SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
PEMBANGUNAN KELAUTAN DALAM
KONTEKS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR
Efrizal Syarief (Sekretariat KPEL) *
Pendahuluan
Sudah menjadi suatu mitos yang berkembang ditengah-tengah
masyarakat bahwa Indonesia memiliki kekayaan laut yang berlimpah, baik
sumber hayatinya maupun non hayatinya, walaupun mitos seperti itu perlu
dibuktikan dengan penelitian yang lebih mendalam dan komprehensif.
Terlepas dari mitos tersebut, kenyataannya Indonesia adalah negara maritim
dengan 70% wilayahnya adalah laut, namun sangatlah ironis sejak 32 tahun
yang lalu kebijakan pembangunan perikanan tidak pernah mendapat perhatian
yang serius dari pemerintah.
Implikasi dari tidak adanya prioritas kebijakan pembangunan perikanan
tersebut, mengakibatkan sangat minimnya prasarana perikanan di wilayah
pesisir, terjadinya abrasi wilayah pesisir dan pantai, pengrusakan ekosistim
laut dan terumbuh karang, serta belum teroptimalkannya pemanfaatan
sumber daya perikanan dan kelautan.
Persoalan Pembangunan Perikanan
Implikasi langsung terhadap peningkatan pertumbuhan penduduk
adalah makin meningkatnya tuntutan kebutuhan hidup, sementara potensi
sumber daya alam di darat yang kita miliki sangatlah terbatas. Hal tersebut
mendorong kita untuk mengalihkan alternatif potensi sumber daya alam lain
yang kita miliki yaitu potensi kelautan. Ada lima potensi kelautan yang dapat
kita andalkan, yaitu: potensi perikanan, potensi wilayah pesisir, potensi
sumber daya mineral, minyak dan gas bumi bawah laut, potensi pariwisata,
dan potensi transportasi laut.
Kebijakan pembangunan kelautan, selama ini, cendrung lebih mengarah
kepada kebijakan “produktivitas” dengan memaksimalkan hasil eksploitasi
sumber daya laut tanpa ada kebijakan memadai yang mengendalikannya.
Akibat dari kebijakan tersebut telah mengakibatkan beberapa kecendrungan
yang tidak menguntungkan dalam aspek kehidupan, seperti:
a) Aspek Ekologi, overfishing penggunaan sarana dan prasarana penangkapan
ikan telah cendrung merusak ekologi laut dan pantai (trawl, bom, potas,
pukat harimau, dll) akibatnya menyempitnya wilayah dan sumber daya
*
Ir. Efrizal Syarief adalah Staf Teknis Perencanaan di Sekretariat Koordinasi Pengembangan
Ekonomi Lokal Bappenas. Ia adalah lulusan IPB (1995) dan Mahasiswa Pasca Sarjana MM, YAI– red.
/mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc
# 1
tangkapan, sehingga sering menimbulkan konflik secara terbuka baik
bersifat vertikal dan horisontal (antara sesama nelayan, nelayan dengan
masyarakat sekitar dan antara nelayan dengan pemerintah).
b) Aspek Sosial Ekonomi, akibat kesenjangan penggunaan teknologi antara
pengusaha besar dan nelayan tradisional telah menimbulkan kesenjangan
dan kemiskinan bagi nelayan tradisional. Akibat dari kesenjangan tersebut
menyebabkan sebagian besar nelayan tradisional mengubah profesinya
menjadi buruh nelayan pada pengusaha perikanan besar.
c) Aspek Sosio Kultural, dengan adanya kesenjangan dan kemiskinan tersebut
menyebabkan ketergantungan antara masyarakat nelayan kecil/ tradisional
terhadap pemodal besar/modern, antara nelayan dan pedagang, antara
pherphery terdapat center, antara masyarakat dengan pemerintah. Hal ini
menimbulkan penguatan terhadap adanya komunitas juragan dan buruh
nelayan
Arah modernisasi di sektor perikanan yang dilakukan selama ini, hanya
memberi keuntungan kepada sekelompok kecil yang punya kemampuan
ekonomi dan politis, sehingga diperlukan alternatif paradigma dan strategis
pembangunan yang holistik dan terintegrasi serta dapat menjaga
keseimbangan antara kegiatan produksi, pengelolahan dan distribusi.
