SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PENELITIAN
REMAJA DALAM DALAM BIDANG
PEYIMPANGAN SEKSUAL, PORNOGRAFI DI SMA 3 RAHA
DISUSUN OLEH :
NAMA : ANDI ASNUL KHATIMAH
KELAS : XII IPS
SMAN 3 RAHA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, pergaulan remaja lebih cenderung ke arah negatif, karena cara Berfikir
remaja yang salah. Sehigga akan mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja. Lingkungn yang
berperan penting dalam pembentukan karakter, prilaku dan tingkah laku seseorang inilah yang
sangat berpengaruh. Karena Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik pula,
tetapi apabila lingkungan buruk akan membentuk pribadi yang buruk pula. Terkecuali jika kita
dapat merubahnya sendiri.
Di era ini nilai dan norma seakan akan sudah di abaikan, sehingga nilai dan norma yang
berperan penting sebagai pengatur prilaku dan tingkah laku sudah tidak berfungsi lagi. Jadi tidak
heran lagi apa bila remaja jaman sekarang banyak melakuhkan penyimapangan khususnya dalam
bidang penyimpangan seksual yang dapat merugikan pribadi atau pun pihak lain.
Angka kenakalan remaja yang selau meningkat, terlebih dalam bidang penyimpangan
seksual (pornografi) yang banyak di pengaruhi khususnya pengaruh dari luar yaitu
“westernisasi” yang di pengaruhi oleh negara – negara barat, yang di negara barat sendiri yang
namanya sex bebas adalah hal yang lumrah untuk di lakuhkan, ini lah yang menyebabkan
kenakalan remaja dalam bidang pornografi semakin meningkat dan meraja rela di indonesia dan
tidak hanya itu pengaruh teknologi – teknologi atau situs – situs yang sangat mudah untuk dalam
mengakses situ porno itu sendiri.
B. Rumusan Masalah Penelitian
1. Apa itu pornografi ?
2. Apa penyebab kenakalan remaja dalam bidang pornografi ?
3. Bagaimana cara mencegah pornografi ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa itu pornografi ?
2. Untuk mengetahui penyebab pornografi ?
3. Dan agar dapat terhindar dar pornografi ?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori – teori yang mendasari yang relevan
v Pengertian Pornografi.
Ø Pornografi didefinisikan oleh Ernst dan Seagle sebagai berikut: Pornografi adalah berbagai
bentuk atau sesuatu yang secara visual menghadirkan manusia atau hewan yang melakukan
tindakan sexual, baik secara normal ataupun abnormal.
Ø Peter Webb sebagaimana dikutip oleh Rizal Mustansyir melengkapi definisi pornografi
dengan menambahkan bahwa pornografi itu terkait dengan obscenity (kecabulan) lebih daripada
sekedar eroticism. Menurut Webb, masturbasi dianggap semacam perayaan yang berfungsi
menyenangkan tubuh seseorang yang melakukannya.
Ø Sedangkan menurut Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2008, tentang Pornografi,
didefinisikan bahwa pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi,
gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui
berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat
kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.
v Penyebab Kenakalan Remaja (pornografi)
Ø Munculnya perasaan terhadap lawan jenis menjadi pintu masuk pornografi dalam diri remaja.
Keingintahuan pada lawan jenis mendorongnya untuk melihat gambar atau lukisan porno. Selain
itu kualitas diri pribadi remaja itu sendiri, seperti : perkembangan emosional yang kurang bahkan
tidak sehat, adanya hambatan dalam perkembangan hati nurani yang bersih dan agamis, ketidak
mampuan mempergunakan waktu luang secara sehat dan ekonomis, kelemahan diri dalam
mengatasi kegagalan dengan meilih kegiatan alternatif yang keliru dan pengembangan kebiasaan
diri yang tidak sehat di dalam kehidupan sehari – hari.
Ø Kedua, kualitas lingkungan keluarga dan masyarakat, seperti rumah dan keluarga dengan
situasi yang gersang dari kasih sayang dan pengertian, ekonomi yang tidak mendukung kemauan
dan kesempatan belajar, pergeseran nilai dan moral kesusilaan warga masyarakat.
Ø Suguhan media massa seperti program televisi yang tidak lagi mengejar impian dan nilai –
nilai moral, tetapi sebaliknya menyerap nilai – nilai yang menyimpang dari masyarakat yang
sakit. Mengajarkan orang untuk berbuat licik, jahat, membunuh, dan seni berbohong. Tayangan
