Makalah ini membahas tentang sampah dan pengelolaannya. Pertama, mendefinisikan sampah dan menjelaskan pengelompokkan sampah berdasarkan sumber, bentuk, dan sifatnya, khususnya membedakan sampah organik dan anorganik. Kedua, menjelaskan prinsip dan metode pengolahan sampah organik seperti pembuatan pupuk kompos dan biogas. Ketiga, menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang baik bagi kesehatan dan lingkun
2. Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, kami haturkan puji syukur atas kehadirat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sampah Beserta
Keturunannya”, yang mana didalamnya kami membahas mengenai
sampah dengan pengertian, jenis dan dampaknya, serta tak lupa
sekaligus kami memberikan cara pengolahan sampah baik organik
maupun non organik.
Tidak lupa kami juga berterimakasih atas dukungan, bantuan dari
berbagai pihak. Mulai dari Pak Ahmad Pandi selaku Pembimbing mata
pelajaran K3LH kami dan teman sekolah serta media informasi lainnya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun jauh dari kata
sempurna baik dari segi bahasa maupun kalimat. Oleh karena itu kritik,
saran, serta masukan sangat kami butuhkan untuk kedepannya agar
kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Sampah
Beserta Keturunannya” ini dapat menambah manfaat dan inspirasi bagi
para pembaca, terutama dalam bidang pengolahan sampah.
Kediri, Maret 2016
Penyusun
3. Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................
......................................................................................................................
Daftar Isi ......................................................................................................
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang......................................................................................
......................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................
Bab II Isi
2.1 Pengertian Sampah...............................................................................
2.2 Jenis-Jenis Sampah...............................................................................
2.2.1 Berdasarkan Sumbernya....................................................................
2.2.2 Berdasarkan Bentuknya.....................................................................
2.2.3 Berdasarkan Sifatnya ........................................................................
2.2.3.1 Sampah Organik ......................................................................
A. Pengertian .......................................................................
......................................................................................................................
B. Jenis-Jenis Sampah Organik.............................................
......................................................................................................................
C. Dampak Sampah Organik ................................................
D. Prinsip-Prinsip Pengolahan Sampah Organik....................
E. Metode Pengolahan Sampah Organik ..............................
2.2.3.2 Sampah Anorganik ..................................................................
A. Pengertian.......................................................................
B. Jenis-Jenis Sampah Anorganik .........................................
C. Dampak Sampah Anorganik ............................................
D. Metode Pengolahan Sampah Anorganik ...........................
Bab III Penutup
3.1 Simpulan................................................................................................
3.2 Saran ......................................................................................................
Daftar Pustaka...........................................................................
4. BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh kota di Indonesia. Tidak
hanya di kota-kota besar, tetapi juga kota-kota kecil, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata
setiap harinya menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk
khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa diapa-
apakan lagi.
Berbagai strategi sudah dilakukan baik oleh pemerintah, maupun lembaga dan para
pegiat lainnya. Kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk mengolah sampah, menjadi
salah satu persoalan besar yang selalu menjadi alasan munculnya dampak dari sampah.
Sementara itu, penumpukan sampah baru selalu dihasilkan oleh masyarakat dalam kehidupan
kesehariannya.
Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya.
Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan
wabah penyakit. Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya.
Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah
menjadi barang yang bermanfaat.
Berikut dalam makalah ini, kami akan membahas seputar sampah, mulai dari pengertian
hingga metode pengolahannya.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa definisi dari sampah?
2. Bagaimana saja penggolongan sampah dilihat dari:
a. Berdasarkan sumbernya
b. Berdasarkan bentuknya
c. Berdasarkan sifatnya
3. Jelaskan hal-hal yang mengenai tentang sampah organik dan anorganik beserta metode
pengolahannya!
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan tantang sampah
2. Menjelaskan penggolongan sampah dilihat dari:
a. Berdasarkan Sumbernya
b. Berdasarkan Bentuknya
c. Berdasarkan Sifatnya
3. Menjabarkan hal-hal yang mengenai tentang sampah organik dan anorganik beserta
metode pengolahannya
5. BAB II
ISI
2.1 Pengertian Sampah
Dalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah
sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat
berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidakdapat terurai yang dianggap
sudah tidakberguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
2.2 Jenis-Jenis Sampah
2.2.1 Berdasarkan Sumbernya
1.Sampah alam
2.Sampah manusia
3.Sampah konsumsi
4.Sampah nuklir
5.Sampah industri
6.Sampah pertambangan
2.2.2 Berdasarkan Bentuknya
1. Sampah padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Menurut bahannya sampah padat dikelompokkan menjadi:
- Sampah organik -Sampah anorganik
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability) sampah padat dikelompokkan
menjadi:
- Biodegradable: sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob
atau anaerob, misalnya sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
- Non-biodegradable: sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi
menjadi:
*Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara
ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
*Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah
kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
2. Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
- Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen
(organisme penyebab penyakit) yang berbahaya.
- Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat
cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan
misalnya membuang ke selokan.
3. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.
4. Sampah manusia
6. Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia,
seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena
dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan
bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika (metode) manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan
sanitasi, termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir (tempat
buang air kecil) tanpa air.
5. Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah
yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih
jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan
industri.
6. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan
thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu
sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan
aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau
jarang namun kadang masih dilakukan).
2.2.3 Berdasarkan Sifatnya
2.2.3.1 Sampah Organik
A. Pengertian
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup (material
biologis) yang dapat membusuk dengan mudah, serta tetap dapat dipakai kembali jika dikelola
dengan prosedur yang benar. Sampah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi)
secara cepat dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil serta tidak berbau (sering disebut
dengan kompos).
B. Jenis-Jenis Sampah Organik
1. Sampah organik basah, yaitu sampah organik denga kandungan air yang cukup tinggi.
Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
2. Sampah organik kering, yaitu sampah organik lain yang kandungan airnya lebih kecil.
Misalnya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
C. Dampak Sampah Organik
a. Dampak terhadap Kesehatan
-Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat, dikarenakan virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic
fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
-Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
-Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Contohnya adalah suatu penyakit yang
dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
-Sampah beracun.Terdapatperistiwa di Jepangkira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi
ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut
oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
7. b. Dampak terhadap Lingkungan
*Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai
organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan
berubahnya ekosistem perairan biologis.
*Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik,
seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
D. Prinsip-Prinsip Pengolahan Sampah Organik
Prinsip-prinsip pengolahan sampah dikenal dengan nama 4R, yaitu:
a) Mengurangi (Reduce)
Sebisa mungkin meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak
kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b) Menggunakan kembali (Reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-
barang yang sekali pakai, buang (Disposable).
c) Mendaur ulang (Recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua
barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris:
informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d) Mengganti (Replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai
sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
E. Metode Pengolahan Sampah Organik
1. Secara langsung
Tanpa melalui daur ulang, limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung, misalnya
sampah rumah tangga berupa sayuran, daun-daun bekas dapat dijadikan makanan ternak.
2. Secara daur ulang
Melalui daur ulang, limbah organik dapat juga dimanfaatkan, misallnya:
a. Pembuatan Pupuk Kompos (Pengomposan atau Composting)
Pupuk kompos dibuat dari limbah organik dengan prinsip penguraian bahan-bahan
organik menjadi bahan anorganik oleh mikroorganisme melalui fermentasi. Pada proses ini,
akan ada energi organik yang terbuang dalam bentuk panas dan beberapa gas beracun sepertu
hidrogen sulfide dan amonia merkapten. Proses pembusukan organik berlangsung selama
kurang lebih 2-3 bulan. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan kompos dikenal
sebagai effective microorganism (EM). EM terdiri atas mikroorganisme aerob dan anaerob.
Kedua kelompok jasad renik tersebut bekerja sama menguraikan sampah-sampah organik.
Hasil fermentasinya dapat menciptakan kondisi yang mendukung kehadiran jamur pemangsa
nematoda (cacing parasit pada akar tanaman). Kompos digunakan dalam sistem pertanian,
bersifat ramah lingkungan, dan hasil panen dari tanaman pertanian yang menggunakannya
memiliki harga jual yang lebih mahal
b. Pembuatan Biogas (Gas Bio)
Biogas merupakan gas-gas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Gas ini
dihasilkan dari proses pembusukan atau fermentasi sampah organik yang terjadi secara
anaerobik. Artinya, proses tersebut berlangsung dalam keadaan tertutup (tanpa oksigen),
dilakukan oleh bakteri Metalothrypus methanica. Bahan bakunya adalah kotoran hewan, sisa-
sisa tanaman, atau campuran keduanya. Prosesnya adalah dengan mencampurkan sampah
organik dan air, kemudian dicampur dengan bakteri M. methanica, dan disimpan di dalam
tempat yang kedap udara lantas dibiarkan selama dua minggu.
8. c. Daur Ulang Kertas
Daur ulang kertas dari sampah rumah tangga, kegiatan administrasi, kertas
pembungkus, maupun media cetak dapat menghasilkan kertas yang dapat dimanfaatkan
sebagai kertas buram, kertas pembungkus kado, atau aneka kerajinan yang lain.
