SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
日本の 都市 計画
SISTEM
PERENCANAAN
JEPANG
日本の
都市 計画
KELOMPOK 2
1. ADIAHMAD IRFAN Z (19/443522/TK/48718)
2. ATHALLA NAUFALY S. (19/443530/TK/48726)
3. DINI DAVARISNAB (19/443533/TK/48729)
4. DIONIKA HAYU KURNIA F. (19/439590/TK/48320)
5. MUHAMMAD YUSUF KEMAL (19/443544/TK/48740)
6. HANIIFAH ARIANTI (19/439594/TK/48324)
7. QONIETA MAULIDYA (19/443547/TK/48743)
8. RIZKI DWI PUTRI (19/439599/TK/48329)
JEPANG
Maju karena teknologi dan kemakmuran
rakyatnya
Di sisi lain, dikritik karena memiliki morfologi dan tata
kota yang semrawut
Kebijakan Jepang dinilai sangat berbeda dengan kebijakan
yang diterapkan negara-negara barat terkait tatanan kota
dan sistem transportasinya
Sistem perencanaan jepang sangat
dipengaruhi oleh masa kekaisaran
jepang dan pada masa restorasi meiji
Dimulai dari Kepemimpinan Tokugawa Ieyasu
setelah mengalahkan Hideyori, pemimpin
penerus Hideyoshi yang wafatZAMAN
EDO
Banyak kebijakan kontroversial dari Periode
Edo ini salah satunya adalah menutup diri dari
bangsa luar kecuali perdagangan
dengan Belanda dan Cina.
Selain itu, berlakunya 4 tingkatan sosial:
Beberapa hal yang terjadi pada zaman Edo:
1. Terjadi pertumbuhan populasi
2. Integrasi ekonomi yang stabil
3. Budaya perkotaan dinamis
4. Masyarakat ikut berperan dalam
pengembangan kota
Samurai Petani Pengrajin Pedagang
(1603-1868)
Kyoto
Osaka
Osaka, pusat komersial dan
keuangan utama, dan Kyoto, ibukota
kekaisaran kuno dan pusat industri
seni dan kerajinan tradisional,
masing-masing adalah kota dengan
ratusan ribu penduduk. Tiga kota
utama ini biasanya disebut sebagai
santo (tiga kota metropolitan) dan
merupakan tiga pilar utama sistem
perkotaan di Jepang saat itu
Sistem perkotaan didominasi oleh pusat politik dan
administrasi Edo, yang pada abad kedelapan belas mungkin
merupakan kota terbesar di dunia dengan lebih dari satu
juta penduduk.
17
Abad ke-
Distribusi spasial kota-kota benteng yang
direncanakan, yang telah menjadi pusat-
pusat kota utama, dan di dalamnya terdapat
kelas-kelas sosial
Dengan ratusan kota benteng baru, Jepang
membentuk jaringan perkotaan yang merata
di seluruh negeri dengan masing-masing
domain mengendalikan wilayah yang relatif
kecil.
Sistem tempat tinggal alternatif merangsang
pertumbuhan cepat Edo dengan
menciptakan populasi besar samurai yang
diambil dari domain di seluruh negeri.
Dalam kasus Edo, para pengikut termasuk daimyo yang
membawa pengiring mereka sendiri dan samurai dari
wilayah Tokugawa sendiri, yang sebagian besar diwajibkan
untuk tinggal di Edo
Sebagian perubahan didorong oleh:
2,5a b a d
Selama dua setengah abad pemerintahan
Tokugawa, kota-kota Jepang tumbuh dan
berubah sangat besar, dan struktur kota
berubah seiring dengan ukuran kota.
Pertimbangan militer tentang defensibilitas
Gagasan-gagasan yang berkembang tentang
pemisahan spasial samurai dan rakyat di kota-
kota benteng
Tekanan semata-mata dari pertumbuhan
populasi yang sangat besar dan ekspansi fisik.
KLASIFIKASI TATA RUANG KOTA
PERIODE EDO
Akan tetapi,
struktur
utama kota-
kota kastil
tersebut ada-
lah seperti ini.
1
2
3
Area umum
Kota Kuil
Kota Samurai
Area Umum1
Sistem pengukuran tanah tradisional Jepang
adalah menciptakan kotak balok berukuran sekitar
109 × 109m yang disebut ken.
Di daerah pedesaan dan di distrik Hatamoto di Edo,
setiap blok biasanya dibagi menjadi 12 bagian
berukuran 10 ken dengan 30 ken seperti yang
ditunjukkan pada blok "A" di atas. Blok "B"
menunjukkan metode pembagian yang paling
umum di daerah machi di Edo di mana kedalaman
lot normal adalah 20 ken, sehingga membagi blok
standar menjadi tiga. Blok "C" menunjukkan contoh
aktual dari area Nihonbashi di pusat Edo.
Kota Kuil2
Distrik yang menghadap kuil biasanya
mengembangkan bentuk perkotaan
yang khas, di mana Asakusa dan
Gokokuji saat ini di Tokyo, atau Zenkoji
di Nakano.
Kuil dan tempat suci dengan jalan
lurus panjang yang mengarah melalui
gerbang utama kompleks ke
bangunan utama kuil, yang
cenderung membentuk struktur di
kemudian hari.
(Asakusa, Tokyo)
Kota Samurai3
Pola keseluruhan pengembangan perkotaan daerah
samurai disusun oleh tiga faktor utama:
1. Topografi,
2. jaringan jalan dasar, dan
3. perkebunan daimyo besar.
Menempati area terbesar, sekitar dua pertiga dari
total wilayah Edo dengan kepadatan populasi
hingga seperempat dari mereka yang ada di
wilayah yang lebih umum.
Terbentang sekitar 5 kilometer dari kastil Edo
ZAMAN
MEIJI
a/
zaman pemerintahan Kaisar Jepang di
bawah kepemimpinan Kaisar Meiji.
Jepang bergerak maju hingga menjadi
bangsa yang modern yang sejalan
dengan arti kata Meiji itu sendiri, yakni
“yang berpikiran cerah”
50tahun
Terjadi perubahan di berbagai
bidang industri, pemerintahan,
