SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
DOKUMENTASI KEPERAWATAN 
Faktor penghambat dalam 
pendokumentasian keperawatan : 
Banyak faktor yang merupakan hambatan 
dalam melaksanakan dokumentasi 
keperawatan, meskipun pada dasarnya 
proses keperawatan telah diterapkan. 
Berbagai hambatan tersebut meliputi :
1. Kurangnya pemahaman dasar-dasar 
dokumentasi keperawatan. hal ini 
bisa terjadi karena latar belakang 
pendidikan yang berbeda-beda, 
sehingga tidak adanya keseragaman 
pelaksanaan dokumentasi 
keperawatan. 
2. Kurangnya kesadaran akan 
pentingnya dokumentasi 
keperawatan. Penulisan 
dokumentasi keperawatan tidak 
mengacu pada standar yang sudah 
ditetapkan, sehingga terkadang tidak 
lengkap dan akurat.
3. Dokumentasi keperawatan dianggap 
beban. Banyaknya lembar format yang 
harus diisi untuk mencatat data dan 
intervensi keperawatan pada pasien 
membuat perawat terbebani. 
4. Keterbatasan tenaga. Kurangnya 
tenaga perawat yang ada dalam suatu 
tatanan pelayanan kesehatan 
memungkinkan perawat bekerja hanya 
berorientasi pada tindakan saja. Tidak 
cukup waktu untuk menuliskan setiap 
tindakan yang telah diberikan pada 
lembar format dokumentasi 
keperawatan.
5. Ketiadaan pengadaan lembar format 
dokumentasi keperawatan oleh 
institusi 
6. Tidak semua tindakan keperawatan 
yang diberikan kepada pasien dapat 
didokumentasikan dengan baik. 
Karena lembar format yang ada tidak 
menyediakan tempat (kolom untuk 
menuliskannya)
Prinsip-Prinsip Pencatatan Dok. Kep 
Prinsip pencatatan ditinjau dari dua 
segi, yaitu dari segi isi maupun teknik 
pencatatan : 
1. Isi Pencatatan 
 Mengandung Nilai Administratif 
Misalnya rangkaian 
pendokumentasian kegiatan 
pelayanan keperawatan 
merupakan alat pembelaan yang 
sah manakala terjadi gugatan.
 Mengandung Nilai Hukum 
Misalnya catatan medis kesehatan 
keperawatan/kebidanan dapat 
dijadikan sebagai pegangan hukum 
bagi rumah sakit, petugas kesehaan, 
maupun pasien. 
 Mengandung Nilai Keuangan 
Kegiatan pelayanan medis 
keperawatan/kebidanan akan 
menggambarkan tinggi rendahnya 
biaya perawatan yang merupakan 
sumber perencanaan keuangan 
rumah sakit.
 Mengandung Nilai Riset 
Pencatatan mengandung data, atau 
informasi, atau bahan yang dapat 
digunakan sebagai objek penelitian, 
karena dokumentasi merupakan 
informasi yang terjadi di masa lalu. 
 Mengandung Nilai Edukasi 
Pencatatan medis 
keperawatan/kebidanan dapat 
digunakan sebagai referensi atau 
bahan pengajaran di bidang profesi si 
pemakai.
Teknik Pencatatan 
 Menulis nama pasien pada setiap 
halaman catatan perawat/bidan 
 Mudah dibaca, sebaiknya 
menggunakan tinta warna biru atau 
hitam 
 Akurat, menulis catatan selalu dimulai 
dengan menulis tanggal, waktu dan 
dapat dipercaya secara faktual 
 Ringkas, singkatan yang biasa 
digunakan dan dapat diterima, dapat 
dipakai. 
Contoh : Kg untuk Kilogram
 Pencatatan mencakup keadaan 
sekarang dan waktu lampau 
 Jika terjadi kesalahan pada saat 
pencatatan, coret satu kali kemudian 
tulis kata “salah” diatasnya serta paraf 
dengan jelas. Dilanjutkan dengan 
informasi yang benar “jangan dihapus”. 
Validitas pencatatan akan rusak jika ada 
penghapusan. 
 Tulis nama jelas pada setiap hal yang 
telah dilakukan dan bubuhi tanda tangan 
 Jika pencatatan bersambung pada 
