SlideShare a Scribd company logo
Oleh :
KH. M. Shiddiq Al Jawi, S.Si, MSI
MEMBANTAH
PENDAPAT-PENDAPAT
YANG MEMBOLEHKAN
BUNGA BANK
STEI HAMFARA Yogyakarta 2013
Pendapat 1 : Bunga Bank Yang Haram
Hanya Bunga Yang Konsumtif
 Ada yang berpendapat bunga bank
yang diharamkan hanyalah bunga
yang bersifat konsumtif .
 Maksudnya, yang haram hanya
bunga bank yang diberikan kepada
nasabah untuk keperluan
konsumtif
 Misalnya utk beli mobil, rumah, dsb
 Jadi bunga yang produktif (tidak
konsumtif) yaitu untuk modal
usaha, halal.
Bantahan Untuk Pendapat 1
 Pendapat tersebut tidak benar.
 Karena telah membuat
perkecualian haramnya riba, hanya
berdasarkan dalil aqli (akal), bukan
berdasar dalil syar’i (wahyu).
 Perkecualian (takhsis) tidak
dibenarkan, kecuali berdasarkan
dalil syar’i
 Misal, bangkai itu haram (QS Al
Maidah : 3), kecuali bangkai ikan
dan belalang (hadits shahih).
Bantahan Untuk Pendapat 1
 Dalil keharaman riba bersifat
umum (QS Al Baqarah : 275)
 Artinya, mencakup segala macam
bentuk riba, baik untuk keperluan
konsumtif maupun produktif.
 Kaidah ushul fiqih menyebutkan :
‫العام‬‫يبقى‬‫على‬‫عمومه‬‫ما‬‫لم‬‫يرد‬‫دليل‬‫التخصيص‬
 “Dalil umum tetap dalam
keumumannya, selama tidak
terdapat dalil yang mengkhususkan
(mengecualikan keumumannya).”
Pendapat 2 : Bunga Bank Yang Haram
Hanya Bunga Yg Berlipat Ganda (Besar)
 Ada yang berpendapat bunga bank
yang diharamkan hanyalah bunga
yang berlipat ganda (besar)
 Maksudnya, bunga yang kecil tidak
haram (misal 1% atau 2%)
 Dail pendapat ini, ayat :
‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ََ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬‫ال‬‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ََ‫ب‬ ِ‫الر‬‫ا‬َ‫افا‬َ‫ع‬ْ‫ض‬َ‫أ‬َ‫ة‬َ‫ف‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ض‬ُ‫م‬
 “Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memakan riba yang
berlipat ganda.” (QS Ali ‘Imran :
130).
Bantahan Untuk Pendapat 2
 Pendapat itu tidak benar.
 Karena telah mengambil mafhum
mukhalafah (pemahaman sebaliknya
yang implisit) secara tidak sah dalam
ushul fiqih
 Mengapa tidak sah? Karena
bertentangan dengan nash (ayat /
hadits).
 Nash yang dimaksud, adalah nash
yang mengharamkan riba secara
umum, baik riba yang sedikit maupun
banyak (QS Al Baqarah : 275).
Bantahan Untuk Pendapat 2
 Dalam ilmu ushul fiqih, mafhum
mukhalafah tidak sah jika
bertentangan bertentangan dengan
nash (ayat / hadits).
 Misal, muslim dilarang memaksa
budak perempuannya melakukan
pelacuran jika mereka menghendaki
kesucian (QS An Nuur : 33).
 Mafhum mukhalafah-nya : boleh
memaksa budak perempuan jika
mereka tidak menghendaki kesucian
Bantahan Untuk Pendapat 2
 Mafhum mukhalafah ini batil dan tidak
boleh diamalkan.
 Karena bertentangan dengan nash umum
yang mengharamkan zina, baik pelaku
zina menghendaki kesucian atau tidak
(QS Al Isra’ : 32).
 Demikian pula, membolehkan riba yang
sedikit (tak berlipat ganda) dengan
mengambil mafhum mukhalafah dari QS
Ali Imran : 130 adalah batil
 Karena bertentangan dengan nash yang
mengharamkan riba (QS Al Baqarah :
275).
Pendapat 3 : Bunga Bank Yang Haram
Hanya Bunga Yg Berlipat Ganda (Besar)
 Pendapat 3 ini seperti pendapat 2, hanya
berbeda sedikit istidlal-nya (penggunaan
dalilnya).
 Pendapat 3 ini mengatakan bahwa riba
secara umum memang haram berdasar
QS Al Baqarah : 275
 Tapi kemudian ada pengecualian
(takhsis), yaitu yang diharamkan khusus
riba yang berlipat ganda berdasar QS Al
