SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PENDIDIKAN AFEKTIF DAN RANAH AFEKTIF :
          Implikasi terhadap Desain dari berbagai
               Teori dan Model Instruksional

      AFFECTIVE EDUCATION and AFFECTIVE DOMAIN :
  Implication for Instructional-Design Theories and Model


                          Referensi :
        INSTRUCTIONAL – DESIGN THEORIES AND MODELS
                    Charles M. Reigeluth
                      Indiana University
Disusun
      Oleh :

Siti Rofi’ah, M.Pd.
AFFECTIVE EDUCATION
                             Apa artinya ?



Affective education menunjuk pada pendidikan untuk pengembangan sosial,
personal, perasaan, emosi, moral, etika; dimana hal tersebut sering terisolasi
(tidak tersentuh) di dalam kurikulum (Ackerson, 1991/1992; Beane, 1990).



      Pendidikan affect adalah pendidikan mengenai bagaimana
      seharusnya manusia, …( Beane, 1990 )




Pendidikan pengembangan affective yang merujuk kepada sebuah proses yang
dengan sengaja mengintervensi perkembangan para siswa ; bisa memasukkan
affect sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu,yang mungkin diintegrasikan
kedalam kurikulum, atau mungkin masuk ke dalam bahan pengajaran yang
terpisah untuk pengembangan affect sebagai proses atau produk akhir.
Mengapa
Mempertimbangkan
    Affect ?
Theori yang mendasari munculnya hal ini adalah:
ketika berbagai permasalahan sosial dengan skala
yang besar muncul, kita mungkin bereaksi dengan
tindakan legal (sesuai hukum) , akan tetapi solusi
terbaik adalah mendidik generasi muda untuk
mengatasi berbagai permasalahan mereka dan
atau membantu menciptakan masyarakat yang
beretika dan bermoral yang lebih baik. ( Beane,
1990 )
Goleman mengadakan Penelitian mengenai rancangan
otak dan bagaimana otak tersebut bekerja, dia
mengemukakan bahwa otak ternyata terdiri dari dua
pikiran yaitu: emosional dan rasional (1995).

Goleman jugamengemukakan penelitiannya mengenai
neuroscientists, dimana kedua komponen otak ini
seringkali bekerja secara harmonis, dan hanya sedikit
bekerja secara independen dimana setiap komponennya
bekerja secara terpisah ( 1995 ).
EQ / EI
Goleman (1995) menyebut semua ini sebagai :
”Emotional Intellegence”, dia menjelaskan bahwa
emotional intellegence dapat membantu para pelajar
dan    masyarakat      untuk    mengatasi     berbagai
permasalahan sosial masyarakat yang telah
disebutkan sebelumnya. (contoh, pelecehan, depresi,
dan stress dll. ) dengan mengajarkan para pelajar
untuk mampu mengatur (memanage) perasaan mereka
untuk bisa lebih nyaman, dlm memperbaiki hub. sosial
dan keahlian cognitivenya, shg menjadi lebih empati.
ECS
         ( Emotional Cognitive Structure )
• Gray dan La Violette mengajukan suatu teori lain
  mengenai otak, yang dinamakan dengan emotional
  cognitive structure (ECS), yang mengungkapkan bahwa
  keadaaan suatu nuansa emosional merupakan
  kemampuan untuk mengorganisasikan (mengatur)
  pikiran dan pengetahuan (Ferguson, 1982). .
• Berkenaan dengan pembelajaran, Gray dan La Violette
  memberikan saran bahwa mengabaikan suatu perasaan
  pada kenyataannya akan memperlambat efisiensi dari
  proses pembelajaran,
• dan pemahaman mengenai emosi merupakan kunci
  didalam mengembangkan cognitive organization lebih
  lanjut.
•  ....pengalaman affective membantu mereka dalam
  berbagai tugas-tugas cognitive.
• Berdasarkan pada eksperimen yang telah dilakukan oleh
  Stepen Porges dari Universitas Maryland bahwa bagian-
  bagian otak dan sistem nervous berhubungan dengan
  pengaturan emosional yang memainkan peranan
  penting di dalam cognition (porges, Doussard-Roosevelt,
  Portales, & Greenspan, in press). (pp. 9-10).
• Emosi tidak hanya menjadi mediator yang kompleks dari
  pengalaman akan tetapi juga melayani pengaturan
  internal dan peranan yang berbeda (p.13)
• Jawaban untuk pertanyaan ini sangatlah penting karena
  mempunyai beberapa alasan, yaitu:
• pertama, telah diketahui bahwa pembelajaran yang seperti
  apa yang meliputi ruang lingkup affective yang membantu
  kita untuk memahami manfaat dari ruang lingkup affective.
• Kedua, hal tersebut memberikan sebuah pilihan yang
  membantu para pendidik untuk menentukan apa yang
  penting untuk diajarkan. dan
• ketiga, perbedaan dalam jenis affective learning
  membutuhkan metode pengajaran yang berbeda juga
  untuk mempercepat tercapainya perkembangan, dan hal ini
  adalah fokus utama dalam teori instruksional.
Berbagai taxonomy yang lain, telah dikembangkan
sebelumnya (Brandhorst, 1978; Foshay, 1978; gephart &
Ingle, 1976; Hoeper, 1972), telah ditinjau kembali oleh
Martin dan Briggs (1986) :

