SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
I. PENDAHULUAN
Generator listrik adalah sebuah alat yang
memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanik mekanik, biasanya dengan
menggunakan induksi elektromagnetik .Proses ini
dikenal sebagai pemmbang pembangkit listrik.
Gambar 1.1. Proses Generator
Tenaga mekanis disini digunakan untuk memutar
kumparan kawat penghantar dalam medan magnet
ataupun sebaliknya memutar magnet diantara
kumparan kawat penghantar. Penggerak mekanis pada
generator biasanya dilakukan oleh turbin melalui uap
(tekanan), air, atau angin. Bahan bakar untuk
generator juga bermacam – macam, yaitu panas bumi,
batubara, minyak, gas, air, dan nuklir. generator
sangat penting untuk saat ini karena dapat
menciptakan tenaga listrik yang kita butuhkan untuk
keperluan sehari – hari.
Generator adalah mesin yang dapat mengubah te
mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses
elektromagnetik. Generator memperolehenemekanis
dari prime mpenggerak mula.
Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum
Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan
menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat
melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF
pada kumparan rotor.
Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus
jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover akan
memutar rotor generator, kemudian rotor diberi
eksitasi agar menimbulkan medan magnit yang
berpotongan dengan konduktor pada stator dan
menghasilkan tegangan pada stator. Karena terdapat
dua kutub yang berbeda yaitu utara dan selatan, maka
pada 90o
pertama akan dihasilkan tegangan
maksimum positif dan pada sudut 270o
kedua akan
dihasilkan tegangan maksimum negatif. Ini terjadi
secara terus menerus/continue. Bentuk tegangan
seperti ini lebih dikenal sebagai fungsi tegangan
bolak-balik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip Kerja
Dalam generator arus bolak-balik bertegangan
rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang
SISTEM PEMBEBANAN DAN APLIKASI GENERATOR AC HUBUNG BINTANG
RISDAWATI HUTABARAT
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS LAMPUNG
E-mail : risdawatih@yahoo.com
Abstrak
Listrik sudah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan manusia saat ini. Arus listrik
dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam alat-alat lisrik. Arus listrik
didapatkan dari proses konversi sumber energi lainya ( energi panas, energi gerak, dll) menjadi energi
listrik. Generator merupakan sebuah alat yang mampu menghasilkan arus listrik. salah satu jenis generator
adalah generator arus bolak balik yang akan dibahas saat ini. . Pada generator terdapat sistem pembebanan ,
yang dikenal sebagai generator tanpa beban dan generator dengan beban. Pada generator apabila ujung-ujung
tiap fase dihubungkan menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang yang dikenal sebagai hubung
bintang. Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjaditenaga listrik arus bolak-
balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut jugasebagai alternator atau generator AC (alternating
current) atau juga generator singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk menggerakkan beberapa
mesin yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggerak. Generator AC banyak kita jumpai pada
pusat-pusat listrik (dengan kapasitas yang relatif besar). Misalnya pada PLTA, PLTU,dan PLTN.
Kata kunci : Generator AC, sistem pembebanan, hubung bintang
berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian
yang diam atau stator dari mesin.
Gambar 2.1. Rangkaian Ekivalen Generator AC
Gambar 2.2. Prinsip kerja Generator AC
Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar
induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan
dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam
kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan
medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor
dari generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan
bergantung pada :
1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
2. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin
besar tegangan yangdiinduksikan.
3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan
bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor
apabila konduktor tersebut bergerak pada medan
magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum
tangan kanan berlaku pada generator dimana
menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara
penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah
resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu
jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk
menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan
arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga
berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar
yang digerakkan. Terdapat dua jenis konstruksi dari
generator ac, jenis medan diam atau medan magnet
dibuat diam dan medan magnet berputar.
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian
utama, yaitu:
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator
yang mengeluarkan tegangan bolak balik
2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang
menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari
baja yang berfungsi melindungi bagian dalam
generator, kotak terminal dan name plate pada
generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan
ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat
alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan
stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan
tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu
(salient) atau kutub dengan celah udara sama rata
(rotor silinder). Konstruksi dari generator sinkron
dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 2.3. Kontruksi Generator arus bolak-balik.
2.2 Sistem Pembebanan
Pada Generator arus bolak-balik terdapat
pengoperasian generator sinkron yaitu dalam kondisi
berbeban dan tanpa beban,
2.2.1Generator Tanpa Beban
Apabila sebuah mesin sinkron difungsikan sebagai
generator dengan diputar pada kecepatan sinkron dan
rotor diberi arus medan (If), maka pada kumparan
jangkar stator akan diinduksikan tegangan tanpa beban
(Eo), yaitu sebesar:
Eo=4,44.Kd.Kp.f.φm.TVolt
Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak
mengalir pada stator, sehingga tidak terdapat pengaruh
reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus
medan (If). Bila besarnya arus medan dinaikkan, maka
tegangan keluaran juga akan naik sampai titik saturasi
(jenuh), seperti diperlihatkan pada gambar . Kondisi
generator tanpa beban bisa digambarkan rangkaian
ekuivalennya seperti diperlihatkan pada gambar .
Gambar 2.4a dan 2.4b. Kurva dan Rangkaian
Ekuivalen Generator Tanpa Beban
2.2.2 Generator Berbeban
Bila generator diberi beban yang berubah-ubah maka
besarnya tegangan terminal V akan berubah-ubah
pula, hal ini disebabkan adanya kerugian tegangan
pada:
•Resistansi jangkar (Ra)
• Reaktansi bocor jangkar (Xl)
• Reaksi Jangkar (Xa)
a. Resistansi Jangkar
Resistansi jangkar/fasa Ra menyebabkan terjadinya
kerugian tegang/fasa (tegangan jatuh/fasa) dan I.Ra
yang sefasa dengan arus jangkar.
b. Reaktansi Bocor Jangkar
Saat arus mengalir melalui penghantar jangkar,
sebagian fluks yang terjadi tidak mengimbas pada
jalur yang telah ditentukan, hal seperti ini disebut
Fluks Bocor.
c. Reaksi Jangkar
Adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar
saat generator dibebani akan menimbulkan fluksi
jangkar (ΦA ) yang berintegrasi dengan fluksi yang
dihasilkan pada kumparan medan rotor(ΦF), sehingga
akan dihasilkan suatu fluksi resultan sebesar :
Interaksi antara kedua fluksi ini disebut sebagai reaksi
jangkar, seperti diperlihatkan pada Gambar 6. yang
mengilustrasikan kondisi reaksi jangkar untuk jenis
beban yang berbeda-beda.
Gambar 2.5a, 2.5b, 2.5c, 2.5d Kondisi Reaksi Jangkar
Gambar a , memperlihatkan kondisi reaksi jangkar
saat generator dibebani tahanan (resistif) sehingga
arus jangkar Ia sefasa dengan GGL Eb dan ΦA akan
tegak lurus terhadap ΦF.
Gambar b, memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat
generator dibebani kapasitif , sehingga arus jangkar Ia
mendahului ggl Eb sebesar θ dan ΦA terbelakang
terhadap ΦF dengan sudut (90 -θ).
Gambar c, memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat
dibebani kapasitif murni yang mengakibatkan arus
jangkar Ia mendahului GGL Eb sebesar 90° dan ΦA
akan memperkuat ΦF yang berpengaruh terhadap
pemagnetan.
Gambar d, memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat
arus diberi beban induktif murni sehingga
mengakibatkan arus jangkar Ia terbelakang dari GGL
Eb sebesar 90° dan ΦA akan memperlemah ΦF yang
berpengaruh terhadap pemagnetan.
III.PEMBAHASAN
Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap
fase dihubungkan menjadi satu dan menjadi titik netral
atau titik bintang. Tegangan antara dua terminal dari
tiga terminal a – b – c mempunyai besar magnitude