halaman baru, tandatangani dan tulis 
kembali waktu dan tanggal pada bagian 
halaman tersebut.
Jenis-Jenis Pencatatan 
1. Catatan Pasien Secara Tradisional 
Catatan pasien secara tradisional 
merupakan catatan yang berorientasi 
pada sumber dimana setiap sumber 
mempunyai catatan sendiri. Sumber 
bisa didapat dari perawat, dokter, 
atau tim kesehatan lainnya. Catatan 
perawat terpisah dari catatan dokter 
dan catatan perkembangan. 
Biasanya catatan ditulis dalam 
bentuk naratif.
2. Catatan Berorientasi Pada Masalah 
Pencatatan yang berorientasi pada 
masalah berfokus pada masalah 
yang sedang dialami pasen. Sistem 
ini pertama kali diperkenalkan oleh dr. 
Lawrence Weed dari USA, dimana 
dikembangkan satu sistem 
pencatatan dan pelaporan dengan 
penekanan pada pasien tentang 
segala permasalahannya. Secara 
menyeluruh sistem ini dikenal dengan 
nama “Problem Oriented Method”.
Model Dokumentasi SOR (Source- 
Oriented-Record) 
Model dokumentasi SOR (source-oriented- 
record)merupakan model 
dokumentasi yang berorientasi pada 
sumber informasi. Model ini 
menempatkan catatan atas dasar 
disiplin orang atau sumber yang 
mengelola pencatatan.
Dokumentasi dibuat dengan cara setiap 
anggota tim kesehatan membuat 
catatan sendiri dari hasil observasi. 
Kemudian, semua hasil dokumentasi 
dikumpulkan menjadi satu. Sehingga 
masing-masing anggota tim 
kesehatan melaksanakan kegiatan 
sendiri tanpa bergantung dengan 
anggota tim kesehatan yang lain.
Model dokumentasi SOR ini dapat 
dibuat dengan formulir grafik, format 
pemberian obat, format catatan 
perawat termasuk riwayat penyakit 
klien, riwayat perawatan perawatan 
dan perkembangan pasien, 
pemeriksaan laboratorium dan 
pemeriksaan diagnostik, formulir 
masuk Rumah sakit dan formulir untuk 
tindakan operasi yang ditandatangani 
oleh pasien dan keluarga.
Model dokumentasi SOR terdiri dari 5 
kompnen, yaitu: 
 Lembar penerimaan berisi biodata. 
 Lembar instruksi Dokter. 
 Lembar riwayat medis atau penyakit. 
 Catatan perawat. 
 Catatan dan laporan khusus.
Keuntungan model dokumentasi SOR 
(source-oriented-record) adalah: 
 Menyajikan data yang berurutan dan 
mudah diidentifikasi. 
 Memudahkan perawat melakukan 
cara pendokumentasian. 
 Proses pendokumentasian menjadi 
sederhana.
Kerugian model dokumentasi SOR 
(source-oriented-record)adalah: 
 Sulit untuk mencari data sebelumnya. 
 Waktu pelaksanaan asuhan 
keperawatan memerlukan waktu yang 
banyak. 
 Memerlukan pengkajian data dari 
beberapa sumber untuk menentukan 
masalah dan intervensi yang akan 
diberikan kepada klien. 
 Perkembangan klien sulit dipantau.
Model Dokumentasi Keperawatan POR 
(Problem Oriented Record) 
Model dokumentasi POR (problem-oriented- 
record) merupakan model 
dokumentasi yang berorientasi pada 
masalah. Dimana model ini berpusat 
pada data klien yang didokumentasikan 
dan disusun menurut masalah klien.
Komponen-komponen model dokumentasi 
POR : 
a. Data Dasar 
Data dasar merupakan kumpulan 
informasi tentang klien yang berisi 
semua informasi-informasi yang telah 
dikaji dari klien sejak pertama kali 
masuk Rumah Sakit. Data dasar ini 
meliputi: riwayat klien tentang keadaan 
umum klien, riwayat keluarga, keadaan 
penyakit yang dialami pasien, tindakan 
keperawatan yang pernah diberikan, 
pemeriksaan fisik, dan data-data 
