Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan lingkungan hidup, termasuk perkembangan PLH di tingkat internasional, ASEAN, dan Indonesia.
2) Dibahas pula konsep ekosistem dan hubungan manusia dengan lingkungan, kendala pelaksanaan PLH, dan strategi pelaksanaan kebijakan PLH.
3) Modul selanjutnya membahas tentang materi, energi, hukum konservasi materi, dan huk
1. TUGAS 3
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
OLEH :
NAMA : WA ODE SALFIA
NIM : 820125569
POKJAR : DURUKA
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI
2014
2. MODUL 1
PERKEMBANGAN DAN KONSEP DASAR
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Kegiatan belajar I
Konsep ekosistem menyatakan bahwa manusia merupakan bagian dari tempat atau lingkungan
hidupnya. Sebagai salah satu jenis spesies mahluk hidup, manusia merupakan dari jejaring
kehidupan. Artinya manusia juga sebagai salah satu komponen yang menempati mata rantai daur
materi dan traswer energi. Manusia dapat hidup karena ada komponen lain dalam ekositem :
oksigen, air, tumbuhan, dan hewan. Timbal balik manusia juga menghidupi komponen hayati
lainnya, misalnya : tinja dan air seninya merupakan makanan bagi jenis mahluk hidup tertentu
dan tubuhnya setelah meninggal diuraikan oleh jasad renik menjadi senyawa yang lebih
sederhana sebagai mineral, air, dan CO2. “Ketakwajaran” perilaku manusia yang telah
menyimpang dari keteraturan atau system alam itulah yang akan menimbulkan permasalahan,
berupa krisis lingkungan.
1. Perkembangan pendidikan lingkungan hidup di tingkat Internasional
Pada tahun 1975, sebuah lokakarya internasional tentang PLH diadakan di Boegdad,
Jugoslavia, yang telah menghasilkan peryataan antar Negara peserta mengenai PLH yang
dikenal sebagai “The Belgrade Charter a global framerwork for Environmental
Education”. Secara ringkas tujuan PLH yang dirumuskan dalam Belgrade Charter
tersebut adalah :
a. Meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap keterkaitan bidang ekonomi, social,
politik serta ekologi, baik diaerah perkotaan maupun pedesaan.
b. Memberi kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap / perilaku, motivasi dan komitmen, yang diperlukan untuk
bekerja secara individu atau kolektif untuk menyelesaikan masalah lingkungan saat
ini dan mencegah munculnya masalah baru.
c. Menciptakan satu kesatuan pola tingka laku baru bagi individu, kelompok-kelompok
dan masyarakat terhadap lingkungan hidup.
2. Perkembangan pendidikan lingkungan Hidup ditingkat ASEAN
Program pengembangan pendidikan lingkungan bukan merupakan hal yang baru
di lingkup ASEAN. Negara-negara anggota ASEAN telah mengembangkan program dan
kegiatan sejak konferensi internasional PLH pertama di Belgrade tahun 1975. Sejak
dikeluarkan ASEAN, masing-masing Negara anggota ASEAN Perlu memiliki kerangka
kerja untuk pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan. Pada intinya
ASEAN 2000-2005 ini merupakan tonggak sejarah yang penting dalam upaya kerja sama
3. regional antar sesame Negara anggota ASEAN serta turut meningkatkan pelaksanaan
pendidikan lingkungan di masing-masing Negara Anggota ASEAN.
3. Perkembengan pendidikan Lingkungan hidup di Indonesia
Di Indonesia perkembangan penyelenggaraan pendidikan lingkungan dimulai pada tahun
1975. IKIP Jakarta (sekarang Universitas Neger Jakarta) untuk pertama kalinya merintis
pengembangan pendidikan lingkungan dengan menyusun Garis Besar Program
Pengajaran PLH yang di ujicobakan di 15 sekolah Dasar di Jakarta pad periode tahun
1977/1978.
Kegiatan belajar 2
Kantor Kementerian Lingkuan Hidup sebagai salah satu pranata (instansi) yang ikut bertanggung
jawab) pada PLH.
