SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
LUXMETER
(MAKALAH MATA KULIAH INSTRUMEN DAN PENGUKURAN)
DISUSUN OLEH KELOMPOK III :
Nama NPM
Idriansyah 1215031038
Khairul Anwar 1215031040
Kris Sivam 1215031042
Mahendra Dwi G 1215031048
M. Jaka Saputra 1215031052
Novitiyono Wisnu Hadita 1215031054
Oki Akbarsyah 1215031056
Panji Prasetyo Putro 1215031058
Ramadhan Dwi Pratama 1215031060
Risdawati Hutabarat 1215031064
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala Puji hanya untuk Allah Tuhan seru sekalian alam
atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayahNya yang tiada terkira besarnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “LUXMETER”
Dalam penyusunannya, penulis meperoleh banyak bantuab dari tema-teman ynag
membantu dalam pembuatan makalah ini, karena itu penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarmya.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itut, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Bandar Lampung, Mei 2013
Penyusun
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan
pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara
umum tidak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil
pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, ”bila kita dapat mengukur
yang sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita
mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu”. Pada kesempatan kali ini kita
akan mengetahui tentang Iluminasi yang berhubungan dengan pencahayaan, serta
melakukan pengukuran tingkat iluminasi dengan menggunakan alat yang
dinamakan luxmeter.
Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu definisi tentang cahaya sebelum
berbicara mengenai iluminasi (penerangan). Cahaya merupakan sejenis energi
berbentuk gelombang elekromagnetik yang bisa dilihat dengan mata. Cahaya
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Matahari adalah sumber cahaya utama di
bumi. Tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk membuat makanan. Sinar dari
matahari yang datang dapat disebut sebagai sinar alami. Sifat-sifat cahaya ialah,
cahaya bergerak lurus ke semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah
lampu yang menyala dari segala penjuru dalam sebuah ruang gelap.
Sedangkan Iluminasi adalah tingkat atau kadar terang atau kuat penerangan yang
berhubungan langsung dengan cahaya (pencahayaan). Darmasetiawan &
Puspakesuma (1991) mendefinisikan kuat penerangan ialah kuantitas/jumlah
cahaya pada level pencahayaan / permukaan tertentu. Satuan = lux (lumen/m2).
Berbicara masalah pencahayaan berarti kita membagi dua sumber pencahayaan
menjadi dua bagian cahaya alami dengan cahaya buatan.Cahaya alami adalah
cahaya yang bersumber pada matahari sebagai sumbernya. Cahaya alami ini
kemudian dibagi menjadi dua macam yaitu cahaya matahari dan cahaya pantulan.
Cahaya matahari adalah cahaya yang langsung bersumber dari matahari tanpa ada
perantara ataupun penghantar yang mempengaruhi. Sedangkan cahaya pantulan
adalah cahaya yang telah terkena pengaruh dari luar baik itu dipantulkan ataupun
perlakuan lainnya. Cahaya buatan adalah cahaya yang bersumber selain dari
matahari dan biasanya sengaja dibuat, sebagai contoh cahaya lampu kamera,
cahaya lampu penerang dan lain-lain.
Elemen yang paling penting dalam perlengkapan cahaya, selain dari lampu,
adalah reflector. Reflektor berdampak pada banyaknya cahaya lampu mencapai
area yang diterangi dan juga pola distribusi cahayanya. Reflektor biasanya
menyebar (dilapisi cat atau bubuk putih sebagai penutup) atau specular (dilapis
atau seperti kaca). Tingkat pemantulan bahan reflektor dan bentuk reflektor
berpengaruh langsung terhadap efektifitas dan efisiensi fitting. Reflektor
konvensional yang menyebar memiliki tingkat pemantulan 70-80% apabila baru.
Bahan yang lebih baru dengan daya pemantulan yang lebih tinggi atau semi-difusi
memiliki daya pemantulan sebesar 85%. Pendifusi/Diffuser konvensional
menyerap cahaya lebih banyak dan menyebarkannya daripada memantulkannya
ke area yang dikehendaki. Lama kelamaan nilai daya pantul dapat berkurang
disebabkan penumpukan debu dan kotoran dan perubahan warna menjadi kuning
disebabkan oleh sinar UV. Reflektor specular lebih efektif dimana pemantul ini
memaksimalkan optik dan daya pantul specular sehingga membiarkan
pengontrolan cahaya yang lebih seksama dan jalan pintas yang lebih tajam. Dalam
kondisi baru, lampu ini memiliki nilai pantul sekitar 85-96%. Nilai tersebut tidak
berkurang seperti pada reflektor konvensional yang berkurang karena usia. Bahan
yang umum digunakan adalah alumunium yang diberi perlakuan anoda (nilai
pantul 85-90%) dan lapisan perak yang dilaminasikan ke bahan logam (nilai
pantul 91-95%). Menambah (atau melapisi) alumunium dilakukan untuk mencapai
nilai pantul lebih kurang 88-96%. Lampu harus tetap bersih agar efektif, reflektor
optik kaca tidak boleh digunakan dalam peralatan yang terbuka di industri dimana
peralatan tersebut mungkin akan terkena debu.
Untuk mengukur tingkat iluminasi (kuat penerangan) ini akan dipergunakan suatu
alat yang disebut dengan luxmeter. Lux Meter yang biasanya digunakan untuk
mengukur pencahayaan(penerangan). The illumination is how level of luminous
flux is falling on a surface area.Yaitu bagaimana tingkat terang ditingkatkan jatuh
pada permukaan suatu daerah. The luminous flux is visible component that is
defined in radiant flux (light power) divided by relative sensitivity of human eyes
over the visible spectrum. Pengaliran yang terang terlihat adalah komponen yang
didefinisikan dalam seri pengaliran (daya cahaya) dibagi dengan relatif kepekaan
mata manusia melalui spektrum terlihat. This means the Lux is well fit to light
level from sense of human eyes. Ini berarti Lux berguna pada acuan untuk tingkat
cahaya dari rasa mata manusia. Satuan dari pengukuran alat ini adalah LUX
(dalam SI).
B. Sistem Pencahayaan
Sistem pencahayaan dapat dikelompokkan menjadi :
a) Sistem pencahayaan merata.
Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan yang merata di seluruh
ruangan,digunakan jika tugas visual yang dilakukan di seluruh tempat dalam
ruanganmemerlukan tingkat pencahayaan yang sama.Tingkat pencahayaan
yang merata diperoleh dengan memasang armatur secaramerata langsung
maupun tidak langsung di seluruh langit-langit.
b) Sistem pencahayaan setempat.
Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan pada bidang kerja yang tidak
merata.Ditempat yang diperlukan untuk melakukan tugas visual yang
memerlukan tingkatpencahayaan yang tinggi, diberikan cahaya yang lebih
banyak dibandingkan dengansekitarnya.Hal ini diperoleh dengan
mengkonsentrasikan penempatan armatur padalangit-langit di atas tempat
tersebut.
c) Sistem pencahayaan gabungan merata dan setempat.
Sistem pencahayaan gabungan didapatkan dengan menambah sistem