penunjang (laboratorium dan 
diagnostik).
b. Daftar Masalah 
Daftar masalah merupakan hasil penafsiran dari 
data dasar atau hasil analisis dari perubahan 
data. 
Kriteria daftar masalah yang dibuat adalah: 
 Data yang telah teridentifikasi dari data dasar 
disusun sesuai dengan tanggal identifikasi 
masalah. 
 Daftar masalah ditulis pertama kali oleh 
perawat yang pertama kali bertemu dengan 
klien ataupun orang yang diberi 
tanggungjawab untuk menuliskannya. 
 Daftar ini berada pada bagian depan status 
klien. 
 Tiap masalah diberikan tanggal, nomor, 
rumusan masalah, serta nama perawat yang 
menemukan masalah tersebut.
c. Daftar Rencana Awal Asuhan 
Keperawatan 
Daftar rencana awal merupakan rencana 
yang dapat dikembangkan secara 
spesifik untuk setiap masalah. 
Daftar rencana awal asuhan 
keperawatan terdiri dari tiga komponen, 
yaitu: 
1. Pemeriksaan diagnostik. 
2. Manajemen kasus atau disebut juga 
usulan terapi (pengobatan, kegiatan 
yang tidak boleh dilakukan, diet, 
penanganan khusus dan observasi yang 
harus dilakukan). 
3. Pendidikan kesehatan (sebagai tujuan 
jangka panjang).
d. Catatan Perkembangan 
Catatan perkembangan merupakan 
catatan tentang perkembangan dari 
keadaan klien yang didasarkan pada 
setiap masalah yang ditemukan pada 
klien. Revisi atau pembaharuan 
rencana dan tindakan mengikuti 
perubahan dari keadaan klien. 
Catatan perkembangan ini berisi 
perkembangan atau kemajuan dari 
setiap masalah kesehatan klien.
Keuntungan model dokumentasi POR 
(problem-oriented-record) adalah: 
 Fokus catatan asuhan keperawatan 
lebih menekankan pada masalah klien 
dan proses penyelesaiannya dan 
proses penyelesaian masalah. 
 Pendokumentasian asuhan 
keperawatan dilakukan secara kontinu. 
 Evaluasi dan penyelesaian masalah 
didokumentasikan dengan jelas. 
 Daftar masalah merupakan check list 
untuk masalah klien.
Kerugian model dokumentasi POR 
(problem-oriented-record) adalah: 
 Dapat menimbulkan kebingungan jika 
setiap hal harus dimasukkan dalam 
daftar masalah. 
 Pencatatan dengan menggunakan 
bentuk SOAPIER 
(subjective,objective, analisist, 
planning, implementation, evaluation, 
reassesment) dapat menimbulkan 
pengulangan yang tidak perlu.
Model Asuhan Keperawatan PIE 
(Problem Intervention Evaluation) 
PIE (Problem Intervention Evaluation) 
adalah suatu singkatan dari identifikasi 
masalah, intervensi dan evaluasi. 
System pendokumentasian PIE adalah 
suatu pendekatan orientasi proses 
pada dokumentasi dengan penekanan 
pada proses keperawatan dan 
diagnosis keperawatan.
Karakteristik PIE 
 Proses dokumentasi PIE dimulai dari 
saat pengkajian ketika pertama kali klien 
masuk diikuti pelaksanaan pengkajian 
system tubuh setiap pergantian dinas 
(setiap 8 jam) 
 Data masalah yang hanya dipergunakan 
untuk asuhan keperawatan klien pada 
jangka waktu yang lama dengan 
masalah yang kronis. 
 Catatan perkembangan digunakan untuk 
pencatatan nomor intervensi 
keperawatan yang spesifik berhubungan 
dengan masalah yang spesifik.
 Intervensi langsung terhadap 
penyelesaian masalah yang ditandai 
dengan huruf I (intervensi) dan nomor 
masalah klien yang relevan 
didokumentasikan. 
 Keadaan klien sebagai pengaruh dari 
intervensi diidentifikasi dengan huruf E 
(evaluasi) dan nomor masalah. 
