Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah penilaian status gizi yang menjelaskan teknik penilaian status gizi, penafsiran status gizi, dan pengumpulan data gizi. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memahami penilaian status gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah gizi di Indonesia.
Program kursus ini membahas pengembangan berbagai formula makanan dan minuman, mulai dari prinsip dasar pengembangan formula makanan, pengembangan formula makanan fungsional seperti yang tinggi antioksidan, isotonik, hingga formula untuk pasien gizi buruk. Mahasiswa akan mempelajari pengembangan formula MP-ASI, makanan sekolah, serta formula enteral dan parenteral. Mata kuliah ini terdiri dari teori dan praktikum dengan penilaian berdasarkan kehadiran,
PR Ahli Gizi: Perubahan Karakteristik Bahan Makanan dalam Pengolahan
Ringkasan:
1. Pengolahan mempengaruhi karakteristik bahan makanan secara fisik, kimia, fisiologis, dan mikrobiologis.
2. Pengolahan dapat menurunkan atau meningkatkan nilai gizi tergantung sifat bahan dan metode pengolahan.
3. Nilai gizi dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan tidak selalu mencermin
Mata kuliah ini membahas tentang pengembangan berbagai formula makanan dan minuman, mulai dari makanan fungsional yang mengandung antioksidan, produk olahan, hingga formula untuk kebutuhan khusus seperti gizi buruk. Mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok untuk merancang formula baru berbahan dasar tanaman herbal dan membuat produknya di laboratorium. Penilaian akhir berupa laporan proyek pengembangan produk pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi dalam situasi bencana di Indonesia. Indonesia memiliki risiko tinggi terjadinya bencana karena berada di zona gempa dan gunung berapi. Bencana dapat meningkatkan risiko masalah gizi karena rusaknya infrastruktur dan ketersediaan pangan. Kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan lansia perlu mendapat perhatian khusus. Respons gizi dalam bencana meliputi pemberian makanan,
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi ibu menyusui, penyesuaian fisiologi, produksi ASI, keunggulan dan manfaat ASI, komposisi ASI, penilaian status gizi, dan kebutuhan gizi ibu menyusui dalam aspek energi, protein, mineral, vitamin, dan cairan.
Kekurangan gizi merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh asupan zat gizi yang kurang sehingga dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Faktor-faktor seperti diet, infeksi, sosial ekonomi dapat mempengaruhi terjadinya kekurangan gizi. Gejala umum meliputi gangguan pertumbuhan, bengkak, dan kerusakan jaringan. Pengobatan meliputi perbaikan asupan zat giz
Program kursus ini membahas pengembangan berbagai formula makanan dan minuman, mulai dari prinsip dasar pengembangan formula makanan, pengembangan formula makanan fungsional seperti yang tinggi antioksidan, isotonik, hingga formula untuk pasien gizi buruk. Mahasiswa akan mempelajari pengembangan formula MP-ASI, makanan sekolah, serta formula enteral dan parenteral. Mata kuliah ini terdiri dari teori dan praktikum dengan penilaian berdasarkan kehadiran,
PR Ahli Gizi: Perubahan Karakteristik Bahan Makanan dalam Pengolahan
Ringkasan:
