SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Pembangunan Kota dan Pertumbuhan Ekonomi
Pengembangan kota-kota teradapat keterkaitan dengan aspek
spatial (tata ruang), adalah konsep-konsep pusat
pengembangan ( growth centre), hal ini didasarkan pada
hipotesa2 sbb :
1. Pertumbuhan dan perkebangan ekonomi dimulai dan encapai
puncaknya pada pusat-pusat tertentu
2. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dijalankan dari
pusat-pusat pertumbuhan. Secara regional dari pusat-pusat
perkotaan (urban centre) ke daerah hinterland masing-
masing.
Strategi Pembangunan Kota-Kota
Strategi
Pembangunan Kota
Perenc.
Pemb. Tata
Ruang
Nasional
Pembangunan
Daerah Perkotaan
Pebangunan Daerah
Perdesaan
Perencanaan
Pembangunan Industri dlm
pusat pengembangan
Perencanaan Sistem hirarki
pusat-pusat pelayanan
Perencanaan unit-unit
pembangunan perdesaan
Pola Pengelompokan Kota-Kota
Distribusi Ukuran Kota Komposisi Kota
> 1.000.000
500.000 - 1.000.000
100.000 - 500.000
Kota Metropolitan
Kota Besar
Kota Menengah
50.000 - 100.000
25.000 - 50.000
Kota Kecil A
Kota Kecil B
5.000 - 10.000
3.000 - 5.000
Kota Desa Besar
Kota Desa Kecil
Pola Interaksi Antar Kota
1
2
2
2
2
3 3
3
3
3
3
3 3
Pola Jaringan Jalan
3 1
2
1,2,3, adalah merupakan
kota-kota utama/pusat.
Sekitarnya terdapat kota-
kota hinterland dan diantara
kota utara dihubungkan
jaringan jalan (channel of
transportation)
Tujuan Utama Kebijakan
Pengembangan Kota-kota
Adanya konsentrasi populasi yang terlalu besar di dalam wilayah
kapital
Mengurangi kesenjangan antara kota-kota di dalam suatu wilayah,
terutama di dalam tingkat pendapatan, pembangunan dan
kesejahteraan
Menginginkan untuk mengembangkan secara penuh sumber-
sumber nasional dialokasikan ke wilayah peripheri atau daerah
hinterland
Membuat kebijakan yg sesuai dg pertimbangan terhadap
konsentrasi populasi di kota-kota besar atau wilayah-wilayah yg
kekurangan atau daerah-daerah yg belum dikebangkan akan
dipertimbangkan kebali.
Aksesibilitas
Menggambarkan tentang kemudahan atau
kesulitan hubungan untuk mencapai suatu
tujuan.Tingkat aksesibilitas :
“Good”
Aksesibiltas
“Medium”
Aksesibiltas
“Medium”
Aksesibiltas
“Good”
Aksesibiltas
Peningkatan
ketersediaan untuk
menghubungkan
perubahan dengan
lokasi aktivitas
Kenaikan jarak antara lokasi aktivitas
( fasilitas umum) dari daerah perumahan
Catatan: Jarak di sini
mencakup waktu
tempuh utk mencapai
tujuan
Formulasi Aksesibilitas
Indeks Aksesibilitas Aij = Ej/ dijª
Ej : Jumlah fasilitas di kawasan j
dij : jarak fisik dari i ke j
a : nilai eksponen
Nilai Aksesibilitas Ai = K F T / d
K : kondisi transportasi (aspal, perkerasan, tanah )
F : fungsi transportasi (arteri, kolektor, lokal)
