SlideShare a Scribd company logo
TM-475
       Semester 7



                                    1
abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
Tujuan Umum:
1. Memberikan pemahaman tentang aspek mekanik dan metalurgi terhadap
kegagalan patah
2. Memahami fenomena kelelahan (fatigue) pada logam dan struktur
3. Memahami konsep mekanika retakan dan implikasinya pada desain teknik


Mata Kuliah Prasyarat:                 Metalurgi Mekanik I & II, Metalurgi
                                       Fisik I & II.
Kaitan dg Mata Kuliah Lain:                       Analisis Kegagalan Logam.


Materi:
   1. Metalurgi kelelahan logam
   2. Metoda-metoda prediksi umur lelah
   3. Kelelahan logam pada amplitudo berubah
   4. Konsep mekanika retakan
   5. Faktor intensitas tegangan (KIc)
   6. Desain toleransi kerusakan dan prediksi umur sisa
                                                                              2
                       abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
Referensi:
  1. Fundamentals of metal fatigue analysis, Julie A Bannantine.
  2. Elementary engineering fracture mechanics, David Broek.
  3. Mechanical Metallurgy, Dieter.
  4. Fracture mechanics dan prediksi umur lelah, Mardjono
Siswosuwarno.
  5. Aplikasi mekanika retakan pada analisis kegagalan logam,
Ahmad Taufik.


Ketentuan Perkuliahan:
 1. Jumlah Tatap Muka di kelas : 14 X
 2. Tugas terstruktur pada setiap sesi perkuliahan
 3. Mahasiswa wajib hadir kuliah minimal 80 %
 4. Keterlambatan kuliah maksimum 15 menit
 5. Bobot nilai : Tugas = 20 %, UTS dan UAS masing-
masing 40 %
                                                                   3
                         abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
Sesi                                                                                                           Metode
        Pokok Bahasan                  Hasil Pembelajaran                   Penilaian Hasil Pembelajaran
Ke-                                                                                                           Penilaian
                           Mahasiswa mengetahui dan memahami          Mahasiswa mampu menjelaskan
        Karakteristik      kegagalan patah lelah pada komponen logam. karakteristik dari patah lelah yang
01
       kelelahan logam                                                terjadi pada komponen logam.

       Aspek metalurgi     Mahasiswa mengetahui dan memahami aspek Mahasiswa mampu menjelaskan aspek
02     pada kelelahan      metalurgi yang mempengaruhi perilaku    metalurgi yang mempengaruhi
           logam           kelelahan pada logam.                   perilaku kelelahan logam.
                           Mahasiswa mengetahui dan memahami batas Mahasiswa mampu menjelaskan batas
03     batas lelah logam   kelelahan logam serta cara menentukannya. kelelahan logam serta cara
                                                                     menentukannya.
                           Mahasiswa mengetahui dan memahami            Mahasiswa mampu menghitung
                           hubungan antara tegangan (S) yang bekerja    tegangan yang bekerja pada komponen
04       Konsep S-N        pada komponen logam dengan umur (N)          logam serta mampu memprediksi
                           komponen tersebut.                           umur komponen tersebut berdasarkan    įƒ± Tugas
                                                                        Konsep S-N.
                                                                                                               įƒ± UTS
                           Mahasiswa mengetahui dan memahami            Mahasiswa mampu menghitung             įƒ± UAS
                           hubungan antara regangan (ļ„) yang bekerja    tegangan dan regangan yang bekerja
                           pada komponen logam dengan umur (N)          pada komponen logam serta mampu
05       Konsep ļ„-N
                           komponen tersebut.                           memprediksi umur komponen tersebut
                                                                        berdasarkan konsep ļ„-N.

                           Mahasiswa mengetahui dan memahami            Mahasiswa mampu menjelaskan dan
       Pengaruh takikan    pengaruh takikan ataupun geometri            menghitung pengaruh takikan ataupun
06       pada perilaku     komponen terhadap kegagalan lelah.           geometri komponen terhadap umur
        kelelahan logam                                                 lelahnya.

                           Mahasiswa mengetahui dan memahami            Mahasiswa mampu menjelaskan dan
                           konsep penjalaran retak lelah.               konsep penjalaran retak lelah serta
       Penjalaran retak
07                                                                      mampu memprediksi umur lelah
             lelah
                                                                        berdasarkan konsep tersebut.