yang berbau kekerasan, seksual, banyak memengaruhi jalan pemikiran permirsa. Akibatnya
mereka menganggap hal – hal tersebut sebagai sesuatu yang normal untuk dilakuhkan merusak
perkembangan moral yang sehat, dan kondisi setempat yang merangsang remaja tumbuh ke arah
prilaku seksual yang tidak sehat.
Ø Internet dan teknologi yang semakin berkembang dan bertambah maju mengakibatkan remaja
semakin mudah untuk mengakses situs – situs, terutama situs yang menyimpang atau situs porno.
v Cara Mencegah Penyimpangan Seksual
Ø Terjadinya penyimpangan seksual di kalangan remaja tentunya harus di tanggulangi sedini
mungkin. Terlebih remaja adalah bagian masyarakat yang akan bertanggung jawab pada
kemajuan suatu bangsa. Beberapa langkah yang perlu di lakuhkan antara lain pemahaman
terhadap permasalahan yang di hadapi, penanaman agama, pembiasaan melakuhkan ibadah yang
tepat hinga menumbuhkan kesadaraan diri, memberi contoh teladan yang sehat, menciptakan
lingkungan yang sehat, bersih, dan peninjauan kembali media massa dan teknologi dan internet
yang berhubungan dengan penyimpangan seksual.
B. Ringkasan dan kerangka berfikir peneliti
Ø Jadi bisa di ambil kesimpulan dari pendapat para ahli yaitu “ pornografi adalah bahan
lukisan, gambar, atau tulisan serta gerakan – gerakan tubuh yang memperlihatkan seluruh
anggota badan ”
C. Hipotesis
Ø Berdasarkan konsep – konsep yang telah di tuangkan dalam kerangka berfikir, maka hipotesis
yang dapat di ajukan adalah sebagai berikut.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan remaja menyimpang, diantaranya yaitu, perubahan
dalam aspek fisik biologis maupun aspek biologis. Kebingungan, rasa ingin tahu, canggung, dan
kertertarikan terhadap lawan jenis serta faktor keharmonisan keluarga dan suguhan media massa
dan teknologi serta internet .
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan arah mengenai
informasi permasalahan inti yang ada dalam suatu penelitian.
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan atau biasa sering
disebut dengan masa pubertas, yang rata – rata berusia 15 – 16 tahun.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakuhkan di SMAN 3 RAHA yang hanya mengambil sampel kelas X (sepuluh) dan
hanya kelas X.6.
B. Obyek Penelitian (Sample)
Sample adalah objek penelitian yang dipilih dan ditetapkan untuk diteliti lebih jauh sesuai
dengan kebutuhan peneliti.
Tujuan penentuan sample adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian,
memelalui pengamatan dari populasi. Suatu metode pengambilan sample yang ideal
mempenyuai sifat – sifat sebagai berikit.
C. Teknik Sampling
Penggunaan teknik sampling saya pilih karena mempunyai kelebihan diantaranya yaaitu.
1. Sederhana dan mudah untuk dilaksanakan.
2. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi penelitian.
3. Dapat menentukan presisi ( perbedaan hasil yang dapat dari contoh/sample ) dari hasil
penelitian dengan jalan mencari penyimpangan baku dari data yang diperoleh.
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin.
D. Pendekatan Penelitian
Dalam melakuhkan penelitian ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan secara
kualitatif dan kuantitatif. Jika data yang diperoleh dalam penelitian di sajikan dalam bentuk
uraian kata – kata atau kalimat, maka pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Namun,
apabila data yang digunakan berbentuk angka – angka dan cara pengolohanya menggunakan
analisis statistik, maka pendekatan yang digunakan adalah bentuk kuantitatif.
E. Teknik pengumpulan data secara Kuantitatif
Teknik pengumpulan data secara Kuantitatif adalah penelitian yang datanya berbentuk
angka – angka dan hasil dari penelitian juga berupa angka sebagai jawaban pasti. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-
teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian
yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental
antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta
menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase
tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa
mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga
hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan
dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini
adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Validitas Instrument Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Setiap variable di ukur
dengan menggunakan skala internal, sedangkan skor menggunakan perbandingan jawaban yang
di tentukan dengan dua alternatif jawaban.
B. Pengujian Data
Uji validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau keabsahan suatu
instrument.bsuatu instrumen yang valid memiliki validitas data yang tinggi, demikian
sebaliknya. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan
dalam sebuah penelitian dan dapat diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
variable yang dimaksud.
Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, penulis mencoba instrumen tersebut pada
sasaran dalam penelitian. Langkah ini di sebut dengan kegiantan uji coba (try out) instrumen.
Untuk mengetahui ketepatan data diperlukan uji validitas. Dua macam validitas sesuai dengan
cara pengujinya adalah sebagai berikut.
1. Validatas eksternal, yaitu apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai
dengan data atau informasi lain mengenai lain variabel penelitian yang dimaksud. Data
dihitung secara keseluruhan.
2. Validitas internal, yaitu apabila terdapat kesesuaian antara bagian – bagian instrumen
secara keseluruhan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melihat dari hasil dari penelitian saya, saya menyimpulkan bahwa dalam penggunaan
teknologi seperti hand phone dan lain sebagainya, internet, lingkungan seperti tempat tinggal dan
dalam pergaulan, dan yang terakhir pegaruh dari media massa, sangat memengaruhi dan sangat
membahayakan terhadap pembentukan prilaku siswa dan siswi. Padahal mereka tahu bahwa
yang mereka lihat itu akan sangat berdampak negatife bagi mereka sendiri. Dari pada itu mereka
juga hidup dalam kesalahan yang dinilai dari segi agamapun bahwa itu sangat berdosa, karena
akan memicu dosa yang lebih besar. Mereka lebih mementingkan menghabiskan waktunya untuk
melihat video porno di banding melakuhkan aktivitas yang bermanfaat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saya sebagai peneliti menyarankan:
1. Agar lebih sering dilakukan penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya dari video porno dan
pengaruh yang ditimbulkannya di kalangan para remaja khususnya yang duduk di bangku
sekolah.
2. Hendaknya tata tertib sekolah lebih di tingkatkan agar siswanya tidak akan mengulangi
kesalahan yang sama (Melihat ataupun menyebarkan video porno).
3. Hendaknya sekolah-sekolah lebih sering melakukan razia kepada para murid-muridnya
agar para remaja tidak ada yang menyebarkan video porno di sekolah.
4. Hendaknya para orangtua lebih mengenal dan mengawasi anak-anaknya agar anak-
anaknya bisa, baik dari segi moral maupan agama.
DAFTAR PUSTAKA
• Vina Dwi Laning. 2008. Kenakalan Remaja dan Penanggulanganya :Pornografi, Klaten
: direktorat
• jenderal manajemen pendidikan dasar dan menengah kementrian pendidikan nasional.
• Bimata Tim. 2013. Rancangan Penelitian : Konsep dasar Penelitian, Sukoharjo : CV
Willian.
• M. Sa’abah, Perilaku Seks Menyimpang dan Seksualitas Kontemporer Umat Islam,
• (Yogyakarta: UI Press, 2001).
• Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II (Jakarta:
Balai
• Pustaka, 2005).
• Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan Penjelasannya (Cet. II;
• IndonesiaTera: Jakarata, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
• Vina Dwi Laning. 2008. Kenakalan Remaja dan Penanggulanganya :Pornografi, Klaten
: direktorat
• jenderal manajemen pendidikan dasar dan menengah kementrian pendidikan nasional.
• Bimata Tim. 2013. Rancangan Penelitian : Konsep dasar Penelitian, Sukoharjo : CV
Willian.
• M. Sa’abah, Perilaku Seks Menyimpang dan Seksualitas Kontemporer Umat Islam,
• (Yogyakarta: UI Press, 2001).
• Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II (Jakarta:
Balai
• Pustaka, 2005).
• Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan Penjelasannya (Cet. II;
• IndonesiaTera: Jakarata, 2009).

