gambar 3.6 : Membaca Al-Qur’an dengan maju ke depan secara bergantian Gambar 3.7 : Foto bersama santri TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo
  • 42. 33 Gambar 3.8 : Penyerahan kenang-kenangan kepada ustadzah TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo 4. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan diskusi pada bab sebelumnya, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa metode amsilati untuk meningkatkan motivasi belajar pada santri TPQ Imaudiddin Jiken Tulangan Sidoarjo. Metode amstilati merupakan salah satu metode yang mendukung dalam mempercepat kelancaran dan menjaga dari kesalahan- kesalahan dalam pelafalan makhraj. Dan di TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo, kami mengajarkan Al-Qur’an dengan menggunakan metode tartil serta kami mengajarkan nadzom amsilati didalamnya. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar al-quran pada anak melalui metode amstilati dapat berpengaruh terhadap kemampuan membaca Al-Quran. Hal ini membuktikan bahwa metode amsilati dapat meningkatkan pemahaman dan memotivasi hasil belajar santri TPQ Imaduddin Jiken Tulangan Sidoarjo, karena sudah mencapai kriteria keberhasilan. B. SARAN Berdasarkan hasil dan diskusi, peneliti sampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Pihak TPQ metode membaca nadzom Amsilati di TPQ diharapkan mampu diterapkan pada kelas marhalah lain guna meningkatkan motivasi belajar santri. 2. Bagi Ustadz/ustadzah penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi ustadz/ustadzah untuk menerapkan metode membaca nadzom amsilati, karena metode ini mampu meningkatkan motivasi belajar santri.
  • 43. 34 3. Bagi Santri selama proses pembelajaran dengan metode membaca nadzom amsilati diharapkan santri mampu meningkatkan semangat dalam belajar Al- Qur’an.
  • 44. 35 PERMAINAN BOLA TERBANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI DI TK DWP JIKEN TULANGAN Intan Dewi Aliffah1*, Ulin Ni’matul Mujibah2, Maya Sulistiawati3, Lailatul Ma’rufah4 1Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Sidoarjo,2Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Sidoarjo3,4Menejemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Sidoarjo *email : intanbhayangkari934@gmail.com Abstract Gross motor development is one that needs to be considered by all parties, especially parents because of its urgency in the growth and development of early childhood. Gross motor development when hampered will affect the achievement of child maturity. Gross motor development is divided into 3 aspects, namely basic locomotor movements, non-locomotor basic movements, and manipulative basic movements. The problem found in the DWP Kindergarten in Jiken Village is that children's gross motor skills are still low due to conventional learning that does not directly touch motor skills. This is shown from the observations of the achievement of gross motor skills as many as 0 - 2 children (0% - 14.28%). One way to improve gross motor skills in early childhood is through flying ball games. The results of the study of Gross Motor Skills at the DWP Kindergarten in Jiken Tulangan Village showed that in the first cycle of action there was an increase of 3-5 children (21.42% - 35.71%). Cycle II action after reflecting there was an increase in the number of children for each indicator as many as 6-8 children (42.85% -57.14%). In the third cycle of action there was an increase which showed that as many as 10-12 children (71.42% - 85.71%) for each indicator. So with these results the research on flying ball game is considered successful in improving children's gross motor skills in TK DWP Jiken Tulangan Village
  • 45. 36 Keywords: Early Childhood, Gross Motor Skills, Flying Ball Game Abstrak Perkembangan motorik kasar merupakan salah satu yang perlu diperhatikan oleh semua pihak khususnya orang tua karena urgensinya dalam tumbuh kembang anak usia dini.Perkembangan motorik kasar ketika terhambat akan mempengaruhi terhadap pencapaian kematangan anak. Perkembangan motorik kasar terbagi menjadi 3 aspek yaitu gerak dasar Lokomotor, gerak dasar Non Lokomotor, dan gerak dasar Manipulatif. Masalah yang ditemukan di TK DWP Desa Jiken masih rendahnya keterampilan Motorik Kasar Anak yang disebabkan pembelajaran yang masih konvensional yang kurang menyentuh motorik secara langsung . Hal tersebut ditunjukan dari hasil observasi pencapaian keterampilan motorik kasar sebanyak 0 – 2 anak (0 % – 14,28 %). Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini melalui permainan bola terbang. Hasil penelitian Keterampilan Motorik Kasar pada TK DWP Desa Jiken Tulangan menunjukan pada tindakan siklus I terjadi peningkatan sebanyak 3 – 5 anak (21,42% - 35,71%). Tindakan Siklus II setelah melakukan refleksi terjadi peningkatan pencapaian jumlah anak untuk setiap indikatornya sebanyak 6 – 8 anak (42,85% -57,14%). Pada tindakan siklus III terjadi peningkatan yang menunjukan bahwa sebanyak 10 – 12 anak (71,42% - 85,71%) untuk setiap indikatornya. Sehingga dengan hasil tersebut penelitian permainan bola terbang dianggap berhasil mampu meningkatkan keterampilan motorik kasar anak pada TK DWP Desa Jiken Tulangan Kata Kunci : Anak Usia Dini, Keterampilan Motorik Kasar, Permainan Bola Terbang 1. PENDAHULUAN Rentang usia sejak dilahirkan sampai usia 6 tahun ini adalah usia yang sangat menetukan pembentukan karakter, kepribadian dan sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya (Sujiono,2009). Pada masa ini sering dikenal sebagai masa keemasan anak (golden age) bagi anak karena berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan telah mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan manusia. Makanan yang bergizi
  • 46. 37 seimbang dan stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Pendidikan Anak usia dini juga diartikan sebagai jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal dan informal. Pada anak usia taman kanak – kanak kemampuan perkembangan akan sangat terlihat. Salah satu kemampuan anak yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik dan motoriknya. Dalam kaitannya dengan perkembangan motorik anak, perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak anak. gerak merupakan unsur utama di dalam pengembangan motorik anak. Oleh sebab itu, perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan. Jika anak banyak bergerak maka akan semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh anak ketika anak makin terampil menguasai gerakan motoriknya. Selain kondisi badan semakin sehat karena banyak bergerak, anak juga akan menjadi lebih percaya diri dan mandiri. Anak menjadi semakin yakin dalam melakukan segala kegiatan yang dilakukannya. Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan motorik anak sejalan dengan kematangan saraf ototnya, sehingga setiap gerakan merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan motorik kasar berupa koordinasi gerakan tubuh seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar, menangkap dan sebagainya. Kegiatan tersebut diperlukan untuk meningkatkan kemampuan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada hakikatnya, semua anak memiliki keterampilan motorik kasar namun dalam tingkatan yang bervariasi. Sebagian anak memiliki motorik kasar yang baik, namun di sisi lain ada anak yang memiliki hambatan dalam perkembangan motorik kasar sehingga lebih lambat dari anak yang lainnya. Hambatan perkembangan motorik kasar terbagi menjadi beberapa faktor seperti faktor penyakit, faktor lingkungan serta
  • 47. 38 kepribadian. Faktor penyakit yang dapat memperlambat perkembangan motorik kasar salah satunya adalah spina bifina. Penyakit tersebut terjadi diakibatkan kelainan pertumbuhan sumsum tulang belakang yang mengakibatkan perkembangan motorik menjadi terhambat. Faktor lingkungan serta kepribadian juga dapat menghambat perkembangan motorik kasar. Anak yang tidak memiliki kesempatan untuk belajar seperti anak yang oleh orangtuanya sering digendong, sehingga tidak dibiarkan bebas untuk bergerak dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik kasar. Pada saat usia lima tahun pertama dalam kehidupan anak, motorik kasar inilah lebih dominan berkembang. Motorik kasar anak, berkembang sejalan dengan pertambahan usia dan kematangan saraf serta otot-otot anak. Menurut Sudjiono (2007) menjelaskan mengenai efek penting dari peningkatan kemampuan motorik kasar Secara langsung pertumbuhan motorik kasar anak menentukan keterampilannya dalam bergerak. Sementara itu secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan kemampuan motorik kasar anak mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Ini semua akan tercermin dari pola penyesuaian diri anak secara umum. Dari sini dapat disimpulkan bahwa keterampilan motorik kasar yang di dalamnya tercakup keterampilan gerak sangat diperlukan anak untuk bermain. Metode dalam kegiatan ini dibagi menjadi 2 yaitu: mekanisme permainan dan manfaat permainan 2.1 Mekanisme Permainan Bola Terbang Permainan adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama pada masa pra sekolah. Menurut Ingrid (2008) mengatakan “Play, as well as learning, are natural components of children every lives“ Bermain serta belajar bagi anak usia dini merupakan komponen keseharian yang tidak dapat dipisahkan. Dunia anak adalah dunia bermain. Dalam kehidupan anak – anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktifitas bermain. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan kemampuan tertentu pada anak. Menurut Solehudin (1997) permainan juga” mengembangkan keterampilan intelektual disaat anak terlibat dalam aktifitas – aktifitas yang menuntut pikirannya. Disaat anak bertukar pikiran melalui bahasa, melukis, membuat keputusan dan memecahkan masalah, dan disaat merasakan perbedaan antara fantasi dan realitas adalah contoh dari momen – momen bermain yang dapat berkontribusi terhadap pengembangan kemampuan intelektual anak.
