2. Pengertian reaksi kimia
Ciri – ciri reaksi kimia
Faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi kimia
3. Pengertian Reaksi Kimia
Reaksi Kimia artinya perubahan kimia yang terjadi pada
materi atau zat. Dalam reaksi kimia selalu terjadi
perubahan yang menghasilkan zat baru, yang sifatnya
berbeda dari zat sebelumnya. Pada saat reaksi kimia
berlangsung, akan muncul beberapa peristiwa yang
menjadi tanda-tanda bahwa suatu materi sedang
mengalami perubahan kimia. Dalam reaksi kimia atau
perubahan kimia yang memiliki tanda-tanda terjadinya
reaksi kimia, seringkali terbentuk zat baru sesuai
dengan jenis pereaksinya.
4. Contoh perubahan materi adalah sebagai berikut:
Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq).
Penjelasan: dari reaksi kimia diatas ada dua zat yang
bereaksi yaitu Pb(NO3)2 dan 2KI setelah mengalami
reaksi kimia akan menghasilkan PbI2 + 2KNO3.
Misal : kertas yang dibakar akan menghasilkan abu
yang berwarna hitam. Abu merupakan zat baru
karena sifat-sifatnya berbeda dari kertas, sehingga
pembakaran kertas tergolong reaksi kimia.
5. Ciri – Ciri Reaksi Kimia
Terjadi pembentukan endapan. Hal ini terjadi jika zat baru yang
terbentuk tidak larut / sukar larut dalam air. Contoh, dasar panci
yang digunakan untuk memasak air, zat yang menempel pada dasar
panci adalah kerak berwarna putih agak coklat, zat tersebut adalah
senyawa kalsium karbonat, senyawa ini dapat terbentuk bila air
yang mengandung kapur dipanaskan.
Terjadi pembentukan gas. Hal ini terjadi jika zat baru yang
dihasilkan berbentuk gas sehingga menimbulkan gelembung-gelembung
gas yang seringkali memiliki bau yang khas. Contoh,
adonan kue yang ditambahkan soda kedalamnya, pada saat adonan
dipanaskan soda kue akan terurai menghasilkan gas karbonioksida
(CO2) sehingga kue jadi mengembang.
6. Terjadi perubahan warna. Hal ini biasa terjadi jika zat baru yang
terbentuk mempunyai warna yang berbeda dengan warna zat
semula. Contoh, buah apel setelah dibelah dengan pisau, setelah
beberapa saat jika diamati permukaan buah apel tersebut akan
berubah warna jadi coklat, perubahan warna tersebut
menunjukan bahwa
Terjadi perubahan suhu. Pada setiap reaksi kimia berlangsung
selalunya disertai dengan penyerapan dan pelepasan energi
panas (kalor). Jika suhu materi naik, maka terjadi reaksi
Eksoterm. Sedangkan jika suhu materi menurun maka terjadi
reaksi Endoterm. Contoh, batu gamping atau batu kapur yang
dicampur dengan air untuk melabur atau mengecat tembok dan
pagar rumah, pada saat batu gamping atau batu kapur dicampur
dengan air akan terjadi reaksi yang melepaskan panas disertai
dengan kepulan asap.
7. Faktor yang Mempengaruhi
Kecepatan Reaksi Kimia
Suhu
Semakin tinggi suhu dalam proses reaksi kimia makin cepat
partikel pereaksi bergerak. Semakin tinggi suhu maka energi
partikel pereaksi pun semakin bertambah, sehingga tumbukan
antar partikel pun semakin sering terjadi, maka dengan
bertambahnya suhu reaksi kimia semakin cepat berlangsung.
Katalisator
Katalisator adalah senyawa yang dapat mempercepat reaksi.
Senyawa yang memperlambat reaksi disebut inhibitor. Dalam
prosesnya katalis ikut relibat dalam reaksi kimia, tetapi dihasilkan
kembali pada akhir reaksi. Dalam tubuh makhluk hidup
katalisator dalam disebut enzim.
8. Luas Permukaan
Ukuran materi atau luas permukaan sentuh sangat
mempengaruhi kecepatan reaksi. Untuk mengetahui seberapa
besar luas permukaan, bandingkan ketika sebuah zat dibiarkan
menjadi satu bagian padat dan zat yang sama dalam bentuk
serbuk. Tentu luas permukaan zat tersebut akan lebih banyak
ketika zat tersebut dalam bentuk serbuk bukan? Maka semakin
besar luas permukaan (partikel) semakin banyak pula partikel
saling bertumbukan.
Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi suatu zat ditandai dengan seberapa besar
kepekatan ataupun jumlah partikel penyusun zat tersebut.
Semakin banyak partikel penyusunnya semakin tinggi
konsentrasi zat tersebut, begitu sebaliknya. Secara sederhana
konsentrasi zat menunjukkan tingkat kepekatan dari zat
tersebut.
9. Sifat Zat
Sifat zat pereaksi akan menentukan kecepatan berlangsungnya
reaksi. Reaksi antar senyawa ion; umumnya berlangsung lebih
cepat hal ini disebabkan adanya gaya tarik antar ion-ion yang
memilki muatan berlawanan dari zat yang sedang bereaksi.
Reaksi antara senyawa kovalen; biasanya berjalan relatif lambat
karena dalam proses reaksi diperlukan energi untuk
memisahkan ikatan-ikatan kovalen dari molekul-molekul zat
yang bereaksi.
Reaksi dapat dipercepat apabila diberikan energi tambahan
misalnya dibantu cahaya matahari.