                                          abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
                                                                                                                          4
Sesi                                                                                                                 Metode
         Pokok Bahasan                   Hasil Pembelajaran                     Penilaian Hasil Pembelajaran
Ke-                                                                                                                 Penilaian
                         Mahasiswa mengetahui dan memahami                  Mahasiswa mampu menjelaskan
                         pengaruh amplitudo tegangan maupun                 pengaruh amplitudo tegangan
        Kelelahan pada   regangan yang tidak konstan terhadap perilaku      maupun regangan yang tidak konstan
08
       amplitudo berubah kelelahan logam.                                   terhadap perilaku kelelahan logam
                                                                            serta dapat memprediksi umur
                                                                            lelahnya.
                            Mahasiswa mengetahui dan memahami konsep        Mahasiswa mampu menjelaskan
                            dasar mekanika retakan dan hubungannya          konsep dasar mekanika retakan dan
        Konsep dasar        dengan kegagalan patah.                         mampu menghitung parameter
09
       mekanika retakan                                                     kegagalan berdasarkan konsep
                                                                            tersebut.
                          Mahasiswa mengetahui dan memahami                 Mahasiswa dapat menjelaskan
        tegangan elastik
10                        keadaan tegangan elastik pada ujung retakan.      keadaan tegangan elastik pada ujung
       pada ujung retakan
                                                                            retakan.
                            Mahasiswa mengetahui dan memahami               Mahasiswa dapat menjelaskan             įƒ± Tugas
        Plastisitas pada                                                                                             įƒ± UTS
11                          plastisitas logam pada ujung retakan.           plastisitas logam pada ujung retakan.
        ujung retakan                                                                                                įƒ± UAS
                            Mahasiswa mengetahui dan memahami               Mahasiswa dapat menjelaskan dan
                            parameter dari faktor intensitas tegangan dan   mampu menghitung faktor intensitas
        Faktor intensitas   hubungannya dengan kegagalan patah.             tegangan yang bekerja pada suatu
12
           tegangan                                                         komponen logam.

                          Mahasiswa mengetahui dan memahami                 Mahasiswa dapat menjelaskan
         Tegangan dan
                          keadaan tegangan maupun regangan bidang           keadaan tegangan maupun regangan
13      Regangan bidang
                          pada ujung retakan.                               bidang pada ujung retakan.
       pada ujung retakan
                            Mahasiswa mengetahui dan memahami konsep        Mahasiswa dapat menjelaskan konsep
        Desain toleransi    desain toleransi kerusakan dan cara             desain toleransi kerusakan serta
14       kerusakan dan      memprediksi umur sisa dari suatu komponen       mampu menghitung dan memprediksi
       prediksi umur sisa   logam.                                          umur sisa dari suatu komponen                   5
                                                                            logam.
                              abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
I. KARAKTERISTIK KELELAHAN LOGAM
Kelelahan (Fatigue) adalah salah satu jenis kegagalan
(patah) pada komponen akibat beban dinamis
(pembebanan yang berulang-ulang atau berubah-ubah).
Diperkirakan 50%-90% (Gambar.1.1) kegagalan mekanis
adalah disebabkan oleh kelelahan.




                                                        6
             Gambar. 1.1 Distribusi mode kegagalan.
Modus kegagalan komponen atau struktur dapat
dibedakan menjadi 2 katagori utama yaitu:
1.Modus kegagalan quasi statik (modus kegagalan
yang tidak tergantung pada waktu, dan ketahanan
terhadap kegagalannya dinyatakan dengan kekuatan).
2.Modus kegagalan yang tergantung pada waktu
(ketahanan terhadap kegagalannya dinyatakan dengan
umur atau life time).

Jenis- jenis modus kegagalan quasi statik yaitu:
1.Kegagalan karena beban tarik.
2.Kegagalan karena beban tekan.
Kegagalan karena beban geser.

Patahan yang termasuk jenis modus kegagalan ini
adalah patah ulet dan patah getas.
                                                   7
Sedangkan jenis-jenis modus kegagalan yang
tergantung pada waktu yaitu:
1. Kelelahan (patah lelah).
2. Mulur.
3. Keausan.
4. Korosi.

Fenomena kelelahan logam mulai timbul pada
pertengahan abad ke-19 yaitu dengan seringnya terjadi patah
pada komponen kereta api dimasa itu:
    ā€¢ Di Versailles (Paris), 1944, menewaskan 40-80 penumpang,
       akibat patah poros roda.
    ā€¢ 20 April 1887, 3 orang tewas dan 2 terluka, akibat patah
       draw bar.
    ā€¢ 27 Mei 1887, 6 orang tewas, akibat patah roda.
    ā€¢ 23 Juni 1887, 1 orang tewas, akibat patah rel.
ā€¢2 Juli 1887, Kecelakaan paling serius, akibat patah poros roda. 8
Pelopor dalam penelitian mengenai kelelahan
logam adalah Wohler (Jerman) dan Fairbairn
(Inggris) tahun 1860. Pengamatan yang lebih
mendetail terhadap kelelahan logam, dilakukan
sejak 1903 oleh Ewing dan Humparey yang
mengarah pada lahirnya teori ā€™Mekanisme Patah
Lelahā€™.

Hingga saat ini, mekanisme patah lelah
adalah terdiri atas 3 tahap kejadian yaitu:
Tahap awal terjadinya retakan (crack inisiation).
Tahap penjalaran retakan (crack propagation).
Tahap akhir (final fracture).                   9
Pada Gambar. 1.2 dibawah ini ditunjukkan secara skematis
penampilan permukaan patahan dari kegagalan lelah pada
berbagai kondisi pembebanan.