‘Imran : 130.
 Jadi riba yang tidak berlipat ganda
hukumnya boleh, sebagai takhsis
(perkecualian) dari keumuman riba.
Bantahan untuk Pendapat 3
 Pendapat 3 ini batil.
 Karena tidak benar QS Ali ‘Imran : 130
adalah dalil takhsis (pengecualian) dari
keumuman riba
 Sebab, dalam ilmu ushul fiqih, dalil
takhsis haruslah datang belakangan,
sedang dalil umum datang lebih dulu
 Seharusnya QS Al Baqarah : 275 turun
lebih dahulu, baru kemudian turun QS
Ali ‘Imran : 130
 Faktanya tidak demikian, karena QS Ali
‘Imran : 130 turun lebih dahulu, baru
kemudian turun QS Al Baqarah : 275 .
Pendapat 4 : Bunga Bank Boleh Untuk
Mengimbangi Inflasi
 Ada yang berpendapat, bunga bank
boleh, karena untuk mengimbangi inflasi
 Inflasi adalah fenomena dimana jumlah
uang yang beredar lebih banyak daripada
jumlah barang dan jasa di pasar
 Inflasi ditunjukkan oleh penurunan nilai
mata uang kertas (fiat money).
 Contoh ; uang Rp 100 ribu pada tahun
2003, berbeda nilainya dengan uang Rp
100 ribu tahun 2013 sekarang.
 Jadi, menurut pendapat ini adanya bunga
bank adalah suatu kewajaran sebagai
imbangan terjadinya inflasi.
Bantahan Untuk Pendapat 4
 Pendapat 4 ini batil dari 2 (dua) segi.
 Pertama, pendapat ini hanya
berdasarkan dalil aqli (logika), bukan
berdasarkan dalil syar’i (wahyu).
 Berbicara hukum Islam, artinya adalah
berbicara hukum berdasarkan wahyu
Allah (Al Qur`an dan As Sunnah), bukan
hukum berdasarkan akal manusia.
 Lihat dalil-dalil yang mewajibkan kita
mengikuti hukum wahyu, misalnya QS Al
Maaidah : 48 dan 49, QS Al Maaidah : 50,
QS Al A’raf : 3, dll.
Bantahan Untuk Pendapat 4
 Kedua, sesungguhnya kebijakan negara
mencetak uang kertas (fiat money)
adalah suatu kekeliruan
 Karena uang kertas tidak mempunyai
nilai intrinsik (pada dirinya sendiri)
sehingga menyebabkan inflasi yang terus
menerus
 Seharusnya yang dicetak adalah uang
berbasis logam mulia (dinar dan
dirham), yang anti inflasi
 Pada zaman Nabi SAW harga 1 ekor
kambing adalah 1 dinar, sekarang juga
masih 1 dinar
Bantahan Untuk Pendapat 4
 Jadi membolehkan riba untuk
mengimbangi inflasi akibat uang kertas,
adalah mengoreksi kesalahan dengan
membuat kesalahan baru
 “Mengatasi Masalah dengan Masalah”.
 Seperti hanya membersihkan kotoran
(yang najis) pada baju dengan
menggunakan darah (yang juga najis).
 Seharusnya, membersihkan kotoran itu
mestinya menggunakan air mutlak yang
suci, bukan menggunakan darah yang
sesama najis.
Pendapat 5 : Bunga Bank Boleh Jika
Bank-nya Milik Negara
 Ada yang berpendapat, bunga bank
boleh, jika bank-nya adalah bank
negara (pemerintah)
 Karena bunga yang diberikan bank
pemerintah dianggap sebagai
bagian dari pelayanan negara yang
menjadi hak rakyat
 Jadi jika bank-nya adalah bank
swasta (bukan pemerintah), bunga
bank baru dikatakan haram.
Bantahan Untuk Pendapat 5
 Ini pendapat batil, dari 2 (dua) segi :
 Pertama, karena pendapat ini hanya
berdasarkan dalil akal, bukan
berdasarkan dalil syariah (wahyu)
 Kedua, pendapat ini telah
mengecualikan haramnya riba tanpa
dalil syariah.
 Karena tidak terdapat dalil syariah
yang mengatakan bahwa riba
dibolehkan jika diberikan oleh
negara kepada rakyatnya.
Pendapat 6 : Bunga Bank Boleh Karena
Dulu Belum Ada Bank
 Ada yang berpendapat, bunga bank
boleh, karena dulu di jaman Nabi
Muhammad SAW belum ada
institusi keuangan bernama bank.
 Riba pada masa itu adalah riba yang
terjadi dalam interaksi antar
