SlideShare a Scribd company logo
Perpatahan dan Kelelahan
(Fracture and Fatigue)
Oleh:
Ellyawan Arbintarso, MSc.
Ellyawan Arbintarso 2
Silabus
• TUJUAN PERKULIAHAN
• Mengenalkan mekanika perpatahan pada
bahan
• Mahasiswa dapat mengetahui teori mekanika
perpatahan
• Mahasiwa dapat memahami pendekatan teori
perpatahan ke dalam perancangan struktur
• Mahasiswa dapat mengetahui pengujian
ketangguhan patah dan analisa yang
dibutuhkan
Ellyawan Arbintarso 3
Silabus
• Pendahuluan Mekanika Perpatahan
• Efek takikan terhadap konsentrasi tegangan
• Pengukuran ketangguhan patah
• Mekanika Perpatahan Elastis lurus
• Pendekatan mekanika perpatahan berdasar
energi
• Ketangguhan patah dan Faktor intensitas
tegangan
• Fatik dan mekanisme
• Pertumbuhan retak fatik
• Perhitungan umur lelah
Ellyawan Arbintarso 4
Info dan Kontak
• Laboratorium Pengujian Bahan ISTA
• Jl. I Dewa Nyoman Oka 32 Kotabaru Yk
• Email: arbintarso@yahoo.co.uk
• Email: ellyawansa@yahoo.co.uk
• Email: pakwawan@fastmail.fm
Ellyawan Arbintarso 5
Pustaka
• Colangelo, VJ., Heiser, FA., 1974, Analysis of
Metallurgical Failures, John Wiley & Son,
USA
• Dieter, (alih bahasa Djaprie), 1989, Metalurgi
Mekanik, jilid 1, Erlangga, Jakarta
• Dieter, (alih bahasa Djaprie), 1989, Metalurgi
Mekanik, jilid 2, Erlangga, Jakarta
• Erwalds, Wanhill, 2001, Fracture Mechanic,
John Wiley & Son, London
• Smallman RE, alih bahasa Djaprie Sriati,
Metalurgi Fisik Modern, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 1985
Ellyawan Arbintarso 6
Penilaian
• UAS berbobot 20%
• UTS berbobot 20%
• Tugas/kuis berbobot 50%
– Tugas yang dikumpulkan tidak tepat waktu
tidak akan dinilai!
– Kuis dilakukan dikelas pada waktu tertentu
• Kehadiran berbobot 10%
Ellyawan Arbintarso 7
Mengapa perlu mempelajari
Mekanika Perpatahan?
• Bahan yang mempunyai kekuatan tinggi
dapat gagal dengan beban yang rendah
• Banyak penyebab kegagalan produk
yang tidak bisa dijelaskan dengan teori
elastisitas dan plastisitas
• Perancangan struktur mesin perlu
menambahkan aspek kemungkinan
terjadi retak
Ellyawan Arbintarso 8
Pendahuluan Mekanika Perpatahan
• PENDAHULUAN
• Filosofi perancangan konvensional
• Perubahan:
– Peningkatan NDE
– Cacat bukan akhir dari segalanya
– Biaya pengantian dan perbaikan
– Kemungkinan perawatan berkala
- Kekuatan
- Tekukan
- Defleksi
Meniadakan
Konsentrasi
Tegangan
Mekanika
Perpatahan
Ellyawan Arbintarso 9
Sejarah Kegagalan
 Kegagalan pada Kapal Liberty
• Selama Perang Dunia II
– Dibangun lebih dari 2500 Kapal kelas Liberty
– Sekitar 700 struktur gagal terpotong
– Sekitar 145 patah menjadi 2 bagian
• Alasan
– Serabut retak pada sambungan las
– Menggunakan bahan berkekuatan tinggi
(ketangguhan patah rendah)
– Temperatur rendah menurunkan ketangguhan
patah
Ellyawan Arbintarso 10
Sejarah Kegagalan
 Penelitian Biro Nasional Standar 1982
• Harga berhubungan dengan:
– Kehilangan langsung dan keterkaitan biaya
– Rancangan struktur berlebihan karena:
• Kualitas bahan tidak seragam
