SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Nephrology Meeting
dr. Bayu Bijaksana Rumondor
dr. Darmawan, M.Kes, Sp.PD
Dr. dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH
IDENTITAS
• Nama : Nn. Flora Santika Sinurat
• Usia : 31 tahun
• NRM : 4587443
• Alamat : Limbong
• Pekerjaan : Freelance
• Agama : Islam
• Pembiayaan : JKN
• Status : Belum Menikah
• Masuk Rawat Inap : 21/1/2024
KELUHAN UTAMA
• Nyeri perut bawah memberat sejak 1 hari SMRS
• Menjalar ke pinggang, hilang timbul
• Saat timbul nyeri mencapai VAS skala 5-6.
• Nyeri sudah mulai dirasakan 5 hari SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
2 minggu SMRS
• Bengkak pada kaki dan wajah berulang
• Pasien sempat ke RS terdekat dikatakan
tensi tinggi dan fungsi ginjal menurun.
Pasien sempat diberikan furosemide dan
bengkak sempat perbaikan
• Saat itu BAK dikatakan masih banyak
sekitar>1000ml/hari, tidak ada busa,
merah ataupun nyeri saat BAK.
• Keluhan demam ada hilang timbul
• Keluhan nyeri sendi, sariawan, ruam
pada wajah disangkal
• Nyeri perut bawah yang menjalar ke
pinggang belakang. Nyeri saat BAK dan
anyang – anyangan ada.
• BAK berkurang 200-300ml/hari.
• Bengkak masih dirasakan pada kaki dan
wajah yang hilang timbul.
• Demam hilang timbul tidak diukur suhunya.
• Mual ada dan nafsu makan sedikit
menurun.
• Tidak ada batuk, sesak, BAB cair.
5 hari SMRS
Perjalanan penyakit
2022
• Januari 2022: Keluhan awal nyeri sendi pada jari – jari tangan, kulit kemerahan jika terkena matahari,
sariawan hilang timbul dan rambut rontok sangat banyak. Berobat ke RS Karawang dicurigai SLE, sempat
diperiksakan ANA hasilnya 1/320 dan Anti DsDNA yang tinggi. Kemudian pasien dirujuk ke RSCM untuk
tatalaksana lebih lanjut.
• Februari 2022: kontrol ke RSCM, diberikan HCQ 1x200mg, dan Metilprednisolon (dengan tapering
dosis) dan imuran. Setelah mendapatkan obat keluhan nyeri sendi, sariawan perbaikan.
• Juni 2022 pasien sempat ada keluhan kelemahan sisi kiri disertai dengan kesemutan, pasien sempat
dilakukan CT scan dan dikatakan tidak terdapat kelainan. Semenjak saat itu pasien mulai diberikan
vitamin otak dan pengencer darah oleh TS Neuro
• Oktober 2022 pasien diketahui proteinuria massif, saat itu Imuran diganti ke myfortic 2x360mg dan MP
dinaikan Kembali ke 3x8mg. Jumlah BAK banyak masih >1500ml/hari. Pasien sudah diedukasi untuk
dilakukan biopsi ginjal namun pasien menolak.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Januari 2023: Didiagnosis TB paru dan kolitis TB. Saat itu ada keluhan diare berulang, batuk
lama dan penurunan BB. Pasien diberikan OAT selama 9 bulan. Saat itu myfortic sempat di
stop selama fase intensif OAT, setelah fase lanjutan myfortic dilanjutkan Kembali.
Dinyatakan negatif bulan okt 23, OAT dihentikan namun pasien belum sempat kontrol lagi
ke poli pulmo ataupun gastro. Pasien sempat disarankan untuk kolonoskopi biopsi namun
menolak.
• Keluhan nyeri sendi, demam, rambut rontok, ruam pada wajah disangkal
• Pasien terakhir mengkonsumsi obat Oktober 2023, dengan obat HCQ 1x200mg, MP 1x4mg
dan myfortic 2x360mg. Setelahnya pengobatan terputus karena mengurus orang tua.
2023
Komorbid
• HT sejak 1,5 tahun. Tidak ada DM
Riwayat Penyakit Dahulu
• Tidak ada riwayat penyakit hati, kelainan jantung
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat autoimun, rematik, penyakit seperti pasien pada keluarga disangkal
Riwayat Sosial dan Ekonomi
• Pasien saat ini bekerja freelance dan belum menikah. Pasien tinggal bersama
orang tuanya. Riwayat merokok, alkohol, penasun disangkal
Kepala: alopesia tidak ada, Hair pull test –
Mata : Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, tidak didapatkan malar rash
Oral: Tidak didapatkan oral ulcer ataupun oral thrush
Leher: JVP 5-0 cmH2O, tidak teraba pembesaran KGB dan thyroid
Paru: Inspeksi: simetris, tidak nampak deformitas |Palpasi: tidak ada krepitasi,
ekspansi paru baik | Perkusi : perkusi sonor | Auskultasi: vesikuler bilateral,
ronkhi dan wheezing tidak ada
Jantung: Bunyi jantung S1-S2, reguler, tidak ada gallop dan murmur.
Abdomen: supel, bising usus 10x per menit, tidak teraba massa, nyeri tekan
suprapubic, inguinal dextra dan sinistra, hepar dan lien tidak teraba. Tidak ada
defans
Ekstremitas: Akral hangat, edema ekstremitas inferior bilateral minimal.
CM, TSS
TD : 160/90 mmHg
HR : 78 x/menit
RR : 19 x/menit
T : 36.2 C
BB: 55 kg
TB: 155 cm
IMT: 22.8 (Normoweight)
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Trend PUK
• 26/7/22: 902.5
• 04/02/23 1616
• 20/06/23 : 556
Trend Ur/Cr/eGFR
• 27/01/23: 23.5/0.70/116.6
• 04/02/23: 12.8/0.4/140.2
• 24/05/23: 19.3/0.7/116.6
• 15/01/24: 81.3/2.6/23.7
• 21/01/24: 104.9/5.20/10.3
Trend Anti DsDNA
• 8/9/22: 51.1
• 13/6/22: 438.3
Trend C3/C4
• 8/2/22: 57/<4
• 10/6/22: 51/5
• 27/1/23: 116/29
• 7/9/23: 66/4
• 22/1/24: 27/6
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab 22/1/24
Ddimer: 7050
Anti HIV/hbsag/anti HCV: NR
CRP: 38.1
PT/APTT: 10.1(11.5)/40.5(33.6)
Lab 21/1/24
DPL 10.5/31.2/8360/518000
MCV/H 72.9/24,5
DC 0.2/7.7/73.7/12.4/6.0
Albumin 2.5
SGOT/SGPT 11/6
GDS 77
Na/K/Cl 130/3.6/103.2
UL kuning/keruh/leu 2-3/eri 20-15/silinder granular halus/bakteria
+/albumin 3+/glukosa -/keton -/Hb 3+/bilirubin -/nitrit -/LE –
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Panel APS 8/2/22
• Lupus antikoagulan: positif lemah