 Setiap masalah yang diidentifikasi 
harus dievaluasi minimal setiap 8 jam 
(setiap pergantian dinas)
Keuntungan 
 Memungkinkan penggunaan proses 
keperawatan 
 Rencana intervansi dan catatan 
perkembangan dapat dihubungkan. 
 Memungkinkan pemberian asuhan 
keperawatan secara kontinyu karena 
secara jelas mengidentifikasi masalah 
klien dan intervensi keperawatan. 
 Perkembangan klien mulai dari klien 
masuk sampai pulang dapat dengan 
mudah digambarkan. 
 Dapat diadaptasi sebagai 
pendokumentasian yang otomatis.
Kerugian 
 Tidak dapat digunakan sebagai 
pendokumentasian semua disiplin 
ilmu. 
 Pembatasan rencana intervensi tidak 
aplikatif untuk beberapa situasi 
perawatan.
Model Dokumentasi POS 
(Process-Oriented-System) 
Model dokumentasi POS (process-oriented- 
system) yang disebut juga 
dengan model dokumentasi fokus 
adalah suatu model dokumentasi yang 
berorientasi pada proses keperawatan 
mulai dari pengumpulan data klien, 
diagnosis keperawatan (masalah yang 
muncul), penyebab masalah, atau 
definisi karakteristik yang dinyatakan 
sesuai dengan keadaan klien.
Catatan perkembangan pada model 
dokumentasi Fokus ditulis dengan 
menggunakan format DAR, yaitu: 
 Datum (D), yaitu : data subjektif 
dan data objektif. 
 Action (A), yaitu: tindakan 
keperawatan yang segera atau 
yang akan dilakukan. 
 Response (R), yaitu respon klien 
terhadap tindakan medis dan 
tindakan keperawatan yang telah 
diberikan kepada klien.
Keuntungan Model dokumentasi POS 
(process-oriented-system) 
 Model dokumentasi Process- 
Oriented-System ini lebih luas dan 
lebih positif. 
 Sifatnya fleksibel. 
 Catatan rancana asuhan keperawatan 
model dokumentasi process-oriented-system 
ini memudahkan data untuk 
dikenali. 
 Waktu pendokumentasian lebih 
singkat. 
 Mudah dipergunakan dan dimengerti.
Kerugian Model Dokumentasi Process- 
Oriented-System 
 Dapat membingungkan, khususnya 
antara intervensi yang belum dan 
sudah dilakukan
Proses Keperawatan 
Menurut Para Ahli Pengertian Proses 
Keperawatan Sebagai Berikut : 
 Pengertian Proses Keperawatan Menurut Yura 
Walsh (1978): 
Proses keperawatan adalah langka-langkah 
sistematis untuk menentukan 
dan merencanakan penyelesaian 
masalah klien; lalu 
mengimplementasikan dan 
mengevaluasi apakah rencana yang 
dibuat cukup efektif dalam 
menyelesaikan masalah yang terjadi.
 Pengertian Proses Keperawatan 
Menurut Wolf, Weitzel, dan Fuerst 
(1979): 
Proses keperawatan adalah 
serangkaian perbuatan atau tindakan 
penetapan, perencanaan, dan 
pelaksanaan pelayanan keperawatan 
untuk membantu klien dalam 
mencapai dan memelihara 
kesehatannya seoptimal mungkin.
 Pengertian Proses Keperawatan 
Menurut Depkes RI : 
Proses keperawatan adalah suatu 
proses penilaian masalah yang 
dinamis dalam usaha memperbaiki 
atau memelihara pasien (klien) 
sampai ke taraf optimum melalui suatu 
pendekatan yang sistematik untuk 
mengenal dan membantu pemenuhan 
kebutuhan khusus klien.
 Pengertian Proses Keperawatan 
Menurut Potter dan Perry (1997): 
Proses keperawatan adalah suatu 
pendekatan untuk pemecahan 
masalah yang membuat perawat 
dapat merencanakan dan memberikan 
asuhan keperawatan. Tahapannya 
meliputi: pengkajian diagnosis 
keperawatan, perencanaan (termasuk 
identifikasi hasil yang diperkirakan), 
implementasi, dan evaluasi.

