BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis (Nilai Etik...AHMAD SULTONI
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...Yudi Nugroho
Abstract
“To become a leading herbal medicine, health food and drinks, and herbal ingredient processing company wich can benefit the community and environment” – Vision of Sido Muncul
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan melakukan atau menjalankan etika bisnis.
Pelaku bisnis harus menjadi pemicu perubahan. Dimana mereka memiliki uang dan kekuatan untuk membuat perbedaan. Sebuah perusahaan yang mendapat untung dari masyarakat memiliki tanggung jawab dalam mengembalikan sesuatu kepada masyarakat itu. Sehingga hal ini menunjukkan dimensi etis yang kuat dari cara perusahaan melakukan bisnis (Roddick, 1991)
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan etika bisnis oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis dengan kinerja unggul dan terus-menerus yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika, sejalan dengan hukum, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, implikasi etis dari teknologi i...Mayangsari_22
TUGAS SIM, MAYANG SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI, 2018.
Berikut saya lampirkan artikel yang saya sebutkan.
semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca semua
Terima kasih.
Mayang
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pada PT. Kr...AHMAD SULTONI
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier),perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...Rudy Harland
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT. First Media, Tbk, Universitas Mercubuana, 2017
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis (Nilai Etik...AHMAD SULTONI
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...Yudi Nugroho
Abstract
“To become a leading herbal medicine, health food and drinks, and herbal ingredient processing company wich can benefit the community and environment” – Vision of Sido Muncul
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan melakukan atau menjalankan etika bisnis.
Pelaku bisnis harus menjadi pemicu perubahan. Dimana mereka memiliki uang dan kekuatan untuk membuat perbedaan. Sebuah perusahaan yang mendapat untung dari masyarakat memiliki tanggung jawab dalam mengembalikan sesuatu kepada masyarakat itu. Sehingga hal ini menunjukkan dimensi etis yang kuat dari cara perusahaan melakukan bisnis (Roddick, 1991)
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan etika bisnis oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis dengan kinerja unggul dan terus-menerus yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika, sejalan dengan hukum, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, implikasi etis dari teknologi i...Mayangsari_22
TUGAS SIM, MAYANG SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI, 2018.
Berikut saya lampirkan artikel yang saya sebutkan.
semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca semua
Terima kasih.
Mayang
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pada PT. Kr...AHMAD SULTONI
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier),perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...Rudy Harland
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT. First Media, Tbk, Universitas Mercubuana, 2017
1, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...PT Kalbe Farma
CONCEPTS AND THEORIES OF BUSINESS ETHICS KALBE FARMA, TBK
Rudi, SE 1) , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA 2)
1) Penulis Pertama
Email : rudi12980@yahoo.com
2) Dosen Pengampu
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Norma Ethic & Conflict I...AHMAD SULTONI
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak uk dalam kategori norma hukum yang didasari kesusilaan.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku dan berbudaya. Tujuan kode etik agar profesionalisme memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...Rizki Aditama
Konsep yang baik dan efisien dalam mewujdukan Good Corporate Governance di Indonsia baik pada Pemerintah (GGG) atau pada Perusahaan (GCG), Pendekatan Good Corporate Governance yang sesuai dengan Budaya kita (Budaya Panca Sila dan Kebinneka Tunngal Ika)
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...Rizki Aditama
Konsep yang efektif dan efisien untuk menerapkan Good Governance (GCG & GGG ) di Indonesia, Board Of Director
Board Committees, Board Composition dan Board Power
Implementasinya Dalam Kontek Good Corporate Governance Di Indonesia
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Executive and Directo...Rizki Aditama
Stuktur para Executive dan Director pada perusahaan saudara dan apa kelebihan serta kelemahannya dari struktur yang ada. Kemudian apa rekomenendasinya untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas dari system rentang kendali yana ada saat ini, Pengertian Executive & Director, fungsi para Executive dan Director pada suatu perusahaan, dan perbedaan konsep dengan perusahaan yang berskala kecil atau regional.
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Review Good Governance di PT. Garuda Indon...Rizki Aditama
Rekomendasikan untuk mewujudkan Good Corporate Governance pada perusahaan PT. Garuda Indonesia Tbk, pertanyaan atau pernyataan sebagai kuesioer untuk mengevaluasi Good Governance seorang staf misalnya oleh atasan atau teman sejawatnya.
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Audit Internal Contro...Rizki Aditama
Hubungan atau pengaruh antara Business Ethics dan Good Corporete Governance,
Pengertian Audit & Internal Control, Bagaimanakah implementasi Sistem Audit dan Intenal Control pada perusahaan saudara serta bagaimana pula Sisem Pengendalian Internal (SPI) nya.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indonesia, Universitas Mercu Buana, 2017.