                                        Gambar. 1.2 Skematis permukaan
                                        patah lelah dari penampang bulat
                                        dan persegi pada berbagai kondisi
                                        pembebanan.
                                                                            10
                   abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
Karakteristik kelelahan logam
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu karakteristik
makro dan karakteristik mikro.

Karakteristik makro merupakan ciri-ciri
kelelahan yang dapat diamati secara visual
(dengan mata telanjang atau dengan kaca
pembesar). Sedangkan karakteristik mikro
hanya dapat diamati dengan menggunakan
mikroskop.
              abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI   11
1.1 Karakteristik Makroskopis
Karakteristik makroskopis dari kelelahan logam adalah sebagai
berikut:
1. Tidak adanya deformasi plastis secara makro.
2.Terdapat tanda ā€™garis-garis pantaiā€™ (beach marks) atau clam
shell atau stop/arrest marks, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar. 1.3 dibawah ini.
                          1932




                          1947

                          1948
                          1950




                          1951
                                  Gambar. 1.3 Permukaan
                                  patah lelah pada poros.
                                                            12
3. Terdapat ā€™Ratchet marksā€™ seperti yang ditunjukkan
   pada Gambar. 1.4 dibawah ini.




            Gambar. 1.4 Permukaan patah lelah
            dari baut akibat beban tarik.
                                                       13
                 abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI   14
Ratchet marks menjalar kearah radial dan merupakan
tanda penjalaran retakan yang terjadi bila terdapat lebih dari
satu lokasi awal retak, ratchet marks ini merupakan pertemuan
beach marks dari satu lokasi awal retak dengan beach marks
dari lokasi lainnya.


Tanda garis-garis pantai (beach marks)
yang merupakan tanda penjalaran retakan,
mengarah tegak lurus dengan tegangan tarik
dan setelah menjalar sedemikian hingga
penampang yang tersisa tidak mampu lagi
menahan beban yang bekerja, maka akhirnya
terjadilah patah akhir atau patah statik.                   15
Luas daerah antara tahap penjalaran retakan dan
tahap patah akhir secara kuantitatif dapat
menunjukkan besarnya tegangan yang bekerja. Jika
luas daerah tahap penjalaran retakan lebih besar
daripada luas daerah patah akhir, maka tegangan
yang bekerja relatif rendah, demikian sebaliknya.
Tahap I terjadinya kelelahan logam yaitu tahap
pembentukan awal retak, lebih mudah terjadi pada
logam yang bersifat lunak dan ulet tetapi akan lebih
sukar dalam tahap penjalaran retakannya (tahap II),
artinya logam-logam ulet akan lebih tahan terhadap
penjalaran retakan. Demikian sebaliknya, logam yang
keras dan getas, akan lebih tahan terhadap
pembentukkan awal retak tetapi kurang tahan
terhadap penjalaran retakan.                         16
Tahapan pembentukan awal retak dan penjalaran
retakan dalam mekanisme kelelahan logam,
membutuhkan waktu sehingga umur lelah dari
komponen atau logam, ditentukan dari ke-2 tahap
(Gambar. 1.5) tersebut
 (total fatigue life, NT = fatigue initiation, Ni + fatigue
                      propagation, Np)
Fase-fase yang terjadi selama kejadian kelelahan
logam tersebut adalah sebagai berikut:
 Cyclic      Pengintian     Perambatan         Perambatan        Patah
  slip      retak mikro     retak mikro        retak makro       akhir




     Umur pengintian awal retak        Umur Penjalaran retakan
                                                                         17
           Gambar. 1.5 Fase-fase kegagalan lelah (fatigue).
Gambar. 1.6 Skematis
                                  penampang melintang dari
                                  kegagalan lelah tahap I
                                  dan II.



Tahap I (pembentukan awal retak) dan tahap II
(penjalaran retakan) pada mekanisme kegagalan
patah lelah tersebut (Gambar. 1.6) dapat dijelaskan
lagi dengan penggambaran sebagai berikut:                18
Tahap retak mikro (tahap I)




      Gambar. 1.7 Skematis tahap
      retak mikro dan makro pada
      kelelahan logam.




Tahap retak makro (tahap II)
                                   19
1.2 Karakteristik Mikroskopis
Karakteristik mikroskopis dari kelelahan logam adalah sebagai
berikut:
1.Pada permukaan patahan terdapat striasi (striations).
2.Permukaan patahan memperlihatkan jenis patah
transgranular (memotong butir) tidak seperti jenis patah
intergranular seperti yang terjadi pada kasus SCC (stress
corrosion cracking) atau mulur (creep).
Persamaan striasi dan beach marks adalah
sebagai berikut:
1.Ke-2 nya menunjukkan posisi ujung retak yang terjadi setiap
saat sebagai fungsi dari waktu siklik.
2.Ke-2 nya berasal dari lokasi awal retak yang sama.
3.Ke-2 nya memiliki arah yang sama (parallel ridges).
4.Ke-2 nya tidak hadir pada logam-logam yang terlalu keras
atau terlalu lunak.                                           20
                               abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI   21
Perbedaan striasi dan beach marks adalah
sebagai berikut:

1.Ukuran striasi adalah mikroskopis (1 Ć· 100 Āµ) dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
2.Ukuran beach marks adalah makroskopis (> 1000 Āµ atau 1
mm) dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
3.Striasi mewakili majunya ujung retakan yang bergerak setiap
satu siklus pembebanan, sedangkan beach marks mewakili
posisi dari ujung retakan ketika beban siklik berhenti untuk
satu perioda tertentu. (satu beach mark dapat terdiri atas
ratusan bahkan ribuan buah striasi).



                    abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
                                                              22
abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
                                    23
1.Carilah sah satu contoh gambar/photo
penampang patah lelah (fatigue fracture),
berilah keterangan posisi awal retak, arah
penjalaran retakan dan daerah patah
akhirnya. Jelaskan jenis material, jenis
beban yang bekerja, dan jelaskan pula
secara kualitatif besarnya pembebanannya.

2. Buatlah skematis penampang patahan
dari kedua gambar berikut dan tunjukkan
posisi awal retak, arah perambatan
retakan, patah akhir dan jenis bebannya.

            abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
                                                24
Fig. 1.1 Fatigue-fracture surface of a keyed
     shaft of AISI 1040 steel (~30 HRC).
                                               25
           abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
Fig. 1.2 Fatigue fracture surface of a 200-mm (8-in) diameter
 piston rod of an alloy steel steam hammer used for forging.


                                                            26
                  abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI

More Related Content

What's hot

Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikSylvester Saragih
Ā 
Uji tarik
Uji tarikUji tarik
Uji tarik
alainbagus
Ā 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Dewi Izza
Ā 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Rumah Belajar
Ā 
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5Arismon Saputra
Ā 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Rumah Belajar
Ā 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
syamsul huda
Ā 
Jenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaJenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nya
Muhamad Awal
Ā 
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Adolvin Mahadiputra
Ā 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
Ā 
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linierndirocket
Ā 
Perpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahanPerpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahan
restuputraku5
Ā 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
Fajar Istu
Ā 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Adolvin Mahadiputra
Ā 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
Dwi Andriyanto
Ā 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Abdul Ghofur
Ā 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)
Mukhamad Suwardo
Ā 

What's hot (20)

Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
Ā 
Uji tarik
Uji tarikUji tarik
Uji tarik
Ā 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Ā 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Ā 
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Ā 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Ā 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
Ā 
Jenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaJenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nya
Ā 
Tanda pengerjaan
Tanda pengerjaanTanda pengerjaan
Tanda pengerjaan
Ā 
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Ā 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Ā 
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linier
Ā 
Perpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahanPerpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahan
Ā 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
Ā 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
Ā 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Ā 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
Ā 
Laporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasanLaporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasan
Ā 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Ā 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)
Ā 

Viewers also liked

Kuliah pertamapembentukanlogamed.i
Kuliah pertamapembentukanlogamed.iKuliah pertamapembentukanlogamed.i
Kuliah pertamapembentukanlogamed.inabaliitb
Ā 
4. Batas Kelelahan Logam Konsep E-N (AA)
4. Batas Kelelahan Logam Konsep E-N (AA)4. Batas Kelelahan Logam Konsep E-N (AA)
4. Batas Kelelahan Logam Konsep E-N (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkcRisma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
ahmad Engineer
Ā 
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantlingAnalisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Nurul Lailyah
Ā 
Standar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanStandar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanAbrianto Akuan
Ā 
Fracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture other fracture analysis techn...
Fracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture  other fracture analysis techn...Fracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture  other fracture analysis techn...
Fracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture other fracture analysis techn...
NED University of Engineering and Technology
Ā 
modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode ut
dinabihaqqi
Ā 
Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)
Abrianto Akuan
Ā 
Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XAbrianto Akuan
Ā 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Lecture 1 introduction to failure analysis
Lecture 1 introduction to failure analysisLecture 1 introduction to failure analysis
Lecture 1 introduction to failure analysisbingrazonado
Ā 
Fatigue and creep rapture
Fatigue  and creep raptureFatigue  and creep rapture
Fatigue and creep rapture
onlinemetallurgy.com
Ā 
Biomaterials and its Applications
Biomaterials and its ApplicationsBiomaterials and its Applications
Biomaterials and its ApplicationsSaransh Khandelwal
Ā 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
Lailatul Arofah
Ā 

Viewers also liked (20)

