SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Download to read offline
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKA
Termodinamika, yaitu ilmu yang
menghubungkan panas dengan mekanika. Topik
utama yang akan kita bahwa adalah
pemanfaatan energi yang dihasilkan akibat
adanya proses dalam gas untuk menghasilkan
kerja. (Mikrojudin A, p. 317)
Contoh Peralatan atau proses yang menggunakan prinsip atau
hukum termodinamika
1. Hukum Nol Termodinamika
Dua benda berada dalam keseimbangan
panas jika tidak ada pertukaran kalor antara
dua benda tersebut saat keduanya disentuhkan.
Kondisi ini hanya dapat dicapai jika suhu kedua
benda sama. Sebab perpindahan kalor terjadi
karena adanya perbedaan suhu. Berkaitan
dengan keseimbangan panas, kita memiliki
hukum ke nol termodinamika
Ilustrasi hukum nol termodinamika
Contoh
Kita memiliki tiga wadah yang terbuat dari logam:
Wadah A berisi air panas
Wadah B berisi minyak
Wadah C berisi Gliserin
Wadah A & B disentuhkan = tidak terjadi perubahan
suhu
Wadah B & C disentuhkan = tidak terjadi perubahan
suhu
Maka itu disebut berada dalam keseimbangan
panas
Sistem dan Lingkungan
Ketika kita bahas proses pemuaian gas dalam
silinder maka:
• Sistem adalah gas dalam silinder.
• Lingkungan adalah silinder beserta semua
bagian alam di sek elilingnya.
Ketika kita membahas pemuaian gas dalam
silinder dan proses penyerapan dan pelepasan
panas oleh silinder, maka:
• Sistem adalah gas dan silinder
• Lingkungan adalah seluruh bagian alam di luar
silinder.
Contoh variable termodinamika adalah suhu,
tekanan, volume, dan jumlah bola gas.
Proses
Proses adalah peristiwa perubahan keadaan gas dari satu
keadaan awal ke satu keadaan akhir
𝑃1---𝑃2
𝑉1--- 𝑉2
𝑇1--- 𝑇2
Terjadinya perubahan tekanan, volume, dan suhu itu
mengindikasikan telah terjadi proses.
Berkaitan dengan masalah pertukaran energi ini, kita
mengklasifikasinya beberapa proses yang dapat terjadi.
Selama mengalami proses umumnya terjadi perubahan energi
dalam gas serta pertukaran energi antara gas dengan
lingkungan. Proses Adiabatik, diatermik, kuasistatik,
Proses Adiabatik
Pada proses adiabatik, tidak terjadi pertukaran
kalor antara sistem dan lingkungan. Proses
adiabatik dapat terjadi jika sistem dan
lingkungan dibatasi oleh sekat yang tidak dapat
dilalui kalor. Cotoh sekat yang sulit dilewati kalor
adalah dinding termos air panas.
Proses diatermik
• Kebalikan dengan proses adiabatik adalah
proses diatermik. Pada proses ini kalor
dijinkan berpindah dari system ke lingkungan
dan sebaliknya. Proses ini dapat berlasung jika
sistem dan lingkungan dibatasi oleh sekat yang
mudah dilewati panas. Contoh sekat diatermik
adalah logam.
Proses Kuastatik
Persamaan gas hanya dapat diterapkan jika gas tersebut berada
dalam keadaan statik. Artinya tidak ada lagi proses yang
berlangsung dalam gas atau tidak ada lagi perubahan pada variable-
variabel termodinamika gas. Selama gas mengalami suatu proses,
persamaan tersebut tidak berlaku. Dengan demikian, selama proses
berlangsung, kita tidak dapat menentukan tekanan meskipun suhu dan
volum diketahui karena tidak ada persamaan yang dapat dipakai.
Namun, jika proses yang terjadi berlangsung sangat lambat, maka
setiap saat kita dapat menganggap gas seolah-olah berada dalam
keadaan statik. Proses yang demikian disebut proses kuasistatik.
Selama proses kuasistatik persaman gas dapat digunakan. Dengan
demikian, selama proses berlangsung kita dapat menghitung volume
gas jika tekanan dan suhunya diketahui. Pada bagian selanjutnya,
semua proses yang akan kita bahas dianggap berlangsung secara
kuasistatik.
Jika gas mengalami proses kuasistatik dari satu
keadaan ke keadaan lainnya, maka proses
tersebut direpresentasikan oleh sebuah kurva
yang menghubungkan titik awal (keadaan awal)
dan titik akhir (keadaan akhir) pada diagram P-V.
Keadaan gas selama proses ditentukan oleh nilai
P,V, dan T pada titik-titik sepanjang kurva.
Proses yang berlangsung pada gas
diwakili oleh sebuah kurva
Proses-Proses Khusus
Dengan bantuan diagram P-V kita akan bahas
beberapa proses khusus, yang memiliki kurva
yang khas pada diagram P-V.
Proses Isokhorik
Proses isokhorik adalah proses yang berlangsung
pada volum tetap. Jika digambarkan pada
diagram P-V, kurva proses isokhorik adalah
kurva tegak. Contoh proses ini adalah proses
yang berlangsung pada gas dalam wadah
tertutup yang volumnya tidak berubah selama
proses berlangsung.
Proses Isokhorik:
a) tekanan mengalami penambahan b) tekanan
mengalami pengurangan
Proses Isobarik
Proses isobarik adalah proses yang berlangsung
pada tekanan tetap. Jika digambarkan pada
diagram P-V, kurva proses isobarik adalah kurva
mendatar. Contoh proses ini adalah proses yang
berlangsung dalam wadah yang dilengkapi
sebuah piston di bagian atasnya. Piston tersebut
dapat bergerak. Piston tersebut mendapat
tekanan dari udara luar (atmosfer) sehingga
nilainya konstan. Dengan demikian, tekanan
dalam gas juga konstan.
Proses isobarik: (a) volume mengalami
pertambahan (b) volum mengalami
pengurangan.
Proses Isotermal
• Proses isotermal adalah proses yang berlangsung
pada suhu tetap. Dengan menggunakan persamaan
gas ideal,P = nRT / V , maka P berbanding terbalik
dengan V. Jika digambarkan pada diagram P-V
Contoh proses ini adalah proses yang berlangsung dalam
