SlideShare a Scribd company logo
PAPER
ANATOMI SISTEM RANGKA DAN JENIS TULANG
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :
1. Apri Lianto
2. Desi Ika P.
3. Ginta Septiana
4. Sutrimo
5. Widian Listanti
6. Wisnu Aji S.
7. Rizqi Nurrul Auliya
8. Nurul Wigatiningsih
S-I KEPERAWATAN TINGKAT II
STIKES AL-IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
A. ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Organisasi sistem rangka
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang ) yang
membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh.walaupun rangka terutama
tersusun dari tulang, rangka di sebagian tempat di lengkapi dengan kartilago.
Rangka kemudian di golongkan menjadi rangka aksial (tulang tengkorak, tulang
belakang, tulang dada, tulang rusuk), rangka apendikular (gelang bahu, tulang
anggota gerak atas, gelang panggul, tulang anggota gerak bawah) dan
persendian antara tulang. Organisasi sistem rangka pada manusia memiliki
fungsi antara lain :
1) Tulang memberi topangan dan bentuk pada tubuh
2) Pergerakan
3) Perlindungan
4) Pembentukan sel darah (hematopoiesis)
5) Tempat penyimpanan mineral (kalsium dan fosfor)
6) Melekatnya otot-otot rangka
7) Memungkinkan organisme untuk bergerak
2. Komposisi jaringan tulang
Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks ekstraselular. Sel-sel tersebut
adalah osteosit,osteoblas, dan osteoklas.
a) Osteosit adalah sel-sel matang yang mengisi lacuna dalam mettriks
b) Osteoblas adalah menyintesis unsur-unsur organik tulang. Sel ini
bertanggung jawab untuk pembentukan tulang-tulang baru selama
pertumbuhan , perbaikan, dan membentuk kembali tulang.
c) Osteoklas adalah sel-sel yang bertanggung jawab untuk menghancurkan
dan membentuk kembali tulang.
Matriks tulang tersusun dari serat-serat kolagen organik yang tertanam
pada substansi dasar dan garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan
kalsium.
a) Substansi dasar
b) Garam-garam tulang
c) Persenyawaan antara kolagen dan Kristal hidroksiapatit bertanggung jawab
atas daya regang dan daya tekan tulang yang besar.
Kedua jenis jaring tulang, tulang cancellus (berongga) dan tulang
kompak, kedua jenis tulang ini memiliki komposisi yang sama, tetapi
porositasnya berbeda
a) Tulang kompak
b) Tulang cancellus
c) Jumlah tulang cancellus dan tulang kompak relatif bervariasi bergantung
pada jenis tulang dan bagian yang berbeda dari tulang yang sama.
3. Jenis Tulang
Tulang manusia dan vertebrata lainnya tersusun dari tulang rawan
(kartilago) dan tulang sejati (keras/osteon). Secara fisik kedua tulang berbeda.
Tulang rawan bersifat lentur dan berwarna lebih terang. Sebaliknya tulang sejati
bersifat tidak lentur dan berwarna lebih gelap. Tulang sejati maupun tulang
rawan merupakan jaringan ikat khusus. Jaringan ikat ini mengandung sel-sel
yang berasal dari mesoderm atau mesenkim (jaringan ikat embrional) dan
dikelilingi oleh suatu matriks yang disekeresi oleh sel dari jaringan ikat itu
sendiri. Seluruh sel-sel jaringan ikat berbentuk oval dan banyak dari sel tersebut
memiliki tonjolan-tonjolan kecil. Matriks memiliki dua komponen, yaitu
substansi dasar yang tak berbentuk dan serat-serat.
1. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan bersifat lentur (elastis). Pada orang dewasa tulang
rawan terdapat pada telinga, ujung hidung, dan ruas antar tulang belakang.
Tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan yang disebut lacuna. Selama
hidupnya sel-sel tulang rawan menempati semua lacuna. Dinding lacuna
menebal membentuk kapsula rawan. Suatu ruang yang bening terlihat
diantara kapsula dan dinding sel diakibatkan karena adanya penyusutan
kondrisit selama hidupnya yang segera dipecah untuk membentuk kondrosit-
kondrosit yang matang. Tulang rawan dibedakan menjadi tulang rawan
hialin, serat (fibrosa), dan elastin. Tulang rawan hialin berwarna putih
kebiru-biruan dan pada keadaan segar terlihat bening. Kondrosit terletak
dalam lacuna yang berdinding licin pada metrics tulang.
a. Tulang Rawan Hialinter
Dapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang, tulang rawan
iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian dan tulang-tulang rawan
pada saluran pernafasan.
b. Tulang Rawan Serat (Fibrosa)
Berwarna buram keputihan dan bersifat keras. Jumlah selnya lebih
sedikit dan berdiri sendiri atau mengelompok. Tulang rawan ini dikelilingi
oleh sebuah kapsul dari matriks tulang rawan. Tulang rawan serat dapat
dijumpai pada ruas tulang belakang.
c. Tulang Rawan Elastin
Berwarna buram kekuningan, serta bersifat fleksibel dan elastis.Sel-