T : fungsi dan jenis pergerakan(regional/lokal) dan trayek
pergerakan yang melayani
d : jarak
Contoh Penerapan( Indeks Aksesibilitas)
i  J Fasilitas
Pendidikan Kesehatan Ibadah Perdagangan
SD,SMP,SMA, Puskesm,
Poli,RSU/S
Masjd,Lgr ,
Vihara,
Pure
Pasar,moll,
toko ,warung
Diplm,Univ.dll Dr,bidan dll Gereja dll Fasilitas lainnya
0 - 0,5km total unit
0,5-1 km
1 - 2 km
Masing-masing fasilitas di total kemudian sesuai rumus
Aij = Ej/dijª  di tentukan kriteria ( BS,B,S,K,SK),
selanjutnya di bobot (5,4,3,2,1)
Semakin lengkap fasilitas semakin baik aksesibilitas
Contoh Penerapan ( Nilai Aksesibilitas)
Kriteria Bobot Ai =
KFT/d
K (Kondisi
Transpor-tasi)
Aspal,perke-
rasan,tanah, dll.
BS,B,S,K,KS 5,4,3,2,1
F( Fungsi
Transpor-tasi)
Arteri,kolek-
tor,lokal ( pri-
mer, sekun-
der )
BS,B,S,K,KS 5,4,3,2,1
T (Fungsi &
jenis perge-
rakan)
Regional, lokal,
angk.
Umum,pri.
BS,B,S,K,KS 5,4,3,2,1
d(Jarak i  j ) Fisik(km,m) BS,B,S,K,KS 5,4,3,2,1
waktu tem-
puh(jm,mnt)
BS,B,S,K,KS 5,4,3,2,1
Jarak Fasilitas Unit Indek Aks Kriteria Bobot
1 5 10 B 3
0.5 2 3 6 K 1
3 4 8 S 2
4 3 6 K 1
5 6 12 B 3
6 2 4 K 1
.
Rata-
rata Total Bobot
1.833333
Kesipulan : Indeks Aksesibilitas 1,8 = 2 katagori sedang
Keterangan : 1 = pendidikan
2. kesehatan
3. ibadah
4. perkantoran
5.perdagangan
6.hiburan
TINGKAT AKSESIBILITAS
EG = ∑ e i / m
Keterangan :
EG : Tingkat Aksesibilitas ( berbagai fasilitas )
ei : Jarak tertentu untuk 1(satu) individu i di dala satuan
unit jarak atau
waktu ( km atau menit )
∑ : Jumlah semua individu i di dala daerah tertentu
m : Jumlah individu di dalam derah tersebut
Contoh Perhitungan Tingkat Aksesibilitas
Suatu Tempat Tinggal ( Jl. Tertentu)
 Untuk menentukan tingkat aksesibilitas Jl. Tertentu(sdr.)
dan Jl. Lain di sekitar tempat tinggal sdr.dengan cara :
1. melakukan survey dengan cara wawancara kepada
sampel(jika penghuni rumah lebih 10 orang)
2. menanyakan jarak ? waktu tempuh ? Seseorang ke suatu
fasilitas ( misal : ke tempat kerja, sekolah, pasar dll. )
3. menggunakan rumus  menjumlah jawaban responden
(jarak & waktu)kemudian membagi dng.jml.Responden
4. membandingkan tingkat aksesibilitas dengan tempat
tinggal lain yang berdekatan dengan tempat tinggal sdr.
Struktur Laporan :
Bab. I . Pendahuluan( maksud&tujuan; Lokasi penelitian;
Pengertian aksesibilitas; Metode Penelitian
Bab.II. Diskripsi Lokasi ( Jl sdr. Dan Jl sekitar sdr )
Bab. III. Aksesibilitas Rumah Jl… (tempat tinggal sdr) :
Fasilitas yang dipergunakan pada areal ( 0,5 km,1km,2km)
Sistem Transport dan fasilitasnya.
Bab.IV. Perbandingan Aksesibilitas Rumah sdr dan tempat
lain ( Tingkat Aksesibilitas ke berbagai fasilitas)
Bab V. Penutup ( Kesimpulan)
Selamat Mengerjakan
Untuk
Ujian Tengah Semester

