SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
KONSEP JASA LAYANAN
LINGKUNGAN
BAB
2
Dosen Pengampu : Dr. Rita Parmawati, S.P., M.E
Dibuat untuk memenuhi tugas Ulangan Tengah Semester mata kuliah Ekonomi Pariwisata
Disusun oleh kelompok 1 :
Elvin Wahyu S 20503080111013
Ade Arwin H 20503080111019
Nicholay Firmansyah S 20503080111041
Arya Bisma W 20503080111051
Meydella Rizkova 20503080111003
2.1 Ilmu Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Menurut para ekonom, lingkungan memiliki peran yang penting dalam keberhasilan upaya
pembangunan ekonomi. Menurut Michael P. Torada dalam pembangunan ekonomi (2006), beban
kerusakan lingkungan berdampak besar pada 20% penduduk paling miskin yang ada di dunia.
Permasalahan kompleks seperti peningkatan jumlah penduduk dapat menyebabkan terjadinya
degradasi lingkungan, hal ini dikarenakan peningkatan jumlah penduduk akan menyusutkan
produktivitas lahan pertanian pangan pe kapita. Produktivitas dari sumberdaya alam akan semakin
menurun dikerenakan adanya kerusakan tanah, air dan sumber air. Oleh karena itu, banyak hal
yang harus dipertimbangkan dalam setiap analisis ekonomi seperti implikasi jangka panjang yang
ditimbulkan oleh setiap kegiatan ekonomi terhadap kualitas atau kelestarian lingkungan hidup.
2.2 Perhitungan Nilai Lingkungan Hidup
Kesinambungan antara pertumbuhan ekonomi
dan pelestarian lingkungan hidup dapat
digambarkan melalui istilah “berkelanjutan”. Para
ahli ekonomi berpendapat bahwa proses
pembangunan dikatakan berkelanjutan apabila total
ketersediaan modal jumlahnya tetap atau
meningkat dari waktu ke waktu. Dalam
perhitungan tersebut faktor penambah adalah
kerusakan lingkungan hidup dan faktor pengurang
berupa tingkat pertubuhan ekonomi. Salah satu
contoh perhitungan lingkungan tekah ditemukan
oleh David Pearce dan Jeremy Warford.
Pengertian asset modal dalam rumusan mereka, tidak hanya modal modal
manufaktur, tetapi juga modal manusia (pengetahuan dan ketrampilan), serta
modal lingkungan hidup. Sehingga atas dasar ha tersebut, maka kalkulasi
GNI harus dikoreksi menjadi NNI (Sustainable Development Income) atau
pendapatan nasional neto yang berkesinambungan (sustainable net national
product). Ini adalah jumlah total yang dapat di konsumsi tanpa mengikis stok
modal, rumusnya adalah :
NNI*= GNI-Dm-Dn…………………..(1)
NNI : pendapatan nasional neto berkesinambungan
Dm : depresiasi asset modal manufaktur
Dn : depresiasi modal lingkungan yang dinyatakan
dalam satuan moneter (uang) tahunan
2.3 Modal Alam dan Jasa-jasa Lingkungan
Modal alam merupakan bentuk investasi ekonomi agarkegiatan ekonomi yang
dilakukan berperan serta dalam keletarian lingkungan. Banyak jenis layanan
yang disediakan oleh alam seperti jasa lingkungan langsung dan jasa
lingkungan tidak langsung. Contoh dari jasa lingkungan langsung berkaitan
dengan penyediaan pangan dan bahan baku, sedangkan jasa lingkungan tidak
langsung berkaitan dengan proses penyimpanan karbon, perlindungan daerah
alirang sungai, dan penyedia tempat bagi keanekaragaman hayati.
Jasa lingkungan adalah sesuatu yang tidak dapat tergantikan,
apabila tergantikan hanya dengan biaya yang besar. Imbal jasa
lingkungan dapat mencegah terjadinya kerugian dalam hal
oerubahan lingkungan. Manfaat yang didapatkan dari hal tersebut
berupa pelestarian lingkungan dan meningkatkan pendapatan
pengguna lahan. Terdapat batasan untuk pelaksanaan program
imbalan jasa lingkungan dimana sebagai transaksi yang bersifat
sukarela untuk jasa yang telah diberikan lingkungan terhadap
manusia secara jelas. Terdapat suatu proses transaksi antara
pengguna dengan penyedia, pengguna dari jasa lingkungan harus
mampu membayar imbalan kepada penyedia jasa ataupun orang
yang berhak atas penggunaan lingkungan tersebut. Imbalan yang
dibayarkan harus memenuhi persyaratan yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak.
2.4 Berbagai Perspektif Tentang Jasa Ekosistem
dan Kompensasinya
Berbagai pandangan berikut mendukung perlunya pembayaran atau pemberian kompensasi
bagi mereka yang memfasilitasi tersedianya jasa ekosistem:
Pertama, program pembayaran jasa ekosistem (PJE) dapat menjadi instrumen finansial untuk
pembiayaan kegiatan konservasi tradisional
Kedua, berbagai program PJE berusaha menjawab kebutuhan jasa eksosistem global, seperti
penambatan karbon atau pengurangan dampak perubahan iklim. Di sini, ketimbang
melindungi ekosistem tertentu, tujuan yang hendak dicapai adalah mencari alternatif biaya
termurah untuk memperoleh suatu jasa dalam hal ini penambatan karbon.
Ketiga, beberapa skema kompensasi jasa ekosistem bertujuan meningkatkan suplai jasa
ekosistem yang menarik minat kalangan lokal dan regional, seperti regulasi aliran sungai serta
jaminan kualitas air.
Keempat, kompensasi jasa ekosistem dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kehidupan