More Related Content

What's hot

PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
 
Model Dokumentasi Source Oriented Record (SOR).pptx
Model Dokumentasi Source Oriented Record (SOR).pptxModel Dokumentasi Source Oriented Record (SOR).pptx
Model Dokumentasi Source Oriented Record (SOR).pptxNoviani Ayue
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratArif WR
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemiaandalizah
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanOperan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanFransiska Oktafiani
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 

What's hot (20)

Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 
Model Dokumentasi Source Oriented Record (SOR).pptx
Model Dokumentasi Source Oriented Record (SOR).pptxModel Dokumentasi Source Oriented Record (SOR).pptx
Model Dokumentasi Source Oriented Record (SOR).pptx
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Asuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chfAsuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chf
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Asuhan keperawatan klien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan klien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan klien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan klien dengan demam tifoid
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanOperan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
 
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Askep hepatitis
Askep hepatitisAskep hepatitis
Askep hepatitis
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 

Viewers also liked

Dokumentasi kep 3
Dokumentasi kep 3Dokumentasi kep 3
Dokumentasi kep 3mertayasa
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaWarnet Raha
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaOperator Warnet Vast Raha
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanarfian vhio
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medikkhusnuleza
 

Viewers also liked (9)

Dokumentasi kep 3
Dokumentasi kep 3Dokumentasi kep 3
Dokumentasi kep 3
 
Sor
SorSor
Sor
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatan
 
Dokumentasi kebidanan
Dokumentasi kebidananDokumentasi kebidanan
Dokumentasi kebidanan
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Contoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rmContoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rm
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medik
 

Similar to Dok kep ke dua

Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaSeptian Muna Barakati
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaSeptian Muna Barakati
 
MATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdf
MATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdfMATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdf
MATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdfIberaniZikir
 
Model dokumentasi
Model dokumentasi Model dokumentasi
Model dokumentasi AmikaDewi
 
Pendokumentasian asuhan kehamilan
Pendokumentasian asuhan kehamilanPendokumentasian asuhan kehamilan
Pendokumentasian asuhan kehamilanTisya Izzya
 
model-dokumentasi-keperawatan.ppt
model-dokumentasi-keperawatan.pptmodel-dokumentasi-keperawatan.ppt
model-dokumentasi-keperawatan.pptMarnini2
 
MODEL DOKUMENTASI.pptx
MODEL DOKUMENTASI.pptxMODEL DOKUMENTASI.pptx
MODEL DOKUMENTASI.pptxAnnissaDevi
 
15. melakukan pendokumentasian
15. melakukan pendokumentasian 15. melakukan pendokumentasian
15. melakukan pendokumentasian Devi Narti
 
Dokumentasi asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA Dokumentasi asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Dok kep ke dua (20)

Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
MATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdf
MATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdfMATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdf
MATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdf
 
DOKUMENTASI KEBIDANAN
DOKUMENTASI KEBIDANANDOKUMENTASI KEBIDANAN
DOKUMENTASI KEBIDANAN
 
Model dokumentasi
Model dokumentasi Model dokumentasi
Model dokumentasi
 
Pendokumentasian asuhan kehamilan
Pendokumentasian asuhan kehamilanPendokumentasian asuhan kehamilan
Pendokumentasian asuhan kehamilan
 
Sor
SorSor
Sor
 
model-dokumentasi-keperawatan.ppt
model-dokumentasi-keperawatan.pptmodel-dokumentasi-keperawatan.ppt
model-dokumentasi-keperawatan.ppt
 
Sor
SorSor
Sor
 
MODEL DOKUMENTASI.pptx
MODEL DOKUMENTASI.pptxMODEL DOKUMENTASI.pptx
MODEL DOKUMENTASI.pptx
 
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
15. melakukan pendokumentasian
15. melakukan pendokumentasian 15. melakukan pendokumentasian
15. melakukan pendokumentasian
 
4
44
4
 
Dokumentasi asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA Dokumentasi asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Dokumentasi kebidanan
Dokumentasi kebidananDokumentasi kebidanan
Dokumentasi kebidanan
 

More from mertayasa

Penyakit chikungunya
Penyakit chikungunyaPenyakit chikungunya
Penyakit chikungunyamertayasa
 
penyakit sars
penyakit sarspenyakit sars
penyakit sarsmertayasa
 
penyakit rabies
penyakit rabiespenyakit rabies
penyakit rabiesmertayasa
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung mertayasa
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatanmertayasa
 

More from mertayasa (10)

Dokumetasi
Dokumetasi Dokumetasi
Dokumetasi
 
Penyakit chikungunya
Penyakit chikungunyaPenyakit chikungunya
Penyakit chikungunya
 
anthrax
anthraxanthrax
anthrax
 
polio
poliopolio
polio
 
leptospira
leptospiraleptospira
leptospira
 
tetanus
 tetanus tetanus
tetanus
 
penyakit sars
penyakit sarspenyakit sars
penyakit sars
 
penyakit rabies
penyakit rabiespenyakit rabies
penyakit rabies
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 