wadah logam di mana wadah tersebut dicelupkan dalam
air yang voumenya sangat besar. Karena volume air yang
sangat besar, maka selama proses berlangsung suhu
air dapat dianggap konstan sehinagg suhu gas dalam
wadah juga dianggap konstan. Juga proses ini dapat
dihasilkan dengan memasang pemanas otomatik yang
bisa mengontrol suhu sehingga konstan.
Proses isotermal: Kurva (a) berlansung pada suhu
yang lebih tinggi daripadai kurva (b).
Usaha
Misalkan gas dalam wadah memiliki tekanan P.
Maka gas tersebut melakukan gaya dorong pada
semua bagian wadah. Jika gas mengalami
perubahan volum, maka ada bagian wadah yang
berpindah. Bagian wadah berpindah keluar jika
volum gas bertambah dan berpindah ke dalam jika
volum gas berkurang. Karena bagian wadah
tersebut mendapat gaya, maka perpindahan bagian
wadah menunjukkan adanya kerja yang dilakukan
gas.
Mari kita tentukan kerja yang dialakukan gas jika volumnya
berubah. Untuk mudahnya kita tinjau gas dalam silinder
tegak yang memiliki luas penampang A. Silinder tersebut
dilengapi sebuah piston yang dapat bergerak dengan mudah.
Proses menyebabkan berpindahnya piston sejauh ∆x. Gaya yang
dialami piston adalah
Gas dalam silinder. Jika volum berubah maka
posisi piston juga berubah.
Usaha yang dilakukan gas untuk memindahkan
piston adalah ∆W = F∆x = PA∆x
• Tetapi, A∆x = ∆V, yaitu perubahan volum gas.
Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas
adalah ∆W = P∆V
• Perjanjian. Dalam termodinamika, kita
definisikan usaha sebagai usaha yang dilakukan
lingkungan pada sistem. Persamaan ∆W = P∆V
mengungkapkan usaha yang dialkukan gas
(sistem) pada lingkungan. Usaha yang dilakukan
lingkungan pada sistem adalah negatif dari nilai
tersebut. Jadi, kerja selama proses didefinisikan
usaha sebagai ∆W = −P∆V
Contoh Soal
Sebanyak 1,5 mol gas dalam wadah
mengalami pemuaian isobaric pada tekanan 2
× 105 Pa. Suhu awal gas adalah 300 K dan suku
akhirnya 600 K. Berapakah usaha selama
proses?
Luas daerah di bawah kurva adalah adalah P(V2 − V1 ) . Dengan demikian,
kerja selama proses
W = −P(V2 − V1 )
Kita tentukan dulu V1 dan V2. Pada suhu T1 = 300 K
V 1 = nRT1
P
= 1,5 × 8,315 × 300
2 ×105
= 0,019 m3
Pada suhu T2 = 600 K
V 2 = nRT2 = 1,5 × 8,315 × 600 = 0,037 m3
P 2 ×105
Kerja selama proses
W = −P(V2 - V1) = −2 ×105 × (0,037 − 0,019)
= - 3 600 J
Hukum I Termodinamika
Selama gas mengalami suatu proses maka ada beberapa peristiwa
yang dapat terjadi, seperti:
• Energi dalam yang dimiliki gas berubah
• Muncul kerja yang dilakukan oleh gas atau yang dilakukan oleh
lingkungan
• Ada pertukaran kalor antara gas dan lingkungan
Peristiwa di atas semuanya berpengaruh pada jumlah energi yang
dimiliki gas. Hukum I termodinamika termodinamika. merupakan
hukum kekekalan energi yang diterapkan pada sistem
• Misalkan energi dalam awal gas U1 dan energi dalam akhir U2.
Maka perubahan energi dalam adalah
∆U = U 2 − U1
Misalkan pada gas dilakukan kerja oleh lingkungan
sebesar W.
• Misalkan juga terjadi aliran masuk kalor ke dalam
gas sebesar Q
• Karena energi harus kekal maka pertambahan
energi dalam gas hanya tejadi karena adanya
kerja yang dilakukan lingkungan pada gas dan
adanya aliran masuk kalor ke dalam gas. Secara
matematika, pernyataan di atas dapat
diungkapkan oleh persamaan ∆U = W + Q
(Persamaan Hukum 1 Termodinamika)
• Ketika menerapkah hukum I termodinamika, kita harus
memperhatikan tanda dengan seksama. Perjanjian untuk
tanda ∆U, W, dan Q sebgai berikut:
∆U positif jika energi dalam yang dimiliki gas bertambah
∆U negatif jika energi dalam yang dimiliki gas berkurang
W positif jika lingkungan melakukan kerja pada gas (sistem)
W negatif jika gas (sistem) melakukan kerja pada lingkungan
Q positif jika kalor mengalir masuk dari lingkungan ke gas
(sistem)
Q positif jika kalor mengalir keluar dari gas (sistem) ke
lingkungan
Contoh
Dalam suatu proses isobaric, volum gas berubah dari 1 L menjadi 2 L.
Tekanan gas adalah 105 Pa. Jika pada proses tersebut kalor masuk ke
dalam gas sebanyak 500 J, berapa perubahan energi dalam gas?
Jawab
Karena kalor masuk maka Q = + 500 J Kerja isobarik:
W = - P (V2 – V1) = - 105 × (2 × 10-3 – 10-3) = - 100 J
Berdasarkan hokum I termodinamika
∆U = W + Q
= -100 + 500 = 400 J
Mesin Kalor
Jika gas melakukan proses satu siklus maka kerja total yang
dihasilkan dapat berharga negatif. Kerja yang berharga negatif
menunjukkan bahwa gas melakukan kerja pada lingkungan.
Jika siklus proses dapat dilakukan berulang-ulang maka gas
akan melakukan kerja terus-menerus pada lingkungan. Untuk
memanfaatkan kerja yang dilakukan oleh gas tersebut orang
lalu merancang mesin, yang dikenal dengan mesin kalor.
Dalam mesin ini gas diatur untuk melakukan siklus proses
secara terus menerus. Kerja yang dihasilkan gas digunakan
untuk memutar mesin, yang kemudian dapat diubah ke energi
bentuk lain seperti energi listrik, menggerakkan roda
kendaraan, dan lain-lain. Contoh mesin kalor adalah mesin
kendaraan bermotor, turbin, mesin jet, dan sebagainya
Agar gas dalam mesin kalor dapat melakukan
proses siklus terus menerus, maka gas tersebut
perlu menyerap kalor. Sebagian kalor digunakan
untuk melakukan kerja (menggerakkan mesin)
dan sisanya dibuang. Contohnya, dalam mesin
kendaraan, kalor diserap dari proses
pembakaran bahan bakar dan sisa kalor dibuang