2.2.3.2 Sampah Anorganik
A. Pengertian
Limbah anorganik adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan
atau tidak bisa membusuk,limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon,contoh limbah
anorganik adalah plastik,beling,dan baja. Limbah anorganik relatif sulit terurai dan mungkin
beberapa bisa terurai,tetapi memerlukan waktu yang lama.Limbah tersebut berasal dari sumber
daya alam pertambangan seperti minyak bumi,batu bara,besi,timah,dan nikel.
B. Jenis-Jenis Sampah Anorganik
Dilihat dari kegunaannya sebagai bahan dasar kerajinan dibagi menjadi 2 bagian :
1. Limbah anorganik lunak
Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk atau diolah secara
sederhana. Contohnya;tambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya;
kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-
batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain
2. Limbah anorganik keras
Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat
biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran dan
penghancuran dan sebagainya. Contohnya pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik,
botol kaca, kaleng, dan sebagainya
C. Dampak Sampah Anorganik
*Dampak secara umum:
1.Gangguan Kesehatan
-Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong enularan
infeksi;
-Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus
2. Menurunnya kualitas lingkungan
3. Menurunnya estetika lingkungan
-Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah
untuk dipandang mata.
4. Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau
wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan
daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan
wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.
*Dampak secara khusus:
1. Bahaya sampah plastik bagi lingkungan
- Pembakaran sampah plastik menimbulkan efek gas rumah kaca. Pembakaran plastik ini
termasuk sebagai pembakaran plastik tidak sempurna dan gas yang dihasilkan akan terurai di
udara menjadi dioksin. Senyawa dioksin sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia.
Dampaknya, penyakit kronis seperti kanker, pernafasan, gangguan sistem saraf,
pembengkakan hati, depresi, dan hepatitis akan mudah menjangkiti siapa pun yang menghirup
senyawa ini.
9. -Sampah plastik yang dibuang di perairan akan menyumbat saluran-saluran air dan tanggul
besar sekalipun.
- Sampah-sampah plastik yang dikubur tidak akan mudah hancur dan membutuhkan waktu
hingga puluhan tahun untuk benar-benar hancur. Belum lagi kandungan zat kimia yang terdapat
pada plastik tentunya juga akan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Efeknya, tanaman
tidak dapat tumbuh secara optimal karena kekurangan unsur hara tanah. Sampah plastik
merupakan polutan tanah yang dapat menimbulkan dampak yang serius.
2. Air Menjadi Tidak Bermanfaat Lagi
-Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga. Air yang telah tercemar dan
kemudian tidak dapat digunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan
menimbulkan dampak sosial yang sangat luas.
- Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri. Air tidak dapat digunakan lagi sebagai
air irigasi, karena adanya senyawa-senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan drastis
pada pH air. Air yang bersifat terlalu basa atau terlalu asam akan mematikan tanaman dan
hewan air. Selain itu banyak senyawa anorganik yang bersifat racun yang menyebabkan
kematian. Air yang mengandung racun seringkali justru bening, seolah-olah tidak tercemar.
3. Air Menjadi Penyebab Penyakit
-Penyakit Menular. Air yang telah tercemar, baik oleh senyawa organik maupun senyawa
anorganik akan mudah sekali menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit. Air
yang tercemar dapat berupa air yang tergenang ( tidak mengalir) dan dapat pula air yang
mengalir. Penyakit menular yang mungkin terjadi antara lain seperti: Hepatitis, Polliomyelitis
(polio), Cholera (kolera), Typhus Abdominalis, Dysenteri Amoeba, Ascariasis (cacingan),
Trachoma (penyakit mata), Scabies (kudis)
-Penyakit Tidak Menular. Penyakit tidak menular dapat muncul terutama karena air lingkungan
telah tercemar oleh senyawa anorganik maupun organik. Meskipun penyakit ini tidak menular
namun dapat pula menjadi wabah yang menelan banyak korban. Adapun penyakit tidak
menular misalnya: Keracunan Kadmium, Keracunan Kobalt, Keracunan Air Raksa, Keracunan
Bahan Insektisida.
D. Metode Pengolahan Sampah Anorganik
1. Daur ulang
*Limbah plastik
Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama. Tetapi untuk
menghancurkan secara alami jika dikubur dalam tanah memerlukan waktu yang sangat lama. Karena
itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang menjadi
barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda.
Misalnya ember plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat
berupa ember kembali atau dibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga.
Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan misalnya
kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan
untuk membuat mainan anak-anak.Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, bingkai foto, taplak
meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan lainnya.
*Limbah logam
Sampah atau limbah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain sebagainya
dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan
berbagai jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari limbah
kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, gift box, dan lain-lain.
*Limbah Gelas atau Kaca
Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang sama seperti
barang semula atau menjadi barang lainseperti botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasan-
hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.
