Etika Bisnis Kalbe mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan nilai-nilai perusahaan Kalbe untuk menjadi pedoman bagi seluruh karyawan. Kalbe berkomitmen untuk menerapkan tata kelola yang baik dengan menekankan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kesetaraan. Kalbe secara terus-menerus memperkuat pelaksanaan tata kelola yang baik melalui internalisasi
2, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and Theori...rianafitri1
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) pada PT Pos Indonesia. Dibahas penerapan standar etika bisnis oleh PT Pos Indonesia dalam berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan dan tujuan dari penerapan kode etik perusahaan.
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pada PT. Kr...AHMAD SULTONI
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier),perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)FatinahGhiyats1
Etika Kerja & Bisnis (EKB) PT PERTAMINA EP merangkum seperangkat aturan perilaku bagi seluruh jajaran dalam perusahaan untuk mencapai visi menjadi perusahaan kelas dunia dengan semangat 6C (Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Commercial, Capable), mencakup hubungan internal dan eksternal secara profesional dan berintegritas.
Meningkatkan good corporate governance gcg kementerian perhubunganDr. Zar Rdj
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas upaya Kementerian Perhubungan dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui penyusunan peraturan, peningkatan pengendalian internal, penerapan sistem informasi, dan mekanisme akuntabilitas.
Dokumen tersebut merupakan pedoman etika dan perilaku PT. Sedana Pasifik Servistama. Pedoman ini menjelaskan latar belakang, istilah-istilah, tujuan, ruang lingkup, visi misi dan nilai-nilai perusahaan. Pedoman ini berisi tentang prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, etika bisnis, dan tuntutan perilaku bagi insan sedana dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan.
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, dan manajemen risiko. Secara khusus membahas tentang definisi dan tujuan etika bisnis, bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, serta beberapa isu yang sering muncul dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan.
2, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and Theori...rianafitri1
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) pada PT Pos Indonesia. Dibahas penerapan standar etika bisnis oleh PT Pos Indonesia dalam berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan dan tujuan dari penerapan kode etik perusahaan.
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pada PT. Kr...AHMAD SULTONI
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier),perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)FatinahGhiyats1
Etika Kerja & Bisnis (EKB) PT PERTAMINA EP merangkum seperangkat aturan perilaku bagi seluruh jajaran dalam perusahaan untuk mencapai visi menjadi perusahaan kelas dunia dengan semangat 6C (Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Commercial, Capable), mencakup hubungan internal dan eksternal secara profesional dan berintegritas.
Meningkatkan good corporate governance gcg kementerian perhubunganDr. Zar Rdj
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas upaya Kementerian Perhubungan dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui penyusunan peraturan, peningkatan pengendalian internal, penerapan sistem informasi, dan mekanisme akuntabilitas.
Dokumen tersebut merupakan pedoman etika dan perilaku PT. Sedana Pasifik Servistama. Pedoman ini menjelaskan latar belakang, istilah-istilah, tujuan, ruang lingkup, visi misi dan nilai-nilai perusahaan. Pedoman ini berisi tentang prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, etika bisnis, dan tuntutan perilaku bagi insan sedana dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan.
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, dan manajemen risiko. Secara khusus membahas tentang definisi dan tujuan etika bisnis, bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, serta beberapa isu yang sering muncul dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...Mei Larasetiati
Teks tersebut membahas penerapan Good Corporate Governance pada PT Pandawa Banguntama. Teks menjelaskan bahwa studi ini bertujuan untuk menganalisis penerapan GCG di perusahaan Indonesia khususnya PT Pandawa Banguntama, apakah sesuai dengan prinsip-prinsip GCG atau tidak. Hasil studi menunjukkan bahwa konsep penerapan GCG oleh PT Pandawa Banguntama dapat dikatakan cukup baik.
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbkYudi Nugroho
Abstract
“To become one of the leading investment companies in the Asia Pacific region through solid financial management, innovation, and competent human resources.” – Vision of PT. MNC Investama Tbk.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat.
Dalam menjawab tantangan dan isu global, perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan perusahaan yang baik dan setiap personil haruslah mengedepankan etika bisnis yang baik, agar nantinya visi dan misi perusahaan yang telah digariskan mampu tercapai tujuannya.
Apabila etika bisnis yang sehat merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan, maka penerapan suatu prinsip Good Corporate Governanace dapat menjadi salah satu satu alat untuk mencapai etika bisnis yang baik tersebut. Penerapan Good Corporate Gobernance yang mengedepan etika dibandingkan dengan kepentingan pemilik (stakeholder dan shareholder) memang tidak mudah. Tapi ada manfaat dan tujuan yang dapat diperoleh oleh perusahaan, dimana bukan untuk tujuan yang bersifat jangka pendek tetapi bersifat jangka panjang demi keberlangsungan perusahaan.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Good Corporate Gobernance etika bisnis oleh PT. MNC Investama Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis harus dapat terkelola dengan baik dan sesuai kaidah-kaidah etika, sejalan dengan 2ea r, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan penerapan Good Corporate Governanace dapat menjadi standar dan pedoman bagi Perusahaan, hal ini juga menjadi dasar PT. MNC Investama Tbk untuk turut menerapkan Good Corporate Governanace dalam melaksanakan setiap kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
4, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, environmental ethic...rianafitri1
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi etika lingkungan di Indonesia dan hubungannya dengan etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik. Dokumen ini juga membahas tentang praktek-praktek manufaktur lingkungan berkelanjutan dan manfaatnya bagi kinerja perusahaan.
BE & GG PPT, Eko Budi Sudrajat, Hapzi Ali, Penerapan GCG PT. Unilever Indones...eko budi sudrajat
Dokumen ini membahas penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT Unilever Indonesia. Dibahas mengenai definisi GCG, dimensi-dimensi yang menjadi acuan, model-model GCG, hasil penerapan GCG di PT Unilever, dan saran untuk terus meningkatkan konsistensi penerapan etika bisnis dan sanksi pelanggaran.
