SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
G. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No

1

Diagnosa keperawatan

Nyeri

berhubungan

Tujuan dan kriteria hasil

Melaporkan

Intervensi keperawatan

Implementasi keperawatan

Senin/28 juni/2010

nyeri Mandiri :

Evaluasi

28 juni 2010, pukul

dengan penimbunan asam

hilang/terkontrol

laktat ditandai dengan ;

Menunjukkan

bandingkan

kennyamanan pada

sebelumnya. Gunakan skala nyeri

nyeri dada dan mencatat

klien.

(0-10) untuk rentang intensitas.

ekspresi verbal maupun nyeri didaerah dadanya

nyeri berat pada daerah

Catat

nonverbal

dadanya

nyeri, respons otomatis terhadap

nyeri,

hasil

pasien masih nampak

DO :

nyeri (berkeringat dan penigkatan

;skala nyeri 8, frekuensi

kesakitan namun lebih

Skala nyeri pasien 8

frekuensi pernapasan).

pernapasan

kali

ringan dari sebelumnya.

P : yang memperberat

R : Perbedaan gejala perlu untuk

permenit,klien

nampak

Skala nyeri pasien 5

rasa

mengidentifikasi

meringis kesakitan.

DS :
Klien

menyatakan

nyeri

saat

1. Selidiki laporan nyeri dada dan Pukul 07.00 WITA
dengan

ekspresi

episode 1. Menyelidiki

verbal/nonverbal

penyebabnyeri.

08.30 WITA
laporan S :
klien masih menyatakan

terhadap O :

dengan

27

(sedang).

beraktivitas dan hilang

Perilaku dan perubahan tanda vital

frekuensi

dengan istrahat dalam

membantu

mendekati normal (27

waktu yang cukup lama

derajat/adanya

Q

pasien

:

kualitas

nyeri

seperti ditusuk jarum

menentukan Pukul 07.15WITA
ketidaknyamanan 2. Memberikan lingkungan

khususnya

bila

pasien

x/menit).

aktifitas

sesuai

dengan

A:
masalah belum teratasi

hasil
2. Berikan lingkungan istrahat dan

istrahat dan membatasi
aktifitas klien, dengan

menlak adanya nyeri.

R : lokasi nyeri pada
daerah dada.

pernapasan

P:

hasilnya

pasien

nampak

mengikuti

instruksi

yang

S : skala nyeri 8

batasi

T : lamanya nyeri yaitu

kebutuhan.

diperintahkan,

selama beraktivitas.

R : Aktivitas yang meningkatkan

merasakan

dan
perubahan

intervensi
tingkatkan.

2

dan

4
Klien nampak meringis

kebutuhan

oksigen

miokardia

kesakitan

misal; kerja, makan banyak, dapat
mencetuskan nyeri dada.

lingkungan yang ada.

Pukul 07.30 WITA
3. Menganjurkan

3. Anjurkan pasien berespon tepat

pasien

berespon tepat terhadap

terhadap angina misalnya; istrahat

nyeri

dan minum obat anti angina.

pasien beristrahat dan

R

minum obat saat nyeri

:

Penghentian

aktivitas

menurunkan kebutuhan oksigen

dengan

hasil

muncul sesuai dosis.

dan kerja jantung dan sering
menghentikan angina.

Pukul 07.45 WITA
4. Memberikan

obat

Kolaborasi

nitrogliserin,

dengan

4. Berikan vasodilator; nitroglliserin

hasil nyeri berkurang

R

:

Obat

diberikan

untuk

meningkatkan sirkulasi miokardia
(vasodilator) menurunkan angina
sehubungan

dengan

iskemia

miokard.

2

Penurunan curah jantung

Melaporkan/menunjukk

berhubungan

an

dengan

penurunan

Mandiri :

Senin 28 juni 2010

nyeri, 1. Pantau tekanan darah, nadi perifer.

penyempitan katup aorta

aritmia,dan

ditandai dengan ;

berdebar

keadekuatan

DS :

Menunjukkan

Pemantauan

Klien

mengatakan

jantung

R

:

deteksi

Indikator

klinis

curah

memungkinkan

dini/tindakan

Pukul 08.00 WITA

dari 1. Memantau

jantung.

terhadap

Senin 28 juni 2010,

tekanan S :

darah,

nadi

dengan

hasil

110/80,

pukul 10.30

perifer
;

TD:

Nadi

:

Klien

mengatakan

rasa pusingnya sudah
berkurang.
pusing-pusing

peningkatan

Klien

darah.

mengatakan

jantungnya

berdebar-

debar

tekanan

Tanda-tanda sianosis
hilang.

dekompensasi.

50x/menit.

Jantung kklien sudah
tidak berdebar-debar.

2. Pantau

irama

jantung

sesuai Pukul 08.15 WITA

indikasi.

O:

2. Memantau irama jantung
dengan

Bising jantung

dengan penyakit umum, berkenaan

jantung tidak beraturan

110/80 mmhg

Tekanan darah 100/70

dengan peningkatan tekanan dan

(aritmia)

Tanda sianosis mulai

mmhg

volume atrium serta abnormalitas

Sianosis

konduksi.