*Limbah kertas
10. Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun tak langsung. Secara langsung
artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau barang yang berguna lainnya. Sedangkan secara
tak langsung artinya kertastersebutdapat dilebur terlebih dahulu menjadi kertasbubur, kemudian dibuat
berbagai kerajinan. Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotak hiasan, sampul buku,
bingkai photo, tempat pinsil, dan lain sebagainya.
*Sampah kaleng
Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir.
Membuat baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk membuat baja
dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1 ton baja, akan dihemat 1.131 kg bijih besi, 633
kg batu bara, dan 54 kg kapur. Perlakuan kaleng bekas tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng
bekas wadah makanan memiliki tutup yang cenderung tajam, sebaiknya bagian itu dimasukkan ke arah
dalam, lalu digepengkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng cat harus dibersihkan dari
sisa-sisa catnya dengan kertas koran dan biarkan kering, kemudian digepengkan. Kertas kaleng minyak
goreng juga begitu. Kaleng yang mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot harus ditangani
hati-hati, jangan ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat
sampah atau pot.
*Sampah botol
Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur ulang lagi
bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Harga sampah botol
bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan
minuman itu. Botol kecaplebih mahal karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha
botol bekas juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.
*Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)
Cairan cuci cetak film (fixer), bisa menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses
kimia yang memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.
*Sampah kain
Sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagaibahan baku kerajinan. Pakaian yang sudah
tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan, atau dijual
dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa selimut,
tutup dispenser, magic jar, dan lainnya
2. Metode lain
*Pengolahansampahdengan Landfill
Pada Landfill sebenarnya sampah tidak dimusnahkan secara langsung, namun dibiarkan membusuk
menjadi bahan organik. Metode penumpukan bersifat murah dan sederhana, tetapi menimbulkan
beberapa risiko antara lain: berjangkitnya penyakit menular, menyebabkan pencemaran (terutama
bau dan kotoran)
*Pengolahansampahdengan recycle
Merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai. Proses
recycle dipengaruhi olehfaktorfraksional (persentase) kemampuanmemilah,waktupengirimandan
waktupengolahan.Sifatdari recycle adalahmenundapenumpukansampahyangsifatnyaanorganik,
maka lambat laun hasil atau produknya pun akan menjadi sampah kembali.
*Pengolahansampahdengan incinerator
Incinerator merupakan alat yag digunakan untuk membakar sampah padat. Metode ini dapat
dilakukan hanya untuk sampah yang dapat dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman
untuk menghindari pencemaran (asap dan bau) dan kebakaran. Pembakaran sampah menghasilkan
dioksin, yaitu ratusan jenis senyawa kimia berbahaya, yang mampu memperpanjang umur zona
landfill dari dua tahun menjadi 4,5 tahun.
*PengelolaansampahdengansistemMRF(MaterialRecovery Facility)
Untuk dapat meningkatkannilai manfaat dan ekonomi sampah, perlu dilakukan pengolahan khusus,
salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan merancang sistempengolahan sampah dengan
MaterialRecovery Facility. Di dalamplantMaterialRecovery Facility yang akandibangun,pengolahan
11. yang dilakukan bertujuan agar sampah dapat memiliki nilai jual dan siap untuk digunakan sebagai
bahan baku produksi suatu industri ataupun dipasarkan langsung kepada masyarakat.
12. BAB III
Penutup
3.1 Simpulan
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia serta proses
alam. Jenis-jenis sampah dapat dibedakan berdasarkan sumbernya (ex:
sampah alam dan industri), berdasarkan bentuknya (ex: sampah padat
dan cair), serta berdasarkan sifatnya (ex: sampah organik dan
anorganik). Jenis serta pengolahan sampah organik dan anorganik
berbeda. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa
makhluk hidup (material biologis) yang dapat membusuk dengan
mudah, serta tetap dapat dipakai kembali jika dikelola dengan prosedur
yang benar, contohnya sisa sayuran, ranting pohon, dan dedaunan
kering. Sampah anorganik lebih berbahaya daripada sampah organik.
Sampah anorganik tidak mengandung unsur karbon,contoh limbah
anorganik adalah plastik,beling,dan baja
3.2 Saran
1. Manfaatkan sampah sekecil apapun dan jadilah inspirasi ntuk orang
lain dari pengolahan tersebut
2. Biasakan buang sampah pada tempatnya. Dengan ini kita ikut andil
dalam pencegahan bencana alam karena smpah
3. Selalu perhatikan sekelilingmu, jangan bersifat cuek terhadap
sampah yang kamu lihat
4. Jadilah pengingat jika terdapat orang lain yang membuang sampah
sembarangan