dan beda fasa yang berbeda dengan tegangan tiap
terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va, Vb dan
Vc disebut tegangan “fase” atau Vf.
Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran
tegangan fase dihitung terhadap saluran / titik
netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase
yang seimbang dengan magnitudenya (akar 3 dikali
magnitude dari tegangan fase).
Vline = akar 3 Vfase = 1,73Vfase
Gambar 3.1. Hubung Bintang (Y, wye)
Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase
mempunyai nilai yang sama,
ILine = Ifas
Ia = Ib = Ic
Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat
listrik (dengan kapasitas yang relatif besar).
Misalnya pada PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, PLTG,
dan lain lain. Disini umumnya generator AC disebut
dengan alternator atau generator saja. Selain generator
AC dengan kapasitas yang relatif besar tersebut, kita
mengenal pula generator dengan kapasitas yang
relatif kecil. Misalnya generator yang dipakai untuk
penerangan darurat, untuk penerangan daerah-
daerah terpencil (yang belum terjangkau PLN), dan
sebagainya. Generator tersebut sering disebut home
light ataugenerator set.
Generator sinkron banyak digunakan sebagai
pembangkit energi listrik berkapasitor besar, seperti
yang diterapkan pada PLTA (Pembangkit Listrik
Tenaga Air), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap),
PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTN
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), dan pembangkit
listrik lainnya. PadaPLTA, generator digerakkan oleh
tenaga air. Air ini ditampung pada sebuah dam dan
dialirkan melalui pipa ke turbin generator untuk
memutar turbin tersebut, sehingga rotor generator
berputar. Akibat perputaran rotor pada generator
ini, maka timbul tegangan pada kumparan jangkar
generator. Bentuk gambaran penggunaan generator
pada PLTA ini diperlihatkan pada gambar 8 berikut:
a
b
Gambar 3.2 (a dan b) Penggunaan generator pada
PLTA
Gambar 3.3.Hubungan Generator dan turbin pada
PLTA
Pada PLTU,generator digerakan oleh tenaga uap air
yang dipanaskan dengan bahan bakar batu bara. Uap
air yang dihasilkan dialirkan dengan tekanan 8 yang
tinggi untuk memutar turbin generator. Bentuk
gambaran penggunaan generator pada PLTU ini
diperlihatkan pada gambar 10 berikut :
Gambar 3.4. Penggunaan Generator pada PLTU
Gambar 3.5. Penggunaan Generator pada PLTN
Pada PLTN,zat radioaktif (bahan nuklir) digunakan
sebagai bahan bakar untuk menghasilkan erergi panas
yang besar. Reaksi nuklir yang terjadi pada PLTN
dikontrol oleh bahan moderator (air biasa,air berat
atau grafit) sehingga proses pelepasan energi karena
reaksi nuklir dapat dikendalikan. Energi panas yang
dihasilkan oleh reaksi nuklir ini digunakan untuk
memanaskan air. Uap air bertekanan tinggi yang
dihasilkan karena proses pemanasan ini dialirkan
untuk memutar turbin generator. Karena energi yang
dihasilkan oleh reaksi nuklir ini sangat besar, maka
pada PLTN ini dapat digunakan generator
berkapasitas besar untuk membakitkan energi listrik.
Bentuk gambaran PLTN diperllihatkan pada gambar
3.5.
Gambar 3.6. Penggunaan kincir angin sebagai
pembangkit energi listrik
Pada pembangkit listrik tenaga angin, kincir angin
dihubungkan ke turbin generator. Ketika kincir
berputar ditiup angin, turbin juga ikut berputar dan
menggerakkan rotor generator, sehingga menghasilkan
energi listrik pada kumparan jangkar generator.
Bentuk gambaran penggunaan kincir angin sebagai
pembangkit energi listrik diperlihatkan pada gambar
3.6.
IV. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip
dasar induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-
balik akan dibangkitkan oleh putaran medan
magnetik dalam kumparan jangkar yang diam.
Dalam hal ini kumparan medan terletak pada
bagian yang sama dengan rotor dari generator
2. Pada Generator terdiri dari Generator dengan
beban dan Generator tanpa beban.
3. Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap
fase dihubungkan menjadi satu dan menjadi titik
netral atau titik bintang.
4. Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat
listrik (dengan kapasitas yang relatif besar).
Misalnya pada PLTA, PLTU, PLTD, PLTN,
PLTG, dan lain lain
DAFTAR PUSTAKA
http://carapedia.com/kerja_generator_listrik_info2559.
html
http://id.wikipedia.org/wiki/Generator_listrik
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21771
/4/Chapter%20II.pdf
http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/bahanajar/ZurimanAnth
ony/Mesin%20Listrik%20AC/Bab%20I.pdf