EKG

3. Meningkatkan

menunjukan

aritmia

dan

ventrikel

peningkatan
akhir diastole.

serta
volume

3. Tingkatkan/dorong
dengan

kepala

tirah
tempat

baring
tidur

ditinggikan 45 derajat.

meningkat

menjadi

berkurang.
Pukul : 08.20 WITA

Klen nampak lemah
Pemeriksaan

irama

darah

R : Distritmia umum pada pasien

DO :

hasil

Tekanan

baring

Klien masih nampak
tirah

lemah.

dengan

kepala A :
tempat tidur setinggi 45 Masalah belum teratasi

yang kembali ke jantung (preload)

derajat dengan hasil : P :
oksigenasi pasien agak Intervensi 3,4, dan 5
membaik,
pasien ditingkatkan.

yang memungkinkan oksigenasi,

nampak nyaman.

R : Menurunkan volume darah

menurunkan regangan jantung.
Pukul 08.40 WITA
4. Menyuruh pasien untuk
4. Diskusikan/demonstrasikan teknik
manajemen stress.
R

:

Reduksi

menurunkan

melakkukan
relaksasi

ensietas

stimulasi

dapat
jantung

simpatis dan beban kerja jantung.

pasien
instruksi.

tehnik

dengan hasil
mengikuti
Kolaborasi :

Pukul 09.00 WITA

5. Berikan oksigen suplemen.

5. Memberikan

oksigen

R : Memberikan oksigen untuk

suplemen dengan hasil

ambilan miokard dalam upaya

kebutuhan

untuk

pasien

mengkompensasi

peningkatan kebutuhan oksigen.
3

oksigen

terpenuhi

dan

nampak nyaman.

Gangguan

perfusi

Mempertahankan/menunj

jaringan

perifer

jukkan perbaikan perfusi 1. Selidiki takipnea, sianosis, pucat, Pukul 14.00 WITA

berhubuungan

dengan

jaringan.

penurunan suplai oksigen

Menunjukkan

dan darah ke jaringan

Mandiri :

Senin 28 juni 2010

kulit lembab. Catat kekuatan nadi 1. Menyelidiki

Senin 28 juni 2010,
pukul 16.00 WITA

takipnea, S :

perifer.

sianosis,

refill time kurag dari 3

R : suplai darah perifer diakibatkan

lembab

kekuatan

sudah agak membaik,

perifer ditandai dengan ;

detik.

oleh penurunan curah jantung yang

nadi perifer dengan hasil

walaupun belum bisa

DS :

Menunjukan

dibuktikan oleh penurunan perfusi

; pernapasan 27 kali

melaksanakan

kulit, penurunan nadi.

permenit, CRT lebih dari

aktivitas.

Klien

keletihan

dan

kelelahan

capilary

kekuatan

nadi perifer dan tanda
pucet berkurang/hilang.

2. Tingkatkan tirah baring dengan

3

pucat,
dan

detik,

kulit

Klien

mengatakan

sianosis

tepat

berkurang, kulit nampak O :

Klien nampak pucat

R : dapat melancarkan aliran darah

lembab, kekuatan nadi

Tanda nulai berkurang

Sianosis

ke perifer

50mmhg.

Tanda

DO :

Kelemahan nadi perifer
Capillary

refill

lebih dari 3 detik

time

3. Dorong latihan aktif/bantu dengan
rentang gerak sesuai toleransi.
R : meningkatkan sirkulasi perifer.

pucat

mulai

berkurang
Pukul 14.15 WITA
2. Meningkatkan
baring
dengan

tirah

denngan
hasil

Tekanan darah 110/80
mmhg

tepat

Napas : 227 x/menit

nampak

Nadi 50 mmhg

masih ada tanda-tanda

Capilary refill time >

sianosis,

3 detik

CRt

masih

lebih dari 3 detik, nadi
50 mmhg serta masih A :
nampak pucat berkurang. Masalah belum teratasi
P:
Intervensi

Pukul 15.00 WITA
3. Mendorong
gerak

sesuai

2

dan

3

rentang ditingkatkan.
toleransi

dengan hasil sirkulasi
perifer

mulai

menunjukkan

tanda-

tanda yang baik.
4

Intoleransi

aktifitas

berhubungan

dengan

Mandiri :

Menunjukkan
peningkatan

dalam 1. Kaji

Hari senin 28 juni

toleransi pasien terhadap Pukul 16.30 WITA

suplai darah dan oksigen

toleransi aktivitas.

aktivitas menggunakan parameter ; 1. Mengkaji

ke

Tanda kelemahan hilang.

nyeri

jaringan

18.00

toleransi S :

dengan hasil nyeri dada

masih lemah dan letih.

dengan ;

R : parameter menunjukan resppon

sudah mulai berkurang,

Klien

DS :

fisiologis pasien terhadap stress

nampak masih lemah.

jantungnya

keletihan

dan

kelelahan

dan

pukul

kelemahan.

