SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Deep Vein Thrombosis
(DVT)
Yudha Anggit Jiwantoro
Deep Vein Thrombosis (DVT)
Deep vein thrombosis (DVT) adalah bekuan darah di vena dalam
yang sebagian besar tersusun atas fibrin, sel darah merah, serta
sebagian kecil komponen leukosit dan trombosit.
Penggunaan istilah DVT umumnya sumbatan trombus pada vena da
lam ekstremitas dan dalam fase akut yaitu <14 hari. Sedangkan unt
uk fase kronik (yang masih berlanjut setelah 3 bulan) disebut sindr
om post trombotik; dan DVT yang terjadi pada hari ke 14 sampai 3
bulan dikenal dengan istilah DVT subakut.
Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
Sunu I. Tromboli Vena. In: Penyakit Kardiovaskuler. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016:358-364
Epidemiologi
Insidens DVT di Eropa dan Amerika Serikat kurang lebih 50 per 100.000
populasi/tahun.
Angka kejadian DVT meningkat sesuai umur, sekitar 1 per 10.000 – 20.000
populasi pada umur di bawah 15 tahun hingga 1 per 1000 populasi pada usia di
atas 70 tahun.
Insidens DVT pada ras Asia dilaporkan lebih rendah dibandingkan pada ras
Kaukasia, Afrika-Amerika Latin, dan Asia Pasifik.
Tidak ada perbedaan insidens yang signifikan antara pria dan wanita.
Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
Fred F. Ferri M.D. 2019. Deep Vein Thrombosis.409-412
Epidemiologi
Pada kehamilan, sebagian besar (~ 90%) thrombus
terjadi di vena dalam pada kaki kiri dan sering
melibatkan vena ileofemoral tetapi bukan vena
poplitea. Hal ini terjadi karena kompresi vena iliaka
kiri oleh janin, hal ini diperparah karena terjadi
penekanan oleh arteri iliac kanan yang melintasi vena
iliaka kiri, sehingga terjadi vena iliaka kiri (sindrom
May-Thurner).
Ginsberg JS. PERIPHERAL VENOUS DISEASE. Twenty Fifth Edition. Elsevier Inc. doi:10.1016/B978-1-4557-5017-7.00081-7
Faktor Risiko
Usia > 60 tahun Kanker
Gagal Jantung
Kongestif
Stroke
Sindrom Neprotik Terapi Estrogen
Kehamilan dan
Postpartum
Obesitas
Sindrom
Antifosfolipid
Lupus
Antikoagulan
Infeksi Usus
Operasi besar
dengan anastesi
umum >30 menit
Operasi Ortopedi
Operasi Prostat
Terbuka
Trauma berat,
trauma medulla
spinalis
Trombofilia
Sunu I. Tromboli Vena. In: Penyakit Kardiovaskuler. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016:358-364
Obi, Andrea T, dkk. 2017. Acute Deep Venous Thrombosis Epidemiology and Natural History
Etiologi
Berdasarkan “Virchow’s Triad”, terdapat 3 faktor stimuli terbentuknya tromboemboli,
yaitu:
Gangguan pada aliran darah yang mengakibatkan statis
Gangguan pada keseimbangan antara prokoagulan dan
antikoagulan yang menyebabkan aktivasi factor pembekuan
Ganggaun dinding pembuluh darah (endotel) yang menyebabkan
prokoagulan
Sukrisman L. Trombosis Vena Dalam dan Emboli Paru. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:2820-2829.
Nisio, Marcello, dkk. 2016. Deep vein thrombosis and pulmonary embolism. 3060-3073
Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
Patofisiologi
• Aliran darah vena cenderung lambat, bahkan dapat
stasis terutama di daerah yang mengalami
imobilisasi cukup lama. Stasis vena merupakan
faktor predisposisi terjadinya trombosis lokal,
karena dapat mengganggu mekanisme
pembersihan aktivitas faktor pembekuan darah
sehingga memudahkan terbentuknya trombosis.
1. Statis Vena
Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
Patofisiologi
• Kerusakan pembuluh darah dapat berperan dalam
proses pembentukan trombosis vena, melalui:
Trauma langsung yang mengakibatkan faktor
pembekuan
Aktivasi sel endotel oleh sitokin yang dilepaskan
sebagai akibat kerusakan jaringan dan proses
peradangan.
2. Kerusakan Pembuluh Darah
Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
Patofisiologi
• Dalam keadaan normal terdapat keseimbangan sistem
pembekuan darah dan sistem fibrinolisis. Kecenderungan
trombosis terjadi apabila aktivitas pembekuan darah
meningkat atau aktivitas fibrinolisis menurun. DVT
sering terjadi pada kasus aktivitas pembekuan darah
meningkat, seperti pada hiperkoagulasi, defisiensi anti-
trombin III, defisiensi protein-C, defisiensi protein S, dan
kelainan plasminogen
3. Perubahan Daya Beku Darah
Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
Manifestasi Klinik
Nyeri
Pembengkak
an
Perubahan
Warna Kulit
Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
Diagnosis
Anamnesis Keluhan Utama padien denga DVT adalah kaki yang bengkak dan nyeri.
Terdapat riwayat thrombosis pada keluarga merupakan hal yang penting
Pemeriksaan
Fisik
Edema tungkai unilateral, eritema, hangat, nyeri dapat diraba pembuluh
darah superfisial, dan tanda Homan yang positif.
Pemeriksaan
Laboratorium
Peningkatan D-dimer dan penurunan anti-thrombin
Pem.
Radiologi
Venografi/flebografi, USG doppler (duplex scanning), USG kompresi,
Venous Impedance Plethysmo-graphy, MRI.
Sukrisman L. Trombosis Vena Dalam dan Emboli Paru. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:2820-2829.
PEMERIKSAAN HOMAN
Diagnosis
Probabilitas klinis DVT tinggi, skor Well ≥2
Probabilitas klinis DVT rendah, skor Well ≤1
Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
Sunu I. Tromboli Vena. In: Penyakit Kardiovaskuler. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016:358-364
Diagnosis
Temuan tanda dan gejala klinis DVT
Modifikasi Well Score
Probabilitas klinis DVT rendah Probabilitas klinis DVT tinggi
UKU (uji kompresi ultrasound)
Penilaian D-Dimer
<900ng/mL >900ng/mL
Bukan DVT UKU
Uncompressible Compressible
DVT Akut Nilai D-Dimer
Uncompressible Compressible <900ng/mL >900ng/mL
Bukan DVT Venografi/
UKU
DVT Akut Venografi/
UKU
Bagan Strategi Diagnosis DVT
Sunu I. Tromboli Vena. In: Penyakit Kardiovaskuler. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016:358-364
Penatalaksanaan
Menghentikan bertambahnya trombus
Membatasi bengkak yang progresif pada tungkai
Melisiskan atau membuang bekuan darah (trombektomi) dan mencegah disfungsi
vena atau sindrom pasca thrombosis dikemudian hari
Mencegah emboli
Tujuan penatalaksanaan
Sukrisman L. Trombosis Vena Dalam dan Emboli Paru. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:2820-2829.
Penatalaksanaan
Antikoagulan
Terapi
Trombolitik
Trombektomi
Filter vena kava
inferior
Sukrisman L. Trombosis Vena Dalam dan Emboli Paru. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:2820-2829.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to TROMBOSIS pada dewasa, anak, sasasas.pptx

