SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE
DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat
Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI AUDIT
DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP
KUALITAS AUDIT
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Indonesia Tahun 2011-2013)”
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
ADISTI PUTRI MAHARANI
B 200 110 216
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ROTASI AUDIT
DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP
Terdaftar Di Bursa Efek
Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE,
ROTASI AUDIT DAN SPESIALISASI AUDITOR
TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manfukatur di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2013)
ADISTI PUTRI MAHARANI
B 200 110 216
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email : adistiptr@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari fee audit, audit
tenure dan rotasi audit terhadap kualitas audit. Kualitas audit menggunakan
proksi ukuran kantor akuntan publik, yang diukur dengan variabel dummy
dengan menggunakan kelompok auditor KAP Big Four dan KAP Non Big four,
audit tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun dimana auditor yang
sama telah melakukan perikatan dengan auditee, audit fee diukur dengan biaya
profesional yang dikeluarkan oleh perusahaan klien, rotasi audit diukur dengan
variabel dummy, dan spesialisasi auditor diukur dengan variabel dummy.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling, jumlah total sampel adalah 75
perusahaan dengan periode pengamatan tiga tahun. Metode analisis yang
digunakan adalah regresi logistik
Berdasarkan penelitiasn ini disimipulkan bahwa audit tenure, rotasi audit
dan spesialisasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan
audit fee berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Kata kunci : audit tenure, audit fee, rotasi audit, spesialisasi auitor, dan kualitas
audit.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jasa audit keuangan merupakan jasa yang digunakan oleh pihak luar
perusahaan seperti calon investor, investor, dan pihak lain yang terkait untuk
menilai perusahaan atau badan hukum lainnya (termasuk pemerintah) untuk
menghasilkan pendapat atau opini tentang laporan keuangan yang relevan, akurat,
lengkap, dan disajikan secara wajar. Para pengguna laporan keuangan
mengaharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor eksternal
bebas dari salah saji material, dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Indarto (2011) dalam Kurniasih dan Rohman (2014) menyatakan tujuan
menyeluruh dari audit laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat
apakah keuangan klien tersaji secara wajar dalam semua hal yang material sesuai
prinsip-prinsip yang berlaku wajar sesuai prinsip akuntansi.
Untuk menghasilkan keyakinan klien terhadap auditor, maka kualitas yang
dihasilkan harus baik. Dari sudut pandang auditor, audit dianggap berkualitas
apabila auditor memperhatikan standar umum audit yang tercantum dalam
pernyataan standar auditing meliputi mutu profesional (profesional qualities)
auditor independen, pertimbangan (judgement) yang digunakan dalam
pelaksanaan audit dan penyusunan laporan keuangan auditan, Hartadi (2009).
Persaingan kantor akuntan publik untuk menciptakan hasil audit yang
berkualitas semakin ketat, kualitas audit tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
internal tetapi juga faktor eksternal. Faktor eksternal yang digunakan dalam
penelitian ini untuk membuktikan pengaruh terhadap kualitas audit adalah audit
fee, audit tenure, rotasi audit dan spesialisasi kantor akuntan publik.
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas audit adalah audit
fee, dalam hal ini diasumsikan bahwa auditor yang berkualitas tinggi akan
mengenakan audit fee yang tinggi pula, Sumarwoto (2006) mengatakan hubungan
kerja yang lama kemungkinan menciptakan suatu ancaman karena akan
mempengaruhi objektifitas Kantor Akuntan Publik yang merupakan syarat mutlak
audit yang berkualitas. Rotasi yang berkaitan dengan pembatasan lamanya jangka
waktu auditor melalukan pemeriksaan terhadap perusahaan klien diharapkan
supaya tidak terjadi eskalasi komitmen auditor terhadap penyimpangan yang
dilakukan oleh klien. Craswell (1995) dalam Chrisnoventie (2012) menyatakan
bahwa kantor akuntan publik spesialisasi industri tertentu memiliki pemahaman
dan pengetahuan yang lebih baik mengenai kondisi lingkungan tertentu.
Dari penjelasan dan pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk
mengembangkan penilitian Kurniasih dan Rohman(2014) dengan menambahkan
satu variable independen yaitu spesialisasi auditor yang merupakan adopsi dari
penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan dan Chariri (2014), dan mengambil judul
“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor
Terhadap Kualitas Audit.”
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan penjabaran dan pemaparan diatas, maka tujuan dari
dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis apakah audit tenure berpengaruh terhadap kualitas
audit.
2. Untuk menganalisis apakah audit fee berpengaruh terhadap terhadap
kualitas audit.
3. Untuk menganalisis apakah rotasi auditor berpengaruh terhadap kualitas
audit.
4. Untuk menganalisis apakah spesialisasi auditor berpengaruh terhadap
kualitas audit.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Agensi, Jensen dan Meckling (1976) dalam Kurniasih dan Rohman
(2014) mendefinisikan teori agensi sebagai hubungan keagenan sebagai
suatu kontrak, dimana satu orang atau lebih (prinsipal) meminta pihak
lainnya (agen) untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan atas nama
prinsipal, yang melibatkan pendelegasian beberapa wewenang pembuatan
keputusan kepada agen. Sering terjadinya benturan kepentingan antara
prinsipal dengan agen sebagai pihak yang diserahi wewenang untuk
mengelola perusahaanlah yang menyebabkan diperlukannya orang ketiga
yang independen untuk memeriksa dan memberikan assurance pada
laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen,yaitu seorang auditor.
2. Kualitas Audit, Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi
ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan para
pemegang saham dengan menggunakan pihak luar untuk memberikan
pengesahan terhadap laporan keuangan, sedangkan kualitas audit
menurut De Angelo (1981) dalam Tjun, Murpaung dan Setiawan (2012)
yaitu sebagai kemungkinan/probabilitas auditor mampu mengungkapkan
dan melaporkan suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya.
3. Audit Tenure, tenure adalah lamanya masa perikatan Kantor Akuntan
Publik (KAP) dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Tenure
menjadi perdebatan pada saat audit tenure yang dilakukan secara
singkat dan audit tenure yang dilakukan dalam jangka waktu yang
sangat lama. Hamid (2013) dalam Kurniasih dan Rohman (2014) Tenure
yang singkat mengakibatkan perolehan informasi berupa data dan
bukti-bukti menjadi terbatas sehingga jika terdapat data yang salah atau
data yang sengaja dihilangkan oleh manajer sulit ditemukan.
Sebaliknya terkait dengan tenure dalam jangka waktu yang panjang
dapat menimbulkan hubungan emosional antara auditor dan klien.
4. Audit Fee, Mulyadi (2002) dalam Hanjani (2014) besarnya audit fee
tergantung dari resiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan,
tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut,
struktur biaya KAP yang bersangkutan.
5. Rotasi Auditor, adalah pergantian kantor akuntan publik yang
memberikan jasa audit terhadap kliennya. Rotasi auditor terjadi karena dua
hal yaitu sukarela (voluntary) dan wajib (mandatory). Rotasi auditor
mandatory terjadi karena auditor mengundurkan diri atau auditor dipecat
oleh klien.
6. Spesialisasi Auditor, Auditor spesialis menggambarkan keahlian dan
pengalaman audit seorang auditor pada bidang industri tertentu. Menurut
Mahdi dalam Panjaitan dan Chariri (2014) menyatakan bahwa spesialisasi
auditor merupakan dari dimensi kualitas audit, sebab pengalaman dan
pengetahuan auditor tentang industri merupakan salah satu elemen dari
keahlian auditor.
B. Kerangkan Teori
Teori Agensi
Prinsipal Agen
Auditor (KAP)
Kualitas Audit
(-) (+) (-) (+)
(H1) Audit Tenure (H2) Audit Fee (H3)Rotasi Audit (H4)Spesialisasi Auditor
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih dan Rohman (2014) mengambil
objek Perusahaan perusahaan yang terdaftar dalam BEI tahun 2008-2012, metode
yang digunakan adalah regresi logistik. Penelitian ini menemukan bahwa Audit
fee dan rotasi audit berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit, sedangkan
audit tenur berpengaruh negatif terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
Penelitian Sinaga dan Ghozali (2012) yang meneliti tentang Pengaruh
