SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MEMAHAMI STUDI
KASUS
Dirangkum oleh
Dr.Desayu Eka Surya, M.Si
Dari Buku Metodologi Riset Komunikasi
Pendahuluan
 Studi kasus digunakan dalam lingkup yg amat luas,
melebihi metode apapun. Begitu luasnya, hingga ada yg
meragukannya sbg metode penelitian yg dpt
diandalkan.
 Metode ini dpt digunakan utk penelitian kebijakan, ilmu
politik, komunikasi, administrasi umum, tata
perencanaan kota, dsb
 Metode ini amat cocok utk menjawab pertanyaan how
dan why.
Studi Kasus sbg Metode Penelitian
 Definisi:
 Bentuk penelitian yg mendalam ttg suatu aspek lingkungan
sosial yg mana manusia termasuk di dalamnya. (Nasution,
2006:26)
 Suatu penelitian empiris yg menyelidiki fenomena dlm konteks
kehidupan nyata, bilamana batas2 antara fenomena dg konteks
tidak tampak dg tegas, dan multisumber digunakan. (Yin,
2003:18)
 Studi kasus terjadi ketika peneliti melakukan eksplorasi thp
identitas atau fenomena tunggal (the case) yg dibatasi oleh
waktu, aktivitas dan pengumpulan detail informasi dg
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama
waktu tsb. (Cresswel, 1994:11)
• Keunggulan studi kasus:
– Menjawab pertanyaan eksploratoris (what)
Note: Eksploratoris: Gaya Bahasa yang
menuntas habis tema
permasalahannya.
– Menjawab pertanyaan deskriptif (how), note: Deskriptif:
Gaya Bahasa yang
menggambarkan tema permasalahannya
– Menjawab pertanyaan eksplanatif (why)
Pertanyaan eksplanatif ini dilakukan utk menyingkap
konteks peristiwa, fenomena atau kasus yg sedang
diteliti.
 Setidaknya ada 3 model studi kasus:
 Intrinsic case study:
▪ Dilakukan utk melihat suatu fenomena secara intrinsik. Oleh
karenanya, tidak dilakukan utk membangun teori.
 Instrumental case study
▪ Dilakukan karena alasan eksternal, bukan karena ingin mengetahui
hakikat kasus. Biasanya dilakukan utk membuktikan sebuah teori yg
sudah ada.
 Collective case study
▪ Dilakukan utk menarik kesimpulan atau generalisasi atas fenomena
atau populasi atas kasus2 tsb.
Sifat Studi Kasus
 Kasus adalah suatu hal yg spesifik. Menurut Louis
Smith (Stake, 1994:236) kasus merupakan bounded
system (Sistem yang dibatasi).
 Oleh karena itu, studi kasus memiliki keunggulan
kedalaman analisis, karena sifatnya yg spesifik.
 Tujuan studi kasus adalah memberikan gambaran
secara mendetail ttg latar belakang, sifat2, serta
karakter yg khas dr kasus.
 Shg nantinya (dg pemilihan subjek yg tepat), produk dr
studi kasus akan dpt digeneralisir.
• Lima kesalahan berpikir dlm studi kasus:
1. Teori lebih bermakna ketimbang realitas empiris.
2. Seseorang tdk dapat menggeneralisir hanya dg
mendasarkan pada satu studi kasus. Shg studi kasus
tunggal tidak akan memberikan kontribusi berarti bagi
pengembangan pengetahuan.
3. Studi kasus bagus digunakan utk menyusun
hipotesis, suatu tahap awal dr keseluruhan penelitian.
4. Studi kasus bias verifikasi (proses penentuan
Kebenaran dari suatu pernyataan dengan
menggunakan sebuah metode yang empiris.
5. Seringkali sulit utk membangun proposisi umum dan
teori yg didasarkan pada kasus tunggal.
Kesalahan2 di atas bisa saja terjadi, karena banyak peneliti
yg menganggap remeh studi kasus. Bahkan, kini
metode studi kasus sudah jadi trade mark bagi
penelitian2 kualitatif.
Memilih Kasus untuk Penelitian
• Terdapat enam pertimbangan utk mengangkat suatu
kasus:
1. Sifat alamiah suatu kasus, khususnya mengenai
aktivitas dan fungsi.
2. Latar historis.
3. Setting fisikal (terbatas hanya pada sesuatu yang
bersifat fisik).
4. Konteks lain (ekonomi, politik, hukum dan estetetik)
5. Kasus2 lain melalui mana kasus ini dikenali.
6. Informan2 melalui mana kasus ini dikenali.
Mendesain Suatu Kasus
 Desain penelitian merupakan kaitan logis
antara data empiris dg pertanyaan penelitian
dan terutama konklusi2nya. (Yin, 2003:27)
 Sederhananya, desain penelitian adalah
rencana tindakan utk berangkat dari “sini”
menuju ke “sana”.
 Kegunaan penting dr desain penelitian
(Nasution, 2006:23):
1. Memberikan pegangan pd peneliti dlm melakukan
penelitiannya.
2. Menentukan batas2 penelitian yg bertalian dg tujuan
penelitian.
Cont’d...
 Oleh karena itu, tujuan penelitian harus jelas. Agar
