Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas (kosmopolitan) dibandingkan mahluk hidup yang lain.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
Bakteri merupakan anggota kingdom monera.
Adapun dalam system klasifikasi enam kingdom, monera dibedakan lagi menjadi Archaebacteria dan Eubacteria.
1.
Mengenal
Archaebacteria dan Eubacteria
Erni Yunita, S.Pd
erni.yunita@karedok.net
Sumber : http://karedok.net/sekolah/handout/mengenal-archaebacteria-dan-eubacter
ia/
URL Pendek : https://go.karedok.net/Artikel61
2.
Bakteri merupakan organisme yang paling
banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
(kosmopolitan) dibandingkan mahluk hidup yang
lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang
hidup di darat hingga lautan dan pada
tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang
menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
Bakteri merupakan anggota kingdom monera.
Adapun dalam system klasifikasi enam kingdom,
monera dibedakan lagi menjadi Archaebacteria
dan Eubacteria.
Ciri-ciri umum Archaebacteria dan Eubacteria adalah :
1. Tidak mempunyai membran inti (karioteka) sehingga inti selnya dinamakan
prokariotik.
2. Uniseluler
3. Mikroskopis
4. Ada yang soliter dan sebagian berkoloni membentuk rantai, filamen, atau koloni
lainnya
5. Mampu memperbanyak diri dengan cepat
6. Kosmopolitan, mampu hidup disemua lingkungan yang ada di muka bumi.
ARCHAEBACTERIA
Archaebacteria (Yunani, archaio = kuno) adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan, tapi membran plasmanya mengandung lipid.
Ciri-ciri :
1. Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan, namun mengandung lipopolisakarida
2. Hidup bebas, tidak ada yang parasit dan bersifat nonpatogen
3. Merupakan organism ekstermofil, mampu hidup dilingkungan ekstrem seperti kawah
gunung berapi, didasar samudra, danau laut mati dan dalam lumpur.
4. Bentuk bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral atau tidak beraturan
5. Berukuran 0,1 – 5 mikron
6. Reproduksi dilakukan dengan cara pembelahan biner, membentuk tunas atau
fragmentasi.
7. Dapat diwarnai dengan pewarnaan gram.
8. Bersifat anaerob.
1
3.
Klasifikasi Archaebacteria
Berdasarkan habitatnya, Archaebacteria dapat dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut:
● Halofilik,
Bakteri halofilik adalah bakteri yang hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi,
contohnya Halobacterium sp.
● Methanogen,
Bakteri Methanogen adalah bakteri yang bersifat anaerob dan dapat menghasilkan
gas metana (CH4) dari gas hydrogen dan CO2 atau asam asetat. Bakteri ini hidup di
lingkungan yang memproduksi metan, misalnya rawa-rawa, dasar kolam, atau usus
binatang, contohnya:
○ Lachnospira multiparus, organisme ini mampu menyederhanakan pectin.
○ Ruminococcus albus, organisme ini mampu menghidolisis selulosa.
○ Succumonas amylotica, memiliki kemampuan menguraikan amilum.
○ Methanococcus janashi, penghasil gas metana (CH4
).
● Thermoasidofilik,
Bakteri Thermoasidofilik merupakan bakteri yang dapat hidup di lingkungan yang
mempunyai suhu dan tingkat keasaman tinggi, misalnya di kawah vulkanik dan mata
air panas. Bakteri ini bersifat kemoautotrof yang dapat memanfaatkan H2S sebagai
sumber energy seperti di kawah vulkanik. Contoh termoasidofilik adalah Pyrolobus
fumarii tumbuh dengan temperature optimum 106o
C.
EUBACTERIA
Eubacteria berasal dari awalan “eu” yang berarti sejati dan “bacteria” yang berarti bakteri.
Eubacteria adalah bakteri pada umumnya yang ada di sekitar kita dan sering kita temui
dalam kehidpan sehari-hari.
Berikut ciri-ciri dari Eubacteria:
1. Berupa organisme bersel satu (uniseluler).
2. Belum memiliki membrane inti (prokariotik).
3. Berukuran mikroskopis (rata-rata 1-5 mikron).
4. Memiliki dinding sel dari bahan peptidoglikan.
5. Bersifat cosmopolitan (mudah ditemui di mana saja).
6. Tidak memiliki kloroplas maupun mitokondria.
7. Umumnya bergerak menggunakan flagella.
8. Dalam kondisi yang kurang menguntungkan akan membentuk endospora.
2
4.