Klien

kelemahan

2010

Klien

ditandai

dada,

juni

pasien terhadap aktivitas

berkurang

tubuh

28

aktivitas dan indikator derajat

Klien tampak letih dan

masih

O:
Pukul 16.50

Klien masih nampak

2. Kaji kesiapan untuk meningkatkan 2. Mengkaji kesiapan untuk
meningkatkan

aktivitas

lemah.

misalnya

penurunan

Klien tidak dapat

kelemahan/kelelahan,

TD/nadi

pasien dengan hasil ;

menunjukkan

melakukan aktivitas

stabil peningkatan aktivitas pada

kelemahan sudah mulai

kemampuan

seperti biasanya.

latihan.

menurun, TD 110/80,

mentoleransi

R : stabilitas fisiologi pada istrahat

Nadi:60x/menit.

kelelahan

aktivitas

mengatkan

berdebar.

pengaruh kelebihan kerja jantung.

DO :

mengatakan

Klien

belum

dalam
penting untuk memajukan tingkat Pukul 17.15
aktivitas individual.

aktivitasnya.

3. Memberikan

bantuan A :

sesuai dengan kebutuhan Masalah belum teratasi.
3. Berikan bantuan sesuai kebutuhan

dengan

hasil

pasien P :

anjurkan menyikat gigi dengan

mulai

duduk.

kegiatan secara mandiri ditingkatkan.

R : tehnik penghematan energi

yaitu menggosok gigi

menurunkan penggunaan energi

dengan

dan

dengan

sehingga

keseimbamgan

memabantu
suplai

dan

melakukan Intervensi

posisi

duduk

pengawasan

perawat.

kebutuhan oksigen.
Pukul 17.30
4. Dorong pasien untuk berpartisipasi 4. Mendorong pasien untuk
dalam memilih periode aktivitas.

berpartisipasi

dalam

R : meningkatkan toleransi terhadap

memilih jadwal aktivitas

kemajuan aktivitas dan mencegah

yang dilakuakan dengan

kelemahan.

hasil

pasien

meminta

pada perawat ingin jalanjalan diwaktu pagi dan
sore.

3

dan

4
5

Ansietas

berhubungan

Menunjukkan

perilaku Mandiri :

Hari senin 28 juni 2010

dengan stress psikologi

untuk menangani stress.

ditandai dengan ;

Menunjukkan relaksasi.

takikardi, gelisah.

DS :

Melaporkan

R : alat untuk mendefinisikan

dengan hasil

lingkup

jantung : 70 x/menit,

memikirkan

nampak

penyakit

Klien

takut

dan

khawatir

tentang

penyakit

ansietas.

penurunan

1. Pantau respon fisik ; palpitasi Pukul 19.00

28 juni pukul 20.30

1. Memantau respom fisik S :

masalah

dan

pilihan

intervensi.

yang

dan

keluarga

R

:

membantu

mengarahkan

proses penyakitnya

meningkatkan

Nampak

dan

Klien

dan 2. Memberikan

relaksasi,

tindakan

tentang
yang

nampak

kelihatan

masih

cemas

kenyamanan

dengan

hasil

nampak

Klien

dan

sering diam.

klien

relaks dan nyaman.

keluarga
cemas

masih

dialaminya.

perhatian Pukul 19.20

kembali

Pasien

O:

meningkatkan kemampuan koping.

DO :
dan

gelisah

jantung berdebar.

sering bertanya tentang

Klien

denyut

2. Berikan tindakan kenyamanan .

dialaminya
Klien

WITA

dan

keluarga

nampak mesih cemas

3. Koordinasikan waktu istrahat dan

dengan kondisi klien

terhadap penyakitnya.

aktivitas saat senggang tepat untuk Pukul 19.40

A:

Klien nampak takut dan

kondisi.

Masalah belum teratasi

geilisah.

R : memberikan rasa kontrol

3. Mengkoordinasikan
waktu

israhat

pasien untuk menangani beberapa

dan P :
aktivitas saat senggang, Intervensi

aspek pengobatan . menurunkan

hasilnya pasien nampak dilanjutkan

kelemahan , meningkatkan energi.

terkontrol dalam proses
pengobatan

4. Dorong ventilasi perasaan tentang
penyakit dan efeknya terhadap Pukul 20.00
pola hidup dan status kesehatan 4. Mendorong
akan

datang.

Kaji

koping dengan stressor.

keefektifan

ungkapan

perasaan
penyakit

tentang
dan

status

2

dan

4
R : mekanisme adaptif perlu untuk

kesehatan akan datang

mengkoping

dengan

jantung

dengan

dan

penyakit

secara

tepat

hasil

nampak

klien mengerti terhadap

mengganggu pola hidup seseorang,

penyakit

yang

sehubungan dengan terapi pada

dialaminya dan bersedia

aktifitas sehari-hari.

dalam

tindakan

pengobatan yanng akan
5. Anjurkan pasien melakukan tehnik

diberikan.

relaksasi ; napas dalam, bimbingan
imajinasi, relaksasi progresif.

