2. Keberagaman Seksualitas
Meyangkut perbedaan seksualitas
manusia yang meliputi dari prilaku
seksual, orientasi seksual dan segala hal
yang meyangkut seksualitas manusia
baik secara sosial, biologis, emosi
maupun psikologis.
3. Apa Itu Orientasi
Seksual??
Orientasi seksual adalah ketertarikan
secara seksual dan emosional pada orang
lain, baik sesama jenis kelamin maupun
berbeda jenis kelamin. Yang dipengaruhi
oleh biologis, sosial maupun psikologis.
4.
5. Keberagaman Orientasi
Seksual
Homoseksual, yaitu ketertarikan secara
seksual maupun emosional pada orang lain
yang berjenis kelamin sama. Pada laki-laki
biasanya disebut dengan gay, sedangkan pada
perempuan biasanya disebut dengan lesbian.
Heteroseksual, yaitu tertarik kepada orang lain
yang berjenis kelamin berbeda.
Biseksual, yaitu tertarik pada orang lain yang
berjenis kelamin sama ataupun berbeda.
6. Variasi dalam ekspresi
seksual
Transeksual adl orang yg identitas
seksual /gendernya berlawanan dg sex
biologisnya.
Transvetit adl seorang heteroseksual scr
periodik berpakaian spt wanita u/
pemuasan psikologis dan seksual.
7. Apa Beda Prilaku seksual,
Identitas Gender dan
Orientasi seksual?
Prilaku seksual adalah tindakan seksual
seseorang kepada pihak lain yang
tujuannya untuk kepuasan seksual.
Misalnya penetrasi, oral sex, pelukan,
ciuman, pegangan tangan, menjilat, 69
Identitas gender adalah identitas
seseorang dikarenakan sebuah kontruksi
sosial. Misalnya waria, laki-laki maupun
perempuan.
10. Normalkah
Heteroseksual?
Normal dan tidak normal dibentuk oleh
kontruksi sosial masyarakat dan sangat
dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan, tafsir
agama maupun budaya.
Banyak orang yang ketakutan dengan
homoseksual, sehingga biasanya disebut
dengan homophobia
11. Pedoman Penggolongan
Diagnosa Ganguan Jiwa
(PPDGJ) III Depkes RI Tahun
1993
Bahwa Orientasi seksual bukanlah penyakit
jiwa, Asosiasi Psikiatri Amerika tahun 1975 dan
diadopsi oleh WHO. Pada tanggal 17 Mei 1975
secara resmi dikeluarkan homoseksual sebagai
penyakit.
14. Bentuk Diskriminasi
Pengusiran/pengucilan (KDRT)
Meyalahkan diri sendiri
Hilangnya hak akses Ekosob dan Sipol
Stigma Barat, tidak normal dan tidak bermoral
Stigma Peyebar penyakit (HIV/AIDS)
Kebijakan yang mengkriminalkan hubungan
seksual sejenis (Qanun Jinayah, Perda No.2
tentang pelacuran di Sumsel)
15.
16. Bagaimana Dengan HAM
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum dan Pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia;
(UU No. 39 tahun 1999 Tentang HAM)
17. Kebijakan Lainnya
UU No.11 No. Tahun 2005 tentang HAK
Ekonomi, Sosial dan Budaya
UU No. 12 tahun 2005 Tentang Hak Sipil dan
Politik
UU No.5 Tahun 2005 Tentang Anti Penyiksaan
UU No. 7 tahun 1984 tentang penghapusan
diskriminasi terhadap perempuan
18.
19. Sistem Nilai Seksual
Semua orang mempunyai sistem nilai
seksual.
Perhatian utama pada klien : apakah
perilaku, sikap, perasaan, dan sikap seksual
spesifik adalah normal?
Klien mungkin khawatir tentang efek
intervensi keperawatan terhadap
kemampuan perawatan diri dan aktivitas
seksual mereka.
20. Ketika orientasi atau nilai seksual perawat
berbeda dg klien mk sesuatu yang aneh /
salah menurut perawat. Ini merupakan
bias seksual.
Hal yang bisa dilakukan :
Promosi tentang edukasi seksual
Pemeriksaan nilai dan keyakinan seksual
dg jujur.
Pemberian informasi mengenai efek
penyakit pd seksualitas scr jujur & akurat.
21. PERILAKU SEKSUAL
Adl perilaku yang muncul krn adanya
dorongan
seksual
atau
kegiatan
mendapatkan kesenangan organ seksual
melalui berbagai perilaku.
Perilaku seksual yg dianggap sehat adl
heteroseksual,vaginal, dan dilakukan suka
sama suka.
Perilaku seksual sering disederhanakan :
hubungan seksual berupa penetrasi &
ejakulasi
22. Menurut Wahyudi (2000),perilaku
seksual secara rinci dapat berupa :
Berfantasi
Pegangan tangan
Cium kering
Cium basah
Meraba
Berpelukan
Masturbasi (wanita) & onani (laki-laki)
Oral seks
Intercourse (bersenggama)