More Related Content

What's hot

makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)Putriany Cg Presiden
 
Transpirasi & stomata
Transpirasi & stomataTranspirasi & stomata
Transpirasi & stomataSiska Purba
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
Pdgk4103 modul 2 organisai kehidupan
Pdgk4103 modul 2   organisai kehidupanPdgk4103 modul 2   organisai kehidupan
Pdgk4103 modul 2 organisai kehidupanricari kamal
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan dan Perkembangan TanamanPertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan dan Perkembangan TanamanFitriDamayanti9
 
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCEDRPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCEDRofiani Intan
 
Keterampilan memberikan penguatan
Keterampilan memberikan penguatanKeterampilan memberikan penguatan
Keterampilan memberikan penguatanRara Jenggo
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanAnggi Setiawan
 
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhanFungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhanArif Hakim
 
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDDina Haya Sufya
 
Penilaian hasil belajar siswa
Penilaian hasil belajar siswaPenilaian hasil belajar siswa
Penilaian hasil belajar siswaFerry Pratama
 
Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengArtikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengNastiti Rahajeng
 
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanRizal Fahmi
 
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzanoPpt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzanoEka Nurlita Budiarti
 
Hambatan hambatan dalam komunikasi pembelajaran
Hambatan hambatan dalam komunikasi pembelajaranHambatan hambatan dalam komunikasi pembelajaran
Hambatan hambatan dalam komunikasi pembelajaransyarof elha
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekundernaviaekas
 

What's hot (20)

makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)
 
Transpirasi & stomata
Transpirasi & stomataTranspirasi & stomata
Transpirasi & stomata
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
Pdgk4103 modul 2 organisai kehidupan
Pdgk4103 modul 2   organisai kehidupanPdgk4103 modul 2   organisai kehidupan
Pdgk4103 modul 2 organisai kehidupan
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan dan Perkembangan TanamanPertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
 
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCEDRPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
 
Keterampilan memberikan penguatan
Keterampilan memberikan penguatanKeterampilan memberikan penguatan
Keterampilan memberikan penguatan
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanaman
 
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhanFungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhan
 
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
 
Penilaian hasil belajar siswa
Penilaian hasil belajar siswaPenilaian hasil belajar siswa
Penilaian hasil belajar siswa
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 
Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengArtikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
 
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
 
Transport Membran
Transport MembranTransport Membran
Transport Membran
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta DidikTeknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
 
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzanoPpt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
 
Hambatan hambatan dalam komunikasi pembelajaran
Hambatan hambatan dalam komunikasi pembelajaranHambatan hambatan dalam komunikasi pembelajaran
Hambatan hambatan dalam komunikasi pembelajaran
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
 

Similar to Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma 3 raha

MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docxMAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docxJusdiRajuni
 
Tugas metodepenelitian
Tugas metodepenelitianTugas metodepenelitian
Tugas metodepenelitiancorenida
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Padjadjaran University
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
 
Esensi penelitian kualitatif
Esensi penelitian kualitatifEsensi penelitian kualitatif
Esensi penelitian kualitatifpurnawanaja
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...Sii AQyuu
 
dddddddddddddddddddddddddEthnography.pptx
dddddddddddddddddddddddddEthnography.pptxdddddddddddddddddddddddddEthnography.pptx
dddddddddddddddddddddddddEthnography.pptxUmiarso
 