Pukul 20.20

R : memberikan arti penghilangan 5. Menganjurkan

pasien

respon

tehnik

ansietas,

menurunkan

melakukan

perhatian, meningkatkan relaksasi,

relaksasi berupa napas

meningkatkan kemampuan koping.

dalam

yaitu

menarik

udara lewat hidung dan
menghembuskannya
melalui mulut

dengan

hasil pasien melakukan
instruksi

yanng

diberikan

dengan

mengulangi

beberapa

kali dan nampak mulai
tenang.
6

Gangguan

pola

berhubungan

tidur
dengan

aktifasi

RAS

Melaporkan

perbaikan Mandiri :

dalam pola tidur/istrahat

Hari senin 28 juni 2010

1. Tentukan kebiasaan tidur biasanya Pukul 20.40
dan perubahan yang terjadi.

Mengungkapkan

(reticuloendotelia avtifing

perasaan

system) ditandai dengan

nyaman dalam istrahat.

dan

:

mengkaji

perlunya

juni

2010

pukul

06.00 WITA

1. Menentukan

kebiasaan S :

dan

tidur bisanya sebelum

Klien

mengidentifikasi intervensi yang

sakit dengan hasil pasien

bahwa tidurnya mulai

tepat.

;

segar

R

29

mengatakan

membaik, dan

kebiasaan

DS :

nyaman.

diwaktu

dan sering terbangun

R : meningkatkan kenyamanan

bangunpukul 04.30 di

Jantung

karena

tidur

waktu malam. Dan siang

tmasih berdebar.

dukungan

fisiologis/psikologis.

dialaminya.
Klien

serta

berdebar-

21.00

malam

dan

Klien

mengatakan

sering

terbangun

ditengah malam karena
nyeri

yang

R : pengubahan posisi mengubah

dialaminya.

mata

kehitaman.
Pola tidur/israhat pasien
terganggu, yaitu

kamar

2. Memberikan
yang

dengan

hasil;

tempat
nyaman
pasien

istrahat.

sudah

klien,

klien

sudah bangun,
Klien

nampak

masih

kesulitan dalam tidur..

menikmati tempat tidur A :
yang diberikan.
masalah belum teratasi

area tekanan dan meningkatkan

DO:
Kelopak

dalam mengubah posisi.

klien

Saat perawat masuk ke

tidur
4. Dorong posisi nyaman , bantu

dilanjutkan kembali.

O:

3. Kurangi kebisingan.

saat tidur

malam namun tidurnya

hari istrahat pukul 13.00-

R : memberikan situasi kondusif Pukul 20.50

debar.

rasa

pukul

14.00.

mengatakan

jantungnya

sekitar

masih

ditengah

kesulitan dalam tidur

yang

yang

terbangun

2. Berikan

nyeri

tidur

tidurnya

mengatakan

Klien

tempat

bahwa

mengatakan

P :
Pukul 20.55

Intervensi

3. Mengurangi kebisingan, dilanjutkan.
5. Tingkatkan regimen kenyamanan
dengan hasil; suara-suara
waktu tidur mis; masase, segelas

yanng

susu air hangat.

mengganggu

dapat

2, 4 dan 5
tadinya 8 jam sehari

R : meningkatkan efe relaksasi.

kenyamanan

menjadi 4 jam sehari.

Susu

pasien dapat dikurangi.

mempunyai

soporifik,

meningkatan

kualitas

istrahat

sintesis

serotonin, neurotransmitter yang Pukul 21.00
membantu pasien tertidur dan tidur 4. Mendorong
lebih lama.

posisi

nyaman dan mengubah
posisi yanng diinginkan.
hasilnya

pasien

mengubah posisi sesuai
yang diinginkannya.

Pukul 21.05
5. Memberikan

dan

meningkatkan

tindakan

kenyamanan pada apsien
sebelum
dengan

tidur

yaitu

memberikan

segelas susu hangat dan
masase, hasilnya pasien
meminum

susu

dan

menikmati masase serta
tidur dengan nyaman.

More Related Content

What's hot

Presentasi materi pameran karya seni rupa
Presentasi materi pameran karya seni rupaPresentasi materi pameran karya seni rupa
Presentasi materi pameran karya seni rupaLeonardus Munanto
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Amee Hidayat
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasNs.Heri Saputro
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.yDINARIZ
 
Askep pada gangguan jiwa dewasa
Askep pada gangguan jiwa dewasaAskep pada gangguan jiwa dewasa
Askep pada gangguan jiwa dewasaAmalia Senja
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanOperan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanFransiska Oktafiani
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oralpjj_kemenkes
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Aidil Fitrisyah
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolitUji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolitBella Kriwangko
 

What's hot (20)