• Pengembangan mereka pada lingkup psikologi
  menekankan pada pengembangan diri
  sebagai tujuan. Taxonomy ini juga
  memasukkan berbagai macam konstruksi
  affective, termasuk sentiment, minat,
  kepercayaan, emosi, tingkat sosialnya, dan
  respon yang mendalam.
Foshay (1978) mendeskripsikan 6
ruang lingkup pembelajaran yaitu

Intelektual, emosional, sosial, fisik,
estetika, dan spiritual. Dia juga
memasukkan dua konstruk affective
yaitu estetika, dan spiritual, yang
mana hal ini tidak terdapat pada
taxonomi-taxonomi yang lain.
• Jawaban untuk pertanyaan ini sangatlah penting karena
  mempunyai beberapa alasan, yaitu:
• pertama, telah diketahui bahwa pembelajaran yang seperti
  apa yang meliputi ruang lingkup affective yang membantu
  kita untuk memahami manfaat dari ruang lingkup affective.
• Kedua, hal tersebut memberikan sebuah pilihan yang
  membantu para pendidik untuk menentukan apa yang
  penting untuk diajarkan. dan
• ketiga, perbedaan dalam jenis affective learning
  membutuhkan metode pengajaran yang berbeda juga
  untuk mempercepat tercapainya perkembangan, dan hal ini
  adalah fokus utama dalam teori instruksional.
Dimensi dimensi sebuah kurikulum
    pengembangan affective


                  Spiritual


       Estetika               Moral


       Social
                              Motivasi



                  Emosi
Dimensi dimensi sebuah kurikulum pengembangan affective
1. Perkembangan    Memahami diri sendiri dan perasaan orang lain serta evaluasi affective, belajar utk
   Emosi           mengatur berbagai perasaan tersebut dan mau malaksanakannya.

2. Perkenbangan    Membangun berbagai kode (kode etik) perilaku & dasar pemikiran, termasuk
   Moral           mengembangkan sikap yang pro sosial, seringkali berhubungan dengan kepedulian,
                   keadilan, kesamaan dll

3, Perkembangan    Membangun ketrampilan dan sikap untuk memulai dan membentuk interaksi dan
   Sosial          menjaga hubungan dengan berbagai pihak, termasuk teman sebaya, keluarga, para
                   pekerja, atau siapapun yang berbeda dengan diri kita.

4. Perkembangan    Menanamkan sebuah kesadaran dan penghargaan terhadap jiwa seseorang dan hal
   Spiritual       itu berhubungan dengan jiwa orang lain, berhubungan dengan Tuhan, dan semua
                   ciptaannya
5. Peekembangan Mendapatkan penghargaan atas suatu keindahan dan gaya, termasuk
   Estetika     kemampuannya untuk mengenali dan menciptakan keindahan tersebut, umumnya
                dihubungkan dengan seni dan musik, tetapi juga termasuk
                keindahan (kecemerlangan ide).
6. Perkembangan    Penanaman minat dan keinginan untuk membentuknya, didasarkan pada
   Motivasi        kegembiraan dan kegunaan yang mereka sediakan, termasuk pada kejuruan dan
                   non kejuruan.
MODEL KONSEP YANG LAIN DALAM
       RUANG LINGKUP AFFECTIVE