selnya sama dengan sel-sel tulang rawan hialin dan dapat berdiri sendiri
atau berkelompok. Tulang rawan elastin terdapat pada telinga luar dan
epiglottis (katup tulang rawan yang menutup celah menuju trakea)
2. Tulang sejati
Sering disebut sebagai tulang, tersusun dari sel-sel yang sangat
kompak pada permukaannya.Sel-sel tulang banyak mengandung matriks
yang terdiri dari senyawa kalsium dan fosfat yang mengakibatkan tulang
menjadi keras.Sel-sel tulang merupakan sel-sel penyusun jaringan ikat
khusus yang berasal dari sel-sel mesenkim.Sel-sel mesenkim banyak
terdapat karena adanya peningkatan suplay darah dan membentuk calon sel-
sel tulang (osteogenikd an progenitor).
Tulang terdiri dari osteosit dan matriks. Osteosit merupakan sel-sel
tulang matang pembentukan tulang. Osteosit dibentuk oleh osteoblas.
Osteoblas merupakan sel-sel ulang muda. Selain osteoblas, terdapat
osteoklas yang merupakan sel-sel berinti banyak serta berfungsi untuk
memindahkan matriks tulang lama dan menyisakan ruang untuk
pembentukan tulang baru. Tulang lama senantiasa mengalami proses daur
ulang materi untuk pembentukan tulang (resorpsi). Matriks penyusun
memiliki berat sekitar 65% berat seluruh tulang-tulang. Jenis-jenis penyusun
yaitu semen, kolagen, dan mineral. Semen tersusun oleh senyawa karbohidat.
Kolagen berbentuk seperti serabut. Kolagen yang diikiat oleh sel tulangakan
memberikan ciri tulang keras. Apabila tulang tidak mengandung kolagen,
tulangakan menjadi rapuh. Mineral yang umum terdapat di dalam
matriksberupakalsiumfosfat {Ca (PO4)2} dan kalsium karbonat (CaCO3)
yang umumnya terdapat di dalam matriks. Mineral tersebut akan
menentukan kelenturan tulang, namun hanya konsentrasi kalsium yang
menyebabkaan tulang menja dikeras.
1. Tulang Pipa atau Tulang Panjang (Long Bone)
Sesuai dengan namanya tulang pipa memiliki bentuk seperti pipa atau
tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang
berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain. Tulang pipa terbagi menjadi
tiga bagian yaitu: bagian tengah disebut diafisis, ke dua ujung disebut epifisis
dan diantara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.
Beberapa contoh tulang pipa adalah pada tulang tangan diantaranya
tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius) serta tulang kaki diantaranya
tulang paha (femur), dantulangkering (tibia).
Gambar : tulang pipa / Gambar: tulang panjang
2. Tulang Pipih (Flat Bone)
Bentuk tulang yang kedua yaitu tulang pipih. Tulang pipih tersusun atas
dua lempengan tulang kompak dant ulang spons, didalamnya terdapat sumsum
tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang
pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat. Contohnya
adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat (scapula), tulang dada (sternum), dan
tulang tengkorak.
Gambar: Tulang Pipih
c. Tulang Pendek (Short Bone)
Dinamakan tulang pendek karena ukurannya yang pendek dan berbentuk
kubus umumnya dapat kita temukan pada pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-
ruas tulang belakang.
Gambar : tulang pendek
d. Tulang Tak Berbentuk (Irreguler Bone)
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak termasuk ke dalam tulang pipa,
tulang pipih, dan tulang pendek.Tulang ini terdapat di bagian wajah dan tulang
belakang.
Gambar: tulang tak berbentuk
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tulang manusia dan vertebrata lainnya tersusun dari tulang rawan
(kartilago) dan tulang sejati (keras/osteon). Secara fisik kedua tulang berbeda.
Tulang rawan bersifat lentur dan berwarna lebih terang. Sebaliknya tulang sejati
bersifat tidak lentur dan berwarna lebih gelap.
B. Saran
Dengan disusunnya paper ini diharapkan dapat menambah wawasan para
pembaca. Khususnya pada para calon tenaga medis yang akan melayani masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, dkk. 2004. Biologi 2 SMA dan MA untukKelas XI. JurnalIlmuPendidikan
(Online), halaman 11,
(http://books.google.co.id/books?id=S29qVUvoU1oC&pg=PT108&dq=jenis+tulang&hl=i
d&sa=X&ei=LCU2UbqEC8ilrQeLm4DICA&ved=0CDoQ6AEwAw, diakses 7 Maret
2013)
Karmana, O. 2008.BiologiuntukKelas XI Semester 1 SMA.JurnalIlmuPendidikan (Online),
halaman 93,
(http://books.google.co.id/books?id=NMnnI62CFnUC&pg=PA93&dq=jenis+tulang+dan+c
ontohnya&hl=id&sa=X&ei=EiQ2Ue6YFMbKrAeW3YDgCw&ved=0CCkQ6AEwAA#v=
onepage&q=jenis%20tulang%20dan%20contohnya&f=false, diakses 7 Maret 2013).
Misa.27 Mei 2011.Jenis Dan FungsiTulang. IndonesiaIndonesia.com, (online),
(http://indonesiaindonesia.com/f/102865-jenis-fungsi-tulang/, diakses 7Maret 2013)

