2. Pendekatan subjek akademik
1. Kurikulum subjek akademis bersumber dari pendidikan klasik
parenialisme dan esensialisme yang berorientasi pada masa
lalu.
2. Semua ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang telah ditemukan
oleh pemikir masa lalu.
3. Fungsi pendidikan adalah memelihara dan mewariskan hasil-
hasil budaya masa lalu tersebut.
4. Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan.
5. Belajar adalah berusaha menguasai ilmu sebanyak-
banyaknya.
6. Orang yang berhasil dalam belajar adalah orang yang
menguasai seluruh atau sebagian besar isi pendidikan yang
diberikan atau disiapkan oleh guru
3. Pengembang kurikulum mengharapkan anak-anak dapat menggali
faktor-faktor penting yang akan menjadikan manusia sebagai
manusia. Melalui perbandingan dengan binatang, anak
mengetahui keadaan biologis manusia. Dengan membandingkan
manusia dari suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya, anak-
anak akan mempelajari aspek-aspek universal dari kebudayaan
manusia
4. Pendekatan kedua, adalah studi yang bersifat integratif.
Pendekatan ini merupakan respons terhadap perkembangan
masyarakat yang menuntut model-model pengetahuan yang lebih
komprehensif-terpadu. Pelajaran tersusun atas satuan-satuan
pelajaran, dalam satuan-satuan pelajaran tersebut batas-batas
ilmu menjadi hilang. Pengorganisasian tema-tema pengajaran
didasarkan atas fenomena-fenomena alam, proses kerja ilmiah,
dan problema-problema yang ada.
Pendekatan dalam perkembangan kurikulum
subjek akademik
Pendekatan pertama, melanjutkan pendekatan struktur
pengetahuan.
Murid-murid belajar bagaimana memperoleh dan menguji fakta-
fakta dan bukan sekedar mengingat-ingatnya.
5. Pendekatan ketiga adalah pendekatan yang dilaksanakan pada
sekolah-sekolah fundamentalis.
Tetap mengajar berdasarkan mata pelajaran dengan menekankan
membaca, menulis dan memecahkan masalah-masalah
matematis. Pelajaran-pelajaran lain seperti ilmu kealaman, ilmu
sosial dan lain-lain dipelajari tanpa dihubungkan dengan
kebutuhan praktis pemecahan masalah dalam kehidupan.
6. Tujuan kurikulum subjek akademis ini adalah
pemberian pengetahuan yang solid serta melatih para
siswa menggunakan ide-ide dan proses penelitian.
Dengan berpengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu,
para siswa diharapkan memiliki konsep-konsep dan
cara-cara yang dapat terus dikembangkan dalam
masyarakat yang lebih luas.
Para siswa harus belajar menggunakan pemikiran dan
dapat mengontrol dorongan-dorongannya.
Siswa harus menguasai apa yang sudah ada, yang
berupa khasanah ilmu pengetahuan dari berbagai
pakar, sebagaimana yang tertuang dari buku