• Inspeksi, perbaikan dan penggantian komponen
yang rusak
• Sekitar 120 trilyun USD per tahun
• Penghematan dapat dilakukan dari:
– Teknologi Mekanika Perpatahan modern sekitar
35 trilyun USD (30%)
– Teknologi Mekanika Perpatahan lanjut: tambahan
28 trilyun USD
Ellyawan Arbintarso 11
Evolusi Rancangan Struktur
Adaptasi Empiris dari
Rancangan yg Sukses:
Prosedur coba-coba
Pendekatan kekuatan bahan
Dengan teori Elastisitas dgn
Faktor keamanan yg besar
Pengenalan Konsentrasi
Tegangan
= nom [1+2 (a/R)1/2]
Piramid di Mesir dan
Katedral Agung di Eropa
Penemuan abad 19
oleh Cauchy dll
Inglis (1913, USA)
Kolosov (USSR)
Paradok:
Pd R = 0, nom 0
2b
2a
nom
nom
R
Ellyawan Arbintarso 12
Evolusi Rancangan Struktur
Mekanika Perpatahan
Besar toleransi serabut retak untuk beban yg
Diberikan/beban aman operasi untuk
Ukuran serabut yang diberikan
Dengan menggunakan LEFM
K(a, , B) = KIc
Pendekatan Toleransi Rusak
-Laju pertumbuhan serabut
- Ukuran kritis dlm perawatan
Griffith (1922)
Teori Pecah/Remuk
(Theory of Rupture)
Perkembangan lanjut oleh:
Obriemoff (1930)
Westerfaard (1939)
Irwin dan Orowan (1948)
Rice dan Cherepanov, (1960)
Ellyawan Arbintarso 13
Sejarah Perkembangan
Mekanika Perpatahan
• Abad 15 - Leonardo da Vinci
– Test kekuatan pada kabel besi dgn panjang
berbeda
– Kekuatan berbanding terbalik proporsional dgn
volume bahan
• Abad 19 – Cauchy
– Hubungan tegangan-regangan pada kondisi
istemewa dan Konsentrasi tegangan
• 1922 – Teori Perpatahan Griffith
– Hubungan kuantitatif pertama antara kekuatan
material dengan ukuran retak
Ellyawan Arbintarso 14
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
(a) Teori Kekuatan Antar Atom
– Sifat-sifat kristal dapat dihitung
berdasarkan sifat latis-latis
– Kekuatan teoritis
– Dimana E = modulus elastisitas, b = jarak
atom atom seimbang, = Energi total
pemisahan antar atom
– Untuk banyak bahan = Eb/40
– Teg. Luluh th = E/6
b
E
th
Model atom untuk
kekuatan teoritis
b
Ellyawan Arbintarso 15
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
(b) Teori Perpatahan
- Menggunakan persamaan
matematika Inglis untuk
konsentrasi tegangan, ditunjukkan
untuk bahan seperti kaca “Energi
permukaan yang dihamburkan
oleh pembentukan permukaan
retak baru adalah setara dengan
ketahanan pertumbuhan retak”
a
bentuk
retak
Ellyawan Arbintarso 16
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
- Westergaard melanjutkan teori Griffith dan
menunjukkan bahwa kekuatan patah dari
bentuk retak adalah
dimana a adalah panjang retak
Batasan-batasan:
1. adalah valid untuk bahan getas
2. Perhitungan tidak jelas
3. Nilai lebih besar untuk bahan teknik
a
E
f
2
Ellyawan Arbintarso 17
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
• 1948 George Irwin (Lab. Riset AL
USA)
– Melanjutkan teori Griffith untuk logam
– Mengembangkan metode matematika
untuk menghitung parameter patah dan
mengukur parameter patah kritis
(ketangguhan)
– p = energi plastis pada ujung retak
a
E p
f
)(