pendidikan, maupun militer.
Gerakan Pembaharuan yang
dipelopori oleh kaisar Mustsuhito
atau kaisar Meiji tersebut
bernama Restorasi Meiji.
Jepang yang sebelumnya
merupakan negara kuno dan miskin
yang terisolasi berubah menjadi
negara yang disegani di Asia Timur.
30 Maret
1854
Dilatarbelakangi oleh
Perjanjian Shimoda yang
berisi bahwa pelabuhan
Suimoda dan Hakodate
dibuka untuk perdagangan
asing. Pembukaan dua
pelabuhan ini merupakan
awal dari masuknya
pengaruh luar ke wilayah
Jepang.
Pemberlakuan
Restorasi Meiji
1856
Dikeluarkan Townsend Harris
Agrement sebagai pembukaan
pelabuhan tahap kedua.
1858
1856 1860
1866
14 Desember
1867
1868
1869
Kaisar Mutsuhito atau Kaisar Meiji Tenno
menjadi Kaisar Jepang menggantikan
Kaisar Osyahito dan membuka babak
baru kegemilangan Jepang Memindahkan ibu kota
pemerintahan dari Kyoto ke
Tokyo, menciptakan bendera
kebangsaan bernama
Hinomaru, dan menciptakan
lagu kebangsaan Kimigayo.
Selanjutnya ia melakukan
pembangunan besar-besaran
dengan teknologi modern
yang bertujuan untuk
mengejar ketertinggalan dari
bangsa-bangsa lain.
CIRI KHAS
TEKNOLOGI
JEPANG
Fungsi : menyerap energi gempa dan
mengurangi gaya gempa rencana yang
dipikul elemen struktur. (peredam getar)
Keuntungan : membuat bangunan lebih
elastis dan mampu meredam guncangan
gempa sehingga diharapkan konstruksi
bangunan tidak rusak saat gempa
Teknologi lain yang berfungsi serupa FVD :
- Seismic bearing
- LUD (Lock Up Device)
- HIDAM (High Damping Device)
FVD banyak diterapkan di bangunan pencakar
langit di Jepang (Roponggi Hills Mori Tower, Tokyo
Skytree, Ark Hills Sengokuyama Mori Tower)
FVD (FLUID VISCOUS DAMPER)
V(I)CS Vehicle Information and
Communication System
Kota yang semakin padat membuat orang yang
berada di Jepang sangat tergantung pada peta
1996 Jepang mengembangkan VICS untuk
pertama kalinya
MEKANISME VICS
1. Mengumpulkan Informasi (Prefektural police headquarter,
road administrator)
2. Memproses dan Mengedit Informasi (VICS Center)
3. Menampilkan Informasi (FM Multiplex Broadcasting untuk
mendeteksi kemacetan, cuaca, ketersediaan parkir, Radio
Wave Beacon (Expressways), dan Infrared Beacon)
DIGITAL
FARMING
HANDLING
PEMBIBITAN
GENETIK
MESIN
MENANAM
PADI
INDOOR
FARMING
DETEKSI
HUJAN
MAOUDC
(Metropolitan
Area Outer
Underground
Discharge
Channel)
5 Pipa vertical dengan tinggi 70 m dan
diameter 30 m
Terowongan sebagai penghubung
berdiameter 10 m dengan panjang
6,3 km
Dibangun di Prefektur Saitama dengan
MEKANISME :
- Air dari seluruh kota akan mengalir
melalui pipa vertikal dan kemudian
terowongan
- Sebelum masuk sungai, air melalui
tangki pengontrol kekuatan air dan
menyesuaikan tekanan air.
- Air dibuang ke sungai Edo 200 kubik
per detik
- Air mengalir ke laut
RURIDEN
COLUMBARIUM
Terletak di Haramachi, Shinjuku, Tokyo. Dioperasikan
oleh Kuil Buddha Koukokuji, berisi 2.046 altar futuristik
dengan patung Buddha kristal yang diterangi LED
yang sesuai dengan laci tempat penyimpanan abu.
Pengunjung
menggunakan IC Card
dengan chip tertanam
untuk masuk ke dalam
gedung dan menyalakan
lampu yang akan
menandakan altar
Buddha dengan abu
seseorang yang
dikunjungi.
Dibutuhkan konsep
pemakaman yang
tidak membutuhkan
lahan. Trend di Jepang
saat ini orang telah
mempersiapkan /
memesan makam
sebelum meninggal
SISTEM PERENCANAAN
JEPANG
1. PERENCANAAN NASIONAL
Rencana Pembangunan Nasional
Komprehensif (RPNK)
2. PERENCANAAN REGIONAL
3. PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA
a. Machizukuri (perencanaan partisipatif)
b. Zenso (otonomi daerah)
c. Monozukuri (perencanaan tunggal)
Tujuan : Mengurangi
konsentrasi penduduk
pada daerah metropolitan
pasca revolusi industri
Rencana : konsep Growth
Pole/kutub pertumbuhan
untuk mendorong
perkembangan kota-kota
industri jauh dari kota
metropolis yang telah ada.
Rencana Pembangunan
Nasional Komprehensif (RPNK)
Didasari oleh Comprehensive National Land Development Act
dan ditetapkan oleh Perdana Menteri tahun 1950.
1962
Tujuan : Melanjutkan
Rencana Pertama
Rencana: membangun jaringan
telekomunikasi, transportasi
bermotor dan sistem Shinkansen
(kereta cepat) di seluruh wilayah
Jepang serta melanjutkan upaya
relokasi industri dari daerah
padat (removal areas) ke daerah
yang kurang berkembang atau
disebut “promotion areas”.
1969
Tujuan: Meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.
Rencana: menetapkan skema
yang dilaksanakan dalam
bentuk proyek-proyek
pembangunan yang
komprehensif untuk tempat
tinggal manusia atau
“comprehensive
development projects for
human habitation”
1979
Tujuan: Mengedepankan
pada National Capital Region
(NCR) dan peran positifnya
dalam pengembangan
Jepang secara keseluruhan.
Rencana: Pembagian jepang
menjadi 2 daerah NCR, yakni
Area Tokyo Metropolitan dan