            KOMPONEN-KOMPONEN INSTRUCTIONAL VALUE
Dimensi     Knowledge                  Skills                 Attitudes                Others ?
                                                              Saya ingn bahagia,
Emotinal    Mengenali bahwa yang
            lain merasakan emosi
                                       Mampu mengenali
                                       emosi dan              Saya tidak ingin
                                                                                          ?
Developme
            yang sama                  mengontrol emosi       marah
nt
                                       seseorang

Moral       Pemahaman akan             Ketrampilan dalam      saya ingin jujur, saya
                                                                                          ?
            aturan-aturan moral dan    memahami moral,        ingin mempunyai
Developme
            etika dalam suatu          ketrampilan dalam      standard etika
nt          budaya, seperti            memecahkan
            kepedulian, keadilan,      masalah moral
            dan kesamaan

Social      Pemahaman akan             Ketrampilan sosial,    Saya ingin interaktif
                                                                                          ?
            dinamika kelompok dan      termasuk ketrampilan   secara positif dengan
Developme
            bagaimana idelanya         komunikasi antar       orang lain, Saya
nt          suatu demokrasi, seperti   individu               dihadapkan untuk
            peranan seorang                                   memecahkan
                                                              masalah tanpa
            fasilitator                                       adanya pertikaian.
Dimensi        Knowledge                  Skills                  Attitudes                   Others?

Spiritual      Pengetahuan akan           Ketrampilan untuk       Saya ingin sebuah
               ajaran-ajaran agama        mendapatkan             kehidupan yang spiritual,    ?
Development    mengenai dunia             kemampuan yang ada      saya ingin berdoa untuk
               spiritual, seperti         dalam diri sendiri      membangun hubungan
               mengenai jiwa.             untuk mencintai         dengan Tuhan
                                          orang lain tanpa
                                          pamrih


Aesthetic      Pemahaman akan sifat       Ketrampilan-            Saya ingin menghiasi diri
               subjektif dari estetika    ketrampilan untuk       saya dengan keindahan,      ?
Development    (keindahan), seperti       menilai kualitas        saya sangat mnghargai
               hubungan antara nilai-     estetika, ketrampilan   suatu teori yang elegan
               nilai seseorang            untuk menciptakan       (indah).
               dengan pendapat-           estetika.
               pendapat seseorang




Motivational   Pemahaman akan             Ketrampilan untuk       Saya ingin suatu
               penghargaan baik           mengembangkan           pekerjaan yang saya         ?
Development    internal maupun            minat seseorang, baik   menikmatinya, saya tidak
               eksternal atas aktivitas   dengan cepat atau       menyukai kegemaran
               yang didukung, seperti                             yang berhubungan
               perasaan dan               jangka panjang
               kegembiraan                                        dengan senjata
SEBUAH APLIKASI MODEL UNTUK
 KURIKULUM PENGEMBANGAN AFFECTIVE


• Model aplikasi ini mempunyai tujuh desain
   utama untuk membuat kurikulum yaitu:
1. Breadth of dimensions ( limited             comprehensive )
2. Nature o the Topics,( prim.Cognitive         Prim.Affective)
3. Integration of Curriculum ( Isolated           Integrated)
4. Duration of Curr. (One shot         Spiral / pervasive)
5. Personal focus of Curr.(Interpersonal        Intrapersonal)
6. Instructional methods for curriculum(direct        indirect)
7. Orientation of the Topics ( Problem           Opportunity)
Instructional Methods
  (Metode Metode Pembelajaran)
Direct Instuctional Methods           Indirect Instructional Methods
(Metode Pembel. langsung)             (Metode pemb.tdk langsung)

Skill BuildingDiscussing groups       Moral apprenticeship
Keeping a Journal                     Modelling
Role plays/simulations                Mentoring
Activity sheets                       Parental involvement
Multimedia applications               Unstructured ”learning environment”
Bulletin Boards                       Relaxation technique,including mood
Providing examples/Nonexamples            music
Gaining new knowledge                 Visualization
(reading,media)                       Altering the school
Lectures/tellingOvert practice,e.g.       climate/environment
community service
Direct Rewards
Rangkuman
• Ruang lingkup Affective mungkin
  mempunyai kesamaan dg kognitif dan
  ruang lingkup yang ada mempunyai
  dimensi dimensi pengembangan yg
  tumpah tindih.
Thank you

