Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya berpikir kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan berdasarkan ayat-ayat Alquran dan hadis Nabi. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa Alquran mengingatkan umat manusia untuk selalu berpikir kritis terhadap tanda-tanda penciptaan Allah dan menghindari sikap buta atas berbagai perkembangan ilmu pengetahuan.
3. • 1. Membaca dengan tartil Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan QS. ar-Rahmān/55: 33, serta Hadis
tentang berpikir kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
• 2. Menghafalkan dengan fasih dan lancar Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan QS. ar-Rahmān/55: 33,
serta Hadis tentang berpikir kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi.
• 3. Mempresentasikan tentang Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan Q.S. ar-Rahmān/55: 33, serta Hadis
tentang berpikir kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga terbiasa
membaca Al-Qur’an.
• 4. Meyakini bahwa berpikir kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
perintah agama.
• 5. Membiasakan nilai yang terkandung dalam Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan Q.S. ar-Rahmān/55:
33 seperti rasa ingin tahu, berpikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
• 6. Menganalisis Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan Q.S. ar-Rahmān/55: 33, serta Hadis tentang
berpikir kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Pembahasan dalam PPT ini mencakup:
1. QS. Ali ‘Imrān/3: 190-191 tentang berpikir kritis.
2. QS. ar-Rahmān/55: 33 tentang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Tajwid dalam Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan QS. ar-
Rahmān/55: 33
4. Hadis tentang berpikir kritis
5. Hadis tentang semangat mencintai ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK).
Kata Kunci: • Berpikir Kritis • Tadarrus • Iptek • Tadabbur • Membaca Tartil • Ulil Albab • Ilmu Tajwid •
Ayat Qauliyah • Makharijul Huruf
6. Pengertian
Pengertian Berpikir Kritis
kekuatan yang menembus
suatu obyek, sehingga
menghasilkan pengetahuan
Bahasa Arab
Dhann/dugaan
‘ilm Jika pengetahuan itu didukung bukti-bukti kuat
Berpikir kritis: “kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, yang meliputi
kemampuan untuk berpikir reflektif dan independen.”
Jika buktinya belum meyakinkan, namun kebenarannya lebih dominan
wahm
Syakk/keraguan Jika kemungkinan benar dan salahnya seimbang
Jika tidak didukung bukti, atau bukti tersebut lemah, sehingga
kemungkinan salahnya lebih besar
7. Bijak Terhadap Informasi
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah Saw. Bersabda: “Cukuplah seseorang
disebut pendusta orang yang mengatakan (membicarakan) semua yang ia
dengar” (HR. Muslim).
Penjelasan: Jika seseorang mendapatkan berita, lalu diungkapkan seluruh
informasinya tanpa landasan syariah yang benar, maka Rasulullah Saw. menyebutnya
sebagai pendusta. Hal ini, karena siapa saja yang mendengar berita, tanpa adanya
seleksi, maka sama saja berdusta. Hadis ini, memberi pelajaran penting, agar
membiasakan menyaring informasi. Jika mempunyai berita dan ilmu, semestinya
disampaikan kepada pihak lain, namun harus tetap mengikuti prinsip-prinsip yang
sudah digariskan oleh Allah Swt
8. QS. Al-Imran[3]: 191 menyebutkan bahwa, “Ya Tuhanku,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Mahasuci Engkau”.
Berdasarkan ayat tersebut Allah memerintahkan kepada umat manusia
AGAR MEMPERGUNAKAN AKALNYA UNTUK MEMIKIRKAN AYAT-
AYAT ALLAH. Disinilah letak BERPIKIR KRITIS BAGI KITA.
َ
ب اَ
ذَ
ه َ
تْ
قَلَ
خ اَ
م اَنَّبَ
ر
َ
َََاَ
َْْب
ُ ً ال
ِط
10. Dalil Berpikir Kritis (1)
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Imron
ayat 190-191).
ل
راَ
َّهالنَ
و ل
لْيَّلال ل
فَالتْ
اخَ
و ل
ضْ
َرألاَ
و ل
اتَ
اوَ
مَّ
الس ل
قْلَ
خ ل
ِف َّ
نلإ
﴿ ل
ابَْْلَألا ل
ِلْ
بول
ِ
أل ٍ
تَ
َيَٰ
َل
١٩٠
َيلق َِ
اّلل َ
نوب
رب
كْ
ذَي َ
ينل
ذَّلا ﴾
اً
ام
ل
اتَ
اوَ
مَّ
الس ل
قْلَ
خ ل
ِف َ
نوب
رَّ
كَ
فَتَيَ
و ْ
ملل
وِببنب
ج َ
ىَلَ
عَ
و اً
ودبعبقَ
و
ب
ُ ً ال
ِطَ
ب اَ
ذَ
ه َ
تْ
قَلَ
خ اَ
م اَنَّبَ
ر ل
ضْ
َرألاَ
و
َ
ابَ
ذَ
ع اَنل
قَف َ
َََاَ
َْْ
﴿ ل
رَّانال
١٩١
﴾
Sebagai orang beriman kita hendaklah mengimani semua firman-firman Allah kemudian berusaha memahami
makna yang terkandung dan merefleksikannya ke dalam sikap dan tindakan yang positif.
DALIL - 1
14. ASBABUN NUZUL
Diriwayatkan dari Aisyah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Ya Aisyah, saya
malam ini ingin beribadah kepada Allah.” Dijawab oleh Aisyah, “Sungguh saya
senang berada di sampingmu, saya tidak keberatan.”
Maka bangunlah Rasulullah, mengambil air wudhu, lalu shalat yang lama sekali.