Dok kep ke dua

  • 1. DOKUMENTASI KEPERAWATAN Faktor penghambat dalam pendokumentasian keperawatan : Banyak faktor yang merupakan hambatan dalam melaksanakan dokumentasi keperawatan, meskipun pada dasarnya proses keperawatan telah diterapkan. Berbagai hambatan tersebut meliputi :
  • 2. 1. Kurangnya pemahaman dasar-dasar dokumentasi keperawatan. hal ini bisa terjadi karena latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, sehingga tidak adanya keseragaman pelaksanaan dokumentasi keperawatan. 2. Kurangnya kesadaran akan pentingnya dokumentasi keperawatan. Penulisan dokumentasi keperawatan tidak mengacu pada standar yang sudah ditetapkan, sehingga terkadang tidak lengkap dan akurat.
  • 3. 3. Dokumentasi keperawatan dianggap beban. Banyaknya lembar format yang harus diisi untuk mencatat data dan intervensi keperawatan pada pasien membuat perawat terbebani. 4. Keterbatasan tenaga. Kurangnya tenaga perawat yang ada dalam suatu tatanan pelayanan kesehatan memungkinkan perawat bekerja hanya berorientasi pada tindakan saja. Tidak cukup waktu untuk menuliskan setiap tindakan yang telah diberikan pada lembar format dokumentasi keperawatan.
  • 4. 5. Ketiadaan pengadaan lembar format dokumentasi keperawatan oleh institusi 6. Tidak semua tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien dapat didokumentasikan dengan baik. Karena lembar format yang ada tidak menyediakan tempat (kolom untuk menuliskannya)
  • 5. Prinsip-Prinsip Pencatatan Dok. Kep Prinsip pencatatan ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi isi maupun teknik pencatatan : 1. Isi Pencatatan  Mengandung Nilai Administratif Misalnya rangkaian pendokumentasian kegiatan pelayanan keperawatan merupakan alat pembelaan yang sah manakala terjadi gugatan.
  • 6.  Mengandung Nilai Hukum Misalnya catatan medis kesehatan keperawatan/kebidanan dapat dijadikan sebagai pegangan hukum bagi rumah sakit, petugas kesehaan, maupun pasien.  Mengandung Nilai Keuangan Kegiatan pelayanan medis keperawatan/kebidanan akan menggambarkan tinggi rendahnya biaya perawatan yang merupakan sumber perencanaan keuangan rumah sakit.
  • 7.  Mengandung Nilai Riset Pencatatan mengandung data, atau informasi, atau bahan yang dapat digunakan sebagai objek penelitian, karena dokumentasi merupakan informasi yang terjadi di masa lalu.  Mengandung Nilai Edukasi Pencatatan medis keperawatan/kebidanan dapat digunakan sebagai referensi atau bahan pengajaran di bidang profesi si pemakai.
  • 8. Teknik Pencatatan  Menulis nama pasien pada setiap halaman catatan perawat/bidan  Mudah dibaca, sebaiknya menggunakan tinta warna biru atau hitam  Akurat, menulis catatan selalu dimulai dengan menulis tanggal, waktu dan dapat dipercaya secara faktual  Ringkas, singkatan yang biasa digunakan dan dapat diterima, dapat dipakai. Contoh : Kg untuk Kilogram
  • 9.  Pencatatan mencakup keadaan sekarang dan waktu lampau  Jika terjadi kesalahan pada saat pencatatan, coret satu kali kemudian tulis kata “salah” diatasnya serta paraf dengan jelas. Dilanjutkan dengan informasi yang benar “jangan dihapus”. Validitas pencatatan akan rusak jika ada penghapusan.  Tulis nama jelas pada setiap hal yang telah dilakukan dan bubuhi tanda tangan  Jika pencatatan bersambung pada halaman baru, tandatangani dan tulis kembali waktu dan tanggal pada bagian halaman tersebut.
  • 10. Jenis-Jenis Pencatatan 1. Catatan Pasien Secara Tradisional Catatan pasien secara tradisional merupakan catatan yang berorientasi pada sumber dimana setiap sumber mempunyai catatan sendiri. Sumber bisa didapat dari perawat, dokter, atau tim kesehatan lainnya. Catatan perawat terpisah dari catatan dokter dan catatan perkembangan. Biasanya catatan ditulis dalam bentuk naratif.
  • 11. 2. Catatan Berorientasi Pada Masalah Pencatatan yang berorientasi pada masalah berfokus pada masalah yang sedang dialami pasen. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh dr. Lawrence Weed dari USA, dimana dikembangkan satu sistem pencatatan dan pelaporan dengan penekanan pada pasien tentang segala permasalahannya. Secara menyeluruh sistem ini dikenal dengan nama “Problem Oriented Method”.
  • 12. Model Dokumentasi SOR (Source- Oriented-Record) Model dokumentasi SOR (source-oriented- record)merupakan model dokumentasi yang berorientasi pada sumber informasi. Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan.