1. Kendala dalam pelaksanaan PLH
a. Rendahnya partisipasi masyarakat untuk berperan dalam PLH.
b. Pemahaman para pelaku pendidikan terhadap pendidikan lingkungan yang masih
terbatas.
c. Kurangnya komitmen pelaku pendidikan juga mempengaruhi keberhasilan
pengembangan PLH.
d. Materi dan metode pelaksanaan PLH yang selama ini digunakan dirasakan belum
memadai sehingga pemahaman kelompok sasaran mengenai pelestarian lingkungan
hidup menjadi tidak utuh.
e. Sarana dan prasarana dalam PLH juga memegang peranan penting. Namun demikian,
umumnya hal ini belum mendapatkan perhatian yang cukup dari para pelaku.
f. Kurangnya ketersediaan anggaran PLH. Perhatian pemerintah yang belum mampu
untuk mengalokasikan dan meningkatkan anggaran pendidikan lingkungan juga
mempengaruhi perkembangan PLH tersebut.
g. Lemahnya kordinasi antar instansi terkait dan para pelaku pendidikan menyebabkan
kurang berkembangnya PLH.
h. Belum adanya kebijakan pemerintah yang secara terintegrasi mendukung
perkembangan PLH di Indonesia, seperti misalnya kebijakan yan dilakukan selama
ini hanya bersifat bilateral dan lebih menekankan kerja sama antar instansi.
2. Pengertian dan Definisi
a. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memenuhi kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak manusia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya , masyarakat, bangsa, dan Negara.
4. b. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
c. PLH adalah upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak
atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kecerdasan masyarakat tentang nilai- nilai lingkungan.
d. PLH formal adalah kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang
diselenggarakan melalui sekolah, terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi dan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang dengan metode
pendekatan kurikulum yang monolitik (tersendiri).
e. PLH nonformal adalah kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang
dilakukan di luar sekolah yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang
(misalnya pelatihan-pelatihan : AMDAL, ISO 14000, PPNS).
f. PLH informal adalah kegiatan pendidikan dibiduang lingkungan hidup yang
dilakukan diluar sekolah dan dilaksanakan tidak terstruktur maupun tidak berjenjang.
g. Kelembagaan PLH adalah seluruh lapisan masyarakat yang meliputi pelaku,
penyelenggara dan pelaksana PLH, baik di jalur formal, nonformal dan informal.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Visi PLH, yaitu terwujudnya manusia Indonesia yang memiliki pengetahuan,
kesadaran dan keterampilan untuk berperan aktif dalam melestarikan dan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
b. Misi
Untuk dapat mewujudkan visi tersebut diatas maka ditetapkan misi yang harus
dilaksanakan, yaitu :
1) Mengembangkan kebijakan pendidikan nasional yang berparadikma lingkungan
hidup.
2) Mengembangkan kapasitas kelembagaan PLH di pusat dan daerah;
3) Meningkatkan akses informasi PLH secara merata;
4) Meningkatkan sinergi antar pelaku PLH.
4. Tujuan, Sasaran, dan Ruang Lingkup Kebijakan
a. Tujuan PLH
Mendorong dan memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang pada akhirnya dapat menumbuhkan
kepedulian, komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan
lingkungan hidup secara bijaksana, turut menciptakan pola perilaku baru yang
bersahabat dengan lingkungan hidup, mengembangkan etika lingkungan hidup dan
memperbaiki kualitas hidup.
5. b. Sasaran
Sasaran kebijaksanaan PLH adalah :
1) Terlaksananya PLH di lapangan sehingga dapat tercipta kepedulian dan komitmen
masyarakat dalam turut melindungi, melestarikan dan meningkatkan kualitas
lingkungan hidup;
2) Diarahkan untuk seluruh kelompok masyarakat, baik di pedesaan dan perkotaan,
tua dan muda, laki-laki dan perempuan di seluruh wilayah Indonesia sehingga
tujuan PLH bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud dengan baik.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kebijakan PLH meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) PLH yang melalui jalur formal, nonformal dan jalur informal dilaksanakan oleh
seluruh stakeholder.