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar PernikahanPermasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahanajengseptiana
 
anissa nur avi maharani (202241042)jurnal antropologi komunikasi.docx
anissa nur avi maharani (202241042)jurnal antropologi komunikasi.docxanissa nur avi maharani (202241042)jurnal antropologi komunikasi.docx
anissa nur avi maharani (202241042)jurnal antropologi komunikasi.docxannisanam1
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Fhadilla Muhammad
 
Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdf
Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdfDampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdf
Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdfNetizenNegeriWakanda
 
Aldino Fernanda Bachtiar_1151900022_Seminar Komunikasi.pptx
Aldino Fernanda Bachtiar_1151900022_Seminar Komunikasi.pptxAldino Fernanda Bachtiar_1151900022_Seminar Komunikasi.pptx
Aldino Fernanda Bachtiar_1151900022_Seminar Komunikasi.pptxpamuji5
 
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptx
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptxppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptx
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptxMariaMia15
 
Metode Penelitian Sosial
Metode Penelitian SosialMetode Penelitian Sosial
Metode Penelitian SosialFlavia Solution
 
Penelitian Statistik Sosial
Penelitian Statistik SosialPenelitian Statistik Sosial
Penelitian Statistik SosialAlex Shofihara
 
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiMateri Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiEwald Frederik
 
KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks PranikahKTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks PranikahLidya Ardiyan
 

Similar to Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma 3 raha (20)

MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docxMAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
MAKALAH METODOLOGI_PENELITIAN KENAKALAN_R.docx
 
Tugas metodepenelitian
Tugas metodepenelitianTugas metodepenelitian
Tugas metodepenelitian
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
Esensi penelitian kualitatif
Esensi penelitian kualitatifEsensi penelitian kualitatif
Esensi penelitian kualitatif
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
 
dddddddddddddddddddddddddEthnography.pptx
dddddddddddddddddddddddddEthnography.pptxdddddddddddddddddddddddddEthnography.pptx
dddddddddddddddddddddddddEthnography.pptx
 
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar PernikahanPermasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
 
anissa nur avi maharani (202241042)jurnal antropologi komunikasi.docx
anissa nur avi maharani (202241042)jurnal antropologi komunikasi.docxanissa nur avi maharani (202241042)jurnal antropologi komunikasi.docx
anissa nur avi maharani (202241042)jurnal antropologi komunikasi.docx
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
 
Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdf
Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdfDampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdf
Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdf
 
Aisy makalah
Aisy makalahAisy makalah
Aisy makalah
 
Aldino Fernanda Bachtiar_1151900022_Seminar Komunikasi.pptx
Aldino Fernanda Bachtiar_1151900022_Seminar Komunikasi.pptxAldino Fernanda Bachtiar_1151900022_Seminar Komunikasi.pptx
Aldino Fernanda Bachtiar_1151900022_Seminar Komunikasi.pptx
 
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptx
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptxppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptx
ppt metlit proposal Maria Margaret Mano.pptx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Metode Penelitian Sosial
Metode Penelitian SosialMetode Penelitian Sosial
Metode Penelitian Sosial
 
Penelitian Statistik Sosial
Penelitian Statistik SosialPenelitian Statistik Sosial
Penelitian Statistik Sosial
 
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiMateri Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
 
Art therapy in bullies issues
Art therapy in bullies issuesArt therapy in bullies issues
Art therapy in bullies issues
 
KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks PranikahKTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 

Recently uploaded (7)