masyarakat pedesaan sekaligus meningkatkan nilai lanskap pedesaan berikut segenap ragam
praktek dan ekosistemnya.
2.5.1 Pengalaman dari Kostarika
Progam PJE ini berfokus pada sistem pemanfaatan lahan berbasis pohon ( treebased land
use ). Pada awalnya, hanya empat kategori pemanfaatan lahan yang mendapatkan
pembayaran yang dihitung per hektare: perlindungan hutan ( forest protection ), pengelolaan
hutan ( forest management ), reboisasi ( reforestration ), dan penanaman pohon ( tree
plantation ). Antara 1997 dan 2002, sebanyak hektare lahan diikutkan ke dalam program ini
dengan total pembayaran mencapai US$80,5 juta. Sayangnya, program ini kurang berhasil
dalam mengikutsertakan petani kecil dan penduduk lokal. Yang mendapatkan keuntungan
hanyalah pemilik lahan luas dan menengah karena peserta program diharuskan memiliki hak
kepemilikan dan mengikuti prosedur birokrasi yang berbelitbelit yang melambungkan biaya
transaksi.
2.5.2 Pengalaman dari Meksiko
Program PJE yang diimplementasikan oleh negara
Meksiko termasuk unik karena masyarakat pedesaan dan
penduduk lokal memiliki hak akses dan kontrol pada
sebagian lahan dan 80% kawasan hutan di Meksiko. Para
petani di Meksiko terlibat dalam beberapa proyek
penambatan karbon guna meningkatkan pendapatan.
Masyarakat juga berinisiatif untuk meningkatkan
pendapatan petani dengan membuat inisiatif di bidang
pertanian lain seperti kopi organik dan agroekologi
lainnya.
Berbagai daerah di Meksiko juga mencoba
inisiatif dalam bidang ekoturisme dengan
mengembangkan pantai sebagai pariwisata
di Mazunte oleh penduduk lokal dan
berjalan sukses. Namun, berdampak
negatif yang mengarah pada pemanfataan
berlebihan ekosistem pantai. Adapun
proyek di Ventanilla dan Selva del yang
dimana dalam pengelolaan dan penjagaan
ekosistem mereka lakukan dengan baik,
namun memperoleh pendapatan yang
relatif rendah.
Pelajaran dari pengalaman Meksiko :
• Pentingnya kapasitas atau kemampuan
pengorganisasian untuk mendukung hasil
setiap kompensasi atas inisiatif jasa
ekosistem.
• Diperlukannya strategi diversifikasi
(penggabungan petani dengan penambatan
karbon) dan penggabungan antara pasar
jasa ekosistem dengan fair trade markets
atau solidarity markets.
• Mengintegrasi strategi produksi dengan
potensi ekoturisme.
• Perlunya pembinaan hubungan antara
masyarakat atau kelompok petani dengan
lembaga perantara.
Lanjutan
2.5.3 Pengalaman dari Brasil
Brasil melakukan kegiatan pelestarian atau perlindungan dengan metode
tradisional yang dimana metode tersebut mengusir penduduk lokal dari kawasan
yang akan dimanfaatkan.
Seperti konservasi hutan Pantai Mata Atlantica di Vale do Riberia yang 50%
bagian daerah tersebut dijadikan sebagai kawasan lindung sehingga menyebabkan
tekanan bagi masyarakat dan berdampak negatif.
Masalah lain akibat pembangunan kawasan konservasi juga terjadi di Barra da
Turvo yang menyebabkan masyarakat lokal mendesak agar lahan yang telah
terdegradasi dapat dimanfaatkan oleh petani. Sehingga menciptakan konsep
‘kawasan pemanfaatan’ yang memperluas akses penduduk terhadap kawasan hutan.
Perencanaan sumberdaya di Taman Nasional
Jau yang melibatkan masyarakat berhasil
mengelola dengan proses partisipatorik. Namun
masih terdapat ketidakjelasan hukum dari lahan
tersebut sehingga mengklasifikasikan kembali
penggunaan lahan dan ekologi-kultural yang
menjamin hak-hak dari masyarakat lokal
sebagai penyelesaian.
Pengalaman Brasil
Adapun pelajaran yang dapat diambil
dari pengalaman Brasil yaitu :
• Terlalu fokus pada
konservasi
tradisional dan
mekanisme skema
kompensasi dapat
berdampak negatif
2. Dalam perencanaan
dan pelaksanaan skema
kompensasi harus ada
keterkaitan antara
tujuan lingkungan dan
sosial dengan
kesetaraan pada semua
aspek.
3. Diperlukan diskusi
dan perlu adanya
motivasi agar tercipta
keputusan publik
mengenai hak-hak dan
lain-kain untuk
mencapai tujuan yang
adil dan minim dampak.
2.5.4 Pengalaman dari El Savador
Kawasan alami di El Salvador tergolong masih
sempit sehingga muncul hubungan sinergis antara
proses produksi, konservasi, dan restorasi ekosistem
dengandukungan dari masyarakat. Dukungan dari
masyarakat menjadi skema kompensasi dengan
mengikut sertakan produsen kecil pada jasa
ekosistemyang berhubungan dengan tingkat lokal.
Ada beberapa pembelajaran yang dapat diambil dari negara El
salvador yaitu :
• konservasi tradisional terkait dengan hutan dan perspektif
pertanian perlu ditingkatkan agar dapat mengekstensifkan
ketersediaan jasa ekosistem dan meningkatkan taraf kehidupan.
• Adanya organisasi sosial yang berperan dalamnegosiasi skema
kompensasi, aturan aturannya, dan menjadi distribusi manfaat
secara adil.
• Terdapatnya partisipasi sukarela pada aturan dan kebijakan yang
dapat berdampak besar pada kebijakanpublik yang dibuat untuk
