SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia (W.J.S.Poerwadaminta) kata pegawai berarti 
“orang yang bekerja pada pemerintah ,perusahaan dan sebagainya.Sedangkan negeri berarti 
Negara atau pemerintah. Jadi Pegawai Negeri ialah orang yang bekerja pada pemerintahan 
atau Negara. 
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan Disiplin Pegawai Negeri Sipil 
adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari 
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan 
yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. 
Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak 
menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan 
di dalam maupun di luar jam kerja. 
Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar 
peraturan disiplin PNS. 
B. Rumusn Masalah 
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah : 
a. Dasar Hukum Pegawai Negeri Sipil 
b. Maksud dan Tujuan 
c. Aspek kewajiban dan larangan 
d. Hukuman Disiplin 
e. Ijin perkawinan dan perceraian bagi PNS 
f. Lama bolos serta sanksi yang di jatuhkan
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Dasar Hukum Pegawai Negeri Sipil 
Adapun dasar Hukum dari pegawai Negeri Sipil antara lain ialah : 
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok kepegawaian 
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang 
perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok 
kepegawaian; 
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana 
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004; 
3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1966 Tentang Pemberhentian/Pemberhentian 
Sementara Pegawai Negeri; 
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai 
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan 
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan 
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 
5. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan Dan 
Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan 
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah 
Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri 
Sipil; 
6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, 
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 
7. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Larangan Pegawai Negeri 
Sipil Menjadi Anggota Partai Politik; 
8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps dan 
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil; 
9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri 
Sipil; 
10. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 Tentang 
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang 
Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
B. Maksud dan Tujuan 
Adapun maksud dan tujuan di adakannya peraturan displin ini bagi setiap Pegawai 
Negeri Sipil yaitu antara lain : 
 Maksud disiplin bagi PNS 
Untuk mewujudkan PNS yang handal, profesional dan bermoral sebagai penyelenggara 
pemerintahan yang menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good 
governance), maka PNS sebagai unsur Aparatur Negara di tuntut untuk setia dan taat pada 
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan 
Republik Indonesia dan pemerintah serta bersikap disiplin, jujur, adil, transparan dan 
akuntabel dalam melaksanakan tugas. 
 Tujuan disiplin bagi PNS 
1. Untuk lebih terjaminnya ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan 
fungsi PNS; 
2. Mendorong peningkatan kinerja dan perubahan sikap dan perilaku PNS; 
3. Meningkatkan kedisiplinan PNS; 
4. Meningkatkan tanggung jawab PNS; 
5. Mempercepat proses perubahan kearah peningkatan profesionalisme dalam bekerja; 
C. Aspek kewajiban dan Larangan bagi PNS 
 Kewajiban 
Setiap PNS wajib : 
a. Mengucapkan sumpah/janji PNS; 
b. Mengucapkan sumpah/janji jabatan; 
c. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara 
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan 
pemerintah 
d. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan; 
e. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh 
pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab; 
f. Menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat PNS; 
g. Mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan sendiri, seseorang 
dan/atau golongan; 
h. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus 
dirahasiakan; 
i. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara 
j. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang 
dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang 
keaman, keuangan dan materil;
k. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; 
l. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; 
m. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik-baiknya; 
n. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 
o. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; 
p. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karir; dan 
q. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. 
 Larangan 
Setiap PNS dilarang : 
a. Menyalahgunakan wewenang; 
b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain 
dengan menggunakan kewenangan orang lain; 
c. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain 
dan/atau lembaga atau organisasi internasional; 
d. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya 
masyarakat asing; 
e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, meyewakan, atau meminjamkan 
barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga 
milik Negara secara tidak sah; 
f. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau 
orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk 
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak 
langsung merugikan negara; 
g. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik 
secara langsung atau tidak langsung dengan dalih apapun untuk diangkat 
dalam jabatan; 
h. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang 
berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya; 
i. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya; 
j. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat 
menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga 
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; 
k. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan; 
l. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan 
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah atau Dewan Perwakilan 
Rakyat Daerah dengan cara :
1. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye; 
2. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut 
PNS; 
3. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau 
4. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara. 
m. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara : 
1. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau 
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau 
2. Mengadakan kegiatan mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan 
calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa 
kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian 
barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan 
masyarakat. 
n. Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat 
Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara 
memberikan surat dukungan disertai foto copi Kartu Tanda Penduduk atau 
Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan 
o. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah 
dengan cara : 
1. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala 
Daerah/Wakil Kepala Daerah; 
2. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan 
kampanye; 
3. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau 
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau 
4. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap 