  • 48. 39 Menurut Mulyadi (2008) Bermain secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak – anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat 5 pengertian permainan adalah sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak : 1. Tidak memiliki nilai ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat instrinsik 2. Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak. 3. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti kreatifitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya. Bahan-bahan yang dibutuhkan: 1. Kertas 2. Bola kecil Langkah-langkah Permainan Bola Terbang 1) Seluruh anak dibagi menjadi 2 kelompok dengan jumlah yang sama banyak. 2) Lalu anak dibariskan berbanjar (berderet kebelakang), barisan menghadap satu arah dan jarak antar barisan kira – kira satu rentangan tangan. 3) Setelah dibariskan seluruh siswa duduk berhadapan. 4) Permainan dimulai pada saat guru memberikan hitungan 1-3 lalu anak yang berhadapan memegang bola memindahkan bola tersebut dengan kertas dan memutarkan tangannya ke samping melalui kertas dan memberikan bola tersebut kepada teman yang berada di sampingnya. 5) Anak yang menerima bola akan memindahkan bola tersebut dengan cara yang sama. 6) Pada saat bola tersebut diterima oleh anak yang duduk paling terakhir maka anak tersebut akan menyalurkan bola ke samping kiri atau kanan sampai 2X putaran. 7) Untuk menentukan pemenangnya maka guru harus menentukan kecepatan mereka dalam menyalurkan bola terbang sampai finish.
  • 49. 40 8) Barisan tercepat mendapatkan poin maksimal yang ditentukan oleh guru itulah pemenangnya. 2.2 Manfaat Permainan Bola Terbang 1. Meningkatkan motorik kasar anak. 2. Melatih kefokusan anak 3. Melatih kekompakan anak 4. Melatih keseimbangan anak 5. Mampu meningkatkan kualitas geraknya 2. HASIL PENERAPAN PERMAINAN BOLA TERBANG Kegiatan ini diikuti oleh 25 siswa beserta 6 guru yang terdiri dari 2 guru TK dan 4 Mahasiswa KKN. Mereka dengan antusias mengikuti kegiatan ini. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan keterampilan motorik kasar pada anak usia dini. Melalui permainan bola terbang yang dilaksanakan, siswa TK kelas A dan B dapat meningkatkan motorik kasar anak, melatih kefokusan, menambah kekompakan, melatih keseimbangan, serta meningkatkan kualitas geraknya. 3.1 Permainan Bola Terbang di TK DWP 3.2 Permainan Bola Terbang TK A dan TK B 3.9 Permainan Bola Terbang di TK DWP Jiken Tulangan
  • 50. 41 Proses permainan bola terbang, siswa diajak untuk memegang kertas, dengan cara mereka duduk dalam dua baris behadap-hadapan dan memegang per anak satu kertas kemudian diberikan bola dalam keranjang yang akan disalurkan melalui kertas yang dipegang oleh masing-masing siswa. Bola akan terbang melalui kertas dengan 2 putaran bolak balik, yang tercepat sampai di ujung dan masuk keranjang adalah pemenangnya. 3. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi 2. Hal itu untuk mengetahui kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan permainan bola terbang untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dan penilaian keterampilan motorik kasar anak melalui permainan bola terbang anak. Untuk Kriteria penilaian Guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran permainan bola terbang untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini dapat dilihat di tabel dibawah ini menurut Aqib (2009) : Tabel 2.6 Kriteria Penilaian Guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran permainan bola terbang untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini. No. Kriteria Penilaian Nilai Persentase 1 Sangat Baik 4,00 - 3,00 100 % - 90% 2 Baik 2,99 – 2,00 89% - 70% 3 Cukup 1,99 – 1,00 69% - 50% 4 Kurang 0,99 – 0,00 49% - 30% Peneliti menggunakan presentase statistik sederhana untuk mengetahui kemampuan permainan bola terbang untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini. Untuk melihat kriteria penilaian keterampilan motoik kasar anak usia dini dapat dilihat di tabel dibawah ini : Tabel 2.7 Kriteria Penilaian untuk Pencapaian Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan Bola Terbang.