2) Diarahkan kepada beberapa hal yang meliputi aspek: (a) kelembagaan, (b) SDM
yang terkait dalam pelaku/pelaksana maupun objek PLH, (c) sarana dan
prasarana, (d) pendanaan, (e) materi, (f) komunikasi dan informasi, (g) perann
serta masyarakat, dan (h) metode pelaksanaan.
5. Landasan Kebijakan
Kebijakan PLH disusun berdasarkan :
a. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
c. UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah;
d. UU No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional;
e. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
f. Keputusan Bersama Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan
Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1991.
6. Kebijakan Umum
Kebijakan Umum PLH terdiri dari :
a. Kelembagaan PLH menjadi wadah/sarana menciptakan perubahan perilaku manusia
yang berbudaya lingkungan.
b. Sumber daya manusia PLH yang berkualitas dan berbudaya lingkungan
Berhasil tidaknya pelaksanaan PLH di lapangan ditentukan antara lain oleh kualitas
dan kuantitas pelaku dan kelompok sasaran PLH.
c. Sarana dan prasarana PLH sesuai dengan kebutuhan
Agar proses belajar-mengajar dalam PLH dapat berjalan dengan baik, perlu didukung
dengan sarana dan prasarana yang memadai.
d. Pengalokasian dan pemanfaatan anggaran PLH yang efisien dan efektif
Penyelenggaraan PLH perlu didukung pendanaan yang mamadai.
6. e. Materi PLH yang berwawasan pembangunan berkelanjutan, komprehensif dan
aplikatif
f. Informasi yang berkualitas dan mudah diakses sebagai dasar komunikasi yang efektif
g. Keterlibatan dan ketersediaan ruang bagi peran serta masyarakat untuk berpartisipasi
dalam PLH
h. Metode PLH berbasis kompetensi
7. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan kebijakan PLH merupakan penjabaran kebijakan umum yang
tertuang dalam butir B di atas. Strategi ini memberikan kerangka umum untuk
mewujudkan cita-cita pengembangan PLH di Indonesia, sehingga dapat diciptakan
manusia Indonesia yang berpengetahuan, berketerampilan, bersikap dan mempunyai
komitmen yang tinggi terhadap nasib lingkungan hidup kita serta dapat turut bertanggung
jawab aktif dalam upaya pelestarian lingkungan hidup disekitar kita.
7. MODUL 2
MANUSIA, ENERGI DAN SUMBER DAYA ALAM
Materi dan Energi
A. DEFINISI
Materi didefinisikan secara fisik-kemis sebagai sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang. Massa menunjukkan satuan-satuan partikel, baik atom, molekul, maupun
ion-ion, dalam jumlah dan formula tertentu yang membentuk dan menyusun materi tersebut.
Keberadaan partikel-partikel ini secara bebas ada dan menempati ruang maupun dialan
semesta ini, baik berdiri sendiri maupun terformulasikan melalui ikatan kimia dengan
partikel-partikel lain.
Energy didefinisikan sebagai kemampuan atau kapasitas untuk melakukan suatu aktivitas
dengan merubah bentuk materi. Energi juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
digunakan oleh makhluk hidup atau organisme untuk menggerakkan dan merubah materi
dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Energi bisa menyebabkan segala sesuatu terjadi di
sekitar kita.
B. HUKUM KONSERVASI MATERI
Selama ini kita mungkin merasa telah mengkonsumsi materi atau sumber daya alam.
Tetapi sesunguhnya kita tidak pernah mengkonsumsi materi sama sekali. Kita hanya
mengambil, membawa, memproses, menggunakan, lalu membuang, menggunakan atau
mengolahnya lagi dalam atau menjadi bentuk yang berbeda. Dalam proses memanfaatkan
materi, kita hanya bisa mengubahnya menjadi bentuk lain, tetapi tidak pernah bisa
menciptakan atau memusnahkan sedikit pun materi tersebut. Kenyataannya, semua barang
yang kita anggap telah dikonsumsi pada dasarnya akan tetap ada dilingkungan tetapi dengan
beberapa bentuk yang berbeda. Inilah yang dimaksud dengan Hukum Konservasi Materi.