pencahayaansetempat pada sistem pencahayaan merata, dengan armatur yang
dipasang di dekattugas visual.
Sistem pencahayaan gabungan dianjurkan digunakan untuk :
1). tugas visual yang memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi.
2). memperlihatkan bentuk dan tekstur yang memerlukan cahaya datang dari arah
tertentu.
3). pencahayaan merata terhalang, sehingga tidak dapat sampai pada tempat yang
terhalang tersebut.
4). tingkat pencahayaan yang lebih tinggi diperlukan untuk orang tua atau yang
kemampuan penglihatannya sudah berkurang.
Distribusi Luminansi
Distribusi luminansi didalam medan penglihatan harus diperhatikan sebagai
pelengkap keberadaan nilai tingkat pencahayaan di dalam ruangan. Hal penting
yang harus diperhatikan pada distribusi luminansi adalah sebagai berikut :
a). Rentang luminasi permukaan langit-langit dan dinding.
b). Distribusi luminansi bidang kerja.
c). Nilai maksimum luminansi armatur (untuk menghindari kesilauan).
d). Skala luminansi untuk pencahayaan interior
Luminansi Permukaan Dinding.
Luminansi permukaan dinding tergantung pada luminansi obyek dan tingkat
pencahayaanmerata di dalam ruangan.Untuk tingkat pencahayaan ruangan antara
500 ~ 2000 lux, makaluminansi dinding yang optimum adalah 100 kandela/m2.
Ada 2 (dua) cara pendekatan untuk mencapai nilai optimum ini, yaitu :
a). Nilai reflektansi permukaan dinding ditentukan, tingkat pencahayaan vertikal
dihitung,atau ;
b). Tingkat pencahayaan vertikal diambil sebagai titik awal dan reflektansi yang
diperlukandihitung.
Nilai tipikal reflektansi dinding yang dibutuhkan untuk mencapai luminansi
dinding yangoptimum adalah antara 0,5 dan 0,8 untuk tingkat pencahayaan rata-
rata 500 lux, dan antara0,4 dan 0,6 untuk 1000 lux.
Luminansi Permukaan Langit-langit.
Luminansi langit-langit adalah fungsi dari luminansi armature.Dari grafik ini
terlihat jika luminansi armatur kurang dari120 kandela/m2 maka langit-
langitharus lebih terang dari pada terang armatur. Nilai untuk luminansi langit-
langit tidak dapatdicapai dengan hanya menggunakan armatur yang dipasang
masuk ke dalam langit-langitsedemikian hingga langit-langit akan diterangi
hampir melulu dari cahaya yang direfleksikan
dari lantai
Distribusi Luminansi Bidang Kerja.
Untuk memperbaiki kinerja penglihatan pada bidang kerja maka luminansi
sekeliling bidang kerja harus lebih rendah dari luminansi bidang kerjanya, tetapi
tidak kurang darisepertiganya.Kinerja penglihatan dapat diperbaiki jika ada
tambahan kontras warna.
Kualitas Warna Cahaya.
Kualitas warna suatu lampu mempunyai dua karakteristik yang berbeda sifatnya,
yaitu :
a). Tampak warna yang dinyatakan dalam temperatur warna.
b). Renderasi warna yang dapat mempengaruhi penampilan obyek yang diberikan
cahaya suatu lampu. Sumber cahaya yang mempunyai tampak warna yang sama
dapat mempunyai renderasiwarna yang berbeda.
Tampak Warna.
Pemilihan warna lampu bergantung kepada Tingkat pencahayaan yang diperlukan
agar diperoleh pencahayaan yang nyaman.Dari pengalaman secara umum, makin
tinggi tingkatpencahayaan yang diperlukan, makin sejuk tampak warna yang
dipilih sehingga terciptapencahayaan yang nyaman.
Kesan umum yang berhubungan dengan tingkat pencahayaan yang bermacam-
macam dantampak warna yang berbeda dengan lampu fluoresen dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Renderasi Warna.
Disamping perlu diketahui tampak warna suatu lampu, juga dipergunakan suatu
indeks yang menyatakan apakah warna obyek tampak alami apabila diberi cahaya
lampu tersebut.Nilai maksimum secara teoritis dari indeks renderasi warna adalah
100.
Silau.
Silau terjadi jika kecerahan dari suatu bagian dari interior jauh melebihi kecerahan
dariinterior tersebut pada umumnya.Sumber silau yang paling umum adalah
kecerahan yangberlebihan dari armatur dan jendela, baik yang terlihat langsung
atau melalui pantulan.Adadua macam silau, yaitu disability glare yang dapat
mengurangi kemampuan melihat, dandiscomfort glare yang dapat menyebabkan
ketidaknyamanan penglihatan.Kedua macamsilau ini dapat terjadi secara
bersamaan atau sendiri-sendiri.
II. PEMBAHASAN
A. PRINSIP KERJA
Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan
(tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini didalam
memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri
dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut
diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya akan
menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus
listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun
semakin besar.
Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor ini termasuk
kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya atau optic adalah sensor
yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun
bias cahaya yang mengenai suatu daerah tertentu. Kemudian dari hasil dari
pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar panel.
Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya alami atapun
buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna yang
diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda,dan panjang gelombang yang
berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan yang ditampilkan hasil yang
ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang
ditangkap oleh sensor photo diode.
Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca pada layar panel LCD (liquid Crystal
digital) yang format pembacaannya pun memakai format digital. Format digital
sendiri didalam penampilannya menyerupai angka 8 yang terputus-putus. LCD
pun mempunyai karakteristik yaitu Menggunakan molekul asimetrik dalam cairan
organic transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan listrik eksternal.
Hampir semua lux meter terdiri dari rangka sebuah sensor dengan sel foto, dan
layer panel. Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel
foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin
banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan lebih besar.
Cahaya selalu membuat beberapa jenis perbedaan warna pada panjang gelombang
yang berbeda. Oleh karena itu, pembacaan merupakan kombinasi efek dari semua
panjang gelombang. Standar warna dapat dijadikan referensi sebagai suhu warna
dan dinyatakan dalam derajat Kelvin. Standar suhu warna untuk kalibrasi dari
hampir semua jenis cahaya adalah 2856 derajat Kelvin, yang lebih kuning dari
pada warna putih. Berbagai jenis dari cahaya lampu menyala pada suhu warna
yang berbeda. Pembacaan lux meter akan berbeda, tergantung variasi sumber
cahaya yang berbeda dari intensitas yang sama.
Hal ini menjadikan, beberapa cahaya terlihat lebih tajam atau lebih lembut dari
pada yang lain. Lux meter digunakan untuk mengukur tingkat iluminasi (cahaya)
di perkantoran, pabrik, markas kemanan dan lain sebagainya.