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...Rudy Harland
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance atau GCG) di PT First Media Tbk, dengan menerapkan 5 pilar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kesetaraan.
2. PT First Media Tbk menerapkan 5 pilar GCG tersebut melalui peraturan perusahaan, pengelolaan sumber day
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Prihatini Ratna Dewi
1. PT Panarub Dwikarya menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan menjaga hubungan yang harmonis antara organ tata kelola, manajemen, dan staf.
2. Perusahaan menerapkan prinsip transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan kewajaran dalam pengelolaan perusahaan.
3. Disarankan pembentukan komite khusus untuk mengawasi pelaksana
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...Rimada Diamanta Putri
Dalam corporate governance selalu ada dua hal yang perlu diperhatikan. Apakah aturan atau sistem tata-kelola sudah ada secara jelas, lengkap, dan tertulis ? Apakah aturan dan sistem yang sudah jelas tersebut dilaksanakan dengan konsisten atau tidak ? Kedua hal tersebutlah yang menentukan apakah sudah ada good corporate governance dalam suatu perusahaan.
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...mercubuana university
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Good Governance baik di pemerintahan (GGG) maupun perusahaan (GCG). Good Governance merupakan paradigma pengelolaan sektor publik dan bisnis yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan stakeholder. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kesetaraan.
1, be & gg, opik irawan, hapzi ali, principles of personal ethics dan pri...ghazialhaq
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang etika pribadi dan bisnis, moralitas dan hukum, etika profesi dan hukum profesi, serta manajemen dan etika. Dokumen tersebut juga menjelaskan implementasi nilai-nilai perusahaan seperti peduli pada orang lain, integritas, profesionalisme, kerja sama tim, dan fokus pada pelanggan di PT GMF AeroAsia Tbk.
15, be&gg, wahyudi, hapzi ali, penerapan gcg pada pt pertamina (persero)...Wahyudi SSi MM CPC CPHR
Pencapaian kinerja yang excellent dan dalam upaya meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antara Direksi dan Dewan Komisaris sebagai organ Perseroan, dengan menerapkan asas-asas Good Corporate Governance (GCG) yakni Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness (kewajaran), maka hubungan kerja antara Direksi dengan Dewan Komisaris tersebut harus diciptakan sedemikian rupa agar selalu harmonis, saling mendukung dan saling mengingatkan supaya tekad dan komitmen yang kuat menuju satu arah tujuan Perseroan tetap terus tumbuh dan berkembang.
1. Dokumen tersebut membahas implementasi tata kelola perusahaan yang baik di PT Pos Indonesia (Persero), mencakup struktur organisasi dan pedoman yang mendukung penerapan prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran dewan komisaris, direksi, sekretaris perusahaan, satuan pengawasan internal, serta komite
01, sm, achmad fajriansyah, prof. dr. hapzi ali, ir, mm, cma, mpm, strategic ...Achmad Fajriansyah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang forum dan kuis mata kuliah Strategi Manajemen di Universitas Mercu Buana; (2) Menguraikan strategi manajemen PT Aqua Golden Missisippi meliputi visi, misi, analisis SWOT, implementasi, dan evaluasi strategi; (3) Menguraikan visi, misi, tujuan jangka panjang, budaya perusahaan, tata kelola perusahaan, dan teori keagenan di PT Unilever Indonesia.
Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...Mei Larasetiati
Teks tersebut membahas penerapan Good Corporate Governance pada PT Pandawa Banguntama. Teks menjelaskan bahwa studi ini bertujuan untuk menganalisis penerapan GCG di perusahaan Indonesia khususnya PT Pandawa Banguntama, apakah sesuai dengan prinsip-prinsip GCG atau tidak. Hasil studi menunjukkan bahwa konsep penerapan GCG oleh PT Pandawa Banguntama dapat dikatakan cukup baik.
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbkYudi Nugroho
Abstract
“To become one of the leading investment companies in the Asia Pacific region through solid financial management, innovation, and competent human resources.” – Vision of PT. MNC Investama Tbk.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat.
Dalam menjawab tantangan dan isu global, perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan perusahaan yang baik dan setiap personil haruslah mengedepankan etika bisnis yang baik, agar nantinya visi dan misi perusahaan yang telah digariskan mampu tercapai tujuannya.
Apabila etika bisnis yang sehat merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan, maka penerapan suatu prinsip Good Corporate Governanace dapat menjadi salah satu satu alat untuk mencapai etika bisnis yang baik tersebut. Penerapan Good Corporate Gobernance yang mengedepan etika dibandingkan dengan kepentingan pemilik (stakeholder dan shareholder) memang tidak mudah. Tapi ada manfaat dan tujuan yang dapat diperoleh oleh perusahaan, dimana bukan untuk tujuan yang bersifat jangka pendek tetapi bersifat jangka panjang demi keberlangsungan perusahaan.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Good Corporate Gobernance etika bisnis oleh PT. MNC Investama Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis harus dapat terkelola dengan baik dan sesuai kaidah-kaidah etika, sejalan dengan 2ea r, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan penerapan Good Corporate Governanace dapat menjadi standar dan pedoman bagi Perusahaan, hal ini juga menjadi dasar PT. MNC Investama Tbk untuk turut menerapkan Good Corporate Governanace dalam melaksanakan setiap kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
4, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, environmental ethic...rianafitri1
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi etika lingkungan di Indonesia dan hubungannya dengan etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik. Dokumen ini juga membahas tentang praktek-praktek manufaktur lingkungan berkelanjutan dan manfaatnya bagi kinerja perusahaan.
BE & GG PPT, Eko Budi Sudrajat, Hapzi Ali, Penerapan GCG PT. Unilever Indones...eko budi sudrajat
Dokumen ini membahas penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT Unilever Indonesia. Dibahas mengenai definisi GCG, dimensi-dimensi yang menjadi acuan, model-model GCG, hasil penerapan GCG di PT Unilever, dan saran untuk terus meningkatkan konsistensi penerapan etika bisnis dan sanksi pelanggaran.
