SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MK. EWK
Pertemuan Ke 4.
Dosen : Dr.Sri Muljaningsih ,SE.,MSP.
TEORI PERTUMBUHAN EK. WILAYAH
REGIONAL TATA RUANG LOKASI /TEMPAT
DIMANA ?
- WILAYAH
- DAERAH
- KAWASAN
Penggolongan
Daerah :
- Homogen
-- Nodal
-- Perencanaan
EKONOMI REG.
Permasalahan :
-Keuntungan SDA
-Penghematan pe
musatan tt ruang
-Biaya transport
Formal: pengelompokan
unit2 lokal dg ciri yg sama
Fungsional : teori lokasi :
Aglomerasi lokasi
Arah kebijakan : efisiensi
nas.,preferensi lokasional,
mengurangi kesenjangan
Lingkup Perencanaan
Substansi Ek. Sos. Fisik
Teritorial
Nasional X O O
Regional X V O
Lokal O X X
Keterangan :
X = Besar
V = Sedang
O = Kecil
TEORI PERTUMBUH-
AN EK. REGIONAL
TEORI BASIS EK.
TEORI LOKASI
Teori Multiplier,
Location Quotiont
Shift - Share
-Hirschman
- Weber
- Williamson
- Myrdal
- Friedman
- Purnomosidi
Jangka Pendek ( 1 th )
Jangka Panjang (> 5 th)
PERTUMBUHAN DARI
LUAR
DARI DALAM TEORI SEKTOR:
Kenaikan pendapatan/kap 
realokasi SDA  sektor pri-
mer menurun  % sektor
sekunder & tersier meningkat
TEORI TAHAP (Stages -
theory) : perkembangan re-
gional adalah proses evolusi-
oner intern dg tahap sbb :
1.Perekonomian subsisten swasem –
bada.Penduduk pertanian sebg basis
2.Industrialisasi desa sederhana utk
memenuhi kebutuhan para petani.
3.Perdagangan inter-regional, peru-
bahan tanaman pertanian ke peterna-
kan & penanaman ‘hortikultura’.
4.Pertambahan penduduk hsl pertani-
an berkurangindustrialisasi. Industri
sekunder berkembang,mulanya primr
5.Pengembangan idustri tersier 
export modal,ketrampilan & jasa khu
–sus ke daerah kurang berkembang.
TEORI BASIS EKONOMI Menekankan pentingnya spesiali-
sasi ekonomi suatu daerah dalam
kaitannya dg struktur dan pertum-
buhannya ( proses).
- Kegiatan basis : bersifat exo –
gen / independent/ export
- Kegiatan non basis : bersifat
endogen / dependent / lokal
-Faktor yg menyebabkan kegiatan
itu berlokasi di sana (teori lokasi)
-Mencari tahu pengaruh sektor
basis terhadap kegiatan total ek.
daerah tersebut.
Cotoh :
Produksi industri  Export  In-
come utama daerah tsb.
Berarti industri tsb disebut ‘ basic
economy’ daerah tsb.
Teori Multiplier Yi = Ci + Xi
Keterangan :
Yi = Pendapatan Daerah I
Ci = Belanja Daerah I
Xi = Ekspor / output basic
Belanja daerah dinyatakan sebagai
kelipatan pendapatan daerah 
Ci = ci Yi Yib = ci Yi + Xi
Xi = Xi Yi = Xi / (1 – ci)
ci < 1 Yi / Xi = 1 / ( 1 – ci )
Ec.Multiplier
L.Q > 1 ;
=1 ; < 1
Total Shift = +
atau -
( PDi / PD ) / ( PNi / PN ) = ( PDi/PNi ) / (PD/PN)
St = Vjt – ( Vt / Va ) Vja Keterangan : Volume
aspek pertumbuhan ( TK, Output Produksi dll )
Employment multiplier( k ) = ∑ TK
basis + TK non basis / ∑ TK basis
Rumus ini digunakan untuk
proyeksi kesempatan kerja
mendatang , misal adanya
perluasan sektor basis ( industri ).
Rumusnya adalah
Δ T = Δ B ( k )
Δ T = perubahan jumlah total
