SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Tujuan Materi :

Untuk menanamkan kesadaran,
pemahaman dan pengetahuan kepada
masyarakat, pentingnya sebuah Pemilu
dalam negara Demokrasi.
Makna Pemilu dan Demokrasi
Demokrasi menjadi salah satu sistem politik yang paling
banyak dianut oleh negara-negara di dunia, termasuk
Indonesia.
Pilar yang menjadi prasyarat berjalannya sistem politik
demokrasi, yaitu :
1. Adanya penyelenggaraan pemilu yang bebas dan berkala.
2.Adanya pemerintahan yang terbuka, akuntabel dan
responsif.
3. Adanya perlindungan terhadap HAM.
4. Berkembangnya civil society dalam masyarakat.
Penyelenggaraan pemilu yang bebas dan berkala menjadi
prasyarat sistem politik demokrasi, karena pemilu merupakan
salah satu sarana kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat memilih
wakil dan pemimpin mereka untuk menjalankan pemerintahan.

Dalam demokrasi rakyat merupakan aktor penting, dengan kata
lain ; kesadaran demokrasi dikatakan tinggi bilamana partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu juga tinggi.
Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat
memilih pemimpin politik secara langsung. Yang dimaksud dengan pemimpin politik
disini adalah wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat (parlemen)
baik ditingkat pusat maupun daerah dan pemimpin lembaga eksekutif atau kepala
pemerintahan seperti presiden, gubernur, atau bupati/walikota.
Manfaat Pemilu
1. Sarana perwujudan kedaulatan rakyat.

2. Sarana untuk melakukan penggantian pemimpin
secara kontitusional.
3. Sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh
legitimasi.
4. Sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam
proses politik.
Partisipasi vs Golput
Kenapa Golput terjadi pada setiap Pemilu ?
Fenomena ini merupakan wujud apriori rakyat sebagai ketidakpercayaan
masyarakat pada parpol maupun pada figur-figur Capres, Cawapres atau kandidat
para calon kepala daerah dan wakilnya.
Secara umum ada 3 (tiga) klasifikasi kelompok Golput ;
1. Tidak mengunakan hak pilihnya karena sengaja secara sadar sebagai bentuk rasa
kecewa dan tidak percaya kepada partai politik atau figur-figur yang tampil dalam
Pemilu.
2. Karena tidak terdaftar dalam DPT.
3. Karena ada unsur keterpaksaan yang berkaitan dengan aktivitasnya. Seperti
pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
Partisipasi Masyarakat
Pengertian partisipasi sering diartikan sebagai keikutsertaan masyarakat dalam suatu
kegiatan. Partisipasi merupakan proses aktif dan inisiatif yang muncul dari masyarakat
dalam suatu kegiatan.

Tiga faktor pendukung adanya partisipasi :
(1). Adanya Kemauan,
(2). Adanya Kemampuan, dan
(3). Adanya kesempatan.
Kemauan dan kemampuan berpartisipasi berasal dari dalam atau dari diri sendiri
masyarakat tersebut. Artinya meskipun diberi kesempatan oleh pemerintah atau Negara
tetapi kalau kemauan ataupun kemampuan tidak ada maka partisipasi tidak akan
terwujud.
Kesempatan berpartisipasi berasal dari luar masyarakat.
Demikian pula walaupun kemauan dan kemampuan berpartisipasi oleh masyarakat ada
tetapi kalau tidak diberi kesempatan oleh pemerintah Negara maka partisipasi tidak akan
terjadi.
Upaya meningkatkan Partisipasi
Peningkatan Partisipasi Pemilih dalam PEMILU,
merupakan tanggung jawab Stakeholder PEMILU dan
seluruh elemen masyarakat :
1. Penyelenggara PEMILU
2. Partai Politik
3. Pemerintah
4. Sekolah / Perguruan Tinggi
5. Ormas / Tokoh Agama
6. Masyarakat
Upaya KPU dalam Peningkatan Partisipasi Pemilih :
1. Pendidikan Pemilih (vote education), yaitu :
- Tata cara dan Peran masyarakat dalam Pemilu.
- Pemahaman mengenai demokrasi dan pentingnya partisipasi masyarakat.
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu yang berkualitas

2. Pendidikan Elektoral (electoral education), yaitu :
- Kegiatan yang bertujuan memberi pemahaman mengenai fungsi pemilihan
dalam suatu sistem negara demokrasi.