Beliau menangis sampai membasahi pakaiannya, disebabkan sangat dalamnya
merenungkan isi kandungan Al-Qur’an yang dibaca. Hal itu dilakukan berkali-kali,
sampai menjelang adzan shubuh.
Lalu dijawab oleh Nabi: “Tidak pantaskah saya ini menjadi hamba Allah yang bersyukur, apalagi di malam ini Allah
menurunkan ayat yang alangkah ruginya, jika dibaca ayat ini, namun tidak dihayati makna dan isi kandungannya.”
Ayatayat tersebut adalah termasuk Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191.
Saat Bilal hadir, masih melihat kondisi Nabi yang menangis. Lalu Bilal bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa Anda
masih menangis. Bukankah Allah Swt. sudah mengampuni semua dosa engkau, baik terdahulu maupun yang
akan datang,”
15. ASBABUN NUZUL versi 0.2
AT-TABARI DAN IBNU ABI HATIM meriwayatkan dari IBNU ABBAS R.A. bahwa orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan
bertanya, “Bukti-bukti kebenaran apa yang dibawa Musa kepadamu?”. Kemudian dijawab, “Tongkatnya dan tangannya yang
putih bersinar bagi yang memandangnya”.
Kemudian, mereka mendatangi kaum NASRANI dan bertanya, “Bagaimana dengan Isa?” Dijawab, “Isa menyembuhkan mata
yang buta sejak lahir dan penyakit sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati.”
Mengajak mereka memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti bintang,
matahari, bulan, dan peredarannya, laut, gunung, pohon, buah, binatang, dan sebagainya.
Selanjutnya, mereka mendatangi RASUL dan berkata, “Mintalah dari Tuhanmu agar Bukit Safa itu menjadi emas.” Maka
Rasul berdo’a, dan turunlah Q.S. Ali-Imran:190-191.
16. ISI KANDUNGAN QS. ALI IMRĀN/3: 190-191
Begitu banyak tanda-tanda kebesaran Allah Swt. yang dibentangkan di langit dan bumi, termasuk pada diri manusia, semua itu harus dijadikan sebagai
sarana berpikir bagi umat manusia, khususnya orang beriman, agar dapat mengambil manfaat, faedah, dan hikmah dari keberadaan alam semesta.
Penciptaan alam semesta, meliputi silih bergantinya siang dan malam, pusaran angin, keteraturan lintasan benda-benda langit, dan bumi dengan segala
isinya, semua itu jangan hanya dijadikan sebagai peristiwa biasa, tanpa hikmah dan tujuan, tetapi harus dipikirkan, diteliti, dan dieksplorasi.
Ulil Albab adalah orang yang memiliki akal pikiran yang lurus, nurani yang bersih, serta menjadi hamba Allah Swt. yang mengisi setiap waktunya untuk
memikirkan segala penciptaan dan peristiwa di alam raya ini, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa semua ini membawa manfaat, tidak ada yang
sia-sia, akhirnya hidupnya semakin dekat (taqarrub) kepada Allah Swt.;
Semua manfaat, faedah, dan hikmah dari beragam peristiwa yang tersebar di alam semesta tersebut, hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang
memiliki akal pikiran yang sehat serta akal budi yang dikenal dengan istilah ulil albab atau ulul albab.
Tanda lain Ulil Albab adalah mereka yang dalam kondisi apapun (duduk, berdiri, dan berbaring) yang artinya juga saat mampu, kaya, atau terpuruk,
kondisi riang gembira, atau sedih, semua itu tidak menghalangi untuk mengambil maslahat dari segala ciptaan Allah Swt. baik untuk diri sendiri,
lingkungan yang mengitarinya, maupun masyarakat secara luas.
Ulil Albab juga melakukan pemikiran kritis, utuh, obyektif, dan seimbang terhadap segala problema yang muncul, sehingga buah pemikirannya memberi
banyak manfaat, jauh dari kebencian dan sengketa, apalagi kecancuan dan kebimbangan, akhirnya memunculkan kedamaian, kesejukan, serta solusi
terbaik bagi semuanya.
Setiap orang beriman sangat dituntut, agar penggunaan akal pikiran dan akal budinya, menghasilkan kesadaran diri bahwa semua penciptaan itu
bersumber dari Allah.
Ayat ini mengajak juga agar di setiap komunitas dan masyarakat, bahkan dalam lingkup yang lebih luas, ada kelompok orang yang berperan sebagai
pemikir dan penengah dari problema yang muncul, sehingga terhindar dari hoax, berita bohong, dan informasi yang tidak benar
17. Dalil Berpikir Kritis (2)
“(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan, lalu mengikuti apa yang paling baik di
antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan
mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat”. (QS. az-Zumar/39: 18).
Ayat ini mengandung penjelaskan, yakni: (1) Ciri ulil albab, yaitu orang yang gemar mengumpulkan beragam
informasi, tetapi berusaha memilah dan memilihnya yang terbaik dan paling membawa maslahat/ kebaikan. (2)
Berisi informasi tentang ketuhanan, ajaran akhlak-moral, prinsip hidup dari berbagai sumber. (3) Selalu melakukan
tabayyun atau konfirmasi (lihat Q.S. al-Isrā’/17: 36).
DALIL - 2
18. Dalil Berpikir Kritis (3)
Dari Abi Dzar r.a. Nabi Saw.
bersabda: “Pikirkanlah mengenai
segala sesuatu (yang diciptakan Allah),
tetapi janganlah kalian memikirkan
tentang Dzat Allah, karena kalian akan
rusak” (HR. Abu Syeikh).