Audit Tenure, Ukuran KAP Dan Ukuran Perusahaan Klien dan Kualitas Audit
dengan mengambil sampel perusahaan perusahaan yang terdaftar dalam BEI tahun
2006-2010 menyatakan bahwa audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit, sedangkan ukuran Kantor Akuntan Publik, dan ukuran perusahaan
klien berpengaruh terhadap kualitas audit. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode regresi logistik.
Penelitian Permana (2012) yang berjudul “Pengaruh Masa Perikatan Audit
Dan Ukuran KAP Terhadap Kualitas Audit” meneliti tentang masa perikatan audit
dan ukuran Kantor Akuntan Publik dan Kualitas audit, dengan mengambil sampel
dari perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010, menggunakan metode
analisis logistik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah audit tenure dan
ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan, Chariri (2014) meneliti tentang
audit tenure, ukuran Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi auditor dan Kualitas
audit dengan mengambil sampel perusahaan perusahaan yang terdaftar di BEI
periode tahun 2010-2012 dan menggunakan metode penelitian regresi linear
berganda. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa audit tenur berpengaruh
negatif terhadap kualitas audit, sedangkan spesialisasi auditor berpengaruh positif
terhadap kualitas audit dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas
audit.
Penelitian yang dilakukan oleh Nugrahanti, Darsono (2014) meneliti tentang
pengaruh audit tenure, spesialisasi kantor akuntan publik dan ukuran perusahaan
terhadap kualitas audit dengan sampel 273 perusahaan yang terdaftar di BEI sejak
2010-2012 menyatakan audit tenur dan spesialisasi auditor berpengaruh positif
terhadap kualitas audit, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh.
Penelitian yang dilakukan oleh Hartadi (2009) yang meneliti tentang audit
fee, reputasi auditor dan rotasi auditor yang diukur menggunakan metode regresi
linier berganda dengan sampel perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI periode tahun 2004-2010 menemukan bahwa rotasi auditor dan reputasi
auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan audit fee
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
D. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit
Masa perikatan yang terlalu singkat waktunya dapat menyebabkan
pengetahuan spesifik tentang klien masih sedikit sehingga kualitas audit
rendah. Jika terlampau panjang bisa menyebabkan turunnya tingkat
obyektivitas yang merupakan syarat mutlaknya kualitas audit akibat keakraban
berlebihan antara kedua pihak (Permana, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh
Giri (2010) membuktikan bahwa variabel audit tenure berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap variabel kualitas audit.
H1 : Audit tenure Berpengaruh Negatif Terhadap kualitas audit
2. Pengaruh Audit Fee Terhadap Kulitas Audit
Biaya yang lebih tinggi akan meningkatkan kualitas audit, karena biaya
audit yang diperoleh dalam satu tahun dan estimasi biaya operasional yang
dibutuhkan untuk melaksanakan proses audit dapat meningkatkan kualitas audit.
Gammal (2012) dalam Kurniasih (2014) membuktikan bahwa perusahaan
multinasional dan bank-bank di Lebanon lebih memilih untuk membayar
biaya audit yang bernominal besar dengan alasan yaitu mereka lebih mencari
auditor dalam kantor akuntan publik yang dapat menghasilkan laporan audit
yang berkualitas dan dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan tahunan
yang dapat bersaing diseluruh dunia.
H2 : Audit Fee berpengaruh positif terhadap kualitas audit
3. Pengaruh Rotasi Auditor Terhadap Kualitas Audit
Penelitian yang dilakukan oleh Siregar, dkk. (2012) menemukan bukti
bahwa sebelum adanya peraturan mengenai rotasi auditor mandatory, audit
partner rotation berpengaruh negatif, tetapi ketika ada peraturan mengenai
audit firm rotation, menunjukkan pengaruh positif terhadap kualitas audit.
Dengan dilakukannya rotasi audit akan mengurangi hubungan interaksi yang
terlalu dekat antara klien dan auditor yang dapat mengurangi kualitas audit yang
dihasilkan.
H3 : Rotasi Auditor Terhadap Kualitas Audit
4. Pengaruh Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit
Spesialisasi industri KAP menggambarkan keahlian dan pengalaman
audit seorang auditor pada bidang industri tertentu. Auditor spesialis diyakini
mampu mendeteksik kesalahan-kesalahan secara lebih baik, meningkatkan
efisiensi dan meningkatkan penilaian tentang kejujuran laporan keuangan. Dalam
melakukan pemeriksaan dan pengawasan kinerja manajemen, auditor mungkin
akan menghadapi masalah yang kompleks yang memiliki pengaruh terhadap
laporan keuangan, itulah sebabnya diperlukan spesialisasi auditor yang lebih
memahami industri klien untuk menjaga kualitas audit.
H4 : Spesialisasi Auditor Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan
pengujian hipotesis terhadap pengaruh variabel independen yaitu audit tenure,
audit fee, rotasi audit dan spesialisasi auditor terhadap variabel dependen yaitu
kualitas audit. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-
2013.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 yaitu sebanyak 138 perusahaan.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling dengan kriteria pemilihan sampel sebagai berikut :
1. Perusahan Manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2011-
2013.
2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit periode 31
Desember 2011-2013
3. Data-data mengenai variabel penelitian yang akan di teliti harus tersedia
lengkap
C. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan perusahaan
yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Data yang digunakan dalam penelitian
ini berasal dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Dependen
Variabel dependen penelitian ini adalah kualitas audit, kualitas audit merupakan
kemampuan auditor untuk menemukan dan mengungkapkan kesalahan atau
kekeliruan yang terdapat padas sistem akuntansi klien. Kualitas audit di proksikan
dengan ukuran KAP, KAP yang besar (KAP Big Four) dianggap memiliki
kualitas audit yang lebih baik dibandingan KAP non Big Four, karena mereka
dituntut untuk bisa menjaga reputasinya.
2. Variabel Independen
a) Audit Tenure, Auditor tenure merupakan lamanya masa perikatan auditor
dengan klien. Masa perikatan audit tersebut diukur dengan menghitung
jumlah tahun auditor melakukan perikatan dengan perusahaan yang
sama secara berturut-turut, Al-Thuneibat et al (2011) dalam Sinaga (2012).
Semakin panjang masa perikatan antara klien dan auditor membuat adanya
kedekatan emosional antara klien dan auditor sehingga mampu
mengurangi tingkat objektifitas auditor dalam melaksanakan kegiatan
auditnya.
b) Audit Fee, Audit fee merupakan pendapatan yang di dapatkan auditor
sebagai imbalan atas jasa setelah dilakukannya audit. Audit fee dalam
penelitian ini di proksikan dengan profesional fees yang tercantum dalam
laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kemudian variabel ini dihitung dengan menggunakan logaritma natura.
Kurniasih dan Rohman (2014).
c) Rotasi Auditor, Rotasi audit adalah pergantian kantor akuntan publik yang
dilakukan oleh perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
No.17 tahun 2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”, kantor akuntan publik
hanya boleh mengaudit perusahaan yang sama selama lima tahun berturut-
turut dan tiga tahun berturut turut untuk seorang akuntan publik. Namun
ada beberapa perusahaan yang melakukan pergantian auditor sebelum lima
tahun berturut-turut (voluntary). Rotasi audit diukur dengan menggunakan
variabel dummy, 1 jika perusahaan melakukan rotasi dan 0 jika tidak
melakukan rotasi.
d) Spesialisasi Auditor, Semakin sering KAP melakukan audit terhadap
perusahaan sejenis, maka kantor akuntan publik tersebut akan spesialis
dalam kelompok perusahaan tersebut. Spesialisasi auditor diukur dengan
variabel dummy, 1 jika di audit dengan auditor spesialis, dan 0 jika di audit
dengan auditor non spesialis, di katakan spesialis auditor jika mengaudit
lebih dari 30% perusahan di sebuah industri. Panjaitan dan Chariri (2014)
E. Metode Analisis Data
Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi logistik (logistic regression)
sebagai berikut:
= + + + + +
Keterangan :
Kualitas = Kualitas audit (variabel dummy, 1 jika diaudit oleh KAP big
Four, 0 jika diaudit oleh KAP non Big Four)
α = Konstanta
β = Koefisien Model Regresi
Tenure = Lamanya Jumlah angka tahun perikatan kerja auditor dan sampel
AuditFee = Logaritma Natura audit fee
Rotasi = Rotasi Auditor (variabel dummy, 1 jika melakukan rotasi, 0 jika
tidak melakukan rotasi)
Spesialisasi = Spesialisasi Auditor (Variabel dummy, 1 jika diaudit KAP
spesialis dan 0 jika diaudit KAP non spesialis)