1. Nama Mahasiswa : Rizki Aditama
NIM : 55117110027
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM,CMA
Etika Bisnis dalam PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Tata Nilai Perusahaan
Garuda Indonesia telah mengumandangkan 5 (lima) nilai-nilai Perusahaan, yaitu eFficient &
effective; Loyalty; customer centricitY; Honesty & Openness dan Integrity yang disingkat
menjadi “FLY HI” sejak tahun 2007, dilanjutkan dengan rumusan code of conduct yang
diluncurkan pada tahun 2008. Tata nilai FLY HI dan etika Perusahaan merupakan soft
structure dalam membangun Budaya Perusahaan sebagai pendekatan yang digunakan Garuda
untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. (Anonim2, 2015)
Etika Bisnis dan Etika Kerja
Pada tahun 2011, Perusahaan menetapkan etika bisnis & etika kerja perusahaan melalui Surat
Keputusan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No. JKTDZ/SKEP/50023/11
tanggal 11 Maret 2011. (Hendra Mursalim, 2014)
Etika bisnis dan etika kerja tersebut merupakan hasil penyempurnaan dari pedoman perilaku
(code of conduct) yang diterbitkan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk No.JKTDZ/SKEP/50002/08 tanggal 14 Januari 2008 tentang Nilai-
nilai Perusahan dan Pedoman Perilaku (code of conduct) Insan Garuda Indonesia.
Penyempurnaan dilakukan berdasarkan umpan balik dari hasil proses implementasi
internalisasi serta rekomendasi hasil GCG assessment tahun 2009. (Anonim1, 2014)
Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan merupakan himpunan perilaku-perilaku yang harus
ditampilkan dan perilaku-perilaku yang harus dihindari oleh setiap Insan Garuda Indonesia.
Etika dan perilaku tersebut dalam hubungannya dengan:
1. Hubungan Sesama Insan Garuda.
2. Hubungan dengan Pelanggan, Pemegang Saham dan Mitra Usaha serta Pesaing.
3. Kepatuhan Dalam Bekerja, mencakup Transparansi Komunikasi dan Laporan
Keuangan; Penanganan Benturan Kepentingan; Pengendalian Gratifikasi;
Perlindungan Tehadap Aset Perusahaan dan Perlindungan Terhadap Rahasia
Perusahaan.
4. Tanggung jawab Kepada Masyarakat, Pemerintah dan Lingkungan.
5. Penegakan Etika Bisnis dan Etika Kerja mencakup: Pelaporan Pelanggaran; Sanksi
Atas Pelanggaran; Sosialisasi dan Pakta Integritas. (Larasati200490, 2012)
Tata nilai, etika bisnis dan etika kerja merupakan tanggung jawab seluruh Insan Garuda
Indonesia, seperti yang dinyatakan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perusahaan
dalam Buku Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan serta sesuai dengan Surat Keputusan
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No. JKTDZ/SKEP/50023/11 tanggal 11
Maret 2011, ketetapan ketiga bahwa seluruh pegawai Perusahaan wajib memahami,
2. menerapkan dan melaksanakan Etika Bisnis dan Etika Kerja serta menandatangani
“Pernyataan Pakta Integritas Kepatuhan Terhadap Etika Perusahaan.” (Anonim2, 2015)
Internalisasi nilai-nilai dan etika Perusahaan dilakukan secara intensif melalui berbagai
saluran komunikasi, pelatihan dan terintegrasi dengan sistem penilaian pegawai. Sosialisasi
melalui saluran komunikasi internal perusahaan baik cetak maupun elektronik, tatap muka
dan diskusi ke semua Unit Kerja baik di kantor Pusat maupun di Kantor Cabang serta melalui
program pelatihan. Melalui proses sosialisasi, pada tahun 2011 ini jumlah pegawai yang telah
menandatangani lembar komitmen kepatuhan terhadap etika Perusahaan telah mencapai
2.980 pegawai dari berbagai profesi dan unit kerja. Jumlah tersebut berarti sudah mencapai
lebih dari separuh dari total pegawai Perusahaan. (Larasati200490, 2012)
Perusahaan mengimplementasikan whistleblowing system sebagai alat manajemen untuk
