Tulisan ini membahas pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia di kalangan remaja. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi namun penggunaannya di kalangan remaja mulai bergeser dengan munculnya bahasa gaul yang mengandung unsur-unsur nonstandar seperti penyingkatan kata dan penambahan huruf. Penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja dipengaruhi oleh faktor keunikan dan ketakutan terhadap yang ketinggalan zaman."
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era GlobalisasiVivi Silvia
Penjelasan tentang bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi sekarang ini, dan membahas beberapa analisis yang disertai dengan beberapa landasan teori, kesimpulan dan saran.
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era GlobalisasiVivi Silvia
Penjelasan tentang bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi sekarang ini, dan membahas beberapa analisis yang disertai dengan beberapa landasan teori, kesimpulan dan saran.
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan mikro dan makro ekonomi serta manfaat standar dalam perdagangan dan dalam menanggapi isu global (eg. climate change, social security). Subbab ini berisi:
1. Mikro ekonomi
2. Makro ekonomi
3. Manfaat standar dalam perdagangan dan dalam menanggapi isu global
Setelah mengikuti Bab ini peserta diharapkan mampu menjelaskan i teori-teori dan hukum-hukum ekonomi universal yang menjadi landasan perhitungan manfaat ekonom dari standardisasi
Setelah mengikuti bab ini peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan bahwa terdapat faktor-faktor biaya dalam penerapan standar, dan penerapan standar memberikan manfaat "tangible‟ dan "intangible‟. Memberikan awareness terhadap
indikator-indikator manfaat, hasil dari penerapan standar.
2. Menjelaskan bahwa penerapan standar memiliki pola yang "terkesan‟ mahal dalam awal penerapannya, namun karena memberikan efektivitas dan efisiensi sehingga dalam jangka
panjang memberikan keuntungan.
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain : laporan penelitian, makalah seminar dan artikel jurnal.
Tujuan Karya Ilmiah
Sebagai wahan melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitianya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis
Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusanya.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
. Manfaat Karya Ilmiah
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
Meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis.
Memperoleh kepuasan intelektual.
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.
D. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Pada umumnya penulisan karya ilmiah terdiri dari bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir
Bagian awal karya ilmiah :
Cover
Berisi halaman judul keterangan dan data diri penulis
1. PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP
BAHASA INDONESIA
OLEH
NAMA : GRACELLA
Kelas : XI IPA 1
DINAS PENDIDIKAN KOTA PALU
SMA NEGERI 3 PALU
TAHUN 2013/2014
2. PENGARUH BAHASA GAUL
TERHADAP BAHASA INDONESIA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Syarat
Untuk Naik Kelas XII IPA
DI SUSUN OLEH:
NAMA : GRACELLA
NISN : 9976453352
KELAS : XI IPA 1
SMA NEGERI 3 PALU
TP: 2013/2014
Halaman Persetujuan
Nama : Gracella
NISN : 9976453352
Judul : Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia
Pada hari :
Tanggal :
4. Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang
memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi
keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih
berharga dari pada permata, apapun yang kau inginkan,
tidak dapat menyamainya.
Amsal 1 : 7
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi
orang bodong menghina hikmat dan didikan
5. PERSEMBAHAN
Karya tulis ilmiah ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya
yang tercinta yang sudah dengan sepenuh hati menuangkan kasih
sayangnya untuk merawat dan mendidik saya sampai saat ini
Juga kepada guru bidang studi Bahasa Indonesia
Bapak H. Kasiludin Tahia, S.Pd, M.Pd
Yang yelah membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini
Dan juga kepada teman-temanku yang sudah seantiasa mendukung
saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
6. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Gracella
Nisn : 9976453352
Agama : Kristen Protestan
Kelas : XI IPA 1
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah dengan judul :
“PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA INDONESIA”
Adalah merupakan hasil karya saya sendiri yang belum pernah dipublikasikan
sebelumnya baik secara keseluruhan, maupun sebagian, dalam bentuk jurnal,
working paper atau dalam bentuk lainnya yang dipublikasian secara umum.
Demikian pernyataan ini saya nyatakan secara benar dan dengan penuh
pertanggung jawaban.
Palu, November 2013
Yang menyatakan,
( Gracella )
7. ABSTRACT
Gracella . , 2013. Effect of Gaul Against Indonesian Language
Palu . Scientific Writing . The Department of Natural Sciences . Study Program Indonesian
language and literature . XI IPA 1 . SMA N 3 PALU .
Language is a way of conveying thoughts, ideas , concepts or feelings . In the study of
sociolinguistics , language is defined as a system of symbols, such as sound , are arbitrary ,
productive , dynamic , diverse and humane . From that sense , it can be concluded that among
the characteristics of the language is abitrer , productive , dynamic , diverse , and humane .
Slang words could be interpreted as the Son of Kites , Lebay Children , Children wander and
so forth . Where children are often defined as children who behave 'unusual' or it can be said
berlebihanKarekteristik Slang
a) Use uppercase little messy in one sentence .
c ) Addition or subtraction of letters in a sentence .
e ) The use of symbols in the sentence .
d ) Adding or replacing one of the letters in a sentence.
b ) The use of numbers instead of letters .
Factors causing the slang use among adolescents , among others, because it is unique ,
because afraid to say out of date , because like slang . Of these factors many ways teenagers
express among others , Talking directly with others , the writings , through SMS , Facebook
and Twitter . The use of slang can be positive and negative impacts include:
o With the use Alay language is becoming more kreaif teens
o Indonesian teenagers no longer recognize the standard language .
o Youth Indonesia no longer wear Spelling Enhanced ( EYD ) .
o Indonesian Teen Indonesian underestimate and do not want to learn it because he felt he
had mastered the Indonesian is good and true .