individu, misal dalam hubungan
utang piutang antar individu.
 Jadi riba jaman dulu bukan riba
antar individu dengan institusi
bank seperti masa modern saat ini.
Bantahan Untuk Pendapat 6
 Ini pendapat batil, haramnya riba
adalah bersifat umum, baik riba
antar individu maupun antar
individu dengan institusi keuangan
(bank)
 Selain itu, jika riba antar individu
haram, maka riba oleh institusi tentu
lebih haram lagi.
 Karena riba oleh institusi pasti
mempunyai legitimasi yang lebih
kuat daripada riba antar individu.
Bantahan Untuk Pendapat 6
 Ini sama halnya dengan zina dalam
pelacuran
 Pelacuran bisa terjadi antar individu,
bisa juga terjadi antar individu
dengan sebuah institusi prostitusi
(misal rumah bordil / lokalisasi).
 maka jika pelacuran antara individu
dharamkan, maka pelacuran yang
didukung sebuah sistem / institusi
tentu lebih haram lagi.
Pendapat 7 : Bunga Bank Boleh Karena
Terjadi Secara Suka Sama Suka (rela)
 Mungkin ada yang berpendapat,
bunga bank boleh, karena antara
pemberi bunga dan penerima
bunga sudah sama-sama rela (suka
sama suka)
 Artinya, tidak terjadi paksaan
kepada pihak-pihak yang terlibat
riba
 Sehingga unsur kerelaan ini
menjadi alasan dibolehkannya
bunga bank.
Bantahan Untuk Pendapat 7
 Ini pendapat batil.
 Karena kerelaan (suka sama suka)
itu tidak dapat menghalalkan sesuatu
yang haram.
 Yang haram tetap haram, meskipun
dilakukan secara suka sama suka.
 Misal : berzina yang dilakukan
secara suka sama suka, tetap haram.
 Demikian pula, bunga bank yang
dilakukan secara suka sama suka,
hukumnya tetap haram.
Pendapat 8 : Bunga Bank Boleh Karena
Bermanfaat (ada tambahan).
 Mungkin ada yang berpendapat,
bunga bank boleh, karena bunga itu
ada manfaatnya
 Manfaatnya adalah adanya
tambahan uang bagi para penabung
di bank
 Atau tambahan uang bagi pihak
bank dari para kreditor (pihak yang
berutang kepada bank)
 Bukankah tambahan uang itu
sesuatu yang bermanfaat?
Bantahan Untuk Pendapat 8
 Pendapat ini batil.
 Karena sesuatu yang bermanfaat itu
tidak selalu hukumnya halal.
 Sesuatu yang bermanfaat itu
adakalanya halal, adakalanya
haram.
 Jika sesuatu yang bermanfaat itu
hukumnya haram, hukumnya tetap
haram, tidak berubah menjadi
halal.
Bantahan Untuk Pendapat 8
 Perhatikan firman Allah SWT :
ََ‫َك‬‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ي‬َْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ر‬ْ‫َم‬‫خ‬ْ‫ال‬َ‫ر‬‫ْس‬‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬َُ‫ق‬َْ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬‫يه‬‫ف‬َ‫م‬ْ‫ث‬‫إ‬َ‫ير‬‫ب‬َ‫ك‬ََ‫م‬ َ‫و‬َُ‫ع‬‫َاف‬‫ن‬َ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬‫ل‬
‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ث‬‫إ‬ َ‫و‬َُ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أ‬َْ‫ن‬‫م‬‫ا‬َ‫م‬‫ه‬‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ن‬
 “Mereka bertanya kepadamu
(Muhammad) tentang khamr
(minuman keras) dan maisir (judi).
Katakanlah (Muhammad),’Pada
keduanya ada dosa besar dan ada pula
manfaat-manfaatnya untuk manusia,
namun dosa keduanya lebih besar
daripada manfaatnya.” (QS Al Baqarah :
219)
Bantahan Untuk Pendapat 8
 Ayat tsb dengan jelas tetap
mengharamkan khamr dan judi,
meskipun khamr dan judi ada
manfaatnya bagi manusia.
 Ingat standar perbuatan muslim
adalah halal-haram (syariah),
bukan manfaat.
 Apa yang dihalalkan adalah baik,
sedang apa diharamkan adalah
buruk, walaupun bermanfaat.
TERIMA KASIH
WASSALAM