More Related Content

What's hot

Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaDiana Fauziyah
 
Bab 13 generator sinkron
Bab 13   generator sinkronBab 13   generator sinkron
Bab 13 generator sinkronEko Supriyadi
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkronbeninass
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingMuhammad Kennedy Ginting
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
dasar-dasar-kelistrikan.ppt
dasar-dasar-kelistrikan.pptdasar-dasar-kelistrikan.ppt
dasar-dasar-kelistrikan.pptrhamset
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolUniv of Jember
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasisevirarh
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikSyahrul Ramazan
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkronNovia Putri
 
Makalah generator ac
Makalah generator ac Makalah generator ac
Makalah generator ac Surya Andika
 

What's hot (20)

Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan TinggiKegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
 
Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasa
 
Bab 13 generator sinkron
Bab 13   generator sinkronBab 13   generator sinkron
Bab 13 generator sinkron
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkron
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
TEMBUS PADA GAS
TEMBUS PADA GASTEMBUS PADA GAS
TEMBUS PADA GAS
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
dasar-dasar-kelistrikan.ppt
dasar-dasar-kelistrikan.pptdasar-dasar-kelistrikan.ppt
dasar-dasar-kelistrikan.ppt
 
Buck Boost Converter
Buck Boost ConverterBuck Boost Converter
Buck Boost Converter
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkron
 
Indutansi
IndutansiIndutansi
Indutansi
 
Makalah generator ac
Makalah generator ac Makalah generator ac
Makalah generator ac
 

Viewers also liked

Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntHendy Winata
 
Jurnal pkl andrie a hamali
Jurnal pkl andrie a hamaliJurnal pkl andrie a hamali
Jurnal pkl andrie a hamaliAndrie A Hamali
 
Makalah penggunaan genset
Makalah penggunaan gensetMakalah penggunaan genset
Makalah penggunaan gensetNoer Huda
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator aclukman_sn
 
Materi Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikMateri Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikCharis Muhammad
 

Viewers also liked (6)

Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
 
Jurnal pkl andrie a hamali
Jurnal pkl andrie a hamaliJurnal pkl andrie a hamali
Jurnal pkl andrie a hamali
 
Makalah penggunaan genset
Makalah penggunaan gensetMakalah penggunaan genset
Makalah penggunaan genset
 
Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator ac
 
Materi Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikMateri Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga Listrik
 

Similar to GENERATOR AC HUBUNG BINTANG

Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-SinkronDasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkronmasterunedo
 
prinsip kerja dari sistem generator ac.pdf
prinsip kerja dari sistem generator ac.pdfprinsip kerja dari sistem generator ac.pdf
prinsip kerja dari sistem generator ac.pdfbudiharsono0061
 
Teknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acTeknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acyusupade
 
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acFatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acfatkhuls
 
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor acdivian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor acdivianyusi
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
Makalah generator dc
Makalah generator dc Makalah generator dc
Makalah generator dc Surya Andika
 
Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015yusupade
 
Robotika mesin dc
Robotika mesin dc Robotika mesin dc
Robotika mesin dc rudi33
 

Similar to GENERATOR AC HUBUNG BINTANG (20)

Umum generator
Umum generatorUmum generator
Umum generator
 
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-SinkronDasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
 
generator-ac-dc
generator-ac-dcgenerator-ac-dc
generator-ac-dc
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
Makalahmotordc
MakalahmotordcMakalahmotordc
Makalahmotordc
 
09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx
 
Generator arus searah (utilitas)
Generator arus searah (utilitas)Generator arus searah (utilitas)
Generator arus searah (utilitas)
 
prinsip kerja dari sistem generator ac.pdf
prinsip kerja dari sistem generator ac.pdfprinsip kerja dari sistem generator ac.pdf
prinsip kerja dari sistem generator ac.pdf
 
Pengertian generator
Pengertian generatorPengertian generator
Pengertian generator
 
Teknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acTeknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator ac
 
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acFatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
 
Motor dc.
Motor dc.Motor dc.
Motor dc.
 