Adapuun bagian- bagian dari alat lux meter adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Lux Meters
Fungsi bagian- bagian alat ukur :
Layar panel : Menampilkan hasil pengukuran
Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan alat
Tombol Range : Tombol kisaran ukuran
Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila terjadi error)
Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.
Aliran cahaya atau fluksi iluminasi (F) yang dipancarkan oleh sumber diukur
dalam Lumen. Satu Lumen adalah fluki cahaya yang dipancarkan dalam sudut
pejal satuan dari sebuah titik sumber sebesar satu lilin. Radian dapat dipandang
sebagai sudut yang dilingkupi oleh suatu busur yang sama dengan radius satuan r ,
sedangkan sebuah sudut pejal menutupi suatu daerah pada bola pejal yang sama
dengan kuadarat jari-jarinya.
F = I W Lumen
Dimana :
F = Fluksi cahaya
I = Intensitas Cahaya
Iluminassi (E) adalah cahaya yang jatuh pada sebuah permukaan. Hali ini diukur
terhadap fluksi penerangan yang diterima pada luas satuan, misalnya Lumen
setiap m2
, satuannya adalah Lux. Penerangan cahaya (Iuminasi) mengikuti hokum
kuadrat terbalik sehingga jika permukaan yang diterangi berpindah dari harga
semula untuk iluminasi hubungannya dapat dituliskan
E = I / h2
Lux
Dimana :
E = Iluminasi (Lux)
I = Intensitas Cahaya (Candela)
h = Jarak antara luxmeter dengan sumber cahaya (meter)
B. Prosedur Penggunanaan Alat
Dalam mengoperasikan atau menjalankan lux meter amat sederhana. Tidak
serumit alat ukur lainnya, dalam penggunaannya yang harus benar- benar
diperhatikan adalah alat sensornya,karena sensornyalah yang kan mengukur
kekuatan penerangan suatu cahaya. Oleh karena itu sensor harus ditempatkan pada
daerah yang akan diukur tingkat kekuatan cahayanya (iluminasi) secara tepat agar
hasil yang ditampilkan pun akuarat. Adapun prosedur penggunaan alat ini adalah
sebagai berikut :
1. Geser tombol ”off/on” kearah On.
2. Pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000 lux atau 50.000
lux) pada tombol Range.
3. Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan
daerah yang akan diukur kuat penerangannya.
4. Lihat hasil pengukuran pada layar panel.
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam perawatan alat ini adalah sensor cahaya
yang bersifat amat sensitif. Dalam perawatannya sensor ini harus diamankan pada
temapat yang aman sehingga sensor ini dapat terus berfungsi dengan baik karena
sensor ini merupakan komponen paling vital pada alat ini.
Selain dari sensor, yang harus diperhatikan pada alat ini pun adalah baterainya.
Jikalau pada layar panel menunjukan kata ” LO BAT” berarti baterai yang
digunakan harus diganti dengan yang baru. Untuk mengganti baterai dapat
dilakukan dengan membuka bagian belakang alat ini (lux meer) kemudian
mencopot baterai yang habis ini, lalu menggantinya dengan yang dapat
digunakan. Baterai yang digunakan pada alat ini adalah baterai dengan tegangan 9
volt, tetapi untuk tegangan beterai ini tergantung pada spesifikasi alatnya.
Apabila hasil pengukuran tidak seharusnya terjadi, sebagai contoh diruangan yang
dengan kekuatan cahaya normal setelah dilakukan pengukuran ternyata hasilnya
tidak normal maka dapat dilakukan pengkalibrasian ulang dengan menggunakan
tombol ”Zero Adjust”.
C. Cara Pembacaan
Pada tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran. Terdapat 3 kisaran
pengukauran yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux). Hal tersebut menunjukan kisaran
angka (batasan pengukuran) yang digunakan pada pengukuran. Memilih 2000 lux,
hanya dapat dilakukan pengukuran pada kisaran cahaya kurang dari 2000 lux.
Memilih 20.000 lux, berarti pengukuran hanya dapat dilakukan pada kisaran 2000
sampai 19990 (lux). Memilih 50.000 lux, berarti pengukuran dapat dilakukan
pada kisaran 20.000 sampai dengan 50.000 lux. Jika Ingin mengukur tingkat
kekuatan cahaya alami lebih baik baik menggunakan pilihan 2000 lux agar hasil
pengukuran yang terbaca lebih akurat. Spesifikasi ini, tergantung kecangihan alat.
Apabila dalam pengukuran menggunakan range 0-1999 maka dalam pembacaan
pada layar panel di kalikan 1 lux. Bila menggunakan range 2000-19990 dalam
membaca hasil pada layar panel dikalikan 10 lux. Bila menggunakan range 20.000
sampai 50.000 dalam membaca hasil dikalikan 100 lux.
D. Kegunaan Lux Meter
Luxmeter merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur kuat atau
lemahnya cahaya yang terdapat pada suatu ruangan atau tempat tertentu. Apabila
kita telah mengetahui intensitas cahaya pada suatu ruangan, kita dapat
menentukan lampu yang tepat untuk dipasang pada setiap ruangan. Sehingga,
dihasilkan tingkat pencahayaan yang sesuai standar. agar tingkat pencahayaan
ruangan sesuai dengan fungsi ruangan. Fungsi ruangan yang dimaksud adalah
jenis aktifitas yang dilakukan di dalam ruangan tersebut. Biasanya alat ini banyak
digunakan pada arsitektur, penelitian, fotografi,. Dalam aplikasi penggunaannya
dilapangan alat ini lebih sering digunakan pada bidang arsitektur, industri, dan
lain-lain.
Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-
Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan
jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini
digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan
alarm.
Prisip kerja alat ini pun banyak digunakan pada alat yang biasa digunakan pada
fotografi, sebagai contoh pada alat available light, reflected lightmeter, dan
incident lightmeter. Selain itu didalam penelitian-penelitian mengenai tingkat
keanekaragaman dan lain- lain yang senantiasa diperlukan data mengenai tingkat
pencahayaan alat ini pun dapat digunakan.
III. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan mengenai alat ukur lux meter
adalah :
1. Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan
(tingkat iluminitas).
2. Alat ini bagian- bagiannya terdiri dari sebuah sensor dengan sel foto (photo
diode), dan layar panel.
3. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat ini adalah sebagai
berikut:
a. Sensor harus diletakan pada tempat yang tepat (saat melakukan
pengukuran) untuk menghasilkan pembacaan yang akurat.
b. Berkenaan dengan sensitifitas sensor yang tinggi, sensor harus
ditempatkan pada tempat yang aman.
c. Bila pada layar panel tertera ”LO BAT”, sebaiknya baterai harus diganti.
4. Alat ini biasa digunakan pada bidang arsitektur, industri, fotografi, biologi
dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.Luxmeter
http://unknown-elektromania.blogspot.com/2012/12/luxmeter.html
Anonim.2012.Alat ukur Luxmeter
http://semutitemproduction.blogspot.com/2012/03/luxmeter.html
PBE, Tim penyusun.2013.Modul Praktikum Instrumen dan Pengukuran.Bandar
Lampung: Universitas Lampung
Purwanto, Budi. 2000. Fisika Dasar : Teori dan Implementasinya. Solo: Tiga
Serangkai
Tranggono, Agus dkk. 2003. Sains Fisika. Jakarta : Bumi Aksara