Kuliah pertamapembentukanlogamed.i
Kuliah pertamapembentukanlogamed.iKuliah pertamapembentukanlogamed.i
Kuliah pertamapembentukanlogamed.i
Ā 
Lingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk teganganLingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk tegangan
Ā 
4. Batas Kelelahan Logam Konsep E-N (AA)
4. Batas Kelelahan Logam Konsep E-N (AA)4. Batas Kelelahan Logam Konsep E-N (AA)
4. Batas Kelelahan Logam Konsep E-N (AA)
Ā 
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkcRisma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
Ā 
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantlingAnalisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Ā 
Standar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanStandar Analisis Kegagalan
Standar Analisis Kegagalan
Ā 
Fracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture other fracture analysis techn...
Fracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture  other fracture analysis techn...Fracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture  other fracture analysis techn...
Fracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture other fracture analysis techn...
Ā 
modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode ut
Ā 
Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)
Ā 
Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)
Ā 
Wrought iron final
Wrought iron finalWrought iron final
Wrought iron final
Ā 
Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-X
Ā 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Ā 
CAST IRON & WROUGHT IRON
CAST IRON & WROUGHT IRONCAST IRON & WROUGHT IRON
CAST IRON & WROUGHT IRON
Ā 
Lecture 1 introduction to failure analysis
Lecture 1 introduction to failure analysisLecture 1 introduction to failure analysis
Lecture 1 introduction to failure analysis
Ā 
Fracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture Fatigue
Fracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture FatigueFracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture Fatigue
Fracture Mechanics & Failure Analysis: Lecture Fatigue
Ā 
Biomaterials
BiomaterialsBiomaterials
Biomaterials
Ā 
Fatigue and creep rapture
Fatigue  and creep raptureFatigue  and creep rapture
Fatigue and creep rapture
Ā 
Biomaterials and its Applications
Biomaterials and its ApplicationsBiomaterials and its Applications
Biomaterials and its Applications
Ā 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
Ā 

Similar to 1 Karakteristik Kelelahan Logam (AA)

Kisi kisi uts ipa kls ix sem 2- 2013
Kisi kisi uts ipa kls ix sem 2- 2013Kisi kisi uts ipa kls ix sem 2- 2013
Kisi kisi uts ipa kls ix sem 2- 2013Ema Rachmawati
Ā 
RPS Pengelasan Upload.pdf
RPS Pengelasan Upload.pdfRPS Pengelasan Upload.pdf
RPS Pengelasan Upload.pdf
AmIr813691
Ā 
Diktat pengujian material
Diktat pengujian materialDiktat pengujian material
Diktat pengujian materialOmpu Kurniawan
Ā 
tiu tik.pdf
tiu tik.pdftiu tik.pdf
tiu tik.pdf
HafidzahPatel1
Ā 
Proposal diktat mkm 1
Proposal diktat mkm 1Proposal diktat mkm 1
Proposal diktat mkm 1
amnur akhyan
Ā 
Proposal diktat mkm 1
Proposal diktat mkm 1Proposal diktat mkm 1
Proposal diktat mkm 1
amnur akhyan
Ā 

Similar to 1 Karakteristik Kelelahan Logam (AA) (7)

Kisi kisi uts ipa kls ix sem 2- 2013
Kisi kisi uts ipa kls ix sem 2- 2013Kisi kisi uts ipa kls ix sem 2- 2013
Kisi kisi uts ipa kls ix sem 2- 2013
Ā 
RPS Pengelasan Upload.pdf
RPS Pengelasan Upload.pdfRPS Pengelasan Upload.pdf
RPS Pengelasan Upload.pdf
Ā 
Kontrak fd 2
Kontrak fd 2Kontrak fd 2
Kontrak fd 2
Ā 
Diktat pengujian material
Diktat pengujian materialDiktat pengujian material
Diktat pengujian material
Ā 
tiu tik.pdf
tiu tik.pdftiu tik.pdf
tiu tik.pdf
Ā 
Proposal diktat mkm 1
Proposal diktat mkm 1Proposal diktat mkm 1
Proposal diktat mkm 1
Ā 
Proposal diktat mkm 1
Proposal diktat mkm 1Proposal diktat mkm 1
Proposal diktat mkm 1
Ā 

More from Abrianto Akuan

Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Index minerals (AA)
Index minerals (AA)Index minerals (AA)
Index minerals (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Abrianto Akuan
Ā 
WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)Abrianto Akuan
Ā 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Abrianto Akuan
Ā 
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Abrianto Akuan
Ā 
Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Abrianto Akuan
Ā 
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Abrianto Akuan
Ā 
Fmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaFmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaAbrianto Akuan
Ā 

More from Abrianto Akuan (20)

Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Ā 
Index minerals (AA)
Index minerals (AA)Index minerals (AA)
Index minerals (AA)
Ā 
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Ā 
WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)
Ā 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Ā 
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Ā 
Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)
Ā 
Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)
Ā 
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Ā 
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Ā 
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Ā 
Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)
Ā 
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Ā 
Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)
Ā 
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Ā 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Ā 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)
Ā 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Ā 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)
Ā 
Fmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaFmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aa
Ā 

Recently uploaded

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
Ā 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Ā 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Ā 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
Ā 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Ā 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
Ā 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
Ā 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
Ā 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
Ā 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
Ā 

Recently uploaded (20)

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
Ā 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Ā 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Ā 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Ā 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Ā 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Ā 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Ā 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Ā 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Ā 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
Ā 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
Ā 