Konsep Pembangunan Alternatif
Paradigma pembangunan holistik, yaitu pembangunan yang dilakukan
secara menyeluruh dan terintegrasi yang sangat memperhatikan aspek spasial,
yaitu pembangunan berwawasan lingkungan, pembangunan berbasis
komunitas, pembangunan berpusat pada rakyat, pembangunan berkelanjutan
dan pembangunan berbasis kelembagaan.
Untuk mewujudkan pembangunan yang holistik tersebut diperlukan
alternatif srategi, yaitu strategi yang berorientasi pada sumber daya atau
Resource Base Strategy (RBS), yang meliputi ketersedian sumber daya, faktor
keberhasilan serta proses belajar.
Pendekatan dalam RBS adalah strategi pengelolaan sumber daya
lokal/pesisir dan kelautan yang berorientasi pada: kualitas, proses, kinerja,
pengembangan, budaya, lingkungan (management by process) yang
berdasarkan pada pembelajaran, kompetensi, keunggulan, berpikir sistematik,
dan pengetahuan (knowledge based management).
/mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc
# 2
Memberdayakan Masyarakat Pesisir
Saat ini banyak program pemberdayaan yang menklaim sebagai
program yang berdasar kepada keinginan dan kebutuhan masyarakat (bottom
up), tapi ironisnya masyarakat tetap saja tidak merasa memiliki akan
program-program tersebut sehingga tidak aneh banyak program yang hanya
seumur masa proyek dan berakhir tanpa dampak berarti bagi kehidupan
masyarakat.
Pertanyaan kemudian muncul apakah konsep pemberdayaan yang salah
atau pemberdayaan dijadikan alat untuk mencapai tujuan tertentu dari
segolongan orang?
Memberdayakan masyarakat pesisir berarti menciptakan peluang bagi
masyarakat pesisir untuk menentukan kebutuhannya, merencanakan dan
melaksanakan kegiatannya, yang akhirnya menciptakan kemandirian
permanen dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
Memberdayakan masyarakat pesisir tidaklah seperti memberdayakan
kelompok-kelompok masyarakat lainnya, karena didalam habitat pesisir
terdapat banyak kelompok kehidupan masayarakat diantaranya:
a) Masyarakat nelayan tangkap, adalah kelompok masyarakat pesisir yang
mata pencaharian utamanya adalah menangkap ikan dilaut. Kelompok ini
dibagi lagi dalam dua kelompok besar, yaitu nelayan tangkap modern dan
nelayan tangkap tradisional. Keduanya kelompok ini dapat dibedakan dari
jenis kapal/peralatan yang digunakan dan jangkauan wilayah
tangkapannya.
b) Masyarakat nelayan pengumpul/bakul, adalah kelompok masyarakt pesisir
yang bekerja disekitar tempat pendaratan dan pelelangan ikan. Mereka
akan mengumpulkan ikan-ikan hasil tangkapan baik melalui pelelangan
maupun dari sisa ikan yang tidak terlelang yang selanjutnya dijual ke
masyarakat sekitarnya atau dibawah ke pasar-pasar lokal. Umumnya yang
menjadi pengumpul ini adalah kelompok masyarakat pesisir perempuan.
c) Masayarakat nelayan buruh, adalah kelompok masyarakat nelayan yang
paling banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat pesisir. Ciri dari
mereka dapat terlihat dari kemiskinan yang selalu membelenggu
kehidupan mereka, mereka tidak memiliki modal atau peralatan yang
memadai untuk usaha produktif. Umumnya mereka bekerja sebagai
buruh/anak buah kapal (ABK) pada kapal-kapal juragan dengan penghasilan
yang minim.
d) Masyarakat nelayan tambak, masyarakat nelayan pengolah, dan kelompok
masyarakat nelayan buruh.
/mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc
# 3
Setiap kelompok masyarakat tersebut haruslah mendapat penanganan
dan perlakuan khusus sesuai dengan kelompok, usaha, dan aktivitas ekonomi
mereka. Pemberdayaan masyarakat tangkap minsalnya, mereka membutukan
sarana penangkapan dan kepastian wilayah tangkap. Berbeda dengan