“Daerah Luar” atau “Outer
Areas”.
1989-2000
Tujuan: untuk mencapai kemandirian
daerah dan penciptaan Tanah
Nasional Indah (Promotion of Regional
Independence and Creation of
Beautiful National Land).
Rencana: “Grand Design For the 21st
Century” dengan menekankan pada
keseimbangan pembangunan dengan
tujuan akhirnya penghapusan
kesenjangan sosial ekonomi
2000-Sekarang
PERENCANAAN REGIONAL
Hokkaido
Tohoku
Chubu
Chugoku
Kinki
Shikoku
Kyushu
Secara umum dibagi menjadi 8 region dan terdapat
3 daerah metropolitan terbesar – Ibukota Nasional
(Tokyo), Kinki (Osaka-Kobe-Kyoto), dan Chubu
(Nagoya) Kawasan.
Rencana National Capital Region (NCR) dan Daerah
Kinki berisi kebijakan strategis; kontrol lokasi
industri di wilayah pusat pembangunan,
pengembangan situs industri di daerah pinggiran
kota, rencana kota baru dalam skala besar, dan
pembangunan jaringan jalan motor metropolitan.Kanto
Industrial Relocation Promotion Act of 1972,
menentukan daerah mana industri yang harus
direlokasi dan memberikan bantuan keuangan
khusus dan insentif pajak.
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN KOTA
Dasar: UU Perencanaan Kota tahun 1968:
• Effective land-use control
• Functional city planning areas
• Delegation power to local government
Wewenang perencanaan kota dipegang oleh
Menteri Konstruksi (1919). Namun sejak 1968
wewenang diberikan pada Gubernur Prefektur.
Perencanaan Kota diputuskan oleh otoritas lokal
kota, kota dan desa, dan oleh Gubernur Prefektur
Draft rencana
asli disusun
Implementasi
rencana final
Dijelaskan pada
publik
Dibuka sesi “Opini
Publik Kota”
Usulan rencana
kota
Diumumkan pada
publik
Pengajuan
pendapat tertulis
dari masyarakat
Konfirmasi pada
DPD, persetujuan
Menteri
Konstruksi
Machizukuri 町づ
くり
(partisipasi masyarakat dalam perencanaan kota)
Kelebihan : meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap hasil pembangunan,
menghindarkan konflik, dan memperkuat efek positif pembangunan
Kekurangan : membutuhkan waktu yang lebih lama daripada teknik top-down.
Mencakup 3 sektor kehidupan masyarakat: pendidikan sosial, pembangunan komunitas
lokal, dn pembangunan lingkungan.
Contoh : Kobe City Machizukuri Ordinance
Zenkoku Sogo Kaihatsu
(Zenso)
Pemerintah daerah diberi keleluasaan untuk
mengembangkan daerahnya. Hal ini
diwujudkan dalam skema desentralisasi yang
disebut Zenkoku Sogo Kaihatsu Kaikaku atau
lebih dikenal dengan zenso.
Sasaran utama : upaya pembangunan merata
lewat pemberdayaan dan pengembangan
potensi daerah masing-masing untuk
pembangunan ekonomi daerah yang
semuanya terjalin dalam satu konsep wide-
area life zones.
(Perwujudan dari otonomi daerah)
membentuk multi-polar nation yang tersebar.
Zenso diwujudkan dalam 4 (empat) tahapan program
pembangunan, yaitu:
menekankan konsep pembangunan fisik pada
penyebaran industri-industri
pembangunan difokuskan pada pengembangan
new nationwide networks seperti
telekomunikasi, transportasi udara, kereta
ekspres (shinkansen), highways, pelabuhan laut
dan sebagainya, serta pembangunan industri-
industri berskala besar.
Fokus pembangunan bergeser kepada pentingnya
memperhatikan dan memperjuangkan kualitas
hidup masyarakat.
Zenso I
(1962-1967)
Zenso II
(1969-1975)
Zenso III
(1977-1985)
Zenso IV
(1987-2000)
(perencanaan tunggal)Monozukuri
Tujuan : mencari solusi terhadap setiap
permasalahan yang dihadapi sekonkrit, secepat,
setepat, dan semandiri mungkin.
Pembangunan Kota Kitakata
salah satu kota yang berada di prefektur Fukushima yang berbasis pada agrowisata.
Pemerintah membuat suatu guideline untuk lansekap kota yang harus dipatuhi oleh seluruh
warga kota. Beberapa bentuk guideline lansekap tersebut adalah warna yang serasi sesuai
kondisi sekitar, penutupan dengan tanaman, dan sebagainya
Pembangunan SkyTree Tower
Latar belakang : terganggunya gelombang penyiaran televisi akibat banyaknya bangunan-
bangunan tinggi di Tokyo. Pihak Tobu Group, pihak swasta membangun Tokyo Skytree Tower,
mengajukan kepada pemerintah untuk membangun tower tersebut guna mengefektifkan
sumber daya pariwisata di sepanjang Tobu railway lines, yakni area Nikkou-Kinugawa, Minami
Aizu, Tochigi, dan Ryomo. Pihak pemerintah menerima pengajuan tersebut dengan
pertimbangan keseimbangan pembangunan.
UU Perencanaan Kota tahun 1968 di
Jepang yang mengatur tentang
Effective land-use control, Functional
city planning areas, dan Delegation of
power to local governments sangat
dibutuhkan
KELEBIHAN SISTEM
PERENCANAAN JEPANG
Masterplan kota di Jepang
umumnya berjangka pendek dan
sering direvisi
Perencanaan kota di Jepang
terbagi menjadi dua daerah yaitu
Urbanisasi Promoting Area dan
daerah terbatas urbanisasi yang
memudahkan pemerintah
mengatasi permasalahan
berkaitan dengan struktur dan