C. HUKUM-HUKUM ENERGI
Pemanfaatan energi untuk melakukan aktivitas melibatkan proses perubahan energy dari
satu bentuk ke bentuk yang lain. Bensin atau solar mengandung energi kimia yang tersimpan
dalam partikel molekul-molekul penyusunnya, yang lantas di ubah menjadi energi panas dan
mekanik sehingga dapat mengerakkan mesin, setelah digunakan, energi bensin tadi berubah
menjadi energy panas yang terbuang ke udara bebas dalam bentuk gas sebagai
8. karbondioksida. Perubahan bentuk energi terjadi pula pada makanan yang tercerna dalam
tubuh kita.
D. ENERGI DAN SUMBER DAYA ALAM
Militer (1982 : 7) mendefinisikan sumber daya alam sebagai segala sesuatu yang berdaya
guna dan dibutuhkan organism baik yang hidup secara soliter maupun berkelompok. Sumber
daya alam merupakan materi-materi dari bumi yang dapat digunakan seperti batu bara,
minyak bumi, gas alam termasuk pepohonan. Manusia menggunakan sumber daya alam
sebagai materi-materi dasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
E. MANUSIA, SUMBER DAYA ALAM, DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA
ALAM
Mengkaji kedudukan, fungsi dan hubungan manusia terhadap sumber daya alam, pada
dasarnya tidak terlepas dari ulasan tentang sistem hidup dan kehidupan yang ada di bumi ini,
yang kita kenal sebagai ekosistem (ecosphere). Ekosistem dapat dimaknakan sebagai
komunitas yang (mampu) mengatur dirinya sendiri, terdiri atas tumbuhan, hewan dan
organism lain yang saling berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan abiotiknya.
Organism dalam ekosistem disalinghubungkan dengan materi dan energi melalui aktivitas
saling memakan dan mentransfer energi dalam rantai makanan atau jaring-jaring makanan.
9. MODUL 3
MANUSIA DAN AIR
Kebutuhan Air Dalam Kehidupan
A. SIFAT-SIFAT AIR
Air merupakan zat esensial bagi kehidupan. Air dengan rumus kimia H2O adalah benda
tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa yang diperlukan oleh semua kehidupan di bumi
agar mereka dapat bertahan hidup. Air merupakan zat kimia yang berada dalam bentuk
cair pada tekanan biasa dan pada suhu kamar.
B. DISTRIBUSI AIR DI ALAM
Manusia pada hakikatnya hidup di planet air, sebab 70% permukaan bumi dikelilingi oleh
air. Air terdapat dilapisan bumi yang disebut hidrosfer. Kandungan air hidrosfer diduga
mencapai 1,4 x 10918 ton. Sebagian besar yaitu 98% berupa benda cair (1,356 x 109 km3),
Selebihnya berwujud gas sebanyak 0,001% (1,300 x 104 km 3) dan berwujud air baku.
C. MANFAAT AIR BAGI KEHIDUPAN
Air merupakan zat esensial bagi kehidupan organisme, mulai dari organisme uniseluler sampai
organisme multiseluler. Semua Organisme memerlukan air sebab hampir semua tubuh organisme
terdiri dari air.
D. AIR DAN KELANSUNGAN HIDUP MANUSIA
Selama hidup manusia memerlukan sekitar 16.000 galon air. Untuk memenuhi kebutuhan dasar,
yaitu minum rata-rata manusia memerlukan 2 liter air per hari. Manusia mampu bertahan hidup
sebulan tanpa makan, manusia ia akan mati dalam waktu 3-5 hari tanpa minum. Hal ini
disebabkan karena 70% manusia terdiri dari air.