More Related Content

What's hot

Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterKhairul Amri
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Penuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasarPenuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasarHelvyEffendi
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrcumammuhammad27
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianWidya arsy
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMdenson siburian
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstoneumammuhammad27
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGsumiati25
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiDwi Karyani
 

What's hot (20)

Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
 
Penuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasarPenuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasar
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 
2 Teknik Penerangan
2 Teknik Penerangan2 Teknik Penerangan
2 Teknik Penerangan
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 

Similar to Makalah Luxmeter

Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrikJust Latif no Other
 
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxHANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxAzZahraMiftahulFirda
 
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)HindyatiRachmah
 
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2Ikhsan River
 
Chapter lighting (bahasa indonesia)
Chapter   lighting (bahasa indonesia)Chapter   lighting (bahasa indonesia)
Chapter lighting (bahasa indonesia)akhidianz
 
04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerja04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerjaHasmul Tafit
 
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docxREVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docxNurulKholisah
 
Laporan praktikum Fislab Cahaya
Laporan praktikum Fislab CahayaLaporan praktikum Fislab Cahaya
Laporan praktikum Fislab CahayaBogiva Mirdyanto
 
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAANFISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAANRatna Dhani
 

Similar to Makalah Luxmeter (20)

Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrik
 
ILUMINASI.pptx
ILUMINASI.pptxILUMINASI.pptx
ILUMINASI.pptx
 
Kebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otoparts
Kebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otopartsKebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otoparts
Kebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otoparts
 
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxHANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
 