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 

Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma 3 raha

  • 1. PENELITIAN REMAJA DALAM DALAM BIDANG PEYIMPANGAN SEKSUAL, PORNOGRAFI DI SMA 3 RAHA DISUSUN OLEH : NAMA : ANDI ASNUL KHATIMAH KELAS : XII IPS SMAN 3 RAHA 2017
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, pergaulan remaja lebih cenderung ke arah negatif, karena cara Berfikir remaja yang salah. Sehigga akan mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja. Lingkungn yang berperan penting dalam pembentukan karakter, prilaku dan tingkah laku seseorang inilah yang sangat berpengaruh. Karena Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik pula, tetapi apabila lingkungan buruk akan membentuk pribadi yang buruk pula. Terkecuali jika kita dapat merubahnya sendiri. Di era ini nilai dan norma seakan akan sudah di abaikan, sehingga nilai dan norma yang berperan penting sebagai pengatur prilaku dan tingkah laku sudah tidak berfungsi lagi. Jadi tidak heran lagi apa bila remaja jaman sekarang banyak melakuhkan penyimapangan khususnya dalam bidang penyimpangan seksual yang dapat merugikan pribadi atau pun pihak lain. Angka kenakalan remaja yang selau meningkat, terlebih dalam bidang penyimpangan seksual (pornografi) yang banyak di pengaruhi khususnya pengaruh dari luar yaitu “westernisasi” yang di pengaruhi oleh negara – negara barat, yang di negara barat sendiri yang namanya sex bebas adalah hal yang lumrah untuk di lakuhkan, ini lah yang menyebabkan kenakalan remaja dalam bidang pornografi semakin meningkat dan meraja rela di indonesia dan tidak hanya itu pengaruh teknologi – teknologi atau situs – situs yang sangat mudah untuk dalam mengakses situ porno itu sendiri. B. Rumusan Masalah Penelitian 1. Apa itu pornografi ? 2. Apa penyebab kenakalan remaja dalam bidang pornografi ? 3. Bagaimana cara mencegah pornografi ? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apa itu pornografi ? 2. Untuk mengetahui penyebab pornografi ? 3. Dan agar dapat terhindar dar pornografi ?
  • 3. BAB II LANDASAN TEORI A. Teori – teori yang mendasari yang relevan v Pengertian Pornografi. Ø Pornografi didefinisikan oleh Ernst dan Seagle sebagai berikut: Pornografi adalah berbagai bentuk atau sesuatu yang secara visual menghadirkan manusia atau hewan yang melakukan tindakan sexual, baik secara normal ataupun abnormal. Ø Peter Webb sebagaimana dikutip oleh Rizal Mustansyir melengkapi definisi pornografi dengan menambahkan bahwa pornografi itu terkait dengan obscenity (kecabulan) lebih daripada sekedar eroticism. Menurut Webb, masturbasi dianggap semacam perayaan yang berfungsi menyenangkan tubuh seseorang yang melakukannya. Ø Sedangkan menurut Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2008, tentang Pornografi, didefinisikan bahwa pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. v Penyebab Kenakalan Remaja (pornografi) Ø Munculnya perasaan terhadap lawan jenis menjadi pintu masuk pornografi dalam diri remaja. Keingintahuan pada lawan jenis mendorongnya untuk melihat gambar atau lukisan porno. Selain itu kualitas diri pribadi remaja itu sendiri, seperti : perkembangan emosional yang kurang bahkan tidak sehat, adanya hambatan dalam perkembangan hati nurani yang bersih dan agamis, ketidak mampuan mempergunakan waktu luang secara sehat dan ekonomis, kelemahan diri dalam mengatasi kegagalan dengan meilih kegiatan alternatif yang keliru dan pengembangan kebiasaan diri yang tidak sehat di dalam kehidupan sehari – hari. Ø Kedua, kualitas lingkungan keluarga dan masyarakat, seperti rumah dan keluarga dengan situasi yang gersang dari kasih sayang dan pengertian, ekonomi yang tidak mendukung kemauan dan kesempatan belajar, pergeseran nilai dan moral kesusilaan warga masyarakat. Ø Suguhan media massa seperti program televisi yang tidak lagi mengejar impian dan nilai – nilai moral, tetapi sebaliknya menyerap nilai – nilai yang menyimpang dari masyarakat yang sakit. Mengajarkan orang untuk berbuat licik, jahat, membunuh, dan seni berbohong. Tayangan yang berbau kekerasan, seksual, banyak memengaruhi jalan pemikiran permirsa. Akibatnya mereka menganggap hal – hal tersebut sebagai sesuatu yang normal untuk dilakuhkan merusak perkembangan moral yang sehat, dan kondisi setempat yang merangsang remaja tumbuh ke arah prilaku seksual yang tidak sehat.