  • 51. 42 No. Kriteria Penilaian Simbol 1 Berkembang Sangat Baik BSB 2 Berkembang Sesuai Harapan BSH 3 Mulai Berkembang MB 4 Belum Berkembang BB Data observasi aktivitas guru dalam merencakan, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan aktifitas anak selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dianalisis dengan menggunakan penghitungan persentase. Penghitungannya sebagai berikut : Keterangan : P = Persentase yang dicari F = Frekuensi atau banyaknya deskriptor kemampuan guru / anak yang muncul N = Jumlah aktivitas keseluruhan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan Bola Terbang. Kriteria penilaian Berkembang Sangat Baik telah mencapai 3 deskriptor , kriteria penilaian Berkembang Sesuai Harapan telah mencapai 2 deskriptor, kriteria penilaian Mulai Berkembang telah mencapai 1 deskriptor, dan kriteria penilaian Belum Berkembang telah mencapai 0 deskriptor / belum mencapai deskriptor satu pun. Tabel 2.8 Skor Penilaian Anak untuk Pencapaian Deskriptor No. Kriteria Penilaian Pencapaian Deskriptor 1 Berkembang Sangat Baik 3 2 Berkembang Sesuai Harapan 2 3 Mulai Berkembang 1
  • 52. 43 4 Belum Berkembang 0 4. KESIMPULAN Permainan bola terbang yang telah dilaksanakan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para siswa dan guru. Para peserta yang tertarik mengikuti permainan bola terbang sebanyak 25 siswa. Siswa menjadi termotivasi untuk menjaga kekompakan dan meningkatkan motoric kasar mereka . Selain itu melatih keseimbangan anak dan meningkatkan kualitas geraknya.
  • 53. 44 PENGARUH PROMOSI PRODUK MENGGUNAKAN MEDIA WEBSITE TERHADAP CV FARIS CONVECTION PENGARUH PROMOSI PRODUK MENGGUNAKAN MEDIA WEBSITE TERHADAP CV FARIS CONVECTION Ngudi Tulus Widodo1, Nora Valentina Febrianti2, Abdur Rohman3, Adam Alfino Romadoni4, Muhammad Solehuddin5 1Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 3Management, Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 4Management, Fakultas Ekonomi, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 5Desain Komunikasi Visual, FakultasIlmu Komputer, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Abstract UMKM products are local small and medium-sized industries that require intensive support for their development, because they can improve the living standards of people in the periphery and rural areas to become independent communities. This study aims to provide a broader perspective on how the promotion of UMKM products needs to be carried out on a large scale so that UMKM products are better known and their sales can penetrate a wider market. This research is based on the application of quantitative research methods using questionnaires and interviews with respondents. Keywords: Quantitative research methods, websites, UMKM, Promotion Abstrak Produk UKM merupakan industri kecil dan menengah lokal yang membutuhkan dukungan intensif untuk pengembangannya, karena dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di pinggiran dan pedesaan menjadi masyarakat yang mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan perspektif yang lebih luas tentang bagaimana promosi
  • 54. 45 produk UKM perlu dilakukan secara besar-besaran agar produk UKM lebih dikenal dan penjualannya dapat menembus pasar yang lebih luas. Penelitian yang dilakukan didasarkan pada penerapan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data kuesioner dan wawancara dengan responden. Kata Kunci: Metode penelitian kuantitatif, website, UMKM, Promosi 4. PENDAHULUAN Penegasan judul peneitian ini adalah “PENGARUH PROMOSI PRODUK MENGGUNAKAN MEDIA WEBSITE TERHADAP CV FARIS CONVECTION” UMKM UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pada dasarnya, UMKM adalah arti usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Indonesia sebagai negara berkembang menjadikan UMKM sebagai pondasi utama sektor perekonomian masyarakat, hal ini dilakukan untuk mendorong kemampuan kemandirian dalam berkembang pada masyarakat khsusunya dalam sektor ekonomi. Perkembangan UMKM di Indonesia terus meningkat dari segi kualitasnya, hal ini dikarenakan dukungan kuat dari pemerintah dalam pengembangan yang dilakukan kepada para pegiat usaha UMKM, yang mana hal tersebut sangat penting dalam mengantisipasi kondisi perekonomian ke depan serta menjaga dan memperkuat struktur perekonomian nasional. Kriteria UMKM Ada beberapa kriteria-kriteria tertentu supaya sebuah usaha dapat dikatakan sebagai UMKM, berikut ini adalah penjelasannya: 1. Usaha Mikro Sebuah usaha bisa dikatakan sebagai UMKM bila memiliki keuntungan dari usahanya sebesar Rp. 300.000.000, dan memiliki aset atau kekayaan bersih