kelompok masyarakat tambak, yang mereka butuhkan adalah modal kerja dan
modal investasi, begitu juga untuk kelompok masyarakat pengolah dan buruh.
Kebutuhan setiap kelompok yang berbeda tersebut, menunjukkan
keanekaragaman pola pemberdayaan yang akan diterapkan untuk setiap
kelompok tersebut.
Dengan demikian program pemberdayaan untuk masyarakat pesisir
haruslah dirancang dengan sedemikian rupa dengan tidak menyamaratakan
antara satu kelompk dengan kelompok lainnya apalagi antara satu daerah
dengan daerah pesisir lainnya. Pemberdayaan masyarakat pesisir haruslah
bersifat bottom up dan open menu, namun yang terpenting adalah
pemberdayaan itu sendiri yang harus langsung menyentuh kelompok
masyarakat sasaran. Persoalan yang mungkin harus dijawab adalah:
Bagaimana memberdayakannya?
Banyak sudah program pemberdayaan yang dilaksanakan pemerintah,
salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (PEMP). Pada
intinya program ini dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu:
(a) Kelembagaan. Bahwa untuk memperkuat posisi tawar masyarakat,
mereka haruslah terhimpun dalam suatu kelembagaan yang kokoh,
sehingga segala aspirasi dan tuntutan mereka dapat disalurkan
secara baik. Kelembagaan ini juga dapat menjadi penghubung
(intermediate) antara pemerintah dan swasta. Selain itu
kelembagaan ini juga dapat menjadi suatu forum untuk menjamin
terjadinya perguliran dana produktif diantara kelompok lainnya.
(b) Pendampingan. Keberadaan pendamping memang dirasakan
sangat dibutuhkan dalam setiap program pemberdayaan.
Masyarakat belum dapat berjalan sendiri mungkin karena
kekurangtauan, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan yang
rendah, atau mungkin masih kuatnya tingkat ketergantungan
mereka karena belum pulihnya rasa percaya diri mereka akibat
paradigma-paradigma pembangunan masa lalu. Terlepas dari itu
semua, peran pendamping sangatlah vital terutama mendapingi
masyarakat menjalankan aktivitas usahanya. Namun yang
terpenting dari pendampingan ini adalah menempatkan orang yang
tepat pada kelompok yang tepat pula.
(c) Dana Usaha Produktif Bergulir. Pada program PEMP juga
disediakan dana untuk mengembangkan usaha-usaha produktif
yang menjadi pilihan dari masyarakat itu sendiri. Setelah kelompok
pemanfaat dana tersebut berhasil, mereka harus menyisihkan
keuntungannya untuk digulirkan kepada kelompok masyarakat lain
yang membutuhkannya. Pengaturan pergulirannya akan disepakati
/mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc
# 4
di dalam forum atau lembaga yang dibentuk oleh masyarakat
sendiri dengan fasilitasi pemerintah setempat dan tenaga
pendamping 
/mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc
# 5
DAFTAR PUSTAKA
Bappenas, Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah. Laporan Pilot
Project Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 1999.
Bappenas, Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah. Laporan Program
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 2000.
Departemen Kelautan dan Perikanan, Pedoman Umum Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir. 2001
/mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc
# 6
DAFTAR PUSTAKA
Bappenas, Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah. Laporan Pilot
Project Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 1999.
Bappenas, Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah. Laporan Program
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 2000.
Departemen Kelautan dan Perikanan, Pedoman Umum Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir. 2001
/mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc
# 6