ke lingkungan udara luar. Dengan demikian,
secara skematik, mesin kalor dapat digambarkan
sebagai berikut
Skema mesin kalor
Mesin kalor bekerja antara dua buah reservoir
(sumber panas), yaitu reservoir panas yang
bersuhu T1 dan reservoir dingin yang bersuhu
T2. Kalor mengalir dari reservoir panas menuju
reservoir dingin melewati mesin. Sebagian kalor
dari reservoir panas digunakan untuk
menghasilkan kerja dan sisanya dibuang ke
reservoir dingin. Dengan hukum kekekalan
energi diperoleh Q1 = Q2 + W
dengan Q1 jumlah kalor yang diserap dari reservoir
panas, Q2 jumlah kalor yang dibuang ke reservoir
dingin, dan W kerja yang dilakukan.
Efisiensi
• Efisiensi mengukur kemampuan suatu mesin
mengubah kalor yang diserap dari reservoir panas
menjadi kerja. Untuk Q1 yang sama, mesin yang bisa
menghasilkan kerja lebih besar dikatakan memiliki
efisiensi lebih tinggi. Oleh karena itu, efisiensi
didefinisikan sebagai
ε = W ×100%
Q1
Contoh
Sebuah mesin kalor menyerap kalor dari reservoir panas
sebasar 1000 J dan membuang kalor ke reservoir dingin
sebesar 800 J. Berapaah efisiensi mesin tersebut?
Jawab
Kerja yang dilakukan mesin
W = Q1 – Q2 = 1000 – 800 = 200 J
Efisiensi mesin
ε = W ×100% = 200 ×100% = 20%
Q1 1000
Mesin Pendingin
Mesin pendingin memiliki arah aliran kalor yang
berbeda dengan mesin kalor. Pada mesin pendingin,
kalor mengalir dari reservoir bersuhu rendah
menuju reservoir bersuhu tinggi. Proses ini hanya
dapat berlangsung jika diberikan kerja dari luar,
karena kalor tidak dapat mengalir secada
spontan dari tempat bersuhu rendah ke tempat
bersuhu tinggi. Dengan sistem aliran kalor semacam
ini maka suhu reservoir dingin akan semakin dingin.
Contoh mesin pendingin yang kalian kenal adalah
kulkas dan AC. Kerja luar yang diberikan pada mesin
ini adalah energi listrik PLN
Diagram skelamik mesin pendingin
• Berdasarkan gambar QR adalah kalor yang disedot dari
reservoir dingin, QT kalor yang dibuang ke reservoir
panas dan W kerja luar yang diberikan. Dengan hukum
kekekalan energi maka berlaku
W = QT − QR
• Mesin pendingin yang baik adalah yang dapat
menyedot panas sebanyak-banyaknya dari reservoir
dingin untuk jumlah kerja tertentu. Untuk itu
didefinisikan koefisien unjuk kerja mesin pendingin
sebagai berikut
η = QR
W
Makin besar koefisien unjuk kerja maka makin
baik mesin tersebut, karena dengan kerja
tertentu yang diberikan dapat menurunkan suhu
lebih rendah
Koefisien unjuk kerja mesin pendingin dapat
ditulis
𝜂 =
𝑇2
𝑇2 − 𝑇1
• Suhu kumparan pendingin pada lemari es adalah –15oC
sedangkan suhu reservoir pembuangan adalah 30oC.
Berapakah koefisien unjuk kerja maksium lemari es
tersebut?
Jawab
Dengan menggunakan persamaan maka koefisien
perfoemance maksimum adalah
η = T2 = − 15 + 273 = 5,7
T1 − T2 (30 + 273) − (−15 + 273)
Hukum II Termodinamika
Hukum IITermodinamika
Telah kita bahas bahwa kalor dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan kerja.
Namun, ada batasan tentang cara pemanfaatan
kalor tersebut. Batasan tersebut diungkapkan
oleh hukum II termodinamika. Ada dua versi
ungkapan hukum II termodinamika, yang
ekivalen satu sama lain. Jika ungkapan pertama
benar maka ungkapan kedua benar, dan
sebaliknya
Pernyataan Kelvin-Planck
Tidak mungkin membuat mesin yang menyerap
kalor dari reservoir panas dan mengubah
seluruhnya menjadi kerja.
Konsekuansi pernyataan ini adalah tidak
mungkin membuat mesin kalor yang memiliki
efisiensi 100%.
Pernyataan Clausius
Tidak mungkin membuat mesin pendingin yang
menyerap kalor dari reservoir bersuhu rendah dan
membuang ke reservoir bersuhu tinggi tanpa
bantuan kerja dari luar.
Pernyataan ini memiliki konsekuensi bahwa tidak
mungkin merancang mesin pendingin sempurna
dengan koefisien unjuk kerja ∞.
Entropi
Kita sudah melihat dua pernyataan hukum II termodinamika
yang ekivalen, yaitu Kelvin-Planck dan Clausius. Namun, kedua
pernyataan tersebut dapat digeneralisasi menjadi satu
pernyataan dengan memperkenalkan terlebih dahulu besaran
yang bernapa entropi.
Entropi pertama kali diperkenalkan oleh Clausisus tahun
1860. Menurut Clausius, suatu sistem yang melakukan proses
reversibel (dapat dibalik arahnya) pada suhu konstan disertai
penyerapan kalor Q mengalami perubahan entropi ∆S = Q
T
dengan ∆S perubahan entropy, Q kalor yang diserap, dan T
suhu proses.
Contoh
Sebuah kubus es yang bermassa 60 g dan suhu 0 oC ditempatkan di dalam gelas.
Setelah disimpan beberapa lama, setengah dari es tersebut telah mencair menjadi air
yang besuhu 0 oC. Berapa perubahan entropi es/air? Diketahui kalor laten peleburan
es adalah 80 kal/g.
Jawab
Massa es yang mencair m = 30 g. Kalor yang diperlukan untuk melebur es tersebut
adalah Q = m L = 30 × 80 = 2400 kal. Karena proses berlangsung pada suhu tetap T = 0
oC = 273 K maka perubahan entropi es/air adalah
∆S = Q = 240 = + 8,8 kal/K
T 273
Dalam proses alamiah, perubahan entropi memenuhi persyaratan-persyaratan berikut
ini Untuk sistem yang terisolasi, perubahan entropi semua proses memenuhi
∆S > 0
Untuk sistem yang tidak terisolasi, perubahan entropi total, yaitu jumlah entropi
sistem dan lingkungan selalu posisitif,
∆S = ∆Ssis + ∆Sling > 0
Dengan menggunakan konsep entropi, hukum ke II termodinamika berbunyi
• Pada setiap proses alamiah, entropi total sistem dan lingkungan selalu mengalami
pertambahan.