wilayah pedesaan.
2.5.5 Pengalaman dari New York
New York memiliki system perairan yang sangat baik, karena di daerah aliran
sungai utamanya mampu menghasilkan 90% kebutuhan air. Tahun 1990,
DepartemenPerlindungan Lingkungan Kota New York menerapkanaturan baru
mengenai penggunaan lahan. Aturan inimendapat banyak tentangan keras dari
masyarakat yang tinggal di DAS, karena menyebabkan semakin terbatasnya
kesempatan untukmelakukan usaha pertanian sehingga pendapatanmasyarakat
pedesaan akan berkurang. Sektor Pertanian berdampak pada pengelolaanlahan yang
buruk, dan anggapan ini mendapatkan responnegatif dari masyarakat. Sehingga
perlu adanya proses negosiasi
Tahun1997 ditetapkan strategi
pengelolaan daerah aliran sungaiyang
didanai oleh pemerintah dengan nama
program Watershed Agricultural Program .
Program ini dikelola secara sukarela untuk
menerapkan pertanianramah lingkungan
yang nantinya mendukung usaha
petaniuntuk meningkatkan kualitas air.
Pelajaran dari pengalaman New York :
Lanjutan
• Pembayaran secara langsung tidak selalu menjadi
hal yang terbaik perlu adanya pertimbangan
untukkomponen kompensasi lain seperti pelatihan,
Bantuandana, dan dukungan proses pemasaran.
• Perlunya melakukan negosiasi agar terjalin keharmonisan dalam membangun skema kompensasidan sesuai dengan visi daerah yang tepat.
• Negara mampu menjalankan perannya dalamperancangan dan penerapan berkaitan dengankompensasi jasa ekosistem.
2.5.6 Jasa Ekosistem di Indonesia
Jasa ekosistem di Indonesia telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Jasa – jasa ekosistem di Indonesia dibagi menjadi tujuh yaitu :
⚬ Jasa penyedia bahan pangan
⚬ Jasa ekosistem pengatur tata aliran air
⚬ Jasa ekosistem penyedia dan penyimpan air bersih
⚬ Jasa ekosistem pengatur iklim
⚬ Jasa ekosistem penyedia energi
⚬ Jasa ekosistem perlindungan dan pencegahan terhadap bencana
⚬ Jasa ekosistem pendukung sumberdaya genetik.
Dalam pengelolaan lingkungan ekoregion sangat penting, hal ini sudah dipertegas di dalam UU Nomor
32 tahun 2009. Jasa ekosistem sangat berkaitan dengan dengan ekoregion dan tutupan lahan.
Banyak akademisi dan aktivis lingkungan di Indonesia yang berencana untuk
menciptakan inisiatif pembayaran jasa ekosistem dengan menargetkan beberapa program-
program yang dilakukan yaitu:
a) Menegakkan hukum
b) Rehabilitasi hutan dan lahan
c) Kerja sama dengan berbagai pihak
d) Meningkatkan kesadaran masyarakat
2.7 PENGUATAN STRATEGI MASYARAKAT UNTUK JASA LINGKUNGAN
Implementasi strategi pada masyarakat memiliki perbedaan pada setiap daerah. Hal
ini. Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor, yaitu:
• Perbedaan sumber daya alam yang dikelola.
• Modal sosial yang dimiliki masyarakat.
• Hak kepemilikan.
• Skema kompensasi yang diteapkan negara.
Walaupun implementasi strategi pada masyarakat memiliki perbedaan pada setiap
daerah, namun demikian urgensi pentingnya mempelajari berbagai contoh kasus
dalam implementasi skema kompensasi jasa lingkungan ini dirasa cukup penting
karena dapat menambah wawasan dan ilmu dalam rangka untuk memajukan skema
kompensasi yang memiliki tujuan ganda yaitu meningkatkan pengelolaan ekosistem
sekaligus memperkuat penghidupan masyarakat.
2.7.1 INTEGRASI HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT DENGAN EKOSISTEM
BERBAGAI TINGKATAN
Terdapat 3 tingkatan di dalam hubungan antara masyarakat dengan ekosistem yang
dikelola, yaitu:
• Tingkatan pertama, pada hubungan ini tingkat fokus terletak pada pengelolaan ekosistem
untuk pemenuhan kebutuhan dasar.
• Tingkatan kedua, pada hubungan ini tingkat fokus terletak penggunaan SDA yang
tersedia untuk menjadi atau menghasilkan suatu produk. (Penciptaan pendapatan)
• Tingkatan Ketiga, pada hubungan ini tingkat fokus terletak pada usaha atau praktik2
yang menjamin keterciptaan dan tersedianya suatu jasa lingkungan yang memperhatikan
kepentingan lokal maupun global.
2.7.2 KERANGKA BESAR DALAM PENILAIAN DAN KOMPENSASI JASA EKOSISTEM
Dalam Penilaian jasa ekosistem dibutuhkan suatu kerangka penilaian yang memiliki cakupan
yang luas, mampu terintegrasi dengan hal yang berkaitan, dan sesuai dengan realita serta
konteks dari masyarakat yang terlibat.
Untuk mencapai efektifitas dalam penilaian jasa ekosistem dapat dilakukan dengan melakukan
pengkombinasian dari beberapa komponen, yaitu finansial dan non-finansial, Individu dan
kolektif, teritorial
Contoh instrumenn yang dapat digunakan sebagai kompensasi jasa ekosistem, yaitu:
• Pajak
• Subsidi
• Bantuan pemasaran produk
• Dukungan untuk ekowisata pedesaan
• Bantuan teknis
• Pembiayaan investasi
Referensi
Judul buku : Valuasi Ekonomi Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Menuju Ekonomi Hijau
Penulis : Dr. Rita Parmawati, S.P., M.E.
Penerbit : UB Press
Tahun Terbit : 2019