Air adalah komponen yang sangat dibutuhkan tubuh. Air ternyata lebih dari sekadar
menghilangkan rasa haus, minum 8-10 gelas air sehari secara rutin dapat membuat berbagai
sistem yang terdapat dalam tubuh kita bekerja secara optimal. Sistem yang dimaksud adalah :
1. Kulit
2. Melindungi dan melunasi gerakan sendi dan otot
3. Menjaga kestabilan suhu tubuh
4. Membersihkan racun
5. Menstabilkan pembuangan
6. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh
10. 7. Meminimalkan risiko serangan jantung
8. Meminimalkan risiko infeksi organ dalam tubuh
9. Memulihkan kondisi tubuh
E. AIR UNTUK MENUNJANG KEHIDUPAN MANUSIA
Kondisi air tawar pada komunitas manusia bertambah sejalan dengan perkembangan budaya
dan kemajuan teknologi. Manusia paling sedikit menggunakan air 150 liter per hari per
orang. Dari jumlah itu 100 liter untuk keperluan MCK, sedangkan 50 liter digunakan untuk
keperluan lain misalnya menyiram dan mencuci perabot rumah tangga.
KEGIATAN BELAJAR 2
SUMBER AIR DAN DAUR HIDROLIK
A. SUMBER AIR DI ALAM
1. Laut
Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Air dilaut
merupakan campuran dari 96,5 % air murni dan 3,5 % material lainya seperti garam-garaman,
gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut.
2. Danau
Danau adalah salah satu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada
permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan . Bagi manusia
kepentingan jauh lebih tinggi berarti dibandingkan dengan luas daerahnya. Keberadaan
ekosistem danau memberikan fungsi yang menguntungkan bagi kehidupan manusia
(rumah tangga, industri, dan pertanian).
3. Sungai
Setiap tetes air hujan yang jatuh ke tanah merupakan pukulan-pukulan kecil ke tanah.
Pukulan air ini memecahkan tanah yang lunak sampai batu yang keras. Partikel pecahan
itu kemudian mengalir menjadi lumpur dan lumpur itu menutupi pori-pori tanah sehingga
menghalangi air hujan yang akan meresap ke dalam tanah. Dengan demikian maka
semakin banyak air yang mengalir dipermukaan tanah.
4. Air bawah tanah
Lebih dari 98% dari semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah dalam
pori-pori batuan dan bahan-bahan butiran. Sisanya 2% terlihat sebagai air di sungai,
danau dan reservoir.
11. B. SIKLUS HIDROLOGI
Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan
kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presivitasi, evaporasi, dan transpirasi. Matahari sebagai
sumber energi merupakan motor penggerak utama terjadinya siklus hidrologi. Matahari adalah
sebuah bintang putih kekuningan-kuningan dengan diameter 1.390.000 km dan berada pada jarak
150.000.000 km dari bumi.
1. Evaporasi / transpirasi
2. Infiltrasi / perkolasi ke dalam tanah
3. Air Permukaan
C. SUMBER AIR
Pada kenyataanya hanya 0,029% dari air yang tersedia di alam masuk dalam siklus
hidrologi di litosfer setiap tahunnya. Sebagian besar lainnya tertinggal dalam sistem
perairan karena setiap sistem perairan memiliki laju pergantian air yang lamanya berbeda.
D. PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Air merupakan merupakan sumber daya yang amat vital bagi kehidupan, karena air
barfungsi sebagai bahan pelarut dan sarana pengangkut unsur makanan dan tanah kedalam
tubuh tumbuhan dan dalam tubuh hewan melarutkan bahan buangan, dan sebagai bahan
mentah proses fotosintesis. Bagi lingkungan fisik,air berfungsi sebagai salah satu faktor
penentu cuaca dan iklim dunia. Jadi, semua mahluk hidup tergantung keberadaan air.
Barangkali kita dapat bertahan hidup sebulan tanpa makanan, tetapi hanya beberapa hari saja
jika tanpa ada air.
E. KUALITAS AIR DAN PENCEMARAN
Pengertian pencemaran air dalam keputusan Menteri Negara Kependidikan Lingkungan
Hidup No. 02/MENKLH/I/1988, Bab I pasal I. Pencemaran air adalah masuknya mahluk
hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam air dan/atau berubahnya tatanan air oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun samapai ketingkat
tertentu yang menyebabakan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
F. PERMASALAHAN KEBUTUHAN AIR DI KOTA-KOTA BESAR INDONESIA
Petumbuhan kota yang semakin besar diikuti oleh pertambahan jumlah penduduk. Hal ini
megisyaratkan bahwa kebutuhan air bersih juga meningkat. Namun, apakah kebutuhan
tersbut dapat di penuhi, masih meruapakan tanda tanya. Misalnya menurut data dari
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotamadya Dati II Surabaya, diperkirakan total
kapasitas produksinya baru akan memenuhi kebutuhan air pada tahu 2000.