Struktur tubuh bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri
2. Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
3. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
4. Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida
(ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
3
5.
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas
lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan
RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang
dibutuhkan.
4
6.
Struktur tambahan bakteri :
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri
tertentu, bila
2. lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir.
Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
3. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel.
4. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari
dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter
lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif.
Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
5. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
6. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup
di air dan berfotosintesis.
7. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari
beberapa jenis bakteri gram positif dan
terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak
menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
5
7.
Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding
endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan
terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi
lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Macam-Macam Bentuk Bakteri
6
8.
Klasifikasi Bakteri
A. Berdasarkan letak flagel
B. Berdasarkan karakteristik dinding sel
1. Bakteri gram negatif
○ Proteobacteria, contohnya ; bakteri ungu, enterobacteria, vibrio, rhizobium,
pseudomonas, azotobacteria, riketsia, mixobacteria.
○ Klamidia, spiroseta dan cyanobacteria.
2. Bakteri gram positif
Contohnya ; aktinobacteria, bakteri asam laktat, mikobacteria, streptococcus,
stafilococcus, dan clostridium.
3. Bakteri tidak berdinding sel. Contohnya adalah mikoplasma.
C. Berdasarkan cara hidup
1. Bakteri heterotrof
2. Bakteri ini tidak mampu membuat makanan sendiri
○ Bakteri parasit ; mengisap sari makanan dari tubuh inangnya.
i. Parasit fakultatif, dapat hidup sebagai saprofit
ii. Parasit obligat, mutlak sebagai parasit
○ Bakteri saprofit ; menguraikan zat anorganik dari sisa organisme yang telah
mati atau sampah.
○ Bakteri pathogen ; bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada inangnya.
○ Bakteri apatogen ; bakteri parasit yang tidak menimbulkan penyakit pada
inangnya.
7
9.
3. Bakteri autotrof
Mampu menguraikan membuat makanan sendiri dengan menguraikan bahan
anorganik menjadi organik
○ Fotoautotrof ; memperoleh energi dari cahaya matahari
○ Kemoautotrof ; memperoleh energi dari teaksi-reaksi kimia.
D. Berdasarkan kebutuhan oksigen
1. Bakteri aerob ; memerlukan oksigen bebas untuk memperoleh energi
2. Bakteri anaerob ; tidak memerlukan oksigen bebas untuk memperoleh energi.
Prosesnya disebut fermentasi. Dibedakan menjadi ;
a. Anaerob obligat, mutlak tidak membutuhkan oksigen bebas, contohnya
Clostridium tetani
b. Anaerob fakultatif, masih dapat hidup dilingkungan aerob contohnya E. colli,
salmonella, shigella.
Reproduksi Bakteri
1. Aseksual
Pembelahan biner;
8
10.
2. Paraseksual
Pertukaran materi genetik membentuk rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
○ Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen
saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
○ Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus
bakteri).
○ Konjugasi adalah pemindahan materi genetik
berupa plasmid secara langsung melalui kontak
sel dengan membentuk struktur seperti
jembatan (fili) diantara dua sel bakteri yang
berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri
gram negatif.
9
11.
Peranan Bakteri
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
Bakteri yang menguntungkan lainnya :
Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:
10
13.
EPILOG
Erni Yunita, S.Pd., di rumah biasa dipanggil Yuyun, tapi di tempat
kerja lebih dikenal dengan Erni.
Lahir di Panggal-panggal, Baturaja – Sumatera Selatan, 12 Juli
1984. Masa kecil sampai SMA dihabiskan di kampung halaman,
Baturaja. Menyelesaikan pendidikan sarjana di Perguruan Tinggi
Universitas Lampung, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
mengambil Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi.
Sejak kecil mempunyai hobi menulis tapi belum ada buku yang sampai terbit :p
Aktivitas saat ini selain mengajar di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kabupaten Tangerang,
juga sebagai Ibu Rumah Tangga.
Bersama suami, mengelola website http://karedok.net untuk menyalurkan hobi menulis.
Website ini juga menjadi sarana memberikan tugas mandiri ke siswa dan membagikan
handout yang menjadi materi pelajaran di sekolah.
12