fungsi kota akibat urbanisasi dan
pertumbuhan penduduk.
Memiliki rencana induk kota
Melakukan pendekatan bottom-up
yang dinilai lebih fleksibel
KEKURANGAN SISTEM
PERENCANAAN JEPANG
Rencana Nasional yang bersifat
akselerasi pembangunan dinilai
sudah tidak efisien lagi dikarenakan
negara maju seperti Jepang
mengatakan lebih penting
keamanan dan keselematan
dibandingkan pertumbuhan
pembangunan
Konsep TOD yang dilaksanakan di
negara Jepang membuat harga
tanah di sekitar stasiun menjadi
sangat tinggi hingga 5,5 kali lipat
pendapatan tahunan pekerja di
Jepang.
GAYA ARSITEKTUR
JEPANG
• Karakteristik Arsitektur
Tradisional Jepang
• Keunikan Minka
• Bentuk Arsitektur Dalam Wajah
Kota
Diadaptasi untuk
bentuk geografis
Jepang
Sifat dari Arsitektur Jepang:
• Memiliki sifat ringan dan halus
• Konstruksi kayu lebih menonjol dan diolah
sangat halus dengan bentuk-bentuk lengkung
dan kesederhanaan.
• Bentuk bangunan diatur dalam simetris yang
seimbang.
• Arsitektur tanaman, naturalis dan tidak dapat
dipisahkan dengan design bangunan (satu
kesatuan)
• Terlihat kesederhanaan bentuk dan garis.
• Pada pengolahan taman lebih wajar, dan tidak
banyak pengolahan tangan manusia (lebih
wajar)
• Penghematan terhadap ruang lebih terlihat.
• Sedikit penggunaan warna, kecendrungan ke
arah warna politur dan lak.
Karakteristik Arsitektur
Tradisional Jepang
Ciri estetika Jepang
kepolosan kelurusanKeseder-
hanaan
ketenangan
batin
Kepercayaan Orang Jepang
Harmoni Keseimbangan Keheningan
yang indah
Keunikan Minka
(Rumah Rakyat Jepang)
WASHITSU GENKA
WASHIKI ROKA
民家
DAPUR
Bentuk Arsitektur Dalam
Wajah Kota Jepang
Menurut Ohno (1982), rata-rata umur bangunan di
Jepang tidak lebih dari 30 tahun. Menurut
perhitungannya, setiap tahun di Jepang terdapat 1,5
hingga 1,6 juta rumah baru dibangun atau sama
dengan jumlah yang dibangun di Amerika Serikat
yang memiliki jumlah penduduk lebih besar dari
pada Jepang.
“Selalu ada tren
arsitektur terbaru
di setiap sudut kota Jepang”
Berdasarkan zona nya, sistem pemerintahan Jepang terdiri atas 3 bagian, yaitu:
1. Perencanaan Nasional, berupa RPNK
2. Perencanaan Regional
3. Perencanaan Pembangunan Kota
a. Machizukuri (perencanaan partisipatif)
b. Zenso (otonomi daerah)
c. Monozukuri (perencanaan tunggal)
KESIMPULAN
Sistem Pemerintahan Jepang yang berupa monarki / kekaisaran memengaruhi sistem
perencanaan kota nya. Zaman Edo dan zaman Meiji telah memiliki ciri pembangunan nya
tersendiri yang mana di setiap zaman tersebut terdapat suatu budaya yang melekat hingga
saat ini.
FVD, VICS, Digital Farming, MAOUDC, dan Ruriden Columbarium adalah beberapa contoh
teknologi yang dipakai Jepang dalam merencanakan kotanya.
Asya. (2015). ARSITEKTUR JEPANG. Academia.edu. Retrieved from
https://www.academia.edu/31968144/ARSITEKTUR_JEPANG
Editor. (n.d.). Kontemporer. Mengenal Gaya Arsitektur (6): Arsitektur Jepang. Retrieved from
http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/09/gaya-arsitektur-jepang.html
Editor. 2013. World Class Underground Discharge Channel. Diakses dari web-japan.org
Editor. 2015. This Buddhist Temple Offers High-Tech Death Care In Japan. Diakses dari
www.popularmechanics.com
Editor. 2017. Learning from The Best: How the Japanese Earthquake-proof Their Buildings. Diakses dari
www.whatsnextcw.com
Ellisa, E., 2009. Realitas dan Tatanan Urban Kota-Kota di Jepang. Makara Human Behavior Studies in Asia, 13(2),
pp.131-140.
Hadi, M. 2019. Cara Jepang Atasi Banjir dengan Membangun Kanal Terbesar di Dunia. Diakses dari
www.ilmubeton.com
Hayni, Ria. 2011. Efektivitas Teknologi Damper dalam Mereduksi Respon Dinamik Akibat Beban Seismik
Josue. 2019. Why Japanese Agricultural Technology is the Most Advanced in The World Right Now
Prasetijaningsih, C., 2019. Ruang Terbuka Hijau dan Konsolidasi Lahan:Belajar dari Kota Kyoto Jepang. Jurnal
Inspirasi, 10(2), pp.122-125.
Rahmi, M. (2014, April). Academia.edu. Prinsip Monozukuri dalam Pembangunan Kota Layak Huni di Jepang.
Retrieved from
https://www.academia.edu/12639170/Prinsip_Monozukuri_dalam_Pembangunan_Kota_Layak_Huni_di_Jepang
Srinivas, H. (n.d.). gdrc. Japan: Overview of Planning. Retrieved from http://www.gdrc.org/uem/observatory/jp-
overview.html
Temenggung, Y., 2015. Perkembangan Esensi Perencanaan Pembangunan Indonesia dan Jepang. Jurnal
Witaradya, 2(1), pp.9-11.
Widyahartono, B. (2010, August 15). Antara News. "Zenso" (Otonomi Daerah) Jepang Sebagai Referensi.
Retrieved from https://www.antaranews.com/berita/216341/zenso-otonomi-daerah-jepang-sebagai-referensi
www.vics.or.jp
Yani, J. (n.d.). Academia.edu. PEMBANGUNAN NEGARA JEPANG SEBAGAI NEGARA MAJU. Retrieved from
https://www.academia.edu/8477487/PEMBANGUNAN_NEGARA_JEPANG_SEBAGAI_NEGARA_MAJU
REFERENSI