pekerjaan
Δ B = perubahan jumlah
tenagakerja dalam kegiatan basis
k = multiplier tenagakerja
Konsep Hirschman
( Optimis )
-Penganjur teori pertumbuhan tidak seimbang
-Pencetus istilah titik pertumbuhan /pusat pertb
-Polarisasikomplementaritas lemah migrasi
-Trickling down  kompl.kuat  dualistik
Myrdal ( Pesimistis )
-Menyarankan pembentukan titik2 pertumbuhan
supaya penyebaran pembangunan lebih efektif
-Menekankan langkah2 kebijakan utk melemah-
kan ‘backwash effect’ dan memperkuat ‘ spread
effect ‘  memperkecil ketimpangan
Weber ( Teori masuk-
an transport )
-Biaya2 transport merupakan determinan uta-
ma utk menentukan lokasi suatu industri
-Masukan transport diartikan perpindahan suatu
berat unit atas jarak unit ( Ton/mil ; man/hours)
 Rasio berat bahan mentah dg berat produk
akhir
Friedman -Mengemukakan daerah inti & daerah pinggiran
----- Lanjutan Friedman
-Pembangunan dipandang sebagai proses inovasi yg diskontinyu tetapi komu-
latif yg berasal pada sejumlah kecil pusat2 pertumbuhan, yg terletak pada titik2
interaksi yg mempunyai potensi tertinggi.
-Sehubungan dengan peranan inti dalam pembangunan spatial adalah :
-1. Daerah inti mengatur keterhubungan dan ketergantungan daerah sekitarnya
melalui sistem suplai , pasar dan daerah administratif.
-2. Daerah inti meneruskan secara sistimatis dorongan2 inovasi ke daerah2 se-
kitarnya yg terletak dalam wilayah pengaruhnya.
-3.Sampai suatu titik tertentu ciri ‘ self reinforcing’ pertumbuhan daerah inti
mempunyai pengaruh positif dalam proses pembangunan sistem spatial , tetapi
mungkin juga mempunyai pengaruh negatif sehingga ketergantungan dan
keterhubungan berkurang.
-4. Dalam suatu sistem spatial, hierarki daerah2 inti ditetapkan berdasarkan
pada kedudukan fungsionalnya masing2 meliputi karakteristik titik2nya secara
terperinci.
-5, Kemungkinan inovasi akan ditingkatkan keseluruh daerah sistem spatial
dengan cara mengembangkan pertukaran informasi
Friedman menganjurkan pertumbuhan agropolitan supaya tidak urbanisasi
Purnomosidi Hadjisaroso Konsep Simpul Jasa Distribusi :
-Menekankan pentingnya peranan pusat-pusat
- Diidentifikasikan sebagai simpul2 jasa distribusi
( pada umumnya kota2)
- Pengembangan wilayah  chanel distribusi per-
dagangan ( hulu  hilir )
-Kriteria yg dipilih utk menyatakan tgk pertumbuhan
daerah adalah tingkat kemudahan bagi masyarakat
dalam mendapatkan kebutuhannya baik kebutuhan
hidup maupun kebutuhan utk melakukan usaha.
Jeffrey G.Williamson
-Menggunakan suatu angka indeks utk menghi-
tung koefisient variasi tertimbang sejumlah negara
( hasil studinya tentang disparitas pendapatan
wilayah dan proses pembangunan nasional ).
-Indeks variasi pendapatan / kap. Antar wilayah
( Vw ) : Suatu koefisien variasi tertimbang yg
meru-pakan ukuran penyebaran tingkat
pendapatan/kap antar wilayah relatif thdp rata2
nas., Tiap2 deviasi dibobot sumbangannya dg