suatu penelitian menemukan ujung pangkalnya.
 Tujuan penelitian (Nasution, 2006:24):
1. Eksploratoris: menjajaki sesuatu yg belum dikenal
atau baru dikenal.
2. Deskriptif: memberikan penjelasan yg lebih jelas ttg
situasi2 sosial.
3. Eksperimen: untuk melakukan uji hipotesis dalam
situasi yg mana satu / beberapa variabel dpt
dikontrol.
4. Eksplanatif: untuk menjelaskan konteks peristiwa
dan ditujukan utk menjawab pertanyaan “mengapa”.
Desain Kasus Tunggal dan Multikasus
Desain kasus
tunggal
Desain multikasus
Tipe 1 Tipe 3
Tipe 2 Tipe 4
Holistik
(Unit analisis tunggal)
Terjalin
(Unit analisis multikasus)
 Perbedaan kasus tunggal dan multikasus, terletak pada
jumlah kasus yg diteliti. Sedangkan, perbedaan holistik
dan terjalin, terletak pada banyaknya unit analisis.
 Desain multikasus, banyak digunakan dalam studi
komparatif. Dan juga lebih potensial utk dijadikan
generalisasi.
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
• Ada tiga prinsip yg harus diperhatikan dlm
mengumpulkan bukti studi kasus (Yin, 2003:101):
1. Penggunaan sumber bukti2 dr dua atau lebih sumber, tetapi
menyatu dg serangkaian fakta atau temuan yg sama.
2. Penggunaan data dasar dan kumpulan formal bukti yg
berlainan dr laporan akhir studi kasus yg bersangkutan. Dan,
3. Penggunaan serangkaian bukti dan keterkatitan eksplisit
antara pertanyaan2 yg diajukan , data yg terkumpul dan
konklusi2 yg ditarik.
Semakin ketat menggunakan prinsip2 di atas, maka
semakin meningkat pula kualitas substansial studi
kasus yg kita laksanakan.
• Studi kasus adalah metode penelitian yg menggunakan
multisumber, antara lain:
1. Dokumentasi.
2. Rekaman arsip.
3. Wawancara.
4. Observasi langsung.
5. Observasi partisipan.
6. Perangkat fisik.
• Setelah sumber2 tsb dikumpulkan, maka selanjutnya adalah
melakukan analisis. Tahap ini bisa jadi merupakan tahap yg
paling sulit, karena membutuhkan keterampilan khusus.
Cont’d...
 Analisis data, mencakup tiga hal (Miles dan Huberman,
1992):
1. Reduksi data
2. Penyajian data.
3. Penarikan kesimpulan.
Strategi Analisis Kasus
Strategi Umum Analisis
Kasus
1. Proposisi Teoritik.
2. Mengembangkan
deskrispsi kasus.
1. Penjodohan Pola.
2. Pembuatan eksplanasi
3. Analisis deret waktu.
Menulis Laporan
 Richardson (1994:516) menyatakan bahwa: “In the spirit
of affectionate irreverence toward qualitative research, i
consider writing as method of inquiry, a way of finding
out about yourself anda your topic.”
 Beberapa analisis struktur yg dapat digunakan adl sbb
(Yin, 2003:169):
1. Struktur linear
2. Struktur komparatif
3. Struktur kronologis
4. Struktur pengembangan teori
5. Struktur ketegangan
6. Struktur tak beraturan.
Cont’d...
1. Struktur analisis-linear: merupakan bentuk
standar dalam laporan. Dimulai dg subtopik yg mencakup
isu/persoalan yg akan diteliti, temuan data yg dikumpulkan dan
dianalisis, dan konklusi2 serta implikasi2 temuan tersebut.
2. Struktur komparatif: merupakan bentuk2
pengulangan studi kasus dan membandingkan alternatif deskripsi
atau eksplanasi kasus yg sama. Tujuan pengulangan tsb utk
menunjukkan tingkat dimana fakta2 berkesesuaian dg masing2
model dan pengulangan tsb benar2 mengilustrasikan teknik
penjodohan pola.
3. Struktur kronologis: berupa peristiwa2 yg
disampaikan dlm urutan kronologis.
Cont’d...
4. Struktur pengembangan teori: disajikan
berdasarkan urutan2 logikan pengembangan teori. Logika tsb
nantinya akan bergantung pd topik dan teori spesifik.
5. Struktur ketegangan: sedikit berlawan dg pendekatan
analitis. Peneliti akan mengemukakan hasil penelitiannya di awal,
bagian2 lain yg tersisa dan menegangkan akan dijelaskan secara
menyebar selanjutnya. Sangat cocok utk studi kasus eksplanatif.
6. Struktur tak beraturan: struktur ini dapat digunakan
pada studi kasus deskriptif, yg mana tidak ada hal2 khusus yg
perlu ditekankan.
Penutup
• Dlm ragam ilmu sosial, studi kasus telah jadi trademark
tersendiri.
• Studi kasus bukanlah metode yg mudah, karena peneliti
dituntut utk memiliki keahlian yg khusus, dr mulai
penentuan kasus hingga penulisan laporan. Akhirnya, jam
terbang peneliti-lah yg akan banyak berpengaruh.
SELESAI.....