12. TUGAS 2
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
MODUL 4
OLEH :
NAMA : WA ODE SALFIA
NIM : 820125569
POKJAR : DURUKA
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI
2014
13. TUGAS II
MODUL 4
MANUSIA, TANAH, DAN LAHAN
Tanah dan Lahan Bagi Kehidupan
A. PERBEDAAN ANTARA TANAH DAN LAHAN
Menurut Arsyad (Yulipriyanto, 2004: 1) tanah memiliki tiga makna. Makna Pertama,
tanah merupakan media alami bagi pertumbuhan tumbuhan-tumbuhan. Makna kedua,
memandang tanah sebagai rogolith atau atau bahan hancuran iklim yang berasal dari
batuan atau bahan organik yang diperlakukan sebagai bahan galian atau tambang dan
galian. Dalam makna ini tanah dinyatakan dengan satuan berat (ton, kg, atau
volume/m3). sedangakan makna ketiga, tanah di berlakukan sebagai ruang atau tempat
dipermukaan bumi yang digunakan oleh manusia untuk melakukan segala aktifitasnya.
B. DAUR BIOGEOKIMIA
Karakteristik tanah dengan komponen, struktur, dan potensinya merupakan bagian dari
faktor fisik abiotis yang sangat penting bagi mekanisme ekologis. Tanah merupakan
tempat / media untama bagi sebagian besar organisasi dalam melansungkan proses
kehidupan. Meskipun ada yang mampu hidup di lingkungan akuatik (perairan), sebagian
tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, hidup diatas tanah. sebagai hewan air pun
tetap membutuhkan tanah sebagia tempat melansungkan hidupnya seperti bertelur,
menetaskan anaknya, mencari makanan. Di dalam tanah juga terdapat mikroganisme,
yang memiliki peran penting bagi kehidupan dalam tanah itu sendiri maupun kehidupan
diatas tanah.
Terdapat tiga tipe dalam daur biogeokimia yaitu daur gas, daur endapan, dan daur air
1. Daur karbon
Karbon merupakan dasar pembangunan (basic bulding block) dari molekul organik
yang penting untuk kehidupan. Tumbuhan mendapatkan karbon dari karbon dioksida
(CO2) yang merupakan salah satu komponen pokok untuk berlansungnya
fotosintesis. Tumbuhan menggunakan energi matahari untuk mengelola karbon
dioksida dengan air untuk membantu senyawa organik sebagai substansi makanan
seperti glukosa.
2. Daur Nitrogen
Sejalan dengan perkembangan manusia, suplai dan distribusi nitrogen menjadi faktor
pembatas utama. Banyak fungsi penting yang ada didalam tubuh memerlukan adanya
kandungan nitrogen di dalamnya. seperti protein, asam nukleat, vitamin, enzim, dan
hormon.
14. 3. Daur fosfor
Fosfor (phosphorus) merupakan unsur yang penting bagi kehidupan. Fosfor
merupakan salah satu komponen penyusun materi genetik (seperti DNA dan RNA),
membran sel, tulang, dan gigi. Beberapa pegunungan fosfat yang mengandung ion
berada di dalam tanah dan air. Walaupun fosfor merupakan unsur yang penting
namun daur fosfor terjadi secara lambat dari tanah ke laut dan kembali ke tanah.
KEGIATAN BELAJAR 2
Tata Guna Lahan
A. TATA GUNA LAHAN DAN TATA RUANG
Pendayagunaan tanah sebagai sumber daya tidak hanay sebatas tanah dalam batas yang
sempit atau yang kecil, tetapi lebih luas berupa lahan. Lahan mempunya peranan yang
sangat penting dalam kehidupan manusia, tumbuhan dan makhluk lainya. Manusia selalu
berusaha memiliki dan menguasai lahan, yang ikut menentukan status sosialnya.