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan 
sesudah masa kampanye meliputi meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, 
seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit 
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat. 
p. Menjadi anggota dan/atau pengurus Partai Politik. 
D. Hukuman Disiplin 
Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak 
menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan 
di dalam maupun di luar jam kerja. 
1. Umum
a. PNS dan CPNS yang tidak menaati kewajiban atau melanggar larangan dijatuhi 
Hukuman Disiplin 
b. Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang melanggar kewajiban dan larangan 
dijatuhi hukuman disiplin 
c. Dengan tidak megesampingkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan 
pidana, PNS yang melakukan pelanggaraan disiplin dijatuhi hukuman disiplin. 
2. Jenis Hukuman Disiplin 
a. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari : 
1) Teguran lisan; 
2) Teguran tertulis; dan 
3) Pernyataan tidak puas secara tertulis. 
b. Jenis hukuman sedang terdiri dari : 
1) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; 
2) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (tahun) tahun; dan 
3) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun. 
c. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari : 
1) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun; 
2) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; 
3) Pembebasan dari jabatan; 
4) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, dan 
5) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS. 
3.Penjatuhan Hukuman Disiplin 
a. Penjatuhan Hukuman Disiplin bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan 
yang sah : 
1. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (Lima) hari kerja, 
dikenakan hukuman disiplin Teguran Lisan; 
2. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 6-10 hari kerja, dikenakan 
hukuman disiplin Teguran Tertulis; 
3. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11-15 hari kerja, dikenakan 
hukuman disiplin Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis; 
4. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16-20 hari kerja, dikenakan 
hukuman disiplin Penundaan Kenaikan Gaji Berkala Selama 1 (Satu) Tahun; 
5. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21-25 hari kerja, dikenakan 
hukuman disiplin Penundaan Kenaikan Pangkat Selama 1 (Satu) Tahun; 
6. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 26-30 hari kerja, dikenakan 
hukuman disiplin Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 1 
(Satu) Tahun;
7. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 31-35 hari kerja, dikenakan 
hukuman disiplin Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 3 
(Tiga) Tahun; 
8. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 36-40 hari kerja, dikenakan 
hukuman disiplin Pemindahan Dalam Rangka Penurunan Jabatan Setingkat 
Lebih Rendah Bagi PNS Yang Menduduki Jabatan Struktural Atau 
Fungsional Tertentu; 
9. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 41-45 hari kerja, dikenakan 
hukuman disiplin Pembebasan Jabatan; 
10. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 46 hari kerja atau lebih, 
dikenakan hukuman disiplin Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas 
Permintaan Sendiri Atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai 
PNS. 
b. Penjatuhan Hukuman Disiplin bagi PNS yang tidak menaati ketentuan jam kerja 
tanpa alasan yang sah : 
Terlambat masuk kerja dan/atau pulang cepat tanpa keterangan yang sah secara 
kumulatif jumlahnya menjadi 7½ (Tujuh Setengah) jam dikonversikan sama 
dengan 1 (Satu) hari tidak masuk kerja; 
c. Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan hukuman disiplin 
kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin apabila pejabat yang 
berwenang menghukum tetapi tidak menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS 
yang melanggar disiplin, maka pejabat tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh 
pejabat atasannya sama dengan hukuman yang seharusnya dijatuhkan kepada 
bawahannya. 
E. Ijin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS 
1. PNS pria yang akan beristri lebih dari seorang. 
a) PNS yang akan beristri lebih dari seorang, wajibmemperoleh ijin tertulis lebih 
dahulu dari Pejabat; 
b) Setiap atasan yang menerima surat permintaan ijin untuk beristri lebih dari 
seorang, wajib memberikan pertimbangan kepada Pejabat; 
c) Setiap atasan yang menerima surat permintaan ijin untuk beristri lebih dari 
seorang, wajib menyampaikannya kepada Pejabat melalui saluran hirarki 
selambat-lambatnya tiga bulan terhitung mulai tanggal ia menerima surat 
permintaan ijin tersebut; 
d) Setiap pejabat harus mengambil keputusan selambat-lambatnya tiga bulan 
terhitung mulai tanggal ia menerima surat permintaan ijin tersebut; dan
e) Apabila dalam waktu yang telah ditentukan pejabat tidak menetapkan keputusan 
yang sifatnya tidak mengabulkan atau tidak menolah permintaan ijin PNS di 
lingkungannya untuk beristri lebih dari seorang, maka dalam hal demikian Pejabat 
tersebut dianggap telah menolak permintaan ijin untuk beristri lebih dari seorang 
yang disampaikan oleh PNS bawahannya dan ternyata merupakan kelalaian dari 
Pejabat, maka Pejabat yang bersangkutan dikenakan hukuman disiplin. 
2. Pegawai negeri sipil wanita tidak diijinkan menjadi istri kedua/ ketiga/ keempat. 
a. Pegawai Negeri Sipil wanita tidak diijinkan menjadi istri kedua/ketiga/keempat; 
dan 
b. Seorang wanita yang berkedudukan sebagai istri kedua/ketiga/keempat dilarang 
menjadi Pegawai Negeri Sipil. 
3. Perceraian 
a. PNS yang akan melakukan perceraian, wajib memperoleh ijin tertulis atau surat 
keterangan lebih dahulu dari pejabat; 
b. PNS baik pria maupun wanita yang akan melakukan perceraian dan 
berkedudukan sebagai penggugat, wajib memperoleh ijin tertulis lebih dahulu 
dari pejabat; 
c. PNS baik pria maupun wanita yang akan melakukan perceraian dan 
berkedudukan sebagai tergugat, wajib memberitahukan secara tertulis adanya 
gugatan dari suami atau istrinya melalui saluran hirarki kepada Pejabat untuk 
mendapatkan surat keterangan, dalam waktu selambat-lambatnya enam hari kerja 
setelah ia menerima gugatan perceraian; 
d. Suami istri yang akan melakukan perceraian dan keduanya berkedudukan sebagai 
PNS baik dalam satu lingkungan departemennya/Instansi maupun pada 
departemen/instansi yang berbeda, masing-masing PNS tersebut wajib 
memperoleh ijin tertulis atau surat keterangan lebih dahulu ari Pejabat; 
e. PNS hanya dapat melakukan perceraian apabila ada alasan yang sah yang 
dikuatkan dengan bukti, yaitu salah satu alasan atau lebih sebagai berikut: 
1) Salah satu pihak berbuat zina; 
2) Salah satu pihak menjadi pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar 
disembuhkan; 
3) Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama dua tahun berturut-turut 
tanpa ijin pihak lain dan tanpa alasan yang sah serta tanpa memberikan nakfah 
lahir maupun batin atau karena hal lain di luar kemampuannya; 
4) Salah satu pihak mendapat hukuman penjara lima tahun atau hukuman yang 
lebih berat secara terus-menerus setelah perkawinan berlangsung; 
5) Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir 
maupun batin yang membahayakan pihak lain.
6) Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan 
tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga. 
f. Tata cara penyampaian pemberitahuan adanya gugatan perceraian dari suami/sitri 
tersebut dilaksanakan sebagaimana halnya penyampaian surat permintaan ijin 
perceraian; 
g. Setiap atasan dan pejabat yang menerima surat pemberitahuan adanya gugatan 
perceraian harus melaksanakan tugas dan wewenangnya seperti dalam hal 