More Related Content

What's hot

PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratGressi Dwiretno
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINSHUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINSlaode_07
 
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklus
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklusTermodinamika (1- 2) l proses_dan_siklus
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklusjayamartha
 
Gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitar
Gerak benda dan makhluk  hidup di lingkungan sekitarGerak benda dan makhluk  hidup di lingkungan sekitar
Gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitarYuniarti H
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panasnovitasarie
 
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XFisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XPutri Alfisyahrini
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hookeumammuhammad27
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)Nisrokhah6
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarSuta Pinatih
 
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIALENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL-
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaHusain Anker
 
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratorium
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratoriumHakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratorium
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratoriumAl Frilantika
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1APRIL
 
Beriman kepada hari kiamat (pai 6)
Beriman kepada hari kiamat (pai 6)Beriman kepada hari kiamat (pai 6)
Beriman kepada hari kiamat (pai 6)Gunawan Anwar
 
Zakat fitrah dan zakat mal
Zakat fitrah dan zakat malZakat fitrah dan zakat mal
Zakat fitrah dan zakat maldania_3d
 

What's hot (20)

PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINSHUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
 
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklus
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklusTermodinamika (1- 2) l proses_dan_siklus
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklus
 
Hukum Newton
Hukum NewtonHukum Newton
Hukum Newton
 
Gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitar
Gerak benda dan makhluk  hidup di lingkungan sekitarGerak benda dan makhluk  hidup di lingkungan sekitar
Gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitar
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panas
 
Hukum Archimedes
Hukum ArchimedesHukum Archimedes
Hukum Archimedes
 
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XFisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIALENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
 
4. gaya normal
4. gaya normal4. gaya normal
4. gaya normal
 
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratorium
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratoriumHakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratorium
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratorium
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1
 
Beriman kepada hari kiamat (pai 6)
Beriman kepada hari kiamat (pai 6)Beriman kepada hari kiamat (pai 6)
Beriman kepada hari kiamat (pai 6)
 
