Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah dan dampaknya bagi lingkungan. Secara garis besar dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) sampah merupakan hasil dari aktivitas manusia yang dapat berdampak negatif bagi lingkungan, (2) perlu adanya penanganan sampah secara benar agar dapat mencegah pencemaran lingkungan, dan (3) partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kebersihan ling
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia, setiap aktifitas
manusia pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat
konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan
jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi.
Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari pengelolaannya
terhadap masyarakat. Masalah sampah sudah menjadi topik utama yang ada pada bangsa kita,
mulai dari lingkungan terkecil sampai kepada lingkup yang besar. Banyak hal yang
menyebabkan terjadinya penumpukan sampah ini. Namun yang pasti faktor individu sangatlah
berpengaruh dalam hal ini.
B. Rumusan Masalah
Mengkaji latar belakang diatas dapat diambil beberapa permasalahan sebagai kajian dari
pembuatan makalah ini yakni diantaranya :
1) Pengertian sampah
2) Cara Pengolahan sampah
3) Faktor yang mempengaruhi siswa membuang sampah sembarangan
4) Solusi membiasakan murid agar membuang sampah pada tempatnya.
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan tugas dan amanat yang diberikan Kepala SMA Negeri 9 Garut agar para murid
membuang sampah pada tempatnya, pembahasan dalam makalah ini bertujuan untuk memotifasi
para murid agar menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan bersih dari sampah. Serta
mengetahui dampak dari membuang sampah sembarangan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1) Kami sebagi peneliti menjadi tahu dan sadar akan kebersihan lingkungan khususnya di
lingkungan sekolah
2) Memberikan pengetahuan tentang dampak membuang sampah sembarangan
3) Akan memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud
biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembuatan
manufaktur atau materi berlebihan atau ditolak atau dibuang. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat, baik berupa zat organik
maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai dan dianggap sudah tidak
berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan. (Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2003).
Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan sampah atau
bahan buangan. Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam ini
bersifat organik, kecuali sampah yang berasal dari aktifitas manusia yang dapat bersifat organik
maupun anorganik. Contoh sampah organik adalah sisa-sisa bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan atau hewan, kertas, kayu, bambu dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik misalnya
plastik, logam, gelas-gelas bekas minuman dan karet. Tempat penampungan sampah yang
disebut dengan Tempat Pembuangan Akhir sebaiknya pewadahan sampah dilakukan pemilihan-
pemilihan berdasarkan sifat dan jenisnya untuk macam buangan organik dan anorganik. Ini dapat
bermanfaat untuk proses daur ulang bahan buangan sehingga menjadi bermanfaat.
B. Jenis-jenis Sampah
Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-
daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik
wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik
kertas koran, HVS, maupun karton.
C. Pengelolaan Sampah
Ada tiga kemungkinan pengelolaan sampah yaitu dikubur, dibakar, dan sanitary landfill.
Sistem dikubur yaitu dengan membuat galian pada kedalaman tertentu lalu diberi penadah plastik
dan diisi tanah setinggi 0,5 (setengah) meter. Resiko dari sistem ini adalah hancurnya plastik
3. oleh pelarut kimia. Sistem pembakaran dengan suhu yang ditentukan, lama pembakaran dan
pencampuran oksigen yang tepat dapat menghancurkan 99% sampah. Asap yang dibentuk diolah
lebih dahulu sebelum dibuang ke udara. Resiko sistem pembakaran yang tidak mencapai suhu
tersebut adalah timbulnya dioksin yang sangat beracun dan menimbulkan berbagai jenis kanker.
Sistem sanitary landfill adalah metode pembuangan akhir sampah dengan metode tertentu
sehingga tidak menimbulkan pencemaran dan membahayakan kesehatan. Sistem ini membuang
dan menumpuk sampah pada suatu lokasi yang cekung, memadatkan sampah tersebut kemudian
menutupnya dengan tanah. Metode ini dapat menghilangkan polusi udara, sedangkan polusi di
tanah dan air dapat diminimalisir dengan melekatkan lapisan geotextile untuk mencegah
meresapnya air lindi ke air tanah.
D. Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan
Dari dampak yang luas sampah di berbagai sumber dapat mencemari lingkungan baik
lingkungan darat yang dapat ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarangnya dan
menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya
estetika (tidak sedap dipandang mata).
Macam pencemaran udara yang ditimbulkan misalnya mengeluarkan bau yang tidak
sedap, debu, gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida
(CO)2, karbondioksida (CO2), nitrogen (NO), gas belerang amoniak dan asap di udara. Asap
diudara adalah asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen artinya
dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.
E. Penanggulangan Sampah
1. Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.
2. Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang.
3. Gunakan baterai yang dapat diisi kembali.
4. Kembangkan manfaat lain dari sampah.
5. Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang.
6. Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
7. Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk produk lain, seperti
pakan ternak.
8. Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau wadah belanjaan
yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti pelanggan setia.
9. Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang.
10. Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulan
4. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebersihan merupakan komponen terpenting bagi manusia yang harus dijaga dengan
baik. Dengan demikian akan tercipta suatu keselarasan. Kebersihan merupakan sebagian
dari iman seseorang. Oleh karena itu marilah kita menjaga kebersihan dengan baik.
Lingkungan yang bersih menjauhkan diri kita dari berbagai macampenyakit, dengan
demikian kita akan menjadi manusia yang sehat, dan di dalam diri manusia yang sehat
terdapat akal yang sehat.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini, kita selaku penyusun menyarankan agar kebersihan
lingkungan hendaknya dilakukan oleh seluruh individu masyarakat. Karena jika tidak ada
kerjasama yang baik, maka kerbersihan lingkungan tidak akan terwujud.