8. o Used to children - small children can use the Indonesian language is good and true , but
now young children are using slang . For example, we used to call the old man as the father
or mother
, but now the little boy calling his father or mother or a father as my mother .
o Writing Indonesian to be incorrect . Which in Indonesian is good writing and , only the
initial letters are given capital letters , and no replacement letters into numbers in a word or
sentence .
ABSTRAK
Gracella. 2013. Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia
Palu. Karya Tulis Ilmiah. Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. XI IPA 1. SMA N 3 PALU.
Bahasa adalah suatu cara menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.
Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi,
bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam,
dan manusiawi.
Kata gaul bisa diartikan sebagai Anak Layangan, Anak Lebay, Anak Kelayapan dan
lain sebagainya. Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak-anak yang
berkelakuan ‘tidak biasa’ atau dapat dikatakan berlebihanKarekteristik Bahasa gaul
a) Pemakaian huruf besar kecil yang berantakan dalam satu kalimat.
c) Penambahan atau pengurangan huruf-huruf dalam satu kalimat.
e) Penggunaan simbol-simbol dalam kalimat.
d) Menambahkan atau mengganti salah satu huruf dalam kalimat.
b) Penggunaan angka sebagai pengganti huruf.
9. Faktor penyebab penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja antara lain yaitu karena
unik, karena takut dikatakan ketinggalan zaman, karena menyukai bahasa gaul. Dari faktor
tersebut banyak cara remaja mengekspresikannya antara lain, Berbicara langsung dengan
orang lain, tulisan-tulisan, melalui sms, Facebook dan Twitter. Penggunaan bahasa gaul dapat
berdampak positif dan negative antara lain:
o Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreaif
o remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
o Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
o Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya
karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
o Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi
sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang
tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan
sebutan bokap atau nyokap.
Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa
indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada
penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena atas
bimbingan dan petunjuk serta kemudahan yang diberikan oleh-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Karya tulis Ilmiah Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa
Indonesia tepat pada waktunya tanpa ada hambatan yang berarti.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan motivasi dari berbagai pihak,
penulis tidak mungkin dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah oleh sebab itu
dalam kesempatan ini penulis memberi penghargaan dan ucapan terimakasih yang
tulus kepada :
1. Kedua orang tua (ayah : I Ketut Miasa, ibu : Ni Nengah Puji Astuti) yang penuh ketulusan
dan kasih sayangnya telah merawat dan membesarkan, memenuhi kebutuhan serta
membimbing dan mengarahkan penulis.
2. Pak Kasiludin sebagai guru mata pelajaran yang sudah membimbing dalam penyusunan
karya tulis ini
10. 3. Ni Nengah Murni sebagai Orang tua wali penulis yang juga sudah menuangkan perhatian
kepada penulis. Demikian juga kepada kakak sepupu (Ni Nyoman Anna Andari, Ni Luh Yuni
Astiari, I Made Yosia) yang juga sudah memberikan semangat serta masukkan dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ni Luh Minarria selaku kakak sepupu penulis yang sudah banyak membantu membimbing,
mengarahkan, memotivasi penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
5. serta ucapan terimakasih kepada teman-teman kelas XI IPA 1 yang sudah menjadi objek
penelitian berkaitan dengan judul karya tulis yang disusun oleh penulis.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat sebagai mana mestinya. Terlebih
karya tulis ini bermanfaat dikalangan anak muda sebagai media pebelajaran untuk
meningkatkan kesadaran berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Segala usaha telah dilakukan untuk selesainya karya tulis ilmiah ini. Namun, dalam
usaha yang maksimal itu penulis menyadari tentu masih banyak kekurangan. Untuk itu
penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
karya tulis penulis berikutnya.
Akhirnya kiranya Tuhan menyertai kita semua dalam segala tugas dan kerja kita.
Tuhan memberkati.
Palu, November 2013
Penulis
Daftar isi
Halaman Sampul………………………………………………………….. i
Halaman Judul ……………………………………………………………. ii
Halaman Persetujuan ……………………………………………………... iii
Motto ……………………………………………………………………… iv
Persembahan ……………………………………………………………… v
Pernyataan keaslian Tulisan ………………………………………………vi
Translate abstrak .…………………………………………………………. vii
Abstrak ……………………………………………………………………. viii
Kata Pengantar ……………………………………………………………. ix
11. Daftar isi ……………………………………………………………………x
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………..
1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
2
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………….
2
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………………...
2
Bab II Kajian Pustaka
2.1 Pengertian Bahasa ………………………………………………………
3
2.2 Karakteristik Bahasa ……………………………………………………
3
2.3 Pengertian Gaul …………………………………………………………
4
2.4 Pengertian Bahasa Gaul ………………………………………………...
5
2.5 KarakteristikBahasa Gaul ……………………………………………….
5
2.6 Asal Mula Penggunaan Bahasa Gaul ……………………………………
5
2.7 Perkembangan Bahasa Gaul …………………………………………….
6
Bab III Metode Penelitian
12. 3.1 Populasi dan Sampel ……………………………………………………
7
3.1.1 Populasi ……………………………………………………………
7
3.1.2 Sampel
…………………………………………………………….. 7
3.2 Tehnik pengumpulan data ………………………………………………
7
3.2.1 Penelitian Kepustakaan …………………………………………….
7
3.2.2 Penelitian Lapangan ………………………………………………..
7
3.3 Tehnik Analisa Data …………………………………………………….
7
Bab IV Hasil Penelitian
4.1 Hasil Penelitian
………………………………………………………… 8
Bab V Pembahasan
5.1 Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja ………………………..