Zakat fitrah dan zakat mal
Zakat fitrah dan zakat malZakat fitrah dan zakat mal
Zakat fitrah dan zakat mal
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 

Similar to ppt termodinamika.pdf

Resume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaResume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaIsrail Ibrahim
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamikarossanty
 
Hukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaHukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaAnpriyan
 
Bab 7 Termodinamika.pptx
Bab 7 Termodinamika.pptxBab 7 Termodinamika.pptx
Bab 7 Termodinamika.pptxFebrianaFisika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamikarossanty
 
Proses Kompresi dan Ekspansi pada Gas.pdf
Proses Kompresi dan Ekspansi pada Gas.pdfProses Kompresi dan Ekspansi pada Gas.pdf
Proses Kompresi dan Ekspansi pada Gas.pdfAchmadIqbal14
 
Termodinamika suhu dan kalor non reg
Termodinamika suhu dan kalor non regTermodinamika suhu dan kalor non reg
Termodinamika suhu dan kalor non regKlik Bayoe
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamikacucucuit
 
Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)auliarika
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasNuRul Emi
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-suliesSaif Azhar
 

Similar to ppt termodinamika.pdf (20)

Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Resume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaResume materi termodinamika
Resume materi termodinamika
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Thermodinamika Kimia
Thermodinamika KimiaThermodinamika Kimia
Thermodinamika Kimia
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Bab 7 Termodinamika.pdf
Bab 7 Termodinamika.pdfBab 7 Termodinamika.pdf
Bab 7 Termodinamika.pdf
 
Hukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaHukum i termodinamika
Hukum i termodinamika
 
Bab 7 Termodinamika.pptx
Bab 7 Termodinamika.pptxBab 7 Termodinamika.pptx
Bab 7 Termodinamika.pptx
 
Materi gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamikaMateri gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Proses Kompresi dan Ekspansi pada Gas.pdf
Proses Kompresi dan Ekspansi pada Gas.pdfProses Kompresi dan Ekspansi pada Gas.pdf
Proses Kompresi dan Ekspansi pada Gas.pdf
 
Termodinamika suhu dan kalor non reg
Termodinamika suhu dan kalor non regTermodinamika suhu dan kalor non reg
Termodinamika suhu dan kalor non reg
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika
Termodinamika Termodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)
 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gas
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies
 

