1. Dokumen tersebut merangkum beberapa algoritma kriptografi populer beserta penjelasan singkat tentang cara kerjanya.
2. Algoritma yang dijelaskan antara lain AES, RSA, dan MD5 beserta sejarah, komponen, dan tahapan operasinya.
3. Dokumen memberikan informasi mengenai jenis algoritma kriptografi, simetris dan asimetris, beserta contoh-contohnya.
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
ALGORITMA KRIPTOGRAFI
1. Created By :
01
02
03
04
Name : RIFKHI AL MUSTOFA
Nim : 311410222
Name : NANANG ARI PRAYOGO
Nim :
Name : RIAN HADI WIBOWO
Nim : 311410221
Name : RANGGA DWI SRI NARDI
Nim : 311410219
3. Advanced
Encryption Standard
(AES)
Algoritma Simetri
Rivest - Shamir -
Adleman
(RSA)
Algoritma Asimetri
Message Digest 5
(MD5)
Fungsi Hash
Jenis Algoritma Kriptografi
Algoritma merupakan urutan langkah-langkah logis untuk menyelesaikan masalah yang disusun secara
matematis dan benar. Sedangkan Kriptografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara
menjaga agar data atau pesan tetap aman saat dikirimkan, dari pengirim ke penerima tanpa mengalami
gangguan dari pihak ketiga. Sehingga algoritma kriptografi merupakan langkah-langkah logis bagaimana
menyembunyikan pesan dari orang-orang yang tidak berhak atas pesan tersebut.
Berdasarkan kunci yang dipakainya, algoritma kriptografi dibagi menjadi tiga jenis :
4. Adalah algoritma yang menggunakan kunci yang sama untuk proses enkripsi dan
proses deskripsi.
Algoritma kriptografi simetris dibagi menjadi dua kategori yaitu :
Algoritma Aliran
(Stream Ciphers)
Dimana pada algoritma aliran, proses
penyandiannya akan beriorientasi pada
satu bit/byte data.
Contoh : OTP, A5, RC4
Algoritma Blok
(Block Ciphers)
Dan pada algoritma blok, proses
penyandiannya berorientasi pada
sekumpulan bit/byte data (per blok).
Contoh : DES, IDEA, AES
Algoritma Simetri
5. Diusulkan standard
algoritma baru untuk
pengganti DES
DES tidak aman Tahun 1997
National Institute of
Standards and
Technology (NIST)
mengusulkan
kepada Pemerintah
Federal AS
Pada bulan Oktober
Tahun 2000, NIST
mengumumkan
untuk memilih
Rijndael (Rhine-doll)
Vincent Rijmen
dan Joan Daemen
Pada tanggal
26 November 2001
Rijndael ditetapkan
sebagai AES
Sejarah Singkat
Advanced Encryption Standard (AES)
6. Setiap blok dienkripsi
dalam sejumlah putaran
tertentu, sebagaimana
halnya pada DES.
Panjang kunci AES adalah
128, 192, & 256.
Maka dikenal
AES-128, AES-192, dan
AES-256.
Panjang kunci dan
ukuran blok dapat dipilih
secara independen
dengan step 32 bit.
Panjang Kunci dan Ukuran Blok
7. Melakukan XOR antara state awal (plainteks) dengan
cipher key. Tahap ini disebut juga initial round.
AddRoundKey
Substitusi byte dengan menggunakan tabel substitusi
(S-box).
SubBytes
Pergeseran baris-baris array state secara wrapping.
ShiftRows
Mengacak data di masing-masing kolom array state.
MixColumns
Melakukan XOR antara state sekarang round key.
AddRoundKey
01
02
03
04
05
Oprasi Algoritma AES
Diagram proses enkripsi Pada blok 128-bit dengan Kunci 128-bit
Proses untuk putaran terakhir.
Final round
06
8. Adalah algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan
deskripsi.
Dimana kunci enkripsi dapat disebarkan kepada umum dan dinamakan sebagai kunci
publik (public key), sedangkan kunci deskripsi disimpan untuk digunakan sendiri dan
dinamakan sebagai kunci pribadi (private key).
Contoh : RSA, ECC, DH, & DSA.
Algoritma Asimetri
9. 2. Adi Shamir1. Ron Rivest 3. Leonard Adleman
Algoritma RSA dibuat oleh 3 orang peneliti dari
MIT (Massachussets Institute of Technology)
pada tahun 1976.
RSA (Rivest Shamir Adleman)
Merupakan algoritma yang paling populer dari algoritma kriptografi Asimetri
yang pernah dibuat.
Keamanan algoritma RSA terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan yang besar menjadi faktor-faktor
prima. Pemfaktoran dilakukan untuk memperoleh kunci pribadi. Selama pemfaktoran bilangan besar menjadi
faktor-faktor prima belum ditemukan, maka selama itu pula keamanan algoritma RSA tetap terjamin.
10. Besaran-besaran yang
digunakan
1. p dan q bilangan prima (rahasia)
2. r = p q (tidak rahasia)
3. (r) = (p – 1)(q – 1) (rahasia)
4. PK (kunci enkripsi) (tidak rahasia)
5. SK (kunci dekripsi) (rahasia)
6. X (plainteks) (rahasia)
7. Y (cip herteks) (tidak rahasia)
Dalam Algoritma RSA
12. Kekuatan
Keamanan
Keamanan algoritma RSA terletak pada tingkat kesulitan
dalam memfaktorkan bilangan non prima menjadi faktor
primanya, yang dalam hal ini r = p ´ q.
Sekali r berhasil difaktorkan menjadi p dan q, maka
f(r) = (p – 1) (q – 1) dapat dihitung. Selanjutnya, karena
kunci enkrispi PK diumumkan (tidak rahasia), maka kunci
deskripsi SK dapat dihitung dari persamaan PK × SK º 1
(mod f(r)).
Penemu algoritma RSA menyarankan nilai p dan q
panjangnya lebih dari 100 digit.
Dengan demikian hasil kali r = p ´ q akan berukuran lebih
dari 200 digit. Menurut Rivest dan kawan-kawan, uasaha
untuk mencari faktor bilangan 200 digit. Membutuhkan
waktu komputasi selama 4 milyar tahun (dengan asumsi
bahwa algoritma pemfaktoran yang digunakan adalah
algoritma yang tercepat saat ini dan komputer yang dipakai
mempunyai kecepatan 1 milidetik).
Kekuatan dan Keamanan RSA
13. Message Digest 5
Message Digest 5
MD5
Kriptografi Fungsi Hash
Merupakan suatu fungsi matematika yang mengambil masukan panjang variabel dan mengubahnya ke
dalam urutan biner dengan panjang yang tetap.
Fungsi hash biasanya diperlukan bila ingin membuat sidik jari dari suatu pesan.
MD5 adalah salah satu dari serangkaian algoritma
(merupakan salah satu fungsi hash) message digest
yang didesain oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT
(Rivest , 1994).
Saat kerja analitik menunjukkan bahwa pendahulu MD5,
yaitu MD4 mulai tidak aman, MD5 kemudian didesain
pada tahun 1991 sebagai pengganti dari MD4
(kelemahan MD4 ditemukan oleh Hans Dobbertin).
14. Cara Kerja MD5
MD5 mengolah blok 512 bit, dibagi kedalam 16
subblok berukuran 32 bit. Keluaran algoritma diset
menjadi 4 blok yang masing-masing berukuran 32
bit yang setelah digabungkan akan membentuk nilai
hash 128 bit.