3. Pendidikan Pemilih Pemula, yaitu :
- Memberikan pemahaman dan pendidikan Pemilu, sehingga Pemilih Pemula
tidak akan sembarangan dalam menentukan pilihannya.
Peran Partai Politik dalam Partisipasi :
Pasal 10 ayat 2 Undang-Undang No.02 tahun 2008 :
Tujuan khusus Partai Politik adalah :
a. meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan;

b. memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara; dan
c. membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Pasal 11 Undang-Undang No.2 tahun 2011, ayat a :
Partai Politik berfungsi sebagai sarana :
a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga
negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
Pendidikan Politik oleh Parpol :
1.
2.
3.

Kader Partai Politik itu sendiri,
Konstituennya,
Masyarakat.

Pemahaman Politik yang benar akan menghasilkan :
1.
2.

Meningkatnya partisipasi masyarakat,
Menekan munculnya Golput.

Saran :
Sebaiknya motivasi yang diberikan Partai Politik kepada masyarakat tidak hanya
untuk kepentingan politik semata (mencari kemenangan dalam pemilu), tetapi
memberikan pendidikan politik yang benar kepada masyarakat sehingga Pemilu
semakin berkualitas.
Bentuk Partisipasi Masyarakat
Pasal 246 Undang-Undang No.8 tahun 2012 (Pemilu Legislatif)
(1) Pemilu diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat.
(2) Partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
dalam bentuk :

sosialisasi Pemilu,
pendidikan politik bagi Pemilih,
survei atau jajak pendapat tentang Pemilu,
dan penghitungan cepat hasil Pemilu.
Partisipasi aktif masyarakat, dapat diwujudkan:
o Memantau penghitungan suara di TPS
o Menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara di luar TPS
o Menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran penyimpangan
dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan suara kepada KPPS
o Mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS
melalui saksi peserta Pemilu atau pengawas Pemilu yang hadir apabila
terhadap hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

o Berpartisipasi dalam sosialisasi Pemilu, pendidikan bagi pemilih, survei
atau jajak pendapat tentang Pemilu, dan penghitungan cepat hasil Pemilu
“Negara

konstitusional sama seperti
makanan setiap hari, seperti air untuk
minum dan udara untuk nafas, dan yang
terbaik berkaitan dengan demokrasi
adalah bahwa ia merupakan satusatunya sistem yang mampu menjamin
Negara
Konstitusional”
(Gustav
Radbruch)
Sekian
Dan
Terima Kasih

Indralaya, Oktober 2013

KPU KABUPATEN OGAN ILIR
Armin nofirman, SE

More Related Content

What's hot (18)

Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
 
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaMakalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
 
Makalah pemilihan umum online
Makalah pemilihan umum onlineMakalah pemilihan umum online
Makalah pemilihan umum online
 
Sosialisasi pemilih pemula
Sosialisasi pemilih pemulaSosialisasi pemilih pemula
Sosialisasi pemilih pemula
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
 
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
 
Makalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesiaMakalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesia
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
PKn Kelas XI
PKn Kelas XIPKn Kelas XI
PKn Kelas XI
 
Makalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU PilkadaMakalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU Pilkada
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesiaSistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Presentation11
Presentation11Presentation11
Presentation11
 
Kewajiban politik
Kewajiban politikKewajiban politik
Kewajiban politik
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 
PKN - budaya politik
PKN - budaya politikPKN - budaya politik
PKN - budaya politik
 