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...Rudy Harland
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance atau GCG) di PT First Media Tbk, dengan menerapkan 5 pilar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kesetaraan.
2. PT First Media Tbk menerapkan 5 pilar GCG tersebut melalui peraturan perusahaan, pengelolaan sumber day
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Prihatini Ratna Dewi
1. PT Panarub Dwikarya menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan menjaga hubungan yang harmonis antara organ tata kelola, manajemen, dan staf.
2. Perusahaan menerapkan prinsip transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan kewajaran dalam pengelolaan perusahaan.
3. Disarankan pembentukan komite khusus untuk mengawasi pelaksana
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...Rimada Diamanta Putri
Dalam corporate governance selalu ada dua hal yang perlu diperhatikan. Apakah aturan atau sistem tata-kelola sudah ada secara jelas, lengkap, dan tertulis ? Apakah aturan dan sistem yang sudah jelas tersebut dilaksanakan dengan konsisten atau tidak ? Kedua hal tersebutlah yang menentukan apakah sudah ada good corporate governance dalam suatu perusahaan.
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...mercubuana university
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Good Governance baik di pemerintahan (GGG) maupun perusahaan (GCG). Good Governance merupakan paradigma pengelolaan sektor publik dan bisnis yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan stakeholder. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kesetaraan.
1, be & gg, opik irawan, hapzi ali, principles of personal ethics dan pri...ghazialhaq
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang etika pribadi dan bisnis, moralitas dan hukum, etika profesi dan hukum profesi, serta manajemen dan etika. Dokumen tersebut juga menjelaskan implementasi nilai-nilai perusahaan seperti peduli pada orang lain, integritas, profesionalisme, kerja sama tim, dan fokus pada pelanggan di PT GMF AeroAsia Tbk.
15, be&gg, wahyudi, hapzi ali, penerapan gcg pada pt pertamina (persero)...Wahyudi SSi MM CPC CPHR
Pencapaian kinerja yang excellent dan dalam upaya meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antara Direksi dan Dewan Komisaris sebagai organ Perseroan, dengan menerapkan asas-asas Good Corporate Governance (GCG) yakni Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness (kewajaran), maka hubungan kerja antara Direksi dengan Dewan Komisaris tersebut harus diciptakan sedemikian rupa agar selalu harmonis, saling mendukung dan saling mengingatkan supaya tekad dan komitmen yang kuat menuju satu arah tujuan Perseroan tetap terus tumbuh dan berkembang.
1. Dokumen tersebut membahas implementasi tata kelola perusahaan yang baik di PT Pos Indonesia (Persero), mencakup struktur organisasi dan pedoman yang mendukung penerapan prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran dewan komisaris, direksi, sekretaris perusahaan, satuan pengawasan internal, serta komite
01, sm, achmad fajriansyah, prof. dr. hapzi ali, ir, mm, cma, mpm, strategic ...Achmad Fajriansyah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang forum dan kuis mata kuliah Strategi Manajemen di Universitas Mercu Buana; (2) Menguraikan strategi manajemen PT Aqua Golden Missisippi meliputi visi, misi, analisis SWOT, implementasi, dan evaluasi strategi; (3) Menguraikan visi, misi, tujuan jangka panjang, budaya perusahaan, tata kelola perusahaan, dan teori keagenan di PT Unilever Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan implementasinya di Bank CIMB Niaga. Terdapat tiga nilai dasar etika bisnis yaitu ajaran agama, kontrak sosial, dan keutamaan. Bank CIMB Niaga menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan peraturan dan melindungi seluruh pemangku kepentingan. Budaya manajemen risiko yang baik di Bank CIMB Niaga mencakup pemberian teladan kepemi
Prinsip Otonomi: Prinsip otonomi menekankan pentingnya mengambil keputusan yang tepat tanpa melanggar etika atau peraturan yang berlaku. Ini memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan etika yang berlaku 5.
Sopan dalam Berpakaian: Menerapkan kode etik berpakaian yang sopan dalam perusahaan adalah salah satu contoh etika bisnis untuk menghargai orang lain dan menjaga citra perusahaan. Kode etik berpakaian yang berbeda-beda dapat diimplementasikan tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tujuannya adalah untuk menjaga standar kesopanan dan profesionalisme 5.
Hormat Kepada Sesama Rekan Kerja: Menghormati sesama rekan kerja, termasuk atasan dan bawahan, adalah contoh etika bisnis lainnya. Ini mencakup memberikan rasa hormat secara profesional dan tidak melecehkan secara verbal atau fisik. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan seluruh anggota perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan kerjasama antar timPrinsip Otonomi: Prinsip otonomi menekankan pentingnya mengambil keputusan yang tepat tanpa melanggar etika atau peraturan yang berlaku. Ini memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan etika yang berlaku 5.
Sopan dalam Berpakaian: Menerapkan kode etik berpakaian yang sopan dalam perusahaan adalah salah satu contoh etika bisnis untuk menghargai orang lain dan menjaga citra perusahaan. Kode etik berpakaian yang berbeda-beda dapat diimplementasikan tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tujuannya adalah untuk menjaga standar kesopanan dan profesionalisme 5.
Hormat Kepada Sesama Rekan Kerja: Menghormati sesama rekan kerja, termasuk atasan dan bawahan, adalah contoh etika bisnis lainnya. Ini mencakup memberikan rasa hormat secara profesional dan tidak melecehkan secara verbal atau fisik. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan seluruh anggota perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan kerjasama antar timPrinsip Otonomi: Prinsip otonomi menekankan pentingnya mengambil keputusan yang tepat tanpa melanggar etika atau peraturan yang berlaku. Ini memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan etika yang berlaku 5.