Ellyawan Arbintarso 18
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
• Karena pembilang adalah sifat bahan, kita dapat
mendifinisikan sebagai
• Dimana K = faktor intensitas tegangan pada
ujung retak, adalah tegangan yg kecil
• Kita dapat menghubungkan K dan G, laju
perubahan energi total potensial w.r.t. panjang
retak a.
• G = K2/E*
• E* = modulus elastis efektif
• Teori ini disebut Teori Perpatahan Griffith-
Irwin-Orowan
a
K
Ellyawan Arbintarso 19
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
• James Rice (1967) dan Cherepanov (1966)
– Mekanika Perpatahan Non-linier
–J = / a
– Dimana (pi) adalah energi potensial total
dari bahan (elastis-plastis) non-linier yang
mempunyai retak
Ellyawan Arbintarso 20
Matematika Definisi dari Retak
• Difinisi
– Retak adalah suatu takikan elips dengan sumbu
panjang a yang agak besar (panjang retak) dan
sumbu pendek b adalah nol. Dengan kata lain,
jari-jari kelengkungan pada ujung retak adalah nol.
2b
2a
nom
nom
R
2a
nom
nom
Takikan
elips
Retak
Ellyawan Arbintarso 21
Matematika Definisi dari Retak
• Aliran Tegangan sekitar Takikan dan
Retak
– Pembebanan melintang thd sumbu utama
• Takikan
– Konsentrasi Tegangan (Kt); = nom (1+2
(a/Rmin)1/2)
– Rmin adalah jari-jari kelengkungan ujung
sumbu utama
• Retak
– Faktor Intensitas Tegangan (K); K = nom
( a)1/2
Ellyawan Arbintarso 22
• Pembebanan sejajar thd sumbu utama
– Takikan
• Konsentrasi Tegangan (Kt); = nom (1+2
(a/Rmak)1/2)
• Rmak adalah jari-jari kelengkungan ujung
sumbu utama
– Retak
• Faktor Intensitas Tegangan (K); K = 0 shg
= nom
Ellyawan Arbintarso 23
Pengaruh Retak pada Struktur
Pembebanan Statis
Grafik Kekuatan Sisa
2a
c
W
c
Ukuran retak
W aktu
kekuatan rancangan
Perkiraan beban
kerja tertinggi
beban kerja norm al
gagal
Kekuatansisa
gagal waktu
digunakan
Ellyawan Arbintarso 24
Pengaruh Retak pada Struktur
2a
W
(t)
(t)
Pembebanan Fatik
Tarik
Tekan
Tegangan
W aktu
Spektrum beban
tidak stabil
m ulai
retak
retak
tum buh
panjangretak,a
Siklus
W aktu
Ellyawan Arbintarso 25
Tujuan Teknologi Mekanika Perpatahan
• Perkembangan metode prediksi dan
perhitungan dari seberapa cepat retak akan
tumbuh dan seberapa cepat kekuatan sisa
akan menurun
• Kekhususan:
– Seberapa kekuatan tegangan sebagai fungsi
ukuran retak?
– Seberapa ukuran retak dapat ditoleransikan pada
beban kerja (ukuran retak kritis)?
– Seberapa panjang suatu retak tumbuh dari suatu
ukuran awal tertentu terhadap suatu ukuran kritis?
– Berapa ukuran serabut yang diijinkan ketika
struktural mulai digunakan?
– Seberapa sering struktur tsb diinspeksi?
Ellyawan Arbintarso 26
Disiplin ilmu Mekanika Perpatahan
• Meliputi 4 disiplin ilmu:
• Teknik – pembebanan 7 analisa
tegangan
• Mekanika Terapan – tegangan ujung
retak dan pergerakan gaya
• Pengujian – Kuantitatif parameter kritis
dan pencocokan parameter analitis
• Ilmu Bahan – proses kegagalan pada
skala atom. Meliputi dislokasi dan
ketidak-murnian
Ellyawan Arbintarso 27
Mekanika Perpatahan