menerima permintaan ijin perceraian, yaitu wajib merukunkan kembali kedua 
belah pihak dan apabila perlu dapat memanggil atau meminta keterangan dari 
pihak-pihak yang bersangkutan; 
h. Untuk membantu Pejabat dalam melaksanakan kewajibannya agar dibentuk Tim 
Pelaksana di lingkungan Provinsi Jawa Barat; 
i. Pejabat harus memberikan surat keterangan untuk melakukan perceraian kepada 
setiap PNS yang menyampaikan surat pemberitahuan adanya gugatan; 
j. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan Pejabat tidak juga menetapkan 
keputusan yang sifanya tidak mengabulkan atau tidak menolak permintaan ijin 
untuk melakukan perceraian atau tidak memberikan surat keterangan untuk 
melakukan perceraian kepada PNS yang bersangkutan, maka dalam hal demikian 
Pejabat tersebut dianggap telah menolak permintaan ijin perceraian yang 
disampaikan oleh PNS bawahannya, dan apabila ternyata semata-mata merupakan 
kelalaian dari Pejabat, maka pejabat yang bersangkutan dikenakan hukuman 
disiplin; 
k. Apabila usaha untuk merukunkan kembali tidak berhasil dan perceraian itu 
terjadi atas kehendak PNS pria, maka ia wajib menyerahkan bagian gajinya untuk 
penghidupan bekas istri dan anak-anaknya, hak atas bagian gaji untuk bekas istri 
tidak diberikan, apabila perceraian terjadi karena istri terbukti telah berzina dan 
atau istri terbukti telah melakukan kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir 
maupun batin terhadap suami dan atau istri terbukti menjadi pemabuk, pemadat, 
dan penjudi yang sukar disembuhkan dan atauistri terbukti telah meninggalkan 
suami selama dua tahun berturut-turut tanpa ijin suami dan tanpa alasan yang sah 
atau karena hal lain di luar kemampuannya 
l. PNS yang diwajibkan menyerahkan bagian gajinya untuk penghidupan bekas 
istri dan anak-anaknya, wajib membuat pernyataan tertulis; 
m. Meskipun perceraian terjadi atas kehendak istri yang bersangkutan, haknya atas 
bagian gaji untuk bekas istri tetap diberikan apabila ternyata alasan istri 
mengajukan gugatan cerai karena dimadu, dan atau karena suami terbukti telah 
berzina, dan atau suami terbukti telah melakukan kekejaman atau penganiayaan 
berat baik lahir maupun batin terhadap istri, dan atau suami terbukti telah menjadi
pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar disembuhkan dan/atau suami terbukti 
telah meninggalkan istri selama dua tahun berturut-turut tanpa ijin istri dan tanpa 
alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemampuannya; 
n. Yang dimaksud dengan gaji adalah penghasilan yang diterima oleh suami dan 
tidak terbatas pada penghasilan suami pada waktu terjadinya perceraian; 
o. Bendaharawan gaji wajib menyerakan secara langsung bagian gaji yang menjadi 
hak bekas istri dan anak-anaknya sebagai akibat perceraian, tanpa lebih dahulu 
menunggu pengambilan gaji dari PNS bekas suami yang telah menceraikannya; 
p. Bekas istri dapat mengambil bagian gaji yang menjadi haknya secara langsung 
dari Bendaharawan gaji, atau dengan surat kuasa, atau dapat meminta untuk 
dikirimkan kepadanya; dan 
q. Apabila ada gugatan perceraian yang diajukan oleh pihak istri dan setelah 
dilakukan upaya merukunkan kembali oleh Pejabat tidak berhasil, maka proses 
pemberian ijin agar diselesaikan secepatnya mematuhi dan sesuai dengan 
ketentuan jangka waktu yang telah ditentukan. 
4. Hidup bersama di luar ikatan perkawinan yang sah. 
a. Pegawai Negeri Sipil dilarang hidup bersama di luar ikatan perkawinanyang sah; 
b. Yang dimaksud hidup bersama di luar ikatan perkawinan yang sah adalah 
melakukan hubungan sebagai suami istri dengan wanita yang bukan istrinya atau 
dengan pria yang bukan suaminya yang seolah-olah merupakan suatu rumah 
tangga; 
c. Setiap pejabat yang mengetahui atau menerima laporan adanya Pegawai Negeri 
Sipil dalam lingkungannya melakukan hidup bersama di luar ikatan perkawinan 
yang sah, wajib memanggil Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk 
diperiksa; 
d. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Pejabat atau Pejabat lain yang ditunjuk 
olehnya dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan; dan 
e. Apabila dari hasil pemeriksaan itu ternyata bahwa Pegawai Negeri Sipil yang 
bersangkutan memang benar melakukan hidup bersama di luar ikatan perkawinan 
yang sah, maka Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dijatuhi hukuman 
disiplin berat.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
1. Bahwa setiap Pegawai Negeri Sipil itu harus memiliki kedisiplinan dan selalu 
menanamnya dalam diri sendiri,Sehingga terciptalah tenaga kerja pegawai negeri sipil 
yang Profesional dan handal. 
2. Jika terdapat Pegawai Negeri sipil yang melanggar peraturan kedisiplinan PNS,sebaiknya 
dikenakan sanksi yang tegas,sehingga memberi efek jera bagi pelanggarnya. 
3. Segala yang berkaitan dengan Pegawai Negeri Sipil mempunyai aturan yang telah 
diterapkan. 
B. Saran 
Penulis menyarankan kepada setiap pegawai Negara sipil supaya melakukan segala 
kegiatan atau pekerjaannya sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan.Dan tidak 
melakukan pelanggaran terhadap peraturan tersebut,supaya tercipta pegawai yang Profesional 
dan baik.
DAFTAR PUSTAKA 
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok 
kepegawaian . 
2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomer 30 Tahun 1980 Tentang peraturan 
Disiplin pegawai Negeri Sipil. 
3. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang perubahan 
atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974.
MAKALAH HUKUM KEPEGAWAIAN 
Disiplin Pegawai Negeri Sipil 
DI SUSUN OLEH : 
NAMA : BACHTIAR ASWAN 
NO. STAMBUK : 21309340 
PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM 
KELAS : RAHA 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 
2014
MAKALAH 
ANTROPOLOGI HUKUM 
DI SUSUN OLEH : 
NAMA : BACHTIAR ASWAN 
NO. STAMBUK : 21309340 
PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM 
KELAS : RAHA 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 
2014
KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan 
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Hukum Kepegawaian ini dengan 
baik. 
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Hukum Kepegawaian 
dan juga untuk memberi wawasan yang lebih baik bagi setiap pembacanya terutama bagi 
mahasiswa fakultas hukum khususnya mahasiswa UMK Cabang Raha. Supaya lebih 
mengerti tentang Hukum kepegawaian terutama dalam peraturan kedisiplinan pegawai 
Negeri Sipil. 
Penulis juga menyadari bahwa pembuatan Makalah ini masih jauh dari 
kesempurnaan.Maka untuk itu,Tim penulis mohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini. 
Dan penulis juga berharap kepada pembaca atas saran dan kritk yang membangun. 
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dari berbagai pihak. 
Raha, Mei 2014 
Penulis
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i 
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1 
A. Latar Belakang ....................................................................... 1 
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1 
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2 
A. Dasar Hukum Pegawai Negeri Sipil ....................................... 2 
B. Maksud dan Tujuan ................................................................ 3 
C. Aspek Kewajiban dan Larangan bagi PNS ............................. 3 
D. Hukuman Disiplin ................................................................... 5 
E. Ijin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS .............................. 7 
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11 
Kesimpulan ....................................................................................... 11 
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot

Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnUu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnParja Negara
 
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...Idik Saeful Bahri
 
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)legalakses636
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMohammad Nawawi
 
Perkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianPerkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianTatang Suwandi
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Pratiwi Gitomartoyo
 
Bab 5 formasi dan pengadaan pegawai [autosaved]
Bab 5 formasi dan pengadaan pegawai [autosaved]Bab 5 formasi dan pengadaan pegawai [autosaved]
Bab 5 formasi dan pengadaan pegawai [autosaved]Aisyah Safitri Hayati
 
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaEtika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaTri Widodo W. UTOMO
 
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...Idik Saeful Bahri
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiAshep Ramdhan
 
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 

What's hot (20)

Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnUu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
 
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
 
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publik
 
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak PidanaPerka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
 
Perkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianPerkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraian
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
 
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
 
Bab 5 formasi dan pengadaan pegawai [autosaved]
Bab 5 formasi dan pengadaan pegawai [autosaved]Bab 5 formasi dan pengadaan pegawai [autosaved]
Bab 5 formasi dan pengadaan pegawai [autosaved]
 
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaEtika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
 
Mutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDI
Mutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDIMutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDI
Mutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDI
 
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
1. smart asn
1. smart asn1. smart asn
1. smart asn
 
pola karir pegawai
pola karir pegawaipola karir pegawai
pola karir pegawai
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
 