1. Pengolahan mempengaruhi karakteristik bahan makanan secara fisik, kimia, fisiologis, dan mikrobiologis.
2. Pengolahan dapat menurunkan atau meningkatkan nilai gizi tergantung sifat bahan dan metode pengolahan.
3. Nilai gizi dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan tidak selalu mencermin
Mata kuliah ini membahas tentang pengembangan berbagai formula makanan dan minuman, mulai dari makanan fungsional yang mengandung antioksidan, produk olahan, hingga formula untuk kebutuhan khusus seperti gizi buruk. Mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok untuk merancang formula baru berbahan dasar tanaman herbal dan membuat produknya di laboratorium. Penilaian akhir berupa laporan proyek pengembangan produk pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi dalam situasi bencana di Indonesia. Indonesia memiliki risiko tinggi terjadinya bencana karena berada di zona gempa dan gunung berapi. Bencana dapat meningkatkan risiko masalah gizi karena rusaknya infrastruktur dan ketersediaan pangan. Kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan lansia perlu mendapat perhatian khusus. Respons gizi dalam bencana meliputi pemberian makanan,
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi ibu menyusui, penyesuaian fisiologi, produksi ASI, keunggulan dan manfaat ASI, komposisi ASI, penilaian status gizi, dan kebutuhan gizi ibu menyusui dalam aspek energi, protein, mineral, vitamin, dan cairan.
Kekurangan gizi merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh asupan zat gizi yang kurang sehingga dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Faktor-faktor seperti diet, infeksi, sosial ekonomi dapat mempengaruhi terjadinya kekurangan gizi. Gejala umum meliputi gangguan pertumbuhan, bengkak, dan kerusakan jaringan. Pengobatan meliputi perbaikan asupan zat giz
Dokumen tersebut membahas penanganan gizi pada situasi bencana di Indonesia. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang kelompok rentan yang berisiko tinggi terhadap masalah gizi pada bencana, pendekatan klaster dan peran ahli gizi dalam merespons bencana, serta langkah-langkah penanganan gizi pra-bencana, selama tanggap darurat, dan pasca-bencana.
Teks tersebut membahas masalah gizi pada lansia. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah: (1) Terjadi perubahan fisiologis pada organ tubuh lansia seperti penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak, serta penurunan fungsi sistem pencernaan, hematologi, dan indra rasa, (2) Perubahan tersebut berdampak pada status gizi lansia dan sering menyebabkan masalah gizi seperti kekurangan zat
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan asuhan gizi pada pasien mioma uteri di rumah sakit. Secara khusus membahas tentang pentingnya status gizi pasien baik sebelum maupun sesudah operasi mioma uteri, serta manajemen diet yang diberikan untuk mendukung proses penyembuhan."
Dokumen tersebut membahas tentang gizi pada anak sekolah dan remaja. Ia menjelaskan ciri khas perkembangan fisik, mental, emosi, dan sosial pada anak sekolah serta pola makan yang sehat. Dokumen juga menyinggung masalah gizi yang sering dialami anak sekolah seperti kekurangan energi protein dan vitamin A serta upaya untuk mengatasinya. Selanjutnya dibahas pula tentang kebutuhan gizi dan mas
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai parameter dan metode pengukuran antropometri untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lemak tubuh, dan indeks massa tubuh.
Bab ii distribusi dan penyajian makananriskapratiiwi
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang distribusi dan penyajian makanan, (2) Distribusi makanan adalah proses penyaluran makanan dari produsen ke konsumen, (3) Penyajian makanan merupakan cara menyajikan makanan secara menarik sesuai prinsip higiene dan sanitasi.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi ibu hamil yang sangat penting untuk pertumbuhan janin. Ibu hamil membutuhkan tambahan zat gizi seperti protein, besi, kalsium, asam folat, dan vitamin untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin dan persiapan melahirkan. Kekurangan gizi selama kehamilan dapat berdampak buruk bagi perkembangan janin dan berat bayi lahir.
Dokumen ini membahas tentang gizi seimbang untuk lansia agar tetap sehat dan bahagia. Gizi seimbang diperoleh dari makanan yang mengandung zat gizi dalam jumlah dan jenis yang tepat serta perilaku hidup sehat seperti aktifitas fisik dan menjaga berat badan. Dengan gizi seimbang diharapkan dapat mencegah masalah kesehatan pada lansia.
Pasien bernama Nn. Selly berusia 18 tahun menderita gastritis erosiva akibat keracunan Baygon. Diet yang diberikan adalah diet lambung I dengan tujuan memberikan makanan dan cairan yang tidak membebani lambung serta mencegah sekresi asam berlebihan. Diet terdiri dari energi 1359 kkal, protein 51 gram, lemak 23 gram, karbohidrat 238 gram yang diberikan 8 kali sehari dalam bentuk cair.