More Related Content

What's hot

Analisis Kebutuhan Masyarakat
Analisis Kebutuhan Masyarakat Analisis Kebutuhan Masyarakat
Analisis Kebutuhan Masyarakat Siti Sahati
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifDadang Solihin
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukanDicko Agustian
 
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in IndonesiaPlanning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesiabramantiyo marjuki
 
SISTEM TRANSPORTASI.ppt
SISTEM TRANSPORTASI.pptSISTEM TRANSPORTASI.ppt
SISTEM TRANSPORTASI.pptlukimnomleni
 
Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiIB Ilham Malik
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdFrans Dione
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Makalah transportasi darat
Makalah transportasi daratMakalah transportasi darat
Makalah transportasi daratFaiz Isma
 
Menulis Naskah Rekomendasi Kebijakan
Menulis Naskah Rekomendasi KebijakanMenulis Naskah Rekomendasi Kebijakan
Menulis Naskah Rekomendasi KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (20)

Analisis Kebutuhan Masyarakat
Analisis Kebutuhan Masyarakat Analisis Kebutuhan Masyarakat
Analisis Kebutuhan Masyarakat
 
Beberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografiBeberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografi
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukan
 
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in IndonesiaPlanning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
 
SISTEM TRANSPORTASI.ppt
SISTEM TRANSPORTASI.pptSISTEM TRANSPORTASI.ppt
SISTEM TRANSPORTASI.ppt
 
Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasi
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fd
 
Sistran1
Sistran1Sistran1
Sistran1
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomiTransportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Teori lokasi
Teori lokasiTeori lokasi
Teori lokasi
 
Makalah transportasi darat
Makalah transportasi daratMakalah transportasi darat
Makalah transportasi darat
 
Demografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukanDemografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukan
 
1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2015-2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2015-2025Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2015-2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2015-2025
 
Menulis Naskah Rekomendasi Kebijakan
Menulis Naskah Rekomendasi KebijakanMenulis Naskah Rekomendasi Kebijakan
Menulis Naskah Rekomendasi Kebijakan
 

Similar to Ek per. aksesibilitas

kajianekonomidalamperspektifspasialpengantar.ppt
kajianekonomidalamperspektifspasialpengantar.pptkajianekonomidalamperspektifspasialpengantar.ppt
kajianekonomidalamperspektifspasialpengantar.pptbadrihatta2
 
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.pptKonsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.pptrencanadetailkarawan
 
Mk sistranp (perencanaan transportasi)
Mk  sistranp (perencanaan  transportasi)Mk  sistranp (perencanaan  transportasi)
Mk sistranp (perencanaan transportasi)Andre Agustian
 
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah SekitarnyaAnalisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah SekitarnyaSally Indah N
 
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori  pengembangan wilayahEwk ke 4 teori  pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayahBrawijaya University
 
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori  pengembangan wilayahEwk ke 4 teori  pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayahBrawijaya University
 

Similar to Ek per. aksesibilitas (9)

kajianekonomidalamperspektifspasialpengantar.ppt
kajianekonomidalamperspektifspasialpengantar.pptkajianekonomidalamperspektifspasialpengantar.ppt
kajianekonomidalamperspektifspasialpengantar.ppt
 
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.pptKonsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
 
Debi yasman lase
Debi yasman laseDebi yasman lase
Debi yasman lase
 
Mk sistranp (perencanaan transportasi)
Mk  sistranp (perencanaan  transportasi)Mk  sistranp (perencanaan  transportasi)
Mk sistranp (perencanaan transportasi)
 
6. struktur internal kota1
6. struktur internal kota16. struktur internal kota1
6. struktur internal kota1
 
Rancang kota yang baik
Rancang kota yang baikRancang kota yang baik
Rancang kota yang baik
 
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah SekitarnyaAnalisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
 
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori  pengembangan wilayahEwk ke 4 teori  pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah
 
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori  pengembangan wilayahEwk ke 4 teori  pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah
 

More from Brawijaya University (20)

Sistem dan kebijakan nilai tukar
Sistem dan kebijakan nilai tukarSistem dan kebijakan nilai tukar
Sistem dan kebijakan nilai tukar
 
Nilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bungaNilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bunga
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
Kebijakan sistem pembayaran di indonesia
Kebijakan sistem pembayaran di indonesiaKebijakan sistem pembayaran di indonesia
Kebijakan sistem pembayaran di indonesia
 
Kelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesiaKelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesia
 
Instrumen pengendali moneter
Instrumen pengendali moneterInstrumen pengendali moneter
Instrumen pengendali moneter
 
Transportasi kota malang
Transportasi kota malangTransportasi kota malang
Transportasi kota malang
 
Urban economics
Urban economicsUrban economics
Urban economics
 
How many cities
How many citiesHow many cities
How many cities
 
Penelitian tentang lokasi perusahaan
Penelitian tentang lokasi perusahaanPenelitian tentang lokasi perusahaan
Penelitian tentang lokasi perusahaan
 
