Dokumen tersebut membahas tentang pengisian lembaga perwakilan. Secara struktur, lembaga perwakilan terdiri dari majelis tinggi yang anggotanya ditentukan secara turun-temurun, penunjukan, atau pemilihan; dan majelis rendah yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Pemilihan umum penting untuk menjamin kedaulatan rakyat dan memungkinkan pergantian kepemimpinan. Ada dua sistem pemilihan umum yang d
1. RESUME
“PENGISIAN LEMBAGA PERWAKILAN”
Pengisian Lembaga Perwakilan dapat dibagi dalam dua penguraian. Penguraian pertama akan
memaparkan macam-macam dasar dari pengisian lembaga perwakilan dengan menggunakan
sudut pandang struktur lembaga perwakilan (parlemen), sedangkan penguraian yang kedua
menggunakan sudut pandang dari berbagai system pemilihan umum, berikut pembahasan lebih
lanjutnya:
1. Pengisian Lembaga Perwakilan dengan menggunakan sudut pandang struktur
Lembaga Perwakilan (parlemen).
Miriam Budiardjo menguraikan Pengisian Lembaga Perwakilan dengan melihat
sudut pandang dua kamar/ majelis dalam parlemen, yakni:
ď‚· Majelis Tinggis
Anggotanya dapat ditentukan atas berbagai macam dasar, yaitu:
o Turun-temurun
o Penunjukan, dan
o Pemilihan
ď‚· Majelis Rendah
Biasanya semua anggota dipilih dalam pemilihan umum.
2. Pengisian Lembaga Perwakilan dengan menggunakan sudut pandang Pemilihan
Umum.
- Kedaulatan Rakyat dan Pemilihan Umum.
Paham kedaulatan rakyat mensyaratkan bahwa rakyatlah sebagai
pemilik dan pemegang kedaulatan (kekuasaan tertinggi) dalam
suatu negara. Yang menjalankan kedaulatan rakyat adalah wakil-
wakil rakyat yang duduk di parlemen, maka wakil-wakil rakyat
tersebut harus dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan
umum. Pemilihan umum penting diselengggarakan secara berkala
karena beberapa sebab, yaitu:
Pertama, pendapat atau aspirasi rakyat mengenai berbagai
aspek kehidupan bersama dalam masyarakat bersifat dinamis, dan
berkembang dari waktu ke waktu. Dalam jangka waktu tertentu,
dapat saja terjadi bahwa sebagaian besar rakyat berubah
pendapatnya mengenai sesuatu kebijakan negara.
2. Kedua, di samping pendapat rakyat dapat berubah dari
waktu ke waktu, kondisi kehidupan bersama dalam masyarakat
dapat pula berubah, baik karena dinamika dunia internasional
ataupun karena faktor dalam negeri sendiri, baik karena faktor
internal manusia maupun karena faktor eksternal manusia.
Ketiga, perubahan-perubahan aspirasi dan pendapat rakyat
juga dapat dimungkinkan terjadi karena pertambahan jumlah
penduduk dan rakyat yang dewasa. Mereka itu, terutama para
pemilih baru atau pemilih pemula, belum tentu mempunyai sikap
yang sama dengan orang tua mereka sendiri.
Keempat, pemilihan umum perlu diadakan secara teratur
untuk maksud menjamin terjadinya pergantian kepemimpinan
negara.
- Sistem Pemilihan Umum
a) Sistem Pemilihan Organis
Masyarakat dipandang sebagai suatu organism yang terdiri
atas organ-organ yang mempunyai kedudukan dan fungsi
tertentu dalam totalitas organism itu. Berdasarkan
pandangan ini persekutuan-persekutuan hidup itulah yang
diutamakannya sebagai pengendali hak pilih , atau dengan
perkataan lain sebagai pengendali hak untuk mengutus
wakil-wakil kepada lembaga perwakilan.
b) Sistem Pemilihan Mekanis
Pandangan mekanis menempatkan rakyat sebagai suatu
massa individu-individu yang sama. Aliran Liberalisme,
Sosialisme, dan Komunisme semuanya berdasarkan
pandangan mekanis ini, semua aliran diatas mengutamakan
individu sebagai pengendali hak pilih aktif dan memandang
masyarakat (korps pemilih) sebagai suatu massa individu-
individu yang masing-masing mengeluarkan satu suara
dalam setiap pemilihan. Sistem ini dapat dilaksanakan
dengan dua cara, yaitu:
3. o Sistem Perwakilan Distrik/mayoritas/single
member constituencies.
Dinamakan system distrik karena wilayah
negara dibagi dalam distrik-distrik
pemilihan (daerah-daerah pemilihan) yang
jumlahnya sama dengan jumlah anggota
lembaga perwakilan rakyat yang
dikehendaki. Ada yang menyebutnya
sebagai system mayoritas, karena dalam
menentukan siapa yang terpilih dilihat dari
siapa yang mendapat suara terbanyak.
o Sistem Perwakilan Proporsional
Sistem Perwakilan Proporsional ialah sistem
dimana presentase kursi di lembaga
perwakilan rakyat yang dibagikan kepada
tiap-tiap partai politik, disesuaikan dengan
presentase jumlah suara yang diperoleh
partai politik itu. Sistem ini dapat
dilaksanakan dengan dua metode yang
utama, yaitu:
 Hare System
Pemilih diberi kesempatan
untuk memilih pilihan
pertama , kedua, dan
seterusnya dari distrik
pemilihan yang
bersangkutan. Jumlah
imabangan suara yang
diperlukan untuk pemilih
ditentukan. Setelah jumlah
keutamaan pertama dipenuhi,
dan apabila ada sisa suara,
maka kelebihan suara ini
dapat dipindahkan kepada
calon berikutnya, dan
seterusnya.
4.  List System
Pemilih diminta memilih
diantara daftar-daftar calon
yang berisi sebanyak
mungkin nama-nama wakil
rakyat yang akan dipilih
dalam pemilihan umum.
NAMA : SHARON ALFA MARLINA
NIM : B11114041