13
5.2 Faktor Remaja Sering Menggunakan bahasa Gaul ……………………
13
5.3 Cara Remaja mengekspresikan Bahasa Gaul ………………………….
14
5.4 Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia ……….
15
13. Bab VI Penutup
6.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 17
6.2 Saran …………………………………………………………………... 17
Daftar Pustaka ……………………………………………………………. 19
Lampiran ………………………………………………………………….. 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia yang telah diakui
oleh pemerintah sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia memiliki aturan-aturan dalam
penggunaan dan pengucapannya sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD).
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda yang
berbunyi, ”Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertanah air satu,Tanah Air
Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa
Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa
Indonesia”. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal
18 Agustus 1945, pada saat itu UUD 1945 disahkan sebagai UUD RI. Di dalam UUD 1945
disebutkan bahwa ”Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia.” (pasal 36)
Sebagai bangsa Indonesia yang menghargai budayanya, maka kita memang sudah
seharusnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan menjadikan bahasa
Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dalam kehidupan kita. Tentunya bahasa Indonesia yang
digunakan adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD.
Namun seiring dengan berkembangnya zaman, banyak terjadi pergeseran pengucapan
serta penulisan terhadap bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. Hal itu terutama terjadi
dikalangan anak remaja yang saat ini semakin kesulitan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar seperti misalnya adanya penyingkatan kata, penambahan huruf terhadap kata
yang sudah baku, pengurangan huruf, serta penggunaan angka dalam penulisan kata.
14. Pergesaran penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia ini disebabkan oleh
munculnya bahasa baru dikalangan remaja yang membuat mereka lebih percaya diri ketika
mereka menggunakan bahasa baru yang mereka sebut sebagai bahasa gaul.
Remaja saat ini lebih cenderung menggunakan bahasa gaul yang tentunya mengikis
kebakuan yang dimiliki bahasa Indonesia. Dengan semakin berkembangnya bahasa gaul
dikalangan remaja, bisa jadi generasi selanjutnya tidak lagi bisa mengenal dan menggunaakan
bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan EYD.
Bahasa gaul tersebut merupakan suatu pertanda bahwa perkembangan bahasa
Indonesia dikalangan remaja sangatlah buruk, kerena bahasa gaul juga tidak bisa dikatakan
sebagai bahasa yang baku dan tidak sesuai dengan EYD.
Jika hal ini terus berlanjut maka akan berdampak buruk bagi generasi muda dimasa
mendatang. Generasi muda nanti akan menjadi generasi yang tidak bisa berbicara bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Hal inilah yang melatarbelakangi saya untuk membuat karya
tulis ilmiah tentang pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia
1.2 Rumusan Masalah
Dalam latar belakang dikemukakan bahwa suatu keadaan dianggap sebagai
suatu indikator dari persoalan. Persoalan pokok yang akan diteliti yaitu mengenai Faktor apa
saja yang membuat remaja menyukai bahasa gaul dan apakah pengaruh bahsa gaul terhadap
bahasa Indonesia dikemudian hari.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja?
2. Bagaimana cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
3. Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia di kalangan
remaja?
1.3 Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di
kalangan remaja.
2. Untuk mengetahui cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
15. 3. Untuk mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia di
kalangan remaja.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian, diharapkan semua kalangan masyarakat dapat mengetahui apa
dan bagaimana bahasa gaul tersebut. Dari penelitian ini ada beberapa tujuan yang hendak
dicapai yaitu :
1. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di
kalangan remaja.
2. Dapat mengetahui cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
3. Dapat mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia di
kalangan remaja.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bahasa
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang
terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau
alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang,
berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola
secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap
lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap
lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat
disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang
16. berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa dimakan orang
sebagai makanan pokok’.
2.2 Karakteristik Bahasa
Telah disebutkan di atas bahwa bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat abitrer,
produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan
manusiawi.
1. Bahasa Bersifat Abritrer
Bahasa bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak
bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut
mengonsepi makna tertentu. Secara kongkret, alasan “kuda” melambangkan ‘sejenis binatang
berkaki empat yang bisa dikendarai’ adalah tidak bisa dijelaskan.
Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional. Artinya setiap penutur suatu bahasa
akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. Dia akan
mematuhi, misalnya, lambang ‘buku’ hanya digunakan untuk menyatakan ‘tumpukan kertas
bercetak yang dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika
dilakukannya berarti dia telah melanggar konvensi itu.
2. Bahasa Bersifat Produktif
Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun dapat
dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Misalnya, menurut Kamus Umum
Bahasa Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai kurang
lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000 buah kata tersebut dapat dibuat jutaan kalimat
yang tidak terbatas.
3. Bahasa Bersifat Dinamis
Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan
perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja:
fonologis, morfologis, sintaksis, semantic dan leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja
terdapat kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang tenggelam, tidak
digunakan lagi.
17. 4. Bahasa Bersifat Beragam
Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu
digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan
yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis,
sintaksis maupun pada tataran leksikon. Bahasa Jawa yang digunakan di Surabaya berbeda
dengan yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga bahasa Arab yang digunakan di Mesir
berbeda dengan yang digunakan di Arab Saudi.