More Related Content

What's hot

Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalBab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalFeldi Modole
 
Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaan
Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaanBab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaan
Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaanMazmon Mahmud
 
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearningPUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearningmfrids
 
Kecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depanKecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depanmamawanqry
 
Apa dan mengapa emotional spiritual
Apa dan mengapa emotional spiritualApa dan mengapa emotional spiritual
Apa dan mengapa emotional spiritualherul25
 
Dinamika kelompok kenapa manusia berkelompok
Dinamika kelompok kenapa manusia berkelompokDinamika kelompok kenapa manusia berkelompok
Dinamika kelompok kenapa manusia berkelompokGiNastia
 
Jawapan untuk Sekolah dan Masyarat KPS 4043
Jawapan untuk Sekolah dan Masyarat KPS 4043Jawapan untuk Sekolah dan Masyarat KPS 4043
Jawapan untuk Sekolah dan Masyarat KPS 4043Zuzan Michael Japang
 
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep MatriksBuku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep MatriksAisyah Turidho
 
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hari
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hariUrgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hari
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hariAndriyanti Pasaribu
 
Pkm gagasan tertulis
Pkm gagasan tertulisPkm gagasan tertulis
Pkm gagasan tertulisdeviaramadhan
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantarmrlakmono
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHariyatunnisa Ahmad
 
Alexander the great
Alexander the greatAlexander the great
Alexander the greatTiaraMarieta
 
Psikoanalisis tentang prilaku agama
Psikoanalisis tentang prilaku agamaPsikoanalisis tentang prilaku agama
Psikoanalisis tentang prilaku agamawinarsih_enar
 

What's hot (19)

Idealisme dalam pendidikan
Idealisme dalam pendidikanIdealisme dalam pendidikan
Idealisme dalam pendidikan
 
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalBab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
 
Resume ppd kb 4
Resume ppd kb 4Resume ppd kb 4
Resume ppd kb 4
 
Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaan
Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaanBab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaan
Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaan
 
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearningPUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
 
Kecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depanKecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depan
 
Apa dan mengapa emotional spiritual
Apa dan mengapa emotional spiritualApa dan mengapa emotional spiritual
Apa dan mengapa emotional spiritual
 
Dinamika kelompok kenapa manusia berkelompok
Dinamika kelompok kenapa manusia berkelompokDinamika kelompok kenapa manusia berkelompok
Dinamika kelompok kenapa manusia berkelompok
 
Jawapan untuk Sekolah dan Masyarat KPS 4043
Jawapan untuk Sekolah dan Masyarat KPS 4043Jawapan untuk Sekolah dan Masyarat KPS 4043
Jawapan untuk Sekolah dan Masyarat KPS 4043
 
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep MatriksBuku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
 
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hari
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hariUrgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hari
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hari
 
Pkm gagasan tertulis
Pkm gagasan tertulisPkm gagasan tertulis
Pkm gagasan tertulis
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
 
Alexander the great
Alexander the greatAlexander the great
Alexander the great
 
Psikoanalisis tentang prilaku agama
Psikoanalisis tentang prilaku agamaPsikoanalisis tentang prilaku agama
Psikoanalisis tentang prilaku agama
 

Viewers also liked

Implementasi kurikulum 2013 seminar solo
Implementasi kurikulum 2013 seminar soloImplementasi kurikulum 2013 seminar solo
Implementasi kurikulum 2013 seminar solorofieamirasyka
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
 
Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 rofieamirasyka
 
7 steps to get beyond excuses
7 steps to get beyond excuses7 steps to get beyond excuses
7 steps to get beyond excusessapiens96
 
Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 rofieamirasyka
 
Anatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klAnatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klSry Surniaty
 
9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategi9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategirofieamirasyka
 
Makalah Hidung buntu
Makalah Hidung buntu Makalah Hidung buntu
Makalah Hidung buntu Sry Surniaty
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranrofieamirasyka
 
Anatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klAnatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klSry Surniaty
 
Prinsip dasar usg
Prinsip dasar usg Prinsip dasar usg
Prinsip dasar usg Sry Surniaty
 
WATER SPORTS
WATER SPORTSWATER SPORTS
WATER SPORTSNaaz Khan
 
Our Planet Earth-Realms
Our Planet Earth-RealmsOur Planet Earth-Realms
Our Planet Earth-RealmsNaaz Khan
 