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor acdivian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Electronic Engine (Motor Electric)
Electronic Engine (Motor Electric)Electronic Engine (Motor Electric)
Electronic Engine (Motor Electric)
 
Makalah mesin-listrik
Makalah mesin-listrikMakalah mesin-listrik
Makalah mesin-listrik
 
Makalah generator dc
Makalah generator dc Makalah generator dc
Makalah generator dc
 
Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015
 
Robotika mesin dc
Robotika mesin dc Robotika mesin dc
Robotika mesin dc
 

More from Risdawati Hutabarat

Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh  Risdawati HutabaratImpedansi Antena Oleh  Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh Risdawati HutabaratRisdawati Hutabarat
 
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using WebcamDesigned Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using WebcamRisdawati Hutabarat
 
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560Risdawati Hutabarat
 
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)Risdawati Hutabarat
 
Enkapsulasi dalam Komunikasi Data
Enkapsulasi dalam Komunikasi DataEnkapsulasi dalam Komunikasi Data
Enkapsulasi dalam Komunikasi DataRisdawati Hutabarat
 
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...Risdawati Hutabarat
 
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)Risdawati Hutabarat
 
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)Risdawati Hutabarat
 
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIFMAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIFRisdawati Hutabarat
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan SpesifikasinyaRisdawati Hutabarat
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianRisdawati Hutabarat
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalRisdawati Hutabarat
 
Analisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang SinusoidAnalisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang SinusoidRisdawati Hutabarat
 

More from Risdawati Hutabarat (20)

Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh  Risdawati HutabaratImpedansi Antena Oleh  Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
 
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using WebcamDesigned Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
 
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
 
Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2
 
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
 
Enkapsulasi dalam Komunikasi Data
Enkapsulasi dalam Komunikasi DataEnkapsulasi dalam Komunikasi Data
Enkapsulasi dalam Komunikasi Data
 
Propagasi Gelombang Langit
 Propagasi Gelombang Langit Propagasi Gelombang Langit
Propagasi Gelombang Langit
 
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
 
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
 
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
 
Makalah Kutub Empat
Makalah Kutub Empat Makalah Kutub Empat
Makalah Kutub Empat
 
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIFMAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIF
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 
Makalah Luxmeter
Makalah Luxmeter Makalah Luxmeter
Makalah Luxmeter
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
 
Pkn sebagai mpk
Pkn sebagai mpkPkn sebagai mpk
Pkn sebagai mpk
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
 
Analisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang SinusoidAnalisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang Sinusoid
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (9)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 