  • 13. Dokumentasi dibuat dengan cara setiap anggota tim kesehatan membuat catatan sendiri dari hasil observasi. Kemudian, semua hasil dokumentasi dikumpulkan menjadi satu. Sehingga masing-masing anggota tim kesehatan melaksanakan kegiatan sendiri tanpa bergantung dengan anggota tim kesehatan yang lain.
  • 14. Model dokumentasi SOR ini dapat dibuat dengan formulir grafik, format pemberian obat, format catatan perawat termasuk riwayat penyakit klien, riwayat perawatan perawatan dan perkembangan pasien, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan diagnostik, formulir masuk Rumah sakit dan formulir untuk tindakan operasi yang ditandatangani oleh pasien dan keluarga.
  • 15. Model dokumentasi SOR terdiri dari 5 kompnen, yaitu:  Lembar penerimaan berisi biodata.  Lembar instruksi Dokter.  Lembar riwayat medis atau penyakit.  Catatan perawat.  Catatan dan laporan khusus.
  • 16. Keuntungan model dokumentasi SOR (source-oriented-record) adalah:  Menyajikan data yang berurutan dan mudah diidentifikasi.  Memudahkan perawat melakukan cara pendokumentasian.  Proses pendokumentasian menjadi sederhana.
  • 17. Kerugian model dokumentasi SOR (source-oriented-record)adalah:  Sulit untuk mencari data sebelumnya.  Waktu pelaksanaan asuhan keperawatan memerlukan waktu yang banyak.  Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan intervensi yang akan diberikan kepada klien.  Perkembangan klien sulit dipantau.
  • 18. Model Dokumentasi Keperawatan POR (Problem Oriented Record) Model dokumentasi POR (problem-oriented- record) merupakan model dokumentasi yang berorientasi pada masalah. Dimana model ini berpusat pada data klien yang didokumentasikan dan disusun menurut masalah klien.
  • 19. Komponen-komponen model dokumentasi POR : a. Data Dasar Data dasar merupakan kumpulan informasi tentang klien yang berisi semua informasi-informasi yang telah dikaji dari klien sejak pertama kali masuk Rumah Sakit. Data dasar ini meliputi: riwayat klien tentang keadaan umum klien, riwayat keluarga, keadaan penyakit yang dialami pasien, tindakan keperawatan yang pernah diberikan, pemeriksaan fisik, dan data-data penunjang (laboratorium dan diagnostik).
  • 20. b. Daftar Masalah Daftar masalah merupakan hasil penafsiran dari data dasar atau hasil analisis dari perubahan data. Kriteria daftar masalah yang dibuat adalah:  Data yang telah teridentifikasi dari data dasar disusun sesuai dengan tanggal identifikasi masalah.  Daftar masalah ditulis pertama kali oleh perawat yang pertama kali bertemu dengan klien ataupun orang yang diberi tanggungjawab untuk menuliskannya.  Daftar ini berada pada bagian depan status klien.  Tiap masalah diberikan tanggal, nomor, rumusan masalah, serta nama perawat yang menemukan masalah tersebut.
  • 21. c. Daftar Rencana Awal Asuhan Keperawatan Daftar rencana awal merupakan rencana yang dapat dikembangkan secara spesifik untuk setiap masalah. Daftar rencana awal asuhan keperawatan terdiri dari tiga komponen, yaitu: 1. Pemeriksaan diagnostik. 2. Manajemen kasus atau disebut juga usulan terapi (pengobatan, kegiatan yang tidak boleh dilakukan, diet, penanganan khusus dan observasi yang harus dilakukan). 3. Pendidikan kesehatan (sebagai tujuan jangka panjang).
  • 22. d. Catatan Perkembangan Catatan perkembangan merupakan catatan tentang perkembangan dari keadaan klien yang didasarkan pada setiap masalah yang ditemukan pada klien. Revisi atau pembaharuan rencana dan tindakan mengikuti perubahan dari keadaan klien. Catatan perkembangan ini berisi perkembangan atau kemajuan dari setiap masalah kesehatan klien.
  • 23. Keuntungan model dokumentasi POR (problem-oriented-record) adalah:  Fokus catatan asuhan keperawatan lebih menekankan pada masalah klien dan proses penyelesaiannya dan proses penyelesaian masalah.  Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan secara kontinu.  Evaluasi dan penyelesaian masalah didokumentasikan dengan jelas.  Daftar masalah merupakan check list untuk masalah klien.
  • 24. Kerugian model dokumentasi POR (problem-oriented-record) adalah:  Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus dimasukkan dalam daftar masalah.  Pencatatan dengan menggunakan bentuk SOAPIER (subjective,objective, analisist, planning, implementation, evaluation, reassesment) dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu.