membantu Penegakan etika perusahaan. Melalui sistem ini diharapkan semua pemangku
kepentingan mau melaporkan dugaan pelanggaran etika yang dilakukan oleh oknum pegawai
Garuda. (Anonim1, 2014)
Etika Bisnis dan Etika Kerja serta whistleblowing system disosialisasikan pula kepada Mitra
Usaha sehingga Mitra usaha dapat membantu proses penegakkan etika di Perusahaan serta
bersama-sama menciptakan lingkungan bisnis yang bersih dan bermartabat. (Larasati200490,
2012)
Budaya Perusahaan
Tata nilai “FLY HI” dan etika Perusahaan merupakan soft structure untuk membangun
Budaya Perusahaan sebagai pendekatan yang digunakan Garuda untuk mewujudkan tata
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). (Larasati200490, 2012)
Daftar Pustaka
Anonim1, 2014. https://www.garuda-indonesia.com/id/id/investor-relations/corporate-
governance/corporate-governance-policy/index.page, (16 Oktober 2017, jam 10.00)
Anonim2, 2015. https://www.garuda-indonesia.com/files/pdf/investor-relations/corporate-
governance/Etika_Bisnis_dan_Etika_Kerja.pdf, (17 Oktober 2017, jam 07.00)
Hendra Mursalim, 2014. http://hendramursalim.blogspot.co.id/2014/10/tugas-2-softskill-
etika-bisnis_13.html, (16 Oktober 2017, jam 11.00)
Larasati200490, 2012. https://larasati29.wordpress.com/2012/11/28/etika-bisnis-dan-etika-
kerja-pt-garuda-indonesia/, (17 Oktober 2017, jam 09.00)
Penjabaran dari Tata Nilai Fly-Hi menjadi 10 (sepuluh) Perilaku Utama bertujuan agar setiap
Insan Garuda Indonesia memiliki kesamaan persepsi dalam memahami nilai-nilai tersebut.
(Anonim1, 2014)
Tata nilai yang berfungsi sebagai pedoman dalam pola berpikir dan bertindak diuraikan
menjadi 10 (sepuluh) Perilaku Utama dan selanjutnya dijabarkan dalam Etika Bisnis dan
3. Etika Kerja Perusahaan yang harus dipatuhi oleh setiap Insan Garuda Indonesia dalam
melaksanakan aktivitas kerja sehari-hari.
eFficient dan effective
Makna eFficient dan effective adalah bekerja dengan akurat, hemat dan tepat waktu untuk
memberikan hasil yang berkualitas.
Perilaku Utama dan Panduan Perilaku eFficient dan effective adalah:
1. Cepat, Tepat dan Akurat
Lingkungan bisnis yang cepat berubah secara tidak terduga serta penuh dengan
ketidakpastian. Hal ini menuntut Garuda Indonesia harus memiliki kemampuan untuk
berubah dan beradaptasi dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu setiap Insan Garuda
Indonesia harus bekerja dengan cepat, tepat dan akurat dengan cara-cara berikut:
Memahami dengan baik tujuan dan sasaran kerja
Membuat perencanaan kerja secara baik, mempertimbangkan risiko, dan dapat dicapai
Melakukan pekerjaan sesuai rencana dan skala prioritas
Melakukan periksa ulang, dan memastikan bahwa hasil pekerjaan tidak ada yang
salah
Menggunakan pedoman kerja yang tersedia dan berlaku saat ini
2. Hemat
Untuk dapat memenangkan persaingan dalam dunia bisnis, perusahaan tidak cukup hanya
memiliki kompetensi untuk menciptakan produk dan jasa yang memenuhi harapan
pelanggan, namun juga perlu menghasilkan produk dan jasa yang efisien tanpa mengabaikan
kualitas.
Untuk mewujudkan perilaku hemat, maka setiap Insan Garuda Indonesia diharapkan
senantiasa:
Menggunakan perangkat kerja atau metode yang tepat guna
Mendayagunakan sumber daya secara optimal
Menggunakan fasilitas perusahaan sesuai dengan kebutuhan
Mempertimbangkan untung-rugi dan nilai tambah dalam pengambilan keputusan
Loyalty
Makna Loyalty adalah menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab.
Perilaku Utama dan Panduan Perilaku Loyalty adalah:
3. Disiplin
Untuk dapat menyediakan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan, setiap Insan Garuda Indonesia harus memiliki disiplin yang kuat dalam bekerja.