Kebutuhan hidup manusia yang beragam, penguasaan teknologi, kondisi sosial budaya,
dan ekonomi masyarakat yang berbeda merupakan faktor yang menentukan dalam
penggunaan lahan. Namun bagaimana manusia dapat memanfaatkan dengan baik sumber
daya tanah berupa lahan secara seimbang sesuai dengan potensi dan kebutuhannya.
Penggunaan sumber daya lahan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok manfaat manfaat
dan peranan yaitu :
1. Lahan digunakan untuk tempat tinggal, berusaha, bercocok tanam, tambak ikan, dan
lainnya.
2. Lahan sebagia kawasan hutan yang menopang kehidupan vegetatif satwa liar
3. Lahan sebagai daerah pertambangan yang bermanfaat bagi manusia.
B. PERENCANAAN TATA RUANG ATAU TATA GUNA LAHAN
Perencanaan tata ruang adalah proses penyusunan renca tata ruang untuk meningkatkan
mutu lingkungan hidup dan pemanfaatannya. Rencana tata ruang yang dihasilkan harus
merupakan perpaduan antara tata guna tanah, air, udara, tata guna sumber daya lainnya, dan
dilengkapi dengan tata ruang. Peta tersebut harus menunjukan pembagian ruang misalnya letak
dan batas hutang lindung, hutan produksi, lahan pertanian, dan perkebunan, lokasi
perkembangna jalan raya, dan lokasi perkembangan pemukiman.
15. C. RENCANA TATA RUANG
Menurut Undang-undang No. 24 Tahun 1992 ada tiga tingkatan rencana tata ruang yaitu
nasional, Provinsi dan Kabupaten.
D. TATA GUNA LAHAN PEMUKIMAN ( DESA DAN KOTA )
Menurut M. Ardi, dkk (2001 : 274-276), lokasi pemukiman sangat menentukan baik tidaknya
kondisi pemukiman atau perumahan yang baik hendaknya memperhatikan empat hal seperti
dikemukakan Budiharjo (1992), yaitu :
a. Teknik pelaksanaan
b. Tata guna tanah
c. Kesehatan dan kemudahan
d. Politis dan ekonomi
E. TATA GUNA LAHAN PERTANIAN
Dinegara-negara yang sedang berkembang, sebagian besar lahan dimanfaatkan untuk bidang
pertanian. Demikian juga di Indonesia pada tahun 1999 kurang lebih 72 % penduduk masih
menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perkebunan. Lahan sebagai faktor
produksi pertanian dan perkebunan bertujuan untuk memenuhi konsumsi dan kebutuhan
hidup manusia. Penggunaan lahan untuk bidang pertanian dan perkebunan, terutama
ditemukan oleh :
1. Jenis tanah dan kesuburannya (kualitas lahan)
2. Relief dan Topografi
3. Iklim dan ketinggian tempat
F. HUBUNGAN RENCANA TATA RUANG DENGAN KEHUTANAN
Hutan dan kehutanan merupakan salah satu pemanfaatan ruang yang sangat penting
mengingat hampir 70% dari ruang daratan indonesia ditetapkan sebagai kawasan hutan.
G. HUBUNGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DENGAN RENCANA TATA
RUANG
Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah, daerah diberi
kewenangan yang laus dalam mengatur, membagi, dan memanfaatkan sumber daya.
H. HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
Menurut undang-undang, setiap orang berhak menikmati manfaat ruang dan berperan serta
dalam proses penataan ruangan.
16. TUGAS 3
PENDIDIKAN ANAK DI SD
MODUL 9 - 12
OLEH :
NAMA : WA ODE SALFIA
NIM : 820125569
POKJAR : DURUKA
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI
2014
17. TUGAS 3
PENDIDIKAN MATEMATIKA 2
OLEH :
NAMA : WA ODE SALFIA
NIM : 820125569
POKJAR : DURUKA
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI
2014