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Selly Noviyanty Yunus
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelidaImawaty Yulia
 
Jaringan tulang sejati
Jaringan tulang sejatiJaringan tulang sejati
Jaringan tulang sejati
Amalia Arisakti
 
Xmia6 chrysophyta
Xmia6 chrysophytaXmia6 chrysophyta
Xmia6 chrysophyta
Diniarti Prayuni
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataDwy D'fg-cweety
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
debora sumarti
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiENCIK ROSIANA
 
Pengantar Anatomi Veterinary 2
Pengantar Anatomi Veterinary 2Pengantar Anatomi Veterinary 2
Pengantar Anatomi Veterinary 2Dirga Januar
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaf' yagami
 
Hubungan Evolusi Invertebrata dan Vertebrata
Hubungan Evolusi Invertebrata dan VertebrataHubungan Evolusi Invertebrata dan Vertebrata
Hubungan Evolusi Invertebrata dan Vertebrata
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerakf' yagami
 
Kelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataKelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataf' yagami
 
Organisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangkaOrganisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangka
Sulistia Rini
 
CHLOROPHYTA
CHLOROPHYTACHLOROPHYTA
CHLOROPHYTA
Ilham Jln Hdup
 
Filum echinodermata
Filum echinodermataFilum echinodermata
Filum echinodermata
Siskha Noor Komala
 
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
Raden Iqrafia Ashna
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelida
 
Jaringan tulang sejati
Jaringan tulang sejatiJaringan tulang sejati
Jaringan tulang sejati
 
PPT INVERTEBRATA
PPT INVERTEBRATAPPT INVERTEBRATA
PPT INVERTEBRATA
 
Xmia6 chrysophyta
Xmia6 chrysophytaXmia6 chrysophyta
Xmia6 chrysophyta
 
Bivalvia
BivalviaBivalvia
Bivalvia
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrata
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
 
Pengantar Anatomi Veterinary 2
Pengantar Anatomi Veterinary 2Pengantar Anatomi Veterinary 2
Pengantar Anatomi Veterinary 2
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
Hubungan Evolusi Invertebrata dan Vertebrata
Hubungan Evolusi Invertebrata dan VertebrataHubungan Evolusi Invertebrata dan Vertebrata
Hubungan Evolusi Invertebrata dan Vertebrata
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Kelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataKelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordata
 
Organisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangkaOrganisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangka
 
Mamals
MamalsMamals
Mamals
 
CHLOROPHYTA
CHLOROPHYTACHLOROPHYTA
CHLOROPHYTA
 
Filum echinodermata
Filum echinodermataFilum echinodermata
Filum echinodermata
 
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
 

Viewers also liked

Rangka aksial & apendikular
Rangka aksial & apendikularRangka aksial & apendikular
Rangka aksial & apendikular
Sulistia Rini
 
Arteri dan vena
Arteri dan venaArteri dan vena
Arteri dan vena
Sayed Hamzah
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Sulistia Rini
 
