Merancang infografis melibatkan 5 tahapan: mengidentifikasi informasi penting, memilih visualisasi sesuai data, menyiapkan unsur visual, menambahkan narasi, dan merevisi. Prioritas utama adalah hal-hal penting dan mendesak seperti target kerja mingguan. Unsur visual seperti diagram, tabel, peta dipilih sesuai jenis datanya untuk mendukung penyampaian informasi secara efektif.
2. 1. Memilih topik
Mencari tahu
apa yang menjadi
perbincangan
di Internet/media sosial
2. Survei dan Observasi
permasalahan
- Mencari sumber-sumber data
dari Internet
- Mencari dari sumber-sumber
internal
3. Mengumpulkan dan
memilah data yang perlu
Mengumpulkan sumber-sumber
data dari observasi yang
dilakukan.
4. Membuat Narasi/storytelling
Membuat narasi, membangun
cerita berdasarkan makna dari
data yang didapat
.
5.Membuat sketsa/wireframe
Brainstorming, membuat
berbagai sketsa visual
6. Mengedit
Mengedit format dan
menyusun tampilan data
untuk divisualisasikan
7. Merancang infografis
Mengintegrasikan visual
dengan data yang telah
disusun
8.Publikasi
Setelah cek dan
ricek informasi
dan gambar
lanjut di publish.
Proses
Pengerjaan
Infografis
3. Merancang infografis dalam 5 Tahapan
1. Informasi yang
mana yang perlu
disajikan sebagai
infografis
(identifikasi kata
kuncinya)
2. Bagaimana informasinya akan ditunjukkan?
• Data (trend, pola, patern, dst) Grafik
• Detail data perlu disampaikan) Tabel
• Informasi yang ingin ditonjolkan
Tipografi
• Proses Bagan
• Lokasi Map
• dst
3. Siapkan
elemen
visualnya
4. Tambahkan
narasi/teks
5. Revisi
4. Prioritas
dalam
merancang
infografis
Berdasarkan diagram
Stephen Covey buku
the 7 habits Highly
Effective People, pada
Langkah ketiga dari
Put First Think First
Tidak penting
Tidak mendesak
Penting &
Mendesak
Tidak penting
Tapi mendesak
Penting
Tapi tidak
mendesak
Mendesak Tidak
Mendesak
Penting
Tidak
Penting
5. • Stephen Covey mengajarkan untuk membagi
kegiatan dalam empat kategori atau kuadran,
berbasis pada sifat penting dan mendesak.
Kuadran Satu
adalah kegiatan yang penting sekaligus
mendesak. Bersifat darurat, Ini ibarat
krisis, ada kecelakaan atau kebakaran,
harus ditangani segera, kalau tidak bisa
menimbulkan kerusakan atau
menghancurkan.
Contoh lain: Panggilan Rapat dari atasan,
komplain dari pelanggan, Laporan harian,
Target kerja Mingguan
Tidak penting
Tidak mendesak
Penting &
Mendesak
Tidak penting
Tapi mendesak
Penting
Tapi tidak
mendesak
Mendesak Tidak
Mendesak
Penting
Tidak
Penting
6. • Untuk berpikir efektif dan efisien,
mengerjakan berdasarkan rencana dan
prioritas utama, sehingga berjalan sesuai
dengan target dan tepat waktu.
Kuadran Dua
adalah yang penting, tapi tidak mendesak.
Kuadran ini berisi hal-hal strategis yang bisa
disiapkan jauh-jauh hari. Kalau hal-hal ini
dilakukan, ia bisa mencegah berbagai krisis
yang muncul sebagai agenda di Kuadran Satu.
Contohnya, merumuskan SOP atau aturan
kerja dan mekanisme organisasi, serta
membuat perencanaan, melatih tim Anda
untuk menjalankannya sehingga bisa bekerja
efektif dan efisien.
Tidak penting
Tidak mendesak
Penting &
Mendesak
Tidak penting
Tapi mendesak
Penting
Tapi tidak
mendesak
Mendesak Tidak
Mendesak
Penting
Tidak
Penting
7. Coba Anda Jelaskan dan jabarkan dari masing-masing
quadran disetiap aktivitas unit kerja menjadi poin-poin
permasalahan . Buat judul dan pengantarnya.
Kuadran Tiga dan Empat
berisi hal yang tidak penting, baik yang bersifat
mendesak (Kuadran Tiga), maupun yang tidak
mendesak (Kuadran Empat). Di dalamnya ada
kegiatan-kegiatan yang tidak produktif, tapi
membuat orang asyik, sampai mengabaikan banyak
hal penting.
Contoh di quadran tiga: Melakukan aktivitas
pribadi namun tidak berkaitan dengan pekerjaan
di kantor,
Quadran empat: Hal-hal yang tidak produktif yang
mengganggu produktivitas kerja
Dalam pengolahan data ini menjadi acuan bagi
penulis/editor untuk menunda atau memotong
poin-poin artikel pada infografis
Tidak penting
Tidak mendesak
Penting &
Mendesak
Tidak penting
Tapi mendesak
Penting
Tapi tidak
mendesak
Mendesak Tidak
Mendesak
Penting
Tidak
Penting
8. Mengolah Data dengan #Tabel Kerja
Ide/Topik:
Judul:
Pengantar:
No Data Visualisasi Narasi Apa yang
Ragam visual Elemen visual harus diceritakan
1. Hal yang penting dan mendesak
2. Hal yang penting tidak mendesak
9. #Contoh Latihan 1
Penerimaan Pajak Sektor Transportasi
1. PENERIMAAN pajak sektor transportasi hingga September 2018 mencapai Rp30 triliun.
Angka ini naik 25 persen disbanding tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp 22 triliun dan tahun 2016
sebesar Rp 20 triliun.