Viewers also liked (16)

Model pemb assure
Model pemb assure Model pemb assure
Model pemb assure
 
Implementasi kurikulum 2013 seminar solo
Implementasi kurikulum 2013 seminar soloImplementasi kurikulum 2013 seminar solo
Implementasi kurikulum 2013 seminar solo
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
 
Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004
 
7 steps to get beyond excuses
7 steps to get beyond excuses7 steps to get beyond excuses
7 steps to get beyond excuses
 
Sumber belajar
Sumber belajarSumber belajar
Sumber belajar
 
Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004 Landasan dan kawasan tp 2004
Landasan dan kawasan tp 2004
 
Anatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klAnatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht kl
 
9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategi9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategi
 
Makalah Hidung buntu
Makalah Hidung buntu Makalah Hidung buntu
Makalah Hidung buntu
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaran
 
Anatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klAnatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht kl
 
Prinsip dasar usg
Prinsip dasar usg Prinsip dasar usg
Prinsip dasar usg
 
WATER SPORTS
WATER SPORTSWATER SPORTS
WATER SPORTS
 
Our Planet Earth-Realms
Our Planet Earth-RealmsOur Planet Earth-Realms
Our Planet Earth-Realms
 

Similar to AFFECTIVE EDUCATION

Modul 2.2 Angkatan 9.pdf
Modul 2.2  Angkatan 9.pdfModul 2.2  Angkatan 9.pdf
Modul 2.2 Angkatan 9.pdfAhmadAminollah
 
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru PenggerakpdfKoneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdfhikmahputrawan12
 
Materi Dinamika Kelompok untuk Organisasi
Materi Dinamika Kelompok untuk OrganisasiMateri Dinamika Kelompok untuk Organisasi
Materi Dinamika Kelompok untuk Organisasirahmawatikhoiriyah
 
Haris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.eHaris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.eRizz Aee
 
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarKecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarRiva Warid
 
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptxMATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptxEmanuelFernandez43
 
Memahami subjek didik secara holistik
Memahami subjek didik secara holistikMemahami subjek didik secara holistik
Memahami subjek didik secara holistikDedi Yulianto
 
Emotional intelligent
Emotional intelligentEmotional intelligent
Emotional intelligentagustaws
 
Asigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betulAsigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betulSiti Jaharah Muhamad
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasiFathur Marah
 
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptx
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptxPerkembangan Sosial dan Kepribadian.pptx
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptxrainscarlet
 
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru PenggerakKoneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerakyuliaastuti111
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordKaer Bikers
 
Presentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi finalPresentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi finalRokaizal Rozali
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9PanjiSuwito1
 
PPT KELOMPOK 4.pptx
PPT KELOMPOK 4.pptxPPT KELOMPOK 4.pptx
PPT KELOMPOK 4.pptxAlFatih85
 
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitas
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitaspengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitas
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitasaldi ramdhani fahlevi deisti
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasiFathur Marah
 

Similar to AFFECTIVE EDUCATION (20)

Modul 2.2 Angkatan 9.pdf
Modul 2.2  Angkatan 9.pdfModul 2.2  Angkatan 9.pdf
Modul 2.2 Angkatan 9.pdf
 
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru PenggerakpdfKoneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Materi Dinamika Kelompok untuk Organisasi
Materi Dinamika Kelompok untuk OrganisasiMateri Dinamika Kelompok untuk Organisasi
Materi Dinamika Kelompok untuk Organisasi
 
Haris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.eHaris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.e
 
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarKecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
 
Keecerdasan Sosial
Keecerdasan SosialKeecerdasan Sosial
Keecerdasan Sosial
 
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptxMATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
 
Memahami subjek didik secara holistik
Memahami subjek didik secara holistikMemahami subjek didik secara holistik
Memahami subjek didik secara holistik
 
Emotional intelligent
Emotional intelligentEmotional intelligent
Emotional intelligent
 
Asigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betulAsigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betul
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptx
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptxPerkembangan Sosial dan Kepribadian.pptx
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptx
 
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru PenggerakKoneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerak
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
 
Presentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi finalPresentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi final
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9
 