More Related Content

What's hot

Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Erta Erta
 
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
fissilmikaffah1
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
MythaChan
 
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPTHukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Anas Wibowo
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
fissilmikaffah1
 
Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahrisky13
 
Misi nabi muhammad saw
Misi nabi muhammad sawMisi nabi muhammad saw
Misi nabi muhammad saw
Tazkia Mar'atusyifa
 
13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH
fissilmikaffah1
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
fissilmikaffah1
 
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzahRingkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzahNaufal Rahmaniah
 
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
fissilmikaffah1
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
Nana Cahmaxcy
 
Fiqh jinayat
Fiqh jinayatFiqh jinayat
Fiqh jinayat
Siti Fatimah
 
Ali bin abi thalib
Ali bin abi thalibAli bin abi thalib
Ali bin abi thalib
Gestin Damayanti
 
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalahHiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
Ahmad Zainal Arifin
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiMarhamah Saleh
 
jual beli dalam islam
jual beli dalam islamjual beli dalam islam
jual beli dalam islam
Ilmu-bermanfaat23
 
MAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF & MUTSAQQAL
MAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF & MUTSAQQALMAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF & MUTSAQQAL
MAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF & MUTSAQQAL
Dany Dw
 

What's hot (20)

Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
 
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
 
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPTHukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
 
Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyah
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
 
Misi nabi muhammad saw
Misi nabi muhammad sawMisi nabi muhammad saw
Misi nabi muhammad saw
 
13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
 
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzahRingkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
 
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
 
Fiqh jinayat
Fiqh jinayatFiqh jinayat
Fiqh jinayat
 
Ali bin abi thalib
Ali bin abi thalibAli bin abi thalib
Ali bin abi thalib
 
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalahHiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
 
Unsur unsur hadis
Unsur unsur hadisUnsur unsur hadis
Unsur unsur hadis
 
jual beli dalam islam
jual beli dalam islamjual beli dalam islam
jual beli dalam islam
 
MAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF & MUTSAQQAL
MAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF & MUTSAQQALMAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF & MUTSAQQAL
MAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF & MUTSAQQAL
 

Similar to 07 membantah pendapat2 yang membolehkan bunga bank

MEMBANTAH PENDAPAT2 YANG MEMBOLEHKAN BUNGA BANK SS.pdf
MEMBANTAH PENDAPAT2 YANG MEMBOLEHKAN BUNGA BANK SS.pdfMEMBANTAH PENDAPAT2 YANG MEMBOLEHKAN BUNGA BANK SS.pdf
MEMBANTAH PENDAPAT2 YANG MEMBOLEHKAN BUNGA BANK SS.pdf
Djula1
 
Pendapat ulama tentang bank
Pendapat ulama tentang bankPendapat ulama tentang bank
Pendapat ulama tentang bank
Usep Rusmana
 
Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bankMakalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bankHeny Larasatii
 
Riba dan bunga (kelompok 3)
Riba dan bunga (kelompok 3)Riba dan bunga (kelompok 3)
Riba dan bunga (kelompok 3)
nabilarasya
 
BUNGA_BANK.pptx
BUNGA_BANK.pptxBUNGA_BANK.pptx
BUNGA_BANK.pptx
SitiFatonah61
 
KB 3-Bank, Rente, dan Fee.pdf
KB 3-Bank, Rente, dan Fee.pdfKB 3-Bank, Rente, dan Fee.pdf
KB 3-Bank, Rente, dan Fee.pdf
muhamadizlis
 
Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4
Cut Nyak Dhien
 
Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11
Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11
Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Marhamah Saleh
 
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Marhamah Saleh
 
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx
Sayyidah7
 
Riba&Bank
Riba&Bank Riba&Bank
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptxPresentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
agussalimmjl
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12Marhamah Saleh
 
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi KapitalismeSolusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Suryono .
 
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto ApriyantoRiba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.Solehah Dwi P.
 