• ACA IgG: negatif
• ACA IgM: low to medium positive
• Beta 2GP igG: negatif
• Beta 2 GP IgM Positif
Trend UL
• 28/1/22: kuning, agak keruh, leukosit 507, eritrosit 10-12,
silinder negatif, albumin trace, darah 2+, nitrit positif
• 27/1/23:UL kuning, jernih, leu 2-3, erit 3-6, silinder negatif, sel
epitel +1, kristal negatif, bakteri negatif, albumin +1, darah +2,
nitrit negatif, leu esterase +1
• 24/1/24: UL kuning/keruh/leu 2-3/eri 20-15/silinder granular
halus/bakteria +/albumin 3+/glukosa -/keton -/Hb 3+/bilirubin
-/nitrit -/LE
Jan 22: ANA: 1/320
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto toraks 21/4/24
- Opasitas heterogen dengan fibrosis di lapangan atas kedua
paru, stqa.
- Kardiomegali, stqa.
Abdomen 2 posisi 21/1/24
Tidak tampak dilatasi patologis usus-usus yang tervisualisasi.
Tidak tampak batu radioopak sepanjang proyeksi traktus
urinarius.
EKG 21/1/24
Sinus rhythm, 80 bpm, normoaxis, p wave normal, PR interval
0.16s, QRS complex 0.08s, QTc 0.452s, ST changes tidak ada, T
inverted di V1-V3, hipertrofi ventrikel tidak ada, BBB tidak
ada.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG Abdomen Lengkap (RSCM, 22/1/24)
- Tidak tampak gambaran sistitis.
- Tidak tampak kelainan pada organ-organ intraabdomen
yang tervisualisasi tersebut diatas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gambaran kedua ginjal (22/1/24)
besar dan bentuk normal, differensiasi
RANGKUMAN PERJALANAN PENYAKIT DAN PENGOBATAN
Jan 22 – Feb
22
Feb 22 –
Mei 22
Mei 22
– Okt 22
Okt 22 –
Jan 23
Jan 23 –
Okt 23
Okt 23 –
Des 23
HCQ 1x200mg
Metilprednisolon 2x16mg
Diketahui SLE dan
Awal Kontrol RSCM
ANA 1/320 antiDSDNA tinggi
HCQ 1x200mg, MP 2x16mg tapp
down
Klinis: sariawan +
C3/c4: 57/<4
Anti DsDNA 438.3
Klinis: mual muntah karena HCQ
TIA
PUK: 902.5 (Juli 2022)
Myfortic 2x360mg, HCQ
1x200mg
MP 1x4mg
Klinis: BAK berbusa
PCR: 2356.8 (7 Sep 22)
Myfortic 2x360mg sempat stop 2
bulan karena terdiagnosis TB
Klinis: Diare, batuk
PUK: 1616 (4 Feb 23)
Ur, cr, eGFR: 12.8/0.4/140.2
HCQ 1x200mg stop, MP 8-4mg
Imuran 2x50mg, aspilet 1x80mg
24 Mei 23
Ur, cr, EGFR: 19.3/0.7/116
Tidak kontrol
dan putus obat
DAFTAR MASALAH
1.SLE keterlibatan ginjal, mukokutan dan muskuloskeletal SLEDAI 2K 11
2.Acute on CKD ec. RPGN et Nefritis lupus WHO class IV
3.Abdominal pain ec susp. cystitis
4.Hipertensi, TD belum terkontrol
5.APL positif dengan Riwayat TIA
6.Hipoalbuminemia (2.5)
7.Hiponatremia (130) hipoosmolar hypervolemia
8. Anemia (10.5) normositik normokrom ec. Hematuria et ACD
9.Hiperkoagulable state PADUA 4 Hasbled 3
10.Riwayat TB paru milier dan TB usus
RENCANA TATALAKSANA
Rencana Evaluasi dan diagnosis
-Cek PUK dan anti DSDNA
-Cek Ur Cr per 3 hari
-Kultur urine
-Elektrolit urine, FENa
-SI, TIBC, Ferritin
-Pertimbangan biopsi ginjal
Rencana Terapi
-Diet rendah garam 1700 kkal/hari
-Methylprednisolone 1x500mg IV pulse dose selama 3 hari IV
-Lansoprazole 1 x 30 mg PO
-HCQ 1x200 mg PO
-Myfortic 2x360 mg  2x720mg PO
-Furosemide 1x40mg IV
-Ramipril 1x5mg
-Adalat oros 1x30mg
-Paracetamol 1000 mg prn. nyeri
PERTANYAAN
Pasien Wanita usia 31 tahun dengan SLE keterlibatan ginjal,
mukokutan, musculoskeletal. Pasien sudah menjalani pengobatan
sejak Jan 2022. Belum pernah mendapatkan tatalaksana induksi
nefritis lupus dengan kesan compliance buruk.
USG Abdomen (22/1/24) menunjukkan gambaran bentuk dan ukuran
ginjal normal
Apakah ada tempat untuk dilakukan biopsi ginjal pada pasien ini?
Masalah 1: SLE Target Terukur Tatalaksana
Anamnesis:
- Riwayat didiagnosis SLE sejak Januari 2022
keterlibatan muskuloskeletal, mukokutan dan ginjal,
riwayat putus berobat sejak Oktober 2023
- Demam naik turun
- BAK masih berbuih.
Pemeriksaan fisik:
-Edema pitting extremitas bawah bilateral.
Pemeriksaan penunjang:
-ANA + 1/300
-Proteinuria (PUK 902)
-C3/C4 =27/7
-Azotemia
Dipikirkan:
SLE keterlibatan ginjal, mukokutan dan
muskuloskeletal SLEDAI 2K11
- Aktivitas SLE
terkontrol
Rencana diagnosis:
- Anti DS-DNA
Rencana monitoring:
-Ur, cr serial/3 hari
-Skor SLEDAI
Rencana terapi:
- Methylprednisolone 1 x 500 mg iv
- HCQ 1 x 200 mg
- Myfortic 2 x 720 mg
Rencana edukasi:
- Edukasi terkait aktivitas dan penyakit
SLE saat ini
- Rencana tatalaksana pasien
Masalah 2: Acute on CKD Target Terukur Tatalaksana
Anamnesis:
- Riwayat didiagnosis SLE sejak Januari 2022 riwayat
putus berobat sejak Oktober 2023
- BAK masih berbuih
- Jumlah BAK menurun dalam 5 hari terakhir
- Riwayat HT, riwayat konsumsi obat ramipril
Pemeriksaan fisik:
-TD 160/90
-Edema pitting extremitas bawah bilateral
-Oliguria
Pemeriksaan penunjang:
-Proteinuria > 90 hari
-Penurunan fungsi ginjal secara signifikan:
15/01/24: 81.3/2.6/23.7
21/01/24: 104.9/5.20/10.3
- Low complement C3/C4 =27/7
Dipikirkan:
Acute on CKD ec. RPGN pada lupus nefritis WHO
class IV
- Diagnostik
RPGN
- Aktivitas
lupus
terkontrol
Rencana diagnosis:
-Cek PUK
-Pertimbangan biopsi ginjal
Rencana monitoring:
-Ur, cr serial/3 hari
-Balans cairan/24 jam, target seimbang
-diuresis
Rencana terapi:
- Methylprednisolone 1 x 500 mg iv
- Lansoprazole 1 x 30 mg po
- HCQ 1 x 200 mg
- Myfortic 2 x 720 mg
- Ramipril 1 x 5 mg
Rencana edukasi:
- Kemungkinan penyebab penurunan
fungsi ginjal
- Catat jumlah intake cairan dan urine tiap
hari
- Pertimbangan dilakukan biopsi ginjal
Masalah 3: Abdominal pain Target Terukur Tatalaksana
Anamnesis:
-Nyeri perut bagian bawah sejak 5 hari, memberat
sejak 1 hari SMRS
-Keluhan LUTS +
-Demam naik turun
Pemeriksaan fisik:
-Nyeri tekan suprapubik, skala nyeri 5-6
Pemeriksaan penunjang:
-Proteinuria > 90 hari
-UL kuning/keruh/leu 2-3/eri 20-15/silinder
granular halus/bakteria +/albumin 3+/glukosa -
/keton -/Hb 3+/bilirubin -/nitrit -/LE
-USG normal
Dipikirkan:
Abdominal pain ec susp cystitis
- Penegakan
diagnosis
- Infeksi
teratasi
- Nyeri teratasi
Rencana diagnosis:
-Kultur urine
Rencana monitoring:
-Produksi urine dan balans cairan
-Keluhan LUTS dan skala nyeri
-TTV
Rencana terapi:
- Paracetamol 3 x 1000 mg po prn. nyeri
Rencana edukasi:
- Kemungkinan penyebab nyeri
- Catat jumlah intake cairan dan urine tiap
hari
- Pertimbangan dilakukan kultur urine
Masalah 4: Hipertensi Target Terukur Tatalaksana
Anamnesis:
-Riwayat didiagnosis hipertensi sejak 1 tahun
-Konsumsi obat tidak teratur
-Riwayat SLE keterlibatan ginjal sejak 2 tahun
-Tidak ada riwayat penurunan kesadaran
Pemeriksaan fisik:
-TD 160/90
Pemeriksaan penunjang:
-Ro thorax: kardiomegali
Dipikirkan:
Hipertensi tekanan darah tidak terkontrol
- HT terkontrol Rencana diagnosis:
-
Rencana monitoring:
-TTV
Rencana terapi:
- Diet rendah garam 1700 kkal/hari
- Adalat oros 1 x 30 mg
- Ramipril 1 x 5 mg
Rencana edukasi:
- Perlunya pengobatan rutin untuk kontrol
TD
- Komplikasi HT
Masalah 5: APL positif Target Terukur Tatalaksana
Anamnesis:
-Riwayat TIA sebelumnya
-Tidak ada riwayat keguguran
-Riwayat didiagnosis SLE
Pemeriksaan fisik:
Pemeriksaan penunjang:
Lupus antikoagulan: positif lemah
ACA IgG: negatif
ACA IgM: low to medium positive
Beta 2GP igG: negatif
Beta 2 GP IgM Positif
Dipikirkan:
APL positif dengan riwayat TIA ec susp APS
sekunder pada SLE
- Diagnostik
APS
Rencana diagnosis:
- LA, aCL, Beta 2 GP
Rencana monitoring:
-TTV
Rencana terapi:
- (terapi penyakit yang mendasari)
Rencana edukasi:
- Masih perlu proses penegakan diagnosis
Masalah 6: Hipoalbuminemia Target Terukur Tatalaksana
Anamnesis:
-Kaki bengkak berulang
-Riwayat SLE keterlibatan ginjal
-Penurunan intake
Pemeriksaan fisik:
-Edema pitting bilateral tungkai inferior
Pemeriksaan penunjang:
-Albumin 2.5
-Proteinuria
Dipikirkan:
Hipoalbuminemia ec renal loss
- Koreksi
albumin
Rencana diagnosis:
-
Rencana monitoring:
-Pemeriksaan albumin serial
-PUK
Rencana terapi:
- Pertimbangan pemberian transfusi
albumin bila < 2.5
- (terapi penyakit yang mendasari: sesuai
terapi RPGN & lupus nefritis)
Rencana edukasi:
- Kemungkinan penyebab hipoalbumin
pada pasien.
Masalah 7: Hiponatremia Target Terukur Tatalaksana
Anamnesis:
-Kaki bengkak berulang
-Tidak ada riwayat kejang ataupun penurunan
kesadaran
-Penurunan intake
Pemeriksaan fisik:
-Edema pitting bilateral tungkai inferior
-Oliguria
Pemeriksaan penunjang:
-Na 130, GDS 77, BUN 45 = osmolalitas 280
Dipikirkan:
Hiponatremia hipoosmolar hipervolemia ec
- Koreksi
albumin
Rencana diagnosis:
- Elektrolit urine
- FE Natrium
Rencana monitoring:
-Elektrolit serial
-TTV
Rencana terapi:
- Furosemide
- Restriksi cairan 1 x 40 mg IV
Rencana edukasi:
- Kemungkinan penyebab hipoalbumin
pada pasien.
Masalah 8: Anemia Target Terukur Tatalaksana
Anamnesis:
-Riwayat didiagnosis SLE
-Riwayat hipertensi
-Tidak ada perdarahan aktif
Pemeriksaan fisik:
-Konjungtiva anemis
Pemeriksaan penunjang:
-Anemia mikrositik hipokrom
-Penurunan fungsi ginjal dengan proteinuria > 3
bulan
-Hematuria
Dipikirkan:
Anemia mikrositik hipokrom ec defisiensi besi dd
anemia renalis
- Anemia
perbaikan
Rencana diagnosis:
- SI, TIBC, Ferritin
- Gambaran darah tepi
Rencana monitoring:
-Elektrolit serial
-TTV
Rencana terapi:
- Furosemide
- Restriksi cairan 1 x 40 mg IV
Rencana edukasi:
- Kemungkinan penyebab hipoalbumin
pada pasien.
TINJAUAN PUSTAKA
NEFRITIS LUPUS
• Nefritis Lupus merupakan sebuah manifestasi pada ginjal yaitu
glomerulonephritis akibat kompleks imun pada pasien dengan SLE.
• Insiden dan Prevalensi dari nefritis lupus dipengaruhi oleh usia, jenis
kelamin, etnis, regio geografis, kriteria diagnosis dan metode
pemeriksaannya
• Nefritis lupus dapat terjadi pada 50% pasien dengan SLE
• Prevalensi Nefritis Lupus di US sebesar 31 per 100.000 penduduk
1.Comprehensive Clinical Nephrology 6th edition.Elsevier: 2019
2.Inderjeeth, Charles & Habib, P. & Sharma, Chaahat & Nossent, Johannes. (2018). Systemic lupus erythematosus: Reducing life-threatening progression. Medicine Today. 19. 31-43.
Diagnosis
1.Comprehensive Clinical Nephrology 6th edition.Elsevier: 2019
2.Inderjeeth, Charles & Habib, P. & Sharma, Chaahat & Nossent, Johannes. (2018). Systemic lupus erythematosus: Reducing life-threatening progression. Medicine Today. 19. 31-43.
Target Terapi:
• Penurunan proteinuria ≥25% dengan eGFR
yang stabil pada 3 bulan pertama setelah
inisiasi terapi
• Penurunan ≥50% proteinuria pada bulan ke-
6 dan <0.5-0.7 g/24 jam proteinuria pada
bulan ke 12-24
Diagnosis:
• proteinuria >0.5g/24jam atau 3+ pada
pemeriksaan dipstick, dan atau silinder
seluler (eritrosit, hemoglobin, granular,
tubular atau kombinasinya).
KLASIFIKASI
TERAPI
TERAPI
KDIGO 2023 CLINICAL PRACTICE GUIDELINE FOR THE MANAGEMENT OF LUPUS NEPHRITIS
IRA 2019: SLE
Maintanance Therapy
TERAPI
RESPON TERAPI
KDIGO 2023 CLINICAL PRACTICE GUIDELINE FOR THE MANAGEMENT OF LUPUS NEPHRITIS
RESPON TERAPI
KDIGO 2023 CLINICAL PRACTICE GUIDELINE FOR THE MANAGEMENT OF LUPUS NEPHRITIS