PPT KELOMPOK 4.pptx
PPT KELOMPOK 4.pptxPPT KELOMPOK 4.pptx
PPT KELOMPOK 4.pptx
 
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitas
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitaspengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitas
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitas
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 

More from rofieamirasyka

Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
 
Silabus tp tarbiyah pai 6
Silabus tp tarbiyah pai 6 Silabus tp tarbiyah pai 6
Silabus tp tarbiyah pai 6 rofieamirasyka
 

More from rofieamirasyka (7)

Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
 
Model pemb assure
Model pemb assure Model pemb assure
Model pemb assure
 
Sumber belajar
Sumber belajarSumber belajar
Sumber belajar
 
Sumber belajar
Sumber belajarSumber belajar
Sumber belajar
 
Affective education
Affective educationAffective education
Affective education
 
Silabus tp tarbiyah pai 6
Silabus tp tarbiyah pai 6 Silabus tp tarbiyah pai 6
Silabus tp tarbiyah pai 6
 

AFFECTIVE EDUCATION

  • 1. PENDIDIKAN AFEKTIF DAN RANAH AFEKTIF : Implikasi terhadap Desain dari berbagai Teori dan Model Instruksional AFFECTIVE EDUCATION and AFFECTIVE DOMAIN : Implication for Instructional-Design Theories and Model Referensi : INSTRUCTIONAL – DESIGN THEORIES AND MODELS Charles M. Reigeluth Indiana University
  • 2. Disusun Oleh : Siti Rofi’ah, M.Pd.
  • 3. AFFECTIVE EDUCATION Apa artinya ? Affective education menunjuk pada pendidikan untuk pengembangan sosial, personal, perasaan, emosi, moral, etika; dimana hal tersebut sering terisolasi (tidak tersentuh) di dalam kurikulum (Ackerson, 1991/1992; Beane, 1990). Pendidikan affect adalah pendidikan mengenai bagaimana seharusnya manusia, …( Beane, 1990 ) Pendidikan pengembangan affective yang merujuk kepada sebuah proses yang dengan sengaja mengintervensi perkembangan para siswa ; bisa memasukkan affect sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu,yang mungkin diintegrasikan kedalam kurikulum, atau mungkin masuk ke dalam bahan pengajaran yang terpisah untuk pengembangan affect sebagai proses atau produk akhir.
  • 5. Theori yang mendasari munculnya hal ini adalah: ketika berbagai permasalahan sosial dengan skala yang besar muncul, kita mungkin bereaksi dengan tindakan legal (sesuai hukum) , akan tetapi solusi terbaik adalah mendidik generasi muda untuk mengatasi berbagai permasalahan mereka dan atau membantu menciptakan masyarakat yang beretika dan bermoral yang lebih baik. ( Beane, 1990 )
  • 6. Goleman mengadakan Penelitian mengenai rancangan otak dan bagaimana otak tersebut bekerja, dia mengemukakan bahwa otak ternyata terdiri dari dua pikiran yaitu: emosional dan rasional (1995). Goleman jugamengemukakan penelitiannya mengenai neuroscientists, dimana kedua komponen otak ini seringkali bekerja secara harmonis, dan hanya sedikit bekerja secara independen dimana setiap komponennya bekerja secara terpisah ( 1995 ).
  • 7. EQ / EI Goleman (1995) menyebut semua ini sebagai : ”Emotional Intellegence”, dia menjelaskan bahwa emotional intellegence dapat membantu para pelajar dan masyarakat untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial masyarakat yang telah disebutkan sebelumnya. (contoh, pelecehan, depresi, dan stress dll. ) dengan mengajarkan para pelajar untuk mampu mengatur (memanage) perasaan mereka untuk bisa lebih nyaman, dlm memperbaiki hub. sosial dan keahlian cognitivenya, shg menjadi lebih empati.