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
Tri Agustuti
 

Similar to 07 membantah pendapat2 yang membolehkan bunga bank (20)

MEMBANTAH PENDAPAT2 YANG MEMBOLEHKAN BUNGA BANK SS.pdf
MEMBANTAH PENDAPAT2 YANG MEMBOLEHKAN BUNGA BANK SS.pdfMEMBANTAH PENDAPAT2 YANG MEMBOLEHKAN BUNGA BANK SS.pdf
MEMBANTAH PENDAPAT2 YANG MEMBOLEHKAN BUNGA BANK SS.pdf
 
Pendapat ulama tentang bank
Pendapat ulama tentang bankPendapat ulama tentang bank
Pendapat ulama tentang bank
 
Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bankMakalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
 
Riba dan bunga (kelompok 3)
Riba dan bunga (kelompok 3)Riba dan bunga (kelompok 3)
Riba dan bunga (kelompok 3)
 
BUNGA_BANK.pptx
BUNGA_BANK.pptxBUNGA_BANK.pptx
BUNGA_BANK.pptx
 
KB 3-Bank, Rente, dan Fee.pdf
KB 3-Bank, Rente, dan Fee.pdfKB 3-Bank, Rente, dan Fee.pdf
KB 3-Bank, Rente, dan Fee.pdf
 
Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4
 
Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11
Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11
Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11
 
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
 
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
 
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx
 
Bank
BankBank
Bank
 
Riba&Bank
Riba&Bank Riba&Bank
Riba&Bank
 
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptxPresentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
 
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi KapitalismeSolusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
 
Bank, rente dan fee
Bank, rente dan feeBank, rente dan fee
Bank, rente dan fee
 
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto ApriyantoRiba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
 
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
 
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
 

More from Encep Bahauddin

Ilmu faraidh mawaris - baha
Ilmu faraidh   mawaris - bahaIlmu faraidh   mawaris - baha
Ilmu faraidh mawaris - baha
Encep Bahauddin
 
11 h u ku m s y i r k a h 2
11 h u ku m  s y i r k a h 211 h u ku m  s y i r k a h 2
11 h u ku m s y i r k a h 2
Encep Bahauddin
 
10 h u ku m s y i r k a h 1
10 h u ku m  s y i r k a h 110 h u ku m  s y i r k a h 1
10 h u ku m s y i r k a h 1
Encep Bahauddin
 
09 hukum rahn (gadai)
09 hukum  rahn (gadai)09 hukum  rahn (gadai)
09 hukum rahn (gadai)
Encep Bahauddin
 
06 hukum riba 2015
06 hukum riba 201506 hukum riba 2015
06 hukum riba 2015
Encep Bahauddin
 
05 hukum jual beli 2
05 hukum jual beli 205 hukum jual beli 2
05 hukum jual beli 2
Encep Bahauddin
 
04 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 201504 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 2015
Encep Bahauddin
 
03 konsep akad 2014
03 konsep akad 201403 konsep akad 2014
03 konsep akad 2014
Encep Bahauddin
 
02 konsep harta dan kepemilikan dalam islam 2014
02 konsep harta dan kepemilikan dalam islam 201402 konsep harta dan kepemilikan dalam islam 2014
02 konsep harta dan kepemilikan dalam islam 2014
Encep Bahauddin
 
001 konsep harta dan kepemilikan dalam islam
001 konsep harta dan kepemilikan dalam islam001 konsep harta dan kepemilikan dalam islam
001 konsep harta dan kepemilikan dalam islam
Encep Bahauddin
 
00 seputar bisnis islami
00 seputar bisnis islami00 seputar bisnis islami
00 seputar bisnis islami
Encep Bahauddin
 
08 hukum ijarah
08 hukum ijarah08 hukum ijarah
08 hukum ijarah
Encep Bahauddin
 

More from Encep Bahauddin (12)

Ilmu faraidh mawaris - baha
Ilmu faraidh   mawaris - bahaIlmu faraidh   mawaris - baha
Ilmu faraidh mawaris - baha
 
11 h u ku m s y i r k a h 2
11 h u ku m  s y i r k a h 211 h u ku m  s y i r k a h 2
11 h u ku m s y i r k a h 2
 
10 h u ku m s y i r k a h 1
10 h u ku m  s y i r k a h 110 h u ku m  s y i r k a h 1
10 h u ku m s y i r k a h 1
 
09 hukum rahn (gadai)
09 hukum  rahn (gadai)09 hukum  rahn (gadai)
09 hukum rahn (gadai)
 
06 hukum riba 2015
06 hukum riba 201506 hukum riba 2015
06 hukum riba 2015
 
05 hukum jual beli 2
05 hukum jual beli 205 hukum jual beli 2
05 hukum jual beli 2
 
04 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 201504 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 2015
 
03 konsep akad 2014
03 konsep akad 201403 konsep akad 2014
03 konsep akad 2014
 
02 konsep harta dan kepemilikan dalam islam 2014
02 konsep harta dan kepemilikan dalam islam 201402 konsep harta dan kepemilikan dalam islam 2014
02 konsep harta dan kepemilikan dalam islam 2014
 