e = Residual eror.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Sampel Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan dengan purposive sampling diperoleh ukuran
sampel sebanyak 225 perusahaan, dengan rincian sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1 Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2011-2013
138
2 Data tidak tersedia secara lengkap ( tidak menerbitkan laporan
keuangan auditan , data mengenai variabel penelitian tidak
tersedia lengkap)
63
3 Jumlah sampel perusahaan 75
4 Jumlah tahun pengamatan 3
5 Jumlah pengamatan yang dijadikan sampel selama periode
penelitian (75x3)
225
Sumber : Hasil olah data, 2015
B. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Statistik Deskriptif
Minimum Maksimum Sum Mean Std.
Deviation
Kualitas Audit 0 1,00 120,00 0,5333 0,5000
Audit Tenur 1,00 4,00 580,00 2,5778 0,99303
Audit Fee 14,81 28,04 4883,75 21,7056 1,83939
Rotasi Audit 0 1,00 34,00 0,1511 0,35896
Spesialisasi Auditor 0 1,00 69,00 0,3067 0,46214
Sumber : Hasil olah data, 2015
Dari pengujian analisis statistik deskriptif yang diatas menunjukan nilai
kualitas audit yang diproksikan dengan Kantor Akuntan Publik Big Four atau Non
Big Four menggunakan metode variabal dummy memiliki mean sebesar 0,5333
dengan nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 yang berarti 53% dari total 225
laporan keuangan perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik berkualitas.
Variabel Audit Tenure diukur dengan lamanya suatu perusahaan diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik yang sama tahun buku berturut-turut, Nilai mean
pada analisis statistik diperoleh sebesar 2,5778 dengan nilai maksimum 4 dan
minimum 1, ini menunjukan bahwa setiap perusahaan rata-rata diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik yang sama antara 2 tahun sampai 3 tahun berturut-turut.
Variabel berikutnya adalah audit fee, Dari tabel analisis deskriptif diatas
didapatkan nilai mean sebesar 21,756 dengan nilai maksimum 28,04 dan nilai
minimum sebesar 14,81. Nilai median yang didapat dari nilai maksimum (28,04)
dan nilai minimum (14,81) kemudian dibagi menunjukkan nilai sebesar 21,425,
dengan nilai mean yang lebih tinggi dari median, dapat disimpulkan bahwa rata
rata perusahaan membayar dengan audit fee yang tinggi.
Variabel ketiga adalah rotasi audit, Pada hasil analisis deskriptif tersebut
menunjukan nilai mean sebesar 0,1511 yang berarti hanya 15% perusahaan yang
melakukan rotasi auditor.
Variabel terakhir adalah spesialisasi auditor,Nilai mean yang dihasilkan
sebesar 0,3067 yang bermakna bahwa 30% perusahaan dari sampel di audit oleh
Kantor Akuntan Publik spesialis.
C. Overall Fit Model Test
Perbandingan Nilai -2 Log L
Keterangan Nilai -2 Log L
Block Number = 0 (Awal) 310,915
Block Number = 1 (Akhir) 152,591
Sumber : Hasil olah data, 2015
Untuk tahap pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai -
2 Log Likelihood (2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log
Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Nilai -2LL awal adalah sebesar
310,915. Setelah semua data dimasukkan untuk empat variabel independen, maka
nilai -2LL akhir adalah 152,591. Adanya penurunan likelihood (-2LL) ini berarti
model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model fit.
D. Menganalisa Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)
Analisis yang kedua adalah menganalisis koefisien determinasi
(Negelkerke R square) sebagaimana terlihat dalam tabel:
Nilai Nagelkerke R Square
-2 Log Likelihood
Nilai
Cox & Snell R square
Nilai
Nagelkerke R Square
152,591 0,505 0,675
Sumber : Hasil olah data, 2015
Pada tabel diatas ditunjukan bahwa nilai Nagelkerke R square adalah
sebesar 0.675 yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh variabel independen sebesar 67,5%, dan sisanya dijelaskan oleh
variabel-variabel di luar model penelitian sebesar 32,5%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa variabilitas variable audit tenur, audit fee, rotasi auditor dan
spesialisasi auditor dapat menjelaskan variabel kualitas audit sebsar 67,5 %.
E. Menilai Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow Test)
Analisis ketiga yaitu dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow Test
yang diukur menggunakan nilai chi-square. Jika nilai Hosmer-lemeshow
signifikan atau lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis nol ditolak dan model
dikatakan tidak fit. Sabaliknya jika tidak signifikan maka hipotesis nol tidak dapat
ditolak yang berarti data empiris sama dengan model atau model dikatakkan fit
(Ghozali, 2005:224)
Kelayakan Model Regresi
Hosmer and Lemeshow Test
Nilai
Chi Square
Df Sig.
5,581 8 0,694
Sumber : Hasil olah data, 2015
Tabel menunjukkan bahwa nilai pengujian Hosmer and Lemeshow Test
sebesar 0,694. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (5%), maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis nol tidak dapat ditolak yang berarti bahwa model
mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan bahwa model
diterima karena sesuai dengan data observasinya.
F. Matrik Klasifikasi
Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi
untuk memprediksi kemungkinan kualitas audit pada perusahaan manufaktur di
BEI.
Matriks Klasifikasi
Observed
Predicted
Kualitas Audit Percentage
Correct.00 1.00
Kualitas Audit
.00 95
24
10
96
90.5
80.0
84.9
1.00
Overall Percentage
Sumber : Hasil olah data, 2014
Dari tabel diketahui bahwa kekuatan prediksi dari model regresi untuk
memprediksi kemungkinan audit yang dihasilkan berkualitas adalah sebesar 80%.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan,
terdapat sebanyak 96 hasil audit (80%) yang diprediksi akan berkualitas dari 120
hasil audit yang seharusnya berkualitas. Kekuatan prediksi model hasil audit yang
tidak berkualitas sebesar 90,5% yang berarti bahwa dengan model regresi yang
digunakan ada sebanyak 95 hasil audit yang tidak berkualitas.
G. Model Regresi Logistik
Pengujian hipotesis menggunakan regresi logistik, yaitu untuk
menguji pengaruh, audit tenure, audit fee, rotasi auditor dan spesialisasi auditor
terhadap kualitas audit. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini disajikan
sebagai berikut:
Tabel IV.8
Uji Model Regresi Logistik
B S.E Wald df Sig. Keterangan
Audit Tenur -0,011 0,270 0,002 1 0,968 H1 Ditolak
Audit Fee 0,751 0,144 27,091 1 0,000 H2 Diterima
Rotasi Audit -1,042 0,770 1,828 1 0,176 H3 Ditolak
Spesialisasi
Auditor
23.664 4279
.937
0.000 1 0,996 H4 Diterima
Constant -16,854 3,176 28,165 1 0,000
Sumber : Hasil olah data, 2014
Adapun model yang dihasilkan dari pengujian terhadap model regresi tersebut
adalah :
KA = -16.854 – 0.011AT + 0,751 AF –1.042 RA + 23.664SA + e
Pengujian hipotesis dilihat dari tingkat signifikansi setiap variabel bebas
dengan menggunakan p-value (probability value) dengan tingkat signifikansi
sebesar 5% (0.05). Apabila nilai signifikansi kurang dari 0.05 hipotesis
diterima, jika tingkat signifikansi lebih besar 0,05 maka hipotesis tidak dapat di
terima.
1. Pengaruh Audit Tenur terhadap Kualitas audit.
Variabel audit tenur menunjukan koefisien regresi negatif sebesar 0.011
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.968 yaitu lebih besar dari nilai α
sebesar 5% (0,05), maka hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis (H1)
tidak dapat di terima, berarti audit tenure tidak berpengaruh terhadap
kualitas audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian milik
Ardianingsih (2014) yang tidak menemukan pengaruh audit tenur terhadap
kualitas audit. Penelitian tersebut juga mendukung penelitian milik Permana
(2012) yang tidak menemukan pengaruh audit tenur terhadap kualitas audit.
Adanya penolakan atas hipotesis ini dikarenakan masa perikatan
audit bukan patokan bahwa hasil audit akan berkualitas. Lamanya masa
perikatan audit seharusnya kantor akuntan publik lebih mengerti kondisi
perusahaan klien sehingga tau jika klien ingin memanipulasi laporan
keuangan, tetapi karena masa perikatan yang lama juga kantor akuntan
publik merasa percaya dengan klien sehingga tidak mengembangkan
strategi prosedur audit yang digunakan dan menurunkan kualitas audit.
2. Pengaruh Audit Fee terhadap Kualitas Audit.
Variabel audit fee menunjukan koefisien regresi positif sebesar 0.751
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 yaitu lebih kecil dari nilai α
sebesar 5% (0,05), dengan demikian maka hipotesis (H2) diterima yang
berarti bahwa audit fee berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Penelitian ini mendukung penelitian Kurniasih dan Rohman(2014) yang
menemukan pengaruh audit fee terhadap kualitas audit.
Kantor Akuntan Publik yang berkualitas biasanya menghasilkan
laporan audit yang berkualitas juga. Kantor akuntan publik besar (Big Four)
memiliki kecenderungan audit fee yang dibebankan oleh perusahaan klien
