1. UJI MIKROBIOLOGI ANAEROB PADA SAMPEL MAKANAN KALENG
KADALUARSA
Sari Wiarsih
P1337434115049
sariwiarsih@gmail.com
ABSTRAK
Bakteri anaerob adalah patogen penting dalam banyak infeksi yang berbeda.
Pertumbuhan bakteri anaerob membutukan waktu beberapa hari untuk kultur bakteri dapat
tumbuh. Biakan harus ditempatkan dalam suatu lingkungan yang bebas oksigen setidaknya
selama 48 jam sebelum diperiksa pertumbuhannya. Isolasi anaerob membutuhkan metode
yang tepat dalam pengumpulan, transportasi dan kultur spesimen. Tidak tepatnya
penggunaan salah satu metode ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak sesuai
dengan bakteri anaerob dan akan berakibat pada terapi yang akan diterima oleh pasien.
Pengobatan infeksi anaerob rumit disebabkan lambatnya pertumbuhan organisme ini dan
ketahanan pertumbuhan bakteri anaerob terhadap antimikroba.
PENDAHULUAN
Kultur bakteri anaerob adalah
metode yang digunakan untuk
menumbuhkan spesimen klinis secara
anaerob.Bakteri anaerob obligat hanya
bisa hidup tanpa adanya oksigen, anaerob
obligat akan hancur saat kontak dengan
atmosfer selama 10 menit. Beberapa
anaerob ada yang toleran terhadap
sejumlah kecil oksigen. Anaerob fakultatif
adalah organisme yang dapat tumbuh
dengan atau tanpa oksigen. Metode
mendapatkan spesimen untuk kultur
anaerobik dan prosedur biakan anaerob
harus dilakukan untuk memastikan bahwa
organisme terlindung dari oksigen.
Anaerob biasanya ditemukan di
area tubuh tertentu , tetapi dapat
mengakibatkan infeksi serius ketika
mereka memiliki akses ke cairan tubuh
yang biasanya steril atau ke jaringan dalam
yang kurang oksigen. Beberapa anaerob
biasanya tinggal di celah-celah kulit, di
hidung, mulut, tenggorokan, usus, dan
vagina. Cedera pada jaringan tersebut
(yaitu, luka, luka tusuk, atau trauma)
terutama pada atau berdekatan dengan
membran mukosa memungkinkan bakteri
anaerob masuk ke daerah tubuh yang steril
tersebut dan menjadi penyebab utama
infeksi bakteri anaerob. Sumber kedua
infeksi anaerob terjadi akibat terpaparnya
bagian tubuh yang secara normal steril
dengan spora bakteri. Bakteri anaerob
tinggal di tanah dan air, memproduksi
spora, Spora tersebut dapat masuk
melalui luka, terutama tusukan. Infeksi
Anaerobik paling sering ditemukan pada
orang yang imunosupresif, pada mereka
yang baru dirawat dengan antibiotik
spektrum luas, dan pada orang-orang yang
memiliki cedera jaringan membusuk pada
atau dekat membran lendir, terutama pada
situs yang berbau busuk. Biakan bakteri
anaerobik dilakukan untuk
mengidentifikasi bakteri yang dapat
menyebabkan infeksi pada manusia yang
tumbuh hanya dalam ketiadaan oksigen .
Infeksi bakteri anaerob dapat
menyebabkan konsekuensi serius seperti
2. amputasi , kegagalan organ, sepsis,
meningitis, dan kematian. Biakan
diperlukan untuk mengidentifikasi
patogen anaerobik dengan benar dan
pemilihan antibiotik yang efektif.
METODE
Pada praktikum digunakan dua
metode yaitu secara konvensional dan
metode modern. Metode konvensional
dengan sungkup lilin dan metode modern
dengan anaerobic jar. Sampel yang
digunkanyaitu kotoran kuda dan kornet.
Cara pertama yaitu konvensional dengan
menggores media BAP menggunakan ose
dengan sampel kotoran kuda. Kemudian
media BAP yang kedua digores dengan
sampel kornet. Kemudian masukkan ke
dalam toples yang didalamnya terdapat
lilin dan tutup toples, tunggu hingga lilin
mati yang artinya tidak ada oksigen dalam
toples. Inkubasi 48 jam toples yang berisi
media BAP. Kemudian amati apakah
terjadi pertumbuhan koloni bakteri. Cara
kedua yaitu menggunkan alat anaerobic jar
yaitu dengan menggores BAP. Kemudian
memasukkan ke dalam anaerobic jar yang
didalamnya terdapat 2 lilin tunggu hingga
lilin mati. Kemudian dipompa dengan
kompresor dengan tekanan 10 Hg. Setelah
selesai inkubasi selama 48 jam. Amati
pertumbuhan koloni bakteri.
HASIL
Dengan cara konvensional
didapatkan hasil pada media BAP yang
digores kotoran kuda tidak ditumbuhi
koloni tetapi tumbuh jamur. Hal ini terjadi
karena toples yang tidak steril sehingga
jamur tumbuh. Cara penggoresan yang
kurang steril juga menjadi penyebab
ditumbuhinya jamur. Untuk sampel kornet
negatif dan ditumbuhi jamur. Untuk cara
modern digunakan alat anaerobic jar akan
didapatkan hasil tumbuhnya koloni
bakteri. Koloni yang tumbuh belum dapat
diidentifikasikan jenis bakteri. Hasil
negatif untuk tumbuhnya bakteri
Clostridium tetani dengan metode
konvensional yaitu sungkup lilin.
KESIMPULAN
Pada praktikum yang telah
dilakukan didapatkan hasil negatif
tumbuhnya bakteri Clostridium tetani pada
media BAP dengan metode konvensional
yaitu sungkup lilin. Terdapat kontaminan
jamur dikarenakan toples yang digunakan
tidak steril dan cara penggoresan yang
tidak aseptis. Sedangkan dengan metode
modern anaerob jar bakteri tumbuh tetapi
belum dapat diidentifikasikan bakteri
Clostridium tetani.
DAFTAR PUSTAKA
P. N. Hobson and R. Summers.1967. The
Continuous Culture Of Anaerobic
Bacteria. 47:53-65
Shahanara Begum, Sushmita Roy, Md.
Abdullah Yusuf. 2015. Anaerobic
Bacteria: Infection And
Management. 14: 69-72