penduduk nas secara keseluruhan. Vw = 0 - 1
V E(Yi -Y)2 fi/n
Vw =
Y
Vw =tngkt dispar.tertmbng
fi = pddk sub region ke i
n = pddk nas. ( total reg)
Yi = Pendpt /kap sub reg
ke i
Y = Pendpt /kap nasional
DAERAH
NODAL /
FUNGSIONAL
TEORI LOKASI Aglomerasi lokasi  pemu-
satan kegiatan2 ekonomi.
Kenapa ?
Contoh :
Perusahaan/ Pabrik dalam
menentukan lokasi mem –
perhatikan :
-Aksesibilitas
-Sewa tempat  adanya
biaya2 yg diakibatkan oleh
‘kongesti’
Penentuannya apakah pe-
rusahaan tsb berada dipu-
sat kota atau di tempat lain /
pinggiran kota
-Faktor ‘space’
-Faktor ‘distance’
-Faktor waktu
Muncul pemikiran 
perencanaan tata
ruang  demensi
geografis / landscap,
ekonomi
Kesimpulannya :
Masalah lokasi dari setiap kegiatan pembangu-
nan baik nasional atau regional harus dipertim-
bangkan secara cermat dan dipilih secara tepat
supaya kegiatan tsb dapat berlangsung secara
produktif dan efisien
ARAH KEBIJAKAN REGIONAL TUJUAN :
-Efisiensi Nasional  mendorong migrasi
TK interregional lebih baik daripada
mendorong relokasi industri,
-Preferensi lokasional  mendorong per-
pindahan modal yang diprioritaskan
-Mengurangi kesenjangan antar regional
PERMASALAHAN (masing2
regional )
Contoh :
-Daerah industri muncul
‘enclove’,seperti daerah per –
tambangan
-Daerah perdesaan yg kurang
berkembang karena tandus
SOLUSI ( Kebijakan yg mengurangi perma-
salahan regional ) :
1. Pasar sebagai alokator ?  operasi ke-
kuatan pasar / ‘laissez faire’ ?
2. Subsidi kepada migran( daerah asal dan
tujuan) :
- Pendidikan dan latihan  efisien 
mendorong mobilitas secara tidak
langsung.
- Bantuang keuangan langsung
DAMPAK :
-Migrasi masuk (tujuan) ke
daerah makmur : memperbesar
inflasi, menambah permintaan ,
menambah penawaran TK
-Migrasi keluar (asal)  Pro-
duktif :menurunnya kualitas
TK ,hilangnya investasi org2
ber-pendidikan,perpindahan
GAMBARAN TEORI AGLOMERASI
S ISTEM BASIC DARI KETIGA MACAM SOSIAL ACCOUNTS REG.
Net Regional Income Net Regional Output Net Regional Expenditure
Net Output dari :
1. Gajih & upah 6. Pertanian 13. Expenditure dari brng
2. Profit 7. Pertambangan & jasa utk komsumsi
3. Tingkat bunga 8. Manufacture 14. Net investment
4. Sewa 9. Distribusi & transport
10. Government
11. Barang & jasa lain
5. Total Reg. Income 12. Total Reg.Output 15. Total Regional Exp.
LEADERSHIP
CONTROL
EXCHANGE
TRANSHIPMENT
WHOLESALE
RETAIL
CONSUMER
7 Hierarki dari Fungsi Organisasi dalam Perdagangan
Gambaran tersebut dapat dianalogkan dengan hierarki teori tempat sentral
Q
H
0
Permintaan
Jarak
Q
Kerucut Permintaan
*
Wilayah Pasar Sederhana
Harga
Cerobong Harga
*
**
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Wilayah Jaringan Pasar
*
Sistem Wilayah Pasar
PERLUASAN TEORI TEMPAT
SENTRAL ( Christaler  Losch )
o
o
@
o
o
o
o
KETERANGAN :
@ A – Level market area
O B – Level market area
. C – Level market area
SEKIAN :