Dalil – 3
(Hadits)
1. Membimbing agar selalu berpikir kritis atau berpikir positif, yakni
memikirkan tentang ciptaan Allah Swt. Maksudnya, kita dianjurkan
untuk berpikir, meneliti dan mengkaji segala hal yang terkait dengan
makhluk ciptaan-Nya, dilarang memikirkan Dzat-Nya.
ISI KANDUNGAN HADITS
2. Terlarang memikirkan Dzat Allah Swt. disebabkan: jika dipikir Dzat
Allah, pasti akal dan segala potensi yang dimiliki manusia tidak
mampu mencapainya. Gunakan akal dan kalbu untuk memikirkan
makhluk-Nya saja, agar tidak sesat pikir.
3. Harus menjadi kesadaran bersama, bahwa berilmu, yang awalnya
dimulai dari proses berpikir, obyeknya hanya di seputar makhluk dan
alam semesta, termasuk dirinya sendiri. Jangan sampai melampaui
kapasitas akal, yakni berpikir tentang Dzat Allah Swt.
4. Berpikir itu ada batasnya, tidak sebebas-bebasnya. Ada batas
yang tidak boleh dilalui dan harus berhenti, karena jika tidak,
manusia sendiri yang mengalami kebingungan dan kekacauan
dalam hidupnya. Ini tentu tidak dikehendaki, karena penggunaan
akal pikiran dan akal budi, bermuara kepada semakin dekatnya
kepada Allah Swt., bukan malah menjauh dari-Nya.
19. Dalil Berpikir Kritis (4)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah Saw. Bersabda: “Cukuplah
seseorang disebut pendusta orang yang mengatakan (membicarakan) semua yang ia
dengar” (HR. Muslim).
Dalil – 4
(Hadits)
Hadis ini, memberi pelajaran penting, agar membiasakan menyaring informasi. Jika mempunyai berita dan ilmu,
semestinya disampaikan kepada pihak lain, namun harus tetap mengikuti prinsip-prinsip yang sudah digariskan
oleh Allah Swt.
20. Pertama, bersungguh-sungguh menggali ilmu pengetahuan.
Kedua, Selalu Berpegang Teguh pada Kebaikan dan Keadilan
Ketiga, Teliti dan Kritis dalam Menerima Informasi, Teori, ataupun Dalil yang Dikemukakan Orang Lain (lihat
QS, Az-zumar, 18).
CIRI-CIRI ULUL
ALBAB
Keempat, Sanggup Mengambil Pelajaran dari Sejarah Umat Terdahulu
Kelima, Istiqamah dalam Melaksanakan Shalat Lail
Keenam, Takut Kepada Allah
Ketujuh, gemar mengumpulkan beragam informasi, tetapi berusaha memilah dan memilihnya yang terbaik dan
paling membawa maslahat/ kebaikan.
Kedelapan, selalu melakukan tabayun atau konfirmasi
21. Contoh Ulul Albab Masa Silam
Kata Ulul Albâb disebutkan oleh Allah Swt., sebanyak 16 kali dalam al-Qur'ân. Ibnu Kasir menyebut Ulul Albâb
sebagai orang yang memiliki akal yang sempurna dan cerdas, yang digunakan untuk mengetahui, merenungi,
meneliti sesuatu dengan hakikatnya agar diketahui keagungannya.
22. Contoh Ulul Albab Abad Modern
Kata Ulul Albâb disebutkan oleh Allah Swt., sebanyak 16 kali dalam al-Qur'ân. Ibnu Kasir menyebut Ulul Albâb
sebagai orang yang memiliki akal yang sempurna dan cerdas, yang digunakan untuk mengetahui, merenungi,
meneliti sesuatu dengan hakikatnya agar diketahui keagungannya.
23. Penjelasan Lebih Luas ttg Berpikir Kritis
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut,
dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk
yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS. al-Isrā’/17: 70).
Peran manusia sebagai khalifah (pemimpin semua makhluk) di bumi, diamanahkan kepada manusia, karena faktor berpikir.
Berpikir menjadi ciri khas manusia. Disebabkan kemampuan berpikir, manusia menjadi makhluk yang
dimuliakan Allah Swt. sebagaimana Q.S. al-Isrā’/17: 70 sebagai berikut:
Dengan kemampuan berpikir, akan diserap, didapat dan ditemukan ilmu pengetahuan dan teknologi baru.
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah/2: 30 menggambarkan dialog antara Malaikat, Nabi Adam, dan Allah Swt. tentang terpilihnya
manusia menjadi khalifah di muka bumi, dikarenakan unggulnya ilmu yang dimiliki Nabi Adam a.s.
Hikmah cerita Nabi Adam: harus ada dialog dan musyawarah terlebih dahulu. Lalu diputuskan mana argumen dan pemikiran
yang paling matang dan unggul untuk dipakai sebagai sebuah keputusan.
Itu artinya Islam sangat menekankan adanya berpikir kritis, silakan menyodorkan argumen yang sahih, dan proses dialog yang
bijak, sehingga hasilnya membawa kebaikan untuk semua.
24. Menata ulang cara berpikir, mendayagunakan akal, dan menimbangnimbang sebuah
problematika untuk mencari solusi dan menemukan kebenaran, menjadi hal yang
niscaya. Itulah sebabnya, Islam menekankan agar akal pikiran harus dijaga betul,
jangan sampai diperlemah, baik berasal dari faktor internal maupun eksternal,
misalnya tidak mendayagunakan, karena faktor kemalasan; minim ikhtiar, apalagi
mengkonsumsi minuman keras, narkoba atau zat adiktif lainnya.