Recently uploaded

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

ppt termodinamika.pdf

  • 2. TERMODINAMIKA Termodinamika, yaitu ilmu yang menghubungkan panas dengan mekanika. Topik utama yang akan kita bahwa adalah pemanfaatan energi yang dihasilkan akibat adanya proses dalam gas untuk menghasilkan kerja. (Mikrojudin A, p. 317)
  • 3. Contoh Peralatan atau proses yang menggunakan prinsip atau hukum termodinamika
  • 4. 1. Hukum Nol Termodinamika Dua benda berada dalam keseimbangan panas jika tidak ada pertukaran kalor antara dua benda tersebut saat keduanya disentuhkan. Kondisi ini hanya dapat dicapai jika suhu kedua benda sama. Sebab perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu. Berkaitan dengan keseimbangan panas, kita memiliki hukum ke nol termodinamika
  • 5. Ilustrasi hukum nol termodinamika
  • 6. Contoh Kita memiliki tiga wadah yang terbuat dari logam: Wadah A berisi air panas Wadah B berisi minyak Wadah C berisi Gliserin Wadah A & B disentuhkan = tidak terjadi perubahan suhu Wadah B & C disentuhkan = tidak terjadi perubahan suhu Maka itu disebut berada dalam keseimbangan panas
  • 7. Sistem dan Lingkungan Ketika kita bahas proses pemuaian gas dalam silinder maka: • Sistem adalah gas dalam silinder. • Lingkungan adalah silinder beserta semua bagian alam di sek elilingnya.
  • 8. Ketika kita membahas pemuaian gas dalam silinder dan proses penyerapan dan pelepasan panas oleh silinder, maka: • Sistem adalah gas dan silinder • Lingkungan adalah seluruh bagian alam di luar silinder. Contoh variable termodinamika adalah suhu, tekanan, volume, dan jumlah bola gas.
  • 9. Proses Proses adalah peristiwa perubahan keadaan gas dari satu keadaan awal ke satu keadaan akhir 𝑃1---𝑃2 𝑉1--- 𝑉2 𝑇1--- 𝑇2 Terjadinya perubahan tekanan, volume, dan suhu itu mengindikasikan telah terjadi proses. Berkaitan dengan masalah pertukaran energi ini, kita mengklasifikasinya beberapa proses yang dapat terjadi. Selama mengalami proses umumnya terjadi perubahan energi dalam gas serta pertukaran energi antara gas dengan lingkungan. Proses Adiabatik, diatermik, kuasistatik,
  • 10. Proses Adiabatik Pada proses adiabatik, tidak terjadi pertukaran kalor antara sistem dan lingkungan. Proses adiabatik dapat terjadi jika sistem dan lingkungan dibatasi oleh sekat yang tidak dapat dilalui kalor. Cotoh sekat yang sulit dilewati kalor adalah dinding termos air panas.
  • 11. Proses diatermik • Kebalikan dengan proses adiabatik adalah proses diatermik. Pada proses ini kalor dijinkan berpindah dari system ke lingkungan dan sebaliknya. Proses ini dapat berlasung jika sistem dan lingkungan dibatasi oleh sekat yang mudah dilewati panas. Contoh sekat diatermik adalah logam.
  • 12. Proses Kuastatik Persamaan gas hanya dapat diterapkan jika gas tersebut berada dalam keadaan statik. Artinya tidak ada lagi proses yang berlangsung dalam gas atau tidak ada lagi perubahan pada variable- variabel termodinamika gas. Selama gas mengalami suatu proses, persamaan tersebut tidak berlaku. Dengan demikian, selama proses berlangsung, kita tidak dapat menentukan tekanan meskipun suhu dan volum diketahui karena tidak ada persamaan yang dapat dipakai. Namun, jika proses yang terjadi berlangsung sangat lambat, maka setiap saat kita dapat menganggap gas seolah-olah berada dalam keadaan statik. Proses yang demikian disebut proses kuasistatik. Selama proses kuasistatik persaman gas dapat digunakan. Dengan demikian, selama proses berlangsung kita dapat menghitung volume gas jika tekanan dan suhunya diketahui. Pada bagian selanjutnya, semua proses yang akan kita bahas dianggap berlangsung secara kuasistatik.
  • 13. Jika gas mengalami proses kuasistatik dari satu keadaan ke keadaan lainnya, maka proses tersebut direpresentasikan oleh sebuah kurva yang menghubungkan titik awal (keadaan awal) dan titik akhir (keadaan akhir) pada diagram P-V. Keadaan gas selama proses ditentukan oleh nilai P,V, dan T pada titik-titik sepanjang kurva.
  • 14. Proses yang berlangsung pada gas diwakili oleh sebuah kurva
  • 15. Proses-Proses Khusus Dengan bantuan diagram P-V kita akan bahas beberapa proses khusus, yang memiliki kurva yang khas pada diagram P-V.
  • 16. Proses Isokhorik Proses isokhorik adalah proses yang berlangsung pada volum tetap. Jika digambarkan pada diagram P-V, kurva proses isokhorik adalah kurva tegak. Contoh proses ini adalah proses yang berlangsung pada gas dalam wadah tertutup yang volumnya tidak berubah selama proses berlangsung.
  • 17. Proses Isokhorik: a) tekanan mengalami penambahan b) tekanan mengalami pengurangan
  • 18. Proses Isobarik Proses isobarik adalah proses yang berlangsung pada tekanan tetap. Jika digambarkan pada diagram P-V, kurva proses isobarik adalah kurva mendatar. Contoh proses ini adalah proses yang berlangsung dalam wadah yang dilengkapi sebuah piston di bagian atasnya. Piston tersebut dapat bergerak. Piston tersebut mendapat tekanan dari udara luar (atmosfer) sehingga nilainya konstan. Dengan demikian, tekanan dalam gas juga konstan.
  • 19. Proses isobarik: (a) volume mengalami pertambahan (b) volum mengalami pengurangan.