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
 
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
 
Pencahayaan
PencahayaanPencahayaan
Pencahayaan
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Chapter lighting (bahasa indonesia)
Chapter   lighting (bahasa indonesia)Chapter   lighting (bahasa indonesia)
Chapter lighting (bahasa indonesia)
 
04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerja04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerja
 
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docxREVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx
 
Luxmeter
LuxmeterLuxmeter
Luxmeter
 
11 iluminasi
11 iluminasi11 iluminasi
11 iluminasi
 
Laporan praktikum Fislab Cahaya
Laporan praktikum Fislab CahayaLaporan praktikum Fislab Cahaya
Laporan praktikum Fislab Cahaya
 
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAANFISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
 
Fisika Bangunan I.ppt
Fisika Bangunan I.pptFisika Bangunan I.ppt
Fisika Bangunan I.ppt
 

More from Risdawati Hutabarat

Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh  Risdawati HutabaratImpedansi Antena Oleh  Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh Risdawati HutabaratRisdawati Hutabarat
 
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using WebcamDesigned Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using WebcamRisdawati Hutabarat
 
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560Risdawati Hutabarat
 
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)Risdawati Hutabarat
 
Enkapsulasi dalam Komunikasi Data
Enkapsulasi dalam Komunikasi DataEnkapsulasi dalam Komunikasi Data
Enkapsulasi dalam Komunikasi DataRisdawati Hutabarat
 
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...Risdawati Hutabarat
 
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)Risdawati Hutabarat
 
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)Risdawati Hutabarat
 
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIFMAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIFRisdawati Hutabarat
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan SpesifikasinyaRisdawati Hutabarat
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianRisdawati Hutabarat
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalRisdawati Hutabarat
 
Analisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang SinusoidAnalisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang SinusoidRisdawati Hutabarat
 

More from Risdawati Hutabarat (20)

Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh  Risdawati HutabaratImpedansi Antena Oleh  Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
 
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using WebcamDesigned Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
 
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
 
Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2
 
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
 
Enkapsulasi dalam Komunikasi Data
Enkapsulasi dalam Komunikasi DataEnkapsulasi dalam Komunikasi Data
Enkapsulasi dalam Komunikasi Data
 
Propagasi Gelombang Langit
 Propagasi Gelombang Langit Propagasi Gelombang Langit
Propagasi Gelombang Langit
 
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
 
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
 
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
 
Makalah Kutub Empat
Makalah Kutub Empat Makalah Kutub Empat
Makalah Kutub Empat
 
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIFMAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIF
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
Paper Generator AC
Paper Generator ACPaper Generator AC
Paper Generator AC
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
 
Pkn sebagai mpk
Pkn sebagai mpkPkn sebagai mpk
Pkn sebagai mpk
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
 
Analisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang SinusoidAnalisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang Sinusoid
 

Recently uploaded

Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 

Recently uploaded (9)

Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 

Makalah Luxmeter

  • 1. LUXMETER (MAKALAH MATA KULIAH INSTRUMEN DAN PENGUKURAN) DISUSUN OLEH KELOMPOK III : Nama NPM Idriansyah 1215031038 Khairul Anwar 1215031040 Kris Sivam 1215031042 Mahendra Dwi G 1215031048 M. Jaka Saputra 1215031052 Novitiyono Wisnu Hadita 1215031054 Oki Akbarsyah 1215031056 Panji Prasetyo Putro 1215031058 Ramadhan Dwi Pratama 1215031060 Risdawati Hutabarat 1215031064 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala Puji hanya untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayahNya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “LUXMETER” Dalam penyusunannya, penulis meperoleh banyak bantuab dari tema-teman ynag membantu dalam pembuatan makalah ini, karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarmya. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itut, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Bandar Lampung, Mei 2013 Penyusun
  • 3. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, ”bila kita dapat mengukur yang sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu”. Pada kesempatan kali ini kita akan mengetahui tentang Iluminasi yang berhubungan dengan pencahayaan, serta melakukan pengukuran tingkat iluminasi dengan menggunakan alat yang dinamakan luxmeter. Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu definisi tentang cahaya sebelum berbicara mengenai iluminasi (penerangan). Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang bisa dilihat dengan mata. Cahaya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Matahari adalah sumber cahaya utama di bumi. Tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk membuat makanan. Sinar dari matahari yang datang dapat disebut sebagai sinar alami. Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya bergerak lurus ke semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang menyala dari segala penjuru dalam sebuah ruang gelap. Sedangkan Iluminasi adalah tingkat atau kadar terang atau kuat penerangan yang berhubungan langsung dengan cahaya (pencahayaan). Darmasetiawan & Puspakesuma (1991) mendefinisikan kuat penerangan ialah kuantitas/jumlah cahaya pada level pencahayaan / permukaan tertentu. Satuan = lux (lumen/m2). Berbicara masalah pencahayaan berarti kita membagi dua sumber pencahayaan menjadi dua bagian cahaya alami dengan cahaya buatan.Cahaya alami adalah cahaya yang bersumber pada matahari sebagai sumbernya. Cahaya alami ini kemudian dibagi menjadi dua macam yaitu cahaya matahari dan cahaya pantulan. Cahaya matahari adalah cahaya yang langsung bersumber dari matahari tanpa ada perantara ataupun penghantar yang mempengaruhi. Sedangkan cahaya pantulan adalah cahaya yang telah terkena pengaruh dari luar baik itu dipantulkan ataupun perlakuan lainnya. Cahaya buatan adalah cahaya yang bersumber selain dari matahari dan biasanya sengaja dibuat, sebagai contoh cahaya lampu kamera, cahaya lampu penerang dan lain-lain.
  • 4. Elemen yang paling penting dalam perlengkapan cahaya, selain dari lampu, adalah reflector. Reflektor berdampak pada banyaknya cahaya lampu mencapai area yang diterangi dan juga pola distribusi cahayanya. Reflektor biasanya menyebar (dilapisi cat atau bubuk putih sebagai penutup) atau specular (dilapis atau seperti kaca). Tingkat pemantulan bahan reflektor dan bentuk reflektor berpengaruh langsung terhadap efektifitas dan efisiensi fitting. Reflektor konvensional yang menyebar memiliki tingkat pemantulan 70-80% apabila baru. Bahan yang lebih baru dengan daya pemantulan yang lebih tinggi atau semi-difusi memiliki daya pemantulan sebesar 85%. Pendifusi/Diffuser konvensional menyerap cahaya lebih banyak dan menyebarkannya daripada memantulkannya ke area yang dikehendaki. Lama kelamaan nilai daya pantul dapat berkurang disebabkan penumpukan debu dan kotoran dan perubahan warna menjadi kuning disebabkan oleh sinar UV. Reflektor specular lebih efektif dimana pemantul ini memaksimalkan optik dan daya pantul specular sehingga membiarkan pengontrolan cahaya yang lebih seksama dan jalan pintas yang lebih tajam. Dalam kondisi baru, lampu ini memiliki nilai pantul sekitar 85-96%. Nilai tersebut tidak berkurang seperti pada reflektor konvensional yang berkurang karena usia. Bahan yang umum digunakan adalah alumunium yang diberi perlakuan anoda (nilai pantul 85-90%) dan lapisan perak yang dilaminasikan ke bahan logam (nilai pantul 91-95%). Menambah (atau melapisi) alumunium dilakukan untuk mencapai nilai pantul lebih kurang 88-96%. Lampu harus tetap bersih agar efektif, reflektor optik kaca tidak boleh digunakan dalam peralatan yang terbuka di industri dimana peralatan tersebut mungkin akan terkena debu. Untuk mengukur tingkat iluminasi (kuat penerangan) ini akan dipergunakan suatu alat yang disebut dengan luxmeter. Lux Meter yang biasanya digunakan untuk mengukur pencahayaan(penerangan). The illumination is how level of luminous flux is falling on a surface area.Yaitu bagaimana tingkat terang ditingkatkan jatuh pada permukaan suatu daerah. The luminous flux is visible component that is defined in radiant flux (light power) divided by relative sensitivity of human eyes over the visible spectrum. Pengaliran yang terang terlihat adalah komponen yang didefinisikan dalam seri pengaliran (daya cahaya) dibagi dengan relatif kepekaan mata manusia melalui spektrum terlihat. This means the Lux is well fit to light level from sense of human eyes. Ini berarti Lux berguna pada acuan untuk tingkat cahaya dari rasa mata manusia. Satuan dari pengukuran alat ini adalah LUX (dalam SI).
  • 5. B. Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan dapat dikelompokkan menjadi : a) Sistem pencahayaan merata. Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan yang merata di seluruh ruangan,digunakan jika tugas visual yang dilakukan di seluruh tempat dalam ruanganmemerlukan tingkat pencahayaan yang sama.Tingkat pencahayaan yang merata diperoleh dengan memasang armatur secaramerata langsung maupun tidak langsung di seluruh langit-langit. b) Sistem pencahayaan setempat. Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan pada bidang kerja yang tidak merata.Ditempat yang diperlukan untuk melakukan tugas visual yang memerlukan tingkatpencahayaan yang tinggi, diberikan cahaya yang lebih banyak dibandingkan dengansekitarnya.Hal ini diperoleh dengan mengkonsentrasikan penempatan armatur padalangit-langit di atas tempat tersebut. c) Sistem pencahayaan gabungan merata dan setempat. Sistem pencahayaan gabungan didapatkan dengan menambah sistem pencahayaansetempat pada sistem pencahayaan merata, dengan armatur yang dipasang di dekattugas visual. Sistem pencahayaan gabungan dianjurkan digunakan untuk : 1). tugas visual yang memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi. 2). memperlihatkan bentuk dan tekstur yang memerlukan cahaya datang dari arah tertentu. 3). pencahayaan merata terhalang, sehingga tidak dapat sampai pada tempat yang terhalang tersebut. 4). tingkat pencahayaan yang lebih tinggi diperlukan untuk orang tua atau yang kemampuan penglihatannya sudah berkurang.