Makanan bergizi memengaruhi fertilitas dan menstruasi. Kekurangan zat seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral dapat mengganggu fungsi reproduksi dan siklus haid. Status gizi yang baik berkorelasi dengan usia menarche yang lebih dini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang riwayat alamiah penyakit mulai dari definisi sehat dan sakit hingga faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit
2. Terdapat penjelasan mengenai segitiga epidemiologi yang menyebutkan adanya interaksi antara agen, inang, dan lingkungan dalam terjadinya penyakit
3. Juga diuraikan mengenai perjalanan alamiah penyak
Dokumen tersebut membahas penanganan gizi pada situasi bencana di Indonesia. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang kelompok rentan yang berisiko tinggi terhadap masalah gizi pada bencana, pendekatan klaster dan peran ahli gizi dalam merespons bencana, serta langkah-langkah penanganan gizi pra-bencana, selama tanggap darurat, dan pasca-bencana.
Teks tersebut membahas masalah gizi pada lansia. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah: (1) Terjadi perubahan fisiologis pada organ tubuh lansia seperti penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak, serta penurunan fungsi sistem pencernaan, hematologi, dan indra rasa, (2) Perubahan tersebut berdampak pada status gizi lansia dan sering menyebabkan masalah gizi seperti kekurangan zat
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan asuhan gizi pada pasien mioma uteri di rumah sakit. Secara khusus membahas tentang pentingnya status gizi pasien baik sebelum maupun sesudah operasi mioma uteri, serta manajemen diet yang diberikan untuk mendukung proses penyembuhan."
Dokumen tersebut membahas tentang gizi pada anak sekolah dan remaja. Ia menjelaskan ciri khas perkembangan fisik, mental, emosi, dan sosial pada anak sekolah serta pola makan yang sehat. Dokumen juga menyinggung masalah gizi yang sering dialami anak sekolah seperti kekurangan energi protein dan vitamin A serta upaya untuk mengatasinya. Selanjutnya dibahas pula tentang kebutuhan gizi dan mas
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai parameter dan metode pengukuran antropometri untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lemak tubuh, dan indeks massa tubuh.
Bab ii distribusi dan penyajian makananriskapratiiwi
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang distribusi dan penyajian makanan, (2) Distribusi makanan adalah proses penyaluran makanan dari produsen ke konsumen, (3) Penyajian makanan merupakan cara menyajikan makanan secara menarik sesuai prinsip higiene dan sanitasi.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi ibu hamil yang sangat penting untuk pertumbuhan janin. Ibu hamil membutuhkan tambahan zat gizi seperti protein, besi, kalsium, asam folat, dan vitamin untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin dan persiapan melahirkan. Kekurangan gizi selama kehamilan dapat berdampak buruk bagi perkembangan janin dan berat bayi lahir.
Dokumen ini membahas tentang gizi seimbang untuk lansia agar tetap sehat dan bahagia. Gizi seimbang diperoleh dari makanan yang mengandung zat gizi dalam jumlah dan jenis yang tepat serta perilaku hidup sehat seperti aktifitas fisik dan menjaga berat badan. Dengan gizi seimbang diharapkan dapat mencegah masalah kesehatan pada lansia.
Pasien bernama Nn. Selly berusia 18 tahun menderita gastritis erosiva akibat keracunan Baygon. Diet yang diberikan adalah diet lambung I dengan tujuan memberikan makanan dan cairan yang tidak membebani lambung serta mencegah sekresi asam berlebihan. Diet terdiri dari energi 1359 kkal, protein 51 gram, lemak 23 gram, karbohidrat 238 gram yang diberikan 8 kali sehari dalam bentuk cair.
