SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
1
PERKEMBANGAN
ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
(PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK)
Kariono
kariono.mapuma@gmail.com
HP. 081397717913
Magister Administrasi Publik
Universits Medan Area
2015
TOPIK :
• Administrasi Publik Sebelum Menjadi
Disiplin Ilmu (Administrasi Publik
Sebelum Tahun 1887 )
• Administrasi Publik Sebagai Disiplin
Ilmu (Paradigma Administrasi Publik)
• Definisi Paradigma
• Paradigma Old Public
Administration
• Paradigma New Public
Administration
• Paradigma New Public Management
• Paradigma New Public Service
 Administrasi Publik Sebelum Menjadi Disiplin
Ilmu (Administrasi Publik Sebelum sebelum
Tahun 1887)
• Administrasi Publik Sebagai
Disiplin Ilmu (Paradigma
Administrasi Publik)
 PIMIKIRAN CONFUCIUS ( Plato, Aristoteles,
Marchiavelli, Montesquieu, Rousseu,
Bonnin, Hegel,Vivien,Mil ) sudah mengenal
administrasi publik dimana salah satu
prinsip yang disampaikan pelayanan publik
harus memiliki moralitas yang baik ( Pihak
yang memerintah harus memberi contoh
yang baik pada pihak yang diperintah
4
 Plato (The Laws ) masa yunani Kuno 
membagi administrasi kedalam tiga
cabang Pengawas Kota, Pengawas
agora, dan Pengawas tempat ibadah
serta menggambarkan tugas dan
kewajiban, bagaimana menentukan
jumlah serta proses seleksinya
 Aristoteles ( Politics ) / ( On Athennian
Constituon )  menambahkan satu
jenis pengawasan lagi pengawas daerah
pedalaman
5
 Marchiavelli( The Prince )  Administrasi sebagai pelayan
publikyang membantunegara
 Montesquieui ( The Spirit of Laws)  Administrasi sistem
regulasi dalampenerapanhukum melalui pedoman-pedoman
operasional
 Rosseau( The Sosial Contract )  bahwaketikanegarasemakin
besar beban administrasi akan menjadi besardalammendukung
berlangsungnyanegara
6
 Vivien( Etudesadministratives) ada dikotomi antaraadministrsi
dan politik, Fungsi eksekutif dibagi duayaitufungsi politik(
membuat kebijakan / aturan) dan administrasi ( yang menjalankan
aturan/kebijakan )
 Hegel ( the Philosophy Of Rights ) Administrasi sebagai pelayan
publikfungsi sebagai “ buffer “ dalam melawan tirani
7
KESIMPULAN :
 Bahwa BerdasarkanTulisan Kuno ( Jauh Sebelum Wilson )
Administrasi Publik Sudah Gencar Dipersoalkan
 Pada perkembangan Administrasi sebagai
disiplin Ilmu mengalami beberapa proses
pergantian cara pandang (paradigma).
 Menurut Nicholas Henry ( Public Administration
And Public Affairs ) menyatakan terdapat krisis
definisi administrasi dalam administrasi publik
dan lebih jauh Henry menyarankan bahwa
pemahaman administrasi bisa dipahami lewat
paradigma
 Henry mengutip pendapat RobertT.
Golembiewski Bahwa standart disiplin ilmu
mencakup Locus dan Focus
8
Etymology :
The word paradigm comes from the Greek
word “paradeigma” which means “pattern”
or “example”, from the word “paradeiknunai”
meaning “to demonstrate”.
Oxford English Dictionary :
defines paradigm as “ a pattern or model, an
exemplar”
American Heritage
Dictionary..Paradigm.pps
• Paradigm : A set of
assumptions, concepts, and
values, and practices that
constitutes a way of viewing
reality for the community that
shares them
• Perkembangan suatu disiplin ilmu dapat
ditelusuri dari perubahan paradigmanya
• THOMAS S KUHN (1970), Paradigma
merupakan suatu cara pandang, nilai-nilai,
metode-metode, prinsip dasar atau cara
memecahkan suatu masalah, yang dianut oleh
suatu masyarakat ilmiah pada suatu masa
tertentu
• Apabila suatu cara pandang tertentu mendapat tantangan dari luar atau
mengalami krisis (anomalies), kepercayaan terhadap cara pandang
tersebut menjadi luntur, dan cara pandang yang demikian menjadi
kurang berwibawa. Orang mulai mencari cara pandang yang lebih
sesuai, atau dengan kata lain muncul suatu paradigma baru
• Dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu administrasi publik,
“anomalies” pernah terjadi beberapa kali, dan terlihat pada pergantian
cara pandang yang lama dengan yang baru oleh sekelompok pakar
• Dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu
administrasi publik, “anomalies” pernah terjadi
beberapa kali, dan terlihat pada pergantian cara
pandang yang lama dengan yang baru oleh
sekelompok pakar, yaitu :
• Paradigma Old Public Administration
• Paradigma New Public Administration
• Paradigma New Public Management
• Paradigma New Public Service
Paradigma Administrasi Publik Lama
• Istilah lain : Administrasi Publik Klasik/
Tradisional
• Pelopor :
– Woodrow Wilson - “The Study of
Administration”(1887)
– F.W. Taylor – “Principles of Scientific
Management”
• Ide pokok :
– Dikotomi Politik-Administrasi
– Prinsip-Prinsip Manajemen(manajemen
ilmiah)
Woodrow Wilson:
• Untuk mengembangkan kapasitas birokrasi
diperlukan pembaharuan administrasi publik untuk
meningkatkan profesionalisme administrasi birokrasi
• Kinerja birokrasi buruk krn spoils system  politized
bureaucracy.
– Administrasi publik yg profesional hanya dapat terwujud
bila birokrasi lepas dr kepentingan politik.
• Untuk itu diperlukan ilmu yang diarahkan untuk
melakukan reformasi birokrasi dengan mencetak
aparatur publik yang profesional  Ilmu
Administrasi Publik
Ada 2 pokok pikiran Wilson yang
menjadi focus studi adm. publik
saat itu:
1. Pembedaan antara politik dan
administrasi (Dikotomi Politik –
Administrasi )
2. Perlunya pengembangan struktur
dan strategi manajemen
administrasi yang dapat
membuat organisasi publik dan
manajernya bertindak dengan
cara seefisien mungkin.
Dictum :
• Administration lies outside the
propersphere of politics.
• Administrative questions are not
political questions.
• Although politics sets the tasks
for administration, it should not
be suffered to manipulate its
offices.
POLITIK ADMINISTRASI
fokus pada kebijakan atau
ekspresi (formulasi) dari
kehendak rakyat
mempelajari masalah
pemerintahan, politik, dan
pengambilan keputusan /
kebijakan publik.
Badan legislatif
pelaksanaan atau
implementasi dari kebijakan
atau kehendak rakyat
mempelajari masalah-
masalah organisasi dan
manajemen internal
organisasi birokrasi
pemerintah
Badan eksekutif/birokrasi
Ide-ide Pokok Adm. Publik Lama
• Administrasi publik tdk banyak
berperan dalam perumusan kebijakan