More Related Content

What's hot

Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangRahmat261158
 
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan RuangUndang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan RuangOswar Mungkasa
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MalangPenataan Ruang
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...infosanitasi
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di DaerahPermasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di Daerahhenny ferniza
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTRhenny ferniza
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Penataan Ruang
 
Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata RuangPerencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata RuangSri Wahyuni
 
Analisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerahAnalisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerahM Putra
 
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA 2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA Benny Iskandar
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Dadang Solihin
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangPenataan Ruang
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiSugeng Budiharsono
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 

What's hot (20)

Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
 
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan RuangUndang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di DaerahPermasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
 
Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata RuangPerencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata Ruang
 
Analisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerahAnalisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerah
 
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA 2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
Studio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknisStudio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknis
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 

Similar to JEPANG PERENCANAAN (7)

Kebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City DevelopmentKebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City Development
 
D300050006
D300050006D300050006
D300050006
 
makalah sejarah indonesia
makalah sejarah indonesia makalah sejarah indonesia
makalah sejarah indonesia
 
2003bda bab02
2003bda bab022003bda bab02
2003bda bab02
 
Paper pemekaran daerah
Paper pemekaran daerahPaper pemekaran daerah
Paper pemekaran daerah
 
Negara Maju dan Berkembang
Negara Maju dan BerkembangNegara Maju dan Berkembang
Negara Maju dan Berkembang
 
Jepang
JepangJepang
Jepang
 

Recently uploaded

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 

Recently uploaded (9)