More Related Content

What's hot

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...MOH AFIFI A. JAMI'
 
Air sebagai Hak Asasi Manusia
Air sebagai Hak Asasi ManusiaAir sebagai Hak Asasi Manusia
Air sebagai Hak Asasi ManusiaOswar Mungkasa
 
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas AirKebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas AirOswar Mungkasa
 
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015SatuDunia
 
Inayah makalah sosbudsir
Inayah makalah sosbudsirInayah makalah sosbudsir
Inayah makalah sosbudsirshelibilqis
 
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumah
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumahAngkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumah
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumahmandalina landy
 
Pembangunan mapan (Noraniza Yusoff - 2015) Universiti Utara Malaysia
Pembangunan mapan (Noraniza Yusoff - 2015) Universiti Utara MalaysiaPembangunan mapan (Noraniza Yusoff - 2015) Universiti Utara Malaysia
Pembangunan mapan (Noraniza Yusoff - 2015) Universiti Utara Malaysianoranizayusoff
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganEnchink Qw
 
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecil
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecilAwik-awik pesisir laut dan pulau kecil
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecilLalu Sabardi
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakartasakuramochi
 
Gerakan masyarakat sipil didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu ol...
Gerakan masyarakat sipil  didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu  ol...Gerakan masyarakat sipil  didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu  ol...
Gerakan masyarakat sipil didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu ol...septianm
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )nesyaazzura
 
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan LingkunganKonsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan LingkunganMeydellaRizkova
 

What's hot (18)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...
 
Air sebagai Hak Asasi Manusia
Air sebagai Hak Asasi ManusiaAir sebagai Hak Asasi Manusia
Air sebagai Hak Asasi Manusia
 
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas AirKebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
 
Kabar jkpp 16
Kabar jkpp 16Kabar jkpp 16
Kabar jkpp 16
 
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015
 
Inayah makalah sosbudsir
Inayah makalah sosbudsirInayah makalah sosbudsir
Inayah makalah sosbudsir
 
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumah
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumahAngkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumah
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumah
 
Pembangunan mapan (Noraniza Yusoff - 2015) Universiti Utara Malaysia
Pembangunan mapan (Noraniza Yusoff - 2015) Universiti Utara MalaysiaPembangunan mapan (Noraniza Yusoff - 2015) Universiti Utara Malaysia
Pembangunan mapan (Noraniza Yusoff - 2015) Universiti Utara Malaysia
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
 
Tapak2
Tapak2Tapak2
Tapak2
 
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecil
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecilAwik-awik pesisir laut dan pulau kecil
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecil
 
Esdk
EsdkEsdk
Esdk
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
 
Gerakan masyarakat sipil didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu ol...
Gerakan masyarakat sipil  didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu  ol...Gerakan masyarakat sipil  didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu  ol...
Gerakan masyarakat sipil didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu ol...
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
 
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan LingkunganKonsep Jasa Layanan Lingkungan
Konsep Jasa Layanan Lingkungan
 
1 5-1-pb
1 5-1-pb1 5-1-pb
1 5-1-pb
 

Viewers also liked

Carlos Fernández, nuevo presidente de Grupo Planeta, al que pertenece EAE. ex...
Carlos Fernández, nuevo presidente de Grupo Planeta, al que pertenece EAE. ex...Carlos Fernández, nuevo presidente de Grupo Planeta, al que pertenece EAE. ex...
Carlos Fernández, nuevo presidente de Grupo Planeta, al que pertenece EAE. ex...EAE Business School
 
Presentazione libertagiaitalia
Presentazione libertagiaitaliaPresentazione libertagiaitalia
Presentazione libertagiaitaliaVincenzo Cascio
 
лабораторная работа 1
лабораторная работа 1лабораторная работа 1
лабораторная работа 1sheplyakov
 
παιδαγωγός είναι ...
παιδαγωγός είναι ...παιδαγωγός είναι ...
παιδαγωγός είναι ...Maria Volaki
 
Ecommerce website development company
Ecommerce website development companyEcommerce website development company
Ecommerce website development companyMadhavi Shukla
 
EPM Presentation
EPM PresentationEPM Presentation
EPM PresentationShiva Vyas
 
Alquiler De Automoviles Electricos De Lujo
Alquiler De Automoviles Electricos De Lujo
Alquiler De Automoviles Electricos De Lujo
Alquiler De Automoviles Electricos De Lujo tartbanister7118
 
งานนำเสนอ1 pr
งานนำเสนอ1 prงานนำเสนอ1 pr
งานนำเสนอ1 prrusnaning
 

Viewers also liked (20)

Carlos Fernández, nuevo presidente de Grupo Planeta, al que pertenece EAE. ex...
Carlos Fernández, nuevo presidente de Grupo Planeta, al que pertenece EAE. ex...Carlos Fernández, nuevo presidente de Grupo Planeta, al que pertenece EAE. ex...
Carlos Fernández, nuevo presidente de Grupo Planeta, al que pertenece EAE. ex...
 