More Related Content

What's hot

Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.
Vendi Supendi
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
 
[9] shear force n bending moment
[9] shear force n bending moment[9] shear force n bending moment
[9] shear force n bending moment
Syahrir Qoim
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
kaatteell
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
Agam Real
 
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantlingAnalisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Nurul Lailyah
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
Bayu Fajri
 

What's hot (20)

Konsep dislokasi
Konsep dislokasiKonsep dislokasi
Konsep dislokasi
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbuk
 
Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
[9] shear force n bending moment
[9] shear force n bending moment[9] shear force n bending moment
[9] shear force n bending moment
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Diagram ttt
Diagram tttDiagram ttt
Diagram ttt
 
01mektek tegangan&regangan
01mektek  tegangan&regangan01mektek  tegangan&regangan
01mektek tegangan&regangan
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
 
Komposit matrik logam
Komposit  matrik logamKomposit  matrik logam
Komposit matrik logam
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
 
TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
 
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantlingAnalisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
 
It ctt diagram
It ctt diagramIt ctt diagram
It ctt diagram
 
Surface hardening
Surface hardeningSurface hardening
Surface hardening
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 

Similar to Perpatahan dan-kelelahan

5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan
5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan
5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan
Tian Jonathan
 
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii
Alen Pepa
 
Pert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgiPert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgi
jusnita
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
Alen Pepa
 
Uji Tarikheueheuiehheujeheihrhjwjwjwj.ppt
Uji Tarikheueheuiehheujeheihrhjwjwjwj.pptUji Tarikheueheuiehheujeheihrhjwjwjwj.ppt
Uji Tarikheueheuiehheujeheihrhjwjwjwj.ppt
NabilRamadhan13
 

Similar to Perpatahan dan-kelelahan (20)

5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan
5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan
5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan
 
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii
 
Pert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgiPert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgi
 
Material Teknik
Material TeknikMaterial Teknik
Material Teknik
 
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).pptResume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
 
bahan kuliah Material teknik .ppt
bahan kuliah Material teknik        .pptbahan kuliah Material teknik        .ppt
bahan kuliah Material teknik .ppt
 
Material teknik 00-1.ppt
Material teknik 00-1.pptMaterial teknik 00-1.ppt
Material teknik 00-1.ppt
 
pendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialpendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika material
 
Perilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton BertulangPerilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton Bertulang
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
 
Materialteknik00 111113111700-phpapp01
Materialteknik00 111113111700-phpapp01Materialteknik00 111113111700-phpapp01
Materialteknik00 111113111700-phpapp01
 
3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdf3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdf
 
mekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdfmekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdf
 
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril iAnalisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
 
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
 
Metodegeolistrik 2015
Metodegeolistrik 2015Metodegeolistrik 2015
Metodegeolistrik 2015
 
Uji Tarikheueheuiehheujeheihrhjwjwjwj.ppt
Uji Tarikheueheuiehheujeheihrhjwjwjwj.pptUji Tarikheueheuiehheujeheihrhjwjwjwj.ppt
Uji Tarikheueheuiehheujeheihrhjwjwjwj.ppt
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
Dasar kejuruan
Dasar kejuruanDasar kejuruan
Dasar kejuruan
 

More from restuputraku5 (19)

Bahan bakar alternatif
Bahan bakar alternatifBahan bakar alternatif
Bahan bakar alternatif
 
Pengertian dan ciri ciri wirausaha
Pengertian dan ciri ciri wirausahaPengertian dan ciri ciri wirausaha
Pengertian dan ciri ciri wirausaha
 
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rataPersamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rata
 
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rataPersamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rata
 
Polymers
PolymersPolymers
Polymers
 
Komposit
KompositKomposit
Komposit
 
Sistem stater pada mobil
Sistem stater pada mobilSistem stater pada mobil
Sistem stater pada mobil
 
Simple english grammar
Simple english grammarSimple english grammar
Simple english grammar
 
TEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIKTEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIK
 
Mekanika teknik
Mekanika teknikMekanika teknik
Mekanika teknik
 
Bab4 tata nama
Bab4 tata namaBab4 tata nama
Bab4 tata nama
 
Bab6 persamaan kimia
Bab6 persamaan kimiaBab6 persamaan kimia
Bab6 persamaan kimia
 