  • 55. 46 minimal sebanyak Rp. 50.000.000. Kriteria dalam UMKM adalah sebuah usaha yang dimiliki oleh suatu lembaga atau badan usaha, atau perseorangan. 2. Usaha Kecil Usaha kecil adalah usaha yang memiliki pendapatan atau keuntungan dengan jumlah yang lebih kecil. Hasil keuntungan dari penjualan yang masuk kategori usaha kecil ini berkisar dari angka Rp. 300.000.000 sampai dengan Rp. 2.500.000.000. 3. Usaha Menengah Usaha menengah adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang, lembaga, atau kelompok yang berpatokan dengan peraturan UU. Untuk dapat disebut sebagai usaha menengah, terdapat dua ciri-ciri. Pertama, usaha menengah memiliki keuntungan dari usahanya sebesar Rp. 2.500.000.000 sampai dengan RP. 50.000.000.000 dalam satu tahun. Sementara kekayaan bersih yang dimiliki oleh usaha menengah adalah sebesar Rp. 500.000.000 dalam satu tahun. Undang-undang yang Mengatur UMKM Secara lebih jelas, pengertian UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, disebutkan bahwa pengertian UMKM didefinisikan sesuai dengan jenis usahanya, yaitu:  Usaha Mikro Usaha Mikro merupakan usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut.  Usaha Kecil Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.  Usaha Menengah Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
  • 56. 47 Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UU tersebut.  Usaha Besar Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. Dalam Undang-Undang ini juga mengatur beragam aspek terkait UMKM, seperti asas dan ujuan serta prinsip dan pemberdayaannya. Asas dan tujuannya yaitu bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah berasaskan: 1. Kekeluargaan 2. Kemandirian 3. Demokrasi ekonomi 4. Kebersamaan 5. Berkelanjutan 6. Berwawasan lingkungan 7. Keseimbangan kemajuan 8. Efisiensi berkeadilan 9. Kesatuan ekonomi nasional. Di Indonesia prinsip pemberdayaan dan tujuan pemberdayaan UMKM juga diatur sebagai berikut: 1. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan UMKM untuk berkarya dengan prakarsa sendiri 2. Pengembangan usaha yang berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar 3. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel dan berkeadilan 4. Peningkatan daya saing UMKM 5. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian secara terpadu
  • 57. 48 Kelima hal tersebut dijadikan sebagai prinsip dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM yang dilakukan sebagai tujuan untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan. Hal lain juga untuk mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri, serta meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. Website Adalah suatu dokumen berupa kumpulan halaman web yang saling terhubung dan isinya terdiri dariberbagai informasi berbentuk teks, suara, gambar, video, dan lainnya, dimana semua data tersebut disimpan pada server hosting. Untuk membuka sebuah website maka pengguna harus memiliki perangkat (computer dan smartphone) yang terkoneksi dengan internet atau intranet. Halaman website atau web umumnya berbentuk dokumen dalam format Hyper Text Markup Language (HTML), yang dapat diakses melalui HTTP atau HTTPS, suatu protokol yang menyampaikan berbagai informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para user atau pemakai melalui web browser. Metode penelitian kuantitatif Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan angka sebagai dasar untuk membuat generalisasi tentang suatu fenomena. Ini menekankan analisis numerik data menggunakan teknik komputasi. Angka-angka yang digunakan dalam analisis statistik berasal dari skala objektif pengukuran unit analisis yang disebut variabel. Ada empat jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, rasio, dan interval (lihat 4 Skala Pengukuran Statistik). Data yang akan menjadi dasar untuk menjelaskan suatu fenomena, oleh karena itu, dapat dikumpulkan melalui survei. Survei tersebut menggunakan instrumen yang memerlukan input numerik atau pengukuran langsung parameter yang menjadi ciri subjek penyelidikan (misalnya pH, oksigen terlarut, salinitas, kekeruhan, dan konduktivitas untuk mengukur kualitas air). Angka-angka ini kemudian akan dianalisis