publik; adm. publik lebih berkenaan
dgn fungsi implementasi kebijakan 
organisasi dan manajemen  Neutral
expertise
• Program publik dilaksanakan melalui
organisasi hirarkis- birokratis
• Nilai utama : nilai/rasionalitas
ekonomi (efisiensi dan efektivitas)
Hubungan Administrasi Publik Dengan Ilmu Politik
21
PROSES PEMERINTAHAN
TAHAP I TAHAP II
PENENTUAN
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN
KEBIJAKAN
ILMU POLITIK ADMINISTRASI
PUBLIK
Prinsip-Prinsip Administrasi
• Bidang administrasi = bidang
bisnis
•Prinsip-prinsip manajemen
“businesslike” = pedoman
kerja birokrasi publik 
efisiensi dan efektivitas
Prinsip-Prinsip Administrasi
Efisiensi dan efektivitas terwujud melalui
organisasi yg berstruktur hirarkis  Birokrasi :
- unity of command
- hierarchical authority
- strict division of labour
.
The work of the executive was POSDCORB
bureaucratic
Paradigma New Public Administration
• Berkembang mulai awal tahun 1970
• Tokoh : Frank Marini, George Frederickson -
“Toward A New Public Administration ; The
Minnowbrook Perspective“ :
• Kinerja administrasi publik tidak hanya
dinilai dari pencapaian nilai ekonomi
,efisiensi, dan efektivitas ,tapi juga pada nilai
“social equity” (disebut sebagai pilar ketiga
setelah nilai efisiensi dan efektivitas)
• Public administration is not merely the instrument
for executing public policy.The public bureaucracies
in modern society impact political system in any way
• Not only are important issues decided within the
bureaucracy,, public organizations direct the
attention of the public and play a significnt role in
setting the public agenda
• The study of public dministration must be drawn
away from narrow studies of administrative
procedures to broders concern for the way in which
policies are shaped, confirmed, and managed in a
democratic society.
 Kontinuum Politik Administrasi
Orientasi Tujuan - Orientasi internal
- Pengutamaan pada
tujuan organisasi
- Manusia sbg makhluk
mekanistik
- Orientasi eksternal
-Pengutamaan pada
tujuan individu dan sosial
- Manusia sbg mahkluk
yg humanistik
Nilai Rasionalitas ekonomis:
Efisiensi
Ekonomi
Efektivitas
Humanism :
Relevansi
Social equity
Orientasi pada klien
Struktur organisasi Birokratis
Hirarkis
Non Birokratis
Partisipatif
Proses Manajemen tradisional Distributif
Integratif
Boundary-exchange
Socio-emotional
Old Public Administration New Public Administration
• Mulai muncul tahun 1980-an dan menguat
tahun 1990-an sampai sekarang
• Istilah lain : managerialism, reinventing
government, administrasi publik sbg
governance, public-private partnership, dsb
Prinsip :
Run government like a business
Market as solution to the ills in public sector
Karakteristik New Public Management
• Lebih terfokus pada hasil (kinerja, output, outcome)
• Perubahan dari birokrasi klasik ke birokrasi yang lebih
fleksibel dan berorientasi pasar (market-based)
• Tujuan organisasi dan individu ditetapkan secara jelas
sehingga menjadi dasar penilaian hasil dan indikator kinerja
• Fungsi pemerintah lebih ramah pada pasar (market-
friendly state), lebih bersifat mengarahkan dan
menfasilitasi (steering) daripada menjalankan atau
melaksanakan pelayanan publik secara langsung (rowing)
• kecenderungan mengurangi fungsi-
fungsi pemerintah melalui privatisasi
Old Public Administration
• Administrasi publik sebagai
penyedia layanan. Pelayanan
publik secara langsung melalui
badan-badan pemerintah -negara
sebagai aktor utama  Rowing
• Publik dianggap sebagai ‘client”
atau pihak yang tergantung pada
layanan negara
• Manusia sbg makhluk mekanistik
yang perlu diarahkan,
dikendalikan dan dilayani
New Public Management
• Steer not Row, birokrasi tidak
mesti menjalankan sendiri tugas
pelayanan publik, tetapi dapat
melimpahkan tugas tersebut ke
pihak lain melalui sistem kontrak
atau swastanisasi.
• Publik sebagai “customer”. Relasi
birokrasi dan pengguna jasa
dipahami sebagaimana transaksi
bisnis.
• Publik pengguna layanan publik
sebagai “customer” (konsep
ekonomi liberal “economic
man”)yang tindakannya
dimotivasi dorongan utk
memaksimalkan pemenuhan
kebutuhan material
New Public Service
• Konsep yang dimunculkan dalam tulisan Janet
V. Dernhart dan Robert B. Dernhart berjudul “
The New Public Service : Serving ,not Steering.
• Tujuan :
Meng’counter’ paradigma administrasi yang
menjadi arus utama (mainstream) saat ini -
New Public Management
• Prinsip :
Government shouldn’t be run like a business, it
should be run like a democracy
New Public Service
• Serve citizen,not customer
• Seek the public interest
• Value citizen over
entrepreneurship
• Think strategically act
democratically
• The focal point of public management is
to best serve the citizenry rather than
meet the need of the customer
• The greater good of public management
is pursuit of public interest
• Citizenship rather than entrepreneurship
is rooted in democratic pluralism which
is a key feature of public service
• Democratic principles and processes
rather than business purposes is the key
to sound strategic thinking.
New Public Service
• Recognize that
accountability is not
simple
• Serve rather than
steer
• Value people not just
productivity
• Accountability is difficult to
attain because it requires hard
work and commitment on the
part of the servant and on the
served.
• The best public manager is the
servant manager
• The ultimate end of of a public
manager is respect the people
who he serves rather than
focusing on output and
productivity measures.
New Public Management New Public Service
Publik pengguna layanan publik
sebagai “customer” (konsep
ekonomi liberal “economic
man”)yang tindakannya
dimotivasi dorongan utk
memaksimalkan pemenuhan
kebutuhan material.
Publik sebagai “citizen” atau
warga negara yang mempunyai
hak dan kewajiban publik yang
sama.
Citizen adalah pengguna layan-
an publik dan juga subyek
berbagai kewajiban publik.
Karena itu, adm. Publik
tidak hanya responsif pada
“customer”, tapi juga pada
pemenuhan hak-hak publik
Relasi Birokrasi dan Publik/Masyarakat
Old Public Administration
New Public Management
New Public Service
Publik sbg “client” =
dependent/follower yang
menerima layanan
Publik sbg “customer” =
individu yg otonom Relasi :