5. Bahasa Bersifat Manusiawi
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai
bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi, yang berupa bunyi atau gerak isyarat,
tidak bersifat produktif dan dinamis. Manusia dalam menguasai bahasa bukanlah secara
instingtif atau naluriah, tetapi dengan cara belajar. Hewan tidak mampu untuk mempelajari
bahasa manusia, oleh karena itu dikatakan bahwa bahasa itu bersifat manusiawi.
2.3 Pengertian gaul
Kata gaul bisa diartikan sebagai Anak Layangan, Anak Lebay, Anak Kelayapan dan lain
sebagainya. Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak-anak yang
berkelakuan ‘tidak biasa’ atau dapat dikatakan berlebihan. Anak-anak ini ingin diketahui
statusnya diantara tenan-teman sejawatnya, mereka ingin selalu memperlihatkan keeksisan
atau kenarsian mereka dalam segala hal. Misalnya dalam hal berpakaian, bertingkah laku
serta berbahasa (baik lisan maupun tulisan).
Pengertian alay menurut beberapa ahli:
1. Koentjara Ningrat
"Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya
diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain,
sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (baca:
Pengguna internet sejati, kayak blogger dan kaskuser). Diharapkan Sifat ini segera hilang,
jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar".
2. Selo Soemaridjan
"Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa keren, cantik, hebat
diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun,
18. dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan
dandanan seperti itu."
2.4 Pengertian Bahasa gaul
Dalam ilmu bahasa, bahasa gaul termasuk sejenis bahasa ‘diakronik’, yaitu bahasa yang
dipakai oleh suatu kelompok dalam kurun waktu tertentu. Ia akan berkembang hanya dalam
kurun tertentu. Perkembangan bahasa diakronik ini, tidak hanya penting dipelajari oleh para
ahli bahasa, tetapi juga ahli sosial atau mungkin juga politik. Sebab bahasa merupakan
sebuah fenomena sosial. Ia hidup dan berkembang karena fenomenal sosial tertentu.
Bahasa Alay menurut Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik Universitas Padjajaran,
merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka. Tentu saja itu tidak
mungkin digunakan ke pihak di luar komunitas mereka misalnya guru dan orangtua.
Penggunaan bahasa sandi itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa
karena lambang yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khayalak media massa
atau dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis.
2.5 Karekteristik Bahasa gaul
Seiring dengan semakin banyaknya pengguna bahasa gaul pada kalangan remaja, variasi atau
karakteristiknya pun semakin beragam antara lain:
a) Pemakaian huruf besar kecil yang berantakan dalam satu kalimat.
Contoh: “kaMu Lagi nGapaiN?”
b) Penggunaan angka sebagai pengganti huruf.
Contoh: “k4mu l49i n94p4in?”
c) Penambahan atau pengurangan huruf-huruf dalam satu kalimat.
Contoh: “amue agie ngapaein?”
d) Menambahkan atau mengganti salah satu huruf dalam kalimat.
Contoh: “xmoe agie ngaps?”
e) Penggunaan simbol-simbol dalam kalimat.
Contoh: “k@mu L@g! nG@p@!n?”
2.6 Asal Mula Penggunaan Bahasa gaul
Dengan semakin berkembangnya usia seseorang maka rasa ingin tahu akan suatu hal
menyebabkan seseorang menggunakan bahasa gaul teknologi, terutama berkembangnya
siklus jejaring sosial, seperti facebook dan twitter. Pada tahun 2008, muncul suatu bahasa
baru di kalangan remaja, yang disebut bahasa gaul. Kemunculannya dapat dikatakan
19. fenomenal, karena cukup menyita perhatian. Bahasa baru ini seolah menggeser penggunaan
bahasa Indonesia di kalangan remaja. Mereka lebih tertarik untuk menggunakan bahasa gaul
yang dapat digunakan sesuai keinginan mereka daripada menggunakan bahasa Indonesia
yang kaku dan baku.
Namun jika diteliti lebih lanjut, penggunaan bahasa gaul ini sudah ada jauh sebelum
bahasa gaul berkembang di facebook dan twitter, yaitu ditandai dengan maraknya
penggunaan singkatan dalam mengirim pesan pendek atau SMS (Short Message Sevice).
Hanya saja pada saat itu belum disebut dengan bahasa gaul. Selain itu ada banyak tambahan
variasi yang menyebabkan bahasa tersebut kemudian disebut dengan bahasa gaul. Misalnya
dalam bentuk sms biasa, “km lg ngapa?” yang dimaksud adalah “kamu lagi ngapain?”, dan
dalam bentuk SMS gaul menjadi, “xm Gy nGaps?”. Tujuan awalnya adalah sama yaitu untuk
mengirimkan pesan yang singkat, padat dan dapat menekan biaya.
2.7 Perkembangan Bahasa gaul
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa bahasa gaul sudah mulai berkembang
pesat seiring berkembangnya teknologi. Yang sebelumnya hanya digunakan oleh kalangan
tertentu, sekarang bahasa gaul sudah dapat digunakan oleh berbagai kalangan, tidak
terkecuali anak-anak. Yang semula hanya digunakan dalam bentuk tulisan, sekarang bahasa
gaul sudah banyak ditemukan dalam bentuk lisan.
Bagi mereka yang sudah terbiasa dan menyukai kebiasaan mereka berbahasa gaul, hal
tersebut merupakn kesenangan dan kebanggaan tersendiri. Mereka menginginkan untuk
menjadi yang paling “keren” dari teman-temannya. Mereka menganggap bahwa bahasa gaul
merupakan bentuk kreativitas yang harus mereka kembangkan untuk mencapai sebuah
kepuasan dan untuk mendapatkan pujian dari teman-temannya. Namun dalam pandangan
orang lain yang tidak terbiasa mendengar atau menggunakan bahasa gaul, hal ini justru sangat
“norak” dan kampungan. Mereka tidak mau menerima adanya bahasa gaul karena mereka
terganggu dan menganggap bahasa gaul adalah bahasa yang sangat sulit untuk dipahami serta
tidak mudah dimengerti.