  • 4. Ø Internet dan teknologi yang semakin berkembang dan bertambah maju mengakibatkan remaja semakin mudah untuk mengakses situs – situs, terutama situs yang menyimpang atau situs porno. v Cara Mencegah Penyimpangan Seksual Ø Terjadinya penyimpangan seksual di kalangan remaja tentunya harus di tanggulangi sedini mungkin. Terlebih remaja adalah bagian masyarakat yang akan bertanggung jawab pada kemajuan suatu bangsa. Beberapa langkah yang perlu di lakuhkan antara lain pemahaman terhadap permasalahan yang di hadapi, penanaman agama, pembiasaan melakuhkan ibadah yang tepat hinga menumbuhkan kesadaraan diri, memberi contoh teladan yang sehat, menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan peninjauan kembali media massa dan teknologi dan internet yang berhubungan dengan penyimpangan seksual. B. Ringkasan dan kerangka berfikir peneliti Ø Jadi bisa di ambil kesimpulan dari pendapat para ahli yaitu “ pornografi adalah bahan lukisan, gambar, atau tulisan serta gerakan – gerakan tubuh yang memperlihatkan seluruh anggota badan ” C. Hipotesis Ø Berdasarkan konsep – konsep yang telah di tuangkan dalam kerangka berfikir, maka hipotesis yang dapat di ajukan adalah sebagai berikut. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan remaja menyimpang, diantaranya yaitu, perubahan dalam aspek fisik biologis maupun aspek biologis. Kebingungan, rasa ingin tahu, canggung, dan kertertarikan terhadap lawan jenis serta faktor keharmonisan keluarga dan suguhan media massa dan teknologi serta internet .
  • 5. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan arah mengenai informasi permasalahan inti yang ada dalam suatu penelitian. 1. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah anak remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan atau biasa sering disebut dengan masa pubertas, yang rata – rata berusia 15 – 16 tahun. 2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakuhkan di SMAN 3 RAHA yang hanya mengambil sampel kelas X (sepuluh) dan hanya kelas X.6. B. Obyek Penelitian (Sample) Sample adalah objek penelitian yang dipilih dan ditetapkan untuk diteliti lebih jauh sesuai dengan kebutuhan peneliti. Tujuan penentuan sample adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian, memelalui pengamatan dari populasi. Suatu metode pengambilan sample yang ideal mempenyuai sifat – sifat sebagai berikit. C. Teknik Sampling Penggunaan teknik sampling saya pilih karena mempunyai kelebihan diantaranya yaaitu. 1. Sederhana dan mudah untuk dilaksanakan. 2. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi penelitian. 3. Dapat menentukan presisi ( perbedaan hasil yang dapat dari contoh/sample ) dari hasil penelitian dengan jalan mencari penyimpangan baku dari data yang diperoleh. 4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin. D. Pendekatan Penelitian Dalam melakuhkan penelitian ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif. Jika data yang diperoleh dalam penelitian di sajikan dalam bentuk uraian kata – kata atau kalimat, maka pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Namun, apabila data yang digunakan berbentuk angka – angka dan cara pengolohanya menggunakan analisis statistik, maka pendekatan yang digunakan adalah bentuk kuantitatif.
  • 6. E. Teknik pengumpulan data secara Kuantitatif Teknik pengumpulan data secara Kuantitatif adalah penelitian yang datanya berbentuk angka – angka dan hasil dari penelitian juga berupa angka sebagai jawaban pasti. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori- teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