Makanan bergizi memengaruhi fertilitas dan menstruasi. Kekurangan zat seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral dapat mengganggu fungsi reproduksi dan siklus haid. Status gizi yang baik berkorelasi dengan usia menarche yang lebih dini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang riwayat alamiah penyakit mulai dari definisi sehat dan sakit hingga faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit
2. Terdapat penjelasan mengenai segitiga epidemiologi yang menyebutkan adanya interaksi antara agen, inang, dan lingkungan dalam terjadinya penyakit
3. Juga diuraikan mengenai perjalanan alamiah penyak
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat meliputi status kesehatan, keturunan, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain, seperti lingkungan yang buruk dapat memengaruhi status kesehatan, perilaku juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sosial, dan budaya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dan perspektif keperawatan anak. Beberapa poin penting yang diangkat adalah mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan anak, angka mortalitas dan morbiditas anak, filosofi keperawatan anak seperti family centered care dan atraumatic care, serta peran keluarga dan perawat dalam keperawatan anak.
Dokumen tersebut merupakan presentasi pelatihan jabatan fungsional epidemiologi yang membahas tentang pengertian dasar epidemiologi, variabel epidemiologi, pendekatan epidemiologi, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, serta prinsip-prinsip pengendalian penyakit."
Modul ini membahas tentang perawatan berbasis rumah dan masyarakat bagi pasien HIV/AIDS yang mencakup perawatan fisik, psikososial, paliatif, dan spiritual. Perawatan ini bertujuan untuk memberikan layanan berkualitas agar pasien dapat tetap mandiri dengan kualitas hidup yang baik. Peran perawat dalam perawatan ini meliputi pemberian perawatan dasar, manajemen gejala, edukasi, serta merancang program perawatan berbasis rumah dan masyarak
ASKEP PADA AGREGAT D A L A M KEPERAWALTAANNS IKAOMUNITAS
Ringkasan: Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia di komunitas. Terdapat penjelasan mengenai konsep lanjut usia, proses penuaan, masalah yang sering dihadapi lansia, serta proses pengkajian dan intervensi keperawatan yang diberikan kepada lansia.
Sesi-Masa depan kesehatan masyarakat_BS-1 (1) (1).pptxbalqisnurmauli
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang gambaran masa depan kesehatan masyarakat Indonesia pada tahun 2030-an yang mencakup berbagai isu seperti dana kesehatan, ancaman lingkungan, layanan kesehatan, dan peran kesehatan masyarakat dalam menangani bencana serta bioterorisme.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan pada sekelompok manusia, termasuk frekuensi dan penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuannya antara lain menentukan penyebab masalah kesehatan dan mengembangkan langkah-langkah pencegahannya. Epidemiologi menganalisis interaksi antara host, agen, dan lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan
Similar to 1. PPT PSG - Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi.pptx (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
3. Koordinator Mata Kuliah:
Ramadhana Komala, S.Gz., M.Si.
Tim Dosen:
1. Ramadhana Komala, S.Gz., M.Si.
2. Abdullah, SKM, MPH.
PENILAIAN STATUS GIZI
4. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini mengkaji prinsip-prinsip
berbagai metode penentuan status gizi. Mata
kuliah ini menjelaskan tentang teknik penilaian
status gizi, penafsiran status gizi, teknik
pengumpulan data konsumsi pangan, cara-
cara pengumpulan data, perencanaan dan
penerapan serta kegiatan-kegiatan yang
mendorong terlaksananya program gizi.
5. Capaian Pembelajaran
Pada akhir kuliah mahasiswa mampu
memahami teknik penilaian status gizi,
penafsiran status gizi, teknik pengumpulan
data konsumsi pangan, cara-cara
pengumpulan data, perencanaan dan
penerapan serta kegiatan-kegiatan yang
mendorong terlaksananya program gizi.
7. Masalah Gizi di Indonesia
Masalah gizi pada hakikatnya merupakan masalah kesehatan
masyarakat, tetapi penanggulangannya tidak dapat dilakukan
dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja.
Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor. Maka
pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai
sektor yang terkait
11. Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Penyakit timbul dikarenakan ketidakseimbangan berbagai faktor
baik dari sumber penyakit (agens), pejamu (host), dan
lingkungan (environment).
Hal ini disebut juga dengan istilah penyebab majemuk (multiple
causation of diseases)
15. FAKTOR “HOST” SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT
Kebiasaan dari host :
• kebiasaan makan, memasak, kebersihan
• cara hidup, sikap santai, aktif
• kontak personal dll
Karakteristik sex, umur, dan ras dari host :
• terdapat penyakit yang terdistribusi secara
dominan terhadap sex, umur dan ras
• contoh :
• penyakit tbc pada ras kulit hitam lebih
dominan dari pada pada ras kulit putih
• sifilis lebih jarang pada wanita
campak lebih sering pada anak
16. Status perkawinan dari host :
• morbiditas dan mortalitas dari berbagai penyakit
dapat berbeda diantara orang-orang yang single,
kawin, janda ataupun duda
Faktor pekerjaan dari host
• status pekerjaan bekerja atau tidak
• bila bekerja :
• bagaimana lingkungan pekerjaannya
• terpapar pada zat-zat tertentu, kondisi-kondisi
tertentu seperti biologik, fisik, psikologis, kimiawi
mekanik dll
• bila tidak bekerja :
• status sosial ekonomi rendah
• tbc, malnutrisi banyak terdapat pada
golongan sosial ekonomi yang rendah
17. Faktor-faktor lain dari host :
• faktor herediter
• karakter psikologis
Daya tahan / kekebalan tubuh dari host
• reaksi host terhadap penyakit dapat berupa
• misal terhadap nutrient
obesitas, normal, kaheksia
• misal terhadap agen biologis
sakit bila tidak punya imunitas
terhadap agen
18. FAKTOR “ENVIRONMENT” SEBAGAI PENYEBAB
• Environment
• merupakan semua kondisi eksternal yang
mempengaruhi kehidupan, perkembangan organisme,
tingkah laku manusia, kehidupan sosial, dan lingkungan
masyarakat
• Environment sebagai suatu kesatuan dapat bertindak
sebagai pencetus/kausa dari timbulnya suatu penyakit
• Pada konsep ekologi penyakit terjadi oleh karena ketidak
seimbangan antara organisme hidup dengan alam sekitarnya
19. Macam-macam faktor environment
1.) “Physical environment”;
• iklim, musim, geografis, struktur geologis, tanah, air
2.) “Biologic environment” :
• binatang, tumbuhan dapat bertindak sebagai agent,
sumber atau vector
- Kepadatan penduduk
3.) “Social economic environment” :
•kondisi sosial ekonomi
• rendah
• sedang
• tinggi
- Pekerjaan, urbanisasi, perkembangan ekonomi,
bencana alam
20. INTERAKSI “AGENT-HOST-ENVIRONMENT”
Interaksi “agent-environment” :
• merupakan kondisi dimana “agent” secara langsung
dipengaruhi oleh “environment”
• tanpa mengindahkan faktor “host”
• biasanya terjadi pada periode prepathogenesis
kadang berlanjut ke periode pathogenesis
• contoh
• bakteri terekspose dengan sinar matahari,
• stabilitas vitamin di dalam kulkas
22. Definisi
• Riwayat alamiah penyakit
• Berarti perkembangan proses penyakit pada individu sepanjang
waktu tertentu, tanpa intervensi
Riwayat Alamiah Penyakit
23. Proses penyakit
• Proses penyakit bermula dengan pemajan suatu faktor atau
akumulasi faktor yang mampu menyebabkan penyakit
Riwayat Alamiah Penyakit
24. Definisi
• Tanpa intervensi pengobatan maka proses akhir dari suatu