Presentasi materi pameran karya seni rupa
Presentasi materi pameran karya seni rupaPresentasi materi pameran karya seni rupa
Presentasi materi pameran karya seni rupa
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Askep fraktur perbaikan
Askep fraktur perbaikanAskep fraktur perbaikan
Askep fraktur perbaikan
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.y
 
Askep pada gangguan jiwa dewasa
Askep pada gangguan jiwa dewasaAskep pada gangguan jiwa dewasa
Askep pada gangguan jiwa dewasa
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Askep stroke AKPER PEMDA MUNA
Askep  stroke AKPER PEMDA MUNA Askep  stroke AKPER PEMDA MUNA
Askep stroke AKPER PEMDA MUNA
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanOperan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
 
Askep demam tifoid AKPER PEMDA MUNA
Askep demam tifoid AKPER PEMDA MUNA Askep demam tifoid AKPER PEMDA MUNA
Askep demam tifoid AKPER PEMDA MUNA
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Seni tari
Seni tariSeni tari
Seni tari
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolitUji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
 

Similar to Intervensi keperawatan stenosis aorta

Similar to Intervensi keperawatan stenosis aorta (20)

Trauma tumpul abdomen
Trauma tumpul abdomenTrauma tumpul abdomen
Trauma tumpul abdomen
 
LOG BOOK - Ira Maribeth.docx
LOG BOOK - Ira Maribeth.docxLOG BOOK - Ira Maribeth.docx
LOG BOOK - Ira Maribeth.docx
 
Asuhan keperawtan iccu
Asuhan keperawtan iccuAsuhan keperawtan iccu
Asuhan keperawtan iccu
 
1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph
 
KDP KELOMPOK 6.pptx
KDP KELOMPOK 6.pptxKDP KELOMPOK 6.pptx
KDP KELOMPOK 6.pptx
 
Hernia inguinal lateral
Hernia inguinal lateralHernia inguinal lateral
Hernia inguinal lateral
 
9 ncp kasus
9 ncp kasus9 ncp kasus
9 ncp kasus
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
 
Ca mamme rsdm
Ca mamme rsdmCa mamme rsdm
Ca mamme rsdm
 
Chf koko
Chf kokoChf koko
Chf koko
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
Ny YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptxNy YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptx
 
PATOFISIOLOGI DAN ASUHAN KEPERAWATAN GERD.pptx
PATOFISIOLOGI  DAN ASUHAN  KEPERAWATAN  GERD.pptxPATOFISIOLOGI  DAN ASUHAN  KEPERAWATAN  GERD.pptx
PATOFISIOLOGI DAN ASUHAN KEPERAWATAN GERD.pptx
 
Intervensi dan implementasi
Intervensi dan implementasiIntervensi dan implementasi
Intervensi dan implementasi
 
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
 
askep hemathothorax
askep hemathothoraxaskep hemathothorax
askep hemathothorax
 
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
 
Catatan perkembangan
Catatan perkembanganCatatan perkembangan
Catatan perkembangan
 
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Intervensi keperawatan stenosis aorta