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 

JEPANG PERENCANAAN

  • 2. KELOMPOK 2 1. ADIAHMAD IRFAN Z (19/443522/TK/48718) 2. ATHALLA NAUFALY S. (19/443530/TK/48726) 3. DINI DAVARISNAB (19/443533/TK/48729) 4. DIONIKA HAYU KURNIA F. (19/439590/TK/48320) 5. MUHAMMAD YUSUF KEMAL (19/443544/TK/48740) 6. HANIIFAH ARIANTI (19/439594/TK/48324) 7. QONIETA MAULIDYA (19/443547/TK/48743) 8. RIZKI DWI PUTRI (19/439599/TK/48329)
  • 3. JEPANG Maju karena teknologi dan kemakmuran rakyatnya Di sisi lain, dikritik karena memiliki morfologi dan tata kota yang semrawut Kebijakan Jepang dinilai sangat berbeda dengan kebijakan yang diterapkan negara-negara barat terkait tatanan kota dan sistem transportasinya Sistem perencanaan jepang sangat dipengaruhi oleh masa kekaisaran jepang dan pada masa restorasi meiji
  • 4. Dimulai dari Kepemimpinan Tokugawa Ieyasu setelah mengalahkan Hideyori, pemimpin penerus Hideyoshi yang wafatZAMAN EDO Banyak kebijakan kontroversial dari Periode Edo ini salah satunya adalah menutup diri dari bangsa luar kecuali perdagangan dengan Belanda dan Cina. Selain itu, berlakunya 4 tingkatan sosial: Beberapa hal yang terjadi pada zaman Edo: 1. Terjadi pertumbuhan populasi 2. Integrasi ekonomi yang stabil 3. Budaya perkotaan dinamis 4. Masyarakat ikut berperan dalam pengembangan kota Samurai Petani Pengrajin Pedagang (1603-1868)
  • 5. Kyoto Osaka Osaka, pusat komersial dan keuangan utama, dan Kyoto, ibukota kekaisaran kuno dan pusat industri seni dan kerajinan tradisional, masing-masing adalah kota dengan ratusan ribu penduduk. Tiga kota utama ini biasanya disebut sebagai santo (tiga kota metropolitan) dan merupakan tiga pilar utama sistem perkotaan di Jepang saat itu Sistem perkotaan didominasi oleh pusat politik dan administrasi Edo, yang pada abad kedelapan belas mungkin merupakan kota terbesar di dunia dengan lebih dari satu juta penduduk.
  • 6. 17 Abad ke- Distribusi spasial kota-kota benteng yang direncanakan, yang telah menjadi pusat- pusat kota utama, dan di dalamnya terdapat kelas-kelas sosial Dengan ratusan kota benteng baru, Jepang membentuk jaringan perkotaan yang merata di seluruh negeri dengan masing-masing domain mengendalikan wilayah yang relatif kecil. Sistem tempat tinggal alternatif merangsang pertumbuhan cepat Edo dengan menciptakan populasi besar samurai yang diambil dari domain di seluruh negeri.
  • 7. Dalam kasus Edo, para pengikut termasuk daimyo yang membawa pengiring mereka sendiri dan samurai dari wilayah Tokugawa sendiri, yang sebagian besar diwajibkan untuk tinggal di Edo Sebagian perubahan didorong oleh: 2,5a b a d Selama dua setengah abad pemerintahan Tokugawa, kota-kota Jepang tumbuh dan berubah sangat besar, dan struktur kota berubah seiring dengan ukuran kota. Pertimbangan militer tentang defensibilitas Gagasan-gagasan yang berkembang tentang pemisahan spasial samurai dan rakyat di kota- kota benteng Tekanan semata-mata dari pertumbuhan populasi yang sangat besar dan ekspansi fisik.
  • 8. KLASIFIKASI TATA RUANG KOTA PERIODE EDO Akan tetapi, struktur utama kota- kota kastil tersebut ada- lah seperti ini. 1 2 3 Area umum Kota Kuil Kota Samurai
  • 9. Area Umum1 Sistem pengukuran tanah tradisional Jepang adalah menciptakan kotak balok berukuran sekitar 109 × 109m yang disebut ken. Di daerah pedesaan dan di distrik Hatamoto di Edo, setiap blok biasanya dibagi menjadi 12 bagian berukuran 10 ken dengan 30 ken seperti yang ditunjukkan pada blok "A" di atas. Blok "B" menunjukkan metode pembagian yang paling umum di daerah machi di Edo di mana kedalaman lot normal adalah 20 ken, sehingga membagi blok standar menjadi tiga. Blok "C" menunjukkan contoh aktual dari area Nihonbashi di pusat Edo.
  • 10. Kota Kuil2 Distrik yang menghadap kuil biasanya mengembangkan bentuk perkotaan yang khas, di mana Asakusa dan Gokokuji saat ini di Tokyo, atau Zenkoji di Nakano. Kuil dan tempat suci dengan jalan lurus panjang yang mengarah melalui gerbang utama kompleks ke bangunan utama kuil, yang cenderung membentuk struktur di kemudian hari. (Asakusa, Tokyo)
  • 11. Kota Samurai3 Pola keseluruhan pengembangan perkotaan daerah samurai disusun oleh tiga faktor utama: 1. Topografi, 2. jaringan jalan dasar, dan 3. perkebunan daimyo besar. Menempati area terbesar, sekitar dua pertiga dari total wilayah Edo dengan kepadatan populasi hingga seperempat dari mereka yang ada di wilayah yang lebih umum. Terbentang sekitar 5 kilometer dari kastil Edo
  • 12. ZAMAN MEIJI a/ zaman pemerintahan Kaisar Jepang di bawah kepemimpinan Kaisar Meiji. Jepang bergerak maju hingga menjadi bangsa yang modern yang sejalan dengan arti kata Meiji itu sendiri, yakni “yang berpikiran cerah” 50tahun Terjadi perubahan di berbagai bidang industri, pemerintahan, pendidikan, maupun militer. Gerakan Pembaharuan yang dipelopori oleh kaisar Mustsuhito atau kaisar Meiji tersebut bernama Restorasi Meiji. Jepang yang sebelumnya merupakan negara kuno dan miskin yang terisolasi berubah menjadi negara yang disegani di Asia Timur.
  • 13. 30 Maret 1854 Dilatarbelakangi oleh Perjanjian Shimoda yang berisi bahwa pelabuhan Suimoda dan Hakodate dibuka untuk perdagangan asing. Pembukaan dua pelabuhan ini merupakan awal dari masuknya pengaruh luar ke wilayah Jepang. Pemberlakuan Restorasi Meiji 1856 Dikeluarkan Townsend Harris Agrement sebagai pembukaan pelabuhan tahap kedua. 1858 1856 1860
  • 14. 1866 14 Desember 1867 1868 1869 Kaisar Mutsuhito atau Kaisar Meiji Tenno menjadi Kaisar Jepang menggantikan Kaisar Osyahito dan membuka babak baru kegemilangan Jepang Memindahkan ibu kota pemerintahan dari Kyoto ke Tokyo, menciptakan bendera kebangsaan bernama Hinomaru, dan menciptakan lagu kebangsaan Kimigayo. Selanjutnya ia melakukan pembangunan besar-besaran dengan teknologi modern yang bertujuan untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain.
  • 16. Fungsi : menyerap energi gempa dan mengurangi gaya gempa rencana yang dipikul elemen struktur. (peredam getar) Keuntungan : membuat bangunan lebih elastis dan mampu meredam guncangan gempa sehingga diharapkan konstruksi bangunan tidak rusak saat gempa Teknologi lain yang berfungsi serupa FVD : - Seismic bearing - LUD (Lock Up Device) - HIDAM (High Damping Device) FVD banyak diterapkan di bangunan pencakar langit di Jepang (Roponggi Hills Mori Tower, Tokyo Skytree, Ark Hills Sengokuyama Mori Tower) FVD (FLUID VISCOUS DAMPER)
