Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Birul walidain
1. َـنَو ،ُهُرّفْغَـتْسَنَو ُهُنْـيّعَتْسَنَو ُهُدَمْـحَن ّهّلِل َدْمَـحلا َّإنَو اَنّسُفْـنَأ ّروُرُش ْنّم ّهللِّب ُذوُعْنّم
ُي ْنَمَو ،ُهَل َّلّضُم ََلَف ُهللا ّهّدْهَـي ْنَم ،اَنّالَمْعَأ ّاتَئهّيَسَهْشَأَو ،ُهَل َيّادَه ََلَف ْلّلْضُد
َّالّإ َهَلّإ َّال َنأَّمَـحُم ََّنأ ُدَهْشَأَو ُهَل َكْيّرَش َال ُهَدْحَو هللاهُلوُسَرَو ُهُدْبَع ًاد .
وََُت َالَو ّهّاتَقُـت َّقَح ََّالِل واُقَّـتا واُنَآم َينّذَّلا اَهُّـيَأ ََيَنوُمّلْسُم ْمُتْـنَأَو َّالّإ َّنُت
ْنّم ْمُكَقَلَخ يّذَّلا ُمُكَّبَر واُقَّـتا َُّاسنال اَهُّـيَأ ََيّاحَو ٍسْفَـناَهََْوََ اَهْـنّم َقَلَخَو ٍٍَد
َت يّذَّلا ََّالِل واُقَّـتاَو ًاءَسّنَو اًريّثَك ًاالََّر اَمُهْـنّم َّثَبَوََّالِل َّنّإ َامَحْرَْاْلَو ّهّب َنوُلَاءَسَناَك
اًيبّقَر ْمُكْيَلَع
ًالْوَـق واُلوُقَو ََّالِل واُقَّـتا واُنَآم َينّذَّلا اَهُّـيَأ ََياًديّدَس
ا ّعّطُي ْنَمَو ْمُكَوبُنُذ ْمُكَل ْرّفْغَـيَو ْمُكَلاَمْعَأ ْمُكَل ْحّلْصُيَـف ََاَف ْدَقَـف ُهَلوُسَرَو ََّلِلاًَْو
اًيمّظَعُدْعَـب اََّمأ
Hadirin sidang jum’at rohimakumulloh
Setiap diri kita pasti memiliki orangtua, mereka yang berperan sangat besar dalam
kehidupan kita sampai saat sekarang ini, terutama terhadap sosok wanita yang kita
menyebutnya dengan sebutan ibu. sejak ibu tahu bahwa ia sedang mengandung
diri kita, ia tumpahkan segala perhatian dan kasih sayangnya kepada kita, lelah
letih capek lemah ia rasakan tetapi sambil tersenyum ia mengusap-usap perutnya
yang semakin besar yang didalam nya terdapat diri kita,
Allah sampaikan kepada kita lewat firmannya keadaan ibu kita.
ُأ ُهْتَلَمَح اًناَسْحِإ ِهْيَدِلاَوِب َناَسنِإلْا اَنْيَّصَوَواًه ْرُك ُهْتَعَضَوَو اًه ْرُك ُهُّم
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua
orangtuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah-payah (pula).” (Al-Ahqaf: 15)
Selanjutnya perjuangan antara hidup dan mati harus ia hadapi dalam melahirkan
kita, peluh dan darah ditumpahan, sakit susah payah apapun proses
mellahirkannya, dan ketika kita terlahir tersenyum dia melihat kita,
Hadirin sidang jum’ah rohimakumulloh
Allah swt berfirman
ُّمُأ ُهْتَلَمَحِنْيَمَاع يِف ُهُلاَصِفَو ٍنْهَو ىَلَع اًنْهَو ُه
“Ibunya telah mengandungnyadalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan
menyapihnya dalam dua tahun.” (Luqman: 14)
Disusuinya kita selama 2 tahun lamanya, dirawatnya kita dan diajarkan kita tentang
berbagai hal, yang mungkin kita selalu menanyakan berulang-ulang persoalan yang
sama dan mereka selalu menjawab dengan kesabaran dan dengan kebahagian.