  • 1. G. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No 1 Diagnosa keperawatan Nyeri berhubungan Tujuan dan kriteria hasil Melaporkan Intervensi keperawatan Implementasi keperawatan Senin/28 juni/2010 nyeri Mandiri : Evaluasi 28 juni 2010, pukul dengan penimbunan asam hilang/terkontrol laktat ditandai dengan ; Menunjukkan bandingkan kennyamanan pada sebelumnya. Gunakan skala nyeri nyeri dada dan mencatat klien. (0-10) untuk rentang intensitas. ekspresi verbal maupun nyeri didaerah dadanya nyeri berat pada daerah Catat nonverbal dadanya nyeri, respons otomatis terhadap nyeri, hasil pasien masih nampak DO : nyeri (berkeringat dan penigkatan ;skala nyeri 8, frekuensi kesakitan namun lebih Skala nyeri pasien 8 frekuensi pernapasan). pernapasan kali ringan dari sebelumnya. P : yang memperberat R : Perbedaan gejala perlu untuk permenit,klien nampak Skala nyeri pasien 5 rasa mengidentifikasi meringis kesakitan. DS : Klien menyatakan nyeri saat 1. Selidiki laporan nyeri dada dan Pukul 07.00 WITA dengan ekspresi episode 1. Menyelidiki verbal/nonverbal penyebabnyeri. 08.30 WITA laporan S : klien masih menyatakan terhadap O : dengan 27 (sedang). beraktivitas dan hilang Perilaku dan perubahan tanda vital frekuensi dengan istrahat dalam membantu mendekati normal (27 waktu yang cukup lama derajat/adanya Q pasien : kualitas nyeri seperti ditusuk jarum menentukan Pukul 07.15WITA ketidaknyamanan 2. Memberikan lingkungan khususnya bila pasien x/menit). aktifitas sesuai dengan A: masalah belum teratasi hasil 2. Berikan lingkungan istrahat dan istrahat dan membatasi aktifitas klien, dengan menlak adanya nyeri. R : lokasi nyeri pada daerah dada. pernapasan P: hasilnya pasien nampak mengikuti instruksi yang S : skala nyeri 8 batasi T : lamanya nyeri yaitu kebutuhan. diperintahkan, selama beraktivitas. R : Aktivitas yang meningkatkan merasakan dan perubahan intervensi tingkatkan. 2 dan 4
  • 2. Klien nampak meringis kebutuhan oksigen miokardia kesakitan misal; kerja, makan banyak, dapat mencetuskan nyeri dada. lingkungan yang ada. Pukul 07.30 WITA 3. Menganjurkan 3. Anjurkan pasien berespon tepat pasien berespon tepat terhadap terhadap angina misalnya; istrahat nyeri dan minum obat anti angina. pasien beristrahat dan R minum obat saat nyeri : Penghentian aktivitas menurunkan kebutuhan oksigen dengan hasil muncul sesuai dosis. dan kerja jantung dan sering menghentikan angina. Pukul 07.45 WITA 4. Memberikan obat Kolaborasi nitrogliserin, dengan 4. Berikan vasodilator; nitroglliserin hasil nyeri berkurang R : Obat diberikan untuk meningkatkan sirkulasi miokardia (vasodilator) menurunkan angina sehubungan dengan iskemia miokard. 2 Penurunan curah jantung Melaporkan/menunjukk berhubungan an dengan penurunan Mandiri : Senin 28 juni 2010 nyeri, 1. Pantau tekanan darah, nadi perifer. penyempitan katup aorta aritmia,dan ditandai dengan ; berdebar keadekuatan DS : Menunjukkan Pemantauan Klien mengatakan jantung R : deteksi Indikator klinis curah memungkinkan dini/tindakan Pukul 08.00 WITA dari 1. Memantau jantung. terhadap Senin 28 juni 2010, tekanan S : darah, nadi dengan hasil 110/80, pukul 10.30 perifer ; TD: Nadi : Klien mengatakan rasa pusingnya sudah berkurang.
  • 3. pusing-pusing peningkatan Klien darah. mengatakan jantungnya berdebar- debar tekanan Tanda-tanda sianosis hilang. dekompensasi. 50x/menit. Jantung kklien sudah tidak berdebar-debar. 2. Pantau irama jantung sesuai Pukul 08.15 WITA indikasi. O: 2. Memantau irama jantung dengan Bising jantung dengan penyakit umum, berkenaan jantung tidak beraturan 110/80 mmhg Tekanan darah 100/70 dengan peningkatan tekanan dan (aritmia) Tanda sianosis mulai mmhg volume atrium serta abnormalitas Sianosis konduksi. EKG 3. Meningkatkan menunjukan aritmia dan ventrikel peningkatan akhir diastole. serta volume 3. Tingkatkan/dorong dengan kepala tirah tempat baring tidur ditinggikan 45 derajat. meningkat menjadi berkurang. Pukul : 08.20 WITA Klen nampak lemah Pemeriksaan irama darah R : Distritmia umum pada pasien DO : hasil Tekanan baring Klien masih nampak tirah lemah. dengan kepala A : tempat tidur setinggi 45 Masalah belum teratasi yang kembali ke jantung (preload) derajat dengan hasil : P : oksigenasi pasien agak Intervensi 3,4, dan 5 membaik, pasien ditingkatkan. yang memungkinkan oksigenasi, nampak nyaman. R : Menurunkan volume darah menurunkan regangan jantung. Pukul 08.40 WITA 4. Menyuruh pasien untuk 4. Diskusikan/demonstrasikan teknik manajemen stress. R : Reduksi menurunkan melakkukan relaksasi ensietas stimulasi dapat jantung simpatis dan beban kerja jantung. pasien instruksi. tehnik dengan hasil mengikuti