More Related Content

Similar to pertemuan ginjal lupus nefritis 2024 .potx

MR 4 Periode maret arthritis gout akut.pptx
MR 4 Periode maret arthritis gout akut.pptxMR 4 Periode maret arthritis gout akut.pptx
MR 4 Periode maret arthritis gout akut.pptxIndahTI
 
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikum
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikumLaporan kasus endokrin ulkus diabetikum
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikumkemal pratama
 
BST1 DF_BALQIS AL KHANSA.pptx
BST1 DF_BALQIS AL KHANSA.pptxBST1 DF_BALQIS AL KHANSA.pptx
BST1 DF_BALQIS AL KHANSA.pptxBalqisAlKhansa1
 
MR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptx
MR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptxMR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptx
MR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptxGeriko1
 
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxTUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxWuriPaparazie
 
Laporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptx
Laporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptxLaporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptx
Laporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptxshaktisila
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptxssuser40ff1a
 
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxPPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxDindaNafatilana
 
Mini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxMini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxFransYensen
 
Laporan WH 1 November 2022 dr PPS FIX 2.pptx
Laporan WH 1 November 2022 dr PPS FIX 2.pptxLaporan WH 1 November 2022 dr PPS FIX 2.pptx
Laporan WH 1 November 2022 dr PPS FIX 2.pptxAdminneurousuid
 
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptxPutriSujiwa
 
HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonRafi Mahandaru
 

Similar to pertemuan ginjal lupus nefritis 2024 .potx (20)

Ny YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptxNy YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptx
 
Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
MR 4 Periode maret arthritis gout akut.pptx
MR 4 Periode maret arthritis gout akut.pptxMR 4 Periode maret arthritis gout akut.pptx
MR 4 Periode maret arthritis gout akut.pptx
 
Kronologi.pptx
Kronologi.pptxKronologi.pptx
Kronologi.pptx
 
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikum
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikumLaporan kasus endokrin ulkus diabetikum
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikum
 
BST1 DF_BALQIS AL KHANSA.pptx
BST1 DF_BALQIS AL KHANSA.pptxBST1 DF_BALQIS AL KHANSA.pptx
BST1 DF_BALQIS AL KHANSA.pptx
 
MR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptx
MR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptxMR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptx
MR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptx
 
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptxKasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
 
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxTUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
 
Laporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptx
Laporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptxLaporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptx
Laporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptx
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptx
 
Morning Report
Morning Report Morning Report
Morning Report
 
Kasus Ny. NP.pptx
Kasus Ny. NP.pptxKasus Ny. NP.pptx
Kasus Ny. NP.pptx
 
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxPPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
 
JC fatih.pptx
JC fatih.pptxJC fatih.pptx
JC fatih.pptx
 
Mini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxMini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptx
 
Tumor Ginjal
Tumor GinjalTumor Ginjal
Tumor Ginjal
 
Laporan WH 1 November 2022 dr PPS FIX 2.pptx
Laporan WH 1 November 2022 dr PPS FIX 2.pptxLaporan WH 1 November 2022 dr PPS FIX 2.pptx
Laporan WH 1 November 2022 dr PPS FIX 2.pptx
 
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx
 
HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic Person
 

Recently uploaded

#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 

Recently uploaded (20)