  • 17. V(I)CS Vehicle Information and Communication System Kota yang semakin padat membuat orang yang berada di Jepang sangat tergantung pada peta 1996 Jepang mengembangkan VICS untuk pertama kalinya MEKANISME VICS 1. Mengumpulkan Informasi (Prefektural police headquarter, road administrator) 2. Memproses dan Mengedit Informasi (VICS Center) 3. Menampilkan Informasi (FM Multiplex Broadcasting untuk mendeteksi kemacetan, cuaca, ketersediaan parkir, Radio Wave Beacon (Expressways), dan Infrared Beacon)
  • 19. MAOUDC (Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel) 5 Pipa vertical dengan tinggi 70 m dan diameter 30 m Terowongan sebagai penghubung berdiameter 10 m dengan panjang 6,3 km Dibangun di Prefektur Saitama dengan MEKANISME : - Air dari seluruh kota akan mengalir melalui pipa vertikal dan kemudian terowongan - Sebelum masuk sungai, air melalui tangki pengontrol kekuatan air dan menyesuaikan tekanan air. - Air dibuang ke sungai Edo 200 kubik per detik - Air mengalir ke laut
  • 20. RURIDEN COLUMBARIUM Terletak di Haramachi, Shinjuku, Tokyo. Dioperasikan oleh Kuil Buddha Koukokuji, berisi 2.046 altar futuristik dengan patung Buddha kristal yang diterangi LED yang sesuai dengan laci tempat penyimpanan abu. Pengunjung menggunakan IC Card dengan chip tertanam untuk masuk ke dalam gedung dan menyalakan lampu yang akan menandakan altar Buddha dengan abu seseorang yang dikunjungi. Dibutuhkan konsep pemakaman yang tidak membutuhkan lahan. Trend di Jepang saat ini orang telah mempersiapkan / memesan makam sebelum meninggal
  • 21. SISTEM PERENCANAAN JEPANG 1. PERENCANAAN NASIONAL Rencana Pembangunan Nasional Komprehensif (RPNK) 2. PERENCANAAN REGIONAL 3. PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA a. Machizukuri (perencanaan partisipatif) b. Zenso (otonomi daerah) c. Monozukuri (perencanaan tunggal)
  • 22. Tujuan : Mengurangi konsentrasi penduduk pada daerah metropolitan pasca revolusi industri Rencana : konsep Growth Pole/kutub pertumbuhan untuk mendorong perkembangan kota-kota industri jauh dari kota metropolis yang telah ada. Rencana Pembangunan Nasional Komprehensif (RPNK) Didasari oleh Comprehensive National Land Development Act dan ditetapkan oleh Perdana Menteri tahun 1950. 1962 Tujuan : Melanjutkan Rencana Pertama Rencana: membangun jaringan telekomunikasi, transportasi bermotor dan sistem Shinkansen (kereta cepat) di seluruh wilayah Jepang serta melanjutkan upaya relokasi industri dari daerah padat (removal areas) ke daerah yang kurang berkembang atau disebut “promotion areas”. 1969 Tujuan: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Rencana: menetapkan skema yang dilaksanakan dalam bentuk proyek-proyek pembangunan yang komprehensif untuk tempat tinggal manusia atau “comprehensive development projects for human habitation” 1979
  • 23. Tujuan: Mengedepankan pada National Capital Region (NCR) dan peran positifnya dalam pengembangan Jepang secara keseluruhan. Rencana: Pembagian jepang menjadi 2 daerah NCR, yakni Area Tokyo Metropolitan dan “Daerah Luar” atau “Outer Areas”. 1989-2000 Tujuan: untuk mencapai kemandirian daerah dan penciptaan Tanah Nasional Indah (Promotion of Regional Independence and Creation of Beautiful National Land). Rencana: “Grand Design For the 21st Century” dengan menekankan pada keseimbangan pembangunan dengan tujuan akhirnya penghapusan kesenjangan sosial ekonomi 2000-Sekarang
  • 24. PERENCANAAN REGIONAL Hokkaido Tohoku Chubu Chugoku Kinki Shikoku Kyushu Secara umum dibagi menjadi 8 region dan terdapat 3 daerah metropolitan terbesar – Ibukota Nasional (Tokyo), Kinki (Osaka-Kobe-Kyoto), dan Chubu (Nagoya) Kawasan. Rencana National Capital Region (NCR) dan Daerah Kinki berisi kebijakan strategis; kontrol lokasi industri di wilayah pusat pembangunan, pengembangan situs industri di daerah pinggiran kota, rencana kota baru dalam skala besar, dan pembangunan jaringan jalan motor metropolitan.Kanto Industrial Relocation Promotion Act of 1972, menentukan daerah mana industri yang harus direlokasi dan memberikan bantuan keuangan khusus dan insentif pajak.
  • 25. PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA Dasar: UU Perencanaan Kota tahun 1968: • Effective land-use control • Functional city planning areas • Delegation power to local government Wewenang perencanaan kota dipegang oleh Menteri Konstruksi (1919). Namun sejak 1968 wewenang diberikan pada Gubernur Prefektur. Perencanaan Kota diputuskan oleh otoritas lokal kota, kota dan desa, dan oleh Gubernur Prefektur
  • 26. Draft rencana asli disusun Implementasi rencana final Dijelaskan pada publik Dibuka sesi “Opini Publik Kota” Usulan rencana kota Diumumkan pada publik Pengajuan pendapat tertulis dari masyarakat Konfirmasi pada DPD, persetujuan Menteri Konstruksi Machizukuri 町づ くり (partisipasi masyarakat dalam perencanaan kota) Kelebihan : meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap hasil pembangunan, menghindarkan konflik, dan memperkuat efek positif pembangunan Kekurangan : membutuhkan waktu yang lebih lama daripada teknik top-down. Mencakup 3 sektor kehidupan masyarakat: pendidikan sosial, pembangunan komunitas lokal, dn pembangunan lingkungan. Contoh : Kobe City Machizukuri Ordinance
  • 27. Zenkoku Sogo Kaihatsu (Zenso) Pemerintah daerah diberi keleluasaan untuk mengembangkan daerahnya. Hal ini diwujudkan dalam skema desentralisasi yang disebut Zenkoku Sogo Kaihatsu Kaikaku atau lebih dikenal dengan zenso. Sasaran utama : upaya pembangunan merata lewat pemberdayaan dan pengembangan potensi daerah masing-masing untuk pembangunan ekonomi daerah yang semuanya terjalin dalam satu konsep wide- area life zones. (Perwujudan dari otonomi daerah)
  • 28. membentuk multi-polar nation yang tersebar. Zenso diwujudkan dalam 4 (empat) tahapan program pembangunan, yaitu: menekankan konsep pembangunan fisik pada penyebaran industri-industri pembangunan difokuskan pada pengembangan new nationwide networks seperti telekomunikasi, transportasi udara, kereta ekspres (shinkansen), highways, pelabuhan laut dan sebagainya, serta pembangunan industri- industri berskala besar. Fokus pembangunan bergeser kepada pentingnya memperhatikan dan memperjuangkan kualitas hidup masyarakat. Zenso I (1962-1967) Zenso II (1969-1975) Zenso III (1977-1985) Zenso IV (1987-2000)