More Related Content

Similar to MEMAHAMI STUDI KASUS

Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusAna Safrida
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataUniversity of Andalas
 
masalah , hipotesis , dan analisis
masalah , hipotesis , dan analisismasalah , hipotesis , dan analisis
masalah , hipotesis , dan analisisShinta
 
Nota asas-penyelidikan-dalam-pendidikan
Nota asas-penyelidikan-dalam-pendidikanNota asas-penyelidikan-dalam-pendidikan
Nota asas-penyelidikan-dalam-pendidikanshikinedin1
 
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5ALMAISYA
 
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...iqbalbale02
 
538763920-Pertemuan-III-Ragam-Penelitian.ppt
538763920-Pertemuan-III-Ragam-Penelitian.ppt538763920-Pertemuan-III-Ragam-Penelitian.ppt
538763920-Pertemuan-III-Ragam-Penelitian.pptNurulSepriza
 
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) finalMetodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) finalMirza Shahreza
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitianLucy Wong
 
2. Jenis – Jenis Metode Penelitian.pptx
2. Jenis – Jenis Metode Penelitian.pptx2. Jenis – Jenis Metode Penelitian.pptx
2. Jenis – Jenis Metode Penelitian.pptxLisLubis1
 
Jenis jenis-penelitian-ilmiah
Jenis jenis-penelitian-ilmiahJenis jenis-penelitian-ilmiah
Jenis jenis-penelitian-ilmiahNamira A
 
nota-asas-penyelidikan-dalam-pendidikan.doc
nota-asas-penyelidikan-dalam-pendidikan.docnota-asas-penyelidikan-dalam-pendidikan.doc
nota-asas-penyelidikan-dalam-pendidikan.docshikinedin1
 
Metode-metode penelitian
Metode-metode penelitianMetode-metode penelitian
Metode-metode penelitianOpank Juminten
 