Damayanti_Ika_Prasanti_G2A009057_Bab2KTI.pdf
Damayanti_Ika_Prasanti_G2A009057_Bab2KTI.pdfDamayanti_Ika_Prasanti_G2A009057_Bab2KTI.pdf
Damayanti_Ika_Prasanti_G2A009057_Bab2KTI.pdf
shelladepari
 
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Kharima SD
 
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkiniPit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
erma permata
 
review jurnal epistaksis aulia dwi juanita tht.docx
review jurnal epistaksis aulia dwi juanita tht.docxreview jurnal epistaksis aulia dwi juanita tht.docx
review jurnal epistaksis aulia dwi juanita tht.docx
AuliaDwiJuanita
 

Similar to TROMBOSIS pada dewasa, anak, sasasas.pptx (20)

Prescil paru
Prescil paruPrescil paru
Prescil paru
 
Penyakit vascular
Penyakit vascularPenyakit vascular
Penyakit vascular
 
DSS casse report.pptx
DSS casse report.pptxDSS casse report.pptx
DSS casse report.pptx
 
JR- Kelompok 3-1.pptx
JR- Kelompok 3-1.pptxJR- Kelompok 3-1.pptx
JR- Kelompok 3-1.pptx
 
Bedah saraf
Bedah sarafBedah saraf
Bedah saraf
 
Damayanti_Ika_Prasanti_G2A009057_Bab2KTI.pdf
Damayanti_Ika_Prasanti_G2A009057_Bab2KTI.pdfDamayanti_Ika_Prasanti_G2A009057_Bab2KTI.pdf
Damayanti_Ika_Prasanti_G2A009057_Bab2KTI.pdf
 
Dvt
DvtDvt
Dvt
 
Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
 
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
 
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...
 
k
kk
k
 
Pleno modul 4 blok 11
Pleno  modul 4 blok 11Pleno  modul 4 blok 11
Pleno modul 4 blok 11
 