Tipe tipe bud pol kd 9. 2
Tipe tipe bud pol kd 9. 2Tipe tipe bud pol kd 9. 2
Tipe tipe bud pol kd 9. 2
 

Similar to Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu

Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Ahmad Sulton
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaWarnet Raha
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiRiskyAndreas
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!jesslynJC
 
Presentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikPresentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikMaeko Kaoin
 
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesiavina irodatul afiyah
 
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA  PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA vina irodatul afiyah
 
demokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabdemokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabNasria Ika
 

Similar to Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu (20)

Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Kelompok 2 pkn demokrasi
Kelompok 2 pkn demokrasiKelompok 2 pkn demokrasi
Kelompok 2 pkn demokrasi
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Presentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikPresentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politik
 
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
 
BUDAYA DEMOKRASI
BUDAYA  DEMOKRASIBUDAYA  DEMOKRASI
BUDAYA DEMOKRASI
 
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA  PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
 
demokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabdemokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradab
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 

Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu

  • 1.
  • 2. Tujuan Materi : Untuk menanamkan kesadaran, pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat, pentingnya sebuah Pemilu dalam negara Demokrasi.
  • 3. Makna Pemilu dan Demokrasi Demokrasi menjadi salah satu sistem politik yang paling banyak dianut oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Pilar yang menjadi prasyarat berjalannya sistem politik demokrasi, yaitu : 1. Adanya penyelenggaraan pemilu yang bebas dan berkala. 2.Adanya pemerintahan yang terbuka, akuntabel dan responsif. 3. Adanya perlindungan terhadap HAM. 4. Berkembangnya civil society dalam masyarakat.
  • 4. Penyelenggaraan pemilu yang bebas dan berkala menjadi prasyarat sistem politik demokrasi, karena pemilu merupakan salah satu sarana kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat memilih wakil dan pemimpin mereka untuk menjalankan pemerintahan. Dalam demokrasi rakyat merupakan aktor penting, dengan kata lain ; kesadaran demokrasi dikatakan tinggi bilamana partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu juga tinggi.
  • 5. Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat memilih pemimpin politik secara langsung. Yang dimaksud dengan pemimpin politik disini adalah wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat (parlemen) baik ditingkat pusat maupun daerah dan pemimpin lembaga eksekutif atau kepala pemerintahan seperti presiden, gubernur, atau bupati/walikota.
  • 6. Manfaat Pemilu 1. Sarana perwujudan kedaulatan rakyat. 2. Sarana untuk melakukan penggantian pemimpin secara kontitusional. 3. Sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi. 4. Sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam proses politik.
  • 7. Partisipasi vs Golput Kenapa Golput terjadi pada setiap Pemilu ? Fenomena ini merupakan wujud apriori rakyat sebagai ketidakpercayaan masyarakat pada parpol maupun pada figur-figur Capres, Cawapres atau kandidat para calon kepala daerah dan wakilnya. Secara umum ada 3 (tiga) klasifikasi kelompok Golput ; 1. Tidak mengunakan hak pilihnya karena sengaja secara sadar sebagai bentuk rasa kecewa dan tidak percaya kepada partai politik atau figur-figur yang tampil dalam Pemilu. 2. Karena tidak terdaftar dalam DPT. 3. Karena ada unsur keterpaksaan yang berkaitan dengan aktivitasnya. Seperti pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
