SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
PERAN E-GOVERNMENT DALAM MENINGKATKAN
PARTISIPASI POLITIK
Penulis : Samuel Agus Santosa
Tingkat partisipasi politik di sebuah negara menunjukan legitimasi warga
negara terhadap institusi atau instrumen negara. Di era demokrasi digital
pemerintah harus mampu untuk meningkatkan partisipasi politik dengan
mengembangkan e-government secara komprehensif dan berkelanjutan. Survei
yang dilakukan Global Web Index (2010) menunjukkan bahwa Indonesia, diantara
negara Asia lainnya, memiliki pengguna internet yang paling banyak menggunakan
media sosial (79.72%), bandingkan dengan Jepang (30.1%), Australia (48.8%) dan
Singapura (63%). Data tersebut ternyata tidak terlalu berpengaruh signifikan
terhadap partisipasi masyarakat — apakah sebatas penyuka internet namun tidak
ada efek terhadap partisipasi politik?.
Di era demokrasi digital kaum milenial –sebagai kaum yang mendominasi
saat ini– lebih tertarik terhadap media sosial daripada media mainstream atau arus
utama. Hal ini dikarenakan kecenderungan milenial untuk mendapat informasi
secara cepat—maka media sosial menjadi alternatif daripada media mainstream
atau media arus utama. Karena kecenderungan kaum milenial yang demikian, maka
dibutuhkan peran pemerintah untuk dapat memasuki wilayah-wilayah kaum
milenial—daripada tetap berada dalam media mainstream atau arus utama. Hal
tersebut akan berdampak secara signifikan jika pemerintah mampu untuk secara
“fleksibel” menyebarluaskan pentingnya partisipasi politik melalui media sosial.
Diperlukan “keluwesan” pemerintah untuk bersikap reaktif terhadap realita yang
sedang terjadi.
Media sosial online dianggap oleh kaum milenial dapat mengekspresikan
kebebasan dan nuansa baru dalam politik. Sindiran-sindiran berupa sarkasme
seringkali kita lihat di media sosial online. Hal tersebut memiliki pro kontra di era
demokrasi digital. Kerap kali elite politik menulis di media sosial dengan diksi-
diksi atau kalimat yang mengandung sarkastik—outcome pesan di dunia maya
diterima dengan berbagai perspektif publik. Hal ini sering menimbulkan polemik
dan kadangkala menimbulkan kegaduhan di ruang publik. i
Menurut survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII), ada 143,26 juta orang Indonesia yang telah menggunakan
internet, dari total populasi sebanyak 262 juta orang. Dari data tersebut jumlah
mayoritas pengguna internet atau media sosial adalah generasi millenial sekitar
49,52%. Angka 49,52% merupakan nilai yang signifikan serta menggambarkan
betapa dominannya generasi millenial di dalam dunia media sosial. Media sosial
memang merupakan wadah baru dalam politik bagi generasi millenial, namun perlu
diperhatikan bahwa fenomena hoax, ujaran kebencian, black campaign, dan lain
sebagainya, lahir dari media sosial yang semakin massive di masyarakat. Hal
tersebut jika dibiarkan akan menganggu proses demokrasi di negara kita, dan
bahkan dapat merusak tatanan, serta dapat memicu konflik vertikal maupun
horizontal. Media sosial memang memiliki fungsi yang beraneka ragam, tergantung
siapa yang menggunakannya dan kepentingan yang melatarbelakanginya.
Terlepas dari dampak positif dan negatif yang melatarbelakanginya, media
sosial berperan penting dalam meningkatkan tingkat partisipasi politik masyarakat.
Konsep inilah yang melatarbelakangi munculnya e-government—inilah respon
untuk menjawab tuntutan zaman dan realita yang terjadi. KPU (Komisi Pemilihan
Umum) melalui e-government telah melakukan proses penyebarluasan informasi
yang berkenaan dengan proses demokrasi (pemilu) untuk meningkatkan partisipasi
politik. Informasi tentang pemilu dibagikan melalui e-government yang dapat
diakses oleh publik.
Sistem e-government milik KPU (Komisi Pemilihan Umum) telah
melakukan hal-hal yang berguna meningkatkan partisipasi pemilu. Namun sistem
e-government tersebut perlu ditingkatkan agar hasilnya semakin maksimal. Sistem
e-government adalah alat demokrasi untuk politik yang sehat dengan meningkatkan
partisipasi politik warga masyarakat. Perlu dibuat kolom interaktif yang dapat
digunakan masyarakat jika kurang jelas ataupun ingin menyampaikan kritik dan
saran. Hal ini akan menimbulkan komunikasi yang sehat antara negara dengan
masyarakat, melalui sistem e-government. Peran e-government juga dapat diperluas
dengan menambah sistem anti hoax dan cek fakta, guna untuk menangkal fenomena
hoax yang terjadi belakangan ini. Sistem e-government dapat menjadi alat yang
positif bagi bertumbuhnya demokrasi yang sehat dan dewasa. Hal ini karena seiring
dengan penggunaan e-government, maka diharapkan tingkat partisipasi politik
semakin meningkat. Demokrasi yang sehat dan dewasa dapat tercermin dari tingkat
partisipasi politik yang tinggi—itu berarti tingkat legitimasi masyarakat terhadap
calon pemimpin tinggi.
Oleh karena itu, dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa era
demokrasi digital berbanding lurus dengan penggunaan sistem teknologi informasi
pemerintahan. Sistem e-government dapat menjadi sarana efektif untuk
meningkatkan partisipasi politik masyarakat melalui mekanisme demokrasi yaitu
PEMILU (Pemilihan Umum). Argumen sistem e-government sebagai sarana efektif
dalam peningkatan partisipasi pemilu didasarkan pada riset Global Web Index
(2010) yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia adalah pengguna internet
tertinggi yaitu 79,72%. Data tersebut sebagai bagian penting yang
melatarbelakangi, agar e-government terus dikembangkan dan dimaksimalkan di
dalam infrastruktur maupun teknologi-teknologi penunjang. Sistem e-government
adalah bagian penting yang tak terpisahkan dari demokrasi.
.
i Freedom to hate: social media,algorithmic
enclaves,and the riseof tribal nationalismin
Indonesia
Merlyna Lim
2 Survei Global web index (2010) “Tingkat Pengguna Internet MasyarakatGlobal”
3 Many Clicks butLittle Sticks:Social
Media Activismin Indonesia
Merlyna Lim
4 Kumparan.com “Generasi Milenial Dominasi Sosial Media”
5 Repository UGM Tentang Peran e-government
6 E-government tingkatkan partisipasi (riset)
7 VoA ,” Amerika sebagai negara maju,menggunakan sistemteknologi informasi untuk
meningkatkan partisipasi politik”