sukarela; rational choice
Publik sbg “citizen” = warga
negara dgn hak dan
kewajiban yg sama ; Relasi :
tidak semata sukarela tapi
juga “coercive”
Bagaimana kepentingan publik dirumuskan ?
Old Public Administration
New Public Management
New Public Service
Formulasi kebijakan monopoli
dari legislatif/politisi- Dikotomi
Politik dan Administrasi.
Pilihan/keputusan individu
(customer) lebih diutamakan drpd
keputusan/pilihan kolektif
Peran negara membantu
warganegara mengartikulasikan
kepentingan publik; menyediakan
forum bagi dialog publik
EMPAT FASE
ADMINISTRASI PUBLIK
• G. Shabbir Cheema (2007) mengungkapkan empat fase
administrasi pulik yang juga menggambarkan perkembangan
paradigma administrasi publik, yaitu :
1. Traditional Public Management, yang berorientasi pada hirarkhi,
kontinuitas, ketidakberpihakan, standarisasi, legal-rational,otoritas
dan profesionalitas
2. Public Management, yang memusatkan perhatian pada penerapan
prinsip-prinsip manajemen termasuk efisiensi dalam pemakaian
sumberdaya, efektivitas, orientasi pada kekuatan pasar, dan lebih
sensitif terhadap kepentingan publik. Paradigma ini menyarankan
juga peran sektor swasta yang lebih besar, memperkecil ukuran
sektor publik, dan memperkecil domain dari traditional public
administrastion.
39
3. New Public Management, yang diarahkan pada prinsip
fleksibilitas, pemberdayaan, inovasi dan orientasi pada hasil,
out-sourching, dan contacting-out, serta promosi etika profesi
dan majemen dan anggaran berbasis kinerja.
4. Governance, yaitu sistem nilai, kebijakan dan kelembagaan,
dimana urusan-urusan ekonomi, sosial, dan politik dikelola
melalui interaksi antara masyarakat, pemerintah dan sektor
swasta. Paradigma ini mengutamakan mekanisme dan proses
dimana para warga masyarakat dan kelompok dapat
mengartikulasikan kepentingannya, memediasi berbagai
perbedaan-perbedaannya dan menjalankan hak dan
kewajibannnya.
• Pemerintah diharapkan dapat memainkan peranannya dalam
menciptakan lingkungan politik dan hukum yang sehat,
sementara sektor swasta memainkan peranannya dalam
menciptakan lapangan pekerjaan dan pendapata, sedangkan
masyarakat madani (civil society) menyelenggarakan interaksi
sosial dan politik secara sehat.
40
PERKEMBANGAN ILMU DAN PRAKTEK SEKTOR PUBLIK,
DARI ADMINISTRASI KE MANAJEMEN
PARADIGMA I (<1900)
Pengelolaan negara
secara primitif,
kemudian berkembang
menjadi monarki
danperlahan mulai
mengenal administrasi
pra modern dan
birokrasi. Munculnya
cameralis di Prusia dan
Austria abad 18 dan
sistem perwakilan di
Inggris dan AS
41
PARADIGMA II (1900 - 1926): Paradigma dikotomi Administrasi dan Politik. Politik membuat kebijakan atau
melahirkan kehendak negara dan administrasi melaksanakan kebijakan atau keinginan tersebut.
• Politik tidak boleh mengganggu administrasi
• Manajemen memberikan symbangan keilmiahannya pada administrasi
• Administrasi Publik ilmu yang bebas nilai
• Misi ilmu Administrasi Publik adalah ekonomis dan efisiensi. Tokoh : FJ. Goodnow, LD White.
PARADIGMA III (1927 - 1937: Paradigma Prinsip Administrasi. Lebih fokus pada administrasinya.
Fokus pada universalitas Administrasi Publik. Titik berat pada organisasi dan eselon tertinggi
administrasi publik. POSDCORB. Tokoh : LH Gullick & L UrwickCI Bernard, H. Simon.
PARADIGMA IV (1950 - 1970: Paradigma Administrasi Publik sebagai Ilmu Politik
Kegiatan dari Administrasi Publik juga adalah kegiatan dari ilmu politik. Tokoh. D. Waldo
PARADIGMA V (1956 - 1970: Paradigma Administrasi Publik sebagai ilmu, yaitu
ilmu tentang organisasi dan manajemen klasik. Masalah : bagaimana
membedakan manajemen swasta dengan negara karena keduanya
disamakan. Tokoh : H. Simon, R. Cyert. JC March, JD Thomson.
PARADIGMA VI (> 1970) : Paradigma Administrasi Publik sebagai
Administrasi Publik. Fokus kepada organisasi, kebijakan publik dan
manajemen. Tokoh : G. Frederickson, Frank Marini, Ostorm,
Buchanan
PARADIGMA VII(> 1970) : Paradigma Administrasi Publik sebagai
Manajemen Publik. Administrasi digantikan oleh manajemen
Tokoh : PF Drucker, D. Osborne, T. Gaebler, P. Plastrick, G. Rainey,
Norman Hyn, GE Caiden, Owen E. Hughen.
1900 1927 1950 1956 1970
PARADIGMA BARU ADMINISTRASI PUBLIK
Dari “Public Management” Menuju “Public Governance”
42
Tony Bovaird dan Elke Loffler (ed.). Public Management and Governance.
London: Routledge, 2003.
Perkembangan manajemen publik dalam pelayanan publik
menghadapi tantangan berat terutama dalam memposisikan
masyarakat sebagai pihak yang dilayani. Dalam konsep manajemen
publik, masyarakat dianggap sebagai klien, pelanggan, atau sekedar
pengguna layanan. Tentu hal ini merupakan cara pandang yang dapat
memunculkan masalah karena pada hakekatnya masyarat tidak
sekedar pengguna tapi justeru stakeholder utama layanan publik
sebagai konsekuensi posisi masyarakat sebagai warga (citizen).
• Dengan demikian pada dasarnya terdapat
perbedaan mendasar dalam cara pandang terhadap
masyarakat dalam pelayanan publik. Jika dalam
manajemen publik masyarakat dianggap sebagai
klien sehingga ia merupakan bagian dari market
contract maka dalam kepemerintahan publik
masyarakat dipangdang sebagai warga yang
merupakan bagian dari social contract.
• Dalam kondisi inilah, terjadi perubahan dari
manajemen publik menuju kepemerintahan publik
(public governance).
43
• Mengenali kepemerintahan publik pada dasarnya tidak sesulit
mendefinisikannya dalam wacana akademik.
Secara praktek, telah banyak praktisi yang telah melakukannya sehingga
kepemerintahan publik akan dengan mudah diterima dalam
implementasinya. Namun dalam mendefinisikannya tentu akan
menghadapi kesulitan dan perdebatan sengit.
• Kepemerintahan publik jelas merupakan konsep positivistik
karena jelas berusaha mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan oleh organisai-organisasi publik.
• Sekedar sebagai sandaran, perlu diketahui beragam isu yang
dilontarkan oleh berbagai organisasi internasional tentang
kepemerintahan yang baik (good governance).
• Isu-isu tersebut adalah: partisipasi publik, tranparansi, kesetaraan
(gender, ras, agama, usia, kelompok, dll), perilaku yang jujur dan
etis, akuntabilitas, dan keberlangsungan.
44
• Implementasi isu tersebut tentu memerlukan