2. Hadirin sidang jum’ah rohimakumulloh
Kini kita lihat orang tua kita, mereka telah menua, keriput mulai terlihat disana
sini, tubuh sudah mulai melemah, kapan terakhir kali kita memandangnya, kapan
terakhir kali kita berbincang dengannya, kapan terakhir kali kita makan
bersamanya, sejam tadi, sehari kemarin, sebulan setahun atau jangan-jangan kita
telah lama tidak berbicara dengan mereka,
Hadirin dari sahabat rosulullah saw Abdullah ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu,
beliau berkata,
ِتْقَو ىَلَع ُةَالَّصال :َلاَق ؟ِهللا ىَلِإ ُّبَحَأ ِلَمَعْال ُّيَأ :َمَّلَسَو ِهْيَّلع ُهللا ىَّلَص َّيِبَّنال ُتْلَأَساَق اََه:َل
ِهللا ِليِبَس يِف ُداََه ِجْال :َلاَق ؟ٌّيَأ َّمُث :َلاَق ِنْيَدِلاَوْال ُّرِب َّمُث :َلاَق ؟ٌّيَأ َّمُث
Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amalan apakah yang
paling dicintaioleh Allah Subhanahu wa Ta’ala?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, “Shalatpada waktunya.”Aku berkata, “Kemudianapa?” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Berbakti kepada orang tua.” Aku
berkata, “Kemudian apa?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Kemudian jihad di jalan Allah.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadist tersebut, bahwa berbakti kepada orangtua merupakan amalan
tertinggi setelah sholat, bahkan diatas amalan mulia berjihad dijalan Allah swt.
Sudah saatnya kita bahagiakan orang tua kita,
Karena kebahagian mereka merupakan kesuksesan kita, dan ketika mereka ridho
maka Allah akan meridhoi kita
Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
َس يِف ِّبَّالر ُطَخَسَو ،ِدِلاَالو ىَض ِر يِف ِّبَّالر ىَض ِرِدِلاَوْال ِطَخ
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung
pada murka orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi : 1899, HR. al-Hakim : 7249, ath-
Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394).
Berapa banyak kisah orang2 mulia dan sukses ternyata dibalik kesuksesan mereka
ada orangtua yang mereka bahagiakan dan orantua tersebut ridho kepadanya
Kisah uwais al qorni menjadi inspirrasi kita, begitu besar baktinya kepada ibunya
hingga namanya begitu mulia sampai saat ini, uwais yang hidup di zaman
rosululloh tetapi tidak pernah bertemu dengan rosululloh, tetapi rosululloh saw
menyanjungnya didepan para sahabat, bahkan rosululloh saw mengamanatkan
kepada sahabat umar bin khotob dan ali bin abi tholib bila bertemu dengannya
maka agar menyampaikan salam dari rosululloh dan agar dua sahabatnya itu
meminta agar mereka didoakan oleh uwais al qorni, setelah rosululloh wafat dan
abu bakar ashshiddiq wafat dan setelah 10 tahun masa kekhalifahan umar ibn al
khottob baru ia dapat bertemu dengan uwais al qorni, dengan ciri2 yang
disampaikan oleh rosululloh saw akhirnya mereka bertemu dengan uwais al qorni
Semoga dengan seringnya kita merenungi tentang jerih payah orang tua kita dan
meneladani kisah uwais al qorni dan kisah2 sukses manusia yang berbakti kepada
orangtuanya, menjadi inspirasi dan motivasi kita dalam berbakti kepada orang tua
Semoga kita menjadi orang2 yang sholih, yang menjadi investasi besar untuk
kedua orang tua kita, menghantarkan mereka pada kebahagian di dunia dan juga di
akhirat