  • 58. 49 menggunakan perangkat lunak aplikasi statistik yang sesuai untuk mengungkap hubungan atau perbedaan yang signifikan antar variabel. Output berfungsi sebagai dasar untuk membuat kesimpulan dan generalisasi penelitian. KARAKTERISTIK METODE PENELITIAN KUANTITATIF Tujuh karakteristik membedakan metode penelitian kualitatif dari yang kualitatif. Karakteristik metode penelitian kuantitatif disebutkan dalam daftar berikut. 1. Mengandung variabel terukur instrumen pengumpulan data berisi item yang meminta karakteristik terukur dari populasi. karakteristik yang terukur ini disebut sebagai variabel penelitian seperti usia, jumlah anak, status pendidikan, dan status ekonomi. 2. Gunakan instrumen penelitian terstandar instrumen pengumpulan data meliputi kuesioner, polling, atau survei. instrumen standar yang telah diuji sebelumnya memandu pengumpulan data sehingga memastikan keakuratan, keandalan, dan validitas data. Pra-pengujian membantu mengidentifikasi area dalam instrumen penelitian yang perlu direvisi. itu memastikan bahwa responden memberikan jawaban yang diharapkan atau memenuhi maksud peneliti untuk memenuhi tujuan penelitian. 3. Mengasumsi distribusi penduduk normal untuk analisis data data kuantitatif yang lebih andal, kurva distribusi populasi normal lebih disukai daripada distribusi non-normal. hal ini membutuhkan populasi yang besar, yang jumlahnya tergantung pada bagaimana karakteristik populasi tersebut bervariasi. hal ini membutuhkan kepatuhan terhadap prinsip random sampling untuk menghindari bias peneliti dalam menafsirkan hasil yang mengalahkan tujuan penelitian. 4. Menyajikan data dalam tabel, grafik, atau gambar data yang diperoleh dengan menggunakan metode kuantitatif disusun dengan menggunakan tabel, grafik, atau gambar yang menggabungkan sejumlah besar data untuk
  • 59. 50 menunjukkan kecenderungan, hubungan, atau perbedaan antar variabel. ini menumbuhkan pemahaman kepada pembaca atau klien dari penyelidikan penelitian. 5. Gunakan metode yang dapat diulang peneliti dapat mengulangi metode kuantitatif untuk memverifikasi atau mengkonfirmasi temuan dalam pengaturan lain. hal ini memperkuat validitas penemuan atau temuan inovatif sehingga menghilangkan kemungkinan kesimpulan palsu atau keliru. 6. Dapat memprediksi hasil model atau rumus kuantitatif yang berasal dari analisis data dapat memprediksi hasil. skenario jika-maka dapat dibangun menggunakan perhitungan matematis yang kompleks dengan bantuan komputer. 7. Gunakan perangkat pengukur Instrumen digital atau elektronik canggih digunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data kuantitatif dari lapangan. Instrumen memastikan pengumpulan data yang objektif dan akurat asalkan dikalibrasi. Kalibrasi berarti instrumen yang digunakan peneliti sesuai dengan pengukuran instrumen referensi yang dianggap standar. Karakteristik metode penelitian kuantitatif yang tercantum dalam artikel ini membuat pendekatan penelitian ini populer di kalangan peneliti. Penggunaan metode penelitian kualitatif, bagaimanapun, adalah tepat pada isu-isu atau masalah yang tidak perlu memerlukan kuantifikasi atau eksplorasi di alam. DATA PENELITIAN 1. Tidak ada target produksi 2. Promosi penjualan melalui sales 3. Memiliki 50 orang pegawai 4. Berdiri pada tahun 1995 5. Penurunan produksi hingga 30% saat covid 19 6. Abah Santoso sebagai owner CV Faris Convection 7. Konvesi segala jenis baju ataupun pakaian
  • 60. 51 8. Memiliki 6 hari kerja 5. HASIL DAN DISKUSI Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelaku UMKM di Desa Jiken yang menjadi responden penelitan belum memanfaatkan media sosial dalam memasarkan produknya. Adanya berbagai pembatasan selama ini, membuat pelaku UMKM berusaha memaksimalkan pemasaran hanya menggunakan marketing perseorangan agar tetap bisa bertahan dan bersaing. Beberapa tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh pelaku UMKM berkaitan dengan pemasaran melalui media sosial yang ditemukan karena faktor internal terkait kualitas sumber daya manusia yang masih rendah untuk mengelola pemasaran dengan media sosial dan faktor eksternal yang terkait dengan infrastruktur akses internet yang masih belum merata. Saran Melihat secara umum keadaan UMKM di Desa Jiken, berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk lebih memberdayakan UMKM salah satunya dalam bidang pemasaran digital melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan digitalisasi baik oleh Dinas Koperasi dan UMKM maupun pihak swasta, lembaga swadaya masyarakat, universitas yang mempunyai minat sama untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia UMKM dalam bidang pemasaran digital. Cakupan yang dapat di peroleh dalam melakukan sosialisai pemasaran menggunakan media sosial, para pelaku UMKM akan memilih menggabungkan antara messenger dan media sosial. Instagram platform media sosial yang paling banyak diminati oleh pelaku UMKM untuk mendukung pemasaran produknya karena berbagai kelebihan yang dimilikinya