Viewers also liked

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Mutiara Bunda Ulil Albab
 
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...dulkamad
 
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWANPENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWANZulla Jolie
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiTurino Djunaidi
 
Pentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsPentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsJerry Makawimbang
 
HRM untuk Pegawai Negeri Sipil
HRM untuk Pegawai Negeri SipilHRM untuk Pegawai Negeri Sipil
HRM untuk Pegawai Negeri SipilBill Asbi
 
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA Fair Nurfachrizi
 
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungTinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungMutiara Bunda Ulil Albab
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikator
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikatorMengukur kinerja pegawai melalui lima indikator
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikatormu_dir
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaisuryaloe
 
Soal semester gasal adm. kepegawaian kelas xi
Soal  semester gasal adm. kepegawaian kelas xiSoal  semester gasal adm. kepegawaian kelas xi
Soal semester gasal adm. kepegawaian kelas xiBagoes Capunk
 
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasiBerakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasiNeli Narulita
 
Role Of Ict In Smart City By Siddique Lutful Kabir, Noor
Role Of Ict In Smart City By Siddique Lutful Kabir, NoorRole Of Ict In Smart City By Siddique Lutful Kabir, Noor
Role Of Ict In Smart City By Siddique Lutful Kabir, Noormuzkara
 

Viewers also liked (20)

Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba tolng perbaiki
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba  tolng perbaikiMakalah penyesuaian ijazah....cobacoba  tolng perbaiki
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba tolng perbaiki
 
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
 
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
 
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWANPENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
 
Makalah sengketa pns
Makalah sengketa pnsMakalah sengketa pns
Makalah sengketa pns
 
Pentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsPentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pns
 
Makalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pnsMakalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pns
 
HRM untuk Pegawai Negeri Sipil
HRM untuk Pegawai Negeri SipilHRM untuk Pegawai Negeri Sipil
HRM untuk Pegawai Negeri Sipil
 
Makalah penyesuaian andi ck ok
Makalah  penyesuaian  andi ck okMakalah  penyesuaian  andi ck ok
Makalah penyesuaian andi ck ok
 
Skripsi lengkap
Skripsi lengkapSkripsi lengkap
Skripsi lengkap
 
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
 
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungTinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikator
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikatorMengukur kinerja pegawai melalui lima indikator
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikator
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
 
Soal semester gasal adm. kepegawaian kelas xi
Soal  semester gasal adm. kepegawaian kelas xiSoal  semester gasal adm. kepegawaian kelas xi
Soal semester gasal adm. kepegawaian kelas xi
 
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasiBerakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi
 
Uraian tugas penyesuaian
Uraian tugas penyesuaianUraian tugas penyesuaian
Uraian tugas penyesuaian
 
Role Of Ict In Smart City By Siddique Lutful Kabir, Noor
Role Of Ict In Smart City By Siddique Lutful Kabir, NoorRole Of Ict In Smart City By Siddique Lutful Kabir, Noor
Role Of Ict In Smart City By Siddique Lutful Kabir, Noor
 

Similar to Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)

Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Septian Muna Barakati
 
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Nithayun_
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010Sofyan Saputra
 
Disiplin pns
Disiplin pnsDisiplin pns
Disiplin pnswidi25
 
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSBilly Buhaiba
 
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsPp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsrickygunawan84
 
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
Utoyo   pokok – pokok kepegawaianUtoyo   pokok – pokok kepegawaian
Utoyo pokok – pokok kepegawaianAyah Raihaana
 
Kode etik bpk 2011
Kode etik bpk 2011Kode etik bpk 2011
Kode etik bpk 2011kiclik
 
e-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptxe-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptxkarrie10
 
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...Isme Thian
 
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Tini Wartini
 
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxBAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxRumahSakitJiwaJambi
 
PAPARAN PP 94 2021 TENTANG DISIPLIN.ppt
PAPARAN PP 94 2021 TENTANG DISIPLIN.pptPAPARAN PP 94 2021 TENTANG DISIPLIN.ppt
PAPARAN PP 94 2021 TENTANG DISIPLIN.pptdeliindra1
 
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriPp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriwawan sahib
 
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiPp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiKutsiyatinMSi
 

Similar to Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha) (20)

Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
 
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
 
Kd 12 materi disiplin pegawai
Kd 12 materi disiplin pegawaiKd 12 materi disiplin pegawai
Kd 12 materi disiplin pegawai
 
Disiplin PNS
Disiplin PNSDisiplin PNS
Disiplin PNS
 
MATERI UI.ppt
MATERI UI.pptMATERI UI.ppt
MATERI UI.ppt
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010
 
Disiplin pns
Disiplin pnsDisiplin pns
Disiplin pns
 
Pp532010
Pp532010Pp532010
Pp532010
 
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
 
Disiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. ppDisiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. pp
 
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsPp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
 
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
Utoyo   pokok – pokok kepegawaianUtoyo   pokok – pokok kepegawaian
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
 
Kode etik bpk 2011
Kode etik bpk 2011Kode etik bpk 2011
Kode etik bpk 2011
 
e-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptxe-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptx
 
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
 
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
 
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxBAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
 
PAPARAN PP 94 2021 TENTANG DISIPLIN.ppt
PAPARAN PP 94 2021 TENTANG DISIPLIN.pptPAPARAN PP 94 2021 TENTANG DISIPLIN.ppt
PAPARAN PP 94 2021 TENTANG DISIPLIN.ppt
 