More Related Content

Similar to Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah

WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxWILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
mukarobin2
 
1. Perencanaan wilayah.ppt
1. Perencanaan wilayah.ppt1. Perencanaan wilayah.ppt
1. Perencanaan wilayah.ppt
febriantiznn
 
Mk sistranp (perencanaan transportasi)
Mk  sistranp (perencanaan  transportasi)Mk  sistranp (perencanaan  transportasi)
Mk sistranp (perencanaan transportasi)
Andre Agustian
 
Seminar Nasional di Bandar Lampung, Nopember 2012
Seminar Nasional di Bandar Lampung, Nopember 2012Seminar Nasional di Bandar Lampung, Nopember 2012
Seminar Nasional di Bandar Lampung, Nopember 2012
Thomas Bustomi
 

Similar to Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah (20)

7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)
7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)
7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)
 
Hout kerangka ekonomi keruangan
Hout kerangka ekonomi keruanganHout kerangka ekonomi keruangan
Hout kerangka ekonomi keruangan
 
1. Ruang Lingkup Ekonomi Regional.pptx
1. Ruang Lingkup Ekonomi Regional.pptx1. Ruang Lingkup Ekonomi Regional.pptx
1. Ruang Lingkup Ekonomi Regional.pptx
 
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
 
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxWILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
 
1. Perencanaan wilayah.ppt
1. Perencanaan wilayah.ppt1. Perencanaan wilayah.ppt
1. Perencanaan wilayah.ppt
 
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.pptKonsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
 
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxWILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Wilayah dan Tata Ruang
Wilayah dan Tata RuangWilayah dan Tata Ruang
Wilayah dan Tata Ruang
 
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxWILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
 
Mk sistranp (perencanaan transportasi)
Mk  sistranp (perencanaan  transportasi)Mk  sistranp (perencanaan  transportasi)
Mk sistranp (perencanaan transportasi)
 
Teori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kotaTeori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kota
 
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
 
Seminar Nasional di Bandar Lampung, Nopember 2012
Seminar Nasional di Bandar Lampung, Nopember 2012Seminar Nasional di Bandar Lampung, Nopember 2012
Seminar Nasional di Bandar Lampung, Nopember 2012
 
Konsep wilayah
Konsep wilayahKonsep wilayah
Konsep wilayah
 
Konsep wilayah
Konsep wilayahKonsep wilayah
Konsep wilayah
 
Pertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilanPertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilan
 
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A TaufikDaya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
 

More from Brawijaya University (20)

Sistem dan kebijakan nilai tukar
Sistem dan kebijakan nilai tukarSistem dan kebijakan nilai tukar
Sistem dan kebijakan nilai tukar
 
Nilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bungaNilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bunga
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
Kebijakan sistem pembayaran di indonesia
Kebijakan sistem pembayaran di indonesiaKebijakan sistem pembayaran di indonesia
Kebijakan sistem pembayaran di indonesia
 
Kelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesiaKelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesia
 
Instrumen pengendali moneter
Instrumen pengendali moneterInstrumen pengendali moneter
Instrumen pengendali moneter
 
Transportasi kota malang
Transportasi kota malangTransportasi kota malang
Transportasi kota malang
 
Urban economics
Urban economicsUrban economics
Urban economics
 
How many cities
How many citiesHow many cities
How many cities
 
Penelitian tentang lokasi perusahaan
Penelitian tentang lokasi perusahaanPenelitian tentang lokasi perusahaan
Penelitian tentang lokasi perusahaan
 
Aglomerasi
AglomerasiAglomerasi
Aglomerasi
 
Makalah ritel how many cities
Makalah ritel how many citiesMakalah ritel how many cities
Makalah ritel how many cities
 
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori  pengembangan wilayahEwk ke 4 teori  pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah
 
Ek per. aksesibilitas
Ek per. aksesibilitasEk per. aksesibilitas
Ek per. aksesibilitas
 
Analisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malangAnalisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malang
 
352 2475-1-pb
352 2475-1-pb352 2475-1-pb
352 2475-1-pb
 
Analisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malangAnalisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malang
 
Teori basis ekonomi
Teori basis ekonomiTeori basis ekonomi
Teori basis ekonomi
 
Rca n tbi
Rca n tbiRca n tbi
Rca n tbi
 
Budgeting
BudgetingBudgeting
Budgeting
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 

Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah

  • 1. MK. EWK Pertemuan Ke 4. Dosen : Dr.Sri Muljaningsih ,SE.,MSP. TEORI PERTUMBUHAN EK. WILAYAH
  • 2. REGIONAL TATA RUANG LOKASI /TEMPAT DIMANA ? - WILAYAH - DAERAH - KAWASAN Penggolongan Daerah : - Homogen -- Nodal -- Perencanaan EKONOMI REG. Permasalahan : -Keuntungan SDA -Penghematan pe musatan tt ruang -Biaya transport Formal: pengelompokan unit2 lokal dg ciri yg sama Fungsional : teori lokasi : Aglomerasi lokasi Arah kebijakan : efisiensi nas.,preferensi lokasional, mengurangi kesenjangan Lingkup Perencanaan Substansi Ek. Sos. Fisik Teritorial Nasional X O O Regional X V O Lokal O X X Keterangan : X = Besar V = Sedang O = Kecil
  • 3. TEORI PERTUMBUH- AN EK. REGIONAL TEORI BASIS EK. TEORI LOKASI Teori Multiplier, Location Quotiont Shift - Share -Hirschman - Weber - Williamson - Myrdal - Friedman - Purnomosidi Jangka Pendek ( 1 th ) Jangka Panjang (> 5 th) PERTUMBUHAN DARI LUAR DARI DALAM TEORI SEKTOR: Kenaikan pendapatan/kap  realokasi SDA  sektor pri- mer menurun  % sektor sekunder & tersier meningkat TEORI TAHAP (Stages - theory) : perkembangan re- gional adalah proses evolusi- oner intern dg tahap sbb : 1.Perekonomian subsisten swasem – bada.Penduduk pertanian sebg basis 2.Industrialisasi desa sederhana utk memenuhi kebutuhan para petani. 3.Perdagangan inter-regional, peru- bahan tanaman pertanian ke peterna- kan & penanaman ‘hortikultura’. 4.Pertambahan penduduk hsl pertani- an berkurangindustrialisasi. Industri sekunder berkembang,mulanya primr 5.Pengembangan idustri tersier  export modal,ketrampilan & jasa khu –sus ke daerah kurang berkembang.
  • 4. TEORI BASIS EKONOMI Menekankan pentingnya spesiali- sasi ekonomi suatu daerah dalam kaitannya dg struktur dan pertum- buhannya ( proses). - Kegiatan basis : bersifat exo – gen / independent/ export - Kegiatan non basis : bersifat endogen / dependent / lokal -Faktor yg menyebabkan kegiatan itu berlokasi di sana (teori lokasi) -Mencari tahu pengaruh sektor basis terhadap kegiatan total ek. daerah tersebut. Cotoh : Produksi industri  Export  In- come utama daerah tsb. Berarti industri tsb disebut ‘ basic economy’ daerah tsb.