Similar to MEMAHAMI STUDI KASUS (20)

Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi Kasus
 
Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatifMetode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis data
 
Penelitian Sosial
Penelitian SosialPenelitian Sosial
Penelitian Sosial
 
masalah , hipotesis , dan analisis
masalah , hipotesis , dan analisismasalah , hipotesis , dan analisis
masalah , hipotesis , dan analisis
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Nota asas-penyelidikan-dalam-pendidikan
Nota asas-penyelidikan-dalam-pendidikanNota asas-penyelidikan-dalam-pendidikan
Nota asas-penyelidikan-dalam-pendidikan
 
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
 
Laporan studi kasus
Laporan studi kasusLaporan studi kasus
Laporan studi kasus
 
Case Study Research By Tim 1.pdf
Case Study Research By Tim 1.pdfCase Study Research By Tim 1.pdf
Case Study Research By Tim 1.pdf
 
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
 
538763920-Pertemuan-III-Ragam-Penelitian.ppt
538763920-Pertemuan-III-Ragam-Penelitian.ppt538763920-Pertemuan-III-Ragam-Penelitian.ppt
538763920-Pertemuan-III-Ragam-Penelitian.ppt
 
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) finalMetodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
2. Jenis – Jenis Metode Penelitian.pptx
2. Jenis – Jenis Metode Penelitian.pptx2. Jenis – Jenis Metode Penelitian.pptx
2. Jenis – Jenis Metode Penelitian.pptx
 
Jenis jenis-penelitian-ilmiah
Jenis jenis-penelitian-ilmiahJenis jenis-penelitian-ilmiah
Jenis jenis-penelitian-ilmiah
 
nota-asas-penyelidikan-dalam-pendidikan.doc
nota-asas-penyelidikan-dalam-pendidikan.docnota-asas-penyelidikan-dalam-pendidikan.doc
nota-asas-penyelidikan-dalam-pendidikan.doc
 
Metode-metode penelitian
Metode-metode penelitianMetode-metode penelitian
Metode-metode penelitian
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