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriPp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
 
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiPp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 

Recently uploaded (20)

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 

Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut kamus umum Bahasa Indonesia (W.J.S.Poerwadaminta) kata pegawai berarti “orang yang bekerja pada pemerintah ,perusahaan dan sebagainya.Sedangkan negeri berarti Negara atau pemerintah. Jadi Pegawai Negeri ialah orang yang bekerja pada pemerintahan atau Negara. Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS. B. Rumusn Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah : a. Dasar Hukum Pegawai Negeri Sipil b. Maksud dan Tujuan c. Aspek kewajiban dan larangan d. Hukuman Disiplin e. Ijin perkawinan dan perceraian bagi PNS f. Lama bolos serta sanksi yang di jatuhkan
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Dasar Hukum Pegawai Negeri Sipil Adapun dasar Hukum dari pegawai Negeri Sipil antara lain ialah : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok kepegawaian; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004; 3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1966 Tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil Menjadi Anggota Partai Politik; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 10. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
  • 3. B. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan di adakannya peraturan displin ini bagi setiap Pegawai Negeri Sipil yaitu antara lain :  Maksud disiplin bagi PNS Untuk mewujudkan PNS yang handal, profesional dan bermoral sebagai penyelenggara pemerintahan yang menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good governance), maka PNS sebagai unsur Aparatur Negara di tuntut untuk setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pemerintah serta bersikap disiplin, jujur, adil, transparan dan akuntabel dalam melaksanakan tugas.  Tujuan disiplin bagi PNS 1. Untuk lebih terjaminnya ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PNS; 2. Mendorong peningkatan kinerja dan perubahan sikap dan perilaku PNS; 3. Meningkatkan kedisiplinan PNS; 4. Meningkatkan tanggung jawab PNS; 5. Mempercepat proses perubahan kearah peningkatan profesionalisme dalam bekerja; C. Aspek kewajiban dan Larangan bagi PNS  Kewajiban Setiap PNS wajib : a. Mengucapkan sumpah/janji PNS; b. Mengucapkan sumpah/janji jabatan; c. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah d. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab; f. Menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat PNS; g. Mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan sendiri, seseorang dan/atau golongan; h. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; i. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara j. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keaman, keuangan dan materil;
  • 4. k. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; l. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; m. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik-baiknya; n. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; o. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; p. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karir; dan q. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.  Larangan Setiap PNS dilarang : a. Menyalahgunakan wewenang; b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain; c. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional; d. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing; e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, meyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik Negara secara tidak sah; f. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; g. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan; h. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya; i. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya; j. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; k. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan; l. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara :
  • 5. 1. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye; 2. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS; 3. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau 4. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara. m. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara : 1. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau 2. Mengadakan kegiatan mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat. n. Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto copi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan o. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara : 1. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; 2. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; 3. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau 4. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat. p. Menjadi anggota dan/atau pengurus Partai Politik. D. Hukuman Disiplin Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. 1. Umum
  • 6. a. PNS dan CPNS yang tidak menaati kewajiban atau melanggar larangan dijatuhi Hukuman Disiplin b. Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang melanggar kewajiban dan larangan dijatuhi hukuman disiplin c. Dengan tidak megesampingkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, PNS yang melakukan pelanggaraan disiplin dijatuhi hukuman disiplin. 2. Jenis Hukuman Disiplin a. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari : 1) Teguran lisan; 2) Teguran tertulis; dan 3) Pernyataan tidak puas secara tertulis. b. Jenis hukuman sedang terdiri dari : 1) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; 2) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (tahun) tahun; dan 3) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun. c. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari : 1) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun; 2) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; 3) Pembebasan dari jabatan; 4) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, dan 5) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS. 3.Penjatuhan Hukuman Disiplin a. Penjatuhan Hukuman Disiplin bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah : 1. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (Lima) hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Teguran Lisan; 2. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 6-10 hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Teguran Tertulis; 3. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11-15 hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis; 4. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16-20 hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Penundaan Kenaikan Gaji Berkala Selama 1 (Satu) Tahun; 5. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21-25 hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Penundaan Kenaikan Pangkat Selama 1 (Satu) Tahun; 6. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 26-30 hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 1 (Satu) Tahun;