1 Karakteristik Kelelahan Logam (AA)

  • 1. TM-475 Semester 7 1 abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
  • 2. Tujuan Umum: 1. Memberikan pemahaman tentang aspek mekanik dan metalurgi terhadap kegagalan patah 2. Memahami fenomena kelelahan (fatigue) pada logam dan struktur 3. Memahami konsep mekanika retakan dan implikasinya pada desain teknik Mata Kuliah Prasyarat: Metalurgi Mekanik I & II, Metalurgi Fisik I & II. Kaitan dg Mata Kuliah Lain: Analisis Kegagalan Logam. Materi: 1. Metalurgi kelelahan logam 2. Metoda-metoda prediksi umur lelah 3. Kelelahan logam pada amplitudo berubah 4. Konsep mekanika retakan 5. Faktor intensitas tegangan (KIc) 6. Desain toleransi kerusakan dan prediksi umur sisa 2 abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
  • 3. Referensi: 1. Fundamentals of metal fatigue analysis, Julie A Bannantine. 2. Elementary engineering fracture mechanics, David Broek. 3. Mechanical Metallurgy, Dieter. 4. Fracture mechanics dan prediksi umur lelah, Mardjono Siswosuwarno. 5. Aplikasi mekanika retakan pada analisis kegagalan logam, Ahmad Taufik. Ketentuan Perkuliahan: 1. Jumlah Tatap Muka di kelas : 14 X 2. Tugas terstruktur pada setiap sesi perkuliahan 3. Mahasiswa wajib hadir kuliah minimal 80 % 4. Keterlambatan kuliah maksimum 15 menit 5. Bobot nilai : Tugas = 20 %, UTS dan UAS masing- masing 40 % 3 abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
  • 4. Sesi Metode Pokok Bahasan Hasil Pembelajaran Penilaian Hasil Pembelajaran Ke- Penilaian Mahasiswa mengetahui dan memahami Mahasiswa mampu menjelaskan Karakteristik kegagalan patah lelah pada komponen logam. karakteristik dari patah lelah yang 01 kelelahan logam terjadi pada komponen logam. Aspek metalurgi Mahasiswa mengetahui dan memahami aspek Mahasiswa mampu menjelaskan aspek 02 pada kelelahan metalurgi yang mempengaruhi perilaku metalurgi yang mempengaruhi logam kelelahan pada logam. perilaku kelelahan logam. Mahasiswa mengetahui dan memahami batas Mahasiswa mampu menjelaskan batas 03 batas lelah logam kelelahan logam serta cara menentukannya. kelelahan logam serta cara menentukannya. Mahasiswa mengetahui dan memahami Mahasiswa mampu menghitung hubungan antara tegangan (S) yang bekerja tegangan yang bekerja pada komponen 04 Konsep S-N pada komponen logam dengan umur (N) logam serta mampu memprediksi komponen tersebut. umur komponen tersebut berdasarkan įƒ± Tugas Konsep S-N. įƒ± UTS Mahasiswa mengetahui dan memahami Mahasiswa mampu menghitung įƒ± UAS hubungan antara regangan (ļ„) yang bekerja tegangan dan regangan yang bekerja pada komponen logam dengan umur (N) pada komponen logam serta mampu 05 Konsep ļ„-N komponen tersebut. memprediksi umur komponen tersebut berdasarkan konsep ļ„-N. Mahasiswa mengetahui dan memahami Mahasiswa mampu menjelaskan dan Pengaruh takikan pengaruh takikan ataupun geometri menghitung pengaruh takikan ataupun 06 pada perilaku komponen terhadap kegagalan lelah. geometri komponen terhadap umur kelelahan logam lelahnya. Mahasiswa mengetahui dan memahami Mahasiswa mampu menjelaskan dan konsep penjalaran retak lelah. konsep penjalaran retak lelah serta Penjalaran retak 07 mampu memprediksi umur lelah lelah berdasarkan konsep tersebut. abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI 4
  • 5. Sesi Metode Pokok Bahasan Hasil Pembelajaran Penilaian Hasil Pembelajaran Ke- Penilaian Mahasiswa mengetahui dan memahami Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh amplitudo tegangan maupun pengaruh amplitudo tegangan Kelelahan pada regangan yang tidak konstan terhadap perilaku maupun regangan yang tidak konstan 08 amplitudo berubah kelelahan logam. terhadap perilaku kelelahan logam serta dapat memprediksi umur lelahnya. Mahasiswa mengetahui dan memahami konsep Mahasiswa mampu menjelaskan dasar mekanika retakan dan hubungannya konsep dasar mekanika retakan dan Konsep dasar dengan kegagalan patah. mampu menghitung parameter 09 mekanika retakan kegagalan berdasarkan konsep tersebut. Mahasiswa mengetahui dan memahami Mahasiswa dapat menjelaskan tegangan elastik 10 keadaan tegangan elastik pada ujung retakan. keadaan tegangan elastik pada ujung pada ujung retakan retakan. Mahasiswa mengetahui dan memahami Mahasiswa dapat menjelaskan įƒ± Tugas Plastisitas pada įƒ± UTS 11 plastisitas logam pada ujung retakan. plastisitas logam