  • 5. Teori Multiplier Yi = Ci + Xi Keterangan : Yi = Pendapatan Daerah I Ci = Belanja Daerah I Xi = Ekspor / output basic Belanja daerah dinyatakan sebagai kelipatan pendapatan daerah  Ci = ci Yi Yib = ci Yi + Xi Xi = Xi Yi = Xi / (1 – ci) ci < 1 Yi / Xi = 1 / ( 1 – ci ) Ec.Multiplier L.Q > 1 ; =1 ; < 1 Total Shift = + atau - ( PDi / PD ) / ( PNi / PN ) = ( PDi/PNi ) / (PD/PN) St = Vjt – ( Vt / Va ) Vja Keterangan : Volume aspek pertumbuhan ( TK, Output Produksi dll ) Employment multiplier( k ) = ∑ TK basis + TK non basis / ∑ TK basis Rumus ini digunakan untuk proyeksi kesempatan kerja mendatang , misal adanya perluasan sektor basis ( industri ). Rumusnya adalah Δ T = Δ B ( k ) Δ T = perubahan jumlah total pekerjaan Δ B = perubahan jumlah tenagakerja dalam kegiatan basis k = multiplier tenagakerja
  • 6. Konsep Hirschman ( Optimis ) -Penganjur teori pertumbuhan tidak seimbang -Pencetus istilah titik pertumbuhan /pusat pertb -Polarisasikomplementaritas lemah migrasi -Trickling down  kompl.kuat  dualistik Myrdal ( Pesimistis ) -Menyarankan pembentukan titik2 pertumbuhan supaya penyebaran pembangunan lebih efektif -Menekankan langkah2 kebijakan utk melemah- kan ‘backwash effect’ dan memperkuat ‘ spread effect ‘  memperkecil ketimpangan Weber ( Teori masuk- an transport ) -Biaya2 transport merupakan determinan uta- ma utk menentukan lokasi suatu industri -Masukan transport diartikan perpindahan suatu berat unit atas jarak unit ( Ton/mil ; man/hours)  Rasio berat bahan mentah dg berat produk akhir Friedman -Mengemukakan daerah inti & daerah pinggiran
  • 7. ----- Lanjutan Friedman -Pembangunan dipandang sebagai proses inovasi yg diskontinyu tetapi komu- latif yg berasal pada sejumlah kecil pusat2 pertumbuhan, yg terletak pada titik2 interaksi yg mempunyai potensi tertinggi. -Sehubungan dengan peranan inti dalam pembangunan spatial adalah : -1. Daerah inti mengatur keterhubungan dan ketergantungan daerah sekitarnya melalui sistem suplai , pasar dan daerah administratif. -2. Daerah inti meneruskan secara sistimatis dorongan2 inovasi ke daerah2 se- kitarnya yg terletak dalam wilayah pengaruhnya. -3.Sampai suatu titik tertentu ciri ‘ self reinforcing’ pertumbuhan daerah inti mempunyai pengaruh positif dalam proses pembangunan sistem spatial , tetapi mungkin juga mempunyai pengaruh negatif sehingga ketergantungan dan keterhubungan berkurang. -4. Dalam suatu sistem spatial, hierarki daerah2 inti ditetapkan berdasarkan pada kedudukan fungsionalnya masing2 meliputi karakteristik titik2nya secara terperinci. -5, Kemungkinan inovasi akan ditingkatkan keseluruh daerah sistem spatial dengan cara mengembangkan pertukaran informasi Friedman menganjurkan pertumbuhan agropolitan supaya tidak urbanisasi
  • 8. Purnomosidi Hadjisaroso Konsep Simpul Jasa Distribusi : -Menekankan pentingnya peranan pusat-pusat - Diidentifikasikan sebagai simpul2 jasa distribusi ( pada umumnya kota2) - Pengembangan wilayah  chanel distribusi per- dagangan ( hulu  hilir ) -Kriteria yg dipilih utk menyatakan tgk pertumbuhan daerah adalah tingkat kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan kebutuhannya baik kebutuhan hidup maupun kebutuhan utk melakukan usaha. Jeffrey G.Williamson -Menggunakan suatu angka indeks utk menghi- tung koefisient variasi tertimbang sejumlah negara ( hasil studinya tentang disparitas pendapatan wilayah dan proses pembangunan nasional ). -Indeks variasi pendapatan / kap. Antar wilayah ( Vw ) : Suatu koefisien variasi tertimbang yg meru-pakan ukuran penyebaran tingkat pendapatan/kap antar wilayah relatif thdp rata2 nas., Tiap2 deviasi dibobot sumbangannya dg penduduk nas secara keseluruhan. Vw = 0 - 1 V E(Yi -Y)2 fi/n Vw = Y Vw =tngkt dispar.tertmbng fi = pddk sub region ke i n = pddk nas. ( total reg) Yi = Pendpt /kap sub reg ke i Y = Pendpt /kap nasional