Aglomerasi
AglomerasiAglomerasi
Aglomerasi
 
Makalah teori lokasi
Makalah teori lokasiMakalah teori lokasi
Makalah teori lokasi
 
Makalah ritel how many cities
Makalah ritel how many citiesMakalah ritel how many cities
Makalah ritel how many cities
 
Analisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malangAnalisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malang
 
352 2475-1-pb
352 2475-1-pb352 2475-1-pb
352 2475-1-pb
 
Analisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malangAnalisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malang
 
Teori basis ekonomi
Teori basis ekonomiTeori basis ekonomi
Teori basis ekonomi
 
Rca n tbi
Rca n tbiRca n tbi
Rca n tbi
 
Budgeting
BudgetingBudgeting
Budgeting
 
Analisis input output
Analisis input outputAnalisis input output
Analisis input output
 

Ek per. aksesibilitas

  • 1. Pembangunan Kota dan Pertumbuhan Ekonomi Pengembangan kota-kota teradapat keterkaitan dengan aspek spatial (tata ruang), adalah konsep-konsep pusat pengembangan ( growth centre), hal ini didasarkan pada hipotesa2 sbb : 1. Pertumbuhan dan perkebangan ekonomi dimulai dan encapai puncaknya pada pusat-pusat tertentu 2. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dijalankan dari pusat-pusat pertumbuhan. Secara regional dari pusat-pusat perkotaan (urban centre) ke daerah hinterland masing- masing.
  • 2. Strategi Pembangunan Kota-Kota Strategi Pembangunan Kota Perenc. Pemb. Tata Ruang Nasional Pembangunan Daerah Perkotaan Pebangunan Daerah Perdesaan Perencanaan Pembangunan Industri dlm pusat pengembangan Perencanaan Sistem hirarki pusat-pusat pelayanan Perencanaan unit-unit pembangunan perdesaan
  • 3. Pola Pengelompokan Kota-Kota Distribusi Ukuran Kota Komposisi Kota > 1.000.000 500.000 - 1.000.000 100.000 - 500.000 Kota Metropolitan Kota Besar Kota Menengah 50.000 - 100.000 25.000 - 50.000 Kota Kecil A Kota Kecil B 5.000 - 10.000 3.000 - 5.000 Kota Desa Besar Kota Desa Kecil
  • 4. Pola Interaksi Antar Kota 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
  • 5. Pola Jaringan Jalan 3 1 2 1,2,3, adalah merupakan kota-kota utama/pusat. Sekitarnya terdapat kota- kota hinterland dan diantara kota utara dihubungkan jaringan jalan (channel of transportation)
  • 6. Tujuan Utama Kebijakan Pengembangan Kota-kota Adanya konsentrasi populasi yang terlalu besar di dalam wilayah kapital Mengurangi kesenjangan antara kota-kota di dalam suatu wilayah, terutama di dalam tingkat pendapatan, pembangunan dan kesejahteraan Menginginkan untuk mengembangkan secara penuh sumber- sumber nasional dialokasikan ke wilayah peripheri atau daerah hinterland Membuat kebijakan yg sesuai dg pertimbangan terhadap konsentrasi populasi di kota-kota besar atau wilayah-wilayah yg kekurangan atau daerah-daerah yg belum dikebangkan akan dipertimbangkan kebali.
  • 7. Aksesibilitas Menggambarkan tentang kemudahan atau kesulitan hubungan untuk mencapai suatu tujuan.Tingkat aksesibilitas : “Good” Aksesibiltas “Medium” Aksesibiltas “Medium” Aksesibiltas “Good” Aksesibiltas Peningkatan ketersediaan untuk menghubungkan perubahan dengan lokasi aktivitas Kenaikan jarak antara lokasi aktivitas ( fasilitas umum) dari daerah perumahan Catatan: Jarak di sini mencakup waktu tempuh utk mencapai tujuan