2. Kontribusi terbesar berasal dari jasa penunjang angkutan sebanyak 48 persen, angkutan air sebesar
20 persen, kurir dan angkutan udara masing-masing 11 persen dan 9 persen, dan lain-lain 12 persen..
3. Penerimaan pajak terbesar masih disumbang Jawa (Rp11 triliun), lalu Sumatera (Rp7 triliun), Kalimantan
Rp 4 triliun, Sulawesi Rp 3 triliun, Bali dan Nusa Tenggara Rp 3 triliun, dan Maluku dan Papua Rp 2 triliun.
10. #Contoh
Mencari
Solusi
Visual
dari
Latihan 1
Ide Penerimaan pajak hingga kuartal ke 3 tahun 2018
Angle Bagaimana penerimaan pajak sektor transportasi pada periode ini
Narasi Visualisasi
Judul Penerimaan Pajak Sektor Transportasi
Pengantar Penerimaan pajak periode Januari hingga
September 2018 pada sektor transportasi
melejit hingga Rp 30 triiliun, naik 25% dari
periode yang sama tahun sebelumnya.
Content 1. Penerimaan pajak sektor transportasi
hingga September 2018 Rp 30 triliun,
naik 25 % dibanding tahun sebelumnya
sebesar Rp 22 T dan tahun 2016 sebesar
Rp 20 T.
2. Kontribusi terbesar dari jasa penunjang
angkutan (48%), angkutan air 20%, kurir
(11%), dan angkutan udara 9%
1. Mencari gambar-
gambar alat
Transportasi
12. #Latihan 1
Ide Penerimaan pajak hingga kuartal ke 3 tahun 2018
Angle Bagaimana penerimaan pajak sektor transportasi pada periode ini
Narasi Visualisasi
Judul Penerimaan Pajak Sektor Transportasi
Pengantar Penerimaan pajak periode Januari hingga
September 2018 pada sektor transportasi
melejit hingga Rp 30 triiliun, naik 25% dari
periode yang sama tahun sebelumnya.
Content 1. Penerimaan pajak sektor transportasi
hingga September 2018 Rp 30 triliun,
naik 25 % dibanding tahun sebelumnya
sebesar Rp 22 T dan tahun 2016 sebesar
Rp 20 T.
2. Kontribusi terbesar dari jasa penunjang
angkutan (48%), angkutan air 20%, kurir
(11%), dan angkutan udara 9%
1. Pertumbuhan
menggunakan
diagram batang
dimodif jadi
lingkaran ban
(ikon transportasi)
2. Pie di atas ban
15. Content 3. Penerimaan pajak terbesar masih
disumbang Jawa (Rp11 triliun), lalu
Sumatera (Rp7 triliun), Kalimantan
Rp 4 triliun, Sulawesi Rp 3 triliun, Bali dan
Nusa Tenggara Rp 3 triliun, dan Maluku
dan Papua Rp 2 triliun.
3. Map dengan
keterangan besar
sumbangan setiap
pulau
16. Content 3. Penerimaan pajak terbesar masih
disumbang Jawa (Rp11 triliun), lalu
Sumatera (Rp7 triliun), Kalimantan
Rp 4 triliun, Sulawesi Rp 3 triliun, Bali dan
Nusa Tenggara Rp 3 triliun, dan Maluku
dan Papua Rp 2 triliun.
3. Map dengan
keterangan besar
sumbangan setiap
pulau
20. #Latihan 2
Mencari Data Terkait Dengan Pekerjaan di Kantor
1. Informasi yang mana yang perlu disajikan sebagai infografis (identifikasi kata kuncinya)
2. Bagaimana informasinya akan ditunjukkan?
• Bar, pie, garis, matrik, data visual lainnya?
• Proses
• Lokasi
• Bagan
3. Siapkan elemen visualnya
4. Tambahkan narasi/teks
21. Mengolah Data dengan #Tabel Kerja
Halaman:
Judul:
Pengantar:
No Data Visualisasi Narasi
Ragam visual Elemen visual
1
22. Tips: #Judul
• Eye catching
• Cerminan isi
• 3-5 kata
• Kalimat Aktif, tapi lihat mana yg ingin ditekankan
23. Ragam
judul
1. Kesimpulan
2. Bermain kutipan
3. Bermain Rima (aaaa, abab)
Terbenam di Penajam
Susah di Dunia Maya, Payah di Dunia Nyata
4. Plesetan judul film, buku terkenal
Gaga-pedia
5. Plesetan dari peribahasa atau perumpamaan
Dibuang Dulu, Dipecat Kemudian
6. Mengutip kalimat-kalimat orang top
Mandala, Wassalam… (Asmuni)
26. Infografis
yang baik VISUAL VERBAL
STRUKTUR
Warna
Tipografi
Tata letak
Ruang Kosong
Ilustrasi
Ikon
Sederhana
Logis
Hirarki jelas
Sahih
Valid
Intisari
Dapat
bercerita
sendiri
dengan
baik
27. Sumber Data:
1. Majalah Tempo
2. Koran Tempo
3. Ecaterina Valicã: Visual Communication through Infographics
4. Stephen Few, "Effectively Communicating Numbers"
5. Kelas Dirjen Pajak | Narasumber: Yosep Suprayogi