  • 20. Proses Isotermal • Proses isotermal adalah proses yang berlangsung pada suhu tetap. Dengan menggunakan persamaan gas ideal,P = nRT / V , maka P berbanding terbalik dengan V. Jika digambarkan pada diagram P-V Contoh proses ini adalah proses yang berlangsung dalam wadah logam di mana wadah tersebut dicelupkan dalam air yang voumenya sangat besar. Karena volume air yang sangat besar, maka selama proses berlangsung suhu air dapat dianggap konstan sehinagg suhu gas dalam wadah juga dianggap konstan. Juga proses ini dapat dihasilkan dengan memasang pemanas otomatik yang bisa mengontrol suhu sehingga konstan.
  • 21. Proses isotermal: Kurva (a) berlansung pada suhu yang lebih tinggi daripadai kurva (b).
  • 22. Usaha Misalkan gas dalam wadah memiliki tekanan P. Maka gas tersebut melakukan gaya dorong pada semua bagian wadah. Jika gas mengalami perubahan volum, maka ada bagian wadah yang berpindah. Bagian wadah berpindah keluar jika volum gas bertambah dan berpindah ke dalam jika volum gas berkurang. Karena bagian wadah tersebut mendapat gaya, maka perpindahan bagian wadah menunjukkan adanya kerja yang dilakukan gas.
  • 23. Mari kita tentukan kerja yang dialakukan gas jika volumnya berubah. Untuk mudahnya kita tinjau gas dalam silinder tegak yang memiliki luas penampang A. Silinder tersebut dilengapi sebuah piston yang dapat bergerak dengan mudah. Proses menyebabkan berpindahnya piston sejauh ∆x. Gaya yang dialami piston adalah Gas dalam silinder. Jika volum berubah maka posisi piston juga berubah.
  • 24. Usaha yang dilakukan gas untuk memindahkan piston adalah ∆W = F∆x = PA∆x • Tetapi, A∆x = ∆V, yaitu perubahan volum gas. Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas adalah ∆W = P∆V • Perjanjian. Dalam termodinamika, kita definisikan usaha sebagai usaha yang dilakukan lingkungan pada sistem. Persamaan ∆W = P∆V mengungkapkan usaha yang dialkukan gas (sistem) pada lingkungan. Usaha yang dilakukan lingkungan pada sistem adalah negatif dari nilai tersebut. Jadi, kerja selama proses didefinisikan usaha sebagai ∆W = −P∆V
  • 25. Contoh Soal Sebanyak 1,5 mol gas dalam wadah mengalami pemuaian isobaric pada tekanan 2 × 105 Pa. Suhu awal gas adalah 300 K dan suku akhirnya 600 K. Berapakah usaha selama proses?
  • 26. Luas daerah di bawah kurva adalah adalah P(V2 − V1 ) . Dengan demikian, kerja selama proses W = −P(V2 − V1 ) Kita tentukan dulu V1 dan V2. Pada suhu T1 = 300 K V 1 = nRT1 P = 1,5 × 8,315 × 300 2 ×105 = 0,019 m3 Pada suhu T2 = 600 K V 2 = nRT2 = 1,5 × 8,315 × 600 = 0,037 m3 P 2 ×105 Kerja selama proses W = −P(V2 - V1) = −2 ×105 × (0,037 − 0,019) = - 3 600 J
  • 27. Hukum I Termodinamika Selama gas mengalami suatu proses maka ada beberapa peristiwa yang dapat terjadi, seperti: • Energi dalam yang dimiliki gas berubah • Muncul kerja yang dilakukan oleh gas atau yang dilakukan oleh lingkungan • Ada pertukaran kalor antara gas dan lingkungan Peristiwa di atas semuanya berpengaruh pada jumlah energi yang dimiliki gas. Hukum I termodinamika termodinamika. merupakan hukum kekekalan energi yang diterapkan pada sistem • Misalkan energi dalam awal gas U1 dan energi dalam akhir U2. Maka perubahan energi dalam adalah ∆U = U 2 − U1
  • 28. Misalkan pada gas dilakukan kerja oleh lingkungan sebesar W. • Misalkan juga terjadi aliran masuk kalor ke dalam gas sebesar Q • Karena energi harus kekal maka pertambahan energi dalam gas hanya tejadi karena adanya kerja yang dilakukan lingkungan pada gas dan adanya aliran masuk kalor ke dalam gas. Secara matematika, pernyataan di atas dapat diungkapkan oleh persamaan ∆U = W + Q (Persamaan Hukum 1 Termodinamika)
  • 29. • Ketika menerapkah hukum I termodinamika, kita harus memperhatikan tanda dengan seksama. Perjanjian untuk tanda ∆U, W, dan Q sebgai berikut: ∆U positif jika energi dalam yang dimiliki gas bertambah ∆U negatif jika energi dalam yang dimiliki gas berkurang W positif jika lingkungan melakukan kerja pada gas (sistem) W negatif jika gas (sistem) melakukan kerja pada lingkungan Q positif jika kalor mengalir masuk dari lingkungan ke gas (sistem) Q positif jika kalor mengalir keluar dari gas (sistem) ke lingkungan
  • 30. Contoh Dalam suatu proses isobaric, volum gas berubah dari 1 L menjadi 2 L. Tekanan gas adalah 105 Pa. Jika pada proses tersebut kalor masuk ke dalam gas sebanyak 500 J, berapa perubahan energi dalam gas? Jawab Karena kalor masuk maka Q = + 500 J Kerja isobarik: W = - P (V2 – V1) = - 105 × (2 × 10-3 – 10-3) = - 100 J Berdasarkan hokum I termodinamika ∆U = W + Q = -100 + 500 = 400 J
  • 31. Mesin Kalor Jika gas melakukan proses satu siklus maka kerja total yang dihasilkan dapat berharga negatif. Kerja yang berharga negatif menunjukkan bahwa gas melakukan kerja pada lingkungan. Jika siklus proses dapat dilakukan berulang-ulang maka gas akan melakukan kerja terus-menerus pada lingkungan. Untuk memanfaatkan kerja yang dilakukan oleh gas tersebut orang lalu merancang mesin, yang dikenal dengan mesin kalor. Dalam mesin ini gas diatur untuk melakukan siklus proses secara terus menerus. Kerja yang dihasilkan gas digunakan untuk memutar mesin, yang kemudian dapat diubah ke energi bentuk lain seperti energi listrik, menggerakkan roda kendaraan, dan lain-lain. Contoh mesin kalor adalah mesin kendaraan bermotor, turbin, mesin jet, dan sebagainya
  • 32. Agar gas dalam mesin kalor dapat melakukan proses siklus terus menerus, maka gas tersebut perlu menyerap kalor. Sebagian kalor digunakan untuk melakukan kerja (menggerakkan mesin) dan sisanya dibuang. Contohnya, dalam mesin kendaraan, kalor diserap dari proses pembakaran bahan bakar dan sisa kalor dibuang ke lingkungan udara luar. Dengan demikian, secara skematik, mesin kalor dapat digambarkan sebagai berikut