  • 61. 52 6. GAMBAR DAN PENJELASAN Gambar 3.10 Kegiatan Survey Responden UMKM di Desa Jiken
  • 62. 53 Gambar 3.11 Rilis Logo UMKM CV. Faris Collection Gambar 3.12 Rilis Website CV. Faris Collection Gambar 3.13 Tampilan Website Profile CV. Faris Collection
  • 63. 54
  • 64. 55 POSYANDU MAJU BALITA CERIA DI DESA JIKEN KECAMATAN TULANGAN SIDOARJO Siti Rahayu Primayanti1, Amilatul Rosidah2, Laila Madaniyah3, Muammad Faiq Fikrillah4, Moehamad Dwiki Yulianto5 1Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 3Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 4Teknik Informatika, Fakultas Ilmu dan Komputer, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 5Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Abstract Integrated service post (Posyandu) is an extension of the Puskesmas that provides health services and monitoring targeting the entire community/family, especially newborns, infants, toddlers, pregnant women, and breastfeeding mothers. In this case, a major role is the role of Integrated Service Posts (Posyandu) which directly deal with various social problems including health problems faced by the community. This study aims to determine the perception of the people of Jiken Village towards the posyandu program, the role of posyandu in improving the quality of maternal and child health, and posyandu as a community health center. The priority setting of the problems raised in this study is how the role of Posyandu cadres in Jiken Village in improving the quality of public health, especially mothers and children. Data collection was obtained through interviews and observations. Posyandu has an important role in improving the quality of maternal and child health through health service processes such as implementing family planning services, nutrition, immunization, diarrhea control, and MCH. Respondents in this study were posyandu cadres, village PKK cadres, medical personnel, and posyandu members. The results of the study show that public perception of the Posyandu Program is quite positive, Posyandu has an important role in improving the quality of maternal and child health through the health service process, and Posyandu has become a center for public health information.
  • 65. 56 Keywords: posyandu, health services, maternal and child health Abstrak Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan dengan sasaran seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah bayi baru lair, bayi, balita, ibu hamil, dan, ibu menyusui. Dalam hal ini peran yang besar adalah peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang secara langsung berhadapan dengan berbagai permasalahan kemasyarakatan termasuk masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Jiken terhadap program posyandu, peran posyandu dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, dan posyandu sebagai pusat kesehatan masyarakat. Penetapan prioritas permasalahan yang dikemukakan dalam kajian ini yakni bagaimana peran kader posyandu Desa Jiken dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi. Posyandu memiliki peranan penting dalam meningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak melalui proses pelayanan kesehatan seperti melaksanakan pelayanan , KB, gizi, imunisasi, penanggulangan diare, dan KIA. . Responden dalam penelitian ini adalah para kader posyandu, para kader PKK Desa, tenaga medis, dan para anggota posyandu. Hasil penelitian menujukkan bahwa Persepsi masyarakat terhadap Program Posyandu cukup postif, Posyandu memiliki peranan penting dalam meningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak melalui proses pelayanan kesehatan, dan Posyandu sudah menjadi pusat informasi kesehatan masyarakat. Kata kunci: posyandu, pelayanan kesehatan, kesehatan ibu dan anak 1. PENDAHULUAN Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar (Kementerian Kesehatan RI 2012).