pada ujung retakan. ujung retakan įƒ± UAS Mahasiswa mengetahui dan memahami Mahasiswa dapat menjelaskan dan parameter dari faktor intensitas tegangan dan mampu menghitung faktor intensitas Faktor intensitas hubungannya dengan kegagalan patah. tegangan yang bekerja pada suatu 12 tegangan komponen logam. Mahasiswa mengetahui dan memahami Mahasiswa dapat menjelaskan Tegangan dan keadaan tegangan maupun regangan bidang keadaan tegangan maupun regangan 13 Regangan bidang pada ujung retakan. bidang pada ujung retakan. pada ujung retakan Mahasiswa mengetahui dan memahami konsep Mahasiswa dapat menjelaskan konsep Desain toleransi desain toleransi kerusakan dan cara desain toleransi kerusakan serta 14 kerusakan dan memprediksi umur sisa dari suatu komponen mampu menghitung dan memprediksi prediksi umur sisa logam. umur sisa dari suatu komponen 5 logam. abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
  • 6. I. KARAKTERISTIK KELELAHAN LOGAM Kelelahan (Fatigue) adalah salah satu jenis kegagalan (patah) pada komponen akibat beban dinamis (pembebanan yang berulang-ulang atau berubah-ubah). Diperkirakan 50%-90% (Gambar.1.1) kegagalan mekanis adalah disebabkan oleh kelelahan. 6 Gambar. 1.1 Distribusi mode kegagalan.
  • 7. Modus kegagalan komponen atau struktur dapat dibedakan menjadi 2 katagori utama yaitu: 1.Modus kegagalan quasi statik (modus kegagalan yang tidak tergantung pada waktu, dan ketahanan terhadap kegagalannya dinyatakan dengan kekuatan). 2.Modus kegagalan yang tergantung pada waktu (ketahanan terhadap kegagalannya dinyatakan dengan umur atau life time). Jenis- jenis modus kegagalan quasi statik yaitu: 1.Kegagalan karena beban tarik. 2.Kegagalan karena beban tekan. Kegagalan karena beban geser. Patahan yang termasuk jenis modus kegagalan ini adalah patah ulet dan patah getas. 7
  • 8. Sedangkan jenis-jenis modus kegagalan yang tergantung pada waktu yaitu: 1. Kelelahan (patah lelah). 2. Mulur. 3. Keausan. 4. Korosi. Fenomena kelelahan logam mulai timbul pada pertengahan abad ke-19 yaitu dengan seringnya terjadi patah pada komponen kereta api dimasa itu: ā€¢ Di Versailles (Paris), 1944, menewaskan 40-80 penumpang, akibat patah poros roda. ā€¢ 20 April 1887, 3 orang tewas dan 2 terluka, akibat patah draw bar. ā€¢ 27 Mei 1887, 6 orang tewas, akibat patah roda. ā€¢ 23 Juni 1887, 1 orang tewas, akibat patah rel. ā€¢2 Juli 1887, Kecelakaan paling serius, akibat patah poros roda. 8
  • 9. Pelopor dalam penelitian mengenai kelelahan logam adalah Wohler (Jerman) dan Fairbairn (Inggris) tahun 1860. Pengamatan yang lebih mendetail terhadap kelelahan logam, dilakukan sejak 1903 oleh Ewing dan Humparey yang mengarah pada lahirnya teori ā€™Mekanisme Patah Lelahā€™. Hingga saat ini, mekanisme patah lelah adalah terdiri atas 3 tahap kejadian yaitu: Tahap awal terjadinya retakan (crack inisiation). Tahap penjalaran retakan (crack propagation). Tahap akhir (final fracture). 9
  • 10. Pada Gambar. 1.2 dibawah ini ditunjukkan secara skematis penampilan permukaan patahan dari kegagalan lelah pada berbagai kondisi pembebanan. Gambar. 1.2 Skematis permukaan patah lelah dari penampang bulat dan persegi pada berbagai kondisi pembebanan. 10 abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
  • 11. Karakteristik kelelahan logam dapat dibedakan menjadi 2 yaitu karakteristik makro dan karakteristik mikro. Karakteristik makro merupakan ciri-ciri kelelahan yang dapat diamati secara visual (dengan mata telanjang atau dengan kaca pembesar). Sedangkan karakteristik mikro hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI 11
  • 12. 1.1 Karakteristik Makroskopis Karakteristik makroskopis dari kelelahan logam adalah sebagai berikut: 1. Tidak adanya deformasi plastis secara makro. 2.Terdapat tanda ā€™garis-garis pantaiā€™ (beach marks) atau clam shell atau stop/arrest marks, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 1.3 dibawah ini. 1932 1947 1948 1950 1951 Gambar. 1.3 Permukaan patah lelah pada poros. 12
  • 13. 3. Terdapat ā€™Ratchet marksā€™ seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 1.4 dibawah ini. Gambar. 1.4 Permukaan patah lelah dari baut akibat beban tarik. 13 abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