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkiniPit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
 
IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2
IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2
IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2
 
Survei dbd
Survei dbdSurvei dbd
Survei dbd
 
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
 
LK1 ALL EPB.pdf
LK1 ALL EPB.pdfLK1 ALL EPB.pdf
LK1 ALL EPB.pdf
 
Karsinoma tulang
Karsinoma tulangKarsinoma tulang
Karsinoma tulang
 
review jurnal epistaksis aulia dwi juanita tht.docx
review jurnal epistaksis aulia dwi juanita tht.docxreview jurnal epistaksis aulia dwi juanita tht.docx
review jurnal epistaksis aulia dwi juanita tht.docx
 
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
 

More from yudha509586 (8)

PPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .ppt
PPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .pptPPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .ppt
PPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .ppt
 
jenis - jenis pendonor darah yang perlu diketahui.pptx
jenis - jenis pendonor darah yang perlu diketahui.pptxjenis - jenis pendonor darah yang perlu diketahui.pptx
jenis - jenis pendonor darah yang perlu diketahui.pptx
 
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruUJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
 
IKP PATOLOGI_ke-4_InfHealHemopoetik256.ppt
IKP PATOLOGI_ke-4_InfHealHemopoetik256.pptIKP PATOLOGI_ke-4_InfHealHemopoetik256.ppt
IKP PATOLOGI_ke-4_InfHealHemopoetik256.ppt
 
1-Terminologi Anatomi.ppt
1-Terminologi Anatomi.ppt1-Terminologi Anatomi.ppt
1-Terminologi Anatomi.ppt
 
Blueprint_DIII Bidan.ppt
Blueprint_DIII Bidan.pptBlueprint_DIII Bidan.ppt
Blueprint_DIII Bidan.ppt
 
BIOSTATISTIK 1.pptx
BIOSTATISTIK 1.pptxBIOSTATISTIK 1.pptx
BIOSTATISTIK 1.pptx
 
TEKANAN DARAH DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI.pptx
TEKANAN DARAH DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI.pptxTEKANAN DARAH DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI.pptx
TEKANAN DARAH DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI.pptx
 