20. Bab III
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
3.1.1. Populasi
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 3
PALU yang berjumlah 1206 orang
3.1.2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari keseluruhan objek penelitian. Adapun jumlah sampel
yang diambil 35 orang yaitu siswa yang berada di kelas XI IPA 1.
3.2. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan oleh penulis maka penulis menggunakan
beberapa tehnik pengumpulan data yang dianggap mampu dalam memperoleh data yang
teliti.
3.2.1. Penelitian Kepustakaan
Media massa seperti internet adalah suatu yang penting dalam menemukan landasa
teori yang sifatnya menunjang penulisan karya ilmiah ini.
3.2.2. Penelitian lapangan
pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti dilakukan dengan
mengamati secara langsung lokasi penelitian dengan beberapa tehnik pengambilan data :
3.2.2.1. Tehnik Observasi
Observasi dilakukan sebagai langkah pertama untuk memperoleh gambaran
awal terhadap perkembangan bahasa gaul dikalangan remaja
3.2.2.2. Tehnik angket (Quisioner) untuk memperoleh data primer
Penggunaan tehnik ini ialah suatu metode untuk mengumpulkan data dengan
menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh responden untuk memperoleh hasil
yang teliti.
21. 3.3. Tehnik Analisa Data
Dari data primer yang sudah diperoleh atau yang berhasil dikumpulkan melalui
beberapa metode seperti di atas untuk selanjutnya di analisa secara deskriptif kualitatif
dengan perhitungan berdasarkan persetase dengan rumus sebagai berikut :
P =
Keterangan : P = Proporsi
F = Jumlah jawaban dari setiap alternative jawaban
N = Jumlah sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. HASIL PENELITIAN
Berbicara tentang perkembangan bahasa gaul di kalangan remaja tentunya memiliki
dampak positif dan juga negatif bagi perkembangan bahasa Indonesia. Untuk mengetahui
lebih jelas mengenai faktor remaja sering menggunakan bahasa gaul serta apa pengaruh
bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia, di bawah ini secara berturut-turut akan dikemukakan.
Dan secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut berdasarkan rumus yang digunakan untuk
menganalisa data yaitu :
P =
Ket : P = Proporsi
F = jumlah jawaban dari setiap alternatif jawaban
N = jumlah sampel
22. Jumlah angket yang dibagi berjumlah 36 lembar yang diberikan kepada 36 siswa yang
berada di kelas XI IPA 1. Dalam masing-masing angket berisi 8 pertanyaan yang dijawab
oleh responden.
Pembahasan hasil penelitian berikut ini dipaparkaan tentang :
1. Tanggapan siswa tentang apakah siswa mengenal bahasa gaul. Dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
TANGGAPAN SISWA TENTANG APAKAH MENGENAL BAHASA GAUL
Jawaban Frekuensi Persentase
A Ya 36 100 %
B Tidak - -
Jumlah 36 100 %
Berdasarkan jawaban responden di atas menunjukkan bahwa mereka yang berjumlah 36
orang (100%) menjawab mengenal bahasa Gaul. hal ini membuktikan bahwa bahasa gaul
sudah sangat dikenal dikalangan remaja.
Dapat dilihat pada tabel di bawah ini kata-kata yang sering digunakan oleh responden
Kamus Bahasa gaul yang diperoleh dari jawaban responden
Bahasa Indonesia Bahasa gaul
betulkah Ciyus
Ingin tahu Kepo
Masalah buat kamu Masbulo
banget Beuth
Semangat kakak Semangka
Kampungan Kamseupay
23. Semangat ya Cemungut ea
Sombong sekali Somse
Lucu Luctuna
Orang yang ketinggalan
zaman
Kudet
berlebihan Lebay
Tempat T4
Sarapan C8
Makan siang Makan Tiiangg
2. Tanggapan responden tentang sejak kapan mereka mengenal bahasa gaul. dapat dilihat
pada tabel berikut.
TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG SEJAK KAPAN MEREKA MENGENAL
BAHASA GAUL
Jawaban Frekuensi Persentase
A SD 13 36,1%
B SMP 12 33,4%
C SMA - -
D Menggunakan HP 3 8,3%
E Mengenal jejaring sosial 8 22,2%
Jumlah 36 100%
Dari tabel jawaban responden di atas menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka sudah
lama mengenal bahasa gaul. sebanyak 13 oarang (36,1 %) menjawab bahwa mereka
mengenal bahasa gaul sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, sebanyak 12 orang (33,4%)
menjawab bahwa mereka mengenal bahasa gaul sejak SMP, sebanyak 3 orang (8,3%)
menjawab bahwa mereka mengenal bahasa gaul sejak mereka menggunakan HP, sebanyak 8
24. orang (22,2%) menjawab bahwa mereka mengenal bahasa gaul ketita mereka mengenal
jejaring sosial.
3. Tanggapan responden tentang apakah mereka menggunakan bahasa gaul, dapat kita lihat
pada tabel berikut.
TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG APAKAH MEREKA MENGGUNAKAN
BAHASA GAUL
Jawaban Frekuensi Persentase
A Ya 29 80,6%
B Tidak 7 19,4%
Jumlah 36 100%
Berdasarkan pengolahan data atas jawaban responden dapat diperoleh bahwa sebagian
besar responden menggunakan bahasa gaul. sebanyak 29 orang (80,6%) menjawab bahwa
mereka menggunakan bahasa gaul, sebanyak 7 orang (19,4%) menjawab bahwa mereka tidak
menggunakan bahasa gaul tersebut.