Bab5 ikatan kimia
Bab5 ikatan kimiaBab5 ikatan kimia
Bab5 ikatan kimia
 
Bab3 tabel periodik
Bab3 tabel periodikBab3 tabel periodik
Bab3 tabel periodik
 
Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atomBab2 struktur atom
Bab2 struktur atom
 
Bab1 materi
Bab1 materiBab1 materi
Bab1 materi
 
Kinetics of partikelsenergi dan momentum
Kinetics of partikelsenergi dan momentumKinetics of partikelsenergi dan momentum
Kinetics of partikelsenergi dan momentum
 
Kinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamikaKinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamika
 
Perpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahanPerpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahan
 

Recently uploaded

CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
Pangarso Yuliatmoko
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

Perpatahan dan-kelelahan

  • 1. Perpatahan dan Kelelahan (Fracture and Fatigue) Oleh: Ellyawan Arbintarso, MSc.
  • 2. Ellyawan Arbintarso 2 Silabus • TUJUAN PERKULIAHAN • Mengenalkan mekanika perpatahan pada bahan • Mahasiswa dapat mengetahui teori mekanika perpatahan • Mahasiwa dapat memahami pendekatan teori perpatahan ke dalam perancangan struktur • Mahasiswa dapat mengetahui pengujian ketangguhan patah dan analisa yang dibutuhkan
  • 3. Ellyawan Arbintarso 3 Silabus • Pendahuluan Mekanika Perpatahan • Efek takikan terhadap konsentrasi tegangan • Pengukuran ketangguhan patah • Mekanika Perpatahan Elastis lurus • Pendekatan mekanika perpatahan berdasar energi • Ketangguhan patah dan Faktor intensitas tegangan • Fatik dan mekanisme • Pertumbuhan retak fatik • Perhitungan umur lelah
  • 4. Ellyawan Arbintarso 4 Info dan Kontak • Laboratorium Pengujian Bahan ISTA • Jl. I Dewa Nyoman Oka 32 Kotabaru Yk • Email: arbintarso@yahoo.co.uk • Email: ellyawansa@yahoo.co.uk • Email: pakwawan@fastmail.fm
  • 5. Ellyawan Arbintarso 5 Pustaka • Colangelo, VJ., Heiser, FA., 1974, Analysis of Metallurgical Failures, John Wiley & Son, USA • Dieter, (alih bahasa Djaprie), 1989, Metalurgi Mekanik, jilid 1, Erlangga, Jakarta • Dieter, (alih bahasa Djaprie), 1989, Metalurgi Mekanik, jilid 2, Erlangga, Jakarta • Erwalds, Wanhill, 2001, Fracture Mechanic, John Wiley & Son, London • Smallman RE, alih bahasa Djaprie Sriati, Metalurgi Fisik Modern, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1985
  • 6. Ellyawan Arbintarso 6 Penilaian • UAS berbobot 20% • UTS berbobot 20% • Tugas/kuis berbobot 50% – Tugas yang dikumpulkan tidak tepat waktu tidak akan dinilai! – Kuis dilakukan dikelas pada waktu tertentu • Kehadiran berbobot 10%
  • 7. Ellyawan Arbintarso 7 Mengapa perlu mempelajari Mekanika Perpatahan? • Bahan yang mempunyai kekuatan tinggi dapat gagal dengan beban yang rendah • Banyak penyebab kegagalan produk yang tidak bisa dijelaskan dengan teori elastisitas dan plastisitas • Perancangan struktur mesin perlu menambahkan aspek kemungkinan terjadi retak
  • 8. Ellyawan Arbintarso 8 Pendahuluan Mekanika Perpatahan • PENDAHULUAN • Filosofi perancangan konvensional • Perubahan: – Peningkatan NDE – Cacat bukan akhir dari segalanya – Biaya pengantian dan perbaikan – Kemungkinan perawatan berkala - Kekuatan - Tekukan - Defleksi Meniadakan Konsentrasi Tegangan Mekanika Perpatahan