001 konsep harta dan kepemilikan dalam islam
001 konsep harta dan kepemilikan dalam islam001 konsep harta dan kepemilikan dalam islam
001 konsep harta dan kepemilikan dalam islam
 
00 seputar bisnis islami
00 seputar bisnis islami00 seputar bisnis islami
00 seputar bisnis islami
 
08 hukum ijarah
08 hukum ijarah08 hukum ijarah
08 hukum ijarah
 

Recently uploaded

PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 

Recently uploaded (17)

PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 

07 membantah pendapat2 yang membolehkan bunga bank

  • 1. Oleh : KH. M. Shiddiq Al Jawi, S.Si, MSI MEMBANTAH PENDAPAT-PENDAPAT YANG MEMBOLEHKAN BUNGA BANK STEI HAMFARA Yogyakarta 2013
  • 2. Pendapat 1 : Bunga Bank Yang Haram Hanya Bunga Yang Konsumtif  Ada yang berpendapat bunga bank yang diharamkan hanyalah bunga yang bersifat konsumtif .  Maksudnya, yang haram hanya bunga bank yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan konsumtif  Misalnya utk beli mobil, rumah, dsb  Jadi bunga yang produktif (tidak konsumtif) yaitu untuk modal usaha, halal.
  • 3. Bantahan Untuk Pendapat 1  Pendapat tersebut tidak benar.  Karena telah membuat perkecualian haramnya riba, hanya berdasarkan dalil aqli (akal), bukan berdasar dalil syar’i (wahyu).  Perkecualian (takhsis) tidak dibenarkan, kecuali berdasarkan dalil syar’i  Misal, bangkai itu haram (QS Al Maidah : 3), kecuali bangkai ikan dan belalang (hadits shahih).
  • 4. Bantahan Untuk Pendapat 1  Dalil keharaman riba bersifat umum (QS Al Baqarah : 275)  Artinya, mencakup segala macam bentuk riba, baik untuk keperluan konsumtif maupun produktif.  Kaidah ushul fiqih menyebutkan : ‫العام‬‫يبقى‬‫على‬‫عمومه‬‫ما‬‫لم‬‫يرد‬‫دليل‬‫التخصيص‬  “Dalil umum tetap dalam keumumannya, selama tidak terdapat dalil yang mengkhususkan (mengecualikan keumumannya).”
  • 5. Pendapat 2 : Bunga Bank Yang Haram Hanya Bunga Yg Berlipat Ganda (Besar)  Ada yang berpendapat bunga bank yang diharamkan hanyalah bunga yang berlipat ganda (besar)  Maksudnya, bunga yang kecil tidak haram (misal 1% atau 2%)  Dail pendapat ini, ayat : ‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ََ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬‫ال‬‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ََ‫ب‬ ِ‫الر‬‫ا‬َ‫افا‬َ‫ع‬ْ‫ض‬َ‫أ‬َ‫ة‬َ‫ف‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ض‬ُ‫م‬  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba yang berlipat ganda.” (QS Ali ‘Imran : 130).
  • 6. Bantahan Untuk Pendapat 2  Pendapat itu tidak benar.  Karena telah mengambil mafhum mukhalafah (pemahaman sebaliknya yang implisit) secara tidak sah dalam ushul fiqih  Mengapa tidak sah? Karena bertentangan dengan nash (ayat / hadits).  Nash yang dimaksud, adalah nash yang mengharamkan riba secara umum, baik riba yang sedikit maupun banyak (QS Al Baqarah : 275).
  • 7. Bantahan Untuk Pendapat 2  Dalam ilmu ushul fiqih, mafhum mukhalafah tidak sah jika bertentangan bertentangan dengan nash (ayat / hadits).  Misal, muslim dilarang memaksa budak perempuannya melakukan pelacuran jika mereka menghendaki kesucian (QS An Nuur : 33).  Mafhum mukhalafah-nya : boleh memaksa budak perempuan jika mereka tidak menghendaki kesucian
  • 8. Bantahan Untuk Pendapat 2  Mafhum mukhalafah ini batil dan tidak boleh diamalkan.  Karena bertentangan dengan nash umum yang mengharamkan zina, baik pelaku zina menghendaki kesucian atau tidak (QS Al Isra’ : 32).  Demikian pula, membolehkan riba yang sedikit (tak berlipat ganda) dengan mengambil mafhum mukhalafah dari QS Ali Imran : 130 adalah batil  Karena bertentangan dengan nash yang mengharamkan riba (QS Al Baqarah : 275).