Sopan dalam Berpakaian: Menerapkan kode etik berpakaian yang sopan dalam perusahaan adalah salah satu contoh etika bisnis untuk menghargai orang lain dan menjaga citra perusahaan. Kode etik berpakaian yang berbeda-beda dapat diimplementasikan tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tujuannya adalah untuk menjaga standar kesopanan dan profesionalisme 5.
Hormat Kepada Sesama Rekan Kerja: Menghormati sesama rekan kerja, termasuk atasan dan bawahan, adalah contoh etika bisnis lainnya. Ini mencakup memberikan rasa hormat secara profesional dan tidak melecehkan secara verbal atau fisik. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan seluruh anggota perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan kerjasama antar timPrinsip Otonomi: Prinsip otonomi menekankan pentingnya mengambil k
BE & GG, Tjong Vonny, PROF. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Busi...Tjong Vonny
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan good corporate governance. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa etika bisnis merupakan pedoman perilaku dalam dunia usaha yang mencakup tanggung jawab terhadap individu, perusahaan dan masyarakat. Good corporate governance diperlukan untuk menjaga kelangsungan bisnis melalui tata kelola perusahaan yang transparan, akuntabel, dan adil. Namun demikian, penerapan prinsip-prinsip etika
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, tugas uas, universitas mercu buana, 2017Khairi Rumantati
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penerapan Good Corporate Governance di PT. Sentra Intelektual Bahasa.
2. PT. Sentra Intelektual Bahasa telah menerapkan beberapa prinsip GCG seperti transparansi, tanggung jawab, dan kesetaraan.
3. Namun demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam penerapan GCG seperti kemandirian dan akuntabilitas yang kabur.
PPT BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Unive...syifa khoirudin
PT Astra International menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kesetaraan dalam menjalankan bisnisnya di berbagai sektor seperti otomotif, jasa keuangan, agribisnis, dan lainnya. Perusahaan juga memiliki pedoman GCG dan Kode Etik yang diperbarui secara berkala untuk memastikan tata kelola perusahaan yang baik.
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...PT Kalbe Farma
12, BE & GG, Rudi, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Universitas Mercu Buana , 2018
12, BE & GG, Rudi, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Universitas Mercu Buana , 2018
rudi12980
rudiratanaputra
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities csr , unive...PT Kalbe Farma
Dokumen tersebut membahas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan konsep tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. CSR meliputi berbagai program seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, pendidikan, dan fasilitas umum. CSR bermanfaat untuk reputasi perusahaan dan hubungan dengan masyarakat setempat serta mendukung keberlanjutan bisnis jangka
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...PT Kalbe Farma
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan korporasi, hak dan perlindungan konsumen. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi etika bisnis dan korporasi, unsur-unsur kode etik korporasi, jenis hak seperti hak negatif dan positif, serta hak istimewa. Selain itu, dibahas pula masalah yang mungkin dihadapi konsumen dan dasar hukum perlindungan konsumen di Indonesia.
5, be & gg, rudi, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana , 2018PT Kalbe Farma
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tata kelola perusahaan di Indonesia. Secara khusus membahas tentang konsep etika bisnis, karakteristik penerapan tata kelola perusahaan di Indonesia, serta tantangan-tantangan penerapannya termasuk lemahnya penegakan hukum dan kurangnya komitmen pada prinsip-prinsip etika.
4, be & gg, rudi, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercu buana , ...PT Kalbe Farma
Dokumen tersebut membahas tentang etika lingkungan, yang mencakup definisi, prinsip-prinsip, dan peraturan perundang-undangan terkait etika lingkungan. Dokumen ini juga melakukan observasi lingkungan untuk melihat penerapan etika lingkungan. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar manusia melanggar etika lingkungan meskipun ada upaya pemerintah untuk menerapkannya.
3, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...PT Kalbe Farma
Peraturan Pemerintah No. 58/2016 bertujuan melindungi konsumen dengan mengatur sponsorship dari perusahaan farmasi ke tenaga kesehatan agar tidak mempengaruhi independensi pelayanan dan menghilangkan praktek suap. Sponsorship sekarang diberikan ke lembaga kesehatan, bukan langsung ke dokter, dan harus dilaporkan ke KPK untuk menjaga transparansi.
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...PT Kalbe Farma
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip etika bisnis dan langkah-langkah pengambilan keputusan secara etis, mulai dari menjelaskan pengertian bisnis, etika bisnis, kode etik perusahaan, hingga prinsip-prinsip seperti otonomi, kejujuran, dan keadilan dalam bisnis.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universitas mercu buana , 2018
1. CONCEPTS AND THEORIES OF BUSINESS ETHICS KALBE FARMA, TBK
Rudi, SE 1)
, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA 2)
1) Penulis Pertama
Email : rudi12980@yahoo.com
2) Dosen Pengampu
Etika Bisnis Kalbe merupakan pedoman berperilaku bagi seluruh jajaran Kalbe (termasuk
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan) dalam melakukan interaksi dan hubungan dengan
segenap pemangku kepentingan. Kode Etik tersebut dikembangkan dengan mengacu pada
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan kepada Panca Sradha Kalbe yang
merupakan nilai-nilai perusahaan yang menjiwai perkembangan sejarah Kalbe.
Panca Sradha Kalbe terdiri dari prinsip-prinsip berikut:
1. Saling percaya adalah perekat di antara kami.
2. Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami.
3. Inovasi adalah kunci keberhasilan kami.
4. Bertekad untuk menjadi yang terbaik.
5. Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami.
Kelima aspek ini menjadi dasar bagi setiap insan Kalbe dalam bersikap, berperilaku dan
berinteraksi dengan para stakeholders Kalbe.