Kenapa Akal Harus Dijaga?
Mengambil hikmah dari semua ciptaan Allah Swt
Menjadi arif dalam menghadapi lingkungan yang membuat tidak nyaman
Mendorong untuk melakukan penelitian untuk menemukan sains dan teknologi
MANFAAT
BERPIKIR
KRITIS
25. Mencintai Ilmu
Pengetahuan
Ayat yang Pertama Turun Berbicara tentang Pengetahuan
Q.S. al-Hajj/22: 54 Allah Swt. menjelaskan, ‘’Ilmu itu harus dipandu oleh iman, agar jika
terjadi keraguan dan kebimbangan, segera kembali kepada sistem keimanan”.
26. Arti: Memahami-mengetahui
Arti: Pemahaman tentang hakikat sesuatu
Dalam kitab Tafsir Aisar at-Tafaasir dijelaskan bahwa: “Ilmu itu adalah jalan menuju rasa takut kepada Allah,
barang siapa yang tidak mengenal Allah, maka dia tidak mempunyai rasa takut pada-Nya. Sesungguhnya
yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama”
Ilmu
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ilmu diartikan ‘pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin dan sebagainya.
Ilmu berasal dari bahasa Arab, yang berasal dari kata ‘alima-ya’lamu-‘ilman. Kata ‘alima merupakan kata
kerja yang artinya mengetahui.
Prof Quraish Shihab dalam buku Menyingkap Tabir Ilahi menjelaskan makna ilmu adalah suatu pengenalan
yang sangat jelas terhadap suatu obyek. Artinya adalah bahwa sesuatu yang digambarkan tersebut sangat
jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan.
Menuntu Ilmu
27.
28. Beberapa Ayat tentang Ilmu Pengetahuan
“Wahai golongan jin dan manusia! Jika kalian sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi,
maka tembuslah. Kalian tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah) (Q.S.
ar-Rahmān/55: 33).
Tidak ada sebab khusus tentang turunnya ayat ini, tetapi secara umum, seperti yang dipaparkan M. Quraish Shihab (Pakar Tafsir
Indonesia) dalam karyanya berjudul Tafsir Al Mishbah, Surat ini diturunkan, karena tanggapan negatif kaum musyrik Makkah saat
mereka diperintah untuk sujud kepada Allah yang ar-Rahmān
ASBABUN NUZUL
Hal ini sejalan dengan Q.S. al-Furqān/25: 60 yang artinya adalah: Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kepada ar-
Rahman,“ mereka menjawab: “Siapakah ar-Rahman itu?” Jika riwayat ini diterima, maka semakin jelas dan tepat jika Surat ini
dinamai dengan nama yang populer tersebut.
DALIL - 1
30. Allah Swt. mengancam kepada jin dan manusia, bahwa kelak di akhirat mereka tidak bisa mengelak
akan pertanggung jawaban dari semua nikmat yang sudah diberikan.
kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) harus semakin menumbuhkan kesadaran
keimanan kepada Allah Swt. Itu artinya, semakin luas dan dalamnya ilmu yang dimiliki, hidupnya
harus semakin dekat kepada-Nya, bahwa semuanya merupakan nikmat yang pasti akan diminta
pertanggung jawaban
ISI
KANDUNGAN
AYAT AR-
RAHMAN 33
Didahulukan penyebutan jin baru manusia, karena jin lebih memiliki kemampuan menembus luar
angkasa, begitu juga perannya di bumi, meski lebih terbatas (Q.S. Jin/72: 9). Sebaliknya, saat Allah
Swt. memberi tantangan untuk membuat semisal Al-Qur’an (Q.S al-Isrā’: 88), penyebutan manusia
lebih didahulukan dibanding jin. Hal ini disebabkan kemampuan manusia lebih tinggi dibanding jin,
apalagi yang paling ingkar menolak Al-Qur’an adalah jenis manusia
Sebagian ulama menjadikan ayat ini sebagai isyarat ilmiah bahwa kekuatan dan penguasaan ilmu
menjadi hal yang mutlak dimiliki
Harus dipahami bahwa majunya sebuah negara disebabkan besarnya investasi pada kualitas
manusia (sering disebut SDM), termasuk keberhasilan menjelajahi ruang angkasa.
31. “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. “
QS. At-Taubah ayat 112
ً ةَّفاَ
كاوب
رل
نفَيلل َ
نوبنل
مْ
ؤب
مْلا َ
ناَ
كاَ
مَ
و
ۚ
ْ
رلف ِل
لب
كنل
م َ
رَ
فََ َ
َلْ
وَلَف
ٍ
ةَق
ا ل
ِف اوب
هَّ
قَ
فَتَيِ
لل ٌ
ةَ
فلائَِط ْ
مب
هْنِ
ل
م
َذلإ ْ
مب
هَ
مْ
وَق اوب
رل
نذبيللَ
و ل
نيِ
ل
لد
اوبعَ
جَ
ر ا
َ
نوب
رَ
ذَْ
َي ْ
مب
هَّلَ
عَل ْ
مل
هْيَللإ
[
٩:١٢٢
]
DALIL - 2
32. ً ةَّفاَ
كاوب
رل
نفَيلل َ
نوبنل
مْ
ؤب
مْلا َ
ناَ
كاَ
مَ
و
َف ۚ
َقْ
رلف ِل
لب
كنل
م َ
رَ
فََ َ
َلْ
وَل
ٌ
ةَ
فلائَِط ْ
مب
هْنِ
ل
م ٍ
ة
َق اوب
رل
نذبيللَ
و ل
نيِ
ل
الد ل
ِف اوب
هَّ
قَ
فَتَيِ
لل
َل ْ
مل
هْيَللإ اوبعَ
جَ
ر اَذلإ ْ
مب
هَ
مْ
و
َ
نوب
رَ
ذَْ
َي ْ
مب
هَّلَ
ع
Dan tidaklah
sepatutnya
Orang-
orang
mukmin
semuanya
Pergi kemedan
perang
Maka
seandainy
a
Tidak pergi
golongan
Diantara
mereka
sebagian
Kosa kata QS. At-Taubah ayat 112
Untuk
memperdalam
ilmu pengetahuan
Dalam
agama
Dan memberi
peringatan
Kepada
kaumnya
Dari
setiap
apabila
Mereka telah
kembali
Kepada
mereka
Agar
mereka
Dapat
menjaga
dirinya
33. Isi Kandungan QS At-Taubah ayat 112
Dari sebuah komunitas, harus ada yang belajar.