  • 15. Ratchet marks menjalar kearah radial dan merupakan tanda penjalaran retakan yang terjadi bila terdapat lebih dari satu lokasi awal retak, ratchet marks ini merupakan pertemuan beach marks dari satu lokasi awal retak dengan beach marks dari lokasi lainnya. Tanda garis-garis pantai (beach marks) yang merupakan tanda penjalaran retakan, mengarah tegak lurus dengan tegangan tarik dan setelah menjalar sedemikian hingga penampang yang tersisa tidak mampu lagi menahan beban yang bekerja, maka akhirnya terjadilah patah akhir atau patah statik. 15
  • 16. Luas daerah antara tahap penjalaran retakan dan tahap patah akhir secara kuantitatif dapat menunjukkan besarnya tegangan yang bekerja. Jika luas daerah tahap penjalaran retakan lebih besar daripada luas daerah patah akhir, maka tegangan yang bekerja relatif rendah, demikian sebaliknya. Tahap I terjadinya kelelahan logam yaitu tahap pembentukan awal retak, lebih mudah terjadi pada logam yang bersifat lunak dan ulet tetapi akan lebih sukar dalam tahap penjalaran retakannya (tahap II), artinya logam-logam ulet akan lebih tahan terhadap penjalaran retakan. Demikian sebaliknya, logam yang keras dan getas, akan lebih tahan terhadap pembentukkan awal retak tetapi kurang tahan terhadap penjalaran retakan. 16
  • 17. Tahapan pembentukan awal retak dan penjalaran retakan dalam mekanisme kelelahan logam, membutuhkan waktu sehingga umur lelah dari komponen atau logam, ditentukan dari ke-2 tahap (Gambar. 1.5) tersebut (total fatigue life, NT = fatigue initiation, Ni + fatigue propagation, Np) Fase-fase yang terjadi selama kejadian kelelahan logam tersebut adalah sebagai berikut: Cyclic Pengintian Perambatan Perambatan Patah slip retak mikro retak mikro retak makro akhir Umur pengintian awal retak Umur Penjalaran retakan 17 Gambar. 1.5 Fase-fase kegagalan lelah (fatigue).
  • 18. Gambar. 1.6 Skematis penampang melintang dari kegagalan lelah tahap I dan II. Tahap I (pembentukan awal retak) dan tahap II (penjalaran retakan) pada mekanisme kegagalan patah lelah tersebut (Gambar. 1.6) dapat dijelaskan lagi dengan penggambaran sebagai berikut: 18
  • 19. Tahap retak mikro (tahap I) Gambar. 1.7 Skematis tahap retak mikro dan makro pada kelelahan logam. Tahap retak makro (tahap II) 19
  • 20. 1.2 Karakteristik Mikroskopis Karakteristik mikroskopis dari kelelahan logam adalah sebagai berikut: 1.Pada permukaan patahan terdapat striasi (striations). 2.Permukaan patahan memperlihatkan jenis patah transgranular (memotong butir) tidak seperti jenis patah intergranular seperti yang terjadi pada kasus SCC (stress corrosion cracking) atau mulur (creep). Persamaan striasi dan beach marks adalah sebagai berikut: 1.Ke-2 nya menunjukkan posisi ujung retak yang terjadi setiap saat sebagai fungsi dari waktu siklik. 2.Ke-2 nya berasal dari lokasi awal retak yang sama. 3.Ke-2 nya memiliki arah yang sama (parallel ridges). 4.Ke-2 nya tidak hadir pada logam-logam yang terlalu keras atau terlalu lunak. 20 abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
  • 22. Perbedaan striasi dan beach marks adalah sebagai berikut: 1.Ukuran striasi adalah mikroskopis (1 Ć· 100 Āµ) dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. 2.Ukuran beach marks adalah makroskopis (> 1000 Āµ atau 1 mm) dan dapat dilihat dengan mata telanjang. 3.Striasi mewakili majunya ujung retakan yang bergerak setiap satu siklus pembebanan, sedangkan beach marks mewakili posisi dari ujung retakan ketika beban siklik berhenti untuk satu perioda tertentu. (satu beach mark dapat terdiri atas ratusan bahkan ribuan buah striasi). abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI 22
  • 24. 1.Carilah sah satu contoh gambar/photo penampang patah lelah (fatigue fracture), berilah keterangan posisi awal retak, arah penjalaran retakan dan daerah patah akhirnya. Jelaskan jenis material, jenis beban yang bekerja, dan jelaskan pula secara kualitatif besarnya pembebanannya. 2. Buatlah skematis penampang patahan dari kedua gambar berikut dan tunjukkan posisi awal retak, arah perambatan retakan, patah akhir dan jenis bebannya. abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI 24
  • 25. Fig. 1.1 Fatigue-fracture surface of a keyed shaft of AISI 1040 steel (~30 HRC). 25 abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI
  • 26. Fig. 1.2 Fatigue fracture surface of a 200-mm (8-in) diameter piston rod of an alloy steel steam hammer used for forging. 26 abrianto_akuan@T.Metalurgi-UNJANI