  • 34. Mesin kalor bekerja antara dua buah reservoir (sumber panas), yaitu reservoir panas yang bersuhu T1 dan reservoir dingin yang bersuhu T2. Kalor mengalir dari reservoir panas menuju reservoir dingin melewati mesin. Sebagian kalor dari reservoir panas digunakan untuk menghasilkan kerja dan sisanya dibuang ke reservoir dingin. Dengan hukum kekekalan energi diperoleh Q1 = Q2 + W
  • 35. dengan Q1 jumlah kalor yang diserap dari reservoir panas, Q2 jumlah kalor yang dibuang ke reservoir dingin, dan W kerja yang dilakukan. Efisiensi • Efisiensi mengukur kemampuan suatu mesin mengubah kalor yang diserap dari reservoir panas menjadi kerja. Untuk Q1 yang sama, mesin yang bisa menghasilkan kerja lebih besar dikatakan memiliki efisiensi lebih tinggi. Oleh karena itu, efisiensi didefinisikan sebagai ε = W ×100% Q1
  • 36. Contoh Sebuah mesin kalor menyerap kalor dari reservoir panas sebasar 1000 J dan membuang kalor ke reservoir dingin sebesar 800 J. Berapaah efisiensi mesin tersebut? Jawab Kerja yang dilakukan mesin W = Q1 – Q2 = 1000 – 800 = 200 J Efisiensi mesin ε = W ×100% = 200 ×100% = 20% Q1 1000
  • 37. Mesin Pendingin Mesin pendingin memiliki arah aliran kalor yang berbeda dengan mesin kalor. Pada mesin pendingin, kalor mengalir dari reservoir bersuhu rendah menuju reservoir bersuhu tinggi. Proses ini hanya dapat berlangsung jika diberikan kerja dari luar, karena kalor tidak dapat mengalir secada spontan dari tempat bersuhu rendah ke tempat bersuhu tinggi. Dengan sistem aliran kalor semacam ini maka suhu reservoir dingin akan semakin dingin. Contoh mesin pendingin yang kalian kenal adalah kulkas dan AC. Kerja luar yang diberikan pada mesin ini adalah energi listrik PLN
  • 39. • Berdasarkan gambar QR adalah kalor yang disedot dari reservoir dingin, QT kalor yang dibuang ke reservoir panas dan W kerja luar yang diberikan. Dengan hukum kekekalan energi maka berlaku W = QT − QR • Mesin pendingin yang baik adalah yang dapat menyedot panas sebanyak-banyaknya dari reservoir dingin untuk jumlah kerja tertentu. Untuk itu didefinisikan koefisien unjuk kerja mesin pendingin sebagai berikut η = QR W
  • 40. Makin besar koefisien unjuk kerja maka makin baik mesin tersebut, karena dengan kerja tertentu yang diberikan dapat menurunkan suhu lebih rendah Koefisien unjuk kerja mesin pendingin dapat ditulis 𝜂 = 𝑇2 𝑇2 − 𝑇1
  • 41. • Suhu kumparan pendingin pada lemari es adalah –15oC sedangkan suhu reservoir pembuangan adalah 30oC. Berapakah koefisien unjuk kerja maksium lemari es tersebut? Jawab Dengan menggunakan persamaan maka koefisien perfoemance maksimum adalah η = T2 = − 15 + 273 = 5,7 T1 − T2 (30 + 273) − (−15 + 273)
  • 43. Hukum IITermodinamika Telah kita bahas bahwa kalor dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan kerja. Namun, ada batasan tentang cara pemanfaatan kalor tersebut. Batasan tersebut diungkapkan oleh hukum II termodinamika. Ada dua versi ungkapan hukum II termodinamika, yang ekivalen satu sama lain. Jika ungkapan pertama benar maka ungkapan kedua benar, dan sebaliknya
  • 44. Pernyataan Kelvin-Planck Tidak mungkin membuat mesin yang menyerap kalor dari reservoir panas dan mengubah seluruhnya menjadi kerja. Konsekuansi pernyataan ini adalah tidak mungkin membuat mesin kalor yang memiliki efisiensi 100%.
  • 45. Pernyataan Clausius Tidak mungkin membuat mesin pendingin yang menyerap kalor dari reservoir bersuhu rendah dan membuang ke reservoir bersuhu tinggi tanpa bantuan kerja dari luar. Pernyataan ini memiliki konsekuensi bahwa tidak mungkin merancang mesin pendingin sempurna dengan koefisien unjuk kerja ∞.
  • 46. Entropi Kita sudah melihat dua pernyataan hukum II termodinamika yang ekivalen, yaitu Kelvin-Planck dan Clausius. Namun, kedua pernyataan tersebut dapat digeneralisasi menjadi satu pernyataan dengan memperkenalkan terlebih dahulu besaran yang bernapa entropi. Entropi pertama kali diperkenalkan oleh Clausisus tahun 1860. Menurut Clausius, suatu sistem yang melakukan proses reversibel (dapat dibalik arahnya) pada suhu konstan disertai penyerapan kalor Q mengalami perubahan entropi ∆S = Q T dengan ∆S perubahan entropy, Q kalor yang diserap, dan T suhu proses.
  • 47. Contoh Sebuah kubus es yang bermassa 60 g dan suhu 0 oC ditempatkan di dalam gelas. Setelah disimpan beberapa lama, setengah dari es tersebut telah mencair menjadi air yang besuhu 0 oC. Berapa perubahan entropi es/air? Diketahui kalor laten peleburan es adalah 80 kal/g. Jawab Massa es yang mencair m = 30 g. Kalor yang diperlukan untuk melebur es tersebut adalah Q = m L = 30 × 80 = 2400 kal. Karena proses berlangsung pada suhu tetap T = 0 oC = 273 K maka perubahan entropi es/air adalah ∆S = Q = 240 = + 8,8 kal/K T 273 Dalam proses alamiah, perubahan entropi memenuhi persyaratan-persyaratan berikut ini Untuk sistem yang terisolasi, perubahan entropi semua proses memenuhi ∆S > 0 Untuk sistem yang tidak terisolasi, perubahan entropi total, yaitu jumlah entropi sistem dan lingkungan selalu posisitif, ∆S = ∆Ssis + ∆Sling > 0 Dengan menggunakan konsep entropi, hukum ke II termodinamika berbunyi • Pada setiap proses alamiah, entropi total sistem dan lingkungan selalu mengalami pertambahan.