4. Tanggapan responden tentang kapan saja mereka menggunakan bahasa gaul dapat dilihat
pada tabel berikut.
TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KAPAN SAJA MEREKA MENGGUNAKAN
BAHASA GAUL
Jawaban Frekuensi Persentase
A Setiap hari 3 8,3%
B Kadang-kadang 26 72,3%
C Tidak pernah 7 19,4%
jumlah 36 100%
25. Berdasarkan tanggapan responden dapat menunjukkan ada 3 orang (8,3%) menjawab
bahwa mereka setiap hari menggunakan bahasa gaul, sebanyak 26 orang (72,3%) menjawab
bahwa mereka kadang-kadang menggunakan bahasa gaul, sebanyak 7 orang(19,4%)
menjawab bahwa mereka tidak pernah menggunakan bahasa gaul. Hal ini menunjukkan
bahwa hanya sebagian kecil saja responden yang menggunakan bahasa gaul setiap hari.
5. Tanggapan responden tentang Faktor-faktor yang menyebabkan bahasa gaul sering
digunakan dapat kita lihat pada tabel berikut.
TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
BAHASA GAUL SERING DIGUNAKAN
Jawaban Frekuensi Persentase
A Karena unik 6 16,7%
B Karena menyukai 16 44,4%
C Karena takut disebut ketiggalan zaman 14 38,9%
Jumlah 36 100%
Berdasarkan hasil pengolahan data dari jawaan responden di atas menunjukkan bahwa
6 orang (16,7%) menjawab bahwa mereka menggunakan bahasa gaul karena bahasa gaul itu
unik, sebanyak 16 orang (44,4%) menjawab bahwa mereka menggunakan bahasa gaul karena
mereka benar-benar menyukai bahasa gaul, sebanyak 14 orang(38,9%) menjawab bahwa
mereka menggunakan bahasa gaul karena mereka takut disebut ketinggalan zaman.
6. Tanggapan responden tentang dalam bentuk apa saja mereka mengekspresikan bahasa
gaul, dapat dilihat pada tabel berikut.
TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG DALAM BENTUK APA SAJABAHASA GAUL
ITU DIEKSPRESIKAN
Jawaban Frekuensi Persentase
A Lisan 33 91,7%
B Tulisan 3 8,3%
26. Jumlah 36 100%
Berdasarkan hasil pengolahan data dari jawaban responden di atas menunjukkan
bahwa ada 33 orang (91,7%) mengekspresikan bahasa gaul secara lisan dalam percakapan
dengan orang lain, ada 3 orang (8,3%) menjawab bahwa mereka mengekspresikan bahasa
gaul melalui tulisan. Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar mengekspresikan
bahasa gaul melalui percakapan dengan orang lain.
7. Tanggapan responden tentang bahasa yang lebih sering digunakan oleh responden.
TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG BAHASA YANG LEBIH SERING MEREKA
GUNAKAN
Jawaban Frekuensi Persentase
A Bahasa Gaul 5 13,9%
B Bahasa Indonesia 31 86,1%
Jumlah 36 100%
Berdasarkan data yang diperoleh dari responden, ada 5 orang(13,9%) menjawab
bahwa mereka lebih sering menggunakan bahasa gaul dari pada bahasa Indonesia, ada 31
orang (86%) menjawab bahwa mereka lebih sering menggunakan bahasa Indonesia dari pada
bahasa gaul.
8. Tentang pendapat responden mengenai dampak perkembangan bahasa gaul terhadap
bahasa Indonesia :
Griselda Kristin
“ menurut saya dampak perkembangan bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia dapat
menyebabkan kita para generasi-generasi muda karena sering menggunakan bahasa gaul
membuat bahasa Indonesia terlupakan”
Tiara
“dampak yang terjadi pengguanaan bahasa gaul yang sering diungkapkan dan digunakan
akan menyebabkan bahasa Indonesia bergeser dan terlupakan khuusnya dikalangan remaja “
I Gusti Made Sandiana
27. “dampaknya generasi muda kurang menghargai bahasa-bahasa baku Indonesia dan
berdampak pada lunturnya rasa cinta generasi muda akan bahasa dan moral bangsa
Indonesia”
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. PENGGUNAAN BAHASA GAUL DI KALANGAN REMAJA
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui apa saja yang
menyebabkan remaja suka menggunakan bahasa gaul, bagaimana cara remaja
mengekspresikan bahasa gaul, serta apa dampak yang dapat ditimbulkan jika bahasa gaul
digunakan setiap saat oleh kaum remaja.
5.2. Faktor Remaja Menggunakan Bahasa gaul
Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, secara tidak langsung
membawa perubahan pada bahasa Indonesia. Perubahan tersebut tampak pada kalangan Anak
Baru Gede (ABG) atau remaja saat mengirim SMS (Short Message Service), berkomunikasi
dalam dunia maya dengan facebook ataupun twitter. Fenomena tersebut ditandai dengan
penulisan dengan banyak penyingkatan, huruf besar dan kecil, huruf dan angka ataupun
dengan istilah istilah gaul. Namun anak muda lebih banyak menggunakan bahasa gaul
karena menganggap bahasa gaul yang mereka gunakan itu unik serta ada juga yang
28. mengganggap bahwa jika tidak menggunakan bahasa tersebut maka mereka akan dianggap
ketinggalan zaman.