  • 4. Kolaborasi : Pukul 09.00 WITA 5. Berikan oksigen suplemen. 5. Memberikan oksigen R : Memberikan oksigen untuk suplemen dengan hasil ambilan miokard dalam upaya kebutuhan untuk pasien mengkompensasi peningkatan kebutuhan oksigen. 3 oksigen terpenuhi dan nampak nyaman. Gangguan perfusi Mempertahankan/menunj jaringan perifer jukkan perbaikan perfusi 1. Selidiki takipnea, sianosis, pucat, Pukul 14.00 WITA berhubuungan dengan jaringan. penurunan suplai oksigen Menunjukkan dan darah ke jaringan Mandiri : Senin 28 juni 2010 kulit lembab. Catat kekuatan nadi 1. Menyelidiki Senin 28 juni 2010, pukul 16.00 WITA takipnea, S : perifer. sianosis, refill time kurag dari 3 R : suplai darah perifer diakibatkan lembab kekuatan sudah agak membaik, perifer ditandai dengan ; detik. oleh penurunan curah jantung yang nadi perifer dengan hasil walaupun belum bisa DS : Menunjukan dibuktikan oleh penurunan perfusi ; pernapasan 27 kali melaksanakan kulit, penurunan nadi. permenit, CRT lebih dari aktivitas. Klien keletihan dan kelelahan capilary kekuatan nadi perifer dan tanda pucet berkurang/hilang. 2. Tingkatkan tirah baring dengan 3 pucat, dan detik, kulit Klien mengatakan sianosis tepat berkurang, kulit nampak O : Klien nampak pucat R : dapat melancarkan aliran darah lembab, kekuatan nadi Tanda nulai berkurang Sianosis ke perifer 50mmhg. Tanda DO : Kelemahan nadi perifer Capillary refill lebih dari 3 detik time 3. Dorong latihan aktif/bantu dengan rentang gerak sesuai toleransi. R : meningkatkan sirkulasi perifer. pucat mulai berkurang Pukul 14.15 WITA 2. Meningkatkan baring dengan tirah denngan hasil Tekanan darah 110/80 mmhg tepat Napas : 227 x/menit nampak Nadi 50 mmhg masih ada tanda-tanda Capilary refill time > sianosis, 3 detik CRt masih lebih dari 3 detik, nadi
  • 5. 50 mmhg serta masih A : nampak pucat berkurang. Masalah belum teratasi P: Intervensi Pukul 15.00 WITA 3. Mendorong gerak sesuai 2 dan 3 rentang ditingkatkan. toleransi dengan hasil sirkulasi perifer mulai menunjukkan tanda- tanda yang baik. 4 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Mandiri : Menunjukkan peningkatan dalam 1. Kaji Hari senin 28 juni toleransi pasien terhadap Pukul 16.30 WITA suplai darah dan oksigen toleransi aktivitas. aktivitas menggunakan parameter ; 1. Mengkaji ke Tanda kelemahan hilang. nyeri jaringan 18.00 toleransi S : dengan hasil nyeri dada masih lemah dan letih. dengan ; R : parameter menunjukan resppon sudah mulai berkurang, Klien DS : fisiologis pasien terhadap stress nampak masih lemah. jantungnya keletihan dan kelelahan dan pukul kelemahan. Klien kelemahan 2010 Klien ditandai dada, juni pasien terhadap aktivitas berkurang tubuh 28 aktivitas dan indikator derajat Klien tampak letih dan masih O: Pukul 16.50 Klien masih nampak 2. Kaji kesiapan untuk meningkatkan 2. Mengkaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas lemah. misalnya penurunan Klien tidak dapat kelemahan/kelelahan, TD/nadi pasien dengan hasil ; menunjukkan melakukan aktivitas stabil peningkatan aktivitas pada kelemahan sudah mulai kemampuan seperti biasanya. latihan. menurun, TD 110/80, mentoleransi R : stabilitas fisiologi pada istrahat Nadi:60x/menit. kelelahan aktivitas mengatkan berdebar. pengaruh kelebihan kerja jantung. DO : mengatakan Klien belum dalam
  • 6. penting untuk memajukan tingkat Pukul 17.15 aktivitas individual. aktivitasnya. 3. Memberikan bantuan A : sesuai dengan kebutuhan Masalah belum teratasi. 3. Berikan bantuan sesuai kebutuhan dengan hasil pasien P : anjurkan menyikat gigi dengan mulai duduk. kegiatan secara mandiri ditingkatkan. R : tehnik penghematan energi yaitu menggosok gigi menurunkan penggunaan energi dengan dan dengan sehingga keseimbamgan memabantu suplai dan melakukan Intervensi posisi duduk pengawasan perawat. kebutuhan oksigen. Pukul 17.30 4. Dorong pasien untuk berpartisipasi 4. Mendorong pasien untuk dalam memilih periode aktivitas. berpartisipasi dalam R : meningkatkan toleransi terhadap memilih jadwal aktivitas kemajuan aktivitas dan mencegah yang dilakuakan dengan kelemahan. hasil pasien meminta pada perawat ingin jalanjalan diwaktu pagi dan sore. 3 dan 4