  • 9. Pendapat 3 : Bunga Bank Yang Haram Hanya Bunga Yg Berlipat Ganda (Besar)  Pendapat 3 ini seperti pendapat 2, hanya berbeda sedikit istidlal-nya (penggunaan dalilnya).  Pendapat 3 ini mengatakan bahwa riba secara umum memang haram berdasar QS Al Baqarah : 275  Tapi kemudian ada pengecualian (takhsis), yaitu yang diharamkan khusus riba yang berlipat ganda berdasar QS Al ‘Imran : 130.  Jadi riba yang tidak berlipat ganda hukumnya boleh, sebagai takhsis (perkecualian) dari keumuman riba.
  • 10. Bantahan untuk Pendapat 3  Pendapat 3 ini batil.  Karena tidak benar QS Ali ‘Imran : 130 adalah dalil takhsis (pengecualian) dari keumuman riba  Sebab, dalam ilmu ushul fiqih, dalil takhsis haruslah datang belakangan, sedang dalil umum datang lebih dulu  Seharusnya QS Al Baqarah : 275 turun lebih dahulu, baru kemudian turun QS Ali ‘Imran : 130  Faktanya tidak demikian, karena QS Ali ‘Imran : 130 turun lebih dahulu, baru kemudian turun QS Al Baqarah : 275 .
  • 11. Pendapat 4 : Bunga Bank Boleh Untuk Mengimbangi Inflasi  Ada yang berpendapat, bunga bank boleh, karena untuk mengimbangi inflasi  Inflasi adalah fenomena dimana jumlah uang yang beredar lebih banyak daripada jumlah barang dan jasa di pasar  Inflasi ditunjukkan oleh penurunan nilai mata uang kertas (fiat money).  Contoh ; uang Rp 100 ribu pada tahun 2003, berbeda nilainya dengan uang Rp 100 ribu tahun 2013 sekarang.  Jadi, menurut pendapat ini adanya bunga bank adalah suatu kewajaran sebagai imbangan terjadinya inflasi.
  • 12. Bantahan Untuk Pendapat 4  Pendapat 4 ini batil dari 2 (dua) segi.  Pertama, pendapat ini hanya berdasarkan dalil aqli (logika), bukan berdasarkan dalil syar’i (wahyu).  Berbicara hukum Islam, artinya adalah berbicara hukum berdasarkan wahyu Allah (Al Qur`an dan As Sunnah), bukan hukum berdasarkan akal manusia.  Lihat dalil-dalil yang mewajibkan kita mengikuti hukum wahyu, misalnya QS Al Maaidah : 48 dan 49, QS Al Maaidah : 50, QS Al A’raf : 3, dll.
  • 13. Bantahan Untuk Pendapat 4  Kedua, sesungguhnya kebijakan negara mencetak uang kertas (fiat money) adalah suatu kekeliruan  Karena uang kertas tidak mempunyai nilai intrinsik (pada dirinya sendiri) sehingga menyebabkan inflasi yang terus menerus  Seharusnya yang dicetak adalah uang berbasis logam mulia (dinar dan dirham), yang anti inflasi  Pada zaman Nabi SAW harga 1 ekor kambing adalah 1 dinar, sekarang juga masih 1 dinar
  • 14. Bantahan Untuk Pendapat 4  Jadi membolehkan riba untuk mengimbangi inflasi akibat uang kertas, adalah mengoreksi kesalahan dengan membuat kesalahan baru  “Mengatasi Masalah dengan Masalah”.  Seperti hanya membersihkan kotoran (yang najis) pada baju dengan menggunakan darah (yang juga najis).  Seharusnya, membersihkan kotoran itu mestinya menggunakan air mutlak yang suci, bukan menggunakan darah yang sesama najis.
  • 15. Pendapat 5 : Bunga Bank Boleh Jika Bank-nya Milik Negara  Ada yang berpendapat, bunga bank boleh, jika bank-nya adalah bank negara (pemerintah)  Karena bunga yang diberikan bank pemerintah dianggap sebagai bagian dari pelayanan negara yang menjadi hak rakyat  Jadi jika bank-nya adalah bank swasta (bukan pemerintah), bunga bank baru dikatakan haram.
  • 16. Bantahan Untuk Pendapat 5  Ini pendapat batil, dari 2 (dua) segi :  Pertama, karena pendapat ini hanya berdasarkan dalil akal, bukan berdasarkan dalil syariah (wahyu)  Kedua, pendapat ini telah mengecualikan haramnya riba tanpa dalil syariah.  Karena tidak terdapat dalil syariah yang mengatakan bahwa riba dibolehkan jika diberikan oleh negara kepada rakyatnya.
