Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
01 kebijakan pra literasi pada anak usia dini
1. KEBIJAKAN
PRA LITERASI PADA ANAK USIA DINI
Penyusun materi
Lestari Kusuma Wardhani, Azizah Muis, Billy Antoro, Robbayanti
Ratnaningrum, Deni Wijaya.
MATERI 1
2.
3. Upaya Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan
Kebudayaan untuk memetakan tingkat aktivitas literasi di 34
provinsi di Indonesia.
Indeks Alibaca
• Pemerataan pendidikan dan pemberantasan buta
aksara
Dimensi Kecakapan
• Pemanfaatan perangkat teknologi informasi
Dimensi Alternatif
• Kebiasaan masyarakat dalam mengakses bahan-
bahan literasi
Dimensi Budaya
• Jumlah angka perpustakaan sekolah dan jumlah
petugas pengelola perpustakaan sekolah
Dimensi Akses
5. Kemampuan di Abad 21 - “The 4Cs”
KOMUNIKASI
(Communicatin
skills)
KOLABORASI
(Ability to work
collaboratively)
BERPIKIR KRITIS
DAN KEMAMPUAN
MEMECAHKAN
MASALAH
(Critical thinking
and problem
solving skills)
KREATIVITAS
(Creativity)
6. • Kemampuan dan keinginan untuk mengajukan pertanyaan, keterbukaan
pikiran, dan keingintahuan.
Melit (Keingintahuan)
• Kemampuan dan keinginan untuk secara proaktif melakukan tugas atau
tujuan baru.
Inisiatif
• Kemampuan untuk mempertahankan minat dan usaha serta tekun untuk
mencapai suatu tugas atau tujuan.
Ketekunan
• Kemampuan untuk mengubah rencana, metode, pendapat atau tujuan
berdasarkan hal-hal baru.
Penyesuaian Diri
• Kemampuan untuk secara efektif mengarahkan, membimbing, dan
mengilhami orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan
• Kemampuan untuk berinteraksi sosial dan budaya secara santun
Kepekaan Sosial dan Budaya
Karakter Anak di Abad 21
7. Literasi Dasar
Literasi
baca tulis (Praliterasi)
Literasi numerasi Literasi saintifik
Literasi digital Literasi finansial
Literasi Budaya dan
kewargaan
8. LITERASI BACA TULIS/PRALITERASI
Kemampuan yang paling utama di antara kelima jenis kemampuan literasi lainnya
Pengetahuan dan kemampuan membaca dan menulis, mengolah dan memahami
informasi saat melakukan proses membaca dan menulis, serta kemampuan menganalisis,
menanggapi dan menggunakan bahasa
Pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah
dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks
tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk
berpartisipasi di lingkungan sosial
Pada anak usia dini, literasi pramembaca dapat dikembangkan melalui pojok
baca, kegiatan menggambar, membuat poster, budaya membaca di rumah.
9. LITERASI NUMERASI
Pengetahuan dan kecakapan untuk:
• Menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang
terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah
praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari
• Menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk
(grafik, tabel, bagan) kemudian menggunakan interpretasi hasil
analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
Kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan
keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari
dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang
terdapat di lingkungan sekitar.
Literasi numerasi pada AUD dikembangkan dengan bermain
berhitung melalui kegiatan sehari-hari di rumah, membaca jam,
mengenal angka, dsb.
10. maxresdefault.jpg (1280×720) (ytimg.com)
Kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi
pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti,
dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan
dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam
melalui aktivitas manusia
LITERASI SAINTIFIK
11. LITERASI DIGITAL
Buku ini menceritakan tentang kebiasaan penggunaan gawai pada
anak umumnya dan bagaimana orang tua memberikan pemahaman
kepada anak untuk menggunakan gadget dengan bijak.
Ketertarikan, sikap dan kemampuan individu dalam menggunakan
teknologi digital dan alat komunikasi untuk mengakses, mengelola,
mengintegrasikan, menganalisis dan mengevaluasi informasi,
membangun pengetahuan baru, membuat dan berkomunikasi
dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam
masyarakat.
Pada PAUD, anak dapat diajak untuk berdiskusi mengenai
waktu dan pemilihan gawai yang tepat.
12. LITERASI FINANSIAL
Pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman
tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat
keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan
kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat
berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
Contoh kegiatan pengembangan literasi finansial di PAUD:
market day, kegiatan bermain peran jual beli, menabung.
13. Literasi Budaya dan Kewargaan
Kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai
warga negara atau kemampuan individu dan masyarakat
dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian
dari suatu budaya dan bangsa.
Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bahasa, kebiasaaan,
adat istiadat, kepercayaan, dan lapisan sosial. Sebagai bagian dari
dunia, Indonesia pun turut terlibat dalam kancah perkembangan
dan perubahan global. Oleh karena itu, kemampuan untuk
menerima dan beradaptasi, serta bersikap secara bijaksana atas
keberagaman ini menjadi sesuatu yang mutlak.
Contoh kegiatan pengembangan di PAUD: pawai
kemerdekaan, membuat makanan khas daerah, dsb.
