Dokumen tersebut merupakan presentasi pelatihan jabatan fungsional epidemiologi yang membahas tentang pengertian dasar epidemiologi, variabel epidemiologi, pendekatan epidemiologi, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, serta prinsip-prinsip pengendalian penyakit."
powerpin ini membahas agar mampu Memahami sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia (struktur organisasi – Alur keuangan, top down & bottom up) dan Memahami sistem pembiayaan di dinas kesehatan provinsi & kota (APBN, APBD, Bantuan Luar Negeri)
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan 2020-2024 :
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
powerpin ini membahas agar mampu Memahami sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia (struktur organisasi – Alur keuangan, top down & bottom up) dan Memahami sistem pembiayaan di dinas kesehatan provinsi & kota (APBN, APBD, Bantuan Luar Negeri)
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan 2020-2024 :
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Implementasi ILP di Prov Kalsel 2023.pptxSatria262387
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kementerian lain melakukan transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. Dengan mengintegrasikan semua program yang ada di Kementerian Kesehatan. Layanan primer adalah layanan dasar yang dilakukan oleh puskesmas. Integrasi dilakukan ke semua program termasuk FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dari tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh, dengan fokus pada keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Pencegahan dan pengendalian penyakit nov 2020
1. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Disampaikan pada:
Pelatihan Jabfung Epidemiologi Jenjang Ahli
Ciloto, November 2020
SUBDIT SURVEILANS
15/11/2020
2. Pengertian Dasar
Epidemiologi
Variabel epidemiologi
Endemis
KLB
Wabah
Penyakit Potensial KLB
Surveilans
Pendekatan Epidemiologi
Konsep sehat sakit
3. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
LATAR BELAKANG
UPAYA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PD3I
OUTLINE
15/11/2020
4. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
15/11/2020
5. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
6. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Ancaman DN
Penyakit Emerging, New
Emerging, Degeneratif,
PHEIC (H5N1, H7N9, West
Nile Virus, Legionella,
POLIOMYELITIS, MersCov,
Ebola, Zika, COVID-19 dll)
Wilayah Endemis
Mobilisasi OMKABA inter
dan antar wilayah
Politik, Sosial, Budaya
Karakteristik daerah
SDM (tdk merata,
kompetensi)
Ancaman LN
Penyakit New Emerging
Mobilisasi OMKABA
inter dan antar NEGARA
(Wilayah Endemis)
PHEIC (Yellow Fever, dll)
Biological Terorisme
dll
Faktor Lain
IKLIM
TEMPERATUR
KELEMBABAN
Epidemiologi
HOST AGENT
ENVIRONMENT
TANTANGAN MASALAH
PENYAKIT
7. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Riwayat Alamiah Penyakit Phase Pencegahan Penyakit&
PROMKES
PERLINDUNGAN
SPESIFIK
DIAGNOSA DINI & PENGOBATAN SEGERA PEMBATASAN DISABILITAS REHABILITASI
HOST AGENT
ENVIRONMENT
PENCEGAHAN PRIMER PENCEGAHAN SEKUNDER PENCEGAHAN
TERSIER
PERIODE
PREPATOGENESIS PERIODE PATOGENESIS
Fase Subsabilitas Fase Sub Klinis Fase Klinis Fase Konvalens
Abortif
• Meninggal
• Cacat
• Kronis
• Karier
• Sembuh
total
15/11/2020
8. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
• Mulai saat terjadinya kelainan/gangguan pada tubuh manusia akibat interaksi
dengan stimulus penyakit dengan manusia sampai terjadinya kesembuhan,
kematian, cacat permanen dan cacat
Periode Pathogenesis
Fase Sub Klinis (Presimtomatik)
• Penyakit belum manifestasi dengan nyata
- signs and symptoms masih negative
- terjadi perubahan dalam jaringan tubuh (struktur, fungsi)
Fase Klinis
Fase Konvalens
• Perubahan terjadi pada jaringan tubuh dan
muncul tanda-tanda penyakit
• Fase Kronis dan Fase Akut
• Akhir fase klinis: sembuh atau meninggal
• Sembuh : sembuh total, cacat, cacat permanen
• Disfungsi organ tubuh tertentu
9. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
15/11/2020
10. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
• TUJUAN PENCEGAHAN :
1. Mencegah timbulnya penyakit
2. Mencegah tidak berlanjut/parah
3. Mencegah/mengurangi cacat
• TINGKAT PENCEGAHAN
1. Health promotion
2. Specific protection
3. Early diagnosis and promp treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
PENCEGAHAN
15/11/2020
11. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
• 1. Health promotion meliputi :
a. Pendidikan kesehatan
b. Gizi baik dan seimbang
c. Kebiasaan hidup sehat
d. Cukup perumahan, rekreasi
e. Lingkungan kerja yang baik
f. Perkembangan personality
g. Hindari kelelahan
12. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
• 2. Specific Protection
a. Imunisasi dasar dan booster
b. Kebersihan diri ( personal hygiene )
c. Isolasi dan karantina
d. Penanganan transmisi penyakit
e. Disinfeksi
f. Pengendalian vector
g. Sanitasi lingkungan
13. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
• 3. Diagnosa dini dan pengobatan segera
a. Case finding ( penemuan kasus )
b. Pemeriksaan berkala
c. Pemeriksaan laboratorium
d. Pemeriksaan skrining
e. Penanganan kasus yang adekuat
f. Pemeriksaan kontak
14. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
• 4. Pembatasan kecacatan
a. Pengobatan yang lengkap
b. Hospitalisasi
c. Perawatan dirumah
5. Rehabilitasi
a. Hospitalisasi dan terapi kerja
b. Pendidikan untuk rehabilitasi
c. Selective placement
15. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT
I. Primary prevention
1. Health promotion
2. Specific protection
II. Secondary prevention
1. Early diagnosis and prompt treatment
2. Disability limitation
III. Tertiary prevention: Rehabilitation
16. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT
UPAYA PREVENTIF PRIMER
Dilakukan pada periode Prepathogenesis
memutus mata rantai
“agent – host – environment”
• KIE termasuk kesehatan mental
• Nutrisi standard (tumbuh kembang)
• Perumahan sehat
• Rekreasi cukup, pekerjaan sesuai
• Konseling perkawinan (genetis)
• Pendidikan Sex
• Pemeriksaan berkala (kesehatan,
lingkungan)
Promosi Kesehatan1
• Imunisasi dasar & Booster
• Kebersihan perorangan
• Sanitasi lingkungan
• Perlindungan kecelakaan
kerja/kecelakaan secara umum
• Nutrisi khusus
• Perlindungan thdp karsinogen
• Menghindari zat allergen
Perlindungan Spesifik2
17. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
1. Terhadap faktor penyebab
a. Mengurangi penyebab
- Desinfeksi - Pasteurisasi
- Sterilisasi - Pengobatan
- Pemusnahan sumber
b. Mengurangi pengaruh
- Penyemprotan pestisida
- Karantina / isolasi
- Perilaku baik
PENCEGAHAN TINGKAT PERTAMA (PRIMER)
18. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2. Perbaikan lingkungan
a. Lingkungan fisik - peningkatan air bersih
- perbaikan sanitasi
- perumahan sehat, dll
b. Lingkungan biologis
- pemberantasan serangga
- binatang pengerat
c. Peningkatan lingk sosial
- kepadatan rumah tangga
- hubungan antar individu
- kehidupan masyarakat
19. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
3. Meningkatkan daya tahan pejamu
a. Imunisasi
b. Perbaikan gizi
c. Meningkatkan kes umum
d. Peningkatan kualitas hidup
e. Meningkatkan status psikologis
f. Faktor keturunan
g. Olah raga teratur
20. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT
UPAYA PREVENTIF SEKUNDER
• Dilakukan pada periode Pathogenesis
• Segera setelah penyakit terdeteksi
• Early diagnosis dan promt treatment (penemuan kasus, skrining,
surveilans ketat, pemeriksaan selektif dan berkala)
• Pengobatan untuk mencegah penyakit agar tidak berlanjut
• Mencegah penyebaran penyakit menular
• Mencegah terjadinya komplikasi dan sekuele
• Mempersingkat periode “disability”
• Pengobatan yang adekuat mencegah/menghentikan penyakit
• Pengadaan fasilitas khusus untuk mengurangi/mencegah
disabilitas dan kematian
DISABILITY LIMITATION
Pengobatan lengkap
Hospitalisasi
Home Care
21. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
1. Penyakit infeksi / menular : ditujukan kpd penyebab /
sumber, cara penularan dan pejamu yang potensial.
2. Penyakit tidak menular / kronik :
ditujukan kepada faktor risiko.