MEMAHAMI STUDI KASUS

  • 1. MEMAHAMI STUDI KASUS Dirangkum oleh Dr.Desayu Eka Surya, M.Si Dari Buku Metodologi Riset Komunikasi
  • 2. Pendahuluan  Studi kasus digunakan dalam lingkup yg amat luas, melebihi metode apapun. Begitu luasnya, hingga ada yg meragukannya sbg metode penelitian yg dpt diandalkan.  Metode ini dpt digunakan utk penelitian kebijakan, ilmu politik, komunikasi, administrasi umum, tata perencanaan kota, dsb  Metode ini amat cocok utk menjawab pertanyaan how dan why.
  • 3. Studi Kasus sbg Metode Penelitian  Definisi:  Bentuk penelitian yg mendalam ttg suatu aspek lingkungan sosial yg mana manusia termasuk di dalamnya. (Nasution, 2006:26)  Suatu penelitian empiris yg menyelidiki fenomena dlm konteks kehidupan nyata, bilamana batas2 antara fenomena dg konteks tidak tampak dg tegas, dan multisumber digunakan. (Yin, 2003:18)  Studi kasus terjadi ketika peneliti melakukan eksplorasi thp identitas atau fenomena tunggal (the case) yg dibatasi oleh waktu, aktivitas dan pengumpulan detail informasi dg menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama waktu tsb. (Cresswel, 1994:11)
  • 4. • Keunggulan studi kasus: – Menjawab pertanyaan eksploratoris (what) Note: Eksploratoris: Gaya Bahasa yang menuntas habis tema permasalahannya. – Menjawab pertanyaan deskriptif (how), note: Deskriptif: Gaya Bahasa yang menggambarkan tema permasalahannya – Menjawab pertanyaan eksplanatif (why) Pertanyaan eksplanatif ini dilakukan utk menyingkap konteks peristiwa, fenomena atau kasus yg sedang diteliti.
  • 5.  Setidaknya ada 3 model studi kasus:  Intrinsic case study: ▪ Dilakukan utk melihat suatu fenomena secara intrinsik. Oleh karenanya, tidak dilakukan utk membangun teori.  Instrumental case study ▪ Dilakukan karena alasan eksternal, bukan karena ingin mengetahui hakikat kasus. Biasanya dilakukan utk membuktikan sebuah teori yg sudah ada.  Collective case study ▪ Dilakukan utk menarik kesimpulan atau generalisasi atas fenomena atau populasi atas kasus2 tsb.
  • 6. Sifat Studi Kasus  Kasus adalah suatu hal yg spesifik. Menurut Louis Smith (Stake, 1994:236) kasus merupakan bounded system (Sistem yang dibatasi).  Oleh karena itu, studi kasus memiliki keunggulan kedalaman analisis, karena sifatnya yg spesifik.  Tujuan studi kasus adalah memberikan gambaran secara mendetail ttg latar belakang, sifat2, serta karakter yg khas dr kasus.  Shg nantinya (dg pemilihan subjek yg tepat), produk dr studi kasus akan dpt digeneralisir.
  • 7. • Lima kesalahan berpikir dlm studi kasus: 1. Teori lebih bermakna ketimbang realitas empiris. 2. Seseorang tdk dapat menggeneralisir hanya dg mendasarkan pada satu studi kasus. Shg studi kasus tunggal tidak akan memberikan kontribusi berarti bagi pengembangan pengetahuan. 3. Studi kasus bagus digunakan utk menyusun hipotesis, suatu tahap awal dr keseluruhan penelitian. 4. Studi kasus bias verifikasi (proses penentuan Kebenaran dari suatu pernyataan dengan menggunakan sebuah metode yang empiris. 5. Seringkali sulit utk membangun proposisi umum dan teori yg didasarkan pada kasus tunggal. Kesalahan2 di atas bisa saja terjadi, karena banyak peneliti yg menganggap remeh studi kasus. Bahkan, kini metode studi kasus sudah jadi trade mark bagi penelitian2 kualitatif.
  • 8. Memilih Kasus untuk Penelitian • Terdapat enam pertimbangan utk mengangkat suatu kasus: 1. Sifat alamiah suatu kasus, khususnya mengenai aktivitas dan fungsi. 2. Latar historis. 3. Setting fisikal (terbatas hanya pada sesuatu yang bersifat fisik). 4. Konteks lain (ekonomi, politik, hukum dan estetetik) 5. Kasus2 lain melalui mana kasus ini dikenali. 6. Informan2 melalui mana kasus ini dikenali.
  • 9. Mendesain Suatu Kasus  Desain penelitian merupakan kaitan logis antara data empiris dg pertanyaan penelitian dan terutama konklusi2nya. (Yin, 2003:27)  Sederhananya, desain penelitian adalah rencana tindakan utk berangkat dari “sini” menuju ke “sana”.  Kegunaan penting dr desain penelitian (Nasution, 2006:23): 1. Memberikan pegangan pd peneliti dlm melakukan penelitiannya. 2. Menentukan batas2 penelitian yg bertalian dg tujuan penelitian.
  • 10. Cont’d...  Oleh karena itu, tujuan penelitian harus jelas. Agar suatu penelitian menemukan ujung pangkalnya.  Tujuan penelitian (Nasution, 2006:24): 1. Eksploratoris: menjajaki sesuatu yg belum dikenal atau baru dikenal. 2. Deskriptif: memberikan penjelasan yg lebih jelas ttg situasi2 sosial. 3. Eksperimen: untuk melakukan uji hipotesis dalam situasi yg mana satu / beberapa variabel dpt dikontrol. 4. Eksplanatif: untuk menjelaskan konteks peristiwa dan ditujukan utk menjawab pertanyaan “mengapa”.
  • 11. Desain Kasus Tunggal dan Multikasus Desain kasus tunggal Desain multikasus Tipe 1 Tipe 3 Tipe 2 Tipe 4 Holistik (Unit analisis tunggal) Terjalin (Unit analisis multikasus)  Perbedaan kasus tunggal dan multikasus, terletak pada jumlah kasus yg diteliti. Sedangkan, perbedaan holistik dan terjalin, terletak pada banyaknya unit analisis.  Desain multikasus, banyak digunakan dalam studi komparatif. Dan juga lebih potensial utk dijadikan generalisasi.
  • 12. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data • Ada tiga prinsip yg harus diperhatikan dlm mengumpulkan bukti studi kasus (Yin, 2003:101): 1. Penggunaan sumber bukti2 dr dua atau lebih sumber, tetapi menyatu dg serangkaian fakta atau temuan yg sama. 2. Penggunaan data dasar dan kumpulan formal bukti yg berlainan dr laporan akhir studi kasus yg bersangkutan. Dan, 3. Penggunaan serangkaian bukti dan keterkatitan eksplisit antara pertanyaan2 yg diajukan , data yg terkumpul dan konklusi2 yg ditarik. Semakin ketat menggunakan prinsip2 di atas, maka semakin meningkat pula kualitas substansial studi kasus yg kita laksanakan.
  • 13. • Studi kasus adalah metode penelitian yg menggunakan multisumber, antara lain: 1. Dokumentasi. 2. Rekaman arsip. 3. Wawancara. 4. Observasi langsung. 5. Observasi partisipan. 6. Perangkat fisik. • Setelah sumber2 tsb dikumpulkan, maka selanjutnya adalah melakukan analisis. Tahap ini bisa jadi merupakan tahap yg paling sulit, karena membutuhkan keterampilan khusus.
  • 14. Cont’d...  Analisis data, mencakup tiga hal (Miles dan Huberman, 1992): 1. Reduksi data 2. Penyajian data. 3. Penarikan kesimpulan. Strategi Analisis Kasus Strategi Umum Analisis Kasus 1. Proposisi Teoritik. 2. Mengembangkan deskrispsi kasus. 1. Penjodohan Pola. 2. Pembuatan eksplanasi 3. Analisis deret waktu.
  • 15. Menulis Laporan  Richardson (1994:516) menyatakan bahwa: “In the spirit of affectionate irreverence toward qualitative research, i consider writing as method of inquiry, a way of finding out about yourself anda your topic.”  Beberapa analisis struktur yg dapat digunakan adl sbb (Yin, 2003:169): 1. Struktur linear 2. Struktur komparatif 3. Struktur kronologis 4. Struktur pengembangan teori 5. Struktur ketegangan 6. Struktur tak beraturan.
  • 16. Cont’d... 1. Struktur analisis-linear: merupakan bentuk standar dalam laporan. Dimulai dg subtopik yg mencakup isu/persoalan yg akan diteliti, temuan data yg dikumpulkan dan dianalisis, dan konklusi2 serta implikasi2 temuan tersebut. 2. Struktur komparatif: merupakan bentuk2 pengulangan studi kasus dan membandingkan alternatif deskripsi atau eksplanasi kasus yg sama. Tujuan pengulangan tsb utk menunjukkan tingkat dimana fakta2 berkesesuaian dg masing2 model dan pengulangan tsb benar2 mengilustrasikan teknik penjodohan pola. 3. Struktur kronologis: berupa peristiwa2 yg disampaikan dlm urutan kronologis.
  • 17. Cont’d... 4. Struktur pengembangan teori: disajikan berdasarkan urutan2 logikan pengembangan teori. Logika tsb nantinya akan bergantung pd topik dan teori spesifik. 5. Struktur ketegangan: sedikit berlawan dg pendekatan analitis. Peneliti akan mengemukakan hasil penelitiannya di awal, bagian2 lain yg tersisa dan menegangkan akan dijelaskan secara menyebar selanjutnya. Sangat cocok utk studi kasus eksplanatif. 6. Struktur tak beraturan: struktur ini dapat digunakan pada studi kasus deskriptif, yg mana tidak ada hal2 khusus yg perlu ditekankan.
  • 18. Penutup • Dlm ragam ilmu sosial, studi kasus telah jadi trademark tersendiri. • Studi kasus bukanlah metode yg mudah, karena peneliti dituntut utk memiliki keahlian yg khusus, dr mulai penentuan kasus hingga penulisan laporan. Akhirnya, jam terbang peneliti-lah yg akan banyak berpengaruh.