kesepakatan di antara stakeholder. Kesepakatan
tersebut bisa saja berbeda antar tempat dan antar
waktu.
• Untuk itu, Bovaird menawarkan definisi
kepemerintahan publik sebagai landasan berpijak
bagi pengembangan konsep dan praktika
kepemerintahan publik.
• Konsep tersebut dimaknai sebagai “the way in
which stakeholders interact with each other in order
to influence the outcomes of public policies.”
45
Konsep Good Governance
• Kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu
sentral yang paling mengemuka dalam pengelolaan
administrasi public dewasa ini.
• Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada
pemerintah yang baik adalah sejalan dengan
meningkatkannya tingkat pengetahuan dan pendidikan
masyarakat, selain adanya pengaruh globalisasi.
• Pola lama penyelenggaraan pemerintah, kinii sudah tidak
sesuai dengan tatanan masyarakat yang telah berubah.
• Oleh karena itu, tuntutan ini merupakan hal yang wajar dan
sudah seharusnya direspons oleh pemerintahan dengan
melakukan perubahan yang terarah pada terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan yang baik
46
• Dari segi fungsional, aspek : governance dapat ditinjau dari apakah
pemerintahan telah berfungsi secara efektif dan efesien dalam upaya
mencapai tujuan yang telah digariskan, atau justru sebaliknya dimana
pemerintahan tidak berfungsi secara efektif dan terjadi dan terjadi inefisiensi.
• Governance menurut defenisi dari World Bank adalah adalah cara bagaimana
kekuasaan negara digunakan untuk mengelola sumberdaya ekonomi dan
sosial guna pembangunan masyarakat (the way state power is used in
managing economic and social resources for development and society).
• Sementara UNDP mendefinisikan sebagai pelaksanaan kewenangan politik,
ekonomi,dan administratif untuk mengelola masalah-masalah nasional pada
semua tingkatan (the exercise of political, economic, and administrative
authority to manage a nation’s affair at all levels).
• Berdasarkan defenisi terakhir ini, governance mempunyai tiga kaki (three
legs), yaitu :
1. Economicgovernancemeliputi proses pembuatan keputusan (decision making processes)yang memfasilitasi terhadap
eguity, poverty dan quality of live.
2. Political governance adalah proses keputusan untuk formulasi kebijakan
3. Administrasi governance adalah system implementasi proses kebijakan.
Oleh karena itu institusi dari governance meliputi tiga domain, yaitu:
 state (Negara atau pemerintaha),
 private sector (sector swasta atau dunia usaha), dan
 society (masyarakat), yang saling berinteraksi dan menjalankan fungsinya
masing-masing.
47
48
THE THREE LEGS OF GOVERNANCE
ECONOMI C
GOVERNMENT
a. AKTIVITAS EKON.
b. DLM NEGERI
c. INTERAKSI PENYEL.
KONOMI
d. IMPLEMENTASI
(EQUITY, QUALITY,
POVERTY OF LIFE
ADMINISTRATIVE
GOVERNMENT
SISTEM PROSES
KEBIJAKAN
POLITICAL GOV
PROSESPEMBUATANKEPUTUSAN
UNTUKFORMULASIKEBIJAKAN
Perbandingan Istilah Government
dengan Governance
No Urusan
perbandingn
Kata Government Kata Governance
1 Pengertian Dapat berarti badan lembaga atau fungsi
yang dijalankan oleh suatu organ tertinggi
dalam suatu Negara
Dapat berarti cara, penggunaan atau
pelaksanaan
2 Sifat hubungan Hirarkis, dalam arti yang memerintah
berada di atas sedangka warga
Negara yang diperitah ada di bawah.
Hiterarkhis, dalam arti ada keseteraan
kedudukan dan hanya berada dalam
fungsi
3 Komponen yang
terlibat
Sebagai subyek hanya ada satu yaitu
instansi pemerintah.
Ada tiga komponen yang terlibat yaitu :
1) sector public;
2) sector swasta;
3) masyarakat.
4 Pemegang
Peran
Domonan
Sektor pemerintah Semua memegang peran sesuai dengan
fungsinya masing-masing
5 Efek yang
diharapkan
Kepatuhan warga Negara Partisipasi warga Negara.
6 Haisil akhir yang
diharapkan
Pencapaian tujuan Negara melalui
kepatuhan warga Negara
Penciptaan tujuan Negara dan tujuan
masyarakat melalu partisipasi sebagai
warga Negara maupun sebagai warga
masyarakat
49
GOOD GOVERNANCE
50
STATE SOCIETY
PRIVATE
SEKTOR
51
HUBUNGAN ANTARA KETIGA PILAR GOOD GOVERNANCE
KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (UNDP)
1. Participation. Setiap warga Negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, baik
secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili
kepentingannya. Partisipasi dan berbicara serta berpartisipasi secara kunstruktif.
2. Rule of law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan, terutama hak
asaasi manusia.
3. Transparency. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Proses
lembaga dan informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.
Informasi harus dapat dipahami dan dapat dipantau.
4. Responsiveness. Lembaga dan proses harus mencoba untuk melayani setiap stakeholders.
5. Consensus orientation. Good governance menjadi peran kepentingan yang berbeda untuk
memperoleh pilihn terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan
maupun prosedur.
6. Effectiveness and efficiency. Proses dan lembaga menghasilkan sesuai dengan apa yang
telah digariskan dengan menggunakan sumber yang tersedia sebaik mungkin.
7. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sector swasta dan
masyarakat (civil society) bertanggung jawab kepada public dan lembaga stakeholders.
Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan staf keputusan yang dibuat, apakah
keputusan tersebut untuk kepentingan internal atau eksternal organisasi.
8. Strategic vsion. Para pemimpin dan public harus mempunyai prespektif good governance
dan pembangunan manusia yang luas serta jauh ke depan sejalan dengan apa yang
diperlukan untuk pembangunan semacam ini.
52
Tugas 2
• Lakukan pengamatan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good
governance di Indonesia. Menurut Saudara prinsip mana yang sudah
dapat diterapkan dan prinsip mana yang belum dapat dilaksanakan.
Berikan alasan Saudara
• Ketentuan Penulisan tugas :
• Tugas diketik dalam MS Office dan diberi nama file sesuai dengan nama
Saudara dan ditambah angka tugas ke berapa ( Mis: Andi
Hakim_2A.doxc)
• Tugas dikirim melalui e-mail ke : kariono.mapuma@gmail.com
• Subject : Tugas 2A Prinsip Adm Publik MAP UMA
• Bagi yang belum mengirim, lampirkan paspoto dan diberi nama Saudara
(Mis: Andi Hakim.jpg}
53
54