More Related Content

What's hot

Pengelolaan sumber daya airyang benar
Pengelolaan sumber  daya airyang benarPengelolaan sumber  daya airyang benar
Pengelolaan sumber daya airyang benarSeptian Muna Barakati
 
Kunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan e
Kunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan eKunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan e
Kunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan eAnto King
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANSeger Sugiyanto
 
Menyoal reforma agraria ala jokowi
Menyoal reforma agraria ala jokowiMenyoal reforma agraria ala jokowi
Menyoal reforma agraria ala jokowiSiti Chaakimah
 
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunanfebry777
 
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alammafle kh
 
Hukum Lingkungan
Hukum LingkunganHukum Lingkungan
Hukum LingkunganSatria
 
Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014septianm
 
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkunganEkologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkunganmusdzalifah
 
Proyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai CovalimaProyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai Covalimaaguiaximenes
 
Penanganan permukiman-kumuh-di-kelurahan-limbah-b-melalui-peremajaan-renewel
Penanganan permukiman-kumuh-di-kelurahan-limbah-b-melalui-peremajaan-renewelPenanganan permukiman-kumuh-di-kelurahan-limbah-b-melalui-peremajaan-renewel
Penanganan permukiman-kumuh-di-kelurahan-limbah-b-melalui-peremajaan-renewelNolynardo V
 
Hari air sedunia atau world water day
Hari air sedunia atau world water day Hari air sedunia atau world water day
Hari air sedunia atau world water day Stefany Imanuel
 
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fixPengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fixAndy Herlambang
 
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamGEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamfarahmaudy47
 

What's hot (20)

Pengelolaan sumber daya airyang benar
Pengelolaan sumber  daya airyang benarPengelolaan sumber  daya airyang benar
Pengelolaan sumber daya airyang benar
 
Kunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan e
Kunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan eKunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan e
Kunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan e
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Geo (fnaws)
Geo (fnaws)Geo (fnaws)
Geo (fnaws)
 
Bacaan i ikhtisar bacaan
Bacaan i ikhtisar bacaanBacaan i ikhtisar bacaan
Bacaan i ikhtisar bacaan
 
Menyoal reforma agraria ala jokowi
Menyoal reforma agraria ala jokowiMenyoal reforma agraria ala jokowi
Menyoal reforma agraria ala jokowi
 
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunan
 
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Hukum Lingkungan
Hukum LingkunganHukum Lingkungan
Hukum Lingkungan
 
Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014
 
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkunganEkologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
 
8113 16022-1-sm
8113 16022-1-sm8113 16022-1-sm
8113 16022-1-sm
 
Proyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai CovalimaProyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai Covalima
 
Penanganan permukiman-kumuh-di-kelurahan-limbah-b-melalui-peremajaan-renewel
Penanganan permukiman-kumuh-di-kelurahan-limbah-b-melalui-peremajaan-renewelPenanganan permukiman-kumuh-di-kelurahan-limbah-b-melalui-peremajaan-renewel
Penanganan permukiman-kumuh-di-kelurahan-limbah-b-melalui-peremajaan-renewel
 
Uu18 2008
Uu18 2008Uu18 2008
Uu18 2008
 
Hari air sedunia atau world water day
Hari air sedunia atau world water day Hari air sedunia atau world water day
Hari air sedunia atau world water day
 
Hukum lingkungan
Hukum lingkunganHukum lingkungan
Hukum lingkungan
 
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fixPengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
 
Ppt pemanfaatan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi
Ppt pemanfaatan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensiPpt pemanfaatan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi
Ppt pemanfaatan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi
 
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamGEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 

Similar to KONSEP JASA LAYANAN LINGKUNGAN

Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat BumiGerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumigsbindonesia
 
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptxKULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptxHanifNoerFachri
 
KULIAH 9- PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9- PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptxKULIAH 9- PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9- PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptxpurnamawirawan92
 
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...Analyst of Water Resources Management
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxMuhammadMunarMukhsin1
 
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptxKholidahUINWalisongo
 
Hukum Lingkungan
Hukum LingkunganHukum Lingkungan
Hukum Lingkunganblack511229
 
Green and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptxGreen and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptxRickaAnnisa
 
Pengantar pro klim
Pengantar pro klim Pengantar pro klim
Pengantar pro klim swirawan
 
article-asia pacific forest carbon training
article-asia pacific forest carbon trainingarticle-asia pacific forest carbon training
article-asia pacific forest carbon trainingRini Sucahyo
 
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...Zainal Suarja
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupYeSi YeStri CatMafis
 
Faq bp redd+
Faq bp redd+Faq bp redd+
Faq bp redd+septianm
 
Panduan Pengajuan Proposal Pengabdian Masyarakat (1).pdf
Panduan Pengajuan Proposal Pengabdian Masyarakat (1).pdfPanduan Pengajuan Proposal Pengabdian Masyarakat (1).pdf
Panduan Pengajuan Proposal Pengabdian Masyarakat (1).pdfOkiSaputra18
 
Presentation by Tropenbos
Presentation by TropenbosPresentation by Tropenbos
Presentation by TropenbosGPFLR
 
3. green and blue economy
3. green and blue economy3. green and blue economy
3. green and blue economyRahma0207
 
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di IndonesiaTantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di IndonesiaCIFOR-ICRAF
 
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptx
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptxPPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptx
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptxIlhamFajar14
 

Similar to KONSEP JASA LAYANAN LINGKUNGAN (20)

Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat BumiGerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
 
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptxKULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
 
KULIAH 9- PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9- PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptxKULIAH 9- PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9- PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
 
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
 
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
 
Hukum Lingkungan
Hukum LingkunganHukum Lingkungan
Hukum Lingkungan
 
Green and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptxGreen and Blue Economics.pptx
Green and Blue Economics.pptx
 
Pengantar pro klim
Pengantar pro klim Pengantar pro klim
Pengantar pro klim
 
Sumber Daya Hutan 2.pptx
Sumber Daya Hutan 2.pptxSumber Daya Hutan 2.pptx
Sumber Daya Hutan 2.pptx
 
article-asia pacific forest carbon training
article-asia pacific forest carbon trainingarticle-asia pacific forest carbon training
article-asia pacific forest carbon training
 
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
 
Faq bp redd+
Faq bp redd+Faq bp redd+
Faq bp redd+
 
Panduan Pengajuan Proposal Pengabdian Masyarakat (1).pdf
Panduan Pengajuan Proposal Pengabdian Masyarakat (1).pdfPanduan Pengajuan Proposal Pengabdian Masyarakat (1).pdf
Panduan Pengajuan Proposal Pengabdian Masyarakat (1).pdf
 
Presentation by Tropenbos
Presentation by TropenbosPresentation by Tropenbos
Presentation by Tropenbos
 
3. green and blue economy
3. green and blue economy3. green and blue economy
3. green and blue economy
 
Press conf pi westin
Press conf pi westinPress conf pi westin
Press conf pi westin
 
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di IndonesiaTantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia
 
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptx
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptxPPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptx
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptx
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 

KONSEP JASA LAYANAN LINGKUNGAN

  • 1. KONSEP JASA LAYANAN LINGKUNGAN BAB 2 Dosen Pengampu : Dr. Rita Parmawati, S.P., M.E Dibuat untuk memenuhi tugas Ulangan Tengah Semester mata kuliah Ekonomi Pariwisata
  • 2. Disusun oleh kelompok 1 : Elvin Wahyu S 20503080111013 Ade Arwin H 20503080111019 Nicholay Firmansyah S 20503080111041 Arya Bisma W 20503080111051 Meydella Rizkova 20503080111003
  • 3. 2.1 Ilmu Ekonomi dan Lingkungan Hidup Menurut para ekonom, lingkungan memiliki peran yang penting dalam keberhasilan upaya pembangunan ekonomi. Menurut Michael P. Torada dalam pembangunan ekonomi (2006), beban kerusakan lingkungan berdampak besar pada 20% penduduk paling miskin yang ada di dunia. Permasalahan kompleks seperti peningkatan jumlah penduduk dapat menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, hal ini dikarenakan peningkatan jumlah penduduk akan menyusutkan produktivitas lahan pertanian pangan pe kapita. Produktivitas dari sumberdaya alam akan semakin menurun dikerenakan adanya kerusakan tanah, air dan sumber air. Oleh karena itu, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam setiap analisis ekonomi seperti implikasi jangka panjang yang ditimbulkan oleh setiap kegiatan ekonomi terhadap kualitas atau kelestarian lingkungan hidup.
  • 4. 2.2 Perhitungan Nilai Lingkungan Hidup Kesinambungan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup dapat digambarkan melalui istilah “berkelanjutan”. Para ahli ekonomi berpendapat bahwa proses pembangunan dikatakan berkelanjutan apabila total ketersediaan modal jumlahnya tetap atau meningkat dari waktu ke waktu. Dalam perhitungan tersebut faktor penambah adalah kerusakan lingkungan hidup dan faktor pengurang berupa tingkat pertubuhan ekonomi. Salah satu contoh perhitungan lingkungan tekah ditemukan oleh David Pearce dan Jeremy Warford.
  • 5. Pengertian asset modal dalam rumusan mereka, tidak hanya modal modal manufaktur, tetapi juga modal manusia (pengetahuan dan ketrampilan), serta modal lingkungan hidup. Sehingga atas dasar ha tersebut, maka kalkulasi GNI harus dikoreksi menjadi NNI (Sustainable Development Income) atau pendapatan nasional neto yang berkesinambungan (sustainable net national product). Ini adalah jumlah total yang dapat di konsumsi tanpa mengikis stok modal, rumusnya adalah : NNI*= GNI-Dm-Dn…………………..(1) NNI : pendapatan nasional neto berkesinambungan Dm : depresiasi asset modal manufaktur Dn : depresiasi modal lingkungan yang dinyatakan dalam satuan moneter (uang) tahunan
  • 6. 2.3 Modal Alam dan Jasa-jasa Lingkungan Modal alam merupakan bentuk investasi ekonomi agarkegiatan ekonomi yang dilakukan berperan serta dalam keletarian lingkungan. Banyak jenis layanan yang disediakan oleh alam seperti jasa lingkungan langsung dan jasa lingkungan tidak langsung. Contoh dari jasa lingkungan langsung berkaitan dengan penyediaan pangan dan bahan baku, sedangkan jasa lingkungan tidak langsung berkaitan dengan proses penyimpanan karbon, perlindungan daerah alirang sungai, dan penyedia tempat bagi keanekaragaman hayati.
  • 7. Jasa lingkungan adalah sesuatu yang tidak dapat tergantikan, apabila tergantikan hanya dengan biaya yang besar. Imbal jasa lingkungan dapat mencegah terjadinya kerugian dalam hal oerubahan lingkungan. Manfaat yang didapatkan dari hal tersebut berupa pelestarian lingkungan dan meningkatkan pendapatan pengguna lahan. Terdapat batasan untuk pelaksanaan program imbalan jasa lingkungan dimana sebagai transaksi yang bersifat sukarela untuk jasa yang telah diberikan lingkungan terhadap manusia secara jelas. Terdapat suatu proses transaksi antara pengguna dengan penyedia, pengguna dari jasa lingkungan harus mampu membayar imbalan kepada penyedia jasa ataupun orang yang berhak atas penggunaan lingkungan tersebut. Imbalan yang dibayarkan harus memenuhi persyaratan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
  • 8. 2.4 Berbagai Perspektif Tentang Jasa Ekosistem dan Kompensasinya Berbagai pandangan berikut mendukung perlunya pembayaran atau pemberian kompensasi bagi mereka yang memfasilitasi tersedianya jasa ekosistem: Pertama, program pembayaran jasa ekosistem (PJE) dapat menjadi instrumen finansial untuk pembiayaan kegiatan konservasi tradisional Kedua, berbagai program PJE berusaha menjawab kebutuhan jasa eksosistem global, seperti penambatan karbon atau pengurangan dampak perubahan iklim. Di sini, ketimbang melindungi ekosistem tertentu, tujuan yang hendak dicapai adalah mencari alternatif biaya termurah untuk memperoleh suatu jasa dalam hal ini penambatan karbon. Ketiga, beberapa skema kompensasi jasa ekosistem bertujuan meningkatkan suplai jasa ekosistem yang menarik minat kalangan lokal dan regional, seperti regulasi aliran sungai serta jaminan kualitas air. Keempat, kompensasi jasa ekosistem dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat pedesaan sekaligus meningkatkan nilai lanskap pedesaan berikut segenap ragam praktek dan ekosistemnya.
  • 9. 2.5.1 Pengalaman dari Kostarika Progam PJE ini berfokus pada sistem pemanfaatan lahan berbasis pohon ( treebased land use ). Pada awalnya, hanya empat kategori pemanfaatan lahan yang mendapatkan pembayaran yang dihitung per hektare: perlindungan hutan ( forest protection ), pengelolaan hutan ( forest management ), reboisasi ( reforestration ), dan penanaman pohon ( tree plantation ). Antara 1997 dan 2002, sebanyak hektare lahan diikutkan ke dalam program ini dengan total pembayaran mencapai US$80,5 juta. Sayangnya, program ini kurang berhasil dalam mengikutsertakan petani kecil dan penduduk lokal. Yang mendapatkan keuntungan hanyalah pemilik lahan luas dan menengah karena peserta program diharuskan memiliki hak kepemilikan dan mengikuti prosedur birokrasi yang berbelitbelit yang melambungkan biaya transaksi.
  • 10. 2.5.2 Pengalaman dari Meksiko Program PJE yang diimplementasikan oleh negara Meksiko termasuk unik karena masyarakat pedesaan dan penduduk lokal memiliki hak akses dan kontrol pada sebagian lahan dan 80% kawasan hutan di Meksiko. Para petani di Meksiko terlibat dalam beberapa proyek penambatan karbon guna meningkatkan pendapatan. Masyarakat juga berinisiatif untuk meningkatkan pendapatan petani dengan membuat inisiatif di bidang pertanian lain seperti kopi organik dan agroekologi lainnya.
  • 11. Berbagai daerah di Meksiko juga mencoba inisiatif dalam bidang ekoturisme dengan mengembangkan pantai sebagai pariwisata di Mazunte oleh penduduk lokal dan berjalan sukses. Namun, berdampak negatif yang mengarah pada pemanfataan berlebihan ekosistem pantai. Adapun proyek di Ventanilla dan Selva del yang dimana dalam pengelolaan dan penjagaan ekosistem mereka lakukan dengan baik, namun memperoleh pendapatan yang relatif rendah. Pelajaran dari pengalaman Meksiko : • Pentingnya kapasitas atau kemampuan pengorganisasian untuk mendukung hasil setiap kompensasi atas inisiatif jasa ekosistem. • Diperlukannya strategi diversifikasi (penggabungan petani dengan penambatan karbon) dan penggabungan antara pasar jasa ekosistem dengan fair trade markets atau solidarity markets. • Mengintegrasi strategi produksi dengan potensi ekoturisme. • Perlunya pembinaan hubungan antara masyarakat atau kelompok petani dengan lembaga perantara. Lanjutan
  • 12. 2.5.3 Pengalaman dari Brasil Brasil melakukan kegiatan pelestarian atau perlindungan dengan metode tradisional yang dimana metode tersebut mengusir penduduk lokal dari kawasan yang akan dimanfaatkan. Seperti konservasi hutan Pantai Mata Atlantica di Vale do Riberia yang 50% bagian daerah tersebut dijadikan sebagai kawasan lindung sehingga menyebabkan tekanan bagi masyarakat dan berdampak negatif. Masalah lain akibat pembangunan kawasan konservasi juga terjadi di Barra da Turvo yang menyebabkan masyarakat lokal mendesak agar lahan yang telah terdegradasi dapat dimanfaatkan oleh petani. Sehingga menciptakan konsep ‘kawasan pemanfaatan’ yang memperluas akses penduduk terhadap kawasan hutan.
  • 13. Perencanaan sumberdaya di Taman Nasional Jau yang melibatkan masyarakat berhasil mengelola dengan proses partisipatorik. Namun masih terdapat ketidakjelasan hukum dari lahan tersebut sehingga mengklasifikasikan kembali penggunaan lahan dan ekologi-kultural yang menjamin hak-hak dari masyarakat lokal sebagai penyelesaian. Pengalaman Brasil
  • 14. Adapun pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman Brasil yaitu : • Terlalu fokus pada konservasi tradisional dan mekanisme skema kompensasi dapat berdampak negatif 2. Dalam perencanaan dan pelaksanaan skema kompensasi harus ada keterkaitan antara tujuan lingkungan dan sosial dengan kesetaraan pada semua aspek. 3. Diperlukan diskusi dan perlu adanya motivasi agar tercipta keputusan publik mengenai hak-hak dan lain-kain untuk mencapai tujuan yang adil dan minim dampak.
  • 15. 2.5.4 Pengalaman dari El Savador Kawasan alami di El Salvador tergolong masih sempit sehingga muncul hubungan sinergis antara proses produksi, konservasi, dan restorasi ekosistem dengandukungan dari masyarakat. Dukungan dari masyarakat menjadi skema kompensasi dengan mengikut sertakan produsen kecil pada jasa ekosistemyang berhubungan dengan tingkat lokal.
  • 16. Ada beberapa pembelajaran yang dapat diambil dari negara El salvador yaitu : • konservasi tradisional terkait dengan hutan dan perspektif pertanian perlu ditingkatkan agar dapat mengekstensifkan ketersediaan jasa ekosistem dan meningkatkan taraf kehidupan. • Adanya organisasi sosial yang berperan dalamnegosiasi skema kompensasi, aturan aturannya, dan menjadi distribusi manfaat secara adil. • Terdapatnya partisipasi sukarela pada aturan dan kebijakan yang dapat berdampak besar pada kebijakanpublik yang dibuat untuk wilayah pedesaan.
  • 17. 2.5.5 Pengalaman dari New York New York memiliki system perairan yang sangat baik, karena di daerah aliran sungai utamanya mampu menghasilkan 90% kebutuhan air. Tahun 1990, DepartemenPerlindungan Lingkungan Kota New York menerapkanaturan baru mengenai penggunaan lahan. Aturan inimendapat banyak tentangan keras dari masyarakat yang tinggal di DAS, karena menyebabkan semakin terbatasnya kesempatan untukmelakukan usaha pertanian sehingga pendapatanmasyarakat pedesaan akan berkurang. Sektor Pertanian berdampak pada pengelolaanlahan yang buruk, dan anggapan ini mendapatkan responnegatif dari masyarakat. Sehingga perlu adanya proses negosiasi
  • 18. Tahun1997 ditetapkan strategi pengelolaan daerah aliran sungaiyang didanai oleh pemerintah dengan nama program Watershed Agricultural Program . Program ini dikelola secara sukarela untuk menerapkan pertanianramah lingkungan yang nantinya mendukung usaha petaniuntuk meningkatkan kualitas air. Pelajaran dari pengalaman New York : Lanjutan • Pembayaran secara langsung tidak selalu menjadi hal yang terbaik perlu adanya pertimbangan untukkomponen kompensasi lain seperti pelatihan, Bantuandana, dan dukungan proses pemasaran. • Perlunya melakukan negosiasi agar terjalin keharmonisan dalam membangun skema kompensasidan sesuai dengan visi daerah yang tepat. • Negara mampu menjalankan perannya dalamperancangan dan penerapan berkaitan dengankompensasi jasa ekosistem.
  • 19. 2.5.6 Jasa Ekosistem di Indonesia Jasa ekosistem di Indonesia telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jasa – jasa ekosistem di Indonesia dibagi menjadi tujuh yaitu : ⚬ Jasa penyedia bahan pangan ⚬ Jasa ekosistem pengatur tata aliran air ⚬ Jasa ekosistem penyedia dan penyimpan air bersih ⚬ Jasa ekosistem pengatur iklim ⚬ Jasa ekosistem penyedia energi ⚬ Jasa ekosistem perlindungan dan pencegahan terhadap bencana ⚬ Jasa ekosistem pendukung sumberdaya genetik. Dalam pengelolaan lingkungan ekoregion sangat penting, hal ini sudah dipertegas di dalam UU Nomor 32 tahun 2009. Jasa ekosistem sangat berkaitan dengan dengan ekoregion dan tutupan lahan.
  • 20. Banyak akademisi dan aktivis lingkungan di Indonesia yang berencana untuk menciptakan inisiatif pembayaran jasa ekosistem dengan menargetkan beberapa program- program yang dilakukan yaitu: a) Menegakkan hukum b) Rehabilitasi hutan dan lahan c) Kerja sama dengan berbagai pihak d) Meningkatkan kesadaran masyarakat
  • 21. 2.7 PENGUATAN STRATEGI MASYARAKAT UNTUK JASA LINGKUNGAN Implementasi strategi pada masyarakat memiliki perbedaan pada setiap daerah. Hal ini. Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor, yaitu: • Perbedaan sumber daya alam yang dikelola. • Modal sosial yang dimiliki masyarakat. • Hak kepemilikan. • Skema kompensasi yang diteapkan negara. Walaupun implementasi strategi pada masyarakat memiliki perbedaan pada setiap daerah, namun demikian urgensi pentingnya mempelajari berbagai contoh kasus dalam implementasi skema kompensasi jasa lingkungan ini dirasa cukup penting karena dapat menambah wawasan dan ilmu dalam rangka untuk memajukan skema kompensasi yang memiliki tujuan ganda yaitu meningkatkan pengelolaan ekosistem sekaligus memperkuat penghidupan masyarakat.
  • 22. 2.7.1 INTEGRASI HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT DENGAN EKOSISTEM BERBAGAI TINGKATAN Terdapat 3 tingkatan di dalam hubungan antara masyarakat dengan ekosistem yang dikelola, yaitu: • Tingkatan pertama, pada hubungan ini tingkat fokus terletak pada pengelolaan ekosistem untuk pemenuhan kebutuhan dasar. • Tingkatan kedua, pada hubungan ini tingkat fokus terletak penggunaan SDA yang tersedia untuk menjadi atau menghasilkan suatu produk. (Penciptaan pendapatan) • Tingkatan Ketiga, pada hubungan ini tingkat fokus terletak pada usaha atau praktik2 yang menjamin keterciptaan dan tersedianya suatu jasa lingkungan yang memperhatikan kepentingan lokal maupun global.
  • 23. 2.7.2 KERANGKA BESAR DALAM PENILAIAN DAN KOMPENSASI JASA EKOSISTEM Dalam Penilaian jasa ekosistem dibutuhkan suatu kerangka penilaian yang memiliki cakupan yang luas, mampu terintegrasi dengan hal yang berkaitan, dan sesuai dengan realita serta konteks dari masyarakat yang terlibat. Untuk mencapai efektifitas dalam penilaian jasa ekosistem dapat dilakukan dengan melakukan pengkombinasian dari beberapa komponen, yaitu finansial dan non-finansial, Individu dan kolektif, teritorial Contoh instrumenn yang dapat digunakan sebagai kompensasi jasa ekosistem, yaitu: • Pajak • Subsidi • Bantuan pemasaran produk • Dukungan untuk ekowisata pedesaan • Bantuan teknis • Pembiayaan investasi
  • 24. Referensi Judul buku : Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Menuju Ekonomi Hijau Penulis : Dr. Rita Parmawati, S.P., M.E. Penerbit : UB Press Tahun Terbit : 2019