lebih besar dibandingkan dengan auditor Non Big Four. Biaya yang
lebih tinggi akan meningkatkan kualitas audit, karena biaya audit yang
diperoleh dalam satu tahun dan estimasi biaya operasional yang
dibutuhkan untuk melaksanakan proses audit dapat meningkatkan kualitas
audit.
3. Pengaruh Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit
Variabel rotasi audit menunjukan koefisien regresi negatif sebesar 1.042
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.176 yaitu lebih besar dari nilai α sebesar
5% (0,05), maka hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis (H3) ini di tolak
jadi rotasi audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini konsisten
dengan hasil penelitian milik Hartadi (2009) yang menemukan bahwa rotasi
audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Giri (2010) menyatakan
bahwa seharusnya ketentuan rotasi auditor mandatory belum diperlukan di
Indonesia, karena tidak memberikan dampak pada prosedur audit.
Penekanan bahwa rotasi wajib auditor akan memberikan manfaat untuk
meningkatkan kualitas audit telah mengabaikan masalah penerimaan
penugasan awal dan kompleksitas organisasi bisnis moderen.
4. Pengaruh Spesialisasi Auditor terhadap Kualitas audit
Variabel spesialisasi audit memiliki koefisien regresi positif sebesar 23,664
dengan nilai signifikansi 0,996 dan lebih besar dari nilai α sebesar 5% (0,05)
yang berarti hipotesis keempat (H4) penelitian ini tidak dapat diterima,
dengan demikian maka dari penelitian ini membuktikan bahwa spesialisasi
auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini konsisten dengan
hasil penelitian Novianti (2010) yang tidak menemukan pengaruh spesialisasi
auditor terhadap kualitas audit. Tidak berpengaruhnya spesialisasi auditor
terhadap kualitas audit mungkin saja di sebabkan karena perusahaan yang di
audit oleh KAP The Big 4 dengan spesialisasi auditor dengan perusahaan
yang di audit oleh KAP The Big 4 dengan auditor yang tidak spesialis
tidak berbeda kualitasnya karena diaudit oleh Kantor akuntan publik yang
berkualitas, sehingga kualitas audit yang diberikan oleh auditor spesialis
dan non spesialis adalah sama.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini
dikarenakan karena masa perikatan yang lama kantor akuntan publik
merasa percaya dengan klien sehingga tidak mengembangkan strategi
prosedur audit yang digunakan dan menurunkan kualitas audit.
2. Audit fee berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan
Kantor Akuntan Publik besar (Big Four) memiliki kecenderungan fee
audit yang dibebankan oleh perusahaan klien lebih besar
dibandingkan dengan auditor Non Big Four, dimana kualitas audit
diproksikan dengan ukuran kantor akuntan publik yang besar.
3. Rotasi auditor atau auditor switching tidak berpengaruh terhadap
kualitas audit. Hal ini disebakan karena pasar sebenarnya tidak terlalu
peduli apakah auditor yang menyatakan opini pada laporan keuangan
tahunan tersebut pernah di rotasi atau tidak.
4. Spesialisasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini
disebabkan karena kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP the Big 4
spesialis, dan KAP the Big 4 non spesialis adalah sama.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel indpenden yaitu
audit tenur, audit fee, rotasi audit dan spesialisasi audit dengan satu
variabel dependen yaitu kualitas audit.
2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan
perusahaan manufaktur yang terdaftra di Bursa Efek Indonesia dengan
periode tahun laporan keuangan yang relatif singkat yaitu tiga tahun, tahun
2011-2013. Sehingga belum mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
3. Variabel kualitas audit hanya di proksikan dengan ukuran kantor
akuntan publik apakah kantor akuntan publik tersebut termasuk kantor
akuntan publik big 4 atau non big four.
C. Saran – saran
Dari keterbatasan – keterbatasan diatas maka untuk penelitian
selanjutnya sebaiknya disarankan untuk :
1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel independen
seperti kompetensi, independensi atau reputasi kantor akuntan publik
dengan lamanya kantor akuntan publik tersebut berdiri.
2. Menambahkan jumlah periode tahun yang dijadikan sampel
penelitian.
3. Memperluas sampel penelitian dengan tidak hanya menguji
perusahaan manufaktur tapi juga di perusahaan lainnya.
4. Menambahkan proksi yang digunakan pada variabel kualitas audit.
DAFTAR PUSTAKA
Alim, M, Nizarul., dkk. (2007). “Pengaruh Kompetensi dan Independensi
Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel
Moderasi”. Simposium Nasional Akuntansi Makasar, X.
Astrini, Novia Retno. (2013). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perusahaan Melakukan Auditor Switching Secara Voluntary”.niveristas
Diponegoro Semarang. Skripsi.
Chrisnoventie, Diajeng. (2012). “Pengaruh Ukuran KAP dan Spesialisasi Industri
KAP Terhadap Kualitas Audit: Tingkat Risiko Litigasi Perusahaan
Sebagai Variabel Moderasi”. Universitas Diponegoro Semarang.
Skripsi.Tjun-Tjun, Lauw., dkk. (2012). “Pengaruh Kompetensi dan
Independesi Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi Vol.4 No.1 Mei
2012: 33-56
Ghozali, Imam. (2005) . “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS, Edisi Kedua”. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2011). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS
19 Edisi Kelima”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hamid, Abdul. (2013). “Pengaruh Tenur KAP dan Ukuran KAP terhadap
Kualitas Audit”. Universitas Negri Padang. Skripsi
Hanjani, Andreani. (2012). “Pengaruh Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman
Auditor, Fee Audit, Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit”.
Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.
Hartadi, Bambang. (2012). “Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi
Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal
Ekonomi dan Keuangan Volume 16, Nomor 1, Maret 2012 : 84-103
Herusetya, Antonius. (2009). “Pengaruh Ukuran Auditor dan Spesialisasi
Auditor Terhadap Kualitas Laba”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia. Volume 6 Nomor 1. Universitas Pelita Harapan. Jakarta.
Indah, Siti Nur. (2010). “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap
Kualitas Audit”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.
Kurniasih, Margi dan Abdul Rohman. (2014). “Pengaruh Audit Fee Audit, Audit
Tenure, dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit”. Diponegoro Journal
Of Accounting Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014.
Lauw Tjun Tjun, - and Marpaung, Elyzabet Indrawati and Setiawan , Santy
(2012) “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap
Kualitas Audit.” Jurnal Akuntansi, 4 (1). pp. 33-56. ISSN 2085-8698
Menteri Keuangan. (2008). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008
Tentang Jasa Akuntan Publik. Jakarta.
Mulyadi. (2009). “Auditing”. Jakarta: Salemba Empat.
Novianto, Nurlita. (2010). “Tenur Kantor Akuntan Publik, Tenur Partner Audit,
Auditor Spesialisasi Industri , dan Kualitas Audit”. Universitas
Brawijaya. Skripsi.
Nugrahanti, Yuvina. (2014). “Pengaruh Audit Tenure, Spesialisasi Kantor
Akuntan Publik dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit”.
Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.
Panjaitan, Clinton Marshal dan Anis Chariri. (2014). “Pengaruh Tenure, Ukuran
KAP, dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Diponegoro
Journal Of Accounting Volume 3, Nomor 3.
Permana, Klaudia Xary. (2012). “Pengaruh Masa Perikatan Audit dan Ukuran
KAP Terhadap Kualitas Audit.” Universitas Diponegoro Seamarang.
Skripsi.
Primadita, Indria., Fitriany. (2012). Pengaruh Tenure Audit dan Auditor Spesialis
Terhadap Informasi Asimetri: Perusahaan-Perusahaan yang Listing di
Bursa Efek Indonesia BEI”. Universitas Indonesia. Skripsi.
Putri, Berty Wahyu. (2012). “Penentuan Kualitas Audit Berdasarkan Ukuran
Kantor Akuntan Publik Dan Biaya Audit”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi – Vol. 1, No. 4, Juli 2012. Surabaya.
Rossieta, H. dan Wibowo, A. (2009). “Faktor-Faktor Determinasi Kualitas
Audit – Suatu Studi Dengan Pendekatan Earnings Surprise
Benchmark.” Pascasarjana Ilmu Akuntansi Universitas Diponegoro.
Sari, Kumala. (2012). “Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure,
Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Going
Concern”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi
Sinaga, Daud. (2012). “Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan
Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit”. Universitas
Diponegoro Semarang. Skripsi.
Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D”. Bandung:
Alfabeta
Sumarwoto. (2006). “Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan”. Universitas Diponegoro Semarang. Disertasi.