GENERATOR AC HUBUNG BINTANG

  • 1. I. PENDAHULUAN Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik .Proses ini dikenal sebagai pemmbang pembangkit listrik. Gambar 1.1. Proses Generator Tenaga mekanis disini digunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet ataupun sebaliknya memutar magnet diantara kumparan kawat penghantar. Penggerak mekanis pada generator biasanya dilakukan oleh turbin melalui uap (tekanan), air, atau angin. Bahan bakar untuk generator juga bermacam – macam, yaitu panas bumi, batubara, minyak, gas, air, dan nuklir. generator sangat penting untuk saat ini karena dapat menciptakan tenaga listrik yang kita butuhkan untuk keperluan sehari – hari. Generator adalah mesin yang dapat mengubah te mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses elektromagnetik. Generator memperolehenemekanis dari prime mpenggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor. Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan magnit yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator. Karena terdapat dua kutub yang berbeda yaitu utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan tegangan maksimum positif dan pada sudut 270o kedua akan dihasilkan tegangan maksimum negatif. Ini terjadi secara terus menerus/continue. Bentuk tegangan seperti ini lebih dikenal sebagai fungsi tegangan bolak-balik. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prinsip Kerja Dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang SISTEM PEMBEBANAN DAN APLIKASI GENERATOR AC HUBUNG BINTANG RISDAWATI HUTABARAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS LAMPUNG E-mail : risdawatih@yahoo.com Abstrak Listrik sudah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan manusia saat ini. Arus listrik dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam alat-alat lisrik. Arus listrik didapatkan dari proses konversi sumber energi lainya ( energi panas, energi gerak, dll) menjadi energi listrik. Generator merupakan sebuah alat yang mampu menghasilkan arus listrik. salah satu jenis generator adalah generator arus bolak balik yang akan dibahas saat ini. . Pada generator terdapat sistem pembebanan , yang dikenal sebagai generator tanpa beban dan generator dengan beban. Pada generator apabila ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang yang dikenal sebagai hubung bintang. Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjaditenaga listrik arus bolak- balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut jugasebagai alternator atau generator AC (alternating current) atau juga generator singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk menggerakkan beberapa mesin yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggerak. Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat listrik (dengan kapasitas yang relatif besar). Misalnya pada PLTA, PLTU,dan PLTN. Kata kunci : Generator AC, sistem pembebanan, hubung bintang
  • 2. berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin. Gambar 2.1. Rangkaian Ekivalen Generator AC Gambar 2.2. Prinsip kerja Generator AC Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada : 1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan. 2. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yangdiinduksikan. 3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri. Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan. Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet dibuat diam dan medan magnet berputar. Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu: 1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak balik 2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 2.3. Kontruksi Generator arus bolak-balik. 2.2 Sistem Pembebanan Pada Generator arus bolak-balik terdapat pengoperasian generator sinkron yaitu dalam kondisi berbeban dan tanpa beban, 2.2.1Generator Tanpa Beban Apabila sebuah mesin sinkron difungsikan sebagai generator dengan diputar pada kecepatan sinkron dan
  • 3. rotor diberi arus medan (If), maka pada kumparan jangkar stator akan diinduksikan tegangan tanpa beban (Eo), yaitu sebesar: Eo=4,44.Kd.Kp.f.φm.TVolt Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, sehingga tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If). Bila besarnya arus medan dinaikkan, maka tegangan keluaran juga akan naik sampai titik saturasi (jenuh), seperti diperlihatkan pada gambar . Kondisi generator tanpa beban bisa digambarkan rangkaian ekuivalennya seperti diperlihatkan pada gambar . Gambar 2.4a dan 2.4b. Kurva dan Rangkaian Ekuivalen Generator Tanpa Beban 2.2.2 Generator Berbeban Bila generator diberi beban yang berubah-ubah maka besarnya tegangan terminal V akan berubah-ubah pula, hal ini disebabkan adanya kerugian tegangan pada: •Resistansi jangkar (Ra) • Reaktansi bocor jangkar (Xl) • Reaksi Jangkar (Xa) a. Resistansi Jangkar Resistansi jangkar/fasa Ra menyebabkan terjadinya kerugian tegang/fasa (tegangan jatuh/fasa) dan I.Ra yang sefasa dengan arus jangkar. b. Reaktansi Bocor Jangkar Saat arus mengalir melalui penghantar jangkar, sebagian fluks yang terjadi tidak mengimbas pada jalur yang telah ditentukan, hal seperti ini disebut Fluks Bocor. c. Reaksi Jangkar Adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar saat generator dibebani akan menimbulkan fluksi jangkar (ΦA ) yang berintegrasi dengan fluksi yang dihasilkan pada kumparan medan