Pelajar ilmu Allah, sama derajatnya dengan mujahid fi sabilillah
Sampaikan ilmu yang dimiliki, agar masyarakat memahami hukum-hukum Allah.
35. “Dari Anas ibn Malik r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Menuntut ilmu itu adalah kewajiban
bagi setiap orang Islam”. (HR. Ibn Majah)
Dari Anas bin Malik r.a berkata, rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa keluar untuk mencari ilmu, maka dia berada
di jalan Allah, sehingga dia pulang.” (HR. at-Tirmidzi)
BEBERAPA HADITS TENTANG ILMU
“Dari Kasir bin Qais berkata, saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan
untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan menunjukan jalan baginya ke surga.” (HR. Ahmad)
َ
الَق ٍ
سْيَق ل
نْب لْ
ْيلثَ
ك ْ
نَ
ع
:
ص ل
هللا ب
لْ
وب
َُ
ر ب
تْعلَ
َس
.
ب
لْ
وب
قَي م
:
َي اً
قْيل
رَِط َ
ََلَ
ُ ْ
نَ
م
َّنَجلْا َ
َللا اً
قْيل
رَِط ل
هلب بهللا َ
ََّلَ
ُ اً
مْلل
ع ل
هْيلف ب
ببلْط
ل
ة
(
امحد اهور
)
َ
الَق ٍ
َلالَ
م ل
نْب ل
سَََأ ْ
نَ
ع
:
ص ل
هللا ب
لْ
وب
َُ
ر َ
الَق
.
م
:
ل
مْلللعْا ل
بَلَِط ل
ِف َ
جَ
رَ
خ ْ
نَ
م
َ
َ ل
جْ
رَي َّ
ََّ
َ ل
هللا ل
لْيلَْ
ُ ل
ِف َ
ناَ
ك
(
الرتمذ اهور
ى
)
Dalil – 3
(Hadits)
Dalil – 4
(Hadits)
Dalil – 5
(Hadits)
36. Dalil – 6 (Hadits)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bin ‘Ash
r.a. : “Aku mendengar Rasulullah Saw.
bersabda: “Sesungguhnya, Allah tidak
mencabut ilmu dengan melenyapkannya dari
dada manusia, tetapi dengan mewafatkan
ulama, sehingga setelah tidak ada seorang pun
ulama, mereka manusia mengangkat orang-
orang bodoh menjadi pemimpin. Mereka
ditanya, tetapi mereka (pemimpin-pemimpin
yang bodoh itu) memberikan petunjuk tanpa
ilmu, kemudian tersesatlah mereka, dan
menyesatkan orang lain pula.” (HR. Muslim).
37. Hadis ini membicarakan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan yang terkumpul dalam diri pada
ulama.
Rentang sejarah para ulama dari satu generasi ke generasi selanjutnya, baik dari buah karyanya
maupun kisah (biografi) hidupnya, masih dapat diambil menjadi teladan, contoh, dan pelajaran.
ISI
KANDUNGAN
HADITS
Semakin sedikit ulama akibat diwafatkan oleh Allah Swt. Sehingga kita kehilangan ilmu yang dimiliki
sang ulama, dan berpengaruh terhadap kehidupan kita.
Wafatnya para ulama berpengaruh juga kepada tokoh-tokoh yang muncul di seputar kehidupan kita,
sosoknya kelihatan lebih pintar, hebat dan meyakinkan, namun jika ditelaah secara mendalam dari
sudut pandang kebenaran, tenyata menipu dan membodohi kita, maka harus selektif memilih guru.
Rajin, cinta, dan semangat kepada ilmu itu mutlak, tetapi penting sekali melakukan seleksi ilmu dan
guru, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, akibat kebodohan (minim ilmu) diri, atau
dibodohi pihak lain.
38. Imam Syafi’i Berkata:
“Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di dunia haruslah dengan ilmu.
Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat juga harus dengan ilmu.
Ingatlah, kamu tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan kecuali dengan
enam perkara; yang akan kujelaskan semua kepadamu secara ringkas. Yaitu:
kecerdasan, minat yang besar, kesabaran, bekal yang
cukup, petunjuk guru, dan waktu yang lama.
Syekh Az-Zarnuji dalam kitab Ta’limul
Muta’allim mengatakan, pernah kudengar
sya’ir yang konon merupakan gubahan dari
Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu
wajhah:
Quote Ulama
ttg Ilmu
40. Ilmu Fardu ‘ain = ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim. Biasanya disebut dengan ilmu
agama. Ada tiga unsur utama dari agama, yaitu akidah, syariah, dan akhlak.