Faktor risiko :
PENCEGAHAN TINGKAT KEDUA (SEKUNDER)
* Yang tidak dapat dimodifikasi :
- umur, seks, genetik, etnik dll.
* Yang dapat dimodifikasi :
- merokok, berat badan, hipertensi,
kebiasaan, hiperlipidemia, olahraga dll.
22. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT
UPAYA PREVENTIF TERSIER
Bila telah terjadi defect /kerusakan struktural
ataupun disabilitas
maka untuk mencegah semakin buruknya
kondisi atau menetapnya disabilitas dilakukan
usaha preventif tertier dengan REHABILITASI
• Penyediaan sarana diklat di RS dan TTU
• Diklat untuk rehabilitasi
• KIE masyarakat umum dan kawasan industri/private sector
• Terapi kerja di RS
• Menyediakan tempat perlindungan khusus Mendayagunakan tenaga yg telah
direhabilitasi sebagai pegawai
tetap dan “ the right place”
23. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Cegah paparan
Perlindungan secara kontinyu dari infeksi
Cegah perkembangan dari penyakit infeksi
Pengobatan Kasus
Cegah kematian dan kecacatan
Cegah penularan dimasa yang akan datang
Penularan pada saat kejadian
Lingkungan
Sosial/Perilaku
PRINSIP PENGENDALIAN
15/11/2020
24. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Surveillance , Infection Prevention &
Control, Health Promotion,
Collaboration human-animal
animal early warning
Epidemiological
Investigation
Specimen
Collection/shipment
Assess need and
resources
Interpret laboratory
result
Take a decision
Implement control strategies
Coordination, Media
Surveillance, laboratory
Social intervention
Case management, IPC
Physiological support
Ethical Issues
Logistic, Environment
Evaluation outbreak
management &
Documentation
Strategi Pengendalian
25. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Konsep Pengendalian KLB dan Wabah Penyakit
Aktif Pasif
Pemeriksaan Klinis,
Lab, dan penunjang
KLB
Pemenuhan salah satu
Kriteria KLB
Kadinkes Kab/Kota,
Prov. Menkes
WabahMenkes
Upaya penanggulangan
Kolera, Pes, DBD, Campak, Polio, Difteri, TN, Pertusis,
Rabies, Malaria, AI-H5N1, Antraks, Lepto, Hepatitis, H1N1,
Meningitis, YF, Chikungunya, dll
15/11/2020
26. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Konsep Pengendalian KLB dan Wabah1. PE
2. Penatalaksanaan penderita
3. Pencegahan & pengebalan
4. Pemusnahan penyebab
5. Penanganan jenazah
6. Penyuluhan
7. Upaya lainnya
Upaya penanggulangan
1. Dana
2. Tenaga/SDM
3. Perbekalan kesehatan
4. Sediaan farmasi
5. Alat kesehatan
6. Fasilitas pelayanan
7. Teknologi
Sumber Daya
1. Laporan KLB (W1)
‒Tertulis dan Berjenjang
‒Selambatnya 24 jam sejak
diketahuinya penderita
‒Upaya yang telah dilakukan
Pelaporan
Laporan Kewaspadaan
Asessment:
- Ketersediaan dana: sumber, besaran dan likuiditas
- Tenaga: medis, epidemiolog, laboran, perawat, penunjang medis
dan penunjang lainnya (termasuk driver)
- Perbekalan dan peralatan yang diperlukan, akses dan pemanfaatan
- Ketersediaan bahan habis pakai dan APD
- Peralatan penunjang: komputer, printer, telepon, HP, email, internet
akses
Asessment:
- Prosedur penetapan KLB
- Penugasan
- PE awal
- Panduan,juknis dan penatalaksanaan yang diperlukan
- Format yang diperlukan
Asessment:
- Sosialisasi ke toma, masyarakat, petugas keluarahan/desa
- Respon dan TL
15/11/2020
27. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
a.Utamakan pemberdayaan masyarakat
b.Pengembangan jejaring kerja, koordinasi dan kemitraan nasional
maupun internasional
c. Tingkatkan penyediaan sumberdaya dan pemanfaatan teknologi
d.Pengembangkan sistem informasi
e.Peningkatan dukungan LITBANG
STRATEGI PENANGGULANGAN
28. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