More Related Content

Similar to PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI AUDITOR DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...
ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...
ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...zyah fauziah
 
1. Pengantar Audit.pdf
1. Pengantar Audit.pdf1. Pengantar Audit.pdf
1. Pengantar Audit.pdfRioRivan
 
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Trisnadi Wijaya
 
Auditng, assurance
Auditng, assuranceAuditng, assurance
Auditng, assuranceagunghery19
 
Universitas Telkom Bandung.pdf
Universitas Telkom Bandung.pdfUniversitas Telkom Bandung.pdf
Universitas Telkom Bandung.pdfuchihamaarif
 
Strong Corporate Governance And Audit Firm Rotation
Strong Corporate Governance And Audit Firm RotationStrong Corporate Governance And Audit Firm Rotation
Strong Corporate Governance And Audit Firm Rotationguest08ac121
 
Kelompok 5 - Audit Quality.pptx
Kelompok 5 - Audit Quality.pptxKelompok 5 - Audit Quality.pptx
Kelompok 5 - Audit Quality.pptxDani979738
 
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...dewi masita
 
Chapter 4 - Copy.pptx
Chapter 4 - Copy.pptxChapter 4 - Copy.pptx
Chapter 4 - Copy.pptxKikiangraini1
 
ROTASI AUDIT SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGIS
ROTASI AUDIT SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGISROTASI AUDIT SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGIS
ROTASI AUDIT SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGISMercu Buana University
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditCecylia Preketeg
 
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Primart Primart
 
Tugas rmk chapter 1 pengauditan
Tugas rmk chapter 1 pengauditanTugas rmk chapter 1 pengauditan
Tugas rmk chapter 1 pengauditanErdha Reidha
 
Tugas rmk chapter 1 pengauditan
Tugas rmk chapter 1 pengauditanTugas rmk chapter 1 pengauditan
Tugas rmk chapter 1 pengauditanErdha Reidha
 

Similar to PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI AUDITOR DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (20)

ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...
ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...
ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...
 
Jurnal auditing
Jurnal auditingJurnal auditing
Jurnal auditing
 
Tm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-iTm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-i
 
AUDIT-TEKNOLOGI.pdf
AUDIT-TEKNOLOGI.pdfAUDIT-TEKNOLOGI.pdf
AUDIT-TEKNOLOGI.pdf
 
1. Pengantar Audit.pdf
1. Pengantar Audit.pdf1. Pengantar Audit.pdf
1. Pengantar Audit.pdf
 
BAB_I.pdf
BAB_I.pdfBAB_I.pdf
BAB_I.pdf
 
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
 
Auditng, assurance
Auditng, assuranceAuditng, assurance
Auditng, assurance
 
Universitas Telkom Bandung.pdf
Universitas Telkom Bandung.pdfUniversitas Telkom Bandung.pdf
Universitas Telkom Bandung.pdf
 
Strong Corporate Governance And Audit Firm Rotation
Strong Corporate Governance And Audit Firm RotationStrong Corporate Governance And Audit Firm Rotation
Strong Corporate Governance And Audit Firm Rotation
 
Kelompok 5 - Audit Quality.pptx
Kelompok 5 - Audit Quality.pptxKelompok 5 - Audit Quality.pptx
Kelompok 5 - Audit Quality.pptx
 
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
 
Chapter 4 - Copy.pptx
Chapter 4 - Copy.pptxChapter 4 - Copy.pptx
Chapter 4 - Copy.pptx
 
639 3598-1-pb.en.id
639 3598-1-pb.en.id639 3598-1-pb.en.id
639 3598-1-pb.en.id
 
ROTASI AUDIT SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGIS
ROTASI AUDIT SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGISROTASI AUDIT SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGIS
ROTASI AUDIT SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGIS
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
 
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
 
Tugas rmk chapter 1 pengauditan
Tugas rmk chapter 1 pengauditanTugas rmk chapter 1 pengauditan
Tugas rmk chapter 1 pengauditan
 
Tugas rmk chapter 1 pengauditan
Tugas rmk chapter 1 pengauditanTugas rmk chapter 1 pengauditan
Tugas rmk chapter 1 pengauditan
 

Recently uploaded

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 

Recently uploaded (16)

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 

PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI AUDITOR DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