  • 25. Model Asuhan Keperawatan PIE (Problem Intervention Evaluation) PIE (Problem Intervention Evaluation) adalah suatu singkatan dari identifikasi masalah, intervensi dan evaluasi. System pendokumentasian PIE adalah suatu pendekatan orientasi proses pada dokumentasi dengan penekanan pada proses keperawatan dan diagnosis keperawatan.
  • 26. Karakteristik PIE  Proses dokumentasi PIE dimulai dari saat pengkajian ketika pertama kali klien masuk diikuti pelaksanaan pengkajian system tubuh setiap pergantian dinas (setiap 8 jam)  Data masalah yang hanya dipergunakan untuk asuhan keperawatan klien pada jangka waktu yang lama dengan masalah yang kronis.  Catatan perkembangan digunakan untuk pencatatan nomor intervensi keperawatan yang spesifik berhubungan dengan masalah yang spesifik.
  • 27.  Intervensi langsung terhadap penyelesaian masalah yang ditandai dengan huruf I (intervensi) dan nomor masalah klien yang relevan didokumentasikan.  Keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi diidentifikasi dengan huruf E (evaluasi) dan nomor masalah.  Setiap masalah yang diidentifikasi harus dievaluasi minimal setiap 8 jam (setiap pergantian dinas)
  • 28. Keuntungan  Memungkinkan penggunaan proses keperawatan  Rencana intervansi dan catatan perkembangan dapat dihubungkan.  Memungkinkan pemberian asuhan keperawatan secara kontinyu karena secara jelas mengidentifikasi masalah klien dan intervensi keperawatan.  Perkembangan klien mulai dari klien masuk sampai pulang dapat dengan mudah digambarkan.  Dapat diadaptasi sebagai pendokumentasian yang otomatis.
  • 29. Kerugian  Tidak dapat digunakan sebagai pendokumentasian semua disiplin ilmu.  Pembatasan rencana intervensi tidak aplikatif untuk beberapa situasi perawatan.
  • 30. Model Dokumentasi POS (Process-Oriented-System) Model dokumentasi POS (process-oriented- system) yang disebut juga dengan model dokumentasi fokus adalah suatu model dokumentasi yang berorientasi pada proses keperawatan mulai dari pengumpulan data klien, diagnosis keperawatan (masalah yang muncul), penyebab masalah, atau definisi karakteristik yang dinyatakan sesuai dengan keadaan klien.
  • 31. Catatan perkembangan pada model dokumentasi Fokus ditulis dengan menggunakan format DAR, yaitu:  Datum (D), yaitu : data subjektif dan data objektif.  Action (A), yaitu: tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan.  Response (R), yaitu respon klien terhadap tindakan medis dan tindakan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.
  • 32. Keuntungan Model dokumentasi POS (process-oriented-system)  Model dokumentasi Process- Oriented-System ini lebih luas dan lebih positif.  Sifatnya fleksibel.  Catatan rancana asuhan keperawatan model dokumentasi process-oriented-system ini memudahkan data untuk dikenali.  Waktu pendokumentasian lebih singkat.  Mudah dipergunakan dan dimengerti.
  • 33. Kerugian Model Dokumentasi Process- Oriented-System  Dapat membingungkan, khususnya antara intervensi yang belum dan sudah dilakukan
  • 34. Proses Keperawatan Menurut Para Ahli Pengertian Proses Keperawatan Sebagai Berikut :  Pengertian Proses Keperawatan Menurut Yura Walsh (1978): Proses keperawatan adalah langka-langkah sistematis untuk menentukan dan merencanakan penyelesaian masalah klien; lalu mengimplementasikan dan mengevaluasi apakah rencana yang dibuat cukup efektif dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.
  • 35.  Pengertian Proses Keperawatan Menurut Wolf, Weitzel, dan Fuerst (1979): Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan penetapan, perencanaan, dan pelaksanaan pelayanan keperawatan untuk membantu klien dalam mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin.
  • 36.  Pengertian Proses Keperawatan Menurut Depkes RI : Proses keperawatan adalah suatu proses penilaian masalah yang dinamis dalam usaha memperbaiki atau memelihara pasien (klien) sampai ke taraf optimum melalui suatu pendekatan yang sistematik untuk mengenal dan membantu pemenuhan kebutuhan khusus klien.
  • 37.  Pengertian Proses Keperawatan Menurut Potter dan Perry (1997): Proses keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang membuat perawat dapat merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan. Tahapannya meliputi: pengkajian diagnosis keperawatan, perencanaan (termasuk identifikasi hasil yang diperkirakan), implementasi, dan evaluasi.