Paragraf tentang kesehatan dan pendidikan
Paragraf tentang kesehatan dan pendidikanParagraf tentang kesehatan dan pendidikan
Paragraf tentang kesehatan dan pendidikan
 
Presentazione libertagiaitalia
Presentazione libertagiaitaliaPresentazione libertagiaitalia
Presentazione libertagiaitalia
 
лабораторная работа 1
лабораторная работа 1лабораторная работа 1
лабораторная работа 1
 
παιδαγωγός είναι ...
παιδαγωγός είναι ...παιδαγωγός είναι ...
παιδαγωγός είναι ...
 
Ambika Bhardwaj (1)
Ambika Bhardwaj (1)Ambika Bhardwaj (1)
Ambika Bhardwaj (1)
 
Session iii
Session iiiSession iii
Session iii
 
Ecommerce website development company
Ecommerce website development companyEcommerce website development company
Ecommerce website development company
 
Beautiful
BeautifulBeautiful
Beautiful
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Encreuat
EncreuatEncreuat
Encreuat
 
Tugas Praktek
Tugas PraktekTugas Praktek
Tugas Praktek
 
EPM Presentation
EPM PresentationEPM Presentation
EPM Presentation
 
(Sa free) webinar sep 29, 2013
(Sa free) webinar   sep 29, 2013(Sa free) webinar   sep 29, 2013
(Sa free) webinar sep 29, 2013
 
Alquiler De Automoviles Electricos De Lujo
Alquiler De Automoviles Electricos De Lujo
Alquiler De Automoviles Electricos De Lujo
Alquiler De Automoviles Electricos De Lujo
 
Cell structure
Cell structureCell structure
Cell structure
 
งานนำเสนอ1 pr
งานนำเสนอ1 prงานนำเสนอ1 pr
งานนำเสนอ1 pr
 
Het sociale domein
Het sociale domeinHet sociale domein
Het sociale domein
 
Click to Edit
Click to EditClick to Edit
Click to Edit
 
Panitia pengawasan pemilihan umum
Panitia pengawasan pemilihan umumPanitia pengawasan pemilihan umum
Panitia pengawasan pemilihan umum
 

Similar to PEMBERDAYAAN PESISIR

jurnal tranformasi masyarakat pesisir
jurnal tranformasi masyarakat pesisir jurnal tranformasi masyarakat pesisir
jurnal tranformasi masyarakat pesisir Universitas Brawijaya
 
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYANPPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYANMOH AFIFI A. JAMI'
 
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdfssuserea700d
 
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptxKelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptxUliCristina
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinSeptian Muna Barakati
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanWarnet Raha
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanWarnet Raha
 
Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadiBudaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadiDzulfikar Rizka
 
Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautAcha Cuah
 
Otonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi panganOtonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi panganJeffri Argon
 
Kuliah ke 2 Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptx
Kuliah ke 2   Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptxKuliah ke 2   Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptx
Kuliah ke 2 Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptxTinche Clara
 
Wawasan nusantara ppt.
Wawasan nusantara ppt.Wawasan nusantara ppt.
Wawasan nusantara ppt.MrZedd
 
press_release.pdf
press_release.pdfpress_release.pdf
press_release.pdfDeny Hosea
 
Matriks paradigma pembangunan
Matriks paradigma pembangunanMatriks paradigma pembangunan
Matriks paradigma pembangunanRiska_21
 
Tingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikanTingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikanPT. SASA
 
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptxPENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptxEdwinKusuma9
 
Lumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundationLumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundationsaepudinsangmjd
 
Lumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationLumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationsaepudinsangmjd
 
Lumbung desa sinergi foundation
Lumbung desa   sinergi foundationLumbung desa   sinergi foundation
Lumbung desa sinergi foundationsaepudinsangmjd
 

Similar to PEMBERDAYAAN PESISIR (20)

jurnal tranformasi masyarakat pesisir
jurnal tranformasi masyarakat pesisir jurnal tranformasi masyarakat pesisir
jurnal tranformasi masyarakat pesisir
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
 
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYANPPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
 
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
 
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptxKelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
 
Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadiBudaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
 
Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan Laut
 
Otonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi panganOtonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi pangan
 
Kuliah ke 2 Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptx
Kuliah ke 2   Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptxKuliah ke 2   Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptx
Kuliah ke 2 Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptx
 
Wawasan nusantara ppt.
Wawasan nusantara ppt.Wawasan nusantara ppt.
Wawasan nusantara ppt.
 
press_release.pdf
press_release.pdfpress_release.pdf
press_release.pdf
 
Matriks paradigma pembangunan
Matriks paradigma pembangunanMatriks paradigma pembangunan
Matriks paradigma pembangunan
 
Tingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikanTingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikan
 
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptxPENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
 
Lumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundationLumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundation
 
Lumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationLumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundation
 
Lumbung desa sinergi foundation
Lumbung desa   sinergi foundationLumbung desa   sinergi foundation
Lumbung desa sinergi foundation
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

PEMBERDAYAAN PESISIR

  • 1. PEMBANGUNAN KELAUTAN DALAM KONTEKS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR Efrizal Syarief (Sekretariat KPEL) * Pendahuluan Sudah menjadi suatu mitos yang berkembang ditengah-tengah masyarakat bahwa Indonesia memiliki kekayaan laut yang berlimpah, baik sumber hayatinya maupun non hayatinya, walaupun mitos seperti itu perlu dibuktikan dengan penelitian yang lebih mendalam dan komprehensif. Terlepas dari mitos tersebut, kenyataannya Indonesia adalah negara maritim dengan 70% wilayahnya adalah laut, namun sangatlah ironis sejak 32 tahun yang lalu kebijakan pembangunan perikanan tidak pernah mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Implikasi dari tidak adanya prioritas kebijakan pembangunan perikanan tersebut, mengakibatkan sangat minimnya prasarana perikanan di wilayah pesisir, terjadinya abrasi wilayah pesisir dan pantai, pengrusakan ekosistim laut dan terumbuh karang, serta belum teroptimalkannya pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan. Persoalan Pembangunan Perikanan Implikasi langsung terhadap peningkatan pertumbuhan penduduk adalah makin meningkatnya tuntutan kebutuhan hidup, sementara potensi sumber daya alam di darat yang kita miliki sangatlah terbatas. Hal tersebut mendorong kita untuk mengalihkan alternatif potensi sumber daya alam lain yang kita miliki yaitu potensi kelautan. Ada lima potensi kelautan yang dapat kita andalkan, yaitu: potensi perikanan, potensi wilayah pesisir, potensi sumber daya mineral, minyak dan gas bumi bawah laut, potensi pariwisata, dan potensi transportasi laut. Kebijakan pembangunan kelautan, selama ini, cendrung lebih mengarah kepada kebijakan “produktivitas” dengan memaksimalkan hasil eksploitasi sumber daya laut tanpa ada kebijakan memadai yang mengendalikannya. Akibat dari kebijakan tersebut telah mengakibatkan beberapa kecendrungan yang tidak menguntungkan dalam aspek kehidupan, seperti: a) Aspek Ekologi, overfishing penggunaan sarana dan prasarana penangkapan ikan telah cendrung merusak ekologi laut dan pantai (trawl, bom, potas, pukat harimau, dll) akibatnya menyempitnya wilayah dan sumber daya * Ir. Efrizal Syarief adalah Staf Teknis Perencanaan di Sekretariat Koordinasi Pengembangan Ekonomi Lokal Bappenas. Ia adalah lulusan IPB (1995) dan Mahasiswa Pasca Sarjana MM, YAI– red. /mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc # 1
  • 2. tangkapan, sehingga sering menimbulkan konflik secara terbuka baik bersifat vertikal dan horisontal (antara sesama nelayan, nelayan dengan masyarakat sekitar dan antara nelayan dengan pemerintah). b) Aspek Sosial Ekonomi, akibat kesenjangan penggunaan teknologi antara pengusaha besar dan nelayan tradisional telah menimbulkan kesenjangan dan kemiskinan bagi nelayan tradisional. Akibat dari kesenjangan tersebut menyebabkan sebagian besar nelayan tradisional mengubah profesinya menjadi buruh nelayan pada pengusaha perikanan besar. c) Aspek Sosio Kultural, dengan adanya kesenjangan dan kemiskinan tersebut menyebabkan ketergantungan antara masyarakat nelayan kecil/ tradisional terhadap pemodal besar/modern, antara nelayan dan pedagang, antara pherphery terdapat center, antara masyarakat dengan pemerintah. Hal ini menimbulkan penguatan terhadap adanya komunitas juragan dan buruh nelayan Arah modernisasi di sektor perikanan yang dilakukan selama ini, hanya memberi keuntungan kepada sekelompok kecil yang punya kemampuan ekonomi dan politis, sehingga diperlukan alternatif paradigma dan strategis pembangunan yang holistik dan terintegrasi serta dapat menjaga keseimbangan antara kegiatan produksi, pengelolahan dan distribusi. Konsep Pembangunan Alternatif Paradigma pembangunan holistik, yaitu pembangunan yang dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi yang sangat memperhatikan aspek spasial, yaitu pembangunan berwawasan lingkungan, pembangunan berbasis komunitas, pembangunan berpusat pada rakyat, pembangunan berkelanjutan dan pembangunan berbasis kelembagaan. Untuk mewujudkan pembangunan yang holistik tersebut diperlukan alternatif srategi, yaitu strategi yang berorientasi pada sumber daya atau Resource Base Strategy (RBS), yang meliputi ketersedian sumber daya, faktor keberhasilan serta proses belajar. Pendekatan dalam RBS adalah strategi pengelolaan sumber daya lokal/pesisir dan kelautan yang berorientasi pada: kualitas, proses, kinerja, pengembangan, budaya, lingkungan (management by process) yang berdasarkan pada pembelajaran, kompetensi, keunggulan, berpikir sistematik, dan pengetahuan (knowledge based management). /mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc # 2
  • 3. Memberdayakan Masyarakat Pesisir Saat ini banyak program pemberdayaan yang menklaim sebagai program yang berdasar kepada keinginan dan kebutuhan masyarakat (bottom up), tapi ironisnya masyarakat tetap saja tidak merasa memiliki akan program-program tersebut sehingga tidak aneh banyak program yang hanya seumur masa proyek dan berakhir tanpa dampak berarti bagi kehidupan masyarakat. Pertanyaan kemudian muncul apakah konsep pemberdayaan yang salah atau pemberdayaan dijadikan alat untuk mencapai tujuan tertentu dari segolongan orang? Memberdayakan masyarakat pesisir berarti menciptakan peluang bagi masyarakat pesisir untuk menentukan kebutuhannya, merencanakan dan melaksanakan kegiatannya, yang akhirnya menciptakan kemandirian permanen dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Memberdayakan masyarakat pesisir tidaklah seperti memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat lainnya, karena didalam habitat pesisir terdapat banyak kelompok kehidupan masayarakat diantaranya: a) Masyarakat nelayan tangkap, adalah kelompok masyarakat pesisir yang mata pencaharian utamanya adalah menangkap ikan dilaut. Kelompok ini dibagi lagi dalam dua kelompok besar, yaitu nelayan tangkap modern dan nelayan tangkap tradisional. Keduanya kelompok ini dapat dibedakan dari jenis kapal/peralatan yang digunakan dan jangkauan wilayah tangkapannya. b) Masyarakat nelayan pengumpul/bakul, adalah kelompok masyarakt pesisir yang bekerja disekitar tempat pendaratan dan pelelangan ikan. Mereka akan mengumpulkan ikan-ikan hasil tangkapan baik melalui pelelangan maupun dari sisa ikan yang tidak terlelang yang selanjutnya dijual ke masyarakat sekitarnya atau dibawah ke pasar-pasar lokal. Umumnya yang menjadi pengumpul ini adalah kelompok masyarakat pesisir perempuan. c) Masayarakat nelayan buruh, adalah kelompok masyarakat nelayan yang paling banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat pesisir. Ciri dari mereka dapat terlihat dari kemiskinan yang selalu membelenggu kehidupan mereka, mereka tidak memiliki modal atau peralatan yang memadai untuk usaha produktif. Umumnya mereka bekerja sebagai buruh/anak buah kapal (ABK) pada kapal-kapal juragan dengan penghasilan yang minim. d) Masyarakat nelayan tambak, masyarakat nelayan pengolah, dan kelompok masyarakat nelayan buruh. /mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc # 3
  • 4. Setiap kelompok masyarakat tersebut haruslah mendapat penanganan dan perlakuan khusus sesuai dengan kelompok, usaha, dan aktivitas ekonomi mereka. Pemberdayaan masyarakat tangkap minsalnya, mereka membutukan sarana penangkapan dan kepastian wilayah tangkap. Berbeda dengan kelompok masyarakat tambak, yang mereka butuhkan adalah modal kerja dan modal investasi, begitu juga untuk kelompok masyarakat pengolah dan buruh. Kebutuhan setiap kelompok yang berbeda tersebut, menunjukkan keanekaragaman pola pemberdayaan yang akan diterapkan untuk setiap kelompok tersebut. Dengan demikian program pemberdayaan untuk masyarakat pesisir haruslah dirancang dengan sedemikian rupa dengan tidak menyamaratakan antara satu kelompk dengan kelompok lainnya apalagi antara satu daerah dengan daerah pesisir lainnya. Pemberdayaan masyarakat pesisir haruslah bersifat bottom up dan open menu, namun yang terpenting adalah pemberdayaan itu sendiri yang harus langsung menyentuh kelompok masyarakat sasaran. Persoalan yang mungkin harus dijawab adalah: Bagaimana memberdayakannya? Banyak sudah program pemberdayaan yang dilaksanakan pemerintah, salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (PEMP). Pada intinya program ini dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu: (a) Kelembagaan. Bahwa untuk memperkuat posisi tawar masyarakat, mereka haruslah terhimpun dalam suatu kelembagaan yang kokoh, sehingga segala aspirasi dan tuntutan mereka dapat disalurkan secara baik. Kelembagaan ini juga dapat menjadi penghubung (intermediate) antara pemerintah dan swasta. Selain itu kelembagaan ini juga dapat menjadi suatu forum untuk menjamin terjadinya perguliran dana produktif diantara kelompok lainnya. (b) Pendampingan. Keberadaan pendamping memang dirasakan sangat dibutuhkan dalam setiap program pemberdayaan. Masyarakat belum dapat berjalan sendiri mungkin karena kekurangtauan, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan yang rendah, atau mungkin masih kuatnya tingkat ketergantungan mereka karena belum pulihnya rasa percaya diri mereka akibat paradigma-paradigma pembangunan masa lalu. Terlepas dari itu semua, peran pendamping sangatlah vital terutama mendapingi masyarakat menjalankan aktivitas usahanya. Namun yang terpenting dari pendampingan ini adalah menempatkan orang yang tepat pada kelompok yang tepat pula. (c) Dana Usaha Produktif Bergulir. Pada program PEMP juga disediakan dana untuk mengembangkan usaha-usaha produktif yang menjadi pilihan dari masyarakat itu sendiri. Setelah kelompok pemanfaat dana tersebut berhasil, mereka harus menyisihkan keuntungannya untuk digulirkan kepada kelompok masyarakat lain yang membutuhkannya. Pengaturan pergulirannya akan disepakati /mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc # 4
  • 5. di dalam forum atau lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sendiri dengan fasilitasi pemerintah setempat dan tenaga pendamping  /mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc # 5
  • 6. DAFTAR PUSTAKA Bappenas, Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah. Laporan Pilot Project Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 1999. Bappenas, Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah. Laporan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 2000. Departemen Kelautan dan Perikanan, Pedoman Umum Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. 2001 /mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc # 6
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Bappenas, Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah. Laporan Pilot Project Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 1999. Bappenas, Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah. Laporan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 2000. Departemen Kelautan dan Perikanan, Pedoman Umum Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. 2001 /mnt/temp/unoconv/20130929134925/pembangunankelautandalam-130929084924-phpapp02.doc # 6