KEGIATAN PENANGGULANGAN
1. Promosi kesehatan
2. Surveilans kesehatan
3. Pengendalian faktor risiko
4. Penemuan kasus
5. Penanganan kasus
6. Pemberian kekebalan (imunisasi)
7. Pemberian obat pencegahan massal
29. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Memutus rantai penularan dengan cara :
1. Isolasi dan pengobatan penderita
2. Pemberian profilaksis (profilaksis selektif, masal)
3. Pemberian imunisasi sebagai respon KLB (ORI)
4. Karantina
5. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) – community setting,
healthcare setting,
6. Komunikasi risiko
UPAYA PEMBERANTASAN/PENANGGULANGAN
30. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
• Eradikasi Polio
• Eliminasi TN
• Eliminasi Campak-Rubella
• Eliminasi Malaria
• Pengendalian Difteri
KEGIATAN PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT
32. Pasal 11
PMK 82/2004 Ttg Penanggulangan Penyakit Menular
Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan dalam
Penanggulangan Penyakit Menular dilakukan melalui kegiatan:
a. Promosi kesehatan;
b. Surveilans kesehatan;
c. Pengendalian faktor risiko;
d. Penemuan kasus;
e. Penanganan kasus;
f. Pemberian kekebalan (imunisasi)
g. Pemberian obat pencegahan secara massal; dan
h. Kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
33. Jenis Kegiatan Tenaga Epidemiolog Kesehatan
Permenpan 17/2000
• Persiapan kegiatan Epidemiologi
• Melakukan Pengamatan Epidemiologi
• Melakukan Penyelidikan Epidemiologi
• Melakukan Pencegahan dan Pemberantasan
• Melakukan Pemberdayaan Masyarakat
• Membuat karya tulis ilmiah
• Membuat/menyusun buku pedoman/juknis/protap
• Mengembangkan teknologi tepat guna
34. Kompetensi Tenaga Epidemiolog Kesehatan
Ditjen P2P
Mempunyai kemampuan dalam:
• Perencanaan Kegiatan Epidemiologi
• Melakukan Kegiatan Surveilans Epidemiologi
• Melakukan Penyelidikan Epidemiologi
• Melakukan Upaya Penanggulangan (Pencegahan,
Pengendalian dan Pemberantasan)
• Melakukan Pemberdayaan Masyarakat
• Membuat karya tulis ilmiah
• Membuat/menyusun buku pedoman/juknis/protap
35. Kompetensi Tenaga Epidemiolog Kesehatan
Dinas Kesehatan
• Perencanaan Kegiatan Epidemiologi
• Melakukan Kegiatan Surveilans Epidemiologi
• Melakukan Penyelidikan Epidemiologi
• Melakukan Pencegahan dan Pemberantasan
• Melakukan Pemberdayaan Masyarakat
• Membuat karya tulis ilmiah
• Mengembangkan teknologi tepat guna
36. Kompetensi Tenaga Epidkes
Puskesmas
• Perencanaan Kegiatan Epidemiologi
• Melakukan Kegiatan Surveilans Epidemiologi
• Melakukan Penyelidikan Epidemiologi
• Melakukan Upaya Penanggulangan Penyakit
• Melakukan Pemberdayaan Masyarakat
• Mengembangkan teknologi tepat guna
37. Kompetensi Tenaga Epidkes
Rumah Sakit
• Perencanaan Kegiatan Epidemiologi
• Melakukan Kegiatan Surveilans
Epidemiologi
• Melakukan Penyelidikan Epidemiologi
• Melakukan upaya penanggulangan
penyakit (ex.Infeksi nosokomial)
38. Kompetensi Tenaga Epidkes
B/BTKL-PP
• Perencanaan Kegiatan Epidemiologi
• Melakukan Kegiatan Surveilans
Epidemiologi
• Melakukan Penyelidikan Epidemiologi
• Membuat karya tulis ilmiah
• Mengembangkan teknologi tepat guna
39. Kompetensi Tenaga Epidkes
KKKP
• Perencanaan Kegiatan Epidemiologi
• Melakukan Kegiatan Surveilans
Epidemiologi
• Melakukan Penyelidikan Epidemiologi
• Membuat karya tulis ilmiah
• Mengembangkan teknologi tepat guna
40. Kompetensi Tenaga Epidkes di KKP
(KMK. 425/2007 – Penyelenggaraan Karkes di KKP)
Tuj: Mencegah masuknya penyakit karantina dan penyakit menular
potensial wabah serta menangkal risiko kesehatan yg masuk dari
negara lain.