  • 8. Partisipasi Masyarakat Pengertian partisipasi sering diartikan sebagai keikutsertaan masyarakat dalam suatu kegiatan. Partisipasi merupakan proses aktif dan inisiatif yang muncul dari masyarakat dalam suatu kegiatan. Tiga faktor pendukung adanya partisipasi : (1). Adanya Kemauan, (2). Adanya Kemampuan, dan (3). Adanya kesempatan. Kemauan dan kemampuan berpartisipasi berasal dari dalam atau dari diri sendiri masyarakat tersebut. Artinya meskipun diberi kesempatan oleh pemerintah atau Negara tetapi kalau kemauan ataupun kemampuan tidak ada maka partisipasi tidak akan terwujud. Kesempatan berpartisipasi berasal dari luar masyarakat. Demikian pula walaupun kemauan dan kemampuan berpartisipasi oleh masyarakat ada tetapi kalau tidak diberi kesempatan oleh pemerintah Negara maka partisipasi tidak akan terjadi.
  • 9. Upaya meningkatkan Partisipasi Peningkatan Partisipasi Pemilih dalam PEMILU, merupakan tanggung jawab Stakeholder PEMILU dan seluruh elemen masyarakat : 1. Penyelenggara PEMILU 2. Partai Politik 3. Pemerintah 4. Sekolah / Perguruan Tinggi 5. Ormas / Tokoh Agama 6. Masyarakat
  • 10. Upaya KPU dalam Peningkatan Partisipasi Pemilih : 1. Pendidikan Pemilih (vote education), yaitu : - Tata cara dan Peran masyarakat dalam Pemilu. - Pemahaman mengenai demokrasi dan pentingnya partisipasi masyarakat. - Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu yang berkualitas 2. Pendidikan Elektoral (electoral education), yaitu : - Kegiatan yang bertujuan memberi pemahaman mengenai fungsi pemilihan dalam suatu sistem negara demokrasi. 3. Pendidikan Pemilih Pemula, yaitu : - Memberikan pemahaman dan pendidikan Pemilu, sehingga Pemilih Pemula tidak akan sembarangan dalam menentukan pilihannya.
  • 11. Peran Partai Politik dalam Partisipasi : Pasal 10 ayat 2 Undang-Undang No.02 tahun 2008 : Tujuan khusus Partai Politik adalah : a. meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan; b. memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan c. membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  • 12. Pasal 11 Undang-Undang No.2 tahun 2011, ayat a : Partai Politik berfungsi sebagai sarana : a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
  • 13. Pendidikan Politik oleh Parpol : 1. 2. 3. Kader Partai Politik itu sendiri, Konstituennya, Masyarakat. Pemahaman Politik yang benar akan menghasilkan : 1. 2. Meningkatnya partisipasi masyarakat, Menekan munculnya Golput. Saran : Sebaiknya motivasi yang diberikan Partai Politik kepada masyarakat tidak hanya untuk kepentingan politik semata (mencari kemenangan dalam pemilu), tetapi memberikan pendidikan politik yang benar kepada masyarakat sehingga Pemilu semakin berkualitas.
  • 14. Bentuk Partisipasi Masyarakat Pasal 246 Undang-Undang No.8 tahun 2012 (Pemilu Legislatif) (1) Pemilu diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat. (2) Partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk : sosialisasi Pemilu, pendidikan politik bagi Pemilih, survei atau jajak pendapat tentang Pemilu, dan penghitungan cepat hasil Pemilu.
  • 15. Partisipasi aktif masyarakat, dapat diwujudkan: o Memantau penghitungan suara di TPS o Menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara di luar TPS o Menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan suara kepada KPPS o Mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS melalui saksi peserta Pemilu atau pengawas Pemilu yang hadir apabila terhadap hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. o Berpartisipasi dalam sosialisasi Pemilu, pendidikan bagi pemilih, survei atau jajak pendapat tentang Pemilu, dan penghitungan cepat hasil Pemilu
  • 16. “Negara konstitusional sama seperti makanan setiap hari, seperti air untuk minum dan udara untuk nafas, dan yang terbaik berkaitan dengan demokrasi adalah bahwa ia merupakan satusatunya sistem yang mampu menjamin Negara Konstitusional” (Gustav Radbruch)
  • 17. Sekian Dan Terima Kasih Indralaya, Oktober 2013 KPU KABUPATEN OGAN ILIR Armin nofirman, SE