Etika Bisnis Kalbe dapat menghindari terjadinya penyimpangan terhadap standar perilaku
yang ditetapkan dan menjadi pedoman dalam mendeteksi pelanggaran yang terjadi. Kepatuhan
terhadap Etika Bisnis Kalbe akan menghindari timbulnya hubungan yang tidak wajar dengan
para pemangku kepentingan yang pada kelanjutannya akan merugikan Perseroan. Pokok-pokok
Etika Bisnis Kalbe mencakup standar perilaku dan kepatuhan terhadap hukum dan perundang-
undangan, komitmen terhadap karyawan, pemegang saham, mitra usaha, prinsip-prinsip
persaingan usaha, integritas bisnis, benturan kepentingan, standar produk dan layanan,
penghargaan atas hak kekayaan intelektual, komitmen terhadap lingkungan, kemitraan dengan
masyarakat, serta aktivitas organisasi dan politik.
Penyusunan Etika Bisnis Kalbe bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
2. 1. Menjabarkan nilai-nilai Perusahaan ke dalam standar etika bisnis yang harus dipatuhi oleh
setiap insan Kalbe dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
2. Menjadi standar pedoman perilaku yang diharapkan atas setiap insan Kalbe, meliputi
Komisaris, Direksi dan karyawan.
3. Mengembangkan perilaku yang baik sesuai dengan standar etika yang tinggi bagi korporasi,
Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan.
4. Mengembangkan hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kelola dan nilai-nilai Perusahaan.
5. Menunjang pelaksanaan praktek tata kelola yang baik dalam Perusahaan dalam rangka
mencapai kinerja keuangan, sosial dan lingkungan yang baik dan berkelanjutan.
Peluncuran Etika Bisnis diikuti dengan program sosialisasi bertahap yang akan
menjangkau seluruh insan Kalbe. Sosialisasi dilakukan secara berjenjang untuk memastikan
bahwa seluruh lapisan karyawan memiliki pemahaman yang sama atas prinsip Etika Bisnis
Kalbe. Selain kewajiban untuk mentaati Etika Bisnis Kalbe Perseroan, karyawan Kalbe juga
akan diwajibkan mematuhi aturan dan kebijakan Perseroan lainnya serta tidak bersikap diam
apabila menemukan atau mengetahui perbuatan atau tindakan yang merupakan pelanggaran atas
Etika Bisnis Kalbe. Karyawan wajib melaporkan pelanggaran atas Etika Bisnis Kalbe tersebut
melalui Whistleblowing System.
Visi:
Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik dengan skala internasional yang
didukung oleh inovasi, merek yang kuat, dan manajemen yang prima.
Misi:
Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
Motto:
The Scientific Pursuit of Health for a Better Life
Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Kalbe telah membentuk Komite GCG yang
bertugas membantu Dewan Komisaris. Komite GCG bertanggung jawab atas peningkatan dan
penyempurnaan praktik GCG sehubungan dengan tugas dan fungsi pengawasan Dewan
Komisaris. Komite GCG bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris.
3. Adapun tugas dan tanggung jawab Komite GCG adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi implementasi GCG di lingkungan Perseroan.
2. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan dan kelengkapan GCG dalam
Perseroan.
3. Memastikan kebijakan yang berlaku dalam Perseroan telah sesuai dengan budaya, etika,
nilai Perseroan dan sesuai dengan asas GCG.
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris terkait dengan
pengembangan dan penerapan GCG.
Per tanggal 5 Juni 2017, susunan anggota Komite GCG terdiri dari:
1. Bernadette Ruth Irawati Setiady - Ketua
2. Bernadus Karmin Winata - Anggota
Tata Kelola dan Kegiatan Usaha yang Berkelanjutan Dalam beberapa tahun terakhir,
kami telah membangun kebijakan dan struktur pendukung untuk memastikan tercapainya standar
transparansi dan akuntabilitas yang disyaratkan para pemangku kepentingan. Di tahun 2016,
kami telah melakukan pengkinian atas piagam-piagam baik di level Dewan Komisaris dan
Direksi maupun Komite-komite guna mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku serta
mengakomodasi perkembangan terakhir di bidang praktik tata kelola.
Menyusul peluncuran Kode Etik Kalbe di tahun sebelumnya, kami terus melaksanakan
program-program sosialisasi kode etik di seluruh organisasi. Selain itu, kami juga meluncurkan
inisiatif untuk mensosialisasikan Kebijakan Kualitas Korporat Perseroan yang baru ke seluruh
karyawan.
Melalui ‘Kalbe Berbagi’, kami terus bekerjasama dengan para pemangku kepentingan,
membantu masyarakat di area kesehatan masyarakat, pendidikan, lingkungan dan pengembangan
infrastruktur.
Di bidang pendidikan, kami terus memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan
ilmu hayati di Indonesia melalui berbagai program rutin, seperti ‘Kalbe Junior Scientist Award’
bagi para pelajar untuk menumbuhkan minat pada ilmu pengetahuan sejak dini, ‘Ristekdikti
Kalbe Science Award’ bagi tenaga riset profesional, serta ‘Dr. Boenjamin Setiawan
Distinguished Lecture Series’ sebagai program untuk berbagi perkembangan terakhir di bidang
teknologi kesehatan.
Di bidang kesehatan masyarakat, Kalbe melaksanakan program rutin yang menyediakan
layanan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan gratis, serta pembagian obatobatan dan suplemen
ke berbagai komunitas di Indonesia.
4. Di bidang perlindungan lingkungan, kami berkomitmen menerapkan praktik-praktik
ramah lingkungan dengan memastikan kepatuhan pada standar kualitas lingkungan yang
ditetapkan Pemerintah, serta kepatuhan pada ISO 14001:2004 sebagai standar yang diakui secara
internasional.
Akhirnya, kami berkomitmen untuk menawarkan kesempatan karir yang setara bagi
seluruh karyawan dan melaksanakan praktik ketenagakerjaaan yang adil. Kami juga memastikan
pemberian perlindungan pada keselamatan dan kesehatan karyawan, sesuai dengan Kebijakan
Keselamatan, Kesehatan Karyawan dan Lingkungan Perseroan, yang berlaku di seluruh unit
operasional kami.
Etika Bisnis Kalbe mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan
Kalbe Panca Sradha sebagai nilai-nilai perusahaan yang menjiwai perkembangan Kalbe.