#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 

pertemuan ginjal lupus nefritis 2024 .potx

  • 1. Nephrology Meeting dr. Bayu Bijaksana Rumondor dr. Darmawan, M.Kes, Sp.PD Dr. dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH
  • 2. IDENTITAS • Nama : Nn. Flora Santika Sinurat • Usia : 31 tahun • NRM : 4587443 • Alamat : Limbong • Pekerjaan : Freelance • Agama : Islam • Pembiayaan : JKN • Status : Belum Menikah • Masuk Rawat Inap : 21/1/2024
  • 3. KELUHAN UTAMA • Nyeri perut bawah memberat sejak 1 hari SMRS • Menjalar ke pinggang, hilang timbul • Saat timbul nyeri mencapai VAS skala 5-6. • Nyeri sudah mulai dirasakan 5 hari SMRS
  • 4. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG 2 minggu SMRS • Bengkak pada kaki dan wajah berulang • Pasien sempat ke RS terdekat dikatakan tensi tinggi dan fungsi ginjal menurun. Pasien sempat diberikan furosemide dan bengkak sempat perbaikan • Saat itu BAK dikatakan masih banyak sekitar>1000ml/hari, tidak ada busa, merah ataupun nyeri saat BAK. • Keluhan demam ada hilang timbul • Keluhan nyeri sendi, sariawan, ruam pada wajah disangkal • Nyeri perut bawah yang menjalar ke pinggang belakang. Nyeri saat BAK dan anyang – anyangan ada. • BAK berkurang 200-300ml/hari. • Bengkak masih dirasakan pada kaki dan wajah yang hilang timbul. • Demam hilang timbul tidak diukur suhunya. • Mual ada dan nafsu makan sedikit menurun. • Tidak ada batuk, sesak, BAB cair. 5 hari SMRS
  • 5. Perjalanan penyakit 2022 • Januari 2022: Keluhan awal nyeri sendi pada jari – jari tangan, kulit kemerahan jika terkena matahari, sariawan hilang timbul dan rambut rontok sangat banyak. Berobat ke RS Karawang dicurigai SLE, sempat diperiksakan ANA hasilnya 1/320 dan Anti DsDNA yang tinggi. Kemudian pasien dirujuk ke RSCM untuk tatalaksana lebih lanjut. • Februari 2022: kontrol ke RSCM, diberikan HCQ 1x200mg, dan Metilprednisolon (dengan tapering dosis) dan imuran. Setelah mendapatkan obat keluhan nyeri sendi, sariawan perbaikan. • Juni 2022 pasien sempat ada keluhan kelemahan sisi kiri disertai dengan kesemutan, pasien sempat dilakukan CT scan dan dikatakan tidak terdapat kelainan. Semenjak saat itu pasien mulai diberikan vitamin otak dan pengencer darah oleh TS Neuro • Oktober 2022 pasien diketahui proteinuria massif, saat itu Imuran diganti ke myfortic 2x360mg dan MP dinaikan Kembali ke 3x8mg. Jumlah BAK banyak masih >1500ml/hari. Pasien sudah diedukasi untuk dilakukan biopsi ginjal namun pasien menolak.
  • 6. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG • Januari 2023: Didiagnosis TB paru dan kolitis TB. Saat itu ada keluhan diare berulang, batuk lama dan penurunan BB. Pasien diberikan OAT selama 9 bulan. Saat itu myfortic sempat di stop selama fase intensif OAT, setelah fase lanjutan myfortic dilanjutkan Kembali. Dinyatakan negatif bulan okt 23, OAT dihentikan namun pasien belum sempat kontrol lagi ke poli pulmo ataupun gastro. Pasien sempat disarankan untuk kolonoskopi biopsi namun menolak. • Keluhan nyeri sendi, demam, rambut rontok, ruam pada wajah disangkal • Pasien terakhir mengkonsumsi obat Oktober 2023, dengan obat HCQ 1x200mg, MP 1x4mg dan myfortic 2x360mg. Setelahnya pengobatan terputus karena mengurus orang tua. 2023
  • 7. Komorbid • HT sejak 1,5 tahun. Tidak ada DM Riwayat Penyakit Dahulu • Tidak ada riwayat penyakit hati, kelainan jantung Riwayat Penyakit Keluarga • Riwayat autoimun, rematik, penyakit seperti pasien pada keluarga disangkal Riwayat Sosial dan Ekonomi • Pasien saat ini bekerja freelance dan belum menikah. Pasien tinggal bersama orang tuanya. Riwayat merokok, alkohol, penasun disangkal
  • 8. Kepala: alopesia tidak ada, Hair pull test – Mata : Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, tidak didapatkan malar rash Oral: Tidak didapatkan oral ulcer ataupun oral thrush Leher: JVP 5-0 cmH2O, tidak teraba pembesaran KGB dan thyroid Paru: Inspeksi: simetris, tidak nampak deformitas |Palpasi: tidak ada krepitasi, ekspansi paru baik | Perkusi : perkusi sonor | Auskultasi: vesikuler bilateral, ronkhi dan wheezing tidak ada Jantung: Bunyi jantung S1-S2, reguler, tidak ada gallop dan murmur. Abdomen: supel, bising usus 10x per menit, tidak teraba massa, nyeri tekan suprapubic, inguinal dextra dan sinistra, hepar dan lien tidak teraba. Tidak ada defans Ekstremitas: Akral hangat, edema ekstremitas inferior bilateral minimal. CM, TSS TD : 160/90 mmHg HR : 78 x/menit RR : 19 x/menit T : 36.2 C BB: 55 kg TB: 155 cm IMT: 22.8 (Normoweight) PEMERIKSAAN FISIK
  • 9. PEMERIKSAAN PENUNJANG Trend PUK • 26/7/22: 902.5 • 04/02/23 1616 • 20/06/23 : 556 Trend Ur/Cr/eGFR • 27/01/23: 23.5/0.70/116.6 • 04/02/23: 12.8/0.4/140.2 • 24/05/23: 19.3/0.7/116.6 • 15/01/24: 81.3/2.6/23.7 • 21/01/24: 104.9/5.20/10.3 Trend Anti DsDNA • 8/9/22: 51.1 • 13/6/22: 438.3 Trend C3/C4 • 8/2/22: 57/<4 • 10/6/22: 51/5 • 27/1/23: 116/29 • 7/9/23: 66/4 • 22/1/24: 27/6
  • 10. PEMERIKSAAN PENUNJANG Lab 22/1/24 Ddimer: 7050 Anti HIV/hbsag/anti HCV: NR CRP: 38.1 PT/APTT: 10.1(11.5)/40.5(33.6) Lab 21/1/24 DPL 10.5/31.2/8360/518000 MCV/H 72.9/24,5 DC 0.2/7.7/73.7/12.4/6.0 Albumin 2.5 SGOT/SGPT 11/6 GDS 77 Na/K/Cl 130/3.6/103.2 UL kuning/keruh/leu 2-3/eri 20-15/silinder granular halus/bakteria +/albumin 3+/glukosa -/keton -/Hb 3+/bilirubin -/nitrit -/LE –