  • 7. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Validitas Instrument Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Setiap variable di ukur dengan menggunakan skala internal, sedangkan skor menggunakan perbandingan jawaban yang di tentukan dengan dua alternatif jawaban. B. Pengujian Data Uji validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau keabsahan suatu instrument.bsuatu instrumen yang valid memiliki validitas data yang tinggi, demikian sebaliknya. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan dalam sebuah penelitian dan dapat diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variable yang dimaksud. Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, penulis mencoba instrumen tersebut pada sasaran dalam penelitian. Langkah ini di sebut dengan kegiantan uji coba (try out) instrumen. Untuk mengetahui ketepatan data diperlukan uji validitas. Dua macam validitas sesuai dengan cara pengujinya adalah sebagai berikut. 1. Validatas eksternal, yaitu apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai lain variabel penelitian yang dimaksud. Data dihitung secara keseluruhan. 2. Validitas internal, yaitu apabila terdapat kesesuaian antara bagian – bagian instrumen secara keseluruhan.
  • 8. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Melihat dari hasil dari penelitian saya, saya menyimpulkan bahwa dalam penggunaan teknologi seperti hand phone dan lain sebagainya, internet, lingkungan seperti tempat tinggal dan dalam pergaulan, dan yang terakhir pegaruh dari media massa, sangat memengaruhi dan sangat membahayakan terhadap pembentukan prilaku siswa dan siswi. Padahal mereka tahu bahwa yang mereka lihat itu akan sangat berdampak negatife bagi mereka sendiri. Dari pada itu mereka juga hidup dalam kesalahan yang dinilai dari segi agamapun bahwa itu sangat berdosa, karena akan memicu dosa yang lebih besar. Mereka lebih mementingkan menghabiskan waktunya untuk melihat video porno di banding melakuhkan aktivitas yang bermanfaat. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, saya sebagai peneliti menyarankan: 1. Agar lebih sering dilakukan penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya dari video porno dan pengaruh yang ditimbulkannya di kalangan para remaja khususnya yang duduk di bangku sekolah. 2. Hendaknya tata tertib sekolah lebih di tingkatkan agar siswanya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama (Melihat ataupun menyebarkan video porno). 3. Hendaknya sekolah-sekolah lebih sering melakukan razia kepada para murid-muridnya agar para remaja tidak ada yang menyebarkan video porno di sekolah. 4. Hendaknya para orangtua lebih mengenal dan mengawasi anak-anaknya agar anak- anaknya bisa, baik dari segi moral maupan agama.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA • Vina Dwi Laning. 2008. Kenakalan Remaja dan Penanggulanganya :Pornografi, Klaten : direktorat • jenderal manajemen pendidikan dasar dan menengah kementrian pendidikan nasional. • Bimata Tim. 2013. Rancangan Penelitian : Konsep dasar Penelitian, Sukoharjo : CV Willian. • M. Sa’abah, Perilaku Seks Menyimpang dan Seksualitas Kontemporer Umat Islam, • (Yogyakarta: UI Press, 2001). • Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II (Jakarta: Balai • Pustaka, 2005). • Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan Penjelasannya (Cet. II; • IndonesiaTera: Jakarata, 2009).
  • 10. DAFTAR PUSTAKA • Vina Dwi Laning. 2008. Kenakalan Remaja dan Penanggulanganya :Pornografi, Klaten : direktorat • jenderal manajemen pendidikan dasar dan menengah kementrian pendidikan nasional. • Bimata Tim. 2013. Rancangan Penelitian : Konsep dasar Penelitian, Sukoharjo : CV Willian. • M. Sa’abah, Perilaku Seks Menyimpang dan Seksualitas Kontemporer Umat Islam, • (Yogyakarta: UI Press, 2001). • Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II (Jakarta: Balai • Pustaka, 2005). • Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan Penjelasannya (Cet. II; • IndonesiaTera: Jakarata, 2009).