Kalbe menyadari bahwa pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) merupakan
kunci untuk menjadi Perusahaan yang berkelanjutan. Komitmen pada GCG direfleksikan dalam
arahan Perseroan untuk menempatkan GCG sebagai landasan dari seluruh kegiatan usaha Kalbe.
Sebagai perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), pelaksanaan
GCG Perseroan didasarkan pada ketentuan dan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan Implementasi GCG di Kalbe dilaksanakan
dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab,
Independensi dan Kesetaraan. Hal ini dilaksanakan untuk memastikan terciptanya keseimbangan
antara kepentingan ekonomis dan sosial, kepentingan individu serta publik, internal dan
eksternal, kepentingan jangka pendek dan jangka panjang, serta kepentingan seluruh pemangku
kepentingan.
1. Transparansi: yakni transparansi dalam penyampaian informasi material dan relevan,
serta transparansi dalam proses pengambilan keputusan untuk melindungi kepentingan
pemangku kepentingan.
2. Akuntabilitas: meliputi kejelasan definisi peran, tanggung jawab dan kewajiban tiap-tiap
organ Perusahaan serta tiap posisi dalam organisasi Kalbe.
3. Tanggung Jawab: meliputi komitmen untuk mematuhi semua ketentuan yang berlaku,
serta prinsip-prinsip pengelolaan yang sehat sebagai refleksi sebuah perusahaan yang
bertanggung jawab.
4. Independensi: memastikan bahwa sebagai seorang profesional, setiap karyawan dapat
bekerja secara obyektif untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan Perseroan, terlepas
dari potensi intervensi atau tekanan benturan kepentingan.
5. Kesetaraan: menjamin perlakuan yang adil dan setara kepada seluruh pemangku
kepentingan dalam berbagai hal seperti kesetaraan informasi maupun pengambilan
keputusan.
Tujuan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Penerapan GCG di Kalbe bertujuan untuk:
1. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja Organ Perseroan yaitu antara Rapat Umum
5. Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Meningkatkan
pertanggungjawaban pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap
memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan; 3. Menciptakan kejelasan hubungan
kerja antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan; 4. Mendorong dan mendukung
pengembangan usaha, alokasi sumber daya Perseroan dan pengelolaan risiko yang efektif
sehingga menjamin peningkatan nilai Perseroan yang berkelanjutan; 5. Mengarahkan pencapaian
visi dan misi Perseroan; 6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia; 7. Menjadi
dasar implementasi dan pengembangan Budaya Perseroan.
Pedoman Pelaksanaan GCG Kalbe Komitmen Kalbe pada praktik GCG dimanifestasikan
dalam berbagai kebijakan, yang ditetapkan sebagai pedoman pelaksanaan GCG Perseroan.
Pedoman GCG tersebut disusun berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia serta praktik-
praktik internasional GCG terbaik, yang meliputi:
a. Visi, Misi, Motto, serta nilai-nilai Perseroan Kalbe Panca Sradha yang telah tertanam dalam
sejarah perjalanan Kalbe dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan bisnis Perseroan;
b. Pedoman Good Corporate Governance PT Kalbe Farma Tbk, yang telah diberlakukan sejak
tahun 2001;
c. Buku Saku Panduan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang telah didistribusikan kepada
seluruh karyawan Kalbe sejak tahun 2005;
d. Piagam Komite-komite;
e. Piagam Audit Internal;
f. Kebijakan hukum Kalbe Good Legal Practice sejak tahun 2006;
g. Kebijakan Teknologi Informasi;
h. Buku Panduan Kalbe Management System yang diterbitkan tahun 2013;
i. Etika Bisnis Kalbe, yang ditetapkan pada tahun 2015;
j. Kebijakan mengenai hak dan kewajiban karyawan, termasuk Perjanjian Kerja Bersama dan
Peraturan Perusahaan;
k. Kebijakan mengenai tanggung jawab sosial Perseroan;
l. Berbagai Standar Prosedur Operasional.
Memperkuat Pelaksanaan GCG Kalbe
Inisiatif pelaksanaan GCG di Kalbe dimulai dari level manajemen puncak, berlanjut ke
seluruh unit operasional dalam organisasi. Sebagai refleksi komitmennya pada praktik GCG,
Kalbe terus berupaya memperkuat pelaksanaan GCG di dalam organisasi melalui inisiatif
berikut: 1. Proses internalisasi terus menerus atas Panca Sradha Kalbe dan Etika Bisnis Kalbe
sebagai nilainilai perusahaan dan pedoman perilaku bagi seluruh karyawan guna memastikan
6. pelaksanaannya di seluruh proses bisnis Perseroan. 2. Penyempurnaan rutin atas kebijakan
Perseroan guna mematuhi persyaratan peraturan yang berlaku serta dinamika dunia usaha. 3.
Pengembangan rencana kerja tahunan yang mendukung penyempurnaan pelaksanaan
prinsipprinsip GCG di seluruh Perseroan. 4. Review dan penyempurnaan pedoman GCG Kalbe
agar tetap sejalan dengan perkembangan terakhir di bidang praktik GCG. 5. Kegiatan
penyebarluasan informasi secara rutin kepada pihak-pihak eksternal tentang kinerja keuangan
dan operasional Kalbe sebagai pelaksanaan prinsip transparansi melalui: - kegiatan hubungan
investor, - public expose, - siaran pers dan - pengkinian informasi situs internet Perseroan.
Evaluasi dan Penghargaan GCG
Sejak tahun 2012, Kalbe telah berpartisipasi dalam survei GCG yang dilaksanakan oleh
Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Survey tersebut mengukur praktik GCG
Kalbe berdasarkan kerangka ASEAN Corporate Governance (CG) Scorecard, sebagai bagian
dari upaya mengevaluasi kesiapan praktik GCG di Indonesia menuju pelaksanaan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015. Hasil survei terakhir di tahun 2016 kembali
menempatkan Perseroan sebagai salah satu dari 50 perusahaan publik di Indonesia yang terbaik
berdasarkan ASEAN CG Scorecard, berikut penghargaan khusus dalam kategori Hak-hak
Pemegang Saham.