  • 9. Ellyawan Arbintarso 9 Sejarah Kegagalan  Kegagalan pada Kapal Liberty • Selama Perang Dunia II – Dibangun lebih dari 2500 Kapal kelas Liberty – Sekitar 700 struktur gagal terpotong – Sekitar 145 patah menjadi 2 bagian • Alasan – Serabut retak pada sambungan las – Menggunakan bahan berkekuatan tinggi (ketangguhan patah rendah) – Temperatur rendah menurunkan ketangguhan patah
  • 10. Ellyawan Arbintarso 10 Sejarah Kegagalan  Penelitian Biro Nasional Standar 1982 • Harga berhubungan dengan: – Kehilangan langsung dan keterkaitan biaya – Rancangan struktur berlebihan karena: • Kualitas bahan tidak seragam • Inspeksi, perbaikan dan penggantian komponen yang rusak • Sekitar 120 trilyun USD per tahun • Penghematan dapat dilakukan dari: – Teknologi Mekanika Perpatahan modern sekitar 35 trilyun USD (30%) – Teknologi Mekanika Perpatahan lanjut: tambahan 28 trilyun USD
  • 11. Ellyawan Arbintarso 11 Evolusi Rancangan Struktur Adaptasi Empiris dari Rancangan yg Sukses: Prosedur coba-coba Pendekatan kekuatan bahan Dengan teori Elastisitas dgn Faktor keamanan yg besar Pengenalan Konsentrasi Tegangan = nom [1+2 (a/R)1/2] Piramid di Mesir dan Katedral Agung di Eropa Penemuan abad 19 oleh Cauchy dll Inglis (1913, USA) Kolosov (USSR) Paradok: Pd R = 0, nom 0 2b 2a nom nom R
  • 12. Ellyawan Arbintarso 12 Evolusi Rancangan Struktur Mekanika Perpatahan Besar toleransi serabut retak untuk beban yg Diberikan/beban aman operasi untuk Ukuran serabut yang diberikan Dengan menggunakan LEFM K(a, , B) = KIc Pendekatan Toleransi Rusak -Laju pertumbuhan serabut - Ukuran kritis dlm perawatan Griffith (1922) Teori Pecah/Remuk (Theory of Rupture) Perkembangan lanjut oleh: Obriemoff (1930) Westerfaard (1939) Irwin dan Orowan (1948) Rice dan Cherepanov, (1960)
  • 13. Ellyawan Arbintarso 13 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan • Abad 15 - Leonardo da Vinci – Test kekuatan pada kabel besi dgn panjang berbeda – Kekuatan berbanding terbalik proporsional dgn volume bahan • Abad 19 – Cauchy – Hubungan tegangan-regangan pada kondisi istemewa dan Konsentrasi tegangan • 1922 – Teori Perpatahan Griffith – Hubungan kuantitatif pertama antara kekuatan material dengan ukuran retak
  • 14. Ellyawan Arbintarso 14 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan (a) Teori Kekuatan Antar Atom – Sifat-sifat kristal dapat dihitung berdasarkan sifat latis-latis – Kekuatan teoritis – Dimana E = modulus elastisitas, b = jarak atom atom seimbang, = Energi total pemisahan antar atom – Untuk banyak bahan = Eb/40 – Teg. Luluh th = E/6 b E th Model atom untuk kekuatan teoritis b
  • 15. Ellyawan Arbintarso 15 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan (b) Teori Perpatahan - Menggunakan persamaan matematika Inglis untuk konsentrasi tegangan, ditunjukkan untuk bahan seperti kaca “Energi permukaan yang dihamburkan oleh pembentukan permukaan retak baru adalah setara dengan ketahanan pertumbuhan retak” a bentuk retak
  • 16. Ellyawan Arbintarso 16 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan - Westergaard melanjutkan teori Griffith dan menunjukkan bahwa kekuatan patah dari bentuk retak adalah dimana a adalah panjang retak Batasan-batasan: 1. adalah valid untuk bahan getas 2. Perhitungan tidak jelas 3. Nilai lebih besar untuk bahan teknik a E f 2