82776457 rekayasa-genetika
82776457 rekayasa-genetika82776457 rekayasa-genetika
82776457 rekayasa-genetika
Riana Wm
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Sulistia Rini
 
Sistem Rangka Manusia
Sistem Rangka ManusiaSistem Rangka Manusia
Sistem Rangka Manusia
Erica Leenya
 
Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)
Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)
Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)
Evi Yuniar
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
Fhyka Clalu
 
Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologiAnatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi
Jackal Mustang
 

Viewers also liked (11)

Rangka aksial & apendikular
Rangka aksial & apendikularRangka aksial & apendikular
Rangka aksial & apendikular
 
Arteri dan vena
Arteri dan venaArteri dan vena
Arteri dan vena
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
 
82776457 rekayasa-genetika
82776457 rekayasa-genetika82776457 rekayasa-genetika
82776457 rekayasa-genetika
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
 
Sistem rangka
Sistem rangkaSistem rangka
Sistem rangka
 
Sistem Rangka Manusia
Sistem Rangka ManusiaSistem Rangka Manusia
Sistem Rangka Manusia
 
Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)
Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)
Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)
 
Sistem Rangka
Sistem RangkaSistem Rangka
Sistem Rangka
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologiAnatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi
 

Similar to 1. jenis tulang

Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
Novitriani Saragih
 
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdfModul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
KharismaPammaii
 
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaBAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
Nove Noveawan
 
Materi sistem gerak
Materi sistem gerakMateri sistem gerak
Materi sistem gerak
MONA SEPTIANI
 
Jenis tulang
Jenis tulangJenis tulang
Jenis tulang
Sulistia Rini
 
Makalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonMakalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeleton
IRNANDASUSANTI
 
Organisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangkaOrganisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangka
Sulistia Rini
 
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptxBAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
feby199910
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
febbyyanti_
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
edmundtanjaya
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
nurul limsun
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Arinta Winsi
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
mayadarius1
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPADeybi Wasida
 
Biologi sistem gerak dwika
Biologi sistem gerak dwikaBiologi sistem gerak dwika
Biologi sistem gerak dwika
Dwika Achdianto Prayogi
 
Abstract Focus _ by Slidesgo (1) (2).pptx
Abstract Focus _ by Slidesgo (1) (2).pptxAbstract Focus _ by Slidesgo (1) (2).pptx
Abstract Focus _ by Slidesgo (1) (2).pptx
AtharvaBagul2
 
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptBAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
soalujian84
 

Similar to 1. jenis tulang (20)

Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdfModul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
 
SISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIASISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIA
 
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaBAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
 
Materi sistem gerak
Materi sistem gerakMateri sistem gerak
Materi sistem gerak
 
Jenis tulang
Jenis tulangJenis tulang
Jenis tulang
 
Makalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonMakalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeleton
 
Organisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangkaOrganisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangka
 
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptxBAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
 
Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
 
Biologi sistem gerak dwika
Biologi sistem gerak dwikaBiologi sistem gerak dwika
Biologi sistem gerak dwika
 
Abstract Focus _ by Slidesgo (1) (2).pptx
Abstract Focus _ by Slidesgo (1) (2).pptxAbstract Focus _ by Slidesgo (1) (2).pptx
Abstract Focus _ by Slidesgo (1) (2).pptx
 
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptBAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Sulistia Rini
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
Sulistia Rini
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Sulistia Rini
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Sulistia Rini
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
Sulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Sulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
Sulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Recently uploaded

