3. Identitas
Nama : Otih Herawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 47 tahun
Alamat : Kp. Babakan
Agama : Islam
4. Anamnesis
KU: benjolan pada leher bagian kanan
Pasien awalnya merasakan adanya benjolan pada leher bagian kanan dengan
ukuran sebesar kelereng sejak 9 tahun yang lalu, namun dihiraukan. Kemudian,
benjolan dirasakan membesar. Pasien menyangkal adanya riwayat mudah
berkeringat, jantung berdebar, cepat lelah, nafsu makan meningkat. Pasien
mengalami penurunan berat badan sebanyak 1 kg per-bulan dalam satu tahun
terakhir.
Pasien mengeluhkan adanya sesak nafas. Pasien menyangkal adanya riwayat
penyakit maupun riwayat penyakit serupa pada anggota keluarganya, namun
pasien mengaku memiliki tetangga dengan kondisi yang serupa. Pasien mengaku
tidak pernah dioperasi sebelumnya.
5. Pemeriksaan Fisik
KU : compos mentis
Kesan : sakit ringan
Tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/ menit
R : 20x / menit
S : 36.3˚C
Skala nyeri: 2/10
Kepala:
Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-),
Exophthalmos (-)
Leher:
Pembesaran tiroid (+), Pembesaran KGB (+)
Thorax:
Bentuk dan gerak simetris
Vocal fremitus (N) kanan = kiri, sonor
VBS (N) kanan=kiri, ronkhi (-), wheezing (-)
S1 S2 Reg, S3 S4 (-), murmur (-)
6. Status Lokalis
Leher:
Inspeksi: tampak massa
bentuk bulat, ikut bergerak
saat menelan
Palpasi: teraba massa, tepi
irregullar, konsistensi padat,
batas tegas, permukaan
meninggi, ikut bergerak saat
menelan, immobile, nyeri
tekan (-). Ukuran tiroid kanan
5,3 cm x 5,5 cm x 7,2 cm
ukuran tiroid kiri 5,2 cm x 6
cm x 12 cm.
Auskultasi: Bruit (-)
7. Resume
● Pasien awalnya merasakan adanya benjolan pada leher bagian kanan dengan ukuran sebesar
kelereng sejak 9 tahun yang lalu, namun dihiraukan.
● Pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 1 kg per-bulan dalam satu tahun terakhir.
● pasien mengaku memiliki tetangga dengan kondisi yang serupa
● Terdapatkesan pasien sakit ringan dengan skala nyeri 2/10
● Pembesaran tiroid (+), Pembesaran KGB (+)
● teraba massa, tepi irregullar, konsistensi padat, batas tegas, permukaan meninggi, ikut bergerak
saat menelan, immobile, nyeri tekan (-). Ukuran tiroid kanan 5,3 cm x 5,5 cm x 7,2 cm ukuran tiroid
kiri 5,2 cm x 6 cm x 12 cm.
10. Pemeriksaan Penunjang (08/12/22)
USG:
Pembesaran isthmus dan tiroid bilateral
Massa campuran dominan solid, tepi irregullar, di lobus kanan tiroid->
TIRADS 4, moderately suspicious of malignancy
Nodul solid, tepi irregullar, dilobus kiri tiroid-> TIRADS 4, moderately
suspicious of malignancy
Massa campuran dominan solid, tepi irregullar, di tiroid kiri -> TIRADS 4,
moderately suspicious of malignancy
Tidak tampak pembesaran KGB colli bilateral
17. Anatomi Tiroid
● Kelenjar endokrin terbesar di tubuh
● Fungsi: hormon tiroid untuk mengontrol
laju metabolisme, kalsitonin untuk
mengontrol metabolisme kalsium.
● Di sebelah dalam dari otot sternothyroid
dan sternohyoid, leher bagian anterior
pada level C5-T1, anterior dari cincin
trakea ke-2 dan ke-3
● Lobus kanan dan kiri yang dihubungkan
oleh isthmus
● Dilapisi oleh kapsul fibrous yang masuk
ke dalam membentuk septa-septa
18. Colloid Goiter
Colloid goiter adalah pembesaran kelenjar tiroid tanpa gangguan fungsi
tiroid.