Hampir semua remaja menggunakan bahasa gaul. kebanyakan siswa mengenal
bahasa gaul dari lingkungan pertemanannya, terlebih ketika mereka duduk di bangku SMP.
Pada masa tersebut rasa ingin tahu dan ingin coba-coba mereka sangat tinggi. Pengenalan
bahasa gaul juga dapat terjadi pada kalangan siswa mellalui jejaring social, di mana saat ini
siswa sangat dekat dengan dunia maya.
Perkembangan bahasa gaul yang semakin fenomenal dan meluas menunjukkan bahwa
bahasa gaul semakin banyak digandrungi kaum remaja bahkan sejak mereka duduk di bangku
SMP dan sejak mengenal teknologi komunikasi yaitu handphone.
Merebaknya penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja, menarik perhatian penulis
untuk mengungkapkan faktor yang menyebabkan para remaja menggunakan bahasa gaul.
Dari analisis media massa, penulis mendapatkan beberapa faktor yang membuat remaja
menggunakan bahasa gaul.
1. karena unik
Kehidupan remaja sangat dekat dengan sesuatu yang dianggap unik. Itulah yang
menyebabkan kalangan remaja suka menggunakan bahasa gaul. Bahasa gaul dari waktu ke
waktu telah mengalami perubahan dan perkembangan yang pesat, hal ini desebabkan
banyaknya pengguna dari bahasa itu sendiri. Hal ini menyebabkan variasi dalam bahasa gaul
semakin banyak dan beragam.
Faktor ini membuat remaja semakin aktif mengeluarkan apresiasi mereka dalam
membuat kosa kata bahasa gaul yang baru
2. Tidak Ingin dibilang ketinggalan Zaman
Remaja yang masih labil dan gemar meniru, sangatlah mudah tertular dan memilih
menggunakan bahasa gaul daripada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Apalagi ada anggapan bahwa bahasa ini adalah bahasa gaul, sehingga orang yang tidak
menggunakannya akan dianggap ketinggalan zaman atau kuno begitu pula sebaliknya.
29. Karena anggapan inilah remaja mengguankan bahasa tulis denagn ciri khas tersendiri.
Mereka tidak ingin terlihat cupu (culun punya) diantara teman-temannya. Hal ini dibenarkan
oleh narasumber yang mengatakan bahwa:
3. Karena menyukai
Karena bahasa Indonesia yang kaku dan baku serta mempunyai banyak aturan, hal ini
yang menyebabkan mereka lebih senang menggunakan bahasa gaul yang tidak membosankan
dan bahasa gaul bukan merupakan bahasa yang kaku dan baku, sehingga mereka dapat
dengan mudah dalam menggunakannya. Karena alasan ini remaja-remaja sekarang semakin
erat dengan bahasa gaul daripada bahasa Indonesia.
5.3 Cara Remaja MengekspresikanPenggunaan Bahasa gaul
Semakin merebaknya penggunaan bahasa gaul dan semakin banyaknya kosakata bahasa gaul
membuat remaja menjadi semakin tertarik untuk selalu menggunakan bahasa gaul. Dari
analisis media massa, penulis menemukan beberapa cara yang dilakukan remaja dalam
mengekspresiakan penggunaan bahasa gaul.
1. Berbicara dengan Orang Lain
Saat berbicara dengan orang lain haruslah menggunakan bahasa yang jelas, baik dan benar
agar mudah dipahami oleh lawan bicara. Namun sekarang, banyak remaja yang tidak
memperhatikan aturan tersebut. Mereka sekarang lebih tertarik untuk menggunakan bahasa
gaul ketika sedang berbicara dengan orang lain, baik dengan sesama pengguna bahasa gaul
bahkan bukan dengan pengguna bahasa gaul tersebut.
2. Tulisan
Jejaring sosial seperti facebook dan twitter sekarang ini sedang marak di kalangan
remaja. Dimana para penggunanya dapat berkomunikasi dengan pengguna lain di luar
daerahnya. Dan mereka dapat update status, upload fota dan lain sebaganya. Remaja
biasanya menggunakan jejaring sosial ini untuk update status dan upload foto.
Remaja gaul biasanya menuliskan statusnya dengan menggunakan bahasa gaul yang
mempunyai ciri khas tersendiri. Seperti biasa mereka akan menggunakan variasi antara huruf
30. dan angka, huruf besar dan kecil ataupun menggunakan symbol-simbol tertentu. Hal ini
dibenarkan oleh narasumber
Selain itu, sms juga merupakan sarana remaja dalam mengekspresikan bahasa gaul
mereka. Mereka sering mengirimkan sms dengan berbagai singkatan yang membuat
pengurangan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5.4 Pengaruh Bahasa gaul Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang baik berarti maknanya dapat dipahami oleh komunikan dan
ragamnya sudah sesuai dengan siuasi saat bahasa itu digunakan.
Bahasa Indonesia yang benar berarti bahasa yang memiliki ragam formal dan taat
pada kaidah bahasa baku.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami
dan sesuai dengan situasi pemakainannya serta tidak menyimpang dari kaidah bahasa baku.
Namun saat ini banyak remaja yang tidak memakai bahasa yang baik dan benar.