  • 6. Distribusi Luminansi Distribusi luminansi didalam medan penglihatan harus diperhatikan sebagai pelengkap keberadaan nilai tingkat pencahayaan di dalam ruangan. Hal penting yang harus diperhatikan pada distribusi luminansi adalah sebagai berikut : a). Rentang luminasi permukaan langit-langit dan dinding. b). Distribusi luminansi bidang kerja. c). Nilai maksimum luminansi armatur (untuk menghindari kesilauan). d). Skala luminansi untuk pencahayaan interior Luminansi Permukaan Dinding. Luminansi permukaan dinding tergantung pada luminansi obyek dan tingkat pencahayaanmerata di dalam ruangan.Untuk tingkat pencahayaan ruangan antara 500 ~ 2000 lux, makaluminansi dinding yang optimum adalah 100 kandela/m2. Ada 2 (dua) cara pendekatan untuk mencapai nilai optimum ini, yaitu : a). Nilai reflektansi permukaan dinding ditentukan, tingkat pencahayaan vertikal dihitung,atau ; b). Tingkat pencahayaan vertikal diambil sebagai titik awal dan reflektansi yang diperlukandihitung. Nilai tipikal reflektansi dinding yang dibutuhkan untuk mencapai luminansi dinding yangoptimum adalah antara 0,5 dan 0,8 untuk tingkat pencahayaan rata- rata 500 lux, dan antara0,4 dan 0,6 untuk 1000 lux. Luminansi Permukaan Langit-langit. Luminansi langit-langit adalah fungsi dari luminansi armature.Dari grafik ini terlihat jika luminansi armatur kurang dari120 kandela/m2 maka langit- langitharus lebih terang dari pada terang armatur. Nilai untuk luminansi langit- langit tidak dapatdicapai dengan hanya menggunakan armatur yang dipasang
  • 7. masuk ke dalam langit-langitsedemikian hingga langit-langit akan diterangi hampir melulu dari cahaya yang direfleksikan dari lantai Distribusi Luminansi Bidang Kerja. Untuk memperbaiki kinerja penglihatan pada bidang kerja maka luminansi sekeliling bidang kerja harus lebih rendah dari luminansi bidang kerjanya, tetapi tidak kurang darisepertiganya.Kinerja penglihatan dapat diperbaiki jika ada tambahan kontras warna. Kualitas Warna Cahaya. Kualitas warna suatu lampu mempunyai dua karakteristik yang berbeda sifatnya, yaitu : a). Tampak warna yang dinyatakan dalam temperatur warna. b). Renderasi warna yang dapat mempengaruhi penampilan obyek yang diberikan cahaya suatu lampu. Sumber cahaya yang mempunyai tampak warna yang sama dapat mempunyai renderasiwarna yang berbeda. Tampak Warna. Pemilihan warna lampu bergantung kepada Tingkat pencahayaan yang diperlukan agar diperoleh pencahayaan yang nyaman.Dari pengalaman secara umum, makin tinggi tingkatpencahayaan yang diperlukan, makin sejuk tampak warna yang dipilih sehingga terciptapencahayaan yang nyaman. Kesan umum yang berhubungan dengan tingkat pencahayaan yang bermacam- macam dantampak warna yang berbeda dengan lampu fluoresen dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
  • 8. Renderasi Warna. Disamping perlu diketahui tampak warna suatu lampu, juga dipergunakan suatu indeks yang menyatakan apakah warna obyek tampak alami apabila diberi cahaya lampu tersebut.Nilai maksimum secara teoritis dari indeks renderasi warna adalah 100. Silau. Silau terjadi jika kecerahan dari suatu bagian dari interior jauh melebihi kecerahan dariinterior tersebut pada umumnya.Sumber silau yang paling umum adalah kecerahan yangberlebihan dari armatur dan jendela, baik yang terlihat langsung atau melalui pantulan.Adadua macam silau, yaitu disability glare yang dapat mengurangi kemampuan melihat, dandiscomfort glare yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan penglihatan.Kedua macamsilau ini dapat terjadi secara bersamaan atau sendiri-sendiri.
  • 9. II. PEMBAHASAN A. PRINSIP KERJA Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor ini termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya atau optic adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah tertentu. Kemudian dari hasil dari pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar panel. Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya alami atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan yang ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode. Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca pada layar panel LCD (liquid Crystal digital) yang format pembacaannya pun memakai format digital. Format digital sendiri didalam penampilannya menyerupai angka 8 yang terputus-putus. LCD pun mempunyai karakteristik yaitu Menggunakan molekul asimetrik dalam cairan organic transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan listrik eksternal. Hampir semua lux meter terdiri dari rangka sebuah sensor dengan sel foto, dan layer panel. Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan lebih besar. Cahaya selalu membuat beberapa jenis perbedaan warna pada panjang gelombang yang berbeda. Oleh karena itu, pembacaan merupakan kombinasi efek dari semua panjang gelombang. Standar warna dapat dijadikan referensi sebagai suhu warna
  • 10. dan dinyatakan dalam derajat Kelvin. Standar suhu warna untuk kalibrasi dari hampir semua jenis cahaya adalah 2856 derajat Kelvin, yang lebih kuning dari pada warna putih. Berbagai jenis dari cahaya lampu menyala pada suhu warna yang berbeda. Pembacaan lux meter akan berbeda, tergantung variasi sumber cahaya yang berbeda dari intensitas yang sama. Hal ini menjadikan, beberapa cahaya terlihat lebih tajam atau lebih lembut dari pada yang lain. Lux meter digunakan untuk mengukur tingkat iluminasi (cahaya) di perkantoran, pabrik, markas kemanan dan lain sebagainya. Adapuun bagian- bagian dari alat lux meter adalah sebagai berikut : Gambar 1. Lux Meters Fungsi bagian- bagian alat ukur : Layar panel : Menampilkan hasil pengukuran Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan alat Tombol Range : Tombol kisaran ukuran Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila terjadi error) Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.