  • 7. 7. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 31-35 hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 3 (Tiga) Tahun; 8. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 36-40 hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Pemindahan Dalam Rangka Penurunan Jabatan Setingkat Lebih Rendah Bagi PNS Yang Menduduki Jabatan Struktural Atau Fungsional Tertentu; 9. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 41-45 hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Pembebasan Jabatan; 10. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 46 hari kerja atau lebih, dikenakan hukuman disiplin Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri Atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai PNS. b. Penjatuhan Hukuman Disiplin bagi PNS yang tidak menaati ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah : Terlambat masuk kerja dan/atau pulang cepat tanpa keterangan yang sah secara kumulatif jumlahnya menjadi 7½ (Tujuh Setengah) jam dikonversikan sama dengan 1 (Satu) hari tidak masuk kerja; c. Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin apabila pejabat yang berwenang menghukum tetapi tidak menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melanggar disiplin, maka pejabat tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh pejabat atasannya sama dengan hukuman yang seharusnya dijatuhkan kepada bawahannya. E. Ijin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS 1. PNS pria yang akan beristri lebih dari seorang. a) PNS yang akan beristri lebih dari seorang, wajibmemperoleh ijin tertulis lebih dahulu dari Pejabat; b) Setiap atasan yang menerima surat permintaan ijin untuk beristri lebih dari seorang, wajib memberikan pertimbangan kepada Pejabat; c) Setiap atasan yang menerima surat permintaan ijin untuk beristri lebih dari seorang, wajib menyampaikannya kepada Pejabat melalui saluran hirarki selambat-lambatnya tiga bulan terhitung mulai tanggal ia menerima surat permintaan ijin tersebut; d) Setiap pejabat harus mengambil keputusan selambat-lambatnya tiga bulan terhitung mulai tanggal ia menerima surat permintaan ijin tersebut; dan
  • 8. e) Apabila dalam waktu yang telah ditentukan pejabat tidak menetapkan keputusan yang sifatnya tidak mengabulkan atau tidak menolah permintaan ijin PNS di lingkungannya untuk beristri lebih dari seorang, maka dalam hal demikian Pejabat tersebut dianggap telah menolak permintaan ijin untuk beristri lebih dari seorang yang disampaikan oleh PNS bawahannya dan ternyata merupakan kelalaian dari Pejabat, maka Pejabat yang bersangkutan dikenakan hukuman disiplin. 2. Pegawai negeri sipil wanita tidak diijinkan menjadi istri kedua/ ketiga/ keempat. a. Pegawai Negeri Sipil wanita tidak diijinkan menjadi istri kedua/ketiga/keempat; dan b. Seorang wanita yang berkedudukan sebagai istri kedua/ketiga/keempat dilarang menjadi Pegawai Negeri Sipil. 3. Perceraian a. PNS yang akan melakukan perceraian, wajib memperoleh ijin tertulis atau surat keterangan lebih dahulu dari pejabat; b. PNS baik pria maupun wanita yang akan melakukan perceraian dan berkedudukan sebagai penggugat, wajib memperoleh ijin tertulis lebih dahulu dari pejabat; c. PNS baik pria maupun wanita yang akan melakukan perceraian dan berkedudukan sebagai tergugat, wajib memberitahukan secara tertulis adanya gugatan dari suami atau istrinya melalui saluran hirarki kepada Pejabat untuk mendapatkan surat keterangan, dalam waktu selambat-lambatnya enam hari kerja setelah ia menerima gugatan perceraian; d. Suami istri yang akan melakukan perceraian dan keduanya berkedudukan sebagai PNS baik dalam satu lingkungan departemennya/Instansi maupun pada departemen/instansi yang berbeda, masing-masing PNS tersebut wajib memperoleh ijin tertulis atau surat keterangan lebih dahulu ari Pejabat; e. PNS hanya dapat melakukan perceraian apabila ada alasan yang sah yang dikuatkan dengan bukti, yaitu salah satu alasan atau lebih sebagai berikut: 1) Salah satu pihak berbuat zina; 2) Salah satu pihak menjadi pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar disembuhkan; 3) Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama dua tahun berturut-turut tanpa ijin pihak lain dan tanpa alasan yang sah serta tanpa memberikan nakfah lahir maupun batin atau karena hal lain di luar kemampuannya; 4) Salah satu pihak mendapat hukuman penjara lima tahun atau hukuman yang lebih berat secara terus-menerus setelah perkawinan berlangsung; 5) Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir maupun batin yang membahayakan pihak lain.
  • 9. 6) Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga. f. Tata cara penyampaian pemberitahuan adanya gugatan perceraian dari suami/sitri tersebut dilaksanakan sebagaimana halnya penyampaian surat permintaan ijin perceraian; g. Setiap atasan dan pejabat yang menerima surat pemberitahuan adanya gugatan perceraian harus melaksanakan tugas dan wewenangnya seperti dalam hal menerima permintaan ijin perceraian, yaitu wajib merukunkan kembali kedua belah pihak dan apabila perlu dapat memanggil atau meminta keterangan dari pihak-pihak yang bersangkutan; h. Untuk membantu Pejabat dalam melaksanakan kewajibannya agar dibentuk Tim Pelaksana di lingkungan Provinsi Jawa Barat; i. Pejabat harus memberikan surat keterangan untuk melakukan perceraian kepada setiap PNS yang menyampaikan surat pemberitahuan adanya gugatan; j. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan Pejabat tidak juga menetapkan keputusan yang sifanya tidak mengabulkan atau tidak menolak permintaan ijin untuk melakukan perceraian atau tidak memberikan surat keterangan untuk melakukan perceraian kepada PNS yang bersangkutan, maka dalam hal demikian Pejabat tersebut dianggap telah menolak permintaan ijin perceraian yang disampaikan oleh PNS bawahannya, dan apabila ternyata semata-mata merupakan kelalaian dari Pejabat, maka pejabat yang bersangkutan dikenakan hukuman disiplin; k. Apabila usaha untuk merukunkan kembali tidak berhasil dan perceraian itu terjadi atas kehendak PNS pria, maka ia wajib menyerahkan bagian gajinya untuk penghidupan bekas istri dan anak-anaknya, hak atas bagian gaji untuk bekas istri tidak diberikan, apabila perceraian terjadi karena istri terbukti telah berzina dan atau istri terbukti telah melakukan kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir maupun batin terhadap suami dan atau istri terbukti menjadi pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar disembuhkan dan atauistri terbukti telah meninggalkan suami selama dua tahun berturut-turut tanpa ijin suami dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemampuannya l. PNS yang diwajibkan menyerahkan bagian gajinya untuk penghidupan bekas istri dan anak-anaknya, wajib membuat pernyataan tertulis; m. Meskipun perceraian terjadi atas kehendak istri yang bersangkutan, haknya atas bagian gaji untuk bekas istri tetap diberikan apabila ternyata alasan istri mengajukan gugatan cerai karena dimadu, dan atau karena suami terbukti telah berzina, dan atau suami terbukti telah melakukan kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir maupun batin terhadap istri, dan atau suami terbukti telah menjadi
  • 10. pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar disembuhkan dan/atau suami terbukti telah meninggalkan istri selama dua tahun berturut-turut tanpa ijin istri dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemampuannya; n. Yang dimaksud dengan gaji adalah penghasilan yang diterima oleh suami dan tidak terbatas pada penghasilan suami pada waktu terjadinya perceraian; o. Bendaharawan gaji wajib menyerakan secara langsung bagian gaji yang menjadi hak bekas istri dan anak-anaknya sebagai akibat perceraian, tanpa lebih dahulu menunggu pengambilan gaji dari PNS bekas suami yang telah menceraikannya; p. Bekas istri dapat mengambil bagian gaji yang menjadi haknya secara langsung dari Bendaharawan gaji, atau dengan surat kuasa, atau dapat meminta untuk dikirimkan kepadanya; dan q. Apabila ada gugatan perceraian yang diajukan oleh pihak istri dan setelah dilakukan upaya merukunkan kembali oleh Pejabat tidak berhasil, maka proses pemberian ijin agar diselesaikan secepatnya mematuhi dan sesuai dengan ketentuan jangka waktu yang telah ditentukan. 4. Hidup bersama di luar ikatan perkawinan yang sah. a. Pegawai Negeri Sipil dilarang hidup bersama di luar ikatan perkawinanyang sah; b. Yang dimaksud hidup bersama di luar ikatan perkawinan yang sah adalah melakukan hubungan sebagai suami istri dengan wanita yang bukan istrinya atau dengan pria yang bukan suaminya yang seolah-olah merupakan suatu rumah tangga; c. Setiap pejabat yang mengetahui atau menerima laporan adanya Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungannya melakukan hidup bersama di luar ikatan perkawinan yang sah, wajib memanggil Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diperiksa; d. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Pejabat atau Pejabat lain yang ditunjuk olehnya dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan; dan e. Apabila dari hasil pemeriksaan itu ternyata bahwa Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan memang benar melakukan hidup bersama di luar ikatan perkawinan yang sah, maka Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dijatuhi hukuman disiplin berat.
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bahwa setiap Pegawai Negeri Sipil itu harus memiliki kedisiplinan dan selalu menanamnya dalam diri sendiri,Sehingga terciptalah tenaga kerja pegawai negeri sipil yang Profesional dan handal. 2. Jika terdapat Pegawai Negeri sipil yang melanggar peraturan kedisiplinan PNS,sebaiknya dikenakan sanksi yang tegas,sehingga memberi efek jera bagi pelanggarnya. 3. Segala yang berkaitan dengan Pegawai Negeri Sipil mempunyai aturan yang telah diterapkan. B. Saran Penulis menyarankan kepada setiap pegawai Negara sipil supaya melakukan segala kegiatan atau pekerjaannya sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan.Dan tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan tersebut,supaya tercipta pegawai yang Profesional dan baik.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok kepegawaian . 2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomer 30 Tahun 1980 Tentang peraturan Disiplin pegawai Negeri Sipil. 3. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974.
  • 13. MAKALAH HUKUM KEPEGAWAIAN Disiplin Pegawai Negeri Sipil DI SUSUN OLEH : NAMA : BACHTIAR ASWAN NO. STAMBUK : 21309340 PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM KELAS : RAHA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2014
  • 14. MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM DI SUSUN OLEH : NAMA : BACHTIAR ASWAN NO. STAMBUK : 21309340 PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM KELAS : RAHA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2014
  • 15. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Hukum Kepegawaian ini dengan baik. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Hukum Kepegawaian dan juga untuk memberi wawasan yang lebih baik bagi setiap pembacanya terutama bagi mahasiswa fakultas hukum khususnya mahasiswa UMK Cabang Raha. Supaya lebih mengerti tentang Hukum kepegawaian terutama dalam peraturan kedisiplinan pegawai Negeri Sipil. Penulis juga menyadari bahwa pembuatan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Maka untuk itu,Tim penulis mohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini. Dan penulis juga berharap kepada pembaca atas saran dan kritk yang membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dari berbagai pihak. Raha, Mei 2014 Penulis
  • 16. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1 A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2 A. Dasar Hukum Pegawai Negeri Sipil ....................................... 2 B. Maksud dan Tujuan ................................................................ 3 C. Aspek Kewajiban dan Larangan bagi PNS ............................. 3 D. Hukuman Disiplin ................................................................... 5 E. Ijin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS .............................. 7 BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11 Kesimpulan ....................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA