Dokumen ini membahas tentang pengertian dan ketentuan-ketentuan Na'at dan Man'ut dalam bahasa Arab. Na'at adalah kata sifat sedangkan Man'ut adalah kata yang disifati. Na'at harus mengikuti Man'ut dari segi kejelasan, jumlah, dan jenis. Apabila Man'ut berupa kata benda jamak yang tidak berakal, maka Na'at boleh berbentuk tunggal atau jamak. Setiap kalimat setelah kata
5. 2. Na’at harus mengikuti man’ut dari sisi ‘adad
(jumlah) nya.
Contoh:
(Kedua pesawat besar telah berangkat)
= =
6. 3. Na’at harus mengikuti man’ut dari sisi nau’ (jenis) nya.
Contoh:
Ini adalah seorang murid yang cantik
7. Apabila man’ut berupa isim jama’ yang tidak
berakal ) maka na’atnya boleh
berbentuk mufrod muannats atau jama’ muannats.
Contoh:
(Gunung-gunung yang tinggi itu meletus)
8. Setiap jumlah (kalimat) yang terletak setelah isim nakirah
maka dia dianggap sebagai na’at (sifat).
Contoh:
(Ini adalah amalan yang berfaidah)
9. Seorang imam
yang adil telah
datang
Na’at dari
marfu’
dengan tanda
rafa’nya adalah
dhommah
dzahirah
Fa’il marfu’
dengan tanda
rafa’nya adalah
dhommah dzahirah
Fi’il Madhi
Seorang muslimah
yang shalihah sedang
datang
Na’at dari
marfu’
dengan tanda
rafa’nya adalah
dhommah dzahirah
Fa’il marfu’ dengan
tanda rafa’nya adalah
dhommah dzahirah
Fi’il Mudhori’
CONTOH