Mereka lebih kepada memakai bahasa gaul yang sudah jelas dalam penulisan maupun
pengucapannya tidak sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Munculnya
bahasa gaul merupakan ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia. Bahasa gaul
memberikan pengaruh bahwa kemampuan berbahasa remaja saat ini semakin buruk dan jauh
dari kata baik dan benar. Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin dicintai,
resmilah kita mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa gaul dalam komunikasi baik di dunia nyata maupun dunia maya
menimbulkan beberapa masalah, antara lain:
o Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang lain
dalam acara formal. Misalnya ketika sedang presentasi di depan kelas.
o Bahasa gaul dapat menyulitkan orang lain yang mendengar kata-kata yang termaksud gaul
untuk mengerti maksud yang dibicarakannya.
o Bahasa gaul dapat menyebabkan buruknya penggunaan bahasa Indonesia dikalangan
remaja yang akan datang. Mereka tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
31. Akan tetapi sebagian orang mengatakan bahwa bahasa gaul dapat membawa pengaruh
positif bagi remaja :
1. Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreaif. Karena remaja
dapat mengembangkan ide yang ada pada diri mereka dan mereka dapat menciptakan inovasi
bahasa yang baru.
Hal ini membuktikan bahwa bahasa gaul telah menghambat perkembangan bahasa
Indonesia di kalangan remaja. Pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia
sangat besar. Bahasa Indonesia sekarang sudah jauh dari kata indah karena telah dicemari
oleh penggunaan bahasa gaul yang semakin banyak.
Pengaruh tersebut antara lain:
o remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
o Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
o Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya
karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
o Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi
sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang
tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan
sebutan bokap atau nyokap.
o Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa
indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada
penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.
Bahasa Alay secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia untuk
tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jika hal ini terus
berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan
remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa remi
negara kita dan juga sebagai identitas bangsa.
32. BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Faktor penyebab penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja antara lain:
karena unik
karena takut dikatakan ketinggalan zaman
karena menyukai bahasa gaul
Cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul antara lain:
Berbicara langsung dengan orang lain
tulisan-tulisan, melalui sms, Facebook dan Twitter
Dampak penggunaan bahasa gaul antara lain:
Dampak positif
o Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreaif
Dampak negative
o remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
o Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
o Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya
karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
o Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi
sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang
tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan
sebutan bokap atau nyokap.
o Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa
indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada
penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.
Tata bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat
Indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan
adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai kreativitas. Jika mereka tidak
menggunakannya, mereka takut dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Salah satu dari
penyimpangan bahasa tersebut diantaranya adalah digunakannya bahasa gaul.
Bahasa gaul secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia untuk
tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dan ini merupakan pertanda
kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang buruk. Memang dalam ilmu bahasa
ada beragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasanya digunakan dalam acara-
acara yang formal. Tetapi bahasa gaul merupakan bahasa gaul yang tidak mengindah.
Keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa Indonesia. Banyak
remaja yang sudah tidak mengindahkan bahasa Indonesia dan banyak dari mereka yang tidak
lagi mengenal bahasa Indonesia yang baik dan benar.
33. 6.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis cantumkan dalam karya tulis ini adalah sebaiknya
remaja jangan berlebihan dalam menggunakan bahasa gaul karena dapat mengganggu
perkembangan bahasa Indonesia di kalangan remaja. Dan hendaknya melakukan pemahaman
yang mendalam terhadap pengaruh bahasa gaul serta mulailah dari diri kita sendiri untuk
membudidayakan bahasa Indonesia dan meningkatkan kembali eksistensinya di kalangan
remaja.
Kita boleh menggunakan bahasa gaul, akan tetapi jangan sampai menghilangkan
budaya berbahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan
dan lambang dari identitas nasional, yang kedudukannya tercantum dalam Sumpah Pemuda
dan UUD 1945 Pasal 36.
Untuk peneliti selanjutnya, penulis menyarankan untuk meneliti lebih mendalam
mengenai faktor-faktor penggunaan bahasa gaul dan pengaruh bahasa gaul terhadap
eksistensi bahasa Indonesia.
34. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.”Penggunaan Bahasa Alay”.(Online)
http://ayumeilana.blogspot.com/2010/10/bahasa-alay-mengancam-penggunaan-bahasa.html.
Diakses 1 September 2012.
Anonim.2012.”Bahasa gaul Merusak Bahasa Indonesia”.(Online)
http://aaknasional.wordpress.com/2012/01/28/bahasa-alay-merusak-bahasa-indonesia/.
Diakses 1 September 2012.
Anonim.2012.” Bahasa Indonesia”.(Online)
http://bigfat-evillaugh.blogspot.com/2011/10/bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-negara.html.
Diakses 3 September 2012.
Anonim.20 12.”Sejarah Bahasa”.(Online) http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-
perkembangan-bahasa-indonesia.html
Diakses 14 September 20 12.
Anonim.20 12 .”Trend Bahasa Alay”.(Online)
http://siti-wulandari.blogspot.com/2012/07/ternd-bahasa-alay-menyimpang-dari.html.
Diakses 1 September 2012.
Anonim.20 12 .”Dampak Bahasa Alay”.(Online)
http://sikenarok.blogspot.com/2011/05/dampak-penggunaan-bahasa-alay.html. Diakses 5
September 2012.
Anonim.”Perkembangan Bahasa Indonesia”.(Online)
http://ovaltinesusu.wordpress.com/2012/01/15/bagaimanakah-perkembangan-bahasa-
indonesia-saat-ini/. Diakses 14 September 20 12.
Anonim.”Faktor Menyukai Bahasa Alay”.(Online)
http://kolom-inspirasi.blogspot.com/2011/11/kenapa-banyak-remaja-suka-bahasa-alay.html.
Diakses 6 September 2012
Anonim.20 12 .”Bahasa Alay”.(Online) http://romiranggapp.blogspot.com/2012/02/bahasa-
alay-merusak-tata-bahasa.html. Diakses 5 September 2012