  • 17. Ellyawan Arbintarso 17 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan • 1948 George Irwin (Lab. Riset AL USA) – Melanjutkan teori Griffith untuk logam – Mengembangkan metode matematika untuk menghitung parameter patah dan mengukur parameter patah kritis (ketangguhan) – p = energi plastis pada ujung retak a E p f )(
  • 18. Ellyawan Arbintarso 18 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan • Karena pembilang adalah sifat bahan, kita dapat mendifinisikan sebagai • Dimana K = faktor intensitas tegangan pada ujung retak, adalah tegangan yg kecil • Kita dapat menghubungkan K dan G, laju perubahan energi total potensial w.r.t. panjang retak a. • G = K2/E* • E* = modulus elastis efektif • Teori ini disebut Teori Perpatahan Griffith- Irwin-Orowan a K
  • 19. Ellyawan Arbintarso 19 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan • James Rice (1967) dan Cherepanov (1966) – Mekanika Perpatahan Non-linier –J = / a – Dimana (pi) adalah energi potensial total dari bahan (elastis-plastis) non-linier yang mempunyai retak
  • 20. Ellyawan Arbintarso 20 Matematika Definisi dari Retak • Difinisi – Retak adalah suatu takikan elips dengan sumbu panjang a yang agak besar (panjang retak) dan sumbu pendek b adalah nol. Dengan kata lain, jari-jari kelengkungan pada ujung retak adalah nol. 2b 2a nom nom R 2a nom nom Takikan elips Retak
  • 21. Ellyawan Arbintarso 21 Matematika Definisi dari Retak • Aliran Tegangan sekitar Takikan dan Retak – Pembebanan melintang thd sumbu utama • Takikan – Konsentrasi Tegangan (Kt); = nom (1+2 (a/Rmin)1/2) – Rmin adalah jari-jari kelengkungan ujung sumbu utama • Retak – Faktor Intensitas Tegangan (K); K = nom ( a)1/2
  • 22. Ellyawan Arbintarso 22 • Pembebanan sejajar thd sumbu utama – Takikan • Konsentrasi Tegangan (Kt); = nom (1+2 (a/Rmak)1/2) • Rmak adalah jari-jari kelengkungan ujung sumbu utama – Retak • Faktor Intensitas Tegangan (K); K = 0 shg = nom
  • 23. Ellyawan Arbintarso 23 Pengaruh Retak pada Struktur Pembebanan Statis Grafik Kekuatan Sisa 2a c W c Ukuran retak W aktu kekuatan rancangan Perkiraan beban kerja tertinggi beban kerja norm al gagal Kekuatansisa gagal waktu digunakan
  • 24. Ellyawan Arbintarso 24 Pengaruh Retak pada Struktur 2a W (t) (t) Pembebanan Fatik Tarik Tekan Tegangan W aktu Spektrum beban tidak stabil m ulai retak retak tum buh panjangretak,a Siklus W aktu
  • 25. Ellyawan Arbintarso 25 Tujuan Teknologi Mekanika Perpatahan • Perkembangan metode prediksi dan perhitungan dari seberapa cepat retak akan tumbuh dan seberapa cepat kekuatan sisa akan menurun • Kekhususan: – Seberapa kekuatan tegangan sebagai fungsi ukuran retak? – Seberapa ukuran retak dapat ditoleransikan pada beban kerja (ukuran retak kritis)? – Seberapa panjang suatu retak tumbuh dari suatu ukuran awal tertentu terhadap suatu ukuran kritis? – Berapa ukuran serabut yang diijinkan ketika struktural mulai digunakan? – Seberapa sering struktur tsb diinspeksi?
  • 26. Ellyawan Arbintarso 26 Disiplin ilmu Mekanika Perpatahan • Meliputi 4 disiplin ilmu: • Teknik – pembebanan 7 analisa tegangan • Mekanika Terapan – tegangan ujung retak dan pergerakan gaya • Pengujian – Kuantitatif parameter kritis dan pencocokan parameter analitis • Ilmu Bahan – proses kegagalan pada skala atom. Meliputi dislokasi dan ketidak-murnian