  • 1. PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI AUDIT DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Indonesia Tahun 2011-2013)” NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : ADISTI PUTRI MAHARANI B 200 110 216 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 ROTASI AUDIT DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP Terdaftar Di Bursa Efek Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
  • 2.
  • 3. PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI AUDIT DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manfukatur di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2013) ADISTI PUTRI MAHARANI B 200 110 216 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Email : adistiptr@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari fee audit, audit tenure dan rotasi audit terhadap kualitas audit. Kualitas audit menggunakan proksi ukuran kantor akuntan publik, yang diukur dengan variabel dummy dengan menggunakan kelompok auditor KAP Big Four dan KAP Non Big four, audit tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun dimana auditor yang sama telah melakukan perikatan dengan auditee, audit fee diukur dengan biaya profesional yang dikeluarkan oleh perusahaan klien, rotasi audit diukur dengan variabel dummy, dan spesialisasi auditor diukur dengan variabel dummy. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, jumlah total sampel adalah 75 perusahaan dengan periode pengamatan tiga tahun. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik Berdasarkan penelitiasn ini disimipulkan bahwa audit tenure, rotasi audit dan spesialisasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan audit fee berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Kata kunci : audit tenure, audit fee, rotasi audit, spesialisasi auitor, dan kualitas audit.
  • 4. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jasa audit keuangan merupakan jasa yang digunakan oleh pihak luar perusahaan seperti calon investor, investor, dan pihak lain yang terkait untuk menilai perusahaan atau badan hukum lainnya (termasuk pemerintah) untuk menghasilkan pendapat atau opini tentang laporan keuangan yang relevan, akurat, lengkap, dan disajikan secara wajar. Para pengguna laporan keuangan mengaharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor eksternal bebas dari salah saji material, dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Indarto (2011) dalam Kurniasih dan Rohman (2014) menyatakan tujuan menyeluruh dari audit laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat apakah keuangan klien tersaji secara wajar dalam semua hal yang material sesuai prinsip-prinsip yang berlaku wajar sesuai prinsip akuntansi. Untuk menghasilkan keyakinan klien terhadap auditor, maka kualitas yang dihasilkan harus baik. Dari sudut pandang auditor, audit dianggap berkualitas apabila auditor memperhatikan standar umum audit yang tercantum dalam pernyataan standar auditing meliputi mutu profesional (profesional qualities) auditor independen, pertimbangan (judgement) yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan keuangan auditan, Hartadi (2009). Persaingan kantor akuntan publik untuk menciptakan hasil audit yang berkualitas semakin ketat, kualitas audit tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal tetapi juga faktor eksternal. Faktor eksternal yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuktikan pengaruh terhadap kualitas audit adalah audit fee, audit tenure, rotasi audit dan spesialisasi kantor akuntan publik. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas audit adalah audit fee, dalam hal ini diasumsikan bahwa auditor yang berkualitas tinggi akan mengenakan audit fee yang tinggi pula, Sumarwoto (2006) mengatakan hubungan kerja yang lama kemungkinan menciptakan suatu ancaman karena akan mempengaruhi objektifitas Kantor Akuntan Publik yang merupakan syarat mutlak audit yang berkualitas. Rotasi yang berkaitan dengan pembatasan lamanya jangka waktu auditor melalukan pemeriksaan terhadap perusahaan klien diharapkan supaya tidak terjadi eskalasi komitmen auditor terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh klien. Craswell (1995) dalam Chrisnoventie (2012) menyatakan bahwa kantor akuntan publik spesialisasi industri tertentu memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik mengenai kondisi lingkungan tertentu. Dari penjelasan dan pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk mengembangkan penilitian Kurniasih dan Rohman(2014) dengan menambahkan satu variable independen yaitu spesialisasi auditor yang merupakan adopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan dan Chariri (2014), dan mengambil judul
  • 5. “Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit.” B. Tujuan Penelitian Berdasarkan penjabaran dan pemaparan diatas, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis apakah audit tenure berpengaruh terhadap kualitas audit. 2. Untuk menganalisis apakah audit fee berpengaruh terhadap terhadap kualitas audit. 3. Untuk menganalisis apakah rotasi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. 4. Untuk menganalisis apakah spesialisasi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi, Jensen dan Meckling (1976) dalam Kurniasih dan Rohman (2014) mendefinisikan teori agensi sebagai hubungan keagenan sebagai suatu kontrak, dimana satu orang atau lebih (prinsipal) meminta pihak lainnya (agen) untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan atas nama prinsipal, yang melibatkan pendelegasian beberapa wewenang pembuatan keputusan kepada agen. Sering terjadinya benturan kepentingan antara prinsipal dengan agen sebagai pihak yang diserahi wewenang untuk mengelola perusahaanlah yang menyebabkan diperlukannya orang ketiga yang independen untuk memeriksa dan memberikan assurance pada laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen,yaitu seorang auditor. 2. Kualitas Audit, Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak luar untuk memberikan pengesahan terhadap laporan keuangan, sedangkan kualitas audit menurut De Angelo (1981) dalam Tjun, Murpaung dan Setiawan (2012) yaitu sebagai kemungkinan/probabilitas auditor mampu mengungkapkan dan melaporkan suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. 3. Audit Tenure, tenure adalah lamanya masa perikatan Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Tenure menjadi perdebatan pada saat audit tenure yang dilakukan secara singkat dan audit tenure yang dilakukan dalam jangka waktu yang sangat lama. Hamid (2013) dalam Kurniasih dan Rohman (2014) Tenure yang singkat mengakibatkan perolehan informasi berupa data dan bukti-bukti menjadi terbatas sehingga jika terdapat data yang salah atau data yang sengaja dihilangkan oleh manajer sulit ditemukan. Sebaliknya terkait dengan tenure dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan hubungan emosional antara auditor dan klien. 4. Audit Fee, Mulyadi (2002) dalam Hanjani (2014) besarnya audit fee tergantung dari resiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan,
  • 6. tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan. 5. Rotasi Auditor, adalah pergantian kantor akuntan publik yang memberikan jasa audit terhadap kliennya. Rotasi auditor terjadi karena dua hal yaitu sukarela (voluntary) dan wajib (mandatory). Rotasi auditor mandatory terjadi karena auditor mengundurkan diri atau auditor dipecat oleh klien. 6. Spesialisasi Auditor, Auditor spesialis menggambarkan keahlian dan pengalaman audit seorang auditor pada bidang industri tertentu. Menurut Mahdi dalam Panjaitan dan Chariri (2014) menyatakan bahwa spesialisasi auditor merupakan dari dimensi kualitas audit, sebab pengalaman dan pengetahuan auditor tentang industri merupakan salah satu elemen dari keahlian auditor. B. Kerangkan Teori Teori Agensi Prinsipal Agen Auditor (KAP) Kualitas Audit (-) (+) (-) (+) (H1) Audit Tenure (H2) Audit Fee (H3)Rotasi Audit (H4)Spesialisasi Auditor C. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih dan Rohman (2014) mengambil objek Perusahaan perusahaan yang terdaftar dalam BEI tahun 2008-2012, metode yang digunakan adalah regresi logistik. Penelitian ini menemukan bahwa Audit fee dan rotasi audit berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit, sedangkan audit tenur berpengaruh negatif terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Penelitian Sinaga dan Ghozali (2012) yang meneliti tentang Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP Dan Ukuran Perusahaan Klien dan Kualitas Audit dengan mengambil sampel perusahaan perusahaan yang terdaftar dalam BEI tahun 2006-2010 menyatakan bahwa audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap
  • 7. kualitas audit, sedangkan ukuran Kantor Akuntan Publik, dan ukuran perusahaan klien berpengaruh terhadap kualitas audit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi logistik. Penelitian Permana (2012) yang berjudul “Pengaruh Masa Perikatan Audit Dan Ukuran KAP Terhadap Kualitas Audit” meneliti tentang masa perikatan audit dan ukuran Kantor Akuntan Publik dan Kualitas audit, dengan mengambil sampel dari perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010, menggunakan metode analisis logistik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah audit tenure dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan, Chariri (2014) meneliti tentang audit tenure, ukuran Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi auditor dan Kualitas audit dengan mengambil sampel perusahaan perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2012 dan menggunakan metode penelitian regresi linear berganda. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa audit tenur berpengaruh negatif terhadap kualitas audit, sedangkan spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian yang dilakukan oleh Nugrahanti, Darsono (2014) meneliti tentang pengaruh audit tenure, spesialisasi kantor akuntan publik dan ukuran perusahaan terhadap kualitas audit dengan sampel 273 perusahaan yang terdaftar di BEI sejak 2010-2012 menyatakan audit tenur dan spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh. Penelitian yang dilakukan oleh Hartadi (2009) yang meneliti tentang audit fee, reputasi auditor dan rotasi auditor yang diukur menggunakan metode regresi linier berganda dengan sampel perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2004-2010 menemukan bahwa rotasi auditor dan reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan audit fee berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. D. Pengembangan Hipotesis 1. Pengaruh Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit Masa perikatan yang terlalu singkat waktunya dapat menyebabkan pengetahuan spesifik tentang klien masih sedikit sehingga kualitas audit rendah. Jika terlampau panjang bisa menyebabkan turunnya tingkat obyektivitas yang merupakan syarat mutlaknya kualitas audit akibat keakraban berlebihan antara kedua pihak (Permana, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Giri (2010) membuktikan bahwa variabel audit tenure berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel kualitas audit. H1 : Audit tenure Berpengaruh Negatif Terhadap kualitas audit