Fardu kifayah = ilmu yang apabila sudah ada dari sebagian muslim mempelajarinya, maka sudah gugur
kewajiban muslim lainnya. Di antaranya, ilmu yang dibutuhkan manusia untuk urusan dunia, yaitu ilmu yang
merujuk kepada ilmu-ilmu sains yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan dan penelitian seperti
kedokteran, fisika, kimia, biologi, astronomi, geografi, antropologi, sosiologi, matematika, pertanian, ekonomi,
dan lain sebagainya
Klasifikasi Ilmu
41. Menjadikan Manusia Memiliki Keunggulan dari Makhluk Lainnya
Mengangkat Derajat Seorang Manusia
Keutamaan dan
Kemuliaan Ilmu
“Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya
berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”(31) Mereka menjawab, “Mahasuci
Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang
Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”(32)
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”
42. Warisan Para Nabi
Ilmu adalah Imamnya Amal
Keutamaan dan
Kemuliaan Ilmu
Dari Abu Darda’ r.a., Rasulullah SAW bersabda: “sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi, dan
sesungguhnya para nabi itu tidak pernah mewariskan dinar dan tidak pula dirham, tetapi mereka mewariskan
ilmu. Maka siapa mengambilnya, sungguh telah mengambil bagian yang besar”. (H.R. Tirmidzi)
Sesungguhnya ilmu adalah imamnya amal karena setiap amal perbuatan yang dilakukan oleh seseorang
harus berpedoman kepada ilmu. Hal itu berarti bahwa setiap orang yang melakukan aktivitas dalam
keseharian apa pun bentuknya harus mengetahui ilmunya terlebih dahulu agar terhindar dari kesalahan dan
nilai ibadahnya kepada Allah Swt. Tidak tertolak.
43. Meluruskan niat
Bersikap hormat terhadap guru
Awali dan akhiri ketika menuntut ilmu dengan berdo’a kepada Allah Swt.
Etika dalam Menuntut
Ilmu
Doa dalam Menuntut Ilmu
44. Penuhi etika dalam menuntut ilmu
Hindari perbuatan maksiat
Mengamalkan ilmu yang sudah didapat
Kiat dalam Menuntut Ilmu
Memiliki semangat, kesungguhan, dan tidak mudah putus asa
Mau mengajarkan kepada orang lain
Pelajari biografi orang-orang yang ternama dalam menuntut ilmu
Menjadi orang yang takut hanya kepada Allah Swt.
Memudahkan jalannya menuju surga, mendapat rida malaikat, mendapatkan permintaan ampun
dari seluruh makhluk bumi, dan menjadi pewaris para nabi.
Pahala ilmu yang diajarkan akan tetap mengalir walaupun pemiliknya telah wafat.
Hikmah Menuntut Ilmu
45. MENGGALI ILMU PENGETAHUAN DARI AYAT
AL-QUR’AN
ْيَّلال ل
فَالتْ
اخَ
و ل
ضْ
َرألاَ
و ل
اتَ
اوَ
مَّ
الس ل
قْلَ
خ ل
ِف َّ
نلإ
ْلَألا ل
ِلْ
بول
ِ
أل ٍ
تَ
َي َ
َل ل
راَ
َّهالنَ
و ل
ل
ل
ابَْ
Dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan mala
ada “tanda” bagi ulul Albab. Yuk kita gali Bersama “tanda”
tersebut”!
46. Ketika manusia mendaki dan
berada di ketinggian, makin
tinggi makin sulit baginya untuk
bernapas. Karena tekanan udara
berkurang satu derajat setiap
kali ia naik seratus meter.
“Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya
sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki
langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada
orang-orang yang tidak beriman. “ (QS. Al-An’am:
125)
Kata ‘berpasangan’ dalam al-Qur’an
bermakna laki-laki dan pr. Bahkan atom
juga berpasangan (positif negatif). Ada
kekuatan menolak dan kekuatan
manarik. Berpasangan dalam beragam
bentuk
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-
pasangan supaya kamu mengingat kebesaran
Allah.” (QS. Adz-Dzariyat: 49).
Maha Suci Zat yang telah menciptakan pasangan-pasangan
semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dari diri
mereka, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS. Yasin:
36)
BIG BANG (teori yang muncul
sekitar 50 tahun yang lalu
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah
suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman? (QS Al-Anbiya ayat 30)
47. “Langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami pun
meluaskannya.” (QS. Adz-Dzariyat: 47)
Pada tahun 1922, seorang ilmuwan astronomi, Hubble, menyebutkan bahwa seluruh galaksi (kecuali 5 / 6) menjauh dari
bumi dengan kecepatan sesuai dg jaraknya dari kita. Menurut perhitungannya, apabila terdapat bintang yang berjarak 1
juta cahaya menjauh dr kita dengan kecepatan 168 ribu km perdetik, maka bintang yang berjarak 2 juta tahun cahaya
menjauh dr kita dengan kecepatan dua kali lipat, begitu seterusnya. Hal ini menguatkan pandangan ilmuwan
matematika dan pendeta Belgia, Lamitri, yang menyebutkan bahwa alam terus mengalami perluasan.
Manusia sebelumnya mengira bahwa bumi itu datar, lalu
pada tahun 1577 ketika Sir Francis Drake berkeliling dunia
dia membuktikan bahwa bumi itu bulat. 14 abad yang lalu:
“Dan bumi sesudah itu dihamparkan (DAHA, makna lain
adalah telur burung unta)-Nya.” QS. An-Naziat ayat 30.