Kalbe juga terpilih sebagai salah satu perusahaan yang diikutsertakan dalam Indeks
Sustainable & Responsible Investment (SRI) Kehati sejak pertama kali diselenggarakan di tahun
2009. Evaluasi Indeks SRIKehati diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati
Indonesia (KEHATI), guna mengevaluasi praktik investasi yang berkelanjutan dan bertanggung
jawab atas perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
Fokus GCG di Tahun 2016 Guna meningkatkan pelaksanaan GCG serta
menyempurnakan kemampuan manajemen risikonya, sepanjang tahun 2016 Kalbe
menyelesaikan inisiatifinisiatif berikut: • pengkinian piagam-piagam Komite sejalan dengan
ketentuan dan perkembangan terakhir • penyusunan Kebijakan Korporat sebagai landasan arah
dan prinsip berbagai aspek kegiatan korporasi • pengkinian risiko strategis Perusahaan
Struktur dan Hubungan Tata Kelola Perusahaan Kalbe Struktur tata kelola Kalbe
mengikuti Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(Undang-Undang Perseroan Terbatas). Struktur tersebut terdiri dari Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Struktur ini ditetapkan guna memastikan
pelaksanaan prinsip GCG secara sistematis, serta penentuan yang jelas tentang peran dan
tanggung jawab masing-masing. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, RUPS, Dewan Komisaris
dan Direksi berpedoman pada prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi,
serta kesetaraan guna memastikan keberlanjutan usaha Perseroan dengan memperhatikan para
pemangku kepentingan.
RUPS merupakan organ tertinggi dalam struktur tata kelola Kalbe. RUPS merupakan
forum bagi para pemegang saham untuk memformulasikan keputusan-keputusan penting dengan
memperhatikan kepentingan Perseroan, serta mempertimbangkan ketentuan-ketentuan dalam
Anggaran Dasar Perseroan serta semua ketentuan dan peraturan yang berlaku.
7. Dewan Komisaris dan Direksi secara bersama-sama bertanggung jawab atas
kelangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang. Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh
Direksi, sementara Dewan Komisaris bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap
kinerja pengelolaan Perseroan.
Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi
terhadap visi, misi, dan nilainilai Perseroan.
Guna membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Perseroan
telah membentuk 4 komite, yakni Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite
Risiko Usaha dan Komite GCG.
Selain itu, Perseroan telah membentuk unit-unit Sekretaris Perusahaan, Hubungan
Investor, Audit Internal dan Unit Manajemen Risiko, yang bertugas membantu Direksi dalam
menjalankan tugas-tugas GCG.
Kalbe menyadari bahwa pelaksanaan sistem pengelolaan risiko yang memadai berperan
penting dalam pengelolaan berbagai risiko usaha yang dihadapi Perseroan.
Penerapan manajemen risiko diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat berikut:
1. Menyediakan informasi bagi manajemen mengenai paparan risiko yang dihadapi;
2. Menyempurnakan metode dan proses pengambilan keputusan;
3. Memberikan penilaian atas risiko yang melekat pada setiap produk dan kegiatan usaha Kalbe.
Struktur Organisasi Manajemen Risiko
Kalbe telah membentuk Unit Audit Korporat dan Penasihat Risiko atau Corporate Audit
and Risk Advisory (CARA). Unit CARA bertanggung jawab memfasilitasi penyempurnaan
kemampuan pengungkapan risiko dan mendorong efektivitas pengembangan dan implementasi
strategi pengendalian risiko secara keseluruhan. Hal tersebut dilaksanakan melalui proses
konsultasi dan evaluasi, guna memastikan bahwa setiap unit kerja dalam melakukan identifikasi
faktor-faktor risiko utama dan melaksanakan kebijakan pengendalian untuk memitigasi risiko-
risiko tersebut.
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
Perseroan terus menerapkan pendekatan Top-Down sebagai pelengkap pendekatan
Bottom-Up yang dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya. Selain memfasilitasi setiap departemen
di dalam entitas/unit perusahaan untuk mengidentifikasi dan memahami risiko-risiko terkait
8. proses usaha yang dijalankannya, CARA juga membantu Manajemen dalam mengidentifikasi
risiko-risiko strategis yang dihadapi entitas.
Profil Risiko
Beberapa risiko utama yang memiliki pengaruh penting terhadap kegiatan usaha Kalbe antara
lain:
1. Risiko Persaingan Usaha
Dalam era pasar terbuka sekarang ini, persaingan dalam sektor farmasi dan produk
kesehatan lainnya akan semakin ketat dengan banyaknya produsen lokal maupun internasional
yang beroperasi. Persaingan tersebut timbul dalam berbagai aspek, antara lain sumber daya
keuangan dan kemampuan operasional pesaing internasional yang lebih kuat, serta inovasi
produk, metode promosi dan pemasaran, perubahan permintaan pasar, daya beli masyarakat yang
terbatas serta kesiapan Perseroan menghadapi persaingan bisnis yang tidak sehat.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan meningkatkan kepekaan terhadap
perubahan pasar dan kemampuan menyesuaikan diri serta menangkap peluang yang tersedia.
Disamping itu, Kalbe juga dituntut untuk mampu memberikan nilai lebih dari produk dan jasa
yang ditawarkan oleh Kalbe dibandingkan dengan yang dapat ditawarkan oleh perusahaan lain
yang sejenis.
2. Risiko Keuangan
Dalam menjalankan kegiatan bisnis, Grup Kalbe juga menghadapi risiko keuangan yang
timbul sebagai akibat fluktuasi mata uang asing, anggaran, pembiayaan, serta likuiditas. Karena
sebagian besar bahan baku Kalbe diimpor, hal ini menimbulkan dampak dalam bentuk
kerentanan terhadap fluktuasi valuta asing. Fluktuasi mata uang asing, terutama dalam Dollar
A.S. sangat berdampak pada biaya produksi.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan melakukan pengelolaan manajemen
kas secara lebih prudent untuk menjamin kebutuhan impor, menjaga tingkat persediaan bahan
baku dan barang jadi yang mencukupi dengan selalu memperhatikan kondisi perekonomian
domestik dan global.