  • 9. DAERAH NODAL / FUNGSIONAL TEORI LOKASI Aglomerasi lokasi  pemu- satan kegiatan2 ekonomi. Kenapa ? Contoh : Perusahaan/ Pabrik dalam menentukan lokasi mem – perhatikan : -Aksesibilitas -Sewa tempat  adanya biaya2 yg diakibatkan oleh ‘kongesti’ Penentuannya apakah pe- rusahaan tsb berada dipu- sat kota atau di tempat lain / pinggiran kota -Faktor ‘space’ -Faktor ‘distance’ -Faktor waktu Muncul pemikiran  perencanaan tata ruang  demensi geografis / landscap, ekonomi Kesimpulannya : Masalah lokasi dari setiap kegiatan pembangu- nan baik nasional atau regional harus dipertim- bangkan secara cermat dan dipilih secara tepat supaya kegiatan tsb dapat berlangsung secara produktif dan efisien
  • 10. ARAH KEBIJAKAN REGIONAL TUJUAN : -Efisiensi Nasional  mendorong migrasi TK interregional lebih baik daripada mendorong relokasi industri, -Preferensi lokasional  mendorong per- pindahan modal yang diprioritaskan -Mengurangi kesenjangan antar regional PERMASALAHAN (masing2 regional ) Contoh : -Daerah industri muncul ‘enclove’,seperti daerah per – tambangan -Daerah perdesaan yg kurang berkembang karena tandus SOLUSI ( Kebijakan yg mengurangi perma- salahan regional ) : 1. Pasar sebagai alokator ?  operasi ke- kuatan pasar / ‘laissez faire’ ? 2. Subsidi kepada migran( daerah asal dan tujuan) : - Pendidikan dan latihan  efisien  mendorong mobilitas secara tidak langsung. - Bantuang keuangan langsung DAMPAK : -Migrasi masuk (tujuan) ke daerah makmur : memperbesar inflasi, menambah permintaan , menambah penawaran TK -Migrasi keluar (asal)  Pro- duktif :menurunnya kualitas TK ,hilangnya investasi org2 ber-pendidikan,perpindahan
  • 12. S ISTEM BASIC DARI KETIGA MACAM SOSIAL ACCOUNTS REG. Net Regional Income Net Regional Output Net Regional Expenditure Net Output dari : 1. Gajih & upah 6. Pertanian 13. Expenditure dari brng 2. Profit 7. Pertambangan & jasa utk komsumsi 3. Tingkat bunga 8. Manufacture 14. Net investment 4. Sewa 9. Distribusi & transport 10. Government 11. Barang & jasa lain 5. Total Reg. Income 12. Total Reg.Output 15. Total Regional Exp.
  • 13. LEADERSHIP CONTROL EXCHANGE TRANSHIPMENT WHOLESALE RETAIL CONSUMER 7 Hierarki dari Fungsi Organisasi dalam Perdagangan Gambaran tersebut dapat dianalogkan dengan hierarki teori tempat sentral
  • 14. Q H 0 Permintaan Jarak Q Kerucut Permintaan * Wilayah Pasar Sederhana Harga Cerobong Harga * ** * * * * * * * * * * Wilayah Jaringan Pasar * Sistem Wilayah Pasar PERLUASAN TEORI TEMPAT SENTRAL ( Christaler  Losch )
  • 15. o o @ o o o o KETERANGAN : @ A – Level market area O B – Level market area . C – Level market area