More Related Content

Similar to Kuliah-2-Perkembangan_Administrasi_Publik.pptx

2. Reformasi_Administrasi_Publik EDIT.pptx
2. Reformasi_Administrasi_Publik EDIT.pptx2. Reformasi_Administrasi_Publik EDIT.pptx
2. Reformasi_Administrasi_Publik EDIT.pptxdjayenggunade
 
Bab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodernBab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodernEver Dethan
 
Sejarah pemikiran adm
Sejarah pemikiran admSejarah pemikiran adm
Sejarah pemikiran admHarles Janang
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Kasmiah Ali
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikDian Herdiana
 
Konsep Dasar msp fd
Konsep Dasar msp   fdKonsep Dasar msp   fd
Konsep Dasar msp fdFrans Dione
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraKasmiah Ali
 
Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)DIP IPDN Angkatan 3
 
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negaraTm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negaraTatiJaningsih
 
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptx
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptxMateri Aliran Post Modern pada Organisasi.pptx
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptxFadelKurniawan
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatAlexandrya Hening
 
Dasar-Dasar Manajemen
Dasar-Dasar ManajemenDasar-Dasar Manajemen
Dasar-Dasar ManajemenAdy Setiawan
 
Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi
Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan PolitisiEtika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi
Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan PolitisiFarhan Helmy
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public servicePutra Manurung
 
Perkembangan_administrasi_publik (1).ppt
Perkembangan_administrasi_publik (1).pptPerkembangan_administrasi_publik (1).ppt
Perkembangan_administrasi_publik (1).pptjismanImang
 
Dasar-dasar manajemen
Dasar-dasar manajemenDasar-dasar manajemen
Dasar-dasar manajemenheri suri
 
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slide
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slideGMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slide
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slideizzatnoorcd
 

Similar to Kuliah-2-Perkembangan_Administrasi_Publik.pptx (20)

2. Reformasi_Administrasi_Publik EDIT.pptx
2. Reformasi_Administrasi_Publik EDIT.pptx2. Reformasi_Administrasi_Publik EDIT.pptx
2. Reformasi_Administrasi_Publik EDIT.pptx
 
Bab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodernBab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodern
 
Sejarah pemikiran adm
Sejarah pemikiran admSejarah pemikiran adm
Sejarah pemikiran adm
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
 
118276795 etika-pemerintahan-1
118276795 etika-pemerintahan-1118276795 etika-pemerintahan-1
118276795 etika-pemerintahan-1
 
Konsep Dasar msp fd
Konsep Dasar msp   fdKonsep Dasar msp   fd
Konsep Dasar msp fd
 
Etika administrasi temu 5 6
Etika administrasi temu 5 6Etika administrasi temu 5 6
Etika administrasi temu 5 6
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)
 
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negaraTm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
 
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptx
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptxMateri Aliran Post Modern pada Organisasi.pptx
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptx
 
Bahan kuliah mpp
Bahan kuliah mppBahan kuliah mpp
Bahan kuliah mpp
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
 
Dasar-Dasar Manajemen
Dasar-Dasar ManajemenDasar-Dasar Manajemen
Dasar-Dasar Manajemen
 
Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi
Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan PolitisiEtika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi
Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 
Perkembangan_administrasi_publik (1).ppt
Perkembangan_administrasi_publik (1).pptPerkembangan_administrasi_publik (1).ppt
Perkembangan_administrasi_publik (1).ppt
 
Dasar-dasar manajemen
Dasar-dasar manajemenDasar-dasar manajemen
Dasar-dasar manajemen
 
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slide
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slideGMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slide
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slide
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Kuliah-2-Perkembangan_Administrasi_Publik.pptx