  • 11. PEMERIKSAAN PENUNJANG Panel APS 8/2/22 • Lupus antikoagulan: positif lemah • ACA IgG: negatif • ACA IgM: low to medium positive • Beta 2GP igG: negatif • Beta 2 GP IgM Positif Trend UL • 28/1/22: kuning, agak keruh, leukosit 507, eritrosit 10-12, silinder negatif, albumin trace, darah 2+, nitrit positif • 27/1/23:UL kuning, jernih, leu 2-3, erit 3-6, silinder negatif, sel epitel +1, kristal negatif, bakteri negatif, albumin +1, darah +2, nitrit negatif, leu esterase +1 • 24/1/24: UL kuning/keruh/leu 2-3/eri 20-15/silinder granular halus/bakteria +/albumin 3+/glukosa -/keton -/Hb 3+/bilirubin -/nitrit -/LE Jan 22: ANA: 1/320
  • 12. PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto toraks 21/4/24 - Opasitas heterogen dengan fibrosis di lapangan atas kedua paru, stqa. - Kardiomegali, stqa. Abdomen 2 posisi 21/1/24 Tidak tampak dilatasi patologis usus-usus yang tervisualisasi. Tidak tampak batu radioopak sepanjang proyeksi traktus urinarius. EKG 21/1/24 Sinus rhythm, 80 bpm, normoaxis, p wave normal, PR interval 0.16s, QRS complex 0.08s, QTc 0.452s, ST changes tidak ada, T inverted di V1-V3, hipertrofi ventrikel tidak ada, BBB tidak ada.
  • 13. PEMERIKSAAN PENUNJANG USG Abdomen Lengkap (RSCM, 22/1/24) - Tidak tampak gambaran sistitis. - Tidak tampak kelainan pada organ-organ intraabdomen yang tervisualisasi tersebut diatas.
  • 14. PEMERIKSAAN PENUNJANG Gambaran kedua ginjal (22/1/24) besar dan bentuk normal, differensiasi
  • 15. RANGKUMAN PERJALANAN PENYAKIT DAN PENGOBATAN Jan 22 – Feb 22 Feb 22 – Mei 22 Mei 22 – Okt 22 Okt 22 – Jan 23 Jan 23 – Okt 23 Okt 23 – Des 23 HCQ 1x200mg Metilprednisolon 2x16mg Diketahui SLE dan Awal Kontrol RSCM ANA 1/320 antiDSDNA tinggi HCQ 1x200mg, MP 2x16mg tapp down Klinis: sariawan + C3/c4: 57/<4 Anti DsDNA 438.3 Klinis: mual muntah karena HCQ TIA PUK: 902.5 (Juli 2022) Myfortic 2x360mg, HCQ 1x200mg MP 1x4mg Klinis: BAK berbusa PCR: 2356.8 (7 Sep 22) Myfortic 2x360mg sempat stop 2 bulan karena terdiagnosis TB Klinis: Diare, batuk PUK: 1616 (4 Feb 23) Ur, cr, eGFR: 12.8/0.4/140.2 HCQ 1x200mg stop, MP 8-4mg Imuran 2x50mg, aspilet 1x80mg 24 Mei 23 Ur, cr, EGFR: 19.3/0.7/116 Tidak kontrol dan putus obat
  • 16. DAFTAR MASALAH 1.SLE keterlibatan ginjal, mukokutan dan muskuloskeletal SLEDAI 2K 11 2.Acute on CKD ec. RPGN et Nefritis lupus WHO class IV 3.Abdominal pain ec susp. cystitis 4.Hipertensi, TD belum terkontrol 5.APL positif dengan Riwayat TIA 6.Hipoalbuminemia (2.5) 7.Hiponatremia (130) hipoosmolar hypervolemia 8. Anemia (10.5) normositik normokrom ec. Hematuria et ACD 9.Hiperkoagulable state PADUA 4 Hasbled 3 10.Riwayat TB paru milier dan TB usus
  • 17. RENCANA TATALAKSANA Rencana Evaluasi dan diagnosis -Cek PUK dan anti DSDNA -Cek Ur Cr per 3 hari -Kultur urine -Elektrolit urine, FENa -SI, TIBC, Ferritin -Pertimbangan biopsi ginjal Rencana Terapi -Diet rendah garam 1700 kkal/hari -Methylprednisolone 1x500mg IV pulse dose selama 3 hari IV -Lansoprazole 1 x 30 mg PO -HCQ 1x200 mg PO -Myfortic 2x360 mg  2x720mg PO -Furosemide 1x40mg IV -Ramipril 1x5mg -Adalat oros 1x30mg -Paracetamol 1000 mg prn. nyeri
  • 18. PERTANYAAN Pasien Wanita usia 31 tahun dengan SLE keterlibatan ginjal, mukokutan, musculoskeletal. Pasien sudah menjalani pengobatan sejak Jan 2022. Belum pernah mendapatkan tatalaksana induksi nefritis lupus dengan kesan compliance buruk. USG Abdomen (22/1/24) menunjukkan gambaran bentuk dan ukuran ginjal normal Apakah ada tempat untuk dilakukan biopsi ginjal pada pasien ini?
  • 19. Masalah 1: SLE Target Terukur Tatalaksana Anamnesis: - Riwayat didiagnosis SLE sejak Januari 2022 keterlibatan muskuloskeletal, mukokutan dan ginjal, riwayat putus berobat sejak Oktober 2023 - Demam naik turun - BAK masih berbuih. Pemeriksaan fisik: -Edema pitting extremitas bawah bilateral. Pemeriksaan penunjang: -ANA + 1/300 -Proteinuria (PUK 902) -C3/C4 =27/7 -Azotemia Dipikirkan: SLE keterlibatan ginjal, mukokutan dan muskuloskeletal SLEDAI 2K11 - Aktivitas SLE terkontrol Rencana diagnosis: - Anti DS-DNA Rencana monitoring: -Ur, cr serial/3 hari -Skor SLEDAI Rencana terapi: - Methylprednisolone 1 x 500 mg iv - HCQ 1 x 200 mg - Myfortic 2 x 720 mg Rencana edukasi: - Edukasi terkait aktivitas dan penyakit SLE saat ini - Rencana tatalaksana pasien
  • 20. Masalah 2: Acute on CKD Target Terukur Tatalaksana Anamnesis: - Riwayat didiagnosis SLE sejak Januari 2022 riwayat putus berobat sejak Oktober 2023 - BAK masih berbuih - Jumlah BAK menurun dalam 5 hari terakhir - Riwayat HT, riwayat konsumsi obat ramipril Pemeriksaan fisik: -TD 160/90 -Edema pitting extremitas bawah bilateral -Oliguria Pemeriksaan penunjang: -Proteinuria > 90 hari -Penurunan fungsi ginjal secara signifikan: 15/01/24: 81.3/2.6/23.7 21/01/24: 104.9/5.20/10.3 - Low complement C3/C4 =27/7 Dipikirkan: Acute on CKD ec. RPGN pada lupus nefritis WHO class IV - Diagnostik RPGN - Aktivitas lupus terkontrol Rencana diagnosis: -Cek PUK -Pertimbangan biopsi ginjal Rencana monitoring: -Ur, cr serial/3 hari -Balans cairan/24 jam, target seimbang -diuresis Rencana terapi: - Methylprednisolone 1 x 500 mg iv - Lansoprazole 1 x 30 mg po - HCQ 1 x 200 mg - Myfortic 2 x 720 mg - Ramipril 1 x 5 mg Rencana edukasi: - Kemungkinan penyebab penurunan fungsi ginjal - Catat jumlah intake cairan dan urine tiap hari - Pertimbangan dilakukan biopsi ginjal