14. REGULASI
Permendikbud No. 22 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan 2020-2024
Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 2021
Tentang Standar Nasional Pendidikan
15. REGULASI
Permendikbud No. 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
2020-2024
Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 2021 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
• Arah Kebijakan: Peningkatan literasi,
inovasi, dan kreativitas
• Strategi: (a) peningkatan budaya literasi; (b)
pengembangan, pembinaan, dan pelindungan
bahasa Indonesia, bahasa dan aksara daerah,
serta sastra; dan (c) penguatan institusi sosial
penggerak literasi dan inovasi
• Pasal 5 ayat (2)
Standar tingkat pencapaian perkembangan anak
usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
difokuskan pada aspek perkembangan anak yang
mencakup: a. nilai agama dan moral; b. fisik
motorik; c. kognitif; d. bahasa; dan e. sosial
emosional.
• Pasal 6 ayat (1):
Standar kompetensi lulusan pada satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar difokuskan
pada penanaman karakter yang sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila serta kompetensi literasi dan
numerasi Peserta Didik.
16. panduan-gln.pdf (kemdikbud.go.id)
REGULASI
2012
Berkembang Gerakan Literasi Masyarakat yang
dikembangkan Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
(Ditjen PAUD Dikmas), sebagai tindak lanjut dari
program pemberantasan buta aksara yang
mendapatkan penghargaan UNESCO (angka
melek aksara sebesar 96,51%).
2015
Ditjen PAUD Dikmas juga menggerakkan
literasi keluarga dalam rangka pemberdayaan
keluarga meningkatkan minat baca anak.
2016
Kemendikbud menggiatkan Gerakan Literasi
Nasional (GLN) sebagai bagian dari
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
18. GERAKAN PENGUATAN PRALITERASI PADA ANAK USIA DINI
Gerakan untuk mendukung inisiatif dan peran
pendidik dan keluarga dalam meningkatkan minat
baca anak melalui pembiasaan di rumah, di satuan
PAUD, dan di masyarakat
19. PIHAK YANG TERLIBAT DALAM GERAKAN PRALITERASI ANAK USIA DINI
Orang tua Anak
Pendidik Masyarakat
20. PRINSIP PENGUATAN PRALITERASI PADA ANAK USIA DINI
Membiasakan orang tua
membaca buku bersama
anak
Mempererat hubungan
sosial emosial antara
anak dan orang tua
Menumbuhkan minat
baca anak sejak dini
21. PRINSIP PENGUATAN PRALITERASI PADA ANAK USIA DINI
PRALITERASI BERBASIS BERMAIN
PRALITERASI DIKEMBANGKAN SESUAI KONDISI LINGKUNGAN
PRALITERASI DIBANGUN DARI MINAT ANAK
PENGEMBANGAN PRALITERASI MELALUI BUDAYA
22. KEGIATAN
PRALITERASI
DIRUMAH
Orang tua membacakan berbagai macam buku kepada anak
Orang tua mendongen untuk anak
Orang tua menyiapkan lingkungan yang kaya akan bahan bacaan
Orang tua bercakap-cakap dengan anak tentang buku kesukaan
anak
Orang tua mencontohkan membaca buku sebagai
kebiasaan di rumah
23. KEGIATAN PENGUATAN PRALITERASI DI SATUAN PAUD
01
03
02
04
05 06
Selalu menyediakan kesempatan
membacakan buku cerita ke anak
Menyelenggarakan kelas orang tua
(parenting) dengan tema
menumbuhkan minat baca anak.
Melibatkan orangtua menjadi
sukarelawan untuk membacakan
buku di dalam kelas
Menyelenggarakan Seminar
Gerakan Literasi Anak Usia Dini
Melibatkan orang tua untuk membantu
mengelola perpustakaan/pojok buku
keluarga dan mendonasikan buku
untuk lembaga PAUD
Menyediakan pojok baca di kelas
24. URGENSI BUKU DALAM MEMBANGUN PRALITERASI ANAK USIA DINI
Eksplorasi terhadap
buku memberikan
ketenangan bagi anak
Buku menstimulasi
imajinasi dan bermain
Cerita dalam buku
akan memancing rasa
ingin tahu dan diskusi
Buku memberikan
wawasan pengetahuan,
inspirasi, pemikiran, dan
refleksi dalam
pengalaman hidup
Buku membantu anak
mengembangkan
apresiasi terhadap
seni dan kreativitas
Kegiatan membaca buku
menambah kosa kata
dan mempertajam
pemahaman dalam
struktur bahasa
Menyimak bacaan dari
buku membantu anak
mengembangkan
keterampilan melek
huruf
Teks tercetak pada buku
membangun kesadaran
terhadap konsep bahasa
cetak (misalnya kiri ke
kanan, atas ke bawah)
25. POJOK BACA
Pojok baca adalah
tempat yang
representatif dan
ramah anak
Menempatkan rak
buku di sudut atau
tempat yang strategis
di dalam kelas
Berisi buku-buku
bahan bacaan yang
disukai anak
Menjadi lokasi nyaman
untuk membaca dan
mendiskusikan buku
Poster, gambar, pesan penting
dapat didisplay di dinding dapat
digunakan guru sebagai rujukan
dalam kegiatan pembelajaran
dan memfasilitasi anak untuk
terlibat dalam pembelajaran
literasi
Memungkinkan anak
memajang hasil karyanya
yang berisi ajakan positif
Dapat dibuat dan
dikreasikan bersama
oleh guru dan anak