Nama lain: Adenoma Tiroid, Nodul Hiperplastik Tiroid
19. Manifestasi klinis
● Benjolan di daerah leher, tidak nyeri
● Pasien colloid goiter biasanya tidak mengeluhkan gejala atau tanda yang
signifikan, bahkan asimtomatik
● Kadang disertai sesak napas, suara serak, atau kesulitan menelan akibat
terjadi kompresi pada trakea atau esofagus.
20. Diagnosis
● Anamnesis :
Perjalanan Penyakit dan faktor risiko yang dimiliki
○ Identitasnya yang lengkap seperti umur, kelamin, ras, dan tempat tinggal
harus ditanyakan karena berhubungan dengan insidensi karsinoma tiroid.
○ Kapan mulai timbulnya benjolan pertama kali, bagaimana bentuknya,
letaknya dimana, bagaimana ukuran awal dan kecepatan pembesarannya.
○ Ada tidaknya gangguan menelan, sesak nafas, perubahan suara, nyeri pada
tenggorokan/leher/tulang/menyebar ke telinga akibat desakan dan infiltrasi
dari tumor tersebut.
○ Ada riwayat berdebar-debar, penurunan berat badan, intoleran terhadap
panas.
○ Ada tidaknya riwayat radiasi di daerah leher atau kepala.
○ Ada tidaknya penyakit serupa pada keluarga.
21. ● Pemeriksaan fisik :
○ Status generalis
○ Status lokalis 🡪 tiroid = ukuran, batas, tepi, permukaan, konsistensi, mobilitas,
nyeri tekan.
■ Lokasi: lobus kanan, kiri, atau isthmus
■ Ukuran: besar/kecil, permukaan rata/berbenjol-benjol
■ Jumlah: uninodosa/multinodosa
■ Bentuk: difus/noduler
■ Perubahan warna kulit, ulkus, deviasi trakea
■ Palpasi = pasien duduk, pemeriksa di belakang, meraba kelenjar tiroid dengan 2
tangan. Minta pasien untuk menelan, bila yang teraba adalah tiroid, maka benjolan
akan ikut bergerak sesuai dengan gerak menelan.
○ KGB = apakah terdapat pembesaran KGB di leher.
○ Perlu juga cari tanda-tanda metastasis pada organ lain (paru, tulang pipih).
22. ● Penunjang :
○ Laboratorium: pemeriksaan lab dimulai dengan TSH 🡪 normal/meningkat atau
rendah; T3 dan T4
○ USG: untuk menilai ukuran lesi, letak, bentuk, komposisi lesi kistik/solid, tepi,
kalsifikasi, dan vaskularisasi.
○ FNAB : merupakan gold standar dalam mengevaluasi pembesaran tiroid.
Apabila hasil FNAB menunjukkan tidak adanya keganasan, USG berkala
dianjurkan. FNAB perlu dilakukan kembali apabila terdapat pembesaran tiroid
atau perubahan bentuk tumor saat USG.
26. Manajemen
● Thyroid Surgery: memperbaiki gejala kompresif dari pembesaran tiroid
dan efek penurunan produksi thyroid hormone
○ Thyroid lobectomy
○ Isthmusectomy
● Thyroid hormonal replacement therapy : levothyroxine (LT4) untuk
menekan produksi TSH dan subtitusi hormon.
27. Prognosis
● Adenoma Tiroid merupakan lesi jinak tiroid paling umum
ditemukan dan memiliki prognosis yang sangat baik.
● Terdapat 20% kemungkinan perubahan menjadi lesi maligna,
sehingga dibutuhkan pemeriksaan berkala.
28. Edukasi
● Edukasi mengenai penyakit, progresivitas penyakit, dan
pencegahan (pentingnya asupan iodium dan menghindari
paparan radiasi pada kepala dan leher terutama ketika masih
anak-anak)
● Pilihan terapi, prosedur, dan efek samping
● Edukasi mengenai kualitas hidup setelah dilakukan tiroidektomi :
berkurangnya kualitas hidup secara fisik dan emotional
(kecemasan, depresi, kelelahan, dan gangguan tidur).