Geo-spherical
Cahaya refleksi atau cahayanya sendiri? Sebelumnya, banyak orang mengira bahwa bulan memiliki cahayanya
sendiri, tp kini kita mengetahui bahwa cahaya bulan bukanlah cahayanya sendiri, melainkan refleksi dari cahaya
matahari. 14 abad yang lalu: “Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia
menjadikan juga padanya matahari (syams-siroj, yang bercahaya) dan bulan yang bercahaya (qomar-nur, dari
refleksi).” QS. Al-Furqon ayat 61)
48. Rotasi Matahari
Sebelumnya, orang memahami bahwa
matahari berputar tapi ia tidak berotasi
pada porosnya (matahari statis).
14 abad yang lalu: “Dan Dialah yang telah
menciptakan malam dan siang, matahari dan
bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar
di dalam garis edarnya.” QS. Al-Anbiya’ ayat 33)
Zaman modern membuktikan bahwa
matahari butuh waktu kira-kira 25 hari untuk
menyelesaikan satu rotasi.
• الَ
و َ
لْيَّلال َ
قَلَ
خ يل
ذَّلا َ
وب
هَ
و
َ
سْ
َّم
الشَ
و َ
ارَ
َّهن
َ
رَ
مَ
قْلاَ
و
ْ
سَي ٍ
ََلَف ل
ِف ٌّ
لب
كۚ
َ
نوب
ََْ
[
٢١:٣٣
]
49. Hidrologi (Siklus Air)
• Pada tahun 1580 ketika Sir Bernard Palissy membicarakan
tentang siklus air untuk pertama kalinya ttg evaporasi air laut.
14 abad yang lalu: “Dan Dialah
yang meniupkan angin sebagai
pembawa berita gembira
sebelum kedatangan rahmat-
Nya (hujan); hingga apabila
angin itu telah membawa awan
mendung, Kami halau ke suatu
daerah yang tandus, lalu Kami
turunkan hujan di daerah itu,
maka Kami keluarkan dengan
sebab hujan itu pelbagai macam
buah-buahan. Seperti itulah
Kami membangkitkan orang-
orang yang telah mati, mudah-
mudahan kamu mengambil
pelajaran.
QS. Al-A’raf ayat 57)
50. Geologi
Para geologis berkata bahwa dalamnya muka bumi
adalah 300.780 mil. Bagian intinya panas dan cair,
bagian luarnya kerak tipis, hanya 1-20 mil tebalnya,
dan ada kemungkinan besar ia akan berguncang.
Karena fenomena melipat, yang menciptakan
pegunungan yang mencegah bumi dari guncangan
(gempa).
14 abad yang lalu: “Dan telah Kami jadikan di bumi ini
gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak)
goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di
bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat
petunjuk” QS. Al-Anbiya’ ayat 31)
• لَ
ت َنأ َ
يل
ُاَ
وَ
ر ل
ضْ
َرْ
األ ل
ِف اَنْلَ
عَ
جَ
و
َنْلَ
عَ
جَ
و ْ
ملل
ِب َ
يد
اَ
يهلف ا
ب
دَتْ
هَي ْ
مب
هَّلَ
عَّل ً
ابْب
ُ اً
اجَ
جلف
َ
نو
51. Oceanologi
• Sebelumnya, kita tahu bahwa ada
dua jenis air, air tawar dan air asin.
14 abad yang lalu: “Dan Dialah yang
membiarkan dua laut yang mengalir
(berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan
yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan
antara keduanya DINDING DAN BATAS YANG
MENGHALANGI.”
QS. Al-Furqon ayat 53)
• َ
ع اَ
ذَٰ
ه ل
نْيَ
رْ
ََْْلا َ
جَ
رَ
م يل
ذَّلا َ
وب
هَ
و
ٌ
حْلل
م اَ
ذَٰ
هَ
و ٌ
اتَ
ربف ٌ
بْ
ذ
ل
ََ
و اً
خَ
زْ
رَب اَ
مب
هَنْيَب َ
لَ
عَ
جَ
و ٌ
اجَ
بجأ
اً
ورب
جَّْ
َّ اً
رْ
ج
[
٢٥:٥٣
]
52. Embriologi
• Segala sesuatu (makhluk) tercipta dari air.
• 14 abad yang lalu: “Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman? (QS Al-Anbiya ayat 30)
• َ
ش َّ
لب
ك ل
اءَ
مْلا َ
نل
م اَنْلَ
عَ
جَ
و
ٍِ
يَ
َ ٍ
ءْ
ي
َفَأ ۚ
َ
ا
َ
نوبنل
مْ
ؤبي
[
٢١:٣٠
]
14 abad yang lalu: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik. (QS. Al-Mukminun ayat 12-14)
53. Botani
• Allah ciptakan semua jenih buah-buahan berpasang-pasangan
• 14 abad yang lalu: “Maka Kami tumbuhkan dengan air
hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang
bermacam-macam.“ (QS Taa Haa ayat 53)
• ٍ
اتَََّْ نِ
ل
م اً
اجَ
وْ
َزأ ل
هلب اَنْ
جَ
رْ
َخأَف
َّٰ
ََّ
ش
[
٢٠:٥٣
]
• 14 abad yang lalu: “Dan menjadikan padanya semua
buah-buahan berpasang-pasangan.” (QS. Ar-Ra’du
ayat 3)
• َ
ز اَ
يهلف َ
لَ
عَ
ج ل
اتَ
رَ
َّمثال ِل
لب
كنل
مَ
و
لْ
َْنْْا لْ
َْ
جْ
و
54. • Angin membawa awan yang mengandung
uap air. Awan bertumpuk satu sama lain.