  • 17. Pendapat 6 : Bunga Bank Boleh Karena Dulu Belum Ada Bank  Ada yang berpendapat, bunga bank boleh, karena dulu di jaman Nabi Muhammad SAW belum ada institusi keuangan bernama bank.  Riba pada masa itu adalah riba yang terjadi dalam interaksi antar individu, misal dalam hubungan utang piutang antar individu.  Jadi riba jaman dulu bukan riba antar individu dengan institusi bank seperti masa modern saat ini.
  • 18. Bantahan Untuk Pendapat 6  Ini pendapat batil, haramnya riba adalah bersifat umum, baik riba antar individu maupun antar individu dengan institusi keuangan (bank)  Selain itu, jika riba antar individu haram, maka riba oleh institusi tentu lebih haram lagi.  Karena riba oleh institusi pasti mempunyai legitimasi yang lebih kuat daripada riba antar individu.
  • 19. Bantahan Untuk Pendapat 6  Ini sama halnya dengan zina dalam pelacuran  Pelacuran bisa terjadi antar individu, bisa juga terjadi antar individu dengan sebuah institusi prostitusi (misal rumah bordil / lokalisasi).  maka jika pelacuran antara individu dharamkan, maka pelacuran yang didukung sebuah sistem / institusi tentu lebih haram lagi.
  • 20. Pendapat 7 : Bunga Bank Boleh Karena Terjadi Secara Suka Sama Suka (rela)  Mungkin ada yang berpendapat, bunga bank boleh, karena antara pemberi bunga dan penerima bunga sudah sama-sama rela (suka sama suka)  Artinya, tidak terjadi paksaan kepada pihak-pihak yang terlibat riba  Sehingga unsur kerelaan ini menjadi alasan dibolehkannya bunga bank.
  • 21. Bantahan Untuk Pendapat 7  Ini pendapat batil.  Karena kerelaan (suka sama suka) itu tidak dapat menghalalkan sesuatu yang haram.  Yang haram tetap haram, meskipun dilakukan secara suka sama suka.  Misal : berzina yang dilakukan secara suka sama suka, tetap haram.  Demikian pula, bunga bank yang dilakukan secara suka sama suka, hukumnya tetap haram.
  • 22. Pendapat 8 : Bunga Bank Boleh Karena Bermanfaat (ada tambahan).  Mungkin ada yang berpendapat, bunga bank boleh, karena bunga itu ada manfaatnya  Manfaatnya adalah adanya tambahan uang bagi para penabung di bank  Atau tambahan uang bagi pihak bank dari para kreditor (pihak yang berutang kepada bank)  Bukankah tambahan uang itu sesuatu yang bermanfaat?
  • 23. Bantahan Untuk Pendapat 8  Pendapat ini batil.  Karena sesuatu yang bermanfaat itu tidak selalu hukumnya halal.  Sesuatu yang bermanfaat itu adakalanya halal, adakalanya haram.  Jika sesuatu yang bermanfaat itu hukumnya haram, hukumnya tetap haram, tidak berubah menjadi halal.
  • 24. Bantahan Untuk Pendapat 8  Perhatikan firman Allah SWT : ََ‫َك‬‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ي‬َْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ر‬ْ‫َم‬‫خ‬ْ‫ال‬َ‫ر‬‫ْس‬‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬َُ‫ق‬َْ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬‫يه‬‫ف‬َ‫م‬ْ‫ث‬‫إ‬َ‫ير‬‫ب‬َ‫ك‬ََ‫م‬ َ‫و‬َُ‫ع‬‫َاف‬‫ن‬َ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ث‬‫إ‬ َ‫و‬َُ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أ‬َْ‫ن‬‫م‬‫ا‬َ‫م‬‫ه‬‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ن‬  “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang khamr (minuman keras) dan maisir (judi). Katakanlah (Muhammad),’Pada keduanya ada dosa besar dan ada pula manfaat-manfaatnya untuk manusia, namun dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” (QS Al Baqarah : 219)
  • 25. Bantahan Untuk Pendapat 8  Ayat tsb dengan jelas tetap mengharamkan khamr dan judi, meskipun khamr dan judi ada manfaatnya bagi manusia.  Ingat standar perbuatan muslim adalah halal-haram (syariah), bukan manfaat.  Apa yang dihalalkan adalah baik, sedang apa diharamkan adalah buruk, walaupun bermanfaat.