penyakit penyakit
• Sembuh
• Cacat
• Meninggal
Riwayat Alamiah Penyakit
25. Tahap-tahap riwayat alamiah
penyakit
Riwayat Alamiah Penyakit
Tahap
suseptibilitas
Tahap penyakit
subklinis
Tahap klinis
penyakit
Tahap pemulihan,
cacat atau
meninggal
Pemajanan
Perubahan
patologik
Onset
simptom
Waktu biasanya
diagnosis ditegakkan
26. Penyakit
• Pada penyakit infeksi pemajan biasanya suatu
mikroorganisme
• Pada Kanker, faktor-faktor kritis memerlukan
inisiator kanker, seperti serat-serat asbes atau
komponen dalam asap rokok (untuk kanker paru-
paru) dan promoter kanker seperti estrogen (untuk
kanker endometrial)
Riwayat Alamiah Penyakit
28. Riwayat alamiah penyakit
• Tahap prapatogenesis (tahap sebelum sakit)
• Tahap patogenesis
• Patogenesis awal
• Kerusakan awal jaringan
• Penyakit lanjut
• Konvalesen
Riwayat Alamiah Penyakit
29. Riwayat alamiah penyakit
• Periode prapatogenesis
• Interaksi antara agen, pejamu dan lingkungan faktor
stimulasi penyakit
Riwayat Alamiah Penyakit
30. Riwayat alamiah penyakit
• Periode patogenesis
• Reaksi pejamu terhadap faktor stimulasi penyakit
• Patogenesis awal kerusakan awal jaringan Penyakit lanjut
konvalesen (pemulihan)
Riwayat Alamiah Penyakit
31. Riwayat alamiah penyakit dan
tingkat pencegahan
• Periode prapatogenesis
• Tingkat pencegahan primer
• Promosi kesehatan
• Perlindungan khusus
• Periode patogenesis
• Tingkat pencegahan sekunder
• Diagnosis dini dan pengobatan segera
• Pembatasan ketidakmampuan (disability)
• Tingkat pencegahan tersier
• Rehabilitasi
Riwayat Alamiah Penyakit
32. Tingkat pencegahan primer
• Promosi kesehatan
• Pendidikan kesehatan
• Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan
• Perumahan, rekreasi, tempat kerja
• Konseling perkawinan
• Genetika
• Pemeriksaan kesehatan berkala
Riwayat Alamiah Penyakit
33. Tingkat pencegahan primer
• Perlindungan khusus
• Imunisasi
• Kebersihan perorangan
• Sanitasi lingkungan
• Perlindungan kecelakaan akibat kerja
Riwayat Alamiah Penyakit
34. Tingkat pencegahan primer
• Perlindungan khusus
• Penggunaan gizi tertentu
• Perlindungan terhadap zat yang dapat menimbulkan
kanker
• Menghindari zat-zat alergenik
Riwayat Alamiah Penyakit
35. Tingkat pencegahan sekunder
• Diagnosis dini dan pengobatan segera
• Penemuan kasus, individu dan masal
• Skrining
• Pemeriksaan khusus dengan tujuan
• Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut
• Mencegah penyebaran penyakit menular
• Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
• Memperpendek masa ketidakmampuan
Riwayat Alamiah Penyakit
36. Tingkat pencegahan sekunder
• Pembatasan ketidakmampuan
• Pengobatan yang cukup untuk menghentikan proses penyakit dan mencegah komplikasi
• Penyediaan fasilitas untuk membatasi ketidakmampuan dan mencegah kematian
Riwayat Alamiah Penyakit
37. Tingkat pencegahan tersier
• Rehabilitasi
• Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh
dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
• Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar
menggunakan mereka yang telah direhabilitasi
Riwayat Alamiah Penyakit
38. Tingkat pencegahan tersier
• Rehabilitasi
• Penempatan secara selektif
• Mempekerjakan sepenuh mungkin
• Terapi kerja di Rumah Sakit
• Penggunaan koloni yang terlindung
Riwayat Alamiah Penyakit