41. Analisis
Situasi
Masalah
Kesehatan
& Rencana
Kerja
•Identifikasi Masalah
•Menentukan skala prioritas
berdasarkan besaran masalah
(ukuran2 epidemiologi)
•Problem solving (metoda PS)
•Rencana Kerja
Jangka Panjang
Jangka Menengah
Jangka Pendek
Risk
Assessment
Perencanaan
Epidemiologi
• Jangka Menengah:
Renstra/Roadmap
• Jangka Pendek:
Rencana Tahunan,
Semester, Bulanan,
Mingguan)
43. Langkah2
penyelidikan
epidemiologi
Hipotesis &
melakukan Analisis
Melakukan upaya
penanggulangan
seperlunya.
Perlindungan diri
Membuat
rekomendasi
Menyusun laporan
Penyelidikan
Epidemiologi
Bersama TGC
Melakukan upaya penanggulangan seperlunya
(Tatalaksana kasus, rujukan, profilaksis,
komunikasi risiko/edukasi)
44. DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Terima kasih
63. 1. Identifikasi kegiatan-kegiatan Pencegahan
Penyakit sesuai dengan tingkatan
Pencegahan (PRIMER, SEKUNDER, TERSIER).
2. Identifikasi kegiatan Pencegahan Penyakit
tersebut yang dapat dijadikan angka kredit
Jabfung Epidemiologi.
3. Identifikasi kegiatan tersebut dari salah satu
jenis penyakit potensial KLB/Wabah.
4. Gunakan matrik seperti pada contoh berikut.
64. MATRIK KEGIATAN PENCEGAHAN PENYAKIT
No Jenis penyakit
Primer Sekunder Tersier
Promosi Kesehatan Perlindungan
Khusus
Deteksi dini
dan
pengobatan
segera
Pembatasan
kecacatan
Rehabilitasi
1 Campak (contoh) 1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
3.
4.
3.
4.
3.
4.
3.
4.
5.
6.
5.
6.
5.
6.
5.
6.
5.
6.
7.
8. dstnya.
7.
8. dstnya.
7.
8. dstnya.
7.
8. dstnya.
7.
8. dstnya.
66. MERS COV
PENYAKIT PRIMARY SEKUNDER TERSIER
Health
Promotion
Specific
Protection
Early Diagnosis Disability
limitation
Mers Cov - Penyuluhan
dan
sosialisasi
mengenai
Mers Corv
(Pembagian
leaflet)
- Menerapkan
PHBS bagi
calon Jamah
haji/ umrah
- Pemberian
imunisasi
Meningitis
dan Influenza
bagi calon
jamaah haji/
umroh dan
petugas
kesehatan
- Penggunaan
APD bagi
petugas
- Pembagian
Masker bagi
- Pemeriksaan
penumpang
dan crew/
awak kapal
menggunakan
termoscaner
saat
kedatangan
dari daerah
terjangkit
- Pengawasan
dan
pemeriksaan
pesawat/
kapal yang
berasal dari
daerah
terjangkit
- Pesawat yang
terjangkit
didesinfeksi
- Karantina
pasien
67. No UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA
I KEGIATAN
EPIDEMIOLOGI
KESEHATAN
D. Melakukan
pencegahan dan
pemberantasan (Mers
Cov)
1.
2.
3.
Melakukan imunisasi
a. Pembinaan/Kons
ultasi
Melakukan
pengobatan
khusus:
- Pelaksanaan
fisik/diagnosa
- Pengawasan
penderita
- Pelayanan
konsultasi
Melakukan
pemeriksaan
kelompok resiko
tinggi
a. Pelaksanaan
pemeriksaan
terhadap orang
dengan riwayat
kontak yg sama
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0,20
0,025
0,20
0,20
0,025
Epid. Kes Pertama
Epid. Kes Pertama
68. PENYAKIT PRIMARY SEKUNDER TERSIER
Health Promotion Specific Protection Early Diagnosis Disability limitation
Rabies - Pendidikan
kesehatan:
a.
penyuluhan
px rabies
kepada
pemilik
anjing
oleh(KKP)
- pemberday
aan
masyarakat
(kader
kesehatan)
- Kebiasaan
hidup sehat
- Survey
kajian
rabies
(BBTKL)
- Pemberian
vaksinasi
anti rabies
(KKP)
- Isolasi dan
karantina
terhadap
penderita
suspek
rabies (KKP)
- bekerja
sama dengan
dinas
pertanian u/
mengisolasi
daerah
terjangkit
rabies
- Penyediaan
vaksin
(P2PL)
- Ditemukan
Luka
gigitananjin
g yang
diduga
terkena
rabies
- Pembersiha
n luka
gigitan
dengan
desinfektan
- Pemberian
obat
Pasien yang
digigit anjing
segera
dirujuk ke
rumah sakit
69. No UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA
I KEGIATAN
EPIDEMIOLOGI
KESEHATAN
D. Melakukan
pencegahan dan
pemberantasan px
1.