Disiplin diwujudkan dalam perilaku-perilaku sebagai berikut:
Memahami dengan baik tugas, tanggung jawab serta kewenangan yang dimiliki
Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya
Mengambil keputusan sesuai lingkup tugas dan kewenangan
Menepati janji dan komitmen yang telah disepakati
4. 4. Bekerja keras, Cerdas dan Tuntas
Sebagai organisasi yang dinamis, Garuda Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan
persaingan yang semakin kompetitif. Garuda Indonesia harus mengerahkan segenap
kemampuan dan talenta yang dimiliki agar mampu bertahan dan berkembang, serta dapat
menyelesaikan tugas pokoknya secara tuntas. Garuda Indonesia harus terus menerus
meningkatkan kapasitas organisasi, sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, agar mampu bekerja keras, cerdas dan tuntas,
setiap Insan Garuda Indonesia harus:
o Gigih dalam bekerja
o Selalu memastikan pekerjaan selesai dengan hasil yang sesuai/melebihi target
o Selalu berupaya untuk meningkatkan kompetensi diri secara berkesinambungan
o Selalu berupaya meningkatkan kualitas pekerjaan untuk memberikan hasil terbaik
o Selalu berupaya melakukan penyempurnaan proses kerja secara terus-menerus
o Berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan orang lain untuk mencapai tujuan
bersama
o Bertanggung jawab atas setiap keputusan dan/atau tindakan yang diambil
customer centricitY
Makna nilai customer centricitY adalah melayani dengan tulus dan mengutamakan kepuasan
pelanggan.
Perilaku Utama dan Panduan Perilaku customer centricitY adalah:
5. Ramah, Hangat dan Bersahabat
Setiap insan Garuda Indonesia diharapkan mampu memberikan layanan yang terbaik dan
berkualitas kepada pelanggannya melalui perilaku yang ramah, hangat dan bersahabat, yang
diwujudkan dalam perilaku berikut:
Selalu senyum, mengucapkan salam dan menyapa orang lain, sesama rekan kerja
atau pelanggan terlebih dahulu
Santun dalam berkomunikasi dan menghargai lawan bicara
Mendengarkan dengan baik keluhan pelanggan, dan tidak melakukan interupsi
Menunjukkan empati (menempatkan diri pada posisi pelanggan)
6. Tanggap dan Proaktif
Setiap Insan Garuda Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan pelanggan
melalui perilaku tanggap dan proaktif. Perilaku tersebut diwujudkan dengan cara-cara
berikut:
Memahami dan peduli terhadap kebutuhan pelanggan
Bertindak cepat dalam menanggapi kebutuhan pelanggan
Berinisiatif mengambil suatu tindakan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan
pelanggan
Selalu menunjukkan sikap siap membantu
7. Kreatif dan Inovatif
Dalam menghadapi persaingan bisnis, perusahaan harus senantiasa menghasilkan produk dan
layanan yang berdaya saing tinggi (kompetitif). Oleh karena itu, setiap insan Garuda
5. Indonesia diharapkan mampu berpikir dan bertindak secara kreatif untuk menghasilkan
inovasi produk dan layanan. Perilaku Kreatif dan Inovatif dapat terwujud bila seluruh insan
Garuda mampu:
• Menciptakan terobosan produk dan jasa atau gagasan baru yang memberikan nilai
tambah
• Mencari solusi terbaik dalam pemecahan masalah
• Aktif menyampaikan gagasan positif guna tercapainya tujuan perusahaan
Honesty dan openness
Makna Honesty dan openness adalah menjunjung tinggi kejujuran, ketulusan, keterbukaan
dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Perilaku Utama dan Panduan Perilaku Honesty dan openness adalah:
8. Jujur, Tulus dan Terbuka
Dalam bekerja dan berhubungan dengan pelanggan, Insan Garuda diharapkan bersikap jujur,
tulus dan terbuka. Perilaku tersebut diwujudkan dengan cara:
Mengatakan hal yang sebenarnya
Terbuka dalam menerima kritik dan saran untuk perbaikan
Berpikir positif dan konstruktif
Berani mengakui kekurangan dan kesalahan diri serta berusaha melakukan
perbaikan.
9. Menjaga Kerahasian Perusahaan
Perilaku yang jujur dan terbuka diharapkan tetap memperhatikan prinsip kehatihatian agar
kerahasiaan perusahaan tetap dapat terjaga dengan baik. Perilaku yang diwujudkan dalam
kaitan menjaga kerahasiaan perusahaan ini adalah dengan cara-cara berikut:
Memahami tingkat kerahasiaan informasi.
Bertanggung jawab terhadap distribusi informasi data dan dokumen perusahaan.
Memperhatikan lingkungan sekitar dan media pada saat membahas hal-hal yang
bersifat rahasia.
Integrity
Makna Integrity adalah menjaga harkat dan martabat serta menghindarkan diri dari perbuatan
tercela yang dapat merusak citra profesi dan perusahaan.