  • 8. 2. Pengaruh Audit Fee Terhadap Kulitas Audit Biaya yang lebih tinggi akan meningkatkan kualitas audit, karena biaya audit yang diperoleh dalam satu tahun dan estimasi biaya operasional yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses audit dapat meningkatkan kualitas audit. Gammal (2012) dalam Kurniasih (2014) membuktikan bahwa perusahaan multinasional dan bank-bank di Lebanon lebih memilih untuk membayar biaya audit yang bernominal besar dengan alasan yaitu mereka lebih mencari auditor dalam kantor akuntan publik yang dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas dan dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan tahunan yang dapat bersaing diseluruh dunia. H2 : Audit Fee berpengaruh positif terhadap kualitas audit 3. Pengaruh Rotasi Auditor Terhadap Kualitas Audit Penelitian yang dilakukan oleh Siregar, dkk. (2012) menemukan bukti bahwa sebelum adanya peraturan mengenai rotasi auditor mandatory, audit partner rotation berpengaruh negatif, tetapi ketika ada peraturan mengenai audit firm rotation, menunjukkan pengaruh positif terhadap kualitas audit. Dengan dilakukannya rotasi audit akan mengurangi hubungan interaksi yang terlalu dekat antara klien dan auditor yang dapat mengurangi kualitas audit yang dihasilkan. H3 : Rotasi Auditor Terhadap Kualitas Audit 4. Pengaruh Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit Spesialisasi industri KAP menggambarkan keahlian dan pengalaman audit seorang auditor pada bidang industri tertentu. Auditor spesialis diyakini mampu mendeteksik kesalahan-kesalahan secara lebih baik, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan penilaian tentang kejujuran laporan keuangan. Dalam melakukan pemeriksaan dan pengawasan kinerja manajemen, auditor mungkin akan menghadapi masalah yang kompleks yang memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan, itulah sebabnya diperlukan spesialisasi auditor yang lebih memahami industri klien untuk menjaga kualitas audit. H4 : Spesialisasi Auditor Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis terhadap pengaruh variabel independen yaitu audit tenure, audit fee, rotasi audit dan spesialisasi auditor terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan
  • 9. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011- 2013. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 yaitu sebanyak 138 perusahaan. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria pemilihan sampel sebagai berikut : 1. Perusahan Manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2011- 2013. 2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit periode 31 Desember 2011-2013 3. Data-data mengenai variabel penelitian yang akan di teliti harus tersedia lengkap C. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Dependen Variabel dependen penelitian ini adalah kualitas audit, kualitas audit merupakan kemampuan auditor untuk menemukan dan mengungkapkan kesalahan atau kekeliruan yang terdapat padas sistem akuntansi klien. Kualitas audit di proksikan dengan ukuran KAP, KAP yang besar (KAP Big Four) dianggap memiliki kualitas audit yang lebih baik dibandingan KAP non Big Four, karena mereka dituntut untuk bisa menjaga reputasinya. 2. Variabel Independen a) Audit Tenure, Auditor tenure merupakan lamanya masa perikatan auditor dengan klien. Masa perikatan audit tersebut diukur dengan menghitung jumlah tahun auditor melakukan perikatan dengan perusahaan yang sama secara berturut-turut, Al-Thuneibat et al (2011) dalam Sinaga (2012). Semakin panjang masa perikatan antara klien dan auditor membuat adanya kedekatan emosional antara klien dan auditor sehingga mampu mengurangi tingkat objektifitas auditor dalam melaksanakan kegiatan auditnya. b) Audit Fee, Audit fee merupakan pendapatan yang di dapatkan auditor sebagai imbalan atas jasa setelah dilakukannya audit. Audit fee dalam penelitian ini di proksikan dengan profesional fees yang tercantum dalam
  • 10. laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kemudian variabel ini dihitung dengan menggunakan logaritma natura. Kurniasih dan Rohman (2014). c) Rotasi Auditor, Rotasi audit adalah pergantian kantor akuntan publik yang dilakukan oleh perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.17 tahun 2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”, kantor akuntan publik hanya boleh mengaudit perusahaan yang sama selama lima tahun berturut- turut dan tiga tahun berturut turut untuk seorang akuntan publik. Namun ada beberapa perusahaan yang melakukan pergantian auditor sebelum lima tahun berturut-turut (voluntary). Rotasi audit diukur dengan menggunakan variabel dummy, 1 jika perusahaan melakukan rotasi dan 0 jika tidak melakukan rotasi. d) Spesialisasi Auditor, Semakin sering KAP melakukan audit terhadap perusahaan sejenis, maka kantor akuntan publik tersebut akan spesialis dalam kelompok perusahaan tersebut. Spesialisasi auditor diukur dengan variabel dummy, 1 jika di audit dengan auditor spesialis, dan 0 jika di audit dengan auditor non spesialis, di katakan spesialis auditor jika mengaudit lebih dari 30% perusahan di sebuah industri. Panjaitan dan Chariri (2014) E. Metode Analisis Data Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi logistik (logistic regression) sebagai berikut: = + + + + + Keterangan : Kualitas = Kualitas audit (variabel dummy, 1 jika diaudit oleh KAP big Four, 0 jika diaudit oleh KAP non Big Four) α = Konstanta β = Koefisien Model Regresi Tenure = Lamanya Jumlah angka tahun perikatan kerja auditor dan sampel AuditFee = Logaritma Natura audit fee Rotasi = Rotasi Auditor (variabel dummy, 1 jika melakukan rotasi, 0 jika tidak melakukan rotasi) Spesialisasi = Spesialisasi Auditor (Variabel dummy, 1 jika diaudit KAP spesialis dan 0 jika diaudit KAP non spesialis) e = Residual eror.
  • 11. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Berdasarkan hasil perhitungan dengan purposive sampling diperoleh ukuran sampel sebanyak 225 perusahaan, dengan rincian sebagai berikut : No Keterangan Jumlah 1 Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013 138 2 Data tidak tersedia secara lengkap ( tidak menerbitkan laporan keuangan auditan , data mengenai variabel penelitian tidak tersedia lengkap) 63 3 Jumlah sampel perusahaan 75 4 Jumlah tahun pengamatan 3 5 Jumlah pengamatan yang dijadikan sampel selama periode penelitian (75x3) 225 Sumber : Hasil olah data, 2015 B. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik Deskriptif Minimum Maksimum Sum Mean Std. Deviation Kualitas Audit 0 1,00 120,00 0,5333 0,5000 Audit Tenur 1,00 4,00 580,00 2,5778 0,99303 Audit Fee 14,81 28,04 4883,75 21,7056 1,83939 Rotasi Audit 0 1,00 34,00 0,1511 0,35896 Spesialisasi Auditor 0 1,00 69,00 0,3067 0,46214 Sumber : Hasil olah data, 2015
  • 12. Dari pengujian analisis statistik deskriptif yang diatas menunjukan nilai kualitas audit yang diproksikan dengan Kantor Akuntan Publik Big Four atau Non Big Four menggunakan metode variabal dummy memiliki mean sebesar 0,5333 dengan nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 yang berarti 53% dari total 225 laporan keuangan perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik berkualitas. Variabel Audit Tenure diukur dengan lamanya suatu perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang sama tahun buku berturut-turut, Nilai mean pada analisis statistik diperoleh sebesar 2,5778 dengan nilai maksimum 4 dan minimum 1, ini menunjukan bahwa setiap perusahaan rata-rata diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang sama antara 2 tahun sampai 3 tahun berturut-turut. Variabel berikutnya adalah audit fee, Dari tabel analisis deskriptif diatas didapatkan nilai mean sebesar 21,756 dengan nilai maksimum 28,04 dan nilai minimum sebesar 14,81. Nilai median yang didapat dari nilai maksimum (28,04) dan nilai minimum (14,81) kemudian dibagi menunjukkan nilai sebesar 21,425, dengan nilai mean yang lebih tinggi dari median, dapat disimpulkan bahwa rata rata perusahaan membayar dengan audit fee yang tinggi. Variabel ketiga adalah rotasi audit, Pada hasil analisis deskriptif tersebut menunjukan nilai mean sebesar 0,1511 yang berarti hanya 15% perusahaan yang melakukan rotasi auditor. Variabel terakhir adalah spesialisasi auditor,Nilai mean yang dihasilkan sebesar 0,3067 yang bermakna bahwa 30% perusahaan dari sampel di audit oleh Kantor Akuntan Publik spesialis. C. Overall Fit Model Test Perbandingan Nilai -2 Log L Keterangan Nilai -2 Log L Block Number = 0 (Awal) 310,915 Block Number = 1 (Akhir) 152,591 Sumber : Hasil olah data, 2015 Untuk tahap pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai - 2 Log Likelihood (2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Nilai -2LL awal adalah sebesar 310,915. Setelah semua data dimasukkan untuk empat variabel independen, maka nilai -2LL akhir adalah 152,591. Adanya penurunan likelihood (-2LL) ini berarti model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model fit.
  • 13. D. Menganalisa Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) Analisis yang kedua adalah menganalisis koefisien determinasi (Negelkerke R square) sebagaimana terlihat dalam tabel: Nilai Nagelkerke R Square -2 Log Likelihood Nilai Cox & Snell R square Nilai Nagelkerke R Square 152,591 0,505 0,675 Sumber : Hasil olah data, 2015 Pada tabel diatas ditunjukan bahwa nilai Nagelkerke R square adalah sebesar 0.675 yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 67,5%, dan sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel di luar model penelitian sebesar 32,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabilitas variable audit tenur, audit fee, rotasi auditor dan spesialisasi auditor dapat menjelaskan variabel kualitas audit sebsar 67,5 %. E. Menilai Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow Test) Analisis ketiga yaitu dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow Test yang diukur menggunakan nilai chi-square. Jika nilai Hosmer-lemeshow signifikan atau lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis nol ditolak dan model dikatakan tidak fit. Sabaliknya jika tidak signifikan maka hipotesis nol tidak dapat ditolak yang berarti data empiris sama dengan model atau model dikatakkan fit (Ghozali, 2005:224) Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lemeshow Test Nilai Chi Square Df Sig. 5,581 8 0,694 Sumber : Hasil olah data, 2015 Tabel menunjukkan bahwa nilai pengujian Hosmer and Lemeshow Test sebesar 0,694. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (5%), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol tidak dapat ditolak yang berarti bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan bahwa model diterima karena sesuai dengan data observasinya. F. Matrik Klasifikasi Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI.