2.
3.
Melakukan
imunisasi
a. Pembinaan/K
onsultasi
Melakukan
pengobatan
khusus:
- Pelaksanaan
fisik/diagnos
a
- Pengawasan
penderita
- Pelayanan
konsultasi
Melakukan
pemeriksaan
kelompok
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0,20
0,025
0,40
0,40
0,025
Epid. Kes Pertama
Epid. Kes Pertama
70. No UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA
II KEGIATAN
EPIDEMIOLOGI
KESEHATAN
E.
Memberdayaa
n Masyarakat
1.
2.
Persiapan
kegiatan
pemberd
ayaan
masyarak
at (kader
kesehata
n)
Melakukan
perberda
yaan
melalui
Laporan
Laporan
0,09
0,42
Epid. Kes Pertama
Epid. Kes Pertama
71. SELAMAT BEKERJA
Hasil penugasan bisa di upload di CLC, atau
dikumpulkan secara kolektif pada ketua kelas,
kemudian dikirim ke alamat email:
bestdur@yahoo.com atau melalui WA : 0815-
9955-312 (Abdurrahman)
Editor's Notes
Salah satu Penyakit Menular adalah Campak dan Rubela
Host:
Kesehatan manusia
Health behaviour, Budaya
Lifestyle, Ekonomi, Teknologi
Mobilisasi, Transportasi, Perdagangan
Agent:
Kepemilikan hewan,
Hewan sebagi bahan makanan,
Peternakan ,
Manajemen Wildlife
Gangguan Habitat
Kesehatan hewan
Prilaku hewan
Distribusi Geographik
keperluan Habitat
Environment:
Ekspansi / berkurangnya area
Spesies Invasive
Kondisi lingkungan untuk hidup hewan (Vektor)
iklim global, regional, lokal
Temperatur, Kelembaban
Tanah dan jenis Vegetasi
Exploitasi lingkungan, Polusi
Pembangunan daerah Urban/ Periurban
Praktek – praktek pertanian
(irigasi, pilihan tanaman)
Prepatogenesis:
Ketika individu dalam keadaan sehat, segitiga epidemiologi mereka akan seimbang, tetapi mereka rentan terhadap agen penyakit (stage of susceptible)
Patogenesis:
Ketika telah terjadi interaksi antara pejamu dan agen di luar tubuh pejamu, misal imunitas pejamu sedang lemah, atau agen lebih ganas, dan kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi pejamu.
1. Tahap Rentan (Susceptible) Individu belum terpapar oleh agen penyebab penyakit sehingga diperlukan upaya pencegahan primer (promkes, imunisasi, pencegahan spesifik).
2. Tahap Subkilinis (Asympthomatic) Individu telah terpapar oleh agen penyakit, terjadi perubahan patologis pada tubuh, namun belum timbul gejala dan tanda klinis.
3. Tahap Klinis Individu mulai menunjukkan gejala dan tanda klinis penyakit, seperti kesembuhan, kecacatan, atau kematian, dan terjadi proses ekspresi yaitu gejala dapat berangsur menghilang tanpa dilakukan pengobatan (self-limiting disease).
4. Tahap Kesembuhan/Kecacatan/Kematian Jika individu yang menderita suatu penyakit klinis tertentu tidak diberikan pengobatan yang tepat maka individu tersebut akan masuk ke tahap akhir penyakit, dimana gangguan patologis tersebut dimanifestasikan menjadi kondisi yang lebih berat, sepeti kecacatan, komplikasi, bahkan kematian. Sebaliknya, jika individu tersebut diberikan pengobatan yang tepat maka tahap akhir dari penyakit tersebut adalah kesembuhan.
National leadership and Community awareness and support
Rapid response to stop transmission
Actively identify, investigate ALL new cases, contacts, deaths
Monitor contacts for 21 days (isolate if ill)
Confirm absence of virus by testing during recovery
Requires maintenance of detailed databases
Prevention
Informed HCW, consistent infection control /prevention
Culturally-sensitive practices to reduce transmission
Surveilans: Penyakit dan Faktor Risiko, surveilans bencana