  • 21. Masalah 3: Abdominal pain Target Terukur Tatalaksana Anamnesis: -Nyeri perut bagian bawah sejak 5 hari, memberat sejak 1 hari SMRS -Keluhan LUTS + -Demam naik turun Pemeriksaan fisik: -Nyeri tekan suprapubik, skala nyeri 5-6 Pemeriksaan penunjang: -Proteinuria > 90 hari -UL kuning/keruh/leu 2-3/eri 20-15/silinder granular halus/bakteria +/albumin 3+/glukosa - /keton -/Hb 3+/bilirubin -/nitrit -/LE -USG normal Dipikirkan: Abdominal pain ec susp cystitis - Penegakan diagnosis - Infeksi teratasi - Nyeri teratasi Rencana diagnosis: -Kultur urine Rencana monitoring: -Produksi urine dan balans cairan -Keluhan LUTS dan skala nyeri -TTV Rencana terapi: - Paracetamol 3 x 1000 mg po prn. nyeri Rencana edukasi: - Kemungkinan penyebab nyeri - Catat jumlah intake cairan dan urine tiap hari - Pertimbangan dilakukan kultur urine
  • 22. Masalah 4: Hipertensi Target Terukur Tatalaksana Anamnesis: -Riwayat didiagnosis hipertensi sejak 1 tahun -Konsumsi obat tidak teratur -Riwayat SLE keterlibatan ginjal sejak 2 tahun -Tidak ada riwayat penurunan kesadaran Pemeriksaan fisik: -TD 160/90 Pemeriksaan penunjang: -Ro thorax: kardiomegali Dipikirkan: Hipertensi tekanan darah tidak terkontrol - HT terkontrol Rencana diagnosis: - Rencana monitoring: -TTV Rencana terapi: - Diet rendah garam 1700 kkal/hari - Adalat oros 1 x 30 mg - Ramipril 1 x 5 mg Rencana edukasi: - Perlunya pengobatan rutin untuk kontrol TD - Komplikasi HT
  • 23. Masalah 5: APL positif Target Terukur Tatalaksana Anamnesis: -Riwayat TIA sebelumnya -Tidak ada riwayat keguguran -Riwayat didiagnosis SLE Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan penunjang: Lupus antikoagulan: positif lemah ACA IgG: negatif ACA IgM: low to medium positive Beta 2GP igG: negatif Beta 2 GP IgM Positif Dipikirkan: APL positif dengan riwayat TIA ec susp APS sekunder pada SLE - Diagnostik APS Rencana diagnosis: - LA, aCL, Beta 2 GP Rencana monitoring: -TTV Rencana terapi: - (terapi penyakit yang mendasari) Rencana edukasi: - Masih perlu proses penegakan diagnosis
  • 24. Masalah 6: Hipoalbuminemia Target Terukur Tatalaksana Anamnesis: -Kaki bengkak berulang -Riwayat SLE keterlibatan ginjal -Penurunan intake Pemeriksaan fisik: -Edema pitting bilateral tungkai inferior Pemeriksaan penunjang: -Albumin 2.5 -Proteinuria Dipikirkan: Hipoalbuminemia ec renal loss - Koreksi albumin Rencana diagnosis: - Rencana monitoring: -Pemeriksaan albumin serial -PUK Rencana terapi: - Pertimbangan pemberian transfusi albumin bila < 2.5 - (terapi penyakit yang mendasari: sesuai terapi RPGN & lupus nefritis) Rencana edukasi: - Kemungkinan penyebab hipoalbumin pada pasien.
  • 25. Masalah 7: Hiponatremia Target Terukur Tatalaksana Anamnesis: -Kaki bengkak berulang -Tidak ada riwayat kejang ataupun penurunan kesadaran -Penurunan intake Pemeriksaan fisik: -Edema pitting bilateral tungkai inferior -Oliguria Pemeriksaan penunjang: -Na 130, GDS 77, BUN 45 = osmolalitas 280 Dipikirkan: Hiponatremia hipoosmolar hipervolemia ec - Koreksi albumin Rencana diagnosis: - Elektrolit urine - FE Natrium Rencana monitoring: -Elektrolit serial -TTV Rencana terapi: - Furosemide - Restriksi cairan 1 x 40 mg IV Rencana edukasi: - Kemungkinan penyebab hipoalbumin pada pasien.
  • 26. Masalah 8: Anemia Target Terukur Tatalaksana Anamnesis: -Riwayat didiagnosis SLE -Riwayat hipertensi -Tidak ada perdarahan aktif Pemeriksaan fisik: -Konjungtiva anemis Pemeriksaan penunjang: -Anemia mikrositik hipokrom -Penurunan fungsi ginjal dengan proteinuria > 3 bulan -Hematuria Dipikirkan: Anemia mikrositik hipokrom ec defisiensi besi dd anemia renalis - Anemia perbaikan Rencana diagnosis: - SI, TIBC, Ferritin - Gambaran darah tepi Rencana monitoring: -Elektrolit serial -TTV Rencana terapi: - Furosemide - Restriksi cairan 1 x 40 mg IV Rencana edukasi: - Kemungkinan penyebab hipoalbumin pada pasien.
  • 28. NEFRITIS LUPUS • Nefritis Lupus merupakan sebuah manifestasi pada ginjal yaitu glomerulonephritis akibat kompleks imun pada pasien dengan SLE. • Insiden dan Prevalensi dari nefritis lupus dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, etnis, regio geografis, kriteria diagnosis dan metode pemeriksaannya • Nefritis lupus dapat terjadi pada 50% pasien dengan SLE • Prevalensi Nefritis Lupus di US sebesar 31 per 100.000 penduduk 1.Comprehensive Clinical Nephrology 6th edition.Elsevier: 2019 2.Inderjeeth, Charles & Habib, P. & Sharma, Chaahat & Nossent, Johannes. (2018). Systemic lupus erythematosus: Reducing life-threatening progression. Medicine Today. 19. 31-43.
  • 29. Diagnosis 1.Comprehensive Clinical Nephrology 6th edition.Elsevier: 2019 2.Inderjeeth, Charles & Habib, P. & Sharma, Chaahat & Nossent, Johannes. (2018). Systemic lupus erythematosus: Reducing life-threatening progression. Medicine Today. 19. 31-43. Target Terapi: • Penurunan proteinuria ≥25% dengan eGFR yang stabil pada 3 bulan pertama setelah inisiasi terapi • Penurunan ≥50% proteinuria pada bulan ke- 6 dan <0.5-0.7 g/24 jam proteinuria pada bulan ke 12-24 Diagnosis: • proteinuria >0.5g/24jam atau 3+ pada pemeriksaan dipstick, dan atau silinder seluler (eritrosit, hemoglobin, granular, tubular atau kombinasinya).
  • 32. TERAPI KDIGO 2023 CLINICAL PRACTICE GUIDELINE FOR THE MANAGEMENT OF LUPUS NEPHRITIS IRA 2019: SLE Maintanance Therapy
  • 34. RESPON TERAPI KDIGO 2023 CLINICAL PRACTICE GUIDELINE FOR THE MANAGEMENT OF LUPUS NEPHRITIS
  • 35. RESPON TERAPI KDIGO 2023 CLINICAL PRACTICE GUIDELINE FOR THE MANAGEMENT OF LUPUS NEPHRITIS

Editor's Notes

  1. Komplit: rasio protein kreatinin urine< 500mg/g dengan rasio acr <300mg/g dengan egfr mendekati normal Parsial: penurunan proteinuria>50% dalam 6-12 bulan, kreatinin stabil/ embaik tapi tidak mencapai normal dan penurunan PCR> 50% baseline