More Related Content

What's hot

Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasi
Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasiOpen data berpotensi memperbesar kesenjangan informasi
Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasi
Pri Subardio
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
BADAR_HAMID
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
AN ASYUF
 
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Rafiansa Zawani
 
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaLaporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Nurul Hidayah
 
Pemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasiPemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasi
Muktar Eneste
 

What's hot (20)

Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasi
Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasiOpen data berpotensi memperbesar kesenjangan informasi
Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasi
 
Print
PrintPrint
Print
 
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi PublikPilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
 
03a Tiga Tantangan Besar e-Government
03a   Tiga Tantangan Besar e-Government03a   Tiga Tantangan Besar e-Government
03a Tiga Tantangan Besar e-Government
 
Part 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-Government
Part 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-GovernmentPart 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-Government
Part 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-Government
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
 
02a Konsep dan Visi e-Government
02a   Konsep dan Visi e-Government02a   Konsep dan Visi e-Government
02a Konsep dan Visi e-Government
 
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open GovernmentMembangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
 
E government
E governmentE government
E government
 
02b Elemen Sukses Pengembangan e-Government
02b   Elemen Sukses Pengembangan e-Government02b   Elemen Sukses Pengembangan e-Government
02b Elemen Sukses Pengembangan e-Government
 
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
 
Materi 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-Government
Materi 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-GovernmentMateri 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-Government
Materi 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-Government
 
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaLaporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
 
03b Jenis Layanan pada e-Government
03b   Jenis Layanan pada e-Government03b   Jenis Layanan pada e-Government
03b Jenis Layanan pada e-Government
 
Kerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAF
Kerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAFKerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAF
Kerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAF
 
Transparansi informasi
Transparansi informasiTransparansi informasi
Transparansi informasi
 
Pemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasiPemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasi
 
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
 
E-Government
E-GovernmentE-Government
E-Government
 

Similar to Peran e government

Tahap 1 tanggapan masyarakat terhadap sistem pemilu online
Tahap 1 tanggapan masyarakat terhadap sistem pemilu onlineTahap 1 tanggapan masyarakat terhadap sistem pemilu online
Tahap 1 tanggapan masyarakat terhadap sistem pemilu online
Oktavia Anggreani
 
demokrasi bukan sekedar narasi (Materi 4).ppt
demokrasi bukan sekedar narasi (Materi 4).pptdemokrasi bukan sekedar narasi (Materi 4).ppt
demokrasi bukan sekedar narasi (Materi 4).ppt
ChandraSetyawan10
 