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 

1. jenis tulang

  • 1. PAPER ANATOMI SISTEM RANGKA DAN JENIS TULANG DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 : 1. Apri Lianto 2. Desi Ika P. 3. Ginta Septiana 4. Sutrimo 5. Widian Listanti 6. Wisnu Aji S. 7. Rizqi Nurrul Auliya 8. Nurul Wigatiningsih S-I KEPERAWATAN TINGKAT II STIKES AL-IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
  • 2. A. ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL 1. Organisasi sistem rangka Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang ) yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh.walaupun rangka terutama tersusun dari tulang, rangka di sebagian tempat di lengkapi dengan kartilago. Rangka kemudian di golongkan menjadi rangka aksial (tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk), rangka apendikular (gelang bahu, tulang anggota gerak atas, gelang panggul, tulang anggota gerak bawah) dan persendian antara tulang. Organisasi sistem rangka pada manusia memiliki fungsi antara lain : 1) Tulang memberi topangan dan bentuk pada tubuh 2) Pergerakan 3) Perlindungan 4) Pembentukan sel darah (hematopoiesis) 5) Tempat penyimpanan mineral (kalsium dan fosfor) 6) Melekatnya otot-otot rangka 7) Memungkinkan organisme untuk bergerak 2. Komposisi jaringan tulang Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks ekstraselular. Sel-sel tersebut adalah osteosit,osteoblas, dan osteoklas. a) Osteosit adalah sel-sel matang yang mengisi lacuna dalam mettriks b) Osteoblas adalah menyintesis unsur-unsur organik tulang. Sel ini bertanggung jawab untuk pembentukan tulang-tulang baru selama pertumbuhan , perbaikan, dan membentuk kembali tulang. c) Osteoklas adalah sel-sel yang bertanggung jawab untuk menghancurkan dan membentuk kembali tulang.
  • 3. Matriks tulang tersusun dari serat-serat kolagen organik yang tertanam pada substansi dasar dan garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan kalsium. a) Substansi dasar b) Garam-garam tulang c) Persenyawaan antara kolagen dan Kristal hidroksiapatit bertanggung jawab atas daya regang dan daya tekan tulang yang besar. Kedua jenis jaring tulang, tulang cancellus (berongga) dan tulang kompak, kedua jenis tulang ini memiliki komposisi yang sama, tetapi porositasnya berbeda a) Tulang kompak b) Tulang cancellus c) Jumlah tulang cancellus dan tulang kompak relatif bervariasi bergantung pada jenis tulang dan bagian yang berbeda dari tulang yang sama. 3. Jenis Tulang Tulang manusia dan vertebrata lainnya tersusun dari tulang rawan (kartilago) dan tulang sejati (keras/osteon). Secara fisik kedua tulang berbeda. Tulang rawan bersifat lentur dan berwarna lebih terang. Sebaliknya tulang sejati bersifat tidak lentur dan berwarna lebih gelap. Tulang sejati maupun tulang rawan merupakan jaringan ikat khusus. Jaringan ikat ini mengandung sel-sel yang berasal dari mesoderm atau mesenkim (jaringan ikat embrional) dan dikelilingi oleh suatu matriks yang disekeresi oleh sel dari jaringan ikat itu sendiri. Seluruh sel-sel jaringan ikat berbentuk oval dan banyak dari sel tersebut memiliki tonjolan-tonjolan kecil. Matriks memiliki dua komponen, yaitu substansi dasar yang tak berbentuk dan serat-serat.
  • 4. 1. Tulang Rawan (Kartilago) Tulang rawan bersifat lentur (elastis). Pada orang dewasa tulang rawan terdapat pada telinga, ujung hidung, dan ruas antar tulang belakang. Tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan yang disebut lacuna. Selama hidupnya sel-sel tulang rawan menempati semua lacuna. Dinding lacuna menebal membentuk kapsula rawan. Suatu ruang yang bening terlihat diantara kapsula dan dinding sel diakibatkan karena adanya penyusutan kondrisit selama hidupnya yang segera dipecah untuk membentuk kondrosit- kondrosit yang matang. Tulang rawan dibedakan menjadi tulang rawan hialin, serat (fibrosa), dan elastin. Tulang rawan hialin berwarna putih kebiru-biruan dan pada keadaan segar terlihat bening. Kondrosit terletak dalam lacuna yang berdinding licin pada metrics tulang. a. Tulang Rawan Hialinter Dapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang, tulang rawan iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian dan tulang-tulang rawan pada saluran pernafasan.