  • 1. 1 PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK (PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK) Kariono kariono.mapuma@gmail.com HP. 081397717913 Magister Administrasi Publik Universits Medan Area 2015
  • 2. TOPIK : • Administrasi Publik Sebelum Menjadi Disiplin Ilmu (Administrasi Publik Sebelum Tahun 1887 ) • Administrasi Publik Sebagai Disiplin Ilmu (Paradigma Administrasi Publik) • Definisi Paradigma • Paradigma Old Public Administration • Paradigma New Public Administration • Paradigma New Public Management • Paradigma New Public Service
  • 3.  Administrasi Publik Sebelum Menjadi Disiplin Ilmu (Administrasi Publik Sebelum sebelum Tahun 1887) • Administrasi Publik Sebagai Disiplin Ilmu (Paradigma Administrasi Publik)
  • 4.  PIMIKIRAN CONFUCIUS ( Plato, Aristoteles, Marchiavelli, Montesquieu, Rousseu, Bonnin, Hegel,Vivien,Mil ) sudah mengenal administrasi publik dimana salah satu prinsip yang disampaikan pelayanan publik harus memiliki moralitas yang baik ( Pihak yang memerintah harus memberi contoh yang baik pada pihak yang diperintah 4
  • 5.  Plato (The Laws ) masa yunani Kuno  membagi administrasi kedalam tiga cabang Pengawas Kota, Pengawas agora, dan Pengawas tempat ibadah serta menggambarkan tugas dan kewajiban, bagaimana menentukan jumlah serta proses seleksinya  Aristoteles ( Politics ) / ( On Athennian Constituon )  menambahkan satu jenis pengawasan lagi pengawas daerah pedalaman 5
  • 6.  Marchiavelli( The Prince )  Administrasi sebagai pelayan publikyang membantunegara  Montesquieui ( The Spirit of Laws)  Administrasi sistem regulasi dalampenerapanhukum melalui pedoman-pedoman operasional  Rosseau( The Sosial Contract )  bahwaketikanegarasemakin besar beban administrasi akan menjadi besardalammendukung berlangsungnyanegara 6
  • 7.  Vivien( Etudesadministratives) ada dikotomi antaraadministrsi dan politik, Fungsi eksekutif dibagi duayaitufungsi politik( membuat kebijakan / aturan) dan administrasi ( yang menjalankan aturan/kebijakan )  Hegel ( the Philosophy Of Rights ) Administrasi sebagai pelayan publikfungsi sebagai “ buffer “ dalam melawan tirani 7 KESIMPULAN :  Bahwa BerdasarkanTulisan Kuno ( Jauh Sebelum Wilson ) Administrasi Publik Sudah Gencar Dipersoalkan
  • 8.  Pada perkembangan Administrasi sebagai disiplin Ilmu mengalami beberapa proses pergantian cara pandang (paradigma).  Menurut Nicholas Henry ( Public Administration And Public Affairs ) menyatakan terdapat krisis definisi administrasi dalam administrasi publik dan lebih jauh Henry menyarankan bahwa pemahaman administrasi bisa dipahami lewat paradigma  Henry mengutip pendapat RobertT. Golembiewski Bahwa standart disiplin ilmu mencakup Locus dan Focus 8
  • 9.
  • 10. Etymology : The word paradigm comes from the Greek word “paradeigma” which means “pattern” or “example”, from the word “paradeiknunai” meaning “to demonstrate”. Oxford English Dictionary : defines paradigm as “ a pattern or model, an exemplar”
  • 11. American Heritage Dictionary..Paradigm.pps • Paradigm : A set of assumptions, concepts, and values, and practices that constitutes a way of viewing reality for the community that shares them
  • 12. • Perkembangan suatu disiplin ilmu dapat ditelusuri dari perubahan paradigmanya • THOMAS S KUHN (1970), Paradigma merupakan suatu cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar atau cara memecahkan suatu masalah, yang dianut oleh suatu masyarakat ilmiah pada suatu masa tertentu • Apabila suatu cara pandang tertentu mendapat tantangan dari luar atau mengalami krisis (anomalies), kepercayaan terhadap cara pandang tersebut menjadi luntur, dan cara pandang yang demikian menjadi kurang berwibawa. Orang mulai mencari cara pandang yang lebih sesuai, atau dengan kata lain muncul suatu paradigma baru • Dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu administrasi publik, “anomalies” pernah terjadi beberapa kali, dan terlihat pada pergantian cara pandang yang lama dengan yang baru oleh sekelompok pakar
  • 13. • Dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu administrasi publik, “anomalies” pernah terjadi beberapa kali, dan terlihat pada pergantian cara pandang yang lama dengan yang baru oleh sekelompok pakar, yaitu : • Paradigma Old Public Administration • Paradigma New Public Administration • Paradigma New Public Management • Paradigma New Public Service
  • 14.
  • 15. Paradigma Administrasi Publik Lama • Istilah lain : Administrasi Publik Klasik/ Tradisional • Pelopor : – Woodrow Wilson - “The Study of Administration”(1887) – F.W. Taylor – “Principles of Scientific Management” • Ide pokok : – Dikotomi Politik-Administrasi – Prinsip-Prinsip Manajemen(manajemen ilmiah)
  • 16. Woodrow Wilson: • Untuk mengembangkan kapasitas birokrasi diperlukan pembaharuan administrasi publik untuk meningkatkan profesionalisme administrasi birokrasi • Kinerja birokrasi buruk krn spoils system  politized bureaucracy. – Administrasi publik yg profesional hanya dapat terwujud bila birokrasi lepas dr kepentingan politik. • Untuk itu diperlukan ilmu yang diarahkan untuk melakukan reformasi birokrasi dengan mencetak aparatur publik yang profesional  Ilmu Administrasi Publik
  • 17. Ada 2 pokok pikiran Wilson yang menjadi focus studi adm. publik saat itu: 1. Pembedaan antara politik dan administrasi (Dikotomi Politik – Administrasi ) 2. Perlunya pengembangan struktur dan strategi manajemen administrasi yang dapat membuat organisasi publik dan manajernya bertindak dengan cara seefisien mungkin.
  • 18. Dictum : • Administration lies outside the propersphere of politics. • Administrative questions are not political questions. • Although politics sets the tasks for administration, it should not be suffered to manipulate its offices.
  • 19. POLITIK ADMINISTRASI fokus pada kebijakan atau ekspresi (formulasi) dari kehendak rakyat mempelajari masalah pemerintahan, politik, dan pengambilan keputusan / kebijakan publik. Badan legislatif pelaksanaan atau implementasi dari kebijakan atau kehendak rakyat mempelajari masalah- masalah organisasi dan manajemen internal organisasi birokrasi pemerintah Badan eksekutif/birokrasi
  • 20. Ide-ide Pokok Adm. Publik Lama • Administrasi publik tdk banyak berperan dalam perumusan kebijakan publik; adm. publik lebih berkenaan dgn fungsi implementasi kebijakan  organisasi dan manajemen  Neutral expertise • Program publik dilaksanakan melalui organisasi hirarkis- birokratis • Nilai utama : nilai/rasionalitas ekonomi (efisiensi dan efektivitas)
  • 21. Hubungan Administrasi Publik Dengan Ilmu Politik 21 PROSES PEMERINTAHAN TAHAP I TAHAP II PENENTUAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ILMU POLITIK ADMINISTRASI PUBLIK
  • 22. Prinsip-Prinsip Administrasi • Bidang administrasi = bidang bisnis •Prinsip-prinsip manajemen “businesslike” = pedoman kerja birokrasi publik  efisiensi dan efektivitas
  • 23. Prinsip-Prinsip Administrasi Efisiensi dan efektivitas terwujud melalui organisasi yg berstruktur hirarkis  Birokrasi : - unity of command - hierarchical authority - strict division of labour . The work of the executive was POSDCORB bureaucratic
  • 24.
  • 25. Paradigma New Public Administration • Berkembang mulai awal tahun 1970 • Tokoh : Frank Marini, George Frederickson - “Toward A New Public Administration ; The Minnowbrook Perspective“ : • Kinerja administrasi publik tidak hanya dinilai dari pencapaian nilai ekonomi ,efisiensi, dan efektivitas ,tapi juga pada nilai “social equity” (disebut sebagai pilar ketiga setelah nilai efisiensi dan efektivitas)
  • 26. • Public administration is not merely the instrument for executing public policy.The public bureaucracies in modern society impact political system in any way • Not only are important issues decided within the bureaucracy,, public organizations direct the attention of the public and play a significnt role in setting the public agenda • The study of public dministration must be drawn away from narrow studies of administrative procedures to broders concern for the way in which policies are shaped, confirmed, and managed in a democratic society.  Kontinuum Politik Administrasi