  • 14. Matriks Klasifikasi Observed Predicted Kualitas Audit Percentage Correct.00 1.00 Kualitas Audit .00 95 24 10 96 90.5 80.0 84.9 1.00 Overall Percentage Sumber : Hasil olah data, 2014 Dari tabel diketahui bahwa kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan audit yang dihasilkan berkualitas adalah sebesar 80%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 96 hasil audit (80%) yang diprediksi akan berkualitas dari 120 hasil audit yang seharusnya berkualitas. Kekuatan prediksi model hasil audit yang tidak berkualitas sebesar 90,5% yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 95 hasil audit yang tidak berkualitas. G. Model Regresi Logistik Pengujian hipotesis menggunakan regresi logistik, yaitu untuk menguji pengaruh, audit tenure, audit fee, rotasi auditor dan spesialisasi auditor terhadap kualitas audit. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut: Tabel IV.8 Uji Model Regresi Logistik B S.E Wald df Sig. Keterangan Audit Tenur -0,011 0,270 0,002 1 0,968 H1 Ditolak Audit Fee 0,751 0,144 27,091 1 0,000 H2 Diterima Rotasi Audit -1,042 0,770 1,828 1 0,176 H3 Ditolak Spesialisasi Auditor 23.664 4279 .937 0.000 1 0,996 H4 Diterima Constant -16,854 3,176 28,165 1 0,000 Sumber : Hasil olah data, 2014 Adapun model yang dihasilkan dari pengujian terhadap model regresi tersebut adalah : KA = -16.854 – 0.011AT + 0,751 AF –1.042 RA + 23.664SA + e Pengujian hipotesis dilihat dari tingkat signifikansi setiap variabel bebas dengan menggunakan p-value (probability value) dengan tingkat signifikansi sebesar 5% (0.05). Apabila nilai signifikansi kurang dari 0.05 hipotesis diterima, jika tingkat signifikansi lebih besar 0,05 maka hipotesis tidak dapat di terima.
  • 15. 1. Pengaruh Audit Tenur terhadap Kualitas audit. Variabel audit tenur menunjukan koefisien regresi negatif sebesar 0.011 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.968 yaitu lebih besar dari nilai α sebesar 5% (0,05), maka hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis (H1) tidak dapat di terima, berarti audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian milik Ardianingsih (2014) yang tidak menemukan pengaruh audit tenur terhadap kualitas audit. Penelitian tersebut juga mendukung penelitian milik Permana (2012) yang tidak menemukan pengaruh audit tenur terhadap kualitas audit. Adanya penolakan atas hipotesis ini dikarenakan masa perikatan audit bukan patokan bahwa hasil audit akan berkualitas. Lamanya masa perikatan audit seharusnya kantor akuntan publik lebih mengerti kondisi perusahaan klien sehingga tau jika klien ingin memanipulasi laporan keuangan, tetapi karena masa perikatan yang lama juga kantor akuntan publik merasa percaya dengan klien sehingga tidak mengembangkan strategi prosedur audit yang digunakan dan menurunkan kualitas audit. 2. Pengaruh Audit Fee terhadap Kualitas Audit. Variabel audit fee menunjukan koefisien regresi positif sebesar 0.751 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 yaitu lebih kecil dari nilai α sebesar 5% (0,05), dengan demikian maka hipotesis (H2) diterima yang berarti bahwa audit fee berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian ini mendukung penelitian Kurniasih dan Rohman(2014) yang menemukan pengaruh audit fee terhadap kualitas audit. Kantor Akuntan Publik yang berkualitas biasanya menghasilkan laporan audit yang berkualitas juga. Kantor akuntan publik besar (Big Four) memiliki kecenderungan audit fee yang dibebankan oleh perusahaan klien lebih besar dibandingkan dengan auditor Non Big Four. Biaya yang lebih tinggi akan meningkatkan kualitas audit, karena biaya audit yang diperoleh dalam satu tahun dan estimasi biaya operasional yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses audit dapat meningkatkan kualitas audit. 3. Pengaruh Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit Variabel rotasi audit menunjukan koefisien regresi negatif sebesar 1.042 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.176 yaitu lebih besar dari nilai α sebesar 5% (0,05), maka hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis (H3) ini di tolak jadi rotasi audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian milik Hartadi (2009) yang menemukan bahwa rotasi audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Giri (2010) menyatakan bahwa seharusnya ketentuan rotasi auditor mandatory belum diperlukan di Indonesia, karena tidak memberikan dampak pada prosedur audit. Penekanan bahwa rotasi wajib auditor akan memberikan manfaat untuk meningkatkan kualitas audit telah mengabaikan masalah penerimaan penugasan awal dan kompleksitas organisasi bisnis moderen.
  • 16. 4. Pengaruh Spesialisasi Auditor terhadap Kualitas audit Variabel spesialisasi audit memiliki koefisien regresi positif sebesar 23,664 dengan nilai signifikansi 0,996 dan lebih besar dari nilai α sebesar 5% (0,05) yang berarti hipotesis keempat (H4) penelitian ini tidak dapat diterima, dengan demikian maka dari penelitian ini membuktikan bahwa spesialisasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Novianti (2010) yang tidak menemukan pengaruh spesialisasi auditor terhadap kualitas audit. Tidak berpengaruhnya spesialisasi auditor terhadap kualitas audit mungkin saja di sebabkan karena perusahaan yang di audit oleh KAP The Big 4 dengan spesialisasi auditor dengan perusahaan yang di audit oleh KAP The Big 4 dengan auditor yang tidak spesialis tidak berbeda kualitasnya karena diaudit oleh Kantor akuntan publik yang berkualitas, sehingga kualitas audit yang diberikan oleh auditor spesialis dan non spesialis adalah sama. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan karena masa perikatan yang lama kantor akuntan publik merasa percaya dengan klien sehingga tidak mengembangkan strategi prosedur audit yang digunakan dan menurunkan kualitas audit. 2. Audit fee berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan Kantor Akuntan Publik besar (Big Four) memiliki kecenderungan fee audit yang dibebankan oleh perusahaan klien lebih besar dibandingkan dengan auditor Non Big Four, dimana kualitas audit diproksikan dengan ukuran kantor akuntan publik yang besar. 3. Rotasi auditor atau auditor switching tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini disebakan karena pasar sebenarnya tidak terlalu peduli apakah auditor yang menyatakan opini pada laporan keuangan tahunan tersebut pernah di rotasi atau tidak. 4. Spesialisasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan karena kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP the Big 4 spesialis, dan KAP the Big 4 non spesialis adalah sama. B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel indpenden yaitu audit tenur, audit fee, rotasi audit dan spesialisasi audit dengan satu variabel dependen yaitu kualitas audit. 2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftra di Bursa Efek Indonesia dengan periode tahun laporan keuangan yang relatif singkat yaitu tiga tahun, tahun 2011-2013. Sehingga belum mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
  • 17. 3. Variabel kualitas audit hanya di proksikan dengan ukuran kantor akuntan publik apakah kantor akuntan publik tersebut termasuk kantor akuntan publik big 4 atau non big four. C. Saran – saran Dari keterbatasan – keterbatasan diatas maka untuk penelitian selanjutnya sebaiknya disarankan untuk : 1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel independen seperti kompetensi, independensi atau reputasi kantor akuntan publik dengan lamanya kantor akuntan publik tersebut berdiri. 2. Menambahkan jumlah periode tahun yang dijadikan sampel penelitian. 3. Memperluas sampel penelitian dengan tidak hanya menguji perusahaan manufaktur tapi juga di perusahaan lainnya. 4. Menambahkan proksi yang digunakan pada variabel kualitas audit. DAFTAR PUSTAKA Alim, M, Nizarul., dkk. (2007). “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi”. Simposium Nasional Akuntansi Makasar, X. Astrini, Novia Retno. (2013). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching Secara Voluntary”.niveristas Diponegoro Semarang. Skripsi. Chrisnoventie, Diajeng. (2012). “Pengaruh Ukuran KAP dan Spesialisasi Industri KAP Terhadap Kualitas Audit: Tingkat Risiko Litigasi Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.Tjun-Tjun, Lauw., dkk. (2012). “Pengaruh Kompetensi dan Independesi Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi Vol.4 No.1 Mei 2012: 33-56 Ghozali, Imam. (2005) . “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Kedua”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. (2011). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Edisi Kelima”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hamid, Abdul. (2013). “Pengaruh Tenur KAP dan Ukuran KAP terhadap Kualitas Audit”. Universitas Negri Padang. Skripsi
  • 18. Hanjani, Andreani. (2012). “Pengaruh Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor, Fee Audit, Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi. Hartadi, Bambang. (2012). “Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Volume 16, Nomor 1, Maret 2012 : 84-103 Herusetya, Antonius. (2009). “Pengaruh Ukuran Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Laba”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Volume 6 Nomor 1. Universitas Pelita Harapan. Jakarta. Indah, Siti Nur. (2010). “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi. Kurniasih, Margi dan Abdul Rohman. (2014). “Pengaruh Audit Fee Audit, Audit Tenure, dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit”. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014. Lauw Tjun Tjun, - and Marpaung, Elyzabet Indrawati and Setiawan , Santy (2012) “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit.” Jurnal Akuntansi, 4 (1). pp. 33-56. ISSN 2085-8698 Menteri Keuangan. (2008). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik. Jakarta. Mulyadi. (2009). “Auditing”. Jakarta: Salemba Empat. Novianto, Nurlita. (2010). “Tenur Kantor Akuntan Publik, Tenur Partner Audit, Auditor Spesialisasi Industri , dan Kualitas Audit”. Universitas Brawijaya. Skripsi. Nugrahanti, Yuvina. (2014). “Pengaruh Audit Tenure, Spesialisasi Kantor Akuntan Publik dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi. Panjaitan, Clinton Marshal dan Anis Chariri. (2014). “Pengaruh Tenure, Ukuran KAP, dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 3, Nomor 3. Permana, Klaudia Xary. (2012). “Pengaruh Masa Perikatan Audit dan Ukuran KAP Terhadap Kualitas Audit.” Universitas Diponegoro Seamarang. Skripsi. Primadita, Indria., Fitriany. (2012). Pengaruh Tenure Audit dan Auditor Spesialis Terhadap Informasi Asimetri: Perusahaan-Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia BEI”. Universitas Indonesia. Skripsi.
  • 19. Putri, Berty Wahyu. (2012). “Penentuan Kualitas Audit Berdasarkan Ukuran Kantor Akuntan Publik Dan Biaya Audit”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1, No. 4, Juli 2012. Surabaya. Rossieta, H. dan Wibowo, A. (2009). “Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit – Suatu Studi Dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark.” Pascasarjana Ilmu Akuntansi Universitas Diponegoro. Sari, Kumala. (2012). “Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Going Concern”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi Sinaga, Daud. (2012). “Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi. Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta Sumarwoto. (2006). “Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”. Universitas Diponegoro Semarang. Disertasi.