Proposal Strategi Komunikasi; Share Wisely
Proposal Strategi Komunikasi; Share WiselyProposal Strategi Komunikasi; Share Wisely
Proposal Strategi Komunikasi; Share Wisely
Natasya Olivia
 
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan IndonesiaJurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Fajar Setyaning
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Rifky Hidayat
 
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Rahmad D
 
Bahan Demokrasi Digital.docx
Bahan Demokrasi Digital.docxBahan Demokrasi Digital.docx
Bahan Demokrasi Digital.docx
DeryDzaky1
 
Peran social media networking for gov 2
Peran social media networking for gov 2Peran social media networking for gov 2
Peran social media networking for gov 2
anis fuad
 
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu OnlineLaporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
Oktavia Anggreani
 

Similar to Peran e government (20)

CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdfCEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
 
Media sosial dalam komunikasi politik
Media sosial dalam komunikasi politikMedia sosial dalam komunikasi politik
Media sosial dalam komunikasi politik
 
Tugas Guwe
Tugas GuweTugas Guwe
Tugas Guwe
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Tahap 1 tanggapan masyarakat terhadap sistem pemilu online
Tahap 1 tanggapan masyarakat terhadap sistem pemilu onlineTahap 1 tanggapan masyarakat terhadap sistem pemilu online
Tahap 1 tanggapan masyarakat terhadap sistem pemilu online
 
demokrasi bukan sekedar narasi (Materi 4).ppt
demokrasi bukan sekedar narasi (Materi 4).pptdemokrasi bukan sekedar narasi (Materi 4).ppt
demokrasi bukan sekedar narasi (Materi 4).ppt
 
Proposal Strategi Komunikasi; Share Wisely
Proposal Strategi Komunikasi; Share WiselyProposal Strategi Komunikasi; Share Wisely
Proposal Strategi Komunikasi; Share Wisely
 
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan IndonesiaJurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
 
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
 
001
001001
001
 
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media SosialPakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
 
Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)
Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)
Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)
 
Bahan Demokrasi Digital.docx
Bahan Demokrasi Digital.docxBahan Demokrasi Digital.docx
Bahan Demokrasi Digital.docx
 
Peran social media networking for gov 2
Peran social media networking for gov 2Peran social media networking for gov 2
Peran social media networking for gov 2
 
OPINI
OPINIOPINI
OPINI
 
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu OnlineLaporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
 

Recently uploaded

Recently uploaded (9)

bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 

Peran e government

  • 1. PERAN E-GOVERNMENT DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK Penulis : Samuel Agus Santosa Tingkat partisipasi politik di sebuah negara menunjukan legitimasi warga negara terhadap institusi atau instrumen negara. Di era demokrasi digital pemerintah harus mampu untuk meningkatkan partisipasi politik dengan mengembangkan e-government secara komprehensif dan berkelanjutan. Survei yang dilakukan Global Web Index (2010) menunjukkan bahwa Indonesia, diantara negara Asia lainnya, memiliki pengguna internet yang paling banyak menggunakan media sosial (79.72%), bandingkan dengan Jepang (30.1%), Australia (48.8%) dan Singapura (63%). Data tersebut ternyata tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap partisipasi masyarakat — apakah sebatas penyuka internet namun tidak ada efek terhadap partisipasi politik?. Di era demokrasi digital kaum milenial –sebagai kaum yang mendominasi saat ini– lebih tertarik terhadap media sosial daripada media mainstream atau arus utama. Hal ini dikarenakan kecenderungan milenial untuk mendapat informasi secara cepat—maka media sosial menjadi alternatif daripada media mainstream atau media arus utama. Karena kecenderungan kaum milenial yang demikian, maka dibutuhkan peran pemerintah untuk dapat memasuki wilayah-wilayah kaum milenial—daripada tetap berada dalam media mainstream atau arus utama. Hal tersebut akan berdampak secara signifikan jika pemerintah mampu untuk secara “fleksibel” menyebarluaskan pentingnya partisipasi politik melalui media sosial. Diperlukan “keluwesan” pemerintah untuk bersikap reaktif terhadap realita yang sedang terjadi. Media sosial online dianggap oleh kaum milenial dapat mengekspresikan kebebasan dan nuansa baru dalam politik. Sindiran-sindiran berupa sarkasme seringkali kita lihat di media sosial online. Hal tersebut memiliki pro kontra di era demokrasi digital. Kerap kali elite politik menulis di media sosial dengan diksi- diksi atau kalimat yang mengandung sarkastik—outcome pesan di dunia maya diterima dengan berbagai perspektif publik. Hal ini sering menimbulkan polemik dan kadangkala menimbulkan kegaduhan di ruang publik. i
  • 2. Menurut survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), ada 143,26 juta orang Indonesia yang telah menggunakan internet, dari total populasi sebanyak 262 juta orang. Dari data tersebut jumlah mayoritas pengguna internet atau media sosial adalah generasi millenial sekitar 49,52%. Angka 49,52% merupakan nilai yang signifikan serta menggambarkan betapa dominannya generasi millenial di dalam dunia media sosial. Media sosial memang merupakan wadah baru dalam politik bagi generasi millenial, namun perlu diperhatikan bahwa fenomena hoax, ujaran kebencian, black campaign, dan lain sebagainya, lahir dari media sosial yang semakin massive di masyarakat. Hal tersebut jika dibiarkan akan menganggu proses demokrasi di negara kita, dan bahkan dapat merusak tatanan, serta dapat memicu konflik vertikal maupun horizontal. Media sosial memang memiliki fungsi yang beraneka ragam, tergantung siapa yang menggunakannya dan kepentingan yang melatarbelakanginya. Terlepas dari dampak positif dan negatif yang melatarbelakanginya, media sosial berperan penting dalam meningkatkan tingkat partisipasi politik masyarakat. Konsep inilah yang melatarbelakangi munculnya e-government—inilah respon untuk menjawab tuntutan zaman dan realita yang terjadi. KPU (Komisi Pemilihan Umum) melalui e-government telah melakukan proses penyebarluasan informasi yang berkenaan dengan proses demokrasi (pemilu) untuk meningkatkan partisipasi politik. Informasi tentang pemilu dibagikan melalui e-government yang dapat diakses oleh publik. Sistem e-government milik KPU (Komisi Pemilihan Umum) telah melakukan hal-hal yang berguna meningkatkan partisipasi pemilu. Namun sistem e-government tersebut perlu ditingkatkan agar hasilnya semakin maksimal. Sistem e-government adalah alat demokrasi untuk politik yang sehat dengan meningkatkan partisipasi politik warga masyarakat. Perlu dibuat kolom interaktif yang dapat digunakan masyarakat jika kurang jelas ataupun ingin menyampaikan kritik dan saran. Hal ini akan menimbulkan komunikasi yang sehat antara negara dengan masyarakat, melalui sistem e-government. Peran e-government juga dapat diperluas dengan menambah sistem anti hoax dan cek fakta, guna untuk menangkal fenomena hoax yang terjadi belakangan ini. Sistem e-government dapat menjadi alat yang positif bagi bertumbuhnya demokrasi yang sehat dan dewasa. Hal ini karena seiring dengan penggunaan e-government, maka diharapkan tingkat partisipasi politik semakin meningkat. Demokrasi yang sehat dan dewasa dapat tercermin dari tingkat partisipasi politik yang tinggi—itu berarti tingkat legitimasi masyarakat terhadap calon pemimpin tinggi.
  • 3. Oleh karena itu, dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa era demokrasi digital berbanding lurus dengan penggunaan sistem teknologi informasi pemerintahan. Sistem e-government dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat melalui mekanisme demokrasi yaitu PEMILU (Pemilihan Umum). Argumen sistem e-government sebagai sarana efektif dalam peningkatan partisipasi pemilu didasarkan pada riset Global Web Index (2010) yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia adalah pengguna internet tertinggi yaitu 79,72%. Data tersebut sebagai bagian penting yang melatarbelakangi, agar e-government terus dikembangkan dan dimaksimalkan di dalam infrastruktur maupun teknologi-teknologi penunjang. Sistem e-government adalah bagian penting yang tak terpisahkan dari demokrasi. . i Freedom to hate: social media,algorithmic enclaves,and the riseof tribal nationalismin Indonesia Merlyna Lim 2 Survei Global web index (2010) “Tingkat Pengguna Internet MasyarakatGlobal” 3 Many Clicks butLittle Sticks:Social Media Activismin Indonesia Merlyna Lim 4 Kumparan.com “Generasi Milenial Dominasi Sosial Media” 5 Repository UGM Tentang Peran e-government 6 E-government tingkatkan partisipasi (riset) 7 VoA ,” Amerika sebagai negara maju,menggunakan sistemteknologi informasi untuk meningkatkan partisipasi politik”