  • 7. 5 Ansietas berhubungan Menunjukkan perilaku Mandiri : Hari senin 28 juni 2010 dengan stress psikologi untuk menangani stress. ditandai dengan ; Menunjukkan relaksasi. takikardi, gelisah. DS : Melaporkan R : alat untuk mendefinisikan dengan hasil lingkup jantung : 70 x/menit, memikirkan nampak penyakit Klien takut dan khawatir tentang penyakit ansietas. penurunan 1. Pantau respon fisik ; palpitasi Pukul 19.00 28 juni pukul 20.30 1. Memantau respom fisik S : masalah dan pilihan intervensi. yang dan keluarga R : membantu mengarahkan proses penyakitnya meningkatkan Nampak dan Klien dan 2. Memberikan relaksasi, tindakan tentang yang nampak kelihatan masih cemas kenyamanan dengan hasil nampak Klien dan sering diam. klien relaks dan nyaman. keluarga cemas masih dialaminya. perhatian Pukul 19.20 kembali Pasien O: meningkatkan kemampuan koping. DO : dan gelisah jantung berdebar. sering bertanya tentang Klien denyut 2. Berikan tindakan kenyamanan . dialaminya Klien WITA dan keluarga nampak mesih cemas 3. Koordinasikan waktu istrahat dan dengan kondisi klien terhadap penyakitnya. aktivitas saat senggang tepat untuk Pukul 19.40 A: Klien nampak takut dan kondisi. Masalah belum teratasi geilisah. R : memberikan rasa kontrol 3. Mengkoordinasikan waktu israhat pasien untuk menangani beberapa dan P : aktivitas saat senggang, Intervensi aspek pengobatan . menurunkan hasilnya pasien nampak dilanjutkan kelemahan , meningkatkan energi. terkontrol dalam proses pengobatan 4. Dorong ventilasi perasaan tentang penyakit dan efeknya terhadap Pukul 20.00 pola hidup dan status kesehatan 4. Mendorong akan datang. Kaji koping dengan stressor. keefektifan ungkapan perasaan penyakit tentang dan status 2 dan 4
  • 8. R : mekanisme adaptif perlu untuk kesehatan akan datang mengkoping dengan jantung dengan dan penyakit secara tepat hasil nampak klien mengerti terhadap mengganggu pola hidup seseorang, penyakit yang sehubungan dengan terapi pada dialaminya dan bersedia aktifitas sehari-hari. dalam tindakan pengobatan yanng akan 5. Anjurkan pasien melakukan tehnik diberikan. relaksasi ; napas dalam, bimbingan imajinasi, relaksasi progresif. Pukul 20.20 R : memberikan arti penghilangan 5. Menganjurkan pasien respon tehnik ansietas, menurunkan melakukan perhatian, meningkatkan relaksasi, relaksasi berupa napas meningkatkan kemampuan koping. dalam yaitu menarik udara lewat hidung dan menghembuskannya melalui mulut dengan hasil pasien melakukan instruksi yanng diberikan dengan mengulangi beberapa kali dan nampak mulai tenang.
  • 9. 6 Gangguan pola berhubungan tidur dengan aktifasi RAS Melaporkan perbaikan Mandiri : dalam pola tidur/istrahat Hari senin 28 juni 2010 1. Tentukan kebiasaan tidur biasanya Pukul 20.40 dan perubahan yang terjadi. Mengungkapkan (reticuloendotelia avtifing perasaan system) ditandai dengan nyaman dalam istrahat. dan : mengkaji perlunya juni 2010 pukul 06.00 WITA 1. Menentukan kebiasaan S : dan tidur bisanya sebelum Klien mengidentifikasi intervensi yang sakit dengan hasil pasien bahwa tidurnya mulai tepat. ; segar R 29 mengatakan membaik, dan kebiasaan DS : nyaman. diwaktu dan sering terbangun R : meningkatkan kenyamanan bangunpukul 04.30 di Jantung karena tidur waktu malam. Dan siang tmasih berdebar. dukungan fisiologis/psikologis. dialaminya. Klien serta berdebar- 21.00 malam dan Klien mengatakan sering terbangun ditengah malam karena nyeri yang R : pengubahan posisi mengubah dialaminya. mata kehitaman. Pola tidur/israhat pasien terganggu, yaitu kamar 2. Memberikan yang dengan hasil; tempat nyaman pasien istrahat. sudah klien, klien sudah bangun, Klien nampak masih kesulitan dalam tidur.. menikmati tempat tidur A : yang diberikan. masalah belum teratasi area tekanan dan meningkatkan DO: Kelopak dalam mengubah posisi. klien Saat perawat masuk ke tidur 4. Dorong posisi nyaman , bantu dilanjutkan kembali. O: 3. Kurangi kebisingan. saat tidur malam namun tidurnya hari istrahat pukul 13.00- R : memberikan situasi kondusif Pukul 20.50 debar. rasa pukul 14.00. mengatakan jantungnya sekitar masih ditengah kesulitan dalam tidur yang yang terbangun 2. Berikan nyeri tidur tidurnya mengatakan Klien tempat bahwa mengatakan P : Pukul 20.55 Intervensi 3. Mengurangi kebisingan, dilanjutkan. 5. Tingkatkan regimen kenyamanan dengan hasil; suara-suara waktu tidur mis; masase, segelas yanng susu air hangat. mengganggu dapat 2, 4 dan 5
  • 10. tadinya 8 jam sehari R : meningkatkan efe relaksasi. kenyamanan menjadi 4 jam sehari. Susu pasien dapat dikurangi. mempunyai soporifik, meningkatan kualitas istrahat sintesis serotonin, neurotransmitter yang Pukul 21.00 membantu pasien tertidur dan tidur 4. Mendorong lebih lama. posisi nyaman dan mengubah posisi yanng diinginkan. hasilnya pasien mengubah posisi sesuai yang diinginkannya. Pukul 21.05 5. Memberikan dan meningkatkan tindakan kenyamanan pada apsien sebelum dengan tidur yaitu memberikan segelas susu hangat dan masase, hasilnya pasien meminum susu dan menikmati masase serta tidur dengan nyaman.