Perilaku Utama dan Panduan Perilaku Integrity adalah:
10. Konsisten dan patuh pada aturan perusahaan
Insan Garuda Indonesia diharapkan senantiasa menjaga integritas diri agar citra profesi dan
perusahaan dapat terjaga dengan baik. Untuk mewujudkan perilaku tersebut maka
diharapkan:
Selalu menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatan
Berperilaku sesuai dengan etika moral, hukum dan aturan perusahaan yang
berlaku
Menghindari benturan kepentingan
6. Menjaga nama baik perusahaan
Bertindak adil baik terhadap orang lain maupun diri sendiri (Anonim2, 2015)
Form/Kuesioner untuk menilai nilai-nilai etik seorang karyawan baik oleh atasan maupun
teman sejawatnya. Diharapkan penjelasan mereka sesuai dengan jawaban yang tertera
dibawah setiap pertanyaan. Sehingga diketahui penerapan budaya kerja / nilai-nilai etik
tersebut.
eFficient dan effective
1. Cepat, Tepat dan Akurat
Pertanyaan : Menggunakan pedoman kerja yang tersedia di perusahaan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Membuat perencanaan kerja perusahaan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Memeriksa ulang hasil pekerjaan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Memahami tujuan dan sasaran kerja
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Melakukan pekerjaan sesuai rencana dan skala prioritas
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
2. Hemat
Pertanyaan : Menggunakan perangkat kerja atau metode yang tepat guna
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Mendayagunakan sumber daya secara optimal
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Menggunakan fasilitas perusahaan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Loyalty
3. Disiplin
Pertanyaan : Memahami dengan baik tugas, tanggung jawab serta kewenangan yang dimiliki
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Menjalankan tugas dan tanggung jawab
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Mengambil keputusan sesuai lingkup tugas dan kewenangan
7. (1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Menepati janji dan komitmen yang telah disepakati
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
4. Bekerja keras, Cerdas dan Tuntas
Pertanyaan : Meningkatkan kualitas pekerjaan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Melakukan penyempurnaan proses kerja secara terus-menerus
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Memastikan pekerjaan selesai dengan hasil yang sesuai harapan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Gigih dalam bekerja
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
customer centricitY
5. Ramah, Hangat dan Bersahabat
Pertanyaan : Senyum, mengucapkan salam dan menyapa orang lain atau pelanggan terlebih
dahulu
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan: Santun dalam berkomunikasi dan menghargai lawan bicara
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Mendengarkan dengan baik keluhan pelanggan, dan tidak melakukan interupsi
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Menunjukkan empati (menempatkan diri pada posisi pelanggan)
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
6. Tanggap dan Proaktif
Pertanyaan : Memahami dan peduli terhadap kebutuhan pelanggan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Bertindak cepat dalam menanggapi kebutuhan pelanggan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Berinisiatif mengambil suatu tindakan untuk memahami dan memenuhi
kebutuhan pelanggan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
8. Pertanyaan : Menunjukkan sikap siap membantu
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
7. Kreatif dan Inovatif
Pertanyaan : Menciptakan terobosan produk dan jasa atau gagasan baru yang memiliki nilai
tambah
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Mencari solusi terbaik dalam pemecahan masalah
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Menyampaikan gagasan positif secara aktif guna tercapainya tujuan perusahaan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Honesty dan openness
8. Jujur, Tulus dan Terbuka
Pertanyaan : Mengatakan hal yang sebenarnya
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Terbuka dalam menerima kritik dan saran untuk perbaikan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Berpikir positif dan konstruktif
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Berani mengakui kekurangan dan kesalahan diri serta berusaha melakukan
perbaikan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
9. Menjaga Kerahasian Perusahaan
Pertanyaan : Memahami tingkat kerahasiaan informasi.
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Bertanggung jawab terhadap distribusi informasi data dan dokumen perusahaan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Memperhatikan lingkungan sekitar dan media pada saat membahas hal-hal yang
bersifat rahasia
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Integrity
10. Konsisten dan patuh pada aturan perusahaan
9. Pertanyaan : Menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Berperilaku sesuai dengan etika moral, hukum dan aturan perusahaan yang
berlaku
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Menghindari benturan kepentingan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Menjaga nama baik perusahaan
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Pertanyaan : Bertindak adil baik terhadap orang lain maupun diri sendiri
(1) Sangat Baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang Cukup (5) Buruk
Daftar Pustaka
Anonim1, 2014. https://www.garuda-indonesia.com/id/id/investor-relations/corporate-
governance/corporate-governance-policy/index.page, (16 Oktober 2017, jam 10:00)
Anonim2, 2015. https://www.garuda-indonesia.com/files/pdf/investor-relations/corporate-
governance/Etika_Bisnis_dan_Etika_Kerja.pdf, (17 Oktober 2017, jam 07:00)