  • 11. Aliran cahaya atau fluksi iluminasi (F) yang dipancarkan oleh sumber diukur dalam Lumen. Satu Lumen adalah fluki cahaya yang dipancarkan dalam sudut pejal satuan dari sebuah titik sumber sebesar satu lilin. Radian dapat dipandang sebagai sudut yang dilingkupi oleh suatu busur yang sama dengan radius satuan r , sedangkan sebuah sudut pejal menutupi suatu daerah pada bola pejal yang sama dengan kuadarat jari-jarinya. F = I W Lumen Dimana : F = Fluksi cahaya I = Intensitas Cahaya Iluminassi (E) adalah cahaya yang jatuh pada sebuah permukaan. Hali ini diukur terhadap fluksi penerangan yang diterima pada luas satuan, misalnya Lumen setiap m2 , satuannya adalah Lux. Penerangan cahaya (Iuminasi) mengikuti hokum kuadrat terbalik sehingga jika permukaan yang diterangi berpindah dari harga semula untuk iluminasi hubungannya dapat dituliskan E = I / h2 Lux Dimana : E = Iluminasi (Lux) I = Intensitas Cahaya (Candela) h = Jarak antara luxmeter dengan sumber cahaya (meter) B. Prosedur Penggunanaan Alat Dalam mengoperasikan atau menjalankan lux meter amat sederhana. Tidak serumit alat ukur lainnya, dalam penggunaannya yang harus benar- benar diperhatikan adalah alat sensornya,karena sensornyalah yang kan mengukur kekuatan penerangan suatu cahaya. Oleh karena itu sensor harus ditempatkan pada daerah yang akan diukur tingkat kekuatan cahayanya (iluminasi) secara tepat agar hasil yang ditampilkan pun akuarat. Adapun prosedur penggunaan alat ini adalah sebagai berikut : 1. Geser tombol ”off/on” kearah On. 2. Pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000 lux atau 50.000 lux) pada tombol Range. 3. Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya. 4. Lihat hasil pengukuran pada layar panel.
  • 12. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam perawatan alat ini adalah sensor cahaya yang bersifat amat sensitif. Dalam perawatannya sensor ini harus diamankan pada temapat yang aman sehingga sensor ini dapat terus berfungsi dengan baik karena sensor ini merupakan komponen paling vital pada alat ini. Selain dari sensor, yang harus diperhatikan pada alat ini pun adalah baterainya. Jikalau pada layar panel menunjukan kata ” LO BAT” berarti baterai yang digunakan harus diganti dengan yang baru. Untuk mengganti baterai dapat dilakukan dengan membuka bagian belakang alat ini (lux meer) kemudian mencopot baterai yang habis ini, lalu menggantinya dengan yang dapat digunakan. Baterai yang digunakan pada alat ini adalah baterai dengan tegangan 9 volt, tetapi untuk tegangan beterai ini tergantung pada spesifikasi alatnya. Apabila hasil pengukuran tidak seharusnya terjadi, sebagai contoh diruangan yang dengan kekuatan cahaya normal setelah dilakukan pengukuran ternyata hasilnya tidak normal maka dapat dilakukan pengkalibrasian ulang dengan menggunakan tombol ”Zero Adjust”. C. Cara Pembacaan Pada tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran. Terdapat 3 kisaran pengukauran yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux). Hal tersebut menunjukan kisaran angka (batasan pengukuran) yang digunakan pada pengukuran. Memilih 2000 lux, hanya dapat dilakukan pengukuran pada kisaran cahaya kurang dari 2000 lux. Memilih 20.000 lux, berarti pengukuran hanya dapat dilakukan pada kisaran 2000 sampai 19990 (lux). Memilih 50.000 lux, berarti pengukuran dapat dilakukan pada kisaran 20.000 sampai dengan 50.000 lux. Jika Ingin mengukur tingkat kekuatan cahaya alami lebih baik baik menggunakan pilihan 2000 lux agar hasil pengukuran yang terbaca lebih akurat. Spesifikasi ini, tergantung kecangihan alat. Apabila dalam pengukuran menggunakan range 0-1999 maka dalam pembacaan pada layar panel di kalikan 1 lux. Bila menggunakan range 2000-19990 dalam membaca hasil pada layar panel dikalikan 10 lux. Bila menggunakan range 20.000 sampai 50.000 dalam membaca hasil dikalikan 100 lux.
  • 13. D. Kegunaan Lux Meter Luxmeter merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur kuat atau lemahnya cahaya yang terdapat pada suatu ruangan atau tempat tertentu. Apabila kita telah mengetahui intensitas cahaya pada suatu ruangan, kita dapat menentukan lampu yang tepat untuk dipasang pada setiap ruangan. Sehingga, dihasilkan tingkat pencahayaan yang sesuai standar. agar tingkat pencahayaan ruangan sesuai dengan fungsi ruangan. Fungsi ruangan yang dimaksud adalah jenis aktifitas yang dilakukan di dalam ruangan tersebut. Biasanya alat ini banyak digunakan pada arsitektur, penelitian, fotografi,. Dalam aplikasi penggunaannya dilapangan alat ini lebih sering digunakan pada bidang arsitektur, industri, dan lain-lain. Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux- Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm. Prisip kerja alat ini pun banyak digunakan pada alat yang biasa digunakan pada fotografi, sebagai contoh pada alat available light, reflected lightmeter, dan incident lightmeter. Selain itu didalam penelitian-penelitian mengenai tingkat keanekaragaman dan lain- lain yang senantiasa diperlukan data mengenai tingkat pencahayaan alat ini pun dapat digunakan.
  • 14. III. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan mengenai alat ukur lux meter adalah : 1. Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan (tingkat iluminitas). 2. Alat ini bagian- bagiannya terdiri dari sebuah sensor dengan sel foto (photo diode), dan layar panel. 3. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat ini adalah sebagai berikut: a. Sensor harus diletakan pada tempat yang tepat (saat melakukan pengukuran) untuk menghasilkan pembacaan yang akurat. b. Berkenaan dengan sensitifitas sensor yang tinggi, sensor harus ditempatkan pada tempat yang aman. c. Bila pada layar panel tertera ”LO BAT”, sebaiknya baterai harus diganti. 4. Alat ini biasa digunakan pada bidang arsitektur, industri, fotografi, biologi dan lain-lain
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2012.Luxmeter http://unknown-elektromania.blogspot.com/2012/12/luxmeter.html Anonim.2012.Alat ukur Luxmeter http://semutitemproduction.blogspot.com/2012/03/luxmeter.html PBE, Tim penyusun.2013.Modul Praktikum Instrumen dan Pengukuran.Bandar Lampung: Universitas Lampung Purwanto, Budi. 2000. Fisika Dasar : Teori dan Implementasinya. Solo: Tiga Serangkai Tranggono, Agus dkk. 2003. Sains Fisika. Jakarta : Bumi Aksara