  • 29. (perencanaan tunggal)Monozukuri Tujuan : mencari solusi terhadap setiap permasalahan yang dihadapi sekonkrit, secepat, setepat, dan semandiri mungkin. Pembangunan Kota Kitakata salah satu kota yang berada di prefektur Fukushima yang berbasis pada agrowisata. Pemerintah membuat suatu guideline untuk lansekap kota yang harus dipatuhi oleh seluruh warga kota. Beberapa bentuk guideline lansekap tersebut adalah warna yang serasi sesuai kondisi sekitar, penutupan dengan tanaman, dan sebagainya Pembangunan SkyTree Tower Latar belakang : terganggunya gelombang penyiaran televisi akibat banyaknya bangunan- bangunan tinggi di Tokyo. Pihak Tobu Group, pihak swasta membangun Tokyo Skytree Tower, mengajukan kepada pemerintah untuk membangun tower tersebut guna mengefektifkan sumber daya pariwisata di sepanjang Tobu railway lines, yakni area Nikkou-Kinugawa, Minami Aizu, Tochigi, dan Ryomo. Pihak pemerintah menerima pengajuan tersebut dengan pertimbangan keseimbangan pembangunan.
  • 30. UU Perencanaan Kota tahun 1968 di Jepang yang mengatur tentang Effective land-use control, Functional city planning areas, dan Delegation of power to local governments sangat dibutuhkan KELEBIHAN SISTEM PERENCANAAN JEPANG Masterplan kota di Jepang umumnya berjangka pendek dan sering direvisi Perencanaan kota di Jepang terbagi menjadi dua daerah yaitu Urbanisasi Promoting Area dan daerah terbatas urbanisasi yang memudahkan pemerintah mengatasi permasalahan berkaitan dengan struktur dan fungsi kota akibat urbanisasi dan pertumbuhan penduduk. Memiliki rencana induk kota Melakukan pendekatan bottom-up yang dinilai lebih fleksibel
  • 31. KEKURANGAN SISTEM PERENCANAAN JEPANG Rencana Nasional yang bersifat akselerasi pembangunan dinilai sudah tidak efisien lagi dikarenakan negara maju seperti Jepang mengatakan lebih penting keamanan dan keselematan dibandingkan pertumbuhan pembangunan Konsep TOD yang dilaksanakan di negara Jepang membuat harga tanah di sekitar stasiun menjadi sangat tinggi hingga 5,5 kali lipat pendapatan tahunan pekerja di Jepang.
  • 32. GAYA ARSITEKTUR JEPANG • Karakteristik Arsitektur Tradisional Jepang • Keunikan Minka • Bentuk Arsitektur Dalam Wajah Kota
  • 33. Diadaptasi untuk bentuk geografis Jepang Sifat dari Arsitektur Jepang: • Memiliki sifat ringan dan halus • Konstruksi kayu lebih menonjol dan diolah sangat halus dengan bentuk-bentuk lengkung dan kesederhanaan. • Bentuk bangunan diatur dalam simetris yang seimbang. • Arsitektur tanaman, naturalis dan tidak dapat dipisahkan dengan design bangunan (satu kesatuan) • Terlihat kesederhanaan bentuk dan garis. • Pada pengolahan taman lebih wajar, dan tidak banyak pengolahan tangan manusia (lebih wajar) • Penghematan terhadap ruang lebih terlihat. • Sedikit penggunaan warna, kecendrungan ke arah warna politur dan lak. Karakteristik Arsitektur Tradisional Jepang Ciri estetika Jepang kepolosan kelurusanKeseder- hanaan ketenangan batin Kepercayaan Orang Jepang Harmoni Keseimbangan Keheningan yang indah
  • 34. Keunikan Minka (Rumah Rakyat Jepang) WASHITSU GENKA WASHIKI ROKA 民家 DAPUR
  • 35. Bentuk Arsitektur Dalam Wajah Kota Jepang Menurut Ohno (1982), rata-rata umur bangunan di Jepang tidak lebih dari 30 tahun. Menurut perhitungannya, setiap tahun di Jepang terdapat 1,5 hingga 1,6 juta rumah baru dibangun atau sama dengan jumlah yang dibangun di Amerika Serikat yang memiliki jumlah penduduk lebih besar dari pada Jepang. “Selalu ada tren arsitektur terbaru di setiap sudut kota Jepang”
  • 36. Berdasarkan zona nya, sistem pemerintahan Jepang terdiri atas 3 bagian, yaitu: 1. Perencanaan Nasional, berupa RPNK 2. Perencanaan Regional 3. Perencanaan Pembangunan Kota a. Machizukuri (perencanaan partisipatif) b. Zenso (otonomi daerah) c. Monozukuri (perencanaan tunggal) KESIMPULAN Sistem Pemerintahan Jepang yang berupa monarki / kekaisaran memengaruhi sistem perencanaan kota nya. Zaman Edo dan zaman Meiji telah memiliki ciri pembangunan nya tersendiri yang mana di setiap zaman tersebut terdapat suatu budaya yang melekat hingga saat ini. FVD, VICS, Digital Farming, MAOUDC, dan Ruriden Columbarium adalah beberapa contoh teknologi yang dipakai Jepang dalam merencanakan kotanya.
  • 37. Asya. (2015). ARSITEKTUR JEPANG. Academia.edu. Retrieved from https://www.academia.edu/31968144/ARSITEKTUR_JEPANG Editor. (n.d.). Kontemporer. Mengenal Gaya Arsitektur (6): Arsitektur Jepang. Retrieved from http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/09/gaya-arsitektur-jepang.html Editor. 2013. World Class Underground Discharge Channel. Diakses dari web-japan.org Editor. 2015. This Buddhist Temple Offers High-Tech Death Care In Japan. Diakses dari www.popularmechanics.com Editor. 2017. Learning from The Best: How the Japanese Earthquake-proof Their Buildings. Diakses dari www.whatsnextcw.com Ellisa, E., 2009. Realitas dan Tatanan Urban Kota-Kota di Jepang. Makara Human Behavior Studies in Asia, 13(2), pp.131-140. Hadi, M. 2019. Cara Jepang Atasi Banjir dengan Membangun Kanal Terbesar di Dunia. Diakses dari www.ilmubeton.com Hayni, Ria. 2011. Efektivitas Teknologi Damper dalam Mereduksi Respon Dinamik Akibat Beban Seismik Josue. 2019. Why Japanese Agricultural Technology is the Most Advanced in The World Right Now Prasetijaningsih, C., 2019. Ruang Terbuka Hijau dan Konsolidasi Lahan:Belajar dari Kota Kyoto Jepang. Jurnal Inspirasi, 10(2), pp.122-125. Rahmi, M. (2014, April). Academia.edu. Prinsip Monozukuri dalam Pembangunan Kota Layak Huni di Jepang. Retrieved from https://www.academia.edu/12639170/Prinsip_Monozukuri_dalam_Pembangunan_Kota_Layak_Huni_di_Jepang Srinivas, H. (n.d.). gdrc. Japan: Overview of Planning. Retrieved from http://www.gdrc.org/uem/observatory/jp- overview.html Temenggung, Y., 2015. Perkembangan Esensi Perencanaan Pembangunan Indonesia dan Jepang. Jurnal Witaradya, 2(1), pp.9-11. Widyahartono, B. (2010, August 15). Antara News. "Zenso" (Otonomi Daerah) Jepang Sebagai Referensi. Retrieved from https://www.antaranews.com/berita/216341/zenso-otonomi-daerah-jepang-sebagai-referensi www.vics.or.jp Yani, J. (n.d.). Academia.edu. PEMBANGUNAN NEGARA JEPANG SEBAGAI NEGARA MAJU. Retrieved from https://www.academia.edu/8477487/PEMBANGUNAN_NEGARA_JEPANG_SEBAGAI_NEGARA_MAJU REFERENSI