Muatan positif dan negatif bercampur
hingga menimbulkan kilat. Lalu angin
menurunkan hujan dari awan itu. Pada
saat yang sama, angin mengawinkan
tumbuh-tumbuhan, yakni membawa benih
jantan tumbuhan untuk dikawinkan
dengan benih betina.
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang
menyimpannya. (QS. Al-Hijr: 22)
Hujan yang turun disimpan dalam perut bumi. Lewat
sumur dan mata air, ia bermanfaat untuk semua
makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun
manusia.
55. Zoologi
• Binatang dan burung-burung hidup dalam
komunitas bagaikan manusia.
• 14 abad yang lalu: “Dan tiadalah binatang-
binatang yang ada di bumi dan burung-burung
yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan
umat (juga) seperti kamu.” (QS Al-An’am ayat 38)
• َ
و ل
ضْ
َرْ
األ ل
ِف ٍ
ةَّباَ
د نل
م اَ
مَ
و
بْيل
طَي ٍ
رلائَِط َ
َل
َثْ
َمأ ٌ
مَ
بمأ َّ
َللإ ل
هْيَ
َاَنَ
ل
ِب
مب
كبلا
• 14 abad yang lalu: “Dan Tuhanmu mewahyukan
kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit,
di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang
dibikin manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap
(macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari
perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat
obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang
yang memikirkan.” (QS. An-Nahl ayat 68-69)
• Lebah yang bisa menemukan jalannya dengan sendiri
56. • Al-Qur’an berbicara tentang gaya hidup laba-laba
• 14 abad yang lalu: “Perumpamaan orang-orang
yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah
adalah seperti laba-laba yang membuat rumah.
Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah
adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.”
(QS Al-Ankabut ayat 41)
• لَّ
اّلل ل
ونب
د نل
م اوب
ذََّ
اَّت َ
ينل
ذَّلا ب
لَثَ
م
ل
لَثَ
مَ
كَاءَيللْ
َوأ
اً تْيَب ْ
تَ
ذََّ
اَّت ل
وتبَْ
كنَ
عْلا
ب
تْيََْل ل
وتبيبْْلا َ
نَ
هْ
َوأ َّ
نلإَ
و ۚ
ل
وتبَْ
كنَ
عْلا
َ
نوب
مَلْعَي اوبَاَ
ك ْ
وَل ۚ
[
٢٩:٤١
]
• 14 abad yang lalu: “Dan dihimpunkan untuk
Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan
burung lalu mereka itu diatur dengan tertib
(dalam barisan). Hingga apabila mereka
sampai di lembah semut berkatalah seekor
semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam
sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh
Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka
tidak menyadari” (QS. An-Naml ayat 17-18)
• Al-Qur’an berbicara tentang gaya hidup
Semut
57. Reseptor Rasa Sakit
Seorang peneliti dari Thailand, Prof.
Tagatat Tejasen., meneliti bahwa Kulit
memiliki reseptor rasa sakit yang
bertanggungawab terhadap rasa sakit.
Setelah mengetehui hal itu disebutkan
dalam al-quran 14 abad yang lalu, ia
masuk Islam.
14 abad yang lalu: “Sesungguhnya orang-orang yang
kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit
mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit
yang lain, supaya mereka merasakan azab.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.“ (QS An-Nisa ayat 56)
58. SIAPA YANG MENYEBUTKAN ITU SEMUA DALAM AL-
QUR’AN?
Al-Qur’an Surat Al-Qashash ayat 30
َ
ْل
مَلاَ
عْلا ُّ
بَ
ر بَّ
اّلل َ
ََنأ ِل
ِنلإ ٰ
ىَ
ُوب
م َ
َي
“Hai Musa sesungguhnya Aku adalah Allah. Rabb bagi semesta alam”.
59. DULU TIADA KINI ADA
TEKNOLOGI MASA DEPAN
Inspirasi dari Alam
60. Game Melatih Kecerdasan [1]
• Sebutlah satu kata dari huruf terakhir yang diucapkan, misalkan: NASI (ujungnya i),
IKAN, NANAS, DST…
• Waktu menjawab 5 detik, jika lebih dari 5 detik berarti gugur dan keluar arena.
• Kata yang sudah disebutkan tidak boleh disebutkan kembali. Kalau disebutkan
berarti gugur.
• Kata larangan: Nama orang, bahasa daerah, dan kata saru.
• Guru yang mengawali kata.
• Dua orang terakhir masuk final dan dicari sebagai juara satu.
61. Game Melatih Kecerdasan [2]
• Buatlah daftar ‘kata’ dalam selembar kertas dari deretan huruf yang akan ditampilkan.
• Kata larangan: Kata saru, nama orang, dan bahasa daerah.
• Waktunya 3 menit. Yang paling banyak mengumpulkan kata dari deretan huruf-huruf
adalah pemenangnya.
• Contoh: dari dereta huruf D-E-G-R-A-U-P-S. Bisa memunculkan kata: uap, sapu, gas,
suap, dsb.
• Jika sudah siap!!! Deretan katanya adalah:
• L – E – T – R – U – S – N – P – A (sesi satu)
• K – L – O – G – R – A – i – F – S (sesi dua)
62. Tentang Penulis
• Rian Hidayat, M.Pd
• GPAI SMP-SMA Semesta Semarang
• Konselor MIBS Semarang
• Pengurus MGMP PAI SMA Kota Semarang
• Pengurus MGMP PAI SMA Jawa Tengah
• FB: Rian Hidayat Abi
• IG: @rianhidayatabi
• Twitter: @rianhidayatabi
• Youtube 1: Rian Hidayat Abi
• Youtube 2: Pendidikan Agama Islam