  • 5. b. Tulang Rawan Serat (Fibrosa) Berwarna buram keputihan dan bersifat keras. Jumlah selnya lebih sedikit dan berdiri sendiri atau mengelompok. Tulang rawan ini dikelilingi oleh sebuah kapsul dari matriks tulang rawan. Tulang rawan serat dapat dijumpai pada ruas tulang belakang. c. Tulang Rawan Elastin Berwarna buram kekuningan, serta bersifat fleksibel dan elastis.Sel- selnya sama dengan sel-sel tulang rawan hialin dan dapat berdiri sendiri atau berkelompok. Tulang rawan elastin terdapat pada telinga luar dan epiglottis (katup tulang rawan yang menutup celah menuju trakea) 2. Tulang sejati Sering disebut sebagai tulang, tersusun dari sel-sel yang sangat kompak pada permukaannya.Sel-sel tulang banyak mengandung matriks yang terdiri dari senyawa kalsium dan fosfat yang mengakibatkan tulang
  • 6. menjadi keras.Sel-sel tulang merupakan sel-sel penyusun jaringan ikat khusus yang berasal dari sel-sel mesenkim.Sel-sel mesenkim banyak terdapat karena adanya peningkatan suplay darah dan membentuk calon sel- sel tulang (osteogenikd an progenitor). Tulang terdiri dari osteosit dan matriks. Osteosit merupakan sel-sel tulang matang pembentukan tulang. Osteosit dibentuk oleh osteoblas. Osteoblas merupakan sel-sel ulang muda. Selain osteoblas, terdapat osteoklas yang merupakan sel-sel berinti banyak serta berfungsi untuk memindahkan matriks tulang lama dan menyisakan ruang untuk pembentukan tulang baru. Tulang lama senantiasa mengalami proses daur ulang materi untuk pembentukan tulang (resorpsi). Matriks penyusun memiliki berat sekitar 65% berat seluruh tulang-tulang. Jenis-jenis penyusun yaitu semen, kolagen, dan mineral. Semen tersusun oleh senyawa karbohidat. Kolagen berbentuk seperti serabut. Kolagen yang diikiat oleh sel tulangakan memberikan ciri tulang keras. Apabila tulang tidak mengandung kolagen, tulangakan menjadi rapuh. Mineral yang umum terdapat di dalam matriksberupakalsiumfosfat {Ca (PO4)2} dan kalsium karbonat (CaCO3) yang umumnya terdapat di dalam matriks. Mineral tersebut akan menentukan kelenturan tulang, namun hanya konsentrasi kalsium yang menyebabkaan tulang menja dikeras.
  • 7. 1. Tulang Pipa atau Tulang Panjang (Long Bone) Sesuai dengan namanya tulang pipa memiliki bentuk seperti pipa atau tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian tengah disebut diafisis, ke dua ujung disebut epifisis dan diantara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis. Beberapa contoh tulang pipa adalah pada tulang tangan diantaranya tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius) serta tulang kaki diantaranya tulang paha (femur), dantulangkering (tibia). Gambar : tulang pipa / Gambar: tulang panjang
  • 8. 2. Tulang Pipih (Flat Bone) Bentuk tulang yang kedua yaitu tulang pipih. Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dant ulang spons, didalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat (scapula), tulang dada (sternum), dan tulang tengkorak. Gambar: Tulang Pipih
  • 9. c. Tulang Pendek (Short Bone) Dinamakan tulang pendek karena ukurannya yang pendek dan berbentuk kubus umumnya dapat kita temukan pada pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas- ruas tulang belakang. Gambar : tulang pendek d. Tulang Tak Berbentuk (Irreguler Bone) Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak termasuk ke dalam tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.Tulang ini terdapat di bagian wajah dan tulang belakang. Gambar: tulang tak berbentuk
  • 10. BAB II PENUTUP A. Kesimpulan Tulang manusia dan vertebrata lainnya tersusun dari tulang rawan (kartilago) dan tulang sejati (keras/osteon). Secara fisik kedua tulang berbeda. Tulang rawan bersifat lentur dan berwarna lebih terang. Sebaliknya tulang sejati bersifat tidak lentur dan berwarna lebih gelap. B. Saran Dengan disusunnya paper ini diharapkan dapat menambah wawasan para pembaca. Khususnya pada para calon tenaga medis yang akan melayani masyarakat.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Aryulina, dkk. 2004. Biologi 2 SMA dan MA untukKelas XI. JurnalIlmuPendidikan (Online), halaman 11, (http://books.google.co.id/books?id=S29qVUvoU1oC&pg=PT108&dq=jenis+tulang&hl=i d&sa=X&ei=LCU2UbqEC8ilrQeLm4DICA&ved=0CDoQ6AEwAw, diakses 7 Maret 2013) Karmana, O. 2008.BiologiuntukKelas XI Semester 1 SMA.JurnalIlmuPendidikan (Online), halaman 93, (http://books.google.co.id/books?id=NMnnI62CFnUC&pg=PA93&dq=jenis+tulang+dan+c ontohnya&hl=id&sa=X&ei=EiQ2Ue6YFMbKrAeW3YDgCw&ved=0CCkQ6AEwAA#v= onepage&q=jenis%20tulang%20dan%20contohnya&f=false, diakses 7 Maret 2013). Misa.27 Mei 2011.Jenis Dan FungsiTulang. IndonesiaIndonesia.com, (online), (http://indonesiaindonesia.com/f/102865-jenis-fungsi-tulang/, diakses 7Maret 2013)