rotor(ΦF), sehingga akan dihasilkan suatu fluksi resultan sebesar : Interaksi antara kedua fluksi ini disebut sebagai reaksi jangkar, seperti diperlihatkan pada Gambar 6. yang mengilustrasikan kondisi reaksi jangkar untuk jenis beban yang berbeda-beda. Gambar 2.5a, 2.5b, 2.5c, 2.5d Kondisi Reaksi Jangkar Gambar a , memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat generator dibebani tahanan (resistif) sehingga arus jangkar Ia sefasa dengan GGL Eb dan ΦA akan tegak lurus terhadap ΦF. Gambar b, memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat generator dibebani kapasitif , sehingga arus jangkar Ia mendahului ggl Eb sebesar θ dan ΦA terbelakang terhadap ΦF dengan sudut (90 -θ). Gambar c, memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat dibebani kapasitif murni yang mengakibatkan arus jangkar Ia mendahului GGL Eb sebesar 90° dan ΦA akan memperkuat ΦF yang berpengaruh terhadap pemagnetan. Gambar d, memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat arus diberi beban induktif murni sehingga mengakibatkan arus jangkar Ia terbelakang dari GGL Eb sebesar 90° dan ΦA akan memperlemah ΦF yang berpengaruh terhadap pemagnetan. III.PEMBAHASAN Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua terminal dari tiga terminal a – b – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va, Vb dan Vc disebut tegangan “fase” atau Vf. Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung terhadap saluran / titik
  • 4. netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang seimbang dengan magnitudenya (akar 3 dikali magnitude dari tegangan fase). Vline = akar 3 Vfase = 1,73Vfase Gambar 3.1. Hubung Bintang (Y, wye) Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai yang sama, ILine = Ifas Ia = Ib = Ic Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat listrik (dengan kapasitas yang relatif besar). Misalnya pada PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, PLTG, dan lain lain. Disini umumnya generator AC disebut dengan alternator atau generator saja. Selain generator AC dengan kapasitas yang relatif besar tersebut, kita mengenal pula generator dengan kapasitas yang relatif kecil. Misalnya generator yang dipakai untuk penerangan darurat, untuk penerangan daerah- daerah terpencil (yang belum terjangkau PLN), dan sebagainya. Generator tersebut sering disebut home light ataugenerator set. Generator sinkron banyak digunakan sebagai pembangkit energi listrik berkapasitor besar, seperti yang diterapkan pada PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), dan pembangkit listrik lainnya. PadaPLTA, generator digerakkan oleh tenaga air. Air ini ditampung pada sebuah dam dan dialirkan melalui pipa ke turbin generator untuk memutar turbin tersebut, sehingga rotor generator berputar. Akibat perputaran rotor pada generator ini, maka timbul tegangan pada kumparan jangkar generator. Bentuk gambaran penggunaan generator pada PLTA ini diperlihatkan pada gambar 8 berikut: a b Gambar 3.2 (a dan b) Penggunaan generator pada PLTA Gambar 3.3.Hubungan Generator dan turbin pada PLTA Pada PLTU,generator digerakan oleh tenaga uap air yang dipanaskan dengan bahan bakar batu bara. Uap air yang dihasilkan dialirkan dengan tekanan 8 yang tinggi untuk memutar turbin generator. Bentuk gambaran penggunaan generator pada PLTU ini diperlihatkan pada gambar 10 berikut : Gambar 3.4. Penggunaan Generator pada PLTU Gambar 3.5. Penggunaan Generator pada PLTN
  • 5. Pada PLTN,zat radioaktif (bahan nuklir) digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan erergi panas yang besar. Reaksi nuklir yang terjadi pada PLTN dikontrol oleh bahan moderator (air biasa,air berat atau grafit) sehingga proses pelepasan energi karena reaksi nuklir dapat dikendalikan. Energi panas yang dihasilkan oleh reaksi nuklir ini digunakan untuk memanaskan air. Uap air bertekanan tinggi yang dihasilkan karena proses pemanasan ini dialirkan untuk memutar turbin generator. Karena energi yang dihasilkan oleh reaksi nuklir ini sangat besar, maka pada PLTN ini dapat digunakan generator berkapasitas besar untuk membakitkan energi listrik. Bentuk gambaran PLTN diperllihatkan pada gambar 3.5. Gambar 3.6. Penggunaan kincir angin sebagai pembangkit energi listrik Pada pembangkit listrik tenaga angin, kincir angin dihubungkan ke turbin generator. Ketika kincir berputar ditiup angin, turbin juga ikut berputar dan menggerakkan rotor generator, sehingga menghasilkan energi listrik pada kumparan jangkar generator. Bentuk gambaran penggunaan kincir angin sebagai pembangkit energi listrik diperlihatkan pada gambar 3.6. IV. KESIMPULAN Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik. Tegangan bolak- balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator 2. Pada Generator terdiri dari Generator dengan beban dan Generator tanpa beban. 3. Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. 4. Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat listrik (dengan kapasitas yang relatif besar). Misalnya pada PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, PLTG, dan lain lain DAFTAR PUSTAKA http://carapedia.com/kerja_generator_listrik_info2559. html http://id.wikipedia.org/wiki/Generator_listrik http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21771 /4/Chapter%20II.pdf http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/bahanajar/ZurimanAnth ony/Mesin%20Listrik%20AC/Bab%20I.pdf