3. Risiko Hukum dan Regulasi
Di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Grup Kalbe menghadapi berbagai jenis
peraturan hukum dan perubahan regulasi yang terkait serta aturan yang dibuat dalam perjanjian
dengan pihak ketiga yang mengikat grup Kalbe, sehingga dapat menimbulkan risiko hukum atau
akibat hukum lainnya. Antisipasi proses perubahan peraturan yang berkenaan dengan industri
kesehatan dan kondisi makro ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk
terus bertumbuh. Proses registrasi atas merek dan produk, termasuk perolehan hak paten, serta
kekayaan intelektual lainnya merupakan kewajiban secara hukum yang harus dijalankan secara
berkesinambungan untuk menghindari klaim atau pengakuan dari pihak luar yang dapat terjadi di
9. kemudian hari. Perjanjian-perjanjian yang mengikat dengan pihak ketiga dapat membawa
konsekuensi hukum, sehingga dalam proses pembuatan dan pengesahannya harus dilakukan
pemeriksaan secara legal sehingga terbentuk keseimbangan hak dan kewajiban. Selain itu,
kegiatan ekspor atau ekspansi ke luar negeri perlu dipertimbangkan dengan mempelajari dan
memahami mengenai perbedaan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan terus melakukan pemantauan atas
perubahan peraturan dengan baik untuk mengantisipasi kesempatan atau dampak suatu risiko,
menghindari gugatan hukum dari pihak lain, dan mematuhi hukum dan regulasi lainnya yang
berlaku. Perseroan juga terus meningkatkan kompetensi sumber daya dan kesiapan dari segi
legalitas dalam menghadapi gugatan dari pihak ketiga.
4. Risiko Reputasi
Risiko reputasi ini meliputi keluhan konsumen, penarikan kembali produk dan juga
kemungkinan adanya sabotase terhadap produk, serta pencemaran nama baik. Di saat seperti
sekarang ini, dimana citra perusahaan sangatlah penting, maka pencemaran reputasi merupakan
risiko yang harus diperhatikan.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan mempertahankan dan meningkatkan
kualitas produk yang meliputi hasil proses bisnis Perseroan yang menyeluruh, yaitu sejak tahap
riset dan pengembangan hingga masa kadaluarsa produk, termasuk kewaspadaan terhadap
pemalsuan produk yang selalu menjadi salah satu fokus utama Grup Kalbe sehingga dapat
meningkatkan rasa kepercayaan konsumen terhadap produk-produk Kalbe. Tidak hanya dari sisi
produk, Kalbe juga meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan melalui pembinaan sumber
daya manusia.
5. Risiko Sumber Daya Manusia
Keberlangsungan perkembangan Perseroan tidak lepas dari kualitas sumber daya manusia
yang dimiliki. Risiko akan tingkat pergantian karyawan, keluarnya karyawan-karyawan yang
berpotensi, permasalahan dalam perekrutan maupun hal lain akan berpengaruh dalam kebutuhan
dan ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas. Penanganan risiko ini dilakukan antara lain
dengan melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan kemampuan sumber daya
manusia serta memberikan kesempatan yang setara kepada karyawan dalam mengembangkan
karir dan kompetensi secara profesional.
Evaluasi akan sistem kompensasi agar senantiasa kompetitif dan sejalan dengan
perkembangan pasar juga terus dilakukan. Kalbe juga terus mengembangkan dan mengatur talent
pool sehingga selalu tersedia personil yang siap pakai untuk menjamin kelanjutan kinerja yang
baik.
6. Risiko Interupsi Bisnis
10. Dalam menjalankan bisnisnya Kalbe harus selalu siap untuk menghadapi dan mengatasi
risiko yang bersifat bencana alam, yang dapat berdampak pada lumpuhnya fasilitas perusahaan
dan terhentinya kegiatan produksi, seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, dan sebagainya.
Risiko ini memiliki kemungkinan yang kecil, namun membawa akibat yang signifikan untuk
mengantisipasi kemungkinan tersebut, Kalbe senantiasa menerapkan program asuransi yang
memadai atas aset, fasilitas produksi serta persediaan.
7. Risiko Informasi Perusahaan
Di dalam era perkembangan teknologi yang semakin maju sekarang ini, di mana berbagai
informasi dapat diperoleh/ diakses melalui internet, keamanan data perusahaan merupakan
sesuatu yang mutlak. Risiko informasi ini tidak hanya berkaitan dengan permasalahan Teknologi
Informasi (hardware dan software), namun juga terkait dengan semua data informasi yang
dimiliki Grup Kalbe. Kegagalan dalam menjaga kerahasiaan informasi tersebut dapat
mengakibatkan kerugian bagi perseroan.
Penanganan risiko ini dilakukan dengan penetapan dan pengembangan Kebijakan
Teknologi Informasi dan pengadaan pusat Data (Data Center) yang memadai dengan standar
yang tinggi yang merupakan salah satu langkah mitigasi perseroan dalam menjaga keamanan
akan akses informasi-informasi penting tersebut. Risiko-risiko tersebut di atas akan selalu
dimonitor dan dievaluasi dengan memperhatikan dinamika kegiatan usaha dan peraturan-
peraturan terkait, termasuk memetakan risiko-risiko yang mungkin belum teridentifikasi.
11. Daftar Pustaka :
1. Anonym-1, 2018. https://www.kalbe.co.id/id/tata-kelola-perusahaan/etika, (14 September
2018, Jam 18.00)
2. Anonym-2, 2018. Laporan Keuangan PT Kalbe Farma, Tbk tahun 2016, (14 September
2018, Jam 20.00)