  • 8. Formulasi Aksesibilitas Indeks Aksesibilitas Aij = Ej/ dijª Ej : Jumlah fasilitas di kawasan j dij : jarak fisik dari i ke j a : nilai eksponen Nilai Aksesibilitas Ai = K F T / d K : kondisi transportasi (aspal, perkerasan, tanah ) F : fungsi transportasi (arteri, kolektor, lokal) T : fungsi dan jenis pergerakan(regional/lokal) dan trayek pergerakan yang melayani d : jarak
  • 9. Contoh Penerapan( Indeks Aksesibilitas) i  J Fasilitas Pendidikan Kesehatan Ibadah Perdagangan SD,SMP,SMA, Puskesm, Poli,RSU/S Masjd,Lgr , Vihara, Pure Pasar,moll, toko ,warung Diplm,Univ.dll Dr,bidan dll Gereja dll Fasilitas lainnya 0 - 0,5km total unit 0,5-1 km 1 - 2 km Masing-masing fasilitas di total kemudian sesuai rumus Aij = Ej/dijª  di tentukan kriteria ( BS,B,S,K,SK), selanjutnya di bobot (5,4,3,2,1) Semakin lengkap fasilitas semakin baik aksesibilitas
  • 10. Contoh Penerapan ( Nilai Aksesibilitas) Kriteria Bobot Ai = KFT/d K (Kondisi Transpor-tasi) Aspal,perke- rasan,tanah, dll. BS,B,S,K,KS 5,4,3,2,1 F( Fungsi Transpor-tasi) Arteri,kolek- tor,lokal ( pri- mer, sekun- der ) BS,B,S,K,KS 5,4,3,2,1 T (Fungsi & jenis perge- rakan) Regional, lokal, angk. Umum,pri. BS,B,S,K,KS 5,4,3,2,1 d(Jarak i  j ) Fisik(km,m) BS,B,S,K,KS 5,4,3,2,1 waktu tem- puh(jm,mnt) BS,B,S,K,KS 5,4,3,2,1
  • 11. Jarak Fasilitas Unit Indek Aks Kriteria Bobot 1 5 10 B 3 0.5 2 3 6 K 1 3 4 8 S 2 4 3 6 K 1 5 6 12 B 3 6 2 4 K 1 . Rata- rata Total Bobot 1.833333 Kesipulan : Indeks Aksesibilitas 1,8 = 2 katagori sedang Keterangan : 1 = pendidikan 2. kesehatan 3. ibadah 4. perkantoran 5.perdagangan 6.hiburan
  • 12. TINGKAT AKSESIBILITAS EG = ∑ e i / m Keterangan : EG : Tingkat Aksesibilitas ( berbagai fasilitas ) ei : Jarak tertentu untuk 1(satu) individu i di dala satuan unit jarak atau waktu ( km atau menit ) ∑ : Jumlah semua individu i di dala daerah tertentu m : Jumlah individu di dalam derah tersebut
  • 13. Contoh Perhitungan Tingkat Aksesibilitas Suatu Tempat Tinggal ( Jl. Tertentu)  Untuk menentukan tingkat aksesibilitas Jl. Tertentu(sdr.) dan Jl. Lain di sekitar tempat tinggal sdr.dengan cara : 1. melakukan survey dengan cara wawancara kepada sampel(jika penghuni rumah lebih 10 orang) 2. menanyakan jarak ? waktu tempuh ? Seseorang ke suatu fasilitas ( misal : ke tempat kerja, sekolah, pasar dll. ) 3. menggunakan rumus  menjumlah jawaban responden (jarak & waktu)kemudian membagi dng.jml.Responden 4. membandingkan tingkat aksesibilitas dengan tempat tinggal lain yang berdekatan dengan tempat tinggal sdr.
  • 14. Struktur Laporan : Bab. I . Pendahuluan( maksud&tujuan; Lokasi penelitian; Pengertian aksesibilitas; Metode Penelitian Bab.II. Diskripsi Lokasi ( Jl sdr. Dan Jl sekitar sdr ) Bab. III. Aksesibilitas Rumah Jl… (tempat tinggal sdr) : Fasilitas yang dipergunakan pada areal ( 0,5 km,1km,2km) Sistem Transport dan fasilitasnya. Bab.IV. Perbandingan Aksesibilitas Rumah sdr dan tempat lain ( Tingkat Aksesibilitas ke berbagai fasilitas) Bab V. Penutup ( Kesimpulan)