  • 27. Orientasi Tujuan - Orientasi internal - Pengutamaan pada tujuan organisasi - Manusia sbg makhluk mekanistik - Orientasi eksternal -Pengutamaan pada tujuan individu dan sosial - Manusia sbg mahkluk yg humanistik Nilai Rasionalitas ekonomis: Efisiensi Ekonomi Efektivitas Humanism : Relevansi Social equity Orientasi pada klien Struktur organisasi Birokratis Hirarkis Non Birokratis Partisipatif Proses Manajemen tradisional Distributif Integratif Boundary-exchange Socio-emotional Old Public Administration New Public Administration
  • 28.
  • 29. • Mulai muncul tahun 1980-an dan menguat tahun 1990-an sampai sekarang • Istilah lain : managerialism, reinventing government, administrasi publik sbg governance, public-private partnership, dsb Prinsip : Run government like a business Market as solution to the ills in public sector
  • 30. Karakteristik New Public Management • Lebih terfokus pada hasil (kinerja, output, outcome) • Perubahan dari birokrasi klasik ke birokrasi yang lebih fleksibel dan berorientasi pasar (market-based) • Tujuan organisasi dan individu ditetapkan secara jelas sehingga menjadi dasar penilaian hasil dan indikator kinerja • Fungsi pemerintah lebih ramah pada pasar (market- friendly state), lebih bersifat mengarahkan dan menfasilitasi (steering) daripada menjalankan atau melaksanakan pelayanan publik secara langsung (rowing) • kecenderungan mengurangi fungsi- fungsi pemerintah melalui privatisasi
  • 31. Old Public Administration • Administrasi publik sebagai penyedia layanan. Pelayanan publik secara langsung melalui badan-badan pemerintah -negara sebagai aktor utama  Rowing • Publik dianggap sebagai ‘client” atau pihak yang tergantung pada layanan negara • Manusia sbg makhluk mekanistik yang perlu diarahkan, dikendalikan dan dilayani New Public Management • Steer not Row, birokrasi tidak mesti menjalankan sendiri tugas pelayanan publik, tetapi dapat melimpahkan tugas tersebut ke pihak lain melalui sistem kontrak atau swastanisasi. • Publik sebagai “customer”. Relasi birokrasi dan pengguna jasa dipahami sebagaimana transaksi bisnis. • Publik pengguna layanan publik sebagai “customer” (konsep ekonomi liberal “economic man”)yang tindakannya dimotivasi dorongan utk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan material
  • 32.
  • 33. New Public Service • Konsep yang dimunculkan dalam tulisan Janet V. Dernhart dan Robert B. Dernhart berjudul “ The New Public Service : Serving ,not Steering. • Tujuan : Meng’counter’ paradigma administrasi yang menjadi arus utama (mainstream) saat ini - New Public Management • Prinsip : Government shouldn’t be run like a business, it should be run like a democracy
  • 34. New Public Service • Serve citizen,not customer • Seek the public interest • Value citizen over entrepreneurship • Think strategically act democratically • The focal point of public management is to best serve the citizenry rather than meet the need of the customer • The greater good of public management is pursuit of public interest • Citizenship rather than entrepreneurship is rooted in democratic pluralism which is a key feature of public service • Democratic principles and processes rather than business purposes is the key to sound strategic thinking.
  • 35. New Public Service • Recognize that accountability is not simple • Serve rather than steer • Value people not just productivity • Accountability is difficult to attain because it requires hard work and commitment on the part of the servant and on the served. • The best public manager is the servant manager • The ultimate end of of a public manager is respect the people who he serves rather than focusing on output and productivity measures.
  • 36. New Public Management New Public Service Publik pengguna layanan publik sebagai “customer” (konsep ekonomi liberal “economic man”)yang tindakannya dimotivasi dorongan utk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan material. Publik sebagai “citizen” atau warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban publik yang sama. Citizen adalah pengguna layan- an publik dan juga subyek berbagai kewajiban publik. Karena itu, adm. Publik tidak hanya responsif pada “customer”, tapi juga pada pemenuhan hak-hak publik
  • 37. Relasi Birokrasi dan Publik/Masyarakat Old Public Administration New Public Management New Public Service Publik sbg “client” = dependent/follower yang menerima layanan Publik sbg “customer” = individu yg otonom Relasi : sukarela; rational choice Publik sbg “citizen” = warga negara dgn hak dan kewajiban yg sama ; Relasi : tidak semata sukarela tapi juga “coercive”
  • 38. Bagaimana kepentingan publik dirumuskan ? Old Public Administration New Public Management New Public Service Formulasi kebijakan monopoli dari legislatif/politisi- Dikotomi Politik dan Administrasi. Pilihan/keputusan individu (customer) lebih diutamakan drpd keputusan/pilihan kolektif Peran negara membantu warganegara mengartikulasikan kepentingan publik; menyediakan forum bagi dialog publik
  • 39. EMPAT FASE ADMINISTRASI PUBLIK • G. Shabbir Cheema (2007) mengungkapkan empat fase administrasi pulik yang juga menggambarkan perkembangan paradigma administrasi publik, yaitu : 1. Traditional Public Management, yang berorientasi pada hirarkhi, kontinuitas, ketidakberpihakan, standarisasi, legal-rational,otoritas dan profesionalitas 2. Public Management, yang memusatkan perhatian pada penerapan prinsip-prinsip manajemen termasuk efisiensi dalam pemakaian sumberdaya, efektivitas, orientasi pada kekuatan pasar, dan lebih sensitif terhadap kepentingan publik. Paradigma ini menyarankan juga peran sektor swasta yang lebih besar, memperkecil ukuran sektor publik, dan memperkecil domain dari traditional public administrastion. 39
  • 40. 3. New Public Management, yang diarahkan pada prinsip fleksibilitas, pemberdayaan, inovasi dan orientasi pada hasil, out-sourching, dan contacting-out, serta promosi etika profesi dan majemen dan anggaran berbasis kinerja. 4. Governance, yaitu sistem nilai, kebijakan dan kelembagaan, dimana urusan-urusan ekonomi, sosial, dan politik dikelola melalui interaksi antara masyarakat, pemerintah dan sektor swasta. Paradigma ini mengutamakan mekanisme dan proses dimana para warga masyarakat dan kelompok dapat mengartikulasikan kepentingannya, memediasi berbagai perbedaan-perbedaannya dan menjalankan hak dan kewajibannnya. • Pemerintah diharapkan dapat memainkan peranannya dalam menciptakan lingkungan politik dan hukum yang sehat, sementara sektor swasta memainkan peranannya dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pendapata, sedangkan masyarakat madani (civil society) menyelenggarakan interaksi sosial dan politik secara sehat. 40
  • 41. PERKEMBANGAN ILMU DAN PRAKTEK SEKTOR PUBLIK, DARI ADMINISTRASI KE MANAJEMEN PARADIGMA I (<1900) Pengelolaan negara secara primitif, kemudian berkembang menjadi monarki danperlahan mulai mengenal administrasi pra modern dan birokrasi. Munculnya cameralis di Prusia dan Austria abad 18 dan sistem perwakilan di Inggris dan AS 41 PARADIGMA II (1900 - 1926): Paradigma dikotomi Administrasi dan Politik. Politik membuat kebijakan atau melahirkan kehendak negara dan administrasi melaksanakan kebijakan atau keinginan tersebut. • Politik tidak boleh mengganggu administrasi • Manajemen memberikan symbangan keilmiahannya pada administrasi • Administrasi Publik ilmu yang bebas nilai • Misi ilmu Administrasi Publik adalah ekonomis dan efisiensi. Tokoh : FJ. Goodnow, LD White. PARADIGMA III (1927 - 1937: Paradigma Prinsip Administrasi. Lebih fokus pada administrasinya. Fokus pada universalitas Administrasi Publik. Titik berat pada organisasi dan eselon tertinggi administrasi publik. POSDCORB. Tokoh : LH Gullick & L UrwickCI Bernard, H. Simon. PARADIGMA IV (1950 - 1970: Paradigma Administrasi Publik sebagai Ilmu Politik Kegiatan dari Administrasi Publik juga adalah kegiatan dari ilmu politik. Tokoh. D. Waldo PARADIGMA V (1956 - 1970: Paradigma Administrasi Publik sebagai ilmu, yaitu ilmu tentang organisasi dan manajemen klasik. Masalah : bagaimana membedakan manajemen swasta dengan negara karena keduanya disamakan. Tokoh : H. Simon, R. Cyert. JC March, JD Thomson. PARADIGMA VI (> 1970) : Paradigma Administrasi Publik sebagai Administrasi Publik. Fokus kepada organisasi, kebijakan publik dan manajemen. Tokoh : G. Frederickson, Frank Marini, Ostorm, Buchanan PARADIGMA VII(> 1970) : Paradigma Administrasi Publik sebagai Manajemen Publik. Administrasi digantikan oleh manajemen Tokoh : PF Drucker, D. Osborne, T. Gaebler, P. Plastrick, G. Rainey, Norman Hyn, GE Caiden, Owen E. Hughen. 1900 1927 1950 1956 1970