  • 8. ECS ( Emotional Cognitive Structure ) • Gray dan La Violette mengajukan suatu teori lain mengenai otak, yang dinamakan dengan emotional cognitive structure (ECS), yang mengungkapkan bahwa keadaaan suatu nuansa emosional merupakan kemampuan untuk mengorganisasikan (mengatur) pikiran dan pengetahuan (Ferguson, 1982). . • Berkenaan dengan pembelajaran, Gray dan La Violette memberikan saran bahwa mengabaikan suatu perasaan pada kenyataannya akan memperlambat efisiensi dari proses pembelajaran, • dan pemahaman mengenai emosi merupakan kunci didalam mengembangkan cognitive organization lebih lanjut.
  • 9. • ....pengalaman affective membantu mereka dalam berbagai tugas-tugas cognitive. • Berdasarkan pada eksperimen yang telah dilakukan oleh Stepen Porges dari Universitas Maryland bahwa bagian- bagian otak dan sistem nervous berhubungan dengan pengaturan emosional yang memainkan peranan penting di dalam cognition (porges, Doussard-Roosevelt, Portales, & Greenspan, in press). (pp. 9-10). • Emosi tidak hanya menjadi mediator yang kompleks dari pengalaman akan tetapi juga melayani pengaturan internal dan peranan yang berbeda (p.13)
  • 10. • Jawaban untuk pertanyaan ini sangatlah penting karena mempunyai beberapa alasan, yaitu: • pertama, telah diketahui bahwa pembelajaran yang seperti apa yang meliputi ruang lingkup affective yang membantu kita untuk memahami manfaat dari ruang lingkup affective. • Kedua, hal tersebut memberikan sebuah pilihan yang membantu para pendidik untuk menentukan apa yang penting untuk diajarkan. dan • ketiga, perbedaan dalam jenis affective learning membutuhkan metode pengajaran yang berbeda juga untuk mempercepat tercapainya perkembangan, dan hal ini adalah fokus utama dalam teori instruksional.
  • 11.
  • 12. Berbagai taxonomy yang lain, telah dikembangkan sebelumnya (Brandhorst, 1978; Foshay, 1978; gephart & Ingle, 1976; Hoeper, 1972), telah ditinjau kembali oleh Martin dan Briggs (1986) : • Pengembangan mereka pada lingkup psikologi menekankan pada pengembangan diri sebagai tujuan. Taxonomy ini juga memasukkan berbagai macam konstruksi affective, termasuk sentiment, minat, kepercayaan, emosi, tingkat sosialnya, dan respon yang mendalam.
  • 13. Foshay (1978) mendeskripsikan 6 ruang lingkup pembelajaran yaitu Intelektual, emosional, sosial, fisik, estetika, dan spiritual. Dia juga memasukkan dua konstruk affective yaitu estetika, dan spiritual, yang mana hal ini tidak terdapat pada taxonomi-taxonomi yang lain.
  • 14. • Jawaban untuk pertanyaan ini sangatlah penting karena mempunyai beberapa alasan, yaitu: • pertama, telah diketahui bahwa pembelajaran yang seperti apa yang meliputi ruang lingkup affective yang membantu kita untuk memahami manfaat dari ruang lingkup affective. • Kedua, hal tersebut memberikan sebuah pilihan yang membantu para pendidik untuk menentukan apa yang penting untuk diajarkan. dan • ketiga, perbedaan dalam jenis affective learning membutuhkan metode pengajaran yang berbeda juga untuk mempercepat tercapainya perkembangan, dan hal ini adalah fokus utama dalam teori instruksional.
  • 15. Dimensi dimensi sebuah kurikulum pengembangan affective Spiritual Estetika Moral Social Motivasi Emosi
  • 16. Dimensi dimensi sebuah kurikulum pengembangan affective 1. Perkembangan Memahami diri sendiri dan perasaan orang lain serta evaluasi affective, belajar utk Emosi mengatur berbagai perasaan tersebut dan mau malaksanakannya. 2. Perkenbangan Membangun berbagai kode (kode etik) perilaku & dasar pemikiran, termasuk Moral mengembangkan sikap yang pro sosial, seringkali berhubungan dengan kepedulian, keadilan, kesamaan dll 3, Perkembangan Membangun ketrampilan dan sikap untuk memulai dan membentuk interaksi dan Sosial menjaga hubungan dengan berbagai pihak, termasuk teman sebaya, keluarga, para pekerja, atau siapapun yang berbeda dengan diri kita. 4. Perkembangan Menanamkan sebuah kesadaran dan penghargaan terhadap jiwa seseorang dan hal Spiritual itu berhubungan dengan jiwa orang lain, berhubungan dengan Tuhan, dan semua ciptaannya 5. Peekembangan Mendapatkan penghargaan atas suatu keindahan dan gaya, termasuk Estetika kemampuannya untuk mengenali dan menciptakan keindahan tersebut, umumnya dihubungkan dengan seni dan musik, tetapi juga termasuk keindahan (kecemerlangan ide). 6. Perkembangan Penanaman minat dan keinginan untuk membentuknya, didasarkan pada Motivasi kegembiraan dan kegunaan yang mereka sediakan, termasuk pada kejuruan dan non kejuruan.