TROMBOSIS pada dewasa, anak, sasasas.pptx

  • 2. Deep Vein Thrombosis (DVT) Deep vein thrombosis (DVT) adalah bekuan darah di vena dalam yang sebagian besar tersusun atas fibrin, sel darah merah, serta sebagian kecil komponen leukosit dan trombosit. Penggunaan istilah DVT umumnya sumbatan trombus pada vena da lam ekstremitas dan dalam fase akut yaitu <14 hari. Sedangkan unt uk fase kronik (yang masih berlanjut setelah 3 bulan) disebut sindr om post trombotik; dan DVT yang terjadi pada hari ke 14 sampai 3 bulan dikenal dengan istilah DVT subakut. Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657. Sunu I. Tromboli Vena. In: Penyakit Kardiovaskuler. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016:358-364
  • 3. Epidemiologi Insidens DVT di Eropa dan Amerika Serikat kurang lebih 50 per 100.000 populasi/tahun. Angka kejadian DVT meningkat sesuai umur, sekitar 1 per 10.000 – 20.000 populasi pada umur di bawah 15 tahun hingga 1 per 1000 populasi pada usia di atas 70 tahun. Insidens DVT pada ras Asia dilaporkan lebih rendah dibandingkan pada ras Kaukasia, Afrika-Amerika Latin, dan Asia Pasifik. Tidak ada perbedaan insidens yang signifikan antara pria dan wanita. Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657. Fred F. Ferri M.D. 2019. Deep Vein Thrombosis.409-412
  • 4. Epidemiologi Pada kehamilan, sebagian besar (~ 90%) thrombus terjadi di vena dalam pada kaki kiri dan sering melibatkan vena ileofemoral tetapi bukan vena poplitea. Hal ini terjadi karena kompresi vena iliaka kiri oleh janin, hal ini diperparah karena terjadi penekanan oleh arteri iliac kanan yang melintasi vena iliaka kiri, sehingga terjadi vena iliaka kiri (sindrom May-Thurner). Ginsberg JS. PERIPHERAL VENOUS DISEASE. Twenty Fifth Edition. Elsevier Inc. doi:10.1016/B978-1-4557-5017-7.00081-7
  • 5. Faktor Risiko Usia > 60 tahun Kanker Gagal Jantung Kongestif Stroke Sindrom Neprotik Terapi Estrogen Kehamilan dan Postpartum Obesitas Sindrom Antifosfolipid Lupus Antikoagulan Infeksi Usus Operasi besar dengan anastesi umum >30 menit Operasi Ortopedi Operasi Prostat Terbuka Trauma berat, trauma medulla spinalis Trombofilia Sunu I. Tromboli Vena. In: Penyakit Kardiovaskuler. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016:358-364 Obi, Andrea T, dkk. 2017. Acute Deep Venous Thrombosis Epidemiology and Natural History
  • 6. Etiologi Berdasarkan “Virchow’s Triad”, terdapat 3 faktor stimuli terbentuknya tromboemboli, yaitu: Gangguan pada aliran darah yang mengakibatkan statis Gangguan pada keseimbangan antara prokoagulan dan antikoagulan yang menyebabkan aktivasi factor pembekuan Ganggaun dinding pembuluh darah (endotel) yang menyebabkan prokoagulan Sukrisman L. Trombosis Vena Dalam dan Emboli Paru. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:2820-2829. Nisio, Marcello, dkk. 2016. Deep vein thrombosis and pulmonary embolism. 3060-3073
  • 7. Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
  • 8. Patofisiologi • Aliran darah vena cenderung lambat, bahkan dapat stasis terutama di daerah yang mengalami imobilisasi cukup lama. Stasis vena merupakan faktor predisposisi terjadinya trombosis lokal, karena dapat mengganggu mekanisme pembersihan aktivitas faktor pembekuan darah sehingga memudahkan terbentuknya trombosis. 1. Statis Vena Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
  • 9. Patofisiologi • Kerusakan pembuluh darah dapat berperan dalam proses pembentukan trombosis vena, melalui: Trauma langsung yang mengakibatkan faktor pembekuan Aktivasi sel endotel oleh sitokin yang dilepaskan sebagai akibat kerusakan jaringan dan proses peradangan. 2. Kerusakan Pembuluh Darah Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
  • 10. Patofisiologi • Dalam keadaan normal terdapat keseimbangan sistem pembekuan darah dan sistem fibrinolisis. Kecenderungan trombosis terjadi apabila aktivitas pembekuan darah meningkat atau aktivitas fibrinolisis menurun. DVT sering terjadi pada kasus aktivitas pembekuan darah meningkat, seperti pada hiperkoagulasi, defisiensi anti- trombin III, defisiensi protein-C, defisiensi protein S, dan kelainan plasminogen 3. Perubahan Daya Beku Darah Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
  • 11. Manifestasi Klinik Nyeri Pembengkak an Perubahan Warna Kulit Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657.
  • 12. Diagnosis Anamnesis Keluhan Utama padien denga DVT adalah kaki yang bengkak dan nyeri. Terdapat riwayat thrombosis pada keluarga merupakan hal yang penting Pemeriksaan Fisik Edema tungkai unilateral, eritema, hangat, nyeri dapat diraba pembuluh darah superfisial, dan tanda Homan yang positif. Pemeriksaan Laboratorium Peningkatan D-dimer dan penurunan anti-thrombin Pem. Radiologi Venografi/flebografi, USG doppler (duplex scanning), USG kompresi, Venous Impedance Plethysmo-graphy, MRI. Sukrisman L. Trombosis Vena Dalam dan Emboli Paru. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:2820-2829.
  • 14. Diagnosis Probabilitas klinis DVT tinggi, skor Well ≥2 Probabilitas klinis DVT rendah, skor Well ≤1 Jayanegara AP. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. 2016;43(9):652-657. Sunu I. Tromboli Vena. In: Penyakit Kardiovaskuler. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016:358-364
  • 15. Diagnosis Temuan tanda dan gejala klinis DVT Modifikasi Well Score Probabilitas klinis DVT rendah Probabilitas klinis DVT tinggi UKU (uji kompresi ultrasound) Penilaian D-Dimer <900ng/mL >900ng/mL Bukan DVT UKU Uncompressible Compressible DVT Akut Nilai D-Dimer Uncompressible Compressible <900ng/mL >900ng/mL Bukan DVT Venografi/ UKU DVT Akut Venografi/ UKU Bagan Strategi Diagnosis DVT Sunu I. Tromboli Vena. In: Penyakit Kardiovaskuler. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016:358-364
  • 16. Penatalaksanaan Menghentikan bertambahnya trombus Membatasi bengkak yang progresif pada tungkai Melisiskan atau membuang bekuan darah (trombektomi) dan mencegah disfungsi vena atau sindrom pasca thrombosis dikemudian hari Mencegah emboli Tujuan penatalaksanaan Sukrisman L. Trombosis Vena Dalam dan Emboli Paru. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:2820-2829.
  • 17. Penatalaksanaan Antikoagulan Terapi Trombolitik Trombektomi Filter vena kava inferior Sukrisman L. Trombosis Vena Dalam dan Emboli Paru. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:2820-2829.