  • 42. PARADIGMA BARU ADMINISTRASI PUBLIK Dari “Public Management” Menuju “Public Governance” 42 Tony Bovaird dan Elke Loffler (ed.). Public Management and Governance. London: Routledge, 2003. Perkembangan manajemen publik dalam pelayanan publik menghadapi tantangan berat terutama dalam memposisikan masyarakat sebagai pihak yang dilayani. Dalam konsep manajemen publik, masyarakat dianggap sebagai klien, pelanggan, atau sekedar pengguna layanan. Tentu hal ini merupakan cara pandang yang dapat memunculkan masalah karena pada hakekatnya masyarat tidak sekedar pengguna tapi justeru stakeholder utama layanan publik sebagai konsekuensi posisi masyarakat sebagai warga (citizen).
  • 43. • Dengan demikian pada dasarnya terdapat perbedaan mendasar dalam cara pandang terhadap masyarakat dalam pelayanan publik. Jika dalam manajemen publik masyarakat dianggap sebagai klien sehingga ia merupakan bagian dari market contract maka dalam kepemerintahan publik masyarakat dipangdang sebagai warga yang merupakan bagian dari social contract. • Dalam kondisi inilah, terjadi perubahan dari manajemen publik menuju kepemerintahan publik (public governance). 43
  • 44. • Mengenali kepemerintahan publik pada dasarnya tidak sesulit mendefinisikannya dalam wacana akademik. Secara praktek, telah banyak praktisi yang telah melakukannya sehingga kepemerintahan publik akan dengan mudah diterima dalam implementasinya. Namun dalam mendefinisikannya tentu akan menghadapi kesulitan dan perdebatan sengit. • Kepemerintahan publik jelas merupakan konsep positivistik karena jelas berusaha mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisai-organisasi publik. • Sekedar sebagai sandaran, perlu diketahui beragam isu yang dilontarkan oleh berbagai organisasi internasional tentang kepemerintahan yang baik (good governance). • Isu-isu tersebut adalah: partisipasi publik, tranparansi, kesetaraan (gender, ras, agama, usia, kelompok, dll), perilaku yang jujur dan etis, akuntabilitas, dan keberlangsungan. 44
  • 45. • Implementasi isu tersebut tentu memerlukan kesepakatan di antara stakeholder. Kesepakatan tersebut bisa saja berbeda antar tempat dan antar waktu. • Untuk itu, Bovaird menawarkan definisi kepemerintahan publik sebagai landasan berpijak bagi pengembangan konsep dan praktika kepemerintahan publik. • Konsep tersebut dimaknai sebagai “the way in which stakeholders interact with each other in order to influence the outcomes of public policies.” 45
  • 46. Konsep Good Governance • Kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu sentral yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi public dewasa ini. • Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah yang baik adalah sejalan dengan meningkatkannya tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat, selain adanya pengaruh globalisasi. • Pola lama penyelenggaraan pemerintah, kinii sudah tidak sesuai dengan tatanan masyarakat yang telah berubah. • Oleh karena itu, tuntutan ini merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya direspons oleh pemerintahan dengan melakukan perubahan yang terarah pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik 46
  • 47. • Dari segi fungsional, aspek : governance dapat ditinjau dari apakah pemerintahan telah berfungsi secara efektif dan efesien dalam upaya mencapai tujuan yang telah digariskan, atau justru sebaliknya dimana pemerintahan tidak berfungsi secara efektif dan terjadi dan terjadi inefisiensi. • Governance menurut defenisi dari World Bank adalah adalah cara bagaimana kekuasaan negara digunakan untuk mengelola sumberdaya ekonomi dan sosial guna pembangunan masyarakat (the way state power is used in managing economic and social resources for development and society). • Sementara UNDP mendefinisikan sebagai pelaksanaan kewenangan politik, ekonomi,dan administratif untuk mengelola masalah-masalah nasional pada semua tingkatan (the exercise of political, economic, and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels). • Berdasarkan defenisi terakhir ini, governance mempunyai tiga kaki (three legs), yaitu : 1. Economicgovernancemeliputi proses pembuatan keputusan (decision making processes)yang memfasilitasi terhadap eguity, poverty dan quality of live. 2. Political governance adalah proses keputusan untuk formulasi kebijakan 3. Administrasi governance adalah system implementasi proses kebijakan. Oleh karena itu institusi dari governance meliputi tiga domain, yaitu:  state (Negara atau pemerintaha),  private sector (sector swasta atau dunia usaha), dan  society (masyarakat), yang saling berinteraksi dan menjalankan fungsinya masing-masing. 47
  • 48. 48 THE THREE LEGS OF GOVERNANCE ECONOMI C GOVERNMENT a. AKTIVITAS EKON. b. DLM NEGERI c. INTERAKSI PENYEL. KONOMI d. IMPLEMENTASI (EQUITY, QUALITY, POVERTY OF LIFE ADMINISTRATIVE GOVERNMENT SISTEM PROSES KEBIJAKAN POLITICAL GOV PROSESPEMBUATANKEPUTUSAN UNTUKFORMULASIKEBIJAKAN
  • 49. Perbandingan Istilah Government dengan Governance No Urusan perbandingn Kata Government Kata Governance 1 Pengertian Dapat berarti badan lembaga atau fungsi yang dijalankan oleh suatu organ tertinggi dalam suatu Negara Dapat berarti cara, penggunaan atau pelaksanaan 2 Sifat hubungan Hirarkis, dalam arti yang memerintah berada di atas sedangka warga Negara yang diperitah ada di bawah. Hiterarkhis, dalam arti ada keseteraan kedudukan dan hanya berada dalam fungsi 3 Komponen yang terlibat Sebagai subyek hanya ada satu yaitu instansi pemerintah. Ada tiga komponen yang terlibat yaitu : 1) sector public; 2) sector swasta; 3) masyarakat. 4 Pemegang Peran Domonan Sektor pemerintah Semua memegang peran sesuai dengan fungsinya masing-masing 5 Efek yang diharapkan Kepatuhan warga Negara Partisipasi warga Negara. 6 Haisil akhir yang diharapkan Pencapaian tujuan Negara melalui kepatuhan warga Negara Penciptaan tujuan Negara dan tujuan masyarakat melalu partisipasi sebagai warga Negara maupun sebagai warga masyarakat 49
  • 51. 51 HUBUNGAN ANTARA KETIGA PILAR GOOD GOVERNANCE
  • 52. KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (UNDP) 1. Participation. Setiap warga Negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi dan berbicara serta berpartisipasi secara kunstruktif. 2. Rule of law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan, terutama hak asaasi manusia. 3. Transparency. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Proses lembaga dan informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi harus dapat dipahami dan dapat dipantau. 4. Responsiveness. Lembaga dan proses harus mencoba untuk melayani setiap stakeholders. 5. Consensus orientation. Good governance menjadi peran kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihn terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan maupun prosedur. 6. Effectiveness and efficiency. Proses dan lembaga menghasilkan sesuai dengan apa yang telah digariskan dengan menggunakan sumber yang tersedia sebaik mungkin. 7. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sector swasta dan masyarakat (civil society) bertanggung jawab kepada public dan lembaga stakeholders. Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan staf keputusan yang dibuat, apakah keputusan tersebut untuk kepentingan internal atau eksternal organisasi. 8. Strategic vsion. Para pemimpin dan public harus mempunyai prespektif good governance dan pembangunan manusia yang luas serta jauh ke depan sejalan dengan apa yang diperlukan untuk pembangunan semacam ini. 52
  • 53. Tugas 2 • Lakukan pengamatan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good governance di Indonesia. Menurut Saudara prinsip mana yang sudah dapat diterapkan dan prinsip mana yang belum dapat dilaksanakan. Berikan alasan Saudara • Ketentuan Penulisan tugas : • Tugas diketik dalam MS Office dan diberi nama file sesuai dengan nama Saudara dan ditambah angka tugas ke berapa ( Mis: Andi Hakim_2A.doxc) • Tugas dikirim melalui e-mail ke : kariono.mapuma@gmail.com • Subject : Tugas 2A Prinsip Adm Publik MAP UMA • Bagi yang belum mengirim, lampirkan paspoto dan diberi nama Saudara (Mis: Andi Hakim.jpg} 53
  • 54. 54

Editor's Notes

  1. 1
  2. 3
  3. 4
  4. 5
  5. 6
  6. 7
  7. 8
  8. 21
  9. 39
  10. 40
  11. 41
  12. 42
  13. 43
  14. 44
  15. 45
  16. 46
  17. 47
  18. 48
  19. 49
  20. 50
  21. 51
  22. 52
  23. 54