  • 17. MODEL KONSEP YANG LAIN DALAM RUANG LINGKUP AFFECTIVE KOMPONEN-KOMPONEN INSTRUCTIONAL VALUE Dimensi Knowledge Skills Attitudes Others ? Saya ingn bahagia, Emotinal Mengenali bahwa yang lain merasakan emosi Mampu mengenali emosi dan Saya tidak ingin ? Developme yang sama mengontrol emosi marah nt seseorang Moral Pemahaman akan Ketrampilan dalam saya ingin jujur, saya ? aturan-aturan moral dan memahami moral, ingin mempunyai Developme etika dalam suatu ketrampilan dalam standard etika nt budaya, seperti memecahkan kepedulian, keadilan, masalah moral dan kesamaan Social Pemahaman akan Ketrampilan sosial, Saya ingin interaktif ? dinamika kelompok dan termasuk ketrampilan secara positif dengan Developme bagaimana idelanya komunikasi antar orang lain, Saya nt suatu demokrasi, seperti individu dihadapkan untuk peranan seorang memecahkan masalah tanpa fasilitator adanya pertikaian.
  • 18. Dimensi Knowledge Skills Attitudes Others? Spiritual Pengetahuan akan Ketrampilan untuk Saya ingin sebuah ajaran-ajaran agama mendapatkan kehidupan yang spiritual, ? Development mengenai dunia kemampuan yang ada saya ingin berdoa untuk spiritual, seperti dalam diri sendiri membangun hubungan mengenai jiwa. untuk mencintai dengan Tuhan orang lain tanpa pamrih Aesthetic Pemahaman akan sifat Ketrampilan- Saya ingin menghiasi diri subjektif dari estetika ketrampilan untuk saya dengan keindahan, ? Development (keindahan), seperti menilai kualitas saya sangat mnghargai hubungan antara nilai- estetika, ketrampilan suatu teori yang elegan nilai seseorang untuk menciptakan (indah). dengan pendapat- estetika. pendapat seseorang Motivational Pemahaman akan Ketrampilan untuk Saya ingin suatu penghargaan baik mengembangkan pekerjaan yang saya ? Development internal maupun minat seseorang, baik menikmatinya, saya tidak eksternal atas aktivitas dengan cepat atau menyukai kegemaran yang didukung, seperti yang berhubungan perasaan dan jangka panjang kegembiraan dengan senjata
  • 19. SEBUAH APLIKASI MODEL UNTUK KURIKULUM PENGEMBANGAN AFFECTIVE • Model aplikasi ini mempunyai tujuh desain utama untuk membuat kurikulum yaitu: 1. Breadth of dimensions ( limited comprehensive ) 2. Nature o the Topics,( prim.Cognitive Prim.Affective) 3. Integration of Curriculum ( Isolated Integrated) 4. Duration of Curr. (One shot Spiral / pervasive) 5. Personal focus of Curr.(Interpersonal Intrapersonal) 6. Instructional methods for curriculum(direct indirect) 7. Orientation of the Topics ( Problem Opportunity)
  • 20. Instructional Methods (Metode Metode Pembelajaran) Direct Instuctional Methods Indirect Instructional Methods (Metode Pembel. langsung) (Metode pemb.tdk langsung) Skill BuildingDiscussing groups Moral apprenticeship Keeping a Journal Modelling Role plays/simulations Mentoring Activity sheets Parental involvement Multimedia applications Unstructured ”learning environment” Bulletin Boards Relaxation technique,including mood Providing examples/Nonexamples music Gaining new knowledge Visualization (reading,media) Altering the school Lectures/tellingOvert practice,e.g. climate/environment community service Direct Rewards
  • 21. Rangkuman • Ruang lingkup Affective mungkin mempunyai kesamaan dg kognitif dan ruang lingkup yang ada mempunyai dimensi dimensi pengembangan yg tumpah tindih.

Editor's Notes

  1. ed